Leny Laporan Mini Cex PPT Endophtalmitis
-
Upload
christy-leny-tahun -
Category
Documents
-
view
102 -
download
5
Transcript of Leny Laporan Mini Cex PPT Endophtalmitis
Leny Christy Tahun11-2011-011
TOXOPLASMOSIS
OKULAR
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
MINI CEXENDOPHTALMITHIS
ANATOMI MATA
LAPISAN LAPISAN RETINA
Nama : Ny.S Pendidikan : SD
Umur : 55 tahun Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Petani No. RM : 31.97.28
Alamat : Turi Rejo RT 01/RW 12, Turi Rejo-Demak
1.IDENTITAS PASIEN
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF Autoanamnesis pada hari Selasa tanggal
14 Agustus 2012 Jam 09.00 WIB Alloanamnesis dari cucu pasien dan
status rekam medis pasien.
Keluhan Utama : Mata terasa sakit, mengganjal, dan
keluar airmata
Keluhan Tambahan: ------
Riwayat Penyakit Sekarang :± 2minggu SMRS Pasien mengeluh mata
kanan menjadi merah, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke pelipis, silau, nrocos, dan keluar kotoran mata warna kuning. Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti karena pasien menyangkal adanya riwayat trauma. Keluhan pasien disertai adanya gangguan penglihatan. Kemudian pasien memeriksakan diri ke mantri dan pasien mengaku mendapatkan obat suntik, obat tetes dan obat minum (pasien tidak tahu nama obatnya), namun keluhan tidak berkurang.
4 hari SMRS pasien mengeluh munculnya bercak putih pada mata yang makin lama makin membesar, mata terasa mengganjal, dan disertai penglihatan yang menjadi kabur sama sekali. Pasien akhirnya berobat ke RS.Mardi Rahayu.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-) Diabetes Mellitus (-) Alergi obat-obatan dan makanan (-) Riwayat penggunaan kacamata (-) Riwayat trauma pada mata (-) Riwayat penyakit mata lainnya disangkal Riwayat pemakaian kacamata (-) Riwayat alergi obat dan makanan disangkal Riwayat pengobatan steroid dan jamu jangka
lama disangkal Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang pernah menderita sakit
yang serupa seperti pasien
Riwayat social-ekonomi: Pasien dirawat di bangsal kelas II Kesan: Status ekonomi cukup
PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis Keadaan umum : TSS Kesadaran : Compos mentis Status Gizi : Cukup Vital Sign
Nadi : 68 x/menitTensi : 110/80 mmHgRR : 20 x/menitSuhu : Tidak dilakukan
Kepala : normocephali, deformitas (-), rambut hitam, distribusi merata.
Telinga : normotia, serumen (-), sekret (-) Hidung : deviasi septum (-), sekret (-) Tenggorokan : tonsil T1/T1 tidak hiperemis,
faring tidak hiperemis. Thorax
Cor : BJ I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)Pulmo : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar, supel, BU (+) N Ekstremitas : akral hangat, oedem -/-
Status Ophtalmologi
OD OSLesi Satelit Desmetokel
Ulkus kornea Mata tampak tenang Injeksi conjungtiva Hipopion
Injeksi Siliar
Oculi dextra (OD) Pemeriksaan Oculi sinistra (OS)
1/∞ Visus Hitung jari 6/60
Tidak dikoreksi Koreksi Tidak dikoreksi
Gerak bola mata normal,
enophtalmus
(-),
eksophtalmus (-),
strabismus (-)
Bulbus oculi
Gerak bola mata normal,
enophtalmus (-),
eksophtalmus (-),
strabismus (-)
Nyeri tekan (+)
Edema (-)
Hiperemis (+)
Blefarospasme (+)
Lagophtalmus (-)
Ektropin (-)
Entropion (-)
Palpebra
Nyeri tekan (-)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Blefarospasme (-)
Lagophtalmus (-)
Ektropin (-)
Entropion (-)
Edem (-)
Injeksi konjungtiva (+)
Injeksi siliar (+)
Bangunan patologis (-)
Infiltrat (-)
Kemosis (-)
Sekret serous (+)
Conjungtiva
Edem (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi siliar (-)
Bangunan patologis (-)
Infiltrat (-)
Kemosis (-)
Sekret serous (-)
Normal, warna putih Sklera Normal, warna putih
Defek epitel (+), letak
paracentral Ø 5x4 mm,
kedalaman sampai ke stroma,
batas tegas.
Desmetokel (+) arah jam 1
Edem (+)
Infiltrat (+)
Sikatrik (-)
KorneaBulat, jernih
Edem (-)
Infiltrat (-)
Sikatrik (-)
Keruh
Kedalaman cukup
Hipopion (+) arah jam 6
Hifema (-)
Camera Okuli Anterior (COA)
Jernih
Kedalaman cukup
Hipopion (-)
Hifema (-)
Kripta (-)
Warna coklat
Edema (-)
Sinekia (-)
Atrofi (-)
Iris
Kripta (-)
Warna coklat
Edema (-)
Sinekia (-)
Atrofi (-)
Reguler
Letak sentral
Diameter 3 mm
refleks pupil L/TL : (-/-)
Pupil
Reguler
Letak sentral
Diameter 3 mm
refleks pupil L/TL : (+/+)
Jernih
Shadow test (-)Lensa
Jernih
Shadow test (-)
Lesi satelit dan abses Vitreus Jernih
(-) Suram Fundus Refleks Positif (cemerlang)
Tidak dapat dinilai Retina Tidak dapat dinilai
Normal/Palpasi TIO Normal/Palpasi
Lakrimasi (+) Sistem lakrimasi Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium Hb : 14.0 g/d MCV : 79.6 micro m3 Ht : 40.2 % MCH : 27.7 pg Trombosit : 281 ribu MCHC : 34.8 d/dl Leukosit : 8.70 ribu Eritrosit : 5.05 juta Eosinofil : 2.1% RDW : 13.1 % Basofil : 0.1 % PDW : 10.7 % Neutrofil segmen: 78.4 % MPV : 9.2 micro m3 Limfosit : 14.5 % LED : 5/15 mm/jam Monosit : 4.9% Gol darah/Rhesus : 0/+
Bleeding time : 1 menit Ureum : 33.9 mg/dl Cloting time : 4 menit Creatinin darah : 0.70 mg/dl GDS : 125 mg/dl Natrium : 138.1 mmol/l Chloride : 101.0 mmol/L Kalium : 3.88 mmol/l Magnesium : 2.19 mg/dL Calcium : 8.29 mg/dL Phospor : 4.51 mg/dL
RESUMESubyektif :
Wanita berusia 55 tahun, datang dengan keluhan mata kanan merah, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke pelipis, silau, nrocos, dan keluar kotoran mata warna kuning sejak 2 minggu yang lalu. Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti karena pasien menyangkal adanya riwayat trauma. Keluhan penderita disertai adanya gangguan penglihatan. Pasien memeriksakan diri ke mantri dan pasien mengaku mendapatkan obat suntik, obat tetes dan obat minum (pasien tidak tahu nama obatnya), namun keluhan tidak berkurang. 4 hari SMRS pasien mengeluh munculnya bercak putih pada mata yang makin lama makin membesar, mata terasa mengganjal, dan disertai penglihatan yang menjadi kabur sama sekali. Pasien akhirnya berobat ke RS.Mardi Rahayu.
Obyektif : Pada pemeriksaan fisik:
Status generalis didapatkan dalam batas normal.
Pada pemeriksaan ophtalmologis :
OD ditemukan :
Visus 1/∞
Palpebra : Nyeri tekan (+) Hiperemis (+) Blefarospasme (+)Conjungtiva : Mix Injection Injeksi konjungtiva (+) Injeksi
siliar (+) secret serous (+)
Kornea : Defek epitel (+), letak paracentral Ø 5x4 mm, kedalaman sampai ke stroma, batas tegas. Desmetokel (+) arah jam 1
Edem (+) Infiltrat (+)
COA : Keruh, Hipopion (+) arah jam 6
Pupil: RCL/RCTL -/-
Vitreus: Lesi satelit lateral (terdapat abses)
Fundus reflex (-) Suram
OS : Mata tenang
DIFFERENT DIAGNOSIS
OD Endophtalmithis Exogen OD Ulkus cornea ec suspect jamur OD Ulkus cornea ec suspect bakteri
Staphylococcus sp. Pseudomonas Aeruginosa
DIAGNOSIS KERJA
OD Endophtalmithis Exogen Dasar diagnosis:
Anamnesis : Mata kanan merah, nyeri, silau, nrocos, dan keluar kotoran mata warna kuning sejak 2 minggu yang lalu. gangguan penglihatan. bercak putih pada mata yang makin lama makin membesar, mata terasa mengganjal, dan disertai penglihatan yang menjadi kabur sama sekali.
Pemeriksaan Ophtalmologis :OD ditemukan :
Visus : 1/∞
Palpebra : Nyeri tekan (+) Hiperemis (+) Blefarospasme (+)Conjungtiva : Mix Injection Injeksi konjungtiva (+) Injeksi
siliar (+) secret serous (+)
Kornea : Defek epitel (+), letak paracentral Ø 5x4 mm, kedalaman sampai ke stroma, batas tegas. Desmetokel (+) arah jam 1
Edem (+) Infiltrat (+)
COA : Keruh, Hipopion (+) arah jam 6
Pupil : RCL/RCTL -/-
Vitreus : Lesi satelit lateral (terdapat abses)
Fundus reflex :(-) Suram
PENATALAKSANAAN Operatif : Eviserasi Bulbi ( 14 agustus 2012 jam 12.30)
Medikamentosa
Vigamox ED 1tetes/ ½ jam
Tropin ED 3x1 tetes Natacyn ED 1 tetes/jam
Impepsa 3x1 Cth
Ketoconasol 3x1
Analsik 3x1
Tilflam 2x1
Plasminex
Taxegram 3x1gr
Neurozanbe 1 amp/hr (drip RL)
Ranitidn 1x1 amp
Non-medikamentosa Post operatif :
Tidak boleh : Kena air
Miring ke kanan
PROGNOSIS
OD OS
Ad Vitam Dubia Ad Malam Ad Bonam Ad Functionam Ad Malam Ad Bonam Ad Sanationam Dubia ad Malam Ad
Bonam Ad Cosmetikum Ad Malam Ad
Bonam
UsulKultur
Saran
Minum/Tetesi obat sesuai anjuran dokter Kontrol 1 minggu post OP. Semua obat di
bawa. atau kontrol bila ada keluhan Lindungi mata yang sehat dari benda asing
PembahasanPasien didiagnosa OD
Endophtalmitis exogen berdasarkan anamnesa dan keluhan pasien. Walaupun pasien menyangkal adanya riwayat trauma. Endophtalmitis endogen dapat disingkirkan karena tidak ada riwayat penyakit sistemik. Terapi yang diberikan adalah Antiinflamasi, Antibiotik, Antijamur, dan siklopegik
Prognosa pasien untuk mata kanan:
- Quo ad Vitam dinyatakan Dubia ad malam karena ada kemungkinan mengancam jiwa pasien dimana dilihat dari resiko operasi dan anestesi.
- Quo ad Functionam dinyatakan malam, karena pasien sudah anophtalmia.
- Quo ad sanam mata kanan progonosisnya dubia ad malam karena adanya kemungkinan komplikasi lebih lanjut
- Quo ad kosmetikam juga Ad Malam.
Nama : Ny.S Pendidikan : SD
Umur : 55 tahun Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Petani No. RM : 31.97.28
Alamat : Turi Rejo RT 01/RW 12, Turi Rejo-Demak
LAPORAN OPERASI EVISERASI OCULUS DEXTRA 14 AGUSTUS 20121.IDENTITAS PASIEN
menjalani operasi eviserasi oculus dextra (OD) tanggal 14 agustus 2012 dengan diagnosis pre operasi Endophtalmitis OD.
Pada pemeriksaan ophtalmologis :
OD ditemukan :
Visus 1/∞
Palpebra : Nyeri tekan (+) Hiperemis (+) Blefarospasme (+) Conjungtiva : Mix Injection Injeksi konjungtiva (+) Injeksi siliar (+) secret serous (+)
Kornea : Defek epitel (+), letak paracentral Ø 5x4 mm, kedalaman sampai ke stroma, batas
tegas. Desmetokel (+) arah jam 1 Edem (+) Infiltrat (+)
COA : Keruh, Hipopion (+) arah jam 6
Pupil: RCL/RCTL -/-
Vitreus: Lesi satelit lateral (terdapat abses)
Fundus reflex (-) Suram
OS : Mata tenang
Pasien kemudian masuk rumah sakit sejak tanggal 9 agustus 2012, dirawat di bangsal kelas II, dan diberikan terapi dengan diagnosis Endophtalmitis OD. Setelah lima hari menjalani perawatan dan terapi, kondisi pasien tidak menunjukan kemajuan dan pasien setuju untuk dilakukan eviserasi OD3,4.
Persiapan operasi
Sebelum operasi, pasien menjalani serangkaian pemeriksaan untuk melihat dan memastikan apakah kondisi pasien aman untuk menjalani operasi.
Pada pemeriksaan radiologi/foto thorax pasien didapatkan:
COR : Suspect cardiomegaly (elongation aorta awal)
PULMO : Bronkopneumonia (kesuraman di parakardial)
Pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) pasien didapatkan tidak ada
kelainan/dalam batas normal
Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap pasien tidak didapatkan
kelainan.
Untuk persiapan operasi dilakukan juga pemeriksaan pre operasi dari
bagian anestesi dan pasien dinyatakan layak untuk operasi dengan resiko sedang
Jalannya operasiOperasi dilakukan di kamar operasi no.1 Instalasi Bedah Sentral RS.Mardi Rahayu Kudus. Dengan operator : dr.Rosalia S, SpM, Asisten : ko-assisten Leny Christy Dokter anesthesia : dr.Harry Kris Sp.An Perawat instrumen : Suster Ina.
Operasi dimulai pukul 12.10 wib dan selesai pukul 13.00 wib
Teknik Operasi Penderita dibawa keruang operasi Pasien dibaringkan terlentang di meja operasi dan dilakukan
general anestesi Lapangan operasi diaspetik dan antiseptik dan ditutup
dengan doek steril Dilakukan fiksasi pada palpebra superior dan inferior OD Dilakukan pembebasan konjungtiva bulbi dan sklera 360 Dilakukan pembebasan kornea dari limbus Dilakukan kuretase dan pembersihan koroid sampai tidak ada
perdarahan Diberikan Antibiotik ke dalam bola mata Sklera dan konjungtiva dijahit dengan benang 6,0 absorben
dan 8,0 Diberikan injeksi deksametason : gentamisin 1 cc subkonjungtiva
Luka operasi ditutup dengan kasa steril.
Diagnosis Post Operasi : Post eviserasi OD Anophtalmia
Terapi post operasi Untuk terapi post operasi, pasien diberikan
Cefotaxim (Taxegram) 1 gram bolus intravena (iv) tiap 12 jam maksimal selama 7 hari. Tujuan pemberian cefotaxim adalah untuk mencegah terjadinya infeksi post operasi5. Diberikan juga ranitidin 20 mg bolus intravena tiap 12 jam. Tujuan pemberian rantidin adalah untuk menangani peningkatan asam lambung yang sering terjadi pada pasien post operasi akibat stress yang meningkat6. Dan diberikan juga anti perdarahan, asam tranexamat (plasminex) 500 mg tiap 12 jam selama maksimal 2 hari. Tujuan pemberian asam tranexmat adalah untuk mencegah perdarahan post operasi.7
Follow Up 15 gustus 2012 (24 jam post OP Eviserasi Bulbi)
Jam 06.00 WIB
Subyektif : Tidak ada keluhan Objektif :
KU/Kesadaran : TSS/CM
Vital sign : Nadi : 68 x/menit
Tensi : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
Suhu : Tidak dilakukan
OD : Luka bekas OP baik. Tidak ada pus
OS : Mata tampak tenang A : Post Eviserasi Bulbi OD
OD Anophtalmia P : Tidak boleh miring kanan
Follow Up 16 gustus 2012 Jam 06.00 WIB Subyektif : Tidak ada keluhan Objektif :
KU/Kesadaran : TSS/CMVital sign : Nadi : 72 x/menitTensi : 120/80 mmHgRR : 24 x/menitSuhu : Tidak dilakukan
OD : Luka bekas OP baik. Tidak ada pusOS: Mata tampak tenang
A : Post Eviserasi Bulbi OD OD Anophtalmia
P : Tidak boleh miring kanan Pasien boleh pulang. Kontrol 1 minggu
Resep Obat pulang:
Cravid ED fl 1 (Levo) :6x1tetes
Baquinor X (ciprofloksasin): 2x1 Tilflam X (tenoxicam) : 2x1 Matoflam X (Asthasanthin) :
2x1