Paper Perio Gabungan (New)

23
1 PEMBESARAN GINGIVA PENDAHULUAN Pembesaran gingiva dapat dilihat sebagai spektrum yang luas dari hiperplasia gingiva idiopatik (fibromatosis), di mana tidak adanya inflamasi, pada fenitoin hiperplasia, di mana kemungkinan adanya inflamasi, inflamasi hiperplastik, terlihat pada kebiasaan bernapas lewat mulut, gingivitis hormonal berkaitan dengan kehamilan. KLASIFIKASI Pembesaran gingiva dapat diklasifikasikan sebagai: I. Pembesaran Inflamatori a. Kronis b. Akut II. Pembesaran Gingiva Diinduksi Obat Fibromatosis gingiva idiopatik III. Pembesaran yang berhubungan dengan penyakit sistemik A. Kondisi Pembesaran 1. Kehamilan 2. Masa pubertas 3. Defisiensi vitamin C 4. Gingivitis sel plasma 5. Pembesaran dengan kondisi non-spesifik (granulomatous pyogenicum) B. Penyakit sistemik yang menyebabkan pembesaran gingiva

Transcript of Paper Perio Gabungan (New)

15

PEMBESARAN GINGIVA

PENDAHULUANPembesaran gingiva dapat dilihat sebagai spektrum yang luas dari hiperplasia gingiva idiopatik (fibromatosis), di mana tidak adanya inflamasi, pada fenitoin hiperplasia, di mana kemungkinan adanya inflamasi, inflamasi hiperplastik, terlihat pada kebiasaan bernapas lewat mulut, gingivitis hormonal berkaitan dengan kehamilan.

KLASIFIKASIPembesaran gingiva dapat diklasifikasikan sebagai:I. Pembesaran Inflamatoria. Kronis b. Akut II. Pembesaran Gingiva Diinduksi ObatFibromatosis gingiva idiopatikIII. Pembesaran yang berhubungan dengan penyakit sistemikA. Kondisi Pembesaran1. Kehamilan2. Masa pubertas3. Defisiensi vitamin C4. Gingivitis sel plasma5. Pembesaran dengan kondisi non-spesifik (granulomatous pyogenicum)B. Penyakit sistemik yang menyebabkan pembesaran gingiva1. Leukemia2.Penyakit granulomatous (Wegeners granulomatosis, sarkoidosis, dan sebagainya)IV. Pembesaran neoplastik (tumor gingiva)A. Tumor jinakB. Tumor ganasV. Pembesaran semu

Menurut lokasi dan distribusinya, pembesaran gingiva dibedakan sebagai berikut:1. Lokal: Terbatas pada gingiva yang berdekatan dengan satu atau kelompok gigi.2. General: Melibatkan gingiva di seluruh mulut.3. Marginal: Terbatas pada margin gingiva.4. Papilla: Terbatas pada papilla interdental.5. Difus: Melibatkan marginal, attached gingiva dan papilla.6.Variasi: Bertangkai atau massa bertangkai menyerupai tumor yang terisolasi seperti pembesaran

SKOR DARI PEMBESARAN GINGIVATingkat pembesaran gingiva dapat dinilai sebagai berikut:Kelas 0: Tidak ada tanda-tanda pembesaran gingivaKelas I: Pembesaran terbatas papilla interdentalKelas II: Pembesaran melibatkan papilla dan margin gingivaKelas III: Pembesaran meliputi tiga perempat atau lebih mahkota.

PEMBESARAN INFLAMASIA. Pembesaran Inflamasi AkutAbses gingiva. Abses gingiva adalah lesi terlokalisir, disertai nyeri sakit yang biasanya tinbul secara tiba-tiba. Pada umumnya terbatas pada margin gingival atau papilla interdental. Hal ini timbul sebagai akibat terbawanya bakteri jauh ke dalam jaringan apabila substansi seperti bulu sikat gigi, duri ikan, atau serpihan kulit udang. Substansi asing secara paksa tertanam dalam gingiva. Tahap awal, tampak sebagai pembesaran berwarna merah, permukaan mengkilap. Dalam waktu 24 sampai 48 jam, lesi biasanya menjadi berfluktuasi dan menunjukkan permukaan yang berlubang, dimana terdapat eksudat purulen.Gambaran histopatologi: Pada jaringan ikat, fokus purulen yang hadir dikelilingi oleh difus infiltrasi PMN dan pembengkakan pembuluh darah. Intra dan edema terdapat dalam epitel. Kadang-kadang epitelium mengalami ulserasi dan diinvasi oleh leukosit.B. Pembesaran inflamasi kronisFaktor etiologi utama adalah kontak yang terlalu lama dengan plak dental oleh karena kebersihan mulut yang buruk. Faktor predisposisi lain adalah kelainan anatomi, iritasi karena restorasi yang tidak benar dan peralatan ortodontik.Gambaran Klinis: Pembesaran papilla interdental dan / atau margin gingiva yang meliputi sebagian besar mahkota (Gambar 1 dan 2). Biasanya sakit dan perkembangannya lambat. Pembesaran ini dapat lokal atau umum. Dapat terjadi sebagai massa diskrit atau massa bertangkai pada interproksimal atau margin gingiva atau gingival cekat.

Gambaran histopatologis: Terdapat sel-sel inflamasi dalam jumlah besar dan cairan dengan pembesaran pembuluh darah. Terdapat fibroblast yang banyak, serat kolagen dan kapiler baru dalam jaringan ikat.

Gambar 1. Pembesaran gingiva inflamatori akutGambar 2. Pembesaran gingiva kronis sekitaralat ortodontik

PEMBESARAN GINGIVA YANG DIINDUKSI OBAT-OBATANHal ini muncul paling sering sebagai akibat dari konsumsi berbagai obat-obatan seperti antikonvulsan, imunosupresan dan antihipertensi. Antikonvulsan obat yang berhubungan dengan pembesaran gingiva adalah Fenitoin, Fenobarbital, Carbamazepine, Sodium valproate, Primidone dan Felbamate. Antihipertensi obat yang berhubungan dengan pembesaran gingiva adalah Nifedipine, Amlodipine, Nimodipine, Nicardine, Nitrendipin, Diltiazem, Felodipine dan Bepridil. Mekanisme tepat yang terlibat masih diselidiki, namun tampaknya bahwa obat ini memodifikasi fungsi dari fibroblas, baik secara langsung maupun tidak langsung mengubah tingkat sitokin / aktivitas MMP dalam jaringan.Analog fenitoin yang merangsang proliferasi fibroblas seperti sel 1-allyl-5-phenylhydantoinate dan 5-metil-5-phenylhydantoin. Fibroblas dari pembesaran gingiva yang diinduksi fenitoin menunjukkan peningkatan sintesis glikosaminoglikan sulfat. Fenitoin dapat menyebabkan penurunan degradasi kolagen karena produksi dari kolagenase fibroblas yang tidak aktif.Gambaran Klinis: Pada awal pertumbuhannya tidak menimbulkan rasa sakit, pembesaran berbentuk manik-manik pada tepi gingival dan papila interdental pada sisi vestibular dan oral. (Gambar 3). Pembesaran marginal dan papiler menyatu dan menutupi sebagian besar dari mahkota, yang mengganggu oklusi. Lesi berbentuk seperti buah murbei, padat, pink pucat dan permukaannya berlobul-lobul halus dengan tidak ada kecenderungan pendarahan gingiva (Gambar 4). Umum dan parahnya di regio anterior maksila dan mandibula. Pembesaran kronis dan berkembang secara lambat.

Gambaran HistologiTerdapat akantosis epitel dan pemanjangan rete peg. Pada jaringan ikat, ada fokus dari sel-sel inflamasi kronis terutama sel plasma dan sejumlah besar fibroblas dan pembuluh darah baru. Bila lesi berkembang bertambah besar, beberapa tindakan berikut dapat diambil, penggantian obat atau pengurangan dosis fenitoin harus dipertimbangkan oleh dokter. Instruksi untuk menjaga kebersihan mulut harus diterapkan. Dengan kebersihan mulut yang baik, pembesaran gingiva dapat diminimalisir atau dihindari. Jaringan hiperplastik paling sering diangkat melalui pembedahan dengan gingivektomi atau flap undisplaced.

Gambar 3. Pembesaran gingiva diinduksi Gambar 4.Pembesaran gingiva diinduksiFenitoin Siklosporin

Fibromatosis Gingiva IdiopatikFibromatosis gingiva idiopatik dikenal dengan banyak nama, seperti hiperplasia gingival herediter, fibromatosis familial kongenital dan elefantiasis. Penyebabnya idiopatik dan diyakini memiliki sifat genetik. Modus warisan resesif autosomal serta dominan autosomal. Ini mungkin penyakit yang terisolasi atau bagian dari suatu sindrom. Telah dijelaskan dalam tuberous sclerosis, yang ditandai oleh tiga serangkai epilepsi, keterbelakangan mental dan angiofibroma kulit.Gambaran klinis: Terbatas pada margin gingiva, papila interdental dan gingiva yang melekat dari permukaan vestibular dan oral mandibula dan maksila. massa tegas, padat, lenting, jaringan fibrosa yang sensitif menutupi ridge alveolar dan meluas ke gigi. Warna dapat normal atau eritema jika meradang. Jika pembesaran terjadi sebelum erupsi gigi, jaringan fibrosa yang padat dapat mengganggu atau mencegah erupsi. Rahang terlihat seperti distorsi akibat pembesaran bulbous pada gingiva dan pasien mengeluh masalah fungsional dan estetik (Gambar 5 dan 6).

Gambar 6. Fibromatosis gingiva idiopatik (terlihat di oklusal) -Hiperplastik gingiva karena erupsi gigi pada jajaran oklusalGambar 5. Fibromatosis gingiva idiopatik- Pembesaran gingiva parah meliputi sebagian besar bagian mahkota

Gambaran histologik: Hiperplasia sedang dan hiperkeratotik epitelium ringan dengan akantosis dan pemanjangan rete pegs. Peningkatan jumlah bulbous pada jaringan ikat terhadap kepadatan ikatan kolagen yang relatif avaskular.Diagnosa banding: Fibromatosis gingival idiopatik berbeda dengan hiperplasia yang disebabkan penitoin. Idiopatik fibromatosis gingival melibatkan gingiva margin, papila interdental, dan gingiva cekat dimana pada hiperplasia karena penitoin hanya melibatkan gingiva margin dan papila interdental. Pemeriksaan histologik bisa mendukung diagnosa banding dari pembesaran gingiva yang dipengaruhi oleh genetik seperti penyakit Fabry yang dikarakteristikkan oleh telangiectasia perawatan yang dapat dilakukan adalah gingivektomi. Jika pertumbuhan gingiva terlalu berlebihan, bedah reposisi flep harus dilakukan.

PEMBESARAN GINGIVA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT SISTEMIK

Pembesaran Gingiva Karena Faktor TertentuKondisi sistemik pada pasien membuat respon gingiva terhadap plak dental yang biasa menjadi lebih parah. Walaupun plak bakteri adalah faktor etiologi primer pada tipe pembesaran ini tetapi tidak satu penentu pada pembesaran normal. Faktor faktor dari pembesaran gingiva adalah hormonal (kehamilan, pubertas), nutrisi (berhubungan dengan defisiensi vitamin) dan alergi.

Pembesaran gingiva saat kehamilanPerubahan hormonal selama kehamilan dipengaruhi perubahan permeabilitas vaskular dan disebabkan peningkatan pada prevotella intermedia sehingga terjadi pembengkakan gingiva dan peningkatan respon inflamasi pada plak dental. Pembengkakan gingiva bisa marginalis dan generalisata (tunggal/multipel) seperti massa.Pembengkakan marginal: Pembengkakan gingival yang tidak disebabkan plak bakteri. Biasanya terjadi di permukaan interproksimal. Pembengkakan gingiva ditandai dengan gingiva bewarna merah, lunak, dan rapuh dengan permukaan lembut, mengkilat (Gambar 7). Perdarahan yang spontan atau karena sentuhan yang ringan.Tumor seperti pembesaran gingiva: Biasanya terjadi setelah 3 bulan kehamilan tetapi bisa juga lebih cepat. Gingiva berwarna merah kehitaman/magenta, dengan permukaan licin dan mengkilat yang sering menunjukkan beberapa tanda pin point merah gelap (Gambar 8). Lesi terlihat lunak, rapuh, tepi tidak rata, seperti jamur, massa bulat pipih yang menonjol dari margin gingiva atau lebih sering dari ruang interproksimal dan melekat oleh dasar yang sessile/peduncular.Meskipun reduksi spontan dalam ukuran dari pembesaran gingiva biasanya diikuti oleh trimester kehamilan. Penghilangan menyeluruh dari sisa lesi inflamasi memerlukan penghilangan dari semua deposit plak dan faktor yang memudahkan terjadinya akumulasi plak.

Gambar 8. Tumor pada masa kehamilan Gambar 7. Pembesaran gingiva karena faktor tertentu - Gingivitis pada masa kehamilan

Pembesaran Gingiva Pada Masa PubertasPembesaran gingiva kadang kadang terjadi pada pria dan wanita remaja dan terlihat area akumulasi plak. Karakteristik pada penonjolan bulbous papila interproksimal. Pembesaran gingiva selama pubertas mempunyasi semua gambaran klinis umum yang berhubungan dengan penyakit gingiva inflamasi kronis. Derajat dari pembesaran gingiva dan tendensi (kecenderungan) terhadap perkembangan rekurensi yang besar besaran pada adanya sedikit deposit plak yang membedakan pembesaran gingiva pubertas dengan pembesaran gingiva kronis sederhana (Gambar 9).Setelah pubertas ada pengecilan secara spontan dari pembesaran gingiva tetapi tidak hilang sempurna jika plak dan kalkulusnya tidak dihilangkan.

Gambar 9. Pembesaran gingiva karena faktor tertentu -Gingivitis pada masa pubertas

Pembesaran Gingiva Karena Defisiensi Vitamin C (Scurvy)Scurvy adalah suatu kondisi utama yang merupakan respon terhadap bakteri. Defisiensi vitamin C akut tidak hanya dapat menyebabkan inflamasi gingiva tetapi juga dapat menyebabkan degenerasi kolagen, perdarahan, dan pembengkakan terhadap jaringan ikat gingiva. Tipe perubahan pada respon dari gingiva terhadap plak sangat luas yang secara normal dibatasi oleh reaksi yang tidak diinginkan dan luas dari inflamasi sangat berlebihan.Gambaran klinis: Pembesaran margin gingiva. Pembesaran ini terlihat berwarna merah kebiru-biruan, lunak, rapuh dengan permukaan licin, mengkilat, perdarahan spontan atau karena sentuhan tingan. Terkadang terdapat permukaan nekrose dengan terbentuknya pseudomembran.Plasma sel gingivitis: Hal ini disebut juga sebagai gingivitis yang tidak lazim dan plasma sel gingivostomatitis. Lokasi lesi di rongga mulut yang merupakan plasma sel granuloma adalah pada gingiva dan hal tersebut merupakan suatu yang berbeda dengan gingivitis oleh karena plak. Plasma sel gingivitis adalah inflamasi karena alergi, mungkin berhubungan dengan komposisi dari permen karet, pasta gigi, atau bahan bahan makanan yang bervariasi.Hal ini adalah pembesaran gingiva marginal yang sedang dan meluas pada gingiva cekat. Gingiva terlihat merah, rapuh, dan terkadang bergranul dan mudah berdarah. Menghentikan paparan alergen dapat menanggulangi lesi.

Kondisi Pembesaran Non-spesifik (Pyogenic Granuloma)Pyogenic granuloma adalah suatu tumor seperti pembesaran gingiva yang dianggap sebagai suatu kondisi utama terhadap respon dari trauma kecil. Suatu hal yang alami dari faktor kondisi sistemik tidak dapat diidentifikasi. Bentuk lesi bervariasi seperti bulatan-bulatan yang terpisah, terlihat seperti tumor, melekat seperti tangkai dan rata, keloid seperti pembesaran dengan dasar yang luas (Gambar 10). Kemerahan/kebiruan terkadang berlobus dan eksudasi purulen, bisa terbentuk dengan cepat dan ukuran yang sangat bervariasi. Umumnya perdarahan dari lesi ulseratif tetapi secara khas tidak menimbulkan nyeri. Gigi dapat dipisahkan terhadap pembentukan lesi diinterdental. Berkaitan dengan warna merahnya, yang kadang kala dapat berasal dari warna cyanotic, pyogenic granuloma mungkin dapat menyebabkan sel granuloma besar. Perawatannya adalah pembedahan pada lesi dan mengeliminasi faktor iritan lokal.

Gambar 10. Pyogenic granuloma

Penyakit Sistemik Yang Menyebabkan Pembesaran GingivaLeukimia:Pembesaran gingiva karena leukimia dapat difus (marginal, lokalisata/ generalisata). Dapat terlihat sebagai suatu pembesaran difus pada mukogingiva, sebuah pembesaran yang luas pada marginal gingiva / terpisah seperti tumor di interproksimal. Gingiva umumnya berwarna merah kebiruan dan mengkilat. Konsistensi sedang tetapi cenderung rapuh. Perdarahan spontan / pada iritasi ringan (Gambar 11). Pasien dengan leukimia dapat juga menderita inflamasi kronis sederhana tanpa keterlibatan dari sel leukimia dan dapat menunjukkan suatu gambaran klinis yang sama dan mengungkapkan gambaran inflamasi kronis sederhana dan yang disebabkan leukimia. Penyakit Granulomatus (Wegeners Granulomatosis) : Penyakit ini biasanya adalah karateristik dari lesi granulomatus nekrosis akut pada sistem pernafasan, termasuk hidung dan kelainan rongga mulut yang menyebabkan lesi ginjal dan vaskulitis nekrotik akut pada pembuluh darah. Manifestasi awal dari Wegeners Granulomatosis dapat meliputi daerah orofasial dan termasuk ulserasi pada mukosa oral, pembesaran gingiva, kegoyangan gigi yang abnormal, keausan gigi respon penyembuhan yang lambat. Penyebab dari Wegeners Granulomatosis tidak diketahui tetapi kondisi daya tahan tubuh dapat dipertimbngkan sebagai penyebab kerusakan jaringan. Pembesaran papiler granulomatus adalah berwarna merah keunguan dan mudah berdarah bila ada rangsangan.Sarcoidosis : Sarcoidosis adalah suatu penyakit granulomatus yang tidak diketahui etiologinya. Dapat terjadi pada seseorang yang berumur 20-30 tahun, dominan pada orang kulit hitam. Pembesaran gingiva berwarna merah, lunak, dan tanpa rasa sakit.

Gambar 11. Pembesaran gingiva pada penderita leukemia

PEMBESARAN NEOPLASTIKTumor Jinak Pada GingivaEpulis adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk menandai semua ciri-ciri tumor dan massa seperti tumor pada gingiva. Hal ini dipakai untuk menunjukkan lokasi tumor tapi tidak untuk menggambarkan tumor tersebut. Banyak lesi yang berhubungan sebagai epulis yang merupakan inflamasi yang mengarah ke neoplastik.Fibroma : Fibroma pada gingiva dimulai dari jaringan ikat gingiva/ligamen periodontal. Perkembangannya sangat lambat, tumor berbentuk seperti bola yang cenderung keras dan nodular tetapi dapat lunak dan memiliki pembuluh darah. Fibroma biasanya pedunkular.Gambaran histopatologik : Terdapat hiperkeratinisasi pada epitelium. Terdiri dari sel angular yang tersebar dan sel yang mempunyai banyak inti yang kelihatan berbeda dan tidak alami dibandingkan sel giant pada giant cell granulomas. Jaringan ikat terdiri sel sederhana dan jaringan hiperplastik kolagen. Perawatannya dengan pembedahan eksisi menyeluruh yang meliputi serat bagian luar dari ligamen periodontal pada daerah fibroma.Papiloma : Papiloma adalah proliferasi jinak pada permukaan epitelium yang berhubungan dengan Human Papilloma-Virus (HPV). Papiloma sebagian besar terjadi pada dekade ketiga/keempat.Gambaran klinis :Gingival papiloma terlihat seperti kemerahan / normal/ keputihan / keabu-abuan, tunggal, seperti kutil/kembang kol yang menonjol. Papiloma dapat berukuran kecil dan berbeda dengan jaringan yang lain/luas, peninggian yang keras dengan permukaan yang tidak beraturan.Gambaran histopatologik : Epiteliumnya adalah hiperkeratotik stratified squamous dengan pinggiran yang tidak beraturan. Jaringan ikatnya adalah fibrovaskular. Perbedaan eksisi meliputi dasar dari lesi adalah perawatan yang dipilih.Peripheral Giant Cell Carcinoma : walaupun lesi terjadi sebagai respon terhadap injuri lokal. Prefix peripheral dibutuhkan untuk membedakan antara peripheral giant cell granuloma dengan lesi yang berasal dari tulang rahang (pusat giant cell granuloma) Hal ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria dan mandibula lebih sering terkena dari pada maxilla .Gambaran klinis : Biasanya terjadi pada interdental atau margin gingiva sebagai ulser merah atau ungu. Lesi pedunkulata atau sessile atau mungkin spons. Iritasi lokal atau trauma tampaknya menjadi penting untuk terjadinya lesi ini. Mereka menyebabkan pemisahan gigi karena tekanan yang diberikan oleh pertumbuhan. Mereka mungkin bervariasi dari halus, teratur dan diuraikan massa menjadi bentuk tidak teratur, tonjolan multilobular dengan lekukan permukaan. Ulserasi margin kadang-kadang terlihat. Lesi tidak menimbulkan rasa sakit, ukuran bervariasi dan dapat mencakup beberapa gigi dan warna bervariasi dari merah muda menjadi merah tua atau ungu kebiruan. Dalam beberapa kasus, giant cell granuloma gingiva invasif lokal dan menyebabkan kehancuran tulang yang mendasarinya.Gambaran histopatologi : Ada hiperplasia epitel dengan ulserasi di ujungnya. Lesi ditandai dengan multirnukleus osteoklas giant cell granuloma dengan kaya sel dan stroma vaskular dipisahkan oleh septa collageneous. Meskipun tidak berkapsul lesi ini dapat dipisahkan dan mudah dipotong.Central giant cell granuloma : Lesi ini muncul pada rahang dan menghasilkan kavitas pusat. Mereka kadang-kadang membuat deformitas rahang yang membuat gingiva tampak membesar. Tumor Campuran, tumor kelenjar saliva dan plasmacyte gingiva telah dijelaskan tapi tidak sering terlihat .Leukoplakia : Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan Leukoplakia sebagai patch putih atau plak yang tidak menular dan tidak dapat didiagnosis sebagai penyakit lainnya. Penyebab leukoplakia tidak jelas, meskipun terkait dengan penggunaan tembakau (asap atau tanpa asap). Faktor-faktor kemungkinan lainnya adalah Candida albicans , HPV-16 dan HPV-18 , dan trauma .Gambaran klinis : Mereka muncul dalam bentuk soliter atau multipel bercak putih keabu-abuan atau plak yang berbeda atau batas-batasnya jelas. Mereka mungkin akan sedikit menebal dan halus atau keriput dan pecah-pecah, atau mereka mungkin muncul menimbul, kadang-kadang bergelombang, plak verrucous.Kista gingiva : Kista ini berasal dari perkembangan normal. Mereka sering muncul pada daerah caninus dan premolar mandibula, paling sering pada permukaan lingual. Kista gingiva muncul sebagai pembesaran lokal yang mungkin melibatkan marginal dan pelekatan gingiva. Tanpa rasa sakit, tetapi dengan ekspansi, mereka dapat menyebabkan erosi permukaan tulang alveolar. Kista berkembang dari epitel odontogenik atau dari permukaan trauma epitel sulkular di daerah implan.Gambaran histopatologi : Kista gingiva dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis dengan permukaan parakeratosis dan sel basal. Lumen kista berkeratin. Kista gingiva dewasa dilapisi dengan tipis, epitel skuamosa tidak berkeratin kadang-kadang menunjukkan penebalan pada lapisan epitel. Kista gingiva dewasa perlu dilakukan bedah eksisi lokal dan biasanya ada kecenderungan untuk kambuh.

Tumor Ganas Pada GingivaKarsinoma sel skuamosa : Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas yang paling umum pada gingiva. Ini mungkin akan exophytic, menunjukan hasil yang tidak teratur atau ulser datar, lesi erosif. Hal ini sering tanpa gejala, sering terjadi tanpa diketahui sampai komplek oleh perubahan inflamasi yang menutupi neoplasma dapat menyebabkan nyeri dan melonggarkan gigi. Hal ini secara lokal invasif, yang melibatkan tulang yang mendasari dan ligamen periodontal gigi bersebelahan dan mukosa yang berdekatan. Metastasis biasanya terbatas pada daerah di atas klavikula, namun keterlibatan yang lebih luas dapat melibatkan paru-paru, hati, atau tulang .Gambaran histopatologi : Pulau dan cabang dari sel epitel ganas terlihat menginfiltrasidasar jaringan. Jumlah yang bervariasi 'tanduk mutiara' yang terbentuk dan biasanya reaksi inflamasi. Gingiva karsinoma sel skuamosa biasanya dilakukan pembedahan, radiasi atau kombinasi keduanya. Malignant melanoma : Biasanya terjadi pada palatum durum dan gingiva rahang atas pada orang tua. Hal ini biasanya muram berpigmen yang didahului dengan terjadinya pigmentasi lokal. Ini mungkin muncul datar atau nodular ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan awal metastasis. Hal ini muncul dari melanoblasts di gingiva, pipi, atau palatum. Infiltrasi ke dasar tulang dan umumnya metastasis ke kelenjar getah bening leher dan ketiak.Malignant limfoma : Ini muncul sebagai pembengkakan difus yang ulserasi. Diagnosis mungkin cukup sulit ditegakkan sebagai manifestasi pertama mungkin menyerupai periodontitis non-spesifik, piogenik granuloma atau perikoronitis. Pada pasien yang terinfeksi HIV limfoma non-Hodgkin terjadi peningkatan frekuensi. Kadang-kadang, tumor gingiva mungkin manifestasi pertama dari limfoma non-Hodgkin pada pasien yang terinfeksi HIV.Gambaran Histomorfologi : imunologi dan genetika digunakan untuk mendiagnosa dan mengklasifikasikan malignant limfoma. Muncul lesi pada sel limfositik, dalam tumor stadium rendah sel yang berdiferensiasi baik limfosit kecil, sedangkan tumor stadium tinggi mengandung sel yang susah dibedakan. Umumnya semua limfoma pertumbuhannya infiltratif seperti terlihat di semua tumor ganas. Tergantung pada perluasan dan penyebaran tumor, operasi pengangkatan, iradiasi, cytostatics dan kombinasi ini mungkin merupakan pengobatan pilihan. Sarkoma Kaposi : sarkoma kaposi sering terjadi pada rongga mulut pasien dengan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), khususnya di palatum dan gingiva. Manifestasi pertama Sarkoma Kaposi biasanya lesi dikulit dan diikuti dengan lesi oral.Mereka mungkin muncul satu atau multipel biru, violet atau merah sedikit mengangkat lesi .Gambaran histopatologi : Gambaran khas lesi dengan kumpulan sel berbentuk gelendong dan banyak lumin vaskular berdinding tipis, sering dibatasi oleh sel endotel yang tebal. Biasanya ada sejumlah mitosis yang atipikal. Tidak ada pengobatan kuratif tetapi pengobatan paliatif meliputi cytostatics dan iradiasi .

PEMBESARAN SEMUPembesaran semu bukan pembesaran sebenarnya dari jaringan gingiva tetapi dapat muncul sebagai akibat dari peningkatan ukuran dasar tulang atau jaringan gigi.

Gambar 12. Pembesaran semuGingiva biasanya terlihat tidak ada kelainan secara klinis kecuali ukuran bertambah besar.Lapisan Lesi Osseous Pembesaran yg terletak di bawah tulang ke daerah gingiva terjadi pada tori, exostoses (Gambar 13), displasia fibrosa, cherubism, granuloma giant cell sentral, ameloblastoma, osteoma, dan osteosarkoma. Jaringan gingiva dapat tampak normal atau mungkin memiliki inflamasi yang tidak terkait perubahan.

Gambar 13. Pembesaran karena munculnya bilateral exostosis (Courtesy: Dr SK Salaria)

Lapisan Jaringan GigiSelama tahap erupsi, khususnya pada gigi desidui, gingiva labial mungkin menunjukkan bulat distorsi marginal disebabkan oleh superimposisi dari sebagian besar gingiva pada keadaan normal enamel pada gingiva dari mahkota. Pembesaran ini disebut perkembangan pembesaran (Gambar 14) dan sering berlanjut sampai epitel penyatu telah bermigrasi dari enamel ke batas cementoenamel. Dalam arti sempit, pembesaran gingiva secara fisiologis dan biasanya muncul tidak ada masalah.

Gambar 14. Perkembangan pembesaran gingivaNamun, ketika pembesaran tersebut diperparah oleh inflamasi marginal, gambar komposit memberikan kesan pembesaran gingiva yang luas. Pengobatan untuk meringankan inflamasi marginal, reseksi pembesaran, pada kasus ini.

KESIMPULAN Hipertrofi adalah peningkatan ukuran sel-sel yang menyebabkan peningkatan ukuran jaringan. Hiperplasia adalah peningkatan jumlah sel dalam jaringan dengan demikian, kontribusi terhadap peningkatan secara keseluruhan dalam ukuran. Hiperplasia gingiva disebabkan terutama oleh peningkatan jumlah elemen seluler lokal danserat interseluler. Gambaran klinis fenitoin diinduksi hiperplasia yang berbeda dari idiopatik fibrous hiperplasia. Pemberian fenitoin sering menyebabkan pertumbuhan berlebih dari papila, tanpa mempengaruhi perlekatan gingiva. Sedangkan pada idiopatik fibrous hiperplasia melibatkan semua marginal, interdental dan perlekatan gingiva.