Glossina palpalis (Parasitologi)

10
Glossina palpalis Lalat Tsetse

description

parasitologi

Transcript of Glossina palpalis (Parasitologi)

Page 1: Glossina palpalis (Parasitologi)

Glossina palpalis

Lalat Tsetse

Page 2: Glossina palpalis (Parasitologi)

Klasifikasi

Kingdom Animalia

Phylum Arthropoda

Kelas Insecta

Ordo Diptera

Famili Glossinidae

Genus Glossina

Spesies Glossina palpalis

Page 3: Glossina palpalis (Parasitologi)

morfologi

• Panjang tubuh mencapai 1,6 cm• Warna tubuh bervariasi dari coklat

muda, kuning, coklat tua• Memiliki 2 antena • Jika tidak terbang sayapnya dilipat

secara bertumpuk diatas tubuhnya• Bentuk mulut tusuk isap• Memiliki mata majemuk

Page 4: Glossina palpalis (Parasitologi)
Page 5: Glossina palpalis (Parasitologi)

Siklus hidup

Page 6: Glossina palpalis (Parasitologi)

diagnosa

• Demam periodik • Inflamasi lokal• Gangguan neurologis : pola tidur• Menemukan Trypanosoma

gambiense pada darah tepi

Page 7: Glossina palpalis (Parasitologi)

patogenesis

• Timbul nodul (3-4 cm), menghilang setelah 1-2 minggu

• Parasitemia ringan tanpa gejala• Demam• Syndroma penyakit tidur

Page 8: Glossina palpalis (Parasitologi)

pengobatan

• Arsenik • Bakteri Sodalis glossinidius

Page 9: Glossina palpalis (Parasitologi)

Pengendalian

• Mengurangi tempat perindukan• Menebang pohon dan semak-semak

di pinggir sungai• Penangkapan secara mekanis

dengan tangan, perangkap, insektisida

Page 10: Glossina palpalis (Parasitologi)

kesimpulan• Sebagai vektor Trypanosoma pada manusia dan binatang• Morfologi : lalat berwarna kuning, tengguli atau hitam ukuran 1,6 cm• Kebiasaan : hidup dihutan tatapi memerlukan suhu panas dan kelembapan

tinggi• Daur hidup : tempat perindukan golongan sungai adalah pasir dan tanah

gembur dekat air, gol semak tanah gembur dekat pohon tumbang atau dahan yg begantung rendah. Betina melahirkan seokor larva stadium 3 yang besar. G.palpalis menghasilkan 9 ekor larva berwarna kuning kemudian masuk ke dalam tanah dan langsung menjadi pupa. Lalat dewasa keluar setelah 5 mgg.

• Patogenitas : gigitan lalat hanya kecil akibatnya ttp orang jd rentan thd air liurnya

• Pengendalian : mengurangi tempat perindukan :• Menebang pohon dan semak2 pinggir sungai• Memperluas pembebasan sungai dari pohon dgn menebangi pohon secara

slektif mulai dari hulu• Jumlah lalat dapat dikurangi dengan penangkapan secara mekanis dengan

tangan, perangkap, tetap dapat dilakukan dengan insektisida di sekitar sungai