Otitis Eksterna Refrat

13
Definisi Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh kuman maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan. (Suardana, 1992), otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca panas (hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel (soepardie, 2008). Etiologi Swimmer’s ear (otitis eksterna) sering dijumpai, didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmer’s ear) (Kotton, 2004). Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis) salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar. Pada otitis eksterna difusa disini proses patologis membatasi 0

description

otitis eksterna

Transcript of Otitis Eksterna Refrat

Page 1: Otitis Eksterna Refrat

Definisi

Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh kuman

maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga,

deskuamasi, sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan. (Suardana, 1992),

otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca panas

(hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang

menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel

(soepardie, 2008).

Etiologi

Swimmer’s ear (otitis eksterna) sering dijumpai, didapati 4 dari 1000 orang,

kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi

pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan

goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan

salah satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmer’s ear) (Kotton, 2004).

Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis) salah satu dari satu

kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar. Pada otitis eksterna difusa disini proses patologis

membatasi kulit sebagian kartilago dari otitis liang telinga luar, konka daun telinga

penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan lingkungan. Kebanyakan

disebabkan alergi pemakaian topikal obat tetes telinga. Alergen yang paling sering adalah

antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn, gentamicin, polimixin, anti bakteri (clioquinol,

Holmes dkk, 1982) dan anti histamin. Sensitifitas poten lainnya adalah metal dan khususnya

nikel yang sering muncul pada kertas dan klip rambut yang mungkin digunakan untuk

mengorek telinga. Infeksi merupakan penyakit yang paling umum dari liang telinga luar

0

Page 2: Otitis Eksterna Refrat

seperti otitis eksterna difusa akut pada lingkungan yang lembab (Abdullah ,2003).

Klasifikasi

a. Penyebab tidak diketahui (Abdullah ,2003) :

Malfungsi kulit : dermatitis seboroik, hiperseruminosis, asteotosis

Eksema infantil : intertigo, dermatitis infantil.

Otitis eksterna membranosa.

Meningitis kronik idiopatik

Lupus erimatosus, psoriasis

b. Penyebab infeksi :

Bakteri gram (+) : furunkulosis, impetigo, pioderma, ektima, sellulitis,

erisipelas.

Bakteri gram (-) : Otitis eksterna diffusa, otitis eksterna bullosa, otitis

eksterna granulosa, perikondritis.

Bakteri tahan asam : mikrobakterium TBC.

Jamur dan ragi (otomikosis) : saprofit atau patogen.

Meningitis bullosa, herpes simplek, herpes zoster, moluskum

1

Gambar 1. Liang telinga yang lecet

Page 3: Otitis Eksterna Refrat

kontangiosum, variola dan varicella.

Protozoa

Parasit

c. Erupsi neurogenik : proritus simpek, neurodermatitis lokalisata/desiminata, ekskoriasi,

neurogenik.

d. Dermatitis alergika, dermatitis kontakta (venenat), dermatis atopik, erupsi karena obat,

dermatitis eksamatoid infeksiosa, alergi fisik.

e. Lesi traumatika : kontusio dan laserasi, insisi bedah, hemorhagi (hematom vesikel dan

bulla), trauma (terbakar, frosbite, radiasi dan kimiawi).

f. Perubahan senilitas.

g. Deskrasia vitamin

h. Diskrasia endokrin (Abdullah ,2003).

Otitis eksterna diklasifikasikan atas (Kartika, 2008) :

1. Otitis eksterna akut :

• Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul)

• Otitis eksterna difus

2. Otitis eksterna kronik

1. Otitis eksterna akut

Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/ bisul)

Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bermula dari folikel rambut di liang telinga

yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3

luar. Sering timbul pada seseorang yang menderita diabetes (Kartika, 2008).

Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa rasa sakit (biasanya dari ringan sampai

2

Page 4: Otitis Eksterna Refrat

berat, dapat sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila mengunyah makanan). Keluhan

kurang pendengaran, bila furunkel menutup liang telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik

atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga (Kartika, 2008).

Otitis Eksterna Difus

Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi

bakteri. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu

Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan

udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul). Gejalanya sama dengan

gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Kandang-kadang kita temukan sekret

yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir (musin) merupakan sekret yang

berasal dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus otitis media (Kartika, 2008).

Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon yang

mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan

kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika sistemik (Sosialisman &

Helmi, 2001).

Otomikosis

Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerah

tersebut. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang-kadang ditemukan juga kandida

albikans atau jamur lain.

Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering

pula tanpa keluhan. Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam

asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembuhkan.

3

Page 5: Otitis Eksterna Refrat

Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai salep) yang diberikan secara topikal.

(Sosialisman & Helmi, 2001).

2. Otitis eksterna kronik

Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai oleh

terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang telinga

menyempit (Kotton, 2004).

4

Gambar 2. Otitis eksterna akut

Gambar 3. Otitis eksterna kronik

Page 6: Otitis Eksterna Refrat

Gejala klinis

Rasa sakit di dalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak

sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang

hebat, serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan

ini juga sering merupakan gejala sering mengelirukan. Kehebatan rasa sakit bisa agaknya

tidak sebanding dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan

bahwa kulit dari liang telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan

perikondrium, sehingga edema dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit

yang hebat. Lagi pula, kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit

dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan

dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang

hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna (Abdullah, 2003).

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari

otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga

(Abdullah, 2003).

Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa

sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai

rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna

akuta. Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama (Abdullah, 2003).

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.

Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif

pada otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya

tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang

digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran

5

Page 7: Otitis Eksterna Refrat

suara (Abdullah, 2003).

Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi :

1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit.

2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif

3. Otitis Eksterna Komplikas : Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak

4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema positif.

Menurut Senturia HB (1980) :

Eritema kulit, sekret yang kehijau-hijauan dan edema kulit liang telinga merupakan tanda-

tanda klasik dari otitis diffusa akuta. Bau busuk dari sekret tidak terjadi. Otitis eksterna

diffusa dapat dibagi atas 3 stadium yaitu :

1. “Pre Inflammatory“

2. Peradangan akut (ringan/ sedang/ berat)

3. Radang kronik

2.6 Diagnosis

Anamnesis

Gejala awal dapat berupa gatal

Didapatkan riwayat faktor predisposisi

Rasa gatal berlanjut menjadi nyeri yang sangat dan terkadang tidak sesuai

dengan kondisi penyakitnya (misalnya pada folikulitis atau otitis eksterna

sirkumskripta). Nyeri terutama ketika daun telinga ditarik, nyeri tekan

tragus, dan ketika mengunyah makanan.

Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening sampai

kental purulen tergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada

jamur biasanya akan bermanifestasi sekret kental berwarna putih keabu-

6

Page 8: Otitis Eksterna Refrat

abuan dan berbau.

Pendengaran normal atau sedikit berkurang (Sosialisman & Helmi, 2001).

Pemeriksaan Fisik

Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membran timpani dengan

liang MAE penuh dengan sekret. Jika edema hebat, membran timpani

dapat tidak tampak.

Pada folikulitis akan didpatkan edema, hiperemi pada pars kartilagenous

MAE.

Nyeri tragus (+)

Adenopati reguler dan terkadang didapatkan nyeri tekan (Sosialisman &

Helmi, 2001).

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari keadaan yang serupa dengan otitis eksterna antara

lain meliputi :

Otitis Media akut

Otitis eksterna bullosa

Perikondritis yang berulang ( Carr, 2000).

Komplikasi

Perikondritis

Selulitis

7

Page 9: Otitis Eksterna Refrat

Dermatitis aurikularis (Ardan et al, 2008)

Prognosis

Otitis eksterna adalah suatu kondisi yang dapat diobati biasanya sembuh dengan cepat

dengan pengobatan yang tepat. Paling sering, otitis ekserna dapat dengan mudah diobati

dengan tetes telinga antibiotik. Otitis eksterna kronis yang mungkin memerlukan perawatan

lebih intensif. Otitis eksterna biasanya tidak memiliki komplikasi jangka panjang atau serius

(Stoppler, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan Salep Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Available from : www.usudigitallibrary.com. Accessed: 14 September 2012

2. Ballanger, Jhon. 1996. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher Edisi 13. Jakarta: Binarupa Aksara.

3. Kartika, Henny. 2008. Otitis Eksterna. Availble from http://library.usu.ac.id/modules.php&id. Accessed: 14 September 2012

4. Carr, MM. 2000. Otitis Eksterna. Available from : http://www. icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna. htm. Accessed: 14 September 2012

8

Page 10: Otitis Eksterna Refrat

5. Suardana, W. dkk. 1992. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Telinga,

Hidung dan Tenggorok RSUP Denpasar. Lab/UPF Telinga Hidung dan Tenggorok

FK Unud. Denpasar.

6. Soepardie EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, editor. 2008. Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta: FK UI.

7. Kotton, C. 2004. Otitis Eksterna. Available from : http:sav-ondrugs.

com/shop/templates/encyclopedia/ ENCY/ artcle/000622. asp. Accessed: 14

September 2012

8. Sosialisman & Helmi. 2001. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Jakarta.

9. Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id. Accessed: 14 September 2012

10. Stöppler M. Swimmer’s Ear Infection. Available at:

http://www.medicinenet.com/otitis_externa/article.htm. Accessed: 14 September

2012

9