NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

72
PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH SAWANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) Oleh Nur Shafwatillah NIM: 103051028465 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Transcript of NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Page 1: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH

SA WANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER

MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Nur Shafwatillah

NIM: 103051028465

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH

SA WANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER

MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Nur Shafwatillah

NIM: 103051028465

Dibawah Bimbingan

# Rubiyanah, MA.

NIP: 150286373

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PERANAN PONDOK PESANTREN AL­KARIMIYAH SAWANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 September 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 27 September 2007

Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota,

Drs. Anef Subhan, M.Ag. NIP. 150262442

Penguji II

Drs. Helmi Rustandi, MA. NIP. 150235946

Rubiyanah, MA. 'l.TTn 1 ~(V"l0C'"t'"1"

Page 4: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

I. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenubi

salah satu persyaratan memperoleb gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian bari terbukti bahwa karya ini bukan basil karya asli saya atau

merupakan basil dari jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah.

Jakarta, 20 September 2007

Nur Sbafwatillah

Page 5: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

ABSTRAK Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok Dalam

Mencetak Kader Mnballigh Melalui Muhadharah

Nur Shafwatillah ( 103051028465 )

Dakwah merupakan sebuah usaha menyebarkan nilai-nilai islam kepada seluruh umat manusia. Ada berbagai macam cara seorang muballigh atau lembaga yang ditempuh untuk menja!ankan aktivitas dakwah tersebut, berjalannya aktivitas dakwah ditunjang oleh salah satu faktor yaitu faktor muballigh. Keberadaan (eksistensi ) seorang muballigh sangat dibutuhkan oleh umat dalam memahami nilai-nilai islam. Agar proses dakwah tidak terputus maka dibutuhkan adanya kaderisasi muballigh, dan salah satunya melalui kegiatan muhadharah di pondok­pondok pesantren.

Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, muhadaharah adalah suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak. Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa muballigh berperan sebagai komunikator tetap dan mad'u sebagai komunikan. Pada komunikasi satu arah tersebut kita dapat mengetahui bahwa muballigh memegang peranan kunci yang menentukan berjalan atau tidaknya muhadharah.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan cara pandang yang lebih segar di dalam mensyiarkan nilai-nilai agama islam, yang diantara usaha tersebut adalah melalui muhadharah yang menjadi salah satu program unggulan bagi para santrinya untuk tanpa takut menyebar luaskan ajaran islam meskipun umur mereka masih tergolong muda. Dari muhadharah ini pula kemudian terlahir muballigh-muballigh yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam mengolah kata di atas podium.

Dari beberapa ketengan di atas penulis dapat simpulkan bahwa tradisi muhadharah yang di canangkan oleh pondok pesantren Al-Karimiyah memang sangat dibutuhan oleh para santri untuk melatih mereka dalam menyebar luaskan ajaran islam atau dakwahnya.

Page 6: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah adalah kalimat yang terindah yang dapat penulis sampaikan

dan segala puji dan syukur yang tiada terhingga pada Allah SWT, atas segala

rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir studi ini. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepad nabi Muhamad SAW.

Suksesnya penulis skripsi ini bukan semata-mata atas usaha penulis

pribadi.Namun tidak terlepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Oleh

karena itu penulis sampaikan terima kasih kepada:

I. Bapak Dr.H.Murodi MA, Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

2. Bapak Drs Wahidin Saputra,MA dan ibu Umi Musyarofah,MA, selaku ketua

dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Prof. Dr.H. M. Yunan Yusuf,MA, Selaku Penasehat Akademik yang

telah memberikan saran, kritik dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Rubiyanah MA, selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan

perhatian, bimbingan, saran dan kritik, serta motivasi yang besar dalam proses

penulisan skripsi ini.

5. Staf Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komuniksi dan Stap Perpustakaan

Utama Syarif Hidayatullah yang telah munyediakan buku-buku yang

menunjang perkuliahan penulis

Page 7: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Kepada semua pihak yang belum disebutkan satu persatu tanpa

mengurangi rasa hormat, dengan kerendahan hati ini penulis mengucapkan terima

kasih, semoga allah memberikan balasan atas semua yang telah kita lakukan

Tak ada yang lebih berarti selain harapan, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Setidaknya

dapat menjadi sumbangan untuk menambah kepustakaan yang ada. Amin yaa

Rabbal 'alamin.

Jakarta, 20 September 2007

Penulis

Page 8: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

DAFTARISI

Kata Pengatar ................................................................................................ i

Daftar isi ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. I

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Metodologi Penelitian .... ............................................................ 7

E. Sistematika Penulisan ............................................ .................... 9

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 11

A. Pengertian Peranan..................................................................... . 11

B. Pengertian Pesantren dan Lingkupnya ....................................... 13

C. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Muhadharah ............................ 14

D. Pengertian dan Kriteria Mubaligh.............................................. 17

BAB III GAMBARAN UMUM PESANTREN AL-KARIMIYAH.......... 26

A. Sejarah Berdiri dan Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren

Al- Karimiyah ............................................................................ 26

B. Visi dan Misi .............................................................................. 28

C. Sarana dan Prasarana ................................................. :............... 28

D. Struktur Organisasi .................................... ................... ............. 29

E. Kegiatan- kegiatan di Pondok Pesantren Al- Karimiyah ........... 32

Page 9: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

BAB IV Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Dalam Mencetak Kader

Muballigh Melalui Muhadharah .................................................. 37

A. Peranan Pondok Pesantren terhadap kegiatan Muhadharah ...... 37

B. Metode yang di terapkan dalarn Kegiatan Muhadharah pada

Pondok Pesantren Al- Karimiyah .............................................. 39

C. Mencetak Kader Mubaligh Melalui Muhadharah pada Pondok

Pesantren Al- Karimiyah............................................................ 45

D. Harapan santri terhadap kegiatan muhadharah .......................... 50

BAB V Penutup ........................................................................................... 53

A. Kesimpulan ................................................................................ 53

B. Saran........................................................................................... 54

Daftar Pustaka ............................................................................................... 55

Lampiran

Page 10: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Dakwah adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan

mempergunakan metode yang bermacam- macam dan dilaksanakan oleh

perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah

berlangsung sejak dunia ini terkembang, jelasnya sejak Nabi Adam sebagai

Nabi pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir

nanti. 1

Dakwah juga merupakan aktifitas yang begitu lekat dengan kehidupan

kaum muslimin. Begitu dekatnya sehingga hampir seluruh lapisan masyarakat

terlibat di dalarnnya. Dakwah juga merupakan kewajiban bagi seluruh

manusia, yaitu mengajak ke jalan yang ma'ruf dan mencegah segala

kemunkaran, sebab hakikat dakwah adalah membina umat manusia serta

menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia dan akhirat.2

Kesempurnaan ajaran Islam sebagai pedoman hidup merupakan

rahmat bagi seluruh alam, ha! ini merupakan kehendak Allah bagi eksistensi

manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. Berdasarkan keyakinan tersebut

maka manusia dengan segala nilai fitrahnya diharapkan mampu

mengintemalisasikan dan merealisasikan ajaran islam tersebut kedalam dan

keluar dirinya, sehingga tersebar luas dengan jalan diperkenalkan dan

Page 11: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

3

:J~j ~ J. .&1 ..y, ~ •:kc J. ~ ~ ~Y. J. ~ 8%. ,,., ,; "" .... ,,. -;!- ,,,. ,... ,.,

J ,, "" 'ii IP ,,,. J... l;f} ' J ,,., ""

(c.?_;WI olJ_;) .:i.i1 jJj Js-1 #. :tL) ~ 4\i1 ~ 4il1 Jy) Ju

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Hasan bin Athiyah dari Abdullah bin Amr ia berkata: Bersabda Rasu/allah SAW: " Sampaikanlah dari padaku walaupun satu ayat" (HR. Bukhari)

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa pelaksanaan kewajiban

dakwah, hendaknya sesuai dengan kemampuan masing-masing walaupun

yang kita sampaikan hanya satu ayat saja.

Kegiatan dakwah bukanlah bertumpu pada besar kecilnya peran yang

dimainkan para mubaligh, tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana

kegiatan dakwah yang dilakukan itu memperoleh hasil yang maksimal sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan dakwah tersebut.

Da'i berasal dari kata bahasa arab yang berarti orang yang mengajak,

artinya masih umum sifatnya belum berkait dengan unsur lain yang

mengikutinya. Dalam pengertian khusus da'i adalah orang yang mengajak

kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung dengan kata-kata,

perbuatan , atau tingkah laku kearah kondisi yang baik atau lebih baik

menurut syariat Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dalam pengertian khusus tersebut

da'i identik dengan orang yang melakukan amar ma'rufnahi munkar.7

Da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan, tulisan,

o::at•.:n1n11n nPrhn~t~n hl-lik- ~P_h:;iol-li inrlivirln ke:1nmnok _ RtR11 herhenti1k

Page 12: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

4

organisasi atau kelompok. Kata da'i ini secara umum sering disebut dengan

sebutan mubaligh (orang yang menyempurnakan ajaran islarn) narnun

sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit karena masyarakat umum

cenderung mengartikan sebagai orang yang menyarnpaikan ajaran islarn

melalui lisan seperti pencerarnah agarna, khatib (orang yang berkhutbah), dan

sebagainya.8 Da'i sering disebut kebanyakan orang dengan sebutan mubaligh

(orang yang menyarnpaikan ajaran islarn). Akan tetapi, sebagaimana telah

disebutkan pada pembahasan di muka sebutan tersebut sebenarnya lebih

sempit dari sebutan da'i yang sebenarnya, apabila kita kembali kepada Al­

Qur'an dapat disimpulkan pelaku dakwah pertarna itu adalah nabi Muhammad

saw.

Seorang da'i akan mendapat pendukung dan pengikut lebih banyak

melalui contoh yang baik ketimbang dengan car~ cerarnah atau khotbah.

Karena masyarakat selalu melihat sang da' i sebagai cermin dan teladan untuk

ditiru, tingkah laku seorang da'i merupakan gambaran hidup yang langsung

dilihat oleh seluruh manusia, baik geraknya, diarnnya, berdiri maupun

duduknya, bahkan dalam menangis dan tertawanya.9

Para juru dakwah adalah duta- duta orang yang beriman yang diutus

untuk mengemban amanat mereka menyarnpaikan risalahnya kepada generasi

umat manusia. Oleh karena itu seorang juru dakwah harus berakhlak luhur,

simpatik dan menarik serta harus menjadi qudwah hasanah sehingga mereka

menyarnbut dakwahnya. Ia juga harus berilmu banyak untuk membimbing si

Page 13: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

5

bodoh. Dengan akhlak dan ilmunya itu, ia juga akan mantap menjalankan

tugasnya dan mengamalkan ilmunya tersebut bersama mereka yang

menyenanginya dan akan mampu menanggung derita dari pada penentangnya.

Pada hakekatnya dakwah Islam merupakan salah satu kewajiban yang

harus dilakukan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuannya masing­

masing. Namun penyelenggaraan sering dihadapkan kepada permasalahan

yang sangat rumit dimana penyelenggaraan dakwah sering dihadapkan pada

benturan dan hambatan. Hal ini disebabkan karena manusia kurang memiliki

wawasan yang luas tentang dakwah, mereka tidak memiliki penyampaian

yang baik dan dapat mempengaruhi sikap umat, mereka hanya memiliki

keberanian berdakwah tetapi tidak memiliki bekal.

Tidak hanya itu, dakwah juga memerlukan lembaga sebagai sarana

pelatihan dan pembekalan. Salah satu bentnk pelatihan tersebut adalah

Muhadharah, yang mcrupakan kegiatan latihan penyampaian wawasan

dengan suatu bimbingan dan teknik tertentu untuk melatih mental. Kegiatan

muhadharah sering dilaksanakan di beberapa lembaga, diantanya lembaga

pendidikan yang salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Depok, yang juga merupakan lembaga keislaman yang sangat berperan dalam

pembinaan latihan berpidato atau yang disebut dengan Muhadharah, yang

bertujuan untnk mencetak kader mubaligh yang mampu melanjutkan estafet

dalam menyebar luaskan ajaran Islam.

Hal menarik dari Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang telah lama

Page 14: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

6

masyarakat untuk mempraktekan kemampuan dakwahnya yaitu dengan

menyebar luskan ajaran Islam. Hal tersebut tidak lepas dari peranan

muhadharah pada pondok pesantren Al-Karimiyah itu sendiri yang beralamat

di JI. H. Maksum RT 04 I 02 No.23 Sawangan Depok.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis terdorong untuk meneliti

tentang pelaksanaan muhadharah santri dalam proses latihan belajar

berpidato. Untuk manjawab permasalahan tersebut penulis akan

membahasnya dalam skripsi yang berjudul "Peranan Pondok Pesantren Al­

Karimiyah Sawangan-Depok dalam Mencetak Kader Muballigh Melalui

Muhadharah"

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam

pembatasan skripsi ini, penulis membatasi permasalahan pada satu kegiatan

yaitu muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah. Adapun masalah yang

akan di bahas dalam skripsi ini dapat dirurnuskan sebagai berikut:

l. Apa saja program-program atau kegiatan-kegiatan muhadharah di pondok

pesantren Al-Karimiyah

2. Metode apa yang diterapkan dalam pelatihan muhadharah di pondok

pesantren Al-karimiyah

3. Bagaimana kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah

dalam mencetak kader mubaligh

Page 15: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

7

a. Unmk mengetahui program-program atau kegiatan muhadharah di pondok

peasantren Al-Karimiyah

b. Untuk mengetahui metode apa yang diterapkan pada pelatihan

muhadharah di pondok pesantren Al-karimiyah.

Adapun manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah:

1. Segi akademis

Dalam konteks akademis penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran

kepada pembaca, tokoh masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan, sosial

dan dakwah, terutama bagi peneliti sendiri dalam bidang dakwah dan

komunikasi.

2. Segi praktis

Secara praktis penelitian ini unmk memberikan sumbang saran kepada

praktisi dibidang kelembagaan agama khususnya di Pondok Pesantren Al­

Karimiyah dalam membina dan mencetak kader-kader mubaligh yang

dapat bereksistensi dengan dunia luar (masyarakat)untuk meneruskan misi

dalam dakwah islam.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif, menurut Bogdan

dan Taylor " penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

Page 16: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

8

orang dan perilaku yang dapat diamati ". 10 Dengan metode deskriptif analisis

yaitu dengan maksud untuk memberi gambaran secara umum dari basil

penelitian berupa data-data yang diperoleh penulis.

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

C. Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara

sistematis dan analisa yang memegang peranan penting untuk meramalkan

tingkah laku sosial, sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan yang

lainnya menjadi jelas. 11 Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung

mengenai kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Karimiyah

selama satu bulan.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data melalui

informasi yang didengamya dengan panca indra pendengaran, yang

sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada informan. 12 Penulis

melakukan wawancara kepada Pimpinan Pondok Pesantern Al-Karimiyah,

pembimbing muhadharah dan beberapa santri kelas I dan II Madrasah

Aliyah yang menjadi peserta muhadharah

3. Studi Dokumentasi

Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui pengamatan dan

wawancara, maka digunakan studi dokumentasi. Melalui studi

10 Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS. Jaenal Aripin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosia/ (Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press. 2006) Cet ke-1 h 10

Page 17: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

9

dokumentasi dokumen-dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan

untuk menguji menafsirkan bahkan meramalkan. Seperti yang di

ungkapkan W ardi Bachtiar: "Studi dokumentasi berproses dan berawal

dari menghimpun dokumen, memilih dokumen-dokumen sesuai dengan

tujuan penelitian, menerangkan dan mencatat serta menafsirkannya serta

menghubungkannya dengan fenomena lain ". 13 diantara dokumen yang

didapat oleh penulis adalah: buku panduan pondok pesantren Al­

Karimiyah dan foto- foto kegiatan muhadharah.

D. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian teori tentang muhadharah dan mubaligh yang mencakup,

pengertian peranan, pengertian muhadharah, tujuan dan manfaat

muhadharah, pengertian dan kriteria mubaligh.

BAB III Gambaran umum Pondok Pesantren Al-Karimiyah, mencakup sejarah

berdirinya, visi, misi, kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Al­

Karimiyah, sarana dan prasarana, struktur organisasi Pondok Pesantren

Al-Karimiyah.

BAB IV Program kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Karimiyah,

methode yang diterapkan dalam kegiatan muhadharah pada Pondok

Pesantren Al-Karimiyah, mencetak kader mubaligh melalui muhadharah

Page 18: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

10

pada pondok pesantren Al-Karimiyah, harapan santri terhadap kegiatan

muhaharah.

BAB V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Page 19: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

A. Pengertian Peranan

BAB II

KAJIAN TEORI

Berbicara mengenai peranan, tentu tidak bisa dilepaskan dari istilah

status atau kedudukan. Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling

berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya. Seseorang dikatakan

berperan atau memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai status atau

kedudukan dalam masyarakat, walaupun kedudukannya itu berbeda antara

satu orang dengan orang lain, akan tetapi masing- masing dirinya berperan

sesuai dengan statusnya.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, peranan adalah bagian dari tugas

utama yang harus dilaksanakan. Dalam kamus inilah populer peranan adalah

fungsi kedudukan.1 Sedangkan menurut Grass Massan dan A. Wm. C.

Eachern sebagaimana dikutip oleh David Berry peranan adalah seperangkat

harapan- harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan

sosial tertentu.2 Harapan tersebut masih merupakan imbangan dari norma­

norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan- peranan itu ditentukan

oleh norma- norma di dalam masyarakat, artinya seorang diwajibkan untuk

melakukan ha!- ha! yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaannya

dan dalam pekerjaan- pekerjaan lainnya.

Page 20: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

12

Menurut Soerjono Soekanto yang bersaman pendapatnya dengan Ralp

Linton, menurut beliau peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan

(status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesua1

dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.3

Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan

sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam

masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dalam ha! ini peranan

mencakup tiga ha! yaitu:

I. Peranan meliputi norma- norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat, peranan di dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan- peraturan yang membimbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan individu

dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat.

Ada beberapa ha! yang perlu diperhatikan dalam menjalankan suatu

peranan yaitu :4

1. Fasilitas-fasilitas peranan (role facilities), masyarakat biasanya

memberikan fasilitas- fasilitas pada individu untuk menjalankan suatu

peranan. Lembaga- lembaga kemasyarakatan merupakan bagian

Page 21: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

13

masyarakat yang banyak menyediakan peluang- peluang untuk

melaksanakan peranan.

2. Role Distance, pemisahan antara individu dengan peranannya. Gejala tadi

timbul apabila individu merasakan dirinya tidak sesuai untuk

melaksanakan peranan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Dengan demikian dia tidak melaksanakan peranannya dengan sempurna,

apabila dia berada dalam lingkungan sosial yang berbeda- beda.

Dari penjelasan di atas walaupunada sedikit perbedaan, dapat diambil

suatu kesimpulan bahwa peranan merupakan sesuatu yang menjadi bagian

atau memegang pimpinan terutama yang menjalankan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya.

B. Pengertian Pesantren dan Lingkupnya

Pondok pesantren pada umumnya seringjuga disebut dengan pendidikan

islam tradisional dimana seluruh santrinya tinggal bersama dan belajar

dibawah bimbingan seorang kyai. Asrama para santri tersebut berada

dilingkungan komplek pesantren, yang terdiri dari rurnah tinggal kyai, masjid,

ruang untuk belajar, mengaji dan kegiatan- kegiatan agama lainnya.

Zamakhsyari mengklasifikasikan pondok pesantren berdasarkan kelas­

kelasnya menjadi tiga kelompok, yakni: Pertama; Pesantren kecil yang

mempunyai santri dibawah seribu dan pengaruhnya hanya sebatas di tingkatan

kabupaten atau kota. Kedua; Pesantren menengah denganjumlah santri seribu

Page 22: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

14

dibeberapa kabupaten, Ketiga; Pesantren besar disamping memiliki

popularitas juga menaril simpati para santri diseluruh tanah air.

Pondok pesanten merupakan lembaga pendidikan islam tradisional di

Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang sejak beberapa abad yang lalu.

Kata pesantren berasal dari dari kata santri yang diberi awalan pe dan akhiran

an menjadi pesantrian ( pesantren ) yang berarti tempat tinggal para santri

sendiri berarti orang yang menuntut ilmu agama islam.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pondok pesantren

merupakan lembaga dakwah yang didalarnnya mencakup pendidikan dan

pelajaran agama islam, sebagai tempat para santri tinggal bersama dan

mengaji pada seorang guru yang biasa disebut kiyai.

C. Pengertian Tujuan dan Manfaat Muhadharah

1. Pengertian Muhadharah

Secara etimologi, muhadharah berasal dari bahasa arab dari kata

"haadoro- yuhaadiru- muhadhararatan" yang berarti "ada atau hadir",

dan menghadirkan".5

Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, pengertian muhadarah adalah

"suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana

seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang­

orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak.6

5 Ahmad Warson Munawwir. Kamus Arab- Indonesia Al- Munawwir, (yogyakarta:

Page 23: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

15

Nasaruddin Latif mendefinisikan muhadharah secara bahasa yaitu"

terjemah keagamaan atau tabligh atau khutbah."7 Peter Salim dalam

kamusnya mengartikan muhadharah adalah" pencuraha pikiran dan

perasaan. "8

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut, penulis

menyimpulkan bahwa muhadharah adalah ceramah keagamaan atau

tabligh atau khutbah yang pada hakekatnya merupakan suatu bentuk

komunikasi yang berupa penyampaian ajaran- ajaran Islam, dimana dalam

kegiatan tersebut ada yang menyampaikan ceramah, ada yang

mendengarkan dan menyimak. Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai sarana

dalam berdakwah, dalam melatih mental, mengembangkan daya nalar,

serta menggali potensi atau bakat dalam berdakwah. Di mana kegiatan

muhadharah tersebut merupakan upaya untuk membentuk kader-kader

mubaligh yang melakukan aktifitas dakwah agar terarah dengan tujuan

untuk melahirkan tenaga- tenaga yang terlatih, terampil dan siap pakai.

2. Tujuan dan Manfaat Muhadharah

Tujuan umum dilaksanakannya dakwah mengajak umat manusia

(meliputi orang mu'min maupun kafir atau musyrik) kepada jalan yang

benar dan diridhoi Allah swt, agar dapat hidup sejahtera didunia maupun

diakhirat.

Tujuan dan manfaat dilaksanakannya muhadharah adalah:

Page 24: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

16

a. Mengajak manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk selalu

meningkatkan taqwanya kepada Allah swt

b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mu'allaf

c. Mendidik dan mengajar anak- anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya

d. Menembus hati nurani seseorang untuk sarana membentuk masyarakat

yang di ridhoi Allah swt

e. Menjauhkan manusia dari segala bentuk frustasi kejahiliahan dan

kebekuan pikiran

f. Mendorong kemampuan masyarakat untuk menjalankan syari'at

agama Islam secara utuh . 9

Menurut Ustadz Taufik Ali Sa'id, tujuan diadakannya program

muhadhadarah di pondok pesantren Al- Karimiyah adalah membentuk

santri- santri yang proporsional dalam bidang dakwah, ketika mereka

keluar dari pesantren mereka akan mempunyai kemampuan yang

kompeten dalam bidang dakwah, mencetak kader muballigh yang

mempunyai kemampuan yang tinggi dalam bidang dakwah. Sedangkan

manfaatnya adalah menumbuh kembangkan sikap kepada kader- kader

muballigh atau santri agar mereka mampu mengembangkan potensi di

dalam bidang dakwah dan memberi pengalaman atau mteri- materi

dakwah kepada santri sehingga mereka mampu menguasai metode­

metode dakwah, tekhnik penguasaan audien, sehingga mereka mampu

menyampaikan dakwahnya secara baik dan proporsional. 10

Page 25: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

18

diseru (mad'u), dan mereka dengan senang hati menyambut seruan tersebut.

mereka akan terpesona dengan seruan jika dilakukan dengan keikhlasan dan

tidak di campuradukkan dengan interes pribadi atau tujuan- tujuan duniawi

lainnya. Dia berbicara untuk dakwah, bergerak untuk dakwah, berjalan karena

dakwah. Seorang muslim yang bergerak dibidang dakwah harus mempunyai

bacaan luas, mengikuti segala macam peristiwa dan pergolakan yang terjadi,

mengikuti perkembangan kondisi dan situasi, dan mengetahui berbagai aliran

pemikiran dan ideology modem.dengan perbekalan yang luas tersebut ia akan

mampu mengemukakan dakwah islamiyah dengan cara yang baik, menarik

dan menawan hati manusia, sehingga orang semakin mendekatinya. Di

samping itu ia mampu mengemukakan Islam dengan cara yang paling baik

ditengah- tengah arus dan gelombang kesesatan yang tengah melanda dari

berbagai penjuru, dia harus menerangkan Islam dengan jelas dan mudah

dipahami, serta tidak menimbulkan kekusutan. Dia justru memperbaiki

kondisi dan situasi, bukan mengeruhkannya, karena banyak orang yang

mengaku sebagai muballigh. Tetapi pekerjaannya bahkan mengeruhkan dan

memburukkan Islam, dan mereka mengira perbuatannya itu perbuatan baik. 12

Allah berfirman :

Artinya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. " (An- Nahl: 125).

Page 26: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

19

Seorang muballigh hams memahami tingkat dan kedudukan mad'u

(orang yang disem) dan berbicara dengan mereka sesuai dengan tingkat

kecerdasannya, karena dengan itu akan memudahkan mereka untuk

menyambut apa yang diserukannya dan mereka tidak bosan mendengar

ucapan seorang muballigh. Seorang muballigh hams mengetahui dengan baik

maksud dan tujuan dakwah. Ia harus tahu apa yang dikehendaki dalam setiap

langkah dan tutur katanya.

Dan yang paling pokok, seorang muba/ligh dalam melancarkan

dakwahnya hams terlebih dahulu menekankan masalah aqidah sebelum

membicarakan masalah furu'iyah atau kewajiban- kewajiban yang hams

dilaksanakannya. Aqidah ini mulai dengan beriman kepada Allah sampai

ketetapan bahwa Islam adalah satu- satunya j alan hid up yang lengkap dan

sempuma.

Seorang muballigh hams melaksanakan tugas dakwahnya, yaitu

menyem manusia ke jalan Allah dengan tidak usah dipengaruhi hasil yang

diperolehnya, walau pun misalnya ia telah berhasil dengan sukses dalam

dakwahnya. Dia tidak akan mudah terpedaya, jika Allah memberikan

kemenangan kepadanya, dakwahnya Jancar dan orang- orang berbondong­

bondong mengemmuninya, untuk mengikuti dakwahnya, sebaliknya dia juga

tidak putus asa apabila manusia tidak memperhatikan dakwahnya, kecuali

misalnya hanya sejumlah kecil belaka, dia tidak akan merasa sedih

berhadapan dengan gangguan dan tantangan serta penindasan dan penyiksaan

Page 27: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

20

dari seteru Allah. Begitulah memang keadaan Rasulullah serta sikap para

pendukung dakwah.

Rasulullah saw menyeru seluru umat manusia tanpa membeda- bedakan

antara satu pihak dengan pihak lainnya dalam minat dan kesungguhannya

demi menarik mereka pada hidayah, dan karena kasih sayang Rasulullah

kepada mereka, agar selamat dari api neraka. Beliau selalu bersabar terhadap

gangguan dan penyiksaan yang dialaminya, bahkan beliau bersabda:

Artinya: "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk pada kaumku, karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. "

Untuk para pendukung dakwah perlu diingat akan besarnya tugas dan

tanggung jawab yang didukungnya, dan sesungguhnya dengan ke-

islamannya, ia merupakan guru seluruh umat manusia, untuk mengajar

manusia, mengarahkan dan memimpinnya ke agama Allah. Walaupun para

pendukung dakwah yang memahami Islam secara murni lengkap, menyeluruh

dan konsisten dengan pemahamannya, serta bertahan memikul tugas dan

usaha ini, walaupun jumlahnya relatif sedikit, namun ke atas pundak

merekalah amanah berat ini diletakkan. Oleh karena itu hendaklah para

muballigh mengetahui kedudukannya, menilai dan menghargai tingkatannya,

jangan memandang hina diri mereka, serta hendaklah selalu memohon

pertolongan Allah swt. Mereka harus bersabar betapa pun dahsyatnya

Page 28: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

21

masalah ini Imam Syahid Hasan Al- Bana telah memberi pengarahan pada

anggota Ikhwanul Muslimin dengan kata- katanya:"Jadilah kamu dengan

manusia seperti sebatang pohon mangga, orang melemparnya dengan batu,

tetapi ia membalasnya dengan buahnya".

Menurut Asmuni Syukir, ada beberapa kepribadian atau sifat- sifat yang

dimiliki seorang muballigh, yaitu :

1. Iman dan taqwa kepada Allah SWT

2. Tulus ikhlash dan tidak mementingkan diri pribadi

3. Ramah dan penuh pengertian

4. Tawadhu' (rendah hati)

5. Sederhana danjujur

6. Tidak memiliki sifat egoisme

7. Sifat antusiasme (semangat)

8. Sabar dan tawakkal

9. Memilkijiwa toleransi

10. Sifat terbuka (demokratis)

11. Tidak memiliki penyakit hati. 13

Muballigh yang baik harus pula memilki keterampilan yang diperlukan

dalam berceramah dengan mengetahui tekhnik dalam muhadharah,

diantaranya adalah berusaha menambah pengetahuan dan keterampilan dalam

muhadharah itu sendiri. Selain kriteria di atas seorang muballigh juga harus

Page 29: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

22

menguasai psikologi di dalam berdakwah, karena berbeda berdakwah dengan

remaja, orang tua, begitupun dengan anak-anak. Dengan demikian seorang

muballigh harus mampu menyesuaikan sasaran dakwah agar dakwah yang

dilaksanakannya berhasil.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli mengenai kriteria seorang

muballigh, maka penulis memberikan sedikit ulasan mengenai kriteria seorang

muballigh tersebut. Hal yang perlu ditanamkan dalam diri seorang muballigh

adalah:

1. Niat, menanamkan niat pada diri seorang muballigh bahwa menyebar

luaskan agama Islam melalui dakwah adalah niat karena Allah.

2. Kiat, cara yang digunakan seorang muballigh cara yang berani, benar dan

so pan

3. Giat, menekuni apa yang menjadi salah satu kewajiban seorang muballigh

baik sebagai ummat ataupun sebagi profesi.

Seorang muballigh harus memiliki kode etik dan akhlak untuk menjadi

figur publik dan teladan bagi orang-orang yang ia dakwahi. Adapun kode etik

tersebut ialah:

1. Iman ( percaya) kepada apa yang didakwahi

Iman adalah motivator dan motor yang menggerakkan kekuatan jiwa

manusia. Iman kepada Allah menjadikan seorang mukmin selalu cinta

kepada pekerjaan yang diridhai olehNya, karena ia menumbuhkan sifat

dan nilai-nilai kebaikan dalam kalbu guna meraih tujuannya dan akan

Page 30: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

23

2. Jstiqamah ( Konsisten)

Yaitu cocoknya amal perbuatan dengan syariat ( hukwn) dengan penuh

ikhlas diri semata-mata karena Allah. Istiqamah merupakan sifat paling

esensi dan penting bagi para muballigh.

3. Sabar Menghadapi Kenda/a dan Penderitaan

Para muballigh harus sabar manghadapi musuh atau para penentangnya

yang pasti ada. Karena manusia itu musuh terhadap apa-apa yang tidak ia

ketahui. Sabar menghadapi berbagai rintangan dan ujian adalah senjata

yang ampuh dan tangguh bagi seorang muballigh dalam mencapai

tujuannya dan merealisasikan cita- citanya.

4. Lapang Dada dan Lembut

Sifat lapang dada dan santun adalah mudah memaafkan kesalahan orang

lain. Suatu sifat sabar dibarengi dengan ketenangan dan kelembutan

bertabiat, yaitu tidak memberi sanksi atau dendam kepada seseorang. Para

muballigh biasanya berhadapan dengan masyarakat majemuk, diantara

mereka ada yang berakhlak Iuhur, ada yang berperangai buruk dan keras,

ada yang kasar dan sebagainya, dengan sifat lapang dada mudah

memaafkan orang lain, sang muballigh akan dapat mendekati mereka. Ia

mampu menggauli mereka sesuai dengan tabiat dan perangai masing­

masing.

5. Tawadhu ( Merendah Diri)

Tawadhu adalah merendahkan diri dan penuh cinta kasih terhadap orang-

Page 31: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

24

kepala dan kasar adalah dua sifat yang membuat orang lain menjaub dan

benci, sementara para mubal/igh justru harus sebaliknya, mengurnpulkan

orang menjadi satu bukan memecah belah.

6. Zuhud dan Tekun Berdakwah

Yang dimaksud tekun berdakwah ialah sunggub- sunggub dan semangat

dalam menyampaikan dakwah. Sedangkan zuhud adalah tidak peduli

terhadap milik orang lain. Ia merasa puas dengan rezeki yang telah Allah

tentukan buatnya, hatinya lega dan lepas dari keterikatan dan

ketergantungan kepada kehidupan dan kemewahan dunia

7. Tekun dan Kuat Beribadah

Tekun beribadah dan taqarub kepada Allah SWT adalah salah satu senjata

paling ampub. Karena taat dan ibadah itu mengandung cahaya yang

memantul ke wajah pelakunya, yang juga akan memancar pada ucapan

dan tutur katanya.

8. lkhlas

Ikhlas mempunyai peran penting dalam rangka meraih keberhasilan.

Seorang mubal/igh yang ikhlas, akan tekun dan memusatkan konsentrasi

sepenubnya terhadap tugasnya, yaitu dakwah yang tidak mengalihkan

perhatian kepada tugas dan kesibukan lainnya betapapun pentingnya

kesibukan tersebut.

9. Tanggap dan Mengerti Tentang Kondisi dan Lingkungan di Sekitarnya

Seorang muballigh harus pandai, tanggap, jeli dan cerdas. Ia harus mampu

Page 32: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

25

berupa kebatilan dan kemaksiatan yang ada di masyarakat. Ia harus

mampu menghadapi keadaan seperti itu dan memahaminya untuk ia ambil

pelajaran dalam dakwahnya. 14

Jadi, seorang muballigh harus mampu mengajak manusia ke jalan yang

diridhoi oleh Allah, serta mampu membawa pencerahan bagi manusia yang

intelektual dan memiliki keterampilan dalam berceramah. Untuk menjadi

muballigh berkualitas selain mempunyai intelektual yang tinggi mereka juga

melatih mental mereka dalam menghadapi audiens, karena seorang muballigh

terkenal pun tidak akan berhasil tanpa adanya latihan terlebih dahulu.

Page 33: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

BABIII

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al- Karimiyah

Cita-cita adalah sebuah harapan yang dapat terwujud hanya dengan

bekerja dan membangun. Mendirikan sebuah Pesantren adalah salah satu dari

cita- cita Bpk. KR.DR. Ahmad Damanhuri, MA, beliau mulai merintis

mendirikan Pondok Pesantren Al-Karimiyah dengan memiliki tanah seluas

7000 M dan berlokasi di JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Depok, karena

dukungan orang tua dan masyarakat, semangat mendirikan Pondok Pesantren

merupakan semangat jihad yang tinggi dalam jiwa pendiri, dimana kondisi

masyarakat saat itu membutuhkan lembaga yang mampu melahirkan generasi

muda yang berilmu dan berakhlak mulia. Lembaga itu diharapkan dapat

menjadi benteng umat Islam khususnya di daerah Sawangan dan umumnya di

bumi Indonesia. 1

Sebelum menjadi nama Al- Karimiyah, pada tahun 1990 lembaga

pesantren ini berdiri dengan sebuah nama "Darul Karimah", kemudian pada

tahun 1993 lembaga ini berganti nama menjadi "Al- Karimiyah" , dan pada

tahun yang sama Pondok Pesantren ini mendirikan Madrasah Tsanawiyah,

dan selanjutnya pada tahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah. Pada tahun

1997 Pondok Pesantren Al- Karimiyah mendirikan Sekolah Tinggi Agama

Islam Al-Karimiyah ( STAISKA), dan mulai tahun 1999 Madrasah Aliyah

Page 34: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

27

mempunyai program studi Ilmu Pengetahuan Alam ( IP A ) dan program studi

Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).

Latar belakang didirikannya Pondok Pesantren Al- Karimiyah adalah:

Pertama, ingin mencetak santri- santri yang unggul, berakhlak mulia dan

berpengetahuan agama yang luas. Kedua, ingin mencetak santri yang memiliki

kemampuan orasi atau ahli dalam berpidato sehingga dapat berdakwah dan

mengembangkan syi'ar Islam. Ketiga, untuk mencari keridhaan Allah SWT.

Keempat, untuk menyebarkan dakwah Islamiyah. Kelima, untuk mewujudkan

masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT dan yang terakhir turut

serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia- manusia

pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani dan rohani dengan memiliki ilmu

pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat

manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa depan dalam bidang pendidikan/

kebudayaan, keagamaan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. 2

Berkat keuletan dan ketegaran pendiri Pondok Pesantren ini, dalam

upaya mengembangkan pesantren baik lahir maupun bathin, santri yang pada

awalnya berjumlah 70 orang, hingga beberapa tahun kemudian pesantren ini

mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga santrinya mencapai kurang

lebih 500 orang. Jika kita melihat kondisi dan situasi saat ini, penampilan

Pondok Pesantren Al- Karimiyah layak disebut sebagai Pondok Pesantren

Modern, meskipun tidak semegah Pesantren temama lainnya yang ada di

Jakarta seperti Pondok Pesantren Assidiqiyah. Banyaknya perubahan dalam

Page 35: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

28

bangunan dan tambahan sejumlah fasilitas lainnya merupakan suatu ciri

kemajuan yang ada di Pondok Pesantren Al- Karimiyah.

Status pondok pesantren Al- Karimiyah 100 % swasta, kelangsungan

hidupnya berasal dari pimpinan pondok pesantren dan dari sumbangan

pembayaran pembelajaran santri.

B. Visi dan Misi

Dari basil wawancara diketahui bahwa Pondok Pesantren Al- Karimiyah

mempunyai Visi dan Misi yaitu:

1. Visi

"Menjadikan Pondok Pesantren suatu lembaga yang menghasilkan

santri yang berkualitas secara intelektual, terampil dan beragama serta

berakhlak mulia"

2. Misi

a. Membentuk manusia yang berakhlak mulia

b. Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan berwawasan luas

c. Menghasilkan pelajar salafi yang fleksibel

C. Sarana dan Prasarana

1. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al- Karimiyah

a. Aula Putra

b. Aula Putri

Page 36: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

29

d. Laboratorium Komputer

e. Laboratorium Biologi

f. Perpustakaan

g. Asrama Santri dan Guru

h. Fasilitas Olahraga

1. Ruang Belajar

J. Koperasi

2. Sarana dan Prasarana Staf Pengajar I Pimpinan

a. Ruangan setiap bagian

b. Komputer setiap bagian

c. Ruang ber AC khusus pimpinan

D. Struktur Organisasi

Stuktur merupakan fungsi yang paling penting untuk mencapai tujuan

bersama. Dimana struktur itu adalah sebuah mekanisme dalam suatu

kepengurusan yang disusun atau dibangun secara teratur untuk mencapai suatu

tujuan yang sama.

Page 37: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

30

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL- KARIMIYAH

DEWAN PENDIRI 1. KH. DR. AHMAD DAMANHURI, MA 2. H. BADRUDIN. AK 3. FU' AD EL- HALIMY MAg

DEWAN PEMBINA 1. KH. SYUKRON MA'MUN 2. KH. DR. MANARUL HIDAY AH 3. KH. SYIHABUDIN AHMAD

PELINDUNG 1. CAMATSAWANGAN 2. KEPALA KELURAHAN SA WANGAN

BID. PENDIDIKAN DAN KEPESANTRENAN 1. A. FATIH GHAZALI,S.Ag

BID. HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Drs. AHMAD MARULLAH

BID. SARANA DAN PRASARANA 1. ASMA WI, MA

Page 38: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

31

DATA GURU PONDOK PESANTREN AL- KARIMIYAH

No Nama Pendidikan Jabatan

1 K.H.Ahmad Damanhuri MA UNISMA Pimpinan Pesantren

2 Rahimi Azhari S.Pd. I STAISKA Sekretaris

3 A. Fatih Ghazali S.Pd.I IAIN Jakarta Kordinator Pesantren

4 Syarohman Asymuni S.Pd.I STAISKA Guru

5 Acep Muwahid S.H.I UIN Guru

6 Syahrudin S.H.l UIN Guru

7 H.Taufik Hidayat S.H.l UIN Guru

8 Syamsul Arifin S.Pd.l UIN Guru

9 Ahmad Edi Pumama S.Pd.l STAISKA Guru

10 Sayyidah Rifqoh S.Sos UIN Guru

11 Taufik Ali Sa'id S.Pd.l STAI Guru

12 Muhammad Kahfi S.Sos.l STAISKA Guru

13 Zahrudin S.Sos.l STAISKA Guru

14 Sayyidah Qonita S.Pd.I UIN Guru

15 Eliawati S.Pd UIN Guru

Page 39: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

DATA PEMBIMBING MUHADHARAH PONDOK PESANTREN

AL- KARIMIYAH

32

No Nama Pendidikan Jabatan

1 Ust.Taufiq Ali Said S.Pd.l STAI Pembimbing

2 Ust.Muhammad Kahfi S.Sos.l STAISKA Pembimbing

3 Ust.Zahrudin S.Sos.l STAISKA Pembimbing

4 Ustz.Sayyidah Qonita S.Pd.l UIN Pembimbing

5 Ustz.Eliawati S.Pd UIN Pembimbing

E. Kegiatan- Kegiatan Di Pondok Pesantren Al- Karimiyah

Ada beragam kegiatan di Pondok Pesantren Al- Karimiyah, yang

melibatkan aktifitas guru dan santri, yang tentunya tidak terlepas dari

pengetahuan yang sifatnya lebih mengarah kepada pendidikan.

Pendidikan Islam harus diarahkan kepada pertumbuhan yang

berkesinambungan dari kepribadian manusia yang menyeluruh melalui latihan

spiritual, kecerdasan rasio, perasaan dan panca indra. Oleh karenanya

pendidikan harus memberikan pelayanan kepada pertumbuhan manusia dalam

semua aspeknya, yaitu aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah,

ilmiah baik secara individual maupun secara kolektif, serta mendorong semua

aspek itu ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan.3

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang di

tengah- tengah masyarakat Indonesia, Pondok Pesantren Al- Karimiyah

Page 40: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

33

mempunyai fungsi yang tidak dapat dipisahkan dengan fungsi- fungsi lembaga

pendidikan lainnya, yaitu untuk mensukseskan pembangunan nasional dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

I. J adwal Kegiatan Santri

a. Jadwal Kegiatan Tahunan: Mengikuti kalender kegiatan tahunan

Pondok Pesantren Al- Karimiyah dan kalender pendidikan Nasional.

Kegiatan tahunan Pondok Pesantren Al- Karimiyah diantaranya

adalah:

• Ujian Akhir Nasional

• Penerimaan Santri Baru

• Haflatul Wada Tasyakur Kelulusan dan Kenaikan Kelas

• Pekan Kegiatan Akhir Tahun Santri ( Lomba dan pentas santri

yang mencakup bidang dakwah, olah raga, kesenian dan ilmu

pengetahuan ).

b. Jadwal Kegiatan Bulanan : Mengikuti kalender kegiatan belajar

mengajar Pondok Pesantren Al- Karimiyah seperti : Evaluasi belajar,

studi banding antar pesantren.

c. Jadwal Kegiatan Mingguan:

Jum'at PMR ( Palang Merah Remaja) dan Pramuka

Senin - Minggu Komputer, marawis, kaligrafi, pembinaan Bahasa

Arab dan Inggris, mubadharah, nasyid, rawi,

shalawat, o lah raga dan kerj a bakti.

Page 41: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

b. Pembimbing muhadharah ( latihan berpidato )

c. Instruktur Komputer

d. Pembagian tugas administrasi, meliputi bagian- bagian :

1) Keuangan

2) Tata Usaha

3) Petugas kebersihan danjaga malam

4) Sopir dan urusan dapur

5) Petugas masak I ibu dapur

Pengawasan dan Evaluasi

35

Agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan

yang telah digariskan, maka perlu diadakan pengawasan antara lain :

a. Buku pegangan siswa dan guru

b. Penerbitan absensi guru dan siswa

c. Persentase target yang harus dicapai setiap semestaer sesuai dengan

kurikulum

d. Bidang studi tambahan di luar kurikulum Depdikbud

e. Untuk pendalaman materi serta untuk mengetahui sampai dimana

penguasaan pelajaran yang telah disampaikan kepada para siswa,

evaluasi selalu diadakan, baik lisan maupun tulisan, formatif maupun

sumatif.

3. Kegiatan- Kegiatan di luar jam pelajaran

a. Tadarus Al- Qur'an

Page 42: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

36

b. Pada setiap ba'da shalat subuh, seluruh santri diwajibkan tadarus Al­

Qura'an sesuai dengan kelompok mereka masing- masing.

c. Pengajian kitab salafiyah

d. Shalat jama'ah dipimpin oleh pimpinan pesantren, apabila

berhalangan digantikan oleh para pembina asrama dan guru secara

bergantian

e. Muhadharah ( latihan berpidato )

Para santri diharapkan menjadi muballigh dikemudian hari,

disamping profesi yang mereka tekuni, untuk itu mereka dilatih

berpidato dan memimpin acara secara bergantian. Kegiatan ini

dilaksanakan setiap dua kali seminggu,yaitu selasa malam dan sabtu

malam

f. Olahraga

Kegiatan olah raga dialksanakan setiap minggu pagi, yaitu : senam

pagi, volley Ball, Basket dua kali seminggu. Dan sebulan sekali

diadakanjalan sehat keluar lingkungan Pesantren.

g. Komputer

Kegiatan komputer diadakan pada jam sekolah, secara bergantian

selama satu setengahjam.

h. Pramuka, dilaksanakan padajum'at siang

1. PMR, dilaksanakan padajum'at siang

J. Kesenian, yang terdiri dari marawis, kaligrafi, nasyid, dilaksanakan

pada siang hari, yaitu : senin, selasa dan rabu. Rawi dan shalawat

Page 43: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

BAB IV

PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIY AH DALAM

MENCETAK KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH

A. Peranan Pondok Pesantren Terhadap Kegiatan Muhadharah

1. Program Kegiatan Muhadharah

Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, pengertian muhadharah

adalah suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana

seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang­

orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak.1

Adapun program- program kegiatan muhadharah yang ada di

pondok pesantren Al- Karimiyah antara lain sebagai berikut:2

a. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam

diwajibkan bagi seluruh santri

b. Mengadakan muhadharah gabungan di Aula Pesantren Al- Karimiyah

c. Mengadakan pemilihan kelompok dan santri terbaik setiap tiga bulan

sekali

d. Mengadakan pemberian materi setiap satu bulan sekali

e. Mengadakan pemeriksaan konsep muhadharah dan absensi santri

setiap kelompok

Page 44: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

38

f. Mengadakan pemilihan ketua kelompok muhadharah setiap enam

bulan sekali

g. Mengadakan jadwal dekorasi tempat muhadharah pada setiap

kelompok

h. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa arab dan inggris

i. Mengadakan penentuan tema pidato bagi santri yang bertugas

menyampaikan pidato

j. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalam

bentuk lisan secara langsung

k. Mengadakan pelantikan atau pengesahan pengurus muhadharah

I. Mengadakan perlombaan ye!- ye! antar kelompok

2. Pelaksanaan kegiatan muhadharah

Suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika kegiatan

tersebut tidak tersusun dengan baik. Pengaturan jadwal sangat penting,

agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka Pondok

Pesantren Al- Karimiyah mengatur jadwal sebagai berikut:3

Pembimbing muhadharah mengumurnkan petugas muhadharah pada

hari senin, acara muhadharah pada selasa malam dan sabtu malam dimulai

dengan pembukaan yang disampaikan oleh MC atau pembawa acara,

kemudian pembawa acara membacakan susunan acara muhadharah yaitu:

a. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an

h PP.mhHCHHn ShHlHwHt NH hi

Page 45: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

39

c. Ceramah Agama

d. Sambutan-sambutan

e. Penutup atau Do'a

Adapunjadwal kegiatan muhadharah adalah:

a. Waktu

Pelatihan muhadharah ini dalam pelaksanaannya mengambil dua

waktu, yaitu setiap selasa malam dan sabtu malam, dimulai sejak

pukul 20.00- 21.30 WIB.

b. Tempat

Tempat pelaksanaan muhadharah ini dilaksanakan di kelas- kelas dan

aula pondok

c. Pembimbing atau Pengajar

Pembimbing dan pengajar kegiatan muhadharah di pondok pesantren

ini adalah ustadz dan ustadzah pondok pesantren Al- Karimiyah yaitu:

Ustadz Taufik Ali Said,S.pd.I, Ustadz Muhammad Kahfi S.Sos.I,

Ustadz Zahrudin S.Sos.I, Ustadzah Sayyidah Qonita, Ustadzah

Eliawati.

B. Metode yang diterapkan dalam kegiatan muhadharah di pondok

pesantren Al- Karimiyah

Dari segi bahasa, metode berasal dari dua perkataan yaitu " meta"

( melalui ) dan hodos Galan, cara)4, dengan demikian dapat diartikan bahwa

metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Page 46: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

40

Adapun metode muhadharah yang diterapkan di pondok pesantren Al­

Karimiyah terdiri dari lima cara:

1. Metode ceramah

Metode ceramah ini digunakan ketika materi yang disampaikan

memang harus dijelaskan dan dipaparkan terlebih dahulu. Metode ini

digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu

pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dapat dipahami bahwa dengan

metode tersebut adanya interaksi atau komunikasi penceramah dengan

mad'u dalam berbagai ha!.

2. Metode memberi contoh atau peragaan

Dalam menggunakan metode ini pembimbing lebih banyak aktif

sementara santri hanya memperhatikan segala yang dilakukan oleh

pembimbing. Di dalam memberikan contoh berdakwah dengan

menunjukkan atau memperlihatkan contoh dalam suatu konsep yang telah

disampaikan oleh pembimbing, santri masing- masing memperhatikan

konsepnya, konsep yang diberikan tersebut belum dihafalkan santri.

3. Metode motifasi

Metode motifasi yaitu usaha memberikan semangat bagi santri agar

mereka berminat untuk menjadi muballigh, yaitu bagaimana para pelakau

atau pelaksana dakwah ( santri ) secara tulus ikhlas dan senag bersedia

melaksanakan segala tugas dakwah yang diserahkan kepada mereka. Pada

saat pembimbing muhadharah memperagakan pidato di depan santri,

Page 47: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

41

pembimbing berusaha agar santri memusatkan perhatian kepada segala

sesuatu yang disajikan oleh pembimbing.

Hal ini penting bagi santri sebagai calon muballigh karena dengan

demikian santri terdorong oleh semangat kemauannya.

4. Metode pemberian tugas belajar

Dalam metode ini, santri harus mengambil pengertian dari isi konsep

pidato yang diberikan sehingga mereka mengerti dengan maksud konsep

yang akan disampaikannya dan mereka dapat mendemonstrasikan kembali

tentang apa yang telah diperagakan oleh pembimbing.5

Untuk mempermudah dalam pembinaan dan pelatihan terhadap

santri, santri dituntut mempunyai sikap berani, sikap berani dapat

membuat para santri tidak minder dan gugup dalam menghadapi

masyarakat. Sekalipun demikian menjadi seorang muballigh tidak

semudah seperti apa yang digambarkan, ha! ini lebih banyak ditentukan

oleh taufik dan hidayah Allah SWT.

Sekalipun demikian bukan berarti seorang muballigh tidak perlu

latihan dan pembinaan, karena sering kali proses datangnya taufik dan

hidayah itu harus dilalui dengan pendidikan dan pembinaan. Betapa

banyak orang yang memiliki perbendaharaan ilmu tetapi tidak terdorong

untuk menyampaikan kepada orang lain, bahkan tidak sedikit yang tidak

mengamalkan meskipun untuk diri sendiri dan keluarganya.

Page 48: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

42

Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan ustadz pembimbing

muhadharah, penulis menganalisa bahwa metode-metode yang digunakan

dalam muhadharah di pondok pesantren Al- Karimiyah yaitu:

. a. Metode ceramah

Materi ceramah yang akan disampaikan harus dijelaskan dan

dipaparkan terlebih dahulu, sehingga dapat dipahami oleh mad'u.

b. Metode memberi contoh atau peragaan

Dalam menggunakan metode ini, pembimbing menunjukkan atau

memperagakan bagaimana cara menyampaikan pidato yang baik,

sementara para santri memperhatikan segala yang dilakukan oleh

pembimbing.

c. Metode motivasi

Seorang pembimbing memberikan suatu dorongan kepada santri agar

mereka berminat untuk menjadi muballigh. Para santri harus

melaksanakannya dengan ikblas dan senang bersedia melaksanakan

segala tugas dakwah.

d. Metode pemberian tugas

Para santri diharuskan dapat mengambil pengertian dari isi konsep

pidato yang telah diberikan oleh pembimbing, sehingga mereka

mengerti dengan konsep yang akan disampaikannya.

Dari penjelasan di atas, melihat betapa metode muhadharah

•ani:•atlah nentin11:. artinva untuk mendaoatkan hasil kegiatan muhadharah

Page 49: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

45

Penceramah hendaklah bersikap ramah, bersahabat, penuh

kepercayaan dan menarik para audien. Dalam muhadharah materi yang

disampaikan harus benar-benar mendidik para pendengamya dan

hendaklah penceramah menyimpulkan pembicaraannya.

C. Mencetak kader muballigh melalui muhadharah pada pondok pesantren

Al- Karimiyah

Dalam persiapan mencetak kader muballigh para santri dituntut belajar,

berlatih, dan membiasakan diri berpidato. Perlu diketahui bahwa bakat tidak

menjamin seratus persen keberhasilan seseorang menjadi bisa berpidato.

Muballigh yang baik harus pula memilki keterampilan berpidato.

Pada dasamya keberadaan muhadharah merupakan langkah awal

sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan kader muballigh membentuk

santri dari yang belum atau kurang mampu berpidato menjadi bisa dan lebih

baik. Akan tetapi sejauh mana sebenarnya peranan pelatihan muhadharah,

dalam bab ini penulis mewawancarai pembimbing muhadharah, alumni yang

telah berhasil dalam dakwahnya dan santri yang mengikuti program

muhadharah ini.

I. Program muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah

Muhadharah merupakan suatu program yang ada di pondok

pesantren Al- Karimiyah, suatu kegiatan muhadharah akan baik apabila

program kegiatannya pun baik.

Page 50: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

46

Menurut Ustadz Zahrudin, program muhadharah di pondok

pesantren ini alhamdulillah sudah baik, dapat dilihat dari segi materi,

mental dan penyampaian yang dilakukan oleh para santri. Dengan adanya

program muhadharah ini ada beberapa alumni yang sudah berhasil dalam

dakwahnya, dapat diartikan, mereka yang telah lulus dari pesantren ini

dapat menyampaikan ceramahnya dengan baik dihadapan masyarakat.7

Menurut Wahyu Nur Hakim, program muhadharah yang ada dan

telah dilaksanakan di pondok pesantren ini sudah cukup baik, baik dari

metode dan materi yang diberikan atau diajarkan oleh ustadz dan ustadzah

yang merupakan guru pembimbing muhadharah. Ia yakin bahwa materi

dan metode-metode yang ia dapat dalam muhadharah akan mempermudah

dirinya untuk menyampaikan ceramahnya di depan masyarakat ketika ia

keluar atau lulus dari pesantren Al-Karimiyah.8

Menurut Irfan Hadi, program muhadharah ini banyak membawa

perubahan pada diri santri dan bisa menjadikan santri pintar dalam

berpidato di tengah-tengah masyarakat.9 Sedangkan menurut Ustadz

Kamaludin yang merupakan salah seorang alumni pondok pesantren Al­

Karimiyah, program muhadharah yang telah ada di pondok ini sudah

cukup baik, baik dari segi materi maupun dari segi penyampaiannya,

7 1 Tct>;arl7 7!'.!hrnrlin C:::. C:::.no:: I PPmhimhincr M11h::irlhl'lr::ih Wnwnnrnrn nrihndi S~w;:tnP~n 11

Page 51: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

47

dengan adanya program tersebut alhamdulillah saya bisa menyampaikan

"k" d" d ak IO p1 iran saya 1 epan masyar at.

Menurut penulis, program muhadharah yang ada di pondok

pesantren Al- Karimiyah memang sudah baik, baik dari segi materi,

metode dan mental santri, karena bisa kita lihat bahwa pondok pesantren

ini telah menghasilkan alumni yang berhasil dalam dakwahnya, salah satu

contohnya adalah Ustadz Kamaludin.

2. Metode dan materi yang diterapkan

a. Menetapkan metode

Tujuan yang diharapkan dari muhadharah dalam mencetak kader

muballigh adanya perubahan pada diri santri. Oleh karena itu untuk

mencapai efektifitas suatu muhadharah selain tergantung dari program

muhadharah yang diselaraskan dengan kondisis santri juga dipengaruhi

oleh metode- metode dan materi-materi yang diterapkan guru atau

pembimbing kepada santri. Berbagai alternatif ditempuh oleh guru

untuk melatih santri dalam muhadharah. Adapun alternatif yang dicari

adalah menggunakan metode.

Selama penelitian berlangsung dan wawancara yang dilakukan

penulis kepada santri, metode yang digunakan dalam muhadharah

adalah : metode ceramah, metode motivasi, metode memberi contoh

atau peragaan, dan metode pemberian tugas.

Page 52: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

48

b. Menetapkan materi

Pada dasamya materi muhadharah adalah seluruh ajaran islarn

secara baik, keseluruhan materi dakwah dari dua sumber yaitu Al­

Qur'an dan Hadits. Secara garis besar materi muhadharah di pondok

pesantren Al- Karimiyah menurut penelitian dan wawancara, terbagi

kepada tiga bagian yaitu : masalah keimanan, keislarnan dan akhlak

atau budi pekerti.

Menurut hemat penulis, di dalarn suatu kegiatan metode dan

materi sangatlah diperlukan, begitu pula kegiatan muhadharah di

pondok pesantren ini metode dan materi menjadi pendukung suksesnya

muhadharah, karena dengan metode yang baik dan materi yang bagus

maka muhadharah atau pelatihan pidato akan menjadi baik dan lancar

sehingga dapat mencetak kader muballigh yang dapat berpidato

dengan baik.

3. Pengaruh muhadharah terhadap santri

Dari hasil wawancara penulis dengan santri, menurut Wahyu

Nurhakim, pengaruh muhadharah terhadap dirinya sudah ada, yaitu

terhadap mentalnya, wahyu yang pada awalnya kurang berani berbicara

didepan umum, narnun setelah mengikuti pelatihan muhadharah di

pondok pesantren ini ia merasa lebih berani dalarn menyarnpaikan

pidatonya Sedangkan menurut Irfan Hadi, yang menjadi pengaruh

muhadharah terhadap dirinya bahwa dengan adanya program ini saya

Page 53: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

49

merasa lebih percaya diri ketika berhadapan langsung dengan masyarakat

dan menambah ilmu serta wawasan khususnya dalam bidang agama.

Menurut Ustadz Kamaludin, program muhadharah yang telah ia

ikuti selama ia menjadi santri Al-Karimiyah dengan kegiatannya sekarang

yaitu sebagai muballigh sangatlah berpengaruh,banyak manfaat yang ia

peroleh sehingga ia bisa menyampaikan ceramahnya, diantaranya:

a. Dari segi mental: ia lebih berani ketika menyampaikan pidato, karena

ia telah mempersiapkan mentalnya.

b. Dari segi materi: materi yang telah diberikan di pesantren dapat

disampaikan ketika berpidati atau berceramah di luar pesantren.

c. Dari segi metode: ketika sudah menguasai metode" metode dakwah

yang ia dapatkan dari muhadharah dengan mudah ia menyampaikan

pidato atau ceramahnya.

Selain itu ia juga memiliki wawasan yang cukup tentang metode

dan materi muhadharah. Metode dan materi yang ia dapatkan dari pondok

pesantren Al-Karimiyah sangatlah berperan dalam kegiatan dakwahnya.

Menurut Ustadz Zahrudin, pengaruh muhadharah terhadap santri

alhamdulillah sudah terlihat baik yaitu:

a. Dari segi mental: Santri menjadi lebih berani menghadapi mad'u atau

audien ketika mereka berada di luar pondok.

b. Dari segi materi: Materi- materi yang diberikan ketika muhadharah

dapat mereka sampaikan ketika mereka berpidato

Page 54: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

50

c. Dari segi metode: Santri menguasai metode yang sudah diberikan

ketika muhadharah, kemudian mereka praktekan di luar pondok

ataupun di depan masyarakat.

Menurut hemat penulis, kegiatan muhadharah membawa pengaruh

terhadap mental dan wawasan seseorang, dengan adanya muhadharah

mental santri menjadi lebih berani berbicara atau menyampaikan pikiran di

depan masyarakat serta menambah ilmu khususnya dibidang agama.

D. Harapan Santri Terhadap Kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren

Al- Karimiyah

Harapan berasal dari kata " harap " yaitu keinginan supaya sesuatu

terjadi, kemudian kata "harap " ditambahkan dengan akhiran "an" yaitu

menjadi " harapan " adalah sesuatu yang dapat diharapkan atau keinginan

supaya menjadi kenyataan. 11

Muhadharah merupakan suatu kegiatan santri untuk mengapresiasikan

kemampuan mereka dan untuk melatih mental santri di depan audien atau

mad'u dalam menyampaikan dakwahnya. Muhadharah disebut juga sebagai

tempat pelatihan dan pembinaan seseorang menjadi penceramah agar trebiasa

di depan masyarakat. Dengan kemampuan santri yang telah terlatih, terdidik

dan terarah, saya berharap apabila kembali ke rumah saya mampu membawa

manfaat yang besar untuk saya dan orang lain sehingga kegiatan muhadharah

menjadi ajang dan tempat untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan

Page 55: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

51

kreatifitas santri, seorang santri tidak hanya sekedar tahu tentang teori tetapi

seorang santri harus paham dan mampu melakukan dan mempraktekannya

. 12 nanli.

Sedangkan menurut Wahyu Nurhakim, selama 1a mengikuti

muhadharah di pondok pesantren ini, ia merasa sangat senang karena ia sudah

banyak mengetahui cara-cara berdakwah yang baik dan benar, dengan

pengetahuan tersebut ia berharap agar ia dapat mengamalkan semua ilmu yang

ia dapatkan selama ia mengikuti ini, terutama dalam kegiatan berdakwah, ia

ingin dakwah yang akan ia sampaikan nanti dapat diterima oleh masyarakat,

walaupun hanya satu ayat, ia sangat senang apabila dapat menyampaikan

dakwahnya dengan baik dan benar di hadapan masyarakat. Selain itu juga ia

ingin menjadi seorang yang muballigh yang berwawasan luas dan dapat

menyampaikannya dengan baik dan benar. Kemudian yang ia harapkan dari

pondok pesantren ini mengenai kegiatan muhadharah, ia ingin metode yang

telah ada hendaknya ditegaskaaan kembali oleh pembimbing dan ia berharap

agar materi yang akan disampaikan oleh pembimbing hendaknya mengandung

nilai-nilai humoris tetapi bisa dijadikan teladan agar tidak menjenuhkan.

Adapun kekurangan- kekurangannya adalah:

I. Kurangnya tenaga guru atau pembimbing dalam memberikan bimbingan

pada setiap kegiatan muhadharah dan terlalu padatnya aktivitas guru

pembimbing tersebut, sehingga kadang- kadang pembimbing tidak hadir

memberikan bimbingan pada santri dalam kegiatan muhadharah.

Page 56: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

52

2. Sulitnya penguasaan metode muhadharah pada santri, sehingga membuat

santri agak sulit menyampaikan pidatonya. 13

Dari berbagai macam harapan dan kekurangan yang telah disebutkan di

atas, pihak pondok pesantren akan melakukan berbagai usaha dalam

menanggapi harapan- harapan santri tersebut, diantaranya adalah:

I. Guru pembimbing muhadharah berusaha mengemas muhadharah itu

sendiri menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan, oleh karena itu guru

pembimbing harus hadir dalam setiap kegiatan muhadharah.

2. Memberikan sanksi kepada santri yang tidak dapat menyampaikan

pidatomya dengan baik berupa membuat konsep pidato sebanyak tiga

lembar buku kemudian menghafalnya. 14

Dari hasil wawancara pribadi dengan santri yang mengikuti kegiatan

muhadharah, penulis menganalisa bahwa yang diharapkan oleh santri dalam

kegiatan muhadharah adalah ingin menjadi seorang santri yang dapat

mengamalkan semua ilmunya kepada orang lain dan ingin menjadi seorang

muballigh yang professional sehingga dapat menyampaikan dakwahnya

dengan baik dan benar.

Page 57: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Dari hasil wawancara dan pembahasan mengenai peranan mubadharah

dalam mencetak kader mubaligh di pondok pesantren Al-Karimiyah

Sawangan Depok maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Mubadharah merupakan salah satu kegiatan di pondok pesantren Al­

Karimiyah, diantara program-program kegiatan mubadharah adalah:

a. Mubadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam

diwajibkan bagi selurub santri

b. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa Arab dan Inggris

c. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalam

bentuk lisan secara Jangsung.

2. Metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai

suatu tujuan. Adapun metode mubadharah yang diterapkan oleh pondok

pesantren Al-Karimiyah terdiri dari empat cara: metode ceramah, metode

motivasi, metode pemberian contoh atau peragaan dan metode pemberian

tugas belajar.

3. Kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah merupakan

kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam

yang mana pada muhadharah tersebut ada yang ditugaskan sebagai

nemhHwa. ::ica.rFL nP-mh;.'lcH A1-0nr'a.n_ nP.mh::tf':H .;::h:::i1Hw:::tt N:::ihi

Page 58: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

54

B. Saran-saran

Peneliti mengemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan

peranan muhadharah dalam mencetak kader mubaligh di pondok pesantren

Al-Karimiyah:

I. Pembimbing muhadharah harus lebih meluangkan waktu dan perhatiannya

pada kegiatan muhadharah, agar dalam setiap kegiatan para santri selalu

mendapatkan pengarahan yang baik terutama tentang cara menyampaikan

ayat suci Al-Qur'an dan Al-Hadist.

2. Harus ada kesadaran yang tinggi dari para santri untuk selalu mematuhi

tata tertib yang telah diterapkan oleh pondok pesantren dan menyadari

akan pentingnya kegiatan muhadharah bagi mereka.

3. Untuk lebih meningkatkan peranan suatu proses pengkaderan mubaligh,

hendaknya pondok pesantren Al-Karimiyah membuat klasifikasi santri

yang benar-benar memiliki bakat dakwah untuk diberikan suatu

pembinaan yang khusus dan dengan tenaga pembimbing yang ahli

dibidangnya, ha! ini merupakan suatu cara yang sangat baik agar santri

tersebut kelak menjadi mubaligh yang professional.

Page 59: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Arbi, Armawati, Dakwah dan Komunikasi,UIN Jakarta Press 2003,Cet. I

Aziz, Moh. Ali, M. Ag. I/mu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, Ed. I Cet. 1

Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta Logos 1 997

Dawi, Muhammad Ahmad, Buku Pintar Para Da'i, Surabaya: Dua Ilmu, 1995, cet ke-II

Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: Jakarta 2002) Edisi Ketiga

H.M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bina Aksara, 1987

Habib, M. Syafa'at. Buku Pedoman Dakwah, Jakarta, Wijaya, 1982, Cet.Ke- I

Hasan, Umar, Mencari Ulama Pewaris Nabi, Bekasi: Dakta FM, 1997

Hidayati, Nurul, Metodologi Pene/itian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif. UIN Jakarta Press, 2006, Cet. ke- I

Irfan Hadi, Santri Al-Karimiyah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 juli 2007

Katie, Djamaludin, Psikologi Dakwah, Offet Indah Surabaya, 1993

KH.DR Ahmad Damanhuri MA, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Wawancara Pribadi, Sawangan 23 Mei 2007

Khaliq, Abdul Rahman Abdul, Sistem Dakwah Salafiyah, Jakarta: Gema Insani Press

Latif, Nasaruddin, Teori dan Praklik Dakwah, Jakarta, Zulhidjah 1391 H/1970, Cet.Ke- I

M. Arifin, !!mu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, Cet ke-1

Masyhur, Syaikh Musmafa, Fiqh Dakwah, Jakarta :Al- I'tisham, 2000, cet.l

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Arab- Indonesia Al- Munawwir, Yogyakarta:

Page 60: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

56

Salam, H. Syamsir, Jaenal Aripin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosial (Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006) Get. ke-1

Salim, Peter, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer

Soekanto, Soejono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet ke- 6

Syukir, Asmuni, Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al- Ikhlas,1983, Cet. VII

Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al-Ikhlas, 1983, Cet.VII

Tasmara, H. Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratania 1986, Cet ke-2

Ustadz Kamaludin S.Sos.I, Alumni Pondok pesantren Al- Karimiyah, Depok 15 juli 2007

Ustad Muhammad Kahfi S.Sos.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara Pribadi, Pondok Pesantren Al- Karimiyah 13 Juli 2007

Ustadz Taufik Ali Said S.Pd.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara Pribadi. Pondok Pesantren Al- Karimiyah 07 Juni 2007

Ustadz Zahrudin S. Sos.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 Juli 2007

W.S. Masson, N. Grass and A.Wm.C. Eachern, exploration Rote analysis dalam David Berry, Pokok- pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995

Wakil, Muhammad Sayyid, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Jakarta: Akademika Pressindo, 2002

Wahyu Nurhakim, Santri Al- Karimiyah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 juli 2007

Page 61: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Nomor Lamp Hal

Kepada Yth

: lstimewa : I Berkas : Pengajuan Proposal Skripsi

Ketua Dewan Pertimbangan Skripsi Di Tempat

Assalammualaikum Wr. Wb

Jakarta, Februari 2007

Salam sejahtera semoga bapak ibu dalam keadaan sehat wal afiat serta dalam lindungan Allah SWT dalam menjalankan tugas sehari- hari. Selanjutnya saya yang bertanda tangan dibawah ini :

: Nur Shafwatillah : 103051028465

Nama Nim Fak!Jur Smt

: Dakwah dan Komunikasi I Komunikasi Penyiaran Islam : VII (Tujuh)

Bermaksud mengajukan Proposal skripsi denganjudul "PERANAN MUHADHARAH DA LAM MENINGKA TKAN KUALITAS CALON MUBALIGH DI MADRASAH TSANA WIY AH AL­KARIMIY AH SAW AN GAN DEPOK" , Proposal ini diharapkan dapat diteruskan sebagai skripsi yang dapat dijadikan pelengkap persyaratan kelulusan di UIN Jakarta

Dengan ini saya lampirkan I.Out Line 2.Proposal Skripsi

Demikian surat pengajuan judul ini saya sampaikan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh bapak! ibu, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Perno hon

suf

-JffW1/4tJ' Nur shafwatillah

Page 62: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

~~ ·_.,.,,\_\?;(1\~:..:,)., :Y.1);\., w \ }l'-'i JP ..-.? .::? Yfr .,) I ,, V V

YAYASAN PESANTREN AL-KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM, BIMBINGAN HAJJ)

AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor: 59 Tgl. 24 Juli 1993 JL H. Maksum No. 23 Sawangan Baru Kee. Sawangan Kota Depok Telp, (0251) 612151 - 617335

SURAT KETERANQAN Nomor : YPA/59/SK/09 N/07

Yang bertanda tangan dibawah inl Plmplnan Yayasan Pondob Pesantren Al l<arimiyah Sawangan Depob menerangban bahwa, mahasiswl UIN Syarlf Hldayatullah Jabarta, Fabultas Dabwah dan Komunibasl yaitu :

Nama : NURSHAFWATILLAH. NIM : 103051028465. Jurusan I Smester : Komunibasi Penylaran Islam I VIII.

Telah mengadaban obserfasl dqri ;,waw<mcara mengenai • PERANAN MUHADHARAH DALAM MENC£!~K KA~,.~.~OBALl~H DI PONDOK PESANTREN AL KARIMIYAH • Sawangan Dep(>b~da tcmggal :23 Mel·l~7.

,.- -.;,· ---· -·-·-;:,,:-· "':'o:,•: """;''""'" '·"--.,,.... '"·

.: .. '!

Demilan Surat ~tcipgah 'lnl '.i' 1 ~ibli~t 1 ~C:U., dapat dlpergunaban sebagaimana mestlnya •.

I

Page 63: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Pedoman Wawancara Hari/ Tanggal : Ra bu, 23 Mei 2007 Tempat : Pondok Pesantren AI-Karimiyah Nama : KH.DR. Ahmad Damanhuri M,A Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren AI- Karimiyah

T: Kapan didirikannya Pondok pesantren Al- Karimiyah? J: Pondok pesantren ini didirikan pada 07 September 1990 T: Apa yang melatar belakangi didirikarmya pondok pesantren Al- Karimiyah ini? J: Yang melatar belakangi didirikarmya pondok pesantren ini adalah: pertama, ingin mencetak santri- santri yang unggul, berakhlak mulia, dan berpengetahuan agama yang luas.Kedua, ingin mencetak santri yang memiliki kemarnpuan dalarn berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi'ar islarn. Ketiga, untuk mencari keridhaan Allah SWT. Keempat, untuk menyebarkan dakwah islamiyah. Kelima, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT dan yang terakhir turut serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia- manusia pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani dan rohani dengan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa depan dalarn bidang pendidikan/ kebudayaan, keagarnaan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. T: Dari manakah dana yang anda gunakan untuk membangun pondok pesantren ini? J: Dana yang karni gunakan dalarn pembangunan ini berasal dari sumbangan pembayaran pembelajaran santri dan alharndulillah dari saya sendiri

Pewawancara I orman

~~ I

Page 64: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Hari/ Tanggal Tempat Nama Jabatan

Pedoman Wawancara

: Kamis, 07 Juni 2007 : Pondok Pesantren Al-Karimiyah : Ust. Taufik Ali Sa'id : Pembimbing Muhadharah

T: Menurut ustadz, apa makna muhadharah secara lughatan dan istilahan? J: Menurut saya muhadharah secara lughatan berasal dari kata haadoro- yuhaadiru­muhaadharah, yang berarti ada atau hadirdan menghadirkan. Sedangkan secara istilahan muhadharah adalah suatu kegiatan ceramah yang disampaikan di depan orang-orang yang hadir. T : Apa yang melatar belakangi diadakannya program muhadhoroh? J : Yang melatar belakangi diadakannya muhadhoroh adalah karena pimpinan pondok pesantren ingin mempunyai santri yang tidak hanya bisa membaca kitab tetapi selain itu ingin mencetak kader-kader mubaligh yang berwawasan islam dan menyampaikan ajaran-ajaran islam. T : Apa tujuan dan manfaat dari kegiatan muhadhoroh? J : Tujuan diadakannya program kegiatan muhadharah adalah membentuk santri- santri yang proporsional dalam bidang dakwah, ketika mereka keluar dari pesantren, mereka akan mempunyai kemampuan yang kompeten dalam bidang dakwah, mencetak kader muballigh yang mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang dakwah. Sedangkan manfaatnya adalah menumbuh kembangkan sikap kepada kader- kader mballigh atau santri agar mereka mampu mengembangkan potensi di dalam bidang dakwah dan memberi pengalaman atau materi­materi dakwah kepada santri sehingga mereka mampu menguasai metode- metode dakwah, tekhnik penguasaan audien, sehingga mereka man1pu menyampaikan dakwahnya secara baik dan proporsional. T: Berapakali dalam semingggu kegiatan muhadharah dilaksanakan? J : Kegiatan muhadharah dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu pada selasa malam dan sabtu malam. T : Apa materi yang diberikan pada kegiatan muhadharah? J : Materi muhadharah yang diajarkan oleh pembimbing kepada santri adalah

I . Aqidah ( masalah keimanan ) 2. Syariah ( masalah keislaman ) 3. Akhlak ( masalah budi pekerti )

T : Metode Apa yang diterapkan dalam kegiatan muhadhoroh? J : Metode yang diterapkan yaitu metode ceramah, metode informasi, metode motivasi, metode memberi contoh dan metode pemberian tugas belajar. T: Siapa saja pembimbing atau guru muhadharah? J: Ustadz. Muhan1illad Kahfi, Ustadz Taufik Ali Sa'id, Ustadz Zahrudin, Ustadzah Sayyida Qonita, U stazdah Eliawati T: Apakah muhadharah yang selama ini dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan santri dalam berpidato atau ceramah? Bila ya, contohnya dari segi apa? J: ya, muhadharah yang selama ini dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan santri dalam berpidato, contohnya:

Page 65: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Dari segi metode: santri menguasai metode- metode yang sudah diberikan kemudian mereka praktekan di I uar. T: Apakah ada alumni yang telah berhasil menjadi muballigh? J: Alhamdulillah, sudah ada T: Siapa saja diantaranya? J: Ustadz Kamaludin S.Sos.I, Ustadz Taufik Ali Sa' id S.Pd.I

Nur Shafwatillah

Page 66: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Pedoman Wawancara Hari I tanggal: Jum'at, 13 Juli 2007 Tempat : Pondok Pesantren Al- Karimiyah Nama : Irfan Hadi Jabatan : Santri

T: Bagaimana pendapat anda mengenai program muhadharah di pesantren ini? J : Baik, karena dengan program muhadharah ini banyak membawa perubahan pada diri santri dan bisa manjadikan santri pintar dalam berpidato. T : Bagaimru1a metode muhadharah di Pesantren Alkarimiyah? J : Metodenya tidak membosankan T : Apa saja materi muhadharah di pesantren Alkarimiyah? J : Materinya tentang aqidah, akblak dan keislaman. T: Siapa saja guru pembimbing muhadharah? J : guru pembimbing muhadharah yaitu ustadz dan ustadzah yaitu: Ust. Taufik Ali Sa'id, Ust Muhanrmad Kahfi, Ust. Zahrudin, Ustadzah Sayyida Qonita dan Ustadzah Elyawati T : Apakah anda menyukai program muhadharah di pesantren Alkarimiyah J : Jelas, saya menyukainya karena muhadhoroh yang diterapkan oleh pembimbing itu disesuaikan dengan tingkat kelas masing-masing, sehingga santri merasa tidak terbebani T : Apakah ada pengaruh muhadharah di pesantren Alkarimiyah? J: Ya ada, pengaruhnya pada mental. dengan adanya muhadharah mental santri menjadi lebih berani berbicara didapan orang banyak dan menambah ilmu khususnya dalam bidang keagamaan. T : Perlu atau tidak muhadharah itu menurut anda? J : Ya sangat perlu, karena untuk menjadi seorang mubaligh mental seorang mubaligh harus dilatih terlebih dahulu dan harus berwawasan luas. T: Apa harapan anda terhadap kegiatan muhadharah? J: Dengan kemrunpuan para santri yang terlatih, terdidik dan terarah. Saya berharap, apabila kembali kerumah, mrunpu membawa manfaat yang besar untuk orang lain sehingga kegiatan muhadharah menjadi ajang dan tempat untuk berlomba- lomba dalrun meningkatkan kreatifitas santri, santri tidak hanya sekedar tahu tentang teoti tetapi pahrun dan mrunpu melakukan dan mepraktekrumya nanti

~~ Informan

dfo/ Nur Shafwatillah Irfan Hadi

Page 67: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Pedoman Wawancara Hari/ Tanggal : Minggu, 15 Juli 2007 Tempat : Depok Nama : Ust. Kamaludin Jabatan : Alumni Pondok Pesantren Al- Karimiyah

T: Apa yang anda ketahui tentang pengertian muhadharah? J: Muhadharah adalah ajang santri untuk memperlihatkan bakat- bakat mereka dalam bidang dakwah, muhadharah merupakan modal awal santri untuk tampil menjadi lebih berani. T: Apakah kegiatan muhadharah itu penting bagi kader- kader muballigh? J: Muhadharah sangat penting bagi kader- kader muballigh karena dari kegiatan muhadhrah tersebut seorang muballigh bisa mengetahui metode- metode dan materi apa yang harus disampaikan dan dengan muhadharah tersebut muballigh berani menyampaikan dakwahnya. T: Apakah kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al- Karimiyah ada pengaruhnya dengan jabatan anda sekarang yaitu sebagai seorang muballigh? J: Pengaruhnya ada, apa yang saya pelajari dari masih santri sampai menjadi alumni banyak manfaat yang saya peroleh, sehingga bisa aya sampaikan ketika ceramah.

Dari segi mental: saya menjadi lebih berani ketika menyampaikan pidato, karena saya sudah mempersiapkan mental saya.

Dari segi materi: materi yang diberikan dipesantren dapat saya sampaikan ketika saya berpidato di luar pondok.

Dari segi metode; saya merasakan manfaatnya ketika sudah menguasai metode-m metode dakwah, sehingga saya dapat menyampaikan pidato pada orang lain.

Inform an

Nur Shafwatillah

Page 68: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Ji'_•;:~ 0A,\\\~,:;(1\~;~t,.-'~J~~ ~\~ Y,O v--?_?yf( V'~"'V v

YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM}

AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor : 59 Tgl. 24 Juli 1993

JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kata Madya Depok Telp. (0251) 612151

Susunan Pengurus Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan -Depok

Pendiri : DR. KH. Ahmad Damanhuri, MA

H. Badrudi AK

Fu' ad El-Halimi MAg

Pimpinan Pondok Pesantren : DR. KH. Ahmad Damanhuri, MA

KepalaMTS : H. Badrudin AK

Wak. KeP. Sekolah : Syahrudin SHI

KepalaMA : A. Fatih Ghazali, MA

Sekretaris : Rohimi Azhari

Bendahara : Hj. Prawati Ningsih

Bag. Perpustakaan : Bambang Irfana

Bag. Koperasi : Rika Maryana

Bag. Kesehatan : Acep Muwahid

Koordinator Ekstra Kurikuler

Bag. Laboratorium : Ir. Nurmalina

Bag. Olahraga : Syamsul Arifin S.Pd.I

Bag. Komputer : Syaiful Anwar

Bag. Muhadharah : Muhanunad Kahfi S.Sos.I

Bag. Pramuka : Dedi Supriatna

Bag. Kesenian : Ahmad Edi Pumama S.Pd.I

Page 69: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

Ji>~ •;:1-1 oA,\\~;:(1(~:,,)~ ! ,,.,·~!~~ ~,_µ,/ Y;D .--?'_?yr( O•~,.,.v .._,

YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM)

AKTE NOTARlS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor : 59 Tgl. 24 Juli 1993

JI. H. Maksum Na. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kola Madya Depok Telp. (0251) 612151 --~ . .,. ......... , _______ ,_,._,,~~-·~-··,,·~~ -····~ .. -.... ''"• --·· ·-·-"·~-,.,.__, .•. ........,.

Susunan Pengurus Muhadharah Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Sawangan -Depok

Pelindung : DR. KH. Ahmad Damanhuru, MA

Pembina : Muhammad Kahfi S.Sos.I

Taufik Ali Sa'id S.Pd.I

Zahrudin S.SoS.I

Sayyidah Qonita

Elliawati

Ke tu a : Alfian

Wakil Ketua : Irfan Hadi

Sekretaris : M.Fajri

Bendahara : M. Soleh

Kelompok Muhadharah

Kelompokl Kelompok4

Ke tu a : A. Faisal Ketua : M. Furqan

Wakil Ketua : M. Kosasih Wakil Ketua : Misbahudin

Kelompok2 Kelompok5

Ketua : Wahyu Nurhakim Ke tu a : M. Zuhari

Wakil Ketua : Arif Yuliardi Wakil Ketua : M. UrifMaulana

Kelompok3 Kelompok6

Ke tu a :M. Marwan Ketua : Boby Dermawan

Wakil Ketua : Safrul Fajri Wakil Ketua : Egi Priyansyah

Page 70: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

$)_ •;:\\ 0A,~\ ~;: (r\~:,Y'\- tr"~!~\\

v--;~_IJ..L; J;O ~)-:! y(( V1~-"V 0

YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM)

AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor : 59 Tgl. 24 Juli 1993

JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kola Madya DepokTelp. (0251) 612151

Program- program Kegiatan Muhadharah Pondok Pesantren Al-Karimiyah

Sawangan-Depok

1. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malarn dan sabtu malarn diwajibkan bagi

seluruh santri

2. Mengadakan muhadharah gabungan di aula pesantren

3. Mengadakan pemilihan kelompok santri terbaik setiap tiga bulan sekali

4. Mengadakan pemberian materi setiap satu bulan sekali

5. Mengadakan pemeriksaan konsep muhadharah dan absensi santri setiap

kelompok

6. Mengadakan pemilihan ketua kelompok muhadharah setiap enarn bulan sekali

7. Mengadakanjadwal dekorasi tempat muhadharah pada setiap kelompok

8. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa arab dan inggris

9. Mengadakan penentuan tema pidato bagi santri yang bertugas menyampaikan

pidato

10. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalarn bentuk

lisan secara langsung

11. Mengadakan pelantikan atau pengesahan pengurus muhadharah

12. Mengadakan perlombaan yel-yel.

Page 71: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

~~::.-\\ 0A,~\~,::(1(~:~t r'~I~~ V"-'~, ~ >P v-:?'? )/'(( v ,~,,, v -._)

YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM)

AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor: 59 Tgl. 24 Juli 1993

JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kola Madya Depok Telp. (0251) 612151

Tata Tertib Muhadharah Pondok Pesantren AI-Karimiyah Sawangan-Depok

1. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam wajib bagi

seluruh santri dimulai pada pukul 20:00 sampai dengan 21 :30 WIB

2. Bagi santri yang berpidato diharuskan menggunakan gharnis putih

3. Waktu berpidato 5 - 7 menit

4. Bagi santri yang berhalangan hadir atau tidak mengikuti muhadharah, harus

membuat surat izin, bagi yang tidak membuat surat izin, dikenakan sanksi (

berpidato diseluruh kelompok )

5. Setiap santri dalam satu semester minimal tiga kali berpidato dalam tiga bahasa (

arab, inggris, Indonesia )

6. Mengadakan tes bagi santri yang berpidato, mengadakan persiapan MC, Pembaca

Al-Qur' an pada hari selasa pukul 13 : 00 WIB.

Page 72: NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf

KEGIATAN MUHADHARAH DI PONDOK PESANTREN AL-KARIMIY AH