Presentasi PMT & PMS

22
GROUP PRESENT PRESENTED BY : ROHANDI BAMBANG HANDOKO APRILIANI DEWI SETIAWATI ANDI NURUL MAAJIDAH PMT DAN PMS

Transcript of Presentasi PMT & PMS

GROUP PRESENT

PRESENTED BY :

ROHANDI

BAMBANG HANDOKO

APRILIANI DEWI SETIAWATI

ANDI NURUL MAAJIDAH

PMT DAN PMS

PMTPMS

FUNGSI PMT JENIS-JENIS PMT

GANGGUAN PADA PMT

Sakelar Pemisah (PMS) Disconnecting Switch (DS)

Sistem Kerja Disconnection switch Konstruksi Saklar Pemisah

Cara Pemasangan Disconnecting Switch

FUNGSI PMT Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau

Circuit Breaker (CB) berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6. H

JENIS-JENIS PMT

N H

1. Sakelar PMT Minyak

Sakelar PMT ini digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.

Pemadaman busur api pada pemutus daya minyak

B N H

2. Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker)

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. PMT udara hembus dirancang untuk mengatasi kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat.

B N H

Saat busur api timbul, udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada kontak pemisah dan ionisasi media diantara kontak dipadamkan oleh hembusan udara tekanan tinggi itu dan juga menyingkirkan partikel-partikel bermuatan dari sela kontak, udara ini juga berfungsi untuk mencegah restriking voltage (tegangan pukul ulang). Kontak pemutus ditempatkan didalam isolator, dan juga katup hembusan udara. Pada sakelar PMT kapasitas kecil, isolator ini merupakan satu kesatuan dengan PMT, tetapi untuk kapasitas besar tidak demikian halnya.

B N H

Pemadaman busur api pada pemutus daya udara hembus

B N H

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38 kV. Pada PMT vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk mencegah udara masuk kedalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam. Jika kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi thermis dan medan tegangan yang tinggi yang memproduksi elektron-elektron bebas. Elektron hasil emisi ini bergerak menuju anoda, elektron-elektron bebas ini tidak bertemu dengan molekul udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Akibatnya, tidak ada penambahan elektron bebas yang mengawali pembentukan busur api. Dengan kata lain, busur api dapat dipadamkan.

3. Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit Breaker)

B N H

4. Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker)

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Media gas yang digunakan pada tipe ini adalah gas SF6 (Sulphur hexafluoride). Sifat gas SF6 murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada suhu diatas 150º C, gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastic dan bermacam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi.

B N H

Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api dan tidak menimbulkan bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau membuka. Selama pengisian, gas SF6 akan menjadi dingin jika keluar dari tangki penyimpanan dan akan panas kembali jika dipompakan untuk pengisian kedalam bagian/ruang pemutus tenaga. Oleh karena itu gas SF6 perlu diadakan pengaturan tekanannya beberapa jam setelah pengisian, pada saat gas SF6 pada suhu lingkungan.

B N H

Kontak pemutus daya vakum

B H

GANGGUAN PADA PMT

N H

1. PMT 20kV penyulang Gardu induk yang dilengkapi Reclosing Relay posisi On Reclosing, apabila trip/jatuh (reclose lockout) maka penormalannya dengan melokalisir jaringn per section (ABSW) dan dinormalkan secara bertahap sampai dengan Recloser pertama dilanjutkan penormalan dari Recloser.

2. PMT penyulang 20kV dengan Reclosing Relay posisi OFF, apabila trip denga Relay kerja GFR bendera i dan t maka PMT tersebut dapat dicoba satu kali lagi.

3. PMT penyulang 20kV dengan Reclosing Relay posisi OFF, apabila trip dengan Relay kerja OCR bendera i maka penormalannya harus dilokalisir dulu dan dilaksanakan per section (ABSW).

4. PMT penyulang 20kV dengan Reclosing Relay posisinya ON/OFF, apabila trip dengan Relay kerja OCR/GFR phasa-phasa baik instantaneous/time delay maka penormalannya harus dilaksanakan per section (ABSW/Recloser).

5. PMT penyulang 20kV trip, apabila penyulang tersebut melayani dua wilayah UJ/UPJ, untuk penormalannya agar berkoordinasi dengan kedua wilayah tersebut.

6. Gangguan pada trafo tenaga Gardu Induk PMT 150 kV penormalannya sesuai SOP Gardu Induk.

B H

Sakelar Pemisah (PMS) Disconnecting Switch (DS)

Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban.

H

Disconnecting switch digunakan untuk mengamankan sistem pada saat tidak berbeban. Disconnecting switch hanya akan membuka pada saat CB benar – benar terbuka.

Parameter – parameter yang diperlukan lebih didasarkan pada kekuatan DS untuk menahan arus dan tegangan pada saat terbuka dan menyalurkan arus dan tegangan dengan baik pada saat berbeban.

Gambar Lokasi penempatan saklar pemisah

Sistem Kerja Disconnection switch

N H

Dari gambar, jika pemutus daya circuit breaker (CB1) hendak dirawat , maka kedua saklar pemisah DS1 dan DS2 harus dibuka agar CB1 benar-benar bebas dari tegangan tinggi , baik yang berasal dari sumber maupun yang berasal dari induksi muatan pada kawat transmisi.

Sebenarnya tegangan pada CB1 dapat ditiadakan dengan membuka CB2 dan DS2 , tetapi kawaat transmisi dapat bertegangan karena adanya induksi muatan yang diakibatkan awan bermuatan disekitarnya atau karena sambaran petir . oleh karena itu, agar CB1 benar – benar bebas dari tegangan , maka CB1 harus dipisahkan dari jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka DS1 dan DS2 serta membumikan terminal jaringan dengan saklar pembumian.

B N H

Pengoperasian saklar dapat dilakukan dengan manual atau dengan peralatan elektro – mekanik. Jika dioperasikan dengan elektro – mekanik maka pengoperasian dapat dilakukan di lokasi pemasangannya atau dari ruang control. Saklar pemisah juga dilengkapi dengan kontak bantu untuk keperluan indikasi posisi dari kontak. Jika kekuatan dielektrik antara fasa dengan fasa dan antara terminal dengan terminal pada kutub yang sama lebih tinggi daripada kekuatan dielektrik ketanah , maka saklar pemisah dilengkapi dengan sela pelindung.

B H

Konstruksi Saklar Pemisah

Dilihat dari jumlah kutubnya , saklar pemisah dibagi atas dua jenis , yaitu saklar pemisah kutub tunggal dan saklar pemisah tiga kutub.

Berdasakan pemasangannya dibagi atas dua jenis : 1. Tiga isolator pendukung , pendukung tengah berputar ,pemisah ganda2. Dua isolator pendukung, pemisah tunggal 

PMS dua isolator pemisah tunggal

Gambar dari kedua saklar pemisah di atas ditunjukkan pada gambar dibawah ini

N H

PMS tiga isolator pemisah ganda Saklar

B H

PMS tiga isolator pemisah ganda Saklar

Cara Pemasangan Disconnecting Switch

Sukar atau mudahnya pemeliharaan ditentukan oleh metode penempatannya. Sebaiknya saklar pemisah diletakkan pada tempat yang aman dan mudah dicapai guna pemeliharaan. Untuk mengamankan operator sewaktu dilakukan pemeliharaan peralatan, maka saklar pemisah dilengkapi dengan saklar pentanahan (earthing switch). Saklar pentanahan dipasang antara bagian yang bertegangan dari saklar pemisah dengan konduktor yang ditanahkan. Saklar pentanahan dapat ditutup hanya jika saklar pemisah telah dibuka. Untuk menjamin hal tersebut maka saklar pemisah dengan saklar pentanahan dipasang saling mengunci (interlock). Meskipun Disconnecting Switch tidak dimaksudkan untuk memutuskan arus beban nominal maupun arus hubung singkat akan tetapi memenuhi persyaratan tertentu.

H

THANKS FOR UR ATTENTION GUYS

SEE YOU AT THE NEXT

PRESENTATION