Notulen Mini Cex

14
KEPANITERAAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RUMAH SAKIT MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA NOTULEN MINI CEX Nama : Martha Regisna Silalahi NIM : 11 -2013 – 106 Tanggal : 24 Juni 2015 Kasus : ODS Miopia Simpleks Dokter Pembimbing : dr. Erin Arsianti Sp.M, Msc Pertanyaan : 1. Mengapa diagnosa Anda Astimat miop simpleks? 2. Sebutkan kelainan refraksi dan definisinya? 3. Jelaskan tentang penyebab Miopia? 4. Mengapa pasien Miopia di edukasi tidak boleh membaca dekat dan menonton TV jarak dekat? 5. Apakah tujuan pin hole? 6. Sebutkan kelainan media Refraksi! Jawaban :

description

word

Transcript of Notulen Mini Cex

Page 1: Notulen Mini Cex

KEPANITERAAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

RUMAH SAKIT MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

NOTULEN MINI CEX

Nama : Martha Regisna Silalahi

NIM : 11 -2013 – 106

Tanggal : 24 Juni 2015

Kasus : ODS Miopia Simpleks

Dokter Pembimbing : dr. Erin Arsianti Sp.M, Msc

Pertanyaan :

1. Mengapa diagnosa Anda Astimat miop simpleks?

2. Sebutkan kelainan refraksi dan definisinya?

3. Jelaskan tentang penyebab Miopia?

4. Mengapa pasien Miopia di edukasi tidak boleh membaca dekat dan menonton TV

jarak dekat?

5. Apakah tujuan pin hole?

6. Sebutkan kelainan media Refraksi!

Jawaban :

1. Pasien ini di diagnosa Astigmat Miop Simpleks karena melihat hasil

autorefrakternya OD : S-1,50 C-1,00 A 71°, OS: S-100 C-1,00 A 74°, namun dari

Page 2: Notulen Mini Cex

anamnesis dan pemeriksaan fisiknya sebenarnya tidak di dapatkan gejala

Astigmatisme, saya mendapatkan Miopia.

Jadi apa diagnosa anda? Mengapa?

Diagnosanya adalah ODS Miop Simpleks. Alasannya:

Anamnesis:

- Kabur saat melihat jauh

- Tidak mengeluh saat membaca dekat

- Astenopia

Pemeriksaan Fisik:

VOD : 6/13 koreksi S-1,25 PH : 6/6

VOS: 6/36 koreksi S-0,5 PH: 6/6

Visus pasien membaik dengan koreksi lensa Sferis negatif tanpa lensa silinder.

2. Kelainan refraksi

a. Miopia: kelainan refraksi mata dimana sinar sejajar yang datang dari jarak yang

tak terhingga difokuskan ke depan retina oleh mata dalam keadaan tanpa

akomodasi, sehingga pada retina di dapat lingakaran difuse dan bayangan kabur.

b. Hipermeterop: kelainan refraksi mata dimana dalam keadaan mata tidak

berakomodasi semua sinar sejajar yang datang dari benda-benda pada jarak tidak

terhinggadibiaskan di belakan retina dan sinar divergen yang datang dari jarak

dekat di fokuskan (secara imaginer) lebih jauh lagi dibelakang retina.

c. Astigmatisme : kelainan refraksi mata dimana sinar sejajar yang datang pada mata

akan difokuskan pada macam-macam fokus pula (2 titik)

Page 3: Notulen Mini Cex

d. Presbiopia : hilangnya daya akomodasi akibat mengerasnya lensa bersamaan

dengan proses penuaan dan sukar melihat dekat.

3. Penyebab miopia:

a. Axialis (axial lenght): antero-posterior terlalu panjang

b. Kurvatura kornea: cembung

c. Indeks bias refraksi : indeksi bias refraksi yang meningkat

d. Letak lensa : leteak lensa lebih di depan

4. Pada saat membaca dekat mata melakukan akomodasi dan menyebabkan kontraksi

m. Siliaris dan membuat lensa cembung, lama kelamaan semakin miopia.

5. Tujuan Pin Hole adalah untuk mengetahui apakah berkurangnya tajam penglihatan

diakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelaianan media refraksi. Dengan pin hole

sinar yang masuk ke dalam mata di fokuskan sehingga mengurangkan efek kelainan

pembiasan sinar sekitarnya pada mata, agar sinar tepat jatuh di makula lutea (fovea).

6. Media refraksi:

- Kornea

a. Trauma : laserasi kornea, penetrasi, edeme kornea, perforasi

b. Infeksi : keratitis, ulkus kornea

c. Kongenital : megalokornea (Sindrom Marfan)

d. Degeneratif : Arkus Senilis

- COA

a. Trauma : Hifema

b. Infeksi : Hipopion

- Iris

a. Trauma : sinekia anterior , sinekia posterior, iridodialisis, glaukoma

b. Infeksi : uveitis

Page 4: Notulen Mini Cex

4. Pupil : Oklusi pupi

5. Lensa :

a. Trauma : dislokasi lensa, katarak traumatik, ektopia lentis

b. Kongenital : Luksasio lentis ec marfan sindrom, Koloboma kongenital,

katarak kongenital

c. Degeneratif : Katarak senilis

6.Vitreous : Perdarahan vitreous

7. Retina : Ablasio retina, Retinopaty of Prematurity (ROP), Buta Warna, Retinopati DM,

Retinopati HT, Degenerasi Makula, Oklusi arteri vena retinalis

8. Nervus Optikus : RAPD, Glaukoma

Page 5: Notulen Mini Cex

NOTULEN MINI C EX

Nama : Martha Regisna Silalahi

NIM : 11 -2013 – 106

Tanggal : 24 Juni 2015

Kasus : ODS Miopia Simpleks

Dokter Pembimbing : dr. Erin Arsianti Sp.M, Msc

Pertanyaan :

7. Mengapa diagnosa Anda Astimat miop simpleks?

8. Sebutkan kelainan refraksi dan definisinya?

9. Jelaskan tentang penyebab Miopia?

10. Mengapa pasien Miopia di edukasi tidak boleh membaca dekat dan menonton TV

jarak dekat?

11. Apakah tujuan pin hole?

12. Sebutkan kelainan media Refraksi!

Jawaban :

7. Pasien ini di diagnosa Astigmat Miop Simpleks karena melihat hasil

autorefrakternya OD : S-1,50 C-1,00 A 71°, OS: S-100 C-1,00 A 74°, namun dari

anamnesis dan pemeriksaan fisiknya sebenarnya tidak di dapatkan gejala

Astigmatisme, saya mendapatkan Miopia.

Jadi apa diagnosa anda? Mengapa?

Diagnosanya adalah ODS Miop Simpleks. Alasannya:

Anamnesis:

Page 6: Notulen Mini Cex

- Kabur saat melihat jauh

- Tidak mengeluh saat membaca dekat

- Astenopia

Pemeriksaan Fisik:

VOD : 6/13 koreksi S-1,25 PH : 6/6

VOS: 6/36 koreksi S-0,5 PH: 6/6

Visus pasien membaik dengan koreksi lensa Sferis negatif tanpa lensa silinder.

8. Kelainan refraksi

e. Miopia: kelainan refraksi mata dimana sinar sejajar yang datang dari jarak yang

tak terhingga difokuskan ke depan retina oleh mata dalam keadaan tanpa

akomodasi, sehingga pada retina di dapat lingakaran difuse dan bayangan kabur.

f. Hipermeterop: kelainan refraksi mata dimana dalam keadaan mata tidak

berakomodasi semua sinar sejajar yang datang dari benda-benda pada jarak tidak

terhinggadibiaskan di belakan retina dan sinar divergen yang datang dari jarak

dekat di fokuskan (secara imaginer) lebih jauh lagi dibelakang retina.

g. Astigmatisme : kelainan refraksi mata dimana sinar sejajar yang datang pada mata

akan difokuskan pada macam-macam fokus pula (2 titik)

h. Presbiopia : hilangnya daya akomodasi akibat mengerasnya lensa bersamaan

dengan proses penuaan dan sukar melihat dekat.

9. Penyebab miopia:

e. Axialis (axial lenght): antero-posterior terlalu panjang

f. Kurvatura kornea: cembung

g. Indeks bias refraksi : indeksi bias refraksi yang meningkat

h. Letak lensa : leteak lensa lebih di depan

Page 7: Notulen Mini Cex

10. Pada saat membaca dekat mata melakukan akomodasi dan menyebabkan kontraksi

m. Siliaris dan membuat lensa cembung, lama kelamaan semakin miopia.

11. Tujuan Pin Hole adalah untuk mengetahui apakah berkurangnya tajam penglihatan

diakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelaianan media refraksi. Dengan pin hole

sinar yang masuk ke dalam mata di fokuskan sehingga mengurangkan efek kelainan

pembiasan sinar sekitarnya pada mata, agar sinar tepat jatuh di makula lutea (fovea).

12. Media refraksi:

- Kornea

e. Trauma : laserasi kornea, penetrasi, edeme kornea, perforasi

f. Infeksi : keratitis, ulkus kornea

g. Kongenital : megalokornea (Sindrom Marfan)

h. Degeneratif : Arkus Senilis

- COA

c. Trauma : Hifema

d. Infeksi : Hipopion

- Iris

c. Trauma : sinekia anterior , sinekia posterior, iridodialisis, glaukoma

d. Infeksi : uveitis

4. Pupil : Oklusi pupi

5. Lensa :

a. Trauma : dislokasi lensa, katarak traumatik, ektopia lentis

b. Kongenital : Luksasio lentis ec marfan sindrom, Koloboma kongenital,

katarak kongenital

c. Degeneratif : Katarak senilis

Page 8: Notulen Mini Cex

6.Vitreous : Perdarahan vitreous

7. Retina : Ablasio retina, Retinopaty of Prematurity (ROP), Buta Warna, Retinopati DM,

Retinopati HT, Degenerasi Makula, Oklusi arteri vena retinalis

8. Nervus Optikus : RAPD, Glaukoma

Page 9: Notulen Mini Cex

KEPANITERAAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

RUMAH SAKIT MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

NOTULEN JOURNAL READING

Nama : Martha Regisna Silalahi dan Nike Sairlela

NIM : 11 -2013 – 106 / 11.2013.024

Tanggal : 13 Juni 2015

Judul : Open Globe Injury Characteristics and Prognostic Factors in Southern Israel : A

Retrospective Epidemiologic Review of 10 Years Experience.

Dokter Pembimbing : dr. Rinanto Prabowo Sp.M, Msc

Pertanyaan :

1. Bagaimana cara menggunakan Ocular Trauma Score?

2. Apa yang dimaksud dengan Eviserasi, Enukleasi, dan Eksenterasi?

Jawaban:

1. Ocular Trauma Score adalah sebuah metode yang membantu dokter dalam

menentukan prognosis suatu trauma mata. OTS mempunyai variabel yang dapat

memprediksi visus mata pasien secara cepat. Semua variabel di tabel 1 di tambahkan

(A+B+C+D+E+F) kemudian di cocokkan dengan tabel 2.

Page 10: Notulen Mini Cex

Gambar Tabel 1. Tabel Ocular Trauma Score

Tabel 2. Kalkulasi Visus Akhir berdasarkan OTS

Page 11: Notulen Mini Cex

2.

3. s

4. s