Nindia Desita Rahmi

74
PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VII SMPN 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) OLEH NINDIA DESITA RAHMI NPM : 11210035 FAKULTAS : TARBIYAH PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF (IAIM) NU METRO LAMPUNG 1436 H/2015 M

description

Skripsi PAI

Transcript of Nindia Desita Rahmi

Page 1: Nindia Desita Rahmi

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VII SMPN 4

METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH

NINDIA DESITA RAHMI NPM : 11210035

FAKULTAS : TARBIYAH

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF (IAIM) NU

METRO LAMPUNG 1436 H/2015 M

Page 2: Nindia Desita Rahmi
Page 3: Nindia Desita Rahmi

ABSTRAK

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VII SMPN 4

METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

OLEH :

NINDIA DESITA RAHMI

NPM 11210035

Pergaulan bebas di kalangan remaja yang semakin tidak terkontrol, terutama

di lingkungan sekolah, sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai pergaulan bebas

siswa. Siswa sekarang mengenal istilah pergaulan bebas, mereka mengartikan

pergaulan bebas kalau kita bisa melakukan perbuatan yang tanpa batas. Padahal tidak

demikian, arti yang sesungguhnya kita hanya disarankan berteman dengan siapa saja

dan apabila tema melakukan penyimpangan jangan ditiru.

Dalam penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah Adakah Pengaruh

Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII

SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015? Dengan hipotesis yang penulis

ajukan adalah Ada Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015.

Sedangkan tujuan dan kegunaan penelitian diantaranya adalah : Untuk mengetahui

Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

Kelas VII SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Metro

yang berjumlah 34 siswa, dan guru fiqh ada satu orang.

Untuk meperoleh data-data yang diperlukan penulis menggunakan beberapa

metode diantaranya adalah Metode angket, metode observasi, metode wawancara,

dan dokumentasi. Setelah memperoleh data yang diperlukan penulis menganalisa data

tersebut dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat yaitu:

h

ho

f

ffX

2

2

Berdasarkan analisa data sebagai hasil penelitian, Ada Pengaruh Pergaulan

Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMPN 4

Metro Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dengan diperolehnya karena nilai 2

hitX yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai 2X tab interpretasi yang ada pada tabel baik pada taraf signifikansi 5 % maupun

taraf signifikansi 1 %, maka dengan demikian dapat disederhanakan menjadi 5.991 <

18,4 > 9.210.

Page 4: Nindia Desita Rahmi
Page 5: Nindia Desita Rahmi
Page 6: Nindia Desita Rahmi
Page 7: Nindia Desita Rahmi

RIWAYAT HIDUP

Nindia Desita Rahmi dilahirkan pada 16 September 1993 di Dusun Panca

Karsa Purna Jaya Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang Bawang, anak pertama

dari 2 bersaudara dari Perkawinan yang syah Bapak Tarlim dan Ibu Sayem.

Adapun riwayat pendidikan penulis:

1. SD Xaverius Dipasena Kecamatan Rawajitu Selatan dan berijazah tahun 2005

2. SMP Negeri 01 Banjar Agung Kecamatan Banjar Baru Kabupaten Tulang

Bawang dan berijazah tahun 2008

3. SMA Negeri 01 Pagar Dewa Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang

Barat dan berijazah tahun 2011

4. Kemudian Penulis berkesempatan melanjutkan SI di IAIM NU Metro Mengambil

Fakultas Tarbiyah sampai sekarang.

Page 8: Nindia Desita Rahmi

MOTTO

Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah

suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al Isra: 32)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, CV. Pustaka Agung Harapan, Jakarta,

2006, hal. 222

Page 9: Nindia Desita Rahmi

PERSEMBAHAN

Puji Syukur selalu terpanjatkan kehadirat Alloh SWT, Serta Sholawat dan

Salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rosululloh SAW.....

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah mengasuh dan mendidikku sejak kecil

dan selalu berdoa mengharapkan keberhasilanku.

2. Adikku (Rohmad Faizal) yang selalu menjadi penyemangat dalam studiku.

3. Seseorang yang nanti akan menjadi pendamping hidupku yang masih

dirahasiakan Allah SWT.

4. Bapak/Ibu Dosen Perguruan Tingi IAIM NU Metro Khususnya Prodi PAI

Fakultas Tarbiyah yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu

pengetahuan kepada saya selama ini.

5. Rekan-rekan dan Almamater IAIM NU Metro Lampung yang aku banggakan.

Page 10: Nindia Desita Rahmi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP HASIL

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VII SMPN 4 METRO

TAHUN PELAJARAN 2014/2015” ini tanpa ada halangan suatu apapun. Rahmat dan

salam mudah-mudahan senantiasa Allah tetapkan kepada Nabi Muhammad saw yang

telah menghantarkan umatnya kealam yang penuh barokah.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan selesai tanpa

ada bantuan dan bimbingan serta dorongan yang penulis terima. Oleh sebab itu

penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

moral maupun material terutama kepada:

1. Bapak Drs. Mispani Ramli, M.Pd.I selaku Rektor IAIM NU Metro Lampung

2. Bapak Drs. Abdul Jalil, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIM NU Metro

Lampung sekaligus sebagai pembimbing I

3. Ibu Hernisawati, M.Pd.I selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi ini.

4. Semua dosen yang telah turut membantu dan mendorong penyelesaian penulis

skripsi ini.

5. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan bantuan dalam penulisan

skripsi ini.

Page 11: Nindia Desita Rahmi

Penulis berharap mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

khususnya pada penulis.

Metro, Agustus 2015

Penulis

NINDIA DESITA RAHMI

NPM. 11210035

Page 12: Nindia Desita Rahmi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

NOTA DINAS .................................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Penegasan Judul ............................................................................. 1

B. Alasan Memilih Judul .................................................................... 4

C. Latar Belakang Masalah ................................................................. 5

D. Identifikasi Masalah ....................................................................... 10

E. Batasan Masalah............................................................................. 11

F. Rumusan Masalah .......................................................................... 11

G. Hipotesis ......................................................................................... 11

H. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 12

Page 13: Nindia Desita Rahmi

I. Metodologi Penelitian .................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 19

A. Pergaulan Bebas ............................................................................. 19

1. Pengertian Pergaulan Bebas ..................................................... 19

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Pergaulan Bebas ................ 20

3. Dampak Negatif Pergaulan Bebas ........................................... 21

B. Hasil Belajar ................................................................................... 25

1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 25

2. Kriteria Hasil Belajar ............................................................... 26

3. Tipe-tipe Hasil Belajar ............................................................. 28

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 30

B. Pendidikan Agama Islam ............................................................... 31

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................................... 31

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................ 33

3. Kurikulum Pendidikan Agama Islam ....................................... 36

C. Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar Siswa ............ 37

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ...................................................... 39

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ............................................. 39

1. Sejarah singkat berdirinya SMP Negeri 4 Metro ..................... 39

2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 4 Metro ............................ 41

3. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Metro .............. 43

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Negeri 4

Page 14: Nindia Desita Rahmi

Metro ........................................................................................ 45

5. Keadaan Siswa SMP Negeri 4 Metro....................................... 46

B. Data Variabel Penelitian ............................................................... 47

1. Data Tentang Pergaulan Bebas Siswa Kelas VII ..................... 47

2. Data Tentang Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

Kelas VII .................................................................................. 51

BAB IV ANALISA DATA ................................................................................ 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 58

A. Kesimpulan ................................................................................... 58

B. Saran ............................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: Nindia Desita Rahmi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Judul Skripsi ini adalah “PENGARUH PERGAULAN BEBAS

TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA

KELAS VII SMPN 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015”

Untuk menghindari adanya pemahaman yang tidak sama dengan skripsi

ini maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang digunakan.

1. Pengaruh

Pengaruh adalah “Daya yang ada atau timbul dari sesuatu benda, orang

yang turut menentukan watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”.2

Jadi yang dimaksud dengan pengaruh disini adalah efek yang

ditimbulkan oleh pergaulan bebas terhadap hasil belajar anak.

2. Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah “salah satu bentuk perilaku menyimpang yang

mana bebas yang dimaksud adalah melewati batas norma-norma.”3

Jadi, Pergaulan Bebas yang penulis maksud di sini adalah perilaku

siswa yang menyimpang yang melanggar norma-norma agama dan peraturan

2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,

Jakarta, 2005, hal. 849 3 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hal. 86

Page 16: Nindia Desita Rahmi

yang ada di sekolah. Pergaulan bebas dalam penelitian ini dibatas pada

pergaulan antar siswa dalam ruang lingkup sekolah.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah “pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.”4

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar yang

penulis maksud di sini adalah nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.

4. Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiah Daradjat dkk, pendidikan agama Islam adalah “usaha

berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta

menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life)”5

Jadi yang dimaksud Pendidikan Agama Islam dalam adalah bidang

studi yang diberikan kepada murid sekolah terutama yang berhubungan

dengan hasil belajar, dan kemudian setelah anak tersebut telah keluar dari

lembaga pendidikan dapat memahami dan mengamalkan serta menjadikan

sebagai jalan kehidupan ditengah keluarga dan masyarakat.

4 Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar & Pembelajaran: Pengembangan Wacana

dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2011, hal. 22 5 Zakiah Daradjat, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hal. 86

Page 17: Nindia Desita Rahmi

5. Siswa

Siswa atau anak didik adalah “salah satu komponen manusiawi yang

menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar”6 Siswa yang

dimaksud disini adalah murid, pelajar Kelas VIIII SMP Negeri 4 Metro

Kecamatan Metro Timur Kota Metro.

6. SMP Negeri 4 Metro

SMP Negeri 4 Metro adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama

Negeri yang terletak di Jalan Kemiri 15 A Kelurahan Iringmulyo Kecamatan

Metro Timur Kota Metro, Provinsi Lampung. Sama dengan SMP lainnya

yang ada di Indonesi, masa pendidikan sekolah di SMP Negeri 4 Metro yang

ditempuh dalam tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai kelas IX.

Sekolah ini terletak di jalan kedua Kawasan Pendidikan Kota Metro,

yang jaraknya 3 km dari pusat Kota Metro. Kondisi yang jauh dari hiruk

pikuk kehidupan kota sangat mendukung kegiatan belajar mengajar.

Pada tahun 2008 sekolah ini mendapatkan status Rintisan Skolah

Bertaraf Internasional (RSBI) dan menjalin kerjasama dengan Shelton

International College, Singapura pada tahun 2012. Namun, karena

penghapusan sistem RSBI yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia pada awal tahun 2013, maka sekolah ini kembali kepada

status semulanya, yaitu sekolah standar nasional, sama seperti sekolah-

6 Sardiman A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT.Rajawali Press, Jakarta, 2011,

hal. 111

Page 18: Nindia Desita Rahmi

sekolah bertaraf internasional lainnya di Indonesia. Sekolah ini juga telah

menggunakan Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2014/2015.

Di SMP Negeri 4 Metro terdapat sistem Pendidikan Berkarakter.

Selain siswa yang cerdas, mereka juga harus memiliki karakter yang baik.

Pendidikan Lingkungan Hidup juga dikembangkan di SMP Negeri 4 Metro.

Siswa harus memiliki kecintaan terhadap lingkungan yang sekarang ini

semakin rusak.

Berdasarkan pada uraian penegasan judul tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa judul skripsi di atas mengandung pengertian sebagai suatu

proses penelitian untuk mengungkapkan sejauhmana Pengaruh Pergaulan

Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII

SMPN 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul

“PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VII SMPN 4 METRO

TAHUN PELAJARAN 2014/2015”, diantaranya yaitu:

1. Pergaulan bebas di kalangan remaja yang semakin tidak terkontrol, terutama

di lingkungan sekolah, sehingga perlu dikaji lebih dalam mengenai pergaulan

bebas siswa.

Page 19: Nindia Desita Rahmi

2. Siswa sekarang mengenal istilah pergaulan bebas, mereka mengartikan

pergaulan bebas kalau kita bisa melakukan perbuatan yang tanpa batas.

Padahal tidak demikian, arti yang sesungguhnya kita hanya disarankan

berteman dengan siapa saja dan apabila tema melakukan penyimpangan

jangan ditiru.

3. Hasil Belajar anak dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: baik faktor

yang berasal dalam diri individu anak itu sendiri (Faktor internal) maupun

yang bersumber dari luar diri individu anak (faktor eksternal).

C. Latar Belakang Masalah

Penghidupan bangsa sangat erat hubungannya dengan tingkat pendidikan.

Pendidikan bukan hanya sekedar melestarikan dan meneruskan dari generasi ke

generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkannya.

Untuk itu perlu adanya peningkatan mutu dibidang pendidikan, sebab hanya

dengan pendidikan suatu masyarakat dapat mengikuti perkembangan zaman

dalam segala bidang kehidupan. Adapun usaha untuk meningkatkan mutu

pendidikan, disamping melalui jalur lembaga pendidikan formal di sekolah, juga

diperlukan adanya Pergaulan Bebas.

Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu

hal yang sangat penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi

generasi yang akan datang. Terutama bagi bangsa indonesia dalam mencapai

tujuan nasional dan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing

Page 20: Nindia Desita Rahmi

dengan bangsa lain. Berkaitan dengan masalah pendidikan telah disebutkan tujuan

nasional dalam undang-undang republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab II

pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuandan

membentuk watak serta peradapan bangsa dan martabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan

yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga yang demokratis serta tanggung jawab .7

Adapun menurut Abd Rahmat Sholeh, tujuan pendidikan adalah

“membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh,dan tunduk kepada tuhan yang

Maha Esa sarta menjauhi larangan-Nya. Sehingga dapat berbahagia lahir batin

dunia akherat.”8

Dewasa ini masyarakat cendrung menginginkan kesenangan duniawi saja,

tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat perbuatannya

tersebut. Terutama anak remaja sekarang. Mereka banyak menghabiskan waktu

untuk bersenang-senang tanpa ada batas. Ini akibat adanya pergaulan bebas yang

terjadi pada sekarang.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang

sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun

itulah yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan

anak remaja sekarang adalah seks bebas. Biasanya para remaja melakukan

perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba

7 Undang-undang Sikdiknas, UU RI No. 20 Th. 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 7

8 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2001 hal.99

Page 21: Nindia Desita Rahmi

sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang

melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.

Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan

bersama dengan pacar mereka.

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa

depan mampu meneruskan kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam

mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan

masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang

pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara

lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain, yang

dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS.

Pada umumnya masyarakat lebih cendrung mengejar kesenangan dunia

saja, padahal masih ada kesenangan yang tiada akhirnya yakni di surga. Tapi

mereka tidak mempedulikan hal itu, yang paling parah mereka malah

meniggalkan amalan-amalan mereka demi kesenagan mereka. Terutama anak

remaja sekarang yang suka mencoba sesuatu yang baru dan mereka senang

melakukannya tanpa memperhatikan dampaknya.

Anak remaja sekarang mengenal istilah pergaulan bebas, mereka

mengartikan pergaulan bebas kalau kita bisa melakukan perbuatan yang tanpa

batas. Padahal tidak demikian, arti yang sesungguhnya kita hanya disarankan

berteman dengan siapa saja dan apabila teman kita itu kelakuannya menyimpan

jangan kita tiru itulah arti yang sebenarnya.

Page 22: Nindia Desita Rahmi

Arti pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk

manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariaanya

membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu

pergaulan.

Arti lain pergaulan bebas adalah salah satu bentuk prilaku menyimpang

yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas norma-norma. Jadi

dapat disimpulkan dari pengertian diatas pergaulan bebas adalah prilaku manusia

yang menyimpang yang melanggar norma-norma agama dan tidak ada

batasannya.

Suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh guru dalam hal ini

adalah membentuk kepribadian siswa yang baik dan guru ikut berpengaruh dalam

pergaulan yang dilakukan oleh siswa agar tidak terpengaruh oleh pergaulan beba.

Hal ini sejalan dengan tuntunan dalam ajaran agama Islam, seperti firman Allah

SWT:

Page 23: Nindia Desita Rahmi

Artinya : (Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang

menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Kami telah

menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jatsiyah : 29)9

Dari ayat tersebut jelas bahwa setiap perilaku manusia akan dimintai

pertanggung jawabannya di hadapan Allah SWT, baik perbuatan yang buruk

maupun perbuatan yang baik. Untuk itu maka sebaiknya setiap manusia

harusselalu berusaha untuk berbuat amal kebaikan dan bergaul sesuai dengan

ajaran Islam.

“Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya”.10

Pendapat di atas menunjukkan bahwa hasil

belajar merupakan pencapaian siswa dalam hal penguasaan materi pelajaran.

Untuk mewujudkan pencapaian hasil belajar dihadapkan kepada berbagai factor,

baik intern maupun ekstern.

Masih rendahnya hasil belajar pendidikan agama Islam disebabkan oleh

masih dominannya skill menghafal daripada skill memproses sendiri pemahaman

suatu materi. Dari beberapa faktor yang sudah dijelaskan, faktor yang menjadi

faktor utama pada hasil belajar siswa yang rendah adalah faktor pergaulan bebas

di kalangan siswa. Kalangan siswa merupakan masa seorang anak memasuki

masa labil, banyak anak yang terjerumus dalam pergaulan bebas, baik perempuan

maupun laki-laki.

9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, CV. Pustaka Agung Harapan, Jakarta,

2006, hal. 722 10

Purwanto, Op. Cit., hal. 45

Page 24: Nindia Desita Rahmi

Berdasarkan pra survey yang penulis lakukan di SMP Negeri 4 Metro,

dihasilkan data tentang data Pergaulan Bebas dan Hasil Belajar anak. Hal itu

penulis tuliskan dalam bentuk tabel di bawah ini

Tabel 1

Data Pra Survey Tentang Pergaulan Bebas dan Hasil Belajar Siswa VII SMP

Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nama siswa Pergaulan

Bebas

Hasil

Belajar Keterangan

1 Amara Sarmaeda Cukup 80 Baik Sekali

2 Ameliya Nada Khana Baik 50 Kurang

3 Danang Sulistiyono Kurang 60 Cukup

4 David Ronaldi Kurang 50 Kurang

5 Dian Nisa Oktaviana Cukup 70 Baik

6 Farhan Setia Prayoga Kurang 70 Baik

7 Feby Pristicia Baik 60 Cukup

8 Fira Rizki Amalia Cukup 50 Kurang

9 Ibnu Putra Mustika Baik 70 Baik

10 M. Afdol Fatoni Kurang 60 Cukup

Sumber : Hasil Prasurvey Tanggal 10 Januari 2015

Kriteria prestasi belajar pendidikan agama Islam:

Nilai Angka : Huruf : Keterangan

80-100

70-79

60-69

50-59

0-49

:

:

:

:

:

A

B

C

D

E

:

:

:

:

:

Baik Sekali

Baik

Cukup

Kurang

Gagal11

D. Identifikasi Masalah

11

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. PT, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010 hal 223

Page 25: Nindia Desita Rahmi

Identifikasi masalah dalam skripsi ini adalah :

1. Pergaulan Bebas kalangan siswa kelas VII SMP Negeri 4 Metro yang semakin

tidak terkontrol oleh pihak sekolah berakibat pada hasil belajar siswa yang

menurun.

2. Hasil Belajar pendidikan agama Islam kelas VII SMP Negeri 4 Metro yang

masih rendah.

3. Pergaulan antar teman yang kurang memperhatikan sopan santun dalam

pergaulan.

E. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada:

1. Pergaulan bebas siswa di lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas SMP

Negeri 4 Metro.

2. Hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas

VII SMP Negeri 4 Metro.

F. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil

Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2014/2015?”

G. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto, “hipotesis adalah “hypo” yang artinya

„dibawah‟, “thesa” yang artinya yang artinya „kebenaran‟.

Page 26: Nindia Desita Rahmi

Hipotesis dapat diartikan sebagai “suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.”12

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Hipotesis adalah dugaan

sementara yang mungkin benar dan juga bisa salah. Dengan melihat latar

belakang masalah serta hasil pra survey dimana guru sudah berusaha

meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode yang sesuai,

dan alat peraga dan lain sebagainya.

Berdasarkan keterangan dan pemikiran diatas maka penulis merumuskan

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : Ada Pengaruh Pergaulan Bebas

Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP Negeri 4

Metro Tahun Pelajaran 2014/2015.

H. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian dalam ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pergaulan Bebas Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Metro

Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII

SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015.

12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta, 2006.hal.71

Page 27: Nindia Desita Rahmi

3. Untuk mengetahui Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2014/2015.

Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi bagi pihak pengelola

SMP Negeri 4 Metro dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukkan awal bagi penelitian lain yang berminat dalam

mengkaji permasalahan yang sama atau yang relevan dengan permasalahan

yang dibahas dalam skripsi ini.

3. Bagi penulis sendiri dalam upaya untuk mengembangkan kemampuan dan

pengetahuan yang diperoleh sekaligus pula dalam memenuhi salah satu syarat

guna menyelesaikan pendidikan program sarjana Strata Satu di IAIM NU

Metro Lampung pada Tahun Akademik 2014/2015.

I. Metodologi Penelitian

Sifat dan Jenis Penelitian

Sifat Penelitian

Penulis menggunakan penelitian Kuantitatif yaitu “sesuai dengan

namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya”.13

Jadi penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian Deskriptif

Kuantitatif yaitu Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun

13

Ibid, hal. 12

Page 28: Nindia Desita Rahmi

kecil dan mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas

tentang situasi social.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian dengan penggolongan berdasarkan sifat masalah

yaitu “Penelitian kancah atau lapangan (field research), yaitu sesuai

dengan bidangnya, maka kancah penelitian akan berbeda-beda tempatnya.

Penelitian pendidikan mempunyai kancah bukan saja di sekolah dapat

dikeluarga, di masyarakat, dipabrik, di rumah sakit, asal semuanya

mengarah tecapainya tujuan pendidikan”.14

Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di

SMP Negeri 4 Metro.

Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian yang dilakukan ini terhadap dua variabel yaitu:

1. Variable bebas atau sering disebut sebagai variable yang mempengaruhi,

variable bebas dari penelitian ini adalah: “Pergaulan Bebas”.

2. Variabel terikat, variable ini dapat pula disebut sebagai variable yang

dipengaruhi, variabel terikat dalam penelitian ini adalah dijabarkan dari

“Hasil Belajar anak”.

14

Ibid, hal. 10

Page 29: Nindia Desita Rahmi

Populasi dan Sampel

Populasi juga dapat diartikan keseluruhan objek yang ingin diteliti.

Oleh karena itu yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VII Di SMP Negeri 4 Metro yang berjumlah 336 orang.

Suharsimi Arikunto mengatakan “untuk sekedar ancer-ancer maka

apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih

besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.”15

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 336 siswa sedangkan sampel

dalam penelitian ini adalah 10 % × 336 siswa = 34 siswa kelas VII SMP

Negeri 4 Metro.

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi

Menurut Kartini Kartono, “Observasi ialah studi yang disengaja

dan sistematis tentang fenomena social dan gejala-gejala alam dengan

jalan pengamatan dan pencatatan”.16

Jadi observasi adalah sebuah studi yang disengaja dan sistematis

tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan

dan pencatatan.

Adapun jenis-jenis observasi dibagi menjadi dua yaitu :

15

Ibid., hal. 134 16

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosal, Mandar Maju, Bandung, 1996, hal.

157

Page 30: Nindia Desita Rahmi

a) Observasi partisipan. Yaitu suatu proses pengamatan bagian dalam

dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam

kehidupan orang-orang yang akan diobservasi

b) Observasi non partrispan, apabila observasi tidak ikut dalam

kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan

selaku pengamat. 17

Dari beberapa jenis observasi, penulis memakai observasi jenis

non partisipan yaitu suatu proses pengamatan dimana si obsevasi tidak

berkali-kali langsung mengadakan pengamatan atau ambil bagian dalam

kegiatan dan kehidupan yang diobservasi atau diteliti. Adapun penulis

menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang kondisi, sarana

dan prasarana serta fasilitas di SMP Negeri 4 Metro.

Metode Kuesioner

Kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.18

Prosedur yang digunakan adalah multiful choies, dengan tipe

pilihan sedangkan ketetapan pilihannya adalah sebagai berikut: a : 3, b : 2,

atau c :1. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui Pergaulan di

kalangan siswa dengan membagikan kuesioner kepada siswa.

17

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hal. 161-162 18

Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 151

Page 31: Nindia Desita Rahmi

Metode Interview

Metode interview merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.

Interview adalah “suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”.19

Metode ini adalah metode pokok dalam penelitian metode ini

penulis tujukan kepada Kepala SMP Negeri 4 Metro, guru Bimbingan dan

Konseling dan beberapa siswa SMP Negeri 4 Metro, sehingga diperoleh

data dan informasi tentang Pergaulan Bebas siswa.

Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau verbal yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.” 20

Dalam peneltian ini metode yang diambil adalah sebagai berikut :

sejarah berdirinya SMP Negeri 4 Metro, Struktur Organisasi SMP Negeri

4 Metro, Keadaaan penduduk SMP Negeri 4 Metro.

Metode Analisa Data

Setelah data terkumpul kemudian data tersebut diklasifisikan sesuai

dengan kebutuhan dan kelompoknya, kemudian dianalisa dan diolah untuk

19

S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hal. 113 20

Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal. 231

Page 32: Nindia Desita Rahmi

diambil suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa

statistic yang berbentuk kwantitatif untuk mengetahui peranan variabel bebas

terhadap variabel terikat, maka penulis menggunakan rumus Chi Kwadrat,

yaitu :

h

ho

f

ff2

2

Keterangan : 2 : Chi Kuadrat

of : Frekuensi yang diperoleh dari (diobservasi dalam) sampel.

hf : Frekuensi yang diharapkan dalam sample sebagai pencerminan dari

frekuensi yang diharapkan dalam populasi.21

21

Sutrisno Hadi, Statistika 2, Yogyakarta, Andi, 2004, hal. 259

Page 33: Nindia Desita Rahmi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pergaulan Bebas

1. Pengertian Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas berasal dari dua kata yang berdiri sendiri, yaitu

pergaulan dan bebas. “Pergaulan” berasal dari kata dasar “gaul” yang berarti

“hidup berteman (bersahabat)”. “Pergaulan” diartikan: “1) bergaul; 2)

kehidupan bermasyarakat”22

Sedangkan “bebas” berarti 1) lepas sama sekali (tidak terhalang,

terganggu dan sebagainya, sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat dan

sebagainya dengan leluasa); 2) lepas dari (kewajiban, tuntutan, perasaan takut

dan sebagainya); 3) tidak dikenakan (pajak, hukuman dan sebagainya); 4)

tidak terikat atau terbatas ol.eh aturan-aturan dan sebagainya; 5) merdeka

(tidak dijajah, diperintah atau tidak dipengaruhi oleh negara lain atau kekuatan

asing). 23

“Pergaulan bebas terjadi karena ketidakmampuan seseorang dalam

mengendalikan diri juga minimnya kontrol sosial masyarakat terhadap

pergaulan muda-mudi. Selain itu juga disebabkan dangkalnya pemahaman

akan arti cinta itu sendiri.”24

Jadi, pergaulan bebas adalah berteman tanpa batas, baik dalam

berbicara dan berperilaku dan sebagainya. Cinta yang dapat diatrikan

22

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,

2005, hal. 339 23

Ibid., hal. 118 24

Paryati Sudarman, Belajar Efektif di Perguruan Tinggi, Simbiosa, Bandung, 2004, hal. 124

Page 34: Nindia Desita Rahmi

kenikmatan jiwa, sebenarnya tidak hanya terbatas pada cinta erotis, yang

mendatangkan nafsu seks, tetapi mempunyai makna yang lebih luas. Misalnya

cinta orang tua kepada anak, cinta makhluk kepada Tuhannya, cinta Tuhan

kepada makhluk-Nya, cinta kepada sahabat, cinta kepada saudara, cinta ilmu,

cinta pekerjaan, cinta seorang guru kepada murid, cinta seorang murid kepada

guru, cinta suami pada istrinya dan bentuk cinta lainnya.

Bentuk-bentuk pergaulan bebas diantaranya adalah :

1) Kumpul kebo, yaitu pergaulan yang menjurus ke arah seksual antara jenis

kelamin yang berbeda tanpa adanya ikatan perkawinan.

2) Berpesta pora semalam suntuk tanpa pengawasan sehingga mudah

menimbulkan tindakan-tindakan yang kurang bertanggung jawab.

3) Keluyuran, pergi sendiri maupun kelompok tanpa tujuan, akan

menimbulkan perbuatan iseng yang negatif.25

Bentuk-bentuk pergaulan bebas yang biasa ada di kalangan siswa atau

para remaja adalah Berpesta pora semalam suntuk tanpa pengawasan sehingga

mudah menimbulkan tindakan-tindakan yang kurang bertanggung jawab dan

keluyuran, pergi sendiri maupun kelompok tanpa tujuan, akan menimbulkan

perbuatan iseng yang negatif

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Pergaulan Bebas

Problematika yang paling krusial yang dialami oleh banyak orang,

khususnya pelajar adalah berkaitan dengan cinta. Jatuh cinta, pacaran, patah

hati adalah siklus klasik, yang hampir semua oarang mengalaminya termasuk

siswa. Namun dalam kenyataannya, banyak juga siswa yang mengalami

25

Elfahmi Yaman, Pergaulan Islami, Tarsito, Bandung, 2008, hal. 17

Page 35: Nindia Desita Rahmi

hambatan belajar di sekolah hanya karena masalah cinta. Belajar di sekolah,

boleh bergaul, boleh dekat dengan siapa saja untuk memperoleh pendewasaan

diri.

Tidak hanya di dalam belajar yang sempit, tetapi di ruang yang jauh

lebih luas yaitu ruang kehidupan nyata. Tidak hanya untuk kematangan

intelektual, tetapi juga kematangan sosial. Namun yang perlu diwaspadai

dalam proses pencarian ini jangan sampai terjebak dalam pergaulan bebas.

Menurut Paryati Sudarman, bahwa faktor-faktor yang mempengarui pergaulan

bebas di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah sebagai berikut:

a. Terjadinya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan biasanya

dimulai dari adanya ketertarikan pria dan wanita dalam perjumpaan.

b. Timbulnya rasa ingin memiliki pada pasangan yang sedang bercinta.

Masing-masing akan membuktikannya, sampai mereka mengesampingkan

norma agama, hukum, adat, budaya, dan susila.

c. Setelah lepas kendali, muncul rasa menyesal dalam diri masing-masing,

merasa berdosa. Dan ketakutan akan terjadinya kehamilan selalu

menghantui keduanya. Ketakutan yang sangat mendalam, biasanya

dialami perempuan.26

Dari uraian di atas jelas, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pergalan bebas sangat kompleks. Namun demikian, faktor tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

internal berasal dari dalam individu yang meliputi emosi individu itu sendiri,

sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu,

misalnya pengaruh lingkungan sekitar.

26

Ibid., hal. 123-124

Page 36: Nindia Desita Rahmi

3. Dampak Negatif Pergaulan Bebas

Arus globalisasi ternyata semakin kompleks dan semakin intensif

pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Ini akibat dari berkembangnya media

yang menyebabkan informasi budaya dengan cepat, sehingga budaya tidak

lagi bersifat lokal, akan tetapi bersifat nasional dan internasional. Kondisi ini

akan sangat wawan bagi umat manusia, khususnya peserta didik yang sedang

berkembang. Di samping itu kemajuan zaman juga ditandai oleh kemajuan

IPTEK, implikasinya adalah perubahan pesat dalam banyak bidang kehidupan

masyarakat. Salah satu hal yang menggelisahkan adalah masalah moral.

Banyak orang merasa tidak punya pegangan lagi tentang norma

kebaikan, terutama di bidang-bidang yang paling dilanda perubahan pesat.

Norma-norma lama terasa tidak meyakinkan lagi atau bahkan dirasa usang

dan tidak dapat dijadikan pegangan sama sekali. Dalam situasi ini dibutuhkan

sikap yang jelas arahnya.

Di samping, pada kenyataannya masalah pendidikan akhlak, moral dan

budi pekerti juga menghadapi banyak tantangan makin serius di era global

dewasa ini. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang memang

dapat diakses bebas oleh masyarakat misalnya, justru memperparah keadaan

keterpurukan moral masyarakat.

Banyak ayat-ayat al-Qur‟an yang memberikan informasi dan petunjuk

tentang anjuran dalam bergaul, khususnya dalam memilih teman. Hal ini

sebagaimana Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 118 sebagai berikut:

Page 37: Nindia Desita Rahmi

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai

teman kepercayaanmu (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan

kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh telah nyata kebencian

dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat.

Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami) jika kamu

mengerti (QS. Ali Imran: 118)27

Dari ayat di atas dapat dipahami, bahwa tidaklah semua orang itu bisa

dijadikan sebagai teman karena terdapat larangan untuk menjadikan orang-

orang kafir dan Yahudi yang munafik sebagai teman jika memiliki sifat-sifat

yang terdapat dalam ayat tersebut, yaitu jika mereka selalu merusak dan

mengharapkan urusan umat Islam berada dalam kesulitan besar dan mereka

menampakkan kebencian mereka secara terang-terangan dengan mendustakan

para nabi dan kitab serta menganggap orang Islam sebagai orang yang bodoh

Berkaitan dengan hal ini, maka dalam bergaul dan berteman harus

memperhatikan siapa yang diajak berteman, bagaimana perilakunya, sehingga

anak remaja yang sedang dalam pertumbuhan banyak mengalami perubahan

fisik dan psikisnya. Terjadinya perubahan tersebut telah banyak menimbulkan

27

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, CV. Pustaka Agung Harapan,

Jakarta, 2006,, hal. 82

Page 38: Nindia Desita Rahmi

kebingungan di kalangan remaja itu sendiri, sebab pada situasi yang demikian

mereka mengalami gejolak emosi dan tekanan jiwa, sehingga mudah

menyimpang dari aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat

(Zulki, t.th. : 63). Dengan demikian, pada masa remaja ini, ia telah dibawa

untuk melakukan hal-hal yang negatif, misalnya pergaulan bebas, seks bebas,

narkoba dan lain sebagainya.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat Hasan Basri yang mengatakan

bahwa “teman memiliki kedudukan penting dalam kehidupan seseorang,

kadangkala dapat memberikan ketenangan dan kebahagiaan, tetapi tidak

jarang pula menjadi sumber penderitaan dan malapetaka dalam kehidupan

seseorang”28

Jadi, dari sini bisa diketahui bahwa seseorang harus hati-hati dalam

memilih teman bergaul karena pergaulan antara teman inilah yang banyak

menentukan corak kepribadian seseorang dengan mengubah akhlak seseorang

dari baik menjadi buruk atau sebaliknya. Akan tetapi memilih teman bergaul

itu tidak mudah. Dalam membina persahabatan yang saling menguntungkan,

maka memilih teman itu sangat sulit. Memang akan mudah mencari teman

bila seseorang tidak peduli dengan siapa teman itu, tidak peduli dengan

bagaimana tingkah lakunya, tidak peduli dengan konsekuensi-konsekuensi

yang akan diterima dan tidak peduli apakah natinya akan berakibat baik atau

akan buruk terhadap diri sendiri.

28

Basri, Etika Akhlak, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hal. 56

Page 39: Nindia Desita Rahmi

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Sebelum kita membahas tentang hasil belajar coba kita menguraikan

dulu tentang belajar dengan ini apabila siswa melakukan belajar dengan baik

pasti hasil dari belajarnya juga akan baik pula. Dengan ini belajar adalah

“tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagasi aspek, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam

pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan,

kebiasaan ataupun sikap”.29

Jadi belajar disini yang dilihar adalah proses

belajarnya apabila psoses belajarnya baik maka hasil belajar pun akan baik.

Menurut Winkel, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.”30

Sedangkan menurut Nana Sudjana disebutkan bahwa hasil belajar

adalah “perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang

luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris”.31

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah tingkat perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu yang

29

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hal.

85 30

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 45 31

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2011, hal. 3

Page 40: Nindia Desita Rahmi

berupa motivasi dan harap untuk berhasil dalam belajarnya. Dengan ini

penggunaan metode resitasi diharapkan meningkatnya hasil belajar siswa.

2. Kriteria Hasil Belajar

Untuk mengetahui kriteria hasil belajar diperlukan teknik evaluasi

belajar, sebagaimana dinyatakan oleh Ngalim Purwanto, bahwa penilaian itu

dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari

umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat

digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau

yang sudah berlangsung dilaksanakan

b. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data

atau informasi sampai di mana penguasaan atau pencapaian belajar siswa

terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu

tertentu.32

Sedangkan menurut Anas Sudijono bahwa terhadap hasil belajar

peserta didik ini mencakup:

a. Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-

tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran

yang bersifat terbatas;

b. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-

tujuan umum pengajaran.33

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa untuk mengukur hasil belajar itu dengan menggunakan teknik evaluasi

belajar, sedangkan penilaian atau evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu:

32

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Roesdakarya,

Bandung, 2006, hal. 26 33

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers, Jakarta, 2009, Hal. 30

Page 41: Nindia Desita Rahmi

a. Evaluasi Formatif yakni evaluasi yang dilaksanakan setiap selesai

dipelajari sutau unti pelajaran tertentu.

b. Evaluasi Sumatif yakni evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir

pengajaran suatu program atau jumlah unit pelajaran tertentu.

Untuk memberikan penelitian terhadap hasil belajar digunakan dua

teknik yaitu tes formatif dan tes sumatif. Hasil penilaian akan berbentuk

informasi yang bersifat kwalitas maupun yang bersifat kwantitas.

Berdasarkan teori di atas, untuk memberikan nilai yang akan

mencerminkan hasil belajar siswa akan dipergunakan dua macam penilaian

yaitu sebagai berikut:

a. Secara kualitas seperti: baik, cukup, kurang

b. Secara kuantitas yaitu: bentuk angka dari 0 – 100

3. Tipe-Tipe Hasil Belajar

Tipe hasil belajar diharapkan dapat dicapai siswa, penting diketahui oleh

kepala sekolah dapat merancang pengajaran secara tepat dan penuh arti.

Setiap proses belajar mengajar, keberhasilannya selalu diukur seberapa jauh

hasil belahar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi proses. Tipe hasil

belajar harus nampak pada tujuan pengajaran (Tujuan instruksional) sebab

tujuan itulah yang akan dicapai dalam proses belajar mengajar.

Tujuan pendidikan yang akan dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga

bidang, yaitu bidang kognitif (penguasaan intelektual), serta bidang

Page 42: Nindia Desita Rahmi

psikomotorik (kemampuan), keterampilan (berprilaku). Ketiganya tidak bisa

berdiri sendiri tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sesuai

denagn tujuan yang hendak dicapai, maka ketiganya harus nampak sebagai

hasil belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus

dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran.

Menurut Gegne dalam bukunya Nana Sujana ada lima kategori tipe hasil

belajar yaitu (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi

kognitif, (d) sikap dan keterampilan motoris.34

Sedangkan menurut Benyamin Bloom secara garis besar

mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni “ranah kopgnitif,

ranah efektif, ranah psikomotorik.”35

Karena dalam sistim pendidikan nasional rumus tujuan pendidikan, baik

tujuan kulikuler maupun tujuan tujuan instruksional menggunakan klasifikasi

hasil belajar dari Benyamin Bloom, maka pembahasan ini menurut yang

umum adalah:

1. Ranah Kognitif

a. Tipe hasil belajar: pengetahuan

b. Tipe hasil belajar: aplikasi

c. Tipe hasil belajar: Analisis

d. Tipe hasil belajar: Sintesis

e. Tipe hasil belajar: Operasional

f. Tipe hasil belajar : Pemahaman

g. Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah

pemahaman.

2. Ranah Afektif

34

Nana Sudjana, Op. Cit., hal. 22 35

Ibid, hal. 22

Page 43: Nindia Desita Rahmi

a. Reciving,

b. Responding (jawaban),

c. Valueing (Penilaian),

d. Organisasi,

e. Karakteristik nilai (interalisasi nilai),

3. Ranah Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak. Ada 6 tingkatan keterampilan, yaitu:

a. Gerakan Refleks (keterampilan pada gerak yang tidak sadar)

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan

c. Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motorik, dan lain-lain

d. Kemampuan dibidang fisik, mesalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketetapan.

e. Gerakan-gerakan skill, muali dari keterampilan sederhana pada

keterampilan yang kompleks

f. Kemampuan yang berkenaan denagn komunilasi seperti gerakan

ekspresif dan interpretatif 36

Tipe hasil belajar di atas tidak dapat berdiri sendiri, tetapi tetap

berhubungan antara satu dengan yang lainnya bahkan ada dalam kebersamaan

seseorang yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu

telah berubah pula sikap dan perilakunya.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap siswa, karena melalui belajar

mereka memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Dengan

demikian belajar berhubungan dengan perubahan dalam diri individu sebagai

hasil pengalamannya di lingkungan.

36

Ibid, hal. 22-31

Page 44: Nindia Desita Rahmi

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

kita bedakan menjadi dua macam:

a. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa, meliputi dua aspek yakni:

1) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas

ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang

atau tidak berbekas.

2) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.

Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya

dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:

a) Intelegensi Siswa

b) Sikap siswa

c) Bakat Siswa

d) Minat siswa

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri atas dua macam, yakni

sebagai berikut:

1) Lingkungan Sosial

2) Lingkungan Nonsosial37

Dari semua faktor di atas, dalam penelitian kali ini akan diarahkan

pada faktor eksternal yang di dalamnya guru menggunakan evaluasi dalam

pembelajaran yaitu menggunakan tes lisan untuk mengukur keberhasilan

belajar siswa itu sendiri.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

37

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2010, hal. 129-135

Page 45: Nindia Desita Rahmi

Mata pelajaran pendidikan agama Islam adalah

Upaya sadar dan terencana dalam menyiapakan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dari sisi

keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan akidah di satu sisi,

dan peningkatan toleransi serta saling menghormati penganut agama lain pada

sisi lain, dalam rangka mewujudkan persatuand an kesatuan bangsa. 38

Jadi yang dimaksud dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapakan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan.

Dengan demikian untuk meraih kesempurnaan akhlak, seorang harus

melatih diri dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang

harus berlatih dan membiasan diri berfikir dan berkehendak baik, serta

membiasakan dan mewujudkan pemikiran dan kehendak baiknya itu dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan cara demikian seseorang akan meraih

kesempurnaan akhlak, sebab akhlak seseorang bukanlah tindakan yang

direncanakan pada saat-saat tertentu, namun merupakan keutuhan kehendak.

Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Agama Islam adalah:

38

Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan

Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2011, hal. 49

Page 46: Nindia Desita Rahmi

Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan

ajaran agama Islam itui sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan

dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak. 39

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang

berlandaskan ajaran Islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk

mengembangkan potensi anak menuju perkembangan yang maksimal,

sehingga terbentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai Islam.

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari

bangunan yang menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya

bangunan itu. Pada suatu pohon dasar itu adalah akarnya. Fungsinya sama

dengan fundamen tadi, mengeratkan berdirinya pohon itu. Demikian fungsi

dari bangunan itu.

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai dasar

yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dapat ditinjau dari berbagai segi,

yaitu :

a. Dasar Yuridis/Hukum. Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari

perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan

dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal.

b. Segi Religius

39

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, hal. 86

Page 47: Nindia Desita Rahmi

Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari

ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah

Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya.

c. Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya,

manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat

dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak

tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana

dikemukakan oleh Zuhairini dkk bahwa : Semua manusia di dunia ini

selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama.40

Dasar pendidikan agama Islam ada dalam Al-Qur‟an dan As Sunnah.

Di dalam ayat Al Quran yang pertama kali turun adalah berkenaan di samping

masalah keimanan juga pendidikan. Allah berfirman :

زر ق ٱ ب بكر ق ب ٱ ب ق يٱ رر لرقر لذب لرقر ١ خر ب نر ر ٱ خر لرق ق زر ق ٱ ٢ مب ق عر بكر ق رر ور

زر م ٱ ر ق يٱ ٣ ق ل ر ب لذب ل ر ٤ لق رلر ب ٱ عر ب نر ر ٱ عر لر ق ق ا لر ق يرعق ٥ مر

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.41

Dari ayat di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa seolah-olah

Tuhan berkata hendaklah manusia meyakini adanya Tuhan Pencipta manusia

(dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh keyakinannya dan

memeliharannya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan dan

pengajaran.

Dalam sebuah hadits pun diriwayatkan bahwa :

40

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, PT.

Remaja Rosda Karya, Bandung, Cet. 2, 2005, hal. 132-133 41

Departemen Agama RI, Op. Cit., hal. 1970

Page 48: Nindia Desita Rahmi

ل هللا لو طري قا إل النة (رواه مسلم)ومن سلك طري قا ي لتمس فيو علما سه Artinya : ”Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah

akan memudahkan baginya jalan ke syorga.” (H.R. Muslim)42

Dari hadits di atas menunjukkan bahwa barang siapa saja yang

berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke

surga. Jadi menuntut ilmu itu wajib bagi siapa saja.

Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.43

Tujuan pendidikan Islam adalah ”menanamkan takwa dan akhlak serta

menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia berpribadi dan

berbudi luhur menurut ajaran Islam.”44

Fungsi tujuan adalah pertama, sebagai standar mengakhiri usaha,

kedua mengarahkan usaha, ketiga merupakan titik pangkal untuk

mencapai tujuan-tujuan lain, keempat membatasi ruang gerak usaha agar

kegiatan dapat terfokus pada apa yang di cita-citakan, kelima

mempengaruhi dinamika dari usaha itu, keenam memberi nilai (sifat) pada

usaha-usaha itu.45

Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu pendidikan

42

Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Bukhari Muslim, CV. Karya Utama, Surabaya, tt, hal. 30 43

Abdul Majid dan Dian Andayani, Op. Cit., hal. 135 44

H .M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2009. hal. 29 45

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2010, hal. 148

Page 49: Nindia Desita Rahmi

Islam, yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

yang melaksanakan pendidikan Islam.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan agama Islam adalah membimbing dan membentuk manusia

menjadi hamba Allah yang saleh, teguh imannya, taat beribadah dan

berakhlak terpuji. Jadi, tujuan pendidikan agama Islam adalah berkisar kepada

pembinaan pribadi muslim yang terpadu pada perkembangan dari segi

spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan social.

3. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Secara umum kurikulum diartikan sebagai ”suatu rencana yang

disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan

tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.”46

Pada tingkat Sekolah Dasar, pendidikan agama Islam diharapkan

siswa:

1) Mampu membaca al-Qur‟an dengan benar

2) Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, hari kiamat, dan qadha-

qadar

3) Terbiasa berperilaku dengan sifat terpuji, menghindari sifat-sifat tercela

dan bertatakrama dalam keidupan sehari-hari.

4) Mengenal rukun Islam dan mampu melaksanakan beribadah shalat, puasa,

zakat fitrah, dan zikir serta do‟a setelah shalat.47

Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan-ketentuan

yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Quran dan al-Sunnah /

46

S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hal. 5 47

Abdul Majid dan Dian Andayani, Op. Cit., hal. 147

Page 50: Nindia Desita Rahmi

al-Hadits Nabi Muhammad saw, (dalil naqli). Dengan melalui metode ijtihad

(dalil naqli) para ulama mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan

lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.

D. Hubungan Pergaulan Bebas dengan Hasil Belajar

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru

dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang

ditetapkan berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran agama islam

harus dijabarkan kedalam metode pembelajaran yang bersifat procedural.

Namun permasalahan sering kali dijumpai dalam pengajaran, terutama

pengjaran agama Islam. Pengajaran agama Islam adalah bagaimana menyajikan

materi kepada peserta didik secara baik, sehingga diperoleh hasil yang efektif dan

efesien serta sering ditemukannya kurangnya pemahaman pengajar terhadap

penerapan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan materi.

Dalam memasuki masa dewasa ini kita cendrung menginginkan

kesenangan duniawi saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan

akibat perbuatannya tersebut. Kita banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-

senang tanpa ada batas. Ini akibat adanya pergaulan bebas yang terjadi pada

sekarang.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang

sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun

Page 51: Nindia Desita Rahmi

itulah yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan

anak remaja sekarang adalah Seks Bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu

karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas,

mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka

bergerak dan ingin mencobanya. Merekapun melakukan hal itu dengan

pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.

Pada umumnya masyarakat lebih cendrung mengejar kesenangan dunia

saja, padahal masih ada kesenangan yang tiada akhirnya yakni di surga. Tapi

mereka tidak mempedulikan hal itu, yang paling parah mereka malah

meniggalkan amalan-amalan mereka demi kesenagan mereka. Terutama anak

remaja sekarang yang suka mencoba sesuatu yang baru dan mereka senang

melakukannya tanpa memperhatikan dampaknya.

Hasil belajar pada hakekatnya merupakan peroleh siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran. Di samping itu hasil belajar juga merupakan bentuk

perubahan dalam diri bagi individu. Nilai hasil belajar setiap bidang studi akan

membentuk unsur-unsur kelengkapan setiap pribadi individu siswa, misalnya

bidang studi akidah akhlak, akan membentuk penguasaan konsep yang berkaitan

Page 52: Nindia Desita Rahmi

dengan ibadah dan mu‟amalah, bidang studi keterampilan, maka akan terbentuk

skill siswa yang semakin berkembang dan demikian pula pada bidang studi

lainnya.

Page 53: Nindia Desita Rahmi

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya SMP Negeri 4 Metro

SMP Negeri 4 Metro berdiri menggantikan SKKP Negeri Metro yang

beralamatkan di Jalan Paria 15A Metro. Hal ini terjadi setelah adanya surat

keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :

0191/U/1980 tertanggal 11 Juli 1980, mengenai integrasi SKKP Negeri Metro

menjadi SMP Negeri 4 Metro.

Dalam Pengintegrasian SKKP Negeri Metro menjadi SMP Negeri 4

Metro, sarana dan prasarana Pendidikan SKKP Negeri Metro dan Dewan

Guru serta Staf Tata Usaha beralih status menjadi milik SMP Negeri 4 Metro.

Sedangkan yang menjadi Kepala Sekolah sejak SKKP Negeri Metro

diintegrasikan menjadi SMP Negeri 4 Metro adalah Ny. Nurmaida. Beliau

diangkat menjadi Kepala Sekolah sejak tahun 1973 sewaktu sekolah tersebut

masih bernama SKKP Negeri Metro. Beliau menjadi kepala Sekolah hingga

tahun 1992. Kemudian pada Tahun 1992 Ny. Nurmaida digantikan oleh Drs.

Haki Achyar. Pada tahun 1996 SMP Negeri 4 Metro digantikan nama

menjadi SLTP Negeri 4 Metro. Drs. Haki Achyar menjadi Kepala SLTP

Negeri 4 Metro hingga bulan Agustus 1998. Kemudian digantikan oleh Drs.

Supriyadi. Beliau menjadi Kepala SLTP Negeri 4 Metro hingga bulan April

Page 54: Nindia Desita Rahmi

2002. Kemudian digantikan oleh Bapak Sunanto,S.Pd hingga tahun 2004,

kemudian diganti oleh Ibu Sri Rahayu, S.Pd. sampai 2010 dan dilanjutkan

oleh Bapak ST. Riyanto Suwarno, S.Pd. Dan pada April 2015, ST. Riyanto

Suwarno, M.Pd digantikan oleh Fatimah, S.Pd, dan menjabat sebagai kepala

sekolah SMP Negeri 4 Metro hingga saat ini.

SMP Negeri 4 Metro (dikenal dengan Nepatro atau D’Lafour ),

merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terletak di

Jalan Kemiri 15 A Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota

Metro, Provinsi Lampung. Sama dengan SMP lainnya yang ada di

Indonesia,masa pendidikan sekolah di SMP Negeri 4 Metro di tempuh dalam

tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX.

Sekolah ini terletak di jalan kedua Kawasan Pendidikan Kota Metro,

yang jaraknya 3 km dari pusat Kota Metro. Kondisi yang jauh dari hiruk

pikuk kehidupan kota sangat mendukung kegiatan belajar mengajar.

Pada tahun 2008, sekolah ini mendapatkan status Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional (RSBI) dan menjalin kerjasama dengan Shelton

International College, Singapura pada tahun 2012. Namun, karena

penghapusan system RSBI yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia pada awal tahun 2013, maka sekolah ini kembali kepada

status semulanya, yaitu sekolah standar nasional, sama seperti sekolah-

sekolah bertaraf internasional lainnya di Indonesia. Sekolah ini juga telah

menggunakan Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2013/2014.

Page 55: Nindia Desita Rahmi

Di SMP Negeri 4 Metro terdapat sistem Pendidikan Berkarakter.

Selain siswa yang cerdas, mereka juga harus memiliki karakter yang baik.

Pendidikan Lingkungan Hidup juga dikembangkan di SMP Negeri 4 Metro.

Siswa harus memiliki kecintaan terhadap lingkungan yang sekarang ini

semakin rusak.

2. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Metro

VISI

Unggul Berbasis Teknologi informasi, komunikasi berdasarkan Imtaq,

Berwawasan Global Dan Berbudaya Lingkungan

MISI SMP Negeri 4 Metro

a. Tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) prcaktif dan

adaptif serta Kurikulum 2013 yang mengembangkan keseimbangan antara

pengembangan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja

sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik

b. Terwujudkan pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM)

c. Mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam

pengelolaan kelembagaan sekolah dan berupaya mencapai standar ISO

9001 (2008)

d. Menjalin kerjasama dengan sekolah Bertaraf Internasional

e. Terwujudnya pengembangan administrasi sekolah dan pelayanan prima

Page 56: Nindia Desita Rahmi

f. Terwujudnya jaringan kerja dengan komite sekolah, dunia usaha, alumni,

instansi terkait, Bank Nasional dan lembaga – lembaga lain

g. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan sesuai dengan

tuntutan kemajuan zaman

h. Melaksanakan pembinaan kesiswaan secara intensif melalui kegiatan

OSIS dan ekstra kurikuler untuk mendorong peningkatan prestasi siswa di

bidang non akademik bertaraf internasional

i. Mengembangkan fasilitas Internet untuk pembelajaran berwawasan

Global dan mewujudkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi

j. Mengembangkan sekolah menuju ketercapaian SPM (Standar Pelayanan

Minimum) dan mengembangkan sekolah bertaraf Internasional

k. Melaksanakan pengembangan SDM pendidik dan tenaga kependidikan

l. Meningkatkan mutu proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif

dan inovatif

m. Mengembangkan standar pencapaian ketuntasan belajar dan standar

kelulusan siswa bertaraf internasional

n. Mewujudkan pengembangan kegiatan kepribadian berakhlak mulia

o. Melaksanakan pengembangan kegiatan keagamaan dan pembinaan budi

pekerti

p. Melaksanakan pengembangan kegiatan di bidang penataan lingkungan

sehat serta penataan lingkungan hidup

Page 57: Nindia Desita Rahmi

q. Mewujudkan lingkungan sekolah sehat, bersih, asri, aman dan nyaman

serta tidak terjadinya pencermaan

r. Melestarikan lingkungan dan alam sekitar dari pencemaran

s. Melaksanakan proses pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar

3. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Metro

Berbagai sarana dan prasarana dimiliki SMP Negeri 4 Metro untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar, antara lain sebagai berikut :

a. Ruang Kelas yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, proyektor,

televise, computer dan pelantang di setiap kelasnya.

b. Masjid An-Nashr.

c. Perpustakaan yang dilengkapi dengan computer untuk membuka situs –

situs pendidikan

d. Laboratorium Sains

e. Laboratorium Matematika

f. Laboratorium Bahasa

g. Laboratorium PTD ( Pendidikan Teknologi Dasar )

h. Laboratorium Komputer

i. Laboratorium Seni

j. Ruang Kepala Sekolah

k. Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Page 58: Nindia Desita Rahmi

l. Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

m. Ruang Guru

n. Ruang Tata Usaha ( TU )

o. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS )

p. Ruang OSIS

q. Ruang Multimedia

r. Ruang Ekstrakurikuler

s. Ruang Satgas Anti – Narkoba

t. Ruang Bimbingan Konseling

u. Ruang Rohani Kristen

v. Botanical Research Center

w. TOGA

x. Meeting Room

y. Wi-Fi disetiap sudut sekolah

Page 59: Nindia Desita Rahmi

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Negeri 4 Metro

Tabel 2

Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Negeri 4 Metro

No NAMA JABATAN

1 Fatimah, S.Pd Kepala Sekolah

2 ST. Riyanto Suwarno, M.Pd Guru

3 Eny Sukartini, S.Pd Guru

4 Bambang Waluyo, M.Pd Waka Kesiswaan

5 Drs. Miwarni Guru

6 Dra. Hotimah Guru

7 Yurizal, S.Pd Guru

8 Dwi Budi Hastuti, S.Pd Kepala Lab. Matematika

9 Fitri Aprilati Asih, S.Pd Guru

10 Noor Saniyah, S.Pd Guru

11 Laila Mutiah, S.Pd Guru

12 Sri Endang Sugiarti, S.Pd Guru

13 Mubaliqin, S.Pd Waka Sarpras

14 Suhardi, S.Pd Guru

15 Sudaryati Kepala Lab. keterampilan

16 Rustinawati, S.Pd Guru

17 Suwarni, S.Pd Guru

18 Haryati, S.Pd Guru

19 Netti Herawati, S.Pd Guru

20 Dewi Paulina Sari, S.Pd Guru

21 Manoni Yuliatuni, S.Pd Waka Kurikulum

22 Sumarni, S.Pd.I Guru

23 Sri Endang Supriyatun, S.Pd Kepala Perpustakaan

24 Drs. Pairin Guru

25 Hartono, S.Pd Kepala Lab.IPA

26 Ratminingsih, S.Pd Guru

27 Yeniar Ferti,S.Pd Guru

28 Ani Rosa, S.Pd Guru

29 Eni Zuriati, S.Pd Guru

30 Supriyono, S.Pd Guru

31 Ismanto, S.Pd Guru

32 Agus Supriyanto,S.Pd Kepala Pengembang Adiwiyata

33 Anita Esterlina, S.Pd Guru

34 Ruliana Sofia, S.Pd Guru

Page 60: Nindia Desita Rahmi

35 Aria Septi Anggaria, M.Pd Waka Kesiswaan

36 Martono, S.Pd Guru

37 Sulistiyo Rini, S.Pd Guru

38 Puji Astuti, S.Pd Guru

39 Peni Jiwastiti, S.Pd Guru

40 Sri Rahayuningsih, S.Pd Guru

41 Sri Murdoko, S.Sn Kepala Sanggar Tari

42 Sugiono, S.Kom Guru

43 Desnawati, S.Pd Guru

44 Rodiyansyah, S.Pd Guru

45 Theresia Lisu D, S.Pd Kepala Lab. Bahasa

46 Masitoh, S.Pd Guru

47 Eryttrina, S.S Guru

48 Budi Hernawan, S.Si Guru

49 Y. Edi Wibowo, S.Th Guru

50 Fitri Ayum Sari, S.S Guru

51 Urat Tamiara P, S.Pd Guru

52 Hermiati, S.Pd Guru

53 Samsul Efendi ,ST Sekretaris Pengembang

Adiwiyata

54 Syamsul Qomar, S.Pd Guru

55 Purwanto, S.Pd Guru

56 Listiyo Prastiwi, S.Pd Guru

57 Agus‟an Ketua Staff TU

58 Mursid Sekretaris Perpustakaan

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 4 Metro

5. Data Siswa SMP Negeri 4 Metro

Tabel 3

Data Siswa SMP Negeri 4 Metro

Tahun Pelajaran 2014/2015

KELAS L P JUMLAH SISWA

VII A 7 21 28

VII B 11 17 28

VII C 7 21 28

VII D 12 16 28

VII E 14 14 28

VII F 12 17 29

VII G 13 15 28

Page 61: Nindia Desita Rahmi

VII H 12 15 27

JUMLAH 88 136 224

VIII A 11 12 23

VIII B 9 15 24

VIII C 10 14 24

VIII D 10 14 24

VIII E 9 14 23

VIII F 11 13 24

VIII G 10 14 24

VIII H 11 13 24

JUMLAH 81 109 190

IX A 10 15 25

IX B 6 16 22

IX C 6 19 25

IX D 8 16 24

IX E 10 13 23

IX F 8 14 22

IX G 12 13 25

IX H 9 14 23

JUMLAH 69 120 189

JUMLAH

TOTAL 238 365 603

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 4 Metro

B. Data Variabel

1. Data Tentang Pergaulan Bebas

Untuk mengetahui data mengenai pergaulan bebas yang digunakan

oleh guru pendidikan Agama Islam di kelas VII SMP Negeri 4 Metro maka

penulis membagikan anget kepada responden yaitu siswa.

Penulis memasukkan kepada table dengan menggunakan skor

penilaian dan rincian sebagai berikut :

1. Untuk yang memilih alternative jawaban a skor 3

Page 62: Nindia Desita Rahmi

2. Untuk yang memilih alternative jawaban b skor 2

3. Untuk yang memilih alternative jawaban c skor 1

Berikut ini penulis kemukakan hasil nilai angket dalam sebuah tabel

berikut ini:

Tabel 6

Data Angket Tentang Pergaulan bebas di Kelas VII SMP Negeri 4 Metro

Tahun Pelajaran 2014/2015

No Responden Item Jawaban

Jumlah Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Amara Sarmaeda 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

2 Ameliya Nada K 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 27 Baik

3 Danang Sulistiyono 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 24 Cukup

4 David Ronaldi 3 3 2 3 2 1 2 3 3 2 24 Cukup

5 Dian Nisa Oktaviana 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

6 Farhan Setia P. 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 18 Kurang

7 Feby Pristicia 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 26 Cukup

8 Fira Rizki Amalia 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 Kurang

9 Ibnu Putra M. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

10 M. Afdol Fatoni 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 Baik

11 Endang Yulia 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 25 Baik

12 Annisa Dwi L. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

13 Rika Rahmawati 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 24 Cukup

14 Meta Khoirotun 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28 Baik

15 Siti Rohyani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

16 Khoirul Amri 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 27 Baik

17 Bagus Jumono 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

18 Nrul Siti Fadilah 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28 Baik

19 Nuri Qurrota A. 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28 Baik

20 Sugiyarti 1 2 3 2 3 1 3 3 3 2 23 Cukup

21 Nur Fitriyana 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

22 Sumarmi 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 Baik

23 Safitri Delina 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

24 Safitri Mukarom 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 27 Baik

25 Eka Lestari 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28 Baik

26 Andi Prasetyo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

27 Kuswanto 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 23 Cukup

Page 63: Nindia Desita Rahmi

28 Andi Subara 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 27 Baik

29 Reno Sugandi 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 Baik

30 Sandi Supriyanto 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 21 Kurang

31 Teguh Prakoso 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

32 Reni Aprilia 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23 Cukup

33 Dwi Prasetyo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik

34 Andi Bagaskara 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28 Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, yang mendapat kriteria :

a. Baik 27-30 sebanyak 24 siswa

b. Cukup 23-26 sebanyak 8 orang

c. Kurang 18-22 sebanyak 3 siswa

Berdasarkan data di atas kemudian dicari interval kelasnya dengan

rumus :

K

NRNTI

=

3

1830 = 4

3

12

I : Interval

NT : Nilai Tertinggi

NR : Nilai Terendah

K : Kategori/Kelas

Tabel 7

Distribusi Frekuensi tentang Pergaulan bebas di Kelas VII SMP Negeri 4

Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Interval Frekuensi Kategori Persen

1.

2.

27-30

23-26

24

8

Baik

Cukup

70,58 %

23,59 %

Page 64: Nindia Desita Rahmi

3. 18-22 3 Kurang 8,82 %

JUMLAH 34 - 100 %

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat penulis jelaskan

sebagai berikut :

1) Jumlah sampel yang memperoleh skor nilai 27-30 sebanyak 24 orang atau

mencapai 70,58 % dengan kategori baik

2) Jumlah sampel yang memperoleh skor 23-26 sebanyak 8 orang atau

mencapai 23,59 % dengan kategori cukup

3) Jumlah sampel yang memperoleh skor 18-22 sebanyak 3 orang atau

mencapai 8,82 % dengan kategori kurang

Jadi dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas yang termasuk kategori

baik ada 24 siswa atau70,58 %. Cara mengatasi pergaulan bebas di kalangan

remaja yaitu :

1. Mengisi waktu kosong dengan kegiatan positif

2. Cara bergaul, harus memilih teman

3. Orang tua lebih akrab dengan anak

4. Lingkungan sekolah yang mempengaruhi.

5. Membatasi waktu siswa keluar rumah

6. Dilarang pacaran

7. Pengamanan sekolah

Page 65: Nindia Desita Rahmi

2. Data Tentang Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII

SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

Selanjutnya untuk mengetahui data mengenai hasil belajar siswa kelas

VII SMP Negeri 4 Metro dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam,

yaitu diambil dari hasil nilai ulangan harian. Berikut ini penulis kemukakan

hasil nilai siswa kelas VII mata pelajaran pendidikan Agama Islam dalam

sebuah tabel berikut ini:

Tabel 8

Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP

Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nama Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam Keterangan

1 Amara Sarmaeda 55 Kurang

2 Ameliya Nada Khana 50 Kurang

3 Danang Sulistiyono 70 Baik

4 David Ronaldi 60 Cukup

5 Dian Nisa Oktaviana 68 Cukup

6 Farhan Setia Prayoga 55 Kurang

7 Feby Pristicia 78 Baik

8 Fira Rizki Amalia 75 Baik

9 Ibnu Putra Mustika 75 Baik

10 M. Afdol Fatoni 55 Kurang

11 Endang Yulia 65 Cukup

12 Annisa Dwi L. 50 Kurang

13 Rika Rahmawati 75 Baik

14 Meta Khoirotun 75 Baik

15 Siti Rohyani 75 Baik

16 Khoirul Amri 75 Baik

17 Bagus Jumono 55 Kurang

18 Nrul Siti Fadilah 70 Baik

19 Nuri Qurrota A. 65 Kurang

20 Sugiyarti 70 Baik

21 Nur Fitriyana 55 Kurang

22 Sumarmi 60 Cukup

Page 66: Nindia Desita Rahmi

23 Safitri Delina 55 Kurang

24 Safitri Mukarom 78 Baik

25 Eka Lestari 75 Baik

26 Andi Prasetyo 75 Baik

27 Kuswanto 50 Kurang

28 Andi Subara 60 Cukup

29 Reno Sugandi 50 Kurang

30 Sandi Supriyanto 60 Cukup

31 Teguh Prakoso 50 Kurang

32 Reni Aprilia 70 Baik

33 Dwi Prasetyo 65 Cukup

34 Andi Bagaskara 55 Kurang

Dengan indikator :

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, yang mendapat kriteria :

a. Baik 75-80 sebanyak 15 siswa

b. Cukup 60-74 sebanyak 7 orang

c. Kurang > 55 sebanyak 13 siswa

Jadi dapat disimpulkan bahwa anak yang memiliki hasil belajar yang

baik berjumlah 15 siswa atau 43 %, anak yang memiliki hasil belajar yang

cukup berjumlah 7 siswa atau 20 % dan anak yang memiliki hasil belajar yang

kurang berjumlah 13 siswa atau 37 %. Maka hasil belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan Agama Islam dengan jumlah 15 siswa atau 43 %

termasuk dalam kategoi baik.

Page 67: Nindia Desita Rahmi

BAB IV

ANALISA DATA

Di dalam bab ini telah dikemukakan bahwa data untuk melihat ada tidaknya

Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

Kelas VII SMPN 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015 ini dengan menggunakan

rumus Chi Kwadrat dengan rumus :

h

ho

f

ffX

2

2

Keterangan :

2X : Chi Kuadrat

of : Frekuensi yang diperoleh observasi dalam sample

hf : Frekuensi yang diharapkan dalam sample pencerminan dari frekuensi

yang dharapkan dalam populasi.

Dengan berdasarkan tabel pergaulan bebas terhadap hasil belajar siswa, maka

dapat diperoleh data frekuensi yang diobservasi (fo) yaitu :

Page 68: Nindia Desita Rahmi

Tabel 9

Data Hasil Pergaulan Bebas Dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Siswa Kelas VII SMPN 4 Metro Tahun Pelajaran 2014/2015

No Variabel Penelitian Kategori Total

1 Pergaulan Bebas Baik Cukup Kurang 34 = rN

24 8 3

2 Hasil belajar PAI Baik Cukup Kurang 34 = rN

15 7 13

Jumlah 39 = CN 15 = CN 16 = CN 68

Langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-angka di atas dalam

sebuah tabel untuk memperoleh harga Chi Kuadrat hitungnya. Adapun tabel

tersebut adalah :

Tabel 10

Perhitungan Memperoleh Harga Chi Kuadrat

No of

N

rCf NN

h

( of - hf ) 2ho ff

h

ho

f

ff2

1 24 5.19

68

3439

-4,5 20,25 0,84

2 8 5.7

68

3415

-0,5 0,25 0,03

3 3 8

68

3416

5 25 8,33

4 15 5.19

68

3439

-4,5 20,25 0,84

5 7 5.7

68

3415

-0,5 0,25 0,03

6 13 8

68

3416

5 25 8,33

Page 69: Nindia Desita Rahmi

Jumlah 68

h

h

f

ff2

0

4,18

Dari perhitungan di atas, diperoleh harga Chi Kuadrat hitung ( 2X hit)

sebesar 18,4.

Kemudian Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai 2X tab

Ha : Ada Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam Siswa Kelas VII SMPN 4 Metro Tahun Pelajaran

2014/2015.

Setelah diketahui harga Chi Kuadrat hitungnya, maka harga Chi Kuadrat

hitung tersebut dikonsultasikan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Db = (c-1) (r-1)

Keterangan:

c = jumlah kolom

r = jumlah baris

Db = (c-1) (r-1)

= (3 – 1) (2 – 1)

= (2) (1)

= 2

Dengan menggunakan db sebesar 2, maka dapat diperoleh harga Chi

Kuadrat tabel ( 2X tab) sebagai berikut :

Page 70: Nindia Desita Rahmi

- pada taraf signifikan 5 % diperoleh harga Chi Kuadrat ( 2X tab) = 5.991

- pada taraf signifikan 1 % diperoleh harga Chi Kuadrat ( 2X tab) = 9.210

Karena nilai 2

hitX yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar jika

dibandingkan dengan nilai Chi Kuadrat yang ada pada tabel baik pada taraf

signifikansi 5 % maupun taraf signifikansi 1 %, maka dengan demikian dapat

disederhanakan menjadi 5.991 < 18,4 > 9.210.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada Pengaruh Pergaulan

Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMPN 4

Metro Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan demikian hipotesis alternative diterima

dan hipotesis nihil ditolak.

Page 71: Nindia Desita Rahmi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis memperhatikan kondisi di lapangan, meneliti, menganalisa

dan mengolah data, sebagai bukti diterima dan ditolaknya hipotesa penulis, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Ada Pengaruh Pergaulan

Bebas Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMPN 4

Metro Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dengan diperolehnya karena

nilai 2

hitX yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar jika dibandingkan

dengan nilai 2X tab interpretasi yang ada pada tabel baik pada taraf signifikansi

5 % maupun taraf signifikansi 1 %, maka dengan demikian dapat disederhanakan

menjadi 5.991 < 18,4 > 9.210. Untuk mengatasi pergaulan bebas dapat dilakukan

dengan cara :

1. Mengisi waktu kosong dengan kegiatan positif

2. Cara bergaul, harus memilih teman

3. Orang tua lebih akrab dengan anak

4. Lingkungan sekolah yang mempengaruhi.

5. Membatasi waktu siswa keluar rumah

6. Dilarang pacaran

7. Pengamanan sekolah

Page 72: Nindia Desita Rahmi

B. Saran-Saran

1. Bagi para siswa SMP Negeri 4 Metro hendaknya selalu aktif dan patuh dalam

mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan cara bersikap yang baik,

disiplin, tekun dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, serta berusaha

untuk meningkatkan prestasi belajar sebagaimana yang menjadi harapan para

guru lebih-lebih orang tuanya di rumah.

2. Bagi para guru SMP Negeri 4 Metro hendaknya lebih disiplin lagi dalam

melakukan pengajaran. Maka sebagai pendalaman pengetahuan agama dengan

kegiatan dilakukan di luar jam sekolah akan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

3. Dukungan dari semua unsur sekolah dan wali murid hendaknya turut serta

dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan dukungannya kepada

siswa agar giat belajar sehingga dapat meningkatkan pengamalan ajaran

agama Islam untuk menjadi seorang muslim yang kaffah.

Page 73: Nindia Desita Rahmi

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, PT.

Remaja Rosda Karya, Bandung, Cet. 2, 2005

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2001

Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan

Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta, 2011

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers, Jakarta, 2009

Arifin, H .M. Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2009

Basri, Etika Akhlak, Rineka Cipta, Jakarta, 2000

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, CV. Pustaka Agung Harapan,

Jakarta, 2006

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 2005

Elfahmi Yaman, Pergaulan Islami, Tarsito, Bandung, 2008

Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Bukhari Muslim, CV. Karya Utama, Surabaya, tt

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosal, Mandar Maju, Bandung, 1996

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2009

Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar & Pembelajaran: Pengembangan

Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, Ar-Ruzz

Media, Jogjakarta, 2011

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. PT, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010

____________, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2010

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, 2011

Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2009

Page 74: Nindia Desita Rahmi

_________. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta, 2011

_________. Sosiologi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2010

Ngalim Purwanto, M. Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja

Roesdakarya, Bandung, 2006

Paryati Sudarman, Belajar Efektif di Perguruan Tinggi, Simbiosa, Bandung, 2004

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2010

Sardiman A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT.Rajawali Press,

Jakarta, 2011

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta, 2006

Sutrisno Hadi, Statistika 2, Yogyakarta, Andi, 2004

Undang-undang Sikdiknas, UU RI No. 20 Th. 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2009

Zakiah Daradjat, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2009