Panduan+Pengelolaan+Kir

37
PANDUAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR) DI SMA NEGERI 72 JAKARTA Disusun Oleh : Agus Salim, MA

Transcript of Panduan+Pengelolaan+Kir

Page 1: Panduan+Pengelolaan+Kir

PANDUAN PEMBINAAN

KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

DI SMA NEGERI 72 JAKARTA

Disusun Oleh :

Agus Salim, MA

SMA NEGERI 72

Jl. Prihatin Komplek TNI AL Kodamar

Jakarta

2009

Page 2: Panduan+Pengelolaan+Kir

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat

yang tidak terhingga kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) ini.

Pada tahun Pelajaran 2005/2006 penulis mendapat tugas

sebagai pembina sains dalam kegiatan ektrakurikuler di SMA Negeri

72 Jakarta. Salah satu strategi yang penulis tempuh dalam

mengemban tugas itu adalah menghidupkan kembali Kelompok

Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 72 Jakarta.

Pengalaman penulis membina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

SMA Negeri 72 Jakarta dan ditunjang dengan workshop-workshop

yang penulis ikuti menumbuhkan pemikiran dan konsep-konsep

pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dalam benak penulis.

Namun karena tuntutan kerja di bidang lain cukup besar maka

pengembangan pemikiran dan konsep-konsep itu tidak mendapat

ruang perhatian yang layak. Setelah beberapa tahun berlalu, muncul

keinginan dalam hati penulis untuk menghimpun kembali konsep-

konsep pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang pernah ada

dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Panduan Pembinaan

Page 3: Panduan+Pengelolaan+Kir

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang ada di tangan pembaca

merupakan hasil dari keinginan penulis tersebut.

Semoga Panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

yang penulis susun ini bermanfaat. Penulis berharap semoga jerih

payah penulis dalam menyusun panduan ini dicatat sebagai amal

shalih di sisi Allah SWT. Amiin.

Jakarta, April 2009

Penulis

Page 4: Panduan+Pengelolaan+Kir

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1

A. LATAR BELAKANG 1

B. LANDASAN 3

C. PENGERTIAN

3

D. TUJUAN 4

E. SASARAN 5

BAB 2 KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

6

A. TUJUAN DISELENGGARAKANNYA KELOMPOK ILMIAH

REMAJA (KIR)

6

B. MANFAAT KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

7

C. KURIKULUM PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

9

Page 5: Panduan+Pengelolaan+Kir

D. STANDAR PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

10

E. STRATA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

11

F. STRATEGI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

11

G. PELAKSANA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

13

H. SASARAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

14

I. WAKTU PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

14

J. BIAYA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

14

K. EVALUASI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

14

L. PELAPORAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

16

M. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH

REMAJA (KIR)

16

BAB 3 LATIHAN DASAR PENELITIAN

18

A. PENGERTIAN

18

B. JENJANG LATIHAN DASAR PENELITIAN

18

C. MATERI LATIHAN DASAR PENELITIAN

20

D. STRATEGI PENYELENGGARAAN LATIHAN DASAR

PENELITIAN 21

Page 6: Panduan+Pengelolaan+Kir

E. INDIKATOR KEBERHASILAN LATIHAN DASAR PENELITIAN

22

BAB 4 PENUTUP

24

LAMPIRAN-LAMPIRAN 26

Page 7: Panduan+Pengelolaan+Kir

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional itu maka

diselenggarakan kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler

di setiap jenjang pendidikan. Dalam kegiatan intrakurikuler dirancang

sejumlah mata pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.

Keseluruhan mata pelajaran yang terdapat dalam kegiatan

intrakurikuler merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang

bertujuan mengembangkan aspek intelektual (logika), sikap (etika)

dan psikomotor (praktika) peserta didik. Dalam cakupan yang lebih

luas kegiatan intrakurikuler bertujuan mengembangkan kecakapan

hidup (life skill) peserta didik yang meliputi kecakapan mengenal diri

Page 8: Panduan+Pengelolaan+Kir

sendiri (self awareness), kecakapan berpikir rasional (thinking skill),

kecakapan sosial (social skill), kecakapan vokasional (vocational skill)

dan kecakapan akademis (academic skill).

Kecakapan akademis yang di dalamnya meliputi kecakapan

mengidentifikasi variable, menghubungkan variable dan kecakapan

melakukan penelitian merupakan kecakapan yang diprioritaskan di

jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal itu disebabkan

karena peserta didik di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) dipersiapkan melanjutkan pendidikan ke jenjang Pendidikan

Tinggi.

Keterbatasan jumlah jam pelajaran yang tersedia bagi setiap

mata pelajaran menjadi salah satu faktor penghambat tercapainya

kecakapan akademis yang dituntut. Keberadaan kegiatan

ekstrakurikuler menjadi sangat penting mengisi kekurangan-

kekurangan yang dimiliki kegiatan intrakurikuler. Karena itu dapat

dimengerti bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat dipisahkan

dari kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan

pengembangan lebih lanjut dari meteri-materi pelajaran yang

dilakukan di luar jam pelajaran dan terjadwal.

Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) sebagai salah satu

kegiatan ekstrakurikuler yang melatih peserta didik agar mencapai

kecakapan akademis memiliki fungsi strategis memperkuat kegiatan-

kegiatan intrakurikuler. Dari pandangan ini dapat dipahami bahwa

Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) semestinya menjadi

Page 9: Panduan+Pengelolaan+Kir

ekstrakurikuler wajib bagi setiap peserta didik di jenjang Pendidikan

Sekolah Menengah Atas.

B. LANDASAN.

1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2008

tentang Pembinaan Kesiswaan.

C. PENGERTIAN.

1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah kelompok remaja yang

melakukan serangkaian kegiatan terstruktur dan menghasilkan

karya yang bersifat Ilmiah.

2. Karya Ilmiah.

Karya Ilmiah adalah suatu karya yang dihasilkan melalui

metodologi berfikir yang runut, mengikuti kaidah penalaran

yang logis, rasional dan bersifat koheren atas bagian-

bagiannya.

Page 10: Panduan+Pengelolaan+Kir

D. TUJUAN.

Panduan Pengelolaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ini disusun

dengan tujuan :

1. Mengaitkan program kerja ekstrakurikuler dengan program

kerja intrakurikuler.

2. Menyamakan persepsi dan tindakan dalam pola pembinaan

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di lingkungan SMA Negeri 72

Jakarta dalam upaya peningkatan kecakapan akademis peserta

didik.

3. Mendorong Manajemen SMA Negeri 72 Jakarta agar lebih

mantap menetapkan kebijakan dan pengaturan program-

program sekolah dalam penyusunan rencana kegiatan Sekolah

untuk meningkatkan kecakapan akademis peserta didik melalui

kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

4. Menumbuh-kembangkan peran guru, alumnus, serta

masyarakat dalam kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR).

5. Mengupayakan dan mewujudkan adanya sarana dan prasarana

yang memadai dan situasi yang kondusif dalam menunjang

pelaksanaan pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

6. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan

kegiatan pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Page 11: Panduan+Pengelolaan+Kir

E. SASARAN.

Sasaran pengguna panduan pembinaan Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) ini adalah :

1. Kepala SMA Negeri 72 Jakarta.

2. Wakil Kepala SMA Negeri 72 Jakarta bidang Kurikulum.

3. Wakil Kepala SMA Negeri 72 Jakarta bidang Kesiswaan.

4. Guru Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

5. Peserta didik.

6. Masyarakat.

Page 12: Panduan+Pengelolaan+Kir

BAB 2

KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

A. TUJUAN DISELENGGARAKANNYA KELOMPOK ILMIAH

REMAJA (KIR).

1. Tujuan Umum.

Tujuan Umum diselenggarakannya Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR) adalah membina dan mengembangkan sikap ilmiah

peserta didik sehingga peserta didik bersikap dan bertindak

berdasarkan proses berpikir ilmiah yang tercermin dalam sifat-

sifat : berpikir sistematis, rasional, realistis, objektif, jujur,

terbuka, berani, toleran, kreatif, kritis, dan skeptis.

2. Tujuan Khusus.

Page 13: Panduan+Pengelolaan+Kir

Tujuan khusus diselenggarakannya kegiatan Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) di SMA Negeri 72 Jakarta adalah :

2.1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai cara

berpikir ilmiah.

2.2. Meningkatkan pengetahuan mengenai prosedur

penelitian ilmiah.

2.3. Meningkatkan kepekaan peserta didik terhadap masalah-

masalah yang ada di lingkungan sekitarnya.

2.4. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam upaya

memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan

sekitarnya.

2.5. Meningkatkan pengalaman peserta didik dalam

melakukan penelitian tentang berbagai persoalan yang

menarik minatnya.

B. MANFAAT KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Keberadaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang dikembangkan

di sekolah memiliki berbagai manfaat bagi pesserta didik, guru

pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) maupun bagi sekolah, di

antaranya :

1. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja bagi peserta didik adalah :

a. Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap fenomena

alam.

b. Meningkatkan minat baca.

Page 14: Panduan+Pengelolaan+Kir

c. Meningkatkan daya nalar terhadap fenomena-

fenomena alam.

d. Meningkatkan kreativitas.

e. Meningkatkan daya kritis.

f. Meningkatkan wawasan Ilmu Pengetahuan.

g. Meningkatkan keterampilan menguasai Ilmu

Pengetahuan.

h. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan

melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi Ilmiah.

i. Mengenal cara-cara berorganisasi.

j. Menumbuhkan sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka,

berani, bertanggung jawab, toleransi, kreatif, kritis, dan

skeptis.

k. Wahana untuk menempa kematangan sikap dan

kepribadian.

l. Ajang uji coba prestasi.

m. Membuka kesempatan untuk mendapatkan

kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lang lebih

tinggi.

n. Meningkatkan keterampilan menulis.

o. Menjadi benih dan rintisan kelompok Sains Club.

2. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja bagi guru pembina adalah :

a. Menambah wawasan Ilmu Pengetahuan.

Page 15: Panduan+Pengelolaan+Kir

b. Menambah keterampilan membimbing Kelompok

Ilmiah Remaja (KIR).

c. Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap Ilmu

Pengetahuan.

d. Meningkatkan minat baca.

e. Menambah pengetahuan dalam menunjang Kegiatan

Belajar Mengajar di sekolah.

f. Mengenal sikap dan perkembangan pribadi peserta

didik lebih mendalam.

3. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi sekolah :

a. Memberikan nilai tambah dan nilai unggul kompetitif

bagi sekolah.

b. Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang

kondusif untuk belajar.

c. Memfungsikan sekolah sebagai tempat pengembangan

riset dan penelitian.

d. Memperluas hubungan kerja sama sekolah dengan

institusi-institusi lain.

C. KURIKULUM PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA

(KIR).

Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dalam pembinaan

Kelompok ilmiah Remaja (KIR) ditampilkan dalam tabel berikut :

Page 16: Panduan+Pengelolaan+Kir

N

oStandar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Menerapkan konsep dan

prinsip dasar Penelitian Ilmiah

1. Mendeskripsikan Hakekat

Penelitian Ilmiah

2. Menerapkan Bahasa sebagai

sarana berpikir ilmiah

3. Menerapkan Penulisan Karya

Ilmiah

2 Menerapkan konsep dan

prinsip dasar Penelitian Ilmiah

Kualitatif.

1. Menyusun rancangan

Penelitian

2. Menyusun Usulan (proposal)

Penelitian .

3. Menyusun Laporan

Penelitian.

3 Menerapkan konsep dan

prinsip dasar Penelitian Ilmiah

Kuantitatif

1. Melakukan Pengumpulan

Data.

2. Melakukan Pengolahan data .

D. STANDAR PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Standar pembinaan Kelompok ilmiah Remaja (KIR) ditampilkan

dalam tabel berikut :

Page 17: Panduan+Pengelolaan+Kir

N

oJenis Kompetensi Kriteria Kompetensi

1 Kompetensi Minimal 1. Mencapai SK 1

2. Telah Melakukan 1 – 2 kali

penelitian

2 Kompetensi Madia 1. Mencapai SK 2

2. Telah Melakukan 3 – 5 kali

penelitian

3 Kompetensi Paripurna 1. Mencapai SK 3

2. Telah Melakukan lebih dari 5

kali penelitian

E. STRATA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Strata pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ditampilkan

dalam tabel berikut :

N

oStrata Kriteria

1 Pra Peneliti Belum mencapai Kompetensi

2 Peneliti Pemula tingkat 1 Mencapai Kompetensi Minimal

3 Peneliti Pemula tingkat 2 Mencapai Kompetensi Madia

4 Peneliti Pemula tingakt 3 Mencapai Kompetensi

Paripurna

F. STRATEGI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Dalam melaksanakan pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR), strategi yang perlu dilakukan antara lain :

1. Tahap Persiapan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Page 18: Panduan+Pengelolaan+Kir

Untuk melaksanakan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

SMA Negeri 72 Jakarta, hendaknya pada awal tahun ajaran

dipersiapkan beberapa hal, yaitu :

- Penentuan Koordinator Pembina Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR).

- Penentuan Guru Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

- Menyusun program kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR).

- Pemetaan Pengetahuan dan keterampilan penelitian pada

peserta didik.

- Inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang

kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),

antara lain :

- Kepustakaan tentang Penelitian, Metode Penelitian,

Teknik Penulisan Karya Ilmiah.

- Laboratorium Penunjang.

- Menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai instansi.

2. Tahap Pelaksanaan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dapat dilakukan

melalui kegiatan-kegiatan, antara lain :

- Komunikasi, Informasi dan edukasi tentang Kelompok

Ilmiah Remaja (KIR).

- Latihan Motivasi (Motivation Training) tentang Kelompok

Ilmiah Remaja (KIR),

Page 19: Panduan+Pengelolaan+Kir

- Latihan Dasar Penelitian (LDP).

- Seminar dan Workshop.

- Bimbingan Penelitian.

- BimbinganPenulisan Karya Ilmiah.

- Seminar Hasil Penelitian.

- Lomba-lomba Penelitian.

3. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR).

Monitoring bertujuan untuk mengetahui apakah program

pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) berjalan

sebagaimana yang direncanakan, hambatan dan kendala apa

saja yang dihadapi dalam pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR) dan bagaimana cara-cara mengatasinya. Kegiatan

monitoring diarahkan pada proses pelaksanaan program agar

jika terjadi penyimpangan atau ada kendala dapat segera

dibenahi dan diberi bantuan untuk mengatasi masalah tersebut.

Montoring digunakan sebagai umpan balik untuk

penyempurnaan program yang telah ditetapkan.

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) telah mencapai sasaran yang

diharapkan. Evaluasi ditekankan pada aspek hasil (out-put).

Evaluasi hanya dilakukan jika program pembinaan Kelompok

Ilmiah Remaja (KIR) telah berjalan dalam satu periode tertentu

(per tahun ajaran) sesuai dengan tahapan program.

Page 20: Panduan+Pengelolaan+Kir

G. PELAKSANA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA

(KIR).

Pelaksana kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di

SMA Negeri 72 Jakarta adalah :

1. Penanggung Jawab : Kepala SMA Negeri 72 Jakarta.

2. Koord. Pembina KIR: Wakil Kepala SMA 72 Bidang Kesiswaan.

3. Pembina KIR : Guru SMA Negeri 72 yang ditunjuk.

4. Guru Pembina : Guru-guru SMA Negeri 72 yang ditunjuk.

5. Pembantu : Aktifis dan anggota OSIS.

H. SASARAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Sasaran Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah

peserta didik SMA Negeri 72 Jakarta.

I. WAKTU PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

dilaksanakan 1 (satu) kali dalam sepekan, yaitu pada hari ………………

dengan durasi 2 x jam mata pelajaran (90 menit).

J. BIAYA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Biaya Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Negeri

72 Jakarta dibebankan kepada Anggaran Pembiayaan dan Belanja

Sekolah (APBS) dan sumber dana lainnya yang tidak mengikat yang

Page 21: Panduan+Pengelolaan+Kir

digunakan untuk penunjang kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) baik berupa kegiatan administratif, buku-buku, maupun

kesejahteraan guru Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

K. EVALUASI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).

Evaluasi Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu :

1. Evaluasi Pekanan.

Evaluaisi pekanan dilakukan oleh guru Pembina yaitu dengan

mengevaluasi kehadiran peserta didik di setiap

penyelenggaraan Pembinaan dan mencatatnya di

lembaran/blangko yang sudah disediakan.

2. Evaluasi Bulanan.

Evaluasi bulanan dilakukan oleh Pembina Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) yaitu dengan memperhatikan :

- Tingkat kehadiran peserta didik dalam kegiatan

Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

- Tingkat kemajuan keberhasilan peserta didik dalam

setiap Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

3. Evaluasi Semester dan Tahunan.

Evaluasi Semester dan Tahunan dilakukan oleh Wakil Kepala

SMA Negeri 72 Jakarta Bidang Kesiswaan.

Page 22: Panduan+Pengelolaan+Kir

Hasil evaluasi prestasi peserta didik dalam kegiatan Pembinaan

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dalam satu semester dapat

dipertimbangkan dan atau digunakan sebagai nilai psikomotor mata

pelajaran sesuai bidang Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

yang diambil oleh peserta didik yang bersangkutan.

Hasil evaluasi tingkat kehadiran peserta didik dalam kegiatan

Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dalam satu semester dapat

dipertimbangkan dan atau digunakan sebagai nilai afektif mata

pelajaran sesuai bidang Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

yang diambil oleh peserta didik yang bersangkutan.

L. PELAPORAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA

(KIR).

Laporan kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

disusun secara periodik sebagai berikut :

1. Laporan pekanan dilakukan oleh Guru Pembina kepada

Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

2. Laporan bulanan dilakukan oleh Pembina Kelompok Ilmiah

Remaja (KIR) disampaikan kepada Wakil Kepala SMA Negeri 72

Jakarta bidang Kesiswaan.

3. Laporan Semester dan Tahunan dilakukan oleh Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kesiswaan disampaikan kepada kepala SMA

Negeri 72 Jakarta.

Page 23: Panduan+Pengelolaan+Kir

M. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBINAAN KELOMPOK

ILMIAH REMAJA (KIR).

Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Pembinaan

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Negeri 72 Jakarta adalah :

1. Diperoleh pemetaan pengetahuan dan keterampilan penelitian

pada peserta didik.

2. Peserta didik dapat melakukan penelitian sederhana sesuai

prosedur penelitian ilmiah.

3. Peserta didik dapat menyusun karya ilmiah.

4. Meningkatnya kesadaran peserta didik terhadap permasalahan

yang ada di sekitarnya dan berusaha mencari penyelesaiannya.

5. Meningkatnya sikap hidup ilmiah pada peserta didik.

Page 24: Panduan+Pengelolaan+Kir

BAB 3

LATIHAN DASAR PENELITIAN

A. PENGERTIAN.

Latihan Dasar Penelitian adalah kegiatan yang memberikan

pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik sehingga

peserta didik mampu melakukan penelitian ilmiah.

B. JENJANG LATIHAN DASAR PENELITIAN.

Di dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) terdapat 3 (tiga)

jenjang Pelatihan Dasar Penelitian, yaitu :

1. Latihan Dasar Penelitian I.

Latihan Dasar Penelitian I diselenggarakan dengan tujuan

menghantarkan peserta didik mencapai Kompetensi

Page 25: Panduan+Pengelolaan+Kir

Minimal (SK 1) dan memotivasi peserta didik melakukan

penelitian dasar.

Peserta didik dinyatakan lulus Latihan Dasar Penelitian I

jika peserta didik yang bersangkutan memperoleh seluruh

materi Latihan Dasar Penelitian I dan peserta didik yang

bersangkutan memiliki pengalaman melakukan 1 – 2 kali

penelitian sederhana.

Peserta didik yang telah mencapai Kompetensi Minimal

(SK 1) dan telah memiliki pengalaman melakukan 1 – 2

kali penelitian diberi predikat sebagai Peneliti Pemula

Tingkat 1.

2. Latihan Dasar Penelitian II.

Latihan Dasar Penelitian II diselenggarakan dengan tujuan

menghantarkan peserta didik mencapai Kompetensi

Madia (SK 2) dan memotivasi peserta didik melakukan

penelitian.

Peserta didik dinyatakan lulus Latihan Dasar Penelitian II

jika peserta didik yang bersangkutan memperoleh seluruh

materi Latihan Dasar Penelitian II dan peserta didik yang

bersangkutan memiliki pengalaman melakukan 3 – 5 kali

penelitian.

Peserta didik yang telah mencapai Kompetensi Madia (SK

2) dan telah memiliki pengalaman melakukan 3 – 5 kali

Page 26: Panduan+Pengelolaan+Kir

penelitian diberi predikat sebagai Peneliti Pemula

Tingkat 2.

3. Latihan Dasar Penelitian III.

Latihan Dasar Penelitian III diselenggarakan dengan

tujuan menghantarkan peserta didik mencapai

Kompetensi Paripurna (SK 3) dan memotivasi peserta

didik melakukan penelitian.

Peserta didik dinyatakan lulus Latihan Dasar Penelitian III

jika peserta didik yang bersangkutan memperoleh seluruh

materi Latihan Dasar Penelitian III dan peserta didik yang

bersangkutan memiliki pengalaman melakukan lebih dari

5 kali penelitian sederhana.

Peserta didik yang telah mencapai Kompetensi Paripurna

(SK 3) dan telah memiliki pengalaman melakukan lebih

dari 5 kali penelitian diberi predikat sebagai Peneliti

Pemula Tingkat 3.

C. MATERI LATIHAN DASAR PENELITIAN.

Latihan Dasar Penelitian yang terdiri dari 3 (tiga) jenjang

merupakan Latihan Dasar Penelitian yang terpadu. Di dalam

setiap Latihan Dasar Penelitian itu dirancang materi-materi

pembinaan sebagai berikut :

1. Materi Latihan Dasar Penelitian I.

Materi dalam Latihan Dasar Penelitian I mencakup :

Page 27: Panduan+Pengelolaan+Kir

a. Hakekat Penelitian Ilmiah.

b. Bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah.

c. Menyusun catatan kaki (footnote).

d. Menyusun daftar pustaka.

e. Pemanfaatan statistik deskriptif sederhana :

persentase.

f. Teknik Penulisan Karya Ilmiah.

2. Materi Latihan Dasar Penelitian II.

Materi dalam Latihan Dasar Penelitian II mencakup :

a. Menyusun Rancangan Penelitian.

b. Menyusun Proposal Penelitian.

c. Hipotesis.

d. Teknik Sampling.

e. Menyusun instrument penelitian :kuesioner dan

wawancara.

f. Praktik Wawancara.

3. Materi Latihan Dasar Penelitina III.

Materi dalam Latihan Dasar Penelitian III mencakup :

a. Metodet Penelitian Eksperimen.

b. Teknik Sampling.

c. Statistik Inferensi.

d. Teknik uji hipotesis.

e. Penelitian Kuantitatif.

Page 28: Panduan+Pengelolaan+Kir

D. STRATEGI PENYELENGGARAAN LATIHAN DASAR

PENELITIAN.

Untuk mencapai target Latihan Dasar Penelitian, maka strategi

yang harus ditempuh adalah :

1. Latihan Dasar Penelitian I diselenggarakan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pelajaran.

2. Seluruh peserta didik wajib mengikuti Latihan Dasar

Penelitian I.

3. Latihan Dasar Penelitian II diselenggarakan jika terdapat

sekurang-kurangnya 25 % peserta didik telah lulus

Latihan Dasar Penelitian I.

4. Seluruh peserta didik yang telah lulus Latihan Dasar

Penelitian I wajib mengikuti Latihan Dasar Penelitian II.

5. Latihan Dasar Penelitian III diselenggarakan jika terdapat

sekurang-kurangnya 25 % peserta didik telah lulus

Latihan Dasar Penelitian II.

6. Seluruh peserta didik yang telah lulus Latihan Dasar

Penelitian II wajib mengikuti Latihan Dasar Penelitian III.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN LATIHAN DASAR PENELITIAN.

Latihan Dasar Penelitian dengan tujuan menghantarkan peserta

didik mencapai Kompetensi Minimal, Kompetensi Madia dan

Kompetensi Paripurna dapat dikatakan berhasil jika mencapai

indicator keberhasilan sebagai berikut :

Page 29: Panduan+Pengelolaan+Kir

1. 60 % peserta didik yang telah mengikuti Latihan Dasar

Penelitian termotivasi untuk melakukan penelitian ilmiah.

2. 60 % peserta didik yang telah mengikuti Latihan Dasar

Penelitian terbiasa memcahkan masalah melalui pemikiran

analitis atau pemikiran sintetis.

3. 60 % peserta didik yang telah mengikuti Latihan Dasar

Penelitian termotivasi untuk mendalami penulisan hasil

penelitian ilmiah.

BAB 4

PENUTUP

Page 30: Panduan+Pengelolaan+Kir

Sebagai sebuah proses yang berkesinambungan, proses

pendidikan harus dilaksanakan sepanjang hayat melalui berbagai

upaya dan strategi. Target pencapaian kecakapan akademis peserta

didik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional diupayakan dengan berbagai kegiatan

terencana, terarah dan terpadu. Salah satu kegiatan yang diharapkan

dapat menunjang tercapainya target pendidikan nasional itu adalah

kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Sebagai sebuah program kegiatan, Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR) hendaknya ditunjang oleh sebuah panduan. Karena itu

disusunlah panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Melalui buku panduan ini diharapkan adanya kesamaan

pandangan dan pemahaman dalam upaya pencapaian kecakapan

akademis peserta didik. Buku panduan ini hendaknya dipahami dan

dilaksanakan oleh semua elemen SMA Negeri 72 Jakarta sehingga

target tercapainya kecakapan akademis peserta didik dapat

terpenuhi.

Sebagai sebuah panduan yang disusun dengan tergesa-gesa,

maka dapat dipastikan di dalamnya terdapat berbagai kekurangan.

Kritik, saran serta masukan yang membangun sangat diharapkan

untuk penyempurnaan panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR).

Page 31: Panduan+Pengelolaan+Kir