laporan Obs 1-4

download laporan Obs 1-4

of 51

description

laporan Obs 1-4

Transcript of laporan Obs 1-4

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKegiatan Program Pengenalan Proses Pembelajaran Kegiatan Akademik (P4KA) dilakukan sebagai bentuk pengenalan bagi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S1) terhadap lingkungan sekolah. Program ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mendekatkan diri dengan lingkungan sekolah. Nantinya dengan pendekatan ini, mahasiswa PGSD sebagai calon guru di Sekolah Dasar terbiasa dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru, sebagai seorang guru Sekolah Dasar. Adapun dalam kegiatan ini mahasiswa mulai mengenal lingkungan sekolah dasar secara lebih spesifik dari sebelumnya, mulai dari pengenalan letak lokasi, keadaan lingkungan sekolah, keadaan bangunan sekolah, sistem administrasi sekolah, mengenal akivitas yang dilakukan siswa baik pada saat kegiatan diluar kelas maupun kegiatan pembelajaran, dan membuat Rencana Pembelajaran yang baik serta berlatih mengajar. Disamping itu, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa PGSD S1 untuk menyelaraskan antara teori yang dipelajari di kampus dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dengan demikian nantinya diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana cara menerapkan pembelajaran yang baik melalui penerapkan inovasi-inovasi pembalajaran yang baru dengan lingkungan yang ada di sekolah. Dengan kata lain mahasiswa PGSD S1 nantinya dapat menjadi guru profesional dalam bidangnya demi kemajuan pendidikan Indonesia.

1.2 Tujuan

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat:

1. Membiasakan diri dengan lingkungan sekolah dasar

2. Mengenal lingkungan sekolah dasar.

3. Memahami letak yang strategis untuk digunakan sebagai lingkungan sekolah dasar.

4. Memahami cara penyusunan perabot yang ada di kelas.

5. Memahami cara penyusunan bangku di kelas.

6. Memahami dan mengenal tentang keadministrasian sekolah.

7. Memahami karakteristik siswa di sekolah dengan tingkat perkembangan yang berbeda-beda.

8. Memahami cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang baik.

9. Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang kondusif dan efektif.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan P4KA

Kegiatan Program Pengenalan Proses Pembelajaran Kegiatan Akademik (P4KA) dilaksanakan di SD Negeri 4 Metro Timur. Kegiatan ini dilakukan selama delapan semester, tiap semesternya memiliki panduan yang telah dibuat.

ISI

2.1 SEMESTER IObservasi ke

: 1 (satu)

Hari / Tanggal: Kamis, 21 Desember 2006

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Sarana dan prasarana lingkungan sekolah

A. Kondisi Fisik Sekolah

1. Lokasi Sekolah

SD Negeri 4 Metro Timur bebas dari gangguan bencana alam, antara lain banjir, tanah longsor dll. Tidak terletak didaerah sumber penyakit (tempat timbunan sampah, rawa, sarang nyamuk, daerah karantina dll). Tidak terletak didaerah yang mudah timbul kebakaran.

2. Jalan dan saluran air dalam lingkungan sekolahJalanan dan saluran air dilingkungan sekolah terawat dengan baik, selalu dibersihkan. Bahkan saluran air (drainase) dilingkungan luat sekolah kedalamannya mencapai kurang lebih 1 meter sehingga kemungkinan terjadinya banjir sangat kecil.

3. Prasarana lingkungan sekolah didayagunakan dan dirawat secara baik.

Hal ini terbukti dengan selalu dilaksanakannya piket oleh siswa dan guru untuk tetap menjaga kebersihan dan sebagainya.

4. Penghijauan di sekolah

Penghijauan di SD Negeri 4 Metro Timur sangat baik. SD Negeri 4 Metro Timur pernah mendapatkan penghargaan sebagai SD dengan penghijauan terbaik se Lampung.

Observasi ke

: II (dua)

Hari/ Tanggal: Selasa, 9 Januari 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Prasarana dan Sarana Lingkungan Sekolah

B. Situasi Lingkungan Sekolah1. Letak

SD Negeri 4 Metro Timur terletak disebelah timur Kota Metro SD Negeri 4 Metro Timur terletak tepat dipinggir jalan utama yang menghubungkan Kota Metro dengan Kabupaten Lampung Timur, tidak terletak dalam lingkungan gangguan keamanan dan ketertiban karena jauh dari pasar. Sehingga lokasi ini mudah dijangkau karena kendaraan umum yang melintas cukup banyak dan juga SD ini terletak di lingkungan pendidikan. Selain SD, juga terdapat TK, SMA, dan Perguruan Tinggi.

2. Keadaan masyarakat sekitar

Masyarakat sekitar sangat mendukung keberadaan SD tersebut. Masyarakat SD sekitar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Masyarakat sekitar juga taat mengikuti peraturan yang berlaku. Selain itu, masyarakat ikut merawat keindahan dan kerindangan lingkungan yaitu dengan tidak menebang pohon sembarangan, dan ikut berpartisipasi dalam berbagai usaha dan kegiatan sekolah. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencari rejeki seperti berdagang dsb.

C. Pagar dan Halaman Sekolah1. Pagar sekolah

Pagar SD Negeri 4 Metro Timur sudah permanen dan cukup megah mengelilingi semua lingkungan sekolah dari depan hingga belakang halaman sekolah, diantara pagar tersebut terdapat papan nama SD Negeri 4 Metro Timur yang cukup bagus.

2. Pintu pagar

Pintu pagar SD Negeri 4 Metro Timur cukup megah. Tingginya kurang lebih 4 meter dan panjang kurang lebih 5 meter. Pintu pagar dapat dibuka dan ditutup dengan baik. Terbuat dari besi yang kokoh sehingga tidak mudah dirusak.

3. Halaman sekolah

Diatas halaman bangunan sekolah tidak dilalui jaringan listrik tegangan tinggi. Bebas dari benda-benda yang membahayakan (misalnya: batu-batu besar dan tajam, pecahan patok-patok dan lain-lain). Bebas dari bagian-bagian yang membahayakan (misalnya: parit yang dalam, rawa, dan lain-lain). Bersih dari sampah dan kotoran lainnya serta tidak berdebu dimusim kemarau. Diatur sesuai dengan keperluan dan fungsinya.

Observasi ke

: III (tiga)

Hari/ Tanggal: Rabu, 17 Januari 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Kondisi Gedung Sekolah

A. Kondisi bangunan secara umum

Memiliki data pendukung pemilikan tanah dan bangunan sekolah (misalnya: sertifikat tanah, surat ijin mendirikan bangunan, dan lain-lain)

B. Ruang kelas

Dinding tidak retak dan bersih dari coretan dan kotoran lainnya. Langit-langit utuh, bersih dan bebas dari sarang laba-laba serta kotoran lainnya. Komponen-komponen bangunan lengkap dan berfungsi dengan baik. Ruangan cukup terang dan ventilasi cukup memenuhi kriteria ruang kelas yang baik. Pengaturan tata letak fasilitas memenuhi syarat paedagogis. Dalam ruangan kelas tersedia kelengkapan sebagai berikut: (1) papan nama dan nomor ruangan dipasang dipintu, (2) papan daftar hadir siswa, (3) jadwal piket, (4) papan untuk menempelkan hasil karya siswa, (5) tempat penyimpanan dokumen kelas, (6) tempat cuci tangan dan lap tangan, dan (7) semua fasilitas belajar mengajar.

Luas ruangan kelas sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jumlah per kelas cukup memadai. Ada keserasian antara warna cat yang dipakai dengan ruangan kelas. Apabila penerangan matahari berkurang maka dibantu dengan lampu. Pengaturan tata letak fasilitas belajar memenuhi persyaratan-persyaratan paedagogis. Pendayagunaan ruangan sesuai dengan fungsinya. Ruangan terpelihara dan terawat dengan baik.

C. Ruang praktik/ Lab./Ket.

Dinding tidak retak dan bersih dari coretan dan kotoran lainnya. Langit-langit utuh, bersih dan bebas dari sarang laba-laba serta kotoran lainnya. Komponen-komponen bangunan lengkap dan berfungsi dengan baik. Ruangan cukup terang dan ventilasi cukup. Pengaturan tata letak fasilitas memenuhi syarat paedagogis. Dalam ruangan tersedia kelengkapan sebagai berikut: (1) papan nama dan nomor ruangan dipasang dipintu, (2) tempat sampah ditempat tertentu, (3) jadwal membersihkan ruangan kelas, (4) tersedia fasilitas belajar mengajar, (5) tersedia papan untuk menempelkan hasil karya siswa.

Ada keserasian antara warna cat yang dipakai dengan ruangan kelas. Apabila penerangan matahari berkurang maka dibantu dengan lampu. Pengaturan tata letak fasilitas belajar memenuhi persyaratan-persyaratan paedagogis. Pendayagunaan ruangan sesuai dengan fungsinya. Ruangan terpelihara dan terawat dengan baik.

D. Ruang Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah

Dinding tidak retak dan bersih dari coretan dan kotoran lainnya. Langit-langit utuh, bersih dan bebas dari sarang laba-laba serta kotoran lainnya. Komponen-komponen bangunan lengkap dan berfungsi dengan baik. Ruangan cukup terang dan ventilasi cukup. Pengaturan tata letak fasilitas memenuhi syarat paedagogis.

Dalam ruangan tersedia kelengkapan sebagai berikut: (1) tersedia meja kursi Kepala Sekolah dan kursi tamu yang memadai, (2) tersedia tempat penyimpanan surat-surat berharga dan dapat dikunci, (3) tersedia tempat sampah yang disediakan, (4) pada dinding ruangan terpasang, (5) lambang garuda pancasila, gambar Presiden dan Wakil Presiden.

Pada dinding ruangan terpasang: (1) lambang garuda pancasila, gambar Presiden dan Wakil Presiden, (2) bendera merah putih dan bendera lambang depdiknas, (3) saptya prasetya KORPRI, (4) struktur organisasi sekolah beserta komposisi personalia dan tugas-tugasnya, (5) statistik guru, siswa, dan tenaga lainnya, (6) denah sekolah, (7) program kerja sekolah tahunan, (8) pengurus BP3/ Komite Sekolah, (9) grafik perkembangan kegiatan sekolah dan NEM.

Tersedia alat/ kelengkapan kantor lainnya. Alat-alat administrasi dimanfaatkan, dirawat, dan disimpan secara baik.

E. Ruang guru

Dinding tidak retak dan bersih dari coretan dan kotoran lainnya. Langit-langit utuh, bersih dan bebas dari sarang laba-laba serta kotoran lainnya. Komponen-komponen bangunan lengkap dan berfungsi dengan baik. Ruangan cukup terang dan ventilasi cukup. Tata letak ruangan dan perabot disusun secara serasi. Dalam ruangan tersedia kelengkapan sebagai berikut: (1) tersedia meja kursi Kepala Sekolah dan kursi tamu yang memadai, (2) tersedia tempat penyimpanan surat-surat berharga dan dapat dikunci, (3) tersedia tempat sampah yang disediakan, (4) didinding dalam ruangan guru terdapat gambar lambang Garuda Pancasila, gambar Presiden dan Wakil Presiden dan Sapta Prasetya KORPRI, (5) tersedia alat-alat administrasi lainnya.

Alat-alat administrasi dimanfaatkan, dirawat, dan disimpan secara baik. Perabotan, peralatan dan barang-barang cetakan ditata dengan baik dan dirawat secara teratur. Buku-buku administrasi diberi sampul yang baik dan menarik. Alat-alat dan semua keperluan administrasi disimpan secara teratur dan siap dipakai. Pembukuan dan barang inventaris ruangan dilaksanakan dengan baik dan teratur.

Observasi ke

: IV (empat)

Hari / Tanggal : Jumat, 26 Januari 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Kondisi Gedung Sekolah

F. Ruang penunjang (Perpus, BP, UKS, dll)

Dinding tidak retak dan bersih dari coretan dan lainnya. Langit-langit utuh, bersih dan bebas dari sarang laba-laba serta kotoran lainnya. Komponen-komponen bangunan lengkap dan dapat berfungsi dengan baik. Ruangan cukup terang dan ventilasinya cukup. Ruangan cukup sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tata ruangan dan penempatan perabot dan barang-barang lainnya diatur secara rapi. Dalam ruangan penunjang tersedia alat-alat perlengkapan yang sesuai dengan fungsi ruangan yang bersangkutan. Alat-alat ruang penunjang diguanakan/ dimanfaatkan, dirawat dan disimpan dengan baik.

G. Ruang Adminictrasi Sekolah (aula, ruang pertemuan, ruang pertemuan guru, gudang, WC, kamar mandi,dll)

Dinding tidak retak dan bersih dari coretan dan lainnya. Langit-langit utuh, bersih dan bebas dari sarang laba-laba serta kotoran lainnya. Komponen-komponen bangunan lengkap dan dapat berfungsi dengan baik. Ruangan cukup terang dan ventilasinya cukup. Ruangan cukup sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tata ruangan dan penempatan perabot dan barang-barang lainnya diatur secara rapi. Dalam ruangan penunjang tersedia alat-alat perlengkapan yang sesuai dengan fungsi ruangan yang bersangkutan. Alat-alat ruang penunjang diguanakan/ dimanfaatkan, dirawat dan disimpan dengan baik.

H. Kantin

Kondisi kantin terawat dengan baik, letaknya strategis, masih dalam lingkungan sekolah meskipun ada yang terletak diluar sekolah, bersih, dan harganya terjangkau oleh siswa.

Observasi ke

: V (lima)

Hari/ Tanggal: Selasa, 30 Januari 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Bangunan Sekolah

A. Ruang kelas, ruang praktik/ La. Ruang administrasi dan ruang penunjang.

Memiliki ruang Praktik/ Laboratorium, ruang administrasi dan penunjang lainnya (misalnya: ruang UKS, ruang PMR, ruang WC, dll) dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan. Untuk ruang kelas masih kurang karena masih ada murid yang bergantian menggunakan kelas, seperti murid kelas dua yang masuk setelah murid kelas satu selesai mengikuti belajar.

B. Tata letak ruangan

Pengaturan tata letak ruangan memenuhi syarat paedagogis dan standar yang ditetapkan. Cahaya dan udara dapat masuk dengan baik meskipun letak bangunannya rapat.

C. Kebersihan

SD Negeri 4 Metro Timur bersih dari sampah dan kotoran. Hal ini dikarenakan adanya piket yang dilaksanakan oleh siswa setiap harinya kecuali hari libur nasional. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada SD ini, sebagai SD terbersih dan sekolah asri terbaik se Provinsi Lampung

Observasi ke

: VI (enam)

Hari/ Tanggal: Senin, 5 Februari 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi : Bangunan SekolahD. Penggunaan

Penggunaan bangunan di SD Negeri 4 Metro Timur dilakukan dengan baik. Ini terbukti dengan adanya pelaksanaan piket yang dilaksanakan setiap harinya kecuali hari libur nasional. Hal ini juga dibuktikan dengan keadaan yang baik pada bangunan tersebut seperti atap tidak bocor, bangunan tidak sedang dimakan rayap, dll.

E. Kelengkapan komponen bangunan

Komponen-komponen bangunan lengkap dan berfungsi dengan baik (misalnya: jendela, pintu, talang, dll). Keadaan komponen bangunan ini pun cukup baik karena dirawat secara teratur dan baik. Setiap siswa berkewajiban menjaga, merawat dan memelihara komponen bangunan kelasnya dengan baik dan rutin

F. Pemeliharaan dan perawatan

Pemeliharaan dan perawatan dilakukan secara rutin dan teratur. Terbukti dengan keadaan bangunan yang cukup baik dan terawat dan juga kokoh. Ini dapat membuat siswa nyaman dalam kelasnya dan dapat membantu siswa berkonsentrasi dalam belajar sehingga siswa dapat menerima ilmu dengan baik

Observasi ke

: VII (tujuh)

Hari/ Tanggal : Rabu, 15 Februari 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Sarana Sekolah

A. Peralatan / perabot kantor

Tersedia peralatan kantor dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memadai. Peralatan/ perabot kantor diatur sesuai dengan ukurannya. Ukuran perabot sesuai dengan ukuran ruangan kantor. Komponen perabot (misalnya: sandaran kursi) berfungsi dengan baik. Konstruksi perabot yang dipakai kokoh. Penempatan perabot sesuai dengan keadaan tempatnya. Tata letak perabot sesuai dengan keadaan tempat. Perabot yang digunakan bersih dari coretan. Tersedia sarana kebersihan yang cukup (misalnya: air cuci tangan dan lapnya). Penggunaan perabotan kantor memperhitungkan bahaya fisiknya.

B. Buku-buku perpustakaan / referensiTersedia buku-buku dalam jumlah yang memadai, seperti buku pelajaran, buku cerita, buku petunjuk praktik, kamus bahasa inggris, kamus ipa, dll. Buku-buku bersih dari noda. Buku-buku diberi sampul yang menarik. Buku-buku disusun secara rapi dan serasi disesuaikan dengan judul masing-masing buku sehingga memudahkan siswa dalam mencari. Perawatan buku dilakukan secara berkala dan teratur. Sistem penyimpanan buku yang teratur guna memudahkan pengguna perpustakaan (baik guru maupun siswa) dalam mencari buku yang diperlukan. Administrasi perpustakaan dilakukan secara tertib seperti ada buku peminjam buku serta kartu perpustakaan. Keserasian dalam penempatan buku sehingga tampak menarik. Penyimpanan buku bebas dari hama. Tidak tersedia tempat cuci tangan dan lap tangan.

C. Alat pelajaranAlat pelajaran yang tersedia meliputi alat peraga, alat praktek dan media pendidikan. Di SD Negeri 4 Metro Timur tersedia alat pelajaran dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memadai. Alat pelajaran yang bersangkutan memiliki komponen yang lengkap.

Tersedia kelengkapan-kelengkapan lainnya sebagai berikut:

1. tersedia bagan-bagan dan petunjuk-petunjuk penggunaan alat pelajaran yang dilengkapi dengan gambar-gambar.

2. tersedia alat pembersih yang cukup seperti sapu,alat pel, kotak sampah dll.

3. tersedia alat pengaman khusus terhadap peralatan listrik dan bahan kimia.

4. Ada usaha dari guru untuk melangkapi alat pelajaran.

5. Tidak ada bagian-bagian yang dapat membahayakan fisik dan kesehatan.

6. Alat-alat digunakan sesuai dengan fungsinya.

7. Pemeliharaan dan perawatan dilakukan secara teratur

8. Alat-alat dibersihkan setelah selesai pemakaian

9. Penyimpanan yang aman dari pencurian dan kerusakan.2.2 SEMESTER IIObservasi ke

: I (satu)

Hari / Tanggal: Selasa , 13 Maret 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Sekolah Secara Umum

A. Dokumen kepemilikan sarana dan prasarana primer sekolah

SD Negeri 4 Metro Timur memiliki dokumen kepemilikan sarana dan prasarana primer sekolah seperti:

1. Memiliki dokumen sekolah yang lengkap (misalnya : sertifikat tanah, izin bangunan dan lain-lain)

2. Tersedia tempat khusus untuk menyimpan dokumen

3. Memiliki sarana/ peralatan penyimpanan dokumen yang lengkap

B. Program kegiatan sekolah

SD Negeri 4 Metro Timur memiliki program kegiatan sekolah seperti:

1. Memiliki program kegiatan sekolah yang lengkap.

2. Memiliki jadwal kegiatan sekolah sejalan dengan kalender kegiatan (kegiatan awal tahun, catur wulan dan semester).

3. Memiliki grafik pelaksanaan kalender pendidikan.

C. Jadwal pelajaran

SD Negeri 4 Metro Timur memiliki jadwal pelajaran sekolah seperti:

1. Memiliki kalender pendidikan

2. Memiliki daftar pembagian tugas guru

3. Memiliki jadwal pelajaran

D. Program supervisi kelas

SD Negeri 4 Metro Timur memiliki program supervisi kelas seperti:

1. Memiliki program supervisi kelas (rencana kerja dan jadwal)

2. Memiliki catatan/ data hasil supervisi kelas

Observasi ke

: II (dua)

Hari/ Tanggal: Selasa, 20 Maret 2007

Tempat Observasi : SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi : Data Statistik

E. Data statistik

SD Negeri 4 Metro Timur memiliki data statistik tentang:

1. Guru

2. Karyawan

3. Siswa

4. Prasarana dan Sarana

5. Perkembangan sekolah antara lain: perkembangan jumlah siswa, guru, karyawan, lulusan dan rata-rata nilai EBTA/ EBTANAS setiap tahun dan data lainnya.

F. Buku-buku catatan kegiatan

SD Negeri 4 Metro Timur memiliki buku-buku catatan kegiatan seperti:1. Memiliki buku notula rapat

2. Memiliki buku tamu

3. Memiliki buku laporan piket

Observasi ke

: III (tiga)

Hari/ Tanggal : Selasa, 27 Maret 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi : Administrasi Sekolah Secara Khusus

A. Adminstrasi Organisasi Sekolah

1. Struktur Organisasi Sekolah di SD Negeri 4 Metro Timur meliputi:

a. Memiliki bagan struktur organisasi sekolah

b. Memiliki uraian jabatan dan tugas yang tertuang dalam SK Kepala Sekolah

c. Memiliki petunjuk pelaksanaan kerja

d. Memiliki laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan jadwal minimla satu cawu

2. Struktur Organisasi Komite Sekolah di SD Negeri 4 Metro Timur meliputi:

a. Tersedia bagan struktur otganisasi komite sekolah

b. Tersedia deskripsi jabatan dan tugas komite sekolah

c. Tersedia petunjuk pelaksanaan kerja

d. Tersedia laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan jadwal

Semua data-data tersebut diatas dipegang oleh Kepala Sekolah.

Observasi ke

: IV (empat)

Hari/ Tanggal: Selasa, 3 April 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Sekolah Secara Khusus

B. Administrasi Siswa1. Perlengkapan administrasi siswa di SD Negeri 4 Metro Timur memiliki tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan administrasi siswa

2. Penerimaan siswa baru, memiliki buku daftar calon siswa baru.

3. Daftar Pribadi Siswa, meliputi:

a. Memiliki buku induk siswa

b. Memiliki buku kleper siswa

c. Memiliki buku mutasi siswa

d. Memiliki daftar kelas

e. Memiliki buku absen (daftar kehadiran) siswa

f. Memiliki buku rapor

Observasi ke

: V (lima)

Hari/ Tanggal: Selasa, 10 April 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi:Administrasi Sekolah Secara Khusus

C. Administrasi GuruPerlengkapan administrasi guru di SD Negeri 4 Metro Timur meliputi:

1. Tersedia tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan guru

2. Memiliki buku kurikulum / GBPP dan buku petunjuk teknis kurikulum

3. Memiliki daftar hadir siswa

4. Memiliki buku daftar nilai hasil belajar

5. Memiliki buku kumpulan soal tes yang telah dipakai

6. Memiliki buku pegangan guru dan buku pegangan siswa

7. Memiliki buku batas pengajaran

8. Memiliki buku analisis hasil evaluasi belajar siswa

9. Memiliki buku program perbaikan bagi para siswa yang mengalami kesulitan belajat dan program pengayaan bagi siswa yang telah mencapai standar keberhasilan.

Observasi ke

: VI (enam)

Hari/ Tanggal: Selasa, 17 April 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Sekolah Secara Khusus D. Administrasi Kepegawaian1. Perlengkapan administrasi pegawai di SD Negeri 4 Metro Timur meliputi:

a. Tersedia tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan administrasi pegawai

b. Tersedia petunjuk administrasi pegawai

c. Tersedia file pegawai lengkap dengan pas photo, SK, salinan ijazah,dll

2. Pengadministrasian pegawai di SD Negeri 4 Metro Timur meliputi:a. Memiliki buku induk pegawai

b. Memiliki DUK guru dan pegawai lainnya, berupa foto copi.

c. Memiliki buku kenaikan pangkat dan gaji pegawai, buku ini dipegang oleh Kepala Sekolah.

d. Memiliki daftar kartu cuti pegawai, juga dipegang oleh pegawai.

e. Memiliki buku daftar penilaian pekerjaan pegawai

f. Memiliki daftar hadir guru/pegawai dan lainnya.

3. Tenaga guru dan Tenaga lainnya

a. Memiliki perencanaan keperluan tenaga guru dan tenaga lainnya.

b. Memiliki bagan struktur yang sesuai dengan kegiatan sekolah.

c. Memiliki uraian tugas guru dan tenaga lainnya dan petunjuk pelaksanaan tugas

d. Memiliki daftar mutasi guru dan tenaga lainnya, semuanya daftar dipisahkan dengan daftar yang guru dan pegawai yang masih aktif.

e. Laporan dilakukan empat bulan sekali (P1)

Observasi ke

: VII (tujuh)

Hari/ Tanggal: Selasa, 24 April 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Sekolah Secara Khusus

E. Administrasi Surat Menyurat1. Perlengkapan administrasi surat menyurat

Perlengkapan administrasi surat menyurat di SD Negeri 4 Metro Timur memiliki tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan dan arsip yang tersimpan dalam lemari arsip yang berada di ruang kepala sekolah.

2. Pengadministrasian

Pengadministrasian di SD Negeri 4 Metro Timur memiliki agenda surat keluar dan surat masuk serta buku ekspedisi surat menyurat.Observasi ke

: VIII (delapan)

Hari/ Tanggal: Selasa, 1 Mei 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Sekolah Secara Khusus

F. Administrasi Keuangan1. Perlengkapan administrasi keuangan

a. Memiliki tempat khusus untuk menyimpan administrasi keuangan.

b. Memiliki alat hitung, misalnya kalkulator, mesin hitung (Komputer) dll.

c. Memiliki buku administrasi keuangan (RAPBS)

2. Menyusun RAPBS

a. Memiliki RAPBS yang telah disahkan oleh petugas yang berwenang.

b. Memiliki program penjabaran RAPBS.

Observasi ke

: IX (sembilan)

Hari/ Tanggal: Selasa, 8 Mei 2007

Tempat Observasi : SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Pengadministrasian Keuangan.

G. Pengadministrasian Keuangan di SD Negeri 4 Metro Timur diantaranya:

1. Memiliki catatan logistik (uang dan barang) sesuai mata anggaran dan dengan sumber dananya masing-masing, termasuk biaya persembahan, honor guru dan pajak.

2. Memiliki buku setoran ke Bank

3. Memiliki daftar penerimaan gaji/ honor guru dan tenaga lainnya, data ini masuk dalam RAPBS

4. Memiliki buku laporan keuangan, dilakukan setiap enam bulan sekali, tetapi apabila mendadak maka dilakukan sebulan sekali.

Observasi ke

: X (sepuluh)

Hari / Tanggal: Selasa, 15 Mei 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Bimbingan Penyuluhan

H. Administrasi Bimbingan Penyuluhan

1. Perlengkapan administrasi BP di SD Negeri 4 Metro Timur, diantaranya :

a. Memiliki tempat khusus untuk menyimpan administrasi BP

b. Memiliki sarana yang diperlukan untuk administrasi BP.

2. Pengadministrasian BP di SD Negeri 4 Metro Timur, diantaranya:a. Memiliki data pribadi setiap siswa

b. Memiliki buku catatan kasus dan penyelesaiannya.

c. Memiliki peta kelas dan peta siswa.Observasi ke

: XI (sebelas)

Hari / Tanggal: Selasa, 22 Mei 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Perlengkapan

I. Administrasi Perlengkapan

1. Perlengkapan administrasi prasarana dan sarana di SD Negeri 4 Metro Timur, meliputi:

a. Memiliki tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan administrasi sarana dan prasarana

b. Memiliki tempat menyimpan barang/ peralatan yang rapi dan bersih.

c. Memiliki daftar usulan kegiatan.

2. Perencanaan kebutuhan sarana dan Prasarana di SD Negeri 4 Metro Timur, meliputi:

a. Memiliki sarana kebutuhan dan rencana pengadaaannya.

b. Memiliki rencana pemeliharaan atau perawatannya.

3. Pengadministrasian perlengkapan di SD Negri 4 Metro Timur, meliputi:a. Memiliki daftar seluruh inventaris sekolah, kartu persediaan barang.

b. Memiliki daftar inventaris untuk setiap orang, yaitu buku pedoman anak dalam pembelajaran.

c. Belum memiliki daftar penghapusan inventaris.

d. Memiliki barang inventaris yang telah diberi nomor kode barang sesuai dengan ketentuannya.

e. Memiliki kartu riwayat inventaris barang, termasuk barang yang masuk dan keluar.

f. Memiliki buku persediaan barang.

Observasi ke

: XII (dua belas)

Hari/ Tanggal: Selasa, 27 Mei 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi KeterampilanJ. Administrasi Keterampilan

1. Perlengkapan administrasi keterampilan di SD Negeri 4 Metro Timur meliputi sebagai berikut:a. Memiliki tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan administrasi keterampilan.

b. Memiliki sarana administrasi keterampilan lainnya, seperti berkebun, menanam tanaman hias, pagar hidup, apotek hidup, dll.

2. Pengadministrasian sarana dan prasarana keterampilan di SD Negeri 4 Metro Timur, meliputi:

a. Memiliki daftar peralatan keterampilan, daftar ini terdapat pada kelas masing-masing.

b. Memiliki daftar bahan praktek, seperti jadwal kegiatan dalam pelajaran KTK.

c. Tidak memiliki catatan penggunaan alat dan pemakaian bahan.

3. Pengadministrasian kegiatan keterampilan di SD Negeri 4 Metro Timur, meliputi:

a. Memiliki jadwal kegiatan praktek, tidak secara tertulis tetapi selalu dilaksanakan.

b. Memiliki catatan hasil kegiatan siswa.Observasi ke

: XIII (tiga belas)

Hari/ Tanggal: Selasa, 4 Juni 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Perpustakaan.

K. Administrasi Perpustakaan

1. Perlengkapan administrasi perpustakaan di SD Negeri 4 Metro Timur antara lain:

a. Memiliki tempat khusus untuk menyimpan perlengkapan administrasi perpustakaan.

b. Memiliki sarana perpustakaan (rak buku, meja, dan kursi baca)

c. Program pengembangan perpustakaan.

d. Memiliki program kerja pengembangan perpustakaan.

e. Memiliki rencana kegiatan sebagai penjabaran program kerja.

2. Pengadministrasian perpustakaan di SD Negeri 4 Metro Timur antara lain:

a. Memiliki buku catatan/daftar keseluruhan buku yang ada.b. Memiliki katalog

c. Memiliki kartu buku.

d. Memiliki kartu anggota perpustakaan.

e. Memiliki buku daftar peminjam.

f. Memiliki buku peminjaman

g. Memiliki buku daftar penghapusan barang inventaris perpustakaan.

Observasi ke

: XIV (empat belas)

Hari/ Tanggal: Selasa, 11 Juni 2007

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Administrasi Hubungan dengan Masyarakat/ Dunia Usaha

L. Administrasi Hubungan dengan Masyarakat. 1. Program kerjasama dengan masyarakat/ dunia usaha SD Negeri 4 Metro Timur tidak memiliki program kerjasama sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha.

2. Pengadministrasian program kerjasama sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha, antara lain:

a. Tidak memiliki dokumen kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha.

b. Tidak memiliki daftar unit usaha, tokoh budaya dan seni yang ada di lingkungan sekolah.

c. Tidak memiliki jadwal kegiatan

d. Tidak memiliki data siswa yang mengikuti kegiatan.

e. Tidak memiliki laporan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha.

Hal ini dikarenakan untuk sekolah dan masyarakat tidak lagi menggunakan baiaya sendiri melainkan mendapatkan bantuan dari Pemerintah yaitu berupa BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan DAK

2.3 SEMESTER IIIObservasi ke

: I (satu)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Penataan Lingkungan Fisik dan Psiko Sosial Kelas I

A. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Guru harus dapat menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan pendidikan peserta didik.

1. Penataan tempat duduk siswa

Penataan/ pengaturan tempat duduk siswa di kelas I (satu) menggunakan pola berderet atau berbaris-berjajar, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

Penataan tempat duduk seperti diatas adalah pengaturan tempat duduk paling populer. Guru mengatur tempat duduk seperti diatas disesuaikan menurut tinggi pendeknya siswa. Siswa yang tinggi duduk dibelakang sedangkan siswa yang pendek duduk didepan. Dikarenakan ada siswa yang tidak dapat melihat jarak jauh maka siswa tersebut ditempatkan dibagian paling depan.

Biasanya pada siswa kelas I (satu) masih sering didominasi dengan kegiatan bermain sendiri, siswa yang sering ribut atau berbuat gaduh juga didudukkan dideretan paling depan tanpa menghiraukan tinggi badannya.

2. Penataan/ penempatan barang-barang yang ada diruangan kelas.

Di kelas I (satu) terdapat berbagai macam barang yang mendukung proses pembelajaran seperti lemari buku/ rak buku yang terletak disamping meja guru yang berisi bermacam-macam buku pelajaran yang diperlukan siswa, tinggi lemari buku tersebut kurang lebih 1,5 meter sehingga memudahkan siswa untuk mengambilnya, terdapat 2 papan tulis (white board) lengkap dengan spidol dan penghapusnya. Di bagian atas tepat diatas papan tulis terdapat seperangkat alat pembelajaran seperti Televisi dan DVD Player guna membantu proses pembelajaran. TV dan DVD Player tersebut diletakkan disebuah kotak yang terbuat dari besi yang dapat dikunci dan dibuka pada saat diperlukan sehingga meminimalisasi terhadap pencurian. Di bagian belakang tempat duduk siswa terdapat papan untuk menempel hasil karya siswa seperti lukisan, gambar, dan lain-lain. Alat kebersihan seperti sapu ijuk, sapu lidi dll tersusun rapi pada tempatnya. Di depan kelas terdapat tempat sampah dan rak sepatu untuk meletakkan sepatu siswa ketika akan masuk kelas. Selama pembelajaran didalam kelas siswa tidak mengenakan sepatu, karena untuk menjaga kebersihan lantai kelas. Disetiap akhir pembelajaran atau berakhirnya pembelajaran guru dan siswa kelas I (satu) selalu membersihkan kelas sehingga kelas selalu dalam keadaan bersih.

B. Lingkungan Psiko-Sosial Kelas

Lingkungan psiko-sosial kelas merupakan persyaratan atau perilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antara siswa yang baik di kelas, yaitu:

Guru kelas I (satu) termasuk guru yang sabar sehingga disukai siswa, sangat familiar dengan siswa. Karena siswa kelas I (satu) masih memerlukan perhatian khusus sehingga untuk kelas I sebaiknya dipilih guru yang benar-benar sabar dan telaten.

Guru memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya. Guru juga menunjukkan keakraban dengan siswa dalam batasan hubungan guru dan siswa, dengan terciptanya hubungan baik guru-siswa diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Guru selalu berusaha untuk bersikap positif terhadap pertanyaan atau pendapat siswa.

Observasi ke

: II (dua)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Penataan Lingkungan Fisik dan Psiko-Sosial Kelas II

A. Lingkungan Fisik

1. Penataan tempat duduk siswa

Karena siswa kelas II memulai kegiatan belajar mengajar setelah siswa kelas I selesai mengikuti pembelajaran (bergantian kelas) maka penataan tempat duduknya pun mengikuti penataan tempat duduk pada siswa kelas I yaitu pola berderet atau berbaris-berjajar.

Pengaturan tempat duduk seperti ini sebenarnya mengurangi keleluasaan belajar siswa. Posisi guru membuat dirinya mempunyai otoritas mutlak dan memberikan pengaruh langsung yang besar kepada siswa. Akhirnya siswa menjadi terlalu tergantung tidak ada kelompok kerja yang dapat dilakukan dan komunikasi antar siswa menjadi terbatas.

2. Penataan/penempatan barang-barang yang ada diruangan kelas.

Untuk penataan/ penempatan barang-barang yang ada diruangan kelas II ini tidak jauh berbeda dengan penataan/ penempatan barang-barang yang ada diruangan kelas I, karena siswa kelas I dan kelas II menggunakan kelas yang sama/ bergantian kelas. Hanya yang membedakan pada lemari buku. Lemari buku dikelas I/II ada 2, karena buku pelajaran kelas I dan kelas II berbeda dan tidak mungkin ditempatkan pada 1 lemari buku, karena akan mempersulit siswa dalam mencarinya. Sedangkan untuk tinggi lemari sama dan lain-lainnya juga sama.

B. Lingkungan Psiko-Sosial KelasPerilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antara siswa yang baik di kelas II antara lain sikap guru ketika menghadapi siswa yang terlambat masuk kelas tetap sabar, tetapi tegas dan memberikan hukuman kecil sehingga membuat siswa itu jera dan tidak mengulanginya kembali. Kesabaran guru kelas II membuat guru disukai siswa. Setiap guru dianjurkan untuk membina hubungan baik dengan siswanya. Dengan terciptanya hubungan baik guru dan siswa diharapkan siswa selalu realistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya, dan semua itu sudah dilakukan oleh guru kelas II kepada siswanya.

Begitu pula dengan sikap guru yang selalu bersikap positif terhadap pertanyaan atau pendapat siswa, sabar, teguh dan tegas. Walau ada beberapa siswa yang cukup agresif, suka bermain pada waktu belajar, suka mengganggu teman dan kurang memperhatikan penjelasan guru, seorang guru harus tetap sabar menghadapi anak-anak seperti itu. Sebaiknya anak-anak seperti itu harus mendapatkan perhatian khusus, guru harus menggunakan pendekatan sehingga siswa tersebut mau mendengarkan nasehat guru agar menjadi anak yang baik.

Observasi ke

: III (tiga)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Penataan Lingkungan Fisik dan Psiko-Sosial Kelas III

A. Lingkungan Fisik

Kondisi dan lingkungan fisik hendaknya menjadi perhatian dan kepedulian guru agar siswa dapat belajar secara optimal.

1. Penataan tempat duduk siswa

Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka. Dengan posisi seperti itu, guru sekaligus dapat mengontrol tingkah laku peserta didik. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran pengaturan proses pembelajaran. Di kelas III SD Negeri 4 Metro Timur penataan tempat duduk siswa menggunakan pola berderet atau berbaris-berjajar.

2. Penataan/ penempatan barang-barang yang ada diruangan kelas III

Dari pintu masuk kelas III, terlihat meja guru terletak di sudut bagian depan tepat bersebelahan dengan lemari buku/ rak buku, lemari buku dapat dikunci dan dibuka setiap saat, berisi buku pelajaran yang dibutuhkan siswa, absen, daftar nilai, dan lain-lain. Terdapat 2 buah papan tulis (white board) lengkap dengan spidol dan penghapusnya letaknya berhadapan dengan siswa. Disudut atas tepat diatas white board terdapat TV dan DVD Player didalam kotak besi lengkap dengan kuncinya. Dibagian belakang tempat duduk siswa terdapat tempat untuk menyimpan alat-alat kebersihan seperti sapu ijuk, sapu lidi, dll. Kemudian papan untuk menempel hasil karya siswa terletak di tembok belakang tempat duduk siswa. Tempat cuci tangan dan lap tangan terletak diluar kelas, selain itu ada tempat sampah dan rak sepatu untuk meletakkan sepatu siswa.

B. Lingkungan Psiko-Sosial Kelas

Merupakan persyaratan atau perilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antara siswa yang baik didalam kelas antara lain:

1. Disukai siswa

Perilaku guru yang disukai siswa diantaranya, dalam menyampaikan materi diselingi dengan canda tawa, sehingga pembelajaran tidak membosankan, guru bersikap adil kepada siapa saja baik kepada siswa yang pandai maupun kepada siswa yang kurang pandai sehingga semua siswa mendapat perlakuan yang sama.

2. Memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya.

Guru memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya.

3. Akrab dengan siswa dalam batasan hubungan guru siswa.

Guru kelas III terlihat akrab dengan siswa, sehingga tercipta hubungan yang baik antara siswa dan guru, siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Keakraban siswa dan guru terlihat pada waktu istirahat antara guru dan siswa saling searing atau cerita tentang masalah pribadinya, karena di SD belum ada penanganan khusus tentang bimbingan konseling (BK). Biasanya dengan wali kelas atau dengan guru mata pelajaran agama islam.

4. Bersikap positif terhadap pertanyaan atau pendapat siswa, sabar, teguh, dan tegas.

Setiap pertanyaan atau pendapat yang dikemukakan siswa, guru sedapat mungkin bersikap positif, sabar, teguh dan tegas. Biasanya guru memancing para siswanya untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat sehingga siswa ikut aktiv dalam proses pembelajaran.

Observasi ke

: IV (empat)

Hari/ Tanggal :

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Penataan Lingkungan Fisik dan Psiko-Sosial Kelas IV

A. Lingkungan Fisik

Kondisi dan lingkungan fisik yang perlu menjadi perhatian dan kepedulian dalam menunjang terciptanya pembelajaran diantaranya ruangan tempat belajar peserta didik harus memungkinkan para peserta didik dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan, sehingga tidak saling mengganggu satu sama lainnya pada saat terjadi aktivitas pembelajaran. Hal ini juga bergantung pada :

1. Penataan tempat duduk siswa

Penataan tempat duduk siswa di kelas IV menerapkan pola susunan berkelompok, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

Pola ini mengatur tempat duduk siswa secara berkelompok. Guru membagi satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa, jumlah siswa kelas IV ada 30 siswa jadi terdapat 5 kelompok belajar. Cara ini memungkinkan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan dapat berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya secara bebas. Pola ini memudahkan siswa untuk bekerja sama dan saling menolong satu sama lain sebagai teman sebaya.

Bila tujuan pembelajaran atau guru menghendaki para siswa mengerjakan secara berkelompok atau memecahkan masalah secara bersama-sama, maka susunan pengaturan tempat duduk berkelompok ini akan lebih tepat.

2. Penataan/ penempatan barang-barang yang ada di ruangan kelas.

Dari pintu masuk kelas IV, terlihat meja guru terletak di sudut bagian depan tepat bersebelahan dengan lemari buku/ rak buku, lemari buku dapat dikunci dan dibuka setiap saat, berisi buku pelajaran yang dibutuhkan siswa, absen, daftar nilai, dan lain-lain. Terdapat 2 buah papan tulis (white board) lengkap dengan spidol dan penghapusnya letaknya berhadapan dengan siswa. Disudut atas tepat diatas white board terdapat TV dan DVD Player didalam kotak besi lengkap dengan kuncinya. Dibagian belakang tempat duduk siswa terdapat tempat untuk menyimpan alat-alat kebersihan seperti sapu ijuk, sapu lidi, dll. Kemudian papan untuk menempel hasil karya siswa terletak di tembok belakang tempat duduk siswa. Disetiap sudut bagian depan kelas IV terdapat pot bunga beserta bunga hidup untuk menambah keindahan dan kesegaran kelas sehingga membuat siswa betah didalam kelas dan dapat menerima pelajaran dengan baik. Tempat cuci tangan dan lap tangan terletak diluar kelas, selain itu ada tempat sampah dan rak sepatu untuk meletakkan sepatu siswa.

B. Lingkungan Psiko-Sosial Kelas

Merupakan persyaratan atau perilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antara siswa yang baik di kelas, diantara guru yang disukai siswa di kelas IV kurang dibandingkan dengan pada siswa kelas I, II, III, para guru mulai cuek, biasanya setelah memberikan materi pembelajaran ada guru yang keluar kelas tidak mengawasi peserta didiknya dalam mengerjakan tugas, terlihat guru malah mengobrol dengan rekan kerjanya. Guru cukup akrab dengan siswa tetap dalam batasan hubungan antara guru dan siswa. Pada saat siswa bertanya atau mengemukakan pendapat guru selalu bersikap positif, sabar, dan tegas.

Observasi ke

: V (lima)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Penataan Lingkungan Fisik dan Psiko-Sosial Kelas V

A. Lingkungan Fisik

1. Penataan tempat duduk siswa

Penataan tempat duduk siswa di kelas V menggunakan pola susunan berkelompok. Pola ini mengatur tempat duduk siswa secara berkelompok. Guru membagi satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa, jumlah siswa kelas V ada 30 siswa jadi terdapat 5 kelompok belajar. Cara ini memungkinkan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan dapat berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya secara bebas. Pola ini memudahkan siswa untuk bekerja sama dan saling menolong satu sama lain sebagai teman sebaya.

Bila tujuan pembelajaran atau guru menghendaki para siswa mengerjakan secara berkelompok atau memecahkan masalah secara bersama-sama, maka susunan pengaturan tempat duduk berkelompok ini akan lebih tepat.

2. Penataan/ penempatan barang-barang yang ada di ruangan kelasDari pintu masuk kelas V, terlihat meja guru terletak di sudut bagian depan tepat bersebelahan dengan lemari buku/ rak buku, lemari buku dapat dikunci dan dibuka setiap saat, berisi buku pelajaran yang dibutuhkan siswa, absen, daftar nilai, dan lain-lain. Terdapat 2 buah papan tulis (white board) lengkap dengan spidol dan penghapusnya letaknya berhadapan dengan siswa. Disudut atas tepat diatas white board terdapat TV dan DVD Player didalam kotak besi lengkap dengan kuncinya. Dibagian belakang tempat duduk siswa terdapat tempat untuk menyimpan alat-alat kebersihan seperti sapu ijuk, sapu lidi, dll. Kemudian papan untuk menempel hasil karya siswa terletak di tembok belakang tempat duduk siswa. Disetiap sudut bagian depan kelas V terdapat pot bunga beserta bunga hidup untuk menambah keindahan dan kesegaran kelas sehingga membuat siswa betah didalam kelas dan dapat menerima pelajaran dengan baik. Tempat cuci tangan dan lap tangan terletak diluar kelas, selain itu ada tempat sampah dan rak sepatu untuk meletakkan sepatu siswa.

B. Lingkungan Psiko-Sosial Kelas

Merupakan persyaratan atau perilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antara siswa yang baik di kelas diantaranya guru-guru tertentu saja yang disukai siswa. Di kelas V sikap guru lebih menekankan kepada sikap demokratis, karena dengan demikian lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan siswa dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai. Sikap ini dapat membantu menciptakan iklim yang menguntungkan bagi terciptanya kondisi belajar mengajar optimal. Siswa akan belajar secara produktif baik pada saat diawasi guru maupun tanpa diawasi guru.

Pembinaan hubungan baik antara siswa dan guru terlihat di kelas V. Dengan terciptanya hubungan baik guru dan siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimistik, realistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya.

Observasi ke

: VI (enam)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Penataan Lingkungan Fisik dan Psiko Sosial Kelas VI

A. Lingkungan Fisik

Kondisi dan lingkungan fisik yang perlu menjadi perhatian dan kepedulian dalam menunjang terciptanya pembelajaran diantaranya ruangan tempat belajar peserta didik harus memungkinkan para peserta didik dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan, sehingga tidak saling mengganggu satu sama lainnya pada saat terjadi aktivitas pembelajaran. Hal ini juga bergantung pada :

1. Penataan tempat duduk siswa

Penataan tempat duduk siswa di kelas VI menggunakan pola susunan berkelompok Pola ini mengatur tempat duduk siswa secara berkelompok. Guru membagi satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa, jumlah siswa kelas VI ada 30 siswa jadi terdapat 5 kelompok belajar. Cara ini memungkinkan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan dapat berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya secara bebas. Pola ini memudahkan siswa untuk bekerja sama dan saling menolong satu sama lain sebagai teman sebaya.

Bila tujuan pembelajaran atau guru menghendaki para siswa mengerjakan secara berkelompok atau memecahkan masalah secara bersama-sama, maka susunan pengaturan tempat duduk berkelompok ini akan lebih tepat.

2. Penataan/ penempatan barang-barang yang ada diruangan kelas (lemari buku/ rak buku, meja guru dll)

Papan tulis cukup besar dan permukaan dasarnya rata. Warna papan tulis putih (white board). Papan tulis ditempatkan didepan kelas dan mendapat cukup cahaya untuk penerangan, penempatan papan tulis dikelas VI tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Meja, kursi guru ditempatkan didepan sebelah kanan meja para siswa. Meja, kursi siswa ditata berkelompok kebelakang, tiap meja kursi siswa diisi/ ditempati dua orang siswa. Lemari kelas ditempatkan disamping depan sebelah meja/ kursi guru. Jadwal pelajaran ditempatkan/ ditempel disamping sebelah kanan papan tulis. Daftar jadwal tersebut terbuat dari kertas manila. Papan absensi ditempatkan disebelah kiri papan tulis. Daftar piket siswa ditempatkan di dinding samping kiri. Daftar ini memuat nama-nama para siswa yang bertugas menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan setiap harinya, seperti menyiapkan kapur tulis, membersihkan papan tulis.

Kalender pendidikan ditempatkan di dinding samping kanan. Gambar Presiden, Wakil Presiden, dan lambang Garuda Pancasila ditempatkan di depam kelas di atas papan tulis. Tempat cuci tangan dan lap tangan ditempatkan didepan kelas dekat pintu masuk. Tempat sampah ditempatkan di sudut kelas. Sapu dan alat pembersih yang lain harus tersedia dikelas dan diletakkan ditempat yang agak tersembunyi.

B. Lingkungan Psiko-Sosial Kelas VI

Merupakan persyaratan atau perilaku guru yang dapat menunjang terciptanya hubungan antara siswa yang baik dikelas diantaranya guru menekankan sikap demokratis tetapi terkadang guru bersikap otoriter sehingga membuat siswa hanya akan aktif kalau ada guru dan kalu guru tidak mengawasi maka semua aktivitas menjadi menurun. Hal ini yang membuat guru kurang disukai oleh siswa. Aktivitas proses belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut sangat banyak perhatian dari guru.

Sikap guru di kelas VI dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Karena kalau guru keras dan kasar kepada siswa, tidak membuat siswa tersebut berubah akan tetapi semakin sulit dikendalikan. Kalaupun guru terpaksa membenci, sebaiknya bencilah tingkah laku siswa dan bukan membenci siswanya itu sendiri. Terimalah siswa dengan hangat sehingga ia insyaf akan kesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.

Observasi ke

: VII (tujuh)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas I

A. Peran guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga guru berusaha agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru.

Peran guru sebagai pengajar di kelas I sudah cukup memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaiakn tujuan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa tahu untuk apa peserta didik belajar. Selain dari itu juga guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Apalagi murid kelas I masih memerlukan perhatian khusus guru.

B. Peran guru sebagai manajer.

Peran guru sebagai manajer di kelas 1 diantaranya:

Guru sudah menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa, menunjukkan semangat mengajar guru kelas 1 harus selalu energik, karena apabila guru kelas 1 tidak semangat peserta didik juga ikut kurang bersemangat.

Ketika murid menulis guru membimbing murid misalnya cara memegang pensil ketika menulis, murid kelas satu masih banyak yang belum benar dalam memegang pensil. Guru harus telaten membimbing peserta didik, dengan cara tangan kanan berfungsi untuk menulis (jika siswa tidak kidal), tangan kiri digunakan untuk menekan buku agar tidak bergeser. Jari-jari tangan kanan memegang. Pensil diletakkan diantara ibu jari telunjuk. Ujung ibu jari, telunjuk dan jari tengah menekan pensil muncul diantara ketiga ujung jari. Guru menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplim. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerjasama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil karyanya, misalnya dengan memberikan nilai, skor atau reward sehingga membuat peserta didik puas dan termotivasi untuk melakukan pembelajaran berikutnya.

Observasi ke

: VIII (delapan)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas IIA. Peran guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga guru berusaha agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru dan memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik seperti yang diharapkan oleh sekolah.

Peran guru sebagai pengajar di kelas 2 sudah cukup memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa tahu untuk apa peserta didik belajar, melakukan apersepsi seperti mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharai-hari, atau dengan bercerita. Dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah cukup baik yaitu menyampaikan pembelajaran secara runtut dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Selain dari itu juga guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Dikelas 2 guru mengembangkan kelas yang demokratis. Dalam suasana kelas yang demokratis siswa diharapkan diperlakukan sebagai orang yang bertanggung jawab, individu yang mempunyai harga diri, yang mampu membuat keputusan dan memcahkan persoalan dengan terampil. Kelas yang demokratis, dapat mengembangkan suasana saling mempercayai antara guru dan siswa.

B. Peran guru sebagai manajer.

Peran guru sebagai manajer di kelas 2 diantaranya:

Guru sudah menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa, menunjukkan semangat mengajar

Guru menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerjasama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil karyanya, misalnya dengan memberikan nilai, skor atau reward sehingga membuat peserta didik puas dan termotivasi untuk melakukan pembelajaran berikutnya.

Observasi ke

: IX (sembilan)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas III

A. Peran guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga guru berusaha agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru dan memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik seperti yang diharapkan oleh sekolah.

Peran guru sebagai pengajar di kelas 3 sudah cukup memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa tahu untuk apa peserta didik belajar, melakukan apersepsi seperti mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharai-hari, atau dengan bercerita. Dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah cukup baik yaitu menyampaikan pembelajaran secara runtut dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Selain dari itu juga guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Dikelas 3 guru mengembangkan kelas yang demokratis. Dalam suasana kelas yang demokratis siswa diharapkan diperlakukan sebagai orang yang bertanggung jawab, individu yang mempunyai harga diri, yang mampu membuat keputusan dan memcahkan persoalan dengan terampil. Kelas yang demokratis, dapat mengembangkan suasana saling mempercayai antara guru dan siswa.

B. Peran guru sebagai manajer.

Peran guru sebagai manajer di kelas 3 diantaranya:

Guru sudah menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa, menunjukkan semangat mengajar

Guru menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerjasama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil karyanya, misalnya dengan memberikan nilai, skor atau reward sehingga membuat peserta didik puas dan termotivasi untuk melakukan pembelajaran berikutnya.

Observasi ke

: X (sepuluh)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas IV

A. Peran guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga guru berusaha agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru dan memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik seperti yang diharapkan oleh sekolah.

Peran guru sebagai pengajar di kelas 4 sudah cukup memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa tahu untuk apa peserta didik belajar, melakukan apersepsi seperti mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharai-hari, atau dengan bercerita. Dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah cukup baik yaitu menyampaikan pembelajaran secara runtut dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Selain dari itu juga guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Dikelas 4 guru mengembangkan kelas yang demokratis. Dalam suasana kelas yang demokratis siswa diharapkan diperlakukan sebagai orang yang bertanggung jawab, individu yang mempunyai harga diri, yang mampu membuat keputusan dan memcahkan persoalan dengan terampil. Kelas yang demokratis, dapat mengembangkan suasana saling mempercayai antara guru dan siswa.

B. Peran guru sebagai manajer.

Peran guru sebagai manajer di kelas 4 diantaranya:

Guru sudah menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa, menunjukkan semangat mengajar

Guru menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerjasama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil karyanya, misalnya dengan memberikan nilai, skor atau reward sehingga membuat peserta didik puas dan termotivasi untuk melakukan pembelajaran berikutnya.

Observasi ke

: XI (sebelas)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas V

A. Peran guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga guru berusaha agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru dan memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik seperti yang diharapkan oleh sekolah.

Peran guru sebagai pengajar di kelas 5 sudah cukup memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa tahu untuk apa peserta didik belajar, melakukan apersepsi seperti mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharai-hari, atau dengan bercerita. Dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah cukup baik yaitu menyampaikan pembelajaran secara runtut dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Selain dari itu juga guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Dikelas 5 guru mengembangkan kelas yang demokratis. Dalam suasana kelas yang demokratis siswa diharapkan diperlakukan sebagai orang yang bertanggung jawab, individu yang mempunyai harga diri, yang mampu membuat keputusan dan memcahkan persoalan dengan terampil. Kelas yang demokratis, dapat mengembangkan suasana saling mempercayai antara guru dan siswa.

B. Peran guru sebagai manajer.

Peran guru sebagai manajer di kelas 5 diantaranya:

Guru sudah menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa, menunjukkan semangat mengajar

Guru menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerjasama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil karyanya, misalnya dengan memberikan nilai, skor atau reward sehingga membuat peserta didik puas dan termotivasi untuk melakukan pembelajaran berikutnya.

Observasi ke

: XII (dua belas)

Hari/ Tanggal:

Tempat Observasi: SD Negeri 4 Metro Timur

Materi Observasi: Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas VI

A. Peran guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu juga guru berusaha agar peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru dan memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik seperti yang diharapkan oleh sekolah.

Peran guru sebagai pengajar di kelas 6 sudah cukup memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa sehingga siswa tahu untuk apa peserta didik belajar, melakukan apersepsi seperti mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan seharai-hari, atau dengan bercerita. Dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah cukup baik yaitu menyampaikan pembelajaran secara runtut dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Selain dari itu juga guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan belajar mengajar dikelas. Dikelas 6 guru mengembangkan kelas yang demokratis. Dalam suasana kelas yang demokratis siswa diharapkan diperlakukan sebagai orang yang bertanggung jawab, individu yang mempunyai harga diri, yang mampu membuat keputusan dan memcahkan persoalan dengan terampil. Kelas yang demokratis, dapat mengembangkan suasana saling mempercayai antara guru dan siswa.

B. Peran guru sebagai manajer.

Peran guru sebagai manajer di kelas 6 diantaranya:

Guru sudah menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa, menunjukkan semangat mengajar

Guru menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran yang efektif. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerjasama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil karyanya, misalnya dengan memberikan nilai, skor atau reward sehingga membuat peserta didik puas dan termotivasi untuk melakukan pembelajaran berikutnya.

2.4 Semester IV

Hasil Observasi Program Pengenalan Proses Pembelajaran Kompetensi Akademik (P4KA) S-1 PGSD UPP Metro Semester Genap (IV)

1. Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas I s.d. VI

Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas I. Siswa kelas I masuk pada pukul 06.45. Sebelum masuk kelas siswa I baris dipimpin oleh ketua kelas dan guru menunggu didepan kelas. Pada saat pembelajaran siswa belum aktif, lebih banyak diam karena belum terbiasa dengan lingkungan belajar yang baru. Saat istirahat siswa kelas satu hanya bermain di depan kelas dan teras kelasnya. Saat pulang siswa langsung pulang, sebagian besar dijemput oleh wali murid.Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas II. Siswa kelas dua masuk kelas setelah siswa kelas I pulang, siswa baris didepan kelas dengan dipimpin oleh ketua kelas, dan guru yang mengajar menunggu di depan pintu, siswa masuk salim dengan guru. Saat dikelas siswa sudah dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan sekolah. Ada siswa yang memperhatikan guru, bermain dengan teman, bahakan ada siswa yang asyik bermain sendiri. Saat istirahat siswa berhamburan keluar kelas, ada yang bermain dihalaman sekolah, ada yang pergi ke kantin dan ada yang mengunjungi perpustakaan. Saat pulang siswa kelas II ada yang langsung pulang, ada yang bermain lagi di halaman sekolah, bahkan ada yang menuju kelas lain yang belum pulang.

Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas III. Siswa kelas III masuk kelas pada pukul 06.45, seluruh siswa berbaris di depan kelas masing-masing untuk baris sebelum masuk kelas. Saat pembelajaran sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru, namun masih ada siswa yang bermain, menggangu teman lain dan melakukan hal yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran. Jika sudah tidak kondusif guru mengingatkan siswa untuk kembali fokus pada pembelajaran. Saat istirahat, siswa ada yang kekantin, perpustakaan, bermain di halaman sekolah, ngobrol didalam kelas. Saat pembelajaran berakhir, sebagian siswa langsung pulang, ada yang dijemput, ada yang bersepeda, ada pula yang berjalan kaki. Namun masih ada siswa yang tidak langsung pulang, tetapi bermain terlebih dahulu du lingkungan sekolah.

Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas IV. Siswa kelas IV masuk kelas pada pukul 06.45, sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas. Di kelas IV pembelajaran sudah cukup kondusif, namun masih ada siswa yang hiperaktif, menganggu temanya yang lain sehingga tidak fokus pada pembelajaran. Ada juga siswa yang asyik ngobrol bersama teman sebangku sehingga guru perlu mengingatkan. Pada saat istirahat sebagian siswa keluar kelas, ada siswa yang ke kantin, bermain di halaman sekolah, bahkan bermain di lapangan depan sekolah. Namun ada juga siswa yang berada di dalam kelas yang hanya duduk-duduk dan mengobrol bersama temanya. Setelah pulang dari sekolah siswa kelas IV sebagian besar pulang ke rumah masing-masing, dan siswa yang bertugas piket membersihkan kelas terlebih dahulu.

Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas V. Siswa kelas V masuk kelas sama seperti siswa SD Negeri 4 Metro Timur pada umumnya, siswa berbaris sebelum masuk kelas. Di kelas, siswa kelas V lebih dapat di kondisikan sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat gangguan-gangguan seperti siswa yang usil menggangu temanya. Pada saat istirahat siswa kelas V sebagian besar keluar kelas, ada yang ke kantin, ada yang bermain di halaman sekolah, dan bermain bersama siswa lainnya. Setelah pulang sekolah, sebagian besar siswa pulang kerumah masing-masing, kecuali siswa yang bertugas piket, sebelum pulang membersihkan kelas terlebih dahulu.

Mengobservasi sikap dan perilaku siswa, sebelum masuk kelas di dalam kelas (pada saat pembelajaran berlangsung), setelah keluar dari kelas (pada saat istirahat dan waktu pelajaran berakhir/pulang) di kelas VI. Siswa kelas VI masuk kelas pada pukul 06.45, seluruh siswa berbaris di depan kelas masing-masing untuk baris sebelum masuk kelas. Di kelas VI pembelajaran sudah cukup kondusif, namun masih ada siswa yang hiperaktif, menganggu temanya yang lain sehingga tidak fokus pada pembelajaran. Ada juga siswa yang asyik ngobrol bersama teman sebangku sehingga guru perlu mengingatkan. Saat pembelajaran sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru, namun masih ada siswa yang bermain, menggangu teman lain dan melakukan hal yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran. Jika sudah tidak kondusif guru mengingatkan siswa untuk kembali fokus pada pembelajaran. Saat istirahat, siswa ada yang kekantin, perpustakaan, bermain di halaman sekolah, ngobrol didalam kelas. Saat pembelajaran berakhir, sebagian siswa langsung pulang, ada yang dijemput, ada yang bersepeda, ada pula yang berjalan kaki. Namun masih ada siswa yang tidak langsung pulang, tetapi bermain terlebih dahulu du lingkungan sekolah. sebagian besar siswa pulang kerumah masing-masing, kecuali siswa yang bertugas piket, sebelum pulang membersihkan kelas terlebih dahulu.

2. Mengobservasi kegiatan/pelaksanaan upacara

Upacara di SD Negeri 4 Metro Timurdilaksanakan setiap hari Senin dan hari-hari besar kenegaraan. Upacara di mulai pada pukul 06.15 dengan peserta upacara yaitu seluruh warga sekolah. Petugas upacara adalah siswa kelas IV, V, atau VI yang bertugas secara bergantian setiap minggunya. Pembina upacara adalah guru, kepala sekolah sebagai pembina upacara pada awal bulan. Upacara selesai sekitar pukul 07.00 dan siswa kembali ke kelas masing-masing untuk menerima pelajaran.

3. Mengobservasi kegiatan/pelaksanaan senam

Senam di SD Negeri 4 Metro Timur dilaksanakan rutin setiap hari Jumat pukul 06.15. Senam dilaksanakan di lapangan sepakbola yang berada tepat di depan Sekolah. Senam dipimpin oleh guru dan siswa kelas VI yang sudah terlatih. Jenis senam yang digunakan adalah Senam Ria Anak Indonesia. Senam berakhir pukul 08.00 dan seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pembelajaran selanjutnnya.

4. Mengobservasi kegiatan/pelaksanaan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri 4 Metro Timur adalah kegitan Pramuka. Kegiatan ini dilaksanakan rutin 2 kali sebulan pada hari minggu. Kegiatan ini dikuti oleh seluruh siswa yang berminat mengikuti kegiatan pramuka. Pada tiap pelantikan anggota baru, diadakan perkemahan Sabtu Minggu yang diadakan di sekolah.

* * * * * * * *

* * * * * * * *

* * * * * * * *

PAGE