PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk 1

Transcript of PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

Page 1: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran

menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat.

Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain

yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan yang membangun

satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil

penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf,

yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam

paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam

paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu

kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea

semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika

ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf

diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,

pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab

formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan

menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa konsep dari paragraf itu sendiri?

2. Apa saja syarat-syarat pembentukan paragraf?

3. Apa saja jenis-jenis paragraf itu sendiri?

4. Bagaimana tentang pengembangan paragraf?

 

1

Page 2: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

1.3 TUJUAN PENULIS

1. Untuk mengetahui pengertian atau konsep dari paragraf

2. Untuk mengetahui syarat-syarat pembentukan paragraf

3. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf

4. Untuk mengetahui tentang pengembangan paragraf

 

 

 

 

 

2

Page 3: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Konsep Paragraf

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat

pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.

Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau

mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal

berikut:

A. Posisi Paragraf

Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung

kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf.

Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara

tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf

merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil

yang mampu mengungkapkan gagasan secara utuh dan lengkap.

B. Batasan Paragraf

Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia: paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan

(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)

2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya: paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di

bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.

C. Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf

ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf

3

Page 4: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya

3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,

4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis

5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,

dan penutup.

D. Unsur-Unsur Paragraf

Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara

logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

1. Transisi

2. Kalimat Topik

3. Kalimat pengembang, dan

4. Kalimat penegas.

Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu

paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (kalimat topik dan kalimat

pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.

E. Struktur Paragraf

Struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :

1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat

penegas.

2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan

kalimat penegas.

3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.

4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.

5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.

6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.

7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

 

4

Page 5: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

2.2  Syarat – Syarat Paragraf

1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama

menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa

paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang

lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik

antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah

paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci,

penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).

3. Kelengkapan

Kelengkapan Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk

menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang

kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-

pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya

suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.

Memperhitungkan 4 hal, antara lain:

a. Penyusunan kalimat topik,

b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,

c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan

d. Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

 

5

Page 6: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

5. Pola Susunan Paragraf

Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan

yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan

cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan

yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.

antara lain :

1. Pola runtunan waktu

2. Pola uraian sebab akibat

3. Pola perbandingan dan pertentangan

4. Pola analogi

5. Pola daftar, dan

6. Pola lain.

2.3 Jenis – Jenis Paragraf

1. Eksposisi

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan

mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli

sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit

sehingga harganya meningkat 

2. Argumentasi

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta

konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan

demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992)

bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari

6

Page 7: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen

atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya

diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri

kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang

ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3. Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,

merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:

Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang

mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.

Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu

dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu

lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4.Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

Contoh:

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai

cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui

dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap

tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus

mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan

bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5. Narasi

Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur

cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

7

Page 8: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

Contoh:

Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.

Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan

kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada

dia.

2.3.1 Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya

1. Paragraf pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan

pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur

karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan

oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat

hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.

Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf

penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat

deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu

perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa

paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-

paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3. Paragraf penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali

(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

8

Page 9: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari

Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima

kasih.

2.3.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama

1. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan

dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu

harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa

menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan

diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa

bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-

sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif danefisien.

3. Paragraf campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir

paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan

kembali.

9

Page 10: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

Contoh paragraf campuran :

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa

pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi

yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa

maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

2.3.3 Macam-macam paragraf berdasarkan isi

1. Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan

tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu,

hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi :

Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti

perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah

rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan

meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh

pesona.

2. Paragraf proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya

tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,

meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3. Paragraf efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya

terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat

sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

 

10

Page 11: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

2.4 Pengembangan Paragraf

1. Pengembangan paragraf berdasarkan teknik

a. Secara alamiah

Contoh pengembangan paragraf secara alamiah :

Arva membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di

bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai taplak putih. Di atas taplak putih itu ada

sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut bergambar beberapa kuntum bunga matahari

seperti bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka

dan kalender duduk.Arva lalu memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia

memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak satu buah white board yang bersih tanpa

coretan. Di sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna biru

muda, serasi dengan dinding yang bercatut biru tua. Dan disebelah kanan white board terpasang

satu papan madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa. Arva memutar pandanganya ke

belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris yang berwarna kuning bertuliskan

‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri

kananya juga terpasang sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.Selain itu, ditatapnya

dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari

karton berwarna kuning. Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh

plastikbening.

Arva berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning. Daftar

pelajaran itu disusun tak berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah. Meski tampak

tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.Arva menyusuri deretan bangku kosong didepanya.

Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 34 meja dan 34 kursi. Dan tanpa kata Arva berjalan

kebangkunya sendiri dan duduk disana sembari menunggu upacara hari senin.

11

Page 12: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

b. Secara klimaks dan antiklimaks

Contoh pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks:

Komputer selalu mengalami perkembangan yang signifikan dari generasi ke generasi,

penemuan-penemuan dari para ahli adalah salah satu fator munculnya teknologi masa depan

tersebut. Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang sangat besar dan selain itu belum

memiliki fungsi lain selain untukmengetik.Pada tahun 1948 adalah perkembangan komputer

generasi kedua yang di tandai dengan pengecilan ukuran komputer. Pertumbuhan komputer

generasi ketiga pada tahun 1958 yang membuat komputer semakin bersahabat dan nyaman di

gunakan karena selain ukurannya yang semakin mengecil juga di ikuti dengan penemuan

sofware-sofware dari beberapa perusahaan komputer. Dan pada tahun 1980, tepatnya

perkembangan generasi komputer keempat di temukan sebuah chip yang mampu mewakili

ratusan komponen penting komputer yang membuat komputer semakin kecil dan canggih, di

abad inilah juga komputer di desain untuk keperluan komersial sehingga terjangkau untuk semua

pihak.

Perkembangan komputer generasi kelima ( komputer masa depan) adalah teknologi yang

sedang kita nikmati sekarang, dimana komputer berfungsi di berbagai bidang, seperti bisnis,

kesehtan, pendidikan dan sebagainya . dan komputer dapat berada di genggaman. Bahkan

perusahaan Apple sudah meluncurkan Tablet yang merupakan pencetus teknologi masa depan.

c. Secara Umum khusus

Contoh paragraf secara umum khusus:

Styrofoam terbukti aman digunakan, karena telah melewati standar BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan). Styrofoam bisa menyerap panas. Ini terbukti setelah diseduh air

panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang. Selain itu syrofoam aman di gunakan untuk

membungkus berbagai jenis makanan, seperti kue, nasi, katering dan sebagainya. Anggapan

yang menyatakan bahwa styrofoam mengandung zat kimia berbahaya adalah tidak benar, karena

styrofoam telah melewati penelitian BPOM dan Japan Environment Agency sehingga memenuhi

12

Page 13: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

syarat untuk mengemas produk pangan.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemasan

dengan styrofoam aman digunakan.

2. Pengembangan Paragraf Berdasarkan Isi

a) Secara perbandingan dan pertentangan

Contoh pengambangan paragraf secara perbandingan dan pertentangan:

Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya musim semi dan serunya

bemain bola salju di Indonesia,karena di Indonesia adalah negara tropis dan hanya ada dua

musim yaitu, musim panas dan musim hujan. Berbeda halnya dengan di Jepang, mereka

memiliki empat musim, yakni musim Semi/haru,musim panas/natsu,musim gugur/aki dan musim

dingin/fuyu.Iklim yang terjadi pada masing- masing negara sangat mempengaruhi pola hidup

masyarakatnya. Seperti halnya di Indonesia sekarang sedang musim hujan biasanya

masyarakatnya yang agraris akan memulai bercocok tanam. Faktor alam juga sangat mendukung

Indonesia, terbukti dengan banyaknya tempat- tempat wisata alami di Indonesia serta banyaknya

flora dan fauna endemik yang ada. Sedangkan di jepang, tidak terlalu banyak tempat wisata

seperti seperti yang ada di Indonesia, masyarakatnya yang sebagian besar bekerja di pabrik –

pabrik usaha teknologi, pertanian di jepang juga sangat maju, walaupun lahan tidak seberapa

mendukung, tetapi majunya teknologi, majunya pengetahuan dan ke disiplinan serta dukungan

pemerintah membuat pertanian di jepang sangat maju.

b) Secara analogi

Contoh pengembangan paragraf secara analogi :

Percabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih, serta tiap-tiap bahasa baru

itu dapat bercabang pula dan seterusnya, dapat disamakan dengan percabangan sebatang pohon.

Pada suatu waktu pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru. Cabang-cabang yang baru ini

kemudian mengeluarkan ranting-ranting yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula

percabangan pada bahasa.

13

Page 14: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

Tetapi harus diingat bahwa antara percabangan sebatang pohon terdapat suatu perbedaan. Setelah

sebuah bahasa bercabang, maka antara bahasa-bahasa yang baru itu masih terdapat kontak

timbal-balik, masih terjalin pengaruh mempengaruhi antara kedua bahasa itu. Lain halnya

dengan cabang-cabang pohon, sekali tumbuh menjadi sebuah cabang atau ranting yang terpisah,

ia tidak menghiraukan lagi nasib cabang atau ranting-rantingnya.

c) Contoh – contoh

Contoh pengembangan paragraf secara contoh – contoh, sebagai berikut:

Semakin hari, semakin banyak demonstrasi yang terjadi di Negara kita tercinta Indonesia, baik

demonstrasi oleh mahasiswa maupun masyarakat. Bentuk demonstrasi pun semakin ekstrim,

contohnya, demonstrasi akhir – akhir ini , demonstrasi dengan bakar diri oleh Sondang

Hutagalung, salah satu mahasiswa swasta di Jakarta, protes atas ketidakadilan dan kesenjangan

serta pemiskinan akibat Neoliberalisme pemerintah SBY. Kemudian Aksi demonstrasi jahit

mulut yang berdemonstrasi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat(23/12/2011). Mereka

menuntut perusahaan kertas yang menguasai Kepulauan Meranti,Padang dicabut izinnya.

d) Secara sebab akibat

Contoh pengembangan paragraf secara sebab akibat :

India merupakan negara penghasil beras pertama dunia yang memproduksi 54% beras dunia .

Indonesia juga memiliki andil yang cukup besar sebagai penghasil beras ketiga terbesar dunia

dengan menyumbang 8,5 % beras dunia atas 51 juta ton. Sayangnya akhir- akhir ini Indonesia

mengalami penurunan, hingga Indonesia harus mengimfor beras hingga 1000 ton. Hal tersebut di

pengaruhi oleh banyak faktor,seperti hama yang tidak terkendali, kurangnya pengetahuan petani

dalam mengolah lahan, kurang andilnya pemerintah dalam usaha memajukan pertanian negeri

dan banjir yang kerap kali terjadi, kebanyakan petani mengalami gagal panen. Hinga Indonesia

harus mengimpor beras dari India, Cina atau pun Thailand.

14

Page 15: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

e) Secara definisi luas

Contoh pengembangan paragraf secara defenisi luas :

Gedung- gedung pencakar langit, Hotel- hotel berbintang tujuh, tak lepas dari kreatifitas dan

imajinasi tinggi dari para Arsitek. Tak semua orang bisa menjadi seorang arsitek, Istilah arsitek

seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang

terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya

untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika,

budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang

arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks

bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan

arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur,dan ahli rancang bangun.

f) Klasifikasi

Contoh pengembangan paragraf secara Klasifikasi :

Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik yang sangat banyak, terdiri dari burung,

hewan berkaki empat ataupun hewan berkaki dua, Tumbuhannya juga sangat menarik dan indah,

tak kalah indah dengan bunga sakura . hewan endemik Indonesia seperti, harimau sumatra,

Orang utan, Badak bercula satu, siamang, burung endemik Indonesia seperti, Burung

Cencrawasih, Burung kakatua putih, dan sebagainya. flora endemik Indonesia seperti, bunga

bangkai, bunga kangtong semar, Matoa, dan sebagainya.

 

 

15

Page 16: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan Dan Saran

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat memberi

kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi kebangsaan

dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah cakrawala dan pemikiran

3.2 Saran

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah

disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak

mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

Page 17: PARAGRAF_BAHASAINDONESIA_BY EKA NURLIDA.docx

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa IndonesiaEdisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.

Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV

Yrama

Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.

Mujianto, G.,dkk.2005.Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah.Malang: UMM Press

Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.2010.Panduan EYD dan Tata Bahasa

                  Indonesia.Jakarta: Transmedia

Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga

Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.

Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.

Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma

s

17