Otitis Eksterna

12
Rika Angelia G1A108002 Otitis Eksterna Gambar 1. Skema telinga luar, tengah dan dalam 1

Transcript of Otitis Eksterna

Page 1: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Otitis Eksterna

Gambar 1. Skema telinga luar, tengah dan dalam

Gambar 2. Anatomi telinga

1

Page 2: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Definisi

Otitis eksterna adalah suatu inflamasi1, iritasi2, atau infeksi3 kulit dari liang/saluran telinga4

luar (meatus akustikus eksterna). Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna

generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel) atau jerawat.

Etiologi

Otitis eksterna disebabkan terutama terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus albus5, dan escherichia coli6. Penyakit ini dapat juga disebabkan oleh jamur7, alergi, dan virus. Otitis eksterna dapat juga disebabkan oleh penyebaran luas dari proses dermatologis yang bersifat non infeksi.

Faktor Predisposisi Otitis Eksterna, yaitu :

1. Udara. Udara hangat/panas dan lembab memudahkan kuman bertambah banyak.2. Derajat keasaman (pH) liang telinga. PH basa mempermudah terjadinya otitis

eksterna. PH asam memproteksi terhadap kuman infeksi.3. Trauma mekanik. Trauma lokal dan ringan pada epitel liang telinga luar (meatus

akustikus eksterna), misalnya setelah mengorek telinga menggunakan lidi kapas atau benda lainnya.

4. Berenang dan terpapar air. Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi setelah terkena air. Hal ini disebabkan adanya bentuk lekukan pada liang telinga sehingga menjadi mediayang bagus buat pertumbuhan bakteri. Otitis eksterna sering disebut sebagai swimmer's ear.

5. Benda asing. Benda asing menyebabkan sumbatan liang telinga, misalnya manik-manik,biji-bijian, serangga, dan tertinggal kapas.

6. Bahan iritan (misalnya hair spray dan cat rambut).7. Alergi. Alergi obat (antibiotik topikal dan antihistamin) dan metal (nikel).8. Penyakit psoriasis8.9. Penyakit eksim9 atau dermatitis pada kulit kepala.10. Penyakit diabetes. Otitis eksterna sirkumskripta sering timbul pada pasien diabetes.11. Penyumbat telinga dan alat bantu dengar. Terutama jika alat tersebut tidak

dibersihkan dengan baik.

Otitis Eksterna Kronik dapat disebabkan :

1. Pengobatan. Pengobatan infeksi bakteri dan jamur yang tidak adekuat.2. Trauma berulang.3. Benda asing.4. Alat bantu dengar (hearing aid). Penggunaan cetakan (mould) pada hearing aid.

2

Page 3: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Gambar 3. Liang telinga yang lecet karena dikorek-korek

Klasifikasi Otitis Eksterna

Otitis eksterna diklasifikasikan atas :

1. Otitis eksterna akut : Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul). Otitis eksterna difus

2. Otitis eksterna kronikOtitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul) adalah otitis eksterna lokal yang

bermula dari infeksi folikel rambut dan menimbulkan furunkel (bisul)10 pada sepertiga luar dari liang telinga luar (meatus akustikus eksterna). Otitis eksterna difus adalah otitis eksterna yang dapat disebabkan bakteri (pseudomonas, stafilokokus, proteus) atau jamur pada dua per tiga dalam dari liang telinga luar (meatus akustikus eksterna).

Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang telinga menyempit.

3

Page 4: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Gambar 4. Otitis eksterna akut

Gambar 5. Otitis eksterna kronik

Patofisiologi

Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang telinga.

Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.

4

Page 5: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat 11. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.

Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan / nanah yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran.

Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis eksterna yaitu pseudomonas (41%), streptokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%). Infeksi pada liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.

Otalgia pada otitis eksterna disebabkan : Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan bantalan

jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain itu, edema dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.

Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna.

Manifestasi Klinik

Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia). Gejala dan tanda pasien otitis eksterna selengkapnya :

1. Otalgia12.2. Gatal-gatal (pruritus)13.3. Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap awal otitis

eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan daun telinga.4. Pendengaran berkurang atau hilang.5. Deskuamasi14.6. Tinnitus15.7. Discharge dan otore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga (otore).

Kadang-kadang pada otitis eksterna difus ditemukan sekret / cairan berwarna putih atau kuning, atau nanah. Cairan tersebut berbau yang tidak menyenangkan. Tidak bercampur dengan lendir (musin)16.

8. Demam.9. Nyeri tekan pada tragus17 dan nyeri saat membuka mulut.10. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna sirkumskripta. Bisul

menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah dan nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.

5

Page 6: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

11. Hiperemis dan udem (bengkak) pada liang telinga. Kulit liang telinga pada otitis eksterna difus tampak hiperemis dan udem dengan batas yang tidak jelas. Bisa tidak terjadi pembengkakan, pembengkakan ringan, atau pada kasus yang berat menjadi bengkak yang benar-benar menutup liang telinga.

Tanda otitis eksterna menggunakan otoskop yaitu kulit pada saluran telinga tampak kemerahan, membengkak, bisa berisi nanah dan serpihan sel-sel kulit yang mati.

ø Otalgia. Otalgia merupakan keluhan paling sering ditemukan. Otalgia berat biasa ditemukan pada otitis eksterna sirkumskripta. Keluhan ini bervariasi dan bisa dimulai dari perasaan sedikit tidak enak, perasaan penuh dalam telinga, perasaan seperti terbakar, hingga rasa sakit hebat dan berdenyut. Hebatnya rasa nyeri ini tidak sebanding dengan derajat peradangan yang ada. Rasa nyeri terasa makin hebat bila menyentuh, menarik, atau menekan daun telinga. Juga makin nyeri ketika pasien sedang mengunyah.

ø Gatal-gatal. Gatal-gatal paling sering ditemukan dan merupakan pendahulu otalgia pada otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita otitis eksterna akut, tanda peradangan diawali oleh rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak pada telinga.

ø Pendengaran berkurang atau hilang. Tuli konduktif ini dapat terjadi pada otitis eksterna akut akibat sumbatan lumen kanalis telinga luar oleh edema kulit liang telinga, sekret serous18 atau purulen19, atau penebalan kulit progresif pada otitis eksterna lama. Selain itu, peredaman hantaran suara dapat pula disebabkan tertutupnya lumen liang telinga oleh deskuamasi keratin, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam telinga. Gangguan pendengaran pada otitis eksterna sirkumskripta akibat bisul yang sudah besar dan menyumbat liang telinga.

Diagnosa Banding

Diagnosa banding otitis eksterna :1. Otitis eksterna nekrotik2. Otitis eksterna bullosa3. Otitis eksterna granulosa4. Perikondritis yang berulang5. Kondritis6. Furunkulosis dan karbunkulosis7. Dermatitis seperti psoriasis dan dermatitis seboroika

6

Page 7: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta :1. Lokal. Pada stadium infiltrat, berikan tampon yang dibasahi dengan 10% ichthamol

dalam glycerine, ganti setiap hari. Tampon dapat juga dibasahi dengan larutan Burrowi (Burrow's solution)20. Pada stadium abses, lakukan insisi abses dan berikan tampon larutan rivanol 0,1%.

2. Sistemik. Minumkan antibiotik pada otitis eksterna sirkumskripta yang cukup berat.3. Analgetik. Minumkan paracetamol atau antalgin.

Pada kasus otitis eksterna sirkumskripta yang berulang, cari adanya faktor penyakit sistemik seperti diabetes.

Penatalaksanaan otitis eksterna bertujuan :1. Membuang serumen, kotoran, dan sel-sel kulit mati dari liang telinga. Bersihkan dan

keringkan menggunakan alat penghisap atau kapas kering.2. Mengeluarkan mikroorganisme. Masukkan tampon yang mengandung antibiotik ke

dalam liang telinga untuk menghindari infeksi bakterial akut dan ulserasi. Berikan juga antibiotik sistemik jika perlu.

3. Mengurangi rasa sakit, peradangan dan edema. Berikan obat golongan kortikosteroid21

misalnya metil prednisolon22.4. Menghilangkan rasa tidak enak.5. Memulihkan pendengaran.6. Menghilangkan gatal dan penggarukan yang berulang. Terapi antifungal untuk

menghindari infeksi jamur.7. Terapi antialergi dan antiparasit.

Penatalaksanaan otitis eksterna kronik yaitu operasi rekonstruksi liang telinga.

Pencegahan

Telinga perenang kemungkinan dicegah dengan meneteskan cairan yang mengandung campuran alkohol dan cuka di dalam telinga sebelum dan sesudah berenang. Orang tersebut harus menghindari berenang di dalam air yang terpolusi, menggunakan semprotan rambut, dan menghabiskan waktu yang lama di air hangat, iklim yang lembab.

Berusaha untuk membersihkan saluran dengan lap kapas mengganggu mekanisme membersihkan-sendiri yang normal dan bisa mendorong serpihan ke dalam gendang telinga, dimana kotoran menumpuk. Juga, tindakan ini bisa menyebabkan kerusakan kecil yang mempengaruhi otitis eksternal.

7

Page 8: Otitis Eksterna

Rika AngeliaG1A108002

Daftar Istilah

1. Inflamasi (radang) adalah salah satu respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang dalam sistem kekebalan tubuh untuk melindungi jaringan sekitarnya dari penyebaran infeksi.

2. Iritasi adalah micro lesion, yaitu suatu perlukaan yang amat halus dan kadang tidak tampak oleh mata. Luka halus tersebut dapat mengenai ujung sensor saraf nyeri dimana pada derajat ringan dapat memberikan kesan rasa gatal.

3. Infeksi adalah kolonisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang yang bersifat membahayakan. Infeksi disebabkan paparan antigen dari luar tubuh atau karena difusi cairan tubuh / jaringan (virus HIV).

4. Infeksi pada liang telinga terbagi atas otitis eksterna pada telinga luar, otitis media pada telinga tengah, dan otitis interna pada telinga dalam.

5. Bakteri staphylococcus termasuk golongan gram positif. Golongan gram positif dapat membentuk endospora sebagai salah satu bentuk pertahanan diri bakteri terhadap keadaan yang tidak menguntungkan.

6. Escherichia coli merupakan salah satu bakteri utama golongan gram negatif. Golongan gram negatif tidak membentuk endospora namun dinding selnya mengandung lapisan lipopolisakarida yang bersifat endotoksin.

7. Infeksi pada kulit liang telinga luar oleh jamur disebut otomikosis. Kasusnya lebih jarang terjadi.

8. Penyakit psoriasis adalah penebalan kulit yang terjadi lebih cepat dari kulit normal.9. Eksim atau dermatitis atopik adalah reaksi alergi terhadap kulit. Gejalanya ditandai oleh

terbentuknya warna kemerahan pada kulit.10. Furunkel adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutan di

sekitarnya.11. Eksudat adalah cairan radang ekstravaskuler dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020) dan

seringkali mengandung protein 2-4 mg% dan sel-sel darah putih yang beremigrasi. Cairan ini tertimbun akibat meningkatnya permeabilitas vaskuler (yang memungkinkan protein plasma yang bermolekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik intravaskuler akibat meningkatnya aliran darah lokal, dan beremigrasinya leukosit.

12. Otalgia adalah keluhan nyeri pada telinga. Nama lainnya earache atau ear pain. Otalgia yang sangat nyeri dapat terjadi pada keadaan imunocompromise, diabetes, atau otitis eksterna maligna.

13. Gatal-gatal (pruritus) terutama akibat infeksi jamur atau pada otitis eksterna kronik.14. Deskuamasi adalah pelepasan elemen epitel terutama kulit dalam bentuk sisik atau lembaran

halus.15. Tinnitus (telinga mendenging) adalah suara gaduh (berdering, berdesir, dll.) yang berasal dari

dalam telinga atau kepala melebihi suara lingkungan sekitar.16. Lendir (musin) merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan biasa ditemukan pada

otitis media.17. Tragus adalah bagian yang menonjol dari daun telinga yang berhadapan dengan liang telinga

(meatus akustikus eksterna).18. Sekret serous berupa cairan jernih yang umumnya mengandung enzim.19. Sekret purulen20. Larutan Burrowi (Burrow's solution) merupakan obat telinga yang mengandung aluminium

sulfat sebagai obat kompres, antiseptik, dan adstrigensia. Larutan ini memiliki pH 3,2.21. Obat golongan kortikosteroid berfungsi sebagai antiinflamasi dan antimikotik. Obat ini

mengurangi rasa sakit dengan cara menurunkan inflamasi (peradangan) dengan menekan migrasi polimorfonuklear leukosit dan mengembalikan permeabilitas kapiler. Kortikosteroid topikal terbagi atas kekuatan lemah (steroid lemah), sedang dan kuat. Biasanya diberikan bersama antibiotik. Contoh obatnya prednison, dexametason, dan hydrocortisone.

22. Metil prednisolon merupakan golongan kortikosteroid dengan kekuatan sedang (intermediet). Metil prednisolon termasuk kategori adrenokortikoid, antiinflamasi, dan imunosupresan.

8