obat2
-
Upload
anindya-savira-larasati -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of obat2
-
8/19/2019 obat2
1/11
Agonis β2
Salbutamol (Ventolin®, Asmacare®)
• Digunakan sebagai pilihan pertama obat asma.• Efek samping: tremor, sakit kepala, kram otot, mulut kering, serta aritmia.• Biasanya diberikan dalam bentuk MDI (metered dose inhaler), atau nebulizer supaya efeknya
lebih epat. Dapat pula diberikan per oral dan !uga intra "ena.
Fenoterol (Berotec®)• Efek samping meliputi tremor ringan pada otot rangka, palpitasi, takikardi, sakit kepala, batuk,
berkeringat.• Diberikan dalam bentuk MDI atau !uga airan untuk inhalasi (dihirup le#at nebulizer).
Terbutaline (Bricasma®)• Efek samping hampir sama dg efek samping fenoterol.• Dapat diberikan dalam bentuk tablet, infus, respule, atau !uga turbuhaler.
Orciprenaline/metaproterenol (Alupent®)• Efek samping: palpitasi, tremor di !ari.• Dapat diberikan dalam bentuk tablet, dan MDI.
Salmeterol (Seretide®, kombinasi salmeterol dg uticasone)• $ergolong %&B& (long a ting beta adreno eptor agonist)• 'aktu ker!a lebih lama ( !am) daripada salbutamol (*+ !am)• -anya digunakan utk kasus se"ere persistent asthma yg sebelumnya pernah diterapi dg
salbutamol.• Biasanya salmeterol dikombinasikan dg kortikosteroid.
Formoterol (S!mbicort®, suatu kombinasi budesonide (golongan kortikosteroid) dg
"ormoterol)• $ergolong %&B& (long a ting beta adreno eptor agonist)• %ebih epat mula ker!anya dan lebih man!ur dibanding salmeterol
Antikolinergik
#patropium bromida (Atro$ent®)• Mekanisme ker!a: menghambat m& h/ (reseptor asetilkolin muskarinik), shg ter!adi
bronkodilasi.• Efek samping: mengantuk, mulut kering.• Biasanya diberikan dalam bentuk MDI, atau !uga larutan inhalasi (hirup) utk nebulizer.
Tiotropium bromida (Spiri$a®)• Digunakan untuk terapi pemeliharaan (maintenan e) pasien dg penyakit paru obstruktif
kronik.• Mekanisme ker!a sama dg ipatropium bromida, !uga memiliki efek samping yang sama.
%lukokortikoid
Budesonide (&ulmicort®)• $idak digunakan pada pasien dg $B• Efek samping: andidiasis (tumbuhnya !amur andida) di mulut0tenggorokan, perubahan
sensasi indra pembau dan penge ap.
-
8/19/2019 obat2
2/11
• $idak seperti steroid lainnya, budesonide memiliki efek sedikit pada poros hipotalamik+pituitari+adrenal, hal ini menyebabkan budesonide tidak begitu memerlukan tapering o1(dikurangi perlahan) dosisnya sebelum dihentikan.
'eksametason• 2ontraindikasi: infeksi parah, ulkus gastrointestinal, osteoporosis, sistemik $B .• Efek samping: gastritis, osteoporosis• $ersedia dalam bentuk tablet dan in!eksi
etilprednisolon
&rednison
Antagonis eukotriene• 3ama lain %eukast• Mekanisme ker!a: menghambat leukotriene, yg merupakan senya#a yg diproduksi sistem
kekebalan tubuh. %eukotriene menyebabkan in4amasi pada asma dan bronkitis, serta menge ilkan !alan pernafasan.
• &ntagonis leukotriene kurang efektif dibandingkan kortikosteroid dlm menangani asma, shg
kurang disukai.
*a+rlukast (Accolate®• $ersedia dalam bentuk tablet *ileuton• ontelukast
A T#-#STA #• &ntihistamin adalah obat dengan efek antagonis terhadap histamin. Di pasaran banyak
di!umpai berbagai !enis antihistamin dengan berbagai ma am indikasinya. &ntihistamin terutamadipergunakan untuk terapi simtomatik terhadap reaksi alergi atau keadaan lain yang disertaipelepasan histamin berlebih. 5enggunaan antihistamin se ara rasional perlu dipela!ari untuk lebihmen!elaskan perannya dalam terapi karena pada saat ini banyak antihistamin generasi baru yangdia!ukan sebagai obat yang banyak men!an!ikan keuntungan.
• 5ada garis besarnya antihistamin dibagi dalam golongan besar, yang menghambat reseptor- dan yang menghambat reseptor - . 6ang lazim disebut antihistamin adalah antagonis reseptorhistamin - (&- ). 7emua kelas antihistamin - struktur kimianya menyerupai histamin.&ntihistamin - dikelompokkan dalam &- tradisional atau kon"ensional (generasi I), dan &-non+sedatif (generasi I). Mereka dibagi dalam beberapa subkelas.
• Etilendiamin &ntazolin, tripelanamin, pirilamin.• Etanolamin 2arbinoksamin, difenhidramin, doksilamin.• Alkilamin 2lorfeniramin, deksklorfeniramin, dimetinden, feniramin.• Piperazin 7etirizin, homoklorsiklizin, hidroksizin, oksatomid.• Piperidin 7iproheptadin.• Fenotiasin 5rometasin.• Lain-Lain &kri"astin, astemizol, azatadin, klemastin, le"okobastin, loratadin, mebhidrolin,
terfenadin, ketotifen.• 6ang termasuk golongan antihistamin generasi baru adalah setirizin, akri"astin, astemizol,
le"okobastin, loratadin, dan terfenadin.• Farmakokinetik &bsorbsi &- ber!alan sangat epat setelah pemberian se ara oral
menyebabkan efek sistemik dalam #aktu kurang dari 89 menit. -epar merupakan tempatmetabolisme utama ( 9+;9
-
8/19/2019 obat2
3/11
• ekanisme ker.a &ntihistamin beker!a dengan ara kompetisi dengan histamin untuk suatureseptor yang spesi=k pada permukaan sel. -ampir semua &- mempunyai kemampuan yangsama dalam memblok histamin. 5emilihan antihistamin terutama adalah berkenaan dengan efeksampingnya. &ntihistamin !uga lebih baik sebagai pengobatan pro=laksis daripada untukmengatasi serangan. Mula ker!a &- nonsedatif relatif lebih lambat> a=nitas terhadap reseptor &-lebih kuat dan masa ker!anya lebih lama. &stemizol, loratadin dan setirizin merupakan preparatdengan masa ker!a lama sehingga ukup diberi kali sehari. Beberapa !enis &- golongan barudan ketotifen dapat menstabilkan sel mast sehingga dapat men egah pelepasan histamin danmediator kimia lainnya> !uga ada yang menun!ukkan penghambatan terhadap ekspresi molekuladhesi (I &M+ ) dan penghambatan adhesi antara eosino=l dan neutro=l pada sel endotel. ?lehkarena dapat men egah pelepasan mediator kimia dari sel mast, maka ketotifen dan beberapa
!enis &- generasi baru dapat digunakan sebagai terapi pro=laksis yang lebih kuat untuk reaksialergi yang bersifat kronik.
• &enggunaan klinis &ntihistamin adalah obat yang paling banyak dipakai sebagai terapisimtomatik untuk reaksi alergi yang ter!adi. 7emua !enis antihistamin sangat mirip akti"itasfarmakologinya. 5emilihan antihistamin terutama terhadap efek sampingnya dan bersifatindi"idual. 5ada seorang pasien yang memberikan hasil kurang memuaskan dengan satu !enisantihistamin dapat ditukar dengan !enis lain, terutama dari subkelas yang berbeda
"ek !ang tidak diinginkan• Mengantuk &ntihistamin termasuk dalam golongan obat yang sangat aman pemakaiannya.
Efek samping yang sering ter!adi adalah rasa mengantuk dan gangguan kesadaran yang ringan(somnolen).
• Efek antikolinergik 5ada pasien yang sensitif atau kalau diberikan dalam dosis besar.Eksitasi, kegelisahan, mulut kering, palpitasi dan retensi urin dapat ter!adi. 5ada pasien dengangangguan saraf pusat dapat ter!adi ke!ang.
• Diskrasia Meskipun efek samping ini !arang, tetapi kadang+kadang dapat menimbulkandiskrasia darah, panas dan neuropati.
• Sensitisasi 5ada pemakaian topikal sensitisasi dapat ter!adi dan menimbulkan urtikaria, eksimdan petekie.
OBAT A'0 0%#1
Obat ini disebut juga golongan simpatomimetik a min. Efeknya paling sedikit melalui 2 sistem yang berbeda. Reseptor
adrenergik α berperan dalam konstriksi otot polos a rteri, vena, bronkus, sngter kandung kencing serta relaksasi otot
usus halus. R eseptor ad renergik β berperan sebaliknya dalam relasaksi otot pol os bronkus, ut erus, dan pembuluh
darah. Konsep adrenergik β telah membedakan agonis β 1 yang menimbulkan lipolisis d an stimulasi jantung serta
agonis β 2 yang berperan pada bronkodilatasi, vasodilatasi, inhibisi pelepasan histamin, t remor otot r angka.
• Agonis Adrenergik ?bat ini terutama dipakai sebagai dekongestan hidung karena efek"asokonstriksinya pada arteriol mukosa hidung yang melebar sehinga memperbaiki "entilasi nasaldan !alan sinus. Dekongestan hidung hanya memperbaiki ge!ala sementara pada rinitis alergik,"asomotor atau infeksi. Efeknya dapat membantu ker!a antibiotik pada otitis media. Indikasi lainadalah pada otitis media serosa untuk menghilangkan obstruksi pada ostia tuba Eustachii . 5ada#aktu akut diberikan dalam bentuk dekongestan topikal (uap, semprotan, atau tetes)> lebih efektif darpada preparat oral. Diberikan tidak lebih dari lima hari. 5ada keadaan yang kronis diberikanpreparat oral, karena pemberian topikal lebih dari lima hari sel menimbulkan efek kebalikan.
-
8/19/2019 obat2
4/11
• Agonis Adrenergik β Banyak dipakai pada pengobatan asma karena kemampuannyamenimbulkan bronkodilatasi melalui reseptor beta adrenergik di paru.Mengaktifkan kompleksreseptor @+adenil siklase yang mengkatalisasi produksi adenosine monofosfat (&M5) dariadenosine trifosfat (&$5), hingga mengakibatkan peningkatan kadar &M5 dalam sel yangmenyebabkan relaksasi otot polos bronkus. Efek ini menyebabkan stabilisasi sel mast sehinggadapat men egah pelepasan mediator kimia. 2atekolamin seperti epinefrin, selproterenol danisoetarin tidak efektif diberikan peroral oleh karena perusakan yang sangat epat di saluran erna.3onkatekolamin sebaliknya dari katekolamin, !enis ini efektif bila diberikan peroral dan dapatbeker!a lebih lama oleh karena lebih tahan terhadap enzim yang ada di saluran erna. ontohnyametaproterenol, terbutalin, fenoterol. Efek yang tidak diinginkan ?bat agonis @ selmenimbulkan takikardia, palpitasi, gelisah, tremor, nausea. dan muntah> kadang pusing, lemas,keringat dingin, dan sakit prekordial. Aangan dipakai berlebihan terutama dalam bentuk inhalasi.-indari pemakaian adrenergik @ nonselektif pada pasien dengan hipertensi, tirotoksikosis, danpenyakit !antung. Dalam hal tersebut pakailah agonis selektif @ dan lebih baik lagi se arainhalasi. &gonis adrenergik @ se ara inhalasi dapat menimbulkan efek samping yang kurangdibandingkan dengan pemakaian sistemik yang sering menimbulkan tremor dan palpitasi. ntukmengatasi serangan asma akut dan men egah exercise induced asthma .
T# 3A T#• $eo=lin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut maupun kronik.
Beker!a dengan menghalangi ker!a enzim fosfodiesterase sehingga menghindari perusakan &M5dalam sel, antagonis adenosin, stimulasi pelepasan katekolamin dari medula adrenal, mengurang>konsentrasi a bebas di otot polos, menghalangi pembentukan prostaglandin, dan memperbaikikontraktilitas diafragma. 5reparat air diserap kurang lebih l0 sampai !am, tablet yang takberlapis !am, dan preparat lepas lambat * sampai !am.$eo=lin dieliminasi dalam hati dandisekresi dalam urin. $erdapat "ariasi indi"idual dalam eliminasi teo=lin. -arus diperhatikan umurdan gemuknya seseorang.
• Dosis oral . ?leh karena terdapat "ariasi antara setiap indi"idu maka dosis harus disesuaikandengan melihat perbaikan klinis, efek samping, dan kadar pemeliharaan dalam darah antara 9+ 9Cg0ml. Dosis permulaan yang umum antara 9+ mg0kgBB0hari, bilamana dosis akan ditingkatkanmaka perlu monitorkadar teo=lin dalam plasma. ntuk preparat lepas lambat dosis seharinya lebihrendah dari preparat biasa Bila tampak tanda intoksikasi maka dosis harus segera diturunkan.
• Dosis intravena. $u!uan utama pemberian teo=lin intra"ena adalah untuk se ara epatmendapatkan kadar dalam plasma antara 9+ 9 sel0ml. Bila pasien belum mendapat teo=linsebelumnya, diberikan loading dose mg0kgBB selama 9+89 menit melaui infus, selan!utnyaditeruskan dengan dosis pemeliharaan.
• $erdapat beberapa !enis preparat teo=lin, yaitu dalam bentuk sirop yang beker!a epat, tablet,kapsul, tablet lepas lambat, dan kombinasi teo=lin dengan obat lainnya. Dalam memilih preparatyang akan dipakai, pertimbangkan hal seperti berikut. &danya alkohol dalam sirop dapatmengakibatkan efek samping bila dipakai terus+menerus, !adi preparat ini sebaiknya hanya dipakai
sebagai terapi permulaan untuk mengatasi keadaan akut. -indari kombinasi teo=lin dengan obatlain dalam satu preparat karena preparat !enis ini sering ter!adi efek samping. 5reparat lepaslambat sangat berguna untuk pengobatan asma kronik sebab dapat diberikan dosis dua kali seharisehingga meningkatkan kepatuhan pasien.
• /eaksi yang merugikan mulai timbul bila dosis teofilin dalam darah telah melebihi Cg0ml.Efek samping yang sering ter!adi adalah muntah dan gangguan saraf pusat.
AT0#4 10O O AT
-
8/19/2019 obat2
5/11
• ?bat ini mampu menghambat pelepasan mediator dari sel mast dan baso=l sehingga alergenyang masuk ke dalam badan tidak lagi menimbulkan reaksi alergi. Diperlukan #aktu +8 bulanuntuk e"aluasi efek natrium kromolat. $elah dilaporkan bah#a pada #aktu penghirupan obat inidapat ter!adi bronkokonstriksi, oleh karena itu dian!urkan untuk memakai inhalasi @ terlebihdahulu sebelum penggunaan obat ini.
• Indikasi adalah untuk asma, rinitis alergik, kon!ungti"itis alergik, alergi makanan, ulserasimukosa (protokolitis, saria#an). ntuk rinitis alergik diberikan dalam bentuk tetes hidung, untukkonyungti"itis alergik dalam bentuk tetes mata, dan untuk alergi makanan diberikan peroral 89menit sebelum makan.
OBAT A T#1O # 0%#1 • &setilkolin berperan dalam bronkospasme. &tropin sulfat, beladona, dan skopolamin efektif
untuk men egah bronkospame oleh metakolin, tetapi tidak untuk bronkospasme oleh histamin.• 5ada mulanya pemakaian aerosol atropin sangat terbatas oleh karena efek samping seperti
peninggian "iskositas dan menurunnya !umlah sputum, orofaring !adi kering, denyut !antungmeningkat, sedasi, dan gangguan "isus. $etapi dengan preparat baru (ipratropium bromide) yangdapat mengurangi efek samping tersebut maka obat ini mulai banyak lagi dipakai, terutama untuk
orang de#asa yang menderita asma intrinsik atau asma bronkitis yang bronkospasmenyadipengaruhi oleh asetilkolin.
1O0T#1OST 0O#'• 2ortikosteroid dikenal mempunyai efek yang kuat sebagai anti+in4amasi pada penyakit artritis
reumatoid, asma berat, asma kronik, penyakit in4amasi kronik dan berbagai kelainan imunologik.?leh karena efek anti in4amasi dan sebagai immunoregulator, kortikosteroid memegang perananpenting pada pengobatan medikamentosa penyakit alergi baik yang akut maupun kronik. $etapi disamping manfaatnya, karena efek sampingnya yang banyak !uga menyebabkan penggunaankortikosteroid ini harus tepat guna dan tepat ara.
• 2ortikosteroid alamiah dan buatan se ara garis besar terbagi dalam mineralokortikoid danglukokortikoid. 'alaupun pada saat ini pada preparat yang baru semakin diusahakan untuk hanya
mempunyai efek glukokortikoid, tetap masih mempunyai efek minerelokortikoid #alaupun sedikit.• 'alaupun tampaknya ada berma am efek pada fungsi =siologik, kortikosteroid tampaknya
mempengaruhi produksi protein tertentu dari sel. Molekul steroid memasuki sel dan berikatandengan protein spesi=k dalam sitoplasma. 2ompleks yang ter!adi diba#a ke dalam nukleus, lalumenimbulkan terbentuknya m/3& yang kemudian dikembalikan ke dalam sitoplasma untukmembantu pembentukan protein baru, terutama enzim, sehingga melalui !alan ini kortikosteroiddapat mempengaruhi berbagai proses. 2ortikosteroid !uga mempunyai efek terhadap eosino=l,mengurangi !umlah dan menghalangi terhadap stimulus. 5ada pemakaian topikal !uga dapatmengurangi !umlah sel mast di mukosa. 2ortikosteroid !uga beker!a sinergistik dengan agonis @dalam menaikkan kadar &M5 dalam sel.
• Indikasi utama adalah untuk reaksi alergi akut berat yang dapat membahayakan kehidupan,seperti status asmatikus, ana=laksis, dan dermalitis e foliati"a. 7elain itu, !uga untuk reaksi alergiberat yang tidak membahayakan kehidupan tetapi sangat mengganggu, misalnya dermatitiskontak berat, serum sickness , dan asma akut yang berat. Indikasi lain adalah untuk penyakit alergikronik berat sambil menunggu hasil pengobatan kon"ensional, atau untuk mengatasi keadaaneksaserbasi akut pada pasien yang memakai kortikosteroid dosis rendah !angka pan!ang, harusdinaikkan dosisnya bila ter!adi eksaserbasi.
-
8/19/2019 obat2
6/11
$B
Oral anti5istamin
&ntihistamin diklasi=kasikan dalam beberapa ara, termasuk penenang dan
nonsedating, lebih baru dan lebih tua, dan pertama+dan antihistamin
generasi kedua (paling banyak diterima klasi=kasi). &ntihistamin generasi
pertama terutama atas me!a dan termasuk dalam produk kombinasi banyak
batuk, pilek, dan alergi. Ini termasuk brompheniramine, hlorpheniramine
-
8/19/2019 obat2
7/11
( hlor+$rimeton), dan diphenhydramine (Benadryl), fe ofenadine (&llegra),
loratadine ( laritin) dan etirizine (Fyrte ) sekarang tersedia o"er+the+
ounter (?$ ) tanpa resep. &ntihistamin generasi kedua termasuk
desloratadine ( larine ), dan dihidroklorida le"o etirizine (G6F&%), yang
memerlukan resep.
6etiri7ine (*!rtec) &ntihistamin generasi kedua obat dengan efek
samping yang lebih sedikit daripada generasi pertama obat. 7elektif
menghambat reseptor perifer histamin - . $ersedia sebagai syr ( mg 0
m%) dan H atau 9+mg tab.e$ocetiri7ine (3!7al) -istamin - +reseptor antagonis. &ktif
enansiomer dari etirizine. 5un ak kadar plasma di apai dalam #aktu
!am, dan setengah+hidup adalah sekitar !am. $ersedia sebagai tab mg+(men etak gol) pe ah.
oratadin (6laritin) Anti5istamin 3onsedating generasi kedua
7edikit efek samping dibandingkan dengan generasi pertama obat.
7elektif menghambat reseptor perifer histamin - . $ersedia sebagai tab,
tab han ur (/editab), syr ( mg 0 m%), atau dikombinasikan dengan
pseudoefedrin dalam H atau *+!am persiapan. 7atu+satunya yang
saat ini tersedia tanpa resep
'esloratadine (6larine8) Anti5istamin n onsedating generasikedua 7edikit efek samping dibandingkan dengan generasi pertama
antihistamin. 7elektif menghambat reseptor perifer histamin - .
Meredakan hidung tersumbat dan efek sistemik alergi musiman. %ong+
a ting antagonis histamin trisiklik selektif untuk reseptor - +. Mayor
metabolit loratadin, yang, setelah konsumsi, se ara luas dimetabolisme
men!adi metabolit aktif 8+hydro ydesloratadine. $ersedia sebagai tab, syr
(9, mg 0 m%), atau /editabs 5? disintegrasi ( , dan mg).
Fe8o"enadine (Allegra) 3onsedating generasi kedua obat denganefek samping yang lebih sedikit daripada generasi pertama obat.
Bersaing dengan histamin untuk reseptor - di saluran pen ernaan,
pembuluh darah, dan saluran pernafasan, mengurangi reaksi
hipersensiti"itas. $ersedia ?$ di Jd dan persiapan tender. Auga tersedia
?$ dikombinasikan dengan pseudoefedrin.
-
8/19/2019 obat2
8/11
#ntranasal anti5istamin &gen ini merupakan alternatif untuk antihistamin
oral untuk mengobati rhinitis alergi. 7aat ini, azelastine dan olopatadine
adalah agen hanya tersedia di &merika 7erikat.A7elastine (Astelin) &ntihistamin yang efektif disampaikan melalui
rute intranasal. Mekanisme ini mirip dengan antihistamin 5?. 5enyerapan
sistemik ter!adi dan dapat menyebabkan sedasi, sakit kepala, hidung dan
pembakaran.Olopatadine intranasal (&atanase)
&ntihistamin intranasal diindikasikan untuk rhinitis alergi musiman.
$ersedia sebagai solusi intranasal < ( m g memberikan 0 spray).
#ntranasal kortikosteroid Kolongan ini paling efektif. 2ortikosteroid
intranasal yang ampuh agen anti+in4amasi terbukti menurunkan ge!ala
rhinitis alergi pada lebih dari ;9< dari pasien. 7aat ini, ; obat yang tersedia
di kelas ini, dan semua pada dasarnya sama dalam keberhasilan, meskipun
hanya sedikit head+to+head penelitian telah dilakukan. Mometasone
(3&7?3EG) dan 4utikason furoate (Leramyst) telah terbukti memiliki onset
agak lebih epat tindakan, namun, setelah satu minggu, tidak ada
perbedaan yang ditemukan antara obat. 7ebagian besar dapat digunakan
pada setiap sekali sehari, dan semua memiliki pro=l keamanan yang serupa.
3&7?3EG adalah obat+satunya yang tidak menun!ukkan pengaruh pada
pertumbuhan pada satu tahun. Leramyst tidak menun!ukkan efek
pertumbuhan dalam studi +minggu yang diran ang untuk menge"aluasi
pertumbuhan mempengaruhi. 7ebuah studi lagi dimulai pada akhir 99 .Beklometason (Beconase A9, 9 AS )
Dapat menurunkan !umlah dan akti"itas sel+sel in4amasi, yang
mengakibatkan peradangan hidung menurun. 3&7% tersedia sebagai
bubuk kering intranasal.Budesonide di5irup (05inocort A:ua)
Dapat menurunkan !umlah dan akti"itas sel+sel in4amasi, yang
mengakibatkan peradangan hidung menurun.6iclesonide (Omnaris)
2ortikosteroid nasal spray diindikasikan untuk &/. 5rodrug yang
dihidrolisis se ara enzimatik farmakologis metabolit aktif aplikasi +
-
8/19/2019 obat2
9/11
desisobutyryl+ i lesonide intranasal berikut. 2ortikosteroid memiliki
berbagai efek pada beberapa !enis sel (misalnya, sel mast, eosino=l,
neutro=l, makrofag, limfosit) dan mediator (misalnya, histamines,
eikosanoid, leukotrien, sitokin) yang terlibat dalam peradangan alergi.
7emprot Masing+masing memberikan 9 m g.Flunisolide (AeroBid)
Dapat menurunkan !umlah dan akti"itas sel+sel in4amasi, yang
mengakibatkan peradangan hidung menurun.Flutikason propionat (Flonase)
Dapat menurunkan !umlah dan akti"itas sel+sel in4amasi, yang
mengakibatkan peradangan hidung menurun.Flutikason "uroate (;eram!st)
Intranasal kortikosteroid. Diindikasikan untuk rhinitis alergi musiman dan
abadi. Meredakan ge!ala hidung berhubungan dengan alergi rhinitis. Auga
telah menun!ukkan perbaikan dalam ge!ala alergi mata. Berisi , m g 0
spray.ometasone ( ASO 3)
Dapat menurunkan !umlah dan akti"itas sel+sel in4amasi, yang
mengakibatkan peradangan hidung menurun. Menun!ukkan tidak ada,
mineralokortikoid androgenik, akti"itas antiandrogeni , atau estrogenik
dalam u!i praklinis. Mengurangi rhino"irus+diinduksi up+regulasi pada sel
epitel pernapasan dan memodulasi mekanisme pretrans riptional.
Mengurangi eosino=lia intraepithelial dan in=ltrasi sel in4amasi
(misalnya, eosino=l, limfosit, monosit, neutro=l, sel plasma).Triamcinolone di5irup ( asacort A9)
Dapat menurunkan !umlah dan akti"itas sel+sel in4amasi, yang
mengakibatkan peradangan hidung menurun.
#ntranasal dekongestan
Dekongestan yang efektif untuk !angka pendek kontrol ge!ala. Mereka
menurunkan debit hidung dan kema etan dan tersedia tanpa resep. $he
obat dalam kelompok ini adalah hidroklorida o ymetazoline (&frin) dan
ipratropium bromide (&tro"ent). -idroklorida o ymetazoline adalah obat
adiktif yang efektif dalam menyusut membran hidung dan tidak
-
8/19/2019 obat2
10/11
direkomendasikan untuk penggunaan !angka pan!ang. 5enggunaan
hidroklorida o ymetazoline selama lebih dari + 9 d adalah kebiasaan
membentuk. 5asien dapat ke anduan selama bertahun+tahun pada suatu
#aktu. 2e anduan disebut medi amentosa rhinitis. Ipratropium bromida
dapat digunakan untuk !angka #aktu lama.Bromida
-
8/19/2019 obat2
11/11
telah menun!ukkan kombinasi dengan etirizine sama efektifnya dengan
kortikosteroid intranasal. &ntileukotriene !uga dapat ditambahkan ke ren ana
pera#atan pada pasien yang menerima terapi antihistamin dan intranasal.ontelukast (Singulair)
Menghambat saluran napas ysteinyl reseptor leukotriene. 2arena
reseptor yang ditemukan di seluruh !alan napas, obat dapat memediasi
efek pada saluran napas atas dan ba#ah.