Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

48
Panduan SKS di SMA ©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013). Departemen Pendidkan Nasional menjelaskan dalam visinya bahwa kecerdasan mencakup cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual (Renstra Kemdiknas 2010- 2014). Sedangkan kemandirian merupakan salah satu dari tugas perkembangan yang harus dicapai siswa. Kondisi kemandirian siswa SMA dewasa ini (Sarlito Wirawan, 2003) cukup memprihatinkan. Umumnya siswa ragu dan tidak tahu kemana mereka harus melanjutkan studi. Banyak siswa yang belum dapat menentukan pilihan karier dan pendidikan di masa depan. Sejumlah siswa merasa yakin memilih jurusan bisnis yang dianggap favorit juga tidak memiliki alasan yang rasional. Mereka umumnya hanya ikut-ikutan berdasarkan trend yang terjadi di kalangan remaja. Salah satu penyebabnya adalah pengembangan kemandirian di sekolah maupun keluarga belum optimal. Belum ada iklim yang kondusif dalam membangun kemandirian siswa SMA. Sekolah dengan layanan yang dilakukan selama ini belum memberikan alternatif yang dapat dipilih dan diambil keputusan sebagai bentuk pengembangan kemandirian. Kurikulum tingkat satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik agar lebih optimal. Sekolah dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik kebutuhan dan potensi peserta didik, masyarakat, dan lingkungan. Realitas menunjukkan bahwa peserta didik memiliki karakteristik yang beragam. Masing- masing memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda. Dengan mudah kita temukan bahwa kecepatan belajar, potensi belajar, serta minat peserta didik terhadap mata pelajaran tidak sama. Padahal peserta didik akan lebih sukses jika belajar sesuai dengan potensi dan minatnya. Dengan demikian diperlukan pola penyelenggaraan pendidikan yang dapat secara optimal melayani realitas tersebut. Pola pembelajaran Sistem Kredit Semester (SKS) yang memberikan kebebasan peserta didik dalam memilih beban belajar dan mata pelajaran dipandang dapat melayani keragaman lebih luas dibanding dengan Sistem Paket. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran dan beban belajar sesuai dengan minat, potensi, dan kebutuhan. Dengan demikian kondisi belajar diharapkan merupakan upaya sadar yang diawali sejak pemilihan beban belajar dan mata

Transcript of Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Page 1: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2013). Departemen Pendidkan Nasional menjelaskan dalam visinya bahwa kecerdasan

mencakup cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual (Renstra Kemdiknas 2010-

2014). Sedangkan kemandirian merupakan salah satu dari tugas perkembangan yang harus

dicapai siswa.

Kondisi kemandirian siswa SMA dewasa ini (Sarlito Wirawan, 2003) cukup memprihatinkan.

Umumnya siswa ragu dan tidak tahu kemana mereka harus melanjutkan studi. Banyak siswa

yang belum dapat menentukan pilihan karier dan pendidikan di masa depan. Sejumlah siswa

merasa yakin memilih jurusan bisnis yang dianggap favorit juga tidak memiliki alasan yang

rasional. Mereka umumnya hanya ikut-ikutan berdasarkan trend yang terjadi di kalangan

remaja. Salah satu penyebabnya adalah pengembangan kemandirian di sekolah maupun

keluarga belum optimal. Belum ada iklim yang kondusif dalam membangun kemandirian siswa

SMA. Sekolah dengan layanan yang dilakukan selama ini belum memberikan alternatif yang

dapat dipilih dan diambil keputusan sebagai bentuk pengembangan kemandirian.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik

agar lebih optimal. Sekolah dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik

kebutuhan dan potensi peserta didik, masyarakat, dan lingkungan.

Realitas menunjukkan bahwa peserta didik memiliki karakteristik yang beragam. Masing-

masing memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda. Dengan mudah kita temukan bahwa

kecepatan belajar, potensi belajar, serta minat peserta didik terhadap mata pelajaran tidak sama.

Padahal peserta didik akan lebih sukses jika belajar sesuai dengan potensi dan minatnya.

Dengan demikian diperlukan pola penyelenggaraan pendidikan yang dapat secara optimal

melayani realitas tersebut.

Pola pembelajaran Sistem Kredit Semester (SKS) yang memberikan kebebasan peserta didik

dalam memilih beban belajar dan mata pelajaran dipandang dapat melayani keragaman lebih

luas dibanding dengan Sistem Paket. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran dan beban

belajar sesuai dengan minat, potensi, dan kebutuhan. Dengan demikian kondisi belajar

diharapkan merupakan upaya sadar yang diawali sejak pemilihan beban belajar dan mata

Page 2: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 2

pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Kebebasan memilih beban belajar

dan mata pelajaran dapat mendorong kesadaran dan motivasi yang tinggi sehingga

memungkinkan prestasi belajar tercapai lebih optimal.

Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebuadayaan Nomor 81A (lampiran IV tentang Implementasi

Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran) Tahun 2013 menjelaskan konsep dan strategi

penerapan sistem kredit semester (SKS) di SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Dalam lampiran

tersebut dijelaskan tentang kebijakan, konsep, dan prinsip penyelenggaraan SKS di sekolah.

Penjelasan lampiran pedoman tersebut masih bersifat umum sehingga sekolah masih banyak

mengalami kendala, diantaranya dalam menentukan beban belajar, menyusun struktur

kurikulum, menfasilitasi pilihan beban belajar dan mata pelajaran, serta menyusun jadwal

pelajaran fleksibel dengan pola on/off untuk mata pelajaran tertentu. Di sisi lain sekolah belum

mampu memfasiltasi keragaman peserta didik dalam hal kecepatan belajar sehingga

memungkinkan mereka menyelesaikan studi dalam waktu yang beragam. Oleh karena itu

diperlukan penjelasan teknis lebih rinci yang dapat digunakan sekolah untuk melaksanakan

SKS.

Sebagai respon atas temuan dan masukan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA perlu

menyusun panduan teknis yang memuat mekanisme dan teknik pelaksanaan SKS di SMA.

B. Landasan

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemernitah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tentang Standar Isi Pendidikan

Dasar dan Menengah;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tentang Standar Penilaian

Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tentang Implementasi

Kurikulum.

C. Tujuan

Secara umum panduan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mekanisme pelaksanaan SKS

di SMA. Secara khusus, panduan ini bertujuan:

1. Memberikan penjelasan teknis persiapan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan SKS

di SMA;

Page 3: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 3

2. Memberikan penjelasan tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan SKS di

SMA;

3. Memberikan penjelasan model penilaian SKS di SMA; dan

4. Mendorong kesiapan SMA untuk melaksanakan SKS sebagai layanan inovasi pendidikan

untuk meningkatan mutu lulusan.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah panduan SKS di SMA mencakup:

1. mekanisme dan teknik persiapan penyelenggaran;

2. strategi dan teknik pelaksanaan;

3. evaluasi dan tindak lanjut.

Page 4: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 4

BAB II

PENGERTIAN DAN KONSEP

A. Sistem Kredit Semester

Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang

peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap

semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS

dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam

pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri.

Penerapan SKS dalam pengelolaan pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah di Indonesia merupakan suatu upaya inovatif untuk menambah kekayaan

pengelolaan pembelajaran. Selama ini sistem pengelolaan pendidikan hanya menggunakan

satu cara, yaitu Sistem Paket. Melalui penerapan SKS dimungkinkan peserta didik dapat

menyelesaikan program pendidikan lebih cepat sesuai dengan kemampuan, bakat, dan

minatnya.

Penyelenggaraan SKS pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia merupakan

suatu upaya inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pada hakikatnya, SKS

merupakan perwujudan dari amanat Pasal 12 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal tersebut mengamanatkan bahwa “Setiap peserta

didik pada setiap satuan pendidikan berhak, antara lain: (b) mendapatkan pelayanan

pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; dan (f) menyelesaikan

program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak

menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan”.

B. Prinsip Penyelenggaraan

Penyelenggaraan SKS di SMA mengacu pada prinsip sebagai berikut.

1. Peserta didik menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti pada

setiap semester sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya;

2. Peserta didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat mempersingkat waktu

penyelesaian studinya dari periode belajar yang ditentukan dengan tetap

memperhatikan ketuntasan belajar;

3. Peserta didik didorong untuk memberdayakan diri sendiri dalam belajar secara

mandiri;

4. Peserta didik dapat menentukan dan mengatur strategi belajar dengan lebih fleksibel;

5. Peserta didik memiliki kesempatan untuk memilih kelompok peminatan, lintas minat,

dan pendalaman minat, serta mata pelajaran sesuai dengan potensinya;

Page 5: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 5

6. Peserta didik dapat pindah ke sekolah lain yang sejenis dan telah menggunakan

SKS dan semua kredit yang telah diambil dapat dipindahkan ke sekolah yang baru

(transfer kredit);

7. Sekolah menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih memadai secara teknis dan

administratif;

8. Penjadwalan kegiatan pembelajaran diupayakan dapat memenuhi kebutuhan untuk

pengembangan potensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan; dan

9. Guru memfasilitasi kebutuhan akademik peserta didik sesuai dengan kemampuan,

bakat, dan minatnya.

C. Beban Belajar dan Struktur Kurikulum

Beban belajar merupakan ukuran yang menunjukkan kuantitas yang harus dilakukan oleh

peserta didik untuk mengikuti tugas-tugas pembelajaran dalam bentuk kegiatan tatap muka,

kegiatan penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri dalam rangka mencapai kompetensi yang

dituntut oleh mata pelajaran. Beban belajar menuntut konsekuensi siswa meluangkan waktu dan

tenaga untuk melakukan kegiatan yang telah didesain dalam silabus mata pelajaran yang

waktunya telah ditentukan. Beban belajar mata pelajaran dengan kredit besar menuntut lebih

banyak perjuangan siswa dalam melakukan tugas pembelajaran. Beban belajar mata pelajaran

dihitung untuk kegiatan tiap semester dan dinyatakan dalam sks.

Beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik di SMA yaitu minimal 130 sks, yang

dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan paling lama 5 tahun (10 semester).

Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMA terdiri atas kelompok A (wajib),

Kelompok B (wajib), dan salah satu dari kelompok C (peminatan, lintas minat dan/atau

pendalaman minat).

Beban belajar 1 (satu) sks terdiri atas 1 (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1 (satu) jam

penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan mandiri. Beban belajar sks untuk SMA

ditetapkan bahwa setiap pembelajaran dengan beban belajar 1 sks pada SKS sama

dengan beban belajar 1.88 jam pembelajaran pada Sistem Paket.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara

peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka untuk SMA/MA berlangsung

selama 45 menit.

Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi

pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai

kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Page 6: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 6

Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi

pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai

kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar kesepakatan

dengan pendidik.

Penetapan beban belajar terlebih dahulu memadukan semua komponen beban belajar, baik

untuk Sistem Paket maupun untuk SKS, sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 1.

Tabel 1: Penetapan Beban Belajar sks di SMA berdasarkan pada Sistem Paket

Kegiatan Sistem Paket SKS Tatap muka 45 menit 45 menit

Penugasan terstruktur 60% x 45 menit =

27 menit

45 menit

Kegiatan mandiri tidak terstruktur

45 menit

Jumlah 72 menit 135 menit

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa untuk menetapkan beban belajar 1 sks

yaitu dengan rumus sebagai berikut.

Berdasarkan uraian di atas, penetapan beban belajar berpedoman pada perhitungan kesetaraan

pada Sistem Paket dan SKS, yaitu 1 sks setara dengan 1,88 – 2 jam pelajaran, oleh sebab itu

beban belajar tiap mata pelajaran dapat dihitung seluruh mata pelajaran kelompok A, kelompok

B, dan kelompok C dengan jumlah minimal 130 sks..

Struktur kurikulum memuat beban belajar dan mata pelajaran kelompok A, kelompok B, dan

kelompok C. Berdasarkan kesetaraan SKS dan paket bahwa 1 sks setara dengan 1,88 – 2 jam

pelajaran, maka beban belajar mata pelajaran pada struktur kurikulum tersaji sebagai berikut.

Tabel 2. Beban Belajar Mata Pelajaran Wajib

No Mata Pelajaran Jml Jam 2 semester/

Kelas Jml Total Jml sks

X XI XII KELOMPOK A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6 18 9

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4 4 4 12 6

3 Bahasa Indonesia 8 8 8 24 12 4 Matematika 8 8 8 24 12 5 Sejarah Indonesia 4 4 4 12 6 6 Bahasa Ingris 4 4 4 12 6

pelajaranjam1,8872

135IP

Page 7: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 7

No Mata Pelajaran Jml Jam 2 semester/

Kelas Jml Total Jml sks

X XI XII KELOMPOK B

Seni Budaya (termasuk Mulok) 4 4 4 12 6 Prakarya dan Kewirausahaan

(termasuk Mulok) 4 4 4 12 6 Penjas Orkes (termasuk Mulok) 6 6 6 18 9 Seni Budaya (termasuk Mulok) 6 6 6 18 9 Jumlah beban belajar (sks) wajib A dan B 72

Tabel 3. Beban Belajar Mata Pelajaran Peminatan (Kelompok C)

No Mata Pelajaran Jml Jam 2 semester/

Kelas Jml Total Jml sks

X XI XII KELOMPOK A

1 Matematika 6 8 8 22 11 2 Fisika 6 8 8 22 11 3 Kimia 6 8 8 22 11 4 Biologi 6 8 8 22 11 5 Lintas Minat 12 8 8 28 14 Jumlah beban belajar Kelompok Peminatan IPA 58

KELOMPOK B 1 Sejarah 6 8 8 22 11 2 Ekonomi 6 8 8 22 11 3 Sosiologi 6 8 8 22 11 4 Geografi 6 8 8 22 11 5 Lintas Minat 12 8 8 28 14 Jumlah beban belajar Kelompok Peminatan IPS 58

KELOMPOK C 1 Antropologi 6 8 8 22 11 2 Bahasa dan Sastra Indonesia 6 8 8 22 11 3 Bahasa dan Sastra Inggris 6 8 8 22 11 4 Bahasa Asing 6 8 8 22 11 5 Lintas Minat 12 8 8 28 14 Jumlah beban belajar Kelompok Peminatan Bahasa 58

Page 8: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 8

D. Serial Mata Pelajaran

Serial mata pelajaran adalah pengaturan mata pelajaran yang semula harus ditempuh selama

tiga tahun yang tersusun dalam enem semester ditata ulang menjadi hanya empat seri.

Tujuannya adalah untuk mengakomodasi kecepatan belajar peserta didik yang beragam dan

dapat menyelesaikan seluruh beban belajar dan mata pelajaran paling cepat dua tahun (4

semester). Oleh karena itu mata pelajaran disusun sedemikian rupa sehingga maksimal terdiri

atas empat seri.

E. Pembelajaran

Proses pembelajaran secara umum mengacu pada standar proses kurikulum 2013, yaitu

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran

pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang

berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta”. Keterampilan

diperoleh melalui aktivitas “ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan

mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta

mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah

(scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata

pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian

(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam

menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan

masalah (project based learning).

Secara khusus, pada SKS layanan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Pemilihan beban belajar

Dalam SKS peserta didik memilih beban belajar dan mata pelajaran pada setiap semester.

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan beban belajar adalah sebagai berikut:

a. Fleksibilitas dalam SKS yaitu peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan

beban belajar pada setiap semester;

Page 9: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 9

b. Pengambilan beban belajar oleh peserta didik didampingi oleh Pembimbing

Akademik;

c. Pengambilan beban belajar (jumlah sks) pada semester 1 sesuai dengan prestasi

yang dicapai pada satuan pendidikan sebelumnya atau hasil tes seleksi masuk

dan/atau penempatan peserta didik baru;

d. Pengambilan beban belajar (jumlah sks) semester berikutnya ditentukan

berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh pada semester sebelumnya; dan

e. Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur

Kurikulum mencakup mata pelajaran kelompok A (wajib), kelompok B (wajib, dan

kelompok C (peminatan dan lintas minat/pendalaman minat)

2. Penjadwalan On/Off

Layanan SKS memungkinkan peserta didik memilih mata pelajaran pada semester tertentu

serta tidak memilihnya pada semester lain. Satuan pendidikan dapat mengatur penyajian

mata pelajaran secara tuntas dengan prinsip ”on and off”, yaitu suatu mata pelajaran

bisa diberikan hanya pada semester tertentu dengan mempertimbangkan ketuntasan

kompetensi pada setiap semester.

4. Peta Jalan (Roadmap) Pembelajaran

Penyajian mata pelajaran dengan penjadwalan On/Off berdampak pada distribusi guru yang

tidak merata jika didasarkan pada pilihan peserta didik semata. Oleh karena itu perlu dibuat

distribusi on/off mata pelajaran tiap semester yang disusun sedemikian rupa sehingga

program pembelajaran normal enam semester. Distribusi dibuat dalam bentuk peta jalan

(roadmap) untuk mengakomodasi kecepatan belajar peserta didik rata-rata (enam semester),

dan lebih cepat (4 atau 5 semester). Penyusunan roadmap pembelajaran bertujuan untuk

menyajikan pilihan on/off bagi peserta didik dan mengakomodasi beban mengajar 24 jam

bagi guru.

F. Penilaian

Secara umum penilaian mengacu pada standar penilaian Kurikulum 2013, yaitu dilakukan

dalam bentuk penilaian autentik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Penilaian dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk

menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman dan jurnal.

Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Sedangkan

penilaian keterampilan dilakukan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian

portofolio.

Page 10: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 10

Penilaian melalui tes tertulis dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, dan

ulamgan akhir semester untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar (KD) dari kompetensi

inti (KI) 3.

G. Indeks Prestasi

Indeks prestasi (IP) merupakan gabungan hasil penilaian kompetensi KD dari KI-3

(pengetahuan) dan KI-4 (Keterampilan) dari seluruh mata pelajaran yang diikuti tiap semester.

Indeks prestasi menggunakan skala maksimal 4, jika dilakukan konversi maka dapat digunakan

tabel berikut ini.

INTERVAL PREDIKAT INDEKS PRESTASI

3.66 x 4.00 A 4.00

3.33 x 3.66 A- 3.67

3.00 x 3.33 B+ 3.33

2.66 x 3.00 B 3.00

2.33 x 2.66 B- 2.66

2.00 x 2.33 C+ 2.33

1.66 x 2.00 C 2.00

1.33 x 1.66 C- 1.67

1.00 x 1.33 D+ 1.33

0.00 x 1.00 D 1.00

Penghitungan IP tiap semester merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian

kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang dihitung dengan rumus

sebagai berikut.

i

ii

BxBNIP

)(

Keterangan:

IP : Indeks Prestasi

Ni : Nilai tiap mata pelajaran

Bi : Beban belajar tiap mata pelajaran (sks)

Page 11: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 11

H. Ketutasan Belajar

Ketuntasan belajar menunjukan tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik mengikuti

pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Peserta didik dinyatakan

tuntas pada suatu mata pelajaran apabila memperoleh nilai Baik pada aspek sikap dan indeks

prestasi minimal 2,66. .

Ketuntasan belajar secara keseluruhan pada akhir masa studi. Jika peserta didik menyelesaikan

seluruh mata pelajaran (kelompok A, B, dan C) dengan beban belajar minimal 130 sks dan

memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,66.

I. Remedial dan Semeser Pendek

Peserta didik yang belum tuntas pada KD tertentu berhak mengikuti remedial sehingga

mencapai batas ketuntasan minimal. Remedial dilakukan sepanjang semester dengan cara

melakukan perbaikan pembelajaran dan diikuti dengan penilaian yang relevan.

Peserta didik yang tidak tuntas sampai akhir semester dapat mengikuti kegiatan semester

pendek setelah menerima laporan akhir semester sampai mencapai batas ketuntas minimal.

Semester pendek dilakukan melalui pembelajaran untuk memperbaiki nilai pada mata pelajaran

yang tidak tuntas dalam jangka waktu tertentu. Semester pendek dilakukan pada libur akhir

semester menjelang semester baru, atau pada hari belajar setelah jadwal pelajaran selesai.

J. Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus apabila:

1. Menyelesaikan beban belajar minimal 130 sks mencakup minimal 72 sks pada mata

pelajaran kelompok A dan B, minimal 58 sks pada mata pelajaran kelompok C, serta

memperoleh IPK minimal 2,66;

2. Memperoleh nilai baik pada penilaian sikap;

3. Lulus ujian sekolah (US); dan

4. Lulus ujian nasional (UN).

K. Moving Class

Pelaksanaan SKS sering dikaitkan dengan pelaksanaan pola belajar berbasis mata pelajaran di

mana kelas didesain sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Akibat penerapan pola ini,

peserta didik akan berpindah dari satu ruang kelas ke ruang kelas lain sesuai dengan jadwal

mata pelajaran. Dengan kondisi siswa yang sering bergerak untuk berpindah ruangan, maka hal

tersebut dikenal dengan sebutan moving classroom (Pindah Kelas).

Moving class adalah manajemen kelas berbasis mata pelajaran atau sebuah pola pembelajaran

yang bercirikan kelas berkarakter mata pelajaran. Dengan moving class, pada saat pergantian

Page 12: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 12

mata pelajaran, peserta didik akan berpindah menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran

yang dijadwalkan.

Moving class bukan merupakan persyaratan mutlak bagi pelakasanaan SKS di SMA. Pola ini

dapat mendorong kultur lebih kuat pada pelaksanaan SKS karena dipandang ada kesamaan

karakter dimana peserta didik akan memilih mata pelajaran yang dimungkinkan berbeda dari

teman seangkatannya. Perbedaan pilihan mata pelajaran tersebut memungkinkan pergerakan

siswa dari satu kelas ke kelas lain.

Prinsip penyelenggaraan moving class di SMA sebagai berikut.

1. Pembagian dan pengelolaan ruang kelas berdasarkan mata pelajaran.

2. Pada pelaksanaannya bersinergi dengan keseluruhan sistem yang dilaksanakan Satuan

Pendidikan.

3. Jadwal pelajaran disusun berdasarkan mata pelajaran dengan memperhatikan ruang mata

pelajaran.

4. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.

5. Pengelolaan kelas sesuai karakter mata pelajaran.

6. Ruang kelas ditandai dengan nama mata pelajaran, misalnya Bahasa Inggris 1, Bahasa

Inggris 2, atau Kimia.

Moving class memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran lebih efektif.

2. Pendidik lebih leluasa mengembangkan proses pembelajaran dalam menggunakan

berbagai metode seperti demonstrasi, penggunaan alat peraga, dan lain-lain.

3. Ruang kelas didesain sesuai dengan karakter mata pelajaran.

4. Ruang belajar membawa suasana khas sehingga peserta didik lebih fokus pada kompetensi

yang dipelajari.

Page 13: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 13

BAB III

STSRATEGI DAN IMPLEMENTASI

A. Persiapan Penyelenggaraan

Pelaksanaan atau penyelenggaraan SKS dilakukan secara bertahap dengan strategi phasing

in/out dimulai tahun pertama. Sehingga penerapan SKS dimulai kelas X, sedangkan kelas XI

dan XII menggunakan Sistem Paket. Pada tahun kedua, terdapat dua angkatan yang

menerapkan SKS, dan pada tahun ketiga seluruh angkatan menerapkan SKS.

Pada tahap awal penyelenggaraan SKS, satuan pendidikan.

1. Menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum dengan Sistem Paket dan SKS yang

telah ditandatangani Dinas Pendidikan Provinsi.

2. Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) SKS sesuai dengan serial mata

pelajaran, minimal untuk tahun pertama.

3. Merancang jadwal mata pelajaran dan jadwal konsultasi Pembimbing Akademik (PA) dan

Konselor/BK.

4. Mendapat izin tertulis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Izin tersebut

kemudian dilaporkan kepada Direktorat PSMA.

5. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan orangtua.

Mekanisme persiapan disajikan pada skema berikut ini

Tahapan Deskripsi Kegiatan

Out Put Kepala Sekolah

Tim Pelaksana Kurikulum Guru PA/BK

Persiapan o Sosialisasi internal

o Membentuk Tim Pelaksana

o Mengajukan ijin kepada Dinas Pendidikan

o Membuat jadwal kegiatan

o Membuat draft dokumen

o Merancang sistem aplikasi pendukung

o Merancang struktur kurikulum dan peta pembelajaran untuk 6 semester

o Merevisi draft dokumen

o Menyusun KI-KD serial mata pelajaran

o Merancang Silabus dan RPP

o Merancang program layanan

o Merancang program konsultasi

Dokumen KTSP dan Ijin Pelaksanaan

Page 14: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 14

Tahapan Deskripsi Kegiatan

Out Put Kepala Sekolah

Tim Pelaksana Kurikulum Guru PA/BK

Awal Pelaksanaan

o Sosialisasi eksternal kepada masyarakat

o Menetapkan tugas guru, PA, dan BK kelas X

o Menghimpun dokumen perangkat pembelajaran dan penilaian

o Pembagian tugas guru/PA/BK

o Menyusun peta pembelajaran enam semester

o Menyusun jadwal pelajaran

o Menyiapkan perangkat pembelajaran dan penilaian

o Meningkatkan pemahaman pembelajaran SKS

o Menyiapkan perangkat layanan dan konsultasi bimbingan

o Dukungan warga sekolah dan publik

o Kelengkapan dokumen perangkat pembelajaran dan penilaian

Pelaksanaan o Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan

o Memotivasi dan mengispirasi warga sekolah

o Menjamin pelaksanaan pembelajaran dan penilaian

o Menjamin penjadwalan dan pembagian tugas mengajar

o

o Melaksanakan pembelajaran

o Melakukan penilaian

o Menganalisis hasil belajar

o Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis

o Melaporkan penilaian kompetensi peserta didik

o Melaksanakan layanan dan bimbingan

o Menganalisis hasil layanan dan bimbingan

o Menindak-lanjuti hasil analisis

o Melaporkan hasil layanan dan bimbingan

Efektifitas pelaksanaan

Page 15: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 15

1. Permohonan Ijin Penyelenggaraan

Ijin pelaksanaan SKS diajukan kepada kepala Dinas Pendidikan Provinsi setelah dilakukan

verifikasi terhadap dokumen-dokumen oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kemudian

mendapat rekomendasi. Untuk memperoleh verifikasi dan rekomendasi tersebut SMA

pelaksana SKS perlu menyiapkan dokumen KTSP yang memuat struktur kurikulum ganda

(paket dan SKS), roadmap pembelajaran, dan rancangan distribusi pembagian tugas mengajar

guru.

Ijin pelaksanaan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi setelah dilakukan validasi

terhadap dokumen-dokumen tersebut.

2. Penyusunan Serial Mata Pelajaran

Penyusunan serial mata pelajaran merupakan bagian penting dalam menyiapkan KTSP yang

tertuang pada struktur kurikulum dan beban belajar. Penyusunan serial mengacu pada

kompetensi dasar dari KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan). Pada dua spek ini

(pengetahuan dan keterampilan) memiliki gradasi bertahap sesuai dengan tingkat

perkembangan fisik dan mental peserta didik. Dengan penyusunan serial, maka nomenklatur

mata pelajaran dilengkapi dengan nomor seri, seperti Matematika 1, Matematika 2, dan

seterusnya.

Penyusunan serial mata pelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

a. Jumlah seri maksimal adalah 4 (empat) agar dapat mengakomodasi kemungkinan peserta

didik menyelesaikan pembelajaran selama empat semester;

b. Kompetensi inti disusun dengan gradasi bertahap sesuai Permendikbud Nomor 69 Tahun

2013;

c. Pengurutan KD dari KI-3 dan KI-4 mengacu pada urutan KD sesuai Permendikbud

Nomor 69 Tahun 2013;

d. Beban belajar dinyatakan pada setiap seri mata pelajaran;

e. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai urutan serial, artinya dimulai dari seri 1,

seri 2, dan seterusnya. Peserta didik yang mengambil mata pelajaran Bahasa Inggris 2

disyaratkan telah mengikuti mata pelajaran bahasa Inggris 1.

Page 16: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 16

Contoh serial mata pelajaran dan beban belajar.

1 2 3 4

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3 3 3 9

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 2 2 6

3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 124 Matematika 3 3 3 3 125 Sejarah Indonesia 2 2 2 66 Bahasa Ingris 2 2 2 6

7 Seni Budaya 2 2 2 6

8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 6

9 Penjas Orkes 2 2 2 3 972Jumlah beban belajar (sks) kelompok A dan B (wajib)

NO MATA PELAJARAN JML sks

KELOMPOK A

KELOMPOK B

Seri ke ..

1 2 3 4

1 Matematika IPA 3 3 3 2 112 Fisika 3 3 3 2 113 Kimia 3 3 3 2 114 Biologi 3 3 3 2 115 Lintas Minat* 14

58

1 Sejarah 3 3 3 2 112 Ekonomi 3 3 3 2 113 Sosiologi 3 3 3 2 114 Geografi 3 3 3 2 115 Lintas Minat* 14

58

1 Antropologi 3 3 3 2 112 Bahasa dan Sastra 3 3 3 2 113 Bahasa dan Sastra Inggris 3 3 3 2 114 Bahasa Asing 3 3 3 2 115 Lintas Minat* 14

58Jumlah beban belajar Kelompok Peminatan Bahasa

NO MATA PELAJARANJML sks

KELOMPOK PEMINATAN IPA

KELOMPOK PEMINATAN IPS

Seri ke …

KELOMPOK PEMINATAN BAHASA

Jumlah beban belajar Kelompok Peminatan IPA

Jumlah beban belajar Kelompok Peminatan IPS

*) Beban belajar mata pelajaran lintas minat bergantung pada pilihan peserta didik dengan jumlah

minimal 14 sks.

Page 17: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 17

3. Pemetaan KD dan KI Serial Mata Pelajaran

Konsekuensi dari penyusunan serial mata pelajaran adalah memetakan KI dan KD yang

semula tersusun atas tingkatan kelas X, XI, dan XII menjadi KI dan KD yang tersusun

menjadi serial mata pelajaran. Penyusunan KI dan KD mempertimbangkan beberapa hal,

yaitu: tingkat perkembangan fisik dan mental peserta didik; hierarki kompetensi inti dan

kompetensi dasar; relevansi dan kontinuitas materi pelajaran dan antarmata pelajaran; dan

kemudahan dalam keterpakaian.

Penyusunan KI dan KD serial mata pelajaran dilakukan dengan cara mengurutkan KD sesuai

serial dan beban belajar (sks) setiap seri dengan mengacu pada kesetaraan. Satu sks setara

dengan 1,88 – 2 jam pelajaran. Berikut ini contoh ilustrasi konversi serial mata pelajaran.

Tabel 8. Contoh Konversi Serial Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Alokasi (JP) tiap

Semester Serial MP

(sks) Keterangan

X XI XII 1 2 3 4

PPKn, Sejarah Indonesia, Seni Budaya, atau Bhasa Inggris

2, 2 2, 2 2, 2 2 2 2

o Seri 1 memuat KI-KD Kelas X o Seri 2 memuat KI-KD Kelas

XI o Seri 3 memuat KI-KD Kelas

XII

Bahasa Indonesia atau Matematika 4, 4 4, 4 4, 4 3 3 3 3

o Seri 1 memuat KI-KD kelas X semester 1 dan sebagian semester 2

o Seri 2 memuat KI-KD dari sebagian semester 2 kelas X dan semester 1 kelas XI

o Seri 3 memuat KI-KD kelas XI semester 2 dan sebagian semester 1 Kelas XII

o Seri 4 memuat sebagian KI-KD kelas XII semester 1 dan KI-KD semester 2 Kelas XII

Fisika, Ekonomi, Bahasa Arab, atau Bahasa dan Sastra Indonesia

3, 3 4, 4 4, 4 3 3 3 2

o Seri 1 memuat KI-KD kelas X o Seri 2 dan 3 memuat KI-KD

dari semester 1 dan 2 kelas XI dan semester 1 kelas XII

o Seri 4 memuat KI-KD semester 2 kelas XII

Selanjutnya KI dan KD yang sudah tersusun dalam serial mata pelajaran dijadikan dokumen

KTSP serta acuan dalam mengembangkan Silabus dan RPP. Contoh hasil rekonstruksi KI-KD

serial mata pelajaran tersaji pada lampiran.

Page 18: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 18

4. Penyusunan Roadmap Pembelajaran

Penyusunan roadmap pembelajaran bertujuan untuk menyajikan pilihan on/off bagi peserta

didik dan mengakomodasi beban mengajar 24 jam bagi guru. Penyusunan roadmap

pembelajaran dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

a. Lakukan inventarisasi jumlah seluruh rombongan belajar kelas X yang diterima melalui

PPDB, jumlah rombongan belajar tiap peminatan, dan jumlah rombongan kelas XI dan

XII beserta penjurusan/peminatan yang ada.

b. Setiap peminatan dibagi dalam beberapa kelompok pilihan dengan jumlah relatif sama.

Misalnya, SMA HARAPAN menerima 8 rombongan belajar kelas X, masing-masing

terdiri dari 4 kelas peminatan MIA dan 4 kelas peminatan IIS. Dari kelompok MIA dibagi

menjadi dua kelompok pilihan MIA yaitu pilihan 1 kelas A dan B, dan pilihan 2 kelas C

dan D. Begitu pula pada peminatan IIS, masing-masing pilihan 3 kelas E dan F, dan

pilihan 4 kelas G dan H.

c. Selanjutnya disusun peta jalan dalam tabel yang dilengkapi jumlah sks atau jam pelajaran

untuk semester ganjil (1, 3, dan 5) dan semester genap (2, 4, dan 6). Dalam mengisi

On/Off mata pelajaran perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

(1) Prioritas utama rancangan adalah untuk mata pelajaran yang diujikan pada UN. Mata

pelajaran ini disusun sedemikian rupa dengan seri terakhir paling lambat ada di

semester 5. Hal ini dilakukan agar pada semester 6, peserta didik tidak lagi memiliki

beban untuk mengikuti pembelajaran dan penilaian pada mata pelajaran tersebut

melainkan lebih fokus pada persiapan UN. Maksudnya adalah semua mata pelajaran

UN di semester 6 diberikan dalam bentuk pendalaman materi.

(2) Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mata pelajaran on pada semester

tertentu pada pilihan 1 dan 3 maka pada pilihan 2 dan 4 dirancang menjadi off dan

sebaliknya.

(3) Penjumlahan jam pelajaran dan/atau sks setiap mata pelajaran digabungkan dengan

kelas XI dan XII yang masih menggunakan sistem paket.

(4) Dalam praktiknya jumlah jam pelajaran atau sks semester ganjil dan genap tidak

selalu sama. Oleh karena itu peta jalan akan bersifat fleksibel penggunaannya.

d. Peta jalan ini juga menyediakan pilihan bagi peserta didik khusus yang dapat

menyelesaikan pembelajaran dalam jangka waktu 2 tahun (4 semester).

Dengana acuan peta jalan yang dibuat, peserta didik diperbolehkan mengambil beban belajar

dan mata pelajaran dengan prioritas pada mata pelajaran non UN.

Contoh Roadmap disajikan pada lampiran.

Page 19: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 19

5. Pemberdayaan PA dan BK

Pembimbing Akademik (PA) dan Bimbingan Konseling (BK) merupakan tenaga pendidik

yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan SKS. PA dan BK melayani konsultasi

peserta didik dalam rangka mendorong optimalisasi potensi dan prestasi belajar di sekolah.

PA adalah guru yang diberi tugas untuk membimbing perkembangan prestasi akademik

peserta didik sampai akhir masa studinya. PA membimbing peserta didik maksimal 20 orang

dengan tugas sebagai berikut:

a. Memantau dan melakukan analisis terhadap data potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi

yang diperoleh dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi konstruktif selama

mengikuti pendidikan di sekolah agar potensi akademik peserta didik berkembang secara

maksimal;

b. Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pemilihan jurusan,

pembagian laporan capaian kompetensi (LCK), dan/ atau melaksanakan konsultasi

akademik;

c. Mengelola hasil penilaian akhlak mulia dan kepribadian berdasarkan hasil penilaian dari

guru mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan dan masukan

guru mata pelajaran lainnya;

d. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orangtua, Konselor/BK, dan guru mata

pelajaran.

Konselor/BK adalah pendidik profesional yang bertugas memberikan pelayanan bimbingan

dan konseling pada satuan pendidikan formal; Konselor/BK memberikan bimbingan dan

konsultasi pada peserta didik (konseli) agar mampu mengembangkan potensi dan mandiri

dalam mengambil keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif,

sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Dalam pelaksanaan SKS, Konselor/BK

membimbing siswa dengan jumlah minimal 150 orang selama masa studi dengan tugas

sebagai berikut:

a. Memantau, menghimpun dan mendokumentasi data, serta melakukan analisis potensi,

kebutuhan, minat, dan prestasi peserta didik;

b. Memantau, mendeteksi, dan memberikan rekomendasi konstruktif agar peserta didik

mampu mencapai tugas perkembangannya melalui kegiatan pengembangan diri di

sekolah termasuk peserta didik yang membutuhkan layanan khusus;

c. Memberikan bimbingan siswa pada saat kegiatan layanan dan kosultasi kelompok sesuai

jadwal layanan, serta layanan individu sesuai dengan kebutuhan peserta didik; dan

d. Melaporkan hasil penilaian kegiatan pengembangan diri tiap semester;

e. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, PA, dan guru mata peajaran.

Page 20: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 20

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Tahapan persiapan yang perlu dilakukan penyesuian adalah perangkat pembelajaran, yaitu

Silabus, Program Semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyesuaian

diperlukan karena paradigma tahunan yang biasanya dilakukan pada sistem paket harus

disesuaikan dengan paradigma semesteran pada SKS.

a. Silabus yang semula dirancang untuk kelas X, XI, dan XII perlu direkonstruksi sesuai

dengan serial mata pelajaran. Rekonstruksi silabus dilakukan dengan cara memotong

dan/atau menggabungkan kompetensi dan materi pokok sesuai dengan hasil pemetaan

KD-KI yang disusun pada serial mata pelajaran.

b. Program semester dirancang untuk satu semester dan dapat digunakan pada semester

ganjil atau genap. Dengan demikian pada SKS tidak diperlukan program tahunan, karena

acuan program pembelajaran adalah semesteran.

Penghitungan alokasi waktu pada program semester mengacu pada ketentuan sebagai

berikut.

(1) Satu semester sekurang-kurangnya terdiri dari 18 minggu dengan rincian 16 minggu

efektif pembelajaran dan 2 minggu untuk kegiatan UTS dan UAS.

(2) UTS dilaksanakan pada minggu ke 9 dan UAS dilaksanakan pada minggu ke 18.

(3) Alokasi waktu satu semester disesuaikan dengan beban belajar, yaitu untuk setiap sks

setara dengan 2 jam pelajaran (JP). Perhatikan tabel berikut ini.

Beban Belajar Alokasi per Minggu Alokasi per Semester 1 sks 2 JP 32 JP 2 sks 4 JP 64 JP 3 sks 6 JP 96 JP 4 sks 8 JP 128 JP

(4) Kelebihan alokasi yang tersedia sesuai dengan kalender akademik dijadikan sebagai

alokasi cadangan.

c. Secara umum mekasisme, prosedur, dan teknik penyusunan RPP mengacu pada ketentuan

Permendikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013. Namun demikian RPP

perlu direvisi dan disesuaikan dengan alokasi waktu sesuai dengan program semester.

Revisi yang diperlukan antara lain adalah:

(1) Alokasi waktu pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran;

(2) Perlu dilengkapi dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri;

(3) Disarankan bahwa untuk mata pelajaran dengan beban 2 sks dirancang satu minggu

untuk satu pertemuan @ 4 JP.

Page 21: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 21

7. Persiapan Sarana Pendukung

Pelaksanaan SKS di SMA memerlukan sarana pendukung sebagai upaya memaksimalkan

pencapaian peningkatan mutu layanan. Sarana pendukung yang sebaiknya disiapkan antara

lain:

a. Program aplikasi untuk sistem administrasi penilaian. Beberapa hal yang mendorong

pentingnya program aplikasi ini antara lain:

(1) Dalam kelas paralel terjadi perbedaan beban belajar dan mata pelajaran dalam tiap

semester;

(2) Membantu tugas PA dan BK dalam mengontrol dan membimbing pseserta didik

melalui data yang tersimpan dalam program tersebut;

(3) Memudahkan data penilaian untuk mencetak laporan akhir semester dan laporan

kumulatif setiap akhir semester;

(4) Jika dimungkinkan dapat difasilitasi pengisian KRS (kartu rencana studi) digital

melalui website sekolah.

b. Bahan ajar mandiri yang dikembangkan sesuai dengan serial mata pelajaran termasuk

yang tersedia dalam bentuk digital dan mudah diakses. Hal ini untuk mendorong

kemandirian belajar peserta didik untuk mencapai keberhasilan belajarnya.

c. Fasilitas dan waktu belajar yang fleksibel yang memberi layanan belajar lebih luas bagi

peserta didik tertentu dengan kemampuan dan semangat belajar yang tinggi.

Page 22: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 22

B. Pelaksanaan

Setelah memperoleh ijin pelaksanaan dari Dinas Pendidikan Provisni dan melaksankan sosialisasi

kepada masyarakat, pelaksanaan SKS dimulai dari kelas X untuk tahun pertama. Peserta didik

yang diterima melalui kegiatan PPDB (penerimaan peserta didik baru) sudah diklasifikasi sesuai

dengan daya tampung peminatan di sekolah tersebut. Selanjutnya sesuai dengan roadmap

pembelajaran yang sudah disusun maka perlu dilakukan beberapa tahapan langkah sebagai

berikut.

1. Penugasan Guru Mata Pelajaran

Penugasan guru mata pelajaran di kelas X perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

a. Memiliki kemampuan terbaik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi

pembelajaran. Dengan demikian pada tahun ke dua, guru yang ditugaskan dapat

menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ada dengan perbaikan dan penyesuaian

yang diperlukan.

b. Memiliki persiapan terbaik sebagai pembimbing, pembina, dan pemberi motivasi kepada

peserta didik.

c. Memiliki budaya belajar terbaik untuk terus berkembang dan integratis terbaik dalam

menjalankan tugas.

Penugasan guru mata pelajaran pada tahap awal menjadi langkah strategis dan faktor yang

kuat pengaruhnya pada keberhasilan pelaksanaan SKS.

2. Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran

Jadwal mata pelajaan di tahun pertama memuat dua pola, yaitu pola homogen dan pola on/off.

Pola homogen berlaku untuk kelas XI dan XII dengan mata pelajaran muncul di semua kelas.

Sedangkan pola on/off berlaku untuk kelas X di mana sebagian mata pelajaran on atau off di

kelas tertentu sesuai dengan roadmap pembelajaran yang telah disusun.

Jadwal mata pelajaran kelas XI dan XII umumnya berlaku untuk satu tahun, sedangkan untuk

kelas X hanya berlaku untuk satu semester. Jadwal kelas X di semester dua dan seterusnya

mengikuti on/off pada roadmap pembelajaran dengan penyesuaian tambahan kelas/ mata

pelajaran tertentu sebagai konsekuensi pengisian KRS. Mata pelajaran tambahan muncul

karena peserta didik dengan IPK tertentu dapat mengambil beban belajar lebih dari 24 sks.

3. Pelaksanaan Layanan Konsultasi PA dan BK

Pembimbing Akademik dan BK memberikan layanan bimbingan sesuai dengan tugas dan

fungsinya serta bekerjasama untuk melayani peserta didik sampai lulus. PA bertugas

membimbing maksimal 20 orang peserta didik sedangkan BK membimbing 150 orang peserta

didik. Dengan demikian satu orang PA berpartner dengan 8 orang PA membimbing peserta

didik sampai lulus.

Page 23: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 23

Layanan konsultasi PA dan BK dirancang dalam bentuk individu dan/ atau kelompok.

Layanan individu disesuaikan dengan kebutuhuan peserta didik, sedangkan layanan kelompok

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun dalam jadwal konsultasi/ layanan.

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan layanan, PA dan BK harus mengisi jurnal kegiatan

layanan. Contoh jadwal kegiatan dan jurnal layanan PA dan BK tersaji pada lampiran.

4. Pelaksanaan UTS dan UAS

UTS dan UAS dilaksanakan dalam jadwal semester yang tetap, yaitu UTS pada minggu ke 9

dan UAS pada minggu ke 18.

Pada tahun pertama penyusunan jadwal UTS dan UAS memiliki dua pola, yaitu pola

homogen bagi kelas XI dan XII dan pola on/off bagi kelas X. Bagi peserta didik kelas Xi dan

XII harus mengikuti semua mata pelajaran yang tercantum dalam jadwal UTS/UAS setiap

hari. Sedangkan peserta didik kelas X akan mengikuti mata pelajaran yang diikuti sesuai

beban mata pelajaran yang diambil pada semester tersebut. Dengan demikian peserta didik

kelas X dimungkinkan mengalami pergeseran ruang pada mata pelajaran atau hari tertentu.

Sekolah pelaksana SKS dapat mendesain pengaturan bahwa instrument UTS/UAS disusun

dalam bentuk pilihan ganda (PG) untuk memudahkan rekapitulasi data hasil. Begitu pula

teknik pelaksanaan melalui media internet (papperles test) pada waktu dan hari tertentu

dengan jaminan keautentikan yang terkotrol dengan baik. Dengan demikian dapat segera

dianalisis hasilnya dan ditindaklanjuti untuk pertimbangan penilaian, perbaikan, dan

penyempurnaan.

Contoh jadwal UTS/UAS tersaji pada lampiran.

5. Penyusunan Laporan Capaian Kompetensi

Laporan Capaian Kompetensi di akhir semester mengacu pada Surat Edaran Dirjen

Pendidikan Menengah Nomor 717 Tahun 2013 dengan tambahan lembaran khusus, memuat

indeks prestasi semester dan/ atau indeks prestasi kumulatif.

Laporan Capaian Kompetensi diharapkan memenuhi minimal dua kriteria, yaitu representatif

(menggambarkan karakter penilaian autentik pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap

sesuai kurikulum 2013) dan user frendly (kemudahan pengguna dalam memanfaatkannya).

Oleh karena itu selain tersaji nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara rinci dan

terpisah dibolehkan untuk menyajikan nilai kesatuan kedua aspek tersebut dalam satu nilai

indeks prestasi.

Page 24: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 24

Berikut ini contoh lembaran khusus pada laporan hasil belajar pada SMA pelaksana SKS

No Mata Pelajaran sks (B)

Pengetahuan Keterampilan N Sikap

MP B x N Nilai Pred Nilai Pred

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 3 4,00 A 3,66 A- 3,83 SB 11,49

2. PPKn 1 2 3,00 B 2,66 B- 2,83 C 5,66 3. Bahasa Indonesia 2 3 2,66 B- 2,66 B- 2,66 B 10,64 4. Matematika 2 3 4,00 A 3,66 A- 3,83 SB 15,32 5. Fisika 2 3 3,33 B+ 2,33 C+ 2,83 B 5,66 Dan seterusnya ... ... ... ... ... ... ... ...

Jumlah 24 81,84

Indeks Prestasi (IP) Semester = ૡ,ૡ

= ,

Indeks Prestasi (IP) atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) digunakan sebagai salah satu acuan

yang digunakan peserta didik untuk mengikuti/memilih beban mata pelajaran di semester 2

dan seterusnya.

(1) IP < 2.66 dapat mengambil maksimal 24 sks.

(2) IP 2.66 – 3.32 dapat mengambil maksimal 28 sks.

(3) IP 3.33 – 3.65 dapat mengambil maksimal 32 sks.

(4) IP > 3.65 dapat mengambil maksimal 36 sks.

Nilai kompetensi sikap paling rendah B.

Page 25: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 25

6. Pelaksanaan Kegiatan Semester Pendek

Kegiatan semester pendek (SP) mulai dilaksanakan setelah pembagian rapor semester.

Kegiatan semester pendek diberikan kepada peserta didik yang belum lulus untuk

memperbaiki nilai mencapai batas minimal ketuntasan/kelulusan.

Kegiatan semester pendek dapat dilaksanakan pada libur akhir semester, hari sabtu (bagi

sekolah dengan 5 hari belajar), atau pada sore hari setelah jadwal pelajaran selesai. Kegiatan

ini dikoordinasi oleh bagian kurikulum dengan jadwal kegiatan serta guru-guru yang diberi

tugas. Proses pelaksanaan semester pendek dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

a. PA mengidentifikasi peserta didik bimbingannya yang harus mengikuti semester pendek

dan melaporkan kepada wakil bidang akademik;

b. Peserta didik mendaftar keikutsertaan pada kegiatan semester pendek;

c. Bagian kurikulum merekap dan merekomendasikan mata pelajaran yang akan

dijadwalkan serta jumlah peserta didik yang mendaftar;

d. Dari rekap pendaftar kegiatan semester pendek, bagian kurikulum mengidentifikasi

kebutuhan dan ketersediaan guru untuk melaksanakan kegiatan;

e. Merekomendasikan guru yang akan ditugaskan;

f. Kepala sekolah menugaskan guru yang mengajar semester pendek;

g. Bagian kurikulum mengotrol dan melaporkan hasil semester pendek. Laporan hasil

semester pendek juga diberikan kepada PA yang terkait. Laporan ke PA merupakan

bagian penting untuk secara bersama memantau kemajuan hasil belajar pseserta didik;

h. Pada akhir semester, hasil penilaian semester pendek akan merevisi mata pelajaran yang

tidak lulus pada semester sebelumnya.

7. Pelaksanaan Rapat Akhir Semester

Rapat akhir semester merupakan kegiatan rutin untuk mengevaluasi hasil belajar dan

pelaksanaan SKS. Kegiatan ini mirip seperti rapat akhir tahun bagi sekolah paket yang

membahas keberhasilan dan hambatan selama satu tahun, termasuk masalah kenaikan kelas.

Sekolah pelaksana SKS perlu melakukan rapat akhir semester yang membahas masalah

kelulusan peserta didik pada tiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler dan tidak lagi

membahas masalah kenaikan kelas.

Beberapa masalah yang diagendakan dalam rapat akhir semester antara lain:

a. Hasil belajar satu semester mencakup keberhasilan dan ketuntasan peserta didik dalam

mata pelajaran;

b. Rekapitulasi peserta didik yang akan dilayani melalui kegiatan semeser pendek;

c. Mekanisme dan prosedur pengisian KRS sesuai dengan roadmap pembelajaran dan

penyesuaian terhadap hasil pengisian KRS;

d. Analisis hasil layanan PA dan BK selama satu semester;

e. Pembagian tugas mengajar untuk semester yang akan dating;

Page 26: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 26

f. Perencanaan kegiatan semester pendek.

8. Pelaksanaan Ujian Sekolah

Ujian sekolah sebagai salah satu bentuk ujian tingkat kompetensi (UTK) dilaksanakan secara

bertahap ketika sejumlah peserta didik telah menyelesaikan seri terakhir. Misalnya pada akhir

semester 3, 4, dan/atau 5.

Mekanisme pelaksanaan ujian sekolah (US) meliputi langkah sebagai berikut.

a. PA dan BK memantau pencapaian hasil peserta didik yang menjadi bimbingannya.

Kemudian merekapitulasi peserta didik yang telah menyelesaikan seri terakhir mata

pelajaran.

b. Bagian kurikulum melaporkan peserta didik dan mata pelajaran yang siap untuk diujikan

dalam ujian sekolah untuk diusulkan segera dibuka jadwal US.

c. Bagian kurikulum menjadwalkan kegiatan US pada mata pelajaran tertentu.

d. Peserta didik mendaftar keikutsertaan pada US kepada bagian kurikulum.

e. Kepala sekolah menetapkan penulis soal, panitia, dan pengawa US.

f. Hasil ujian sekolah diumumkan kepada peserta didik dan PA/BK dan disimpan sebagai

dokumen hasil US untuk data kolektif nilai sekolah (NS) pada penilaian akhir kelulusan.

g. Peserta didik yang belum lulus US dapat mengikuti kembali pada jadwal US berikutnya.

9. Penyiapan Dokumen Pendukung Peserta Didik

Pada akhir pembelajaran peserta didik dari SMA pelaksana SKS sering membutuhkan

beberapa dokumen pendukung sebagai bukti autentik. Hal ini diperlukan ketika mereka

melanjutkan ke perguruan tinggi, mutasi ke sekolah lain, mendaftar beasiswa dan atau

kebutuhan lainnya. Dokumen pendukung diperlukan karena dokumen rapor yang tidak persis

sama seperti rapor SMA sistem paket.

Dokumen pendukung yang diperlukan antara lain adalah pedoman konversi mata pelajaran

paket dan seri (SKS), dokumen penjelasan rapor, dan dokumen penjelasan singkat rasional

pelaksanaan SKS di sekolah.

Beberapa fungsi dokumen pendukung antara lain:

a. Pedoman dalam mengisi nilai semeser 1, 2, 3, 4, dan 5 pada saat pendaftaran peserta UN.

b. Pedoman pengisian PDSS (pangkalan data siswa dan sekolah) untuk input SNMPTN.

c. Pendukung verifikasi pada saat lapor diri bagi peserta didik yang diterima melalui

SNMPTN.

d. Pendukung penjelasan bagi peserta didik yang diterima melalui jalur beasiswa, pindah

(mutasi), dan lainnya jika diperlukan.

Page 27: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 27

C. Evaluasi dan Tindak Lanjut

1. Pengorganisasian

Evaluasi dilakukan secara meyeluruh baik sekolah sebagai institusi maupun guru sebagai

individu pelaksana program. Secara institusional, SMA pelaksana SKS dapat melakukan

evaluasi diri dengan instrumen tertentu dalam pengawasan Dinas Pendidikan Kab/Kota dan

Provinsi.

Secara individual, guru mata pelajaran yang mengajar di tahun pertama pelaksanaan SKS

dapat melaksanakan evaluasi keterlaksanaan dan evaluasi hasil menggunakan instrumen

evaluasi yang dikembangkan seperti contoh instrumen pada lampiran. Hasil evaluasi berguna

untuk memotret keberhasilan atau kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan untuk

dijadikan pertimbangan melakukan perbaikan dan penyempurnaan. Informasi tersebut

bermanfaat bagi sekolah penyelenggara dalam menyempurnakan program yang dilakukan

pada periode berikutnya.

Secara institusional sekolah melaksanakan evaluasi keterlaksanaan dan hasil penyelenggaraan

SKS menggunakan instrumen yang dikembangkan dengan bimbingan dan pengawasan dinas

pendidikan. Hasil evaluasi ini bermanfaat untuk penyempurnaan dan dukungan dari

pemerintah melakukan perbaikan dan penyempurnaan.

2. Evaluasi Keterlaksanaan

Evaluasi pelaksanaan SKS meliputi evaluasi kinerja satuan pendidikan yang dilakukan oleh

satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap akhir

semester, meliputi: tingkat kehadiran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan;

pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler; hasil belajar

peserta didik; hasil evaluasi dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Evaluasi terhadap kurikulum meliputi:

a. Struktur beban belajar dan struktur kurikulum setiap program,

b. Serial mata pelajaran,

c. Susunan SK dan KD sesuai dengan serial mata pelajaran,

d. Peraturan akademik,

e. Mekanisme pemilihan beban belajar,

f. Mekanisme penjurusan,

g. Menentukan pembimbing akademik,

h. Melaksanakan penilaian hasil belajar untuk menentukan Indeks Prestasi.

Evaluasi terhadap pengelola dilakukan setahun sekali, mencakup:

Page 28: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 28

a. tingkat relevansi pendidikan terhadap visi, misi, dan tujuan;

b. tingkat pencapaian Standar Nasional Pendidikan oleh satuan pendidikan;

c. tingkat efisiensi dan produktivitas satuan pendidikan;

d. tingkat daya saing satuan pendidikan pada tingkat daerah, nasional, regional, dan global.

3. Evaluasi Hasil

a. Evaluasi hasil dilakukan melalui analisis hasil belajar peserta didik dalam bentuk hasil

tiap mata pelajaran dan perubahan perilaku. Setiap mata pelajaran memilki data hasil

belajar pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Evaluasi dilakukan setiap

semester hingga hasil akhir UTK, UMTK, UN, dan kelanjutan peserta didik di perguruan

tinggi.

b. Evaluasi terhadap prilaku dilakukan melalui survey dan pengamatan pada aspek

kemandirian, motivasi, dan kepuasan terhadap layanan pembelajaran dan penilaian.

c. Hasil evaluasi menjadi data pendukung bagi penguatan mutu pendidikan melalui

pelaksanaan SKS.

Page 29: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 29

DAFTAR PUSTAKA

Anthono J. Nitco, (1996). Educational Assessment of Students. Ohio: Prentice Hall.

Harrow, A. J. (1972). A taxonomy of the psychomotor domain: A guided for developing behavioral

objective. New York: David Mc Key Company.

James A, Athanasou (2002). A Teacher’s Guide to Assessment. Sydney: Social Science Press.

Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum Berbasis

Kompetensi SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Mehrens, W.A, and Lehmann, I.J, (1991). Measurement and Evaluation in Education and

Psychology. Fort Woth: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pegganti Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, 2013

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan, Jakarta, 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi, Jakarta, 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses, Jakarta, 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian, Jakarta, 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA, Jakarta, 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum, Jakarta, 2013.

Popham,W.J., (1999). Classroon Asessment: What teachers need to know. Mass: Allyn-Bacon.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Fokus Media.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Fokus Media.

Wirawan, Sarlito (2001), Faktor-Faktor Makro yang Menyebabkan Anak Malas Belajar, Artikel

dalam website pribadi www.sarlito_wirawan.com.

Rencana Strategis kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014

Page 30: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 30

LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Contoh Kartu Rencana Studi

KARTU RENCANA STUDI

Nama Siswa : ............................. Semester : ....................

NIS : ............................. Pilihan/Alt : ....................

Pembimbing Akademik: .............................................................

Mata Pelajaran dan Beban Belajar:

No Mata Pelajaran Beban Belajar (sks)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. No. Mata Pelajaran Tambahan (pilihan)* 1. 2. 3. JUMLAH

*)dipilih dari mata pelajaran di semester atau seri berikutnya

Jakarta, 20 Desember 2012

Mengetahui Peserta Didik Pembimbing Akademik ..................................... ...................................

Page 31: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 31

II. Roadmap Pembelajaran

Kelompok Wajib 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 Bahasa Indonesia 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 Matematika 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Sejarah Indonesia 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 Bahasa Inggris 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Kelompok B 1 Seni Budaya 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 Prakarya dan Kewirausahaan 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 Penjasorkes 9 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3

Matematika dan Ilmu Alam1 Matematika 11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 22 Biologi 11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 23 Fisika 11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 24 Kimia 11 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2

Ilmu-ilmu Sosial1 Geografi 11 3 3 3 22 Sejarah 11 3 3 3 23 Sosiologi 11 3 3 3 24 Ekonomi 11 3 3 3 2

141 sejarah2 Geografi 3 33 Ekonomi 3 3 3 34 Sosiologi 35 Bahasa dan Sastra Inggris 3 3 3 3 3 3 3 26 Bahasa Asing (Mandarin/Arab) 3 3 3 3 3

22 23 24 24 24 14 22 23 24 24 24 14 32 34 34 31 22 23 24 23 24 14

Kelompok Peminatan ( C)

Pendalaman Minat atau Lintas Minat

Jumlah sks tiap-tiap Semester =

Mata Pelajaran Jml sks

Program Peminatan dan SemesterMatematika dan Ilmu Alam Ilmu-ilmu Sosial (A,B)

Alternatif 1 (ABC) Alternatif 2 (DEF) Alternatif 4 (CI)

Page 32: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 32

III. Contoh Jadwal Mata Pelajaran

Page 33: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 33

IV. Contoh KI-KD Serial Mata Pelajaran

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

FISIKA 1 (3 sks)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)

3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)

3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus

3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi

3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari

3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

Page 34: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 34

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 4. Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah

4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor

4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan

4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus

4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda)

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor

4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

FISIKA 2 (3 sks)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik benda titik dan benda tegar, fluida, gas dan gejala gelombang

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

Page 35: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 35

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 3. Memahami, menerapkan, dan

menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3.1 Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor

3.2 Mengevaluasi pemikiran dirinya terhadap keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton

3.3 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran 3.5 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum

kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari 3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan

momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari

3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi 3.8 Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan

karakteristik gas pada ruang tertutup.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan gerak parabola dan gerak melingkar

4.2 Menyajikan data dan informasi tentang satelit buatan yang mengorbit bumi dan dampak yang ditimbulkannya

4.3 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya, dan kekekalan energi

4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas

4.5 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum

4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan titik berat dan keseimbangan benda tegar

4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip dinamika fluida

Page 36: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 36

FISIKA 3 (3 sks)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan perubahan medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi untuk mempermudah kehidupan

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah

3.1 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

3.2 Menganalisis gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan

gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata 3.4 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan

cahaya dalam teknologi 3.5 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari 3.6 Menganalis gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial

listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus

3.7 Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi

3.8 Memahami fenomena induksi elektromagnetik berdasarkan percobaan

Page 37: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 37

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 4. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4.1 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

4.2 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik melalui percobaan

4.3 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep dan prinsip gelombang bunyi

4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan interferensi gelombang cahaya

4.5 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC)

4.6 Menyajikan data dan informasi tentang kapasitor dan manfaatnya dalam kehidupan sehari

4.7 Melaksanakan pengamatan induksi magnet dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik

4.8 Mencipta produk sederhana dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik

FISIKA 4 ( 2 sks)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan perubahan medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi untuk mempermudah kehidupan

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

3.1 Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta penerapannya

3.2 Mengevaluasi pemikiran dirinya tentang radiasi elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi dan dampaknya pada kehidupan

3.3 Memahami fenomena efek fotolistrik dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Memahami transmisi dan penyimpanan data dalam bentuk digital dan penerapannya dalam teknologi informasi dan komunikasi

3.5 Memahami karakteristik inti atom, radioaktivitas, dan

Page 38: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 38

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah

pemanfaatannya dalam teknologi 3.6 Memahami keterbatasan sumber daya energi dan dampaknya

bagi kehdupan

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Memecahkan masalah terkait rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam kehidupan sehari-hari.

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang radiasi elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi, dan dampaknya pada kehidupan

4.3 Menyajikan hasil analisis data tentang penerapan efek fotolistrik dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari

4.4 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang transmisi dan penyimpanan data dalam bentuk digital dan penerapannya dalam teknologi informasi dan komunikasi

4.5 Menyajikan informasi tentang pemanfaatan radioaktivitas dan dampaknya bagi kehidupan

4.6 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah keterbatasan sumber daya energi, energi alternatif, dan dampaknya bagi kehdupan

Page 39: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 39

V. Contoh Program Seme ster

PROGRAM SEMESTER

Nama Sekolah: : SMAN 78 Jakarta Mata Pelajaran: : Fisika 1 (3 sks) Kelas/Semester: : X

No Kompetensi Dasar (Dari KI 3 dan KI 4) Alokasi waktu

Minggu Ke KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-

prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)

10 6 4 UTS

UA

S Minggu ke 3 dan 4 Juli 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran

fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu enyelidikan ilmiah

2 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)

10 2 6 2 UTS

UA

S Minggu ke 3 dan 4 Agustus 4.2 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan untuk menentukan resultan vektor

3 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan

10 4 6 UTS

UA

S Minggu 1 dan 2 September 4.3 Menyajikan data dan grafik hasil

percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan

Page 40: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 40

4 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus

12 6 6 UTS

UA

S Minggu ke 3 dan 4 September

4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus

5 3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi

10 6 UTS

4

UA

S Minggu 1, 2, dan 3 Oktober

4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda)

6 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari

10 UTS

2 6 2

UA

S Minggu ke 3 dan 4 Oktober 4.6 Mengolah dan menganalisis hasil

percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan

7 3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

12 UTS

4 6 2

UA

S Minggu ke 5 Oktober dan ke

1 November 4.7 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan

8 3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

10 UTS

4 6

UA

S Minggu 2 dan 3 November

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor

Page 41: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 41

9 3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

12 UTS

6 6

UA

S Minggu 4 November, dan

ke 1 dan 2 Desember

4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

JUMLAH 96 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

Jakata, Juli 2013 Kepala SMAN 78 Jakarta

Guru Mata Pelajaran

Drs. Sonny Juhersoni, M.Pd

Nursyamsudin

NIP:

NIP : 196710071997021001

Page 42: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 42

VI. Contoh RPP S KS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Fisika 1 Beban Belajar : 3 sks Peminatan : MIA Materi Pokok : Penjumlahan Vektor Alokasi Waktu : 10 JP Pertemuan … : Minggu ke 2 dan 3 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mengamati, menanya dan mencoba, siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang vektor dan penerapannya serta mampu mengembangkan sikap teliti dan jujur dalam mengukur serta mampu mencoba, melakukan praktikum, menyaji, dan mengolah data serta menyimpukan hasil praktikum melalui kegiatan mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan

Kompetensi Dasar 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri) 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor Indikator Pencapaian Siswa dapat Menunjukkan sikap teliti dan jujur dalam mengukur dan menyajikan data Mengembangkan komunikasi yang efektif dan santun dalam kerja kelompok Membedakan besaran vektor dan skalar Menggambar vektor pada kertas berpetak Menjumlah vektor dengan cara poligon dan jajaran genjang Menggambar komponen vektor pada sumbu tegak lurus Menentukan resultan dengan cara analisis Mengguakan persamaan resultan dua vektor dengan aturan cosinus

Page 43: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 43

Merangkai alat untuk melakukan praktikum resultan vektor Menyajikan data secara sistematis Membuat grafik dan menentukan persamaan regresi Menyusun laporan hasil kegiatan praktik Materi Pembelajaran Fakta

Gambar beberapa kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang mendeskripsikan resultan vektor (gaya dorong helikopter, gaya tarik penarik gerobak, dll)

Ilustrasi penyeberangan perahu di sungai deras Konsep

Pengertian vektor Resultan vektor Komponen vektor

Prinsip Penjumlahan vektor dengan grafis Analisis vektor Resultan dua vektor

Prosedur Cara penjulahan vektor dengan poligon dan jajaran genjang Cara menguraikan vektor Langkah kerja praktik resultan vektor

Metode Pembelajaran Demonstrasi Eksperimen Diskusi penugasan Media/Alat/bahan

Media : papan tulis, lembar kerja, computer/laptop Alat : statif dan klem, beban gantung, katrol, busur, dan benang

Sumber Belajar

Buku Sekolah Elektronik, Fisika SMA Jilid 1 Buku Aktivitas Penunjang Fisika SMA jilid 1, Erlangga Jakarta http://sman78-jkt.sch.id/e-learning/fisika http://e-dukasi.net http://psb-psma.org.id

Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan minggu ke 2

Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan Menjelaskan tujuan pembelajaran Bertanya tugas membaca buku

20 menit

Page 44: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 44

Meminta siswa cara menarik meja untuk dipindahkan kemudian menjelaskan alasannya

Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak ilustrasi gerak dan gaya pada helikopter dan gerobak sampah Menanya Mendiskusikan beberapa contoh vektor dan skalar Siswa mencari contoh untuk membedakan vektor dan skalar Mendiskusikan cara menggambar dan menjumlah vektor dengan menggunakan

kertas berpetak Mencoba Secara berkelompok siswa menggambar vektor, menjumlah vektor dengan cara

poligon dan jajaran genjang menggunakan kerta berpetak Kelompok mendiskusikan cara mengurai vektor menggunakan lembar kerja Mengasosiasi Siswa menerapkan prinsip penjumlahan vektor dalam pemecahan masalah melalui

diskusi kelompok Mengomunikasikan Siswa menyajikan hasil pemecahan masalah melalui perwaklilan kelompok

235 menit

Kegiatan Akhir Siswa diingatkan prinsip penting, yaitu keteliitian dan ketepatan dalam

menggambar vektor Memberikan tugas menyiapkanm praktik kerja kelompok resultan vektor

15 menit

Pertemuan minggu ke 3

Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan Menagih tugas bacar Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberi kesempatan

15 menit

Kegiatan Inti Siswa dibagi dalam kelompok, bekerja dan berdiskusi praktik resultan dua vektor Setiap kelompok menyaji dan mengolah data serta membuat grafik hasil

pengukuran Perwakilan dari dua kelompok memaparkan data hasil percobaan untuk

dikonfirmasi keberhasilannya Kelompok menyiapkan laporan tertulis

135 menit

Kegiatan Akhir Mengingatkan tugas laporan agar segera dikirim melalui email dan hasil print-

outnya diserahkan langsung Memberikan tugas pekerjaan rumah untuk pengembangan

30 menit

Penilaian Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan pada saat bekerja dalam kelompok: berdiskusi, praktik, dan presentasi. Aspek penilaian sikap difokuskan pada: ketelitian, kerjasama, dan peran serta dalam kelompok Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tugas dan tes. Aspek penilaian terdiri atas: kelengkapan, visual, dan ketepatan waktu. Sedangkan tes terdiri dari tes tertulis uraian Penilaian keterampilan dilakukan melalui pengamatan dan produk. Pengamatan dilakukan pada saat bekerja dalam kelompok dengan aspek yang dinilai adalah: merangkai dan menggunakan alat, menyaji data, dan membuat grafik dengan komputer. Sedangkan penilaian produk dilakukan pada

Page 45: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 45

hasil laporan tertulis dengan aspek penilaian terdiri atas: hasil grafik, jawaban pertanyaan, rumusan kesimpulan, dan visual laporan.

Jakarta, 17 Juli 2013

Mengetahui Kepala SMAN 78 Jakarta Guru Mata Pelajaran Fisika Drs. Sonny Juhersoni, M.Pd Drs. Nursyamsudin, M.M NIP. 196510061992031003 NIP.196710071997021001 Catatan Kepala Sekolah ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 46: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 46

VII. Contoh Format Penilaian Sikap

Format Penilaian Sikap

Ketelitan Kerjasama Peran Serta123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536

Aspek Yang DiamatiNama SiswaNo Nilai Akhir

Keterangan 5 : Sangat baik 4 : Baik 3 : cukup baik 2 : kurang baik 1 : Buruk

Page 47: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 47

VIII. Contoh Format Penilaian Pengetahuan

Format Penilaian Pengetahuan

Kele

ngka

pan

Visu

al

Kete

pata

n W

aktu

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536

Predikat

Aspek Penilaian tugasSkor

Rata2 Tugas

Nama SiswaNoTes

TertulisRata-rata

Skor Penget.

Keterangan Skor Tugas

5 Baik Sekali 4 Baik 3 Cukup Baik 2 Kurang Baik 1 Buruk

Page 48: Panduan sks bersih 23042013 rev iwan

Panduan SKS di SMA

©2014, Dit. PSMA, Ditjen Pendidikan Menengah Hal 48

IX. Contoh Format Penilaian Keterampilan

Format Penilaian Keterampilan

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Nilai Akhir Predikat

Mer

angk

ai

Ala

t

Men

ggun

akan

A

lat

Men

yaji

Dat

a

Men

gola

h D

ata

Mem

buat

G

rafik

H

asil

Reg

resi

Jaw

aban

Pe

rtany

aan

Rum

usan

K

esim

pula

n V

isua

l Lap

oran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Keterangan 4 : tepat, teliti, terampil 3 : tepat, teliti, ragu-ragu 2 : kurang baik 1 : buruk