Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan...

8
Jurnal Kesehatan Kartika 35 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN KEHAMILAN REMAJA DI PUSKESMAS CIPAGERAN CIMAHI UTARA TAHUN 2010 Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua diusia remaja berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial, baik terhadap ibu maupun bayinya. Kurangnya pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya adat istiadat yang merasa malu kawin tua menyebabkan menigkatnya perkawinan dan kehamilan usia remaja (Soetjiningsih,2004). Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa sebanyak 34,7 % remaja putri dan 46,5 % remaja pria telah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan Kehamilan Remaja di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010. Metode yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan jumlah sampel 81 remaja putri. Data yang dikumpulkan berupa data primer, instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (uji chi kuadrat). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar persentase remaja putri yang berpengetahuan cukup dan hamil 47,2%, 58,5% yang besikap negatif dan hamil. Hasil uji statistik variabel pengetahuan diperoleh p value 0,007 (<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran. Hasil uji statistik variabel sikap diperoleh p value 0,033 (<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran. Disarankan adanya kerjasama Puskesmas dan sekolah dalam pelaksanaan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Serta diharapkan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan menambahkan variabel lain sesuai dengan teori Lawrence Green yaitu faktor predisposing, enabling (pendidikan, umur, status sosial ekonomi) dan reinforcing (dukungan keluarga dan pengaruh pergaulan). Kata Kunci : Pengetahuan dan sikap remaja putri, kehamilan remaja. A. PENDAHULUAN Ketika remaja memasuki masa puber remaja akan mengalami perubahan fisik yang cepat salah satu dan perubahan fisik tersebut adalah kemampuan remaja untuk melakukan proses reproduksi, tetapi banyak fenomena memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui dan memahami tentang kesehatan reproduksi, misalnya tentang masa subur dan bagaimana terjadinya kehamilan (BKKBN, 2008). Berdasarkan survey BPS, Bappenas, dan UNFPA 2005 mengatakan proporsi jumlah remaja umur 10-24 tahun pada tahun 2005 sangat besar, sekitar 64 juta atau 28,6%. Masalah yang menonjol dikalangan remaja adalah masalah seksualitas (kehamilan tidak diinginkan, dan aborsi), terinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan penyalahgunaan Napza. Fakta di lapangan sangat memprihatinkan menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia

Transcript of Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan...

Page 1: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 35

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN KEHAMILAN REMAJA DI PUSKESMAS CIPAGERAN CIMAHI UTARA TAHUN 2010

Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi

ABSTRAK Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua diusia remaja berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial, baik terhadap ibu maupun bayinya. Kurangnya pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya adat istiadat yang merasa malu kawin tua menyebabkan menigkatnya perkawinan dan kehamilan usia remaja (Soetjiningsih,2004). Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa sebanyak 34,7 % remaja putri dan 46,5 % remaja pria telah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan Kehamilan Remaja di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010. Metode yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan jumlah sampel 81 remaja putri. Data yang dikumpulkan berupa data primer, instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (uji chi kuadrat). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar persentase remaja putri yang berpengetahuan cukup dan hamil 47,2%, 58,5% yang besikap negatif dan hamil. Hasil uji statistik variabel pengetahuan diperoleh p value 0,007 (<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran. Hasil uji statistik variabel sikap diperoleh p value 0,033 (<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran. Disarankan adanya kerjasama Puskesmas dan sekolah dalam pelaksanaan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Serta diharapkan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan menambahkan variabel lain sesuai dengan teori Lawrence Green yaitu faktor predisposing, enabling (pendidikan, umur, status sosial ekonomi) dan reinforcing (dukungan keluarga dan pengaruh pergaulan). Kata Kunci : Pengetahuan dan sikap remaja putri, kehamilan remaja. A. PENDAHULUAN

Ketika remaja memasuki masa puber remaja akan mengalami perubahan fisik yang cepat

salah satu dan perubahan fisik tersebut adalah kemampuan remaja untuk melakukan proses

reproduksi, tetapi banyak fenomena memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui dan

memahami tentang kesehatan reproduksi, misalnya tentang masa subur dan bagaimana terjadinya

kehamilan (BKKBN, 2008).

Berdasarkan survey BPS, Bappenas, dan UNFPA 2005 mengatakan proporsi jumlah remaja

umur 10-24 tahun pada tahun 2005 sangat besar, sekitar 64 juta atau 28,6%. Masalah yang

menonjol dikalangan remaja adalah masalah seksualitas (kehamilan tidak diinginkan, dan aborsi),

terinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan penyalahgunaan Napza. Fakta di

lapangan sangat memprihatinkan menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia

Page 2: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 36

(SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa sebanyak 34,7% remaja putri dan 46,5% remaja pria telah

melakukan hubungan seksual di luar nikah. Dari data PKBI tahun 2006 didapatkan kisaran umur

pertama kali melakukan hubungan seks pada umur 13-18 thn, 60% tidak menggunakan Alkon, 85%

dilakukan di rumah sendiri dan merujuk pada data Terry Hull dkk.(1993) dan utomo dkk. (2001)

didapatkan bahwa 2,5 juta perempua pernah melakukan aborsi pertahun, 27% di lakukan remaja,

dan sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah

penyumbang kematian ibu (BKKBN, 2008). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) Tahun 1967-2007, angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun tercatat 51 per seribu

perempuan, sedangkan Jawa Barat sendiri dari 1.000 penduduk Jawa Barat usia 15 hingga 19 tahun

terdapat 126 orang yang sudah melahirkan dan kawin muda, hal ini menempatkan Propinsi Jawa

barat sebagai Propinsi peringkat ke-2 dengan Angka kehamilan remaja tertinggi setelah Jawa Timur

(BKKBN 2009). Kurangnya Pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya adat

istiadat yang merasa malu kawin tua menyebabkan menigkatnya perkawinan dan kehamilan usia

remaja (Soetjiningsih,2004). Sikap yang positif terhadap masalah seksual akan mengarahkan

remaja pada penyesuaian dalam heteroseksualitas yang lebih mudah dan lebih baik,masalah

seksual ini di antaranya adalah kehamilan pada usia remaja. Sekali saja suatu sikap terbentuk, sikap

positif atau negatif, maka sikap itu cenderung akan menetap seumur hidupnya (Mintarjo,2007).

Kasus kehamilan di usia muda di kota Cimahi pada tahun 2009 sebanyak 344 orang yang

terdiri dari Puskesmas Cimahi utara sebanyak 6 kasus, Puskesmas Cipageran sebanyak 105 kasus,

Puskesmas Melong 45 kasus, Puskesmas Cibeureum 50 kasus, Puskesmas Cibeber 6 kasus,

Puskesmas Cimahi selatan 41 kasus, Puskesmas padasuka 4 kasus Puskesmas cigugur 2 kasus,

Puskesmas cimahi tengah 37 kasus Puskesmas Citeureup 15 kasus dan Puskesmas Pasir kaliki

sebanyak 33 kasus. Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan terlihat terbanyak kasus

kehamilan di usia muda atau remaja terbesar berada di wilayah

Berdasarkan data di BKIA PKM Cipageran tahun 2009 jumlah kunjungan antenatal care

sebanyak 892 ibu hamil di mana terjadi kenaikan kehamilan pada usia muda/remaja yaitu sebanyak

105 ibu hamil usia remaja dan menyebabkan komplikasi diantaranya: 10 kasus BBLR, 9 kasus

partus lama, 5 kasus perdarahan dan 20 komplikasi lainya seperti abortus, PEB/PER, premature

kontraksi, anemia,dan berdasarkan wawancara 2 diantaranya berusaha untuk di gugurkan

berdasarkan wawancara sehingga bayinya terdapat kelaianan yaitu Labio palate genato schizis dan

Respirasi distress sindrom serta kelainan jantung bawaan yang menyebabkan kematian pada

bayinya.

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas

Cipageran Cimahi Utara Periode Juli- Agustus tahun 2010”.

Adapun tujun penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja

putri dengan kehamilan di Puskesmas Cipageran periode Juli-Agustus tahun 2010.

Page 3: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 37

B. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi korelasi yaitu .

Dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu suatu peneliti untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005).

Dari penjelasan di atas, bahwa Kehamilan remaja dipengaruhi oleh beberapa elemen yaitu

pengetahuan remaja terhadap kehamilan remaja, dan sikap remaja mengenai kehamilan remaja

yang akhirnya dapat mempengaruhi perilaku terhadap terjadinya . Bila digambarkan maka akan

seperti kerangka konsep dibawah ini :

Independent Dependent

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Sumber : Soetjiningsih (2004) dan BKKBN (2008)

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah remaja dengan jumlah sampel

yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 81 sampel. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah random sampling dengan metode pengambilan sampel Quota Sampling yaitu

dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisis data, maka penulis menyajikan hasil penelitian dalam bentuk

analisa univariat dan bivariat. Analisis univariat disajikan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi

pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kehamilan remaja. Sedangkan analisi bivariat untuk

meneliti hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas

Cipageran Cimahi Utara bulan Juli 2010.

Kehamilan remaja

Pengetahuan

Sikap

Page 4: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 38

1. Gambaran Reponden berdasarkan karakteristik dan terjadinya kehamilan di Puskesmas

Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Remaja Putri dan terjadinya Kehamilan di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010

Variabel N %

1. Pengetahuan Remaja Kurang Cukup Baik

22 36 23

27,2 44,4 28,4

2. Sikap Remaja Negatif Positif

41 40

50,6 49,4

3. Kejadian Kehamilan Remaja Ya Tidak

37 44

45,7 54,3

Jumlah 81 100,0

Berdasarkan tabel 1 diatas didapatkan sebagian besar remaja putri berpengetahuan

cukup yaitu 44,4%, Sikap remaja putri sebagian besar yaitu 50,6% mempunyai sikap negatif.

Dan hasil wawancara diketahui bahwa dari 81 responden, presentase terbanyak yaitu 44

(54,3%) remaja putri yang tidak hamil.

2. Gambaran Reponden berdasarkan pengetahuan dan sikap remaja putrid di Puskesmas

Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap Kehamilan Remaja berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri di Puskesmas Cipageran Cimahi Tahun 2010

Pengetahuan Remaja

Sikap Remaja Jumlah

Negatif Positif

n % n % n

%

Kurang Cukup Baik

19 15 7

86,4 41,7 30,4

3 21 16

13,6 58,3 69,6

22 36 23

100 100 100

Jumlah 41 50,6 40 49,4 81 100

Page 5: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 39

Hasil tabel 2 menunjukkan distribusi sikap kehamian remaja berdasarkan pengetahuan

remaja putri di Puskesmas Cipageran tahun 2010 yang termasuk dalam kategori pengetahuan

kurang dan mempunyai sikap negatif sebanyak 19 orang (86,4%), sedangkan yang termasuk

dalam kategori pengetahuan baik mempunyai sikap positif sebanyak 16 orang (69,6%).

3. Hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan

Tabel 3 Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Kehamilan Remaja di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010

Pengetahuan

Kehamilan Jumlah p-value

Ya Tidak

n % n % n

%

Kurang Cukup Baik

15 17 5

68,2 47,2 21,7

7 19 18

31,8 52,8 78,3

22 36 23

100 100 100

0.007

Jumlah 37 45,7 44 54,3 81 100

Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja

didapatkan bahwa remaja putri mempunyai pengetahuan kurang sebagian besar 15 (68,2%)

hamil, sedangkan yang mempunyai pengetahuan baik sebagian besar 18 (78,3%) tidak hamil.

Hasil uji chi-square diperoleh bahwa Pvalue=0,007 sehingga Ho ditolak. Ini berarti ada

hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja.

b. Hubungan antara sikap remaja putri dengan kehamilan

Tabel 4 Hubungan Sikap Remaja Putri dengan Kehamilan Remaja di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010

Sikap

Kehamilan Jumlah p-value

Ya Tidak

n % n % n

%

Negatif Positif

24 13

58,5 32,5

17 27

41,5 67,5

41 40

100 100

0.033

Jumlah 37 45,7 44 54,3 81 100

Berdasarkan tabel 4 didapatkan sebagian besar 24 (58,5%) remaja putri dengan sikap

negatif yang hamil dan sebagian besar 27 (67,5%) yang bersikap positif dan tidak hamil. Dari

hasil uji statistik diperoleh p value 0.033 (< 0.05) dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran.

Page 6: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 40

Tingkat pengetahuan remaja putri di wilayah Puskesmas Cipageran tergolong sudah

cukup, hal ini terlihat dari hasil analisa data sebagian besar remaja putri berpengetahuan cukup.

Pengetahuan yang cukup belum tercermin dengan tindakan, hal ini terlihat bahwa presentase

remaja putri yang hamil hampir setengah dari responden (45,7%).

Apabila seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang sesuatu hal, maka

kemungkinan besar ia akan melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Perilaku yang didasari

oleh kesadaran dan pengetahuan akan bertahan lama atau melekat pada individu tersebut.

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang kurang ditambah dengan dorongan seksual

yang kuat pada usia remaja maka mereka cenderung menggali pengetahuan lebih jauh dengan

cara mencoba-coba.

Pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi yang benar dan sesuai dengan

perkembangan fisik, psikologis, dan kognitif anak akan berdampak positif pada sifat dan sikap

perilaku remaja. Bekal pengetahuan yang cukup membuat remaja lebih bertanggung jawab

dalam berperilaku dan lebih mampu melindungi diri remaja dari berbagai gangguan kesehatan

reproduksi. Cara terbaik untuk melindungi remaja dari gangguan kesehatan reproduksi adalah

dengan memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi secara benar dan transparan.

Informasi yang tepat juga akan membantu remaja dalam mengambil keputusan yang tepat

mengenai segala hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksinya sehingga mereka

dapat melindungi diri dari kehamilan tidak diinginkan, aborsi tidak aman, infeksi menular seksual

(Sugiri, 2002).

D. SIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap remaja putri di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara tahun

2010, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan

remaja hampir setengahnya mempunyai pengetahuan cukup dan sikap remaja putri tentang

kehamilan remaja setengahnya bersikap negative serta hampir setengahnya hamil. Adanya

hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja. Dan ada

hubungan yang signifikan antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja.

2. Saran

Diharapkan pihak Puskesmas memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja

karena masih ada remaja yang pengetahuannya kurang yaitu sekitar 27,2%. Salah satu hal yang

mempengaruhi pengetahuan adalah sumber informasi, untuk itu perlunya kerjasama Puskesmas

dan sekolah dalam pelaksanaan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Selain itu

perlunya kerjasama lintas program di Puskesmas yaitu bagian KIA dan promosi kesehatan dalam

pelaksanaan penyuluhan tentang KRR, dimana bagian KIA menyiapkan materi sedangkan

bagian promosi kesehatan menyiapkan media dan teknik penyampaian agar menarik dan mudah

dimengerti remaja.

Page 7: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 41

Daftar Pustaka

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka cipta: Jakarta. Asrifiyati. (2005). Masalah Kehamilan Pranikan Pada Remaja Ditinjau dari Segi Kesehatan Reproduksi.

Jurnal Kesehatan Reproduksi, Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara. Tersedia di http://www.usu.ac.id (diperoleh tanggal 6 Agustus 2010).

BKKBN (2008). Pelatihan Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Direktorat Remaja dan

perlindungan Hak-Hak Reproduksi. BKKBN: Jakarta. ________. (2008). Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi. Direktorat Remaja dan perlindungan

Hak-Hak Reproduksi. BKKBN. Jakarta. ________. (2009) Panduan Pengelolaan Pusat Informasi Konseling Renmaja (PIK Remaja). Direktorat

Remaja dan perlindungan Hak-Hak Reproduksi. BKKBN: Jakarta. ________. (2005). Kesehatan Reproduksi Remaja. Direktorat Remaja dan perlindungan Hak-Hak

Reproduksi. BKKBN. Jakarta. Depkes. (2000). Pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempua: Jakarta. _______. (2005). Kesehatan Reproduksi. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta. _______. (2007). Metoda Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta. IDAI. (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Sagung Seto: Jakarta. Iswarati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah Pada Remaja Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduks. Tersedia di http://www.bkkbn.go.id (diperoleh tanggal 6 Agustus 2010). Karenina. (2008). Menuju Masa Akil Balig. Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta. Manuaba. (2001). Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Remaj. EGC: Jakarta. Marcovit. (2007). Remaja dan Seks. Pakar Raya: Jakarta. Mintarjo. (2007). Waspadai PMS di Kalangan Remaja. Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta. Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Page 8: Oleh : dan Stikes A. Yani · PDF fileterinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan ... Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan ... mengenai kesehatan reproduksi

Jurnal Kesehatan Kartika 42

________. (2010). Ilmu Prilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta: Jakarta. ________. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Nurihsan. (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. PT. Remaja Rosdakarya: Jakarta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba MedikaL:

Jakarta. Pinem. (2009). Kesehatan Reproduksi & kontrasepsi. Trans Info media: Jakarta. Purwanto. (2005). Komunikasi Therapeutik. Jakarta : Bina Rupa Aksara. Profil Dinas Kesehatan. 2009. Profil Puskesmas Cipageran. 2009.

Rasjidin. (2008). Manual Prakanker Servik. Sagung Seto. Jakarta. Riduwan,. 2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta: Jakarta Sarwono. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBPSP: Jakarta. Sarwono. (2010). Psikologi Remaja. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta. Sugiarta. (2004). Tumbuh Kembang dan Permasalahan Ramaja. EGC: Jakarta. Wirartha. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekomomi. Penerbit Andi: Yogyakarta.