Presentasi PAK

9
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DHIKA TRI KURNIAWAN PUTRA ( 121132 ) TA RACHMAWATI ( 121138 ) NDY YULIANTA PUTRATAMA ( 121140 ) GEDE MUJANA ( 121142 ) KETUT TIRTAYASA ( 121143 ) NAINI DWI SAPUTRI ( 121147 ) TRI HARDIYANTI ( 121155 ) FKI HERYADI ( 121160 ) RI WAHYUNIGRUM ( 121163 ) JARWATI ( 121165 ) KELOMPOK

description

PAK

Transcript of Presentasi PAK

Page 1: Presentasi PAK

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

ARDHIKA TRI KURNIAWAN PUTRA ( 121132 )DITA RACHMAWATI ( 121138 )FENDY YULIANTA PUTRATAMA ( 121140 )I GEDE MUJANA ( 121142 )I KETUT TIRTAYASA ( 121143 )ISNAINI DWI SAPUTRI ( 121147 )PUTRI HARDIYANTI ( 121155 )RIFKI HERYADI ( 121160 )SARI WAHYUNIGRUM ( 121163 )SUJARWATI ( 121165 )

KELOMPOK

Page 2: Presentasi PAK

PENGERTIAN KORUPSIBanyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat dari struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya mempunyai makna yang sama yaitu

Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan

kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan negara dengan menggunakan wewenang dan kekuatankekuatan formal (misalnya denagan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri. Korupsi terjadi disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman.

Wertheim (dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat dikatakanmelakukan tindakan korupsi bila ia menerima hadiah dari seseorang yang bertujuanmempengaruhinya agar ia mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingansi pemberi hadiah. Kadang-kadang orang yang menawarkan hadiahdalam bentukbalas jasa juga termasuk dalam korupsi. Selanjutnya, Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak ketiga yang diterima atau diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang mempunyai hubungan pribadi dengannya, juga dapat dianggap sebagai korupsi.

Page 3: Presentasi PAK

IDENTIFIKASI BENTUKBENTUK KORUPSI

1.korupsi kecil-kecilan (petty corruption) korupsi kecil-kecilan merupakan bentuk korupsi sehari-hari dalam pelaksanaan suatu

kebijakan pemerintah. korupsi ini biasanya cenderung terjadi saat petugas bertemu langsung dengan masyarakat. korupsi ini disebut juga dengan nama korupsi rutin (routine corruption) atau korupsi untuk bertahan hidup (survival corruption). contohnya adalah : pungutan untuk mempercepat proses pencairan dana yang terjadi di kppn. 2. korupsi besar-besaran (grand corruption)

sedangkan korupsi besar-besaran umumnya dijalankan oleh pejabat level tinggi karena korupsi jenis ini melibatkan uang dalam jumlah yang sangat besar. korupsi ini terjadi saat pembuatan, perubahan, atau pengecualian dari peraturan.contohnya adalah : pemberian pembebasan pajak bagi perusahaan besar.3. penyuapan (bribery)

Bentuk penyuapan yang biasanya dilakukan dalam birokrasi pemerintahan di indonesia khususnya di bidang atau instansi yang mengadministrasikan penerimaan negara (revenue administration) dapat dibagi menjadi empat, antara lain:a. pembayaran untuk menunda atau mengurangi kewajiban bayar pajak dan cukai.b. pembayaran untuk meyakinkan petugas agar tutup mata terhadap kegiatan ilegal.c. pembayaran kembali (kick back) setelah mendapatkan pembebasan pajak, agar di masa mendatang mendapat perlakuan yang lebih ringan daripada administrasi normal.d. pembayaran untuk meyakinkan atau memperlancar proses penerbitan ijin (license) dan pembebasan (clearance).

Page 4: Presentasi PAK

4. penyalahgunaan / penyelewengan ( misappropriation)Penyalahgunaan / penyelewengan dapat terjadi bila pengendalian

administrasi (check and balances) dan pemeriksaan serta supervisi transaksi keuangan tidak berjalan dengan baik.contoh dari korupsi jenis ini adalah pemalsuan catatan, klasifikasi barang yang salah, serta kecurangan (fraud).5. penggelapan (embezzlement)

Korupsi ini adalah dengan menggelapkan atau mencuri uang negara yang dikumpulkan, menyisakan sedikit atau tidak sama sekali.6. pemerasan (extortion)

Pemerasan ini terjadi ketika masyarakat tidak mengetahui tentang peraturan yang berlaku, dan dari celah inilah para petugas melakukan pemerasan dengan menakut-nakuti masyarakat untuk membayar lebih mahal daripada yang semestinya.7. perlindungan (patronage)

Perlindungan dilakukan termasuk dalam hal pemilihan, mutasi, atau promosi staf berdasarkan suku, kinship, dan hubungan sosial lainnya tanpa mempertimbangkan

Page 5: Presentasi PAK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

Ada beberapa sebab terjadinya praktek korupsi. Sementara itu Merican (1971) menyatakan sebab-sebab terjadinya korupsi adalah sebagai berikut :• Gaji yang rendah.• Kurang sempurnanya peraturan perundang-

undangan.• Administrasi yang lamban dan sebagainya.• Sikap mental pegawai yang ingin cepat kaya dengan

cara yang tidak hala.• Tidak ada kesadaran bernegara.• Tidak ada pengetahuan pada bidang pekerjaan yang

dilakukan oleh pejabat pemerintah

Page 6: Presentasi PAK

BEBERAPA PENYEBAB KORUPSI DI INDONESIA MENURUT BEBERAPA PAKAR

• Pengamat sosial politik dari IAIN Sumut, Drs Ansari Yamamah, MA.Perilaku materialistik dan konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih "mendewakan" materi telah "memaksa" terjadinya permainan uang dan korupsi. "Dengan kondisi itu hampir dapat dipastikan seluruh pejabat kemudian `terpaksa` korupsi kalau sudah menjabat,"

• Menurut Prop. Dr. Nur Syam, M.Si. penyebab seseorang

melakukan korupsi adalah karena ketergodaannya akan dunia materi atau kekayaan yang tidak mampu ditahannya. Ketika dorongan untuk menjadi kaya tidak mampu ditahan sementara akses ke arah kekayaan bisa diperoleh melalui cara berkorupsi, maka jadilah seseorang akan melakukan korupsi.

• Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengakui, ada empat faktor

dominan penyebab merajelalanya korupsi di Indonesia, yakni faktor penegakan hukum yang masih lemah, mental aparatur, kesadaran masyarakat yang masih rendah, dan `political will.` "Dari empat faktor itu telah menyebabkan uang negara dikorupsi lebih kurang Rp300 triliun tiap tahunnya," katanya.

Page 7: Presentasi PAK

IDENTIFIKASI SOLUSI UNTUK MASALAH KORUPSI

Caiden (dalam Soerjono, 1980) memberikan langkah-langkah untuk menanggulangi korupsi sebagai berikut :

• Membenarkan transaksi yang dahulunya dilarang dengan menentukan sejumlah pembayaran tertentu.

• Membuat struktur baru yang mendasarkan bagaimana keputusan dibuat.• Bagaimana dorongan untuk korupsi dapat dikurangi ? dengan jalan meningkatkan ancaman

Kartono (1983) menyarankan penanggulangan korupsi sebagai berikut :• Adanya kesadaran rakyat untuk ikut memikul tanggung jawab guna melakukan partisipasi

politik dan kontrol sosial, dengan bersifat acuh tak acuh.• Menanamkan aspirasi nasional yang positif, yaitu mengutamakan kepentingan nasional.• Para pemimpin dan pejabat memberikan teladan, memberantas dan menindak korupsi.• Adanya sanksi dan kekuatan untuk menindak, memberantas dan menghukum tindak korupsi.

Marmosudjono (Kompas, 1989) mengatakan bahwa dalam menanggulangi korupsi, perlu sanksi malu bagi koruptor yaitu dengan menayangkan wajah para koruptor di televisi karena menurutnya masuk penjara tidak dianggap sebagai hal yang memalukan lagi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas,

Page 8: Presentasi PAK

Preventif.• Membangun dan menyebarkan etos pejabat dan pegawai baik di instansi pemerintah

maupun swasta tentang pemisahan yang jelas dan tajam antara milik pribadi dan milik perusahaan atau milik negara.

• Mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji) bagi pejabat dan pegawai negeri sesuai dengan kemajuan ekonomi dan kemajuan swasta, agar pejabat dan pegawai saling menegakan wibawa dan integritas jabatannya dan tidak terbawa oleh godaan dan kesempatan yang diberikan oleh wewenangnya.

• Menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan pekerjaan. Kebijakan pejabat dan pegawai bukanlah bahwa mereka kaya dan melimpah, akan tetapi mereka terhormat karena jasa pelayanannya kepada masyarakat dan negara.

Represif.• Perlu penayangan wajah koruptor di televisi.• Herregistrasi (pencatatan ulang) terhadap kekayaan

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa upaya penanggulangan korupsi adalah sebagai berikut :

Page 9: Presentasi PAK

“TERIMA KASIH”