Paper Mata SBMD 1

20
1. ANATOMI MATA Orbita secara skematis tersusun atas: Gambar1. Anatomi mata a. Rongga orbita Rongga orbita adalah rongga yg berisi bola mata dan terdapat 7 membentuk dinding orbita: Lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal dan dasar terdiri atas os maksila, os palatina dan os zigomaticus. Dinding orbita terdiri atau superior: os. rontal, Lateral: os frontal, os zigomatik, ala magna os sphe os, zigomatik, os maksila, os palatine, "asal : os maksila, os lakrimal, os etmo b. Adnexsa orbita Kelopak Mata ungsi kelopak mata untuk melindungi bola mata terhadap trauma, membe masuk sinar kedalam boladan membasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola $ada kelopak terdapat kelen#ar seperti : kelen#ar sebasea, kelen#ar %oll atau ke kelen#ar &eis pada pangkal rambut, dan kelen#ar %eibom pada tarsus. Otot orbikularis okuli berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. facia palpebra, dipersarafi oleh ". !!!, yang berfungsi untuk mengangkat kelopak membuka mata.

description

paper mata SBMD

Transcript of Paper Mata SBMD 1

1. ANATOMI MATA Orbita secara skematis tersusun atas:

Gambar1. Anatomi mataa. Rongga orbita Rongga orbita adalah rongga yg berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita: Lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal dan dasar orbita terutama terdiri atas os maksila, os palatina dan os zigomaticus. Dinding orbita terdiri dr tulang: Atap atau superior: os. Frontal, Lateral: os frontal, os zigomatik, ala magna os sphenoid, Inferior: os, zigomatik, os maksila, os palatine, Nasal : os maksila, os lakrimal, os etmoid .b. Adnexsa orbitaKelopak MataFungsi kelopak mata untuk melindungi bola mata terhadap trauma, memberi jalan masuk sinar kedalam boladan membasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata. Pada kelopak terdapat kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus. Otot seperti : M. orbikularis okuli berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. facial dan M. levator palpebra, dipersarafi oleh N. III, yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata. Sistem LakrimalSistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :- Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior rongga orbita.- Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.c. Bola MataBola mata terdiri atas :dinding bola mata dan isi bola mata. Dinding bola mata terdiri atas sclera dan kornea. Isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa.Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. KonjungtivaKonjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang.Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu konjungtiva tarsal, konjungtiva bulbi dan konjungtiva fornises. Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering SkleraSklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata.. Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea.1 Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm.2 Sklera mempunyai kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.KorneaKornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis : Epitel, Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang sating tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng. Membran Bowman, merupakan kolagen , lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi Stroma, Terdiri atas lamel dan keratosit.jaringan ini bersifat hidroskopik yang berperan saat terjadinya edema kornea. Membran Descement, berfungsi sebagai proteksi terhadap bakteri yang masuk kemata. Endotel, berlapis satu, sangat perperan dalam penguapan air. Endotel tidak memiliki daya regenerasi.Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.UveaUvea merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu iris, badan siliar, dan koroid.Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yang terdiri atas otot-otot siliar dan proses siliar.Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini berkontraksi ia menarik proses siliar dan koroid kedepan dan kedalam, mengendorkan zonula Zinn sehingga lensa menjadi lebih cembung. Fungsi proses siliar adalah memproduksi Humor Akuos.Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya diantara sklera dan. retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik. Koroid kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi nutrisi kepada retina.PupilPupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Pupil anak-anak berukuran kecil akibat belum berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis. Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi dan untuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya dikecilkan.RetinaRetina adalah penyebaran daripada serabut-serabut saraf optik.. Dibagian retina terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 - 2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Kira-kira 3 mm kearah nasal kutub belakang bola mata terdapat daerah bulat putih kemerah-merahan, disebut papil saraf optik, yang ditengahnya agak melekuk dinamakan ekskavasi faali. Arteri retina sentral bersama venanya masuk kedalam bola mata ditengah papil saraf optik. Retina terdiri atas 10 lapisan yaitu: Lapisan epitel pigmen, lapisan sel batang dan kerucut, membran limitan eksterna , lapis nukleus luar, lapis pleksiform luar, lapis nukleus dalam, lapis pleksiform dalam, lapis sel ganglion, lapis serabut saraf dan membran limitan interna..Badan kacaBadan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa dengan retina. Mengandung air sebanyak 90% , Sesungguhnya fungsi badan kaca sama dengan fungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat. Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina.

Lensa mataLensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm tebalnya dan berdiameter 9 mm pada orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung daripada bagian anterior. Kedua permukaan tersebut bertemu pada tepi lensa yang dinamakan ekuator. Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonula Zinn pada badan siliar. Lensa pada orang dewasa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi (korteks). Nukleus lebih keras daripada korteks.Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi cembung, Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan, Fungsi lensa adalah untuk membias cahaya, sehingga difokuskan pada retina. Peningkatan kekuatan pembiasan lensa disebut akomodasi.Otot Penggerak MataOtot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakkan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot.1 Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot yaitu: m.oblik inferior (N,III), m.oblik superior (N.IV), m.rektus inferior, m.rektus medius, m. rektus superior (N.III) dan m.rectus lateral (N.IV).

d. Sudut bilik mata depanSudut kamera anterior terletak pada persambungan korneosklera dengan pangkal iris. Ciri utama anatomi sudut ini adalah garis schwalbe, jaringan trabekula ( yang terletak diatas kanalis sclemm) dan taji-taji sklera. Garis schwalbe menandai berakhirnya endotel kornea. Jalinan trabekula berbentuk segitiga pada potongan melintang, yang dasarnya mengarah kekorpus siliar. Garis ini tersusun dari lembar-lembar berlobang jaringan kolagen dan elastik, yang membentuk suatu filter dengan memperkecil ukuran pori ketika mendekati kanalis sclemm. Bagian dalam jaringan ini, yang menghadap kamera anterior, dikenal sebagai jalinan uvea. Bagian luar yang yang berada didekat kanalis sclemm, disebut jaringan korneoskleral. Serat- serat longitudinal otot- otot siliaris menyisip kedalam jaringan trabekula tersebut. Taji sklera merupakan penonjolan sklera kearah dalam diatara korpus siliaris dan kanalis sclemm, tempat iris dan korpus siliaris menempel. Saluran-saluran eferen dari kanalis sclemm ( sekitar 300 saluran pengumpulan dan 12 vens aquaeus) berhubungan dengan sistem vena episklera..Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehinga tekanan bola mata meninggi atau glaukoma. Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera kornea dan disini ditemukan sklera spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas belakang sudut filtrasi serta tempat insersi otot siliar longitudinal. Anyaman trabekula mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua komponen yaitu badan siliar dan uvea.

Gambar 2. Anatomi sudut bilik depan mata

2. PEMERIKSAAN SUDUT BILIK MATA DEPAN

a. Identifikasi struktur sudut COA Schwalbe Line merupakan struktur sudut yang paling depan, berupa garis berwarna opak. Secara anatomi daerah ini merupakan batas antara membrana descemet perifer dan batas anterior trabekula.

Pangkal kornea merupakan daerah yang berguna untuk menentukan schwalne line, sebagai berikut : Menggunakan sinar slit yang lebar akan terlihat dua bayangan yang sejajar, satu dari permukaan eksternal kornea dan perlengketannya dengan sklera. Garis lain dibentuk oleh permukaan dalam kornea. Kedua bentuk sinar tersebut bertemu di apek pangkal kornea yang sejajar dengan schwalne line.

Trabekukum berada antara schwalbe line dengan scleral spur dan mempunyai lebar 600 um. Secara gonioskopi tampak seperti dasar kaca dan seolah mempunyai kedalaman. Bagian anterior yang tidak berfungsi berada dekat schwalbe line dan berwarna keputih-putihan, sedangkan bagian fungsional posterior berpigmen. Bagian yang berpigmen berada di sclera spur berwarna biru keabu abuan. Pada saat laser trabekulektomi bagian yang dibakar adalah pada daerah sambungan trabekula pigmen dengan yang non pigmen. Pada mata orang tua, pigmentasi trabekula melibatkan trabekula posterior dengan luas yang bemacam macam sebagian besar berada di inferior dan kadang kadang mempunyai meridian hotizontal.

Kanal schlem, dapat terlihat pada sudut non pigmented. Berupa garis yang sidikit gelap yang berada di posterior trabekula.

Darah kadang juga terlihat dalam saluran ini jika lensa gonioskopi menekan vena episklera sehingga tekanan episklera meningkatkan tekanan intra okuler.

Sclera spur adalah projeksi bagian sclera yang paling anterior dan merupakan tempat melekatnya otot - otot longitudinal gonioskopi badan siliar. Secara gonioskopi scleral spur berada dibelakang trabekula, terlihat sebagai suatu pita yang bewarna sempit yang berwarna keputihan dan padat mengkilat. Scleral spur merupakan daerah penanda yang sangat penting karena relatif sama pada setiap mata. Pada laser trabekuloplasti sangat penting untuk mengidentifikasi scleral spur karena jika proses pembakaran mengenai bagian belakang scleral spur akan menimbulkan inflamasi yang besar sehingga meningkatkan terjadinya resiko peningkatan tekanan intra okuker paska laser karena pembentukan peripheral anterior sinekia.

Badan siliar, berada tepat dibelakang scleral spur berupa pita berwarna merah muda kecoklatan, gelap keabu abuan. Lebarnya tergantung pada posisi insersi iris dan cendrung lebih sempit pada mata hipermetrop dan lebih lebar pada mata miop. Angle resess terlihat sebagai terbentuknya iris ke posterior seolah olah berinsersi pada corpus siliare. Prosesus iris, adalah perluasan permukaan anterior iris yang masuk hingga kedaerah scleral spur dan menutupi corpus siliaris. Prosesus iris ini dapat ditemukan pada sepertiga mata normal terutama pada anak anak dan pada mata orang berwarna coklat. Prosesus iris ini meningkat dengan pertambahan umur, cendrung untuk mengecil dan putus atau hilangnya kontunitasnya. Prosesus iris harus dibedakan dengan PAS (Periferal Anterior Sinekia ) dimana PAS lebih lebar dan terdapat perlengketan iris dengan struktur sudutnya. Namun PAS stelata yang halus diinduksi oleh laser trabekuloplasti yang kurang tepat sering salah dianggap sebagai prosesus iris.

Pembuluh darah berjalan dalam pola melingkar didasar angle resess dan sering terlihat pada mata orang normal. Kelainan pembuluh darah yang bejalan secara acak dapat ditemukan pada keadaan sebagai berikut :Glaukoma neovaskular, sindroma fuchs uveitis dan uveitis anterior kronik.

Gambar 3. Struktur penyusun sudut bilik mata depan

2.1 GONIOSCOPYa. Tujuan pemeriksaan GonioscopyTujuan Diagnostik : Gonioskopi memfasilitasi kita mengidentifikasikan struktur sudut yang abnormal dan menilai lebar sudut COA. Khususnya penting pada penatalaksanaan mata sudut sempit.a. Untuk menilai tingkat penyisipan irisb. Bentuk iris periferc. Perkiraan besarnya sudutd. Derajat pigmen trabekkulae. Bidang aposisi iridotrabecula/ sinekhia

Tujuan Bedah : Gonioskopi membantu kita melihat sudut pada saat dilakukan laser trabekuloplasti dan goniotomi

b. Kegunaan Klinis dari Gonioskopi Menegakkan tipe dari glaukoma. Mengevaluasi gejala dari pasien Pemeriksaan pre operasi Pemeriksaan sedang operasi Pemeriksaan setelah operasi. Pemeriksaan kelainan klinis selain glaukoma.Gonioscopy merupakan kontraindikasi untuk pasien post trauma dan pasien post pembedahan. Gonioscopy merupakan pemeriksaan yang dapat menunjang diagnosa namun ada beberapa kelemahan gonioscopy yaitu teknik pemeriksaan bersifat invasif dan hasil pemeriksaan bersifat subjektif

c. Prinisip optikal Gonioskopi1. Lensa Gonioskopi indirek (goniomirrors) memberikan pantulan bayangan sudut yang berseberangan dan hanya dapat digunakan bersamaan dengan slit lamp.2. Lensa Gonioskopi direk ( gonioprisms) menghasilkan gambaran sudut secara langsung. Tidak membutuhkan slit lamp dan biasanya digunakan untuk pasien dengan posisi supine (telentang ).

Gambar 4 . Lensa Gonioskop direct dan indirect

d. Lensa lensa Gonioskopi

1. Goldman three mirror

Merupakan salah satu lensa gonioskopi indirek dengan diameter permukaan kontak lebih kurang 12 mm. Gonioskopi ini relatif mudah digunakan dan memberikan gambaran sudut yang bagus. Lensa ini stabil dan lengket pada bola mata dan dapat digunakan pada laser trabekuloplasti argon. Karena kelengkungannya lebih cembung diperlukan cairan viskous yang mempunyai indeks bias yang sama untuk mengisi celah antrara lensa dan kornea. Setelah penggunaan zat ini menyebabkan pandangan pasien menjadi kabur dan viskus sukar dinilai. Jadi pemeriksaan perimetri, oftalmoskop, foto fundus harus dilakukan sebelum pemeriksaan gonioskopi ini. Modifikasi lensa Goldman dengan 1 atau 2 kaca cermin dan dilapisi anti reflektif dibuat untuk digunakan pada laser trabekuloplasti. Memberikan gambaran simultan yang luas pada sudut COA.

Gambar 5. Lensa Goldman Gambar 6. Jalannya cahaya pada lensa Goldman

2. ZeissSama dengan lensa posner dan sussman merupakan lensa kontak gonioskopi indirek yang memiliki 4 cermin dengan pegangan. Permukaan kontak lensa lebih kurang 9 mm dan memiliki kelengkungan lebih datar dibandingkan kornea dan tidak membutuhkan zat tambahan. Air mata cukup sebagai zat kontrol dan lubrikan lensa. Sehingga pemeriksaan lebih cepat dan nyaman, yang penting tidak mempengaruhi pemeriksaan fundus. Dengan adanya keempat cermin ini kita bisa memeriksa sekeliling sudut dengan putaran yang minimal. Lensa ini penting untuk gonioskopi indentasi namun karena tidak stabil di permukaan bola mata, lensa ini tidak dapat digunakan pada laser trabekulektomi.

Gambar 7. Lensa Zeiss Gambar 8. Jalannya cahaya pada lensa Zeiss.

3. Lensa Koeppe

Merupakan lensa gonioskopi direk yang berbentuk kubah dengan ukuran yang bermacam macam. Mudah digunakan dan memberikan gambaran sudut yang lebih luas. Lensa ini berguna khususnya untuk membandingkan gambaran sudut yang lainnya. Dengan posisi pasien telentang COA akan lebih dalam dan sudut lebih mudah terlihat. Jika digunakan bersama dengan mikroskop akan memberikan gambaran yang detail, baik dengan penyinaran langsung maupun tidak langsung. Lensa ini dapat digunakan dengan slit lamp.

Gambar 9.Lensa Koeppe

Gambar10 . Jalannya cahaya pada lensa Koeppe.

4. Swan JacobMerupakan lensa gonioskopi direct untuk operasi yang memiliki pegangan diletakkan dipermukaan kornea.

Gambar 11. Lensa Swan Jacob

e. Teknik gonioskopya. menjelaskan prosedur pemeriksaan gonioscopyb. berikan anestesic. posisikan pasien pada slit lam

Gambar12 . Pemeriksaan Gonioskopy

f. Klasifikasi teknik penilaian gonioskopiKedalamanan COA sentral (CAC)1. Kedalaman COA sentral dibanding dengan ketebalan kornea ( CT = Corneal Thickness ).2. Grade : Dalam : 6 CT (3,0 mm) Moderate: 4 -5 CT ( 2,0 2,5 mm) Dangkal: 3 CT ( 1,5 mm)

Tehnik Van Herick, kedalaman COA perifer :3. Kedalaman COA perifer (PAC) dibandingkan ketebalan kornea (CT) pada limbus kornea temporal dengan sudut sinar 60 0.4. Grade : Grade 4: PAC > 1 CT Grade 3 : PAC > - CT Grade 2 : PAC = CT Grade 1: PAC CT.3. PAC = CT : Sudut sempit (kedalaman sudut 20 o).4. Pemeriksaan grade ini bukan merupakan pengganti Gonioskopi.

Sistem Scheide ( 1957 ) : Berdasarkan pada struktur sudut COA yang dapat dilihat.KlasifikasiStruktur yang terlihat

Terbuka lebarSemua struktur terlihat

Grade ISusah untuk melihat akar iris

Grade IIPita pada badan siliar tertutup

Grade IIITrabekula posterior tertutup

Grade IVHanya Schwalbes line yang terlihat

Sistem shaffer ( 1960 ) : berdasarkan kedalaman sudut KlasifikasiTertutupInterprestasi

Grade OTertutup

Grade slitHanya terbuka beberapa derajatKemungkinan beresiko tertutup

Grade I10oBeresiko tertutup

Grade II20oObservasi

Grade III30oTidak ada resiko sudut tertutup

Grade IV40o atau lebihTidak ada resiko sudut tertutup

Sistem Spacth (1971)Dibedakan atas 3 variabel : Lokasi insersi iris, kedalaman sudut , kelengkungan iris perifer.1. Tempat insersi iris : Kode A: Berada dianterior trabekula meshwork schwalbe line Kode B: Berada pada schwalbe line, trabekula meshwork Kode C: Scleral spur Kode D: Angle resess dalam, pita korpus siliare anterior Kode E: Sangat dalam dibelakang korpus siliare.

2. Kedalaman sudut. Derajat sudut 0O - 40 o. Menunjukkan sudut yang mungkin menimbulkan recess. Garis tangential permukaan iris anterior kira kira 1/3 dari bagian iris perifer.

3. Kelengkungan iris Perifer : Kode q: concove / gambaran lengkung Kode r: reguler/ gambaran flat/ datar Kode s: konvek/ gambaran steep / curamDerajat kelengkungan iris (IB) : 0 ke 4 +

4. Pigmentasi dari Trabekula Meshwork (PTM).a. Pada posisi : inferior > nasal > temporal > superiorb. Grade : Kabur Rata rata Berat Sangat berat

Berdasarkan deskripsi anatominya, derajat kedalaman sudut dan interprestasi kliniknya :1. Grade 2 (20 0)Merupakan sudut yang sempit dimana trabekula dapat terlihat2. Grade 1 (10 0)Sudut yang sangat sempit dimana schwalbe line terlihat dan mungkin juga terlihat puncak trabekula dan merupakan suatu resiko tinggi tertutup. 3. Sudut Slip.Tidak terlihatnya kontak iridocorneal sehingga tidak satupun sudut dapat diidentifikasi. Sudut ini memiliki resiko tinggi untuk ancaman tertutup.4. Grade 0 ( 0 0 )Merupakan sudut tertutup akibat kontak antara iridocornea dan dapat dikenali dengan tidak terlihatnya puncak pangkal kornea.

Gambar 12. Gambaran hasil gonioscopy

Gambar 13. Hasil Gonioscopy yang menggambarkan sudut bilik mata depan yang terbuka dan tertutup

2.2 ULTRASOUND BIOMICROSCOPYAdalah teknik USG resolusi tinggi yang dikembangkan oleh Palvin, Sheree dan Foster (1980 an) dengan menggunakan frekuensi suara tinggi 50 MHz. dapat memberikan gambaran rinnci segmen okuli anterior pada resolusi mikroskop dekat. Keunggulan UBM:a. Dokumentasi yang baik serta dapat dicetakb. Menghasilkan gambar dengan resolusi baik dan dapat melihat kornea, zonula zinn, badan siliar, bilik mata depan, iris, lensa dan sklerac. Dapat mengukur sudut bilk mata depan d. Dapat memvisualisasikan jaringan yang terletak dibelakang iris

Kelebihan UBMa. Hasil tergantung kepada operator yang terampil dan berpengalamanb. Sulit dilakukan pada penderita yang cemas dan anak-anak

a. Tujuan Pemeriksaan Ultrasound BiomicroscopyDengan UBM , seseorang dapat memeriksa struktur sudut di mana iris , badan ciliary , dan scleral spur dapat dikenali dengan mudah. Sclera spur merupakan satu-satunya penanda untuk menafsirkan gambar dan merupakan kunci untuk menganalisis sudut patologi. Sxlera spur dapat diidentifikasi pada wilayah dimana bayangan radioopak sclera menyatu dengan bayangan radiolusen kornea.

Dengan UBM seseorang dapat menentukan ketebalan kornea, kedalaman bilik mata depan, kedalaman bilik mata posterior, ketebalan IOL ,ketebalan iris, ketebalan badan ciliary, ketebalan scleral, dll Namun, orang tidak bisa menentukan ketebalan lensa karena mengurangi kedalaman penetrasi ( < 5 mm ) , sehingga tidak memungkinkan visualisasi kapsul posterior lensa ketika 50 MHz probe digunakan.

USG biomicroscopy biasanya mampu menentukan tekanan inta okuler yang tinggi ( pada glaucoma sudut tertutup dibandingkan sudut terbuka ), dengan menunjukkan hubungan antara iris bagian perifer dan trabecular meshwork .Selain itu, pencitraan struktur segmen anterior mungkin dilakukan bahkan pada mata dengan edema kornea atau kekeruhan kornea yang menghalangi penilaian gonioscopic .

Pada glaukoma sudut terbuka , UBM dapat digunakan untuk mengukur sudut bilik anterior, untuk menilai konfigurasi iris perifer , dan untuk mengevaluasi penyisispan iris dalam kaitannya dengan trabecular meshwork. Dimata dengan sudut sempit , UBM menunjukkan derajat penutupan sudut, memperlihatkan kedalaman segmen okuli anterior dan posterior, dan mengidentifikasi proses patologis pendorongan lensa dan iris ke depan .

Pada penelitian UBM untuk glaukoma primer sudut tertutup didokumentasikan bahwa mata dengan glsukoms primer sudut tertutup memiliki iris tipis dan memiliki jarak yang lebih pendek antara trabecular dan proses ciliary disamping sudut yang sempit. Pada galaukoma primer sudut tertutup usia yang lebih tua dan dangkalnya bilik mata depan tampaknya menjadi penyebab penting untuk progresifitas blok pupil .Dengan demikian , UBM sangat membantu dalam memprediksi risiko perkembangan pada sudut tertutup.

b. Teknik pemeriksaan Ultrasound BiomicroscopyTeknik untuk menggunakan UBM ketika memeriksa mata mirip dengan memeriksaSegmen anterior menggunakan konvensional B -scan . Sebuah teknik perendaman cairan diperlukan untuk memberikan stand- off yang memadai dari struktur yang diperiksa. Hal ini diperlukan untuk menghindari distorsi gambar dekat dengan transduser dan untuk mencegah kontak antara transduser dan mata.

Telah dirancang serangkaian cup eye yang dapat membuat kelopak mata terbuka dan memungkinkan persiapan pasien lebih cepat. Digunakan 1% metal selulosa digunakan sebagai media. Karena transdusen frekuensi tinggi umumnya tidak akan tercakup oleh membrane pada matab, karena membrane akan meredam bunyi secara berlebihan sehingga jika itu terjadi akan mengganggu hasil pemeriksaan pada ultrasound bionicroscopy .

Setiap bagian dari mata yang dapat didekati langsung diatas permukaan dapat diperiksa . kornea dan struktur segmen anterior mudah diperiksa dalam meridian apapun . Konjungtiva , sklera yang mendasari ,dan retina perifer dapat diperiksa dengan memutar mata sejauh mungkin dari wilayah yang diperiksa .

Gambar 14. Ultrasound biomicroscopy

Gambar 15 . Ultrasound Biomicroscopy bilik mata depan sudut terbuka dan sudut tertutup