PAI Kel 1 (Manusia dalam Pandangan Islam).pptx

23
KELOMPOK 1 Ahmad Ridho, Ayu Ratnasari, Sirka Rajulon Fisika, Universitas Brawijaya Senin, 12 Oktober 2015 MANUSIA DALAM PADANGAN ISLAM

Transcript of PAI Kel 1 (Manusia dalam Pandangan Islam).pptx

KELOMPOK 1Ahmad Ridho, Ayu Ratnasari, Sirka RajulonFisika, Universitas Brawijaya Senin, 12 Oktober 2015

MANUSIA DALAM PADANGAN ISLAM

DAFTAR ISI

• Hakikat manusia Menurut Islam

• Asal usul dan Proses Penciptaan Manusia

• Status dan Peran Manusaia Sebagai Hamba Alah SWT

• Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah SWT

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

Pengertian Manusia Menurut Para Ahli

1. Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang (Nicolaus D. & A. Sudiarja)

2. Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana” (Abineno J. I)

3. Al-insan (manusia) adalah mahluk ciptaan Allah yang memiliki potensi untuk beriman (kepada Allah), dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggungjawab atas segala perbuatanya dan berakhlak (N.A Rasyid).

Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang tidaklah muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri dan merupakan makhluk paling mulia.

Surah Al-’Alaq ayat 2 :

Artinya: Dia (Allah) telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Surah At-Tin ayat 4 :

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

Hakikat Manusia ada 4, yaitu :

1. Makhluuq (yang diciptakan)

2. Mukarram (yang dimuliakan)

3. Mukallaf (yang mendapatkan beban)

4. Mukhayyar (yang bebas memilih)

5. Majziy (yang mendapat balasan)

Berada dalam fitrah dapat membawa manusia ke arah kebaikan misalnya hati nurani dapat membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. [QS Ar Ruum:30]

Memiliki kebutuhan Sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan. Maka sangat mungkin manusia memiliki kebutuhan atau kehendak kepada Allah. [QS Faathir:15]

Artinya: Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji

Makhluuq (Yang Diciptakan)

Mukarram (yang Dimuliakan)

Diberi keistimewaan [QS Al Isra:70]

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan

Ditundukkan alam untuknya . Semua alam ini termasuk dengan isinya ini Allah peruntukkan untuk manusia. [QS Al Jaatsiyah:13]

Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

Manusia secara umum diciptakan oleh Allah untuk beribadah sebagai konsekuensi dari kesempurnaan yang diperolehnya. [QS Adz Dzaariyaat:56]

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Allah mengetahui siapa sebenarya manusia, sehingga Allah tetap menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi walaupun malaikat tidak setuju. [QS Al Baqarah:30]

Mukallaf (yang Mendapatkan Beban)

QS Al Kahfi Ayat 29

Mukhayyar (yang Bebas Memilih)

Artinya: Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek

Majizy (yang Mendapat Balasan)

Atinya: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.

Artinya: Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."

As-Sajdah 19-20

ASAL-USUL DAN PROSES PENCIPTAAN MANUSIAAI-Qur'an yang mengungkapkan proses kejadian manusia itu antara lain terdapat di dalam surat al-Mu'minun ayat 12-14:

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (Al Mu’minun 12)

Diciptakan dari Sari Pati Tanah (Sulalatin Min Thin)

Lalu menjadi air mani (nuthfah disimpan dalam rahim)

Artinya: Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (Al Mu’minun 13)

Kemudian menjadi Segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging (mudhghah) lalu dibentuk Tulang belulang ('idhaman) dan Dibungkus dengan daging (lahman). Dan akhirnya menjadi Makhluk yang (berbentuk) lain (janin)

Artinya: Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (Al Mu’Mminun 14)

Kemudian lahir dalam bentuk bayi dan tumbuh dewasa, hingga pikun

Artinya: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (Al-Hajj 5)

STATUS DAN PERAN MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Sebagai Hamba Allah

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Ad-Dzariyat 56).

Sebagai Khalifah

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. “Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? “Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 30)

Sebagai Makhluk Pengemban Amanah

Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (Q.S Al-Ahzab: 72)

TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH

Ibadah

Ibadah Muhdah (Murni), yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata caranya, dan syarat-syarat pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadits yang tidak boleh diubah, ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.

Ibadah ‘Ammah (Umum), yaitu pengabdian yang dilakuakn oleh manusia yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas dan kegiatan hidup yang dilaksanakan dalam konteks mencari keridhaan Allah SWT

Belajar

Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an (Surat An Naml : 15))

Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman“ (An Naml : 15)

Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran dan juga Al Bayan (At-Taubah 122). Selain itu, kita juga perlu untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan

Mengajarkan Ilmu dan Mengamalkan

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya (AT-Taubah 122)

Sekian, Semoga Bermanfaat