Parasitologi - FKUR 2011 | Hu.. Ha.. Mantap.. Eaaaa · PPT file · Web view2011-12-21 ·...

157
PARASITOLOGI Oleh dr. Lilly Haslinda, M.Biomed

Transcript of Parasitologi - FKUR 2011 | Hu.. Ha.. Mantap.. Eaaaa · PPT file · Web view2011-12-21 ·...

PARASITOLOGI

Oleh

dr. Lilly Haslinda, M.Biomed

Parasitologi Ilmu yang mempelajari jasad yang

hidup untuk sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu• Zooparasit = parasit yang berupa hewan, dibagi ;

a. Protozoa => ameba b. Metazoa => helmintes dan artropoda

Parasitologi kedokteran• Dipelajari Zooparasit, yang termasuk

dalam golongan : helmintes ( cacing ) protozoa ( bersel satu ) artropoda ( serangga ) Dalam mempelajari parasit perlu

dikenal berbagai istilah dan definisi.

H o s p e sMenurut macam nya hospes dibagi : Hospes definitif Hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi

dewasa dan berkembang biak secara seksual

Hospes perantara Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk

infektif yang siap ditularkan kepada manusia

H o s p e sHospes reservoar Hewan yang mengandung parasit dan

merupakan sumber infeksi bagi manusia

Hospes paratenik Hewan yang mengandung stadium

infektif parasit tanpa menjadi dewasa; dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif

Vektor Suatu jasad ( serangga ) yang

dapat menularkan parasit pada manusia dan hewan

Contoh : nyamuk Anopheles menularkan parasit (plasmodium) malaria dan culex sebagai vektor filariasis.

Zoonosis Adalah penyakit hewan yang dapat

ditularkan kepada manusia. Contoh : balantidiosis adalah penyakit

parasit yang disebabkan oleh Balantidium coli, suatu parasit babi yang kadang ditularkan kepada manusia

Cara menulis

Nama parasit : International Code of Zoological Nomenclature. Tiap parasit digolongkan kedalam filum, kelas, ordo, famili, genus dan spesies.Spesies : ditentukan dua nama, contoh Ascaris lumbricoides.

Parasitologi kedokteran FK UNRI

1. Helmintologi kedokteran2. Protozoologi kedokteran3. Entomologi kedokteran4. Imunoparasitologi dan

imunodiagnosis penyakit parasit

Penyakit parasit yg mrpk masalah kesekatan masyarakat di Indonesia• Malaria• Toksoplasmosis• Penyakit cacing yang ditularkan

melalui tanah• Filariasis• Mikosis superfisialis

HELMINTOLOGI Adalah; ilmu yang mempelajari parasit

yang berupa cacing. Dibagi ; 1. Nemathelminthes (c. benang) 2. Platyhelminthes (c. pipih)

Kelas Nematoda ; Nematoda usus Nematoda jaringan

PLATYHELMINTHES Kelas Trematoda ; Trematoda darah Trematoda hati Trematoda usus Trematoda paru Kelas Cestoda

Protozoologi• Protozoa : hewan bersel satu yang

hidup sendiri atau dalam bentuk koloni

• Tiap protozoa merupakan kesatuan lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi kehidupan

Protozoa dibagi dalam empat kelas:

1. Rhizopoda : Entamoeba histolytica Entamoeba coli Entamoeba hartmanni Iodamoeba butschlii Dientamoeba fragilis Endolimax nana Entamoeba gingivalis

Protozoa

2. Mastigophora = flagellata : protozoa yang mempunyai flagel (cambuk) tddr 2 gol :

I. Flagelata traktus digestivus : yg hidup di

rongga usus dan mulut serta flagelata

traktus urogenital : vagina, uretra dan

prostat II. Flagelata darah dan jaringan : hidup

dlm darah dan jaringan tubuh ( alat

dalam )

Protozoa

3. Ciliata = bulu getar contoh : Balantidium coli. Protozoa terbesar pada manusia. Hospes : babi dan beberapa spesies kera. Fungsi bulu getar : untuk bergerak dan mengambil makanan.

Protozoa4. Sporozoa : I. Coccidia : genus Eimeria genus Isospora genus

Toxoplasma

II. Haemosporidia : genus Plasmodium

Entomologi• Morfologi, daur hidup dan perilaku

nyamuk• Vektor penyakit protozoa• Vektor penyakit cacing ( filariasis )• Vektor penyakit virus, riketsia, spiroketa

dan bakteri• Vektor mekanik• Hospes perantara• Pengendalian vektor• Insektisida dan resistensi• Artropoda penyebab penyakit, alergi dan

reaksi toksik

NEMATODA USUS Spesies yang ditularkan melalui tanah disebut

“soil transmitted helminths“ yang terpenting : Ascaris lumbricoides Necator americanus Ancylostoma duodenale Trichuris trichiura Strongyloides stercoralis Nematoda usus penting yang lain ; Oxyuris vermicularis dan Trichinella spiralis

1. Ascaris lumbricoides Hospes dan nama penyakit: Hospesnya manusia Penyakitnya askariasis Distribusi geografi: Kosmopolit, pada anak sekolah dasar Morfologi dan daur hidup : jantan uk;10-30 cm, betina 22-35 cm. Stad dewasa hidup dirongga usus muda C.betina bertelur sbnyk 100.000-200.000/hr

Morfologi dan daur hidup Telur yang dibuahi, besarnya ± 60x45 mikr dan yang tidak dibuahi 90x40 mikron. Dilingkungan yg sesuai, telur yg dibuahi

berkembang mjadi bentuk infektif ± 3 mgg Bentuk infektif => tertelan => menetas di usus

halus. Larva menembus dinding usus halus => pembuluh darah atau saluran limfe => jantung => paru.

Morfologi dan daur hidup Larva diparu => alveolus => trakea =>

faring, menimbulkan rangsangan => batuk => esofagus => usus halus

Di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa.

Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur ± 2 bulan.

Patologi dan gejala klinis Gejala timbul disebabkan ; cacing

dewasa dan larva Larva: Perdarahan kecil dinding alveolus,

batuk, demam dan eosinofilia. Foto thorak ; infiltrat yg menghilang dlm

waktu 3 minggu. Keadaan ini disebut: sindrom Loeffler.

Patologi dan gejala klinis• Gangguan disebabkan cacing dewasa: biasanya

ringan, mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi.

• Pd infeksi berat; anak => malabsorbsi• Efek serius ; bila cacing ini menggumpal dalam

usus => tjd obstruksi usus ( ileus )• Kead ttt; c.dewasa; mengembara ke saluran

empedu, apendiks atau bronkus dan menimbulkan keadaan gawat darurat shg kadang perlu operatif.

D i a g n o s i s Cara D/ : Pemeriksaan tinja langsung

Telur dalam tinja memastikan D/ askariasis.

Cacing dewasa keluar sendiri melalui mulut atau hidung maupun tinja

P e n g o b a t a n Piperazin dosis tunggal ; dewasa 3-4 gram anak 25 mg/kgBB

Pirantel pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB

Mebendazol 2x100 mg/hr selama 3 hr atau 500 mg dosis tunggal

Albendazol dosis tunggal 400 mg.

Pengobatan • Oksantel-pirantel pamoat ; infeksi

campuran A.lumbricoides dan T.trichiura.• Pengobatan masal, syarat ; - mudah diterima masyarakat - aturan pakai sederhana - efek samping minim - polivalen - murah

Prognosis

BaikSembuh sendiri, 1,5 tahunPengobatan, kesembuhan 70 – 99%.

Epidemiologi• Kurangnya pemakaian jamban mnimbulkan

pencemaran tanah dengan tinja di halaman, bawah pohon. Hal ini akan memudahkan terjadi reinfeksi.

• Kebiasaan tinja sebagai pupuk• Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu 25oC –

30oC sangat baik utk perkembangan telur menjadi bentuk infektif.

• Mencuci tangan, gunting kuku, pemakaian jamban dapat mencegah askariasis.

Toxocara canis dan Toxocara cati

Hospes dan penyakit: T.canis pada anjing. T.cati pada kucing. Belum ditemukan infeksi campuran. Kadang2 ditemukan pada manusia ;

parasit mengembara ( erratic parasite ) menyebabkan ; visceral larva migrans.

Mulut Toxocara canis

Toxocara canis

Telur Toxocara canis Dg mikrs.elektr. Mikrs. cahaya

Distribusi dan geografik• Kosmopolit, ditemukan di Indonesia• Jakarta ; prevalensi pada anjing

38,3% kucing 26,0 %

Toxocara cati

Toxocara cati

Morfologi T.canis jantan, ukuran ; 3,6 - 8,5 cm betina 5,7 – 10,0 cm T.cati jantan 2,5 – 7,8 cm betina 2,5 – 14,0 cm Bentuk menyerupai A.lumbricoides muda. T.canis; sayap servikal spt lanset T.cati ; sayap lebih lebar spt kobra

Ekor ; kedua spesies hampir sama jantan; spt jari menunjuk ( digitiform) betina ; bulat meruncing

Telur mjd infektif di tanah ; 3 minggu

Bentuk infektif ini dpt tertelan; anjing, kucing dan manusia

Patologi dan gejala klinis Pd manusia ; larva tdk menjadi

dewasa dan mengembara di alat2 dalam ; hati

Penyakit ; visceral larva migrans , gejala; eosinofilia, demam dan hepatomegali

Diagnosis D/ pasti visceral larva migran:

menemukan larva atau potongan larva => sukar ditegakkan

Reaksi imunologi ; dapat membantu diagnosis

Cacing tambang ( hookworm )

Spesies yang penting; - Necator americanus → manusia- Ancylostoma duodenale → manusia- Ancylostoma braziliense → kucing,

anjing- Ancylostoma ceylanicum → anjing, kucing- Ancylostoma caninum → anjing, kucing

Necator americanus Ancylostoma duodenale

Sejarah; cacing tambang ditemukan di Eropa pd pekerja tambang.

Hospes : manusia Nama penyakit : nekatoriasis dan

ankilostomiasis Distribusi geografi : seluruh daerah

katulistiwa, pertambangan dan perkebunan.

Necator americanus Ancylostoma duodenale

Prevalensi; tinggi di pedesaan. 1972 – 1979 berkisar 50% 1990 – 1991 ; 0 – 24,7 % Sumut , 2478 anak SD 6,7 %

Morfologi dan daur hidup Cacing dewasa hidup di rongga usus halus. Mulut besar, melekat pada mukosa usus Cacing betina N.americanus tiap hari bertelur

± 9000 butir, A.duodenale ± 10.000 C.betina panjang ± 1 cm, jantan ± 0,8 cm Bentuk badan N.americanus : huruf S A.duodenale : huruf C N.americanus memp benda kitin A.duodenale dua pasang gigi. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks

Ancylostoma duodenale

Necator americanus

Morfologi dan daur hidup Telur ; dikeluarkan dg tinja, uk 60 x 40

mikron, berbtk bujur dg dinding tipis tdpt 4-8 sel Larva rabditiform panjang 250 mikron. Larva filariform panjang 600 mikron

Larva rabditiformN.americanus

Larva filariform N.americanus

Telur cacing tambang

Morfologi dan daur hidup Daur hidup : Telur => larva rabditiform =>

larva filariform => menembus kulit => kapiler darah => jantung kanan => paru => bronkus => trakea => laring => usus halus.

Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit. Infeksi A.duodenale juga mungkin dengan menelan larva filariform.

Patologi dan gejala klinis

1. Stadium larva : Bila banyak larva filariform sekaligus

menembus kulit, terjadi ground itch. Perubahan pada paru biasanya ringan.

2. Stadium dewasa : anemia hipokrom mikrositer, eosinofilia

Patologi dan gejala klinis

Gejala tgt pd: Spesies dan jumlah cacing Keadaan gizi ( Fe dan protein )

N.americanus; kehilangan darah 0,005 – 0,1cc

A.duodenale; 0,08 – 0,34 cc/hari

Patologi dan gejala klinis Adanya toksin penyebab anemia ( - )

Tidak menyebabkan kematian, tp daya tahan berkurang dan prestasi kerja menurun

Kadar Hb sesuai dg berat penyakit

Diagnosis D/ ditegakkan dengan menemukan telur

dalam tinja segar. Dalam tinja lama mgkn ditemukan larva.

Membedakan spesies; biakan tinja dg cara Harada-Mori

Pengobatan : Pirantel pamoat 2-3 hari berturut - turut

Epidemiologi Kebiasaan defekasi di tanah dan

pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi.

Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva : tanah gembur ( pasir, humus ), suhu opt N.americanus 28oC-32oC, A.duodenale 23oC-25oC

Untuk menghindari infeksi : memakai sandal atau sepatu.

Ancylostoma brazilienseAncylostoma caninum• H.Definitif : kucing dan anjing• Penyakit : Creeping eruption• Distribusi : tropik dan subtropik Di Jakarta : kucing 72% A.braziliense anjing 18% A.b dan 68% A.c

A.Braziliense dan A.caninum

Morfologi ;-A.braziliense → 2ps gigi tdk sama besar Jantan pjg 4,7-6,3mm. Betina 6,1-8,4mm.

-A.caninum → 3 ps gigi Jantan pjg 10mm. Betina 14mm

Ancylostoma caninum

Ancylostoma caninum

A.braziliense dan A.caninum

Patologi dan gejala klinis; Pd manusia larva tdk menjadi dewasa Kelainan kulit; creeping eruption,

creeping disease atau cutaneous larva migrans. Creeping eruption; dermatitis , khas

kelainan intra kutan serpiginosa Tempat larva filariform menembus kulit ;

papel keras, merah dan gatal

Cutaneus larva migrans

Cutaneus larva migrans

Patologi dan gejala klinis

• Brp → terowongan intrakutan sempit ; garis merah, menimbul, gatal dan tambah pjg menurut gerakan larva

• Sepanjang garis tdpt vesikel kecil dan dpt tjd infeksi sekunder

• Jakarta, 46 creeping erruption, kelainan ditemukan tu pd kaki dan lengan bawah, punggung dan pantat

diagnosis

1. Gambaran klinis khas2. Biopsi

Pengobatan;3. Semprotan kloretil4. Albendazol, do tunggal 400mg 3

hr . Anak < 2th albendazol salep

2%.

Ancylostoma ceylanicum Dapat menjd dewasa pd manusia 2 ps gigi tidak sama besar Di Jakarta; dari 100 anjing 37% 50 kucing 24%

Ancylostoma ceylanicum

Trichuris trichiura Hospes : Manusia

Nama penyakit : trikuriasis

Distribusi geografi: kosmopolit, terutama daerah panas dan lembab, spt di Indonesia.

Prevalensi, 1996; Sumsel 60% dr 365 anak SD

Morfologi dan daur hidup Cacing betina : panjang ± 5 cm, jantan 4 cm Bagian anterior : langsing seperti cambuk, ±3/5

panjang tubuh Bagian posterior: lebih gemuk, cacing betina

tumpul dan jantan melingkar serta terdapat satu spikulum

Dewasa hidup : di kolon asendens dan sekum dgn bgn anterior masuk dedalam mukosa usus.

Morfologi dan daur hidup Cacing betina bertelur 3000-10000 butir/hr. Telur berukuran 50-54 mikron, bentuk

tempayan Telur dibuahi dikeluarkan bersama tinja. Telur matang ; 3-6 minggu pada tanah lembab

dan teduh Telur matang ; berisi larva dan merupakan

bentuk infektif Cara infeksi: hospes menelan telur matang

Morfologi dan daur hidup Larva => usus halus, setelah dewasa masuk

ke kolon, terutama sekum. Masa pertumbuhan : telur – dewasa bertelur

30 –90 hariPatologi dan gejala klinis; prolapsus mukosa

rektum, iritasi, peradangan mukosa usus, perdarahan pada tempat melekat, anemia.

Infeksi berat dan menahun : Diare pd anak, sindrom disentri, anemia, BB menurun

Diagnosis Menemukan telur dalam tinjaPengobatan ; a. Mebendazol 2x100 mg 3 hari atau dosis tunggal 500 mg. b. Albendazol dosis tunggal 400mg c. Oksantel pirantel pamoat dosis tunggal 10 – 15 mg/kgBB

Epidemiologi Penting utk penyebaran penyakit :

kontaminasi tanah dengan tinja. Telur tumbuh ditanah liat, lembab dan

teduh dgn suhu ± 30oC Pemakaian tinja sebagai pupuk

merupakan sumber infeksi Pencegahan : pembuatan jamban,

pendidikan, sanitasi, mencuci tangan, mencuci sayuran

Strongyloides stercoralis Hospes : manusia Penyakit : strongilodiasis Distribusi : tropik dan subtropik Morfologi dan daur hidup : cacing dewasa betina sebagai parasit di

vilus duodenum dan yeyunum. Berbentuk filiform, halus, tidak berwarna panjang 2mm.

Strongyloides stercoralis• Berkembangbiak : diduga

partenogenesis.• Telur di mukosa usus => larva

rabditiform =>rongga usus dan dikeluarkan bersama tinja.

• 3 macam daur hidup : 1. Siklus langsung 2. Siklus tidak langsung 3. Autoinfeksi

1. Siklus langsung Sesudah 2 sampai 3 hari di tanah, larva

rabditiform yang berukuran kira-kira 225 x 16 mikron, berubah menjadi larva filariform dengan bentuk langsing dan merupakan embentuk infektif, panjangnya kira-kira 700 mikron. Bila larva filaliform menembus kulit manusia, larva tumbuh, masuk kedalam peredaran darah vena dan kemudian melalui jantung

2. Siklus tidak langsung Larva rabditiform ditanah → cacing jantan dan

betina bentuk bebas. betina uk 1 mm x 0,06mm jantan uk 0,75mm x 0,04mm, ekor melengkung, 2

spikulum Pembuahan → telur → larva rabditiform → larva

filariform → hospes baru atau mengulangi fase hidup bebas

Terjadi bila keadaan lingkungan optimum : tropik dg iklim lembab

3. Autoinfeksi Larva rabditiform → larva filariform (terjadi

kadang2 di usus atau di sekitar anus ) → menembus mukosa usus atau kulit perianal → daur perkembangan

Tjd pd pasien : obstipasi lama, diare menahun Menyebabkan strongiloidiasis menahun

Patologi dan gejala klinis Larva filariform menembus kulit : creeping

eruption disertai gatal Cc dewasa : kelainan mukosa usus muda Infeksi ringan : tidak menimbulkan gejala Infeksi sedang: sakit epigastrium tengah dan

tidak menjalar,mgk mual, muntah, diare dan konstipasi

Hiperinfeksi: cc dewasa ditemukan diseluruh traktus digestivus dan larva di alat dalam ( paru, hati, kandung empedu)

Sering ditemukan pd orang dg gangguan imunitas dan dapat menimbulkan kematianPemeriksaan darah : mgk eosinofilia atau hiperesinofilia

DiagnosisD/pasti: menemukan larva rabditiform dlm tinja segar, biakan atau aspirasi duodenum.

Pengobatan• DOC : albendazol 400mg satu/dua kali sehari

selama 3 hari.• Mebendazol : 3 x 100mg selama 2 atau 4 mgg. PrognosisInfeksi berat : dapat menyebabkan kematian

Epidemiologi Panas, lembab dan sanitasi

kurang ; menguntungkan shg tjd daur yg tidak langsung

Tanah : gembur, berpasir dan humus.

Pencegahan : sanitasi dan melindungi kulit

penerangan ke masyarakat

Trichostrongylus spp Sering ditemukan pada herbivora. Beberapa spesies ditemukan pd manusia.

Siklus hidup dan morfologi Kecil spt cacing tambang Hidup tertanam dalam mukosa usus kecil Infeksi; menelan larva infektif di usus kecil jd dewasa 3-4 mgg, tanpa siklus

paru

Trichostrongylus spp

Telur mirip dg cacing tambang, sedikit lebih panjang dan bagian ujung lebih runcing.Tanah hangat dan lembab,telur menetas dalam 24 jam. Setelah 60 jam larva menjadi infektif

Gejala Klinis• Tgt jumlah cacing dan kerusakan

mukosa.• Perdarahan dan deskuamasi dpt tjd,

tp G/K tidak nyata kecuali ada beratus cacing

Diagnosis• D/ pasti : menemukan telur dlm tinja

Pengobatan• Tiabendazol 25 mg/kg 2hari• Pirantel pamoat 11 mg/kg dosis

tunggal

Epidemiologi• Pencegahan : mencuci dan memasak sayuran

5. Oxyuris vermicularis Hospes : manusia

Penyakit : enterobiasis atau oksiuriasis

Distribusi geografi; kosmopolit, lebih banyak didaerah dingin krn jarang mandi dan ganti baju dalam. Penyebaran ditunjang eratnya hubungan dan lingkungan yg sesuai

Morfologi dan daur hidup betina uk; 8-13 mm x0,4 mm, anterior

ada pelebaran kutikulum disebut alae. Bulbus esofagus jelas. Ekor runcing.

Jantan uk; 2-5 mm, alae, ekor melingkar, spikulum jarang ditemukan

Habitat dewasa; rongga sekum, usus besar dan usus halus

Makanannya isi usus

Morfologi dan daur hidup Cacing gravid mengandung 11.000-15.000

telur, migrasi kedaerah perianal utk bertelur. Telur jarang dikeluarkan di usus sehingga

jarang ditemukan dalam tinja Telur bentuk lonjong dan datar pd satu sisi

(asimetrik ). Dinding bening. Matang ± jam Infeksi ; menelan telur matang atau larva yg

menetas di perianal migrasi kembali ke usus besar

Morfologi dan daur hidup Telur matang yg tertelan => menetas di

duodenum => larva rabditiform berubah dua kali sebelum dewasa di yeyunum dan bgn atas ileum.

Waktu utk daur hidup ; ± 2 minggu – 2 bulan

Infeksi dapat sembuh sendiri ( self limited )

Patologi dan gejala klinis Iritasi sekitar anus, perineum dan vagina

oleh cacing gravid migrasi menyebabkan pruritus

Pruritus ani tjd malam hr => luka garuk Cacing gravid mengembara dan dpt

bersarang di vagina dan tuba Fallopii => radang

Diagnosis D/ diduga pada anak yang gatal sekitar

anus malam hari D/ ; menemukan telur dan cacing dewasa Pengobatan ; a. seluruh keluarga di obati b. Piperazin dosis tuggal 3-4 gr (dws) atau 25 mg/kgBB (anak)

Epidemiologi Penularan dapat terjadi pada satu

keluarga Telur dapat diisolasi dr debu di sekolah,

kafe dan menjadi sumber infeksi Di rumah telur ditemukan ; di lantai,

meja, kursi, bufet, toilet, bak mandi alas kasur, pakaian dan tilam.

Nematoda jaringan

1.Wuchereria bancrofti • Hospes ; manusia • penyakit ; filariasis bankrofti atau wukereriasis bankrofti • distribusi ; tersebar di daerah tropis

Daur hidup dan morfologi Dewasa jantan dan betina hidup disaluran dan

kelenjar limfe, bentuk spt benang warna putih susu

betina uk; 65-100 mm x 0,25 mm jantan uk; 40 mm x 0,1 mm Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria

bersarung, hidup didalam darah dan terdapat di darah tepi pada waktu tertentu saja• umumnya periodisitas nokturna ; mikrofilaria

hanya terdapat didalam darah tepi malam hari

Daur hidup dan morfologi Kota ; ditularkan oleh nyamuk Culex

quinquefasciatus Desa ; vektornya nyamuk Anopheles

atau Aedes Mikrofilaria terisap oleh nyamuk, berubah

mjd larva std 1 – III (bentuk infektif), nyamuk menggigit manusia, tumbuh larva std IV dan V (dewasa)

Patologi dan gejala klinis GK/ dibagi dua ; 1. Disebabkan cacing dewasa ;

limfadenitis dan limfangitis retrograt akut dan di ikuti obstruktif menahun 10-15 th

kmdn 2. Mikrofilaria ; biasanya tidak menimbul kan kelainan tp kead ttt ; occult

filariasis

Diagnosis D/ berdasarkan gejala klinis dan

dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium.

Pengobatan ; 1. dietilkarbamazin sitrat (DEC) 2. Ivermectin Epidemiologi ; filariasis bankrofti dijumpai

di perkotaan dan pedesaan

2. Brugia malayi3.Brugia timori

Hospes Brugia malayi ; manusia dan hewan

Hospes Brugia timori ; manusia Penyakit ; filariasis malayi filariasis timori kadang-kadang ; filariasis brugia Distrib ; B.malayi di Asia termsk

Indonesia B.timori hanya di Indonesia timur; Pulau

Timor, Flores, Rote, Alor dan NTT

Daur hidup dan morfologi Dewasa jantan dan betina hidup di saluran dan

pembuluh limfe Periodisitas B.malayi ; nokturna, subperiodik

nokturna atau non periodik B.timori ; periodik nokturna B.malayi manusia ditularkan ; nyamuk

Anopheles barbirostris B.malayi manusia dan hewan; nyamuk

Mansonia

Patologi dan gejala klinis GK filariasis malayi = filariasis timori Stad akut; demam dan peradangan

saluran dan kelenjar limfe, hilang timbul berulang

Filariasis brugia, sistem limfe kelamin tidak terkena beda dgn filariasis bankrofti

Elefantiasis hanya mengenai tungkai bawah atau kadang lengan bawah

Diagnosis D/ berdasarkan GK dan dibuktikan dgn

mikrofilaria di darah tepi Pengobatan ; DEC Ivermectin Epidemiologi ; B.malayi dan B.timori

hanya terdapat diperkotaan, karena vektornya tidak dapat berkembang biak diperkotaan

Trematoda Umumnya bersifat hemafrodit kecuali

cacing Schistosoma Menurut tempat hidup cacing dewasa

dalam tubuh hospes, dibg ; 1.Trematoda hati ( Fasciola hepatica ) 2.Trematoda usus ( F.buski ,

Echinostoma ) 3.Trematoda paru ( P.westermani ) 4.Trematoda darah ( S.japonicum )

1. Fasciola hepatica Hospes ; kambing dan sapi, kadang

ditemukan pada manusia

Penyakit ; fasioliasis

Distribusi ; America Latin, Perancis dan negara sekitar Laut Tengah

Morfologi dan daur hidup Dewasa ; bentuk pipih seperti daun, uk ±

30x13 mm Bgn anterior spt kerucut dan puncak kerucut

tdpt batil isap mulut ± 1mm, dasar kerucut tdpt batil isap perut ± 1,6 mm

Telur berukuran 140x90 mikron dikeluarkan dalam tinja dalam kead blm matang

Telur matang dalam air dan berisi mirasidium Telur menetas => mirasidium mencari keong

air Keong air ; M => S => R1 => R2 => SK

Morfologi dan daur hidup SK keluar dan mencari HP II, yaitu ;

tumbuhan air, pd permukaan tumbuhan dibtk metaserkaria Infeksi ; makan tumbuhan air yg

mengandung metaserkaria

Patologi dan gejala klinis Kerusakan parenkim hati Peradangan saluran empedu, penebalan

dan sumbatan shg menimbkan sirosis periportal

Diagnosis ; menemukan telur dalam tinja, cairan duodenum atau cairan empedu

2. Paragonimus westermani

Hospes : Manusia dan binatang memakan ketam atau udang

Penyakit ; paragonimiasis Distr ;RRC, Taiwan, Korea, Jepang,

Filipina, Vietnam, Thailand, India, Malaysia, Afrika dan Amerika Latin. Indonesia autokton pd binatang, manusia kasus impor

Morfologi dan daur hidup Cacing dewasa hidup dalam kista di paru Bentuknya lonjong menyerupai biji kopi, uk 8-

12 x 4-6 mm Telur bentuk lonjong, operkulum agak tertekan

kedalam, uk 80-118 mikron x 40-60 mikron Telur => mirasidium => keong air; M => S =>

R1 => R2 => SK Serkaria keluar keong mencari HP II ( ketam

atau udang batu) membtk metaserkaria

Morfologi dan daur hidup Infeksi:makan ketam/udang batu tdk masak Dalam hospes definitif metaserkaria mjd cacing

dewasa Patologi dan gejala klinis ; batuk kering mjd

batuk berdarah ( endemik hemoptisis ) Diagnosis; menemukan telur dalam sputum

atau cairan pleura Pengobatan ; Prazikuantel dan bitionol Epidemiologi ; penyakit berhub dg kebiasaan

makan ketam tidak dimasak

3.Fasciolopsis buski Hospes; manusia dan babi Penyakit ; fasiolopsiasis Distr ; RRc, Taiwan, Vietnam, Thailand,

India dan Indonesia Morfologi dan daur hidup: dewasa, uk 2-

7,5 cm dan lebar 0,8-2 cm, bentuk lonjong dan tebal

Telur ; lonjong, dinding transparan, sebuah operkulum pada sebuah kutub

Morfologi dan daur hidup Mirasidium => HP1(keong air tawar)=>

serkaria=> HP2 (tumbuhan air) metaserkaria

Infeksi; makan tumbuhan air mengandung metaserkaria tidak dimasak

GK; diare, nyeri ulu hati, mual, muntah D/ pasti; menemukan telur dalam tinja Pengobatan; diklorofen, niklosamid dan

prazikuantel

4. Echinostoma sp Hospes; manusia, anjing, tikus burung,

ikan Penyakit ; ekinostomiasis Distr; Filipina, Cina Indonesia dan India Morfologi dan daur hidup; beda dg

trematoda lain => duri -duri leher 37 – 51 Dewasa; hidup di usus halus Telur punya operkulum

Morfologi dan daur hidup Mirasidium =>HP1 (keong kecil ) sporokista,

redia, serkaria => HP2 (keong besar) metaserkaria

GK; biasanya ringan. Infeksi berat ; radang dinding usus atau ulserasi, diare, sakit perut, anemi dan edema

D/ menemukan telur dalam tinja. Pengobatan; Tetrakloroetilen, prazikuantel Epidemiologi; Keong sawah untuk konsumsi

sebaiknya dimasak matang

5.Schistosoma japonicum Hospes ; manusia, anjing, kucing, rusa,

tikus sawah, sapi dan babi Penyakit ; oriental schistosomiasis,

skistosomiasis japonika, Katayama atau demam keong

Distr; RRC, Jepang, Filipina, Taiwan, Muangthai, Vietnam, Malaysia dan Indonesia ( hanya di Sulawesi Tengah ; Danau Lindu dan Lembah Napu )

Morfologi dan daur hidup Dewasa jantan uk 1,5 cm dan betina 1,9

cm hidup di vena mesenterika superior Telur ditemukan di dinding usus halus

dan alat dalam spt; hati , paru dan otak GK; stadium I gatal. Gejala intoksikasi

demam, hepatomegali dan eosinofilia. Stadium II; sindrom disentri Stadium III (menahun); sirosis hati dan

splenomegali

Diagnosis Menemukan telur dalam tinja atau

jaringan hati dan rectum Pengobatan; niridazol 25 mg/kgBB/hr

selama 10 hr HP; keong air Oncomelania hupensis

lindoensis

Cestoda

1. Taenia saginata (Cacing pita sapi) Hospes definitif; manusia Hospes perantara ; sapi , kerbau Penyakit : teniasis saginata Distr ; kosmopolit

Morfologi dan daur hidup Cacing terdiri dr; skoleks(kepala), leher

dan strobila. Panjang 4-12m. Skoleks uk 1-2mm

4 batil isap, tanpa kait Telur melekat pd rumput bersama tinja,

rumput dimakan sapi, telur menetas, masuk otot (sistiserkus bovis)

Bila manusia makan daging sapi yang kurang matang, cacing tumbuh dewasa di usus halus

Gejala klinis Sakit ulu hati, mual, muntah, mencret.

Gejala disertai dg ditemukannnyaproglotid

Diagnosis; ditemukannya proglotid dan telur

Pengobatan; prazikuantel dan albendazol Epid; sering ditemukan di negara

penduduknya makan daging tidak matang

2. Taenia solium Cacing pita daging babi Hospes definitif ; manusia Hospes perantara ; manusia dan babi Penyakit ; cacing dewasa => teniasis

solium larva =>

sistiserkosis Distr; kosmopolit, tp jarang di negara

Islam

Morfologi dan daur hidup Uk 2-4m, terdr skoleks, leher dan strobila Skoleks 4 batil isap dg rostelum memp 2 baris

kait Telur => HP otot babi => manusia (usushalus) GK; nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi

dan sakit kepala. Diagnosis ; ditemukan telur dan proglotid, telur

sukar dibedakan dg T. saginata Pengobatan; prazikuantel,albendazol,

pembedahan sistiserkosis