Olahraga Pada Osteoporosis Dan Kehamilan

7/31/2019 Olahraga Pada Osteoporosis Dan Kehamilan

1/47

Disusun Oleh :

IGN Adhi Surya

Cynthia Parasetiayu Ariesty

Andhika Yudha Arizki

Malfin Abidatun Istianah


2/47


3/47


4/47

Menurut WHO, osteoporosis adalah penyakit

dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang

yang rendah, disertai perubahan

mikroarsitektur tulang, dan penurunankualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya

menimbulkan akibat meningkatnya

kerapuhan tulang dengan risiko terjadinya

patah tulang.


5/47

a. Penurunan hormon pasca menopause

b. Kurang kalsiumc. Kurang berolahraga


6/47

Tidak Bisa dikendailkan

Wanita > Pria

Usia Tua lebih berresiko

Tubuh mungil / kurus

Menopause

Kulit putih > kulit gelap

Riwayat Keluarga

Bisa Dikendalikan

Aktivitas Fisik

Asupan Kalsium

Merokok

Minuman bersoda /alkohol

Stres


7/47

a. Tinggi badan berkurang

b. Bungkuk atau bentuk tubuh berubah

c. Patah tulang

d. Nyeri bila ada patah tulang


8/47

a. Konsumsi kalsium

b. Latihan fisikc. Penatalaksanaan etiologi mendasar


9/47

a. Meningkatkan kemampuan untuk melakukan

aktivitas sehari-hari

b. Mempertahankan atau memperbaiki postur

tubuh

c. Mengurangi sakit

d. Meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.


10/47

memberikan beban yang tidak terlalu berat

pada tulang sehingga tulang dapatmerespon dengan cara meningkatkan

proses mineralisasinya dan menghindari

olahraga yang beresiko jatuh


11/47

a. Frekuensi : 3-5 kali seminggu

b. Intensitas : 60-70% frekuensi denyut nadimaksimal

c. Lama : 20-30 menit


12/47

Jenis OlahragauntukOseteoporosis

LatihandenganBeban

tubuh

LatihanKelenturan

PosturalTraining

LatihandenganBeban

selain tubuh


13/47

Prinsip : Menggunakan kaki untuk menahan berat

badan

Fungsinya adalah membentuk tulang menjadi lebih

padat dan kuat

Berlatih selama 30 menit/hari juga berfungsi untuk

menyehatkan jantung, meningkatkan kekuatan otot,

dan menjaga koordinasi dan keseimbangan tubuh

Contoh : Berjalan kaki, jogging, senam aerobiklow

impact, berenang, menari


14/47


15/47

Angkat beban atau latihan resistensi (resistance

exercise) adalah menahan beban benda selain tubuh

Dilakukan dengan melatih kelompok otot yang

berbeda (lengan, dada, bahu, kaki, perut danpunggung)

Jangan melatih kelompok otot yang sama dalam dua

latihan berturut-turut karena harus diberi jeda waktuuntuk otot tersebut untuk memulihkan diri.

Contoh : angkat beban dengan barbel atau dumbel

dan Latihan resistensi dengan tali karet


16/47


17/47


18/47

Olahraga jenis ini merupakan latihan

peregangan yang membantu memperkuat

tulang dan meningkatkan mobilitas sendi

sehingga tubuh menjadi lebih lentur.

Peregangan ini sebaiknya dilakukan secara

perlahan, rileks dan tariklah nafas dalam-dalam

saat melakukan peregangan.

Contoh : Yoga, Taichi, Senam pelenturan


19/47


20/47


21/47

Melatih otot punggung, lengan dan bahu dan

melatih ketahanan postur tubuh ketika duduk

dan berdiri.

Olahraga ini berfungsi untuk membantu

menurunkan resiko fraktur kompresi.

Contoh : ekstensi punggung, menegakan dada

dsb.


22/47


23/47

Aerobik high impact

Latihan yang memerlukan gerakan tiba-tiba dan

bertenaga

Sit-up perut

Latihan yang memerlukan gerakan memelintir

badan, seperti mengayun stik golf

Latihan yang memerlukan hentakan, berhenti dan

memulai dengan tiba-tiba, seperti tenis dan squash


24/47


25/47


26/47

Hemodinamik

Kebutuhan

O2

KebutuhanEnergi

Suhu TubuhMaternadan Fetal

PerubahanHormon

Muskuloskel

etal


27/47

Hemodinamik

plasma volume stroke volume

Pada olahraga :

SV & HR CO vaskularisasi pada

otot yang dilatih

splanchnic blood flowfetal hypoxemia


28/47

Kebutuhan oksigen

cadangan o2 sedangkan volume tidal &

konsumsi o2

Pada olahraga :

konsumsi o2 resiko fetal hypoxemia


29/47

Kebutuhan Energi

trimester I & II kebutuhan energi meningkat

150 kkal

trimester III sebanyak 300 kkal

Pada olahraga :

energi yg dibutuhkan kompetisi energi

antara ibu dengan janin resiko gangguan

perkembangan janin


30/47

Suhu Tubuh Maternal & Fetal

metabolic rate suhu tubuh

Pada olahraga :

suhu tubuh ibu penurunan

pengalihan panas dari janin ke ibu

defek CNS


31/47

Perubahan Hormon

produksi hormon rata-rata meningkat

Pada olahraga :olahraga meningkatkan epinephrine &

norepinephrine NE meningkatkan

kontraksi uterus; E berefek sebaliknya

(belum ada bukti kelahiran preterm)


32/47

Muskuloskeletal

refleks keseimbangan

kelenturan sendi

sehingga pada olahraga dapat

meningkatkan resikosprain danstrain


33/47

Olahraga Ringan dan tidak

menyusahkan ibu hamil


34/47

Peningkatan daya tahan kardiopulmonal

Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot terutama

otot yang terlibat dalam persalinan

Perbaikan postur tubuh

Peningkatan kelenturan tubuh

Peningkatan daya keseimbangan

Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas

sehari-hari

Mengurangi stress


35/47

Sebelum olahraga, ibu sebaiknya mengkonsumsi makanan ringan

tinggi karbohidrat

Meminum air secukupnya sebelum, selama, dan setelah olahraga

Gunakan pakaian yang sesuai dan fleksibel

Pakai sepatu aerobik yang tidak terlalu tinggi Bila kaki mengalami edema, gunakan kaus kaki ketat atau

pembalut elastis

Gunakan matras saat melakukan senam lantai

Perhatikan keseimbangan tubuh (kehamilan mengubah

keseimbangan tubuh Ibu)

Lakukan olahraga sesuai porsi dan jangan berlebihan


36/47

KI Mutlak

Hipertensi akibat Kehamilan

Ketuban Pecah Dini

Persalinan prematur sebelumnya

Riwayat abortus spontan >3x

Inkompetensia Serviks

Placenta Previa

Perdarahan Persisten pada TS II, III

Retardasi Pertumbuhan Intrauterin

(IUGR)

KI Relatif

Hipertensi Kronis

Abnormalitas Fungsi Tiroid

Penyakit jantung dan Vaskular

Penyakit Paru


37/47

Hilangnya kesadaran

Pengeluaran cairan dari Vagina

Nyeri dada

Kebingungan

Pandangan Kabur

Mual dan Muntah

Sakit Kepala

Nyeri perut


38/47

a. Frekuensi : 3-4 kali seminggu

b. Intensitas : 50-70% frekuensi denyut nadi

maksimal

c. Lama : 20-30 menit


39/47

Yoga

Olahraga ini mengurangi stres dan tekanan pada

tubuh. Yoga yang khusus dirancang bagi ibu hamil,

akan lebih menekankan teknik pernafasan dan meditasi

yang tepat agar membentuk keseimbangan serta

relaksasi. Yoga membantu proses persalinan berjalan

lebih mudah, karena olahraga ini mendorong fleksibilitas

dan kekuatan


40/47

Pilates

Tujuannya untuk menguatkan seluruh bagian tubuh,

khususnya otot-otot perut dan panggul

Senam hamil atau aquanatal

Senam ini mirip dengan aquarobik tetapi dirancang

secara khusus untuk ibu hamil

Bersepeda

Mulailah bersepeda dengan perlahan lalu sedikit demi

sedikit meningkatkan kecepatannya. Gunakan sepeda

statis untuk mengurangi resiko terjatuh


41/47

Berenang

Renang merupakan olahraga paling aman untuk

kesehatan ibu hamil. Selain membuat tubuh kencang,

renang tidak akan membebani dan menekan

persendian. Hindari menyelam karena dapat merubah

tekanan.

Senam kegel

Bermanfaat untuk memperkuat otot-otot vagina dan

memudahkan persalinan serta melunakkan otot vagina

setelah melahirkan


42/47

Jogging ringan dan jalan santai

Olahraga ini aman dan baik dilakukan untuk menjaga

kesehatan jantung di masa kehamilan. Berjalan kaki

juga mampu mengatasi gangguan pada lutut,pinggang dan mata kaki

Menari

Aerobiklow impact

Stair Climbing Machines


43/47


44/47


45/47


46/47


47/47

Olahraga Pada Osteoporosis Dan Kehamilan

Documents

Transcript of Olahraga Pada Osteoporosis Dan Kehamilan