SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

33
Standard Operating Procedures PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF 10 Oktober 2014 Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif

description

Standard Operating Procedures PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

Transcript of SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

Page 1: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

Standard Operating Procedures

PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN

PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

10 Oktober 2014

Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif

Page 2: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

1

Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi

Geospasial

Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911

Telepon / Fax : 021-87909587

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1

PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN ................................................................................ 2

PENDAHULUAN.................................................................................................................. 2

RUANG LINGKUP................................................................................................................ 4

TUJUAN ............................................................................................................................. 5

REFERENSI ......................................................................................................................... 5

PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF.................................................................. 6

KEWAJIBAN, DAN WEWENANG .......................................................................................... 6

KRITERIA KEBERHASILAN ................................................................................................... 8

ISTILAH DAN DEFINISI ........................................................................................................ 9

SINGKATAN ..................................................................................................................... 11

BAGAN GRAFIS PROSEDUR .............................................................................................. 12

BAGAN NARATIF PROSEDUR ............................................................................................ 17

Page 3: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

2

PENJELASAN SINGKAT PENGGUNAAN

PENDAHULUAN

a) Dasar Pemikiran

1) Masyarakat atau komunitas atau sebutan lainnya telah hidup dan

berkembang dengan berbagai pengetahuan keruangannya dan

eksistensinya sehingga diberikan ruang sebagai pelaku utama dalam

pelaksanaan pemetaan partisipatif.

2) Bahwa pada dasarnya suatu kelompok masyarakat atau komunitas atau

sebutan lainnya selalu memanfaatkan ruang di sekitarnya, dan

sekaligus mengembangkan berbagai pengetahuan tentang ruang di

sekitarnya.

3) Bahwa berbagai pengetahuan tentang ruang di sekitarnya yang

berkembang bersama kelompok masyarakat atau komunitas itu

merupakan pengetahuan berharga yang langsung maupun tidak

langsung merupakan penanda hak-hak komunitas itu.

4) Bahwa berbagai pengetahuan kelompok masyarakat atau komunitas

tentang ruang di sekitarnya itu sangat berharga dan penting sekali

untuk didokumentasikan, diapresiasi dan ditranformasikan.

5) Bahwa berbagai pengetahuan keruangan setempat itu cenderung kurang

mendapat perhatian dalam tata laksana geospasial nasional

6) Bahwa dirasakan sangat penting mendokumentasikan berbagai

pengetahuan keruangan kelompok masyarakat atau komunitas ini

dalam bentuk tema peta tersendiri yang berdasar pengetahuan kelompok

masyarakat atau komunitas.

7) Bahwa pendokumentasian pengetahuan keruangan kelompok

masyarakat atau komunitas telah dikembangkan sejak tahun 1990-an

oleh individu, organisasi non pemerintah yang telah melahirkan

Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif sebagai wadah konsolidasi,

pengembangan dan implementasi metodologi pemetaan partisipatif.

b) Konsep Dasar

1) Bahwa sistem pengetahuan keruangan setempat (tradisional) terus

berkembang seiring dengan berkembangnya sistem pengetahuan

keruangan modern.

Page 4: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

3

2) Sebagaimana representasi pengetahuan modern, representasi

pengetahuan keruangan setempat (tradisional) pun merupakan

cerminan cara pandang, sistem nilai dan praktik-praktik sosial pemilik

pengetahuan tersebut.

3) Bahwa representasi pengetahuan keruangan setempat (tradisional)

merupakan bagian dari upaya menegakkan kepentingan dan hak

kelompok masyarakat atau komunitas atas ruang di sekitarnya.

4) Harus diakui bahwa pembangunan dan modernisme – termasuk di

dalamnya pengetahuan kartografi modern – mendominasi sistem

pengetahuan dunia, serta cenderung mengabaikan berbagai

pengetahuan keruangan setempat (tradisional).

5) Dominasi konsep pembangunan modern juga menjadi salah satu

penyebab masyarakat lokal kehilangan akses terhadap wilayah dan

sumber daya alam di dalamnya dan menyebabkan kemiskinan

6) Untuk menghindari efek negatif modernisme, maka sangatlah penting

menjadikan kelompok masyarakat atau komunitas sebagai subyek yang

mampu membuat pengetahuan (knowing subject) tentang diri mereka

sendiri.

7) Tantangan penyelenggaraan pemetaan partisipatif adalah membangun

kesetaraan antara pengetahuan sistem kartografi modern dan sistem

pengetahuan keruangan lokal, sehingga peta yang dihasilkan dapat

menggambarkan keberagaman cara pandang, nilai-nilai dan praktik

sosial komunitas dalam memanfaatkan ruang di sekitarnya.

8) Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif telah memfasilitasi kelompok

masyarakat atau komunitas dalam menyediakan data spasial yang tidak

disediakan oleh pemerintah. Namun upaya partisipasi kelompok

masyarakat atau komunitas ini belum banyak diterima oleh pemerintah

c) Filosofi Pemetaan Partisipatif

1) Pemetaan partisipatif adalah proses membangun kesepahaman bersama

demi perbaikan dan keberlanjutan ruang hidup masyarakat

2) Pemetaan partisipatif adalah proses membangun kesepakatan bersama

untuk memperjelas dan mempertegas ruang hidup masyarakat

d) Prinsip Dasar Pelaksanaan

1) Prinsip-prinsip Sosial

Page 5: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

4

Keputusan pemetaan partisipatif dari masyarakat dibuat

berdasarkan prinsip PADIATAPA (Persetujuan Atas Dasar Informasi

Awal Tanpa Paksaan, sebagai terjemahan dari Free, Prior Informed

Consent /FPIC) yaitu keputusan yang diambil sebelum kegiatan

dilaksanakan dengan informasi yang memadai dan tanpa paksaan

Kelompok masyarakat atau komunitas mempunyai kontrol atas

pembuatan dan penggunaan peta partisipatif

Alih pengetahuan antara kelompok masyarakat atau komunitas dan

fasilitator pemetaan partisipatif

2) Prinsip-prinsip Tekhnis

Menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia sebagai peta referensi dasar

Tidak membatasi jenis alat yang digunakan dalam pemetaan

partisiaptif dengan syarat harus menginformasikan jenis alat dan

metode yang digunakan dalam pemetaan partisipatif

Memberikan peluang kepada setiap orang untuk berpartisipasi dalam

proses pemetaan partisipatif

Hasil pemetaan partisipatif terdiri dari peta, data sosial, berita acara

kesepakatan tata batas

Mengikuti khaidah-khaidah kartografi sosial

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup SOP ini menjelaskan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh BIG,

fasilitator pemetaan partisipatif dan penyelenggara pemetaan partisipatif, dalam

rangka melakukan adopsi dan penyerapan data hasil pemetaan partisipatif

berbasis IGD/peta dasar dari InaSDI dimulai dari melalui kegiatan pemilihan data,

validasi data dan import data.

SOP ini berlaku untuk BIG dalam hal ini Pusat Penyelenggaraan dan

Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG), fasilitator pemetaan partisipatif dan

Lembaga penyelenggara pemetaan partisipatif baik pengguna individu dari

kelompok masyarakat maupun pengguna dari Kementerian Lembaga dan

Pemerintah Daerah.

Page 6: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

5

TUJUAN

Tujuan penyusunan SOP ini adalah sebagai pedoman yang standar bagi pelaku

dalam menyelenggarakan kegiatan pemetaan partisipatif dan melakukan

pengendalian kualitas penyelenggaraan dan hasil pemetaan partisipatif terkait

dengan proses, data sosial dan hal teknis yang mencakup adopsi atau penyerapan:

a. Data spasial dan sosial hasil dari Pemetaan Partisipatif. Data spasial

meliputi; batas-batas wilayah dalam satuan wilayah adat atau wilayah

administrasi, penggunaan lahan, bentang alam, tempat-tempat penting.

Sedangkan data dan informasi sosial meliputi sejarah keberadaan

komunitas dan wilayahnya, bahasa dan kebudayaan, kelembagaan dan

norma yang berlaku di wilayah yang dipetakan, sistem tenurial.

b. Fitur-fitur penting dan nama tempat yang berasal dari komunitas sebagai

IGD untuk dipakai pada peta dasar skala menengah dan besar. Dengan

diterbitkannya SOP ini, agar layanan Informasi Geospasial Dasar (IGD) yang

diusulkan oleh setiap bagian atau pemangku kepentingan lain yang terkait,

dapat diidentifikasi dengan benar dan menambah data lokal tentang nama

tempat, mengedit atribut sesuai presets yang dipakai.

REFERENSI

a. Undang-Undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

b. Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa

c. Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

d. Perpres No. 27 tahun 2004 tentang Jaringan Informasi Geospasial

e. Perpres No. 94/2011 tentang Badan Informasi Geospatial

f. Inpres No. 6/2012 tentang Pengediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas,

Pengolahan dan Distribusi data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi

g. Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran

Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang

h. Serial Panduan Pemetaan Partisipatif. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif.

2006

i. Panduan Pemetaan Partisipatif Skala Luas. Jaringan Kerja Pemetaan

Partisipatif. 2013

Page 7: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

6

PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF

1) Syarat Wajib Pemetaan Partisipatif :

Kelompok masyarakat atau komunitas sebagai pelaku utama dalam

penyelenggaran Pemetaan Partisipatif dalam pelaksanaannya dapat

meminta pendampingan kepada lembaga fasilitator pemetaan partisipatif

Permintaan dampingan fasilitator dilakukan melalui surat permintaan

Penyerahan peta dengan berita acara

2) Pelaku Dan Pihak

Penyelenggaraan Pemetaan Partisipatif melibatkan empat pihak: a) Pihak

Utama; b) Fasilitator; c) Lembaga Fasilitator Pemetaan Partisipatif c)

Pendukung.

a) Pihak Utama adalah kelompok masyarakat atau komunitas yang

berkeinginan agar wilayah hidupnya digambarkan dalam pemetaan

partisipatif. Kelompok masyarakat atau komunitas yang dimaksudkan

adalah masyarakat adat atau masyarakat desa atau kelompok

masyarakat lainnya.

b) Fasilitator adalah orang atau pihak yang merupakan bagian dari

lembaga fasilitator pemetaan partisipatif, memahami teknik kartografi

dan kemudian ditunjuk oleh Pihak Utama untuk membantu secara

teknis membuat peta partisipatif

c) Lembaga Fasilitator pemetaan partisipatif adalah lembaga-lembaga yang

memberikan layanan pemetaan partisipatif

d) Pendukung adalah orang atau kelompok atau pihak selain Pihak Utama

dan Fasilitator yang mendukung proses pemetaan partisipatif.

Dukungan untuk kegiatan pemetaan partisipatif dalam bentuk

pemikiran, tenaga, peralatan, atau dana yang tidak mengikat, serta

disetujui oleh Pihak Utama.

KEWAJIBAN, DAN WEWENANG

a. Badan Informasi Geospatial (BIG)

Berkewajiban untuk menyediakan data citra satelit atau foto udara terektifikasi

dalam sistem koordinat nasional (tersedia pilihan dalam sistem koordinat

geodetik di atas DGN atau sistem koordinat pada bidang datar/peta yaitu UTM)

Page 8: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

7

atau peta RBI yang selanjutnya disebut BIG Open Data, menyediakan presets

RBI, menyediakan mekanisme dan portal untuk mengunduh data.

BIG diharapkan dapat memberikan bantuan dan asistensi teknis kepada

fasilitator. Bentuknya berupa pelatihan secara terencana mengenai hal-hal

teknis. Menyediakan informasi pengetahuan teknis yang mudah diakses oleh

fasilitator.

BIG berwenang untuk melakukan pengujian kualitas peta yang akan di diserap

dan diintergrasikan. Kualitas yang dimaksud seperti kesesuaian standar

sistem koordinat, datum yang digunakan, kesesuaian dengan peta dasar,

penetuan skala teknis sesuai dengan jenis alat yang digunakan. BIG berhak

menolak peta usulan penyerapan dan integrasi jika tidak memenuhi standar

minimal kualitas teknis peta.

b. Fasilitator Pemetaan Partisipatif.

Fasilitator pemetaan partisipatif merupakan orang yang memiliki keterampilan

dalam memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan pemetaan

partisipatif.

Fasilitator Pemetaan Partisipatif berkewajiban untuk menyediakan informasi

mengenai tata cara menyelenggarakan kegiatan dan manfaat pemetaan

partisipatif bagi masyarakat umum. Secara sukarela dapat memfasilitasi

kelompok masyarakat dalam menyelenggarakan pemetaan partisipatif

berdasarkan surat permohonan dari masyarakat. Membantu kelompok

masyarakat dalam menjaga kualitas penyelenggaraan dan hasil pemetaan

partisipatif baik itu data sosial maupun data teknis.

Berhak untuk mengunduh BIG Open Data melalui portal InaSDI untuk

digunakan kanvas referensi penggambaran obyek spasial, menggunakan

presets RBI, dan menggunakan portal InaSDI untuk melakukan unggah data

melalui manajemen tugas (jobs).

c. Penyelenggara Pemetaan Partisipatif.

Lembaga Penyelenggara Pemetaan Partisipatif berkewajiban mengikuti SOP ini

dan mengikuti kebijakan lainnya terkait dengan Informasi Geospatial

Berhak untuk mengunduh BIG Open Data melalui portal InaSDI untuk

digunakan kanvas referensi penggambaran obyek spasial, menggunakan

presets RBI, dan menggunakan portal InaSDI untuk melakukan unggah data

melalui manajemen tugas (jobs).

Page 9: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

8

Lembaga Penyelenggara Pemetaan Partisipatif merupakan kelompok

masyarakat seperti kelompok masyarakat adat, masyarakat perdesaan non

adat dan kelompok masyarakat lainnya.

d. Kontributor terlatih

Kontributor terlatih adalah pihak (lembaga atau kelompok) yang memberikan

layanan pemetaan.

Melakukan validasi data dengan cara melakukan pengecekan terhadap

kelengkapan atribut dan cek visual kesesuaian posisi.

Membantu BIG melakukan validasi data dalam rangka publikasi data

tervalidasi ke umum.

Memberikan masukan terhadap data terpublikasi.

KRITERIA KEBERHASILAN

Semua pihak yang terlibat yaitu BIG dan kontributor melakukan proses kegiatan

sesuai dengan prosedur dan khususnya:

Tersedianya data-data pendukung untuk kegiatan pemetaan partisipatif

seperti foto udara atau citra satelit terektifikasi atau peta RBI skala besar.

Tersedianya informasi mengenai cara penyelenggaraan pemetaan partisipatif

Masyarakat mampu menyelenggarakan kegiatan pemetaan partisipatif yang

memenuhi standar yang dipersyaratkan

Hasil pemetaan partisipatif yang dapat diterima oleh banyak pihak sebagai

salah satu rujukan dalam pengambilan kebijakan keruangan.

Tersedianya halaman monitor progres pelaksanaan pemasukan data,

evaluasi, dan validasi.

Tersedianya halaman untuk menampung respon balik.

Tersedianya data pemetaan partisipatif sebagai WMS dan WFS.

Terserapnya data pemetaan partisipatif yang berkualitas sehingga terjadi

percepatan pemetaan nasional.

Page 10: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

9

ISTILAH DAN DEFINISI

Batasan atau definisi yang definitif tentang Penyediaan Informasi Geospasial

Acuan perlu ditetapkan agar tidak terjadi kesimpangsiuran penafsiran dan

interpretasi.

UserRequirement : Kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan

olehpengguna

Citra/Foto Terektifikasi : Kumpulan Citra/Foto yang sudah mengalami

transformasi koordinatsehingga Citra/Foto

saling terhubung dan memiliki koordinat pada

bidang datar (peta).

Crowdsourcing : Pembuatan konten kontribusi pengguna internet

Presets : Definisi layer dan atrbut dalam bentuk XML

Pemetaan Partisipatif : Merupakan kegiatan Pemetaan yang dilakukan

oleh masyarakat, merupakan proses

dokumentasi pengetahuan keruangan suatu

kelompok masyarakat berdasarkan filosofi dan

prinsip dasar pemetaan partisipatif

Geospasial : Atau ruang kebumian adalah aspek keruangan

yang menunjukan lokasi, letak dan posisi suatu

objek atau kejadian yang berada di bawah, pada,

atau diatas permukaan bumi yang dinyatakan

dalam sistem koordinat tertentu

Ruang Komunitas : Merupakan wilayah penguasaan dan pengelolaan

komuintas yang berdasar pada kesejarahan dan

asal-usul serta nilai kearifan

Peta Partisipatif

: Merupakan peta tematik yang dihasilkan dari

proses pemetaan partisipatif yang berisi kondisi

dan pengetahuan keruangan komunitas dan

berbagai dokumentasi non spasial (sosial) yang

berkaitan dengan pengetahuan keruangan itu.

Dokumen Sosial

: Dokumen yang berisi informasi non spatial terkait

dengan wilayah yang dipetakan

Fasilitator : Merupakan orang terlatih yang membantu

Page 11: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

10

mempermudah proses penyelenggaran pemetaan

partisipatif sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai oleh masyarakat

Pihak Utama

: Merupakan penyelenggara pemetaan partisipatif

Pihak Pendukung

: Merupakan pihak-pihak yang memberikan

pendukung penyelenggaraan pemetaan partisipatif

namun tidak langsung terlibat dalam proses dan

mempengaruhi tujuan pemetaan partisipatif

Batas Wilayah

: Merupakan batasan wilayah yang dipetakan.

Batasan ini bisa berupa batas wilayah adat, batas

desa dan batas wilayah kelola. Kesepakatan batas

wilayah merupakan kesepakatan antar pihak yang

berbatas dengan dituangkan dalam berita acara

kesepakatan batas wilayah

Peta Sketsa

: Merupakan gambaran kasar dan tidak berskala

berdasarkan pengetahuan masyarakat mengenai

suatu wilayah.

Sejarah Keruangan

: Merupakan sejarah dari penguasaan dan

pengelolaan ruang pada suatu wilayah

Partisipasi

: Merupakan keterlibatan mental dan emosi banyak

pihak untuk mencapaian tujuan dan ikut

bertanggung jawab di dalamnya mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan juga ikut memikul

tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan

dan tingkat kewajibannya.

Kartografi Sosial

: Merupakan turunan ilmu kartografi yang lebih

mementingkan unsur-unsur sosial dalam

menyampaikan informasi keruangan

Diseminasi suatu kegiatan yang ditujukan pada kelompok

target atau individu agar mendapatkan informasi

sehingga timbul kesadaran menerima dan akhirnya

memanfaatkan informasi tersebut

Padiatapa /Free Prior

Infom Consent

: Merupakan keputusan yang dibuat oleh

masyarakat secara bebas dan dengan kesadaran

Page 12: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

11

dalam kerangka kegiatan pemetaan partisipatif.

Sebelum keputusan ini dibuat, masyarakat harus

terlebih dulu mendapatkan informasi yang cukup.

Contributor terlatih Lembaga-lembaga yang memiliki kopetensi untuk

memfasilitasi

Wali Data Lembaga atau institusi pemilik data yang ditunjuk

oleh kelompok masyarakat atau komunitas untuk

mengelola dan menggunakan data hasil pemetaan

partisipatif.

SINGKATAN

BIG : Badan Informasi Geospasial

PPIG : Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi

Geospasial

RBI : Rupa Bumi Indonesia

UTM : Universal Transfer Mercator (Sistem Koordinat Peta

Nasional)

FPIC : Free Prior Infom Consent

PP : Pemetaan Partisipatif

RBI : Rupa Bumi Indonesia

IGD : Informasi Geospasial Dasar

IGT : Informasi Geospasial Tematik

WMS : Web Map Service

WFS : Web Feature Service

Page 13: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

12

BAGAN GRAFIS PROSEDUR

Page 14: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

13

Page 15: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

14

Page 16: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

15

Page 17: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

16

Page 18: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

17

BAGAN NARATIF PROSEDUR

Tahap 1 : Diseminasi Informasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada

masyarakat mengenai kegiatan pemetaan partisipatif melalui informasi

maupun diskusi. Ini merupakan bagian dari proses Padiatapa yaitu

memberikan informasi yang cukup terlebih dulu sebelum masyarakat

dapat memutuskan apakah akan melakukan pemetaan atau tidak.

Informasi minimal yang diberikan dan didiskusikan sejarah wilayah

dan perspektif ruang tradisional masyarakat. Informasinya seperti

apa saja tujuan, apa saja manfaat yang akan didapat, bagaimana

proses yang akan dilalui maupun konsekuensi yang akan di

terima.Diskusi sejarah wilayah dan perspektif ruang tradisional

masyarakat

Untuk beberapa daerah informasi bisa disampaikan oleh fasilitator

dengan melakukan kunjungan lapangan. Informasi juga bisa

disampaikan oleh pihak lain yang mengetahui maupun dari sumber-

sumber lainnya seperti media online, cetak dan elektronik lainnya

Berdasarkan jenisnya terbagi menjadi :Diseminasi Informasi

Mandiri,Masyarakat mendapatkan informasi secara mandiri dan

mendiskusikannya dengan masyarakat lainnya. Diseminasi Melalui

Fasilitator,Fasilitator melakukan kunjungan masyarakat baik diminta

maupun inisiatif lembaga fasilitator

Metode Kegiatan:

Musyawarah kampung, diskusi non formal maupun pendekatan

pertemuan menurut tradisi setempat

Output :

- informasi tentang seputar pemetaan partisipatif online dan offline

- Kesepakatan masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan PP

Tahap 2 : Pengajuan Layanan PP

Masyarakat :

Masyarakat mengirimkan surat pengajuan untuk mendapatkan

Page 19: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

18

layanan pemetaan partisipatif kepada Organisasi Fasilitator PP. Tanpa

ada surat resmi maka layanan pemetaan partisipatif tidak akan

dilakukan. Surat dikirim bisa melalui organisasi pendamping maupun

langsung kepada simpul-simpul layanan PP. Untuk memudahkan

masyarakat dalam membuat surat permohonan maka disediakan form

Surat Pengajuan

Lembaga Fasilitator PP :

Setelah surat diterima maka akan dilakukan pengkajian kelayakan

yang nantinya akan diputuskan apakan akan dilakukan layanan,

penundaan layanan atau tidak melakukan layanan. Ketentuan

diterima atau tidak berdasarkan ketentuan internal lembaga fasilitator

pemetaan partisipatif. Lembaga fasilitator pemetaan partisipatif

berkewajiban untuk menyampaikan syarat-syarat dan ketentuan

untuk menerima, menunda maupun menolak pengajuan.

Output :

Surat permohonan difasilitasi penyelenggaran pemetaan

partisipatif

Surat persetujuan atau penangguhan persetujuan memfasilitasi

penyelenggaraan pemetaan partisipatif

Tahap 3 : Pengenalan Metode Pemetaan Partisipatif

Lembaga Fasilitator PP :

Memfasilitasi pertemuan kampung atau diskusi dengan melibatkan

beberapa berbagai pihak mengenai : :

Menjelaskan tentang apa itu peta, maksud dan tujuan pemetaan,

prinsip-prinsip pemetaan partisipatif, aspek teknis PP,

kesepakatan-kesepakatan yang harus dibangun sebelum dan

sesudah PP, penggunaan PP.

Menjelaskan alur proses PP dan pentingnya partisipasi

Metode Kegiatan:

Musyawarah kampung

Tahap 4 : Lokakarya Perencanaan Pelaksanaan PP

Fasilitator akan memfasilitasi sebuah lokakarya kampung dengan

melibatkan sebanyak-banyaknya masyarakat setempat untuk

Page 20: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

19

mendiskusikan dan merencanakan antara lain :

Menentukan tujuan pemetaan

Identifikasi wilayah yang akan dipetakan berupa peta sketsa

Identifikasi kebutuhan pelaksanaan pemetaan dan penyiapan alat

Pembentukan tim kerja

Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan pemetaan

Menentukan Metode tekhnis PP (Survey GPS, PPSL)

Kesepakatan biaya dan sumber pendanaan

Kesepakatan aturan main penggunaan peta

Metode Kegiatan:

Musyawarah kampung

Cara mendapatkan peta RBI

Tahap 5 : Permohonan Pengadaan Peta Dasar/Peta Referensi

Sebagai syarat untuk melakukan pemetaan harus ada peta dasar yang

menjadi sebagai acuan dasar dalam pemetaan. Namun di beberapa

daerah terkadang tidak tersedia peta dasar atau tidak sesuai dengan

skala diharapkan maka perlu ada peta acuan lainnya yang

direkomendasikan.

Masyarakat :

Melakukan permohonan peta dasar atau peta refernsi lainnya dengan

menyertakan perkiraan cakupan wilayah yang dipetakan berupa titik

koordinat, polygone atau menyebutkan desa, kecamatan, kabupaten

dan provinsi. Pengajuan dilakukan dengan surat resmi. Untuk

memudahkan pembuatan surat maka disediakan form dasar yang bisa

diisi.

Fasilitator :

Dalam beberapa hal, untuk pengajuan fasilitator diminta untuk

membantu proses menghubungkan masyarakat dengan BIG dalam

kerangka permohonan pengadaan Peta Dasar/Peta Referensi

BIG :

Menyediakan peta dasar yang diperlukan dalam kegiatan PP

Jika peta yang dimaksud tidak tersedia atau skalanya tidak memenuhi

persyaratan maka BIG dapat merekomendasikan peta atau data

lainnya yang bisa menjadi referensi PP

BIG menyediakan akses kepada organisasi fasilitator PP agar bisa

mengakses peta dasar

Page 21: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

20

Tahap6 : Pelatihan Teknik Pemetaan Partisipatif

Masyarakat :

Sebelum melakukan PP, tim PP yang telah ditunjuk harus mengikuti

pelatihan secara aktif dan penuh. Harapannya anggota tim PP

memiliki pengetahuan dan keterampilan mulai dari perencanaan

pengambilan data lapangan sampai dengan penggambaran peta.

Fasilitator akan memberikan pelatihan dengan materi antara lain :

Pembukaan (perkenalan, harapan dan kekhawatiran, kontrak

belajar)

Pengenalan Pemetaan partisipatif (latar belakang, pengertian,

manfaat dan aspek hukum)

Pengenalan peta dan pemetaan (apa itu peta, bagian-bagian peta,

Skala, Koordinat, perhitungan data peta, penggambaran,

perhitungan luas,finishing peta

Pelatihan alat dan Teknis Pemetaan Partisipatif (pengenalan alat,

teknik menggunakan alat, data lapang)

Simulasi pemetaan (peran dalam tim, teknis pengambilan data,

pencatatan data lapangan, penggambaran peta dan sharing

pengelaman lapang.

Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (agenda pemetaan,sketsa

pembagian jalur pemetaan)

BIG dan Lembaga Fasilitator Pemetaan Partisipatif:

Memberikan dukungan dengan secara teratur melakukan peningkatan

kapasitas teknis berupa pelatihan untuk pelatih kepada fasilitator

yang menjadi pelatih dan pendamping kegiatan PP

Tahap7 : Perencanaan Teknis Pelaksanaan Pemetaan Partisipatif

Fasilitator memfasilitasi tim PP untuk membuat perencanaan

mengenai :

Data apa yang akan diambil baik itu data sosial maupun data

spatial

Membuat jalur survey berdasarkan sketsa wilayah dan pembagian

tugas kelompok-kelompok pengambilan data lapangan

Persiapan alat pemetaan (perlengkapan survey dan

penggambaran)

Page 22: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

21

Persiapan hal teknis maupun non teknis lainnya seperti logistik,

penanda batas dan lainnya

Tahap 8 : Pengambilan data lapangan

Tim PP terdiri dari dua tim yaitu Tim Data Spasial dan Non Spasial

yang bertugas untuk melakukan :

Pengambilan data (survey) batas wilayah

Pengambilan data (survey) Tempat-tempat penting dan informasi

penting

Pengambilan data (survey) Tata Guna Lahan

Pengambilan data (survey) Sarana Umum

Fasilitator :

Akan melakukan asistensi tim PP dalam melakukan pengambilan data

lapangan dengan memastikan bahwa pengambilan sudah sesuai

kaidah kartografi dan kartografi sosial

Tahap 9 : Perapihan, verifikasi, rekapitulasi data lapangan

Tim Pelaksana PP :

Dalam melakukan pencatatan data lapangan kecendrungan data yang

ditulis tidak rapi, kotor, bahkan ada yang salah catat. Sehingga

sebelum dilakukan pengolahan data menjadi peta maka semua catatan

perlu dirapikan, memperjelas tulisan , melakukan pengecekan apakah

data yang catat sudah benar atau tidak dan hal lainnya.

Data-data yang ada kemudian direkapitulasi diantaranya berdasarkan

:

- Jenis data spatial yang akan digambarkan dalam peta seperti

titik, titik yang akan jadi garis, titik yang akan menjadi polygone

- Jenis data berdasarkan klasifikasi layer atau tematik misalnya

data batas, data untuk fasilitas umum, data untuk titik penting

dan lainnya

- Untuk yang akan dioah menjadi data digital maka perlu

mencocoknya dengan data pendukung seperti data titik koordinat

dengan foto, cerita/narasi tentang titik tersebut dll

- Dan lain-lain sesuai kebutuhan

Page 23: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

22

Fasilitator :

Melakukan asistensi kepada tim pelaksana PP dalam menjaga

kualitas pengolahan data lapangan

Tahap10 : Pengolahan Data dan Penggambaran Peta

Tim PP :

- Menentuntukan jenis data dan informasi apa saya yang akan

dimasukkan kedalam peta

- Mengolah data lapangan menjadi peta manual dengan bantuan

kertas milimeterblock

- Memindahkan peta manual dikertas milimeter blok ke kertas

kalkir

- Mengoverlay dan menambahkan dengan peta dasar, data primer

dan data skunder lainnya

- Layout peta

Fasilitator :

- Memfasilitasi pengolahan data sampai menjadi peta manual yang

telah di layout di kertas kalkir

- Membantu masyarakat mendigitalisasi peta manual dengan

melibatkan secara aktif seluruh anggota tim

- Membantu pengolahan data skunder, citra peta dasar dan lainnya

untuk melengkapi dan memperkuat hasil pemetaan partisipatif

Tahap11 : Klarifikasi dan verifikasi draft Peta Spasial dan Non Spasial

Merupakan sebuah tahapan untuk melihat secara bersama draft Peta

dengan melibatkan masyarakat setempat maupun perwakilan

masyarakat yang berbatas. Harapannya ada koreksi dan masukkan

terhadap draft peta yang telah dibuat.

Penyelenggara PP dengan di fasilitasi oleh Fasilitator :

- Menyiapkan penyelenggaraan proses pertemuan klarifikasi dan

verifikasi dengan (a) Menentukan para pihak yang akan diundang,

(b) Penyiapan alur proses (c) Penyiapan alat dan tempat dan (d)

menyiapkan hal teknis dan non teknis lainnya seperti konsumsi,

siapa yang akan mempresentasikan draf dan lainnya

- Menyelenggarakan pertemuan klarifikasi dan verifikasi dengan

kegiatan utama mengecek/koreksi secara bersama informasi draft

Page 24: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

23

peta (posisi objek, penamaan, penambahan atau pengurangan

informasi, tata batas

- Menyepakati siapa saja akan akan bertanda tangan pada peta dan

berita acara kesepakatan batas

- Membuat aturan mengenai penggunaan hasil pemetaan

partisipatif oleh pihak lain

- Menetapkan siapa yang akan menjadi wali data hasil pemetaan

partisipatif dan membuat aturan kesepakatan dengan pihak yang

ditunjuk sebagai wali data

Metode :

Musyawarah Kampung

Tahap 12 : Revisi dan Finalisasi Peta

Tim PP dengan di fasilitatsi oleh Fasilitator melakukan :

- Penambahan atau perbaikan draft peta berdasarkan catatan hasil

klarifikasi dan verifikasi draft peta

- Menyiapkan draft final peta partisipatif yang telah siap untuk di

sahkan

Tahap 13 : Pengesahan Peta

Tim PP dengan difasilitasi oleh Fasilitator :

- Penyiapan surat berita acara kesepakatan batas wilayah

- Memfasilitasi proses penanda tangan peta final

- Memfasilitasi Penandatanganan Peta

Tahap 14 : Penyerahan Peta

Tim PP dengan difasilitasi oleh Fasilitator :

Menyerahkan secara resmi hasil pemetaan partisipatif kepada

masyarakat melalui pimpinan masyarakat

Kedua belah pihak dengan disaksikan oleh fasilitator akan menanda

tangani berita acara penyerahan peta

Proses Pemetaan Partisipatif Selesai. Tahap selanjutnya untuk persiapan integrasi dan

penyerapan hasil PP

Tahap 15 : Pengajuan Integrasi dan Penyerapan hasil PP

Page 25: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

24

Harapan dari pemetaan partisipatif adalah hasilnya dapat diterima

menjadi salah satu rujukan dalam pengambilan kebijakan keruangan

maka petanya harus bisa dibagi dan dintegrasikan. Untuk hal

tersebut maka masyarakat harus mengajukan integrasi dan

penyerapan dengan kebijakan one map.

Masyarakat :

Membuat permohonan pengajuan integrasi dan penyerapan ke Badan

Informasi Geospatial

BIG :

Agar peta masyarakat bisa dintergasikan maka ada syarat dan kualitas

minimal yang harus dipenuhi. BIG akan melakukan pengujian teknis

berdasarkan standart yang sudah ada.

Dalam melakukan pengujian hasil pemetaan partisipatif, BIG bisa

menunjuk fasilitator PP untuk membantu secara sukarela.

Fasilitator yang ditunjuk tersebut sudah dilatih oleh BIG

Fasilitator :

Merupakan fasilitator yang terlatih dalam melakukan pengujian

kualitas teknis hasil pemetaan partisipatif.

Fasilitator secara sukarela dapat melakukan pengujian kualitas teknis

atas permintaan pejabat BIG yang berwenang

Jika kualitas teknis tidak memenuhi syarat minimal maka hasil PP

tersebut tidak bisa dintegrasikan di one map. Namun masyarakat bisa

melakukan perbaikan-perbaikan sseuai dengan rekomendasi yang

dikeluarkan oleh BIG

Page 26: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

25

Page 27: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

26

BAGAN NARATIF PROSEDUR

Tahap 1 : Menyusun kriteria layak dipakai sebagai IGD pada peta dasar dan

IGT pada peta tematik.

Pejabat Kedeputian IGD dan IGT terkait

1. Menyusun panduan penialian kualitas geometri dan atribut serta

kelengkapan data peta partisipatif;

A. Kriteria layak adalah secara planimetris dan kelengkapan atribut

memenuhi syarat minimum hasil seperti yang tersebut :

a) Kualitas / Akurasi geometri data spasial

Evaluasi data Luasan/poligon (mis. Rumah) :

- Apabila hasil evaluasi dengan metode near-distance pada

selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada

perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur

referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan:

- Apabila hasil evaluasi dengan metode polygon-circularity

pada selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada

perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur

referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan:

- Apabila hasil evaluasi dengan metode polygon area pada

selang kepercayaan 90% menunjukkan tidak ada

perbedaan signifikan antara sampel dengan data/fitur

referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000) dan:

Evaluasi data garis (mis. Jalan):

- Apabila hasil evaluasi terhadap sampel terhadap data/fitur

referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000)

dengan metode line buffer-overlap menunjukkan hasil

bahwa overlap di atas 60% dan:

- Apabila hasil evaluasi terhadap sampel terhadap data/fitur

referensi (pada peta berskala paling rendah 1:10.000)

dengan metode line buffer-overlap menunjukkan hasil

bahwa overlap di atas 60%

b) Kualitas / Akurasi atribut data spasial

- Apabila hasil evaluasi pencocokkan data atribut antara

sampel data dan data/fitur referensi menunjukkank

kesesuaian di atas 70% dan:

Page 28: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

27

- Apabila hasil evaluasi pencocokkandata atribut antara

sampel data dengan data/fitur referensi menunjukkan

kesesuaian di atas 70%

B. Kriteria layak dapat dilihat bahwa data yang dimasukkan adalah

oleh kontributor terlatih atau kontributor umum namun harus

telah dievaluasi dan divalidasi (trust).

C. Kriteria layak adalah apabila ditinjau dari sisi hak penggunaan

data (copyright), dataset pada area yang akan diserap terbebas

dari komplain plagiat dan sudah mengadopsi CCL (comon creative

license).

Pejabat Kedeputian IIG terkait

1. Membuat halaman website terkait manajemen job penilaian kualitas

berbasis kesukarelaan atau kewilayahan pada portal InaSDI

Tahap 2 : Penerapan hak penggunaan data CCL (Comon Creative License).

Pejabat Kedeputian IIG terkait

1. Menerapkan copyright CCL pada data yang dipilih.

2. Memberikan panduan terkait hak penggunaan data.

Tahap 3 : Pemilihan data untuk diserap

Pejabat Kedeputian IIG terkait

1. Memonitor dan mengelola halaman website tugas/job berdasarkan

wilayah area.

2. Melakukan program monitor untuk mendukung penyerapan secara

berkala per 3 bulan.

3. Memilih data untuk diserap setiap 6 bulan.

Kontributor terlatih:

1. Membantu BIG memonitor halaman website tugas/job

2. Memberikan rekomendasi akivitas penyerapan data kepada BIG.

Tahap 4 : Pelaksanaan validasi terhadap data dipilih

Pejabat Kedeputian IGD terkait

1. Menyediakan panduan pemilihan alat survei untuk melakukan cek

lapangan terhadap data peta partisipatif.

2. Membuat spesifikasi teknis alat GPS dengan ketentuan:

Page 29: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

28

a. Memiliki kemampuan untuk memuat data vektor.

b. Mampu menerima koreksi sinyal, dan lebih direkomendasikan

yang mampu menerima koreksi DGPS.

c. Memiliki akurasi pengukuran posisi horisontal minimal 2-5 m.

Kontributor

1. Memasang data spasial atau raster ke alat GPS.

2. Mengoperasikan GPS untuk melakukan digitasi sesuai kondisi

lapangan dan selanjutnya mendapatkan secara langsung perbedaaan

posisi geometri.

Tahap 5 : Publikasi data tervalidasi

Pejabat Kedeputian IIG terkait

1. Mempublikasikan data tervalidasi ke publik untuk diberikan

komentar atau masukan terkait isu hak penggunaan data dan

akurasi serta kelengkapan data pada halaman website pada Portal

InaSDI khusus dengan menampilkan daftar data tervalidasi validasi

berikut dengan riwayat data (kontributor, data referensi) serta

informasi tentang kesimpulan akurasi spasial, kesimpulan akurasi

atribut, kesimpulan kualitas data secara umum.

Kontributor

1. Memberikan masukan dan komentar aspek hak penggunaan data,

akurasi serta kelengkapan data.

2. Menyetujui data tervalidasi untuk dimuat dan digunakan.

Tahap 6 : Mengimpor data ke basisdata RBI dan peta tematik

Pejabat Kedeputian IIG terkait

1. Menyediakan halaman website pada Portal InaSDI untuk

memfasilitasi pemasukan (entry) hasil evaluasi meliputi: cakupan

tugas/job, kesimpulan akurasi spasial, kesimpulan akurasi atribut,

kesimpulan kualitas data secara umum.

Kontributor

1. Memasukkan data hasil evaluasi untuk setiap job yang diselesaikan

2. Memberikan rekomendasi terhadap hasil yang didapat

3. Mengecek penyajian grafik dan tabel hasil evaluasi kualitas

Page 30: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

29

Tahap 7 : Penetapan kriteria data yang dapat diserap

Pejabat Kedeputian IGD terkait

1. Menampilkan fitur-fitur data partisipatif yang sudah diimpor ke

basisdata RBI sebagai WMS atau WFS melalui portal InaSDI.

2. Pemilihan fitur yang ditampilkan atau disediakan sebagai servis

dapat menyesuaikan skala peta yang menjadi prioritas publikasi

melalui portal InaSDI.

Page 31: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

30

KETERANGAN LAINNYA YANG MENDUKUNG SOP

1) Peralatan Pemetaan Partisipatif

Mempertimbangkan kesempatan seluas-luasnya partisipasi masyarakat dalam

melakukan pemetaan partisipatif maka dibuka peluang-peluang menggunakan

berbagai alat pemetaan baik itu GPS Navigasi, GPS untuk pemetaan, GPS Geodetic

dan Kompas. Begitu juga metode teknis pengumpulan data, dibuka peluang kepada

berbagai untuk mengembangkan metode dengan tujuan lebih bisa meningkatkan

partisipatif dan membantu proses percepatan penyelesaian peta. Hal yang terpenting

adalah setiap peta wajib mencantumkan GPS yang digunakan secara jujur beserta

peta rujukan yang digunakan. Begitu pula dengan metode pengumpulan datanya.

2) Standar Minimum Peta Partisiaptaif

a) Kegiatan pemetaan partisipatif, paling tidak, akan menghasilkan 2 hasil : a) peta-

peta partisipatif; b) data/informasi sosial komunitas.

b) Peta-peta partisipatif memuat kelengkapan sebagai berikut:

Judul peta

Isi peta

Skala peta

Legenda peta

Inset peta

Arah mata angin

Koordinat geodetik dan atau koordinat proyeksi

Referensi

Keterangan tambahan

Pengesahan peta

Toponimi (nama-nama tempat yang diketahui masyarakat setempat)

menggunakan bahasa lokal

c) Berbagai jenis peta yang dihasilkan dalam pemetaan partisipatif antara lain:

Peta wilayah (adat,desa,administrasi)

Peta Landscap ( DAS,bentang alam)

Peta penggunaan lahan

Peta Perencanaan (kelola laut,pesisir dan darat)

d) Jenis peta yang dihasilkan dalam suatu kegiatan pemetaan partisipatif adalah

berdasarkan permintaan dan atau kesepakatan komunitas yang menyelenggarakan

pemetaan partisipatif tersebut.

e) Isi informasi sosial komunitas meliputi:

Page 32: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

31

Informasi dasar dan administrasi

Demografi dan kependudukan

Rincian batas-batas wilayah administrasi dan atau wilayah adat

Sejarah dan asal usul komunitas

Sosial dan ekonomi komunitas

Kelembagaan adat dan atau komunitas

Hukum adat dan atau berbagai kesepakatan tradisional

Sistem hak-hak atas tanah

Kearifan tradisional

f) Pihak yang bertanggung jawab dan atau mengesahkan peta partisipatif dan

informasi sosial tentang komunitas yang dihasilkan dari kegiatan pemetaan

partisipatif adalah wakil-wakil komunitas yang disepakati berdasarkan rapat di

dalam komunitas.

g) Peta-peta partisipatif dan informasi sosial yang dihasilkan dalam kegiatan

pemetaan partisipatif disimpan oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh komunitas.

Penggunaan lebih lanjut peta-peta partisipatif atau informasi lainnya harus

berdasarkan persetujuan komunitas; yang prosedurnya diatur kemudian.

3) Protokol penggunaan hasil pemetaan Partisipatif

- Aturan penggunaan hasil PP oleh pihak lain ditetapkan berdasarkan kesepakatan

bersama masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hasil pemetaan partisipatif

kepada pihak luar maka akan ditunjuk wali data.

- Hubungan antara Wali dan Pemilik hasil PP akan disepakati bersama dengan

kedua belah pihak,dalam hal masyarakat berhubungan langsung dengan wali data

maka walidata harus membuat protocol penggunaan data dan diinformasikan

kepada masyarakat.dalam hal masyarakat berhubungan dengan lembaga fasilitator

PP maka lembaga Fasilitator PP harus membuat protocol penggunaan data.

Lembaga fasilitator PP dengan walidata harus membuat protocol penggunaan data.

- Aturan dasar mengenai penggunaan hasil PP dan perwalian data dituliskan di peta

dan lembar pengesahan peta

- Tema peta yang bisa dipublikasikan ditetapkan berdasarkan kesepakatan

masyarakat.

- Penggunaan data hasil PP oleh pihak lain harus mencantumkan sumber data dan

harus memiliki surat ijin tertulis dari wali data.

- Pihak lain yang menggunkan data peta PP untuk kepentingan kajian dan penelitian

harus menyerahkan hasil kajian/share hasil kajiannya.

Page 33: SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PARTISIPATIF

32

4) Integrasi dan penyerapan hasil pemetaan partisipatif

- Merupakan upaya agar hasil pemetaan partisipatif dapat menjadi rujukan berbagai

pihak terutama dalam penentuan kebijakan dan perencanaan pada wilayah

tersebut

- Merupakan upaya partisipasi masyarakat dalam keikutsertaannya dalam

menyediakan informasi geospatial yang lebih baik dan lebih lengkap

- Agar informasinya layak dan bisa dipertanggung jawabkan maka perlu ada uji

kelayakan teknis peta dan informasi sosial. Namun jika hasil PP hanya digunakan

secara internal saja maka tidak diperlukan proses ini.

- Hasil Pemetaan Partisipatif dapat digunakan untuk mendorong pengakuan wilayah

masyarakat hukum adat dan wilayah kelola

Lampiran-Lampiran

Formulir Surat Permohonan Fasilitasi Pemetaan Partisipatif

Formulir Permohonan Pengadaan Data Dasar (Peta Dasar) kepada BIG

Format Berita Acara Kesepakatan Pengecekan Titik Tata Batas di Lapangan

Format Berita Acara Kesepakatan Tata Batas

Format Berita Acara Serah Terima Peta Partisipatif

Format Surat Pernyataan Mengenai Informasi Dalam Peta

Format Surat Pengantar dan Penyerahan Kelayakan Bagi Peta Pemetaan Partisipatif

untuk Diintegrasikan oleh BIG