Osteoporosis

33
Osteoporosis Rizki Putri Andini 1310211099

description

lkjh

Transcript of Osteoporosis

Osteoporosis

OsteoporosisRizki Putri Andini1310211099DEFINISIKelainan metabolik tulang dimana terdapat penurunan massa tulang tanpa disertai kelainan matriks tulang Penyakit tulang sistemik yg ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh & mudah patahEPIDEMIOLOGIWanita 2-4 kali lebih sering daripada pria1/3 wanita berumur >60 thn & 1/6 pria berumur >75 thn akan mengalami patah tulang akibat osteoporosisFAKTOR RISIKOUmurRasGenetikKerangka tubuh yg lemah dan skoliosis vertebraAktivitas fisik yg kurangMenopause diniKekurangan protein dan kalsiumPeminum alkohol berat, peminum kopi berat, perokok beratHormonal (estrogen yg kurang)Obat (misal kortikosteroid)Kerusakan tulang akibat kelelahan fisikJenis kelamin, 3 x lebih sering pada wanitaKLASIFIKASIOsteoporosis primerTipe I pada wanita pasca menopauseTipe II pada orang lanjut usia pria & wanitaOsteoporosis sekunder akibat penyakit2 tulang erosif (misalnya mieloma multipel, hipertiroidisme) & akibat obat2an yg toksik untuk tulang (misalnya kortikosteroid)Osteoporosis idiopatik ditemukan padaUsia anak-anak (juvenil)Usia remaja (adolesen)Wanita pra-menopausePria usia pertengahan

MANIFESTASI KLINISNyeri tulang terutama pada vertebra, pd malam hariDeformitas tulang dapat tjd fraktur traumatik pd vertebra menyebabkan kifosis anguler medula spinalis tertekan paraparesis

DIAGNOSISSebelum terjadi patah tulangPemeriksaan non invasifPemeriksaan analisis aktivasi neuron utk memeriksa kalsium total & massa tulangPemeriksaan absorpsiometriPemeriksaan komputer tomografi (CT)Pemeriksaan biopsi bersifat invasif & berguna utk memberikan informasi mengenai keadaan osteoklas, osteoblas, ketebalan trabekula, dan kualitas mineralisasi tulang. Biopsi pada tulang sternum atau krista-iliakaPemeriksaan lab px osteocalsitonin (G1 a protein) & osteonektin utk melihat proses mineralisasi & membedakan dgn nyeri lainnyaDIAGNOSISSesudah terjadi patah tulangKeluhan nyeri punggung akut, nyeri pd pangkal paha atau bengkak pergelangan tangan setelah jatuh. Pada px radiologis dapat ditemukan gambaran patah tulang

PENATALAKSANAANDiet: pd dewasa muda yaitu kalsium 1000 mg/hari dlm dietnyaPemberian kalsium dosis tinggi (1200-1500 mg/hari)Pemberian vitamin D dosis tinggi (600-800 IU)Bisfosfonat Etidronat 400 mg/hari slm 2 minggusuplementasi kalsium 500 mg/hari slm 76 hariKlodronat 40 mg/hari slm 1 bulansuplementai kalsium slm 2 bulanAlendronat 10 mg/hariPemasangan penyangga tulang (spinal brace) utk nyeri punggungPencegahanMenghindari faktor risiko osteoporosis (rokok, alkohol, berhati2 dlm aktivitas fisik)Estrogen utk perempuan yg baru menopausePenanganan thd deformitas & frakturRicketssDEFINISIKelainan dgn gangguan pertumbuhan tulang akibat kegagalan deposisi garam kalsium pada matriks tulang (osteoid) dan pada tulang rawan pra-osseus dari epifisisDeposisi normal kalsium pada osteoid & tulang rawan pra-oseus dipengaruhi oleh kadar kalsium & fosfor plasma yg merupakan hasil interaksi dari absorpsi pd usus, ekskresi pd ginjal, & mobilisasi kalsium dari/ke dlm tulang. Keseimbangan ini diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid, tirokalsitoninEPIDEMIOLOGIDi negara muslim & juga masyarakat non-muslim di India & Cina, angka kejadin msh tinggiSering pada bayi yg mendapat ASI yg berkepanjangan tanpa pemberian makanan tambahan & tidak mendapat sinar matahari yg cukupBiasanya pada anak usia 1-2 thn & remajaETIOLOGIGangguan deposisi kalsium pd tulang pd keadaan:Defisiensi vitamin DInsufisiensi ginjal kronikInsufisiensi tubulus renalisKLASIFIKASITipe I (simple rachitis) akibat defisiensi vitamin D & terutama ditemukan pd anak umur 1 tahun. Pd stadium dini tjd hipokalsemi ditandai dgn konvulsi & tetani. Defisiensi vit D dpt akibat gangguan absorpsi pd usus akibat steatore & gangguan celiac ricketTipe II tjd osteodistrofi akibat insufisiensi renalis kronik (osteodistrofi azotemik), jarang ditemukan, menyebabkan lesi pd tulang & hiperparatiroid sekunder yg akhirnya menyebabkan gangguan berupa metafisis yg ireguler, erosi korteks tulang & osteoporosisKLASIFIKASITipe III tjd gangguan resorpsi fosfat pd tubulus ginjal ekskresi fosfat pd urin hipofosfatemia. Diturunkan secara sex linked atau dominan autosomalPd px radiologis: lempeng epifisis melebar & ireguler, osteosklerosis pd tulang rangka & gambaran rugger jersey pd bagan lateral tulang belakang akibat densitas tulang. Pada anak dgn rakitis lama dp terlihat apifisiolisisPd px lab: kalsium plasma, fosfat & alkali fosfatase plasma, ekskresi kalsium & fosfat pd urin, hormon piuitari-tiroid

MANIFESTASI KLINISPada bayi kejang, kaku, pertumbuhan fisik yg lambat, kelemahan, gagal tumbuhPada anak yg mulai berjalan deformitas tulang terutama bagian kaki seperti genu varum atau genu valgum

DIAGNOSISPada bayi harus dipikirkan kemungkinan rakitis bila tdpt: konvulsi, tetani, iritabilitas, gangguan perkembangan fisik & mental pd bayiPada anak yg sudah berjalan jika: deformitas anggota gerak bawah (genu valgum, genu varus, deformitas torsional) dan ukuran tubuh yg kecilRadiologis: radiolusen yg luas pada lempeng epifisis khususnya bagian distal radius dan terlihat rarefraksi tulang yg bersifat umumLab: alkali fosfatase darah, kadar ureum & fosfat inorganik darah menunjukkan adanya lesi pada glomerulus renalis, hipofosfatemia dgn kadar ureum yg normal & tanpa disertai defisiensi vit D (gangguan tubulus renalis)

PENATALAKSANAANPengobatan secara bertahap selama bbrp bln 125-250 mcg (5000-10.000) per hari selama 2-3 bln sampai penyembuhan tercapai atau dosis tunggal 15000 mcg (600.000 U) vitamin DASI menganding sedikit vitamin D dan sedikit fosforbayi BB