Draft Referat Eka

7/24/2019 Draft Referat Eka

1/12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klorokuin dan hidroksiklorokuin merupakan obat golongan keluarga

kuinolon yang diberikan sebagai tatalaksana dan profilaksis penyakit malaria.

Selain itu, klorokuin juga digunakan untuk pengobatan pasien dengan

penyakit sistemik seperti Systemic Lupus Erithematous (SLE) dan penyakit

rematoid artritis. Obat klorokuin pada penyakit tersebut digunakan dalam

jangka panjang. Salah satu efek sampingnya adalah keracunan klorokuin yang

bermanifestasi di mata. Kasus pertama keracunan klorokuin muncul pada

tahun !"#. $ahun !"% &ambiaggi mengatakan terjadi perubahan pigmen

retina pada pasien SLE dengan pengobatan klorokuin jangka panjang.

Efek samping pada mata akibat penggunaan klorokuin jangka panjang

adalah kerusakan pada retina yang menyebabkan hilangnya penglihatan dan

penyempitan lapang pandang. klorokuin mempengaruhi lapisan epitel pigmen

retina, lapisan epitel retina berdegenerasi serta merusak reseptor batang dan

reseptor kerucut pada makula. Efek samping pada mata akibat keracunan

klorokuin disebut dengan klorokuin retinopati atau disebut juga denganBulls

Eye Maculopathy. ',,

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1


2/12

*ntuk mengetahui dan memahami tentang definisi, etiologi, patofisiologi,

gambaran klinis, pemeriksaan, diagnosis dan diagnosis banding,

penatalaksanaan serta prognosis dari klorokuin retinopati.

1.2.2 Tujuan Khusus

*ntuk memenuhi salah satu tugas di Kepaniteraan Klinik +lmu enyakit

-ata di S*/ /r. /rajat ra0iranegara Serang dan sebagai salah satu

persyaratan dalam mengikuti ujian di Kepaniteraan Klinik +lmu enyakiy

-ata di S*/ /r. /rajat ra0iranegara Serang.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. De!n!s! Kl"r"ku!n #et!n"$at!

Efek samping pada mata akibat keracunan klorokuin disebut dengan

klorokuin retinopati atau disebut juga dengan Bulls Eye Maculopathy.

Kelainan tersebut menimbulkan kerusakan pada retina yang menyebabkan

hilangnya penglihatan serta penyempitan lapang pandang perifer. ',

2.2. Anat"m! #et!na

etina adalah lapisan1lapisan jaringan saraf yang tipis dan semitransparan

yang melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dari dinding bola mata.

2


3/12

etina berjalan ke anterior sejauh korpus ciliare dan berakhir pada ora serrata.

Ketebalan retina #. mm pada ora serrata dan #."2 mm pada kutub posterior.

ada bagian tengah dari retina posterior terdapat makula dengan diameter "."

3 2 mm, merupakan daerah yang dibatasi oleh cabang 3 cabang pembuluh

darah retina temporal. Secara histologis, makula merupakan bagian retina

yang ketebalan lapisan sel ganglionnya lebih dari satu lapis. Secara anatomis,

makula merupakan daerah berdiameter mm yang mengandung pigmen luteal

kuning 3 4antofil. '

/i tengah makula, mm ke lateral dari diskus optikus terdapat fo5eola

yang berdiameter #.'" mm yang dapat terlihat dengan optalmoskop sebagai

pantulan khusus. 6o5eola hanya mengadung fotoreseptor kerucut. 6o5ea

merupakan 7ona a5ascular retina yang berdiameter ." mm pada angiografi

flouresens. Secara histologis, fo5ea adalah daerah yang mengalami penipisan

lapisan inti luar tanpa disertai lapisan parenkim lain. '

8ambar '. gambaran retina dengan funduskopi/iakses dari http9::000.medicinesia.com:kedokteran1dasar:penginderaan1

kedokteran1dasar:anatomimata:. #

Lapisan 3 lapisan retina dengan urutan dari dalam ke luar adalah ',"9

a. -embran limitans interna adalah membran hialin antara retina dan

badan kaca.

b. Lapisan serat saraf adalah lapisan yang banyak mengandung akson 3

akson sel ganglion yang berjalan menuju ner5us opticus. /i dalam

lapisan ini terdapat pembuluh 3 pembuluh darah retina.

c. Lapisan sel ganglion.

d. Lapisan pleksiform dalam adalah lapisan aselular tempat bertemunya

sel bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.

3
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/anatomimata/


4/12

e. Lapisan inti dalam terdiri dari badan 3 badan sel bipolar, sel amakrin,

dan sel hori7ontal. Lapisan ini mendapat nutrisi dari arteri retina

sentral.

f. Lapisan pleksiform luar adalah lapisan yang mengandung sambungan

sel bipolar dan sel hori7ontal serta sel fotoreseptor.

g. Lapisan ini luar dari sel fotoreseptor.

h. -embran limitans eksterna.

i. Lapisan sel kerucut dan sel batang.

j. Lapisan epitel pigmen retina adalah lapisan kubik tunggal dari sel

epitel pigmen. $erdapat membran ;ruch yang merupakan membran

basalis dari epitel pigmen retina.

4


5/12

8ambar '.'


6/12

mempengaruhi metabolisme sel retina dan mengikar melanin di lapisan epitel

pigmen retina. =Klorokuin dan hidroklorokuin menyebabkan depigmentasi pada lapisan

epitel pigmen retina dan merusak reseptor batang dan kerucut pada macula.

eristi0a ini menyebabkan timbulnya gambaran ;ull>s Eye -aculopathy pada

pemeriksaan funduskopi. -enurut studi, hidroklorokuin mengikat melanin,

terakumulasi di epitel pigmen retina dan akan menetap disana dalam jangka

0aktu yang lama. ?al ini bersifat toksik terhadap epitel pigmen retina yang

dapat menyebabkan kerusakan sel dan atrofi sel.

@ika hal tersebut terus berlangsung akan mengganggu metabolisme epitel

pigmen retina , terutama kerusakan lisosom dan penurunan akti5itas fagositik

terhadap fotoreseptor lapisan luar.


7/12

1 englihatan terhadap benda ber0arna menjadi terganggu, terutama

benda ber0arna merah (gangguan penglihatan perifer)1 englihatan menjadi buram

1 6otofobia

1 s Eye -aculopathy dan terjadi parasentral

skotoma. @ika keluhan1keluhan tersebut diabaikan maka akan terjadi

kerusakan menyeluruh pada mata sehingga fungsi mata sebagai alat melihat

akan hilang. %

Selain mengeluhkan fungsi mata yang berkurang, pasien juga

mengeluhkan adanya mual dan muntah, nyeri pada perut, terkadang

mengeluhkan kulit menjadi sensitif jika terkena cahaya matahari (pruritus dan

merah) dan keluhan yang jarang terjadi adalah gangguan neurologik seperti

5ertigo, tinnitus, parese ner5us kranial.

2.). D!agn"s!s *an D!agn"s!s Ban*!ng #et!n"$at! Kl"r"ku!n

*ntuk mendiagnosis retinopati klorokuin:hidroklorokuin dilakukan

anamnesis apakah pasien sedang dalam pengobatan dengan klorokuin atau

hidroklorokuin, adakah keluhan kesulitan membaca, penglihatan menurun,

gangguan melihat objek ber0arna, metamorfosia dan central blind spots. ,%

ada pasien keracunan retina akibat hidrokrorokuin dibagi menjadi ' fase,

yaitu fase premaculopathy dan true maculopathy. Premaculopahty adalah

7


8/12

tahap pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan fungsi mata, namun pada

pemeriksaan fisik lapang pandang dengan objek merah ditemukan penurunan

lapang pandang, hal ini menandakan adanya kerusakan pada makula epitel

pigmen retina. ada tahap ini, gejala diatas bersifat re5ersibel jika penggunaan

obat dihentikan.

True maculopathy adalah tahap pasien mengeluhkan adanya keluhan

penurunan tajam penglihatan, gangguan melihat objek ber0arna, dan pada

pemeriksaan lapang pandang dengan objek merah dan putih menurun. Selain

itu pada tahap yang lebih lanjut dapat ditemukan gambaran Bulls Eye

Maculopathy. %

/iagnosis banding

Karakteristik retinopati klorokuin:hidroklorokuin sama dengan penyakit

kongenital dan penyakit didapatkan pada makula. Selain itu penyakit terpaut

usia seperti degenerasi makula, distrofi sel batang dan sel kerucut, Startgardts

Disease dan fenestrated sheen macular dystrophy dapat menjadi diagnosis

banding retinopati klorokuin:hidroklorokuin. %

2.+. Tatalaksana

enghentian penggunaan obat klorokuin dan hidroklorokuin dilakukan jika

muncul gejala a0al gangguan fungsi mata. ?al ini dilakukan untuk mencegah

kerusakan retina lebih lanjut. @ika sudah terjadi penurunan penglihatan, fungsi

penglihatan tidak dapat kembali menjadi normal. enghentian obat klorokuin

dan hidroklorokuin hanya menstabilkan penglihatan. $idak ada tatalaksana

khusus yang dapat dilakukan untuk retinopati klorokuin:hidroklorokuin. ,%

2.,. -"ll" U$ (e*!s

8


9/12


10/12

8ambar '.


11/12

enghentian penggunaan obat klorokuin dan hidroklorokuin dilakukan jika

muncul gejala a0al gangguan fungsi mata. ?al ini dilakukan untuk mencegah

kerusakan retina lebih lanjut. @ika sudah terjadi penurunan penglihatan, fungsi

penglihatan tidak dapat kembali menjadi normal. $idak ada tatalaksana khusus

yang dapat dilakukan untuk retinopati klorokuin:hidroklorokuin.

. asien yang mengonsumsi klorokuin atau hidroklorokuin harus dilakukan

pemeriksaan mata pada tahun pertama. Setelah itu dilakukan pemeriksaan

mata setelah " tahun mengonsumsi obat klorokuin atau hidroklorokuin. asien

dengan resiko tinggi dilakukan e5aluasi tiap tahun dan pasien dengan resiko

rendah dilakukan e5aluasi tiap tahun.

Datar $ustaka

. ogue, -anollet . '#. Chlorouine and !ydrochlorouine To"icity.

/iakses dari http9::emedicine.medscape.com:article:''!#21o5er5ie0Ba

'. Caughan,


12/12

2.

Draft Referat Eka

Documents

Transcript of Draft Referat Eka