paper inovasi pak syamsul.pdf

16
Tugas Mata Kuliah: Inovasi dan Strategi Pasar Agroindustri Dosen: Prof. Dr. Ir. Mohamad Syamsul Ma’arif, M.Eng MARSHA SAMUWA (Marshmallow dengan Ekstrak Sayuran dan Temulawak) Oleh : 1. Wenny Dwi K F351140011 2. F351140141 3. 0211 SEKOLAH PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

Transcript of paper inovasi pak syamsul.pdf

  • Tugas Mata Kuliah: Inovasi dan Strategi Pasar Agroindustri

    Dosen: Prof. Dr. Ir. Mohamad Syamsul Maarif, M.Eng

    MARSHA SAMUWA

    (Marshmallow dengan Ekstrak Sayuran dan Temulawak)

    Oleh :

    1. Wenny Dwi K F351140011

    2. F351140141

    3. 0211

    SEKOLAH PASCASARJANA

    TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2015

  • MARSHA SAMUWA

    (Marshmallow dengan Ekstrak Sayuran dan Temulawak)

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perhatian terhadap aspek gizi, kesehatan dan pendidikan merupakan hal yang penting bagi

    terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak pihak yang tidak menyadari pentingnya

    kebiasaan hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi atau mengandung khasiat khusus.

    Manfaat temulawak adalah memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi pencernaan,

    memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi nyeri sendi dan tulang, menurunkan kadar lemak dalam

    darah, sebagai antioksidan dan membantu memelihara kesehatan serta menghambat penggumpalan

    darah. Penggunaan temulawak yang demikian luas menyebabkan komoditas ini dapat dikategorikan

    sebagai komoditas hortikultura strategis dan memerlukan penanganan melalui suatu program yang

    terfokus, terintegrasi, berkesinambungan dan konsisten dalam upaya peningkatan nilai tambah selain

    untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri pengolahan yang semakin berkembang.

    Ekstrak sayur merupakan bahan tambahan pada produk yang akan menambah nilai tambah pada

    produk tersebut. Meningkatnya selera makan anak dengan adanya temulawak akan lebih efektif dengan

    kandungan sayur. Sasaran konsumen untuk produk ini adalah anak kecil namun dengan

    mengikutsertakan orang tua sebagai pengawas dan penentu keputusan konsumsi anak tersebut.

    Marshmallow sudah dikenal oleh masyarakat memiliki peluang bisnis yang cukup tinggi,

    sehingga cocok digunakan sebagai media introduksi temulawak. Ditambah dengan nilai fungsionalitas

    temulawak yang telah dipercaya dan terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan nafsu makan dan

    mencegah serta mengobati liver maka produk ini akan semakin menarik. Apalagi, marshmallow

    merupakan snack yang banyak digemari oleh anak-anak, sehinggga dengan penambahan temulawak

    didalamnya akan sangat mudah untuk diterima dan dikonsumsi oleh anak-anak.

    Manfaat pembuatan produk ini adalah untuk menambah variasi dari produk soft-candy dengan

    menambahkan manfaat dari ekstrak temulawak ke dalam produk marshmallow. Dengan nilai nutrisi

    yang tinggi akan menambah manfaat dari produk ini. Produk ini menarik untuk dikomersialisasikan

    karena pada umumnya konsumen menyukai produk yang berasa manis (sweet) terutama anak-anak.

    Selain itu potensi pasar yang besar sangat menjanjikan untuk pengembangan produk ini.

    B. Tujuan

    Tujuan dari inovasi produk marshmallow ini adalah:

    1. Mengetahui potensi besar yang dapat diperoleh dari produk marsha samuwa (marshmallow dengan ekstrak sayuran dan temulawak)

    2. Memberikan nilai tambah yang lebih terhadap produk permen yang bernilai gizi tinggi

    C. Perumusan Masalah

    Pengembangan pangan fungsional sangat terbuka lebar di Indonesia, mengingat negara Indonesia

    sangat kaya akan keragaman hayati (biodiversity) yang sangat potensial sebagai pendukung produksi

    pangan fungsional. Namun inovasi terhadap pengembangan pangan fungsional harus dikembangkan

    secara kontinyu untuk meningkatkan penerimaan dan konsumsi masyarakat terhadap pangan

    fungsional. Selama ini pangan fungsional masih dianggap kurang menarik walaupun mamberi banyak

    khasiat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan persepsi masyarakat adalah dengan

    melakukan modifikasi produk. Marshmallow dengan bahan baku ekstrak temulawak dan sayur dapat

    dimanfaatkan sebagai media untuk memberikan asupan gizi serta menambah nafsu makan anak melalui

    penyediaan snack sehat.

    Marshmallow merupakan snack yang dikenal anak-anak karena rasa yang manis serta tekstur

    lembut yang unik. Namun saat ini marshmallow yang beredar di pasaran merupakan produk impor dari

  • China yang masih diragukan kehalalannya berkaitan dengan bahan aku gelatin yang digunakan. Bahan

    baku gelatin yang digunakan di China biasanya berasal dari bagian tubuh babi.

    D. Visi dan Misi Inovasi

    Inovasi produk ini memiliki visi yaitu menjadi sebuah produk kebanggaan nasional yang unggul

    terkemuka dan terdepan dalam memberikan solusi snack jajanan sehat. Misi yang diterapkan dalam

    mencapai visi diantaranya :

    1. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang snack jajanan anak-anak. 2. Menghasilkan snack jajanan dengan kandungan gizi yang tiggi 3. Mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan produk healty snack 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup

    sehat.

    5. Ikut mendorong pemerintah atau instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan komoditi.

    E. Kelebihan Produk

    Produk ini hadir pada saat yang tepat di mana eksplorasi mengenai pangan fungsional sedang

    marak. Masyarakat saat ini juga semakin cerdas dalam mengkonsumsi makanan. Produk Marsha

    Samuwa berbahan dasar gelatin dengan tambahan ekstrak sayur dan temulawak bermanfaat untuk

    menambah nafsu makan dan memberikan asupan vitamin dan mineral untuk anak-anak. Kelebihan

    produk ini adalah kandungan sayur dan temulawak itu sendiri serta jaminan kehalalan karena gelatin

    yang dipakai merupakan produk lokal yang berasal dari bahan yang halal.

    II. METODOLOGI

    Dalam paper ini mencakup beberapa aspek, antara lain aspek produksi, aspek pemasaran, aspek

    keuangan dan aspek lingkungan. Masing-masing aspek tersebut akan dianalisa secara konkret melalui

    sistem yang umum dilakukan. Produk marsha samuwa ini akan diproduksi dalam bentuk snack kecil

    yang banyak diminati oleh anak-anak kecil.

    Model bisnis merupakan cara mengorganisasikan nilai tambah atau produk agar dapat

    tersampaikan ke tangan konsumen dan menghasilkan keuntungan (Blank 2012). Setiap bisnis memiliki

    model bisnis yang berbeda. Model bisnis ini dapat diartikan sebagai strategi bisnis. Osterwalder dan

    Pigneur (2012) merumuskan model bisnis ini dalam diagram sederhana berupa kanvas model bisnis.

    Diagram ini terdiri dari 9 blok yang saling berkaitan dalam mendukung model bisnis. Penelitian ini

    menggunakan metode penelitian tindakan (action research). Menurut Madya (2006), riset pada

    penelitian tindakan dilakukan berulang-ulang. Tindakan yang dilakukan adalah perencanaan,

    pelaksanaan, dan evaluasi. Tahapan ini dilakukan secara sistematik dan dilakukan berulang sehingga

    mencapai tingkatan tertentu.

    III. PEMBAHASAN

    ASPEK PRODUKSI

    Pembuatan produk Marsha Samuwa bergerak dalam produk snack sehat dari gula dan gelatin

    yang memiliki nilai gizi yang tinggi yaitu yang berasal dari ekstrak temulawak dan ekstrak sayuran.

    Pada awalnya, pembuatan produk ini merupakan ide atau gagasan dalam memberikan solusi terhadap

    masalah kurangnya nafsu makan pada anak-anak usia 3 sampai 10 tahun. Selain itu, potensi Indonesia

    mengembangkan produk sejenis masih cukup besar karena bahan baku yang tersedia cukup banyak dan

    persaingan di Indonesia belum cukup tinggi. Data BPS tahun 2007 menyebutkan, impor gelatin

    mencapai 2.715.782 kg dengan nilai sebesar 9.535.128 dolar AS. Kebutuhan impor gelatin cenderung

    mengalami peningkatan, sementara kebutuhan gelatin di pasar internasional tetap tinggi.

  • Marshmallow sudah dikenal oleh masyarakat memiliki peluang bisnis yang cukup tinggi,

    sehingga cocok digunakan sebagai media pengenalan sayuran dan temulawak. Ditambah dengan nilai

    fungsionalitas temulawak yang telah dipercaya dan terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan nafsu

    makan dan mencegah serta mengobati liver maka produk ini akan semakin menarik. Apalagi,

    marshmallow merupakan snack yang banyak digemari oleh anak-anak, sehinggga dengan penambahan

    ekstrak sayuran dan temulawak didalamnya akan sangat mudah untuk diterima dan dikonsumsi oleh

    anak-anak.

    Marshmallow adalah makanan ringan bertesktur seperti busa yang lembut dalam berbagai bentuk,

    aroma dan rasa. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Marsha Samuwa adalah 21 gram gelatin, 125

    ml air, 125 gram gula pasir, 125 ml light corn syrup, 3 butir putih telur, 1 sdt perasa sesuai selera, 1 sdt

    garam dan 80 ml ekstrak sayuran dan temulawak. Tahap awal loyang dilapisi dengan plastik, kemudian

    gelatin dilarutkan dengan 125 ml air. Gula pasir, corn syrup dan 80 ml ekstrak sayuran dan temulawak

    dipanaskan dalam panci sambil terus diaduk hingga gula larut dan suhu adonan mencapai 115o C. Pada

    wadah yang berbeda, putih telur dan garam dikocok dengan mixer, kocok hingga putih telur

    mengembang. Adonan gula yang sebelumnya dipanaskan, dituang secara perlahan-lahan ke dalam putih

    telur yang telah mengembang sambil tetap dikocok perlahan. Larutan gelatin dan perasa campurkan

    juga ke dalam adonan putih telur dan kecepatan pengadukkan ditingkatkan selama 5 - 10 menit hingga

    adonan marshmallow mengembang kira-kira 3 kali volume awal. Adonan kemudian dituangkan pada

    Loyang yang telah disediakan, dan biarkan mengeras selama 4 jam atau semalaman. Secara rinci cara

    pembuata marsha samuwa terpapar pada Gambar 1 sebagai berikut:

    Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan Marsha Samuwa

    Air (27,78) dan gelatin

    (10 kg)

    Sukrosa (7,5 kg) dan sirup

    glukosa (liter)

    Ekstrak sayur dan

    temulawak (4,6875

    : 4,6875) kg

    Pemanasan hingga suhu

    60oC, 7 menit (*)

    Pemanasan hingga suhu

    80oC, 7 menit (*)

    Pengadukan dengan mixer 15

    menit hingga merata dan

    mengembang. Putih telur

    (18,75 kg) dan

    garam (4,375

    Heat exchanger

    ekstrusi

    Penaburan pati

    Pendinginan

    Pengemasan

    Tepung/pati 10 kg

    Kemasan

    udara

    Marsha Samuwa

  • Perhatian terhadap aspek gizi, kesehatan dan pendidikan merupakan hal yang penting bagi

    terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak pihak yang tidak menyadari pentingnya

    kebiasaan hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi atau mengandung khasiat khusus.

    Manfaat temulawak diantaranya untuk memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi pencernaan,

    memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi nyeri sendi dan tulang, menurunkan kadar lemak dalam

    darah, berbagai antioksidan, membantu memelihara kesehatan serta menghambat penggumpalan darah.

    ASPEK PEMASARAN

    a. Potensi Pasar

    Pasar merupakan tujuan akhir dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Purba (2009)

    menyatakan bahwa pengembangan pasar dapat dilakukan dengan pengembangan dan perluasan

    jaringan distribusi, penciptaan model dan varian produk baru, serta penguasaan pangsa pasar. Produk

    masakan sayur terolah minimal merupakan produk inovatif yang akan diminati pelanggan dan

    berpotensi menarik banyak pesaing untuk masuk ke dalam lingkup bisnis yang sama. Michael E Porter

    membuat suatu pemodelan yang menggambarkan kondisi persaingan bisnis (Model Lima Kekuatan

    Potter).

    Model lima kekuatan Porter dapat digunakan oleh perusahaan untuk melihat target pasar (Purba

    2009). Terdapat lima aspek penting dalam model tersebut, yakni ancaman persaingan, ancaman

    pendatang baru, ancaman produk pengganti, ancaman kekuatan posisi tawar pemasok, dan ancaman

    kekuatan posisi tawar pembeli (Gambar 2).

    Gambar 2. Model lima kekuatan Porter (Purba 2009)

    Setiap aspek dalam model tersebut memiliki dampak dan keterkaitan yang erat dalam hal

    pengembangan pasar. Pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan terhadap kelima aspek

    tersebut dijelaskan sebagai berikut:

    1. Pesaing Produk Marsha Samuwa merupakan produk baru. Namun dalam segi manfaat, produk ini

    memiliki pesaing. Diantaranya adalah produk-produk multivitamin, seperti vidoran smart, buyung upik,

    dan sebagainya. Perlu diantisipasi pula bahwa akan ada produk yang sama dari pesaing-pesaing yang

    mungkin tertarik pada pasar ini.

    Persaingan dalam jenis bisnis ini cukup ketat karena banyaknya varian produk yang ditawarkan

    dan kemudahan proses pembuatan. Tetapi produk Masha Samuwa akan mampu bertahan dan

    memenangkan persaingan karena dukungan teknologi yang memadai. Persaingan akan dapat

    dimenangkan oleh perusahaan yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi.

    Pemasok Pembeli

    Pengganti

    Pendatang

    Potensial

    Pesaing

    Persaingan di antara

    perusahaan yang telah ada

    Ancaman pendatang baru

    Ancaman produk pengganti

    Kekuatan tawar

    pemasok

    Kekuatan tawar

    pembeli

  • 2. Pendatang Baru Ancaman pendatang baru dapat berasal dari perusahaan lama yang sudah memiliki brand

    terkenal dan pendatang baru yang berasal dari perusahaan baru. Pendatang baru akan mudah memasuki

    pasar jika produk yang dihasilkan memiliki proses pengolahan yang sederhana, sedangkan produk

    marsha samuwa ini memiliki formulasi dan teknologi pengolahan yang baik sehingga pendatang baru

    tidak mudah untuk menyamai produk ini.

    3. Produk Pengganti Produk pengganti merupakan produk yang mungkin menggantikan posisi produk saat ini

    berdasarkan kesamaan sifat dan fungsi. Produk pengganti untuk produk solusi marsha samuwa dapat

    berupa multivitamin-multivitamin yang sudah dipaket menjadi dalam satu paket jenis masakan. Produk

    pengganti yang beragam ini berasal dari berbagai jenis perusahaan dengan jumlah yang banyak.

    Konsistensi ketersediaan dan mutu produk sangat diperlukan agar pelanggan tidak beralih ke produk

    pengganti.

    4. Pemasok Pemasok menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk memenuhi pasokan bahan bakunya.

    Pemasok-pemasok yang terlibat dalam pembuatan produk marsha samuwa ini antara lain pemasok

    bahan sayuran (wortel, kentang, buncis, dan brokoli), pemasok temulawak, serta pemasok kemasan.

    5. Pembeli Pembeli atau pelanggan merupakan target pasar yang akan menghasilkan pendapatan bagi

    perusahaan. Pembeli akan ditawarkan dengan banyak produk yang serupa sehingga strategi untuk

    menarik pembeli diperlukan pada aspek ini.

    b. Sasaran Pasar

    Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih sasaran pasar yang akan dituju,

    keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh

    pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta

    bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah sebuah pasar

    terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin maupun

    mampu untuk ambil bagian dalam jual beli guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.

    Konsumen yang terlalu heterogen menyebabkan perusahaan perlu mengelompokkan pasar menjadi

    segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan

    adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik,

    dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran

    distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau

    jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.

    Pasar sasaran (Target Market) adalah sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus

    menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan. Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat

    tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:

    1. Segmentasi Pasar

    2. Penetapan Pasar Sasaran

    3. Penempatan Produk

    b.1 Segmentasi pasar

    Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk

    kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas

    diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah

    heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah

    manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar,

    kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat

    digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.

    Terdapat empat kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat

    dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu :

    Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.

  • Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.

    Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.

    Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

    Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan kriteria tertentu.

    Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi. Namun dengan

    demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:

    Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya.

    Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan

    perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.

    Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel

    demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,

    pekerjaan, dan lain-lain.

    Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,

    berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.

    Produk ini berdasarkan demografi yaitu umur. Marsha samuwa memiliki bayak manfaat yaitu

    menambah nafsu makan anak dan meningkatkan nilai gizi konsumsi anak. Kandungan temulawak di

    dalamnya memiliki khasiat diantaranya untuk memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi

    pencernaan, memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi nyeri sendi dan tulang, menurunkan kadar

    lemak dalam darah, bebagai antioksidan, membantu memelihara kesehatan serta menghambat

    penggumpalan darah.

    b.2. Penetapan Pasar Sasaran (Target Market)

    Merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang

    akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang

    akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai potensi profit dari

    berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik

    dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik

    yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat

    menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil

    mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi

    segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen

    tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima

    strategi peliputan pasar, yaitu :

    1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu

    bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.

    2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk.

    Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi

    sekelompok pelanggan.

    3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin

    tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.

    4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada

    hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang

    menarik.

    5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli

    pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-

    masing.

    Target pasar produk marsha samuwa ini yaitu anak-anak usia 3 sampai 10 tahun dengan

    pengontrolan dari ibu anak tersebut. Industri permen baik dalam bentuk hard candy maupun soft candy

  • sudah banyak dipasarkan di Indonesia. Produk marsha samuwa ini memposisikan diri sebagai produk

    subtitusi dengan adanya kelebihan nilai gizi dibandingkan dengan produk yang sudah ada. Kami akan

    menyebarkan secara rata baik di supermarket maupun warung-warung kecil. Untuk target pasar wiayah,

    kami menargetkan produk ini akan didistribusikan pada setiap wilayah Indonesia, karena banyaknya

    populasi anak kecil di Indonesia tersebar merata di pelosok Indonesia.

    b.3. Penempatan Produk (Product Positioning)

    Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan

    menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah tindakan

    merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu dan dapat diingatan konsumen.

    Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk.

    Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa

    yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang

    dipegang oleh setiap produk dipasar. Produk marsha samuwa ini tergolong sebagai produk snack

    kesehatan karena produk ini dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh.

    c. Bauran Pemasaran

    Pemasaran merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan

    bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu atau sasaran

    pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

    sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan

    konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan

    dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan

    demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi

    dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program

    pemasaran secara efektif. Menurut William J. Stanton pengertian marketing mix secara umum adalah

    istilah yang digunakan untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran

    sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk atau jasa, struktur harga, kegiatan

    promosi, dan sistem distribusi. Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (marketing mix) tersebut

    atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut :

    1. Strategi Produk

    2. Strategi Harga

    3. Strategi Penyaluran / Distribusi

    4. Strategi Promosi

    Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan.

    Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan

    perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi

    dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:

    c.1. Strategi produk atau jasa (product)

    Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk

    memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Namun keputusan itu tidak berdiri sendiri, sebab

    produk atau jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari

    produk atau jasa tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Tidak berwujud. Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.

    b. Tidak dapat dipisahkan. Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa

    terlepas dari bangunan hotel tersebut.

    c. Berubah-ubah. Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa

    yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberikan oleh

    hotel berbintang tiga.

  • d. Daya tahan . Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia

    sewa.

    Produk yang akan dijalankan dalam paper ini yaitu produk marsha samuwa.

    c.2. Strategi harga (price)

    Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang

    diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan

    pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau

    keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan

    masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.

    Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini

    disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya

    didasarkan pada suatu kombinasi barang atau jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan

    yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah

    dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang

    harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan

    pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari

    barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.

    Harga marsha samuwa dalam kemasan plastik 220 gr ini yaitu Rp 20.000,00. Hal ini karena

    marsha samuwa adalah cara terbaik untuk bisa memperoleh manfaat dari temulawak dan sayuran secara

    optimal. Marsha samuwa menyempurnakan kandungan nutrisi, vitamin, mineral, serat, serta dapat

    mengaktifkan dan mengoptimalkannya untuk meningkatakan kualitas kesehatan manusia. Selain itu,

    marsha samuwa ini begitu menyehatkan dan layak untuk dikonsumsi. Prinsip pembuatan dari marsha

    samuwa itu sendiri yakni dengan menghasilkan gelembung udara secara cepat dan menyerapnya

    sehingga terbentuk busa yang stabil (aerated confections). Penambahan gelatin diperlukan dalam

    pembuatan marsha samuwa untuk menurunkan tegangan permukaan lapisan pertemuan udara-cairan

    sehingga memudahkan pembentukan busa, meningkatkan kekentalan untuk menyetabilkan bentuk

    busa, memiliki sifat gel pembentuk busa dan sifat koloid untuk mencegah terjadinya kristalisasi gula

    sehingga produk menjadi lembut dan tahan lama.

    c.3 Strategi distribusi (place)

    Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan

    harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui

    rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada

    ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut. Yang tidak

    boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran

    distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang

    berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan

    usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen. Distributor-distributor atau penyalur ini

    bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa

    tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang

    perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:

    a. Sifat pasar dan lokasi pembeli

    b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara

    c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.

    d. Jaringan pengangkutan.

    Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya kepada

    konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi

    itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu

    mengikuti dinamika para konsumen tadi.

    Saluran distribusi untuk produk ini diawali dengan cara self-distribution yang berarti dari pihak

    perusahaan sendiri yang mendistribusikan produk ini secara langsung ke pihak pengecer seperti

    minimarket, supermarket, atau warung. Distribusi dengan cara ini layak dilakukan dalam tahap awal

  • penjualan suatu produk baru yang masih mempunyai cakupan pemasaran yang sempit. Apabila produk

    sudah mulai terkenal, selanjutnya saluran distribusi diperluas dengan melakukan kerjasama sebagai

    agen atau distributor marsha samuwa pada daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Yogyakarta,

    Bandung, Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Bekasi. Kemudian selanjutnya produk marsha samuwa ini

    akan diekspor ke luar negeri agar dapat bersaing di kalangan internasional.

    c.4. Strategi promosi (promotion)

    Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi mengenai produk

    Marsha samuwa kesehatan pada pasar tentang produk atau jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada

    beberapa cara menyebarkan informasi produk marsha samuwa ini, antara lain periklanan (advertising),

    penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan publisitas (publicity).

    Periklanan (Advertising) : Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan untuk produk marsha samuwa ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat

    surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang

    dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.

    Penjualan Pribadi (Personal selling) : Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumen marsha samuwa. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan

    terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang

    termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan

    direct selling.

    Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen marsha samuwa akan mudah untuk

    melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut

    akan menarik perhatian konsumen.

    Publisitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan

    menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam

    melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas

    merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga

    sering disebut sebagai usaha untuk mensosialisasikan atau memasyarakatkan.

    Pada produk marsha samuwa ini, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah tercapainya

    keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu

    strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan

    pembelian.

    d. Ukuran Pasar (Market Size) Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2011, jumlah penduduk Indonesia 2010 usia muda lebih

    banyak dibandingkan dengan usia tua. Jumlah anak kelompok usia 0-9 tahun sebanyak 45,93 juta,

    sedangkan anak usia 10-19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa.

    ASPEK KEUANGAN

    Analisis aspek keuangan dari studi kelayakan perusahaan adalah untuk menentukan rencana

    investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara

    pengeluaran dan pendapatan seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan perusahaan untuk

    membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah perusahaan

    tersebut dapat berkembang terus.

    ASPEK LINGKUNGAN

    a. Limbah Industri Marsha Samuwa Limbah yang dihasilkan dari industri marsha samuwa dapat dikelompokkan menjadi dua

    komponen utama yaitu limbah cair dan limbah padat yang berasal dari masing-masing tahapan proses

  • pengolahan. Limbah padat yang berupa kemasan dari marsha samuwa yang di reject dari proses

    produksi merupakan limbah anorganik. Limbah jenis tersebut sering disebut dengan istilah garbage.

    b. Penanganan Yang Dilakukan Penanganan limbah yang terbentuk pada saat proses produksi maupun setelah produk terbentuk

    dapat dilakukan dengan metode produksi bersih. Produksi bersih adalah suatu strategi pengelolaan

    lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu melalui tahapan eliminasi limbah, minimalisasi limbah,

    recycle, reuse dan recovery, pengolahan serta pembuangan residu.

    HIPOTESIS MODEL BISNIS KANVAS

    Model bisnis kanvas digambarkan melalui blok-blok bangunan dasar yang menunjukkan logika

    bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Blok-blok ini mencakup empat

    bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Blank dan

    Dorf (2012) menjelaskan terdapat sembilan blok dalam model bisnis kanvas yaitu customer segment,

    value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources,key activities, key

    partners, dan cost structure. Pada tahap awal dalam sebuah bisnis model adalah menentukan hipotesis

    bisnis model dengan kanvas bisnis model (Blank dan Dorf 2012). Hipotesis awal model bisnis kanvas

    untuk produk marsha samuwa seperti terlihat pada Gambar 2, sebagai berikut:

    Gambar 2. Hipotesis awal bisnis model kanvas

    a. Customer Segments Elemen ini menggambarkan sekelompok orang yang ingin dijangkau atau dilayani oleh

    perusahaan. Pelanggan merupakan inti dari semua model bisnis, tanpa pelanggan tidak ada perusahaan

    yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk lebih memuaskan pelanggan, perusahaan dapat

    mengelompokkan mereka dalam segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan , perilaku,

  • atau atribut lain. Ada beberapa jenis segmen pelanggan yang berbeda yaitu : pasar massa, pasar ceruk,

    tersegmentasi, terdiservikasi, dan platform bersisi banyak.

    Pada hipotesis awal, customer segment produk marsha samuwa adalah penduduk Indonesia,

    penduduk yang sadar akan kesehatan anak, dan anak-anak. Segmen ini dipilih dengan berasumsi bahwa

    marsha samwa ini merupkan produk pengganti sayur dan dapat eningkatkan nafsu makan.

    b. Value Proposition Elemen ini menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk

    pelanggan spesifik. Proposisi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan

    pelanggan. Value proposition merupakan kesatuan atau gabungan manfaat-manfat yang ditawarkan

    perusahaan kepada pelanggan. Value proposition mungkin saja sama dengan penawaran pasar yang

    sudah ada, tetapi dengan fitur dan atribut tambahan. Ada beberapa atribut yang berkontribusi pada

    penciptaan nilai pelanggan, yaitu: kebaruan, kinerja, penyesuaian, desain, merek, harga, pengurangan

    biaya, pengurangan risiko, dan kenyamanan.

    Value proposition yang ditawarkan produk marsha samuwa adalah produk ini merupakan jajanan

    / snack sehat yang dibuat dengan mengandung ekstrak sayur dan temulawak. Marsha samuwa bertekstur

    lembut, mudah dicerna, dan mengurangi kemungkinan tersisa di gigi.

    c. Channel Elemen ini menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen

    pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Channel yang dilakukan

    berupa penjualan langsung (direct selling) kepada konsumen terutama mereka yang berada di wilayah

    Jabodetabek, supermarket, bekerja sama dengan minimarket yang ada di wilayah Jakarta dan Bogor.

    Pemilihan channels distribusi ini didasarkan pada kebiasaan tempat membeli produk-produk sejenis

    oleh konsumen pada segmen pasar yang ditargetkan.

    d. Customer Relationships Customer relationships adalah cara bagaimana perusahaan menjalin hubungan baik dengan

    pelanggannya. Ada tiga prinsip penting dalam customer relationships menurut Blank dan Dorf (2012)

    yaitu Get, Keep, Grow. Get yang dimaksudkan disini adalah getting customers, yaitu upaya mengarahkan konsumen pada saluran penjualan produk perusahaan, dilakukan dengan cara mengubah

    pola pikir calon pelanggan kalau mengkonsumsi marsha samuwa memiliki jaminan kualitas dan telah

    disepakati oleh koncultan gizi terpercaya. Selain itu pemasaran dari media sosial juga sangat membantu

    dalam tahap penjualan, selain gratis juga dapat menarik perhatian calon konsumen. Pemasaran melaui

    media sosial seperti Facebook dan Twitter akan sangat membantu karena pada umumnya orang-orang

    sekarang tidak bisa lepas dari 2 media sosial tersebut. Tahapan berikutnya adalah Keep (keeping

    customers), upaya menjaga pelanggan yang sudah didapatkan untuk terus percaya dan berlangganan

    kepada produk, dilakukan dengan cara memberikan potongan harga (discount) untuk konsumen yang

    biasa membeli produk atau sudah berlangganan, memberitahukan kepada pelanggan bila ada produk

    baru kepada pelanggan. Kemudian yang ketiga adalah Grow (growing customers), yaitu upaya

    memperbanyak pelanggan untuk meningkatkan penjualan. Pembuatan iklan melalui video Youtube

    dianggap lebih efektif karena tidak memerlukan biaya yang besar bila dibandingkan promosi melalui

    media elektronik lainnya seperti televisi atau media cetak seperti koran dan majalah, selain itu

    pembuatan web untuk membantu meningkatkan penjualan produk juga sangat membantu, karena

    konsumen akan mudah mendapatkan informasi dan spesifikasi produk melalui web yang sudah dibuat.

    e. Revenue Streams Revenue Streams adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari masing-masing segmen pasar

    biasanya diukur dalam bentuk uang yang diterima perusahaan dari pelanggannya. Dalam hipotesis

    model bisnis awal yang dibuat, revenue stream didapat dari penjualan produk langsung. Harga jual

    didapat dari 20% harga pokok produk.

    f. Key Resources Key Resources yang diperlukan mencakup empat kategori sumber yaitu bahan baku produksi,

    teknologi, sumberdaya modal, dan sumberdaya manusia. Sumberdaya bahan baku meliputi sorbitol,

    gelatin, ekstrak sayuran, ekstrak temulawak, telur dan industri kemasan. Sumberdaya teknologi adalah

    peralatan yang digunakan untuk membuat produk yaitu alat pencampur (mixing), pengisi (filling),

    esktruder dan sealler. Sumberdaya modal adalah sumber-sumber pendanaan yang memungkinkan

    untuk menjalankan aktivitas industri. Sumberdaya modal didapatkan dari modal pribadi. Sumberdaya

  • manusia yang dibutuhkan meliputi bagian produksi, bagian riset and development, dan bagian

    marketing.

    g. Key Activities Setiap model bisnis membutuhkan sejumlah aktivitas kunci, yaitu tindakan-tindakan terpenting

    yang harus diambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Seperti halnya sumber daya utama,

    aktivitas kunci diperlukan untuk menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar,

    mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Aktivitas-

    aktivitas kunci dapat dikategorikan sebagai berikut: penanganan bahan baku, proses produksi,

    pengemasan, distribusi dan promosi

    h. Key Partnership Key Partners merupakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan

    proposisi nilai, tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan tersebut. Partner yang dimaksudkan dalam bisnis

    model adalah sosok perantara yang bukan milik perusahaan namun berperan dalam mengubah

    produk/nilai menjadi uang. Menurut Blank dan Dorf (2012), secara umum ada empat jenis hubungan

    kerjasama dalam bisnis yang harus dimiliki perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pada kondisi

    tertentu yaitu strategic alliance, joint new business development effort, coopetition, key supplier

    relationships.

    Mitra kerja/partner untuk produk marsha samuwa adalah konsultan gizi, customer service,

    warung, mini market, supermarket, industri sorbitol, industry gelatin, supplier temulawak, industri

    ekstrak sayuran, industri kemasan, supplier telur dan vendor mesin industri.

    i. Cost Structure Elemen ini menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis.

    Struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua kelas, yaitu terpacu nilai (value driven) dan terpacu

    biaya (cost driven). Model bisnis value driven yaitu berfokus pada penciptaan nilai. Proposisi nilai

    premium dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi ciri model bisnis yang terpacu nilai.

    Model bisnis cost driven yaitu berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan ini bertujuan untuk

    menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seminimal mungkin. Biaya yang dikeluarkan untuk

    model bisnis kanvas ini adalah biaya bahan baku produk, mesin, utility, tenaga kerja, penanganan

    limbah, biaya maintenance, pengemasan, distribusi, transportasi, dan pajak.

    VERIFIKASI MODEL BISNIS KANVAS

    Verifikasi model bisnis dilakukan pada kesembilan elemen model bisnis. Dari sembilan model

    bisnis tersebut ternyata terdapat elemen yang masih belum layak, sehingga perlu dilakukan

    pengulangan. Ketidaklayakan terjadi pada elemen channels yang didasarkan atas alasan seperti: untuk

    wilayah yang berada diluar kota terutama bukan kota besar, mereka terkendala pada ongkos pengiriman

    produk sehingga biaya yang dikeluarkan oleh mereka akan lebih mahal dari harga yang sudah

    ditetapkan. Kemudian saya menambahkan warung pada elemen channels untuk setiap daerah sehingga

    calon konsumen yang berada di suatu wilayah langsung membeli di daerah tersebut. Hal tersebut

    didasarkan dengan adanya peluang kerjasama antara beberapa supermarket dengan UKM dan

    tempatnya hanya ada dikota-kota besar, jadi untuk permintaan produknya tidak terlalu banyak bila

    dibandingkan dengan minimarket yang ada di Indonesia.

    Elemen key partner dengan ditambahkannya sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih

    murah dan konsultan gizi tidak diperlukan pada key partners ini. Elemen value proposition juga

    mengalami perubahan yaitu bentuk marsha samuwa dinilai lebih cocok dengan variasi bentuk yang

    unik. Serta keterjangkauan penjualan secara ecerean agar harga lebih murah. Hasil verifikasi model

    kanvas 1 (Pivot 1) dapat dilihat pada Gambar 3, dan hasil akhir verifikasi dipaparkan pada Gambar 4.

  • Gambar 3. Verifikasi bisnis model kanvas 1 (pivot 1)

    Gambar 4. Validasi bisnis model kanvas

  • IV. PENUTUP

    KESIMPULAN

    Marshmallow adalah makanan ringan bertekstur seperti busa yang lembut dalam berbagai

    bentuk, aroma dan warna. Marshmallow bila dimakan meleleh di dalam mulut karena merupakan hasil

    dari campuran gula atau sirup jagung, putih telur, gelatin, gom arab, dan bahan perasa yang dikocok

    hingga mengembang. Marshmallow sudah dikenal oleh masyarakat memiliki peluang bisnis yang cukup

    tinggi, sehingga cocok digunakan sebagai media introduksi temulawak dan sayuran. Ditambah dengan

    nilai fungsionalitas temulawak yang telah dipercaya dan terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan

    nafsu makan dan mencegah serta mengobati liver maka produk ini akan semakin menarik. Sedangkan

    ditambah sayuran karena sebagian anak tidak menyukai sayuran, dengan adanya marsha samuwa yang

    ada kandungan sayurannya diharapkan anak-anak bisa tetap mengkonsumsi sayuran dan tetap mendapat

    manfaat dari sayuran tersebut walaupun sudah tidak dalam bentuk sayuran utuh lagi. Apalagi,

    marshmallow merupakan snack yang banyak digemari oleh anak-anak, sehinggga dengan penambahan

    sayuran dan temulawak didalamnya akan sangat mudah untuk diterima dan dikonsumsi oleh anak-anak.

    Prinsip pembuatan dari marsha samuwa itu sendiri yakni dengan menghasilkan gelembung udara

    secara cepat dan menyerapnya sehingga terbentuk busa yang stabil (aerated confections). Penambahan

    gelatin diperlukan dalam pembuatan marsha samuwa untuk menurunkan tegangan permukaan lapisan

    pertemuan udara-cairan sehingga memudahkan pembentukan busa, meningkatkan kekentalan untuk

    menyetabilkan bentuk busa, memiliki sifat gel pembentuk busa dan sifat koloid untuk mencegah

    terjadinya kristalisasi gula sehingga produk menjadi lembut dan tahan lama.

    Aspek pasar dan pemasaran terdiri dari dua komponen, yaitu pasar sasaran dan bauran

    pemasaran. Pasar sasaran merupakan sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan

    alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna

    memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Pasar sasaran ini terdiri dari segmentasi pasar, target

    pasar, dan penempatan produk. Segmentasi pasar marsha samuwa terdiri dari kalangan anak-anak,

    remaja, dan dewasa. Kemudian produk ini menargetkan kepada konsumen pada kalangan anak-anak

    karena marsha samuwa memiliki banyak manfaat yaitu menambah nafsu makan anak dan meningkatkan

    nilai gizi konsumsi anak. Kandungan sayuran dan temulawak di dalamnya memiliki khasiat diantaranya

    untuk memperbaiki nafsu makan, memperbaiki fungsi pencernaan.

    Bauran pemasaran terdiri dari strategi produk, startegi harga, strategi penyaluran, dan strategi

    promosi. Dalam inovasi ini, produk yang akan dikembangkan adalah produk marsha samuwa dengan

    harga Rp 20.000,00 per kemasan 220 gram. Saluran distibusi yang akan dijalankan pada awalnya

    melalui pengecer, kemudian diperluas dengan melakukan kerjasama sebagai agen di daerah lain, hingga

    diperluas ke luar negeri agar dapat bersaing di dunia internasional. Promosi yang dilakukan yaitu

    melalui periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales

    Promotion) dan Publisitas (Publicity).

    Pembuatan marsha samuwa menghasilkan dua jenis limbah yang terdiri dari limbah cair dan

    limbah padat. Penanganan kedua jenis limbah ini yaitu dengan menggunakan metode produksi bersih

    dimana diupayakan terbentuknya limbah seminimal mungkin agar rendemen marsha samuwa yang

    dihasilkan besar dengan biaya produksi seminimal mungkin.

    SARAN

    Perlu dilakukan analisis kelayakan secara finansial dan dilakukan customer validation agar model

    bisnis yang dihasilkan lebih valid.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bambang S. 1998. Budidaya Apel. Penerbit Kanicius, Yogyakarta.Desrosier dan Norman W. 1988.

    Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

    Gaman P.M. and K. B. Sherrington. 1994. The Science of Food, An Introduction to Food Science,

    Nutrition, and Microbiology Second Edition. Penerjemah Murdjati, Sri Naruki, Agnes Murdiati,

    Sarjono Dalam Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah Mada

    University Press, Yogyakarta.

    Indrasti N.S. dan A.M Fauzi. 2005. Produksi Bersih. Bogor: IPB Press

    Murtadho dan Gumbira Said. 1987. Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Padat. Jakarta: Melton

    Putra.

    Orey. 2007. Khasiat Marshmallow, Edisi Bahasa Indonesia. Hikmah (PT. Mizan Publika). Jakarta.

    Pantastico. 1997. Postharvest Handling And Utilization Of Tropical And Subtropical Fruits Dan

    Vegetables. Penerjemah Kamariyani dalam Fisiologi Pacsa Panen, Penanganan Dan Pemanfaatan

    Buah- Buahan Tropika Dan Subtropika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

    Tranggono dan Sutardi, 1989. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Pusat Antar Universitas Pangan

    Dan Gizi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

    USU 2004. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1233/1/manajemen-arlina%20lbs3.pdf.

    Diakses pada tanggal 4 Juni 2015.

    Winarno F.G. 1990. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.