Pa' Jangga_far-Toks II

41
BAB I OBAT-OBAT SYARAF OTONOM Pengertian Susunan saraf otonom adalah susunan saraf yang bekerja tanpa mengikuti kehendak kita. Misalnya detak jantung, mata berkedip, kesadaran, pernafasan maupun pencernaan makanan. Menurut fungsinya, susunan saraf otonom dibagi menjadi 2 bagian, antara lain: Susunan saraf simpatis (adrenergik dan adrenolitik) Susunan saraf parasimpatis (kolinergik dan anti kolinergik) Pada umumnya kedua saraf ini bekerja berlawanan tetapi dalam beberapa hal khasiatnya berlainan sekali atau bahkan bersifat sinergis. Rangsangan dari susunan saraf pusat untuk sampai ke ganglion efektor memerlukan suatu penghantar yang disebut transmiter neurohormon atau neurotransmiter. Bila rangsangan tersebut berasal dari saraf simpatis maka neurohormon yang bekerja adalah noradrenalin (adrenalin) atau norepinephrin (epinefrin). Sebaliknya apabila rangsangan tersebut berasal dari saraf parasimpatis, maka yang neurohormon yang bekerja adalah asetilkolin. Untuk menghindarkan kumulasi dari neurohormon yang dapat mengakibatkan perangsangan saraf terus menerus maka neurohormon harus diuraikan oleh enzim khusus yang terdapat dalam darah maupun jaringan. Untuk neurohormon noradrenalin diuraikan oleh enzim metil transferase dan didalam hati oleh Mono Amin Oksidase (MAO) sedangkan neurohormon asetilkolin diuraikan oleh enzim kolinesterase. Obat-obat otonom bekerja mempengaruhi penerusan impuls dalam susunan saraf otonom dengan jalan mengganggu sintesa, penimbunan, pembebasan atau penguraian neurohormon tersebut dan khasiatnya atas reseptor spesifik. Penggolongan Berdasarkan khasiatnya obat-obat saraf otonom dibagi menjadi: A. Obat yang berkhasiat terhadap saraf simpatis: 1. Simpatomimetik / adrenergik, yaitu obat yang meniru efek perangsangan dari saraf simpatis (oleh noradrenalin), contohnya efedrin, isoprenalin dll 2. Simpatolitik / adrenolitik, yaitu obat yang meniru efek bila saraf simpatis ditekan atau melawan efek adrenergik, contohnya alkaloida sekale, propanolol, dll B. Obat yang berkhasiat terhadap saraf parasimpatis: 1. Para simpatomimetik / kolinergik, yaitu obat yang meniru perangsangan dari saraf parasimpatis oleh asetilkolin, contohnya pilokarpin dan phisostigmin. 2. Parasimpatolitik / anti kolinergik, yaitu obat yang meniru bila saraf parasimpatis ditekan atau melawan efek kolinergik, contohnya alkaloida belladonna A. Saraf Simpatis 1. Adrenergik (simpatomimetik) Berdasarkan titik kerjanya pada sel-sel efektor dari organ ujung adrenergik dibagi menjadi reseptor α (alfa) dan β (beta), dan berdasarkan efek fisiologisnya dibagi menjadi α1 (alfa-1) dan α2 (alfa-2) serta β1 (beta-1) dan β2 (beta-2). Pada umumnya stimulasi pada reseptor menghasilkan efek-efek sebagai berikut: Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otot-otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan efek bertambahnya sekresi ludah dan keringat. Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan darah. Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung. Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme glikogen dan lemak Penggunaan Penggunaan obat-obat adrenergik, antara lain: Shock, dengan memperkuat kerja jantung (1) dan melawan hipotensi (), contohnya adrenalin dan noradrenalin Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (2), contohnya salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin. Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan noradrenalin (2 ), contohnya metildopa dan klonidin. Vasodilator perifer, dengan menciutkan pembuluh darah di pangkal betis dan paha (claudicatio intermitens). Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang bengkak () contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin. Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata (), contohnya fenilefrin dan nafazolin. Anoreksans, dengan mengurangi napsu makan pada obesitas (2), contohnya fenfluramin dan mazindol. Penghambat his dan nyeri haid (dysmenore) dengan relaksasi pada otot rahim (2), contohnya isoxuprin dan ritordin. Zat tersendiri Adrenalin atau epinefrin Memiliki semua khasiat adrenergik dan dengan efek lebih kuat seperti stimulasi jantung dan bronkodilatasi. Obat ini digunakan pada Kolaps, shock, atau jantumg berhenti Asma (diberikan dalam bentuk injeksi karena terurai oleh asam lambung) Glaukoma dengan efek midriatik Pilek dan hidung tersumbat dengan efek dekongestif Anestetika lokal guna memperpanjang efeknya Efek samping pada dosis tinggi adalah nekrosis jaringan menjadi mati karena vasokontriksi, dan akhirnya kolaps. 1

Transcript of Pa' Jangga_far-Toks II

Page 1: Pa' Jangga_far-Toks II

BAB I OBAT-OBAT SYARAF OTONOM

PengertianSusunan saraf otonom adalah susunan saraf yang bekerja tanpa mengikuti kehendak kita. Misalnya detak jantung, mata berkedip,

kesadaran, pernafasan maupun pencernaan makanan. Menurut fungsinya, susunan saraf otonom dibagi menjadi 2 bagian, antara lain: Susunan saraf simpatis (adrenergik dan adrenolitik) Susunan saraf parasimpatis (kolinergik dan anti kolinergik)

Pada umumnya kedua saraf ini bekerja berlawanan tetapi dalam beberapa hal khasiatnya berlainan sekali atau bahkan bersifat sinergis. Rangsangan dari susunan saraf pusat untuk sampai ke ganglion efektor memerlukan suatu penghantar yang disebut transmiter neurohormon atau neurotransmiter. Bila rangsangan tersebut berasal dari saraf simpatis maka neurohormon yang bekerja adalah noradrenalin (adrenalin) atau norepinephrin (epinefrin). Sebaliknya apabila rangsangan tersebut berasal dari saraf parasimpatis, maka yang neurohormon yang bekerja adalah asetilkolin.

Untuk menghindarkan kumulasi dari neurohormon yang dapat mengakibatkan perangsangan saraf terus menerus maka neurohormon harus diuraikan oleh enzim khusus yang terdapat dalam darah maupun jaringan. Untuk neurohormon noradrenalin diuraikan oleh enzim metil transferase dan didalam hati oleh Mono Amin Oksidase (MAO) sedangkan neurohormon asetilkolin diuraikan oleh enzim kolinesterase.

Obat-obat otonom bekerja mempengaruhi penerusan impuls dalam susunan saraf otonom dengan jalan mengganggu sintesa, penimbunan, pembebasan atau penguraian neurohormon tersebut dan khasiatnya atas reseptor spesifik. PenggolonganBerdasarkan khasiatnya obat-obat saraf otonom dibagi menjadi: A. Obat yang berkhasiat terhadap saraf simpatis:

1. Simpatomimetik / adrenergik, yaitu obat yang meniru efek perangsangan dari saraf simpatis (oleh noradrenalin), contohnya efedrin, isoprenalin dll

2. Simpatolitik / adrenolitik, yaitu obat yang meniru efek bila saraf simpatis ditekan atau melawan efek adrenergik, contohnya alkaloida sekale, propanolol, dll

B. Obat yang berkhasiat terhadap saraf parasimpatis: 1. Para simpatomimetik / kolinergik, yaitu obat yang meniru perangsangan dari saraf parasimpatis oleh asetilkolin,

contohnya pilokarpin dan phisostigmin.2. Parasimpatolitik / anti kolinergik, yaitu obat yang meniru bila saraf parasimpatis ditekan atau melawan efek kolinergik,

contohnya alkaloida belladonna

A. Saraf Simpatis1. Adrenergik (simpatomimetik)

Berdasarkan titik kerjanya pada sel-sel efektor dari organ ujung adrenergik dibagi menjadi reseptor α (alfa) dan β (beta), dan berdasarkan efek fisiologisnya dibagi menjadi α1 (alfa-1) dan α2 (alfa-2) serta β1 (beta-1) dan β2 (beta-2). Pada umumnya stimulasi pada reseptor menghasilkan efek-efek sebagai berikut: Alfa-1, mengaktivasi organ-organ efektor seperti otot-otot polos (vasokontriksi) dan sel-sel kelenjar dengan efek bertambahnya

sekresi ludah dan keringat. Alfa-2, yaitu menghambat pelepasan noradrenalin pada saraf-saraf adrenergik dengan efek turunnya tekanan darah. Beta-1, yaitu memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung. Beta-2, yaitu bronkodilatasi dan stimulasi metabolisme glikogen dan lemak

PenggunaanPenggunaan obat-obat adrenergik, antara lain: Shock, dengan memperkuat kerja jantung (1) dan melawan hipotensi (), contohnya adrenalin dan noradrenalin Asma, dengan mencapai bronkodilatasi (2), contohnya salbutamol dan turunannya, adrenalin dan efedrin. Hipertensi, dengan menurunkan daya tahan perifer dari dinding pembuluh melalui penghambatan pelepasan noradrenalin ( 2 ),

contohnya metildopa dan klonidin. Vasodilator perifer, dengan menciutkan pembuluh darah di pangkal betis dan paha (claudicatio intermitens). Pilek (rhinitis), guna menciutkan selaput lendir yang bengkak () contohnya imidazolin, efedrin dan adrenalin. Midriatikum, yaitu dengan memperlebar pupil mata (), contohnya fenilefrin dan nafazolin. Anoreksans, dengan mengurangi napsu makan pada obesitas (2), contohnya fenfluramin dan mazindol. Penghambat his dan nyeri haid (dysmenore) dengan relaksasi pada otot rahim (2), contohnya isoxuprin dan ritordin.

Zat tersendiri Adrenalin atau epinefrin

Memiliki semua khasiat adrenergik dan dengan efek lebih kuat seperti stimulasi jantung dan bronkodilatasi. Obat ini digunakan pada - Kolaps, shock, atau jantumg berhenti - Asma (diberikan dalam bentuk injeksi karena terurai oleh asam lambung)- Glaukoma dengan efek midriatik- Pilek dan hidung tersumbat dengan efek dekongestif- Anestetika lokal guna memperpanjang efeknyaEfek samping pada dosis tinggi adalah nekrosis jaringan menjadi mati karena vasokontriksi, dan akhirnya kolaps.

DopaminBekerja meningkatkan tekanan sistolik pada penderita shock serta meningkatkan aliran darah ginjal dan glomerulus. Efek

samping pada dosis tinggi menimbulkan efek adrenergik yang hebat dengan efek lain berupa nausea, muntah, takikardia, aritmia, nyeri dada, kepala dan hipertensi.

EfedrinAlkaloida dari tumbuhan Ephedra vulgaris yang sekarang ini dibuat secara sintetis. Digunakan pada penderita asma atas

dasar efek bronkodilatasinya yang lama, dekongestiv dan midriatik. Efek samping dosis tinggi pada jantung yaitu cemas, gelisah, sukar tidur, gemetaran dan takikardia serta kerja sentral.

Pseudo efedrin merupakan isomer efedrin yang dikombinasikan dengan dengan obat-obat batuk dan pilek sedangkan norefedriun adalah turunan efedrin yang dikombinasikan dengan obat-obat asma dan batuk.

IsoprenalinMemiliki efek bronkodilatasi dan stimulasi jantung maka digunakan untuk pengobatan dan pencegahan serangan asma.

Karena absorbsi dalam usus tidak sempurna maka biasanya digunakan dalam bentuk sublingual, inhalasi atau spray. Efek samping dosis tinggi pada jantung adalah berdebar, gelisah, gemetaran dan muka merah. Turunan yang paling sering

digunakan adalah feneterol, terbutalin dan salbutamol.

1

Page 2: Pa' Jangga_far-Toks II

FenilefrinBerdasarkan khasiat vasokontriksi perifer maka digunakan sebagai obat :

- Hipotensi (kolaps)- Midriatik pada mata (5-10%)- Dekongestif untuk menciutkan mukosa hidung yang bengkak

Derivat imidazolinKhusus digunakan sebagai dekongestif untuk menciutkan selaput lendir hidung dan mata pada keadaan pilek atau selesma

(rhinitis dan sinusitis) dengan kerja lebih lama dari efedrin. Amfetamin

Adalah kelompok amin simpatomimetik yang berkhasiat bronchodilatasi lemah. Memiliki khasiat kuat terhadap SSP terutama merangsang pusat pernafasan dengan meningkatkan kecepatan dan volume nafas. Digolongkan dalam psikostimulansia yaitu obat-obat yang merangsang aktivitas fisik dan mental berupa:- Mempertinggi inisiatif dan kelincahan- Memperbesar prestasi dan kepercayaan diri serta daya konsentrasi- Hilangnya rasa mengantuk dan lelah- Dapat menimbulkan efek euforia atau rasa nyaman dan bersifat adiksi- Menekan nafsu makan untuk anoreksansia atau anti obesitas dan anti dotum pada intoksikasi obat tidurAdanya sifat adiktif dan euforia menyebabkan penyalahgunaan obat atau drug abuse terutama untuk meningkatkan prestasi dalam dunia olahraga (dopping). Efek samping obat tersebut ialah mulut kering, gelisah, sakit kepala dan tidak bisa tidur, sedangkan pada dosis tinggi dapat timbul rasa lelah, depresi, halusinasi dan tekanan darah naik.

2. Adrenolitik (simpatolitik)

Berdasarkan mekanisme kerjanya pada adrenoreseptor dapat digolongkan: Alfa bloker

Adalah zat-zat yang memblokir dan menduduki reseptor alfa sehingga melawan vasokontriksi perifer yang disebabkan noradrenalin. Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer dan digunakan pada gangguan sirkulasi untuk memperlancar darah di bagian kulit. Contohnya derivat imidazolin (tolazin, fentolamin), derivat haloalkilamin(dibenamin, fenoksi-benzamin), alkaloida secale (ergotamin, rrgotoksin, dll), prazosin, tetrazosin dan yohimbin. Beta Bloker

Zat-zat yang menduduki reseptor beta sehingga melawan efek stimulasi noradrenalin pada jantung dan efek bronchodilatasinya. Digunakan pada pengobatan gangguan jantung (angina pectoris dan aritmia), hipertensi dan meringankan kepekaan jantung oleh rangsangan stress, emosional dan kerja berat. Contohnya propanol dan turunannya. Penghambat neuron-neuron adrenergik post ganglion

Bekerja terhadap neuron-neuron post ganglion adrenergik dengan mencegah pembentukan atau pembebasan neurohormon. Efeknya dilatasi otot-otot polos dari dinding pembuluh darah dan turunnya tekanan darah.

Obat-obat tersendiri Derivat Imidazolin

Yang digunakan sebagai alfa bloker adalah tolazin dan fentolamin. Memiliki bermacam-macam efek seperti anti hipertensi, anti histamin, adrenolitik dan adrenergik.

Derivat alkaloida sekaleTiga kelompok alkaloida secale adalah :- Ergotamin dan ergosin- Ergotoksin, yang terdiri dari ergokristin, ergokriptin dan ergokornin- Argometrin atau ergonovin

Khasiat yang terpenting adalah stimulasi otot polos terutama pembuluh darah perifer dan rahim dengan efek kontraksi otot uterus (oksitosik), vasokontriksi dan tekanan darah naik. Efek samping pada penggunaan lama dan dosis yang tinggi adalah matinya jaringan di ujung jari (gangrein) akibat vasokontriksi. Digunakan untuk menghentikan pendarahan setelah persalinan dan pada keadaan haid yang berlebihan.

ErgotaminKhasiat oksitosik dan vasokontriksinya kuat dengan khasiat adrenolitik lemah. Efektif diberikan secara sublingual, injeksi intra vena atau intra muskuler karena absorbsi di usus tidak teratur. Kombinasi dengan coffein dapat memperkuat efek vasokontriksi -nya dan digunakan sebagai obat anti migrain.Turunannya adalah dihidro ergometrin yang digunakan untuk mengurangi frekuensi serangan migrain dan efektif untuk menaikan tekanan darah pada hipotensi.

Ergometrin atau ergonovin

Khasiat oksitosiknya kuat tapi vasokontriksinya lemah, digunakan terutama pada pendarahan setelah persalinan (post partum) dan haid yang berlebihan (menralgia). Turunannya adalah metil ergometin yang berkhasiat oksitosiklebih kuat dan lama.

Ergotoksin / dihidroergotoksin atau kodergokrin

Tidak memiliki khasiat oksitosik dan vasokontriksi dengan efek adrenolitik yang lebih kuat. Efek vasodilatasi perifer terutama pada kulit dan otak. Penggunaan untuk memperbaiki gangguan sirkulasi darah pada otak dan kulit.

Prazosin Memblokir reseptor alfa dengan efek vasodilatasi pada dinding arteri dan vena sehingga dapat digunakan untuk pengobatan anti hipertensi. Propranolol

Digunakan sebagai pengobatan anti hipertensi dan gangguan jantung. Turunan dari propranolol yang berkhasiat sama adalah: atenolol, pindolol, sotalol dan lain-lain. Yohimbin

Alkaloida dari Corynanthe yohimbe yang berkhasiat adrenolitik lemah dan singkat dan digunakan sebagai anestetika lokal dan anti diuretika.

B. Saraf Parasimpatis

1. Kolinergik (parasimpatomimetik)

Efek yang ditimbulkan oleh kolinergik adalah : Stimulasi aktivitas saluran cerna, peristaltik diperkuat, sekresi kelenjar-kelenjar ludah, getah lambung, air mata dan lain-lain

2

Page 3: Pa' Jangga_far-Toks II

Memperlambat sirkulasi darah dan mengurangi kegiatan jantung, vasodilatasi dan penurunan tekanan darah. Memperlambat pernafasan dengan menciutkan saluran nafas (bronkokontriksi) dan meningkatkan sekresi dahak. Kontraksi otot mata dengan penyempitan pupil mata (miosis) dan menurunkan tekanan intra okuler dan memperlancar

keluarnya airmata Kontraksi kandung kemih dan ureter dengan efek memperlancar keluarnya air seni.

Efek samping dari obat-obat kolinergik adalah mual, muntah, diare, sekresi ludah dahak, keringat dan airmata yang berlebihan, penghambatan kerja jantung (bradikardia), bronkokontriksi dan kelumpuhan pernafasan.

Penggunaan

Kolinergik terutama digunakan pada: Glaukoma, yaitu suatu penyakit mata dengan ciri tekanan intra okuler meningkat dengan akibat kerusakan mata dan dapat

menyebabkan kebutaan. Obat ini bekerja dengan jalan midriasis seperti pilokarpin, karbakol dan fluostigmin. Myastenia gravis, yaitu suatu penyakit terganggunya penerusan impuls di pelat ujung motoris dengan gejala berupa kelemahan

otot-otot tubuh hingga kelumpuhan. Contohnya neostigmin dan piridostigmin. Atonia, yaitu kelemahan otot polos pada saluran cerna atau kandung kemih setelah operasi besar yang menyebabkan stres bagi

tubuh. Akibatnya timbul aktivitas saraf adrenergik dengan efek obstipasi, sukar buang air kecil atau lumpuhnya gerakan peristaltik dengan tertutupnya usus (ielus paralitikus). Contohnya prostigmin (neostigmin)

Obat-obat tersendiri

AsetilkolinSudah tidak dipergunakan dalam pengobatan karena kurang bermanfaat secara klinis, saat ini hanya digunakan untuk

penelitian. Persenyawaan uretan dari asetilkolin yang dipergunakan adalah karbakol yang digunakan sebagai miotikum pada glaukoma dan atonia pada organ dalam. Pilokarpin

Alkaloida dari Pilokarpus jaborandi ini digunakan sebagai miotikum dan mencegah rambut rontok dalam bentuk lotion. Neostigmin

Digunakan pada kelemahan otot seperti atonia kandung kemih dan usus, melawan sifat toksis dari atropin, miotikum, myastenia gravis dan antidotum kurare (tubokurarin). Efek samping terhadap jantung dan peredaran darah lebih ringan. Endrofonium

Digunakan sebagai antagonis kurare dan pengobatan myastenia gravis. PiridostigminSenyawa turunan Neostigmin yang khasiatnya lebih lemah dari Neostigmin yang digunakan sebagai myastenia gravis.

2. Antikolinergik (parasimpatolitik)

Semua antikolinergik memperlihatkan kerja yang hampir sama tetapi daya afinitasnya berbeda terhadap berbagai organ, misalnya atropin hanya menekan sekresi liur, mukus bronkus dan keringat pada dosis kecil, tetapi pada dosis besar dapat menyebabkan dilatasi pupil mata, gangguan akomodasi dan penghambatan saraf fagus pada jantung. Antikolinergik juga memperlihatkan efek sentral yaitu merangsang pada dosis kecil tetapi mendepresi pada dosis toksik.

PenggunaanObat-obat ini digunakan dalam pengobatan untuk bermacam-macam gangguan, tergantung dari khasiat spesifiknya

masing-masing, antara lain: Spasmolitika, dengan meredakan ketegangan otot polos, terutama merelaksasi kejang dan kolik di saluran lambung-usus,

empedu dan kemih. Midriatikum, dengan melebarkan pupil mata dan melemahkan akomodasi mata. Borok lambung-usus, dengan menekan sekresi dan mengurangi peristaltik Hiperhidrosis, dengan menekan sekresi keringat yang berlebihan Berdasarkan efeknya terhadap sistim saraf sentral

- Sedatif pada premedikasi operasi bersama anestetika umum.- Parkinson

Obat-Obat tersendiri

Alkaloida BelladonnaAlkaloida yang didapat dari tanaman Atropa Belladonnae seperti hiosiamin, atropin dan skopolamin. Didapatkan juga dari

tanaman Datura stramonium dan Hyoscyamus niger (1) Atropin

Khasiat antikolinergiknya kuat, sedativa , bronkodilatasi ringan (guna melawan depresi pernafasan). Penggunaan sebagai midriatikum, spasmolitikum asma, batuk rejan, kejang pada lambung-usus serta antidotum yang paling efektif terhadap overdosis pilokarpin dan kolinergik lainnya. Turunan sintetiknya adalah Homatropin dan Benzatropin yang digunakan sebagai anti parkinson.

(2) SkopolaminAlkaloida ini lebih kuat dari atropin yang digunakan sebagai obat mabuk perjalanan, midriatikum dan pramedikasi

operasi. Senyawa sintetiknya adalah metil dan butil skopolamin yang digunakan sebagai spasmolitik organ dalam seperti kejang pada usus, saluran empedu, saluran kemih dan uterus.

Senyawa-senyawa Ammonium KwartenerSenyawa ini mengandung Nitrogen bervalensi 5, bersifat basa kuat dan terionisasi baik, maka sulit melewati sawar darah

otak sehingga tidak memiliki efek sentral. Khasiat antikolinergiknya lemah dengan kerja spasmolitik yang lebih kuat dari atropin dan efek samping lebih ringan. Penggunaan untuk meredakan peristaltik lambung-usus dan meredakan organ dalam. Yang termasuk dalam golongan ini adalah: propantelin, oksifenium, mepenzolat, isopropamida dan ipratropium.

Zat-zat Amin Tersier- Adifenin berkhasiat sebagai anestetika lokal- Kamilofen (turunan adifenin) memiliki kerja khusus pada saluran empedu dan kemih- Oksifensiklamin digunakan pada borok lambung dan kejang-kejang di saluran empedu, lambung-usus serta organ urogenital.

Obat-Obat ParkinsonContoh: Levodopa atau Dopa, Difenhidramin dan Triheksifenidil atau Benzheksol.

3

Page 4: Pa' Jangga_far-Toks II

3

BAB IIOBAT SISTEM PERNAPASAN

A. Obat – Obat Asma, Bronchitis dan Emfisema Paru1. Pendahuluan

CARA atau Chronic Respiratory Affection, mencakup semua penyakit saluran pernafasan yang mempunyai ciri penyumbatan bronchi karena pengembangan mukosa atau sekresi sputum (dahak) berlebihan, serta kontraksi otot polos saluran napas (bronchi) berlebihan. Tergolong penyakit ini adalah asma, bronchitis dan emfisema.

Asma (asthma bronchiale) atau bengek adalah suatu penyakit alergi kronis yang berciri serangan sesak napas akut secara berkala yang disertai batuk dan hipersekresi dahak, dimana pasien tidak menunjukkan suatu gejala. Pada serangan yang hebat, penyaluran udara ke darah sedemikian lemah sehingga penderita membiru kulitnya (cyanosis). Sebaliknya pengeluaran nafas dipersulit dengan meningkatnya kadar CO2 dalam darah.

Serangan asma biasa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam dan dapat diatasi dengan pemberian obat secara inhalasi atau oral, tetapi dalam keadaan gawat perlu diberi suntikan Adrenalin, Teofilin dan atau hormon kortikosteroida.

Umumnya jenis asma yang bersifat alergi sudah dimulai dari masa kanak – kanak dan didahului oleh gejala alergi lain, khusunya ekzema. Faktor keturunan memegang pernana penting pada terjadinya sama. Pasien asma memiliki kepekaan terhadap infeksi saluran napas, akibatnya dalah peradangan bronchi yang dapat menimbulkan serangan asma.

Bronchitis kronis berciri batuk menahun dan banyak mengeluarkan sputum (dahak), tanpa sesak napas atau sesak napas ringan. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan, terutama oleh Haemophilus influenza atau Streptococcus pneumoniae.

Pengobatan biasanya dengan antibiotik selama minimal 10 hari, agar infeksi tidak terulang / kambuh. Obat pilihannya adalah Amoksisilin, Eritrosin, Sefradin dan Sefaklor yang berdaya bakterisid terhadap antara lain bakteri – bakteri di atas.

Emfisema paru (pengembangan) berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan seringkali dengan perasaan letih dan tidak bergairah. Penyebabnya adalah bronchitis kronis dengan batuk menahun, serta asma.2. Tindakan umum

- Mencegah timbulnya reaksi antigen – antibody dan serangan asma, misalnya dengan menjaga kebersihan (sanitasi) seperti menyingkirkan semua rangsangan luar terutama binatang – binatang peliharaan, rumah harus dibersihkan setiap hari khususnya kasur, sprei dan selimut. Begitu juga faktor aspesifik seperti perubahan suhu, dingin, asap dan kabut harus dihindari.

- Berhenti merokok, karena asap rokok dapat menimbulkan bronkokonstriksi dan memperburuk asma.- Fisioterapi, menepuk – nepuk bagian dada guna mempermudah pengeluaran sputum, latihan pernapasan dan relaksasi.- Mencegah infeksi primer, dengan vaksinasi influenza.- Pemberian antibiotika pada pasien asma dan bronchitis dengan infeksi bakteri. Umumnya diberikan Amoksisilin atau Doksisiklin

3. PengobatanPengobatan asma dan bronchitis dapat dibagi atas 3 karagori, yaitu terapi serangan akut, status asmathicus dan terapi

pencegahan.(a) Terapi serangan akut

Pada keadaan ini pemberian obat bronchospasmolitik untuk melepaskan kejang bronchi. Sebagai obat pilihan ialah Salbutamol atau Terbutalin, sebaiknya secara inhalasi (efek 3 – 5 menit). Kemudian dibantu dengan Aminophillin dalam bentuk suppositoria. Obat pilihan lain ialah Efedrin dan Isoprenalin, dapat diberikan sebagai tablet, hanya saja efeknya baru kelihatan setelah kurang lebih 1 jam. Inhalasi dapat diulang setelah 15 menit sebelum memberikan efek. Bila yang kedua ini juga belum memberikan efek, perlu diberikan suntikan i.v. Aminophillin atau Salbutamol, Hidrokortison atau Prednison. Sebagai tindakan akhir dengan Adrenalin i.v. dengan diulangi 2 kali dalam 1 jam.

(b) Status asmathicusPada keadaan ini efek bronchodilator hanya ringan dan lambat. Ini disebabkan oleh blokade reseptor beta karena adanya infeksi dalam saluran napas. Pengobatan dengan suntikan i.v. Salbutamol atau Aminophillin dan Hidrokortison dosis tinggi (200 – 400 mg per jam sampai maksimum 4 gram sehari).

(c) Terapi pencegahanDilakukan dengan pemberian bronchodilator misalnya Salbutamol, Ipratropium atau teofillin, bila karena alergi perlu ditambahkan Ketotifen.

4. Penggolongan Obat – Obat AsmaBerdasarkan mekanismenya, kerja obat – obat asma dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu :

(a) AntialergikaAdalah zat – zat yang bekerja menstabilkan mastcell, hingga tidak pecah dan melepaskan histamin. Obat ini sangat berguna untuk mencegah serangan asma dan rhinitis alergis (hay fever). Termasuk kelompok ini adalah kromoglikat. β-2 adrenergika dan antihistamin seperti ketotifen dan oksatomida juga memiliki efek ini.

(b) BronchodilatorMekanisme kerja obat ini adalah merangsang sistem adrenergik sehingga memberikan efek bronkodilatasi. Termasuk kedalamnya adalah : Adrenergika

Khususnya β-2 simpatomimetika (β-2-mimetik), zat ini bekerja selektif terhadap reseptor β-2 (bronchospasmolyse) dan tidak bekerja terhadap reseptor β-1 (stimulasi jantung). Kelompok β-2-mimetik seperti Salbutamol, Fenoterol, Terbutalin, Rimiterol, Prokaterol dan Tretoquinol. Sefangkan yang bekerja terhadap reseptor β-2 dan β-1 adalah Efedrin, Isoprenalin, Adrenalin, dll.

Antikolinergika (Oksifenonium, Tiazinamium dan Ipratropium.)Dalam otot polos terdapat keseimbangan antara sistem adrenergik dan kolinergik. Bila reseptor β-2 sistem adrenergik terhambat, maka sistem kolinergik menjadi dominan, segingga terjadi penciutan bronchi. Antikolinergik bekerja memblokir reseptor saraf kolinergik pada otot polos bronchi sehingga aktivitas saraf adrenergik menjadi dominan, dengan efek bronchodilatasi. Efek samping : tachycardia, pengentalan dahak, mulut kering, obstipasi, sukar kencing, gangguan akomodasi. Efek samping dapat diperkecil dengan pemberian inhalasi.

Derivat xantin (Teofilin, Aminofilin dan Kolinteofinilat)Mempunyai daya bronchodilatasi berdasarkan penghambatan enzim fosfodiesterase. Selain itu, Teofilin juga mencegah pengingkatan hiperaktivitas, sehingga dapat bekerja sebagai profilaksis. Kombinasi dengan Efedrin praktis tidak memperbesar bronchodilatasi, sedangkan efek tachycardia diperkuat. Oleh karena itu, kombinasi tersebut dianjurkan.

(c) Antihistaminika (Ketotifen, Oksatomida, Tiazinamium dan Deptropin)Obat ini memblokir reseptor histamin sehingga mencegah bronchokonstriksi. Banyak antihistamin memiliki daya antikolinergika dan sedatif.

(d) Kortikosteroida (Hidrokortison, Prednison, Deksametason, Betametason)Daya bronchodilatasinya berdasarkan mempertinggi kepekaan reseptor β-2, melawan efek mediator seperti gatal dan radang. Penggunaan terutama pada serangan asma akibat infeksi virus atau bakteri. Penggunaan jangka lama hendaknya dihindari, berhubung efeksampingnya, yaitu osteoporosis, borok lambung, hipertensi dan diabetes. Efek samping dapat dikurangi dengan pemberian inhalasi.

(e) Ekspektoransia (KI, NH4Cl, Bromheksin, Asetilsistein)

4

Page 5: Pa' Jangga_far-Toks II

Efeknya mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Pada serangan akut, obat ini berguna terutama bila lendir sangat kental dan sukar dikeluarkan. Mekanisme kerja obat ini adalah merangsang mukosa lambung dan sekresi saluran napas sehingga menurunkan viskositas lendir. Sedangkan Asetilsistein mekanismenya terhadap mukosa protein dengan melepaskan ikatan disulfida sehingga viskositas lendir berkurang.

5. Obat – obat tersendiri(a) Derivat xantin

- TeofilinIndikasi : Asma bronkial, bronchitis asmatic knonis, emfisemaMekanisme kerja : Spasmolitik otot polos khusuanya pada otot bronchi, stimulasi jantung, stimulasi

SSP dan pernafasan serta diuretik. Berdasarkan efek stimulasi jantung, obat juga dugunakan pada sesak napas karena kelainan jantung (asthma cardial).

Kontra indikasi : Penderita tukak lambung yang aktif dan yang mempunyai riwayat penyakit kejang.

Efek samping : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot, palpitasi, tachycardia, hipotensi, aritmia, dll.

Interaksi obat : Sinergisme toksis dengan Efedrin, kadar dalam serum meningkat dengan adanya Simetidin, Alupurinol. Kadar dalam serum menurun dengan adanya Fenitoin, kontasepsi oral dan Rifampisin

Sediaan : Tablet, elixir, rectal, injeksi

- AminofilinIndikasi : Pengobatan dan profilaksis spasme bronchus yang berhubungan dengan asma,

emfisema dan bronchitis kronik.Kontra indikasi : -Efek samping : Iritasi gastro intestinal, tachycardia, palpitasi dan hipotensiInteraksi obat : Kadar dalam plasma meningkat dengan adanya Simetidin, Alupurinol dan

Eritromisin.Sediaan : Injeksi, tablet

(b) Kortikosteroida (Hidrokortison, Prednison, Deksametason, Triamnisolon)Indikasi : Obat ini hanya diberikan pada asma yang parah dan tidak dapat dikendalikan dengan obat –

obat asma lainnya. Pada status asmathicus diberikan per i.v. dalam dosis tinggi. Kontra indikasi :Efek samping : Pada penggunaan yang lama berakibat osteoporosis, moonface, hipertricosis, impotensi dan

menekan fungsi ginjal. Pemakaian inhalasi efektivitasnya diperbesar dan penekanan terhadap anak ginjal diperingan.

Interaksi obat : Efeknya memperkuat adrenergika dan Teofilin serta mengurangi sekresi dahak.Dosis : Pemberian dosis besar maksimum 2 – 3 minggu per oral 25 mg – 40 mg sesudah makan

pagi, setiap hari dikurangi 5 mg.Untuk pemeliharaan 5 mg – 10 mg Prednison setiap 48 jam, atau Betametason ½ mg setiap hari.

(c) Beta adrenergik (efek terhadap β-1 dan β-2)

- AdrenalinIndikasi : Serangan asma hebat (injeksi s.c.) Pemakaian per oral tidak efektif, sebab terurai oleh asam

lambung.Kontra indikasi :Efek samping : Shock jantung, gelisah, gemetar dan nyeri kepalaInteraksi obat : Kombinasi dengan Fenobarbital dimaksudkan untuk efek sedatif supaya penderita tidak

cemas / takut.Sediaan : Injeksi

- EfedrinIndikasi : Asma, bronchitis, emfisemaKontra indikasi : Penyakit jantung, hipertensi, gondok, glaukomaEfek samping : Tachycardia, gelisah, insomnia, sakit kepala, eksitasi, aritmia ventrikulerInteraksi obat : -Sediaan : Tablet

- IsoprenalinDaya bronchodilatasinya baik, tetapi absorpsi dalam usu buruk. Absorpsi melalui mukosa mulut lebih baik, efek cepat dan dapat bertahan lebih kurang 1 jam. Sudah jarang digunakan sebagai obat asma, karena terdesak oleh adrenergik spesifik.

(d) β-2 mimetik

- SalbutamolIndikasi : Selain berdaya bronchodilatasi juga memiliki efek menstabilisasi mastcell, sehingga

digunakan terapi simptomatik dan profilaksis asma bronchial, emfisema dan obstruksi saluran napas.

Kontra indikasi : Hipertensi, insufisiensi miokardial, hipertiroid, diabetes.Efek samping : Nyeri kepala, pusing, mual, tremor tangan.

Pada dosis tinggi dapat berakibat tachycardia,palpitasi, aritmia dan hipotensi.Interaksi obat :Sediaan : Tablet, syrup

- Terbutalin

5

Page 6: Pa' Jangga_far-Toks II

Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema dan penyakit paru lain dengna komplikasi bronchospasme

Kontra indikasi : HipertiroidismeEfek samping : Tremor, palpitasi, pusingInteraksi obat :Sediaan : Tablet, inhalasi- Isoetarin

Derivat Isoprenalin, digunakan sebagai tablet retard, kerjanya cepat, kurang lebih 20 menit, lama kerja 4 – 6 jam- Prokaterol

Derivat Kinolin dengan daya kerja bronchodilatasi sangat kuat. Digunakan per oral dengan dosis 2 kali sehari 50 mcg.- Remiterol

Kerja lebih selektif dari pada β-2 mimetika lainnya. Penggunaan secara inhalasi, efek cepat sekali + 30 detik dengan lama kerja 6 jam.

- Tretoquinol Per oral efeknya cepat setelah 15 menit dengan lama kerja 6 jam.

(e) KromoglikatIndikasi : Profilaksis asma bronchial termasuk pencegahan asma yang dicetuskan oleh aktivitas.Mekanisme kerja : Stabilisator mastcell sehingga menghalangi pelepasan histamin, serotonin dan leukotrien

pada waktu terjadi reaksi antigen antibodi.Kontra indikasi :Efek samping : Iritasi tenggorokan ringa, napas berbau, mual, batuk, bronchospasme sementaraSediaan : Inhalasi 5mg/ aktuasi ( Intal 5 ® )

(f) Antikolinergik

- IpratoriumIndikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema Kontra indikasi : Hipersensitiv terhadap senyawa yang menyerupai atropinEfek samping : Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan tekanan intra okuler jika mengenai

mata penderita glaukoma.Interaksi obat : Memperkuat efek antikolinergik obat lain, bronchodilatasi diperkuat oleh derivat xantin dan

preparat β-adrenergik .Sediaan : Tablet, inhalasi

- TiazinamiumDerivat Fenotiazin ini daya antihistamin dan daya antikolinergiknya kuat. Resorpsi per oral buruk, daya bronchodilatasinya hanya pada dosis tinggi, sehingga memberi efek samping seperti atropin.

(g) Antihistamin

- KetotifenIndikasi : Profilaksis asma bronchial karena alergiMekanisme kerja : Dapat memblokir reseptor histamin dan menstabilisasi mastcell. Kontra indikasi :Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering.Interaksi obat : Memperkuat efek sedativ depresan SSP.Sediaan : Tablet

- Oksatomida Dapat memblokir reseptor histamin dan menstabilisasi mastcell. Penggunaan kecuali pada profilaksis asma alergi, juga untuk rinitis alergi dan urticaria kronis. Kurang bermanfaat pada serangan asma akut.

Spesialite :NO. NAMA GENERIK

& LATINNAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK

1. Teofilin Brondilex Tablet 150 mg, Elixir 50mg/5ml Biomedis

2. Teofilin + Bromheksin HCl Bronsolvan Tiap tablet atau 5 ml syrup : Teofilin 125 mg dan Bromheksin HCl 8 mg

Dankos

3. Teofilin + Gliseril Guaiakolat

Quibron Tiap kapsul atau 15 ml elixir : Teofilin 150 mgGliseril Guaiakolat 90 mg

Bristol

4. Teofilin + Efedrin HCl Asmasolon

AsmadexAsthma SohoNeo-Napacin

Tiap tablet :Teofilin 130 mgEphedrin HCl 12,5 mg

Westmon

Dexa MedicaSohoKonimex

5. Aminofilin AminophyllinumPhyllocontin

Ampul 10 ml : 24 mg/mlTablet : 225 mg

EthicaMahakam

6. Efedrin HCl Ephedrin HCl Tablet : 25 mg Soho

7. Salbutamol Sulfat SalbuvenSalbronFartolinVentolin

Tablet 4 mg, Syr. 2mg/5mlTablet 2 mg

Tablet 2mg, syr. 2mg/5 ml, inhaler 100 mcg/semprot, nebula, rotacap, rotahaler,

PharosDankosFahrenheitGlaxo Smith

6

Page 7: Pa' Jangga_far-Toks II

rotadisk, diskhaler

8. Salbutamol Sulfat + Guaifenesin

Fartolin Expectorant Tiap tablet :Salbutamol Sulfat 1,2 mg ;Guaifenesin 50 mg

Fahrenheit

9. Terbutalin Sulfat Bricasma Tablet 2,5 mg, Syr. 0,3 mg/ml, turbuhaler, inhaler, aerosol, inhaler dengan nebuhaler, respules

Astra Zenecca

10. Ketotifen NortifenScanditen

Tablet 1 mg OttoTempo S.P.

B. Obat – Obat Batuk (Antitusiva)1. Fisiologi batuk

Batuk adalah suatu reflek fisiologi yang dapat berlangsung baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Reflek tersebut terjadi lazimnya karena adanya rangsangan pada selaput lendir pernapasan yan terletak di beberapa bagian dari tenggorokan dan cabang-cabangnya. Reflek tadi berfungsi mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari zat- zat perangsang itu, sehingga merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh.2. Sebab – sebab batuk

Reflek batuk dapat ditimbulkan oleh karena radang (infeksi saluran pernapasan, alergi), sebab-sebab mekanis (debu), perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan kimia (gas, bau-bauan). Batuk (penyakit) terutama disebabkan oleh infeksi virus, misal virus influenza dan bakteri.Batuk dapat pula merupakan gejala yang lazim pada penyakit tifus, radang paru- paru, tumor saluran pernapasan, dekompensasi jantung, asam atau dapat pula merupakan kebiasaan.3. Pengobatan

Pengobatan batuk pertama- tama hendaknya ditunjukan pada mencari dan mengobati penyebabnya. Selanjutnya dilakukan pengobatan simptomatiknya, yang harus dibedakan dahulu antara batuk produktif (batuk yang mengeluarkan dahak) dengan batuk yang non produktif.

Batuk produktif merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan fungsi mengeluarkan zat asing (kuman, debu dan lainnya) dan dahak dari tenggorokan. Maka pada azasnya jenis batuk ini tidak boleh ditekan. Terhadap batuk demikian, digunakan obat golongan ekspektoransia yang berguna untuk mencairkan dahak yang kental dan mempermudah pengeluarannya dari saluran nafas.

Sebaliknya batuk yang tidak produktif, adalah batuk yang tidak berguna sehinggga harus ditekan. Untuk menekan batuk jenis ini digunakan obat golongan pereda batuk, yang berkhasiat menekan rangsangan batuk yang bekerja sentral ataupun perifer.

Untuk batuk yang disebabkan alergi, digunakan yang dikombinasi dengan ekspektoransia. Misalnya sirup Chlorphemin, mengandung antihistaminika Promethazine dan Diphenhidramin. Kadang –kadang diperlukan ekspektoransia dan pereda batuk dalam suatu kombinasi, untuk maksud mengurangi frekuensi batuk, dan tiap kali batuk cukup dapat dikeluarkan dahak yang kotor. 4. Penggolongan obat batuk Obat batuk dapat dibagi dalam dua golongan besar :

(a) Zat – zat yang bekerja sentralZat – zat ini menekan rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di sumsum lanjutan (medula) dan mungkin juga bekerja di otak dengan efek menenangkan. Zat ini terbagi atas : Zat – zat adiktif , yaitu Pulvis Opii, Pulvis Doveri dan Codein. Karena dapat menimbulkan ketagihan, penggunaannya harus

hati – hati. Zat – zat non adiktif , yaitu Noskapin, Dekstrometorfan, Pentoksiverin, Prometazin dan Diphenhidramin.

(b) Zat – zat yang bekerja periferObat ini bekerja di luar SSP, dan dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu : Emolliensia

Zat ini memperlunak rangsangan batuk, memperlicin tenggorokan sehingga tidak kering dan melunakkan selaput lendir yang teriritasi. Contohnya Syrup Thymi, zat – zat lendir (seperti infus carrageen), akar manis.

Ekspetoransia Zat ini memperbanyak produksi dahak (yang encer) dan mengurangi kekentalannya sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk. Termasuk kedalamnya adalah Kalium Iodida, Amonium klorida, Kreosot, Guaiakol, Ipeka dan minyak – minyak atsiri.

Mukolitika Zat ini bekerja mengurangi viskositas dahak (mengencerkan dahak) dan mengeluarkannya. Zat ini efektif digunakan untuk batuk dengan dahak yang kental. Contohnya Asetilkarbosistein, Bromheksin, Mesna, Ambroksol.

Zat – zat pereda Zat ini meredakan batuk dengan cara menghambat reseptor sensibel di saluran napas. Contohnya oksolamin dan Tipepidin.

5. Obat-obat tersendiri(a) Kreosot

Zat cair kuning muda ini hasil penyulingan kayu sejenis pohon di Eropa, mengandung kira-kira 70 % Guaiakol sebagai zat aktifnya. Zat ini mengurangi pengeluaran lendir pada bronchi dan membantu menyembuhkan radang yang kronis, disamping khasiatnya sebagai bakterisida. Berhubung baunya tidak enak dan merangsang mukosa lambung, maka lebih banyak digunakan guaiakol dalam bentuk esternya yaitu guaiakol karbonat, kalium guaiakol sulfonat dan gliseril guaiakolat. Dalam usus, ester tersebut terurai menjadi guaiakol bebas. Kreosot dapat pula digunakan sebagai obat sedotan (inhaler) dengan uap air

(b) Ipecacuanhae RadixAkar dari tanaman Psychotria ipecacuanha (Rubiaceae) ini mengandung antara lain alkaloida emetin dan sefalin. Zat-zat itu bersifat emetic, spasmolitik terhadap kejang-kejang saluran pernafasan dan mempertinggi secara reflektoris sekresi bronchial. Penggunaan utamanya sebagai emetika pada kasus keracunan. Sebagai ekspektoransia hanya digunakan terkombinasi dengan obat batuk lainnya.

(c) Ammonium kloridaBerkhasiat sebagai secretolytic. Biasanya diberikan dalam bentuk sirup, misalnya OBH. Pada dosis tinggi menimbulkan perasaan mual dan muntah karena merangsang lambung.

(d) Kalium IodidaMenstimulir sekresi cabang tenggorokan dan mencairkan dahak, sehingga banyak digunakan dalam obat asma. Efek sampingnya berupa gangguan tiroid, jerawat (acne), gatal-gatal (urticaria) dan struma

(e) Minyak terbangSeperti minyak kayu putih, minyak permen, minyak anisi dan terpenten. Berkhasiat mempertinggi sekresi dahak, melawan kejang (spasmolitika), anti radang, dan bakteriostatistik lemah.Minyak terpenten digunakan sebagai ekspektoransia dengan cara inhalasi, yang dihirup bersama uap air, ternyata amat bermanfaat pada radang cabang tenggorokan.

7

Page 8: Pa' Jangga_far-Toks II

(f) Liquiritie RadixAkar kayu manis dari tanaman Glycyrrhiza glabra, mengandung saponin yaitu sejenis glukosida yang bersifat aktif di permukaan.Khasiatnya berdasarkan sifatnya yang merangsang selaput lender dan mempertinggi sekresi zat lendir

(g) KodeinAlkaloida candu ini paling banyak digunakan untuk mengobati batuk, berdasarkan sifat peredanya terhadap pusat batuk. Efek sampingnya antara lain, menimbulkan adiksi dan sembelit.Codipront (Mack) mengandung kodein dan antihistaminika Feniltoloksamin, keduanya terikat pada suatu resin dengan tujuan memperoleh khasiat jangka panjang.Etil-morfin (dionin) memiliki khasiat pereda batuk sama dengan kodein, sehingga sering digunakan dalam sirup obat batuk. Disamping itu juga digunakan sebagai analgetika. Karena khasiatnya dapat menstimulir sirkulasi pembuluh darah mata, maka juga digunakan untuk menghilangkan udema conjungtiva (pembengkakan di mata).

(h) DekstrometrorfanKhasiatnya sama dengan kodein, tetapi tidak bersifat analgetik dan adiktif

(i) BromheksinTurunan sikloheksil ini bersifat mukolitik, yaitu dapat mencairkan dahak yang kental, sehingga mudah dikeluarkan dengan batuk. Efek sampingnya berupa gangguan lambung usus, pusing dan berkeringat

Spesialite :NO. NAMA GENERIK

& LATINNAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK

1. Difenhidramin + Amm. Klorida + Na.Sitrat Benadryl Cough MedicineCorsadryl

Ikadryl

Syrup Parke DavisCorsa

Ikapharmindo

2. Dextrometorphan HBr + Difenhidramin + Amm. Klorida + Na.Sitrat

Benadryl DMPDantusil

SyrupSyrup

Parke DavisDankos

3. Dextrometorphan HBr + CTM + Gliseril guaiakolat + Fenilpropanolamin

Cosyr Syrup UAP

4. Feniramin maleat + Amm. Klorida + Menthol Avil Expectorant Hoechst

NO. NAMA GENERIK& LATIN

NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK

5. Promethazin + Guaiakol ester + Ekstrak Ipeca

Phernergan Expectorant Syrup Rhone P

6. Promethazin + K-sulfoguaiakolat + Na Sitrat + Tinc. Ipeca + Menthol

Prome Expectorant Syrup New Interbat

7. Dextrometorphan HBr + Difenhidramin + Amm. Klorida + K-sulfoguaiakolat + Na Sitrat

Sanadryl Plus Expectorant Syrup Sanber Farma

8. Difenhidramin + Amm. Klorida + K-sulfoguaiakolat + Na Sitrat

Sanadryl Expectorant Syrup Sanbe Farma

9. Difenhidramin + Amm. Klorida + Na Sitrat + Menthol

Koffex Syrup Dumex

10. Difenhidramin + Amm. Klorida + Menthol Nichodryl Syrup Nicholas11. Difenhidramin + Gliseril Guaiakolat + Na

Sitrat Allerin Syrup UAP

12. CTM + + Gliseril Guaiakolat Cohistan Expectorant Syrup Biomedis

BAB IIIOBAT JANTUNG, PEMBULUH DAN DARAH

(CARDIOVASKULAR DAN HEMATOPOIETIKA)

Pendahuluan

Di negara industri, penyakit jantung dan pembulu (PJP) seperti angina pectoris, infark jantung, gagal jantung dan hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar. Hal ini terutama disebabkan oleh faktor makanan, yang kaya kalori, protein, lemak (jenuh) dan miskin serat – serat nabati.Beberapa pengertian :1. Atherosclerosis : adalah gangguan pembuluh yang disebabkan karena menebal dan mengerasnya dinding pembuluh nadi (arteri)

besar dan sedang. Hal ini diakibatkan oleh endapan dari kolesterol, lemak, kalsium dan fibrin (plak) di dinding pembuluh.2. Hipertensi : adalah tingginya tekanan darah yang berhubungan dengan pengerasan / penebalan pembuluh darah3. Angina pectoris adalah penyakit jantung, dimana jantung tidak menerima cukup darah (dan oksigen) karena cabang arteri jantung

hampir tertutup oleh plak. 4. Bila arteri jantung atau arteri otak tersumbat sama sekali, maka timbul infark jantung atau infark otak (stroke).5. Kalau jantung tidak sanggup lagi memeliharan peredaran darah selayaknya, maka akan timbul gagal jantung (dekompensasi)A. Obat Jantung

Obat – obat jantung atau cardiaca adalah obat yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal.

8

Page 9: Pa' Jangga_far-Toks II

Gambar : Kerja jantung

Gambar : Sirkulasi darah1. Gangguan – Gangguan Jantung (a) Infark Jantung

Infark jantung atau trombosis koroner, umunya disebut serangan jantung, adalah keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah ke jantung oleh gumpalan darah beku (trombus).

Gejalanya berupa nyeri yang hebat dibelakang tulang dada, rasa gelisah, tidak mampu mengerakkan tangan dan kaki, muka mebiru dan debar jantung (tachycardia).

(b) Angina PectorisAngina pectoris adalah gangguan yang timbul sebagai akibat hipoxia (kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang – kejang atau adanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta.

Gejalanya adalah rasa sakit hebat di bawah tulang dada yang menjalar ke pindak kiri dan lengan bagian atas, terutama bila berjalan atau sesudahnya ; nyeri tersebut akan hilang bila berhenti dan istirahat.Tindakan umum untuk mengurangi serangan angina adalah berupa tindakan :- tidak merokok (karena merokok dapat menciutkan pembuluh) dan diet (kolesterol dan lemak)- menghindari beban fisik maupun mental- berolah raga, sekurang – kurangnya jalan kaki selama 1 jam sehari guna memperbaiki sirkulasi di jantung- mengobati hipertensi

(c) Aritmia Adalah gangguan ritme berupa kelainan dalam frekwensi (kecepatan) denyut jantung karena serambil (atrium) dan bilik (ventrikel) berdenyut lebih cepat (tachycardia) atau lebih lambat (bradycardia) dari normal. Dapat pula karena terjadinya kekacauan dalam ritme (irama) denyutan jantung, misalnya vibrasi (flutter), getaran (fibrilasi) ataupun extrasistole.

9

Page 10: Pa' Jangga_far-Toks II

Heartblock merupakan suatu jenis aritmia yang disebabkan oleh gangguan penyaluran listrik dari serambi kanan ke bilik kiri. Terapinya adalah dengan pacemaker, yaitu suatu alat kecil yang dapat mengirimkan impluls – impuls listrik ke jantung guna menormalisir frekwensi kontraksinya.

(d) Dekompenasi Jantung Adalah keadaan dimana sirkulasi darah jantung dan cardiac output menurun, misalnya akibat infark atau katup – katup jantung yang tidak bekerja sempurna, atau karena proses penuaan.Gejalanya adalah sukar bernafas bila berbaring (dyspnea), muka membiru (cyanosis), dan oedema.

(e) Shock Adalah salah satu komplikasi dari infark jantung yang sangat ditakuti karena biasanya berakibat fatal. Sebanya adalah tachycardia yang hebat, myocarditis dan sebagainya.

2. Penggolongan Obat Jantung (a) Kardiotonika

Yaitu glikosida – glikosida jantung, yang berkhasiat mempertinggi kontraktilitas jantung hingga cardiac output (volume menitnya) bertambah, sedangkan denyutnya dikurangi (efek chronotrop negatif). Disamping itu glikosida jantung ini juga merintangi sistem penyaluran impuls A-V (atrioventikuler, yakni dari serambi ke bilik) hingga penyaluran tersebut di perlambat.Kegunaan utamanya adalah pada kelemahan otot jantung (myocard) yang terjadi pada dekompensasi dan fibrilasi serambi.Termasuk kedalam golongan obat ini adalah :

(1) Digitalis folium Merupakan preparat galenika, berupa tinctura digitalis, yang diperoleh dari digitalis pupurea dan digitalis lanata. Daun digitalis mengandung dua glikosida yaitu lanatosida A dan Lanatosida B. Sedangkan digitalis lanata mengandung zat ke tiga, yaitu lanatosida C. Pada terapi dengan digitalis, dikenal dua jenis dosis, yaitu dosis digitalisasi (selama 1 – 6 hari pertama) dan dosis pemeliharaan. Dosis ini sangat individual, tergantung apda kepekaan seseorang terhadap glikosida jantung.

(2) Digoksin Zat ini mulai bekerja setelah 2 – 4 jam dan bertahan sampai 3 hari. Umumnya diberikan per oral. Dalam hati mengalami biotransformasi menjadi metabolit – metabolit in aktif yang dileluarkan oleh ginjal. Kinidin dapat memperlambat eliminasi digoksin, sehingga dosisnya perlu dikurangi hingga setengahnya bila kedua obat ini digunakan secara bersamaan.

(3) Digitoksin Zat ini terutama digunakan pada terapi menahun dari dekompensasi. Mulai kerjanya setelah 1 jam dan bertahan 2 – 3 minggu. Oleh karena itu bahaya kumulasi lebih besar. Dalam hati diubah menjadi beberapa metabolit aktif, antara lain digoksin, yang dengan perlahan diekskresi oleh ginjal. Disamping itu juga mengalami siklus enterohepatik, yang lebih besar dari pada digoksin.

(4) Quabain Glikosida ini diperoleh dari biji tumbuhan Strophantus gratus. Mulai bekerjanya setelaj injeksi i.v. adalah lebih kurang 5 menit dan bertahan lebih kurang 24 jam. Zat ini tidak mengalami biotransformasi dan dikeluarkan dalam kedaaan utuh oleh ginjal. Juga tidak mengalami siklus enterohepatik, sehingga kemungkinan kumulasi kecil.

(5) Proscilaridin Zat ini diperoleh dari glikosida scillaren A yang terdapat dalam umbi tumbuhan Scilla maritima. Disamping berkhasiat sebagai kardiotonik, zat ini juga bersifat diuretik. Mulai bekerja setelah penggunaan oral adalah lebih kurang satu jam, lama kerjanya relatif singkat, sehingga risikokumulasi ringan.

(b) Obat – Obat Angina PectorisKeadaan kekurangan darah (ischemia) pada angina pectoris dapat diobati dengan vasodilator – vasodilator arteri jantung dan zat yang mengurangi kebutuhan jantung akan oksigen. Diobati dengan : Vasodilator koroner

Memperlebar arteri jantung, memperlancar pemasukan darah beserta oksigen, sehingga meringankan beban jantung. Obat pilihan utama untuk serangan akut adalah nitrogliserin. Obat lainnya adalah Dipiridamol.

Antagonis – antagonis kalsium Kalsium merupakan elemen essensial bagi fungsi myocard dan otot polos dinding arteriole. Pada kadar kalsium intrasel tertentu, sel mulai berkontraksi ; otot jantung dan arteriole - arteriole menciut (vasokonstriksi). Antagonis kalsium menghambat pemasukan kalsium ke dalam sel – sel myocard dan otot polos dinding arteriole, sehingga dapat mencegak kontraksi dan vasokonstriksi..Termasuk ke dalam antagonis kalsium antara lain Nifedipin, Diltiazem, Verapamil.

Beta blockers Pada reseptor β1 di jantung, berefek inotrop negatif dan efek kronotrop positif, yaitu mengurangi daya dan frekwensi kontraksi jantung, serta memperlambat penyaluran impuls pada nosus AV. Sedangkan pada reseptor β2 di bronchia (juga dinding pembuluh dan usus), memberikan efek vasokonstriktor. Semua β – blockers dapat digunaan untuk mengobati angina pectoris, tachy aritmia, hipertensi, infark jantung. Efek samping dari obat golongan ini adalah :

dekompensasi jantung, akibat bradycardia, dengan gejala sesak napas bronchokonstriksi dengan gejala sesak napas dan serangan serupa asma persaaan dingin (pada jari kaki – tangan) dan terasa lemah (akibat berkurangnya sirkulasi perifer dan oksigen di otot). Hipoglikemia Efek sentral seperti gangguan tidur dengan mimpi – mimpi ganjil (nightmare), lesu, bahkan depresi dan halusinasi Gangguan lambung dan usus seperti mual, muntah, diare Penurunan HDL-kolesterol

Tergolong ke dalam obat ini antara lain Propanolol, Acebutolol(c) Antiaritmia

Adalah obat – obat yang dapat menormalisasi frekwensi dan ritme pukulan jantung. Disamping menurunkan frekwensi denyutan jantung (efek chronotrop negatif), umumnya obat – obatan ini juga mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrop positif). Berdasarkan mekanisme kerjanya, pengobatan aritmia dibagi 4 golongan, yaitu :

Zat – zat dengan daya anestetika lokal, disebut juga efek kinidin atau efek stabilisasi membran. Zat ini mengurangi kepekaan membran sel – sel jantung untuk rangsangan dengan jalan menghambat pemasukan ion natrium di membran dan memperlambat depolarisasinya. Akibatnya ritme dan frekwensi jantung menjadi normal kembali. Termasuk zat ini adalah kelompok kinidin dan lidokain.

Zat perintang reseptor β adrenergik atau beta blockers, yang mengurangi aktivitas saraf adrenergik di otot jantung, sehingga frewensi dan daya kontraksi jantung menurun. Contohnya Timolol dan Propranolol.

Zat yang memperpanjang masa refrakter, dengan jalan memperpanjang aksi potensial. Contohnya Amiodaron dan Sotalol.

Antagonis kalsium, contohnya Verapamil, Nifedipin, Diltiazem.3. Zat tersendiri

(a) DigoksinIndikasi : Payah jantung kronik, payah jantung akut, payah jantung pada lansia tanpa gangguan

ginjal, payah jantung pada anak – anak, aritmiaKontra indikasi : Bradikardia, pasien dengan suntikan kalium

10

Page 11: Pa' Jangga_far-Toks II

Efek samping : Dosis berlebihan berakibat anoreksia, mual, muntah, disorientasi, ataksia, urtikariaSediaan : Tablet 0,25mg

(b) PropranololIndikasi : Angina pectoris, tachy aritmia, hipertensi, infark jantung. Kontra indikasi : Asma, hipotensiEfek samping : Gangguan saluran cerna, kelemahan otot, lelah. Sediaan : Tablet

(c) AcebutololIndikasi : Angina pectoris, hipertensi, mengontrol aritmiaKontra indikasi : Shock kardiogenik, asma bronchial, obstruksi paru, bradikardiaEfek samping : Bradikardia, ekstremitas dingin, mata kering, ruam, bronkospasme, mialgiaSediaan : Kapsul, tablet

(d) VerapamilIndikasi : Angina pektoris, hipertensiKontra indikasi : Hipotensi, bradychardia, gagal jantung akut, wanita hamil dan menyusuiEfek samping : Konstipasi, hipotensi, pusing, sakit kepala, kemerahan pada wajah, ruam kulit, gangguan

lambungSediaan : Tablet 80 mg, , kapsul sustained release 240 mg,

(e) NifedipinIndikasi : Digunakan untuk profilaksis dan terapi angina pectoris.Mekanisme kerja : Zat ini mencegah transpor ion kalsium ke dalam otot jantung dan otot dinding pembuluh

dengan efek vasodilatasi, sehingga pemasukan oksigen ke myocard bertambah. Nifedipin mengalami perombakan di hati menjadi metabolit in aktif. Dan 75 % pengeluarannya melalui kemih

Kontra indikasi : Hipotensi, glaucoma, anemiaEfek samping : udema pada mata kaki. Pada dosis awal yang terlalu tinggi dapat menyebabkan hipotensi,

menyebabkan serangan angina dan kadang – kadang infark.Interaksi obat : Efek hipotensi diperkuat oleh adanya alkohol, anti hipertensi, antidepresan dan narkotika.Sediaan : Tablet 10 mg, 20 mg, 40 mg ; tablet sub lingual 5mg ; injeksi 10 mg / 10 ml ; aerosol 17 g

(f) DiltiazemIndikasi : Angina pectoris, hipertensiKontra indikasi : Hipotensi, wanita hamil / menyusui, gagal jantung kongestif.Efek samping : Konstipasi, hipotensi, pusing, sakit kepala, kemerahan pada wajah, ruam kulit, gangguan

lambungSediaan : Kaplet / tablet salut selaput 30 mg ; tablet 60 mg ; injeksi 10 mg, 50 mg.

(g) Isosorbid DinitratIndikasi : Angina pektoris, infark jantungKontra indikasi : Hipotensi, shock kardiogenikEfek samping : Sakit kepalaSediaan : Tablet sub lingual

(h) DipyridamolIndikasi : derivat dipiperidino ini berdaya vasodilatasi terhadap arteri jantung. Berkhasiat inotrop

positif lemah tanpa menaikkan penggunaan oksigen.Digunakan untuk insufisiensi jantung, myocardial, angina pectoris

Kontra indikasi : -Efek samping : nyeri kepala, palpitasi dan gangguan lambungInteraksi obat : Golongan xantine dapat menghilangkan efek vasodilatasiSediaan : Tablet salu selaput 25 mg

(i) DopaminIndikasi : Payah jantung akut, penunjang pada pengobatan dengan diuretika.Kontra indikasi : Phaechromocytoma, hipertropi ventrikel kiri, Efek samping : Mual, muntah, aritmiaSediaan : Injeksi

(j) NitroglycerylIndikasi : mengontrol hipertensi sebelum, selama dan sesudah operasi ; gagal jantung kongestif yang

berhubungan dengan infar myocard ; mengontrol hipotensi.Efek pada penggunaan secara sub lingual sangat cepat ( lebih kurang setelah 1 – 3 menit).

Kontra indikasi : hipotensi, idiosinkrosi, anemia, hipoksemia arteriEfek samping : perasaan nyeri di kepala dan tachycardia ringan, pada dosis yang besar jantung berdebar,

pusing, penglihatan buram lalu menjadi pucat. Jika efek ini terjadi, maka pasien harus mengeluarkan sisa tablet dari mulut dan segera berbaring.

Interaksi obat : efek hipotensi ditingkatkan oleh alkohol, β-blocker, anti hipertensi. Meningkatkan efek anti histamin, anti kolinergik.

Sediaan : kapsul 5 mg, injeksi 50 mg / 10 ml

4. Spesilite : NO. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1. Digoksin LanoxinFargoxin

0,25mg / tablet Glaxo-WellcomeFahrenheit

11

Page 12: Pa' Jangga_far-Toks II

2. b-Metil Digoxin Lanitop 0,1mg / tablet Rajawali Nusindo

3. Digoksin LanoxinFargoxin

0,25mg / tablet Glaxo-WellcomeFahrenheit

4. Nifedipine Adalat 10mg, 20mg, 30mg / tablet Bayer5. Diltiazem Herbesser 30mg, 60mg / tablet

90mg, 180mg / kapsulTanabe-Abadi

6. Isosorbid Dinitrate Cedocard 5mg, 10mg, 20mg / tablet Darya-Varia7. Dipyridamol Persantin 25mg, 75mg / tablet Boehringer

8. Glyceryl Trinitrate Glyceryl Trinitrate DBL 50mg / 10ml ampul Tempo Scan Pacific

9. Nitrogliceryn Nitradisc Tetes : 5mg, 10mg / 24 jam Soho

NO. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen10. Propranolol HCl Inderal 10mg, 40mg / tablet Zeneca

11. Acebutolol Corbutol 400mg / tablet Otto

12. Verapamil HCl Isoptin 80 mg / dragee Tunggal

13. Quinidine Sulfate Sulfas Chinidin 100mg / tablet Kimia Farma

14. Dopamin Cetadop

Doperba

Proinfark

10mg, 40mg / ml ampul

40mg / ml ampul

20 mg / ml ampul

Ethica

Kalbe Farma

Phapros

B. Antihipertensi1. PendahuluanTekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu :

(a) Curah jantungIalah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup jantung. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung dan volume darah yang kembali ke jantung.

(b) Resistensi periferAdalah gabungan tekanan otot polos arteri dan viskositas darah. Resistensi disebabkan oleh berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah akibat adanya arteriosclerosis yang terjadi karena meningkatnya usia atau karena pengendapan.

Ada 2 macam tekanan darah, yaitu :(a) Tekanan darah sistolik

Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berkontraksi. Tekanan ini selalu lebih besar dari tekanan diastolik(b) Tekanan darah diastolik

Adalah tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi (mengembang)Tekanan darah dinyatakan dengan satuan mm Hg, misalnya 150 / 80 mm Hg, artinya tekanan daras sistolik 150 dan tekanan darah diastolic 80 mm Hg.Tabel tekanan darah menurut WHO :

Jenis tekanan darah Sistolik DiastolikNormotensi < 140 < 90Borderline 140 – 160 90 – 95Hipertensi > 160 > 95

Dikatakan hipertensi bila ada peningkatan tekanan (lebih besar dari normal) darah sistolik atau diastolik yang kronis. Tekanan darah tubuh diatur oleh Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS). Hormon renin dihasilkan oleh ginjal. Bila aliran

darah dalam glomeruli berkurang, ginjal akan melepaskan renin. Dalam plasma renin bergabung dengan protein membentuk Angiotensin I yang oleh enzim ACE (Angiotensin Converting Enzyme) dirubah menjadi Angiotensin II, yang aktif dan bersifat vasokonstriksi dan menstimulir hormon aldosteron yang mempunyai efek retensi air dan garam, sehingga volume darah bertambah, mengakibatkan tekanan darah meningkat.

Disamping RAAS, tekanan darah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :(a) Volume denyut jantung : makin besar volume denyut jantung, tekanan darah makin tinggi.(b) Elastisitas dinding arteri : makin kurang elastis, tekanan darah makin tinggi.(c) Neurohormon (adrenalin dan noradrenalin) : lepasnya neurohormon dirangsang oleh emosi, gelisahm stress, takut, marah, lelah

atau rokok. Neurohormon bersifat vasokonstriksi perifer sehingga tekanan darah naik.Tekanan darah tinggi bukanlah penyakit, tapi hanya kelainan atau gejala yang disebabkan oleh penyakit ginjal, penciutan aorta atau tumor pada anak ginjal (menyebabkan produksi hormon berlebihan), yang mempunyai efek adanya gangguan pada sistem regulasi tekanan darah. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya disebut hipertensi essensial.

Hipertensi mengakibatkan resiko besar seperti kerusakan jantung (infark jantung), pembuluh darah (bila pembuluh darah di otak pecah dapat menyebabkan infark otak sehingga badan menjadi lumpuh separuh), kerusakan ginjal, selapu mata dan komplikasi lain. Faktor lain yang menyebabkan hipertensi :

(a) Garam, ion Na+ bersifat retensi air sehingga memperbesar volume darah, juga memperkuat noradrenalin, dengan demikian memperkuat vasokonstriksi.

(b) Asam glizirizat (yang terkandung dalam succus), dapat mempertinggi tekanan darah pada orang tertentu.(c) Hormon estrogen dalam pil KB bersifat menahan air dan garam, demikian juga hormon androgen.(d) Stress (ketegangan emosional) akibat pelepasan hormon adrenalin yang bersifat vasokonstriktif(e) Kehamilan

Gejala hipertensi :Gejala yang khas tidak ada, penderita kadang – kadang hanya merasa nyeri kepala pada pagi hari sebelum bangun tidur, tetapi

setelah bangun rasa nyeri akan hilang.2. Macam – Macam HipertensiBerdasarkan etiologi, hipertensi dibagi dua yaitu :

(a) Hipertensi essensial atau hipertensi primer, disebut juga hipertensi isiopatik, yaitu hipertensi yang tidak jelas penyebabnya. Hipertensi ini merupakan 90% dari kasus hipertensi. Faktor yang mempengaruhinya antara lain usia, jenis kelamin, merokok, kolesterol, berat badan dan aktifitas renin plasma.

12

Page 13: Pa' Jangga_far-Toks II

(b) Hipertensi sekunder, prevalensi hipertensi ini hanya 6 – 8 % dari seluruh penderita hipertensi. Disebabkan oleh penyakit, obat, dll. Yang disebabkan oleh penyakit ginjal disebut hipertensi renal, sedangkan yang disebabkan oleh penyakit endokrin disebut hipertensi endokrin. Sedangkan obat – obat yang dapat menyebabkan hipertensi misalnya hormon kontrasepsi, hormon kortikosteroid, antai depresan, dll.

3. PencegahanBerhubung gejala khas tidak ada, sedangkan hipertensi beresiko besar, maka perlu mengenal lebih awal gangguan ini, yaitu

dengan mengukur tekanan darah secara berkala (minimal sekali dalam satu tahun), terutama bagi yang sudah berusia 45 tahun ke atas.Beberapa tindakan umum yang perlu dilakukan oleh pasien meskipun hanya menderita hipertensi ringan antara lain :

(a) Bagi yang obesitas : menurunkan berat badan, sebab dengan menurunkan berat badan, volume darah juga akan berkurang. Penurunan berat badan 1 kg akan menurunkan tensi darah lebih kurang 0,5 / 0,7 mm Hg.

(b) Diet garam : maksimum 2 gram per hari. Mengurangi konsumsi lemak termasuk daging, sebaliknya memperbanyak konsumsi makanan nabati.

(c) Tidak merokok, mengurangi minum kopi dan alkohol, sebab nikotin mempunyai efek vasokonstriksi dan karbondioksida dalam asap rokok mengganggu pernafasan. Kafein dapat menstimulir kontraksi jantung. Demikian pula alkohol, karena tiap 10 gram alkohol dapat meingkatkan 0,5 mm Hg tekanan darah.

(d) Istirahat yang cukup(e) Olah raga teratur, dapat merangsang saraf parasimpatis untuk lebih aktif sedangkan saraf simpatis yang mempunyai efek

vasokonstriksi kurang aktif.4. Pengobatan

Prinsip pengobatan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah, bila mungkin sampai pada tekanan normal atau pada tekanan yang tidak mengganggu fungsi ginjal, otak dan jantung. Ada dua cara pengobatan hipertensi, yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi.

Terapi non farmakologi, adalah terapi tanpa menggunakan obat – obatan, misalnya dengan m,enurunkan berat badan, diet garan dan sebagainya (lihat tindakan umum).Terapi farmakologi, ialah cara bertahap (stepped care = SC), ada empat tahap, yaitu :

(a) Tahap pertama, dengan satu obat diuretika tiazida atau beta bloker dengan dosis kecil kemudian dosis dinaikkan.(b) Tahap kedua, dengan dua obat : diuretika tiazida dan alfa atau beta bloker(c) Tahap ketiga, dengan tiga obat : diuretika tiazida dan beta bloker dan vasodilator (biasanya Hidralazin) atau penghambat ACE(d) Tahap keempat, dengan empat obat : diuretika tiazida, beta bloker, vasodilator dan guanetidin atau penghambat ACE

5. Penggolongan Obat HipertensiTekanan darah ditentukan oleh volume menit jantung dan daya tahan dinding arteriol, yang dapat dirumuskan sebagai berikut

:

TD = VM x DTPTD = tekanan darahVM = volume menit jantungDTP = daya tahan perifer

Dari rumus di atas, tekanan darah dapat diturunkan dengan mengurangi VM atau DTP. Obat – obat hipertensi bekerja atas dasar prinsip tersebut.

Penurunan VM dilakukan dengan blokade reseptor beta jantung dan dengan mengecilkan volume darah oleh diuretika. Penurunan DTP diatur oleh faktor yang bekerja melalui susunan saraf sentral maupun perifer. Sedangkan zat –zat vasodilatasi

bekerja langsung terhadap perifer diluar sistem adrenergik. Menurut zat khasiat farmakologinya, anti hipertensi dibagi atas :(a) Zat – zat penekan SSP, misalnya reserpin(b) Zat – zat penekan sistem adrenergik perifer, misalnya Propanolol(c) Zat – zat diuresis, lebih praktis bila diberikan dalam bentuk long acting atau dosis tunggal, misalnya Klortalidon(d) Zat – zat vasodilator, misalnya Hidralazin(e) Zat – zat antagonis kalsium, misalnya Nifedipine(f) Zat –zat ACE bloker dan Angiotensin II antagonis, misalnya Losartan K dan Captopril

6. PenggunaanKebanyakan obat hipertensi bekerja lambat, efeknya baru terlihat setelah beberapa hari, sedangkan efek maksimal setelah

beberapa minggu. Obat – obat dengan plasma t ½ antara 2 – 5 jam efek hipotensinya dapat bertahan sampai 20 jam, misalnya Reserpin, Metildopa, Hidralazin, Propanolol dan Metoprolol. Kombinasi antara obat – obat tersebut menghasilkan potensiasi, dengan demikian dosis dapat diturunkan dan efek samping lebih ringan. Obat – obat dengan titik kerja sama (termasuk dalam satu kelompok) jika dikombinasikan tidak menghasilkan potensiasi.7. Efek Samping

Semua obat hipertensi menimbulkan efek samping seperti hidung tersumbat (karena vasodilator mukosa), mulut kering, rasa letih dan lesu, gangguan lambung-usus (mual, diare), gangguan penglihatan dan bradycardia (terkecuali Hidralazin yang justru menyebabkan tachycardia).

Waktu menelan obat sebaiknya pada pagi hari setelah makan, sebab tekanan darah paling tinggi pada pagi hari. Dosis pemberian obat maupun penghentian sebaiknya secara berangsur, ini untuk menghindari penurunan dan kenaikan drastis.8. Obat – Obat Tersendiri :

(a) LabetololIndikasi : Hipertensi sedang sampai beratKerjanya : Merupakan derivat Salbutamol

dengan kerja yang cepat setelah 2 – 4 jam. Efek menguat dengan meningkatnya dosis. Obat ini dapat diberikan pada wanita hamil

Efek samping

: Hidung tersumbat, gangguan gastrointestinal, letih, lemah, kejang dan hipotensi ortistatik.

(b) KlonidinaIndikasi : Semua bentuk hipertensiKontra indikasi

: Sick-sinus syndroma

Mekanisme kerja

: Merupakan turunan imidazol yang kerjanya kuat berdasarkan efek adrenolitik sentral. Dalam dosis kecil bersifat vasokonstriksi perifer

Sediaan : Injeksi 0,15 mg/ml

(c) MetildopaIndikasi : Hipertensi ringan sampai

13

Page 14: Pa' Jangga_far-Toks II

sedangMekanisme kerja

: Bekerja kuat pada SSP dengan stimulasi reseptor pusat vasomotor, sehingga menekan saraf adrenergik perifer.

Kontra indikasi Hepatitis, sirosis hatiEfek samping :Interaksi obat : Sering dikombinasi dengan

diuretik.Sediaan : Tablet salut selaput 250 mg

(d) HidralazinIndikasi : Semua tingkatan hipertensiMekanisme kerja

Mempunyai efek vasodilatasi langsung terhadap dinding arteri.

Kontra indikasi

: Hipotensi

Efek samping : Gangguan lambung-usus, nyeri kepala dan tachycardia. Pada penggunaan dosis tinggi yang lama berakibat borok kulit dan habituasi.

Sediaan : Tablet(e) Reserpin

Adalah salah satu alkaloida dari Rauwolfia serpentina Indikasi : Hipertensi ringan dan sedangMekanisme kerja

: Efek supresi yang tidak begitu kuat terhadap SSP. Plasma t ½ pendek, yaitu ¼ sampai 3 jam, tetapi efek hipotensi bertahan sampai 36 jam, sebab dapat terakumulasi.

Efek samping : Depresi psikis dan hipotensi ortostatik, pada permulaan pengobatan timbul gangguan lambung, lelah, mengantuk dan hidung tersumbat.

Interaksi obat : Gagal ginjal dan hati, hipokalsemia

Sediaan : Tablet 0,1 mg

9. SpesialiteNO. Nama

GenerikNama

DagangSediaan Produsen

1. Kaptopril Capoten Tablet 12,5mg ; 25mg; 50mg

Bristol Myers

2. Klonidin Catapres Injeksi 0,15mg/ml ; tablet 0.075mg, 0.15mg

Boehringer

3. Metildopa Dopamet Tablet 250mg

Alpharma

4. Labetolol Trandate Tablet 50mg ; 100mg

Glaxo Wellcome

5. Atenolol BetablokInternolol

Tablet 50mg; 100mg

Kalbe FarmaInterbat

6. Atenolol HCl + Klortalidon

Tenoretic Tiap tablet :Atenolol 50mg, klortalidon 25mg

Astra Zenecca

7. Reserpin + Hidralazin

Ser-ap-es Tiap tablet : Reserpin 0,1mg hidralazin HCl 25 mg

Novartis

8. Prazosin HCl

Minipress Tablet 1mg, 2mg

Pfizer

9 Reserpin SerpasilResapin

Tablet 0,25mg ; 0,1mg

NovartisSoho

10 Propranolol FarmadralInderal

Tablet 10mg

FahrenheitAstra Zenecca

14

Page 15: Pa' Jangga_far-Toks II

C. Diuretika

Diuretika adalah zat – zat yeng memperbanyak pengeluaran urine (diuresis) akibat pengaruh langsung terhadap ginjal. Zat – zat lain yang meskipun juga menyebabkan diuresis tetapi tidak mempengaruhi ginjal secara langsung, adalah :

a. Obat – obat yang memperkuat kontraksi jantung, misalnya Digitalis, Teofilin, dll.b. Zat – zat yang memperbesar volume darah, seperti Plasma, Dextranc. Zat yang merintangi sekresi hormon anti diuretik, misalnya air, alkohol, dan larutan – larutan hipotonik.

Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan mengeluarkan semua zat asing dan sisa metabolisme dalam darah. Disamping itu berperan juga memelihara homeostatis, yaitu keseimbangan dinamis antara cairan intra dan ekstra sel, serta memelihara volume total dan susunan cairan ekstra sel.

Proses diuresis dimulai dengan proses filtrasi yang terjadi di glomeruli, yang hasilnya berupa ultra filtrat (mengandung air dan elektrolit), ditampung pada kapsul Bowman yang terdapat disekeliling glomeruli. Kemudian disalurkan ke kandung kemih dengan melintasi saluran – saluran seperti tubuli proksimal, lengkung Henle, tubuli distal dan saluran pengumpul (ductus colligens). Pada tiap saluran yang dilewati, terjadi reabsorpsi zat tertentu.

Gambar : Nefron dan tempat kerja diuretika di tubuli1. Mekanisme Kerja

Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi ion – ion Na+, sehingga pengeluarannya bersama air diperbanyak. Obat ini bekerja khusus terhadap tubuli ginjal pada tempat yang berlainan, yaitu :

(a) Pada tubuli proksimal, disini 70% ultra filtrat diserap kembali (Glukosa, Ureum, ion Na+ dan Cl- ). Filtrat tidak berubah dan tetap isotonik terhadap plasma. Diuretik osmotik (Manitol, Sorbitol, Gliserol) juga bekerja di tempat ini dengan mengurangi reabsorpsi ion Na+ dan Cl- .

(b) Pada lengkungan Henle (Henle’s loop), di sini 20% ion Cl - diangkut secara aktif ke dalam sel tubuli dan disusul secara pasif oleh ion Na+, tetapi tanpa air, sehingga filtrat menjadi hipotonik terhadap plasma. Diuretika lengkungan (diuretika kuat seperti Furosemida, Bumetamida, Asam Etakrinat) bekerja di sini dengan merintangi transpor Cl- .

(c) Pada tubuli distal bagian depan ujung Henle’s loop dalam cortex, di sini ion Na+ diserap kembali secara aktif tanpa penarikan air, sehingga filtrat menjadi lebih cair dan lebih hipotonik. Saluretika (zat –zat Thiazida, Klortalidon, Mefruzida dan Klopamida) bekerja di sini dengan merintangi reabsorpsi ion Na+ dan Cl- .

(d) Pada tubuli distal bagian belakang, di sini ion Na+ diserap kembali secar aktif, dan terjadi pertukaran dengan ion K+, H+ dan HH4+. Proses ini dikendalikan oleh hormon anak ginjal aldosteron. Zat – zat penghemat kalium (Spirolanton, Thiamteren dan Amilorida) bekerja di sini dengan mengurangi pertukaran ion K+ dengan ion Na+, dengan demikian terjadi retensi kalium (antagonis aldosteron). Reabsorpsi air terutama berlangsung di saluran pengumpul (ductus colligens), dan di sini bekerja hormon anti diuterik (vasopresin).

2. Penggolongan Diuretika dapat di bagi atas dua golongan, yaitu :

(a) Diuretika dengan kerja umumBerdasarkan daya diuretiknya, diuretik kerja umum dapat dibagi 3 golongan : Berdaya kerja kuat (diuretika lengkungan), misalnya Furosemida, Bumetanida dan Asam Etakrinat. Diuretika ini bekerja

cepat tetapi singkat, hanya 4 - 6 jam. Lebih kurang 20% dari jumlah ion Na+ dalam filtrat diekskresi. Digunakan dalam keadaan akut, misalnya pada udema otak atau paru – paru.

Berdaya kerja sedang (saluretika), misalnya Hidroklorthiazida, Klortalidon, Klopamida, Indapamida. Mengekskresi 5% - 10% ion Na+ dalam tubuli distal bagian depan. Digunakan pada terapi pemeliharaan hipertensi atau bermacam – macam udema.

Berdaya kerja lemah (diuretika hemat kalium), misalnya Spironolakton, Amilorida dan Traimteren. Hanya sedikit mengekskresi ion Na+ (kurang dari 5%) pada tubuli distal bagian atas.

(b) Diuretika dengan kerja khususDi bagi 2 kelompok, yaitu ; Diuretika osmotika, misalnya Manitol, Sorbitol, Gliserol dan Ureum. Reabsorpsinya bersifat non elektrolit dan tidak

lengkap, dengan demikian tekanan osmotik ultra filtrat dipertinggi dan kadar Na menurun dalam cairan tubuh. Kejelekan diuretika ini adalah :Ureum : daya kerja lemah, rasa tidak enak, menyebabkan gangguan ususManitol dan Sorbitol, hanya dapat digunakan secara parenteral (i.v) dan dapat menyebabkan udema paru – paru.Penggunaan kelompok diuretika ini sudah terdesak oleh Furosemida.

Perintang karbo – anhidrase, misalnya Asetazolamida dan Diklofenamida, bekerja dengan merintangi enzim karbo-anhidrase di sel – sel tubuli, sehingga ion – ion HCO3-, Na+ dan K+ diesksresi bersama air. Penggunaan sekarang hanay pada glaukoma, untuk mengurangi produksi cairan dalam mata.

15

Page 16: Pa' Jangga_far-Toks II

Obat – obat lain yang mempunyai efek samping diuresis karena mempertinggi filtrasi glomeruli dengan beberapa cara, yaitu :1. Mempertinggi volume menit jantung, misalnya Digitalis2. Memperbesar volume darah, seperti plasma3. Vasodilatasi di dalam ginjal, misalnya Teofilin

3. PenggunaanDiuretika digunakan pada keadaan dimana dikehendaki pengeluaran urine lebih banyak, terutama pada :

(a) UdemaYaitu suatu keadaan kelebihan air dijaringan, misalnya pada dekompensasi jantung setelah infark, dimana sirkulasi darah tidak berlangsung sempurna lagi, dan air tertimbun di paru – paru ; atau pada ascites (busung perut) dimana air tertimbun di dalam rongga perut ; atau pada penyakit – penyakit ginjal.

(b) HipertensiUntuk mengurangi volume darah agar tekanan menurun. Diuretika mempunyai sifat memperkuat obat – obat hipertensi sehingga sering dikombinasi dengan obat – obat tersebut.

(c) Diabetes inspidusProduksi air kemih berlebihan, dalam hal ini diuretika justru mengurangi poliurea.

(d) Batu ginjalUntuk membantu mengeluarkan endapan kristal dari ginjal dan saluran kemih.

4. Efek SampingEfek samping yang sering timbul adalah :

(a) Hipokalemia, yaitu kekurangan kalium dalam darah. Disebabkan oleh diuretika yang bekerja pada tubuli distal bagian depan memperbesar eksksresi ion K+ dan H+ yang ditukar dengan ion Na+.

(b) Hiperurikemia, disebabkan oleh adanya saingan antara diuretika dengan asam urat pada transportasi di tubuli. Dapat dicegah dengan pemberian Allupurinol dan Probenesid.

(c) Hiperglikemia, yaitu meningginya kadar kolesterol dan trigliserida disebabkan karena menurunnya kadar HDL terutama oleh Klortalidon. Kecuali Indapamin tidak mempengaruhi lipida.

(d) Hipoatremia dan alkalosis, terutama oleh diuretika kuat sehingga kadar Na+ dalam plasma menurun drastis. Disamping itu juga meningkatkan ekskresi asam, sehingga terjadi alkalosis. Gejalanya : gelisah, kejang otot, haus, letargi (selalu mengantuk dan kolaps). Berkurangnya ion Na+ dan K+ dapat menyebabkan hipotensi. Furosemida dan Asam Etakrinat dapat pula menyebabkan alkalosis, karena banyaknya pengeluaran ion Cl-.

(e) Gangguan lain, pada lambung, usus, mual, muntah, diare, rasa letih, nyeri kepala, dan pusing.5. Obat Tersendiri

(a) AmiloridaIndikasi : Udema dan hipertensi apabila

hipokalemia sulit dihindarkan dengan kalium tambahan

Mekanisme kerja

: Turunan Triamterene ini bekerja lambat (setelah 6 jam), efeknya bertahan selama 24 jam.

Kontra indikasi

: Gagal ginjal kronik dan akut, anuria, hiperkalemia, anak – anak , pasien yang sedang diobati dengan diuretika hemat kalium.

Efek samping : Fotosensibilisasi, impotensi (jarang terjadi)

Sediaan : Tablet 50 mg (Lorinid®)

(b) FurosemidaIndikasi : Efektif pada udema otak dan paru –

paru yang akut, insufisiensi ginjal dan hipertensi, keracunan barbiturat (diuresis paksa)

Mekanisme kerja

: Merupakan diuretika kuat, bekerja pada Henle’s loop. Efek per oral cepat (1/2 – 1 jam), bertahan selama 4 – 6 jam.

Kontra indikasi : Anuria, nefritis akut.Efek samping : Gangguan saluran cerna (mual dan

mulut kering), pada injeksi i.v. yang terlalu cepat dapat terjadi ketulian (jarang terjadi), hipotensi

Sediaan : Injeksi, tablet(c) Hidroklortiazida

Sering dipakai dalam kombinasi dengan anti hipertensi yang berhubungan dengan berkurangnya volume plasma dan penurunan daya tahan dinding pembuluh. Titik kerja pada tubli distal bagian depan. Efek setelah 1 jam, bertahan selama 12 – 18 jam.

(d) GlukosaDiuretika terhadap udema otak dan paru – paru.

(e) Asam EtakrinatIndikasi : Efektif pada udema otak dan paru –

paru yang akut. Digunakan juga pada insufisiensi ginjal dan hipertensi.

Mekanisme kerja

: Merupakan diuretika kuat, bekerja pada Henle’s loop. Efek per oral cepat (1/2 – 1 jam), bertahan selama 6 – 8 jam.

Kontra indikasi : Tidak boleh diberikan pada anak – anak dibawah 2 tahun dan pada wanita hamil / menyusui.

Efek samping : Gangguan lambungSediaan :

16

Page 17: Pa' Jangga_far-Toks II

(f) KlortalidonIndikasi : Udema yang disebabkan gangguan

fungsi hati, ginjal, jantung. Sering juga dipakai dalam kombinasi dengan anti hipertensi yang berhubungan dengan berkurangnya volume plasma dan penurunan daya tahan dinding pembuluh.

Mekanisme kerja

: Titik kerja pada tubli distal bagian depan. Efek setelah 2 jam, bertahan selama 24 – 48 jam.

Kontra indikasi : Insufisiensi ginjal, aterosklerosis koroner atau otak. Hati – hati pada penderita diabetes mellitus.

Efek samping :Sediaan : Tablet

(g) SpironolaktonIndikasi : Daya diuresisnya lemah, karena itu

digunakan sebagai kombinasi bersama diuretik umum. Penggunaannya pada hipertensi essensial, udema pada payah jantung kongestif

Mekanisme kerja

: Merupakan penghambat aldosteron, mulai kerja lambat (sesudah 2 – 4 jam), efek bertahan selama beberapa hari setelah pemberian dihentikan. Termasuk diuretika hemat kalium.

Kontra indikasi : Hiperkalemia, gagal ginjal parahEfek samping : Berupa umum, pada penggumaan

yang lama dapat menimbulkan impotensi (pada pria) dan nyeri payudara dan gangguan haid (pada wanita)

Sediaan : Tablet(h) Triamterene

Kerjanya mirip spironolakton, menghambat pertukaran ion Na+, K+ dan H+ dalam tubuli distal. Efeknya setelah 2 – 4 jam, bertahan selama 8 jam.

(i) AsetazolamidaIndikasi : Jarang digunakan sebagai diuretika.

Hanya digunakan untuk mengurangi sekresi cairan dalam mata untuk menurunkan tekanan intra okuler (pada kasus glaukoma)

Mekanisme kerja

: Kerjanya sebagai perintang enzim karbo-anhidrase, ekskresi ion Na+, K+ dan bikarbonat bertambah.

Kontra indikasi : Disfungsi ginjal dan hati,tTidak dianjurkan penggunaannya pada wanita hamil

Efek samping :Sediaan : Tablet

(j) KaptoprilIndikasi : Hipertensi, gagal jantungKontra indikasi

: Tidak dianjurkan penggunaannya pada wanita hamil karena dapat berakibat kelainan pada fetus.

Efek samping

: Ruam kulit, pruritus, fotosensitif, sakit kepal, pusing, mual, insomnia

Sediaan : Tablet

6. Spesilaite No.

Nama Generik Nama Dagang

Sediaan Produsen

1 Spironolakton SpirolactonLetonal

Tablet 25 mgTablet 25mg; 100mg

PhaprosOtto

2 Hidroklortiazida

TenazideCapozide

Tablet 25mgTablet 12,5mg

CombipharBristol M

3 Klortalidon Hygroton Tablet 50mg

Novartis

4 Furosemida FurosemidaUresix

Lasix

Tablet 40mg20mg/2ml ampul,

Kimia FarmaSanbe Farma

17

Page 18: Pa' Jangga_far-Toks II

Impugan 250mg/25 ml infus10mg/ml injeksi, tablet 40mg

AventisDumex

5 Asetazolamida Diamox LederleKaptopril Capoten

VaprilTablet 12,5mg; 25mg; 50mgTablet 12,5mg; 50mg

Bristol M.Phapros

D. Hematinika

1. Pendahuluan

Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (erythropoesis).

Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat besi, vitamin B 12 dan asam folat. Zat besi untuk membentuk hemoglobin, vitamin B12 dan asam folat untuk membentuk sel darah merah. Zat tersebut diperoleh dari makanan dan ditimbun dalam jaringan, terutama hati dan sumsum tulang. Vitamin B12 dapat disintesa dalam usus besar dalam bakteri tetapi tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sebab vitamin ini terikat dengan protein dan penyerapannya berlangsung dalam ileum.

Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan menderita anemi bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7 mmol/liter pada wanita.Ada dua jenis anemia yaitu anemi ferriprive dan anemi megaloblaster.(a) Anemi ferriprive

Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal (hypochrom), eritrosit lebih kecil (microcyter). Anemi ini sering disebut anemi hypochrom, anemi microcyter atau anemi sekunder.

(b) Anemi megaloblasterDisebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah merah membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut juga anemi primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemi pernisiosa

(c) Anemia lainnyaMerupakan bentuk anemia serius yang tidak ada hubungannya dengan kekurangan zat besi atau vitamin. Termasuk kedalam golongan ini adalah :

Anemia aplastis, yaitu eritrosit atau unsur darah lainnya tidak terbentuk. Penyebabnya antara lain karena faktor keturunan (disebut juga anemia aplastis primer atau congenital); rusaknya sumsum tulang akibat efek samping obat seperti kloramfenikol, karbimazol, sitostatika (disebut juga anemia aplastis sekunder).

Anemia haemolitis, yaitu eritrosit dirusak, Hb dilarutkan dalam serum dan diekskresikan lewat urin, misalnyapada malaria tropika.

2. PengobatanBerhubung anemi hanya merupakan gejala, maka sebelum melakukan pengobatan perlu ditentukan lebih dahulu jenis anemi

dengan menemtukan kadar zat besi, vitamin B12 dan asam folat dalam darah, agar dapat diberikan terapi yang tepat.Anemi ferriprive dapat dihilangkan dengan pemberian preparat zat besi, sedangkan penyebabnya mungkin tetap ada

misalnya tumor atau borok lambung yang juga harus diobati, sebab bila hanya memberi preparat zat besi tanpa mengobati penyebabnya, anemi tidak akan dapat diatasi. Dalam hal ini pemberian vitamin B12 atau asam folat tidak berguna bahkan dapat merugikan, karena menyulitkan diagnosa anemi primer berhubung megaloblaster lenyap dari sumsum tulang. Pada anemi pernisiosa, asam folat tidak dapat diberikan3. Zat – zat anti anemi

(a) Asam folatSumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah – buahan. Dalam bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam

senyawa konjugasi (poliglutamat). Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dan direduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro folic acid). Zat ini untuk sintesa DNA dan RNA serta pembelahan sel.

(b) Zat besi (Fe)Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambung diubah menjadi ferro klorida. Resorpsi hanya

berlangsung dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral garam ferro lebih mudah larut. Setelah diserap dalam darah , maka akan bergabung dalam protein menjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan, sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lain untuk sintesa hemoglobin dan enzim zat besi (metalo enzim). Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg.

Gejala kekurangan zat besi seperti anemi hipokrom, yaitu pucat, letih dan lesu, jari-jari dingin, jantung berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulit keriput. Defisiensi ini dapat diobati dengan pemberian garam-garam ferro per-oral, misalnya ferro fumarat, ferro sulfat, ferro klorida, dan lainnya. Pemberian parenteral hanya bila ada kelainan lambung (perdarahan) atau rangsangan yang hebat. Lagipula ada bahaya over dosis, sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis sebab ada rintangan kontrol usus, kecuali pada anak-anak dimana kontrol usus belum sempurna.

(c) Vitamin B12(Cyanocobalamin)Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susus, dalam bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan

orang sehari 2-5 mcg.Dalam lambung vitamin B12 dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh HCL yang segera diikat oleh glukoprotein

yang disebut instrinsik factor (Castle 1929) yang dihasilkan oleh mukosa lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat tersebut baru dapat diserap oleh reseptor spesifik di usus halus(ileum). Setelah diserapvitamin B 12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang secara bertahap dilepas sesuai kebutuhan tubuh.

Defisiensi vitamin B12 dengan gejala-gejala megaloblaster, nyeri lidah, degenerasi otak, sumsum tulang, depresi psikis.

Pengobatan terutama dengan injeksi, oral vitamin B12 dengan kombinasi instrinsic factor (serbuk pylorus).

4. Obat – Obat Anti Anemia (hematinika)No.

Nama Generik

Nama Dagang

Sediaan Produsen

1 Ferrosi sulfas Ferolat Tiap tablet : Indofar

18

Page 19: Pa' Jangga_far-Toks II

+ Asam Folat Fe.Sulfat eksikatus 200 mg, asam folat 0,25 mg

ma

2 Cyanokobalamin

Vitamin B-12

50mg / tablet500 g / 5ml ampul1000 g / ml vial

IPIKimia FarmaSoho

3 Fe Fumarat + Vit C + Vit. B, dll

Ferofort

Hemafort

Per Kapsul :Ferro Fumarate + Vit.C + Folic Acid + Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Niacinamide + Ca Panthothenat + Lysin + Dioctyl Na Sulfasuccinate

Per tablet salut gula :Ferro Fumarate + Vit.C + Folic Acid + Vit.B12 + Mn Sulfate + CuSO4 + Sorbitol + Intrinsik Factor

Kalbe Farma

Phapros

4 Fe Sulfat + Asam Folat + Vit C + Vit. B

Iberet - 500

Vitral

Per Tablet Salu Selaput :Fe-Sulfat + Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Na Ascorbate + Niacinamide + Ca Pantho - thenat Fe-Sulfat + Vit.A +Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 + Vit.C + Vit.D2 + Vit.E + Vit.K3 + Nicotin -amide + Ca Panthothenat + Folic Acid + Inositol + Cholin + Dicalcium Phos -phate + Mg + Cu + F + I + Mn + Mo + Se + Zn

Abbot

Darya-Varia

5 Fe Gluconat + As. Folat + Vit. C + Nicotinamida + Vit. B-1, B-2, B-5, B-12

Livron B-Plex

Per Tablet Salut Gula :Fe-Gluconate + CuSO4 + Vit.C + Folic Acid + Ca Panthothenat + Vit.B1 + Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12 +

Phapros

19

Page 20: Pa' Jangga_far-Toks II

Nicotinamide + Dried Liver

6 Fe Gluconat + Vit C + Asam Folat

Sangobion

Per Kapsul :Fe-Gluconate + CuSO4 +Mn Sulfate + Vit.C + Folic Acid + Vit.B12 + Sorbitol

Merck

E. Hemostatika dan Oksitosikum

Hemostatika

Hemostatik adalah zat atau obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. Obat-obat ini diperlukan untuk mengatasi pendarahan.

Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu factor pembekuan darah dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati. Hemostatik dibagi dua, yaitu hemostatik lokal dan hemostatik sistemik.

1. Hemostatik Lokal

Yang termasuk golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya :

(a) Absorbable haemostatics Obat golongan ini menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jaringan yang mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada luka. Dengan kontak permungkaan benda asing, trombosit akan pecah dan membebaskan factor pembekuan. Termasuk golongan ini spons gelatin dan selulosa oksida (oksisel).

(b) Astringen Zat ini bekerja dengan memgendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan. Contoh : Ferri Klorida, Nitras argenti dan asam tanat.

(c) Koagulan Dapat menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.

(d) Vasokonstriktor Dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler dan cara pakainya dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan obat ini pada permungkaan luka. Contoh : Epinefrin, Norepinefrin dan Vasoprin.

2. Hemostatik Sistemik

Dengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan segera. Hal ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lainnya ialah perbaikan volume sirkulasi.

Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan menggantikan/memberikan faktor pembekuan yang kurang tersebut.

Zat – zat tersendiri :

1. Faktor antihemofilik (faktor VII)Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan penderita yang darahnya mengandung inhibitor faktor VIII

2. Kompleks faktor IXSediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X; serta sejumlah kecil protein plasma lain. Digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor - faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya hepatitis, sebaiknya preparat ini tidak diberikan pada penderita non hemofilia. Efek sampingnya berupa trombosis, demam, menggigil, sakit kepala dan shock anafilaksis.

3. Human fibrinogenSediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen dalam darah penderita, dan daya pembekuan yang sebenarnya.

4. Vitamin KSebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk menimbukan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan darah terlebih dahulu.

5. Asam aminokaproatMerupakan competitiv inhibitor dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah lainnya. Oleh karena itu asam aminokaproat dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan.

6. Asam traneksamatIndikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam aminokaproat, tetapi 10 kali lebih kuat dengan efek samping lebih sedikit.

7. KarbozokromDapat memperbaiki permeabilitas kapiler dan untuk mencegah dan mengobati perdarahan kapiler

Spesialite :

No Nama Generik Nama Dagang Bentuk Sediaan Produsen

1. Karbazokrom Adona AC

Danachrom

Tablet 10mg Tanabe

Dankos

20

Page 21: Pa' Jangga_far-Toks II

Adrome Landson

2. Asam traneksamat Kalnex

TransaminTranexamic

Kapsul 250mg, tablet salut 500mg, injeksi 50mg/ml

Injeksi 250ng/ml

Kalbe Farma

OttoHarsen

3. Vitamin K-1 (Fitonadion)

Kaywan Tablet 5mg Eisai

4. Vitamin K-3 (menadion)

Kavitin Soho

5. Serbuk faktor VIII Koate-HP Vial 280 UI; 290 UI; 300 UI Dipa Pharmalab

6. Serbuk kompleks faktor IX

Konyne-80 Vial 20ml 500 UI Dipa Pharmalab

Oksitosik

Oksitosik adalah obat yang merangsang kontraksi uterus. Obat ini berguna dalam praktek kebidanan.

1. Zat – Zat Tersendiri

(a) Alkaloid ErgotSumber alkaloid ergot adalah Claviseps purpurea, suatu jamur yang hidup sebagai parasit pada tanaman gandum. Khasiatnya yang terpenting adalah stimulus otot polos, terutama dari pembuluh darah perifer dan rahim, dengan efek vasokonstriksi dan oksitosik.

Alkaloid – alkaloid ini merupakan turunan asam lisergat, dan dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :

ErgotaminIndikasi : Meningkatkan kontraksi uterus,

migrainMekanisme kerja

Oksitosik dan vasokonstriksi kuat

Kontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis, gagal ginjal dan hati

Efek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah, perasaan dingin, haus, muntah, diare

Sediaan : Tablet, injeksi Ergometrin

Khasiat vasokonstriksi lebih lemah dari pada ergotamin, namun efek oksitosiknya lebih kuat. Turunannya metilergometrin, memiliki efek oksitosik yang lebih kuat dan lebih lama.

Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrainKontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis, gagal ginjal dan hatiEfek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah, perasaan dingin, haus, muntah, diareSediaan : Tablet, injeksi

ErgotoksinTerdiri dari ergokristin, ergokriptin dan ergokonin. Yang digunakan hanya derivat dihidro – nya. Terutama digunakan pada gangguan sirkulasi dipermukaan, hipotensi ringan dan migrain.

(b) OksitosinMerangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae. Fungsi perangsangan ini bersifat selektif dan cukup kuat.

2. Obat – Obat Oksitosik

No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1. Ergometrine Maleate Ermetrine 300mg / tablet Organon

2. Methyl Ergometrine Methergin 0,125mg / dragee0,2mg / ml ampul

Novartis

3. Methyl Ergometrine Maleate

Methovin 0,125mg/ tablet salut Kimia Farma

4. Synthetic Oxytocin Piton S

Syntocinon

Oxytocin S

10 IU / ml ampul

10 IU / 2 ml ampul40 IU / 5 ml vial

10 IU / ml ampul

Organon

Novartis

Ethica

21

Page 22: Pa' Jangga_far-Toks II

BAB IV

BIOREGULATOR

Bioregulator adalah katalisator yang bekerja terhadap proses – proses dari suatu sistem kehidupan, dapat juga disebut biokatalisator. Bioregulator yang terpenting adalah :

1. Enzim 2. Vitamin3. Mineral4. Hormon5. Obat KontrasepsiA. Enzim

Enzim atau fermen adalah senyawa – senyawa organic, lazimnya protein yang dapat mengakibatkan atau mempercepat rekasi biokimia berdasarkan proses katalisa. Enzim ini hanya bekerja sebagai katalisator organic terhadap reaksi – reaksi dari substrat spesifik. Kegiatan enzim tergantung kepada suhu, derajat keasaman (pH) dan konsentrasi ion – ion.

Nama dari enzim dibentuk dari nama substrat atau nama reaksi yang dipercepatnya, dengan menambahkan akhira ase.

Urease : Enzim pengurai ureum

Protease : Enzim pengurai protein

Lipase : Enzim pengurai lemak / lipida

Reduktase : Enzim yang mempercepat reduksi

Hidrolase : Enzim yang mempercepat hidrolisa

1. Penghasil EnzimEnzim dihasilkan oleh :

- mikroorganisme (bakteri atau jamur), misalnya lipase, amilase, streptokinase, penisillinase, dll.- Tumbuh – tumbuhan, dimana zat – zat ini dipisahkan dan kadang – kadang dalam bentuk kristal, misalnya papase (dari Carica

papaya) dan bromelin (dari Annanas sativum).Berdasarkan senyawa atau gugusan yang terkandung dalam enzim, maka enzim dapat dibedakan atas :

- gugus protein, disebut juga apo enzim- gugus non protein, disebut juga gugusan prostetik atau koenzim. Kelompok ini berperan dalam metabolisme sel –sel tubuh.

Contohnya vitamin B-1, nikotinamida, dll.2. Fungsi EnzimEnzim – enzim berfungsi dalam :

(a) Proses pencernaan dengan menguraikan lemak, protein dan karbohidrat(b) Reaksi – reaksi yang bertalian dengan proses pernafasan(c) Efek –efek dari vitamin berkenaan dengan kerja dari enzim –enzim, misalnya defisiensi suatu vitamin, sebenarnya kekurangan

enzim(d) Keseimbangan hormon – hormon supaya terpelihara dengan sintesa – sintesa hormon atau penguraian hormon yang berlebihan

oleh antagonisnya, misalnya kelebihan hormon insulin diurai oleh insulinase ; kumulasi hormon – hormon nor adrenalin atau asetilkolin pada organ – organ ujung diurai oleh MAO dan kolinesterase.

(e) Melindungi jaringan tubuh terhadap efek – efek enzim yang dihasilkannya, misalnya zat perintang tripsin yang dapat meniadakan kelebihan tripsin.

3. Kegunaan Enzim(a) Sebagai penolong dalam pencernaan (b) Membersihkan dan menyembuhkan luka – luka, dengan cara mencernakan secara selektif jaringan – jaringan yang mati tanpa

merusak jaringan yang sehat, termasuk juga melindungi saluran darah yang mengelilingi luka tersebut.(c) Menghilangkan radang atau bengkakm yang berguna pada pengobatan luka – luka. Berdasarkan khasiat anti radang (anti

inflamatory enzim) misalnya papase, protease, amilase, seropeptidase, streptokinase, dll.(d) Sebagai anti koagulansia, untuk menguraikan molekul – molekil fibrin yang menyebabkan pembekuan darah dan gumpalan –

gumpalan darah pada pengobatan trombosis, tromboflebitis. Misalnya streptokinase.(e) Sebagai pembantu dalam diagnosa (diagnostic enzym) :

- Glukosa oksidase, untuk menentukan kadar glukosa dalam urine pada diabetes- Uricase, untuk menentukan kadar asam urat dalam darah, antara lain pada gangguan ginjal, encok, dll.- Analisa kadar enzim laktat dehidrogenase dalam serum darah, menunjukkan adanya jaringan yang mati disuatu tempat

pada tubuh karena kekurangan darah, antara lain karena adanya penyakit kanker atau trombosis koroner.4. Efek Samping

Efek sampingnya sedikit sekali, antara lain alergi terhadap streptokinase atas dasar enzim adalah protein yang merupakan antigen dan merangsang pembentukan antibodi. Tapi hal ini jarang sekali terjadi.5. Obat tersendiri :

(a) Enzim – enzim pankreas dan pepsin(lihat obat pencernaan)

(b) Bromelin atau AnanaseProtease dari Ananas sativum, yang berkhasiat juga sebagai anti radang

(c) Papase atau ProlaseEnzim proteolitik yang didapatkan dari Carica papaya, yang juga berkhasiat sebagai penghilang bengkak – bengkak.

(d) Streptokinase dan StreptodornaseDiperoleh dari bakteri Streptococcus haemolyticus. Terutama streptokinase bersifat fibrinolitik yang menguraikan fibrin, mengencerkan serta melarutkan nanah yang kental dan darah yang beku. Penggunaan pada pengobatan trombosis koroner (infark jantung) dan menyembuhkan infeksi bernanah. Enzim ini mempertinggi efek penggunaan antibiotika.

(e) FibrinolisinDiperoleh sebagai hasil penguraian enzim lain yaitu streptokinase terhadap profibrinolisis atau plasminogen yang inaktif. Diperoleh dari plasma manusia. Efek sampingnya berupa reaksi alergi.

6. Spesilite No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1. Enzym Pencernaan Lihat Obat

22

Page 23: Pa' Jangga_far-Toks II

Pencernaan

2. Bromelin / Pancreatin Benozym

Elsazym

Per Tablet Salut Gula :Bromelin + Pancreatin + Ox Bile

Per Tablet Salut Gula :Bromelin + Pancreatin + Dimetil Poli Siloxan

Bernofarm

Otto

3. Papain / Pancreatin Fortizym

Vitazym

Per Kaplet Salut Gula :Papain + Pancreatin + Ox Bile + Simethicon + Curcuma

Per Dragee :Papain + Pancreatin + Ox Bile + Curcuma + Liver Extr. + Vitamin / Mineral

Kalbe Farma

Kalbe Farma

4. Streptokinase(Enzym fibrinolitik)

Karbikinase

Streptase

250.000 IU, 750.000 IU, 1.500.000 IU / vial

750.0 IU, 1.500.000 IU / vial

Kalbe Farma

Dexa Medica

B. Vitamin

Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang dalam jumlah sangat kecil dibutuhkan oleh tubuh untuk memelihara fungsi dan metabolime normal. Vitamin diperoleh tubuh dari makanan sehari – hari. Tapi ada juga yang diperoleh dari hasil sintesa flora usus, misalnya vitamin K dan asam pantotenat (vitamin B-5). Bahkan vitamin A dan D dapat dibentuk oleh tubuh sendiri. Umumnya vitamin merupakan co-enzym dari suatu yang berperan pada proses metabolisme dalam tubuh.

Pada keadaan tertentu tubuh dapat mengalami defisiensi vitamin. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain : Makanan yang dikonsumsi sehari – hari kurang kandungan vitaminnya Adanya gangguan pencernaaan, sehingga penyerapan vitamin terganggu Kebutuhan akan vitamin meningkat, misalnya pada masa kehaminal, masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari sakit1. Penggolongan Vitamin

Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi atas 2 golongan yaitu :

(a) Vitamin yang larut dalam air, meliputi : Thiamin Riboflavin Biotin Rutin

Asam Folat Asam Pantotenat Cyanocobalamin Asam para amino benzoat

Asam Ascorbat Nikotinamida Piridoksin

Semua vitamin tersebut mudah diserap di dinding usus dan mjudah pula dikeluarkan bersama urine, kecuali vitamin B-12 yang penyerapannya membutuhkan adanya faktor intrinsik. Dengan sifat yang demikian, kemungkinan timbulnya toksisitas akibat kumulasi vitamin dalam tubuh jarang terjadi. Vitamin kelompok ini sedikit sekali dismpan di dalam tubuh.(b) Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu :

Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K

Vitamin ini diserap bersama – sama lemak, sehingga adanya gangguan pencernaan lemak dapat mengurangi penyerapannya. Ekskresinya lambat, sehingga dapat menimbulkan kumulasi dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala keracunan.

2. Obat – Obat Tersendiri :

Vitamin B Kompleks :

Kelompok vitamin ini bersumber sama, sehingga disebut B kompleks. Defisiensi salah satu anggota kelompok vitamin ini, biasanya juga disertai defisiensi seluruh kompleks vitamin ini.

(a) Thiamin ( Vitamin B-1 ) Terdapat dalam kulit beras, hati, ginjal, ragi, sayuran dan kacang – kacangan. Vitamin ini penting pada metabolisme karbohidrat. Defisiensinya menyebabkan gejala anoreksia, obstipasi, kejang otot, kesemutan (paresthesia), beri – beri dengan polineuritis dan gangguan jantung. Dalam dosis tinggi bersama dengan vitamin B-6 dan B-12 digunakan sebagai vitamin neurotropik.

(b) Riboflavin ( Vitamin B-2 ) Terdapat antara lain dalam usus, telur, hati, kulit beras, ragi dan sayuran. Defisiensinya menyebabkan sakit tenggorokan dan radang pada sudut mulut, radang lidah, kelainan mata (conjungtivitis dan fotophobia) dan gejala avitaminosis B lainnya.

(c) Piridoksin ( Vitamin B-6 ) Banyak terkandung dalam daging, hati, ginjal, padi – padian, kacang dan sayuran. Ada 3 bentuk vitamin ini, yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamin.Defisiensi B-6 menyebabkan gangguan kulit (radang), gangguan alat pencernaan, radang selaput lendir mulut dan lidah, radang saraf dan gangguan pembentukan sel – sel darah merah. Defisiensi ini dapat juga terjadi karena pemakaian INH untuk jangka waktu yang lama. Vitamin B-6 juga digunakan untuk melawan mual, muntah dan depresi karena pil anti hamil. Demikian juga pada muntah kehamilan.

(d) Nikotinamida ( Niasinamida, PP Factor atau Vitamin B-3 ) Terdapat dalam sayuran, ikan, daging, padi dan gandum. Vitamin ini terdapat sebagai asam nikotinat. Di dalam hati asam ini diubah menjadi nikotinamida, yang merupakan co-enzym pada proses oksidasi reduksi. Defisiensi vitamin ini menimbulkan penyakit pellagra dengan gejala kulit menjadi hitam (dermatitis), gangguan lambung usus (diare) dan gangguan saraf (dementia).

(e) Asam Pantotenat ( Vitamin B-5 ) Tedapat dalam semua jaringan tubuh dan semua macam makanan. Juga dapat diproduksi oleh flora usus. Bentuk aktifnya adalah isomer dexter, yaitu d-pantotenat. Merupakan co-enzym A yang penting dalam metabolisme. Defisiensinya pada manusia belum dikenal.

(f) Asam Folat ( Vitamin B-11 ) Terdapat dalam sayuran, hati, ragi, daging, ikan dan kacang – kacangan, hanya sedikit terdapat dalam buah – buahan. Dalam hati diubah menjadi tetrahidrofolat, suatu co-enzym pada sintesa asam inti dan pembelahan sel. Penting pada pembentukan eritrosit. Defisiensinya menyebabkan anemia megaloblaster.

(g) Cyanocobalamin ( Vitamin B-12 )

23

Page 24: Pa' Jangga_far-Toks II

Terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan, yaitu daging, hati, telur dan susu, dalam bentuk suatu kompleks protein. Dalam lambung, vitamin B-12 akan terlepas dari kompleks tersebut, lalu berikatan dengan faktor intrinsik yang dikeluarkan oleh mukosa lambung, sehingga dapat diserap oleh usus halus. Dalam tubuh, vitamin ini ditimbun dalam hati. Vitamin ini merupakan vaktor penting dapa pembentukan eritrosit, dan defisiensinya menyebabkan anemia megaloblaster.

Asam AscorbatBanyak terdapat dalam sayur dan buah. Berperan penting dalam pembentukan zat pengikat dalam tulang dan tulang rawan,

sekitar kapiler dan antar sel (kolagen) yang penting bagi saling terikatnya jaringan. Bila sintesa kolagen terganggua, dinsing pembuluh darah mudah rusak, sehingga mudah terjadi pendarahan.

Defisiensi vitamin C menyebabkan sariawan (skorbut), gigi mudah lepas, luka yang sukar sembuh dan mudah terjadinya pendarahan. Selain itu penggunaannya juga untuk mempertinggi daya tahan tubuh terhadap infeksi kuman, anti lipemika dan mempercepat sembuhnya luka.

Vitamin A (Retinol, Axerophthol)Dalam sayuran terdapat sebagai provitamin A, yaitu karoten dan karotenoid; yang dalam usus diubah menjadi vitamin A.

Vitamin A sendiri terdapat di dalam usus, kuning telur, hati dan minyak ikan. Vitamin A berfungsi untuk :

Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa di seluruh tubuh, sehingga jaringan tersebut tidak mudah rusak dan tidak terjadi hiperkeratosis di kulit, conjungtiva kornea dan sebagainya.

Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan kortikosteroida. Pembentukan rhodopsin, suatu pigmen fotosensitif yang dibutuhkan retina mata untuk dapat melihat pada keadaan gelap. Defisiensi vitamin A menimbulkan rabun senja (hemerolophia), xrerophthalmia (kornea mata mengering dan mengeras),

atrifia mukosa dan menghambat pertumbuhan anak.Vitamin D ( Ergokalsiferol, Kalsiferol)

Terdapat sebagai provitamin D (ergosterol) di dalam sayuran dan ragi. Juga terdapat didalam tubuh, yakni dibawah kulit, oleh pengaruh sinar UV matahari akan diubah menjadi kalsiferol atau vitamin D-2. Provitamin D juga terdapat di dalam tubuh sebagai 7-dehidrokolesterol, yang oleh pengaruh sinar UV diubah menjadi kolekalsiferol (vitamin D-3).

Fungsi vitamin D adalah mengatur metabolisme Ca dan F, bersama – sama hormon tiroid dan hormon paratiroid. Defisiensinya menimbulkan penyakit rachitis (tulang mudah bengkok).

Vitamin E (Alfa Tokoferol)Merupakan senyawa tokoferol. Dikenal 4 macam tokoferol, yaitu alfa, beta, gamma dan delta. Yang aktif adalah senyawa alfa

tokoferol.Vitamin E banyak dijumpai dalam minyak nabati (minyak jagung, kedelai dan bunga matahari), padi – padia, ragi, hati, kuning telur dan sayuran. Tidak dikenal gejala defisiensi yang khas pada orang dewasa.

Dalam pengobatan digunakan pada gangguan jantung (angina dan lain – lain), artrosis, neuralgia, hiperkoleterolemia dan penyakit kulit. Juga digunakan sebagai anti keguguran dan obat kemandulan.

Vitamin KVitamin ini meliputi :

Vitamin K-1, disebut fitomenadion, terdapat dalam sayuran hijau dan minyak nabati Vitamin K-2, dihasilkan oleh flora usus. Untuk penyerapannya dari usus memerlukan asam empedu. Vitamin K-3 (menadion) dan vitamin K-4 (menadiol), merupakan zat sintetik.

Dalam hati, vitamin K merangsang pembentukan protrombin. Defisiensi vitamin ini menyebabkan hipoprotrombinemia, yang berakibat darah sukar membeku.

C. Mineral dan Elemen SpuraMineral adalah zat anorganik yang dalam jumlah kecil bersifat essensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh. Yang

paling banyak dibtuhkan adalah kalium, natrium, kalsium, magnesium, fosfor dan klorida. Elemen spura adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari, yakni besi, seng, tembaga, mangan, molibden, fluor,

krom, iod, selen dan kobalt.Fungsinya masing – masing sangat berbeda :

Ca dan P untuk sebagian besar bertanggung jawab bagi kekuatan kerangka K, Mg dan P terutama untuk membentuk sistem pendapar intraselluler Na dan Cl berperan penting diruang ekstraselluler sebagai pengatur tekanan osmotik dan tekanan darah normal. Banyak elemen spura merupakan ko-faktor dari metallo-enzym, misalnya Fe, Zn, Mn, Mg dan Cu ; yang mengkalatisa banyak

proses metabolisme. F dan Sr merupaka zat essensial bagi tulang gigi dan emailnya Iod merupakan bahan baku bagi sintesis hormon tiroid

Penggunaan minerasl – mineral, khususnya untuk prevensi dan pengobatan keadaan defisiensi, terutama garam K dan Ca; begitu pula Na, Cl dan Fospat yang digunakan sebagai infus dalam keadaan darurat. Dari elemen – elemen spura, hanya Fe, Zn, I, F dan Sr yang digunakan sebagai obat. Zat – zat lainnya hanya digunakan sebagai tambahan pada preparat multivitamin atau sebagai food suplemen.Obat – obat tersendiri ;

1. Kalium kloridaMerupakan kation yang terpenting dalam cairan intra sel dan merupakan zat essensial untuk mengatur keseimbangan asam – asam serta isotoni dari sel. Selain itu juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses fisiologis, seperti penerusan impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan metabolisme karbohidrat.

2. Natrium kloridaMerupakan kation terpenting bagi cairan ekstra sel dan berperan penting pada regulasi tekanan osmotok sel. Juga berperan pada pembentukan perbedaan – perbedaan potensial listrik dalam kontraksi otot dan penerusan impluls saraf. Defisiensinya bisa terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dan banyak berkeringat serta banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra.

3. KalsiumFungsi utamanya adalah bahan pembangun tulang, berperan penting pada regulasi daya rangsang dan kontraksi otot – otot serta penerusan impuls saraf. Selain itu Ca mengatur permeabilitas membran sel bagi K dan Na, aktivasi banyak reaksi enzim seperti pembekuan darah. Defisiensi Ca menimbulkan kelembekan tulang (osteomalacia) dan mudah terangsangnya otot dan saraf , dengan akibat serangan – serangan tetania. Contoh garam kalsium : kalsium glukonat, kalsium laktat dan kalsium sitrat.

4. Seng sulfatKadar seng dalam tubuh agak tinggi dibandingkan dengan elemen spura lainnya, yang sebagian besar terdapat dalam tulang dan prostat. Fungsinya ialah sebagai kofaktor dalam minimal 100 enzim yang terlibat dalam segala proses metabolisme, yaitu : karboanhidrase, berperan pada gejala buta malam (ko-faktor dari alkoholdehidrogenase, yang merubah retinol menjadi

retinal) memperbaiki fungsi sel – sel otak bagi lemah ingatan (sering lupa) pada orang tua stimulasi penyembuhan borok bila terjadi kekurangan secara lokal berkhasiat sebagai adstringens (penciutan selaput lendir), anti keringat dan antiseptik lemah Penggunaannya paling banyak alam dermatologi, khususnya ZnO dalam bedak tabur dan salep, sebagai adstringens dan

antiseptik lemah. Selain itu juga pada preparat tetes mata.5. Fluorida

Fluor terutama ditimbun sebagai apatit di dentin dan email, juga dalam tiroid dan ginjal. Ekskresinya melalui saluran kemih dan keringat pada transpirasi berlebihan. Penggunaannya paling banyak untuk prevensi gigi berlubang (carries), yang berdasarkan

24

Page 25: Pa' Jangga_far-Toks II

atas reaksinya dengan apatit. Fluoro-apatit yang terbentuk bersifat lebih padat dan tahan asam, juga menutupi pori – pori kecil hingga email lebih sukar larut dalam asam, yang terbentuk setiap kali makan gula dan karbohidrat. Fluor juga digunakan pada osteoporosis (kurangnya Ca dari tulang).

6. Stronsium kloridaElemen ini berguna melindungi gigi terhadap pengaruh thermis (panas dan dingin) dan kimiawi (asam dan gula) yang disertai nyeri. Selain itu juga mengurangi sensitivitas gigi terhadap rangsangan tersebut dengan jalan membentuk lapisan pelindung keras di luar dentin yang sudah kehilangan emailnya karena erosi atau pengendapan kalsium. Dengan demikian rangsangan tersebut tidak bisa mencapai sum – sum gigi lagi yang berisi saraf – saraf dan dapat mengakibatkan nyeri.

7. MagnesiumTerdapat dalam tulang dan cairan intra sel, juga sebagai ko-faktor enzim – enzim yang menghasilkan energi. Berperan penting pada kontraksi otot.

8. KromDigunakan untuk kerja insulin yang optimal dalam bentuk aktifnya sebagai senyawa organik GTF (Glucose Tolerance Factor), yang 20 kali lebih aktif dari pada garam – garam krom anorganik.

9. TembagaMerupaka kofaktor bagi cytochromoxidase dan beta hidroksilase yang mengubah dopamin menjadi noradrenalin, juga penting bagi sintesis hemoglobin. Kekurangannya dapat menyebabkan kelambanan psikomotor, serangan epilepsi serta kelainan pada rambut.

Spesialite vitamin dan mineral :

No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1. Vitamin B-1 /

Tiamin Hidroklorida, Aneurin HCl, Vit. Anti beri - beri

Vitamin B-1

Alinamin /Alinamin-F-Odorless

25mg,50mg, 100mg / tab.100mg / ml ampul

5mg / tablet salut gula50mg / tablet 25mg / 10ml ampul

IPI

Takeda

2. Vitamin B-2 / Riboflavin, Laktoflavinum , Beflavin

3. Vitamin B-6 /Piridoksin Hidroklorida

Pyridoxin HCl

Vitamin B-6

10mg, 25mg / tablet50mg, 100mg / ml ampul25mg / tablet

Soho

Kimia Farma

4.

Vitamin B-12 /

Sianokobalamin, Vitamin merah, Citacon, Vitamen

Vitamin B-12 / Cyanocobalamin

50g / tablet500g ,1000g/5ml amp.1000g / ml vial

IPI, Soho, Kimia Farma

5. Vitamin B1 + B6 + B12 NeurobionBioneuron

Per dragee : / Ampul :Vit. B-1 : 100mgVit. B-6 : 200mgVit.B-12 : 200g

MerckPhapros

6. Vitamin B Komplek Squibb-B ComplexBenoviplex

TabletTablet Salut Gula

SquibbBernofarm

7. Vitamin C

Asam Askorbat

RedoxonBekamin C ForteVitaciminXon-Ce

Tab. Effervescent 1g250mg / tablet500mg / tablet hisap500mg / tablet hisap

RocheKimia FarmaTakedaKalbe Farma

8 Vit. B Komplex + Vit. C Enervon CSurbex-T

TabletTablet Salut Selaput

UAPAbbot

9 Vit.B Komplex + Vit.C + Vit.E Becefort Kaplet Salut Selaput Phapros

10 Vitamin A /Akseroftol, Retinol

Avitin

Vitamin A Kimia Farma

1000 IU, 3000 IU, 6000 IU, 10.000 IU, 20.000 IU / tab.50.000IU,100.000 IU/ml amp.

6000 IU,20.000 IU, 50.000 IU / tablet

Soho

Kimia Farma11 Vitamin D /

Kalsiferol,Vitmain D-2,Radiostal, Viosterol,Ergokalsiferol

Cavit D3 Cholecalciferol 133 IU, Calcii Hidrogen Phosphat 500 mg

Merck

12 Vitamin E /Alfa Tokoferol

Dalfarol

TocopherineNatur-E

200 IU,300 IU,400 IU/soft cap10mg, 50mg / dragee

100 IU / kapsul

Darya-Varia

SohoDarya-Varia

13 Vitamin K Kaywan

Kaytwo

Vit.K-1 5mg / tablet

5mg / kapsul

Eisai

14 Vit. A + Vit.E Rovigon Tiap Chewable DrageeVit. A : 30.000 IUVit. E : 70 mg

Darya Varia

15 Vit.A + Vit.D Big Fish Per Soft Capsul Minyak Ikan,

25

Page 26: Pa' Jangga_far-Toks II

+ Vit.E Vit. A-2 : 2000 IU +Vit. D : 200 IU + Vit. E 10 IU

16 Vitamin A /Akseroftol, Retinol

Avitin

Vitamin A Kimia Farma

1000 IU, 3000 IU, 6000 IU, 10.000 IU, 20.000 IU / tab.50.000IU,100.000 IU/ml amp.

6000 IU,20.000 IU, 50.000 IU / tablet

Soho

Kimia Farma

17 Vitamin D /Kalsiferol,Vitmain D-2,Radiostal, Viosterol,Ergokalsiferol

Cavit D3 Cholecalciferol 133 IU, Calcii Hidrogen Phosphat 500 mg

Merck

18 Vitamin E /Alfa Tokoferol

Dalfarol

TocopherineNatur-E

200 IU,300 IU,400 IU/soft cap10mg, 50mg / dragee

100 IU / kapsul

Darya-Varia

SohoDarya-Varia

D. Hormon

Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, langsung masuk ke dalam aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik terhadap organ tertentu untuk dapat berfungsi secara normal. Kelenjar endokrin yang penting adalah kelenjar hipofisa dan hipotalamus, kelenjar kelamin (ovarium dan testes), kelenjar anak ginjal, pankreas, tiroid dan paratiroid.

Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :

1. Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya pemberian insulin pada penderita diabetes mellitus.2. Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan berdasarkan efek farmakologinya yang tidak berhubungan dengan efek

fisiologisnya. Misalnya kortikosteroida banyak digunakan karena efek anti radangnya.3. Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke arah yang dikehendaki, misalnya estrogen dan progesteron digunakan untuk

mencegah kehamilan.4. Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin untuk test terhadap kelenjar tiroid.Untuk keperluan pengobatan, zat hormon dapat diperoleh dari :

1. Sumber alam, berasal dari binatang ternak menyusui misalnya sapi. Persediaannya amat terbatas.2. Senyawa sintetik, saat ini umumnya digunakan hormon sintetik atau semi sintetik.1. Hormon Hipofisa

Hipofisa adalah suatu umbai pada pangkal otak. Kelenjar ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

(a) AdenohipofisaAdalah umbai depan, yang merupakan bagian terbesar. Hormon yang dihasilkannya adalah :

a. Somatotropin : Merangsang pertumbuhan tubuh pada umumnya

b. Gonadotropin : Merangsang kelenjar kelamin mensekresikan hormonnya

c. Kortikotropin : Merangsang kelenjar anak ginjal bagian korteks untuk mensekresikan kortikosteroida

d. Tirotropin : Merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroid

e. Prolaktin : Menstimulir sekresi air susu

(b) NeurohipofisaAdalah umbai belakang, terutama terdiri dari jaringan saraf. Hormon yang dihasilkannya adalah :

a. Oksitosin : Menyebabkan kontraksi uterus dan menstimulir mulainya laktasi

b. Vasopresin : Mencegah ekskresi air terlalu banyak

Zat – zat tersendiri :(a) Somatotropin

Digunakan untuk terapi substitusi. Tetapi karena hormon ini tidak dapat diganti dengan hormon binatang, maka sediaan farmasinya sangat jarang.

(b) Gonadotropin Dalam pengobatan digunakan untuk mengatasi gangguan haid dan kemandulan baik pria maupun wanita. Sediaan

gonadotropin diperoleh dari air kemih wanita hamil atau air kemih wanita setelah menopause, yaitu Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan Human Menopausal Gonadotropin (HMG). Diberikan per injeksi.

(c) Oksitosin Hormon ini telah dapat disintesa. Dalam kebidanan digunakan untuk merangsang kontraksi uterus (rahim) guna

membantu persalinan. Setelah persalinan, dapat juga digunakan untuk mencegah banyaknya perdarahan.(d) Vasopresin

Diperoleh dari sapi atau babi. Digunakan pada pengobatan diabetes inspidus dengan gejala poliuria, akibat kekurangan hormon anti diuretik dan insufisiensi hipofisa.

Obat – obat hormon hipofisa :

26

Page 27: Pa' Jangga_far-Toks II

No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen1 Gonadotropin chorionik Pregnyl 1500 UI ; 5000 UI/ ampul

serbuk pro injeksiOrganon

2 Gonadotropin menopausal Humegon 75 UI ; 150 UI / vial serbuk pro injeksi

Organon

3 Oksitosin sintetik

Decatocin

Piton –SSyntocinon

10 Ui/ml injeksi HarsenOrganonNovartis

4 Somatropin

Genotropin

16 IU / ml vial Pfizer

2. Hormon KelaminHormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium dan testes) dibawah pengaruh gonadotropin, berfungsi

menentukan ciri – ciri kelamin primer dan sekunder. Androgen adalah hormon pria, sedangkan estrogen dan progesteron adalah hormon wanita. Semua hormon kelamin memiliki sifat – sifat yang sama, misalnya :

Retensi air dan garam Berdaya anabolika, androgen lebih kuat dari pada estrogen Mengakibatkan penutupan epifisis (ujung tulang pipa) sesudah pertumbuhan di masa pubertas.

(a) Zat – zat androgenYang terpenting adalah testoteron, selain bertanggung jawab terhadap ciri kelamin primer dan sekunder. Hormon ini berperan penting pada spermatogenesis dalam testes (efek virilisasi, virile = jantan). Digunakan dalam terapi substitusi, misalnya pada keadaan klimakterium virile sesudah usia 50 tahun. Juga untuk merangsang pertumbuhan anak laki – laki di atas usia 16 tahun yang terlambat pertumbuhannya akibat hipofungsi hipofisanya.

Zat – zat tersendiri : Testoteron

Dibuat secara semisintetik. Karena absorpsinya dari usus dan bioavailabilitasnya kurang baik, maka diberikan dalam bentuk injeksi sebagai esternya dalam pelarut minyak.

Metil-testoteronDapat digunakan per-oral. Digunakan terutama pada gangguan potensi akibat defisiensi androgen, pada hipogonadisme dan pada sterilitas karena oligospermia.

MesterolonPada dosis terapi zat ini mempengaruhi hipofisa, sehingga sekresi testoteron dan spermatogenesis tidak terhambat.

Spesialite androgen :No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1 Mesterolon Proviron Tablet 25 mg Schering2 Mesterolon + Vit. E + Yohimbin +

Strychnin + NikotinatTonovan Schering

3 Kombinasi turunan testoteron Sustanon injeksi Organon4 Metiltestoteron + Yohimbin + Vit. E Pasumastrong Merck5 Testoteron Testoviron

AndriolKapsul 40 mg Schering

Organon(b). Anabolika

Merupakan hormon sintetik yang terutama bekerja memacu sintesa protein tanpa memiliki sifat virilisasi. Anabolika yang banyak digunakan adalah turunan testoteron, yaitu Metenilon, Metandienon, Oksimetolon dan Stanozol. Juga turunan nadrolon yaitu Nandrolon dan Etilestrenol.

Umumnya digunakan pada keadaan tubuh lemah, seperti pada keadaan sesudah operasi, baru sembuh dari sakit dan lain – lain. Juga selama terapi penyinaran dan terapi dengan kortikosteroida untuk mencegah osteoporosis. Dalam bidang olahraga obat ini sering disalahgunakan untuk memperkembangkan dan memperkuar otrot para atlit (doping).

Karena anabolika ini zat – zat androgen maka memiliki efek viirilisasi bila digunakan untuk waktu yang lama pada wanita, menekan spermatogenesis, menghambat pertumbuhan anak – anak di bawah usia 16 tahun karena stimulasi penutupan epifisis, dan menimbulkan gangguan haid pada wanita.

Zat tersendiri : Nandrolon

Indikasi : Kehilangan protein akibat cedera parah, latihan berlebihan, penyakit ketuaan ; pada anak memacu pertumbuhan yang lambat.

Kontra indikasi

: Kehamilan, karsinoma prostat

Efek samping

: Jerawat, hirsutisme, peningkatan libido pada wanita, hipertropi klitoris, dan rambut pubis melebat.

EtilestrenolIndikasi : Selama menderita penyakit kronik

terutama pasien lanjut usiaKontra indikasi

: Kehamilan, karsinoma prostat, gangguan fungsi hati

Efek samping

: Mual, retensi cairan tubuh yang ringan, gangguan haid

Spesialite anabolika :No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1 Nandrolon decanoat Deca Durabolin Injeksi 25 mg ; 50 mg/ ml Organon2 Nandrolon fenilpropionat Durabolin Injeksi 25 mg /ml Organion3 Etilestrenol Orgabolin Tablet 2 mg Organon

(c). Zat – zat estrogen Estrogen bekerja terhadap mukosa uterus (endometrium) untuk mempersiapkan proses lebih lanjut dari sel telur yang telah

dibuahi. Bersama – sama progesteron, estrogen berperan penting pada masaknya folikel, ovulasi, pembuahan, transpor sel telur yang telah dibuahi ke dinding uterus dan penyarangannya disitu.

27

Page 28: Pa' Jangga_far-Toks II

Zat – zat estrogen digunakan untuk terapi substitusi pada keluhan klimakterium, menekan laktasi, menekan ovulasi dan pengobatan osteoporosis sesudah menopause. Preparat kombinasi estrogen dan progesteron dugunakan untuk diagnosa kehamilan dan pengobatan amenorea sekunder (haid terlambat).

Zat – zat tersendiri : Estradiol

Merupakan estrogen alamiah terkuat, digunakan pada terapi substitusi pada klimakterium, menopause dan kanker prostat. Pemberian per-oral bioavailabilitasnya rendah, sehingga diberikan per injeksi sebagai esternya dalam pelarut lemak.

EtinilestradiolTurunan semi sintetik yang berdaya larut amat kuat; dapat diberikan per oral. Merupakan komponen dari banyak pil anti hamil.

MestranolHormon ini baru aktif setelah di dalam hati diubah menjadi etinilestradiol. Juga digunakan dalam pil anti hamil.

DietilstilbestrolAktif per oral dengan kerja panjang, tetapi karena bersifat karsinogenik zat ini tidak lagi digunakan.

Spesialite estrogen :No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1 Estradiol Progynova Tablet 1mg ; 2 mg Schering

2 Etinilestradiol Lynoral Tablet 0,05 mg Organon

3 Metilestrenolon + Metilestradiol

Gynaecosid Tiap tablet :Metilestrenolon 5 mgMetilestradiol 0,3 mg

Phapros

(d). Zat – zat progestagenProgestagen adalah steroid sintetik yang berdaya progesteron. Progesteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh badan

kuning (corpus luteum) dibawah pengaruh hormon gonadotropin. Hormon ini mempengaruhi endometrium dari fase proliferasi karena pengaruh estrogen, ke fase sekresi agar telur yang telah dibuahi dapat bersarang dan berkembang lebih lanjut. Kemudian hormon ini juga berfungsi menjaga kehamilan dari keguguran.

Dalam pengobatan, progestagen digunakan untuk ; Mencegah kehamilan pada pil KB Mencegah keguguran akibat kurang sekresi progesteron Terapi subtitusi pada keadaan klimakterium dan menopause Pada gangguan haid Pada endometriosis dan kemadulan yang diakibatkannya

Zat – zat tersendiri : Progesteron

Diperoleh dari ovarium binatang ternak atau hasil sintesa. Absorpsinya di susu cukup baik, tetapi karena bioavailabilitasnya tidak baik, maka diberikan secara injeksi.

HidroksiprogesteronDiperoleh secara sintetik, memiliki efek androgen tanpa efek estrogen. Banyak digunakan dalam pil suntik anti hamil.

EtisteronTerutama digunakan pada gangguan hati.

NoretisteronMemiliki efek androgen dan efek estrogen lemah. Banyak digunakan pada pil anti hamil, juga untuk menunda haid.

LevonorgestrelEfek progesteronnya kuat dan kerjanya panjang, berdaya nadrogen lemah, bersifat anti estrogen. Banyak digunakan dalam pil kombinasi anti hamil.

LinesterolTidak berdaya gestagen, tetapi bersifat anti gonadotropik yang baik, tidak berdaya androgen. Banyak digunakan dalam pil anti hamil.

DilestrenolDaya gestagennya kuat, maka terutama digunakan untuk mencegah keguguran.

Spesialitea progestagen :No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1 Noretisteron Primolut N Tablet 5 mg Schering2 Progesteron Progestin Injeksi Organon3 Etisteron Progestoral Organon4 Alilestrenol Gestanon Organon

E. Obat KontrasepsiDengan bertambahnya jumlah penduduk dunia dan terbatasnya pangan, banyak negara menyadari pentingnya pembatasan

kelahiran, terutama negara berkembang seperti Indonesia yang tengah berupaya mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan, maka pembatasan kelahiran suatu keharusan. Cara yang dilaksanakan untuk hal ini adalah program keluarga berencana (KB).KB memiliki tujuan antara lain :

mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilan resiko tinggi mengurangi angka kesakitan menghindari kelahiran yang tidak diinginkan mengatur jarak kehamilan menentukan jumlah anak dalam keluarga

Salah satu cara pembatasan kelahiran adalah dengan pencegahan kehamilan menggunakan obat – obat kontrasepsi.Obat kontrasepsi ini dapat berupa :

Yang digunakan per oral : misalnya pil KB Suntikan Alat dalam saluran reproduksi, seperti kondom, pessarium (kondom wanita), IUD Obat topikal intravaginal yang bersifat spermicida, misalnya tablet busa, tissue KB Pil Implan (susuk KB) Operasi (tubektomi dan vasektomi)

1. Mekanisme kerjaSemua pil anti hamil hanya dimaksudkan untuk merintangi pelepasan sel telur (ovulasi) sehingga dapat mencegah kehamilan.

Cara kerja obat anti hamil itu adalah :(a) Perintang ovulasi, yaitu estrogen dan progesteron dalam dosis yang sesuai, mampu menekan sekresi gonadotropin dari hipofisa

sehingga proses pematangan sel telur terhambat.

28

Page 29: Pa' Jangga_far-Toks II

(b) Pengentalan lendir cervix, lazimnya cervix tertutup lendir yang selama masa subur menjadi encer, sehingga memudahkan masuknya sel sperma ke dalam uterus. Karena pengaruh progesteron, lendir tersebut menjadi kental sehingga sel sperma tidak mampu menembusnya. Pil mini dan pil suntik yang mengandung progesteron tanpa estrogen bekerja menurut prinsip ini.

(c) Khasiat terhadap endometrium, karena pengaruh kedua hormon, endometrium hanya berkembang dan sedikit berproliferasi, tidak mengalami fase sekresi dan justru menyusut, sehingga penyarangan sel telur tidak terjadi.

2. Jenis pil dan penggunaannyaDewasa ini dikenal beberapa macam pil anti hamil, yaitu :

(a) Pil kombinasiBerisi estrogen dan progesteron . Mulai ditelan pada haid hari pertama atau ke lima, selama 20 – 21 hari, dilanjutkan dengan 7 pil kosong (plasebo) atau istirahat selama 7 hari. Pada waktu istirahat inilah umumnya terjadi perdarahan yang mirip haid biasa. Keamanannya hampir sempurna (99,9% berhasil) bila tidak lupa menelannya setiap hari.

(b) Pil bertahapTidak semua pil untuk semua periode pemakaian mengandung komponen dan kadar yang sama. Pentahapan ini dimaksudkan untuk meniru variasi hormon alamiah selama siklus setiap bulannya.Yang termasuk jenis pil ini adalah pil bifasis, terdiri dari 7 tablet yang hanya mengandung estrogen dan 15 tablet lainnya merupakan pil kombinasi, dengan estrogen dan progesteron.

(c) Pil miniMengandung dosis kecil progesteron saja, yaitu linestrenol dan noretisteron. Mulai ditelan pada hari haid pertama secara terus menerus tanpa istirahat.

(d) Pil suntikSebetulnya bukan pil, tapi injeksi yang hanya mengandung progestagen dengan kerja panjang, yaitu medroksiprogesteron. Diberikan tiga bulan sekali, per injeksi intra muscular.

(e) Morning after pilMengandung estrogen dalam dosis tinggi, yaitu etinilestradiol 3 – 5 mg. Jenis pil ini khusus digunakan sesudah persetubuhan “tanpa perlindungan”. Mulai ditelan selambat – lambatnya 24 jam kemudian, selama lima hari berturut – turut, biasanya pada pagi hari.

Pil kombinasi dapat pula digunakan untuk maksud yang sama dengan toleransi yang baik. Pil tersebut mengandung etinilestradiol 100 mcg dan levonorgestrel 500 mcg, harus ditelan 2 kali dengan interval 12 jam.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi keamanan pil

(a) Terlupa menelanBila terlupa satu pil, maka dalam waktu tidak lebih dari 12 jam pil itu harus di telan. Bila lebih dari 12 jam atau terlupa lebih dari 2 pil, maka keamana pil tidak dapat dipercaya lagi.

(b) Gangguan saluran pencernaan seperti diare, muntah, menyebabkan penyerapannya tidak sempurna.(c) Pengaruh obat lain

Beberapa obat dapat mengurangi efektifitas pil dengan jalan induksi enzim, sehingga hormon dari pil dipercepat penguraiannya. Obat – obat tersebut adalah Fenobarbital, Fenitoin, Glutetimida dan Rifampisin.

4. Penggunaan lainSelain untuk mencegah kehamilan, pil KB juga digunakan untuk :

(a) Menunda haidKarena suatu keperluan, penundaan tersebut jangan lebih lama dari 8 hari karena resiko perdarahan-antara bertambah besar.Caranya, setelah pil terakhir dari suatu kur habis, jangan istirahat, tetapi lanjtkan dengan kur baru. Bila misalnya dikehendaki penundaan 6 hari, setelah itu baru istirahat.

(b) Terapi substitusi pada klimakterium dan mencegah gangguan siklus.5. Efek Samping

Pil anti hamil dapat menimbulkan efek samping yang bersifat ringan maupun ayng berbahaya. Efek samping ringan yang sering terjadi biasanya berkurang atau lenyap sendiri setelah beberapa bulan pemakaian adalah :

Mula, nyeri kepala, umumnya karena estrogen Rasa lelah, gelisah dan mudah tersinggung, libido berkurang, umumnya karena komponen progesteron. Perdarahan tidak teratur yang berupa spotting atau haid anatra, kebanyakan karena kekurangan estrogen Depresi Infeksi candida dan mungkin trichomonas, yang menyebabkan keputihan.

Efek samping yang lebih serius, merupakan resiko penggunaan pil anti hamil adalah : Infark jantung Hipertensi, akibat retensi garam dan air Trombosis Mempertinggi LDL – kolsterol, sehingga memperbesar resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

6. Kontra indikasiPil anti hamil tidak boleh diberikan pada penderita atau bila terdapat riwayat trombosis, kanker payudara, hepatitis dan

hiperlipidemia. Penggunaannya harus hati – hati terhadap penderita penyakit jantung dan pembuluh, hipertensi, udema, gangguan endokrin (diabetes, hipertiroid) dan migrain.7. Obat – Obat Kontrasepsi

Pil Bifasis :No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1. Levonorgestrel + Etinilestradiol

Microgynon

Nordette-28

Per tablet :Levonorgestrel 150 mcgEtinilestradiol 30 mcg

Tablet

Schering

Wyeth-Ayerst

2. Lynestrenol + Ethinylestradiol

Lyndiol

Ovostat 28

Per tablet :Lynd. 2,5mg; Eth.50mcg

Per tablet :Lynd. 1mgEth. 50mcg

Organon

Organon

Pil MiniNo. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1. Linestrenol Excluton 0,5 mg/tablet Organon

Implant :No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

1. Levonorgestrel Norplant Implan 36 mg Leiras Oy

29

Page 30: Pa' Jangga_far-Toks II

2. Etonogestrel Implanon Implan Limas 68 mg Prganon

BAB VOBAT-OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIK

A. Pendahuluan

Obat-obat antihiperlipidemik (hipolipidemika) adalah golongan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipida darah yang melebihi ambang batas normal. Lipida darah (lipid plasma) terdiri dari lemak-lemak netral (trigliserida), kolesterol (kolesterin) dan fosfolipida. Karena lipid tidak larut dalam air, zat tersebut dibawa dalam plasma dari jaringan ke jaringan dengan cara terikat pada protein. Lipid yang terikat dengan protein plasma ini disebut lipoprotein. Lipoprotein dikelompokan menjadi 4, yaitu :1. Khilomikron2. Lipoprotein kerapatan (densitas) sangat rendah (VLDL = Very Low Density Lipoprotein), disebut juga pre--lipoprotein.3. Lipoprotein kerapatan rendah (LDL = Low Density Lipoprotein), disebut juga -lipoprotein.4. Lipoprotein kerapatan tinggi (HDL = Hight Density Lipoprotein), disebut juga -lipoprotein.

HDL memiliki prosentase protein lebih banyak dan prosentase lipid lebih sedikit. Fungsinya adalah untuk menghilangkan kolesterol yang tertimbun dari aliran darah dan membawanya ke hati. Karena itu HDL dikatakan mempunyai kerja melindungi terhadap aterosklerosis (pengerasan, hilangnya elastisitas serta penyempitan lumen pembuluh arteri), sehingga HDL disebut kolesterol “baik”.

Ketiga lipoprotein yang lain (Khilomikron, VLDL dan LDL) terutama terdiri dari kolesterol dan trigliserida dan membantu terjadinya ateroskelosis. Ketiganya biasa disebut juga kolesterol “jahat”.Tabel berikut menyajikan klasifikasi lipoprotein dan komposisinya.

Sub Kelompok

Lipoprotein

Komposisi Lipoprotein (%)Protei

nKolester

olTrigliseri

daFosfolipi

d

Khilomikron 1 - 2 1 – 3 80 - 95 3 - 6VLDL 6 - 10 8 – 20 45 - 65 15 - 20

LDL18 - 22 45 – 50 4 - 8 18 - 24

HDL45 - 55 15 – 20 2 - 7 26 - 32

Peningkatan kadar lipoprotein darah disebut hiperlipoproteinemia. Ada enam tipe hiperlipoproteinemia, selengkapnya disajikan pada tabel berikut :

TipeSifat Lipoprotein Istilah

I Khilomikron bertambah banyak

Hiperkhilomikronemia

II a LDL bertambah banyak

Hiper Betha Lipoproteinemia

II b LDL dan VLDL bertambah banyak

Hiper Betha dan Pre Betha Lipoproteinemia

III Abnormalitas LDL

Broad Betha Disease

IV VLDL bertambah banyak

Hiper Pre Betha Lipoproteinemia

Kadar lipida darah dan lipoprotein dapat meningkat karena faktor lingkungan (hiperlipidemia / hiperlipoproteinemia sekunder) seperti berat badan berlebih karena diet yang salah, alkoholik dan penyakit metabolisme (hipotiroid, DM, pirai) atau kelainan genetik (hiperlipidemia / hiperlipoprooteinemia primer). Jika kolesterol, trigliserida dan LDL meningkat, maka risiko seseorang menderita penyakit jantung koroner (PJK) semakin meningkat pula.

Tabel berikut menyajikan berbagai lipida darah dan nilai normalnya sesuai klasifikasi berdasarkan risiko.

Lipid Nilai Normal (mg/dL)

Tingkat Risiko PJKRendah (mg/dL)

Sedang (mg/dL)

Tinggi (mg/dL)

Kolesterol150 - 240 < 200

200 - 240 > 240

Trigliserida 40 - 190bervariasi

sesuai umur > 190Lipoprotein :

LDL 60 - 160 < 130130 - 159 > 160

HDL 29 - 77 > 60 35 - 50 < 35

B. Diet

Diet merupakan terapi permulaan bagi hiperlipidemia dan sebagian besar kasus hendaknya dicoba beberapa bulan sebelum mempertimbangkan farmakoterapi. Pengaturan diet dilakukan dengan :

1. Pengurangan konsumsi lemak jenuh. Lemak jenuh terdapat dalam daging hewani termasuk daging ikan. Juga terdapat dalam minyak tumbuhan (minyak kelapa dan minyak kelapa sawit). Demikian juga dengan susu. Sebagai pengganti dapat digunakan susu rendah lemak, mentega lunak dan minyak tumbuhan cair.

30

Page 31: Pa' Jangga_far-Toks II

2. Konsumsi lemak-lemak tak jenuh (poly dan mono unsaturated) sebagai pengganti minyak lemak jenuh. Terdapat pada minyak tumbuhan dan margarine serta minyak zaitun dan canola.

3. Pengurangan konsumsi kolesterol. Terdapat pada kuning telur, hati, ginjal, otak dan roti tart.4. Meningkatkan konsumsi buah-buahan segar, sayur dan produk biji-bijian utuh untuk menambah keragaman dan memberikan gizi

serta serat.Untuk mendukung upaya terapi diet, perlu diikuti upaya penunjang yaitu menurunkan berat badan (karena dapat

meningkatkan kadar HDL) dan olahraga (dapat menurunkan kadar trigliserida, kolesterol dan meningkatkan kadar HDL).Pada banyak kasus, diet saja tidak cukup menurunkan kadar lipid darah. Karena 75-80% kolesterol darah berasal dari bahan-

bahan dari dalam tubuh sendiri (endogen). Terapi diet akan menurunkan kolesterol total sebanyak 10-30%. Jika hiperlipidemia tidak dapat dikendalikan dengan diet dan olahraga, maka farmakoterapi merupakan alternatif pilihan selanjutnya. C. Farmakoterapi

Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan kelebihan lipida darah (Hiperlipidemia) biasanya ditujukan untuk : 1. menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan2. meningkatkan perombakan (katabolisme) lipoprotein dalam plasma3. mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh. Obat-obat dapat digunakan tunggal atau kombinasi, tetapi harus disertai diet

rendah lipid, terutama kolesterol dan lemak jenuh.Obat-obat yang dapat digunakan pada hiperlipidemia meliputi :1. Niasin atau Asam Nikotinat (vitamin B7)

Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan dalam klinik terbatas karena efek samping yang tidak menyanangkanMekanisme kerja : menghambat lipolisis trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas digunakan sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk sintesis VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini dapat menurunkan kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).Penggunaan : berdasarkan atas kemampuannya menurunkan kadar plasma kolesterol dan trigliserida, maka digunakan pada hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga merupakan obat antihiperlipisemia paling poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma.

Efek samping : kemerahan pada kulit (disertai perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal pada kulit), pada sebagian pasien mengalami mual dan sakit pada abdomen, meningkatkan kadar asam urat (hiperurikemia) dengan menghambat sekresi tubular asam urat, toleransi glukosa dan hepatotoksik.

2. Derivat Asam FibratTermasuk golongan ini adalah Fibrat-Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozil yang menurunkan kadar trigliserida darah. Obat ini

sedikit menurunkan kadar kolesterol. Digunakan terutama untuk menurunkan VLDL pada hiperlipidemia tipe IIb, III dan V.Mekanisme kerja : memacu aktivitas lipase lipoprotein, sehingga menghidrolisis trigliserida pada kilomikron dan VLDL.Efek samping :

1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan2. Litiasis : pembentukan batu empedu3. Keganasan : terutama Klofibrat yang dapat menyebabkan keganasan terkait dengan kematian

4. Otot : Miositis (peradangan otot polos)Interaksi obat : berinteraksi dengan antikoagulan Kumarin, sehingga meningkatkan efek anti koagulan.Kontra indikasi : pasien dengan kelainan fungsi hati, ginjal atau pasien dengan penyakit kandung empedu.

3. Resin Pengikat Asam EmpeduTermasuk golongan ini adalah Kolesteramin dan Kolestipol.Mekanisme kerja : obat ini merupakan resin (damar) penukar ion yang bersifat basa, yang mempunyai afinitas tinggi terhadap asam empedu. Asam empedu akan diikat oleh resin ini, membentuk senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsi untuk selanjutnya diekskresi melalui feses. Dengan demikian ekskresi asam empedu yang biasanya sedikit akibat peredaran darah enterohepatik, dapat ditingkatkan hampir 10 kalinya.

Kekurangan asam empedu didapat dari sintesis baru dari kolesterol (yang terdapat dalam LDL), dengan demikian kadar LDL plasma menurun.Penggunaan : obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin) adalah obat-obat pilihan dalam mengobati hiperlipidemia tipe IIa dan IIb.Efek samping :1. Efek gastrointestinal : konstipasi, mual dan kembung (flatulen)

31

Page 32: Pa' Jangga_far-Toks II

2. Gangguan absorbsi : mengganggu absorbsi vitamin larut lemak (A,D,E,K) pada resin dosis tinggi.

Interaksi obat : berinteraksi dengan Tetrasiklin, Fenobarbital, Digoksin, Warfarin, Pravastatin, Fluvastatin, Aspirin dan Diuretik Tiazid dengan mengganggu absorbsinya dalam usus. Karena itu, obat-obat tersebut harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6 jam setelah obat resin pengikat empedu diminum.

4. Probukol

Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL, maka obat ini tidak disukai. Namun sifat antioksidannya penting dalam menghambat aterosklerosis.Mekanisme : menghambat oksidasi kolesterol, sehingga terjadi penguraian LDL-kolesterol yang teroksidasi oleh makrofag.

Makrofag yang dimuati oleh kolesterol, menjadi sel busa yang menempel pada vaskular dan merupakan dasar pembentukan plak pada aterosklerosis.

Dengan demikian, pencegahan oksidasi kolesterol akan menghambat perkembangan aterosklerosis.Penggunaan : pada hiperkolesteromia tipe IIa dan IIb. Obat ini digunakan jika antihiperlipidemia lain tidak efektif.Efek samping : gangguan pencernaan ringan.

5. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril koenzim A) Reduktase

Termasuk golongan ini adalah Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin dan Fluvastatin.Mekanisme kerja : menghambat enzim HMG Co A reduktase dalam sintesis kolesterol, dengan demikian akan meningkatkan penguraian kolesterol intrasel sehingga mengurangi simpanan kolesterol intrasel.Penggunaan : efektif untuk menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis hiperlipidemia.Efek samping : kelainan biokimiawi fungsi hati dan gangguan oto (miopati)Interaksi obat : meningkatkan kadar Kumarin (antikoagulan) sehingga meningkatkan risiko pendarahan.Kontra indikasi : ibu hamil dan menyusui, anak-anak dan remaja.

6. Minyak Ikan

Sediaan minyak ikan yang kaya akan trigliserida laut omega-3, bermanfaat dalam pengobatan hipertrigliseridemia berat. Meskipun demikian, kadand-kadang minyak ikan dapat memperburuk hiperkolesteromia.

D. Terapi KombinasiKadang-kadang perlu memberikan dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan kadar lipid plasma yang signifikan. Misalnya

pada hiperlipidemia tipe II, pasien sering diobati dengan kombinasi Niasin dan Resin pengikat empedu (Kolestiramin). Kombinasi ini efektif menurunkan kadar kolesterol LDL dan VLDL plasma.Contoh lain adalah kombinasi HMG CoA reduktase dengan Resin pengikat empedu, juga efektif dalam menurunkan kolesterol LDL.

Sediaan ObatNama

GenerikNama

DagangSediaan Produsen

Gemfibrozil

LopidLipidanLapibroz

Kapsul/Tablet 300, 450, 600, 900 mgKapsul/Kaplet 300, 600 mgKapsul 300, 600 mg

Park DavisDankos

Lapi

Fenofibrat EvothylKapsul 100, 300 mg Guardian

HipolipKapsul 100, 300 mg Mecosin

HypercholKapsul 100, 300 mg Ikapharmindo

Klofibrat ArterolKapsul 250, 500 mg

Pharos Chemie

Bezafibrat BezalipTablet 200 mg Boehringer

M.

Atorvastatin LipitorTablet 10, 20 mg

Marner-Lambert

Lovastatin Belvas Tablet 20 mg IPIJustin Tablet 20 mg IfarsVastachol Tablet 20 mg Rama Farma

Fluvastatin Leschol Kapsul 40 mg Novartis

Simvastatin Liponorm Tablet 5, 10 mg DankosNormofat Tablet 5, 10 mg SohoSinova Tablet 5, 10 mg Combiphar

Pravastatin PravacholTablet 10, 20 mg Bristol Myers

Mevalotin Tablet 5, 10 mg Sankyo, KF

Asam nikotinat

Tablet 100 mg

BAB VI

32

Page 33: Pa' Jangga_far-Toks II

ANOREKSANSIAPengertian

Anoreksansia adalah zat-zat penekan nafsu makan yang digunakan untuk menunjang terapi kegemukan (overweight) dan obesitas. Obesitas atau adipositas didefinisikan sebagai terdapatnya lemak dalam jumlah yang abnormal, yang mengakibatkan terlalu gemuk atau over weight pada keadaan tinggi badan dan jumlah otot tertentu.

Obesitas juga memegang peranan penting pada terjadinya hipertensi, diabetes dan hiperkolesterolemia, yang merupakan faktor-faktor resiko terpenting untuk penyakit jantung dan pembuluh darah (PJP). Selain itu obesitas juga mempertinggi resiko dan terjadinya artrosis, batu empedu dan varises.Obat-Obat Anoreksansia Fenfluramin

Obat turunan amfetamin ini memperkuat rasa kenyang tanpa menekan nafsu makan, bekerja dengan jalan menekan atau menghambat rangsangan-rangsangan yang dikirim oleh reseptor-reseptor tertentu di lambung-usus ke pusat kenyang di otak (hipotalamus).

Disamping itu fenfluramin berdaya hipotensif dan antidiabetogen dengan jalan memperbesar penyerapan glukosa oleh otot (bila ada insulin) dan dapat dikombinasikan dengan anti hipetensiva dan anti diabetika. Zat ini juga memiliki daya antilipemik, sehingga dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah yang tinggi.

Efek samping yang sering terjadi adalah diare, mual dan muntah, rasa ngantuk yang ringan, mulut kering dan depresi bila terapi dihentikan secara mendadak. Mazindol

Berdaya menekan nafsu makan secara efektif. Efek sampingnya adalah mulut kering, obstipasi, nyeri kepala, takikardia dan stimulasi sistim saraf sentral berupa gelisah, nervositas, sukar tidur dan lain-lain.

33