Ob2013 chapter 16 budaya organisasi

26
BUDAYA ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI

description

 

Transcript of Ob2013 chapter 16 budaya organisasi

Page 1: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

BUDAYA ORGANISASIPERILAKU ORGANISASI

Page 2: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Definisi Budaya Organisasi

Budaya Organisasi

Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya

Sistem makna bersama:

Sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi

Page 3: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Karakteristik Budaya Org.

1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauhmana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko

2. Perhatian pada hal hal yang rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal kecil.

3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketim-bang pada teknik dan proses yang digunakan utk mencapai hasil tersebut.

4. Orientasi orang. Sejauh manakeputusan-keputusan manajemen memper-timbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.

Page 4: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Karakteristik Budaya Org.

5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu.

6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.

7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.

Page 5: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

SUMBER UTAMA KULTUR ORGANISASI

Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada secara fisik

Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau pemimpin yang dominan.

Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan pula budaya yang cenderung birokratis.

Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi

Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun artefak. (www.jakartaconsulting.com)

Page 6: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Apakah Organisasi mempunyai budaya yang seragam ?

Budaya Dominan

Menggambarkan nilai-nilai inti yang dianut bersama oleh sebagian besar anggota organisasi.

Sub Budaya

Budaya kecil didalam organisasi yang ditentukan oleh tanda-tanda dan pemisahan secara geografis.

Page 7: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Nilai Inti Nilai-nilai utama atau dominan yang diterima secara keseluruhan dalam organisasi.

Budaya Kuat Suatu budaya dimana nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut secara luas

Page 8: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Ciri - Ciri Budaya Kuat Anggota loyal terhadap organisasi Pedoman bertingkah laku dipatuhi oleh anggota

organisasi Nilai-nilai organisasi dihayati dan dilaksanakan dalam

tingkah laku sehari-hari Menurunnya turnover Adanya kepaduan dan komitmen terhadap organisasi Memberikan tempat khusus bagi pahlawan perusahaan Dijumpai banyak ritual

Page 9: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Ciri – Ciri Budaya Lemah Terbentuk kelompok-kelompok yang saling

bertentangan satu sama lain. Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan

kepada organisasi. Anggota tidak segan-segan mengorbankan

kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau pribadi.

Page 10: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

.

Prinsip dalam mengukur layak/tidaknya pengambilan keputusan

1. Menyediakan lingkungan kerja akrab dengan saling menghargai dan menjunjung martabat satu sama lain.

2. Mencakup adanya perbedaan.

3. Keunggulan dalam penjualan, cita rasa dan pengiriman kopi.

4. Semangat dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.

5. Kontribusi secara positif terhadap masyarakat.

6. Kesadaran bahwa keuntungan adalah penting untuk kesuksesan masa depan

Page 11: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Budaya vs Formalisasi◦ Budaya kuat meningkatkan konsistensi perilaku dan bisa

menggantikan formalisasi.

Budaya organisasi vs Budaya nasional◦ Budaya nasional mempunyai dampak yang besar

terhadap karyawan daripada budaya organisasi.◦ Warganegara yang diseleksi untuk bekerja di perusahaan

asing adalah orang yang tidak khas dengan anggota negara mereka.

Page 12: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Apa yang Dilakukan Budaya?

Fungsi Budaya:

1. Mengidentifikasi batasan antara organisasi yang satu dengan yang lain.

2. Membawa rasa identitas untuk anggotanya.

3. Memfasilitasi tumbuhnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi.

4. Meningkatkan stabilitas sistem sosial.

5. Sebagai pembuat makna dan mekanisme kendali untuk membentuk perilaku karyawan.

Page 13: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Apa yang Dilakukan Budaya?

Robbins dan Judge (2008:264) “Budaya berpotensi disfungsi-onal terhadap keefektifan suatu organisasi

1. Hambatan untuk perubahan. Budaya menjadi kendala mana-kala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi

2. Hambatan bagi keberagaman. Budaya membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks.

3. Hambatan bagi akuisisi dan merger. Keputusan akuisisi dan merger tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial saja tetapi juga kesesuaian kultur menjadi fokus utama.

Page 14: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Asal mula BudayaPendiri menyewa karyawan yang berpikir dan merasakan dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan.

Pendiri mengindoktrinasi dan mensosialisasikan pemikiran dan perasaan mereka kepada karyawan

Perilaku pendiri merupakan suatu model peran yang menganjurkan karyawan untuk mengenal mereka dan kemudian memasukkan kepercayaan, nilai dan asumsi-asumsi mereka.

Page 15: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Unsur – Unsur Pembentuk Budaya Lingkungan Usaha Nilai – nilai Pahlawan Ritual Jaringan budaya

Page 16: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Bagaimana Budaya Terbentuk

Manajemen Puncak

Filsafat Pendiri Organisasi

Kriteria seleksi

Budaya organisasi(cerita, ritual, simbol

material,bahasa)

Sosialisasi

Page 17: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Bagaimana Budaya Terbentuk

Kultur asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu pada gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digu-nakan dalam perekrutan.

Tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan norma-norma yang berlaku yang terkait dengan perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi.

Organisasi harus membantu karyawan (baru) untuk beradap-tasi dengan kuklturnya. Proses ini disebut sosialisasi .

Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui penceritaan kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa.

Page 18: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Menjaga Budaya agar Tetap Hidup

Seleksi◦ Menaruh perhatian tentang bagaimana calon akan

menyesuaikan dengan organisasi.◦ Menyediakan informasi kepada calon tentang organisasi.

Manajemen Puncak◦ Senior executives Membantu penetapan norma-norma

perilaku yang dipakai organisasi.

Sosialisasi◦ Proses yang membantu karyawan baru beradaptasi

dengan budaya organisasi.

Page 19: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Tahapan dalam Proses Sosialisasi

Pre-arrival Stage

Periode Pembelajaran yang terjadi sebelum karyawan baru bergabung dalam organisasi.

Encounter Stage

Tahapan dimana karyawan baru melihat apa yang diinginkan organisasi dan menghadapi kemungkinan penyimpang antara harapan dan realitas

Metamorphosis Stage

Tahapan dimana karyawan baru berubah dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kelompok kerja dan organisasi.

Page 20: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Tahapan dalam Proses Sosialisasi

Page 21: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Penciptaan Budaya Organisasi yang Pantas

Karakteristik Organisasi yang mengembangkan Standar Etika yang Tinggi Toleransi yang tinggi terhadap resiko Keagresifan yang rendah sampai sedang Fokus pada cara seperti pada hasil

Tindakan Manajerial dalam mengenalkan Budaya Model Peran yang nyata Mengkomunikasikan harapan yang pantas Penyediaan pelatihan etika. Penghargaan Tidakan etis dan hukuman bagi yang tidak

etis. Penyediaan mekanisme perlindungan .

Page 22: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Menciptakan kultur tanggap pelanggan Pertama adalah jenis karyawan itu sendiri. Organisasi

yang berhasil telah merekrut karyawan yang ramah dan bersahabat.

Kedua adalah tingkat formalisasi yang rendah. Aturan, prosedur dan ketentuan yang berlaku tidak kaku.

Ketiga adalah penguatan tingkat formalisasi yang rendah melalui pemberdayaan karyawan untuk memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk memuaskan pelanggan.

Keempat adalah keterampilan mendengarkan yang baik. Kelima adalah kejelasan peran

Page 23: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Tindakan Manajerial :

1. Seleksi. Merekrut orang-orang yang menunjukan keramahan, antusiasme dan sikap penuh perhatian.

2. Pelatihan dan sosialisasi. Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus pada pelanggan.

3. Desain Struktur. Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan perilaku mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yang senantiasa berubah.

4. Pemberdayaan. Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan,

Page 24: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Tindakan Manajerial (Lanjutan) :

5. Kepemimpinan. Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan.

6. Evaluasi kinerja. Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai.

7. Sistem imbalan. Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasar-kan layanan pelanggan yang luar biasa.

Page 25: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Bagaimana Budaya Organisasi Berdampak terhadap Kinerja dan Kepuasan

Page 26: Ob2013   chapter 16 budaya organisasi

Karyawan membentuk persepsi subyektif yang utuh tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor obyektif seperti; tingkat toleransi terhadap resiko, penekanan pada tim, dan dukungan orang.

Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk budaya organi-sasi.

Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak selanjutnya mempengaruhi kinerja dan kpuasan karyawan dengan dampak yang semakin besar dengan semakin kuat nya kultur.