Obs After Mid

36
INFERTILITAS Insidens : 2% Kemajuan kedokteran : 50 % psg infertile : berhasil dapat anak 50 % : adopsi / tanpa anak, cerai, dll KB infertilitas keluarga sehat sejahtera DEFINISI : FERTILITAS : kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya. INFERTILITAS : ketidakmampuan psg untuk mempunyai anak setelah 1 tahun perkawinan dengan sanggama teratur. Persyaratan umum untuk kehamilan : hubungan seksual yang normal analisis sperma yang normal ovulasi yang normal

description

bgvcfd

Transcript of Obs After Mid

Page 1: Obs After Mid

INFERTILITAS

Insidens : 2%Kemajuan kedokteran :

50 % psg infertile : berhasil dapat anak50 % : adopsi / tanpa anak,

cerai, dllKB infertilitas keluarga sehat sejahtera

DEFINISI :FERTILITAS : kemampuan seorang istri

untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.

INFERTILITAS : ketidakmampuan psg untuk mempunyai anak setelah 1 tahun perkawinan dengan sanggama teratur.

Persyaratan umum untuk kehamilan : hubungan seksual yang normal analisis sperma yang normal ovulasi yang normal uterus dan endometrium yang normal tuba falopii yang normal

1.Primer : psg tidak pernah mengalami konsepsi meskipun telah melakukan sanggama teratur (2-3x/mgg)

Page 2: Obs After Mid

selama min. 12 bulan tanpa proteksi.

2.Sekunder : psg sebelumnya mengalami konsepsi kemudian tidak mampu konsepsi lagi meski telah sanggama teratur tanpa proteksi dalam 12 bulan.

3.Idiopatik : bentuk infertility as, setelah pemeriksaan lengkap de 2 pasangan dinyatakan normal ditangani selama 12 tahun tidak hamil

Pasangan infertil : suatu keadaan hasil interaksi biologi yang tidak menghasilkan kehamilan dan kelahiran bayi hidup.

Penyebab infertilitas :1.gangguan pada hubungan sexual2.jumlah sperma dan transportasi yang

abnormal3.gangguan ovulasi dan hormonal

reproduksi 4.kelainan tempat implantasi (endometrium

& uterus)5.kelainan jalur transportasi 6.kelainan pada peritoneum7.gangguan imunologik

Page 3: Obs After Mid

Faktor yang mempengaruhi fertilitas :

Faktor Dampak1. Usia wanita Makin tua (> 40 thn) makin lama

waktu untuk konsepsi Pria Frek. Koitus b (-) dengan

meningkatnya usia 2. Frek koitus Adanya korelasi positif antara frek

koitus dengan angka kehamilan 3. Masa koitus

Koitus pada masa ovulasi ( hr 10-15) memax. Kemungkinan ovulasi, karn ovum hanya hidup 12-24 jam

4. Lubrikan

seperti K-Y jelly mengandung spermisida & bila dipakai utk lubrikan hambat konsepsi

5. Merokok / alcohol

jika b’> dapat memperburuk kualitas sperma. Penggunaan marijuana dapat mengurangi jumlah dan motilitas sperma

6. Pembedahan

pada organ repro/panggul wanita dan pria dapat menimbulkan masalah infertilitas karena terjadi perubahan anatomi/kerusakan pada saraf terutama pada pria

7. Infeksi ginitalia (PMS)

GO dan Chlamydia oleh PMS terutama yang mengakibatkan penyakit radang panggul dan ggn infertilitas.

8. Infeksi bukan krn PMS

TBC genitalia (oleh usus), inf.post partum dan post abortus juga dapat menurunkan fertilitas.

9. Obat-obatan obat tertentu dapat mengakibatkan impotensi. Ada yang mengganggu fungsi spermatogenesis dan ovarium (mis; obat anti kanker, amoebisida)

10. Radiasi gangguan fungsi gonad dapat terjadi karena radiasi.

Page 4: Obs After Mid

Infertilitas menurut Acuan Nasional KB :“ketidakmampuan wanita mewujudkan konsepsi, hamil hingga melahirkan bayi atau ketidakmampuan pria untuk menghamili wanita”

Persyaratan Fertilitas tanpa Bantuan teknologi :Pria :

1.testis (min 1) mampu prod.sperma normal dalam jumlah cukup (120 juta) untuk membuahi sel telur

2.sistem saluran epididimis dan vas deferens harus paten (min 1) untuk membawa sperma

3.kemampuan mempertahankan ereksi4.kemampuan ejakulasi untuk

menyampaikan sperma ke dalam vagian.

Wanita : 1.system neuroendokrin / ovulasi harus

berjalan baik2.tuba falopii (min 1) terbuka dan berfungsi sperma dan sel telur

3.uterus : siap tempat nidasi dan perkembangan konsepsi

4.genitalia eksterna : mampu menerima sperma untuk sanggama (introitus vagina, servix)

5.produksi hormon sex (estrogen dan progesteron dari ovarium) harus baik dan bertahan sampai usia 10-12 minggu kehamilan yang kemudian digantikan oleh plasenta.

Page 5: Obs After Mid

PEMERIKSAAN INFERTILITAS

A. anamnesa pasangan suami istri- riwayat penyakit dahulu - riwayat haid- riwayat sanggama- riwayat perkawinan sekarang- interaksi antar pasangan

B. pemeriksaan lab- istri :

- nilai perkembangan sexual dan siri-ciri sex sekunder

- singkirkan penyakit umum- pemeriksaan ginekologi- pemeriksaan lab

- suami :- nilai perkembangan cirri-ciri sex

sekunder- singkirkan penyakit umum- penis singkirkan hipospati, dll- testis dan epididmis : cari

kemungkinan hidrokokel dan valikokel

- singkirkan kelainan prostate- pemeriksaan lab

C. pemeriksaan penunjang meliputi :1.masalah air mani

Page 6: Obs After Mid

2.masalah vagina3.masalah serviks4.masalah uterus5.masalah tuba falopi6.masalah ovarium7.masalah peritoneum.

PENANGANAN INFERTILITAS

Penanganan Masalah Infertilitas- laki-laki- perempuan

Page 7: Obs After Mid

1. LAKI-LAKIa.Semen abnormal

1. 3 x SA abnormal2. Sanggama waktu subur

Varikokel varikolektomi Sumbatan vas defferen

operasi vasoepididimastomi Infeksi (kronis) eritromisin,

dimetilklortetrasiklin, trimetoprim sulfametoksasol

Def. gonadotropin testrosteron, LH + FSH, hCG

Hiperprolaktinemia dopamine agonis bromo alfa ergo kriptin.

b. Uji Pasca sanggama abnormal uji min 2x

- Uji penetrasi spermatozoa invitro baik kontak air mani & lendir serviks kurang penetrasi kurang, ejakulat kurang

- Uji penetrasi spermatozoa invitro abnormal faktor imunologis 78% agglutinin spermatozoa dalam serum atau cairan S/L antibody antisperma gerakan :

gerak di tempat

c.Uji kontak lendir serviks atau Uji Kremer dan Jager

Tidak ditemukan antibody antisperma estrogen, klomifen sitrat, inseminasi bantuan dengan

Page 8: Obs After Mid

air mani (cawan serviks/intrauterine)

2. PEREMPUANa.Mioma uteri

Penekanan pada tuba, distorsi atau elongasi kavum uteri, iritasi miometrium, torsi mioma bertangkai miomektomi

b. Tuba tersumbat tergantung penyebabnya Infeksi pelvis antibiotika

jangka panjang Endometriosis tuba pil KB,

progesterone, danazol Indikasi bedah tuba : tersumbat

seluruh / sebagian tekukan patologis tuba, sakulasi tuba, perlekatan peritubular dan periovarial

c.Endometriosis ada 3 cara : Menunggu hamil sendiri Hormonal (noretinodrel 5 mg +

mestranol 75 μg; kombinasi preparat progestasional + estrogen; Danazol)

Pembedahan konservatif

d. Masalah ovulasi Klomifen sitrat Bromokriptin

Page 9: Obs After Mid

Human gonadotropin (FSH/LH/hCG)

Bahaya hiperstimulasi ovarium sindrom, kehamilan multiple

ENDOSKOPI & LASER dalam REPRODUKSI1. LAPAROSKOPI

Tindakan operatif dengan anastesi umum

Terapi masalah tuboperitoneal Adhesiolisis pada perlekatan organ

pelvis Abalsi/vaporisasi endometriosis

dengan kauter atau laser Oklusi fimbria Distensi obstruksi tuba fallopian Drainasi kista ovarium GIFT (Gamet Intra Fallopian tube

Transfer) dan ZIFT (Zygote Intra Fallopian tube Transfer)

Insisi antimesenterik (dengan/tanpa injeksi Pitressin) pada kehamilan ektopik

2. HISTEROSKOPI Adhesiolisis pada sinekia rahim Mioma intrakavitas atau polip dengan

resektoskop histeroskopik atau tehnik laser

Reseksi septum rahim

3. LAPAROSKOPI LASER

Page 10: Obs After Mid

Macam laser : CO2, argon, Nd: Yag, laser KTP-532

4. LAPAROTOMI LASER Kebanyakan pakai laser CO2

Adhesiolisis, Vaporisasi endometriosis, fimbrioplasti, neosalfingostomi, salfingostomi linear, dan drainasi kista ovarium.

BAYI TABUNG/ TEHNIK REPRODUKSI BANTUAN

ART (Assisted Reproductive Techniques)

Batasan : suatu tehnik pembuahan di luar tubuh dengan cara mengambil ovum dan spermatozoa kemudian memprosesnya, setelah terjadi pembuahan diimplantasikan.

Page 11: Obs After Mid

MACAM-MACAM TEHNIK REPRODUKSI BANTUAN

1. GIFT (gamete Intra Fallopian Tube Transfer)

Sel ovum dan spermatozoa dipertemukan dalam tuba fallopian setelah masing-masing diproses di luar tubuh

2. PROST (Pronuclear Stage tubal transfer)setelah dilakukan fertilisasi di luar tubuh kemudian di kultur hingga menjadi embrio stadium pronuclear dan ditransfer ke dalam kavum uteri

3. TEST (Tubal Embryo Stage Transfer)Kultur pada stadium embrio yang

ditanamkan ke dalam kavum uteri4. ZIFT (Zygote Intra fallopian tube

transfer)pada stadium zygote dilakukan transfer ke dalam kavum uteri

5. IVF-ET (In Vitro Fertilisation – Embryo Transfer)

mempertemukan sel ovum dengan spermatozoa di dalam petri disk di luar tubuh diimplantasikan

6. ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection)

Page 12: Obs After Mid

Dengan menggunakan micromanipulator 1 sel spermatozoon disuntikkan ke dalam sitoplasma sel ovum

7. Suzi (SubZonal Sperm Injection)Dengan menggunakan micromanipulator beberapa spermatozoa disuntikkan ke dalam lapisan sub-zona pellusida

8. Tehnik pengambilan sperma selain dengan masturbasi :

a.Testikular :a.TESA (Testicular Sperm

Aspiration)b.Epididimal :

a.MESA (Microsurgical Epididymal Sperm Aspiration)

b.PESA (Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration)

OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL

DEFINISI :Ilmu kebidanan pencegahan yang membicarakan hubungan reproduksi manusia dengan kehidupan social dalam masyarakat.

Page 13: Obs After Mid

Menurut WHO :Mempelajari hubungan timbal balik

system reproduksi manusia dan lingkungannya.

RUANG LINGKUP OBSGIN SOS- penyuluhan dan pemeriksaan sebelum

pernikahan- perawatan ibu hamil- pimpinan persalinan- pengawasan golongan resiko tinggi- perawatan masa nifas- kunjungan rumah- penyuluhan kehidupan keluarga- keluarga berencana- pendidikan seks, infertilitas dan

menopause

4 Komponen Prioritas Kesehatan Reproduksi :

1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir2. KB3. Kesehatan reproduksi remaja4. pencegahan dan penanganan PMS,

termasuk HIV

Page 14: Obs After Mid

KESEHATAN REPRODUKSI

Definisi :Keadaan sejahtera fisik, mental dan social

secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. HAK REPRODUKSIHak reproduksi Wanita menurut ICPD Document 1994 :

1.Melakukan hubungan seks tanpa paksaan

Page 15: Obs After Mid

2.Memutuskan kapan hamil, punya anak3.Memilih kontrasepsi4.Mendapat pelayanan Kesehatan

Reproduksi5.Penghormatan terhadap keamanan

pribadi dan fisik6.Reproduksi tanpa

paksaan/diskriminasi/kekerasan7.Mendapat informasi dan sarana mengatur

reproduksi

GERAKAN SAYANG IBU (GSI)

5 Upaya keterpaduan GSI :- Upaya peningkatan status wanita- Upaya pelayanan KB bagi PUS- Upaya pelayanan antenatal bumil,

keluarga dan masyarakat- Upaya pelayanan antenatal bagi

semua bumil- Upaya pelayanan gawat darurat

obstetri terhadap bumil beresiko/bermasalah

Komponen utama GSI1.Kecamatan sayang ibu :

Page 16: Obs After Mid

a.Keterlambatan mengenali keadaan obst. Darurat

b.Keterlambatan mengambil keputusan untuk dibawa ke pelayanan obst.

c.Keterlambatan mencapai tempat pelayanan

2. Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI)a.Mencegah keterlambatan tindakan

medis di fasilitas kesehatan.

GERAKAN SAYANG IBU

GeografisEkonomiSosial Kultural

Ibu hamilIbu bersalin

Ibu nifas

Page 17: Obs After Mid

MOTHER BABY PACKAGE

DEFINISI :Paket ibu bayi yang terdiri dari

sekelompok intervensi yang diterapkan dalam masa sebelum & selama kehamilan sampai dengan selama dan setelah persalinan, untuk kesehatan ibu dan bayi.

Tujuan :- menurunkan AKI- menurunkan mortalitas prenatal dan

neonatal

Sasaran Paket Ibu Bayi (PIB)

- Masa kehamilan- Masa pasca bersalin- Masa nifas

Page 18: Obs After Mid

- Perawatan bayi

SAFE MOTHER HOOD

Pengertian :Rangkaian upaya untuk menurunkan

tingkat kesakitan dan kematian ibu.

4 kegiatan utama :a.peningkatan status wanitab. program KBc.pelayanan kesehatan bumil,

melahirkan, nifasd. kasus rujukan obst.

TUJUAN :UMUM : Menurunkan kematian ibuKHUSUS :

1.Pengelolaan kasus obstetric dengan baik sesuai standar pelayanan

2.Meningkatkan kemampuan petugas dan masyarakat dalam pengelolaan kasus sesuai dengan peran dan kewenangannya.

Page 19: Obs After Mid

3.Meningkatkan koordinasi unit-unit terkait dalam pengelolaan kasus obstetric termasuk rujukannya.

Unsur essential program kesejahteraan ibu :- strategi komunikasi- KB dan pelayanan obstetri- Pusat rujukan- Sistem alarm dan transportasi

Pokok program SAFE MOTHER HOOD- partisipasi masyarakat community

based program- penyuluhan pengetahuan serta

keterampilan tenaga kesehatan yang ada- penyuluhan mutu system rujukan

Page 20: Obs After Mid

AMPAUDIT MATERNAL PERINATAL

AKI : angka kematian ibuIndonesia : 390/100.000 kelahiran

hidupTertinggi di ASEAN

Perlu mempercepat AKITarget : 225 / 100.000 kelahiran hidup

Penyebab utama kematian wanita usia subur :

Komplikasi kehamilan, melahirkan, postpartumTerbanyak :- perdarahan- infeksi- eklampsi- abortus provokatus

AKI dapat dicegah dengan :- pelayanan antenatal yang mampu

mendeteksi dan menangani KRT- pertolongan persalinan yang bersih

dan aman- rujukan kebidanan / perinatal yang

terjangkau

Page 21: Obs After Mid

Manfaat Audit :Identifikasi faktor medik, non medik dan

faktor pelayanan kesehatan

Sasaran :Pengelola program KIA di Dati IIPemberi pelayanan kesehatan di

PuskesmasTK rujukan primer

Audit Medik :Analisis secara sistematik dan kritik

terhadap kwalitas perawatan medik, dengan tujuan memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada pasien

Sistematik :Dilakukan dengan alur dan cara tertentu.

Harus jelas batasan, pemilihan kasus, jumlah kasus, cara pengumpulan data, analisis data dan penyajian data

Kritik :Tidak boleh ada yang disalahkan, tidak

ada ancaman rasa takut, tidak boleh ada data yang disembunyikan.

- Hubungan atasan bawahan dihilangkan- Kerahasiaan identitas pasien dan dokter- Kelompok yang independent.

Page 22: Obs After Mid

AUDIT MEDIK- audit struktur :

a.aspek administratifb.hubungan dengan fasilitas, perangkat

lunak dan keras, sumber daya dan dana

c.berbeda di berbagai daerah- audit proses :

a.apa yang dilakukan pada perawatan penderita

b.apakah sesuai dengan standar pelayanan medik

- audit hasil :a.“ marker “ kualitas perawatanb.bagian paling penting dari Audit

Medik

AUDIT MATERNAL PERINATAL Kegiatan untuk menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian di masa yang akan datang.= DEATH & CASE FOLLOW UP

OTOPSI VERBALInformasi tentang sebab kematian untuk menentukan prioritas kesehatan masyarakat; pola penyakit, trend penyakit dan untuk evaluasi dampak upaya preventif maupun promotif. wawancara keluarga.

Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal :

Page 23: Obs After Mid

1. Aman2. Informatif3. Efektif4. Efisien5. Bermutu6. Adil dan Manusiawi7. Memuaskan8. Relevan

Pelayanan kesehatan maternal yang baik dapat mencegah 4 TERLAMBAT :

1.Terlambat mengenali Ibu Risiko Tinggi2.Terlambat mengambil keputusan dalam

keluarga3.Terlambat kesiapan transportasi4.Terlambat pertolongan adekuat di RS

HRP (High Risk Pregnancy)KRT (Kehamilan Resiko Tinggi)

Dari pihak IBU :

Page 24: Obs After Mid

1.Primigravida < 16 tahun atau > 35 tahun2.Primigravida sekunder (jarak > 10 tahun)3.Grandemultipara4.bekas SC5.CPD6.Tinggi badan < 145 cm7.Hamil dengan IUD8.Hamil lewat waktu9.Perdarahan dalam kehamilan10. IUGR11. BOH :

a. 2-3x abortusb. 2-3x prematurec. 2-3x postmaturd. 2-3x lahir dengan forcepse. 2-3x lahir dengan vakum

12. cacad rahim (miomektomi)13. kelainan rahim14. infertilitas > 5 tahun15. berat badan < 40 kg atau 70 kg,

obesitas16. Ibu tidak kawin sah17. sosek rendah18. ketagihan alcohol, tembakau, obat bius19. teratogenik : pemakaian obat tak

terkontrol terutama pada trimester I20. panggul sempit21. riwayat HPP sebelumnya22. jarak kehamilan < 2 tahun23. tanpa antenatal care

Dari pihak ANAK :1.Kelainan letak : sungsang. Lintang2.Gemelli

Page 25: Obs After Mid

3.Hidramnion4.Large Baby5.Kelainan congenital kyphoscoliosis6.hidrosefalus / anensefalus7.KPD8.IUFD9.Tali pusat menumbung10. gawat janin11. Inersia uteri12. hemorrhagic ante Partum (HAP)

PENYAKIT PENYERTA1.Preeklampsia / eklampsia2.penyakit jantung3.penyakit hati4.penyakit ginjal5.penyakit paru / asma6.hipertensi menahun7.infeksi toxoplasma8.kelainan kejiwaan9.diabetes melitus10. anemia berat11. tumor jalan lahir12. epilepsy13. febris lama14. hipertiroidea15. kelainan pada uterus16. penyakit darah dalam kehamilan17. penyakit infeksi dalam kehamilan18. penyakit trofoblas19. malaria

Aspek PSIKOLOGI Dalam ObsGin :

Page 26: Obs After Mid

ObsGin Modern : melihat secara holistic - tubuh, jiwa dan lingkungan (kerjasama

interdisipliner)- latar belakang penderita : pendidikan,

perkembangan, agama/kepercayaan, pengalaman masa lampau, dll

Dalam bidang GINEKOLOGI :-kepercayaan pasien terhadap diri sendiri-kepercayaan pasien terhadap penolong-persiapan operasi-menerima keadaan penyakit-persiapan penyakit terminal-persiapan keluargan dan lingkungan-mati dalam iman

METODE LAMAZE Komponen :

- mempelajari keadaan lingkungan penderita

- pendidikan dan latihan :a.mengurangi pengaruh negatifb.memperkuat pengaruh positif

- latihan pernapasan- latihan relaksasi- senam hamil- partisipasi dan dukungan suami- adaptasi pada lingkungan tempat

bersalin

KEUNTUNGAN pelaksanaan Metode Lamaze- ↓ penggunaan obat-obatan- ↓ kecemasan dan ketegangan- ↓ waktu persalinan

Page 27: Obs After Mid

- ↓ insiden persalinan premature- perinatal yang baik- ↑ kerjasama ibu selama persalinan- ↓ robekan perineum- percepatan pemulihan masa nifas- ekonomis perawatan singkat- ↓ depresi pasca persalinan- pandangan positif terhadap

persalinan berikut- hubungan suami istri lebih harmonis

SISTEM RUJUKAN

Definisi :Pelimpahan tanggungjawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertical maupun horizontal

VERTIKAL : Ke unit yang lebih lengkap : RS kebupaten

ke RS propinsi, RS tipe C ke RS tipe B

HORIZONTAL :Konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada dalam satu RS.Mis : bag obsgin ke bagian anak

TUJUAN RUJUKAN :

Page 28: Obs After Mid

- Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang sebaik-baiknya

- Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan lab dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya.

- Menjalin pelimpahan pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer.

Rujukan dan pelayanan kebidanan 1.Pengiriman orang sakit dari unit

kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap

2.rujukan kasus-kasus patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas

3.pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya

4.pengiriman bahan lab5.bila penderita telah sembuh dan hasil lab

telah selesai, kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan keterangan yang lengkap (rujukan balik)

Pelimpahan Pengetahuan dan Ketrampilan

1.Pengiriman tenaga ahli ke daerah perifer untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi

Page 29: Obs After Mid

penderita, diskusi kasus dan demo operasi

2.pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke RS yang lebih lengkap / RS pendidikan

Rujukan Informasi Medis1.Membalas secara lengkap data-data

medis penderita yang dikirim dan advis rehabilitasi kepada unit yang mengirim

2.menjalin kerjasama system pelaporan data-data medis umumnya dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama mengenai kematian maternal dan perinatal

3.berguna untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.