Anestetik - Upn

27
ANESTETIK UMUM Dra. Yanti Mariana

description

anestesi

Transcript of Anestetik - Upn

Page 1: Anestetik - Upn

ANESTETIK UMUM

Dra. Yanti Mariana

Page 2: Anestetik - Upn

ANESTETIK UMUMAnestetik umum : - Menghambat SSP

- Bekerja terhadap jaringan saraf- Reversibel

Anestetik Umum Anestetik Lokal - penghambat SSP - penghambat konduksi- hilang rasa sakit umum saraf setempat- kesadaran (-) - hilang rasa sakit lokal

- kesadaran (+)

Definisi : AN = tidak ada

ESTESI = rasa

Sejarah : - pengg. narkotik

- canabis indica - pemukulan kepala - N2O, RHCl3, Eter, dll.

Page 3: Anestetik - Upn

Cara kerja : teori-teori

- teori lipid : kelar. ob dalam lemak

- termodinamik : kadar & kelar OB jenuh fungsi metab. sel.

- fisika : zat + air sel mikrokristal

(clathrate) blok pertukaran

ion : membran sel saraf

- biokimia : OB mempengaruhi ambilan O2

PO4 dan sint. ATP

Neurofisiologi : pe an trans. sinaps di gangg/cervicale

- mutakhir : - pe an transmisi sinaps

- pe an konsumsi oksigen otak

- pe an aktiv. listrik

Page 4: Anestetik - Upn

Stadium Anestesi

Guedel (1920) : - stad. I

- stad. II

- stad. III – plana 1

plana 2

plana 3

plana 4

Stadium I (analgesia) = pemb. OB hilang kesadaran

Gejala : - masih men. perintah

- rasa sakit (-)

Dapat dilak. : - ekstr. gigi

- biopsi kelenjar dlsb.

Page 5: Anestetik - Upn

Stadium II (eksitasi / delirium) :hilang kesadaran permulaanstad. pembedahan

Gejala : - eksitasi- gerakan tak men. kehendak- pernap. tak teratur (apne)- tonus otot (inkontinensi urinae)- midriasis- hipertensi / takikardia

dapat menimbulkan kematian harus di indukasi

Page 6: Anestetik - Upn

Stadium III (pembedahan) :* pernap. teratur sp. pernap. spontan hilang

Gejala : - pernap. tak teratur hilang pernap. spontan, teratur.- refleks kornea / konyuntiva (-)- refleks ekstremitas (-)- tonus otot - gerakan bola mata tdk men. kehendak

Page 7: Anestetik - Upn

Stadium III

Tingkat / Plana 1

- pernap. teratur, spontan- gerakan bola mata tdk men. kehendak- miosis- pernaf. dada s/ perut seimbang- relaks. otot lurik belum sempurna

Tingkat 2

- pernap. teratur, kurang dalam dp. tk. I- bola mata tak bergerak- pupil > lebar- relaks. otot sedang- refleks larings (-)

Page 8: Anestetik - Upn

Stadium IIITingkat 3

- pernap. perut > nyata pernap. dada- relaks. otot lurik sempurna- pupil > lebar dp tk. II (blm. maksimal)

Tingkat 4

- pernapasan perut sempurna- refleks 0- tekanan darah - nadi

Stadium IV (Paralisis meduler)- pernap. berhenti

- kolaps. pemb. darah

- kematian

Page 9: Anestetik - Upn

Farmakokinetik

Anestesi inhalasi

Dalamnya anest. berbanding langsung dengan tekanan parsial zat anest. dalam otak

Gas campuran paru darah otak

Distribusi ke dalam lemak

Metab. dalam hati

Pemulihan cepat karena lepasnya zat anest. dari sel otak, walaupun OB masih berada dalam tubuh

Page 10: Anestetik - Upn

Cara pemberian anestetik

1. Inhalasi : - open drop - semi open - semi closed - closed

2. IV atau IM

Open drop : kapas ditetesi zat anest. dan ditempelkan di depan hidung pasien

- Boros

- Orang lain ikut kena

Semi open- diberi masker- OS di bawah masker

Kerugian : boros, dalamnya anestesi sulit dikontrol

Page 11: Anestetik - Upn

Cara pemberian anestetik

Semi closed

- menggunakan alat yang berisi zat anest, kadar uap yang dikeluarkan dapat ditentukan

- oksigen dialirkan melewati anestetik- dalamnya anestesi dapat dikontrol- tidak boros- tidak terjadi hipoksia - udara ekspirasi dibuang

Closed

udara ekspirasi masuk lagi ke mesin dan dilewatkan

ke bahan yang dapat mengikat H2O dan CO2 NaOH,

sehingga zat anestetik ekspirasi dapat dipakai lagi.

Page 12: Anestetik - Upn

Obat anestetik umum

Menurut bentuk fisik dibagi 3 golongan :

1. anestetik gas

2. anestetik “volatile” (cairan mudah menguap)

3. anestetik yg diberikan secara IV

Cara pemberian :

Gas

Cairan menguap > inhalasi

Cairan suntikan intravena

perb. pada- potensi- keamanan- efek analgesi- relaksasi

Page 13: Anestetik - Upn

Keuntungan : - induksi cepat- pemulihan cepat- tidak mudah meledak / terbakar- komplikasi pasca - anest. sedikit

Kekurangan : Efek analgesi lemah relaksasi otot lurik set (-)

Page 14: Anestetik - Upn

Preparat

I. Anestetik gas : 1. N2O (gas gelak)

2. Etilen

3. Siklopropan

II. Anestetik yang menguap (volatile)

dietileter

1. gol. eter

vinil eter

2. gol. hidrokarbon-halogen

- kloroform - etil klorida

- halotan - triklor etilen

- metoksi fluran - fluroksen

Page 15: Anestetik - Upn

Preparat

III. Anestetik pdr. enteral

- barbiturat - Na metoheksital

- Na tiopental - Ketamin

- Na tiamilal - droperidol + pentanil

Pemilihan preparat atas dasar :

- keadaan penderita

- sifat obat anestetik umum

- jenis operasi

- peralatan + OB yang tersedia

Page 16: Anestetik - Upn

Medikasi preanestetik

Tujuan : - meng(-) kecemasan

- memperlancar induksi

- mengurangi keadaan gawat anestesi

- meng (-) hipersalivasi, bradikardi, muntah

sesudah / selama anest.

Pemb. : P.O > Parenteral (I.V.)

pada keadaan gawat

Page 17: Anestetik - Upn

Gol. obat medikasi preanestetik (ada 5) :

• Analgetik - narkotik Morfin : 8 - 10 mg IMTujuan : - meng (-) kecemasan dan ketegangan

- meng (-) rasa sakit

* meperidin * anileridin* oksimorfon * fentanil

• Barbiturat Tujuan : menimb. sedasi

- pentobarbital- sekobarbital

oral – 1 mg

Page 18: Anestetik - Upn

Gol. obat medikasi preanestetik (ada 5) :

• Sedatif lain :untuk pend. yg alergi terhadap barbiturat

- etinamid- glutetimid - kloral hidrat

• Antikolinergik Tujuan : - meng (-) hipersekresi saliva / kel. bronkus yang

mengganggu pernap. - atropin

- skopolamin (kurang efektif mencegah bradikardia)- sedasi > atropin jarang digun.- gelisah, bingung

Page 19: Anestetik - Upn

5 penenang

Efek : - sedasi

- anti aritmi

- antihistamin

- antiemetik

Derivat fenotiazin : komb. dengan barbiturat +

analg. narkotik

- prometazin

- triflupromazin

- hidroksin

- droperidol

Page 20: Anestetik - Upn

N2O (Gas gelak)

• tidak berwarna, tidak mudah terbakar, tapi mungkin terjadi ledakan

• disimpan dalam bentuk cair

• efek analgesik kuat, anestetik kurang kuat

• hanya dapat mencapai St. III-1

• induksi 85 % N2O + 15% O2

• induksi cepat karena tidak larut dalam darah

• pemeliharaan (maintenance) 70% N2O + 30% O2

• analgesia : 20-35 %

• penggunaan : - induksi anetesi- campuran- partus utk His 100 % N2O

utk relaksasi 100 % O2

Page 21: Anestetik - Upn

Siklopropan • Tidak berwarna, bau bawang putih• mudah terbakar / meledak• anestetik kuat• analgesik kuat• semua stadium dapat dilewati• induksi cepat• sensitisasi jant. thd katekolamin (+) • efek terhadap S.K.U. kecil• pemberian bersama adrenalin berbahaya• vasodilatasi pemb. darah perifer perdarahan • ekskresi : - sebag. melalui pernapasan

- sebag. kecil dimetabolisme• harga mahal, closed method

Page 22: Anestetik - Upn

Volatile ETER : dietil-eter & vinil-eter

Dietil-eter

- cairan mudah menguap

- mudah terbakar / meledak

- bau khas eter

- analgesik & anestetik kuat

- relaksasi otot sangat baik, karena di samping hambatan sentral, juga terjadi hambatan sambungan otot saraf

- sekresi bronkus - kontraktilitas jantung - ginjal : produksi urin (reversibel)

Induksi : 10 - 20 % Penunjang : 6 %

Efek relaksasi otot potensiasi dgn pemb. antibiotik : aminoglikosida, streptomisin, neomisin & kanamisin

Page 23: Anestetik - Upn

Halotan • tidak berwarna, mudah menguap• tidak mudah terbakar / meledak• berbau enak (seperti sawo)• mudah melarutkan karet & berbagai logam (harus

disimpan dalam wadah besi berlapis titanium)• analgesik : kurang baik• anestetik : sangat kuat• menimbulkan depresi napas terjadi induksi

jangan terlalu cepat• aktiv. simpatik T.D. , bradikardi• sensitisasi jantung thd katekolamin (+)• toksik alergi thd hati• relaksasi uterus baik u/ anest. sectio c.

Induksi : 1 - 4 % Penunjang : 1/2 - 2 %

• Pilihan u/ operasi yg menggun. kauter karena tidak mudah terbakar

Page 24: Anestetik - Upn

Metoksi fluran :

• anestetik kuat• relaksasi otot baik u/ pend. asma• analgesik kuat• induksi lambat perlu barbiturat IV• sensitisasi jant. thd katekolamin (+)• analgesik : 1/2 %• induksi : 1.5 - 3 %• penunjang : 1/2 %

Page 25: Anestetik - Upn

Etil klorida

Induksi : 0.5 - 2 menit (20-30 tetes)

Pemulihan : 2 - 3 menit sesudah anestesi

sering digunakan sebagai anest. lokal / topikal

Fluroksen

- analgesik baik

- relaksasi otot kurang

- biasa dikombinasi dengan N2O

Efek analgesik : 1.5 - 2 %

Induksi : 6 - 12 %

Penunjang : 3 - 12 %

Kombinasi dengan N2O : cukup 1 - 2 %

Page 26: Anestetik - Upn

Enfluran

• eter halogen• tidak mudah terbakar• kadar 1 % tek. intraokuler operasi mata

analgesik : 1/2 - 1 1/2 %

uterus tidak relaksasi• depresi napas• pada anak kadar 4 % kejang

O2 harus cukup

• induksi : 2 - 4 1/2 % (campuran dng N2O)

• penunjang : 1/2 - 3 %

Page 27: Anestetik - Upn

Parenteral

1. Gol. barbiturat

2. Gol. non barbiturat

Ad. 1. - U.S.A.B.

- Na-tiopental (pentotal)

- Na-tiamilal

- Na-metoheksital

Ad. 2. - droperidol - fentanil (neurolep. analg.)

- ketamin

- analgesik - anestetik

- kataleptik - halusinogenik

tek. darah + 20%(terut. pd. manula hipertensi)