Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

13
PANDUAN SINGKAT MEMBANGUN GAGASAN PARTISIPATIF DAN SENSITIF GENDER BAGI KPM/KPMD Materi 1 Tugas dan Fungsi KPMD dan LPM dalam Tahapan Perencanaan Pembangunan Tujuan: Peserta, khususnya KPMD dan LPM memahami tugas dan fungsinya dalam setiap tahapan proses perencanaan pembangunan. Waktu: 1 jam Metode: Penjelasan dan Praktek di Dalam Kelas Materi 2 Teknik Penggalian Masalah oleh KPMD Tujuan: Peserta memahami dan mampu melakukan teknik-teknik penggalian masalah yang partisipatif, berkeadilan gender dan mendukung pengembangan potensi desa bagi penanggulangan kemiskinan. Waktu: 2 jam Metode: Penjelasan dan Praktek dalam kelas 1

description

Participative and gender sensitive research for village cadre. A Guideline for cadre to use Participatory Action Research at Development Planning at sub village level.

Transcript of Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Page 1: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

PANDUAN SINGKAT MEMBANGUN GAGASAN PARTISIPATIF DAN SENSITIF GENDER BAGI KPM/KPMD

Materi 1Tugas dan Fungsi KPMD dan LPM dalam Tahapan Perencanaan PembangunanTujuan: Peserta, khususnya KPMD dan LPM memahami tugas dan fungsinya dalam setiap tahapan proses perencanaan pembangunan.Waktu: 1 jamMetode: Penjelasan dan Praktek di Dalam Kelas

Materi 2Teknik Penggalian Masalah oleh KPMDTujuan: Peserta memahami dan mampu melakukan teknik-teknik penggalian masalah yang partisipatif, berkeadilan gender dan mendukung pengembangan potensi desa bagi penanggulangan kemiskinan.Waktu: 2 jamMetode: Penjelasan dan Praktek dalam kelas

Materi 3Format Hasil Penggalian Masalah, Musyawarah Dusun, Desa dan KecamatanTujuan: Peserta mampu memahami format hasil kerja penggalian masalah, format hasil Musyawarah Dusun, Musyawarah Desa dan Musyawarah kecamatan

1

Page 2: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Waktu: 2 jamMetode: Penjelasan dan Praktek pengisian format

Materi 4Format Penentuan Prioritas Gagasan dan Usulan di Level Desa dan KecamatanTujuan: Peserta mampu menggunakan teknik-teknik penentuan prioritas gagasan dan usulan program/kegiatan di level desa dan kecamatanWaktu: 1 jamMetode: Penjelasan dan praktek

Materi 5Pengintegrasian Keadilan Gender dan Program Desa Mandiri dalam Tiap Tahapan PerencanaanTujuan: Peserta memahami bagaimana aspek keadilan gender dan program desa mandiri dalam setiap tahapan perencanaan.Waktu: 1,5 jamMetode: Penjelasan

2

Page 3: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Lampiran 1Bahan Materi 1: Tugas dan Fungsi KPMD dan LPM dalam Tahapan Perencanaan Pembangunan

Tugas KPMDa. Mengorganisir proses penggalian gagasan (masalah, penyebab dan solusi)

Tugas dan fungsi KPMD dalam proses perencanaan pembangunan adalah sebagai fasilitator yang bekerja di masyarakat dan berfungsi mengorganisir masyarakat untuk menemukan masalah, penyebab dan solusi alternatif yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Mengorganisir artinya bersama-sama dengan masyarakat mempersiapkan dan menggunakan cara-cara yang efektif sehingga memudahkan masyarakat untuk mengenali masalah yang dihadapi oleh masyarakat, membantu melakukan analisis terhadap penyebabnya, dan mendiskusikan secara rasional, alternatif solusi yang bisa dilakukan oleh masyarakat maupun pihak lain, sehingga masalah yang sebelumnya dihadapi oleh masyarakat bisa diselesaikan dan memudahkan masyarakat berkembang dan berdaya.

b. Berkoordinasi Dengan Kepala Dusun dalam Mempersiapkan Musyawarah DusunTugas ini dilakukan di level masyarakat dan dusun, terutama dalam mempersiapkan masyarakat dalam merumuskan gagasan (masalah, penyebab dan solusi). Koordinasi dengan tokoh masyarakat, terutama Kepala Dusun dilakukan untuk memudahkan proses penggalian masalah dan menemukan permasalahan inti yang dihadapi oleh masyarakat di level dusun, sehingga bisa keluar dari kendala dan masalah yang menghambat atau bisa mempercepat pemberdayaan masyarakat.

c. Mengintegrasikan keterlibatan perempuan dan keadilan peran antara laki-laki dan perempuan.

KPMD bertugas juga untuk memastikan perempuan dan masyarakat miskin untuk mendapatkan manfaat dari setiap solusi alternatif yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan yang menghambat pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Memastikan keterlibatan dan terakomodirnya kepentingan perempuan dan laki-laki miskin tersebut dilakukan melalui beberapa hal, yakni;

- Melakukan penggalian (bertanya, diskusi dan observasi) ke warga miskin, terutama perempuan dan laki-laki rentan dan sangat miskin, sehingga persoalan hidup yang dihadapi oleh mereka bisa terdokumentasi dengan baik.

- Melakukan analisis dari setiap masalah, penyebab dan solusi yang muncul dari masyarakat, sehingga dalam setiap gagasan tersebut tercantum kepentingan masyarakat miskin.

d. Mendokumentasikan dan mengawalKPMD bertugas mendokumentasikan dan mengawal hasil penggalian masalah di level masyarakat dan dusun, sehingga benar-benar tercantum dalam musyawarah dusun, dan menjadi gagasan yang akan disampaikan dalam Musrenbang Desa.

e. Memfasilitasi Musyawarah DusunBersama dengan Kepala Dusun memfasilitasi Musyawarah Dusun, sehingga hasil penggalian gagasan di tingkat masyarakat mendapatkan legitimasi masyarakat dusun menjadi gagasan dalam Musrenbang Desa.

Tugas dan Fungsi LPMLembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut;

a. Memfasilitasi Musrenbang Dusun dan KecamatanLPM bertugas memfasilitasi atau mengorganisir forum Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan, sehingga gagasan yang dihasilkan oleh KPMD bersama masyarakat dusun bisa dianalisis dan diperkuat menjadi gagasan yang direkomendasikan ke pemerintah desa untuk didukung atau pemerintah kecamatan agar diakomodir dalam program dan kegiatan pembangunan pemerintah kabupaten. Dalam melakukan fasilitasi tersebut, seoptimal mungkin LPM melibatkan perempuan dan laki-laki miskin, dan mendorong semua pihak yang terlibat dalam Musrenbang Desa dan

3

Page 4: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Musrenbang Kecamatan agar setiap program dan kegiatan yang direkomendasikan atau ditetapkan menjadi rencana kerja mendukung penanggulangan kemiskinan dan percepatan pemberdayaan masyarakat desa.

b. Berkoordinasi dengan KPMD untuk membangun pemahaman bersama, sehingga gagasan yang lahir dari proses penggalian di level masyarakat dan disepakati di level dusun memiliki landasan dan argumentasi yang kuat dari sisi fakta maupun dari sisi bahasa program dan kegiatan pemerintah.

Lampiran 2Bahan Materi 2: Teknik Penggalian gagasan oleh KPMDPada prinsipnya, teknik penggalian gagasan oleh KPMD di level masyarakat menggunakan pendekatan atau teknik Participatory Action Research (Penelitian Tindakan Partisipatif). Metode ini memiliki 3 unsur, yakni;

- Partisipatory (Partisipatif)Unsur partisipatory artinya, KPMD menjadi pihak yang mendorong masyarakat untuk terlibat dalam menyampaikan pendapat, kepentingan dan gagasannya terhadap sebuah atau beberapa masalah yang mereka hadapi. KPMD bukan bertindak sendiri dalam melakukan penggalian, namun mendorong masyarakat untuk berinisiatif menganalisis masalah yang mereka hadapi, kemudian berfikir untuk mencari solusi yang bisa mereka hadapi ataupun yang perlu mendapatkan dukungan dari pihak lain. Ini artinya, KPMD adalah orang yang berfungsi menyulut atau menjadi pemicu munculnya inisiatif masyarakat untuk menyampaikan gagasannya.

- Action (tindakan)Artinya, KPMD bukan hanya sekedar menggali gagasan, namun juga mendorong masyarakat untuk berinisiatif untuk memulai tindakan penyelesaian masalah. Dengan demikian KPMD bukan Bank gagasan semata, atau bukan pengumpul gagasan dari masyarakat. Fungsinya lebih dari bank atau pengumpul, namun orang yang menstimulan masyarakat untuk menyusun rencana agar gagasan tersebut bisa diselesaikan, baik oleh masyarakat sendiri, maupun dengan dukungan pihak lain.

- Research (Penelitian)Pada prinsipnya KPMD sebenarnya juga melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan bukanlah penelitian akademisi yang berfungsi mengimplementasikan teori atau menemukan teori, namun melakukan analisis secara memadai, sehingga fakta yang diperoleh di lapangan tidak secara mentah-mentah menjadi gagasan, namun bersama-sama masyarakat membedah gagasan tersebut agar benar-benar merupakan gagasan paling penting atau benar-benar gagasan yang diperlukan bagi perkembangan masyarakat.

Tahapan Penggalian GagasanAda beberapa tahapan yang bisa dijalankan oleh KPMD dalam penggalian gagasan di masyarakat, yakni;

- Pahami Gambaran Umum Program dan Kegiatan Pembangunan DesaSebelum turun ke masyarakat, KPMD harus mempelajari atau memahami arah pembangunan yang ada di desa bersangkutan. Salah satunnya adalah dengan memahami RPJMDesa. Dalam RPJM Desa tercantum program dan kegiatan-kegiatan pembangunan dalam jangka panjang yang sudah dirumuskan sebelumnya oleh masyarakat dan pemerintah desa. Dengan memahami RPJM Desa, maka gagasan yang terbangun saat melakukan penggalian di masyarakat memiliki kesesuaian dengan capaian pembangunan yang telah tercantum di dalam RPJM Desa. - Pahami potensi DesaKPMD juga harus mencaritahu potensi desa yang selama ini dijadikan sumberdaya utama untuk dikembangkan di desa bersangkutan. Pemahaman atas potensi desa tersebut dilakukan dengan melihat profil desa maupun catatan-catatan lain yang sebelumnya telah ditetapkan oleh

4

Page 5: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

pemerintah desa maupun kabupaten untuk dikembangkan. Jika potensi tersebut belum ditetapkan, maka KPMD bertugas untuk mencari potensi tersebut pada saat penggalian gagasan di masyarakat.- Menetapkan Hipotesis GagasanPenetapan hipotesis gagasan ini dilakukan untuk mempersempit scope atau cakupan kunjungan di dusun atau di masyarakat. Hipotesis gagasan perlu ada karena tidak mungkin bagi KPMD mengungjungi setiap orang atau setiap lingkungan yang ada di dusun atau sebuah desa. Misalnya, KPMD mengambil hipotesis bahwa ia pernah mendengar ada penurunan produksi padi di satu lingkungan. Karena telah membuat hipotesis tersebut, KPMD berkunjung kesana dan melakukan wawancara, observasi dan diskusi kecil dengan petani atau warga di sana. Begitu juga ketika KPMD membuat hipotesis bahwasannya ada komoditas tanaman tertentu yang cukup diminati masyarakat luar di satu lingkungan. Maka KPMD akan berkunjung kesana untuk melakukan wawancara, observasi dan diskusi kecil untuk menemukan gagasannya di lingkungan tersebut.Berikut ilustrasi hipotesis;

Hipotesis terkadang juga bisa terkesan diskriminatif. Untuk itu KPMD harus benar-benar objektif dengan menentukan hipotesis tersebut. Hipotesis tersebut bukan ditentukan sembarangan, namun berdasarkan informasi dari kepala dusun, tokoh masyarakat dan warga miskin. Dari informasi yang diperoleh dari masyarakat tersebutlah kemudian ia mengambil hipotesis tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti.

Tahapan Kunjungan LapanganTahapan kunjungan lapangan adalah tahapan dimana KPMD melihat langsung dan bertatapan langsung dengan pelaku-pelaku dominan yang dianggap memahami permasalahan atau gagasan yang ada dalam hipotesis. Misalnya, jika dalam hipotesis KPMD menetapkan ada produk pertanian lokal yang potensial untuk dikembangkan, maka KPMD mengunjungi petani tersebut, atau pelaku-pelaku yang terkait langsung dengan produk pertanian tersebut. Namun KPMD tidak hanya cukup melihat kondisi lahan pertanian atau tanaman tersebut saja (observasi), namun juga melakukan wawancara dan diskusi kecil. Jika melakukan observasi semata maka tidak valid, untuk itu KPMD harus bertanya atau wawancara. Wawancara juga sering tidak cukup karena informasinya sepihak, untuk itu KPMD bisa melakukan cross check dengan pihak lain dengan melakukan diskusi kecil di kolong rumah warga, di warung atau di lahan dimana petani beraktivitas. Berikut logika berfikir dari KPMD saat melakukan wawancara, observasi dan diskusi (FGD).

5

Page 6: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Namun satu hal yang perlu dipahami oleh KPMD adalah, tidak harus saat ke lapangan dimulai dengan observasi. Bisa saja sewaktu ke lapangan, KPMD bertemu dengan beberapa orang petani, sehingga proses diskusi berlangsung. Setelah diskusi, KPMD melihat atau observasi ke lokasi yang disebut petani, dan kemudian bicara-bicara (wawancara) dengan petani yang ada di lokasi tersebut. Atau sebaliknya, KPMD langsung ke lokasi untuk wawancara dengan petani, kemudian mengajak beberapa orang bergabung untuk melakukan diskusi kecil.

Tahapan Analisis dan Mengisi FormatSetelah proses kunjungan lapangan selesai, maka selanjutnya KPMD melakukan analisis. Analisis bisa dilakukan bersama kepala dusun dan pihak lain sehingga ada masukan tambahan dari apa yang telah digali oleh KPMD. Alat analisis utama adalah, melihat apakah gagasan yang muncul tersebut sudah mewakili kepentingan perempuan dan masyarakat miskin. Atau dengan kata lain, apakah gagasan tersebut, baik penyebab, masalah dan solusi alternatifnya benar-benar didasarkan oleh masalah yang dihadapi perempuan dan masyarakat miskin lainnya, atau ketika solusi itu diterapkan benar-benar bisa bermanfaat bagi perempuan dan masyarakat miskin. Alat analisis kedua adalah, apakah dari seluruh gagasan tersebut menyentuh pengembangan komoditas unggulan yang punya potensi atau telah ditetapkan sebagai potensi utama dusun tersebut.

Catatan tambahan:Pada saat membuat hipotesis, KPMD harus memahami bahwasannya tugas mereka bukan membuat daftar masalah atau daftar gagasan. Jika hanya membuat daftar masalah atau gagasan, maka kemungkinan masalah atau gagasan yang muncul akan terlalu banyak bahkan bisa tidak menyentuh persoalan atau gagasan utama yang sangat penting di masyarakat. Tugas KPMD adalah mencari akar permasalahan dan gagasan ter penting yang ada di masyarakat, sehingga ketika gagasan tersebut dilaksanakan, masyarakat bisa mengalami perubahan secara signifikan.

6

Page 7: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Lampiran 3Bahan Materi 3: Format Hasil Penggalian Masalah, Musyawarah Dusun, Desa dan KecamatanSeluruh gagasan yang telah di dokumentasikan oleh KPMD dan telah dilakukan analisis (tidak merubah), maka langkah selanjutnya adalah memasukkan seluruh gagasan tersebut pada matrix atau format gagasan seperti terlihat dalam matrix di bawah.

Masalah Penyebab Solusi Alternatif

Manfaat Bagi perempuan dan penanggulangan

kemiskinan

Kontribusi pada program

pengembangan komoditas unggulan

Diusulkan untuk dijalankan/dibiayai oleh (mandiri oleh

masyarakat, APBDes, PNPM, BUMDes, APBD

Kabupaten/Desa Mandiri

Keterangan

Pengisian format ini diupayakan dilakukan bersama dengan kepala dusun. Namun KPMD harus memiliki pemahaman yang kuat saat berdiskusi dengan Kepala Dusun, sehingga bisa tetap konsisten dengan gagasan yang telah diperoleh dari lapangan.Format ini juga yang kemudian disampaikan oleh KPMD ke Kepala Dusun, untuk kemudian dibahas dalam Musyawarah dusun. Sedapat mungkin tidak ada penggantian, penghapusan atau perubahan lainnya. Yang ada hanyalah membuat gagasan semakin rinci atau detail, dan membuat keterangan-keterangan yang semakin meyakinkan pihak lain agar memahami gagasan tersebut adalah sangat penting.Format ini akan digunakan oleh LPM pada saat melakukan Musyawarah Desa. Hal ini dilakukan agar KPMD mudah untuk mengawal atau mengontrol apakah gagasan yang dilahirkan dari masyarakat mudah dilihat saat dibahas dalam Musrenbang desa. LPM juga akan mudah untuk bekerja, dan tidak lagi merubah atau melakukan rekapitulasi ulang. Dalam Musrenbang Desa, LPM akan menggunakan format ini sebagai laporan hasil Musrenbang Desa dan akan disampaikan dalam Pra Musrenbang Kecamatan atau Musrenbang Kecamatan. Untuk di level desa dan Kecamatan, kolom masalah, penyebab dan solusi alternatif diharapkan tidak mengalami perubahan. Yang memungkinkan untuk dirubah adalah pada kolom analisis pada penanggulangan kemiskinan, kontribusi terhadap pengembangan komoditas unggulan dan rekomendasi pada pihak yang akan mendukung. Hal ini dilakukan jika di level dusun terhadap kesalahpahaman tentang lembaga atau pihak mana yang akan mendukung gagasan tersebut. Pemerintah desa dan kecamatan akan lebih memahami karena penentuan tersebut sudah didasarkan pada kebijakan pemerintah desa dan kabupaten.

Catatan Pengisian Format;- Masalah, penyebab dan solusi alternatif harus benar-benar berhubungan satu sama lain,

sehingga apa yang menjadi masalah dan penyebab bisa terjawab ketika solusi alternatif dalam bentuk program atau kegiatan dijalankan.

- Masalah, penyebab dan solusi alternatif harus detail atau rinci. Misalnya; Penyebabnya adalah menurunnya produksi sukun di dusun A dalam 2 tahun terakhir. Penyebabnya, pohon sukun banyak ditebang. Solusi alternatifnya; peremajaan pohon sukun, atau pelarangan

7

Page 8: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

penebangan sukun. Begitu juga dengan gagasan lainnya, suatu saat siapapun yang akan menjalankan atau mendukung program/kegiatan tersebut tidak salah arah.

- Harus ada analisis manfaat terhadap perempuan dan masyarakat miskin atau gagasan tersebut harus berkontribusi terhadap penanggulangan kemiskinan, maupun pengembangan komoditas unggulan. Dan terakhir, harus dijelaskan gagasan tersebut akan ditindaklanjuti oleh pihak mana. Namun KPMD harus juga mendorong kemandirian warga, sehingga tidak tercipta cara berfikir yang selalu meminta bantuan dari pihak luar.

Lampiran 4Bahan Materi 4: Format Penentuan Prioritas Gagasan dan Usulan di Level Desa dan KecamatanSetelah KPMD melakukan penggalian gagasan, dan melakukan musyawarah dusun, maka diperoleh hasil sesuai dengan format yang telah disusun. Maka ketika memasuki Musyawarah Desa, maka pemerintah desa bersama LPM desa akan melakukan musyawarah untuk menentukan mana gagasan yang menjadi unggulan untuk direkomendasikan ke pemerintah kabupaten. Ini artinya, gagasan lain bukan tidak penting. Bisa saja gagasan lain bisa diselesaikan di level masyarakat, dan gagasan lainnya harus mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten. Dalam format laporan hasil di musyawarah dusun sudah dicantumkan kepada pihak mana gagasan tersebut akan direkomendasikan. Jika sudah ada terdapat beberapa gagasan yang direkomendasikan ke pihak Kabupaten atau didanai APBD, maka gagasan tersebut lah yang akan di scoring, sehingga diperoleh gagasan utama yang akan didorong untuk didukung APBD Kabupaten Pangkep. Dalam Musrenbang Desa, ditetapkan ada 2 gagasan utama yang didorong untuk direkomendasikan ke Musrenbang Kecamatan. Jika ternyata di Musrenbang Desa ada lebih dari 2 yang akan direkomendasikan di danai APBD, maka pada saat itulah dilakukan scoring.Metode melakukan scoring adalah sebagai berikut;

Masalah Penyebab Solusi Alternatif

Kriteria Total Score Prioritas

(utk APBD Kab dan

Desa Mandiri

Mendesak Dirasakan byk orang

Bermanfaat bagi

perempuan dan orang

miskin

terdapat potensi

26

Metode Perangkingan:Untuk setiap kriteria, terdapat 3 score/bobot yang akan di pilih oleh peserta Musrenbang Desa dan Kecamatan

- Sangat: Score 3- Sedang/cukup: Score 2- Kurang/tidak: Score 1

Contoh:Jika ada satu masalah dengan penyebab, dan solusi alternatif. Kemudian fasilitator bertanya ke peserta, apakah kegiatan tersebut mendesak dilaksanakan? Peserta akan angkat tangan. Jika ada 5 orang yang mengatakan SANGAT, maka score nya: 5x3=15. Jika ada 4yang mengatakan sedang/cukup, maka score nya 4x2=8, dan jika ada 3 yang mengatakan tidak/kurang maka score nya 3x1=3. Maka total untuk mendesak adalah; 15+8+3= 26

8

Page 9: Panduan Singkat Membangun Gagasan Secara Partisipatif Dan Berbasis Gender Bagi Kpm

Lampiran 5Bahan Materi 5: Pengintegrasian Keadilan Gender dan Program Desa Mandiri dalam Tiap Tahapan PerencanaanAspek penanggulangan kemiskinan, terutama program dan kegiatan yang mendukung perempuan dan laki-laki miskin adalah aspek penting dalam perencanaan pembangunan, karena mereka adalah bagian dari faktor inti agar pembangunan di desa berjalan lebih baik. Demikian juga dengan komoditas unggulan atau komoditas potensial yang ada di desa dan dusun. Akan sangat ideal jika gagasan yang muncul adalah pengembangan komoditas unggulan atau komoditas andalan terkait dengan penanggulangan kemiskinan. Dengan adannya pengembangan komoditas unggulan dan andalan dimana aktor atau pelaku utama nya adalah masyarakat miskin, maka proses penanggulangan kemiskinan akan berjalan lebih cepat sekaligus menumbukan ekonomi desa lebih cepat. Untuk itu cara berfikir KPMD dan semua pelaku perencana pembangunan, termasuk LPM harus melihat hal tersebut. Cara berfikir tersebut bisa di lihat dari bagan di bawah ini. Proses ideal ini lah yang harus ada di setiap KPMD dan LPM saat melakukan penggalian gagasan maupun memfasilitasi gagasan tersebut dalam Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan. Proses ideal tersebut patut diupayakan, sehingga program dan anggaran yang dijalankan pemerintah mengarah pada 2 hal, yakni penanggulangan kemiskinan sekaligus komoditas unggulan/andalan bisa terangkat di Kabupaten pangkep. Bukan berarti gagasan lain tidak penting, karena tetap harus diakomodir dan mendapat tempat dalam program dan kegiatan masyarakat, pemerintah desa, maupun kabupaten.

PenutupMateri ini masih sangat singkat, sehingga diharapkan ada pengembangan dari KPMD, LPM dan pelaku-pelaku perencanaan lainya. Diharapkan pasca pelatihan, impelentasi materi ini bisa lebih berkembang dan diperkaya dari kegiatan-kegiatan di lapangan oleh KPMD, LPM, Pemerintah Desa dan pemerintah kecamatan.

9