Otitis Eksterna Paper

25
BAB I OTITIS EKSTERNA Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur dan virus dalam hal non infeksi perlu dipertimbangkan dermatosis, beberapa diantaranya merupakan kodisi primer yang langsung menyerang liang telinga. 1,2,3,4,5 Bakteri penyebab infeksi otitis eksterna antara lain: pseudomonas aerunginosa, pseudomonas pyocyaneus, staphylacocus aureus, sterptococus. Infeksi dari jamur berupa aspergilius, candida serta gangguan inflamasi kulit, reaksi alergi serta trauma ringan pada liang telinga dapat menyebabkan otitis eksterna. 6,7,8,9,10 Menurut penelitian di amerika serikat bentuk akut secara primer disebabkan oleh bakteri dan ditemukan pada 4 dari 1000 orang pertahun, bentuk kronik biasanya disebabkan oleh fungi, reaksi alergi, atau maupun merupakan manifestasi dari dermatitis pada 3-5 % populasi. Frekuensi otitis eksterna menurun pada usia >50 tahun. Penelitian di poliklinik THT-KL RSU Prof.DR.R.D.Kandou Manado periode januari- desember 2011 memperlihatkan bahwa 5.297 pengunjung terdapat 440 (8,33) kasus otitis eksterna. Penelitian terhadap pasien otitis eksterna di poliklinik THT-KL RS. H. Adam 1

description

otitis eksterna

Transcript of Otitis Eksterna Paper

Page 1: Otitis Eksterna Paper

BAB I

OTITIS EKSTERNA

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang

disebabkan infeksi bakteri, jamur dan virus dalam hal non infeksi perlu

dipertimbangkan dermatosis, beberapa diantaranya merupakan kodisi primer yang

langsung menyerang liang telinga.1,2,3,4,5

Bakteri penyebab infeksi otitis eksterna antara lain: pseudomonas

aerunginosa, pseudomonas pyocyaneus, staphylacocus aureus, sterptococus.

Infeksi dari jamur berupa aspergilius, candida serta gangguan inflamasi kulit,

reaksi alergi serta trauma ringan pada liang telinga dapat menyebabkan otitis

eksterna.6,7,8,9,10

Menurut penelitian di amerika serikat bentuk akut secara primer

disebabkan oleh bakteri dan ditemukan pada 4 dari 1000 orang pertahun, bentuk

kronik biasanya disebabkan oleh fungi, reaksi alergi, atau maupun merupakan

manifestasi dari dermatitis pada 3-5 % populasi. Frekuensi otitis eksterna

menurun pada usia >50 tahun. Penelitian di poliklinik THT-KL RSU

Prof.DR.R.D.Kandou Manado periode januari- desember 2011 memperlihatkan

bahwa 5.297 pengunjung terdapat 440 (8,33) kasus otitis eksterna. Penelitian

terhadap pasien otitis eksterna di poliklinik THT-KL RS. H. Adam Malik Medan

melaporkan 1.734 kunjungan baru diman dijumpai 867 (8,07) kasus otitis

eksterna.11

Pengobatan otitis eksterna pada prinsipnya harus diperhatikan yaitu liang

telingan harus sering diperiksa dan dibersihkan, atasi nyeri penggunaan obat-

obatan khusus yang sesuai dengan jenis dan berat penyakit, pengasaman liang

telingan dan mengatasi faktor predisposisinya. Pengobatan spesifiknya tergantung

pada klasifikasi otitis eksterna sendiri yaitu otitis eksterna sirkumskripta, otitis

eksterna difuse dan otitis eksterna maligna.11,12,13,14,15

1

Page 2: Otitis Eksterna Paper

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI

II.1. ANATOMI TELINGA

Gambar II.1 Anatomi Telinga Luar6

Telinga Luar

Telinga luar termasuk aurikula atau spina, dan liang telinga. Liang telinga

mempunyai bagian tulang dan tulan rawan. Telinga luar mempunyai fungsi

mengumpulkan dan menghantarkan gelombang bunyi ke struktur- struktur telinga

tengah. Karena keunikan anatomi aurikula serta konfigurasi liang telinga yang

melengkung atau seperti spiral, maka telinga luar mampu melindungi membran

timpani dari trauma dan benda asing.1,2,3,6

Panjang liang telinga kira-kira 2,5 cm , membentang dari bibir depan

konka hingga membrane timpani. Sepertiga bagian luar adalah tulang rawan

sedangkan dua pertiga bagian dalam adalah tulang.1,2,3,6

2

Page 3: Otitis Eksterna Paper

Aliran darah untuk telinga luar berasal dari cabang arteri carotis eksterna.

Inervasi-sensoris liang telinga luar didapat dari n.V (trigeminus). Kelenjar getah

bening terletak dibawah dan menempel pada daun telinga.1,2,3,6

Telinga Tengah

Gambar II.2 anatomi telinga tengah1

Telinga tengah terdiri dari membrane timpani, cavum timpani, tuba eustachius

dan processus mastoideus.1,2,3,6

1. Membrane timpani

Membrane timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang

telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang teliga. Membran timpani dibagi

atas 2 bagian yaitu bagian atas disebut pars flaksida sedangkan bagian bawah pars

tensa. Pars flaksida berlapis dua, yaitu bagian luar adalah lanjutan epitel kulit

liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel

mukosa saluran napas. Pars tensa mempunyai satu lapisan lagi ditengah, yaitu

lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin.3

3

Page 4: Otitis Eksterna Paper

Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membrane timpani disebut

sebagai umbo. Dari umbo bermula suatu reflek cahaya (cone of light) kearah

bawah yaitu padan pukul 7 untuk membrane timpani kiri dan pukul 5 untuk

membrane timpani kanan. Reflek cahaya (cone of light) adalah cahaya dari luar

yang dipantulkan membrane timpani.

Membrane timpani dibagi atas 4 kuadran yaitu atas-depan, atas-belakang,

bawah-depan serta bawah-belakang untuk menyatakan letak perforasi membrane

timpani.3

2. Cavum timpani berbentuk kubus dengan batas:

Luar : membrane timpani

Depan : tuba eustachius

Bawah : bulbus jugularis

Belakang : aditus ad antrum, kanalis facialis pars vertikalis

Atas : tegmen timpani (meningen, otak)

Dalam : berturut-turut dari atas ke bawah kanalis kanalis semi sirkularis

horizontal, kanalis facialis, oval windows, round window dan promontorium.1,2,3,6

3. Tuba eustachius

Tuba eustachius menghubungkan cavum timpani dengan nasofaring. Muara

tuba eustachii berbentuk corong menonjol di nasofaring disebut torustubarius dan

dibelakangnya terdapat cekungan yang disebut fossa rosenmuller.1,2,3,6

4. Processus mastoideus

Terdapat aditus ad antrum yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah

dengan antrum mastoid.3

Pada telinga tengah juga terdapat tulang pendengaran yang terdiri dari maleus,

inkus dan stapes.1,2,3,6

4

Page 5: Otitis Eksterna Paper

Pembuluh darah telinga tengah berasal dari percabangan a. karotis eksterna.

Selaput lendirnya dipersarafi oleh serabut saraf n. glosofaringeus melalui pleksus

timpanikus. Otot telinga tengah m. stapedius dan m. tensor impani masing-

masing dipersarafi oleh cabang dari n. VII dan n.V.1,2,3,6

Telinga Dalam

Teilnga dalam terdiri dari alat pendengaran koklea dan alat keseimbangan

(kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus).1,2,3,6

Koklea merupakan pipa yang melingkar 2,5 kali pada sebuah sumbu yang

mengandung urat saraf dan pembuluh darah. Pada irisan melintang koklea

terdapat skala vestibule sebelah atas, skala media pada bagian tengah dan skala

timpani di sebelah bawah. Skala vestibule dan skala timpani beisi perilimfa,

sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar skala vestibule disebut membrane

vestibule, sedangkan dasar skala media adalah membrane basalis yang terdapat

organ corti didalamnya. Pada skala media ini juga terdapat bagian yang berbentuk

lidah yang disebut tektoria.1,2,3,4,6

II.2. FISIOLOGI PENDENGARAN

Gambar 3. Fisiologi pendengaran3

5

Page 6: Otitis Eksterna Paper

Proses pendengaran diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun

telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke

koklea. Getaran tersebut meggetarkan membrane timpani diteruskan ke telinga

tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplikasikan

getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian luas membrane

timpani tingkap lonjong.1,2,3,6

Energy getar yang telah diamplikasikan ini akan diteruskan ke stapes yang

menggetarkan oval window sehingga paralimfa pada skala vestibule bergerak.

Getaran diteruskan melalui membrane reissner yang mendorong endolimfa,

sehingga akan menimbulkan gerak relative antara membrane basilaris dan

membrane tektoria.1,2,3,6

Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya

deflekasi stereo silia sel- sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi

penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan

proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter kedalam

sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius sampai ke

korteks pendengaran (area 39- 40) dilobus temporalis.1,2,3,6

6

Page 7: Otitis Eksterna Paper

BAB III

PEMBAHASAN

OTITIS EKSTERNA

III.1 Defenisi

Gambar 4. Otitis eksterna15

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang

disebabkan infeksi bakteri, jamur dan virus dalam hal non infeksi perlu

dipertimbangkan dermatosis, beberapa diantaranya merupakan kondisi primer

yang langsung menyerang liang telinga.1,2,3,4,5

Infeksi otitis eksterna merupakan yang umumnya melibatkan sebagian

atau seluruh liang telinga luar , umumnya terdiri dari kedua telinga, termasuk

kedua membrane timpani. Tingkat keparahan membrane infeksi bervariasi dari

iritasi ringan sampai sakit parah.7,8,9,10,11,12,13,14

III.2 Faktor Predisposisi

Infeksi dapat terjadi sebagai akibat factor- factor predisposisi tertentu

sebagai berikut:

1. Perubahan PH kulit kanalis yang biasa asam menjadi basa.

2. Perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan

kelembaban.

7

Page 8: Otitis Eksterna Paper

3. Suatu trauma ringan seringkali karena berenang atau membersihkan

telinga secara berlebihan, penggunaan perangkat eksternal seperti alat

bantu dengar dan penumpukan serumen.

4. Kondisi kulit telinga seperti eczema, seborrhe dan psoriasis.1,2,3,8,9,10,13

III.3 Penyebab

Penyebab otitis eksterna antara lain:

1. Bakteri yang paling sering adalah pseudomonas aeruginosa dan

staphylococcus aureus dan dapat juga disebabkan oleh staphylococcus

albus, Escherichia coli dan enterobakter aerogenes.

2. Jamur: spesies aspergillus ( niger dan fumigates) dan candida albicans.

3. Virus: herpes simplek dan herpes zoster.1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14

III.4 Klasifikasi

1. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul)

Merupakan infeksi yang mengenai kulit sepertiga liang luar liang telinga

yang mengandung adneksa kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea

dan kelenjar serumen sehingga terjadi furunkel. Kuman penyebabnya

biasanya staphylococcus aureus atau staphylococcus albus.1,3,6,8,12

2. Otitis eksterna diffuse

Biasanya dikenal dengan “swimmer’s ear” adalah infeksi kulit yang

mudah timbul dilingkungan yang panas dan lembab, seperti daerah tropis

dan terkadang kondisi ini timbul sekunder bila infeksi telinga tengah

kronis, seusdah berenang atau pada alergi. Infeksi mengenai kulit liang

telinga dua pertiga dalam. Kuman penyebab biasanya pseudomonas dan

kadang- kadang staphylococcus albus, Escherichia coli dan enterobacter

aerogenes.1,3,6,8,12

8

Page 9: Otitis Eksterna Paper

3. Otitis eksterna maligna

Merupakan infeksi diffuse diliang telinga luar dan struktur lain

disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit diabetes

mellitus pada penderita diabetes mellitus, PH serumennya lebih tinggi

dibandingkan PH serumen non diabetes. Kondisi ini menyebabkan

penderita diabetes mellitus lebih mudah terkena otitis eksterna dan akibat

adanya immunocompromize dan microangiopati maka otitis eksterna

berlanjut menjadi otitis eksterna maligna. Kuman penyebabnya adalah

pseudomonas aeruginosa.3

Gambar 5. otitis eksterna maligna3

III.5 Gejala Klinis

1. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul)

Gejala klinis :

Rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini

disebabkan Karena kulit liang telinga tidak mengandung

jaringan longgar dibawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada

penekanan perikondrium.

selain itu terdapat juga gangguan pendengaran bila furunkel

besar dan menyumbat liang telinga.1,3,6,8,12

2. Otitis eksterna diffuse

Nyeri tekan tragus

9

Page 10: Otitis Eksterna Paper

Nyeri hebat

Pembengkakan sebagian besar dinding kanalis

Pendengaran normal atau sedikit berkurang

Tidak adanya partikel jamur

Liang telinga terasa sempit

Kadang kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri

tekan

Terkadang secret bias berbau (secret tidak mengandung lender

seperti secret yang keluar dari membrane timpani pada otitis

media.1,3,6,8,12

3. Otitis eksterna maligna

Rasa gatal pada liang telinga yang dengan cepat di ikuti

oleh nyeri

Secret yang banyak serta diikuti pembengkakan liang

telinga

Rasa nyeri semakin hebat

Liang telinga tertupi oleh jaringan granulasi yang cepat

pertumbuhannya

Saraf facial tertekan, sehingga menimbulkan paresis atau

paralisis facial.3

III.6 Patofisilogi

1. Otitis eksterna sirkumskripta

Terjadinya infeksi folikel rambut bermula sebagai folikulitos yang

kemudian meluas menjadi furunkel. Pada kasus ini terlihat pembengkakan

dan kemerahan diffuse didaerah liang telinga bagian tulang rawan,

biasanya posterior atau superior. Pembengkakan ini dapat menyumbat

liang telinga lalu akan timbul pustule, keadaan ini terdapat nyeri hebat

sehingga pemeriksaan sukar dilakukan.12

2. Otitis eksterna diffuse

10

Page 11: Otitis Eksterna Paper

Cuaca panas dan lembab menyebabkan pembengkakan stratum

korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel

Kelembaban berlebihan Karena berenang atau mandi menambah

maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang cocok untuk

pertumbuhan bakteri.

Perubahan- perubahan ini dapat menyebabkan rasa gatal diliang telinga

sehingga menambah kemungkinan trauma karena garukkan. Hal ini dapat

sebagai permulaan infeksi.12

Sewaktu terjadi hiperemis dan edem kulit liang teliga maka timbul rasa

gatal hebat yang berangsur-angsur berubah menjadi rasa nyeri. Liang

telinga akan meradang dan bengkak diffuse yang terasa nyeri bila daun

telinga digerakkan. Terdapat skresi cairan sukrosa, yang selanjutnya

menjadi seropurulen dan edem akhirnya akan menyumbat sebagian atau

seluruh liang telinga dan menutupi gendang telinga.12

3. Otitis eksterna maligna

Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit diabetes mellitus yang

tidak terkontrol, karena penderita diabetes memiliki PH serumen yang

lebih tinggi dibanding dengan PH serumen non diabetes. Kondisi ini

menyebabkan penderita diabetes lebih mudah terkena otitis eksterna dan

akibat adanya factor immunocompromised dan mikroangiopati maka otitis

eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna maligna.12

III.7 Diagnosis

Otitis eksterna didiagnosis berdasrkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan

penunjang.

Anamnesa

Riwayat yang berhubungan dengan paparan air, trauma local

(saat mengorek telinga), diabetes, oeprasi telinga dan

radioterapi local.

Pasien biasa mengeluhkan otalgia, penurunan pendengaran

serta nyeri yang hebat.7,9,15

11

Page 12: Otitis Eksterna Paper

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik harus mencakup daun telinga dan sekitarnya

sperti kelenjar getah bening dan kulit seperti: nyeri tekan tragus,

eritematosa dan edema saluran auditori eksterna, eczema dari daun telinga,

adenopati periauricular dan servikal.7,9,15

Pada pemeriksaan otoscopy dari saluran telinga akan

memperlihatkan membrane timpani masih utuh. Otitis eksterna dapat

menyebabkan membrane timpani eritema, otoscopy atau timpanometri

harus digunakan untuk membedakannya dari otitis media.7,9,15

Pemeriksaan penunjang

Biakan dari secret

Pencitraan

Pencitraan tidak diperlukan untuk sebagian besar kasus otitis

eksterna. Namu pemeriksaan radiologis dapat membantu pada infeksi

yang yang invasive seperti necrotizing (ganas) otitis eksterna disurigai

atau didiagnosis mastoiditis sedang dipertimbangkan. Pencitraan yang

digunakan antara lain : computed tomography, MRI. 7,9,15

III.8 Diagnosis Banding

Otitis media

merupakan peradangan pada telinga tengah, rasa nyeri yang hebat

pada otitis media dapat ditemukan juga pada otitis eksterna.14

Ramsay hunt syndrome

Disebut juga dengan herpes zoster oticus, penyakit ini ditandai

dengan kelumpuhan saraf pada wajah dan gangguan pendengaran

sensorineural. Herpes zoster oticus sering bermula dengan rasa nyeri, rasa

nyeri ini sama dengan rasa nyeri otitis eksterna.6,14

12

Page 13: Otitis Eksterna Paper

Otomikosis

Infeksi jamur diliang telinga oleh Karena kelembaban yang tinggi.

Jamur yang tersering adalah pityrosporum aspergilus. Gejala berupa rasa

gatal dan rasa penuh ditelinga.14

III.9 Pencegahan

Pencegahan terhadap otitis eksterna antara lain :

Menggunakan penutup telinga

Penggunaan pengering rambut

Memiringkan kepala saat terdapat air yang masuk kedalam telinga

Dan hindari menggaruk dan mengorek telinga Karena akan

menyebabkan trauma pada liang telinga.9

13

Page 14: Otitis Eksterna Paper

BAB IV

PENATALAKSANAAN

Ada prinsip tertentu yang harus diperhatikan untuk penatalaksanaan setiap

kasus otitis eksterna, yaitu liang telinga sering diperiksa dan dibersihkan,

mengatasi nyeri, penggunaan obat-obat khusus yang sesuai dengan jenis dan

beratnya penyakit, pengasaman telinga dan mengatasi factor

predisposisinya.1,6,12,13,14,15

Otitis eksterna sirkumskripta

Terapi tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses,

diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanah. Apabila dating berobat

sebelum terjadi supurasi, penyembuhan bias menggunakan antibiotic, dan harus

diberikan secara topical dan sistemik. Karena infeksi ini biasanya disebabkan oleh

staphylococcus maka diberikan penisilin atau tetrasiklin dalam dosis terapi selama

5 hari. Secara topical diberikan pengobatan antibiotic dalam bentuk salep spserti

polymixin B bacitracin. Dan juga dapat diberi antiseptic (asam asetat 2-5% dalam

alcohol).1,2,3,6,8,12,14

Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasangkan

drain untuk mengeluarkan nanahnya. Biasanya tidak diperlukan pemberian

antibiotic sistemik, hanya diberikan obat simptomatk seperti analgenit.3

Otitis eksterna diffuse

Pengobatan dengan membersihkan liang telinga, beri antibiotic oral atau

sistemik. Untuk mengurangi edema liang telinga, pada liang telinga dapat

diberikan kompres rivanol dengan meletakkan tampon pada liang telinga dan

basahi tampon itu dengan larutan rivanol. Setelah 2 hari tampon dikeluarkan,

biasanya pembengkakan lian telinga sudah mengempis.1,3,6,8

14

Page 15: Otitis Eksterna Paper

Kadang- kadang diperlukan obat antibiotic sistemik jika dicugai adanya

perikndritis atau kondritis pada tulang rawan telinga.1,3,6,8,12

Otitis eksterna maligna

Pengobatan harus cepat diberikan, sesuai dengan kultur dan resistensi.

Menginat kuman tersering adalah pseudomonas aeruginosa maka diberikan

antibiotic dosis tinggi yang sesuai. Sementara menunggu hasil kultur dan

resistensi diberikan golongan fluoroquinolone.

Disamping obat-obatan sering kali diperlukan tindakan membersihkan

luka (debridement). Tindakan debridement yang kurang bersih dapat

menyebabkan makin cepatnya penjalaran penyakit.3

15

Page 16: Otitis Eksterna Paper

BAB V

KESIMPULAN

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronik yang

disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus dalam hal non infeksi perlu

dipertimbangkan dermatosis, beberapa diantaranya merupakan kondisi primer

yang langsung menyerang liang telinga.

Factor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna antara lain:

perubahan kulit kanalis yang biasa asam menjadi basa, perubahan lingkungan,

suatu trauma ringan seringkali Karen berenang atau membersihkan telinga secara

berlebihan, penggunaan perangkat eksterna seperti alat bantu dengar dan

penumpukan serumen. Penyebab dari otitis eksterna ada bakteri (pseudomonas ,

staphylococus aureus), jamur (spesies aspergillus (niger dan fumigates) dan

candida albican) dan virus (herpes simplex dan herpes zoster).

Untuk membedakan otitis eksterna, penyakit ini dapat dibagi menjadi

beberapa klasifikasi yaitu otitis eksterna sirkumskripta, otitis eksterna diffusa dan

otitis eksterna maligna. Gejala bergantung dari klasifikasi otitis eksterna.

Pencegahan dari otitis eksterna seperti pembersihan liang telinga secara

hati-hati agar serumen tidak menumpuk dan tidak menimbulkan trauma dan

penggunaan alat pelindung telinga saat berenang.

Penatalaksanaan otitis eksterna tergantung dari jenis dan penyebanya. Bila

penyebabnya bakteri, maka berikan antibiotic yang sesuai. Begitu juga jika

penyebabnya jamur atau virus, maka berikan anti jamur dan anti virus yang

sesuai.

16

Page 17: Otitis Eksterna Paper

REFERENSI

1. Adam, George L, Boeis, Buku Ajar Penyakit THT: Ahli Bahasa, Caroline

Wijaya. Ed6. Jakarta. EGC. 1997.

2. Lalwani, M. Diagnosis & Treatment in Otolaryngology- Head & Neck

Surgery. Amerika. The McGray-Hill Companies. 2008.

3. Efiaty AS dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan-

Kepala Leher Ed 6. Jakarta. FK UI. 2007.

4. McCornick, S,M dkk. A New Short Textbook Of Otolaryngology Ed 3.

Sevenoaks. A division of hodder & stouhton Ltd. 1992

5. The Canadian journal of CME. Otitis Externa. 2003. Available :

http://www.stacommunications.com/journals/pdfs/cme/cmepdfoct03/doctorfra

nkeotitis.pdf

6. Keel Zakboek, Neus, Oorheelkunde. Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung dan

Telinga. Alih Bahasa, dr. arif hartono, Sp.THT. Jakarta. EGC. 2007

7. Colman, H. Bernad. Disease of The Nose, Throat and Ear, and Head and

Neck. Inggris. ELBS. 1993.

8. Elfiaty, AS. Fachri H. Nurbaiti I. Penatalaksanaan Penyakit dan Kelainan

Telinga Hidung Tenggorokan. Ed 3. Jakarta. Gaya Baru.2003

9. Schaefer Paul, dkk Acute Otitis Externa : An Update. Amerika. 2012

Available : http://www.aafp.org/afp/2012/1201/p1055.pdf

10. N.J Rolands dkk. Key Topics In Otolaryngology Head and Neck Surgery.

Inggris. Bios scientific Oublishing.1995

11. Suwu Pingkan, dkk. Pola Kuman dan Uji Kepekaannya terhadap Antibiotika

pada Penderita Otitis Eksterna di Poliklinik THT-KL BLU RSU Prof. DR. R.

D. Kandaou Manado. Bagian Mikrobiologi Fakultas kedokteran sam ratulami

manado. Available:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/1181

17

Page 18: Otitis Eksterna Paper

12. Ballenger, JJ. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, kepala dan Leher Jilid

dua. Alih Bahasa, Staf ahli bagian THT-KL RSCM FK UI. Ed 13.

Jakarta.1997

13. Maran, A.G.D. Diseases of The Nose, Throat and Ear. Ed 10. Singapore. PG

Publishing Pte Ltd. 2002.

14. Rosenberger Eric. Complicated Otitis Externa. Texas. 2009. Available :

http://www.utmb.edu/otoref/grnds/otitis-externa-0907729/otitis-ext-

090729.pdf

15. Waitzman A Ariel, dkk. Otitis Externa. Available :

http://emedicine.medscape.com/article/994550-clinical

18