Panduan+Pengelolaan+Kir
-
Upload
gagan-rahayu -
Category
Documents
-
view
285 -
download
6
Transcript of Panduan+Pengelolaan+Kir
PANDUAN PEMBINAAN
KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
DI SMA NEGERI 72 JAKARTA
Disusun Oleh :
Agus Salim, MA
SMA NEGERI 72
Jl. Prihatin Komplek TNI AL Kodamar
Jakarta
2009
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat
yang tidak terhingga kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) ini.
Pada tahun Pelajaran 2005/2006 penulis mendapat tugas
sebagai pembina sains dalam kegiatan ektrakurikuler di SMA Negeri
72 Jakarta. Salah satu strategi yang penulis tempuh dalam
mengemban tugas itu adalah menghidupkan kembali Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 72 Jakarta.
Pengalaman penulis membina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
SMA Negeri 72 Jakarta dan ditunjang dengan workshop-workshop
yang penulis ikuti menumbuhkan pemikiran dan konsep-konsep
pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dalam benak penulis.
Namun karena tuntutan kerja di bidang lain cukup besar maka
pengembangan pemikiran dan konsep-konsep itu tidak mendapat
ruang perhatian yang layak. Setelah beberapa tahun berlalu, muncul
keinginan dalam hati penulis untuk menghimpun kembali konsep-
konsep pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang pernah ada
dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Panduan Pembinaan
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang ada di tangan pembaca
merupakan hasil dari keinginan penulis tersebut.
Semoga Panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
yang penulis susun ini bermanfaat. Penulis berharap semoga jerih
payah penulis dalam menyusun panduan ini dicatat sebagai amal
shalih di sisi Allah SWT. Amiin.
Jakarta, April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG 1
B. LANDASAN 3
C. PENGERTIAN
3
D. TUJUAN 4
E. SASARAN 5
BAB 2 KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
6
A. TUJUAN DISELENGGARAKANNYA KELOMPOK ILMIAH
REMAJA (KIR)
6
B. MANFAAT KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
7
C. KURIKULUM PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
9
D. STANDAR PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
10
E. STRATA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
11
F. STRATEGI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
11
G. PELAKSANA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
13
H. SASARAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
14
I. WAKTU PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
14
J. BIAYA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
14
K. EVALUASI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
14
L. PELAPORAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
16
M. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH
REMAJA (KIR)
16
BAB 3 LATIHAN DASAR PENELITIAN
18
A. PENGERTIAN
18
B. JENJANG LATIHAN DASAR PENELITIAN
18
C. MATERI LATIHAN DASAR PENELITIAN
20
D. STRATEGI PENYELENGGARAAN LATIHAN DASAR
PENELITIAN 21
E. INDIKATOR KEBERHASILAN LATIHAN DASAR PENELITIAN
22
BAB 4 PENUTUP
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN 26
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional itu maka
diselenggarakan kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler
di setiap jenjang pendidikan. Dalam kegiatan intrakurikuler dirancang
sejumlah mata pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
Keseluruhan mata pelajaran yang terdapat dalam kegiatan
intrakurikuler merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang
bertujuan mengembangkan aspek intelektual (logika), sikap (etika)
dan psikomotor (praktika) peserta didik. Dalam cakupan yang lebih
luas kegiatan intrakurikuler bertujuan mengembangkan kecakapan
hidup (life skill) peserta didik yang meliputi kecakapan mengenal diri
sendiri (self awareness), kecakapan berpikir rasional (thinking skill),
kecakapan sosial (social skill), kecakapan vokasional (vocational skill)
dan kecakapan akademis (academic skill).
Kecakapan akademis yang di dalamnya meliputi kecakapan
mengidentifikasi variable, menghubungkan variable dan kecakapan
melakukan penelitian merupakan kecakapan yang diprioritaskan di
jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal itu disebabkan
karena peserta didik di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) dipersiapkan melanjutkan pendidikan ke jenjang Pendidikan
Tinggi.
Keterbatasan jumlah jam pelajaran yang tersedia bagi setiap
mata pelajaran menjadi salah satu faktor penghambat tercapainya
kecakapan akademis yang dituntut. Keberadaan kegiatan
ekstrakurikuler menjadi sangat penting mengisi kekurangan-
kekurangan yang dimiliki kegiatan intrakurikuler. Karena itu dapat
dimengerti bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
pengembangan lebih lanjut dari meteri-materi pelajaran yang
dilakukan di luar jam pelajaran dan terjadwal.
Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) sebagai salah satu
kegiatan ekstrakurikuler yang melatih peserta didik agar mencapai
kecakapan akademis memiliki fungsi strategis memperkuat kegiatan-
kegiatan intrakurikuler. Dari pandangan ini dapat dipahami bahwa
Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) semestinya menjadi
ekstrakurikuler wajib bagi setiap peserta didik di jenjang Pendidikan
Sekolah Menengah Atas.
B. LANDASAN.
1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan.
C. PENGERTIAN.
1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah kelompok remaja yang
melakukan serangkaian kegiatan terstruktur dan menghasilkan
karya yang bersifat Ilmiah.
2. Karya Ilmiah.
Karya Ilmiah adalah suatu karya yang dihasilkan melalui
metodologi berfikir yang runut, mengikuti kaidah penalaran
yang logis, rasional dan bersifat koheren atas bagian-
bagiannya.
D. TUJUAN.
Panduan Pengelolaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ini disusun
dengan tujuan :
1. Mengaitkan program kerja ekstrakurikuler dengan program
kerja intrakurikuler.
2. Menyamakan persepsi dan tindakan dalam pola pembinaan
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di lingkungan SMA Negeri 72
Jakarta dalam upaya peningkatan kecakapan akademis peserta
didik.
3. Mendorong Manajemen SMA Negeri 72 Jakarta agar lebih
mantap menetapkan kebijakan dan pengaturan program-
program sekolah dalam penyusunan rencana kegiatan Sekolah
untuk meningkatkan kecakapan akademis peserta didik melalui
kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
4. Menumbuh-kembangkan peran guru, alumnus, serta
masyarakat dalam kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR).
5. Mengupayakan dan mewujudkan adanya sarana dan prasarana
yang memadai dan situasi yang kondusif dalam menunjang
pelaksanaan pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
6. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan
kegiatan pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
E. SASARAN.
Sasaran pengguna panduan pembinaan Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) ini adalah :
1. Kepala SMA Negeri 72 Jakarta.
2. Wakil Kepala SMA Negeri 72 Jakarta bidang Kurikulum.
3. Wakil Kepala SMA Negeri 72 Jakarta bidang Kesiswaan.
4. Guru Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
5. Peserta didik.
6. Masyarakat.
BAB 2
KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
A. TUJUAN DISELENGGARAKANNYA KELOMPOK ILMIAH
REMAJA (KIR).
1. Tujuan Umum.
Tujuan Umum diselenggarakannya Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR) adalah membina dan mengembangkan sikap ilmiah
peserta didik sehingga peserta didik bersikap dan bertindak
berdasarkan proses berpikir ilmiah yang tercermin dalam sifat-
sifat : berpikir sistematis, rasional, realistis, objektif, jujur,
terbuka, berani, toleran, kreatif, kritis, dan skeptis.
2. Tujuan Khusus.
Tujuan khusus diselenggarakannya kegiatan Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) di SMA Negeri 72 Jakarta adalah :
2.1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai cara
berpikir ilmiah.
2.2. Meningkatkan pengetahuan mengenai prosedur
penelitian ilmiah.
2.3. Meningkatkan kepekaan peserta didik terhadap masalah-
masalah yang ada di lingkungan sekitarnya.
2.4. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam upaya
memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan
sekitarnya.
2.5. Meningkatkan pengalaman peserta didik dalam
melakukan penelitian tentang berbagai persoalan yang
menarik minatnya.
B. MANFAAT KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Keberadaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang dikembangkan
di sekolah memiliki berbagai manfaat bagi pesserta didik, guru
pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) maupun bagi sekolah, di
antaranya :
1. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja bagi peserta didik adalah :
a. Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap fenomena
alam.
b. Meningkatkan minat baca.
c. Meningkatkan daya nalar terhadap fenomena-
fenomena alam.
d. Meningkatkan kreativitas.
e. Meningkatkan daya kritis.
f. Meningkatkan wawasan Ilmu Pengetahuan.
g. Meningkatkan keterampilan menguasai Ilmu
Pengetahuan.
h. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan
melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi Ilmiah.
i. Mengenal cara-cara berorganisasi.
j. Menumbuhkan sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka,
berani, bertanggung jawab, toleransi, kreatif, kritis, dan
skeptis.
k. Wahana untuk menempa kematangan sikap dan
kepribadian.
l. Ajang uji coba prestasi.
m. Membuka kesempatan untuk mendapatkan
kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lang lebih
tinggi.
n. Meningkatkan keterampilan menulis.
o. Menjadi benih dan rintisan kelompok Sains Club.
2. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja bagi guru pembina adalah :
a. Menambah wawasan Ilmu Pengetahuan.
b. Menambah keterampilan membimbing Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR).
c. Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap Ilmu
Pengetahuan.
d. Meningkatkan minat baca.
e. Menambah pengetahuan dalam menunjang Kegiatan
Belajar Mengajar di sekolah.
f. Mengenal sikap dan perkembangan pribadi peserta
didik lebih mendalam.
3. Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi sekolah :
a. Memberikan nilai tambah dan nilai unggul kompetitif
bagi sekolah.
b. Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang
kondusif untuk belajar.
c. Memfungsikan sekolah sebagai tempat pengembangan
riset dan penelitian.
d. Memperluas hubungan kerja sama sekolah dengan
institusi-institusi lain.
C. KURIKULUM PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA
(KIR).
Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dalam pembinaan
Kelompok ilmiah Remaja (KIR) ditampilkan dalam tabel berikut :
N
oStandar Kompetensi Kompetensi Dasar
1 Menerapkan konsep dan
prinsip dasar Penelitian Ilmiah
1. Mendeskripsikan Hakekat
Penelitian Ilmiah
2. Menerapkan Bahasa sebagai
sarana berpikir ilmiah
3. Menerapkan Penulisan Karya
Ilmiah
2 Menerapkan konsep dan
prinsip dasar Penelitian Ilmiah
Kualitatif.
1. Menyusun rancangan
Penelitian
2. Menyusun Usulan (proposal)
Penelitian .
3. Menyusun Laporan
Penelitian.
3 Menerapkan konsep dan
prinsip dasar Penelitian Ilmiah
Kuantitatif
1. Melakukan Pengumpulan
Data.
2. Melakukan Pengolahan data .
D. STANDAR PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Standar pembinaan Kelompok ilmiah Remaja (KIR) ditampilkan
dalam tabel berikut :
N
oJenis Kompetensi Kriteria Kompetensi
1 Kompetensi Minimal 1. Mencapai SK 1
2. Telah Melakukan 1 – 2 kali
penelitian
2 Kompetensi Madia 1. Mencapai SK 2
2. Telah Melakukan 3 – 5 kali
penelitian
3 Kompetensi Paripurna 1. Mencapai SK 3
2. Telah Melakukan lebih dari 5
kali penelitian
E. STRATA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Strata pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ditampilkan
dalam tabel berikut :
N
oStrata Kriteria
1 Pra Peneliti Belum mencapai Kompetensi
2 Peneliti Pemula tingkat 1 Mencapai Kompetensi Minimal
3 Peneliti Pemula tingkat 2 Mencapai Kompetensi Madia
4 Peneliti Pemula tingakt 3 Mencapai Kompetensi
Paripurna
F. STRATEGI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Dalam melaksanakan pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR), strategi yang perlu dilakukan antara lain :
1. Tahap Persiapan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Untuk melaksanakan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
SMA Negeri 72 Jakarta, hendaknya pada awal tahun ajaran
dipersiapkan beberapa hal, yaitu :
- Penentuan Koordinator Pembina Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR).
- Penentuan Guru Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
- Menyusun program kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR).
- Pemetaan Pengetahuan dan keterampilan penelitian pada
peserta didik.
- Inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),
antara lain :
- Kepustakaan tentang Penelitian, Metode Penelitian,
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.
- Laboratorium Penunjang.
- Menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai instansi.
2. Tahap Pelaksanaan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dapat dilakukan
melalui kegiatan-kegiatan, antara lain :
- Komunikasi, Informasi dan edukasi tentang Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR).
- Latihan Motivasi (Motivation Training) tentang Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR),
- Latihan Dasar Penelitian (LDP).
- Seminar dan Workshop.
- Bimbingan Penelitian.
- BimbinganPenulisan Karya Ilmiah.
- Seminar Hasil Penelitian.
- Lomba-lomba Penelitian.
3. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR).
Monitoring bertujuan untuk mengetahui apakah program
pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) berjalan
sebagaimana yang direncanakan, hambatan dan kendala apa
saja yang dihadapi dalam pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR) dan bagaimana cara-cara mengatasinya. Kegiatan
monitoring diarahkan pada proses pelaksanaan program agar
jika terjadi penyimpangan atau ada kendala dapat segera
dibenahi dan diberi bantuan untuk mengatasi masalah tersebut.
Montoring digunakan sebagai umpan balik untuk
penyempurnaan program yang telah ditetapkan.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) telah mencapai sasaran yang
diharapkan. Evaluasi ditekankan pada aspek hasil (out-put).
Evaluasi hanya dilakukan jika program pembinaan Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR) telah berjalan dalam satu periode tertentu
(per tahun ajaran) sesuai dengan tahapan program.
G. PELAKSANA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA
(KIR).
Pelaksana kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di
SMA Negeri 72 Jakarta adalah :
1. Penanggung Jawab : Kepala SMA Negeri 72 Jakarta.
2. Koord. Pembina KIR: Wakil Kepala SMA 72 Bidang Kesiswaan.
3. Pembina KIR : Guru SMA Negeri 72 yang ditunjuk.
4. Guru Pembina : Guru-guru SMA Negeri 72 yang ditunjuk.
5. Pembantu : Aktifis dan anggota OSIS.
H. SASARAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Sasaran Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah
peserta didik SMA Negeri 72 Jakarta.
I. WAKTU PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
dilaksanakan 1 (satu) kali dalam sepekan, yaitu pada hari ………………
dengan durasi 2 x jam mata pelajaran (90 menit).
J. BIAYA PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Biaya Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Negeri
72 Jakarta dibebankan kepada Anggaran Pembiayaan dan Belanja
Sekolah (APBS) dan sumber dana lainnya yang tidak mengikat yang
digunakan untuk penunjang kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) baik berupa kegiatan administratif, buku-buku, maupun
kesejahteraan guru Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
K. EVALUASI PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR).
Evaluasi Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu :
1. Evaluasi Pekanan.
Evaluaisi pekanan dilakukan oleh guru Pembina yaitu dengan
mengevaluasi kehadiran peserta didik di setiap
penyelenggaraan Pembinaan dan mencatatnya di
lembaran/blangko yang sudah disediakan.
2. Evaluasi Bulanan.
Evaluasi bulanan dilakukan oleh Pembina Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) yaitu dengan memperhatikan :
- Tingkat kehadiran peserta didik dalam kegiatan
Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
- Tingkat kemajuan keberhasilan peserta didik dalam
setiap Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
3. Evaluasi Semester dan Tahunan.
Evaluasi Semester dan Tahunan dilakukan oleh Wakil Kepala
SMA Negeri 72 Jakarta Bidang Kesiswaan.
Hasil evaluasi prestasi peserta didik dalam kegiatan Pembinaan
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dalam satu semester dapat
dipertimbangkan dan atau digunakan sebagai nilai psikomotor mata
pelajaran sesuai bidang Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
yang diambil oleh peserta didik yang bersangkutan.
Hasil evaluasi tingkat kehadiran peserta didik dalam kegiatan
Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dalam satu semester dapat
dipertimbangkan dan atau digunakan sebagai nilai afektif mata
pelajaran sesuai bidang Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
yang diambil oleh peserta didik yang bersangkutan.
L. PELAPORAN PEMBINAAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA
(KIR).
Laporan kegiatan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
disusun secara periodik sebagai berikut :
1. Laporan pekanan dilakukan oleh Guru Pembina kepada
Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
2. Laporan bulanan dilakukan oleh Pembina Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) disampaikan kepada Wakil Kepala SMA Negeri 72
Jakarta bidang Kesiswaan.
3. Laporan Semester dan Tahunan dilakukan oleh Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan disampaikan kepada kepala SMA
Negeri 72 Jakarta.
M. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBINAAN KELOMPOK
ILMIAH REMAJA (KIR).
Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Pembinaan
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Negeri 72 Jakarta adalah :
1. Diperoleh pemetaan pengetahuan dan keterampilan penelitian
pada peserta didik.
2. Peserta didik dapat melakukan penelitian sederhana sesuai
prosedur penelitian ilmiah.
3. Peserta didik dapat menyusun karya ilmiah.
4. Meningkatnya kesadaran peserta didik terhadap permasalahan
yang ada di sekitarnya dan berusaha mencari penyelesaiannya.
5. Meningkatnya sikap hidup ilmiah pada peserta didik.
BAB 3
LATIHAN DASAR PENELITIAN
A. PENGERTIAN.
Latihan Dasar Penelitian adalah kegiatan yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik sehingga
peserta didik mampu melakukan penelitian ilmiah.
B. JENJANG LATIHAN DASAR PENELITIAN.
Di dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) terdapat 3 (tiga)
jenjang Pelatihan Dasar Penelitian, yaitu :
1. Latihan Dasar Penelitian I.
Latihan Dasar Penelitian I diselenggarakan dengan tujuan
menghantarkan peserta didik mencapai Kompetensi
Minimal (SK 1) dan memotivasi peserta didik melakukan
penelitian dasar.
Peserta didik dinyatakan lulus Latihan Dasar Penelitian I
jika peserta didik yang bersangkutan memperoleh seluruh
materi Latihan Dasar Penelitian I dan peserta didik yang
bersangkutan memiliki pengalaman melakukan 1 – 2 kali
penelitian sederhana.
Peserta didik yang telah mencapai Kompetensi Minimal
(SK 1) dan telah memiliki pengalaman melakukan 1 – 2
kali penelitian diberi predikat sebagai Peneliti Pemula
Tingkat 1.
2. Latihan Dasar Penelitian II.
Latihan Dasar Penelitian II diselenggarakan dengan tujuan
menghantarkan peserta didik mencapai Kompetensi
Madia (SK 2) dan memotivasi peserta didik melakukan
penelitian.
Peserta didik dinyatakan lulus Latihan Dasar Penelitian II
jika peserta didik yang bersangkutan memperoleh seluruh
materi Latihan Dasar Penelitian II dan peserta didik yang
bersangkutan memiliki pengalaman melakukan 3 – 5 kali
penelitian.
Peserta didik yang telah mencapai Kompetensi Madia (SK
2) dan telah memiliki pengalaman melakukan 3 – 5 kali
penelitian diberi predikat sebagai Peneliti Pemula
Tingkat 2.
3. Latihan Dasar Penelitian III.
Latihan Dasar Penelitian III diselenggarakan dengan
tujuan menghantarkan peserta didik mencapai
Kompetensi Paripurna (SK 3) dan memotivasi peserta
didik melakukan penelitian.
Peserta didik dinyatakan lulus Latihan Dasar Penelitian III
jika peserta didik yang bersangkutan memperoleh seluruh
materi Latihan Dasar Penelitian III dan peserta didik yang
bersangkutan memiliki pengalaman melakukan lebih dari
5 kali penelitian sederhana.
Peserta didik yang telah mencapai Kompetensi Paripurna
(SK 3) dan telah memiliki pengalaman melakukan lebih
dari 5 kali penelitian diberi predikat sebagai Peneliti
Pemula Tingkat 3.
C. MATERI LATIHAN DASAR PENELITIAN.
Latihan Dasar Penelitian yang terdiri dari 3 (tiga) jenjang
merupakan Latihan Dasar Penelitian yang terpadu. Di dalam
setiap Latihan Dasar Penelitian itu dirancang materi-materi
pembinaan sebagai berikut :
1. Materi Latihan Dasar Penelitian I.
Materi dalam Latihan Dasar Penelitian I mencakup :
a. Hakekat Penelitian Ilmiah.
b. Bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah.
c. Menyusun catatan kaki (footnote).
d. Menyusun daftar pustaka.
e. Pemanfaatan statistik deskriptif sederhana :
persentase.
f. Teknik Penulisan Karya Ilmiah.
2. Materi Latihan Dasar Penelitian II.
Materi dalam Latihan Dasar Penelitian II mencakup :
a. Menyusun Rancangan Penelitian.
b. Menyusun Proposal Penelitian.
c. Hipotesis.
d. Teknik Sampling.
e. Menyusun instrument penelitian :kuesioner dan
wawancara.
f. Praktik Wawancara.
3. Materi Latihan Dasar Penelitina III.
Materi dalam Latihan Dasar Penelitian III mencakup :
a. Metodet Penelitian Eksperimen.
b. Teknik Sampling.
c. Statistik Inferensi.
d. Teknik uji hipotesis.
e. Penelitian Kuantitatif.
D. STRATEGI PENYELENGGARAAN LATIHAN DASAR
PENELITIAN.
Untuk mencapai target Latihan Dasar Penelitian, maka strategi
yang harus ditempuh adalah :
1. Latihan Dasar Penelitian I diselenggarakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pelajaran.
2. Seluruh peserta didik wajib mengikuti Latihan Dasar
Penelitian I.
3. Latihan Dasar Penelitian II diselenggarakan jika terdapat
sekurang-kurangnya 25 % peserta didik telah lulus
Latihan Dasar Penelitian I.
4. Seluruh peserta didik yang telah lulus Latihan Dasar
Penelitian I wajib mengikuti Latihan Dasar Penelitian II.
5. Latihan Dasar Penelitian III diselenggarakan jika terdapat
sekurang-kurangnya 25 % peserta didik telah lulus
Latihan Dasar Penelitian II.
6. Seluruh peserta didik yang telah lulus Latihan Dasar
Penelitian II wajib mengikuti Latihan Dasar Penelitian III.
E. INDIKATOR KEBERHASILAN LATIHAN DASAR PENELITIAN.
Latihan Dasar Penelitian dengan tujuan menghantarkan peserta
didik mencapai Kompetensi Minimal, Kompetensi Madia dan
Kompetensi Paripurna dapat dikatakan berhasil jika mencapai
indicator keberhasilan sebagai berikut :
1. 60 % peserta didik yang telah mengikuti Latihan Dasar
Penelitian termotivasi untuk melakukan penelitian ilmiah.
2. 60 % peserta didik yang telah mengikuti Latihan Dasar
Penelitian terbiasa memcahkan masalah melalui pemikiran
analitis atau pemikiran sintetis.
3. 60 % peserta didik yang telah mengikuti Latihan Dasar
Penelitian termotivasi untuk mendalami penulisan hasil
penelitian ilmiah.
BAB 4
PENUTUP
Sebagai sebuah proses yang berkesinambungan, proses
pendidikan harus dilaksanakan sepanjang hayat melalui berbagai
upaya dan strategi. Target pencapaian kecakapan akademis peserta
didik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional diupayakan dengan berbagai kegiatan
terencana, terarah dan terpadu. Salah satu kegiatan yang diharapkan
dapat menunjang tercapainya target pendidikan nasional itu adalah
kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Sebagai sebuah program kegiatan, Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR) hendaknya ditunjang oleh sebuah panduan. Karena itu
disusunlah panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Melalui buku panduan ini diharapkan adanya kesamaan
pandangan dan pemahaman dalam upaya pencapaian kecakapan
akademis peserta didik. Buku panduan ini hendaknya dipahami dan
dilaksanakan oleh semua elemen SMA Negeri 72 Jakarta sehingga
target tercapainya kecakapan akademis peserta didik dapat
terpenuhi.
Sebagai sebuah panduan yang disusun dengan tergesa-gesa,
maka dapat dipastikan di dalamnya terdapat berbagai kekurangan.
Kritik, saran serta masukan yang membangun sangat diharapkan
untuk penyempurnaan panduan Pembinaan Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR).