Otitis Eksterna Diffuse

21
OTITIS EKSTERNA DIFFUSE Faradika Noptha Hadiatma Fakultas Kedokteran Universitas Mataram PENDAHULUAN Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953) mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk (1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna. Howke dkk (1984) mengemukakan pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang akut maupun kronik. Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan mulai tanggal Januari 2000 s/d Desember 2000 di Poliklinik THT RS H.Adam Malik Medan didapati 10746 kunjungan baru dimana, dijumpai 867 kasus (8,07 %) otitis eksterna, 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa dan 585 kasus (5,44 %) otitis eksterna sirkumskripta 1,2 .

Transcript of Otitis Eksterna Diffuse

Page 1: Otitis Eksterna Diffuse

OTITIS EKSTERNA DIFFUSE

Faradika Noptha Hadiatma

Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

PENDAHULUAN

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh infeksi

bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering diumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab

dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek

dan sejak tahun 1844 banyak peneliti mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti

Branca (1953) mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan

kekambuhan. Senturia dkk (1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma

terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna.

Howke dkk (1984) mengemukakan pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas dapat

menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang akut maupun kronik. Penyakit ini merupakan

penyakit telinga bagian luar yang sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan mulai tanggal Januari 2000 s/d Desember 2000 di Poliklinik

THT RS H.Adam Malik Medan didapati 10746 kunjungan baru dimana, dijumpai 867 kasus

(8,07 %) otitis eksterna, 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa dan 585 kasus (5,44 %) otitis

eksterna sirkumskripta 1,2.

Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna antara lain, kelembaban, penyumbatan liang

telinga, trauma local dan alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang

menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma local yang

mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen

pada otitis eksterna akut adalah pseudomonas (41 %), strepokokus (22%), stafilokokus aureus

(15%) dan bakteroides (11%).1,2,3

Otitis eksterna akut difusa adalah penyakit yang terutama timbul pada musim panas dan

merupakan bentuk otitis eksterna yang paling umum. Terjadinya kelembaban yang berlebihan

karena berenang atau mandi menambah maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi

yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. 4

Page 2: Otitis Eksterna Diffuse

LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. “P”

Umur : 25 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Alamat : Ampenan

2. ANAMNESIS

Keluhan Utama: Perasaan penuh dan nyeri di telinga kiri.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke Poli THT RSUP NTB dengan keluhan perasaan penuh dan nyeri

pada telinga kiri. Keluhan ini dirasakan sejak 5 hari yang lalu, riwayat keluar cairan dari

dalam telinga(+) berwarna kekuningan dan cair, pasien juga mengeluhkan pendengaran

pada telinga kiri sedikit terasa berkurang, pasien juga mengeluhkan liang telinga kiri

sedikit gatal. Pasien mengaku kerap membersihkan liang telingannya menggunakan

cotton bud. Riwayat telinga berdengung (-). Pasien tidak mengeluhkan demam. Riwayat

batuk, pilek dan nyeri tenggorokan juga disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit berat, riwayat sinusitis (-), riwayat

rinitis (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-), riwayat trauma pada telinga (-),

riwayat penyakit pada telinga sebelumnya (-)

Anamnesis Sistem:

Sakit kepala (-), infeksi pada mata dan gangguan penglihatan (-), gangguan

penghidu (-), gigi berlubang (-), perbesaran kelenjar leher (-), nyeri tenggorokan (-), suara

serak (-), jantung dan paru dalam batas normal, gangguan buang air kecil dan buang air

besar (-), kekuatan otot baik, perangai pasien serta berat badan stabil.

Page 3: Otitis Eksterna Diffuse

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada riwayat gejala penyakit telinga yang serupa pada anggota keluarga pasien.

Riwayat Alergi:

riwayat penggunaan obat-obatan dan riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan (-).

Riwayat Pengobatan :

Pasien belum pernah mencoba mengobati keluhan yang dirasakannya.

3. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal Pemeriksaan : 16 April 2011

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital:

Tensi : 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu: 36,3 C

Respirasi : 16 x/menit

Status Lokalis:

Telinga:

Gambar :

Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri

AurikulaDeformitas (-), hiperemis (-),

edema (-)

Deformitas (-), hiperemis (-),

edema (-)

Daerah preaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan tragus

Hiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan tragus

Page 4: Otitis Eksterna Diffuse

(-) (+)

Daerah retroaurikulaHiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan (-)

Hiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan (-)

Meatus akustikus

Serumen (-), edema (-),

hiperemis (-), furunkel (-), otorea

(-)

Serumen (-), edema (+),

hiperemis (+), furunkel (-),

sekret (+) minimal, cair,

kekuningan

Membran timpani

Retraksi (-), bulging (-),

perforasi (-), cone of light (+),

posisi jam 5, Injeksi (+)

TDE

Hidung:

Gambar :

Pemeriksaan Hidung Hidung Kanan Hidung Kiri

Hidung Luar Bentuk (N), Inflamasi (-),

nyeri tekan (-), deformitas (-).

Bentuk (N), Inflamasi (-),

nyeri tekan (-), deformitas (-).

Rinoskopi Anterior

Vestibulum N N

Dasar kavum nasi media Bentuk (N), mukosa hiperemi

(-).

Bentuk (N), mukosa hiperemi

(-).

Meatus nasi media Mukosa hiperemi (-), sekret

(-), konka nasi media (N),

massa (-), sekret (-).

Mukosa hiperemi (-), sekret

(-), konka nasi media (N),

massa (-), sekret (-).

Meatus nasi inferior Mukosa hiperemi (-), edema Mukosa hiperemi (-), edema

Page 5: Otitis Eksterna Diffuse

(-) (-)

Konka nasi inferior Mukosa hiperemi (-), edema

(-)

Mukosa hiperemi (-), edema

(-)

Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-),

perdarahan (-).

Deviasi (-), benda asing (-),

perdarahan (-).

Tenggorokan:

Gambar :

Bagian Keterangan

Mukosa bukal hiperemis (-), massa (-)

Mukosa gigi hiperemis (-), massa (-)

Palatum durum dan palatu mole Hiperemis (-), massa (-)

Mukosa faring Hiperemis (-), edema (-), massa (-), granul (-), ulkus (-)

Tonsil Hiperemis (-), ukuran T1-T1, detritus (-)

4. DIAGNOSIS:

Otitis Eksterna Diffusa Auricula Sinistra.

5. DIAGNOSIS BANDING : (-)

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Swab telinga untuk dilakukan kultur guna mengetahui jenis kuman penyebab dan

sensitifitas terhadap antibiotik.

Page 6: Otitis Eksterna Diffuse

7. USULAN TERAPI:

Penyisipan tampon telinga kecil berantibiotik: Otolin (Chloramphenicol 5%,

polymyxin B sulfate 10,000 iu, benzocaine 1%, nipagin 1%) 3-4 tetes / 3-4 kali

perhari

Analgesik : Asam mefenamat 500gr 3x1 jika perlu

8. PROGNOSIS :

Dubia ad bonam

9. KIE :

Pasien diberitahu bahwa pasien mengalami infeksi pada liang telinga.

Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin

terjadi pada pasien.

pasien harus menjaga agar telinganya selalu kering. jika perlu, menggunakan

alcohol encer secara rutin tiga kali seminggu.

Pasien diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan telinga dengan cotton bud

terlalu sering.

Page 7: Otitis Eksterna Diffuse

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca

panas ( hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang

menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel.

Terjadinya kelembaban yang berlebihan karena berenang atau mandi menambah maserasi

kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. Perubahan ini

dapat juga menyebabkan rasa gatal di liang telinga sehingga menambah kemungkinan trauma

karena garukan 3,5 .

B. Epidemiologi

Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang sering dijumpai, disamping

penyakit telinga lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan mulai tanggal Januari 2000 s/d

Desember 2000 di Poliklinik THT RS H.Adam Malik Medan didapati 10746 kunjungan baru

dimana, dijumpai 867 kasus (8,07 %) otitis eksterna, 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa

dan 585 kasus (5,44 %) otitis eksterna sirkumskripta. Penyakit ini sering diumpai pada daerah-

daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim- iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari

otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti

mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953) mengatakan

bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk

(1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari

liang telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna. Nan Sati CN dalam

penelitiannya di RS.Sumber Waras / FK UNTAR Jakarta mulai 1 Januari 1980 sampai dengan

30 Desember 1980 mendapatkan 1.370 penderitabaru dengan diagnosis otitis eksterna yang

terdiri dari 633 pria dan 737 wanita1 .

Page 8: Otitis Eksterna Diffuse

Etiologi

Otitis eksterna dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa,

Proteus mirabilis, Staphylococcus, Streptococcus, dan beberapa bakteri gram negatif. Serta dapat

juga disebabkan oleh jamur sereti Jamur golongan Aspergillus atau Candida sp. Otitis eksterna

difusa dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis 4,9.

Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna, yaitu : 6,7

Derajat keasaman (pH)

Ph pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai protektor

terhadap kuman. Bila terjadi perubahan pH menjadi basa maka akan mempermudah terjadinya

otitis eksterna yang disebabkan oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun.

Udara

Udara yang hangat dan lembab lebih memudahkan kuman dan jamur mudah tumbuh.

Trauma

Trauma ringan misalnya setelah mengorek telinga merupakan factor predisposisi

terjadinya otitis eksterna.

Berenang

Terutama jika berenang pada air yang tercemar. Perubahan warna kulit liang telinga

dapat terjadi setelah terkena air.

C. Patofisiologi

Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit

yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan

cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong

sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.3

Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air

yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada

saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur. 3

Page 9: Otitis Eksterna Diffuse

Gambar II.2.2 Patofisiologi Otitis Eksterna

D. Gejala Klinik

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis

eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.1

Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit

yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa

penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna akuta.

Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.1

Rasa sakit di dalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak

sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat,

serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga

sering merupakan gejala sering mengelirukan. Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding

dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang

Page 10: Otitis Eksterna Diffuse

telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema dermis

menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula, kulit dan tulang

rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga

gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang

telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.1

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.

Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada

otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli

konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan

kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.1

E. Diagnosis

Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan dengan gejala awal berupa gatal. Rasa gatal

berlanjut menjadi nyeri yang sangat dan terkadang tidak sesuai dengan kondisi penyakitnya (mis,

pada folikulitis atau otitis eksterna sirkumskripta). Nyeri terutama ketika daun telinga ditarik,

nyeri tekan tragus, dan ketika mengunyah makanan.

Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening sampai kental purulen

tergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur biasanya akan bermanifestasi

sekret kental berwarna putih keabu-abuan dan berbau.

Pendengaran pasien bisa normal atau sedikit berkurang, tergantung pada besarnya

furunkel atau edema yang terjadi dan telah menyumbat pada liang telinga.

Didapatkan riwayat faktor predisposisi misalnya kebiasaan berenang pada pasien,

ataupun kebiasaan mengorek kuping dengan cotton bud bahkan menggunakan bulu ayam yang

merupakan media penyebaran infeksi.

Pemeriksaan Fisik pada pasien bisanya menunjukkan:

Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membran timpani dengan liang MAE

penuh dengan sekret. Jika edema hebat, membran timpani dapat tidak tampak.

Pada folikulitis akan didaptkan edema, hiperemi pada pars kartilagenous MAE.

Nyeri tragus (+)

Tidak adanya partikel jamur

Adenopati reguler dan terkadang didapatkan nyeri tekan.4

Page 11: Otitis Eksterna Diffuse

F. Penatalaksanaan

Otitis ekseterna difusa harus diobati dalam keadaan dini sehingga dapat menghilangkan

edem yang menyumbat liang telinga. Untuk tujuan ini biasanya perlu disisipkan tampon

berukuran ½ x 5 cm kedalam liang telinga mengandung obat agar mencapai kulit yang terkena.

Setelah dilumuri obat, tampon kasa disisipkan perlahan-lahan dengan menggunakan forsep

hartmann yang kecil. Penderita harus meneteskan obat tetes telinga pada kapas tersebut satu

hingga dua kali sehari. Dalam 48 jam tampon akan jatuh dari liang telinga karena lumen sudah

bertambah besar.

Polimiksin B dan colistemethate merupakan antibiotic yang paling efektif terhadap

pseudomonas dan harus menggunakan vehiculum hidroskopik seperti glikol propilen yang telah

diasamkanbahan kimia lain, seperti gentian violet 2% dan perak nitrat 5% bersifat bakterisid dan

bisa diberikan langsung ke kulit liang telinga. Setelah reaksi peradangan berkurang, dapat

ditambahkan alcohol 70% untuk membuat liang telinga bersih dan kering.

Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin terjadi pada

pasien, terutama setelah berenang. Untuk menghindarinya pasien harus menjaga agar telinganya

selalu kering, menggunakan alcohol encer secara rutin tiga kali seminggu. Juga harus diingatkan

agar tidak menggaruk/membersihkan telinga dengan cotton bud terlalu sering 2.

G. Komplikasi

Perikondritis

Selulitis

Dermatitis aurikularis.4

Page 12: Otitis Eksterna Diffuse

PEMBAHASAN

Pada kasus ini diagnosis otitis eksterna diffusa sinistra ditegakkan berdasarkan anamnesis

gejala klinis dan pemeriksaan fisik pasien. Dari anamnesis di dapatkan bahwa pasien mengeluh

telinga kiri terasa penuh dan sedikit nyeri yang dirasakan sejak 5 hari yang lalu, dimana

sebelumnya pasien memiliki kebiasaan mengkorek-korek telinga karena telinga terasa gatal. Hal

ini yang kemungkinan dapat menyebabkan trauma ringan sehingga terjadi perubahan pada kulit

liang telinga yang memudahkan terjadinya infeksi kuman, dimana pada sepertiga luar liang

telinga banyak mengandung adneksa kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar

serumen sehingga dapat membentuk furunkel. Pasien juga mengeluhkan sensasi gatal pada liang

telinga serta terdapat penurunan pendengaran yang dirasakan sejak keluhan utama muncul. Hal

ini sesuai dengan gejala otitis ekterna diffusa yaitu nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit

akibat edema masif, terdapat secret yang berbau dan terdapat gangguan pendengaran yang terjadi

karena liang telinga yang edema dan menyumbat liang teling.

Pada pemeriksaan fisik telinga kiri pasien didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna

diffusa berupa nyeri tekan tragus selain itu terdapat peradangan pada meatus akustikus telinga

kiri yaitu terdapat edema, hiperemi, secret(+) minimal, dan liang telinga sangat sempit. Membran

timpani tidak dapat dievaluasi akibat liang telinga yang menyempit karna adanya edema masif

dan secret.

Untuk pengobatan otitis eksterna diffusa membutuhkan kepatuhan penederita terutama

dalam menjaga kebersihan liang telinga. Pembersihan liang telinga dengan mengkorek-korek

telinga dengan menggunakan benda yang dapat menimbulkan trauma tidak dianjurkan.

Penatalaksanaannya dengan cara membersihkan liang telinga. Memasukkan tampon yang berisi

antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dan kulit yang

meradang. Kadang-kadang diperlukan obat-obatan antibiotika sistemik.

Page 13: Otitis Eksterna Diffuse

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan Salep

Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Available from :

www.usudigitallibrary.com. Accessed : 2011, April 16.

2. Ballanger, Jhon. 1996. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher Edisi

13. Jakarta: Binarupa Aksara.

3. Kartika, Henny. 2008. Otitis Eksterna. Availble from

http://library.usu.ac.id/modules.php&id. Accessed : April 16th 2011.

4. Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.

Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : 2011 April 16.

5. Boies. 1997. Buku Ajar Penyakit THT edisi keenam. Jakarta: EGC

6. Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.

Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : 2011 April 16.

7. Soepardi, Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (eds)., (2007), Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Edisi Keenam, Jakarta : Gaya Baru.

8. Anonim. 2006. Otitis Eksterna. Available from : http://www.kalbe.co.id. Accessed :

2011, April 16.

9. Sosialisman, Alfian P. hafil, Helmi. 2007. Kelainan Telinga Luar.Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Hal. 59. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI.