Neurodermatitis Dokga UPN

download Neurodermatitis Dokga UPN

of 19

description

v

Transcript of Neurodermatitis Dokga UPN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Neurodermatitis atau yang lebih dikenal dengan liken simpleks kronis adalah penebalan kulit dengan garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai kulit batang kayu (likenifikasi) yang timbul secara sekunder akibat garukan atau gosokan berulang dalam waktu yang cukup lama. Liken simpleks kronis bukan merupakan proses primer melainkan sekunder ketika seseorang mengalami sensasi gatal (pruritus) pada daerah kulit spesifik dengan atau tanpa kelainan kulit yang mendasari sehingga mengakibatkan trauma mekanis yang berakhir pada likenifikasi.Frekuensi pada populasi secara umum masih belum diketahui. Pada sebuah studi, 12% pasien geriatric dengan keluhan kulit yang gatal memiliki liken simpleks kronis. Tidak ada perbedaan frekuensi dalam hal ras, namun beberapa ahli mengatakan bahwa liken simpleks kronis lebih umum pada orang Asia dan Afrika-Amerika. Liken simpleks kronis lebih sering mengenai perempuan daripada laki-laki. Liken nuchae adalah bentuk liken simpleks kronis yang terdapat pada bagian leher belakang dan hampir secara eksklusif terjadi pada wanita. Liken simpleks kronis terjadi sebagian besar pada usia 30-50 tahun. Tidak ada kematian yang disebabkan oleh liken simpleks kronis. Intensitas gatal pada liken simplek kronis adalah ringan hingga sedang, namun gatal yang paroksismal dapat terjadi dan hal ini hanya dapat diatasi oleh pasien dengan garukan atau gosokan dengan intensitas sedang hingga berat. Gatal biasanya dikatakan lebih parah pada saat periode dimana pasien tidak ada aktivitas, seperti pada waktu tidur dan pada saat malam. Sentuhan dan stress emosional juga dapat memicu gatal. Gangguan secara langsung akibat lesi pada liken simpleks kronis dirasa sedikit oleh pasien; pasien lebih mengeluhkan menurunnya kualitas tidur yang mempengaruhi fungsi motorik dan mental. Lesi pada liken simpleks kronis dapat terinfeksi secara sekunder akibat ekskoriasi yang terjadi akibat garukan.

B. TUJUAN TUJUAN UMUM

Angka kekerapan terjadinya neurodermatitis pada usia di atas 30 tahun menurun dengan penanganan yang tepat dan menyeluruh. TUJUAN KHUSUS :

a. Terlaksananya pendekatan kedokteran keluarga pada pasien yang mengalami neurodermatitis serta faktor-faktor penyerta lain dalam keluarga.b. Mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal penyebab terjadinya neurodermatitis. c. Mencari solusi yang tepat dalam pemecahan masalah-masalah kesehatan keluarga pasien khususnya berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien.

C. MANFAAT Manfaat bagi mahasiswaa. Melatih mahasiswa/i melakukan pendekatan kedokteran keluarga yang dapat diterapkan pada praktek kedokteran selanjutnya.b. Melatih mahasiswa/i berkomunikasi yang baik dengan masyarakat. Manfaat bagi pasien dan keluargaa. Mengetahui informasi mengenai penyakit dan penatalaksanaannya.b. Mengetahui pola hidup yang bersih dan sehat. BAB II

ILUSTRASI KASUS Alasan untuk dilaksanakan pembinaan pada keluarga ini :

Kesadaran pasien yang kurang baik tentang penyakit yang dideritanya dalam hal ini neurodermatitis dan ditakutkan akan terjadinya komplikasi dari penyakit ini.II.1 IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien

: Ny. NerihNo. Rekam Medis

: 1409Jenis kelamin

: PerempuanTempat Tanggal Lahir

: Jakarta, 14 Juli 1935Usia

: 75 tahunPekerjaan

: Ibu rumah tanggaAlamat : Kp. Bojong RT 4/ RW 20 Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, DepokII.2 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Seorang wanita berusia 75 tahun datang dengan keluhan sering gatal di kedua punggung kaki sejak 2 minggu lalu. Kulit tampak kemerahan, terasa sangat gatal apalagi pada malam hari, nyeri (-), panas (-), dan tidak keluar cairan. Sebelumnya pasien juga sering mengeluhkan hal serupa sudah sejak 30 tahun lalu. Saat gejala ini muncul pasien hanya menggaruk atau menggesekkan kakinya, dan pasien merasa lebih baik. Pasien beberapa kali berobat ke puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya dan memperoleh obat yang diminum dan salep. Keluhan berkurang, tetapi kambuh lagi apabila obat habis Sebelumnya pasien mengatakan bahwa kulitnya yang gatal (yang sudah menebal) sampai terluka akibat garukannya. Pasien lalu membersihkan luka dan tidak melakukan apa-apa. Saat ini suami pasien sudah meninggal sekitar 28 tahun yang lalu. Kemudian beban ekonomi keluarga ditanggung sendiri oleh pasien hingga anak-anaknya besar dan sudah mandiri. Sejak ditinggal oleh suaminya, pasien terlihat lebih terbebani, karena harus menanggung biaya hidup keluarga. II.3 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

Sejak sekitar 30 tahun lalu pasien sudah mengalami hal yang serupa pada lokasi yang sama, yakni punggung kedua kaki. Sebelumnya, pasien juga mengakui pernah mengalami hal yang sama di lipat sikunya. Sebelumnya juga pasien mengakui mengalami hal yang sama di lehernya. Kelainan / keluhan pada kulit yang lain tidak pernah dikeluhkan pasien. Pasien tidak pernah mengalami nyeri dada dan sesak napas. Saat pemeriksaan di puskesmas, pasien mengaku tidak pernah dikatakan darah tinggi, walaupun beberapa kali pasien mengeluhkan sakit kepala. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat DM, hepatitis, penyakit ginjal dan asma.II.4 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Pasien menyangkal adanya keluarga yang menderita penyakit serupa.PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik saat di balai pengobatan umum tampak keadaan umum baik, tampak sakit sedang.Status Generalis :TD

: 130/90 mmHg

Nadi

: 78 x/menit

Suhu

: 36,1 0 C

Pernapasan : 20 x/menit

Status gizi pasien termasuk gizi normal dengan berat badan 60 kg, dan tinggi badan 157 cm (BMI : 24.25).Kepala

: normosefal

Mata

: konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-

Leher

: pembesaran KGB (-)

Jantung: BJ I-II N, murmur (-), gallop (-)

Paru

: bunyi nafas vesikuler normal, rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen: supel, BU (+) normal

Ekstremitas: akral hangat, CRT