NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf
Transcript of NUR SHAFTWATILLAH-FDK.pdf
PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH
SA WANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER
MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)
Oleh
Nur Shafwatillah
NIM: 103051028465
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH
SA WANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER
MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)
Oleh
Nur Shafwatillah
NIM: 103051028465
Dibawah Bimbingan
# Rubiyanah, MA.
NIP: 150286373
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PERANAN PONDOK PESANTREN ALKARIMIYAH SAWANGAN-DEPOK DALAM MENCETAK KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 September 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 27 September 2007
Sidang Munaqasyah
Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota,
Drs. Anef Subhan, M.Ag. NIP. 150262442
Penguji II
Drs. Helmi Rustandi, MA. NIP. 150235946
Rubiyanah, MA. 'l.TTn 1 ~(V"l0C'"t'"1"
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
I. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenubi
salah satu persyaratan memperoleb gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian bari terbukti bahwa karya ini bukan basil karya asli saya atau
merupakan basil dari jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah.
Jakarta, 20 September 2007
Nur Sbafwatillah
ABSTRAK Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok Dalam
Mencetak Kader Mnballigh Melalui Muhadharah
Nur Shafwatillah ( 103051028465 )
Dakwah merupakan sebuah usaha menyebarkan nilai-nilai islam kepada seluruh umat manusia. Ada berbagai macam cara seorang muballigh atau lembaga yang ditempuh untuk menja!ankan aktivitas dakwah tersebut, berjalannya aktivitas dakwah ditunjang oleh salah satu faktor yaitu faktor muballigh. Keberadaan (eksistensi ) seorang muballigh sangat dibutuhkan oleh umat dalam memahami nilai-nilai islam. Agar proses dakwah tidak terputus maka dibutuhkan adanya kaderisasi muballigh, dan salah satunya melalui kegiatan muhadharah di pondokpondok pesantren.
Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, muhadaharah adalah suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang-orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak. Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa muballigh berperan sebagai komunikator tetap dan mad'u sebagai komunikan. Pada komunikasi satu arah tersebut kita dapat mengetahui bahwa muballigh memegang peranan kunci yang menentukan berjalan atau tidaknya muhadharah.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan cara pandang yang lebih segar di dalam mensyiarkan nilai-nilai agama islam, yang diantara usaha tersebut adalah melalui muhadharah yang menjadi salah satu program unggulan bagi para santrinya untuk tanpa takut menyebar luaskan ajaran islam meskipun umur mereka masih tergolong muda. Dari muhadharah ini pula kemudian terlahir muballigh-muballigh yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam mengolah kata di atas podium.
Dari beberapa ketengan di atas penulis dapat simpulkan bahwa tradisi muhadharah yang di canangkan oleh pondok pesantren Al-Karimiyah memang sangat dibutuhan oleh para santri untuk melatih mereka dalam menyebar luaskan ajaran islam atau dakwahnya.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah adalah kalimat yang terindah yang dapat penulis sampaikan
dan segala puji dan syukur yang tiada terhingga pada Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir studi ini. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepad nabi Muhamad SAW.
Suksesnya penulis skripsi ini bukan semata-mata atas usaha penulis
pribadi.Namun tidak terlepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis sampaikan terima kasih kepada:
I. Bapak Dr.H.Murodi MA, Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
2. Bapak Drs Wahidin Saputra,MA dan ibu Umi Musyarofah,MA, selaku ketua
dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Bapak Prof. Dr.H. M. Yunan Yusuf,MA, Selaku Penasehat Akademik yang
telah memberikan saran, kritik dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Rubiyanah MA, selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan
perhatian, bimbingan, saran dan kritik, serta motivasi yang besar dalam proses
penulisan skripsi ini.
5. Staf Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komuniksi dan Stap Perpustakaan
Utama Syarif Hidayatullah yang telah munyediakan buku-buku yang
menunjang perkuliahan penulis
Kepada semua pihak yang belum disebutkan satu persatu tanpa
mengurangi rasa hormat, dengan kerendahan hati ini penulis mengucapkan terima
kasih, semoga allah memberikan balasan atas semua yang telah kita lakukan
Tak ada yang lebih berarti selain harapan, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Setidaknya
dapat menjadi sumbangan untuk menambah kepustakaan yang ada. Amin yaa
Rabbal 'alamin.
Jakarta, 20 September 2007
Penulis
DAFTARISI
Kata Pengatar ................................................................................................ i
Daftar isi ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7
D. Metodologi Penelitian .... ............................................................ 7
E. Sistematika Penulisan ............................................ .................... 9
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 11
A. Pengertian Peranan..................................................................... . 11
B. Pengertian Pesantren dan Lingkupnya ....................................... 13
C. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Muhadharah ............................ 14
D. Pengertian dan Kriteria Mubaligh.............................................. 17
BAB III GAMBARAN UMUM PESANTREN AL-KARIMIYAH.......... 26
A. Sejarah Berdiri dan Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren
Al- Karimiyah ............................................................................ 26
B. Visi dan Misi .............................................................................. 28
C. Sarana dan Prasarana ................................................. :............... 28
D. Struktur Organisasi .................................... ................... ............. 29
E. Kegiatan- kegiatan di Pondok Pesantren Al- Karimiyah ........... 32
BAB IV Peranan Pondok Pesantren Al-Karimiyah Dalam Mencetak Kader
Muballigh Melalui Muhadharah .................................................. 37
A. Peranan Pondok Pesantren terhadap kegiatan Muhadharah ...... 37
B. Metode yang di terapkan dalarn Kegiatan Muhadharah pada
Pondok Pesantren Al- Karimiyah .............................................. 39
C. Mencetak Kader Mubaligh Melalui Muhadharah pada Pondok
Pesantren Al- Karimiyah............................................................ 45
D. Harapan santri terhadap kegiatan muhadharah .......................... 50
BAB V Penutup ........................................................................................... 53
A. Kesimpulan ................................................................................ 53
B. Saran........................................................................................... 54
Daftar Pustaka ............................................................................................... 55
Lampiran
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Dakwah adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan
mempergunakan metode yang bermacam- macam dan dilaksanakan oleh
perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah
berlangsung sejak dunia ini terkembang, jelasnya sejak Nabi Adam sebagai
Nabi pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir
nanti. 1
Dakwah juga merupakan aktifitas yang begitu lekat dengan kehidupan
kaum muslimin. Begitu dekatnya sehingga hampir seluruh lapisan masyarakat
terlibat di dalarnnya. Dakwah juga merupakan kewajiban bagi seluruh
manusia, yaitu mengajak ke jalan yang ma'ruf dan mencegah segala
kemunkaran, sebab hakikat dakwah adalah membina umat manusia serta
menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia dan akhirat.2
Kesempurnaan ajaran Islam sebagai pedoman hidup merupakan
rahmat bagi seluruh alam, ha! ini merupakan kehendak Allah bagi eksistensi
manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. Berdasarkan keyakinan tersebut
maka manusia dengan segala nilai fitrahnya diharapkan mampu
mengintemalisasikan dan merealisasikan ajaran islam tersebut kedalam dan
keluar dirinya, sehingga tersebar luas dengan jalan diperkenalkan dan
3
:J~j ~ J. .&1 ..y, ~ •:kc J. ~ ~ ~Y. J. ~ 8%. ,,., ,; "" .... ,,. -;!- ,,,. ,... ,.,
J ,, "" 'ii IP ,,,. J... l;f} ' J ,,., ""
(c.?_;WI olJ_;) .:i.i1 jJj Js-1 #. :tL) ~ 4\i1 ~ 4il1 Jy) Ju
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Hasan bin Athiyah dari Abdullah bin Amr ia berkata: Bersabda Rasu/allah SAW: " Sampaikanlah dari padaku walaupun satu ayat" (HR. Bukhari)
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa pelaksanaan kewajiban
dakwah, hendaknya sesuai dengan kemampuan masing-masing walaupun
yang kita sampaikan hanya satu ayat saja.
Kegiatan dakwah bukanlah bertumpu pada besar kecilnya peran yang
dimainkan para mubaligh, tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana
kegiatan dakwah yang dilakukan itu memperoleh hasil yang maksimal sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan dakwah tersebut.
Da'i berasal dari kata bahasa arab yang berarti orang yang mengajak,
artinya masih umum sifatnya belum berkait dengan unsur lain yang
mengikutinya. Dalam pengertian khusus da'i adalah orang yang mengajak
kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung dengan kata-kata,
perbuatan , atau tingkah laku kearah kondisi yang baik atau lebih baik
menurut syariat Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dalam pengertian khusus tersebut
da'i identik dengan orang yang melakukan amar ma'rufnahi munkar.7
Da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan, tulisan,
o::at•.:n1n11n nPrhn~t~n hl-lik- ~P_h:;iol-li inrlivirln ke:1nmnok _ RtR11 herhenti1k
4
organisasi atau kelompok. Kata da'i ini secara umum sering disebut dengan
sebutan mubaligh (orang yang menyempurnakan ajaran islarn) narnun
sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit karena masyarakat umum
cenderung mengartikan sebagai orang yang menyarnpaikan ajaran islarn
melalui lisan seperti pencerarnah agarna, khatib (orang yang berkhutbah), dan
sebagainya.8 Da'i sering disebut kebanyakan orang dengan sebutan mubaligh
(orang yang menyarnpaikan ajaran islarn). Akan tetapi, sebagaimana telah
disebutkan pada pembahasan di muka sebutan tersebut sebenarnya lebih
sempit dari sebutan da'i yang sebenarnya, apabila kita kembali kepada Al
Qur'an dapat disimpulkan pelaku dakwah pertarna itu adalah nabi Muhammad
saw.
Seorang da'i akan mendapat pendukung dan pengikut lebih banyak
melalui contoh yang baik ketimbang dengan car~ cerarnah atau khotbah.
Karena masyarakat selalu melihat sang da' i sebagai cermin dan teladan untuk
ditiru, tingkah laku seorang da'i merupakan gambaran hidup yang langsung
dilihat oleh seluruh manusia, baik geraknya, diarnnya, berdiri maupun
duduknya, bahkan dalam menangis dan tertawanya.9
Para juru dakwah adalah duta- duta orang yang beriman yang diutus
untuk mengemban amanat mereka menyarnpaikan risalahnya kepada generasi
umat manusia. Oleh karena itu seorang juru dakwah harus berakhlak luhur,
simpatik dan menarik serta harus menjadi qudwah hasanah sehingga mereka
menyarnbut dakwahnya. Ia juga harus berilmu banyak untuk membimbing si
5
bodoh. Dengan akhlak dan ilmunya itu, ia juga akan mantap menjalankan
tugasnya dan mengamalkan ilmunya tersebut bersama mereka yang
menyenanginya dan akan mampu menanggung derita dari pada penentangnya.
Pada hakekatnya dakwah Islam merupakan salah satu kewajiban yang
harus dilakukan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuannya masing
masing. Namun penyelenggaraan sering dihadapkan kepada permasalahan
yang sangat rumit dimana penyelenggaraan dakwah sering dihadapkan pada
benturan dan hambatan. Hal ini disebabkan karena manusia kurang memiliki
wawasan yang luas tentang dakwah, mereka tidak memiliki penyampaian
yang baik dan dapat mempengaruhi sikap umat, mereka hanya memiliki
keberanian berdakwah tetapi tidak memiliki bekal.
Tidak hanya itu, dakwah juga memerlukan lembaga sebagai sarana
pelatihan dan pembekalan. Salah satu bentnk pelatihan tersebut adalah
Muhadharah, yang mcrupakan kegiatan latihan penyampaian wawasan
dengan suatu bimbingan dan teknik tertentu untuk melatih mental. Kegiatan
muhadharah sering dilaksanakan di beberapa lembaga, diantanya lembaga
pendidikan yang salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Karimiyah
Depok, yang juga merupakan lembaga keislaman yang sangat berperan dalam
pembinaan latihan berpidato atau yang disebut dengan Muhadharah, yang
bertujuan untnk mencetak kader mubaligh yang mampu melanjutkan estafet
dalam menyebar luaskan ajaran Islam.
Hal menarik dari Pondok Pesantren Al-Karimiyah yang telah lama
6
masyarakat untuk mempraktekan kemampuan dakwahnya yaitu dengan
menyebar luskan ajaran Islam. Hal tersebut tidak lepas dari peranan
muhadharah pada pondok pesantren Al-Karimiyah itu sendiri yang beralamat
di JI. H. Maksum RT 04 I 02 No.23 Sawangan Depok.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis terdorong untuk meneliti
tentang pelaksanaan muhadharah santri dalam proses latihan belajar
berpidato. Untuk manjawab permasalahan tersebut penulis akan
membahasnya dalam skripsi yang berjudul "Peranan Pondok Pesantren Al
Karimiyah Sawangan-Depok dalam Mencetak Kader Muballigh Melalui
Muhadharah"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk lebih memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam
pembatasan skripsi ini, penulis membatasi permasalahan pada satu kegiatan
yaitu muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah. Adapun masalah yang
akan di bahas dalam skripsi ini dapat dirurnuskan sebagai berikut:
l. Apa saja program-program atau kegiatan-kegiatan muhadharah di pondok
pesantren Al-Karimiyah
2. Metode apa yang diterapkan dalam pelatihan muhadharah di pondok
pesantren Al-karimiyah
3. Bagaimana kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah
dalam mencetak kader mubaligh
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
7
a. Unmk mengetahui program-program atau kegiatan muhadharah di pondok
peasantren Al-Karimiyah
b. Untuk mengetahui metode apa yang diterapkan pada pelatihan
muhadharah di pondok pesantren Al-karimiyah.
Adapun manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah:
1. Segi akademis
Dalam konteks akademis penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran
kepada pembaca, tokoh masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan, sosial
dan dakwah, terutama bagi peneliti sendiri dalam bidang dakwah dan
komunikasi.
2. Segi praktis
Secara praktis penelitian ini unmk memberikan sumbang saran kepada
praktisi dibidang kelembagaan agama khususnya di Pondok Pesantren Al
Karimiyah dalam membina dan mencetak kader-kader mubaligh yang
dapat bereksistensi dengan dunia luar (masyarakat)untuk meneruskan misi
dalam dakwah islam.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif, menurut Bogdan
dan Taylor " penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
8
orang dan perilaku yang dapat diamati ". 10 Dengan metode deskriptif analisis
yaitu dengan maksud untuk memberi gambaran secara umum dari basil
penelitian berupa data-data yang diperoleh penulis.
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
C. Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara
sistematis dan analisa yang memegang peranan penting untuk meramalkan
tingkah laku sosial, sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan yang
lainnya menjadi jelas. 11 Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung
mengenai kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Karimiyah
selama satu bulan.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data melalui
informasi yang didengamya dengan panca indra pendengaran, yang
sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada informan. 12 Penulis
melakukan wawancara kepada Pimpinan Pondok Pesantern Al-Karimiyah,
pembimbing muhadharah dan beberapa santri kelas I dan II Madrasah
Aliyah yang menjadi peserta muhadharah
3. Studi Dokumentasi
Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui pengamatan dan
wawancara, maka digunakan studi dokumentasi. Melalui studi
10 Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS. Jaenal Aripin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosia/ (Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press. 2006) Cet ke-1 h 10
9
dokumentasi dokumen-dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan
untuk menguji menafsirkan bahkan meramalkan. Seperti yang di
ungkapkan W ardi Bachtiar: "Studi dokumentasi berproses dan berawal
dari menghimpun dokumen, memilih dokumen-dokumen sesuai dengan
tujuan penelitian, menerangkan dan mencatat serta menafsirkannya serta
menghubungkannya dengan fenomena lain ". 13 diantara dokumen yang
didapat oleh penulis adalah: buku panduan pondok pesantren Al
Karimiyah dan foto- foto kegiatan muhadharah.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian teori tentang muhadharah dan mubaligh yang mencakup,
pengertian peranan, pengertian muhadharah, tujuan dan manfaat
muhadharah, pengertian dan kriteria mubaligh.
BAB III Gambaran umum Pondok Pesantren Al-Karimiyah, mencakup sejarah
berdirinya, visi, misi, kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Al
Karimiyah, sarana dan prasarana, struktur organisasi Pondok Pesantren
Al-Karimiyah.
BAB IV Program kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Karimiyah,
methode yang diterapkan dalam kegiatan muhadharah pada Pondok
Pesantren Al-Karimiyah, mencetak kader mubaligh melalui muhadharah
10
pada pondok pesantren Al-Karimiyah, harapan santri terhadap kegiatan
muhaharah.
BAB V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
A. Pengertian Peranan
BAB II
KAJIAN TEORI
Berbicara mengenai peranan, tentu tidak bisa dilepaskan dari istilah
status atau kedudukan. Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling
berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya. Seseorang dikatakan
berperan atau memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai status atau
kedudukan dalam masyarakat, walaupun kedudukannya itu berbeda antara
satu orang dengan orang lain, akan tetapi masing- masing dirinya berperan
sesuai dengan statusnya.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, peranan adalah bagian dari tugas
utama yang harus dilaksanakan. Dalam kamus inilah populer peranan adalah
fungsi kedudukan.1 Sedangkan menurut Grass Massan dan A. Wm. C.
Eachern sebagaimana dikutip oleh David Berry peranan adalah seperangkat
harapan- harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan
sosial tertentu.2 Harapan tersebut masih merupakan imbangan dari norma
norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan- peranan itu ditentukan
oleh norma- norma di dalam masyarakat, artinya seorang diwajibkan untuk
melakukan ha!- ha! yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaannya
dan dalam pekerjaan- pekerjaan lainnya.
12
Menurut Soerjono Soekanto yang bersaman pendapatnya dengan Ralp
Linton, menurut beliau peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan
(status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesua1
dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.3
Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan
sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam
masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dalam ha! ini peranan
mencakup tiga ha! yaitu:
I. Peranan meliputi norma- norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat, peranan di dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan- peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Ada beberapa ha! yang perlu diperhatikan dalam menjalankan suatu
peranan yaitu :4
1. Fasilitas-fasilitas peranan (role facilities), masyarakat biasanya
memberikan fasilitas- fasilitas pada individu untuk menjalankan suatu
peranan. Lembaga- lembaga kemasyarakatan merupakan bagian
13
masyarakat yang banyak menyediakan peluang- peluang untuk
melaksanakan peranan.
2. Role Distance, pemisahan antara individu dengan peranannya. Gejala tadi
timbul apabila individu merasakan dirinya tidak sesuai untuk
melaksanakan peranan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
Dengan demikian dia tidak melaksanakan peranannya dengan sempurna,
apabila dia berada dalam lingkungan sosial yang berbeda- beda.
Dari penjelasan di atas walaupunada sedikit perbedaan, dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa peranan merupakan sesuatu yang menjadi bagian
atau memegang pimpinan terutama yang menjalankan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya.
B. Pengertian Pesantren dan Lingkupnya
Pondok pesantren pada umumnya seringjuga disebut dengan pendidikan
islam tradisional dimana seluruh santrinya tinggal bersama dan belajar
dibawah bimbingan seorang kyai. Asrama para santri tersebut berada
dilingkungan komplek pesantren, yang terdiri dari rurnah tinggal kyai, masjid,
ruang untuk belajar, mengaji dan kegiatan- kegiatan agama lainnya.
Zamakhsyari mengklasifikasikan pondok pesantren berdasarkan kelas
kelasnya menjadi tiga kelompok, yakni: Pertama; Pesantren kecil yang
mempunyai santri dibawah seribu dan pengaruhnya hanya sebatas di tingkatan
kabupaten atau kota. Kedua; Pesantren menengah denganjumlah santri seribu
14
dibeberapa kabupaten, Ketiga; Pesantren besar disamping memiliki
popularitas juga menaril simpati para santri diseluruh tanah air.
Pondok pesanten merupakan lembaga pendidikan islam tradisional di
Indonesia yang sudah tumbuh dan berkembang sejak beberapa abad yang lalu.
Kata pesantren berasal dari dari kata santri yang diberi awalan pe dan akhiran
an menjadi pesantrian ( pesantren ) yang berarti tempat tinggal para santri
sendiri berarti orang yang menuntut ilmu agama islam.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pondok pesantren
merupakan lembaga dakwah yang didalarnnya mencakup pendidikan dan
pelajaran agama islam, sebagai tempat para santri tinggal bersama dan
mengaji pada seorang guru yang biasa disebut kiyai.
C. Pengertian Tujuan dan Manfaat Muhadharah
1. Pengertian Muhadharah
Secara etimologi, muhadharah berasal dari bahasa arab dari kata
"haadoro- yuhaadiru- muhadhararatan" yang berarti "ada atau hadir",
dan menghadirkan".5
Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, pengertian muhadarah adalah
"suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana
seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang
orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak.6
5 Ahmad Warson Munawwir. Kamus Arab- Indonesia Al- Munawwir, (yogyakarta:
15
Nasaruddin Latif mendefinisikan muhadharah secara bahasa yaitu"
terjemah keagamaan atau tabligh atau khutbah."7 Peter Salim dalam
kamusnya mengartikan muhadharah adalah" pencuraha pikiran dan
perasaan. "8
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa muhadharah adalah ceramah keagamaan atau
tabligh atau khutbah yang pada hakekatnya merupakan suatu bentuk
komunikasi yang berupa penyampaian ajaran- ajaran Islam, dimana dalam
kegiatan tersebut ada yang menyampaikan ceramah, ada yang
mendengarkan dan menyimak. Kegiatan ini dimanfaatkan sebagai sarana
dalam berdakwah, dalam melatih mental, mengembangkan daya nalar,
serta menggali potensi atau bakat dalam berdakwah. Di mana kegiatan
muhadharah tersebut merupakan upaya untuk membentuk kader-kader
mubaligh yang melakukan aktifitas dakwah agar terarah dengan tujuan
untuk melahirkan tenaga- tenaga yang terlatih, terampil dan siap pakai.
2. Tujuan dan Manfaat Muhadharah
Tujuan umum dilaksanakannya dakwah mengajak umat manusia
(meliputi orang mu'min maupun kafir atau musyrik) kepada jalan yang
benar dan diridhoi Allah swt, agar dapat hidup sejahtera didunia maupun
diakhirat.
Tujuan dan manfaat dilaksanakannya muhadharah adalah:
16
a. Mengajak manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk selalu
meningkatkan taqwanya kepada Allah swt
b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mu'allaf
c. Mendidik dan mengajar anak- anak agar tidak menyimpang dari
fitrahnya
d. Menembus hati nurani seseorang untuk sarana membentuk masyarakat
yang di ridhoi Allah swt
e. Menjauhkan manusia dari segala bentuk frustasi kejahiliahan dan
kebekuan pikiran
f. Mendorong kemampuan masyarakat untuk menjalankan syari'at
agama Islam secara utuh . 9
Menurut Ustadz Taufik Ali Sa'id, tujuan diadakannya program
muhadhadarah di pondok pesantren Al- Karimiyah adalah membentuk
santri- santri yang proporsional dalam bidang dakwah, ketika mereka
keluar dari pesantren mereka akan mempunyai kemampuan yang
kompeten dalam bidang dakwah, mencetak kader muballigh yang
mempunyai kemampuan yang tinggi dalam bidang dakwah. Sedangkan
manfaatnya adalah menumbuh kembangkan sikap kepada kader- kader
muballigh atau santri agar mereka mampu mengembangkan potensi di
dalam bidang dakwah dan memberi pengalaman atau mteri- materi
dakwah kepada santri sehingga mereka mampu menguasai metode
metode dakwah, tekhnik penguasaan audien, sehingga mereka mampu
menyampaikan dakwahnya secara baik dan proporsional. 10
18
diseru (mad'u), dan mereka dengan senang hati menyambut seruan tersebut.
mereka akan terpesona dengan seruan jika dilakukan dengan keikhlasan dan
tidak di campuradukkan dengan interes pribadi atau tujuan- tujuan duniawi
lainnya. Dia berbicara untuk dakwah, bergerak untuk dakwah, berjalan karena
dakwah. Seorang muslim yang bergerak dibidang dakwah harus mempunyai
bacaan luas, mengikuti segala macam peristiwa dan pergolakan yang terjadi,
mengikuti perkembangan kondisi dan situasi, dan mengetahui berbagai aliran
pemikiran dan ideology modem.dengan perbekalan yang luas tersebut ia akan
mampu mengemukakan dakwah islamiyah dengan cara yang baik, menarik
dan menawan hati manusia, sehingga orang semakin mendekatinya. Di
samping itu ia mampu mengemukakan Islam dengan cara yang paling baik
ditengah- tengah arus dan gelombang kesesatan yang tengah melanda dari
berbagai penjuru, dia harus menerangkan Islam dengan jelas dan mudah
dipahami, serta tidak menimbulkan kekusutan. Dia justru memperbaiki
kondisi dan situasi, bukan mengeruhkannya, karena banyak orang yang
mengaku sebagai muballigh. Tetapi pekerjaannya bahkan mengeruhkan dan
memburukkan Islam, dan mereka mengira perbuatannya itu perbuatan baik. 12
Allah berfirman :
Artinya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. " (An- Nahl: 125).
19
Seorang muballigh hams memahami tingkat dan kedudukan mad'u
(orang yang disem) dan berbicara dengan mereka sesuai dengan tingkat
kecerdasannya, karena dengan itu akan memudahkan mereka untuk
menyambut apa yang diserukannya dan mereka tidak bosan mendengar
ucapan seorang muballigh. Seorang muballigh hams mengetahui dengan baik
maksud dan tujuan dakwah. Ia harus tahu apa yang dikehendaki dalam setiap
langkah dan tutur katanya.
Dan yang paling pokok, seorang muba/ligh dalam melancarkan
dakwahnya hams terlebih dahulu menekankan masalah aqidah sebelum
membicarakan masalah furu'iyah atau kewajiban- kewajiban yang hams
dilaksanakannya. Aqidah ini mulai dengan beriman kepada Allah sampai
ketetapan bahwa Islam adalah satu- satunya j alan hid up yang lengkap dan
sempuma.
Seorang muballigh hams melaksanakan tugas dakwahnya, yaitu
menyem manusia ke jalan Allah dengan tidak usah dipengaruhi hasil yang
diperolehnya, walau pun misalnya ia telah berhasil dengan sukses dalam
dakwahnya. Dia tidak akan mudah terpedaya, jika Allah memberikan
kemenangan kepadanya, dakwahnya Jancar dan orang- orang berbondong
bondong mengemmuninya, untuk mengikuti dakwahnya, sebaliknya dia juga
tidak putus asa apabila manusia tidak memperhatikan dakwahnya, kecuali
misalnya hanya sejumlah kecil belaka, dia tidak akan merasa sedih
berhadapan dengan gangguan dan tantangan serta penindasan dan penyiksaan
20
dari seteru Allah. Begitulah memang keadaan Rasulullah serta sikap para
pendukung dakwah.
Rasulullah saw menyeru seluru umat manusia tanpa membeda- bedakan
antara satu pihak dengan pihak lainnya dalam minat dan kesungguhannya
demi menarik mereka pada hidayah, dan karena kasih sayang Rasulullah
kepada mereka, agar selamat dari api neraka. Beliau selalu bersabar terhadap
gangguan dan penyiksaan yang dialaminya, bahkan beliau bersabda:
Artinya: "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk pada kaumku, karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. "
Untuk para pendukung dakwah perlu diingat akan besarnya tugas dan
tanggung jawab yang didukungnya, dan sesungguhnya dengan ke-
islamannya, ia merupakan guru seluruh umat manusia, untuk mengajar
manusia, mengarahkan dan memimpinnya ke agama Allah. Walaupun para
pendukung dakwah yang memahami Islam secara murni lengkap, menyeluruh
dan konsisten dengan pemahamannya, serta bertahan memikul tugas dan
usaha ini, walaupun jumlahnya relatif sedikit, namun ke atas pundak
merekalah amanah berat ini diletakkan. Oleh karena itu hendaklah para
muballigh mengetahui kedudukannya, menilai dan menghargai tingkatannya,
jangan memandang hina diri mereka, serta hendaklah selalu memohon
pertolongan Allah swt. Mereka harus bersabar betapa pun dahsyatnya
21
masalah ini Imam Syahid Hasan Al- Bana telah memberi pengarahan pada
anggota Ikhwanul Muslimin dengan kata- katanya:"Jadilah kamu dengan
manusia seperti sebatang pohon mangga, orang melemparnya dengan batu,
tetapi ia membalasnya dengan buahnya".
Menurut Asmuni Syukir, ada beberapa kepribadian atau sifat- sifat yang
dimiliki seorang muballigh, yaitu :
1. Iman dan taqwa kepada Allah SWT
2. Tulus ikhlash dan tidak mementingkan diri pribadi
3. Ramah dan penuh pengertian
4. Tawadhu' (rendah hati)
5. Sederhana danjujur
6. Tidak memiliki sifat egoisme
7. Sifat antusiasme (semangat)
8. Sabar dan tawakkal
9. Memilkijiwa toleransi
10. Sifat terbuka (demokratis)
11. Tidak memiliki penyakit hati. 13
Muballigh yang baik harus pula memilki keterampilan yang diperlukan
dalam berceramah dengan mengetahui tekhnik dalam muhadharah,
diantaranya adalah berusaha menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
muhadharah itu sendiri. Selain kriteria di atas seorang muballigh juga harus
22
menguasai psikologi di dalam berdakwah, karena berbeda berdakwah dengan
remaja, orang tua, begitupun dengan anak-anak. Dengan demikian seorang
muballigh harus mampu menyesuaikan sasaran dakwah agar dakwah yang
dilaksanakannya berhasil.
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli mengenai kriteria seorang
muballigh, maka penulis memberikan sedikit ulasan mengenai kriteria seorang
muballigh tersebut. Hal yang perlu ditanamkan dalam diri seorang muballigh
adalah:
1. Niat, menanamkan niat pada diri seorang muballigh bahwa menyebar
luaskan agama Islam melalui dakwah adalah niat karena Allah.
2. Kiat, cara yang digunakan seorang muballigh cara yang berani, benar dan
so pan
3. Giat, menekuni apa yang menjadi salah satu kewajiban seorang muballigh
baik sebagai ummat ataupun sebagi profesi.
Seorang muballigh harus memiliki kode etik dan akhlak untuk menjadi
figur publik dan teladan bagi orang-orang yang ia dakwahi. Adapun kode etik
tersebut ialah:
1. Iman ( percaya) kepada apa yang didakwahi
Iman adalah motivator dan motor yang menggerakkan kekuatan jiwa
manusia. Iman kepada Allah menjadikan seorang mukmin selalu cinta
kepada pekerjaan yang diridhai olehNya, karena ia menumbuhkan sifat
dan nilai-nilai kebaikan dalam kalbu guna meraih tujuannya dan akan
23
2. Jstiqamah ( Konsisten)
Yaitu cocoknya amal perbuatan dengan syariat ( hukwn) dengan penuh
ikhlas diri semata-mata karena Allah. Istiqamah merupakan sifat paling
esensi dan penting bagi para muballigh.
3. Sabar Menghadapi Kenda/a dan Penderitaan
Para muballigh harus sabar manghadapi musuh atau para penentangnya
yang pasti ada. Karena manusia itu musuh terhadap apa-apa yang tidak ia
ketahui. Sabar menghadapi berbagai rintangan dan ujian adalah senjata
yang ampuh dan tangguh bagi seorang muballigh dalam mencapai
tujuannya dan merealisasikan cita- citanya.
4. Lapang Dada dan Lembut
Sifat lapang dada dan santun adalah mudah memaafkan kesalahan orang
lain. Suatu sifat sabar dibarengi dengan ketenangan dan kelembutan
bertabiat, yaitu tidak memberi sanksi atau dendam kepada seseorang. Para
muballigh biasanya berhadapan dengan masyarakat majemuk, diantara
mereka ada yang berakhlak Iuhur, ada yang berperangai buruk dan keras,
ada yang kasar dan sebagainya, dengan sifat lapang dada mudah
memaafkan orang lain, sang muballigh akan dapat mendekati mereka. Ia
mampu menggauli mereka sesuai dengan tabiat dan perangai masing
masing.
5. Tawadhu ( Merendah Diri)
Tawadhu adalah merendahkan diri dan penuh cinta kasih terhadap orang-
24
kepala dan kasar adalah dua sifat yang membuat orang lain menjaub dan
benci, sementara para mubal/igh justru harus sebaliknya, mengurnpulkan
orang menjadi satu bukan memecah belah.
6. Zuhud dan Tekun Berdakwah
Yang dimaksud tekun berdakwah ialah sunggub- sunggub dan semangat
dalam menyampaikan dakwah. Sedangkan zuhud adalah tidak peduli
terhadap milik orang lain. Ia merasa puas dengan rezeki yang telah Allah
tentukan buatnya, hatinya lega dan lepas dari keterikatan dan
ketergantungan kepada kehidupan dan kemewahan dunia
7. Tekun dan Kuat Beribadah
Tekun beribadah dan taqarub kepada Allah SWT adalah salah satu senjata
paling ampub. Karena taat dan ibadah itu mengandung cahaya yang
memantul ke wajah pelakunya, yang juga akan memancar pada ucapan
dan tutur katanya.
8. lkhlas
Ikhlas mempunyai peran penting dalam rangka meraih keberhasilan.
Seorang mubal/igh yang ikhlas, akan tekun dan memusatkan konsentrasi
sepenubnya terhadap tugasnya, yaitu dakwah yang tidak mengalihkan
perhatian kepada tugas dan kesibukan lainnya betapapun pentingnya
kesibukan tersebut.
9. Tanggap dan Mengerti Tentang Kondisi dan Lingkungan di Sekitarnya
Seorang muballigh harus pandai, tanggap, jeli dan cerdas. Ia harus mampu
25
berupa kebatilan dan kemaksiatan yang ada di masyarakat. Ia harus
mampu menghadapi keadaan seperti itu dan memahaminya untuk ia ambil
pelajaran dalam dakwahnya. 14
Jadi, seorang muballigh harus mampu mengajak manusia ke jalan yang
diridhoi oleh Allah, serta mampu membawa pencerahan bagi manusia yang
intelektual dan memiliki keterampilan dalam berceramah. Untuk menjadi
muballigh berkualitas selain mempunyai intelektual yang tinggi mereka juga
melatih mental mereka dalam menghadapi audiens, karena seorang muballigh
terkenal pun tidak akan berhasil tanpa adanya latihan terlebih dahulu.
BABIII
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-KARIMIYAH
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al- Karimiyah
Cita-cita adalah sebuah harapan yang dapat terwujud hanya dengan
bekerja dan membangun. Mendirikan sebuah Pesantren adalah salah satu dari
cita- cita Bpk. KR.DR. Ahmad Damanhuri, MA, beliau mulai merintis
mendirikan Pondok Pesantren Al-Karimiyah dengan memiliki tanah seluas
7000 M dan berlokasi di JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Depok, karena
dukungan orang tua dan masyarakat, semangat mendirikan Pondok Pesantren
merupakan semangat jihad yang tinggi dalam jiwa pendiri, dimana kondisi
masyarakat saat itu membutuhkan lembaga yang mampu melahirkan generasi
muda yang berilmu dan berakhlak mulia. Lembaga itu diharapkan dapat
menjadi benteng umat Islam khususnya di daerah Sawangan dan umumnya di
bumi Indonesia. 1
Sebelum menjadi nama Al- Karimiyah, pada tahun 1990 lembaga
pesantren ini berdiri dengan sebuah nama "Darul Karimah", kemudian pada
tahun 1993 lembaga ini berganti nama menjadi "Al- Karimiyah" , dan pada
tahun yang sama Pondok Pesantren ini mendirikan Madrasah Tsanawiyah,
dan selanjutnya pada tahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah. Pada tahun
1997 Pondok Pesantren Al- Karimiyah mendirikan Sekolah Tinggi Agama
Islam Al-Karimiyah ( STAISKA), dan mulai tahun 1999 Madrasah Aliyah
27
mempunyai program studi Ilmu Pengetahuan Alam ( IP A ) dan program studi
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).
Latar belakang didirikannya Pondok Pesantren Al- Karimiyah adalah:
Pertama, ingin mencetak santri- santri yang unggul, berakhlak mulia dan
berpengetahuan agama yang luas. Kedua, ingin mencetak santri yang memiliki
kemampuan orasi atau ahli dalam berpidato sehingga dapat berdakwah dan
mengembangkan syi'ar Islam. Ketiga, untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Keempat, untuk menyebarkan dakwah Islamiyah. Kelima, untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT dan yang terakhir turut
serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia- manusia
pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani dan rohani dengan memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat
manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa depan dalam bidang pendidikan/
kebudayaan, keagamaan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. 2
Berkat keuletan dan ketegaran pendiri Pondok Pesantren ini, dalam
upaya mengembangkan pesantren baik lahir maupun bathin, santri yang pada
awalnya berjumlah 70 orang, hingga beberapa tahun kemudian pesantren ini
mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga santrinya mencapai kurang
lebih 500 orang. Jika kita melihat kondisi dan situasi saat ini, penampilan
Pondok Pesantren Al- Karimiyah layak disebut sebagai Pondok Pesantren
Modern, meskipun tidak semegah Pesantren temama lainnya yang ada di
Jakarta seperti Pondok Pesantren Assidiqiyah. Banyaknya perubahan dalam
28
bangunan dan tambahan sejumlah fasilitas lainnya merupakan suatu ciri
kemajuan yang ada di Pondok Pesantren Al- Karimiyah.
Status pondok pesantren Al- Karimiyah 100 % swasta, kelangsungan
hidupnya berasal dari pimpinan pondok pesantren dan dari sumbangan
pembayaran pembelajaran santri.
B. Visi dan Misi
Dari basil wawancara diketahui bahwa Pondok Pesantren Al- Karimiyah
mempunyai Visi dan Misi yaitu:
1. Visi
"Menjadikan Pondok Pesantren suatu lembaga yang menghasilkan
santri yang berkualitas secara intelektual, terampil dan beragama serta
berakhlak mulia"
2. Misi
a. Membentuk manusia yang berakhlak mulia
b. Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan berwawasan luas
c. Menghasilkan pelajar salafi yang fleksibel
C. Sarana dan Prasarana
1. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al- Karimiyah
a. Aula Putra
b. Aula Putri
29
d. Laboratorium Komputer
e. Laboratorium Biologi
f. Perpustakaan
g. Asrama Santri dan Guru
h. Fasilitas Olahraga
1. Ruang Belajar
J. Koperasi
2. Sarana dan Prasarana Staf Pengajar I Pimpinan
a. Ruangan setiap bagian
b. Komputer setiap bagian
c. Ruang ber AC khusus pimpinan
D. Struktur Organisasi
Stuktur merupakan fungsi yang paling penting untuk mencapai tujuan
bersama. Dimana struktur itu adalah sebuah mekanisme dalam suatu
kepengurusan yang disusun atau dibangun secara teratur untuk mencapai suatu
tujuan yang sama.
30
STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL- KARIMIYAH
DEWAN PENDIRI 1. KH. DR. AHMAD DAMANHURI, MA 2. H. BADRUDIN. AK 3. FU' AD EL- HALIMY MAg
•
DEWAN PEMBINA 1. KH. SYUKRON MA'MUN 2. KH. DR. MANARUL HIDAY AH 3. KH. SYIHABUDIN AHMAD
PELINDUNG 1. CAMATSAWANGAN 2. KEPALA KELURAHAN SA WANGAN
BID. PENDIDIKAN DAN KEPESANTRENAN 1. A. FATIH GHAZALI,S.Ag
BID. HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Drs. AHMAD MARULLAH
BID. SARANA DAN PRASARANA 1. ASMA WI, MA
31
DATA GURU PONDOK PESANTREN AL- KARIMIYAH
No Nama Pendidikan Jabatan
1 K.H.Ahmad Damanhuri MA UNISMA Pimpinan Pesantren
2 Rahimi Azhari S.Pd. I STAISKA Sekretaris
3 A. Fatih Ghazali S.Pd.I IAIN Jakarta Kordinator Pesantren
4 Syarohman Asymuni S.Pd.I STAISKA Guru
5 Acep Muwahid S.H.I UIN Guru
6 Syahrudin S.H.l UIN Guru
7 H.Taufik Hidayat S.H.l UIN Guru
8 Syamsul Arifin S.Pd.l UIN Guru
9 Ahmad Edi Pumama S.Pd.l STAISKA Guru
10 Sayyidah Rifqoh S.Sos UIN Guru
11 Taufik Ali Sa'id S.Pd.l STAI Guru
12 Muhammad Kahfi S.Sos.l STAISKA Guru
13 Zahrudin S.Sos.l STAISKA Guru
14 Sayyidah Qonita S.Pd.I UIN Guru
15 Eliawati S.Pd UIN Guru
DATA PEMBIMBING MUHADHARAH PONDOK PESANTREN
AL- KARIMIYAH
32
No Nama Pendidikan Jabatan
1 Ust.Taufiq Ali Said S.Pd.l STAI Pembimbing
2 Ust.Muhammad Kahfi S.Sos.l STAISKA Pembimbing
3 Ust.Zahrudin S.Sos.l STAISKA Pembimbing
4 Ustz.Sayyidah Qonita S.Pd.l UIN Pembimbing
5 Ustz.Eliawati S.Pd UIN Pembimbing
E. Kegiatan- Kegiatan Di Pondok Pesantren Al- Karimiyah
Ada beragam kegiatan di Pondok Pesantren Al- Karimiyah, yang
melibatkan aktifitas guru dan santri, yang tentunya tidak terlepas dari
pengetahuan yang sifatnya lebih mengarah kepada pendidikan.
Pendidikan Islam harus diarahkan kepada pertumbuhan yang
berkesinambungan dari kepribadian manusia yang menyeluruh melalui latihan
spiritual, kecerdasan rasio, perasaan dan panca indra. Oleh karenanya
pendidikan harus memberikan pelayanan kepada pertumbuhan manusia dalam
semua aspeknya, yaitu aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah,
ilmiah baik secara individual maupun secara kolektif, serta mendorong semua
aspek itu ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan.3
Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang di
tengah- tengah masyarakat Indonesia, Pondok Pesantren Al- Karimiyah
33
mempunyai fungsi yang tidak dapat dipisahkan dengan fungsi- fungsi lembaga
pendidikan lainnya, yaitu untuk mensukseskan pembangunan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
I. J adwal Kegiatan Santri
a. Jadwal Kegiatan Tahunan: Mengikuti kalender kegiatan tahunan
Pondok Pesantren Al- Karimiyah dan kalender pendidikan Nasional.
Kegiatan tahunan Pondok Pesantren Al- Karimiyah diantaranya
adalah:
• Ujian Akhir Nasional
• Penerimaan Santri Baru
• Haflatul Wada Tasyakur Kelulusan dan Kenaikan Kelas
• Pekan Kegiatan Akhir Tahun Santri ( Lomba dan pentas santri
yang mencakup bidang dakwah, olah raga, kesenian dan ilmu
pengetahuan ).
b. Jadwal Kegiatan Bulanan : Mengikuti kalender kegiatan belajar
mengajar Pondok Pesantren Al- Karimiyah seperti : Evaluasi belajar,
studi banding antar pesantren.
c. Jadwal Kegiatan Mingguan:
Jum'at PMR ( Palang Merah Remaja) dan Pramuka
Senin - Minggu Komputer, marawis, kaligrafi, pembinaan Bahasa
Arab dan Inggris, mubadharah, nasyid, rawi,
shalawat, o lah raga dan kerj a bakti.
b. Pembimbing muhadharah ( latihan berpidato )
c. Instruktur Komputer
d. Pembagian tugas administrasi, meliputi bagian- bagian :
1) Keuangan
2) Tata Usaha
3) Petugas kebersihan danjaga malam
4) Sopir dan urusan dapur
5) Petugas masak I ibu dapur
Pengawasan dan Evaluasi
35
Agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan
yang telah digariskan, maka perlu diadakan pengawasan antara lain :
a. Buku pegangan siswa dan guru
b. Penerbitan absensi guru dan siswa
c. Persentase target yang harus dicapai setiap semestaer sesuai dengan
kurikulum
d. Bidang studi tambahan di luar kurikulum Depdikbud
e. Untuk pendalaman materi serta untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan pelajaran yang telah disampaikan kepada para siswa,
evaluasi selalu diadakan, baik lisan maupun tulisan, formatif maupun
sumatif.
3. Kegiatan- Kegiatan di luar jam pelajaran
a. Tadarus Al- Qur'an
36
b. Pada setiap ba'da shalat subuh, seluruh santri diwajibkan tadarus Al
Qura'an sesuai dengan kelompok mereka masing- masing.
c. Pengajian kitab salafiyah
d. Shalat jama'ah dipimpin oleh pimpinan pesantren, apabila
berhalangan digantikan oleh para pembina asrama dan guru secara
bergantian
e. Muhadharah ( latihan berpidato )
Para santri diharapkan menjadi muballigh dikemudian hari,
disamping profesi yang mereka tekuni, untuk itu mereka dilatih
berpidato dan memimpin acara secara bergantian. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap dua kali seminggu,yaitu selasa malam dan sabtu
malam
f. Olahraga
Kegiatan olah raga dialksanakan setiap minggu pagi, yaitu : senam
pagi, volley Ball, Basket dua kali seminggu. Dan sebulan sekali
diadakanjalan sehat keluar lingkungan Pesantren.
g. Komputer
Kegiatan komputer diadakan pada jam sekolah, secara bergantian
selama satu setengahjam.
h. Pramuka, dilaksanakan padajum'at siang
1. PMR, dilaksanakan padajum'at siang
J. Kesenian, yang terdiri dari marawis, kaligrafi, nasyid, dilaksanakan
pada siang hari, yaitu : senin, selasa dan rabu. Rawi dan shalawat
BAB IV
PERANAN PONDOK PESANTREN AL-KARIMIY AH DALAM
MENCETAK KADER MUBALLIGH MELALUI MUHADHARAH
A. Peranan Pondok Pesantren Terhadap Kegiatan Muhadharah
1. Program Kegiatan Muhadharah
Menurut Abdurrahman Abdul Khaliq, pengertian muhadharah
adalah suatu kegiatan ceramah yang diadakan dalam satu ruangan, dimana
seorang penceramah menyampaikan uraian pidatonya di depan orang
orang yang hadir, sementara yang lain mendengarkan dan menyimak.1
Adapun program- program kegiatan muhadharah yang ada di
pondok pesantren Al- Karimiyah antara lain sebagai berikut:2
a. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam
diwajibkan bagi seluruh santri
b. Mengadakan muhadharah gabungan di Aula Pesantren Al- Karimiyah
c. Mengadakan pemilihan kelompok dan santri terbaik setiap tiga bulan
sekali
d. Mengadakan pemberian materi setiap satu bulan sekali
e. Mengadakan pemeriksaan konsep muhadharah dan absensi santri
setiap kelompok
38
f. Mengadakan pemilihan ketua kelompok muhadharah setiap enam
bulan sekali
g. Mengadakan jadwal dekorasi tempat muhadharah pada setiap
kelompok
h. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa arab dan inggris
i. Mengadakan penentuan tema pidato bagi santri yang bertugas
menyampaikan pidato
j. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalam
bentuk lisan secara langsung
k. Mengadakan pelantikan atau pengesahan pengurus muhadharah
I. Mengadakan perlombaan ye!- ye! antar kelompok
2. Pelaksanaan kegiatan muhadharah
Suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika kegiatan
tersebut tidak tersusun dengan baik. Pengaturan jadwal sangat penting,
agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka Pondok
Pesantren Al- Karimiyah mengatur jadwal sebagai berikut:3
Pembimbing muhadharah mengumurnkan petugas muhadharah pada
hari senin, acara muhadharah pada selasa malam dan sabtu malam dimulai
dengan pembukaan yang disampaikan oleh MC atau pembawa acara,
kemudian pembawa acara membacakan susunan acara muhadharah yaitu:
a. Pembacaan ayat suci Al-Qur'an
h PP.mhHCHHn ShHlHwHt NH hi
39
c. Ceramah Agama
d. Sambutan-sambutan
e. Penutup atau Do'a
Adapunjadwal kegiatan muhadharah adalah:
a. Waktu
Pelatihan muhadharah ini dalam pelaksanaannya mengambil dua
waktu, yaitu setiap selasa malam dan sabtu malam, dimulai sejak
pukul 20.00- 21.30 WIB.
b. Tempat
Tempat pelaksanaan muhadharah ini dilaksanakan di kelas- kelas dan
aula pondok
c. Pembimbing atau Pengajar
Pembimbing dan pengajar kegiatan muhadharah di pondok pesantren
ini adalah ustadz dan ustadzah pondok pesantren Al- Karimiyah yaitu:
Ustadz Taufik Ali Said,S.pd.I, Ustadz Muhammad Kahfi S.Sos.I,
Ustadz Zahrudin S.Sos.I, Ustadzah Sayyidah Qonita, Ustadzah
Eliawati.
B. Metode yang diterapkan dalam kegiatan muhadharah di pondok
pesantren Al- Karimiyah
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua perkataan yaitu " meta"
( melalui ) dan hodos Galan, cara)4, dengan demikian dapat diartikan bahwa
metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
40
Adapun metode muhadharah yang diterapkan di pondok pesantren Al
Karimiyah terdiri dari lima cara:
1. Metode ceramah
Metode ceramah ini digunakan ketika materi yang disampaikan
memang harus dijelaskan dan dipaparkan terlebih dahulu. Metode ini
digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu
pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dapat dipahami bahwa dengan
metode tersebut adanya interaksi atau komunikasi penceramah dengan
mad'u dalam berbagai ha!.
2. Metode memberi contoh atau peragaan
Dalam menggunakan metode ini pembimbing lebih banyak aktif
sementara santri hanya memperhatikan segala yang dilakukan oleh
pembimbing. Di dalam memberikan contoh berdakwah dengan
menunjukkan atau memperlihatkan contoh dalam suatu konsep yang telah
disampaikan oleh pembimbing, santri masing- masing memperhatikan
konsepnya, konsep yang diberikan tersebut belum dihafalkan santri.
3. Metode motifasi
Metode motifasi yaitu usaha memberikan semangat bagi santri agar
mereka berminat untuk menjadi muballigh, yaitu bagaimana para pelakau
atau pelaksana dakwah ( santri ) secara tulus ikhlas dan senag bersedia
melaksanakan segala tugas dakwah yang diserahkan kepada mereka. Pada
saat pembimbing muhadharah memperagakan pidato di depan santri,
41
pembimbing berusaha agar santri memusatkan perhatian kepada segala
sesuatu yang disajikan oleh pembimbing.
Hal ini penting bagi santri sebagai calon muballigh karena dengan
demikian santri terdorong oleh semangat kemauannya.
4. Metode pemberian tugas belajar
Dalam metode ini, santri harus mengambil pengertian dari isi konsep
pidato yang diberikan sehingga mereka mengerti dengan maksud konsep
yang akan disampaikannya dan mereka dapat mendemonstrasikan kembali
tentang apa yang telah diperagakan oleh pembimbing.5
Untuk mempermudah dalam pembinaan dan pelatihan terhadap
santri, santri dituntut mempunyai sikap berani, sikap berani dapat
membuat para santri tidak minder dan gugup dalam menghadapi
masyarakat. Sekalipun demikian menjadi seorang muballigh tidak
semudah seperti apa yang digambarkan, ha! ini lebih banyak ditentukan
oleh taufik dan hidayah Allah SWT.
Sekalipun demikian bukan berarti seorang muballigh tidak perlu
latihan dan pembinaan, karena sering kali proses datangnya taufik dan
hidayah itu harus dilalui dengan pendidikan dan pembinaan. Betapa
banyak orang yang memiliki perbendaharaan ilmu tetapi tidak terdorong
untuk menyampaikan kepada orang lain, bahkan tidak sedikit yang tidak
mengamalkan meskipun untuk diri sendiri dan keluarganya.
42
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan ustadz pembimbing
muhadharah, penulis menganalisa bahwa metode-metode yang digunakan
dalam muhadharah di pondok pesantren Al- Karimiyah yaitu:
. a. Metode ceramah
Materi ceramah yang akan disampaikan harus dijelaskan dan
dipaparkan terlebih dahulu, sehingga dapat dipahami oleh mad'u.
b. Metode memberi contoh atau peragaan
Dalam menggunakan metode ini, pembimbing menunjukkan atau
memperagakan bagaimana cara menyampaikan pidato yang baik,
sementara para santri memperhatikan segala yang dilakukan oleh
pembimbing.
c. Metode motivasi
Seorang pembimbing memberikan suatu dorongan kepada santri agar
mereka berminat untuk menjadi muballigh. Para santri harus
melaksanakannya dengan ikblas dan senang bersedia melaksanakan
segala tugas dakwah.
d. Metode pemberian tugas
Para santri diharuskan dapat mengambil pengertian dari isi konsep
pidato yang telah diberikan oleh pembimbing, sehingga mereka
mengerti dengan konsep yang akan disampaikannya.
Dari penjelasan di atas, melihat betapa metode muhadharah
•ani:•atlah nentin11:. artinva untuk mendaoatkan hasil kegiatan muhadharah
45
Penceramah hendaklah bersikap ramah, bersahabat, penuh
kepercayaan dan menarik para audien. Dalam muhadharah materi yang
disampaikan harus benar-benar mendidik para pendengamya dan
hendaklah penceramah menyimpulkan pembicaraannya.
C. Mencetak kader muballigh melalui muhadharah pada pondok pesantren
Al- Karimiyah
Dalam persiapan mencetak kader muballigh para santri dituntut belajar,
berlatih, dan membiasakan diri berpidato. Perlu diketahui bahwa bakat tidak
menjamin seratus persen keberhasilan seseorang menjadi bisa berpidato.
Muballigh yang baik harus pula memilki keterampilan berpidato.
Pada dasamya keberadaan muhadharah merupakan langkah awal
sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan kader muballigh membentuk
santri dari yang belum atau kurang mampu berpidato menjadi bisa dan lebih
baik. Akan tetapi sejauh mana sebenarnya peranan pelatihan muhadharah,
dalam bab ini penulis mewawancarai pembimbing muhadharah, alumni yang
telah berhasil dalam dakwahnya dan santri yang mengikuti program
muhadharah ini.
I. Program muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah
Muhadharah merupakan suatu program yang ada di pondok
pesantren Al- Karimiyah, suatu kegiatan muhadharah akan baik apabila
program kegiatannya pun baik.
46
Menurut Ustadz Zahrudin, program muhadharah di pondok
pesantren ini alhamdulillah sudah baik, dapat dilihat dari segi materi,
mental dan penyampaian yang dilakukan oleh para santri. Dengan adanya
program muhadharah ini ada beberapa alumni yang sudah berhasil dalam
dakwahnya, dapat diartikan, mereka yang telah lulus dari pesantren ini
dapat menyampaikan ceramahnya dengan baik dihadapan masyarakat.7
Menurut Wahyu Nur Hakim, program muhadharah yang ada dan
telah dilaksanakan di pondok pesantren ini sudah cukup baik, baik dari
metode dan materi yang diberikan atau diajarkan oleh ustadz dan ustadzah
yang merupakan guru pembimbing muhadharah. Ia yakin bahwa materi
dan metode-metode yang ia dapat dalam muhadharah akan mempermudah
dirinya untuk menyampaikan ceramahnya di depan masyarakat ketika ia
keluar atau lulus dari pesantren Al-Karimiyah.8
Menurut Irfan Hadi, program muhadharah ini banyak membawa
perubahan pada diri santri dan bisa menjadikan santri pintar dalam
berpidato di tengah-tengah masyarakat.9 Sedangkan menurut Ustadz
Kamaludin yang merupakan salah seorang alumni pondok pesantren Al
Karimiyah, program muhadharah yang telah ada di pondok ini sudah
cukup baik, baik dari segi materi maupun dari segi penyampaiannya,
7 1 Tct>;arl7 7!'.!hrnrlin C:::. C:::.no:: I PPmhimhincr M11h::irlhl'lr::ih Wnwnnrnrn nrihndi S~w;:tnP~n 11
47
dengan adanya program tersebut alhamdulillah saya bisa menyampaikan
"k" d" d ak IO p1 iran saya 1 epan masyar at.
Menurut penulis, program muhadharah yang ada di pondok
pesantren Al- Karimiyah memang sudah baik, baik dari segi materi,
metode dan mental santri, karena bisa kita lihat bahwa pondok pesantren
ini telah menghasilkan alumni yang berhasil dalam dakwahnya, salah satu
contohnya adalah Ustadz Kamaludin.
2. Metode dan materi yang diterapkan
a. Menetapkan metode
Tujuan yang diharapkan dari muhadharah dalam mencetak kader
muballigh adanya perubahan pada diri santri. Oleh karena itu untuk
mencapai efektifitas suatu muhadharah selain tergantung dari program
muhadharah yang diselaraskan dengan kondisis santri juga dipengaruhi
oleh metode- metode dan materi-materi yang diterapkan guru atau
pembimbing kepada santri. Berbagai alternatif ditempuh oleh guru
untuk melatih santri dalam muhadharah. Adapun alternatif yang dicari
adalah menggunakan metode.
Selama penelitian berlangsung dan wawancara yang dilakukan
penulis kepada santri, metode yang digunakan dalam muhadharah
adalah : metode ceramah, metode motivasi, metode memberi contoh
atau peragaan, dan metode pemberian tugas.
48
b. Menetapkan materi
Pada dasamya materi muhadharah adalah seluruh ajaran islarn
secara baik, keseluruhan materi dakwah dari dua sumber yaitu Al
Qur'an dan Hadits. Secara garis besar materi muhadharah di pondok
pesantren Al- Karimiyah menurut penelitian dan wawancara, terbagi
kepada tiga bagian yaitu : masalah keimanan, keislarnan dan akhlak
atau budi pekerti.
Menurut hemat penulis, di dalarn suatu kegiatan metode dan
materi sangatlah diperlukan, begitu pula kegiatan muhadharah di
pondok pesantren ini metode dan materi menjadi pendukung suksesnya
muhadharah, karena dengan metode yang baik dan materi yang bagus
maka muhadharah atau pelatihan pidato akan menjadi baik dan lancar
sehingga dapat mencetak kader muballigh yang dapat berpidato
dengan baik.
3. Pengaruh muhadharah terhadap santri
Dari hasil wawancara penulis dengan santri, menurut Wahyu
Nurhakim, pengaruh muhadharah terhadap dirinya sudah ada, yaitu
terhadap mentalnya, wahyu yang pada awalnya kurang berani berbicara
didepan umum, narnun setelah mengikuti pelatihan muhadharah di
pondok pesantren ini ia merasa lebih berani dalarn menyarnpaikan
pidatonya Sedangkan menurut Irfan Hadi, yang menjadi pengaruh
muhadharah terhadap dirinya bahwa dengan adanya program ini saya
49
merasa lebih percaya diri ketika berhadapan langsung dengan masyarakat
dan menambah ilmu serta wawasan khususnya dalam bidang agama.
Menurut Ustadz Kamaludin, program muhadharah yang telah ia
ikuti selama ia menjadi santri Al-Karimiyah dengan kegiatannya sekarang
yaitu sebagai muballigh sangatlah berpengaruh,banyak manfaat yang ia
peroleh sehingga ia bisa menyampaikan ceramahnya, diantaranya:
a. Dari segi mental: ia lebih berani ketika menyampaikan pidato, karena
ia telah mempersiapkan mentalnya.
b. Dari segi materi: materi yang telah diberikan di pesantren dapat
disampaikan ketika berpidati atau berceramah di luar pesantren.
c. Dari segi metode: ketika sudah menguasai metode" metode dakwah
yang ia dapatkan dari muhadharah dengan mudah ia menyampaikan
pidato atau ceramahnya.
Selain itu ia juga memiliki wawasan yang cukup tentang metode
dan materi muhadharah. Metode dan materi yang ia dapatkan dari pondok
pesantren Al-Karimiyah sangatlah berperan dalam kegiatan dakwahnya.
Menurut Ustadz Zahrudin, pengaruh muhadharah terhadap santri
alhamdulillah sudah terlihat baik yaitu:
a. Dari segi mental: Santri menjadi lebih berani menghadapi mad'u atau
audien ketika mereka berada di luar pondok.
b. Dari segi materi: Materi- materi yang diberikan ketika muhadharah
dapat mereka sampaikan ketika mereka berpidato
50
c. Dari segi metode: Santri menguasai metode yang sudah diberikan
ketika muhadharah, kemudian mereka praktekan di luar pondok
ataupun di depan masyarakat.
Menurut hemat penulis, kegiatan muhadharah membawa pengaruh
terhadap mental dan wawasan seseorang, dengan adanya muhadharah
mental santri menjadi lebih berani berbicara atau menyampaikan pikiran di
depan masyarakat serta menambah ilmu khususnya dibidang agama.
D. Harapan Santri Terhadap Kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren
Al- Karimiyah
Harapan berasal dari kata " harap " yaitu keinginan supaya sesuatu
terjadi, kemudian kata "harap " ditambahkan dengan akhiran "an" yaitu
menjadi " harapan " adalah sesuatu yang dapat diharapkan atau keinginan
supaya menjadi kenyataan. 11
Muhadharah merupakan suatu kegiatan santri untuk mengapresiasikan
kemampuan mereka dan untuk melatih mental santri di depan audien atau
mad'u dalam menyampaikan dakwahnya. Muhadharah disebut juga sebagai
tempat pelatihan dan pembinaan seseorang menjadi penceramah agar trebiasa
di depan masyarakat. Dengan kemampuan santri yang telah terlatih, terdidik
dan terarah, saya berharap apabila kembali ke rumah saya mampu membawa
manfaat yang besar untuk saya dan orang lain sehingga kegiatan muhadharah
menjadi ajang dan tempat untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan
51
kreatifitas santri, seorang santri tidak hanya sekedar tahu tentang teori tetapi
seorang santri harus paham dan mampu melakukan dan mempraktekannya
. 12 nanli.
Sedangkan menurut Wahyu Nurhakim, selama 1a mengikuti
muhadharah di pondok pesantren ini, ia merasa sangat senang karena ia sudah
banyak mengetahui cara-cara berdakwah yang baik dan benar, dengan
pengetahuan tersebut ia berharap agar ia dapat mengamalkan semua ilmu yang
ia dapatkan selama ia mengikuti ini, terutama dalam kegiatan berdakwah, ia
ingin dakwah yang akan ia sampaikan nanti dapat diterima oleh masyarakat,
walaupun hanya satu ayat, ia sangat senang apabila dapat menyampaikan
dakwahnya dengan baik dan benar di hadapan masyarakat. Selain itu juga ia
ingin menjadi seorang yang muballigh yang berwawasan luas dan dapat
menyampaikannya dengan baik dan benar. Kemudian yang ia harapkan dari
pondok pesantren ini mengenai kegiatan muhadharah, ia ingin metode yang
telah ada hendaknya ditegaskaaan kembali oleh pembimbing dan ia berharap
agar materi yang akan disampaikan oleh pembimbing hendaknya mengandung
nilai-nilai humoris tetapi bisa dijadikan teladan agar tidak menjenuhkan.
Adapun kekurangan- kekurangannya adalah:
I. Kurangnya tenaga guru atau pembimbing dalam memberikan bimbingan
pada setiap kegiatan muhadharah dan terlalu padatnya aktivitas guru
pembimbing tersebut, sehingga kadang- kadang pembimbing tidak hadir
memberikan bimbingan pada santri dalam kegiatan muhadharah.
52
2. Sulitnya penguasaan metode muhadharah pada santri, sehingga membuat
santri agak sulit menyampaikan pidatonya. 13
Dari berbagai macam harapan dan kekurangan yang telah disebutkan di
atas, pihak pondok pesantren akan melakukan berbagai usaha dalam
menanggapi harapan- harapan santri tersebut, diantaranya adalah:
I. Guru pembimbing muhadharah berusaha mengemas muhadharah itu
sendiri menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan, oleh karena itu guru
pembimbing harus hadir dalam setiap kegiatan muhadharah.
2. Memberikan sanksi kepada santri yang tidak dapat menyampaikan
pidatomya dengan baik berupa membuat konsep pidato sebanyak tiga
lembar buku kemudian menghafalnya. 14
Dari hasil wawancara pribadi dengan santri yang mengikuti kegiatan
muhadharah, penulis menganalisa bahwa yang diharapkan oleh santri dalam
kegiatan muhadharah adalah ingin menjadi seorang santri yang dapat
mengamalkan semua ilmunya kepada orang lain dan ingin menjadi seorang
muballigh yang professional sehingga dapat menyampaikan dakwahnya
dengan baik dan benar.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
Dari hasil wawancara dan pembahasan mengenai peranan mubadharah
dalam mencetak kader mubaligh di pondok pesantren Al-Karimiyah
Sawangan Depok maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mubadharah merupakan salah satu kegiatan di pondok pesantren Al
Karimiyah, diantara program-program kegiatan mubadharah adalah:
a. Mubadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam
diwajibkan bagi selurub santri
b. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa Arab dan Inggris
c. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalam
bentuk lisan secara Jangsung.
2. Metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan. Adapun metode mubadharah yang diterapkan oleh pondok
pesantren Al-Karimiyah terdiri dari empat cara: metode ceramah, metode
motivasi, metode pemberian contoh atau peragaan dan metode pemberian
tugas belajar.
3. Kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al-Karimiyah merupakan
kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam
yang mana pada muhadharah tersebut ada yang ditugaskan sebagai
nemhHwa. ::ica.rFL nP-mh;.'lcH A1-0nr'a.n_ nP.mh::tf':H .;::h:::i1Hw:::tt N:::ihi
54
B. Saran-saran
Peneliti mengemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan
peranan muhadharah dalam mencetak kader mubaligh di pondok pesantren
Al-Karimiyah:
I. Pembimbing muhadharah harus lebih meluangkan waktu dan perhatiannya
pada kegiatan muhadharah, agar dalam setiap kegiatan para santri selalu
mendapatkan pengarahan yang baik terutama tentang cara menyampaikan
ayat suci Al-Qur'an dan Al-Hadist.
2. Harus ada kesadaran yang tinggi dari para santri untuk selalu mematuhi
tata tertib yang telah diterapkan oleh pondok pesantren dan menyadari
akan pentingnya kegiatan muhadharah bagi mereka.
3. Untuk lebih meningkatkan peranan suatu proses pengkaderan mubaligh,
hendaknya pondok pesantren Al-Karimiyah membuat klasifikasi santri
yang benar-benar memiliki bakat dakwah untuk diberikan suatu
pembinaan yang khusus dan dengan tenaga pembimbing yang ahli
dibidangnya, ha! ini merupakan suatu cara yang sangat baik agar santri
tersebut kelak menjadi mubaligh yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
Arbi, Armawati, Dakwah dan Komunikasi,UIN Jakarta Press 2003,Cet. I
Aziz, Moh. Ali, M. Ag. I/mu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, Ed. I Cet. 1
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta Logos 1 997
Dawi, Muhammad Ahmad, Buku Pintar Para Da'i, Surabaya: Dua Ilmu, 1995, cet ke-II
Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: Jakarta 2002) Edisi Ketiga
H.M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bina Aksara, 1987
Habib, M. Syafa'at. Buku Pedoman Dakwah, Jakarta, Wijaya, 1982, Cet.Ke- I
Hasan, Umar, Mencari Ulama Pewaris Nabi, Bekasi: Dakta FM, 1997
Hidayati, Nurul, Metodologi Pene/itian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif. UIN Jakarta Press, 2006, Cet. ke- I
Irfan Hadi, Santri Al-Karimiyah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 juli 2007
Katie, Djamaludin, Psikologi Dakwah, Offet Indah Surabaya, 1993
KH.DR Ahmad Damanhuri MA, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Wawancara Pribadi, Sawangan 23 Mei 2007
Khaliq, Abdul Rahman Abdul, Sistem Dakwah Salafiyah, Jakarta: Gema Insani Press
Latif, Nasaruddin, Teori dan Praklik Dakwah, Jakarta, Zulhidjah 1391 H/1970, Cet.Ke- I
M. Arifin, !!mu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, Cet ke-1
Masyhur, Syaikh Musmafa, Fiqh Dakwah, Jakarta :Al- I'tisham, 2000, cet.l
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Arab- Indonesia Al- Munawwir, Yogyakarta:
56
Salam, H. Syamsir, Jaenal Aripin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosial (Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006) Get. ke-1
Salim, Peter, Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer
Soekanto, Soejono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet ke- 6
Syukir, Asmuni, Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al- Ikhlas,1983, Cet. VII
Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al-Ikhlas, 1983, Cet.VII
Tasmara, H. Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratania 1986, Cet ke-2
Ustadz Kamaludin S.Sos.I, Alumni Pondok pesantren Al- Karimiyah, Depok 15 juli 2007
Ustad Muhammad Kahfi S.Sos.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara Pribadi, Pondok Pesantren Al- Karimiyah 13 Juli 2007
Ustadz Taufik Ali Said S.Pd.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara Pribadi. Pondok Pesantren Al- Karimiyah 07 Juni 2007
Ustadz Zahrudin S. Sos.I, Pembimbing Muhadharah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 Juli 2007
W.S. Masson, N. Grass and A.Wm.C. Eachern, exploration Rote analysis dalam David Berry, Pokok- pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995
Wakil, Muhammad Sayyid, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, Jakarta: Akademika Pressindo, 2002
Wahyu Nurhakim, Santri Al- Karimiyah, Wawancara pribadi, Sawangan 13 juli 2007
Nomor Lamp Hal
Kepada Yth
: lstimewa : I Berkas : Pengajuan Proposal Skripsi
Ketua Dewan Pertimbangan Skripsi Di Tempat
Assalammualaikum Wr. Wb
Jakarta, Februari 2007
Salam sejahtera semoga bapak ibu dalam keadaan sehat wal afiat serta dalam lindungan Allah SWT dalam menjalankan tugas sehari- hari. Selanjutnya saya yang bertanda tangan dibawah ini :
: Nur Shafwatillah : 103051028465
Nama Nim Fak!Jur Smt
: Dakwah dan Komunikasi I Komunikasi Penyiaran Islam : VII (Tujuh)
Bermaksud mengajukan Proposal skripsi denganjudul "PERANAN MUHADHARAH DA LAM MENINGKA TKAN KUALITAS CALON MUBALIGH DI MADRASAH TSANA WIY AH ALKARIMIY AH SAW AN GAN DEPOK" , Proposal ini diharapkan dapat diteruskan sebagai skripsi yang dapat dijadikan pelengkap persyaratan kelulusan di UIN Jakarta
Dengan ini saya lampirkan I.Out Line 2.Proposal Skripsi
Demikian surat pengajuan judul ini saya sampaikan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan oleh bapak! ibu, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Perno hon
suf
-JffW1/4tJ' Nur shafwatillah
~~ ·_.,.,,\_\?;(1\~:..:,)., :Y.1);\., w \ }l'-'i JP ..-.? .::? Yfr .,) I ,, V V
YAYASAN PESANTREN AL-KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM, BIMBINGAN HAJJ)
AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor: 59 Tgl. 24 Juli 1993 JL H. Maksum No. 23 Sawangan Baru Kee. Sawangan Kota Depok Telp, (0251) 612151 - 617335
SURAT KETERANQAN Nomor : YPA/59/SK/09 N/07
Yang bertanda tangan dibawah inl Plmplnan Yayasan Pondob Pesantren Al l<arimiyah Sawangan Depob menerangban bahwa, mahasiswl UIN Syarlf Hldayatullah Jabarta, Fabultas Dabwah dan Komunibasl yaitu :
Nama : NURSHAFWATILLAH. NIM : 103051028465. Jurusan I Smester : Komunibasi Penylaran Islam I VIII.
Telah mengadaban obserfasl dqri ;,waw<mcara mengenai • PERANAN MUHADHARAH DALAM MENC£!~K KA~,.~.~OBALl~H DI PONDOK PESANTREN AL KARIMIYAH • Sawangan Dep(>b~da tcmggal :23 Mel·l~7.
,.- -.;,· ---· -·-·-;:,,:-· "':'o:,•: """;''""'" '·"--.,,.... '"·
.: .. '!
Demilan Surat ~tcipgah 'lnl '.i' 1 ~ibli~t 1 ~C:U., dapat dlpergunaban sebagaimana mestlnya •.
I
Pedoman Wawancara Hari/ Tanggal : Ra bu, 23 Mei 2007 Tempat : Pondok Pesantren AI-Karimiyah Nama : KH.DR. Ahmad Damanhuri M,A Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren AI- Karimiyah
T: Kapan didirikannya Pondok pesantren Al- Karimiyah? J: Pondok pesantren ini didirikan pada 07 September 1990 T: Apa yang melatar belakangi didirikarmya pondok pesantren Al- Karimiyah ini? J: Yang melatar belakangi didirikarmya pondok pesantren ini adalah: pertama, ingin mencetak santri- santri yang unggul, berakhlak mulia, dan berpengetahuan agama yang luas.Kedua, ingin mencetak santri yang memiliki kemarnpuan dalarn berpidato sehingga dapat berdakwah dan mengembangkan syi'ar islarn. Ketiga, untuk mencari keridhaan Allah SWT. Keempat, untuk menyebarkan dakwah islamiyah. Kelima, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT dan yang terakhir turut serta membantu program pemerintah untuk mewujudkan manusia- manusia pembangunan yang bertaqwa, sehat jasmani dan rohani dengan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, serta bertanggung jawab terhadap umat manusia dan bangsa untuk saat ini dan masa depan dalarn bidang pendidikan/ kebudayaan, keagarnaan, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. T: Dari manakah dana yang anda gunakan untuk membangun pondok pesantren ini? J: Dana yang karni gunakan dalarn pembangunan ini berasal dari sumbangan pembayaran pembelajaran santri dan alharndulillah dari saya sendiri
Pewawancara I orman
~~ I
Hari/ Tanggal Tempat Nama Jabatan
Pedoman Wawancara
: Kamis, 07 Juni 2007 : Pondok Pesantren Al-Karimiyah : Ust. Taufik Ali Sa'id : Pembimbing Muhadharah
T: Menurut ustadz, apa makna muhadharah secara lughatan dan istilahan? J: Menurut saya muhadharah secara lughatan berasal dari kata haadoro- yuhaadirumuhaadharah, yang berarti ada atau hadirdan menghadirkan. Sedangkan secara istilahan muhadharah adalah suatu kegiatan ceramah yang disampaikan di depan orang-orang yang hadir. T : Apa yang melatar belakangi diadakannya program muhadhoroh? J : Yang melatar belakangi diadakannya muhadhoroh adalah karena pimpinan pondok pesantren ingin mempunyai santri yang tidak hanya bisa membaca kitab tetapi selain itu ingin mencetak kader-kader mubaligh yang berwawasan islam dan menyampaikan ajaran-ajaran islam. T : Apa tujuan dan manfaat dari kegiatan muhadhoroh? J : Tujuan diadakannya program kegiatan muhadharah adalah membentuk santri- santri yang proporsional dalam bidang dakwah, ketika mereka keluar dari pesantren, mereka akan mempunyai kemampuan yang kompeten dalam bidang dakwah, mencetak kader muballigh yang mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang dakwah. Sedangkan manfaatnya adalah menumbuh kembangkan sikap kepada kader- kader mballigh atau santri agar mereka mampu mengembangkan potensi di dalam bidang dakwah dan memberi pengalaman atau materimateri dakwah kepada santri sehingga mereka mampu menguasai metode- metode dakwah, tekhnik penguasaan audien, sehingga mereka man1pu menyampaikan dakwahnya secara baik dan proporsional. T: Berapakali dalam semingggu kegiatan muhadharah dilaksanakan? J : Kegiatan muhadharah dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu pada selasa malam dan sabtu malam. T : Apa materi yang diberikan pada kegiatan muhadharah? J : Materi muhadharah yang diajarkan oleh pembimbing kepada santri adalah
I . Aqidah ( masalah keimanan ) 2. Syariah ( masalah keislaman ) 3. Akhlak ( masalah budi pekerti )
T : Metode Apa yang diterapkan dalam kegiatan muhadhoroh? J : Metode yang diterapkan yaitu metode ceramah, metode informasi, metode motivasi, metode memberi contoh dan metode pemberian tugas belajar. T: Siapa saja pembimbing atau guru muhadharah? J: Ustadz. Muhan1illad Kahfi, Ustadz Taufik Ali Sa'id, Ustadz Zahrudin, Ustadzah Sayyida Qonita, U stazdah Eliawati T: Apakah muhadharah yang selama ini dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan santri dalam berpidato atau ceramah? Bila ya, contohnya dari segi apa? J: ya, muhadharah yang selama ini dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan santri dalam berpidato, contohnya:
Dari segi metode: santri menguasai metode- metode yang sudah diberikan kemudian mereka praktekan di I uar. T: Apakah ada alumni yang telah berhasil menjadi muballigh? J: Alhamdulillah, sudah ada T: Siapa saja diantaranya? J: Ustadz Kamaludin S.Sos.I, Ustadz Taufik Ali Sa' id S.Pd.I
Nur Shafwatillah
Pedoman Wawancara Hari I tanggal: Jum'at, 13 Juli 2007 Tempat : Pondok Pesantren Al- Karimiyah Nama : Irfan Hadi Jabatan : Santri
T: Bagaimana pendapat anda mengenai program muhadharah di pesantren ini? J : Baik, karena dengan program muhadharah ini banyak membawa perubahan pada diri santri dan bisa manjadikan santri pintar dalam berpidato. T : Bagaimru1a metode muhadharah di Pesantren Alkarimiyah? J : Metodenya tidak membosankan T : Apa saja materi muhadharah di pesantren Alkarimiyah? J : Materinya tentang aqidah, akblak dan keislaman. T: Siapa saja guru pembimbing muhadharah? J : guru pembimbing muhadharah yaitu ustadz dan ustadzah yaitu: Ust. Taufik Ali Sa'id, Ust Muhanrmad Kahfi, Ust. Zahrudin, Ustadzah Sayyida Qonita dan Ustadzah Elyawati T : Apakah anda menyukai program muhadharah di pesantren Alkarimiyah J : Jelas, saya menyukainya karena muhadhoroh yang diterapkan oleh pembimbing itu disesuaikan dengan tingkat kelas masing-masing, sehingga santri merasa tidak terbebani T : Apakah ada pengaruh muhadharah di pesantren Alkarimiyah? J: Ya ada, pengaruhnya pada mental. dengan adanya muhadharah mental santri menjadi lebih berani berbicara didapan orang banyak dan menambah ilmu khususnya dalam bidang keagamaan. T : Perlu atau tidak muhadharah itu menurut anda? J : Ya sangat perlu, karena untuk menjadi seorang mubaligh mental seorang mubaligh harus dilatih terlebih dahulu dan harus berwawasan luas. T: Apa harapan anda terhadap kegiatan muhadharah? J: Dengan kemrunpuan para santri yang terlatih, terdidik dan terarah. Saya berharap, apabila kembali kerumah, mrunpu membawa manfaat yang besar untuk orang lain sehingga kegiatan muhadharah menjadi ajang dan tempat untuk berlomba- lomba dalrun meningkatkan kreatifitas santri, santri tidak hanya sekedar tahu tentang teoti tetapi pahrun dan mrunpu melakukan dan mepraktekrumya nanti
~~ Informan
dfo/ Nur Shafwatillah Irfan Hadi
Pedoman Wawancara Hari/ Tanggal : Minggu, 15 Juli 2007 Tempat : Depok Nama : Ust. Kamaludin Jabatan : Alumni Pondok Pesantren Al- Karimiyah
T: Apa yang anda ketahui tentang pengertian muhadharah? J: Muhadharah adalah ajang santri untuk memperlihatkan bakat- bakat mereka dalam bidang dakwah, muhadharah merupakan modal awal santri untuk tampil menjadi lebih berani. T: Apakah kegiatan muhadharah itu penting bagi kader- kader muballigh? J: Muhadharah sangat penting bagi kader- kader muballigh karena dari kegiatan muhadhrah tersebut seorang muballigh bisa mengetahui metode- metode dan materi apa yang harus disampaikan dan dengan muhadharah tersebut muballigh berani menyampaikan dakwahnya. T: Apakah kegiatan muhadharah di pondok pesantren Al- Karimiyah ada pengaruhnya dengan jabatan anda sekarang yaitu sebagai seorang muballigh? J: Pengaruhnya ada, apa yang saya pelajari dari masih santri sampai menjadi alumni banyak manfaat yang saya peroleh, sehingga bisa aya sampaikan ketika ceramah.
Dari segi mental: saya menjadi lebih berani ketika menyampaikan pidato, karena saya sudah mempersiapkan mental saya.
Dari segi materi: materi yang diberikan dipesantren dapat saya sampaikan ketika saya berpidato di luar pondok.
Dari segi metode; saya merasakan manfaatnya ketika sudah menguasai metode-m metode dakwah, sehingga saya dapat menyampaikan pidato pada orang lain.
Inform an
Nur Shafwatillah
Ji'_•;:~ 0A,\\\~,:;(1\~;~t,.-'~J~~ ~\~ Y,O v--?_?yf( V'~"'V v
YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM}
AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor : 59 Tgl. 24 Juli 1993
JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kata Madya Depok Telp. (0251) 612151
Susunan Pengurus Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan -Depok
Pendiri : DR. KH. Ahmad Damanhuri, MA
H. Badrudi AK
Fu' ad El-Halimi MAg
Pimpinan Pondok Pesantren : DR. KH. Ahmad Damanhuri, MA
KepalaMTS : H. Badrudin AK
Wak. KeP. Sekolah : Syahrudin SHI
KepalaMA : A. Fatih Ghazali, MA
Sekretaris : Rohimi Azhari
Bendahara : Hj. Prawati Ningsih
Bag. Perpustakaan : Bambang Irfana
Bag. Koperasi : Rika Maryana
Bag. Kesehatan : Acep Muwahid
Koordinator Ekstra Kurikuler
Bag. Laboratorium : Ir. Nurmalina
Bag. Olahraga : Syamsul Arifin S.Pd.I
Bag. Komputer : Syaiful Anwar
Bag. Muhadharah : Muhanunad Kahfi S.Sos.I
Bag. Pramuka : Dedi Supriatna
Bag. Kesenian : Ahmad Edi Pumama S.Pd.I
Ji>~ •;:1-1 oA,\\~;:(1(~:,,)~ ! ,,.,·~!~~ ~,_µ,/ Y;D .--?'_?yr( O•~,.,.v .._,
YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM)
AKTE NOTARlS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor : 59 Tgl. 24 Juli 1993
JI. H. Maksum Na. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kola Madya Depok Telp. (0251) 612151 --~ . .,. ......... , _______ ,_,._,,~~-·~-··,,·~~ -····~ .. -.... ''"• --·· ·-·-"·~-,.,.__, .•. ........,.
Susunan Pengurus Muhadharah Pondok Pesantren Al-Karimiyah
Sawangan -Depok
Pelindung : DR. KH. Ahmad Damanhuru, MA
Pembina : Muhammad Kahfi S.Sos.I
Taufik Ali Sa'id S.Pd.I
Zahrudin S.SoS.I
Sayyidah Qonita
Elliawati
Ke tu a : Alfian
Wakil Ketua : Irfan Hadi
Sekretaris : M.Fajri
Bendahara : M. Soleh
Kelompok Muhadharah
Kelompokl Kelompok4
Ke tu a : A. Faisal Ketua : M. Furqan
Wakil Ketua : M. Kosasih Wakil Ketua : Misbahudin
Kelompok2 Kelompok5
Ketua : Wahyu Nurhakim Ke tu a : M. Zuhari
Wakil Ketua : Arif Yuliardi Wakil Ketua : M. UrifMaulana
Kelompok3 Kelompok6
Ke tu a :M. Marwan Ketua : Boby Dermawan
Wakil Ketua : Safrul Fajri Wakil Ketua : Egi Priyansyah
$)_ •;:\\ 0A,~\ ~;: (r\~:,Y'\- tr"~!~\\
v--;~_IJ..L; J;O ~)-:! y(( V1~-"V 0
YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM)
AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor : 59 Tgl. 24 Juli 1993
JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kola Madya DepokTelp. (0251) 612151
Program- program Kegiatan Muhadharah Pondok Pesantren Al-Karimiyah
Sawangan-Depok
1. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malarn dan sabtu malarn diwajibkan bagi
seluruh santri
2. Mengadakan muhadharah gabungan di aula pesantren
3. Mengadakan pemilihan kelompok santri terbaik setiap tiga bulan sekali
4. Mengadakan pemberian materi setiap satu bulan sekali
5. Mengadakan pemeriksaan konsep muhadharah dan absensi santri setiap
kelompok
6. Mengadakan pemilihan ketua kelompok muhadharah setiap enarn bulan sekali
7. Mengadakanjadwal dekorasi tempat muhadharah pada setiap kelompok
8. Mengadakan perlombaan pidato berbahasa arab dan inggris
9. Mengadakan penentuan tema pidato bagi santri yang bertugas menyampaikan
pidato
10. Mengadakan pengevaluasian kepada santri yang telah berpidato dalarn bentuk
lisan secara langsung
11. Mengadakan pelantikan atau pengesahan pengurus muhadharah
12. Mengadakan perlombaan yel-yel.
~~::.-\\ 0A,~\~,::(1(~:~t r'~I~~ V"-'~, ~ >P v-:?'? )/'(( v ,~,,, v -._)
YAYASAN PESANTREN AL - KARIMIYAH (TPA, TSANAWIYAH, ALIYAH, STAI, PESANTREN, MAJLIS TA'LIM)
AKTE NOTARIS : NY. TARUNINGRUM S. KABUL SH. Nomor: 59 Tgl. 24 Juli 1993
JI. H. Maksum No. 23 Sawangan Boru Kee. Sawangan Kola Madya Depok Telp. (0251) 612151
Tata Tertib Muhadharah Pondok Pesantren AI-Karimiyah Sawangan-Depok
1. Muhadharah dilaksanakan setiap selasa malam dan sabtu malam wajib bagi
seluruh santri dimulai pada pukul 20:00 sampai dengan 21 :30 WIB
2. Bagi santri yang berpidato diharuskan menggunakan gharnis putih
3. Waktu berpidato 5 - 7 menit
4. Bagi santri yang berhalangan hadir atau tidak mengikuti muhadharah, harus
membuat surat izin, bagi yang tidak membuat surat izin, dikenakan sanksi (
berpidato diseluruh kelompok )
5. Setiap santri dalam satu semester minimal tiga kali berpidato dalam tiga bahasa (
arab, inggris, Indonesia )
6. Mengadakan tes bagi santri yang berpidato, mengadakan persiapan MC, Pembaca
Al-Qur' an pada hari selasa pukul 13 : 00 WIB.
KEGIATAN MUHADHARAH DI PONDOK PESANTREN AL-KARIMIY AH