WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

84
STRATEGI PUBLIC RELATIONS AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF PROGRAM GLOBAL QURBAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Widi Aries Triyanto NIM: 1110051000207 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Transcript of WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Page 1: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

STRATEGI PUBLIC RELATIONS AKSI CEPAT TANGGAP (ACT)

DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF

PROGRAM GLOBAL QURBAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Widi Aries Triyanto

NIM: 1110051000207

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

STRATEGI PUBLIC RELATIONS AKSI CEPAT TANGGAP (ACT)

DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF

PROGRAM GLOBAL QURBAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Widi Aries Triyanto

NIM: 1110051000207

Dosen Pembimbing,

Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag.

NIP. 195809101987032001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 3: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf
Page 4: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian skripsi ini telah saya

cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil penjiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Juli 2013

Widi Aries Triyanto

Page 5: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

i

ABSTRAK

Widi Aries Triyanto

1110051000207

Srategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun

Citra Positif Program Global Qurban

Potensi umat muslim di Indonesia untuk melaksanakan ibadah qurban

sangatlah besar, seperti yang telah diketahui bahwa mayoritas penduduk Indonesia

adalah muslim. Dan memang perlu adanya sebuah lembaga yang menjalani

amanahnya sebagai penyalur hewan qurban, khususnya bagi daerah rawan

bencana dan negara-negara konflik seperti Rohingya, Somalia, Suriah, Palestina.

Dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hadir sebagai lembaga kemanusiaan, dengan

program global qurban yang mengusung tema “sejauh apa kita berkurban”. Bukan

jauh yang diukur dari jarak, tapi sejauh apa manfaat qurban bagi saudara-saudara

muslim lain yang sedang dilanda bencana, kelaparan, atau menjadi korban konflik

dan peperangan yang tak kunjung henti. Adapun keberhasilan ACT dalam

program global qurban tidak lepas dari peran public relations yang bertujuan

untuk memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan dari

masyarakat luas dan sudah pasti erat kaitannya dengan masalah pencitraan bagi

sebuah lembaga atau organisasi.

Adapun rumusan masalahnya adalah pertama bagaimana strategi public

relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam membangun citra positif program

global qurban? Kedua apa saja kegiatan yang dilakukan public relations Aksi

Cepat Tanggap (ACT) dalam membangun citra positif program global qurban?

Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan dalam

menganalisis adalah dengan menggunakan teori citra atau image teory yang

dikemukakan oleh Frank Jafkins, citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan

pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta.

Adapun metodelogi yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif yakni penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya

prilaku, persepsi, tindakan, motivasi dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Strategi public realtions ACT dalam membentuk citra diantaranya dengan

cara melakukan kerja sama dengan media massa, berupa iklan di televisi, radio,

surat kabar, pemasangan spanduk, media social seperti facebook, dan twitter.

Kegiatan public relations ACT diantaranya memantau berita (news monitoring),

pembuatan press release dan publikasi.

Kesimpulannya adalah strategi public relations yang digunakan ACT

dalam membentuk citra positif program global qurban sudah baik hanya perlu

ditingatkan dalam menjalin hubungan baik dengan media massa dan

meningkatkan hubungan yang lebih baik terhadap para mitra.

Keywords: strategi, public relations, ACT, global qurban.

Page 6: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, yang

pertama tanpa ada yang mengawali, yang terakhir tanpa ada yang mengakhiri,

segala puji hanya milik Allah yang tak terlihat oleh orang yang memandang, yang

tak tergambarkan oleh orang yang membayangkan, yang telah memberikan

petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan baik. Meskipun banyak kendala-kendala yang penulis hadapi di tengah

perjalanan dan terkadang menjadi beban dan penghambat proses bagi penulis.

Tetapi semua ini penulis jadikan sebagai pembelajaran dan pengalaman yang

sangat berharga. Dengan usaha dan kerja keras, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Strategi Public Relations Aksi Cepat

Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban”.

Shalawat beruntaikan salam semoga senantiasa dihaturkan keharibaan Nabi besar

Muhammad SAW.

Menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari

dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung

maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini. Terutama kepada kedua

orang tuaku yang tak pernah bosan mendoakan anaknya dalam sujud mereka,

memperjuangkan anaknya dengan keringat, doa, dan air mata, selalu memberikan

nasihat dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

Page 7: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

iii

1. Bapak Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Bapak Drs.

Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum,

Bapak Drs. Mahmud Jalal, MA, serta pembantu Dekan III Bidang

Kemahasiswaan, Bapak Drs. Study Rizal, L.K,MA.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Bapak Drs. Jumroni, M.Si

beserta Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Dra. Umi

Musyarofah, MA.

3. Ibu Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag. Selaku dosen pembimbing yang telah

banyak membantu, dan meluangkan waktu serta memberikan pengarahan

pada penulisan skripsi ini.

4. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuniksi yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

5. Divisi Public Relations dan HRD Staff Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Terima kasih penulis ucapkan atas waktu dan bantuannya yang telah

membantu penulis dalam melakukan wawancara.

6. Ayahanda Tamino dan ibunda Surati, yang tak pernah lelah memberikan

semangat dan nasihatnya kepada penulis.

7. Kakak-kakakku tercinta, Jarot Hendratno dan Fery Sulaksono, terima

kasih untuk semua bantuan moril dan materil selama ini. Dan kakak-kakak

iparku mba Irna Wiyanti, Pamela Loery Atmaja terima kasih atas segala

dukungannya baik langsung maupun tidak langsung. Keponakan-

keponakanku yang tersayang Fakhri Yasdito Ramadhan, Lathifa Naura Ar

Rahmania, Nouval Fadhil Arafah, Sofia Yasmin Azahra. Senyuman manis

dan canda kalian membuat teduh hati penulis.

Page 8: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

iv

8. Terima kasih untuk kawan-kawan KPI A 2009, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan sayang

penulis.

9. Terima kasih untuk kawan-kawan BSA 2008, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.

10. Untuk kawan-kawan KKN SERSAN 2012, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.

Terima kasih atas segala pelajaran, kebersamaan, kemandirian, dan

tanggung jawab serta dukungannya.

11. Terima kasih juga untuk “Adinda” Dewi Susanti yang tanpa lelah

mengingatkan penulis untuk tetap semangat agar dapat meraih masa depan

yang lebih baik.

12. Terakhir terima kasih untuk semua pihak yang membantu penulis yang

tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima

kasih penulis.

Penulis sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari pentingnya kritik dan saran

yang bersifat membangun agar dapat menjadi masukan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi

penulis, dan pihak lain pada umumnya.

Jakarta, Juni 2013

Widi Aries Triyanto

Page 9: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6

D. Metodelogi Penelitian ............................................................ 8

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 14

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PUBLIC RELATIONS,

CITRA DAN QURBAN ............................................................. 16

A. Pengertian Strategi ................................................................. 16

B. Public Relations dan Ruang Lingkupnya .............................. 18

C. Teori Citra .............................................................................. 22

D. Qurban ................................................................................... 25

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG (AKSI CEPAT TANGGAP)

ACT ............................................................................................. 32

A. Sejarah berdirinya Aksi Cepat Tanggap (ACT) ..................... 32

B. Visi, Misi dan Cita-Cita ......................................................... 34

C. Program kegiatan ACT .......................................................... 34

D. Struktur Organisasi ACT ....................................................... 39

E. Gambaran Umum Publik Relations (ACT) ........................... 41

Page 10: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

vi

BAB IV STRATEGI PUBLIC RELATIONS ACT DALAM

MEMBANGUN CITRA POSITIF PROGRAM GLOBAL

QURBAN ..................................................................................... 45

A. Strategi Yang Diterapkan Oleh Public Relations (ACT)

Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban .... 45

B. Apa Saja Kegiatan Yang Dilakukan Publik Relations (ACT)

Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban ... 55

BAB V PENUTUP .................................................................................. 59

A. Kesimpulan ............................................................................ 59

B. Saran ...................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 64

Page 11: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang rawan akan bencana dan saat ini kita

hidup di suatu masa dimana kita semakin sulit membedakan kriteria bencana

alam, bencana sosial, bencana kemanusiaan. Bencana yang disebabkan oleh

manusia sendiri telah sedemikian rupa mengakibatkan rangkaian “bencana

alam” yang mengakibatkan secara berantai bencana sosial yang berjangka

waktu begitu panjang hingga melebihi umur manusia umumnya, ambil contoh

gizi buruk. Penyebab merebaknya gizi buruk karena kombinasi dari berbagai

faktor yang merupakan ulah manusia sendiri. Seperti yang tertulis dalam

Al-Quran surat AR-Rum ayat 41 yang berbunyi:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tangan manusia”. (QS. AR-Rum: 41)

Dan suatu hal yang logis bila dikatakan, bahwa kepedulian,

kerelawanan, adalah jawaban dari segala permasalahan di dunia saat ini, yang

banyak bersumber dari semakin tidak pedulinya manusia, satu dengan yang

lain. Seperti yang telah tertulis dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 2 yang

berbunyi:

Page 12: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

2

“Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.

(QS. Al-Maidah: 2)

Aksi Cepat Tanggap yang selanjutnya disingkat dengan (ACT) berdiri

pada tahun 2005 sebagai institusi resmi dan mandiri, program yang ditangani

berkembang tidak lagi hanya berkisar pada bencana alam, namun juga

mengembangkan konsentrasinya pada bencana sosial atau bencana

kemanusiaan. Termasuk di antaranya, gizi buruk, rawan pangan, anak-anak,

masalah kesehatan dan sanitasi lingkungan, pendidikan, pemberdayaan

ekonomi, pembangunan masyarakat, hingga konflik sosial. Dengan visi

menjadi pelopor dalam menumbuhkan jiwa-jiwa peduli berbasis kerelawanan

menuju kemandirian masyarakat, ACT senantiasa mengusung nilai-nilai

kepedulian, kerelawanan dan kemandirian masyarakat dalam menjalankan

setiap programnya. 1

ACT juga secara konsisten menjalankan program global qurban untuk

masyarakat korban bencana, daerah minus dan daerah rawan pangan. Global

Qurban adalah terobosan baru dari program qurban ACT, qlobal qurban

ACT berupaya untuk menjadi bagian dari solusi melalui program yang

diusungnya dengan jargon care for humanity. Para pequrban dapat

menitipkan amanah donasi qurban mereka untuk didistribusikan di daerah-

1 Profil ACT di akes pada hari kamis tgl 7 maret 2013 pkl 11:45 wib dari http://www.act.

or.id/ind/section/profil.

Page 13: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

3

daerah bencana alam, rawan pangan, gizi buruk, hingga daerah miskin di

penjuru Nusantara, termasuk daerah-daerah miskin perkotaan. Distribusi

penerima daging qurban selama ini tersebar di daerah gempa, banjir, tsunami,

longsor, daerah minus serta daerah endemi penyakit & gizi buruk di

Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, DI Yogyakarta,

Jawa Timur dan NTT. Menjadi salah satu solusi pengentasan kemiskinan

masyarakat dan mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi, membantu

memenuhi kebutuhan nutrisi bagi keluarga gizi buruk dan rawan pangan.

Dalam perkembangannya terdapat peran penting public relations

dalam menjalin sebuah hubungan yang baik antara ACT, donasi, dan

masyarakat. Menurut De Fleur dan Dennis dari perspektif ilmu komunikasi

yang dikutip Yosal Iriantara dalam bukunya Community Relations, Public

relations adalah sebuah proses komunikasi dimana individu atau unit-unit

masyarakat berupaya untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan

berbagai aspek kelompok atau public untuk tujuan tertentu.2

Keberadaan public relations dalam suatu organisasi atau perusahaan

adalah sebuah indikasi bahwa public relations memiliki peranan yang penting,

dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi)

dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat

dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidakpedulian akan suatu

organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan

pengertian.

2 Yosal Iriantara, Community Relations Konsep dan Aplikasi ( Bandung: Simbiosa

Rekatama Media: 2004) h.5

Page 14: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

4

Public relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai salah

satu kegiatan yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi.3

Public relations pada praktiknya memiliki keterkaitan dengan ilmu

komunikasi karena keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh dan mata

rantai yang menunjang kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi selalu

terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan public

relations. Bagi public relations melaksanakan fungsi dan kegiatannya,

berpusat pada komunikasi ini berarti bahwa tidak ada aktivitas tanpa ada

komunikasi secara langsung ataupun tidak langsung, verbal maupun non

verbal dengan bentuk apapaun. Begitu juga organisasi, lembaga itu

menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur administrasi. 4

Dan dalam pelaksanaanya public relations juga melaksanakan strategi

dalam melaksanakan semua kegiatan public relations untuk mencapai tujuan

yang diharapkan demi menjalin hubungan yang baik antara ACT dengan para

relawan, donator dan masyarakat. Menurut Philip Koetler strategi adalah

wujud rencana yang terarah untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan

didukung oleh pendapat Basu Swasta pengertian strategi adalah suatu rencana

yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Strategi juga didefinisikan sebagai

suatu proses yang menentukan arah yang perlu dituju oleh organisasi untuk

memenuhi misinya.5

3 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komuniasi Teori dan Praktek, ( Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1999), cet. Ke-XII, h. 131. 4 Maria Assumpta Rumanti , Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktik,( Jakarta: PT

Grasindo, 2000), h.85 5 Johan Alkautsar, Strategi Publik Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtra Dalam

menjalin Loyalitas Customer, (Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2011)

Page 15: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

5

Seperti halnya dalam organisasi lain, ACT juga memiliki public

relations yang berperan penting dalam menunjang hubungan dan menjalin

relasi baik antara para donasi dan pihak perusahaan yang memiliki program

Corporate Social Responsibility (CSR) dan masyarakat. ACT Foundation

adalah sebuah lembaga kemanusiaan yang mengkhususkan diri pada

penanganan bencana alam dan bencana kemanusiaan secara terpadu

(Integrated Disaster Management), dari mulai emergency, rescue, medis,

relief, hingga rekonstruksi dan recovery (pemulihan).

Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi public

relations dalam membangun citra positif dalam program global qurban yang

dilakukan oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap dalam

mengkomunikasikan pesannya agar mau berqurban melalui lembaga Aksi

Cepat Tanggap ACT. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka

penulis mengangkat judul skripsi: “ STRATEGI PUBLIC RELATIONS

AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM MEMBANGUN CITRA

POSITIF PROGRAM GLOBAL QURBAN”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dijelaskan penulis di atas, maka

penulis membatasi penelitian pada Strategi Public Relations Aksi cepat

Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban,

namun agar tidak terlalu luas maka penelitian ini dibatasi pada strategi

Page 16: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

6

public relations. Pembatasan masalah ini diambil karena dalam ACT pasti

memiliki public relatios untk menjalin relasi dan eksistensinya dalam

masyarakat, sehingga program-programnya dapat berjalan dengan lancar,

contohnya seperti program global qurban. Sehingga hal tersebut membuat

penulis ingin lebih mengetahui bagaimana Strategi Public Relations Aksi

Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global

Qurban.

2. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas tentang ACT dan untuk memberikan kejelasan

batasan masalah yang telah disampaikan, maka dengan ini peneliti

merumuskan masalahnya menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana Strategi yang dilakukan oleh Public Relations Aksi Cepat

Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global

Qurban?

b. Apa saja kegiatan yang dilakukan Public Relations Aksi Cepat Tanggap

(ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini:

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui secara umum bagaimana Strategi Public

Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif

Page 17: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

7

Program Global Qurban , serta untuk mengetahui apa saja kegiatan

yang dilakukan Public Relations ACT Dalam Membangun Citra

Positif Dalam Program Global Qurban.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan

mempelajari, bagaimana perencanaan dan proses Strategi Public

Reations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam membangun Citra Positif

Program Global Qurban.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini ialah :

a. Manfaat Teoritis

Dalam segi akademis selain untuk menambah pengetahuan dan

wawasan bagaimana strategi public relations dalam menjalin relasi

yang dimana pendanaan program-program ACT berasal dari donasi

publik dan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan

sehingga senantiasa mengusung nilai-nilai kepedulian, kerelawanan

dan kemandirian masyarakat dalam menjalankan setiap programnya.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

disiplin ilmu komunikasi dan penyiaran islam, yang dalam penelitian

ini dikhususkan pada strategi public relations.

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 18: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

8

1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi

komunikasi, terlebih mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah (UIN) Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

agar lebih mengetahui bagaimana Strategi Public Relations Aksi

Cepat Tanggap (ACT) Dalam membangun Citra Positif Program

Global Qurban.

2) Agar para mahasiswa dapat memahami bagaimana perencanaan

dan Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam

membangun Citra Positif Program Global Qurban dalam upaya

menyajikan Program qurban yang berbeda dari program-program

qurban lainnya.

3) Untuk melengkapi penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, sehubungan dengan

belum adanya penelitian khusus tentang Strategi Public Relations

Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif

Program Global Qurban.

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif analisis. Yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan

Page 19: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

9

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.6

Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode

pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti

penggunaan instrumen wawancara dan pengamatan (observation).7

Sedangkan, analisis deskriptif berfokus pada penelitian nonhipotesis

sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.8

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua

kategori yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

sasaran utama dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder digunakan

untuk diaplikasikan guna mempertajam analisis data primer, yaitu sebagai

pendukung dan penguat data dalam penelitian.

Data primer (Primary Source) dalam penelitian ini diperoleh

melalui observasi dan wawancara dengan pihak Aksi Cepat Tanggap

(ACT) yang didalamnya terdapat public relations. Sedangkan data

sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, ensiklopedia,

artikel, jurnal, atau tulisan lain yang berkaitan dengan penelitian.

6 Lexy J. Moleong, MA, Metodelogi Penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2009) cet ke-26, hal 6 7 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gintanyali, 2004), h. 2. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Bina

Aksara, 1989), h. 194.

Page 20: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

10

a. Observasi

Observasi yaitu metode yang digunakan peneliti untuk

mengamati atau melakukan pengindraan langsung terhadap suatu

kondisi, situasi, proses, aktivitas dan perilaku yang dianggap peneliti

dapat digunakan sebagai data pelengkap.9 Dengan cara mengamati

langsung kegiatan yang dilakukan oleh divisi public relations Aksi

Cepat Tanggap (ACT) kurang lebih selama empat bulan.

b. Wawancara

Wawancara (interview), yakni suatu metode pengumpulan

berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara

langsung dengan bertatap muka langsung (face to face) dengan

narasumber10

. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak langsung

seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis) untuk

mendapatkan informasi dari narasumber.

c. Dokumentasi

Pada proses dokumentasi, penulis mengumpulkan beberapa

tulisan berbentuk catatan, arsip atau dokumen milik ACT dan dari

beberapa beberapa media massa mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan objek penelitian.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Strategi Public Relations Aksi

Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global

9 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gintanyali, 2004), h. 186 10

Moh. Nazin, Metode Penelitian, ( Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234

Page 21: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

11

Program, sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Aksi

Cepat Tanggap (ACT).

4. Tempat Penelitian

Adapun lokasi dan waktu penelitian bertempat di kantor pusat Aksi

Cepat Tanggap (ACT) di Menara 165 Office Tower, 11 floor Jl. TB.

Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur, Jakarta Selatan 12560 Indonesia

Ph.+62 21 2940 6565 Fax. +62 21 2940 6564. Waktu dalam melaksanakan

penelitian ini adalah selama empat bulan yaitu dari bulan Maret 2013

sampai bulan Juni 2013.

5. Teknik Analisis Data

Analisis Data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip

dari buku Metodelogi Penelitian Kualitatif karangan Moleong adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari

dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.11

6. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

11

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h.186

Page 22: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

12

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan

Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, ditemukan skripsi yang

fokusnya hampir sama, yaitu strategi public relations dalam menjalin

hubungan baik dengan publik. Namun belum ada satupun yang mengambil

tentang Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam

Membangun Citra Positif Program Global Qurban.

Dan skripsi yang menginspirasi penulis untuk memfokuskan penelitian

pada “Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam

Membangun Citra Positif Program Global Program,” yaitu skripsi dengan

judul :

Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtra Dalam

Menjalin Loyalitas Customer. Oleh Johan Alkautsar sebagai mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2011.12

Berisikan tentang

Strategi Public Relations dalam menjalin loyalitas customer, sedangkan

persamaannya dengan penelitian yang peneliti teliti ada pada subyeknya yaitu

Public Relations, sedangkan perbedaannya terletak pada obyeknya. Jika Johan

Alkautsar yaitu Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtra

12

Johan Alkautsar, Strategi Public Relations PT. Anugrah Bersama Sejahtra Dalam

Menjalin Loyalitas Customer. Jakarta: FIDIKOM UIN Jakarta, 2011

Page 23: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

13

Dalam Menjalin Loyalitas Customer. Sedangkan peneliti meneliti tentang

Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun

Citra Positif Program Global Qurban.

Strategi Public Relations POLRI Dalam Membangun Citra pelayanan

Pada masyarakat ( Studi Pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat ). Oleh

Muhamad Iqbal mahasiswa Komunikaasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun

2011.13

Berisikan tentang Strategi Public Relations dalam membangun citra

perusahaan, sedangkan persamaannya dengan penelitian yang peneliti teliti

ada pada subyeknya yaitu Public Relations, sedangkan perbedaannya terletak

pada objeknya. Jika Muhamad Iqbal yaitu Strategi Public Relations POLRI

Dalam Membangun Citra pelayanan Pada masyarakat ( Studi Pada Kepolisian

Resort Metro Jakarta Barat ). Sedangkan peneliti meneliti tentang Strategi

Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif

Program Global Qurban.

Strategi komunikasi Public Relations Radio Gen Fm Pada Minat

Pemasang Iklan. Oleh Umi Nur Atiyah mahasiswa Komunikaasi Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, pada tahun 2011.14

Berisikan tentang Komunikasi Public Relations

Pada Minat Pemasang Iklan, sedangkan persamaannya dengan penelitian yang

peneliti teliti ada pada subyeknya yaitu Public Relations, sedangkan

13

Muhamad Iqbal, Strategi Publik Relations POLRI Dalam Membangun Citra Pelayanan

Pada Masyarakat ( studi pada kepolisian Resort Metro Jakarta Barat ) Jakarta: FIDIKOM UIN

Jakarta, 2011 14

Umi Nur Atiyah, Strategi komunikasi Publik Relations Radio Gen Fm Pada Minat

Pemasang Iklan Jakarta: FIDIKOM UIN Jakarta, 2011

Page 24: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

14

perbedaannya terletak pada objeknya. Jika Umi Nur Atiyah yaitu Strategi

komunikasi Public Relations Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan.

Sedangkan peneliti meneliti tentang. Strategi Public Relations Aksi Cepat

Tanggap (ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban.

F. Sistematika Penulisan

Sisitematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman

tentang penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian

yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan

yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG STRATEGI

PUBLIC RELATION, CITRA DAN QURBAN

Pada bab ini terdapat dua sub-bab. Sub-bab pertama akan

menguraikan landasan teoritis mengenai strategi public relations,

dan menjelaskan mengenai citra positif. Dan sub selanjutnya

menjabarkan dan menerangkan mengenai qurban.

Page 25: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

15

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG AKSI CEPAT TANGGAP

Pada bab ini terdapat sub bab yang akan peneliti paparkan, yakni

mengenai sejarah singkat berdirinya ACT, visi dan misi,

perkembangan perusahan serta Strategi Public Relations ACT.

BAB IV STRATEGI PUBLIC RELATIONS ACT DALAM

MEMBANGUN CITRA POSITIF PROGRAM GLOBAL

QURBAN

Bab ini berisikan tentang temuan dan analisa mengenai gambaran

umum Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran penulis.

Page 26: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

16

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG

PUBLIC RELATIONS, CITRA DAN QURBAN

A. Pengertian Strategi

Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani,

stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer'

pada zaman demokrasi Athena. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan

yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi

sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. 1 Sedangkan dalam kamus besar

bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

kebijakan tertentu diperang dan damai., atau rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2

Strategi diartikan sebagai rencana menyeluruh dalam mencapai target,

meskipun tidak ada jaminan atas keberhasilannya. Strategi pada hakikatnya

adalah perencanaan (planning) dan pengolahan (management) untuk mencapai

suatu tujuan, dalam dunia komunikasi strategi berarti rencana menyeluruh

dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi.3 Di dalam strategi yang baik

terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor

1 Pengertian Strategi (diakses pada hari sabtu 16 maret 2013. Pkl 14:18) dari http://id.

wikipedia.org/wiki/Strategi 2 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka 2005) h.1092 3 Pakit M Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1990) h.72

Page 27: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

17

pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara

rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan

secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup

yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya

orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Contoh berikut

menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan

kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada

awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian

berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga

(misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan,

manajemen strategi, dll.

J.L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai

sebuah hasil akhir yang menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada

strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk

masing-masing aktifitas. Sementara strategi fungsional mendorong secara

langsung strategi kompetitif.4

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun

waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,

memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan

prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan,

dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan

4Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Erlangga,2007) h.2

Page 28: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

18

dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang

lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan

ke dua kata tersebut.

Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum

dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian

manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-

kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan tertentu.

B. Public Relations dan Ruang Lingkupnya

Konsep dasar Public Relations diperkenalkan pada tahun 1906 oleh

Ivy Lee saat ia berhasil menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha.

Konsep ini lalu dikenal sebagai Declaration of Principle (Deklarasi Azas-

Azas Dasar) yaitu prinsip yang terbuka dan tidak menyembunyikan data dan

fakta.5 Public relations menyangkut kepentingan dari setiap organisasi baik itu

organisasi yang bersifat komersial maupun organisasi yang bersifat non-

komersial. Dan public relations itu sendiri sebenarnya terdiri dari semua

bentuk komunikasi yang terjadi antara organisasi yang bersangkutan dengan

siapa saja yang menjalin kontak dengannya.

Menurut (British) Institute of Public Relations (IPR), Publik Relations

didefinisiskan sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan dalam rangka menciptaakan dan memelihara niat baik atau

(goodwill) dan sikap-sikap saling pengertian yang bersifat timbal balik

5 Pengertian Hubungan Masyarakat (diakses pada hari sabtu 12 januari 2013 pkl 15:36)

dari http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_masyarakat

Page 29: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

19

(mutual understandings) antara suatu organisasi atau perusahaan dengan

segenap khalayaknya. 6

Dan definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah semua

bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, atara

suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-

tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.7 Public relations

merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang

sebelumnya harus memiliki program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,

menkomunikasikan, merencanakan hingga mengevaluasi hasil apa saja yang

telah diperolehnya. Sedangkan menurut De Fleur dan Dennis dari perspektif

ilmu komunikasi yang dikutip Yosal Iriantara dalam bukunya Community

Relations. Public relations adalah sebuah proses komunikasi dimana individu

atau unit-unit masyarakat berupaya untuk menjalin relasi yang terorganisasi

dengan berbagai aspek kelompok atau public untuk tujuan tertentu.8

Keberadaan PR adalah hal yang wajib bagi sebuah perusahaan, dalam upaya

untuk menciptakan, memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara

kedua belah pihak yakni perusahaan dengan konsumennya maka PR harus

dapat menjadi jembatan penghubung yang baik.

Public relations berperan dalam penjelasan atau pembelaan terhadap

opini-opini yang kurang baik dari publik terhadap perusahaan tersebut, dengan

cara menyajikan berbagai data, fakta dan informasi yang sebenarnya. Oleh

6 Frank Jefkins, Public Relations (Jakarta: Erlangga,2004), h.9

7 Frank Jefkins, Public Relations , h.10

8 Yosal Iriantara, Community Relations Konsep dan Aplikasi ( Bandung: Simbiosa

Rekatama Media: 2004) h.5

Page 30: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

20

karena itu harus ada proses yang continu dari manajemen perusahaan untuk

memperoleh goodwill dan pengertian dari para konsumen, karyawan, dan

publik pada umumnya. Secara internal dengan mengadakan analisa dan

perbaikan-perbaikan terhadap perusahaan, sedangkan secara eksternal dengan

survey, observasi dan publikasi.

Public Relations merupakan kegiatan komunikasi dalam suatu

perusahaan secara timbal balik (two way traffic reciprocal communication).

Hal ini berarti bahwa pada jalur pertama komunikasi berbentuk penyebaran

informasi dari perusahaan kepada publik. Pada jalur kedua komunikasi

berlangsung dalam bentuk penyampaian tanggapan atau opini publik (public

opinion) dari publik ke perusahaan tadi. Melalui komunikasi dua arah tersebut,

pihak perusahaan harus selalu mengkaji, apakah informasi yang disebarkan

kepada publiknya itu diterima, difahami dan diaplikasikan atau tidak. Evaluasi

ini perlu sebagai bahan perencanaan kegiatan kedepannya.

Tujuan public relations untuk mempengaruhi publiknya, antara lain

sejauh mana mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau

organisasi yang diwakili tersebut tetap pada posisi pertama, dikenal, dan

disukai. Sedangkan posisi publik yang kedua, mengenal dan tidak menyukai

itu maka pihak public berupaya melalui proses teknik public relations tertentu

untuk dapat mengubah pandangan publik menjadi suka.

Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan public

relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita,

yaitu sebagai berikut:

Page 31: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

21

1. Strategy of publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (message) melalui proses

publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa.

Selain itu dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan dapat

menarik perhatian audiensi sehingga akan menciptakan publisitas yang

menguntungkan.

2. Strategy of persuation

Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui teknik

sugesti atau persuasi untuk mengubah opini public dengan mengangkat

segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau featuris berlandaskan

humanity interest.

3. Strategy of argumentation

Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang

kurang menguntungkan (negatif news), kemudian dibentuk berita

tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini

public tetap dalam keadaan posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini,

kemampuan public relations sebagai komunikator yang handal diperlukan

untuk mengemukakan suatu fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah

opini publik melalui berita atau statement yang dipublikasikan.

4. Strategy of image

Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga

citra lembaga atau organisasi termasuk produknya. Misalnya tidak hanya

menampilkan segi promosi, tetapi bagaimana menciptakan publikasi

Page 32: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

22

nonkomersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan

sosial (Humanity relations and social marketing) yang menguntungkan

citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image).9

Agar strategi komunikasi berjalan dengan lacar, maka pada praktiknya

dibutuhkan seorang yang disebut public relations. PR tidak mempunyai tujuan

lain, kecuali membantu pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.10

Public relations sangat erat hubungannya dengan perkembangan sosial,

ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat organisasi atau

perusahaan berada. Dalam kondisi internal suatu organisasi public relations

sangatlah penting artinya dalam perkembangan organisasi atau perusahaan.

C. Teori Citra

1. Pengertian Citra

Citra adalah suatu gambaran tentang mental, ide yang dihasilkan

oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukan kepaada publik oleh

seseorang organisasi, dan sebagainya. Citra perusahaan adalah citra dari

suatu organisasi secara keseluruhan bukan sekedar citra atas produk dan

pelayanannya, citra itu terbentuk dari banyak hal. Frank Jefkins dalam

bukunya Public Relations mengatakan ada beberapa jenis citra (image),

yakni citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image),

9 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations ( Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,1997), h .54.

10

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Publik Relations 2.0 Teori dan Praktik Public

Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011) h.39

Page 33: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

23

citra yang diharapkan ( wish image), citra perusahaan (corporate image),

serta citra majemuk (multiple image).11

a. Citra Bayangan (mirror image)

Citra bayangan adalah citra yang ddianut oleh orang dalam

mengenai pandangan luar, terhadap organisainya. Citra ini seringlah

tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak

memadainya informasi pengetahuan ataupun pemahaman yang

dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau

pendangan pihak-pihak luar.

b. Citra yang Berlaku (current image)

Citra yang beraku adalah suatu citra atau pandangan yang

dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organsasi. Namun sama

halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya

bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk

dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang biasanya

serba terbatas. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya

informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.

c. Citra yang Diharapkan (wish image)

Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan

oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang

sebenarnya, biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih

menyenangkan daripada citra yang ada. Walaupun dalam keadaan

11

Frank Jefkins, Publik Relations (Jakarta: Erlangga,2004) h.20.

Page 34: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

24

tertentu citra yang baik juga juga bisa merepotkan, namun secara

umum yang disebut citra harapan itu memang sesuatu yang

beerkonotasi lebih baik. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan

dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum

memiliki informasi yang memadai mengenainya.

d. Citra Perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisassi secara

keseluruhan jadi bukan sekedar atas produk dan pelayanannya. Citra

perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat

hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas di

bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekpor, hubungan

industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja,

kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen

mengadakan riset.

e. Citra Majemuk (multiple image)

Citra majemuk adalah banyaknya jumlah citra yang dimiliki

suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah

pegawai yang dimilikinya. Untuk menghindari berbagai hal yang

tidak diinginkan, vaiasi citra harus ditekan seminimal mungkin dan

citra perusahaan secara keseluruhan harus ditegakan. 12

12

Frank Jefkins, Publik Relations, h.22.

Page 35: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

25

2. Citra Positif dan Negatif

Citra tidak hanya selalu mengenai apa yang positif dari suatu brand

atau apapun yang diusung, tetapi juga negatif. Kedua macam citra

bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku (current images) yang

bersifat negatif dan positif. Seharusnya citra organisasi atau lembaga

didasari pada kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan

pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang

sesungguhnya.13

M. Linggar Anggoro dalam bukunya yang berjudul Teori dan

Profesi Kehumasan berpendapat bahwa pemolesan citra (yang tidak sesuai

dengan fakta yang ada) pada dasarnya tidak sesuai dengan hakikat public

relations itu sendiri. Keadaan ini sering kali menjadi suatu hal yang sah-

sah saja dalam dunia kehumasan padahal ini merupakan suatu hal yang

fatal dalam dunia humas atau public relations.

D. Qurban

1. Pengertian Qurban

Qurban secara etimologi terambil dari akar kata “qaraba-yaq-

rabu” yang berarti “dekat, hampir, mendekati, menghampirkan diri, teman

duduk raja.” Dalam pengertian terminologi Islam, oleh Al-Raghib Al-

Ishfahani mendefinisikan dengan, “Sesuatu yang dengannya seseorang

dapat mendekatkan diri kepada sang Khalik-Nya, berupa perbuatan yang

13

M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),

h. 69

Page 36: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

26

bernilai kebaikan”. Dalam fiqih islam, term ini berarti “ Suatu bentuk

pendekatan diri kepada Allah melalui pelaksanaan penyembelihan hewan

qurban, atau dengan mempersembahkan sesuatu, atau dalam bentuk-

bentuk lainnya yang bernilai amaliyah”.14

Istilah qurban dalam masyarakat

islam Indonesia identik dengan Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah

berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual qurban adalah salah satu ritual

ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang

ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual qurban dilakukan pada

bulan Dzul-Hijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari

nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik). Dilakukan setiap tahun Hijriyah,

dimulai setelah selesai shalat Idul Adha tanggal 10 Dzul-Hijjah s/d

terbenam matahari tanggal 13 Dzul-Hijjah .15

Qurban adalah ibadah yang agung bagi ummat Islam, karena

berkaitan dengan sebuah peristiwa besar yaitu hari raya Idul Adha. Ketika

ummat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Makkah al

Mukarramah melaksanakan ibadah haji, ummat Islam di belahan bumi

yang lain melaksanakan pemotongan hewan qurban. Ibadah qurban ini

juga merupakan teladan agung dari bapak para nabi, yaitu nabi Ibrahim

alaihissalam sang Khalilullah (kekasih Allah) dengan putra tercintanya

nabi Ismail alaihissalam.

14

Abdul Halim, dan Ikhwan, Ensiklopedi Haji dan Umrah, (Jakarta :PT Raja Grafindo

Persada, 2002), h. 374. 15

M. Abdul Mujieb Mabruri Tholhah Syafi‟ah Am, Kamus Istilah Fiqih, ( Jakarta: PT

Pustaka Firdaus, 1994), h. 285.

Page 37: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

27

Seperti yang tertulis dalam Al-Quran surat Al-Kautsar ayat 1-2

yang berbunyi:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak

kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban”.

(QS. Al- Kautsar: 1-2)

2. Sejarah Qurban

Disebutkan dalam Al Qur'an, Allah memberi perintah melalui

mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan

dalam Al Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut

dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba.

Berikut petikan surat Ash Shaaffaat ayat 102-107 yang menceritakan hal

tersebut.

“ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha

bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku

melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa

pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang

diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk

Page 38: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

28

orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim

membaringkan anaknya atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya ),

dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah

membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi

balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-

benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor

sembelihan yang besar”. (QS. Ash-Shaaffaat: 102-107)

3. Hukum Qurban

Mengenai hukumnya, ulama ahli Fiqh berbeda pendapat ada yang

mengatakan wajib dan ada pula yang mengatakan sunnah mu’akkad.

Qurban ada 2 yaitu kurban sunnah dan kurban wajib (dinadzarkan),

qurban sunnah dagingnya dibagi menjadi tiga bagian, satu bagian

disedahkan, satu bagian lagi dimakan sendiri, satu bagian lagi

dihadiahkan. Sedangkan qurban wajib semua harus disedahkan, orang

yang berkurban tidak boleh makan dagingnya sedikit pun. Binatang yang

sah untuk qurban ialah binatang yang tidak bercacat sehingga mengurangi

dagingya dan telah berumur diantaranya:

a. Unta yang telah berumur 5 tahun

b. Sapi/ kerbau yang berumur 2 tahun

c. Kambing yang sudah berumur 2 tahun

d. Domba atau biri-biri yang sudah berumur 1 tahun 16

16

M. Husain Nashir, Fikih Dzabihah Kurban, Aqiqah, Khitan (Jatim: Pustaka

Sidogiri,2006) h.25

Page 39: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

29

4. Syarat Hewan dan Pembagian Daging Qurban

Tentang binatang qurban yang akan disembelih itu disunahkan

harus memenuhi syarat dan ketentuan agar dalam pelaksanaan ibadah

qurban sah yakni sebagai berikut:

a. Hewan ternak telah berumur atau umurnya telah memenuhi syarat

sebagaimana yang telah ditentukan.

b. Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan

dengan cara halal tanpa berutang.

c. Qurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kerbau, atau kambing

d. Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta, tidak

pincang, tidak sakit, dan kuping serta ekor harus utuh.

e. Hewan qurban tidak disyariatkan harus yang jantan, tetapi jika yang

hendak disembelih adalah unta atau sapi, maka lebih utama adalah

betina. Adapun kambing atau domba yang lebih utama adalah yang

jantan.17

f. Orang yang melakukan qurban hendaklah yang merdeka (bukan

budak), baligh, dan berakal.

Daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang

berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang

lain.18

Pendistribusian daging qurban tersebut harus dilakukan di desa atau

daerah dimana qurban itu disembelih dan tidak boleh di pindah kedesa

17

M. Ibrahim Jannati, Fiqh Perbandingan Lima Mazhab 2 ( Jakarta: Cahaya, 2007), h

148 18

Abu Muslih hafizhahullah, “Syarat Pembagian Qurban,” diakses pada hari kamis tgl

21 Maret 2013 pkl 11:51 wib dari (http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/fiqih-qurban.html)

Page 40: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

30

lain. Sebab daging itu harus diberikan pada fakir miskin yang ada

disekitarnya. Hal ini sama persis dengan cara pendistribusian harta zakat,

kalau penyembelihan qurban itu diserahkan kepada wakil, maka qurban itu

harus dibagi–bagikan pada fakir miskin yang berada ditempat wakil

tersebut. Inilah pendapat yang kuat (mu’tamad) sementara qaul yang

memperbolehkan dianggap pendapat lemah.

5. Hikmah Qurban

Ada banyak hikmah yang terselip dibalik pensyariatan kurban

diantaranya dalam kitab syari’atullah al-khalidah karya Sayyid

Muhammad Al-maliki, bin Alwi bin abbas yang dikutip M. Husain Nashir

adalah:

a. Untuk mengenang nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada Nabi

Ibrahim A.S. dengan digagalkannya perintah penyembelihan putera

beliau, Ismail A.S. dan ditebus dengan seekor kambing dari surga.

b. Untuk membagi-bagikan rizqi yang diberikan Allah AWT. Pada umat

manusia pada saat hari raya „Id al Adha, yang memang menjadi hari

bahagia bagi umat islam agar yang miskin juga merasakan

kegembiraan seperti yang lain, sebagaimana yang telah disabdakan

Nabi Muhammad SAW, yang artinya “Hari raya qurban adalah hari

makan dan minum dan dzikir kepada Allah AWT. ( HR: Muslim)

c. Untuk memperbanyak pendapatan rizqi bagi orang yang berkurban

dimana setiap hamba yang menafkahkan hartanya dijalan kebaikan,

harta itu semakin berlipat ganda bukan tambah berkurang,

sebagaimana dijelaskan dalam hadits.

Page 41: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

31

d. Agar menyamai terhadap apa yang dilakukan oleh umat islam yang

sedang melaksanakan ibadah haji pada hari itu (tanggal 10 Dzul

Hijjah) dengan menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikan

dagingnya pada fakir miskin, sekaligus sebagai isyarat akan besarnya

dambaan terhadap perkumpulan agung di tanah haram.19

e. Bagi orang yang melakukan qurban menambah keimanan dan cintanya

kepada Allah, mensyukuri nikmatnya dan dengan berqurban berarti

seseorang telah berbakti kepada orang lain serta menumbuhkan sikap

hidup tolong-menolong, dan saling mencintai.

f. Bagi orang yang menerima daging qurban akan bertambah

keimanannya dan akan bertambah semangat hidupnya.

g. Bagi kepentingan umum akan menambah rasa persatuan dan

persaudaraan akan menumbuhkan kesadaran beragama, baik kepada

orang mampu maupun orang miskin akan menumbuhkan kesadaran

berbangsa dan bernegara dan akan menghilangkan kecemburuan

sosial.

19

M. Husain Nashir, Fikih Dzabihah Kurban, Aqiqah, Khitan (Jatim: Pustaka

Sidogiri,2006) h.34

Page 42: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

32

BAB III

GAMBARAN UMUM

TENTANG AKSI CEPAT TANGGAP (ACT)

A. Sejarah Berdirinya Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation adalah sebuah lembaga

kemanusiaan yang mengkhususkan diri pada penanganan bencana alam dan

bencana kemanusiaan secara terpadu (Integrated Disaster Management), dari

mulai emergency, rescue, medis, relief, hingga rekonstruksi dan recovery

(pemulihan). ACT berdiri pada 2005 sebagai institusi resmi dan mandiri.

Program yang ditangani berkembang tidak lagi hanya berkisar pada bencana

alam, namun juga mengembangkan konsentrasinya pada bencana sosial atau

bencana kemanusiaan. Termasuk di antaranya, gizi buruk, rawan pangan,

anak-anak, masalah kesehatan dan sanitasi lingkungan, pendidikan,

pemberdayaan ekonomi, pembangunan masyarakat, hingga konflik sosial.

ACT bersifat independen bebas bersikap dan mandiri, netral objektif

tidak memihak dan bersikap proporsional, transparan menginformasikan

kegiatan lembaga kepada para pemangku kepentingan, akuntabel

mempertanggung jawabkan program kepada mitra, non diskriminatif tidak

membedakan suku, ras, agama dan golongan. Dengan visi menjadi pelopor

dalam menumbuhkan jiwa-jiwa peduli berbasis kerelawanan menuju

kemandirian masyarakat, ACT senantiasa mengusung nilai-nilai kepedulian,

Page 43: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

33

kerelawanan dan kemandirian masyarakat dalam menjalankan setiap

programnya.1

Pendanaan program-program ACT berasal dari donasi publik dan dana

Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, yang pemanfaatannya

diaudit oleh akuntan publik sebagai bentuk transparansi kepada para

pemangku kepentingan. Untuk menjangkau penerima manfaat yang tersebar

hingga ke wilayah terpencil, dalam pelaksanaan program-programnya ACT

mengembangkan jaringan relawan lokal yang bernaung di bawah bendera

Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Indonesian Volunteer Society). Adanya

MRI membuat pelaksanaan program-program ACT efisien dan efektif.

ACT juga membentuk Disaster Management Institute of Indonesia

(DMII), yang merupakan pusat referensi dari seluruh pengetahuan dan

pengalaman praktis ACT dalam perjalanannya menangani bencana. DMII

memberikan training emergency dan kebencanaan, di berbagai perusahaan,

sekolah, lembaga pemerintahan dan publik, dengan penekanan pada

pemasyarakatan Pengurangan Resiko Bencana atau mitigasi (Disaster Risk

Reduction (DRR). DMII juga telah menghasilkan Standard Operational

Procedure (SOP) penanggulangan bencana dan kondisi darurat, selain juga

menjadi konsultan untuk pusat-pusat pendidikan kebencanaan.

1Ahyudin, “Profil ACT,” di akes pada hari kamis tgl 7 maret 2013 pkl 11:45 wib

http://www.act.or.id/ind/section/profil

Page 44: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

34

B. Visi dan Misi

1. Visi:

Pelopor dalam menggugah jiwa-jiwa peduli berbasis kerelawanan untuk

kemandirian masyarakat.

2. Misi:

a. Mengembangkan model Manajemen Bencana Terpadu (MBT).

b. Memperkuat sinergi dan kemitraan. Memperkuat komunikasi lembaga.

c. Menggerakkan partisipasi kepedulian masyarakat.

d. Memperkuat komunitas donatur2

C. Program Kegiatan ACT

1. Komite Indonesia Untuk Solidaritas Somalia

Bencana kelaparan dahsyat melanda Somalia. Hingga saat ini tak

kurang 29 ribu balita meregang nyawa akibat kelaparan. Jutaan lagi

terancam jiwanya jika tak mendapat pertolongan segera. Aksi Cepat

Tanggap (ACT) sebagai lembaga kemanusiaan global menggagas Komite

Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS).

2. Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)

MRI merupakan kepanjangan dari Masyarakat Relawan Indonesia

(Indonesian Volunteer Society). Kontruksi MRI terdiri dari 3 penggal

kata, yaitu : Masyarakat, Relawan, dan Indonesia.Masyarakat merupakan

kumpulan individu-individu dari satu komunitas, baik komunitas mikro

2 Ahyudin, “Profil ACT,” di akes pada hari kamis tgl 7 Maret 2013 pkl 11:45 wib dari

http://www.act.or.id/ind/section/profil

Page 45: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

35

maupun makro. Relawan adalah individu atau sekumpulan individu yang

bersedia berkontribusi terhadap perubahan posistif pada suatu bencana

tanpa pamrih mengharap suatu imbalan.3

3. Disaster Management Institute of Indonesia (DMII)

ACT Foundation membentuk Disaster management Institute of

Indonesia (DMII), yang merupakan pusat referensi dari seluruh

pengetahuan dan pengalaman praktis ACT dalam menangani bencana

lebih dari 15 tahun.What We Do Program edukasi dan manajemen

kebencanaan untuk masyarakat yang mengusung konsep Manajemen

Bencana Terpadu (MBT) dengan aktivitas meliputi: pelatihan, konsultasi

dan penelitian.

4. Global Qurban

Sejak berdiri tahun 2005, ACT secara konsisten menjalankan

program qurban untuk masyarakat korban bencana, daerah minus dan

daerah rawan pangan. Distribusi penerima daging qurban selama ini

tersebar di daerah gempa, banjir, tsunami, longsor, daerah minus serta

daerah endemi penyakit & gizi buruk di Sumatera Barat, Lampung,

Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan NTT. 4

Global qurban adalah terobosan baru dari program qurban ACT.

Boleh jadi, ini adalah program qurban yang unik dan satu-satu nya di

dunia. sebab, hanya di global qurban, layanan pembelian hewan qurban

3 Ahyudin, “Profil ACT,” di akes pada hari kamis tgl 7 Maret 2013 pkl 11:45 wib dari

http://www.act.or.id/ind/section/profil 4 Ahyudin, “Profil ACT,” di akes pada hari kamis tgl 7 Maret 2013 pkl 11:45 wib dari

http://www.act.or.id/ind/section/profil

Page 46: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

36

menjadi sangat mudah dan ber-manfaat dengan dukungan teknologi sms

dan rekening virtual.

Spirit global qurban menjadikan ibadah qurban sebagai

pendongkrak produktivitas bangsa sekaligus pembangun karakter bangsa

yang peduli terhadap sesama. Global qurban disalurkan ke komunitas di

daerah rawan pangan, daerah bencana di dalam negeri serta luar negeri.

Untuk program luar negeri tahun ini difokuskan pada korban kekeringan

dan kelaparan di Somalia yang merupakan tragedi kemanusiaan global dan

juga korban konflik di Gaza Palestina sebagai wujud solidaritas

kemanusiaan global.5

Nama global qurban jangkauannya mengglobal, pertama tema

besar dari Idul Qurban adalah ibadah terbesar umat Islam, qurban hadir

disemua negara yang penduduknya terdapat muslim. Faktanya ada negara-

negara yang berlebih sehingga hasil penghimpunan qurbannya begitu

besar, di negara yang lain ada yang sangat kekurangan dan menerima

qurban amat sedikit, sangat tidak memadai dibanding jumlah umat yang

memerlukan qurban. Maka selain mendistribusikan qurban di Indonesia,

global qurban dengan data adanya banyak mustahik qurban di sejumlah

negara lainnya, global qurban pun merancang pendistribusiannya lintas

negara, saat banyak pengelola qurban belum banyak yang memilih

langkah ini, ACT ingin memastikan bisa membantu saudara-saudara

muslim di negara lain yang kurang beruntung nasibnya melalui global

qurban.

5 Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 15 Maret 2013.

Page 47: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

37

Amanah qurban melalui global qurban tidak hanya dalam negeri

walaupun ACT ingin menegaskan Indonesia menjadi prioritas karena di

Indonesia jumlah mustahiknya juga tidak kecil.6 Global qurban ingin

memastikan negeri lain seperti Rohingya, Somalia, Suriah, dan Palestina

juga mendapatkan perhatian karena adanaya amanah pequrban untuk

menyampaikan qurban ke tangan penerima di berbagai negara yang

terdapaat umat muslim yang kurang beruntung. Global qurban juga

mengorganisasi sejumlah lembaga lokal dan merintis bekerjasama dengan

lembaga-lembaga lokal, dinegara sasaran qurban sehingga global qurban

dari Indonesia bersinergi dalam mengurus masyarakat di negeri yang

pemerintahannya sedang kolaps atau menurun kesanggupannya dalam

mengurus rakyatnya. Kebersamaan untuk menyukseskan program

kemanusiaan mengalihkan energi permusuhan menjadi kemitraan dan

akhirnya pengelolaan qurban melatih untuk bersinergi untuk saling

membantu dalam menyukseskan program Global qurban, dan disini

qurban bermetamorfose menjadi bagian dari diplomasi kemanusiaan.

Transparansi, kunci kepuasan pequrban, tahun-tahun sebelumnya

laporan disampaikan manual. Dengan global qurban, laporan pelaksanaan

sampai kepada anda nyaris real time, dengan support teknologi sms dan

rekening virtual (virtual account).7

6 Ibnu Khajar, “Qurban Piranti Perdamaian," Majalah Global Qurban edisi

01/1/Desember 2012. H.37 7 Ahyudin, “Sejarah berdirinya Aksi Cepat Tanggap,” di akes pada hari kamis tgl 7

Maret 2013 pkl 11:45 wib dari http://www.act.or.id/ind/section/profil

Page 48: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

38

Proses pendaftaran dilakukan oleh sales global qurban melalui sms.

Setelah itu, pequrban menyempurnakannya dengan mengisikan nomor PIN

yang digosok dari voucher dan dikirimkan melalui sms ke sms center

global qurban. Sesaat setelah itu, pequrban mendapat sms berisi petunjuk

untuk melakukan transfer. Dan setelah melakukan transfer pembelian

hewan qurban, akan menerima notifikasi via sms tentang kesertaan para

pequrban. Setelah qurban disembelih, akan mendapat laporan melalui sms.

Dan pequrban juga bisa memantau laporan itu lewat web global

qurban, di samping laporan manual yang akan ACT sampaikan ke alamat

para pequrban. Dengan cakupan program global, program ini diharapkan

juga membawa nama bangsa Indonesia ke pentas dunia, sebagai negeri

yang peduli, negeri para pequrban. Karena kemanusiaan itu lintas batas

dan teritorial, tidak mengenal jarak dan batas negera.

Qurban sejatinya adalah kesediaan setiap muslim untuk peduli

terhadap kepentingan orang lain karena ibadah qurban merupakan salah

satu bentuk tanggung jawab sosial masyarakat muslim kepada sesamanya.

Dan yang terpenting, qurban haruslah menjadi sarana untuk melatih jiwa

kedermawanan sosial (filantrofi), sehingga bisa berperan sebagai solusi

untuk mengatasi kemiskinan dan membangun kesejahteraan.

Tekhnologi informasi dan Relawan Qurban yang dekat dengan

pequrban adalah kunci dari kemudahan layanan Global Qurban. Dan

berkat dukungan Permata Bank Syariah dengan Virtual Account-nya

menjadi kekhasan tersendiri layanan Global Qurban. Dukungan

Page 49: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

39

sponsorship berupa pengadaan tools komunikasi dan pelatihan Relawan

Qurban menambah energy bagi suksesnya Global Qurban.

5. CSR Management & Development

ABOUT CSR Sebagai sebuah kepedulian dan tanggung jawab

sosial perusahaan kepada masyarakat, Program CSR mampu

meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkuat eksistensi dan

keamanan asset perusahaan. Diharapkan program CSR akan menjadi

solusi ketertinggalan masyarakat baik di bidang ekonomi, pendidikan,

kesehatan, lingkungan dan sosial sampai pada penyediaan fasilitas umum

yang akan membuat masyarakat lebih baik lagi.

6. SOS Palestine

Sympathy of Solidarity Palestina atau SOS Palestina adalah program

internasional ACT untuk membantu masyarakat Palestina yang menderita

akibat konflik dan penjajahan berkepanjangan. Masyarakat Palestina

diblokade dan menderita berbagai krisis, seperti krisis pangan dan gizi,

obat-obatan, krisis bahan bakar, dan lain-lain. SOS Palestine merupakan

program nyata masyarakat Indonesia.

D. Struktur Organisasi Aksi Cepat Tanggap ACT

Struktur organisasi perusahaan, adalah struktur organisasi yang

berkaitan dengan wewenang, tanggung jawab, hubungan antar struktur, system

yang membangun dan budaya organisasi. Berikut adalah struktur organisasi

ACT:

Page 50: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

40

1. President

2. Senior Vice President Global Strategic Comunications

a. Public Relations

b. Global Philanthropy Media

c. Creative Comunications

d. Digital Marketing

3. Vice President Philanthropy Network Development

a. CSR Management & Development

b. Community Philanthropy Management

4. Vice President Operational

a. Finance Accounting

b. Information Technology

c. Head Resource Development

d. General Affair

5. Senior Vice President Hummanity Network & Development

a. Program

1) Dicaster Emergency Response

2) Comdev

b. Masyarakat Relawan Indonesia

c. Disaster Management Institute of Indonesia

d. Global Qurban 8

8 Dokumen pribadi Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Page 51: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

41

E. Gambaran Umum Publik Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT)

1. Tugas Pokok Public Relations ACT

Ada 3 tugas public relations dalam organisasi atau lembaga ACT

yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi public relations. Ketiga

tugas tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menginterprestasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecendrungan

prilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk

merumuskan kebijakan organisasi atau lembaga. Kecendrungan prilaku

publik juga telah diklasifikasikan dengan baik oleh Frank Jefkins

menjadi 4 situasi atau kondisi kecendrungan publik yang dihadapi oleh

PR yakni tidak tahu, apatis, prasangka dan memusuhi. Mengacu pada

klasifikasi publik menurut Frank Jefkins tersebut maka tugas PR

adalah merubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis

menjadi peduli, yang berprasngka menjadi menerima, dan yang

memusuhi menjadi simpati.9

b. Mempertemukan kepentingan organisasi atau lembaga dengan

kepentingan publik, kepentingan organisasi atau lembaga dapat jauh

berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya. Dalam kondisi

yang manapun tugas PR adalah mempertemukan kepentingan ini

menjadi dimengerti, difahami, dihormati , dan dilaksanakan. Bila

kepentingannya berbeda maka tugas PR adalah untuk

menghubungkannya.

9 Frank Jefkins, Public Relations, h.80

Page 52: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

42

c. Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga khususnya

yang berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi program

manajemen ini mengisyaratkan kedudukan dan wewenang PR yang

tinggi dan luas. Karena tugas ini berarti PR memiliki wewenang untuk

member nasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan atau

ditunda atau dihentikan. Disini PR bertugas untuk senantiasa

memonitor setiap program.

2. Fungsi Public Relations ACT

Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan public

relations dalam mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Dan dalam

public relations ACT disebutkan terdapat dua fungsi public relations

yakni fungsi konstruktif dan fungsi korektif.

a. Fungsi kontruktif

Fungsi konstruktif ini mendorong public relations membuat

aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan

yang cendrung bersifat proaktif, termasuk disini fungsi public relations

bertindak preventif (mencegah). Peranan public relations dalam hal ini

mempersiapkan mental public untuk menerima kebijakan organisasi

atau lembaga untuk memahami kepentingan publik, dan begitupun

sebaliknya public relations menyiapkan mental organisasi atau

lembaga untuk memahami kepentingan publik. Public relations

mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk

direkomendasikan kepada manajemen. Public relations juga

Page 53: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

43

menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian, saling

percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan organisasi atau

lembaga.

b. Fungsi korektif

Fungsi korektif berperan sebagai pemadam kebakaran, artinya

apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau

krisis dengan publik, maka public relations berperan dalam mengatasi

terselesaikannya masalah tersebut.

Sementara Cutlip and Center yang dikutip oleh Frida Kusumastuti

dalam bukunya Dasar-Dasar Humas mengatakan bahwa fungsi public

relations meliputi hal-hal sebagai berikut:10

a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi

b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbale balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini publik pada perusahaan.

c. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi

untuk kepentingan umum.

d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik baik

internal maupun eksternal.

Public Relations memegang peran sentral dalam membangun

persepsi positif lembaga, mengedukasi dan menjembatani hubungan baik

dengan stakeholder, serta menghantarkan ACT mencapai visi dan misinya.

10

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002) h.23

Page 54: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

44

Mengedukasi masyarakat harus dilakukan secara cermat dan tepat, agar

apa yang disampaikan dapat diterima, difahami dan akhirnya

dilaksanakan. Kuncinya pada upaya membangun komunikasi efektif antara

komunikator dan komunikan. Syarat terpenuhinya komunikasi efektif:

pertama terkait dengan kredibilitas komunikator, pesan akan dengan

mudah diterima apabila komunikator dianggaap memiliki kredibilitas yang

baik, punya integritas dan reputasi baik sehingga apa yang disampaikan

dapat diterima dengan mudah.11

Fungsi Public Relations dalam ACT tidak ubahnya merupakan satu

kesatuan yang strategis yang diperlukan oleh lembaga atau organisasi

untuk membangun komunikasi yang sejajar dengan masyarakat terkait

dengan terbangunnya citra positif bagi eksistensi ACT.

Tugas pokok public relations adalah menciptakan citra positif

perusahaan di mata publiknya. Citra positif dapat terbentuk bila public

mempunyai persepsi yang positif terhadap perusahaan . persepsi ini harus

lengkap dan tidak sepotong-sepotong. Agar hal itu dapat dicapai maka

public harus dalam kondisi kecukupan informasi (well- informed) tentang

perusahaan. Artinya tidak ada kesenjangan informasi antara perusahaan

dengan publiknya dan sebaliknya. Karena public relations dituntut

menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik.12

11

Suriadi, “Ranah Kerja Public Relations ACT, ” di akes pada hari kamis tgl 9 Maret

2013 pkl 07:45 wib dari http://www.globalqurban.com 12

Rahmat Kriyantono, Public Relations Writing Tekknik Produksi Media Public

Realations dan Publisitas Korporat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h.40.

Page 55: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

45

BAB IV

STRATEGI PUBLIC RELATIONS ACT

DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF PROGRAM GLOBAL QURBAN

A. Strategi Yang Dilakukan Oleh Public Relations ACT Dalam Membangun

Citra Positif Program Global Qurban

Public relations menjadi rangkaian kegiatan terencana dan usaha yang

terus menerus untuk dapat memanfaatkan dan mengembangkan itikad baik

(goodwill) dan pengertian timbal balik, antara organisasi dan masyarakat.

Peran public relations kian penting bagi organisasi atau lembaga dalam

menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif, karena itikad baik

(goodwill) menjadi suatu bagian yang profesionalisme.

Global qurban saat ini sedang menyiapkan strategi menyapa pasar

global, karena rekomendasi Renstra GQ 2012, tahun 2013 GQ akan

menargetkan pasarnya di 30 negara, tentu bukan ungkapan kosong apalagi

mimpi di siang bolong.1 Hidayatun Ni’mah selaku PR ACT mengatakan,

global qurban akan membukukan wilayah sasaran dan kemitraan di lima

negara semuanya berkualifikasi, wilayah konflik dan bencana kemanusiaan.

Palestina, Myanmar, (pengungsi Rohingya) Bangladesh ( juga pengungsi

Rohingya) Somalia (Krisis pangan dan perang saudara). Kalau ditambah lagi

25 negara dan disiapkan jauh-jauh hari angka wilayah target yang dipatok,

menjadi tidak mengada-ada. Public Relations ACT juga melakukan beberapa

1 Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 5 April 2013.

Page 56: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

46

strategi dalam membangun citra positif lembaga atau organisasi khususnya

program global qurban diantaranya bekerjasama dengan:

1. Hubungan Dengan Pers (Press Relations)

ACT menjalin hubungan dengan pers, jadi selain surat kabar, juga

majalah, kantor berita, radio siaran, televisi siaran dan lain-lain.2

Hubungan baik yang senantiasa terpelihara dengan media massa akan

membantu lancarnya publikasi, yang maksimum atas suatu pesan atau

informasi public relations dalam rangka menciptakan pengetahuan dan

pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau lembaga yang bersangkuan.

2. Hubungan Dengan Jawatan Pemerintah (Goverment Relations)

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh staff officer ACT juga

menjalin hubungan dengan jawatan-jawatan pemerintah seperti kantor

kodya madya, kecamatan, kantor pajak, atau kantor telepon.3 Pembinaan

hubungan dengan jalan memelihara komunikasi akan banyak membantu

lancarnya external public relations. Bila terjadi kesulitan-kesulitan dapat

segera diselesaikan karena hubungan baik telah terpelihara sejak semula.

3. Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar (Community Relations)

Hubungan dengan masyarakat sekitar senantiasa perlu dipelihara

dan dibina karena pada suatu ketika mereka mungkin akan diperlukan.

Dan pada pokoknya pimpinan organisasi atau public relations sebagai

wakilnya perlu berkomunikasi dengan mereka untuk menunjukan bahwa

2 Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 5 April 2013. 3 Wawancara pribadi dengan mba Pipit selaku Hrd officer Public Relations ACT. Jakarta,

12 April 2013.

Page 57: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

47

organisasi beserta para karyawannya tidak mengasingkan diri dari

lingkungan sekitarnya, dan kebijaksanaan bertetangga perlu dipelihara dan

dijaga.

4. Melakukan Kerja Sama Dengan Media Massa

Untuk memaksimalkan fungsi dan peran ACT agar citra lembaga

atau organisasi dapat terbangun menjadi citra yang positif khususnya

dalam program global qurban, salah satunya dengan bekerja sama dengan

media massa. Dan mengajak tim wartawan dari metro tv, tv one dan detik

com untuk meliput langsung kegiatan pemotongan qurban dan

pembagiannya di Rohingya Myanmar, timbal baliknya ACT mendapatkan

publikasi berita langsung dari lokasi dan spot talkshow dan iklan gratis di

media tersebut.4

Media massa punya daya jelajah yang luas, hal ini membuat media

massa berperan signifikan dalam mengedukasi masyarakat. Hubungan

media dan pers merupakan sebagai alat pendukung atau media kerja sama

untuk kepentingan proses publikasi, dan publisitas beragam kegiatan,

program kerja, atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi public relations

dengan publik. Karena hubungan peranan media massa dan pers dalam

bidang tersebut dapat disebut sebagai saluran (channel) dalam

penyampaian pesan muka upaya peningkatan pengenalan (awarness) dan

informasi atau pemberitaan dari pihak publikasi public relations

merupakan prioritas utama. Hal tersebut dikarenakan salah satu fungsi pers

4 Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 5 April 2013.

Page 58: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

48

adalah kekuatan pembentuk opini (power opinion) yang sangat efektif

melalui media massa. Diantara media yang digunakan oleh ACT yaitu

terdiri dari media elektronik maupun cetak.

a. Televisi

Seperti halnya media lain, televisi juga menjadi mitra PR ACT

dalam hal peliputan kegiatan program ACT dan dijadikan berita di

televisi. Televisi merupakan salah satu media massa yang tepat untuk

mempromosikan sebuah produk barang atau pun jasa. Jadi televisi

tidak hanya memberikan sebuah produk barang atau jasa untuk

masyarakat, namun televisi dapat juga digunakan sebagai alat untuk

mempromosikan suatu produk barang dan jasa. Sebab televisi

memiliki keunggulan sebagai sebuah media yang sangat cocok jika

dijadikan partner dalam berpromosi, kerjasama antara lembaga

kemanusiaan dengan media televisi dalam mendongkrak kesadaran

masyarakat secara nyata. Dan dalam hal ini ACT bekerja sama dengan

beberapa stasiun televisi diantaranya:

1) Metro TV

2) TV One

3) Detik.com

b. Radio

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh staf public

relations ACT, radio yang dijadikan mitra PR diutamakan yang

berdaya sinar cukup luas. Radio yang menjadi mitra saat ini adalah

Page 59: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

49

radio Trijaya fm, radio Female fm, Dakta fm, dan radio Sindo fm.5

Bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu pemasangan iklan berupa

kegiatan yang dilakukan ACT, seperti program global qurban. Melalui

kegiatan tersebut PR ACT dapat membangun citra positif bagi para

pendengar radio khususnya bagi program global qurban. Radio

dianggap sama pentingnya dengan surat kabar, karena menjangkau

orang yang tinggal dirumah dan bisa didengar oleh pengemudi

kendaraan. Dalam hal ini PR ACT kurang memaksimalkan peran dan

fungsi radio, untuk mempromosikan sebuah produk, barang atau jasa

lewat iklan-iklannya. mereka lebih banyak bekerja sama dengan surat

kabar (koran), padahal di kota Jakarta cukup banyak stasiun radio. Jadi

cukup disayangkan jika radio yang dianggap potensial untuk sarana

publikasi kepada masyarakat kurang dimaskimalkan untuk diajak

bekerja sama oleh pihak PR ACT.

Radio juga berfungsi sebagai media komunikasi, ekpresi,

informasi, pendidikan dan hiburan. Selain itu radio juga memiliki

kekuatan terbesar sebagai media imajinasi sebab sebagai media yang

buta, radio juga menstimulasi begitu banyak suara dan berupaya

memvisualisasikan suara penyiar ataupun infomasi yang aktual dan

faktual melalui telinga para pendengarnya.6

5 Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 26 Maret 2013. 6 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar (

Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2000) h.9

Page 60: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

50

c. Media Cetak (Koran)

Dinegara-negara industri yang sudah bebas buta huruf media

cetak seperti koran merupakan wahana utama penyebaran informasi

atau pesan-pesan public reations, banyak majalah dan surat kabar yang

demikian popular sehingga mencapai cakupan nasional. Hal seperti

inilah yang membuat ACT bekerja sama dengan beberapa media cetak

dalam memberikan informasi tentang kegiatan global qurban dan ACT

pun bekerja sama dengan beberapa koran di Jakarta seperti Republika,

Media Indonesia, dan Kompas. 7

d. Majalah Global Qurban

Selain melakukan promosi dengan melakukan strategi promosi

menggunakan media massa. ACT juga membuat majalah sendiri yang

isinya mengenai progam-program global qurban, maupun penyebaran

qurban yang mencakup beberapa negara yang dilanda konflik maupun

bencana alam maupun bencana sosial.

e. Media Baru (Internet)

Upaya yang dilakukan dalam meraih citra positif setelah

strategi ditentukan harus ada upaya yang perlu dilakukan agar strategi

dapat digarap, seperti yang telah dijelaskan mengenai alasan

mengoptimalkan fungsi kerja dan jaringan antar divisi dalam

perusahaan. Selain itu juga pemanfaatan media online juga perlu

dilakukan ACT adalah dengan mencari jalan keluar dari setiap

7 Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 26 Maret 2013.

Page 61: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

51

permasalahan yang ada dimedia online seperti pada akun facebook dan

twitter.

Teknologi internet memberikan ruang baru bagi warga negara,

memfasilitasi ruang komunikasi dan pada akhirnya bisa digunakan

oleh warga untuk turut manyatakan pendapat mereka. Kondisi ini

dikarenakan karena karakteristik internet itu sendiri yang mewakili

(interface) proses komunikasi dan distribusi sirkulasi pesan hanya

dengan teks atau image semata. Kini pemanfaatan internet telah

menjangkau banyak bidang, media massa tradisional seperti koran,

majalah, radio, bahkan televisi perlahan-lahan mulai bersaing dengan

internet, penyeberan iklan yang bisa menjangkau potensial buyer dari

berbagai belahan dunia, pertukaran informasi serta data yang bisa lebih

cepat dibandingkan jasa pos, gudang pustaka yang bisa mencari data

dalam waktu sesingkat mungkin, transaksi keuangan yang bisa

dilakukan secara online melalui internet.8

5. Pemasangan Spanduk

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian spanduk adalah

kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu

diketahui umum.9 Pemasangan spanduk biasanya untuk menginfokan

kegiatan apa saja yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh ACT.

Spanduk juga juga biasanya berisi ajakan, himbauan, serta bentuk ucapan

8 Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya Di Era Budaya Siber ( Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2012) h.55 9 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Edisi ketiga, ( Jakarta: Balai pustaka, 2005), h. 1086

Page 62: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

52

kegiatan. Tujuan dari pemasangan spanduk agar masyarakat mengetahui

dan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan dilakukan ACT.

Gambar : Spanduk global qurban dengan tema, “Sejauh apa kita berqurban”.

Menarik simpati konsumen secara efektif dan efisien, merupakan

suatu keharusan dimana persaingan pemuasan kebutuhan konsumen sudah

mencapai tingkat pengemasan yang canggih. Membangun citra bagi

pengguna jasa dalam hal ini penyelenggara qurban merupakan manifestasi

dari pengalaman dan harapan sehingga mampu memenuhi persepsi

konsumen yaitu pequrban dan mitra. Citra oraganisasi sukarela sangat

penting bagi kesuksesan baik dalam menarik dana bantuan ataupun

menjamin kerja sama dari para pekerja sukarela.10

Kredibilitas PR ACT terbantu dengan adanya track record Global

qurban. Meskipun sebelumnya pernah menggunakan beberapa nama

10

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), h.42

Page 63: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

53

program, (QurbaNation, Qurbanku, QHS/ Qurban for Humanity

Solidarity, Q4S/ Qurban for Survivors), dua tahun terakhir mematok nama

menjadi “ Global Qurban”, telah terbukti dapat melayani masyarakat yang

ingin berqurban, maupun mitra, dan sponsor diatas landasan transparansi,

sasaran unik dan akuntabilitas. Tak hanya itu proses penentuan wilayah,

kisah beneficiafries, menjadi bagian penegakan transparansi dan

akuntabilitas, ini adalah dua hal yang tidak bisa “disulap dengan kata-kata

manis”. Adalah kemampuan komunikator menyampaikan dan

mengkomunikasikan isi pesan how to convey it, kepada sasaran, dan

merancang isi pesannya. Teori komunikasi mengatakan, kemampuan anda

dalam menyampaikan suatu pesan sama pentingya dengan isi pesan itu

sendiri.11

Dalam hal ini PR ACT lebih berperan leason learnt dan data track

record lembaga disatu sisi, dan keterampilan menyampaikan sisi terbaik

global qurban disisi lain menghasilkan suatu perubahan. Ahyudin

presiden ACT dalam evaluasi dan renstra Global Qurban mengatakan,

sehebat-hebatnya seorang praktisi PR tanpa dua hal yaitu sejarah kebaikan

organisasi atau lembaga, dan database market dan mitra, akan berat

memPR kan Global Qurban. Kerja keras tim komunikasi sebelumnya,

rekam jejak yang baik, keseriusan tim layanan donatur maupun tim

partnership selama ini merawat pequrban dan mitra-mitra Global Qurban

menjadi amunisi mendesain PR Global Qurban. Lalu dengan hadirnya

11

Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 29 Maret 2013.

Page 64: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

54

media seperti majalah Global Qurban (Global Qurban Magazine)

merupakan bagian dari strategi lembaga dalam meneguhkan dan

mengembangkan “market”. Ini adalah salah satu cara elegan untuk

menyapa pasar.

Lalu kemampuan komunikator dalam memahami isi pesan yang

disampaikan, ini soal segmentasi bagaimana membuat komunikator

benar-benar faham. Sudut pandangnya keluar dan kedalam, sudut

pandang keluar memastikan bahwa tidak keliru sasaran. Pilih segmen

yang tepat komunitas atau instansi yang diplih melalui survey seperlunya,

memang mengerti dan memiliki visi yang sama dengan kerja program

global qurban. Sudut pandang kedalam memastikan sudah ada

pencerahan, informasi sebelumnya kepada calon pequrban sebelum diajak

bequrban. Dan disini kerja PR amat terbantu dengan kerja keras lintas

lini, ada bagian yang mengirimkan secara berkala, Humanity News (e-

bulletin) via email serta informasi kerja besar ACT dan Global Qurban.

Ada situs yang menginformasikan A to Z GB. Maka tidak berlebihan jika

setelah semua ini Global Qurban meyakini pasar akan mengerti dan

menangkap pesan yang disampaikan, dan dengan demikian diharapkan

proses komunikasi akan berjalan efektif dan sebuah proses komunikasi

dapat dicapai dengan baik.12

Efektivitas kerja PR dalam menjembatani terciptanya hubungan

harmonis untuk saling memahami, perlu effort (usaha) khusus. Menurut

praktisi dan akademisi PR, selalu dimulai dengan riset dan diakhiri

12

Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 5 April 2013.

Page 65: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

55

dengan riset. Riset itu adalah sebuah usaha yang diperlukan untuk

memperkuat efektivitas kerja PR. Ini penting karena melalui riset

perkembangan image atau citra perusahaan dapat dipantau, opini publik

dapat dimonitor, melalui riset PR akan melakukan improvisasi

menemukan formula terbaik yang relevan dengan situasi dan kondisi di

lapangan dalam upaya membangun citra perusahaan yang positif. Dan

secara berkala Global Qurban melakukan riset kepuasan pequrban dan

mitra.

B. Kegiatan Yang Dilakukan Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban

Kegiatan merupakan implementasi dari tugas, dengan demikian

kegiatan public relations sebenarnya adalah implementasi dari tugas public

relations untuk mencapai tujuan public relations dan menjalankan fungsi dan

peranannya secara menyeluruh. Kegiatan public relations pada hakikatnya

adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam symbol komunikasi,

verbal maupun nonverbal, seperti sebagai berikut:

1. Memantau Berita ( News Monitoring )

News monitoring yaitu membaca dan menyeleksi berita yang ada

disurat kabar (Koran). Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui berita

seperti apa yang beredar, sehingga jika ditemukan berita yang negatif

dapat diantisipasi sedini mungkin.13

Pembuatan news monitoring juga

13

Wawancara pribadi dengan ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT.

Jakarta, 5 April 2013.

Page 66: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

56

bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat mengenai informasi

publik.

2. Publikasi dan Publisitas ( Publication )

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan

publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang

aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk

diketahui oleh publik, setelah itu menghasilkan publisitas untuk

memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat. Dalam

hal ini tugas public relations adalah menciptakan berita untuk mencari

publisitas melalui kerja sama dengan pihak pers atau wartawan dengan

tujuan menguntungkan citra lembaga atau oraganisasi yang diwakilinya.

Perbedaaan publikasi dan publisitas

Menurut Philip dan Herbet M. Baus dalam bukunya Preparations

for Communication yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya Kiat

dan Strategi Kampanye Public Relations, bahwa publikasi (publication)

merupakan tugas public realtions dalam menceritakan atau menyampaikan

sebanyak mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan

kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan

terpenting dan menjadi ujung tombak dari kegiatan public relations.14

Sedangkan publisitas adalah dampak dari diketahuinya suatu informasi.

14

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations , h.60

Page 67: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

57

3. Pembuatan Press Release

Press release adalah pembuatan kisah atau naskah berita yang

dikirimkan ke media massa oleh para praktisi PR. Subtansi dan gaya

penulisannya harus mirip dengan berita pada umumnya, yakni netral,

faktual, tanpa berbau iklan. subyek atau pokok permasalahan yang diulas

harus dinyatakan pada kalimat-kalimat pertama. Paragraf pembuka harus

merangkum keseluruhan berita, dan semua yang dipaparkan haruslah

intisari artikel meskipun itu merupakan satu-satunya materi yang

tersedia.15

Press release merupakan salah satu bentuk paling dasar dari

persuasi pers, maka press release merupakan topik yang paling baik untuk

memulai bahasan mengenai teknik persuasi.16

Keuntungan dari strategi ini

adalah dapat menjangkau lebih banyak publikasi dengan hanya selembar

tulisan. Namun kekurangan dari strategi ini adalah cara ini sudah sangat

sering dipakai sehingga wartawan banyak sekali menerima press release

dan menggunakan sebagaian kecil saja. Press release harus bersaing

dengan yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi lain.

Merujuk pada teori Harwood Child, yaitu tentang strategi dalam

kegiatan public relations peneliti melihat untuk merancang suatu pesan

dalam bentuk informasi atau berita ACT lebih menekankan pada strategi

of image yaitu strategi pembentukan berita yang positif, dalam publikasi

untuk menjaga citra lembaga atau organisasi temasuk produknya.

15

Frank Jefkins, Public Relations, h.423 16

Tony Greener,, Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2002), h.39.

Page 68: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

58

Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi bagaimana

menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan kepedulian

terhadap lingkungan dan social (Humanity relations and social marketing)

yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara

keseluruhan (corporate image).

Page 69: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi Yang Diterapkan Oleh Public Relations Aksi Cepat Tanggap

(ACT) Dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban

Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang dilkukan oleh

penulis pada bab-bab sebelumnya mengenai strategi public relations Aksi

Cepat Tanggap (ACT) dalam membangun citra positif program global

qurban, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Melakukan kerja sama dengan media massa seperti televisi, radio,

Koran dan pembuatan majalah. Public relations ACT cukup baik

melakukan kerja sama dengan media massa nasional.

b. Pemasangan spanduk, tujuan dari pemasangan spanduk agar

masyarakat mengetahui dan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang

akan dilakukan ACT.

c. Citra positif ACT khususnya dalam global qurban tidak dihasilkan

dengan pembentukan citra yang dibuat-buat atau direkayasa, tetapi

lebih kepada hasil kinerja perusahaan dengan pelayanan kepada mitra

dan masyarakat dengan baik, sehingga dapat menghasilkan

pengalaman yang selalu diingat baik oleh mitra dan masyarakat, saling

bersinergi dan mampu menciptakan citra positif itu sendiri. Seperti

yang dikatakan oleh Frank Jefkins bahwa citra adalah kesan yang

Page 70: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

60

diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-

fakta.

2. Kegiatan Yang Dilakukan Public Relations Aksi Cepat Tanggap

(ACT) dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban

Kegiatan public relations pada hakikatnya adalah kegiatan

berkomunikasi dengan berbagai macam symbol komunikasi, verbal

maupun nonverbal diantaranya:

a. Memantau berita (news monitoring). Kegiatan ini cukup efektif

digunakan oleh public relations ACT untuk mengetahui berita yang

berkembang dimasyarakat. Selain itu kegiatan ini juga dapat

mengantisipasi berita negatif yang muncul, sehingga dapat

memeperkecil peluang dampak buruk yang kemungkinan akan terjadi.

b. Melakukan Publikasi yaitu menyebarluaskan informasi melalui

berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau

organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik

c. Melakukan (Press release) atau pembuatan kisah, naskah berita yang

dikirimkan ke media massa oleh para praktisi PR. Dalam upaya

membentuk citra ACT sebagai lembaga kemanusiaan yang

independent. Public relations ACT dalam menjalankan kegiatan ini

cukup baik.

Page 71: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

61

B. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis paparkan disini, semoga saran ini

dapat dijadikan pertimbangan dan bermanfaat bagi PR ACT di masa akan

datang khususnya dalam program global qurban.

1. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, hendaknya ACT harus selalu

membangun citra positif yang lebih baik, terutama dalam program global

qurban.

2. ACT harus dapat memegang teguh amanah yang telah diberikan baik dari

masyarakat maupun mitra, untuk mendistribusikan hewan qurban tersebut

baik dari korban bencana, atau korban konflik.

3. ACT harus lebih banyak dan lebih memaksimalkan menjalin hubungan

yang lebih baik lagi dengan media.

4. Untuk dapat berkembang ACT harus membuat program yang lebih bagus.

Dan memberi porsi yang lebih besar untuk pebentukan citra positif ACT

khususnya dalam program global qurban.

5. Istiqamah dalam setiap kebaikan yang dilakukan.

Page 72: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

62

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahnya. Departemen Agama Republik Indonesia

Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT

Bina Aksara, 1989

Balai Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gintanyali, 2004

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komuniasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1999

Greener, Tony. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya. Jakarta:

Bumi Aksara, 2002

Ikhwan, Abdul Halim. Ensiklopedi Haji dan Umrah. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2002

Iriantara, Yosal. Community Relations Konsep dan Aplikasi. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2004

Jannati, M Ibrahim. Fiqh Perbandingan Lima Mazhab 2. Jakarta: Cahaya, 2007

Jefkins, Frank. Public Relations. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2004

Kriyantono, Rahmat. Public Relations Writing Teknik Produksi Media Public

Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012

Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Ghalia Indonesia, 2002

Masduki. Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar.

Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2000

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2000

M. Yusuf, Pakit, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1990

Page 73: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

63

Nashir, M. Husain. Fikih Dzabihah kurban, Aqiah, Khitan. Jawa Timur: Pustaka

Sidogiri, 2006

Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antar Budaya Di Era Budaya Siber. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012

Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi). Jakarta: CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007

Nazin, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga, 2007

Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktik.

Jakarta: PT Grasindo, 2000

Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005

-------------------, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2010

Saputra, Wahidin, dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik

Public Relations di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing, 2011

Syafi’ah Am, M. Abdul Mujieb Mabruri Tholhah. Kamus Istilah Fiqh. Jakarta: PT

Pustaka Firdaus, 1994

Internet

www.globalqurban.or.id

Ahyudin. Profil ACT http://www.act.or.id/ind/section/profil diakes pada hari

kamis tgl 7 maret 2013 pkl 11:45 wib

Ari Kuntoro. Pengertian strategi http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/

pengertian-strategi/diakses pada hari sabtu 16 maret 2013. Pkl 15:12 wib

Pengertian Hubungan Masyarakat http:// id.wikipedia. org/wiki/ Hubungan_

masyarakat diakses pada hari sabtu 12 januari 2013 pkl 15:36 wib

Page 74: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

WAWANCARA

Nama : Hidayatun Ni’mah

Jabatan : Public Relations Officer Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Maret 2013

1. Tanya : Apa setiap organisasi/lembaga kemanusiaan membutuhkan

strategi komunikasi?

Jawab : Ya, Setiap organisasi/lembaga membutuhkan strategi komunikasi

2. Tanya : Apa manfaat dari strategi komunikasi Public Relations ACT

dalam membangun citra positif organisasi/lembaga?

Jawab : Strategi komunikasi dibutuhkan untuk bisa lebih optimal tanya

alam kegiatan komunikasi lembaga, yaitu menyebarkan informasi dan

mengajak masyarakat untuk turut mendukung dan terlibat dalam program

Global Qurban ini. Selain itu Strategi juga berguna untuk bisa mengukur

dan mengevaluasi kegiatan komunikasi PR.

3. Tanya : Apa latar belakang ACT untuk meluncurkan Program

Global Qurban?

Jawab : ACT meluncurkan program Global Qurban sebagai respon atas

banyaknya saudara-saudara muslim di berbagai tempat yang mengalami

krisis ekonomi karena bencana yang menimpa mereka, bukan hanya

bencana alam tentunya, tapi juga bencana social, seperti perang dan

konflik social. Korban bencana tentunya mengalami beban psikologis dan

Page 75: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

ekonomi yang sangat berat, dan membutuhkan uluran tangan sebagai

bentuk solidaritas dan empati kepada korban bencana

Qurban sebagai ritual ibadah sunnah yang ditunaikan setiap tahun oleh

ummat muslim di seluruh dunia ini mempunyai fungsi social dan ekonomi.

Dengan berqurban, menumbuhkan jiwa solidaritas dan semangat berbagi

untuk sesamanya.

4. Tanya : Bagaimana Strategi Public Relations ACT dalam

mempromosikan Program Global Qurban?

Jawab : Strategi PR dalam mempromosikan Program Global Qurban

adalah dengan mengusung tema “Sejauh apa kita berkurban?”. Bukan jauh

yang diukur dari jarak, tapi sejauh apa manfaat qurban bagi saudara-

saudara muslim lain yang dilanda bencana, kelaparan, atau menjadi korban

konflik dan peperangan yang tidak kunjung berhenti.

5. Tanya : Apa saja strategi yang digunakan dalam menarik minat

masyarakat agar mau berqurban di ACT?

Jawab : Untuk menarik minat masyarakat, ACT menawarkan qurban yang

tidak terbatas akan jauhnya jarak yang membentang. Quban dari umat

muslim Indonesia bisa membuat tersenyum korban bencana di berbagai

penjuru negeri, korban bencana kelaparan di Somalia, dan korban konflik

perang di Palestina, Rohingya dan Suriah.

Selain itu juga ACT menawarkan kemudahan dalam berqurban, cukup

dengan mengisi form yang sudah disediakan di website GQ dan

Page 76: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

mentransfer sesuai dengan jumlah uang yang ditentukan, qurban telah

tertunaikan.

6. Tanya : Media apa saja yang digunakan ACT dalam melakukan

promosi program Global Qurban?

Jawab : Media yang digunakan adalah media massa, berupa iklan di TV,

Radio, Surat Kabar, Media luar ruang (Spanduk) dan media social.

7. Tanya : Apa tugas pokok dan fungsi public relations ACT?

Jawab : Salah satu tugas pokok PR ACT adalah melakukan berbagai kerja

sama diantaranya, Media Relations, Goverment Relations, Community

Relations.

8. Tanya : Apakah citra positif organisasi/lembaga membantu dalam

program global qurban?

Jawab : Pasti butuh citra positif, dan sangat membantu selain itu juga

citra positif untuk dapat memudahkan mengedukasi masyarakat nasional

dan internasional.

9. Tanya : Apa indikator yang menyatakan bahwa citra

organisasi/lembaga khususnya program global qurban, sudah positif

dimata masyarakat baik nasional maupun internasional?

Jawab : yang menjadi keberhasilan suatu citra lembaga sudah positif

dimasyarakat dapat dilihat dari jumlah pequrban dari tahun ke tahun

semakin bertambah jumlahnya.

10. Tanya : Apa kendala utama yang dihadapi PR ACT dalam

membentuk citra positif?

Page 77: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Jawab : pasti ada kendala dalam membentuk citra positif misalnya di

media yang terkadang kurang sesuai dengan sebuah pemberitaan.

Narasumber Pewawancara

Hidayatun Ni’mah Widi Aries Triyanto

Page 78: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

WAWANCARA

Nama : Pipit

Jabatan : Hrd Officer Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Hari/Tanggal : Jumat , 12 April 2013

1. Tanya : Apa setiap organisasi/lembaga kemanusiaan perlu menjalin

hubungan dengan jawatan pemerintahan?

Jawab : Ya, Setiap organisasi/lembaga perlu untuk menjalin sebuah

hubungan yang baik dengan jawatan-jawatan pemerintah seperti kantor

kodya madya, kecamatan, kator pajak, atau kantor telepon untuk

memudahkan kegiatan yang ada di ACT.

2. Tanya : Apa ACT juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat

sekitar (community Relations) dalam membangun citra positif

organisasi/lembaga?

Jawab : Tentu saja hubungan baik dengan masyarakat perlu dipelihara

dan di bina dengan baik karena pasti mereka akan sangat diperlukan dalam

kegiatan ACT. dan mengajak masyarakat untuk turut mendukung dan

terlibat dalam setiap program ACT khususnya program Global Qurban.

3. Tanya : Bagaimana caranya untuk berqurban di ACT?

Page 79: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Jawab :. ACT menawarkan kemudahan dalam berqurban, cukup dengan

mengisi form yang sudah disediakan di website GQ dan mentransfer

sesuai dengan jumlah uang yang ditentukan, qurban telah tertunaikan.

4. Tanya : Apakah citra positif organisasi/lembaga membantu untuk

mengajak masyarakat menjadi relawan di ACT ?

Jawab : Pasti butuh citra positif, dan sangat membantu selain itu juga

citra positif untuk dapat memudahkan mengedukasi masyarakat untuk

menjadi relawan di ACT.

5. Tanya : Apa kendala utama yang dihadapi Hrd ACT dalam

mengkordinir setiap lini agar dapat bekerja secara maksimal ?

Jawab : pasti ada kendala dalam setaip kegiatan, bagaimana kita saling

mengingatkan akan tanggung jawab dan tugas masing-masing agar ke

depan menjadi lebih baik lagi..

Narasumber Pewawancara

Pipit Widi Aries Triyanto

Page 80: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

PRESIDENT

SVP GSC

PR GPM CC DM

VP PND

CMD CPM

VP OPERASIONAL

FA HRD IT GA

SVP HND

PROGRAM

DER COMDEV

MRI MRI DMII

Page 81: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Bersama ibu Hidayatun Ni’mah selaku Public Relations ACT

Bersama Mba Pipit selaku staff Hrd ACT

Page 82: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Kantor ACT

Spanduk ACT di jalan raya Cileduk

Page 83: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Proses penyembelihan hewan qurban

Page 84: WIDI ARIES TRIYANTO-FDK.pdf

Proses pembagian daging qurban