Obs After Mid
-
Upload
felmi-de-lima -
Category
Documents
-
view
88 -
download
0
description
Transcript of Obs After Mid
INFERTILITAS
Insidens : 2%Kemajuan kedokteran :
50 % psg infertile : berhasil dapat anak50 % : adopsi / tanpa anak,
cerai, dllKB infertilitas keluarga sehat sejahtera
DEFINISI :FERTILITAS : kemampuan seorang istri
untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
INFERTILITAS : ketidakmampuan psg untuk mempunyai anak setelah 1 tahun perkawinan dengan sanggama teratur.
Persyaratan umum untuk kehamilan : hubungan seksual yang normal analisis sperma yang normal ovulasi yang normal uterus dan endometrium yang normal tuba falopii yang normal
1.Primer : psg tidak pernah mengalami konsepsi meskipun telah melakukan sanggama teratur (2-3x/mgg)
selama min. 12 bulan tanpa proteksi.
2.Sekunder : psg sebelumnya mengalami konsepsi kemudian tidak mampu konsepsi lagi meski telah sanggama teratur tanpa proteksi dalam 12 bulan.
3.Idiopatik : bentuk infertility as, setelah pemeriksaan lengkap de 2 pasangan dinyatakan normal ditangani selama 12 tahun tidak hamil
Pasangan infertil : suatu keadaan hasil interaksi biologi yang tidak menghasilkan kehamilan dan kelahiran bayi hidup.
Penyebab infertilitas :1.gangguan pada hubungan sexual2.jumlah sperma dan transportasi yang
abnormal3.gangguan ovulasi dan hormonal
reproduksi 4.kelainan tempat implantasi (endometrium
& uterus)5.kelainan jalur transportasi 6.kelainan pada peritoneum7.gangguan imunologik
Faktor yang mempengaruhi fertilitas :
Faktor Dampak1. Usia wanita Makin tua (> 40 thn) makin lama
waktu untuk konsepsi Pria Frek. Koitus b (-) dengan
meningkatnya usia 2. Frek koitus Adanya korelasi positif antara frek
koitus dengan angka kehamilan 3. Masa koitus
Koitus pada masa ovulasi ( hr 10-15) memax. Kemungkinan ovulasi, karn ovum hanya hidup 12-24 jam
4. Lubrikan
seperti K-Y jelly mengandung spermisida & bila dipakai utk lubrikan hambat konsepsi
5. Merokok / alcohol
jika b’> dapat memperburuk kualitas sperma. Penggunaan marijuana dapat mengurangi jumlah dan motilitas sperma
6. Pembedahan
pada organ repro/panggul wanita dan pria dapat menimbulkan masalah infertilitas karena terjadi perubahan anatomi/kerusakan pada saraf terutama pada pria
7. Infeksi ginitalia (PMS)
GO dan Chlamydia oleh PMS terutama yang mengakibatkan penyakit radang panggul dan ggn infertilitas.
8. Infeksi bukan krn PMS
TBC genitalia (oleh usus), inf.post partum dan post abortus juga dapat menurunkan fertilitas.
9. Obat-obatan obat tertentu dapat mengakibatkan impotensi. Ada yang mengganggu fungsi spermatogenesis dan ovarium (mis; obat anti kanker, amoebisida)
10. Radiasi gangguan fungsi gonad dapat terjadi karena radiasi.
Infertilitas menurut Acuan Nasional KB :“ketidakmampuan wanita mewujudkan konsepsi, hamil hingga melahirkan bayi atau ketidakmampuan pria untuk menghamili wanita”
Persyaratan Fertilitas tanpa Bantuan teknologi :Pria :
1.testis (min 1) mampu prod.sperma normal dalam jumlah cukup (120 juta) untuk membuahi sel telur
2.sistem saluran epididimis dan vas deferens harus paten (min 1) untuk membawa sperma
3.kemampuan mempertahankan ereksi4.kemampuan ejakulasi untuk
menyampaikan sperma ke dalam vagian.
Wanita : 1.system neuroendokrin / ovulasi harus
berjalan baik2.tuba falopii (min 1) terbuka dan berfungsi sperma dan sel telur
3.uterus : siap tempat nidasi dan perkembangan konsepsi
4.genitalia eksterna : mampu menerima sperma untuk sanggama (introitus vagina, servix)
5.produksi hormon sex (estrogen dan progesteron dari ovarium) harus baik dan bertahan sampai usia 10-12 minggu kehamilan yang kemudian digantikan oleh plasenta.
PEMERIKSAAN INFERTILITAS
A. anamnesa pasangan suami istri- riwayat penyakit dahulu - riwayat haid- riwayat sanggama- riwayat perkawinan sekarang- interaksi antar pasangan
B. pemeriksaan lab- istri :
- nilai perkembangan sexual dan siri-ciri sex sekunder
- singkirkan penyakit umum- pemeriksaan ginekologi- pemeriksaan lab
- suami :- nilai perkembangan cirri-ciri sex
sekunder- singkirkan penyakit umum- penis singkirkan hipospati, dll- testis dan epididmis : cari
kemungkinan hidrokokel dan valikokel
- singkirkan kelainan prostate- pemeriksaan lab
C. pemeriksaan penunjang meliputi :1.masalah air mani
2.masalah vagina3.masalah serviks4.masalah uterus5.masalah tuba falopi6.masalah ovarium7.masalah peritoneum.
PENANGANAN INFERTILITAS
Penanganan Masalah Infertilitas- laki-laki- perempuan
1. LAKI-LAKIa.Semen abnormal
1. 3 x SA abnormal2. Sanggama waktu subur
Varikokel varikolektomi Sumbatan vas defferen
operasi vasoepididimastomi Infeksi (kronis) eritromisin,
dimetilklortetrasiklin, trimetoprim sulfametoksasol
Def. gonadotropin testrosteron, LH + FSH, hCG
Hiperprolaktinemia dopamine agonis bromo alfa ergo kriptin.
b. Uji Pasca sanggama abnormal uji min 2x
- Uji penetrasi spermatozoa invitro baik kontak air mani & lendir serviks kurang penetrasi kurang, ejakulat kurang
- Uji penetrasi spermatozoa invitro abnormal faktor imunologis 78% agglutinin spermatozoa dalam serum atau cairan S/L antibody antisperma gerakan :
gerak di tempat
c.Uji kontak lendir serviks atau Uji Kremer dan Jager
Tidak ditemukan antibody antisperma estrogen, klomifen sitrat, inseminasi bantuan dengan
air mani (cawan serviks/intrauterine)
2. PEREMPUANa.Mioma uteri
Penekanan pada tuba, distorsi atau elongasi kavum uteri, iritasi miometrium, torsi mioma bertangkai miomektomi
b. Tuba tersumbat tergantung penyebabnya Infeksi pelvis antibiotika
jangka panjang Endometriosis tuba pil KB,
progesterone, danazol Indikasi bedah tuba : tersumbat
seluruh / sebagian tekukan patologis tuba, sakulasi tuba, perlekatan peritubular dan periovarial
c.Endometriosis ada 3 cara : Menunggu hamil sendiri Hormonal (noretinodrel 5 mg +
mestranol 75 μg; kombinasi preparat progestasional + estrogen; Danazol)
Pembedahan konservatif
d. Masalah ovulasi Klomifen sitrat Bromokriptin
Human gonadotropin (FSH/LH/hCG)
Bahaya hiperstimulasi ovarium sindrom, kehamilan multiple
ENDOSKOPI & LASER dalam REPRODUKSI1. LAPAROSKOPI
Tindakan operatif dengan anastesi umum
Terapi masalah tuboperitoneal Adhesiolisis pada perlekatan organ
pelvis Abalsi/vaporisasi endometriosis
dengan kauter atau laser Oklusi fimbria Distensi obstruksi tuba fallopian Drainasi kista ovarium GIFT (Gamet Intra Fallopian tube
Transfer) dan ZIFT (Zygote Intra Fallopian tube Transfer)
Insisi antimesenterik (dengan/tanpa injeksi Pitressin) pada kehamilan ektopik
2. HISTEROSKOPI Adhesiolisis pada sinekia rahim Mioma intrakavitas atau polip dengan
resektoskop histeroskopik atau tehnik laser
Reseksi septum rahim
3. LAPAROSKOPI LASER
Macam laser : CO2, argon, Nd: Yag, laser KTP-532
4. LAPAROTOMI LASER Kebanyakan pakai laser CO2
Adhesiolisis, Vaporisasi endometriosis, fimbrioplasti, neosalfingostomi, salfingostomi linear, dan drainasi kista ovarium.
BAYI TABUNG/ TEHNIK REPRODUKSI BANTUAN
ART (Assisted Reproductive Techniques)
Batasan : suatu tehnik pembuahan di luar tubuh dengan cara mengambil ovum dan spermatozoa kemudian memprosesnya, setelah terjadi pembuahan diimplantasikan.
MACAM-MACAM TEHNIK REPRODUKSI BANTUAN
1. GIFT (gamete Intra Fallopian Tube Transfer)
Sel ovum dan spermatozoa dipertemukan dalam tuba fallopian setelah masing-masing diproses di luar tubuh
2. PROST (Pronuclear Stage tubal transfer)setelah dilakukan fertilisasi di luar tubuh kemudian di kultur hingga menjadi embrio stadium pronuclear dan ditransfer ke dalam kavum uteri
3. TEST (Tubal Embryo Stage Transfer)Kultur pada stadium embrio yang
ditanamkan ke dalam kavum uteri4. ZIFT (Zygote Intra fallopian tube
transfer)pada stadium zygote dilakukan transfer ke dalam kavum uteri
5. IVF-ET (In Vitro Fertilisation – Embryo Transfer)
mempertemukan sel ovum dengan spermatozoa di dalam petri disk di luar tubuh diimplantasikan
6. ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection)
Dengan menggunakan micromanipulator 1 sel spermatozoon disuntikkan ke dalam sitoplasma sel ovum
7. Suzi (SubZonal Sperm Injection)Dengan menggunakan micromanipulator beberapa spermatozoa disuntikkan ke dalam lapisan sub-zona pellusida
8. Tehnik pengambilan sperma selain dengan masturbasi :
a.Testikular :a.TESA (Testicular Sperm
Aspiration)b.Epididimal :
a.MESA (Microsurgical Epididymal Sperm Aspiration)
b.PESA (Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration)
OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL
DEFINISI :Ilmu kebidanan pencegahan yang membicarakan hubungan reproduksi manusia dengan kehidupan social dalam masyarakat.
Menurut WHO :Mempelajari hubungan timbal balik
system reproduksi manusia dan lingkungannya.
RUANG LINGKUP OBSGIN SOS- penyuluhan dan pemeriksaan sebelum
pernikahan- perawatan ibu hamil- pimpinan persalinan- pengawasan golongan resiko tinggi- perawatan masa nifas- kunjungan rumah- penyuluhan kehidupan keluarga- keluarga berencana- pendidikan seks, infertilitas dan
menopause
4 Komponen Prioritas Kesehatan Reproduksi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir2. KB3. Kesehatan reproduksi remaja4. pencegahan dan penanganan PMS,
termasuk HIV
KESEHATAN REPRODUKSI
Definisi :Keadaan sejahtera fisik, mental dan social
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. HAK REPRODUKSIHak reproduksi Wanita menurut ICPD Document 1994 :
1.Melakukan hubungan seks tanpa paksaan
2.Memutuskan kapan hamil, punya anak3.Memilih kontrasepsi4.Mendapat pelayanan Kesehatan
Reproduksi5.Penghormatan terhadap keamanan
pribadi dan fisik6.Reproduksi tanpa
paksaan/diskriminasi/kekerasan7.Mendapat informasi dan sarana mengatur
reproduksi
GERAKAN SAYANG IBU (GSI)
5 Upaya keterpaduan GSI :- Upaya peningkatan status wanita- Upaya pelayanan KB bagi PUS- Upaya pelayanan antenatal bumil,
keluarga dan masyarakat- Upaya pelayanan antenatal bagi
semua bumil- Upaya pelayanan gawat darurat
obstetri terhadap bumil beresiko/bermasalah
Komponen utama GSI1.Kecamatan sayang ibu :
a.Keterlambatan mengenali keadaan obst. Darurat
b.Keterlambatan mengambil keputusan untuk dibawa ke pelayanan obst.
c.Keterlambatan mencapai tempat pelayanan
2. Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI)a.Mencegah keterlambatan tindakan
medis di fasilitas kesehatan.
GERAKAN SAYANG IBU
GeografisEkonomiSosial Kultural
Ibu hamilIbu bersalin
Ibu nifas
MOTHER BABY PACKAGE
DEFINISI :Paket ibu bayi yang terdiri dari
sekelompok intervensi yang diterapkan dalam masa sebelum & selama kehamilan sampai dengan selama dan setelah persalinan, untuk kesehatan ibu dan bayi.
Tujuan :- menurunkan AKI- menurunkan mortalitas prenatal dan
neonatal
Sasaran Paket Ibu Bayi (PIB)
- Masa kehamilan- Masa pasca bersalin- Masa nifas
- Perawatan bayi
SAFE MOTHER HOOD
Pengertian :Rangkaian upaya untuk menurunkan
tingkat kesakitan dan kematian ibu.
4 kegiatan utama :a.peningkatan status wanitab. program KBc.pelayanan kesehatan bumil,
melahirkan, nifasd. kasus rujukan obst.
TUJUAN :UMUM : Menurunkan kematian ibuKHUSUS :
1.Pengelolaan kasus obstetric dengan baik sesuai standar pelayanan
2.Meningkatkan kemampuan petugas dan masyarakat dalam pengelolaan kasus sesuai dengan peran dan kewenangannya.
3.Meningkatkan koordinasi unit-unit terkait dalam pengelolaan kasus obstetric termasuk rujukannya.
Unsur essential program kesejahteraan ibu :- strategi komunikasi- KB dan pelayanan obstetri- Pusat rujukan- Sistem alarm dan transportasi
Pokok program SAFE MOTHER HOOD- partisipasi masyarakat community
based program- penyuluhan pengetahuan serta
keterampilan tenaga kesehatan yang ada- penyuluhan mutu system rujukan
AMPAUDIT MATERNAL PERINATAL
AKI : angka kematian ibuIndonesia : 390/100.000 kelahiran
hidupTertinggi di ASEAN
Perlu mempercepat AKITarget : 225 / 100.000 kelahiran hidup
Penyebab utama kematian wanita usia subur :
Komplikasi kehamilan, melahirkan, postpartumTerbanyak :- perdarahan- infeksi- eklampsi- abortus provokatus
AKI dapat dicegah dengan :- pelayanan antenatal yang mampu
mendeteksi dan menangani KRT- pertolongan persalinan yang bersih
dan aman- rujukan kebidanan / perinatal yang
terjangkau
Manfaat Audit :Identifikasi faktor medik, non medik dan
faktor pelayanan kesehatan
Sasaran :Pengelola program KIA di Dati IIPemberi pelayanan kesehatan di
PuskesmasTK rujukan primer
Audit Medik :Analisis secara sistematik dan kritik
terhadap kwalitas perawatan medik, dengan tujuan memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada pasien
Sistematik :Dilakukan dengan alur dan cara tertentu.
Harus jelas batasan, pemilihan kasus, jumlah kasus, cara pengumpulan data, analisis data dan penyajian data
Kritik :Tidak boleh ada yang disalahkan, tidak
ada ancaman rasa takut, tidak boleh ada data yang disembunyikan.
- Hubungan atasan bawahan dihilangkan- Kerahasiaan identitas pasien dan dokter- Kelompok yang independent.
AUDIT MEDIK- audit struktur :
a.aspek administratifb.hubungan dengan fasilitas, perangkat
lunak dan keras, sumber daya dan dana
c.berbeda di berbagai daerah- audit proses :
a.apa yang dilakukan pada perawatan penderita
b.apakah sesuai dengan standar pelayanan medik
- audit hasil :a.“ marker “ kualitas perawatanb.bagian paling penting dari Audit
Medik
AUDIT MATERNAL PERINATAL Kegiatan untuk menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian di masa yang akan datang.= DEATH & CASE FOLLOW UP
OTOPSI VERBALInformasi tentang sebab kematian untuk menentukan prioritas kesehatan masyarakat; pola penyakit, trend penyakit dan untuk evaluasi dampak upaya preventif maupun promotif. wawancara keluarga.
Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal :
1. Aman2. Informatif3. Efektif4. Efisien5. Bermutu6. Adil dan Manusiawi7. Memuaskan8. Relevan
Pelayanan kesehatan maternal yang baik dapat mencegah 4 TERLAMBAT :
1.Terlambat mengenali Ibu Risiko Tinggi2.Terlambat mengambil keputusan dalam
keluarga3.Terlambat kesiapan transportasi4.Terlambat pertolongan adekuat di RS
HRP (High Risk Pregnancy)KRT (Kehamilan Resiko Tinggi)
Dari pihak IBU :
1.Primigravida < 16 tahun atau > 35 tahun2.Primigravida sekunder (jarak > 10 tahun)3.Grandemultipara4.bekas SC5.CPD6.Tinggi badan < 145 cm7.Hamil dengan IUD8.Hamil lewat waktu9.Perdarahan dalam kehamilan10. IUGR11. BOH :
a. 2-3x abortusb. 2-3x prematurec. 2-3x postmaturd. 2-3x lahir dengan forcepse. 2-3x lahir dengan vakum
12. cacad rahim (miomektomi)13. kelainan rahim14. infertilitas > 5 tahun15. berat badan < 40 kg atau 70 kg,
obesitas16. Ibu tidak kawin sah17. sosek rendah18. ketagihan alcohol, tembakau, obat bius19. teratogenik : pemakaian obat tak
terkontrol terutama pada trimester I20. panggul sempit21. riwayat HPP sebelumnya22. jarak kehamilan < 2 tahun23. tanpa antenatal care
Dari pihak ANAK :1.Kelainan letak : sungsang. Lintang2.Gemelli
3.Hidramnion4.Large Baby5.Kelainan congenital kyphoscoliosis6.hidrosefalus / anensefalus7.KPD8.IUFD9.Tali pusat menumbung10. gawat janin11. Inersia uteri12. hemorrhagic ante Partum (HAP)
PENYAKIT PENYERTA1.Preeklampsia / eklampsia2.penyakit jantung3.penyakit hati4.penyakit ginjal5.penyakit paru / asma6.hipertensi menahun7.infeksi toxoplasma8.kelainan kejiwaan9.diabetes melitus10. anemia berat11. tumor jalan lahir12. epilepsy13. febris lama14. hipertiroidea15. kelainan pada uterus16. penyakit darah dalam kehamilan17. penyakit infeksi dalam kehamilan18. penyakit trofoblas19. malaria
Aspek PSIKOLOGI Dalam ObsGin :
ObsGin Modern : melihat secara holistic - tubuh, jiwa dan lingkungan (kerjasama
interdisipliner)- latar belakang penderita : pendidikan,
perkembangan, agama/kepercayaan, pengalaman masa lampau, dll
Dalam bidang GINEKOLOGI :-kepercayaan pasien terhadap diri sendiri-kepercayaan pasien terhadap penolong-persiapan operasi-menerima keadaan penyakit-persiapan penyakit terminal-persiapan keluargan dan lingkungan-mati dalam iman
METODE LAMAZE Komponen :
- mempelajari keadaan lingkungan penderita
- pendidikan dan latihan :a.mengurangi pengaruh negatifb.memperkuat pengaruh positif
- latihan pernapasan- latihan relaksasi- senam hamil- partisipasi dan dukungan suami- adaptasi pada lingkungan tempat
bersalin
KEUNTUNGAN pelaksanaan Metode Lamaze- ↓ penggunaan obat-obatan- ↓ kecemasan dan ketegangan- ↓ waktu persalinan
- ↓ insiden persalinan premature- perinatal yang baik- ↑ kerjasama ibu selama persalinan- ↓ robekan perineum- percepatan pemulihan masa nifas- ekonomis perawatan singkat- ↓ depresi pasca persalinan- pandangan positif terhadap
persalinan berikut- hubungan suami istri lebih harmonis
SISTEM RUJUKAN
Definisi :Pelimpahan tanggungjawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertical maupun horizontal
VERTIKAL : Ke unit yang lebih lengkap : RS kebupaten
ke RS propinsi, RS tipe C ke RS tipe B
HORIZONTAL :Konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada dalam satu RS.Mis : bag obsgin ke bagian anak
TUJUAN RUJUKAN :
- Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang sebaik-baiknya
- Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan lab dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya.
- Menjalin pelimpahan pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer.
Rujukan dan pelayanan kebidanan 1.Pengiriman orang sakit dari unit
kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap
2.rujukan kasus-kasus patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas
3.pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya
4.pengiriman bahan lab5.bila penderita telah sembuh dan hasil lab
telah selesai, kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (rujukan balik)
Pelimpahan Pengetahuan dan Ketrampilan
1.Pengiriman tenaga ahli ke daerah perifer untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi
penderita, diskusi kasus dan demo operasi
2.pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke RS yang lebih lengkap / RS pendidikan
Rujukan Informasi Medis1.Membalas secara lengkap data-data
medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitasi kepada unit yang mengirim
2.menjalin kerjasama system pelaporan data-data medis umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama mengenai kematian maternal dan perinatal
3.berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.