Lapsus Ileus Obs

9
BAB I LAPORAN KASUS A. Identitas Pasien Nama Pasien : Tn. K Umur : 36 tahun Tanggal lahir : 19 Agustus 1978 Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam No. Rekam Medis : 00-60-52-74 Perawatan Bagian : Bedah digestif B. Anamnesis Keluhan utama Muntah Riwayat penyakit sekarang Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 2 Januari 2015 dengan keluhan muntah yang dialami sejak 8 hari yang lalu, muntah pasien berisi makanan, dengan frekuensi lebih dari 5 kali. Pasien juga mengeluhkan mual dan nyeri perut. BAK baik, tetapi BAB tidak lancar. Riwayat dirawat di pare-pare selama 3 hari dengan keluhan yang sama tetapi tidak mengalami perbaikan dan dirujuk. Riwayat pengobatan Riwayat operasi colostomy tanggal 12 Desember 2015. C. Pemeriksaan fisis 1

description

Refarat Ileus Obstruksi Radiologi

Transcript of Lapsus Ileus Obs

ACER

BAB ILAPORAN KASUSA. Identitas PasienNama Pasien: Tn. KUmur: 36 tahunTanggal lahir: 19 Agustus 1978Jenis Kelamin: Laki-LakiAgama: IslamNo. Rekam Medis: 00-60-52-74Perawatan Bagian: Bedah digestifB. Anamnesis Keluhan utamaMuntah Riwayat penyakit sekarangPasien masuk rumah sakit pada tanggal 2 Januari 2015 dengan keluhan muntah yang dialami sejak 8 hari yang lalu, muntah pasien berisi makanan, dengan frekuensi lebih dari 5 kali. Pasien juga mengeluhkan mual dan nyeri perut. BAK baik, tetapi BAB tidak lancar. Riwayat dirawat di pare-pare selama 3 hari dengan keluhan yang sama tetapi tidak mengalami perbaikan dan dirujuk. Riwayat pengobatanRiwayat operasi colostomy tanggal 12 Desember 2015.

C. Pemeriksaan fisisKeadaan umum: Sakit sedang, gizi cukupKesadaran: Compos mentis.Tanda vital: Tekanan darah: 110/70 mmHg Nadi: 72x/menit Pernapasan: 20x/menit Suhu: 36.8 oC Nyeri: NRS 3Status Generalis:Kulit: Sawo matang, eritema (-)Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), DVS R-Mulut: Hiperemis (-), Stomatitis (-), Lidah:Hiperemis (-).Thoraks: Rh -/-, Wh -/-.Bunyi Jantung: I/II murni regular, bising (-).Abdomen: Peristaltik (+) Meningkat.Ekstremitas: Edema Pretibial (-/-).Primary surveyAirway: Tidak ada gangguan jalan nafas.Breathing: Pernafasan 20 x/menit.Circulation: Tekanandarah110/70 mmHg, Nadi 72 x/menit.Disability: GCS15 (E4M6V5).Exposure: Suhu 36.8oC.Status Lokalis: Regio Abdomen Inspeksi: abdomen cembung, kontur usus (-), massa (-) Auskultasi: Peristaltik usus meningkat Palpasi: Distensi (+), defans muskular (-), massa (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi: timpani

D. LaboratoriumYang dilakukan di IGD tanggal 2 Januari 2015PemeriksaanHasilNilai normal

WBC7.14 - 10 x 103/uL

RBC3.9214.5 - 6.5 x 106/uL

HGB11.3114 -18 g/dL

HCT32.740 -54 %

MCV8380 - 100 fL

MCH28.827 - 32 pg

MCHC34.532 - 36 g/dL

RDW14.311 - 16 %

PLT329150 - 400 x 103/uL

MPV7.06 - 11 fL

PCT0.2320.150 - 0.500 %

PDW10.3111 - 18 %

Waktu Bekuan8.004 - 10 menit

Waktu Pendarahan3.001 - 7 menit

PT10.7 kontrol 11.310 - 14 detik

APTT31.8 kontrol 27.722 - 30 detik

GDS99140 mg/dl

Ureum7610 - 50 mg/dl

Kreatinin2.10< 1.3 mg/dl

SGOT17< 38 U/L

SGPT15< 41 U/L

Albumin3.53.5 - 5.0 gr/dl

HBs Ag--

Anti HCV--

Natrium136136 - 145 mmol/l

Kalium2.63.5 - 5.1 mmol/l

Klorida9597 - 111 mmol/l

Widal O+1/160

Widal H+1/160

Ao+

Bo+

Kesan: 1. Hipokalemia2. Penurunan fungsi ginjal

E. Radiologi1. Foto konvensional

Foto polos abdomen 3 posisi. Tanggal 2 Januari 2015 Udara usus terdistribusi minimal ke distal colon. Tampak dilatasi loop-loop usus disertai dan gambaran herring bone disertai air fluid level yang bertingkat-tingkat (step ladder) Tidak tampak udara bebas subdiafragma Kedua psoas line tidak terevaluasi, kedua preperitoneal fat line intak Tulang-tulang intakKesan: Gambaran ileus obstruktif

F. Terapi1. Nasogastric tube 2. Infus ringer laktat 3. Ceftriaxone 4. Ranitidine 5. Paracetamol

G. Resume Klinis Seorang pasien laki-laki masuk rumah sakit dengan keluhan mual, muntah dan nyeri perut yang dirasakan sejak 8 hari yang lalu. Muntah pasien berisi makanan dengan frekuensi 5 kali. BAK baik tetapi BAK tidak lancar. Pasien telah menjalani colostomy dengan penatalksaanan terakhir pada tanggal 12 Desember 2014.Pada pemeriksaan fisis didapatkan keadaan umum pasien sakit sedang, gizi cukup, kesadaran compos mentis dengan GCS15.Tanda vital pasien: normal, Nyeri NRS 3. Status generalis pasien pada abdomen didapatkan peristaltik (+), dengan status lokalis pada region abdomen: abdomen cembung, kontur usus (+). Peristaltik meningkat pada auskultasi. Distensi (+) serta bunyi timpani pada perkusi.Pada tanggal 2 Januari 2015, dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen 3 posisi terhadap pasien dan didapatkan tanda-tanda ileus obstruksi. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hipokalemia dan penurunan fungsi ginjal. Kemudian perawatan dilanjutkan oleh bagian bedah dengan diagnosis ileus obstruksi. Pasien kemudian diterapi dengan dekompresi menggunakan nasogastric tube, IVFD ringer lactat untuk hidrasi, antibiotik berupa ceftriaxone, penekan produksi asam lambung berupa ranitidine, dan analgetikum berupa parasetamol.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. DEFINISI Ileus obstruktif merupakan suatu kegawat daruratan dalam bidang bedah digestif. Ileus obstruktif menduduki 20% dari seluruh kasus nyeri akut abdomen. Gangguan yang terjadi pada ileus obstruktif meliputi sumbatan sebagian (partial) atau keseluruhan (complete).Obstruksi usus terbagi atas 2 jenis, yaitu dinamik (ileus obstruktif) dan adinamik (ileus paralitik). Obstruksi dinamik adalah obstruksi pada usus halus dimana usus berusaha untuk melewati sumbatan fisik. Penyebabnya dapat dibagi menjadi intraluminal (neoplasm, intususepsi, dan benda asing), mural (neoplasm dan striktur), dan ekstrinsik (adhesi, hernia, volvulus, dan neoplasm) Sedangkan obstruksi adinamik berupa paralitik usus halus dengan penurunan peristaltik usus yang disebabkan oleh inflamasi (peritonitis) dan trauma yang mempengaruhi pengendalian otonom motilitas usus. Mulai dari titik obstruksi sampai ke proksimal, usus halus akan berdilatasi akibat udara dan cairan yang tertelan. Juga oleh cairan yang secara terus menerus diproduksi oleh lambung, pancreas, sistem billier dan usus halus sendiri.Pada ileus obstruktif peristaltik usus tetap berlanjut bahkan meningkat sebagai usaha dari usus untuk mengatasi obstruksi. Jika obstruksi berlangsung cukup lama maka udara di rektum dan kolon sigmoid akan menghilang.

B. KOMPLIKASI1. Iskemik usus Komplikasi dari ileus obstruktif antara lain terjadinya iskemik usus yang dapat menyebabkan nekrosis usus dan perforasi usus. Sepsis, malabsorpsi, malnutrisi, dan gangguan elektrolit merupakan gangguan kelanjutan dari komplikasi yang ada.

2. Pneumoperitonium Pneumoperitonium merupakan gambaran udara bebas di dalam intraabdominal yang biasanya mengindikasi adanya perforasi dari dinding usus. Dalam foto BNO posisi erect, udara terlihat dibawah diafragma. Dalam posisi LLD, udara terlihat diantara liver dan dinding perut. Dalam posisi supine, udara terlihat pada subhepatic space. Akan pula terlihat inverted V sign yaitu udara terlihat di salah satu sisi ligament umbilical. Riglers sign yaitu gambaran double wall yang terbentuk oleh dinding usus yang terdapat udara pada kedua sisinya. Football or air dome sign yaitu kumpulan udara sentral berbentuk bulat, biasanya ditermukan pada anak-anak.

7