nefrolithiasis
-
Upload
donna-cr-rachmawati -
Category
Documents
-
view
71 -
download
2
description
Transcript of nefrolithiasis
Donna Rachmawati
01.208.5637
LAPORAN KASUS
NEFROLITIASIS SINISTRA DAN SISTITIS
Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti. Dari data dalam negeri yang pernah dipublikasi didapatkan peningkatan jumlah penderita batu ginjal yang mendapat tindakan di RSUPN-Cipto Mangunkusumo dari tahun ke tahun mulai 182 pasien pada tahun 1997 menjadi 847 pasien pada tahun 2002.
Latar Belakang
TUJUAN
Untuk mengetahui cara mendiagnosa terutama secara radiologis berdasarkan data yang diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien batu saluran kemih dan sistitis.
MANFAAT
Dapat dijadikan sebagai media belajar bagi mahasiswa klinik sehingga dapat mendiagnosis terutama secara radiologis.
BATU SALURAN KEMIH
DefinisiBatu di dalam saluran kemih (calculus uriner) adalah massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Faktor intrinsik itu antara lain adalah :Herediter (keturunan)• Penyakit
ini diduga diturunkan dari orang tuanya.
Umur• Penyakit
ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.
Jenis kelaminJumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan.
Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah:- Geografi- Iklim dan temperatur- Asupan air- Diet- Pekerjaan
Kristal didalam urin presipitasi membentuk inti batu mengadakan agregasi menarik bahan lain kristal yang lebih besar.
Agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih menegndapkan bahan lain batu yang lebih besar.
PATOGENESIS
Batu pada kaliks ginjal memberikan rada nyeri ringan sampai berat karena distensi dari kapsul ginjal.
Nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa merupakan nyeri kolik ataupun bukan kolik.
Nyeri dapat menjalar ke perut, atau lipat paha, bahkan pada batu ureter distal sering ke kemaluan.
Mual dan muntah.Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri
ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine, dan jika disertai infeksi didapatkan demam-menggigil.
MANIFESTASI KLINIS
Foto Polos Abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Batu Radio opasitas
Kalsium Opak
MAP Semiopak
Urat/Sistin Non opak
Pielografi Intra Vena (PIV) UltrasonografiPemeriksaan Mikroskopik Urin, untuk
mencari hematuria dan Kristal.Renogram, dapat diindikasikan pada batu
staghorn untuk menilai fungsi ginjal.Analisis batu, untuk mengetahui asal
terbentuknya.Kultur urin, untuk mecari adanya infeksi
sekunder.
Terapi KonservatifMinum sehingga diuresis 2 liter/ hariα – blockerNSAID
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
EndourologiBedah Terbuka
PENATALAKSANAAN
SISTITISDEFINISISistitis adalah inflamasi kandung kemih yang
paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra dan sering disebabkan oleh infeksi bakteri.
ETIOLOGIAdanya kontaminasi bakteri fekal pada meatus
uretraPemakaian kateterInfeksi ginjal, usus,infeksi kronis dari traktus
bagian atas
PATOFISIOLO
GI
Infeksi traktus urinarius oleh bakteri naik ke uretra dan kandung kemih menempel pada permukaan mukosa melekat dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius.
GEJALA
KLINIS
Gejala – gejala dari cystitis sering meliputi:-Gejala yang terlihat, sering timbulnya dorongan untuk berkemih-Rasa terbakar dan perih pada saat berkemih-Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah sedikit (oliguria)-Adanya sel darah merah pada urin (hematuria)-Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin-Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis-Rasa sakit pada daerah di atas pubis-Perasaan tertekan pada perut bagian bawah-Demam-Sering berkemih pada malam hari
Diagnosa selain ditemukannya gejala klinis dapat diperkuat
dengan pemeriksaan:Untuk pemeriksaan infeksi saluran kemih, digunakan
urin segar (urin pagi). UrinalisaFoto polos abdomenPielografi intravena (PIV)Sistouretrografi saat berkemihUltrasonografi ginjalPielografi antegrad dan retrogradeCT-scan
PenatalaksanaanPrinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah
memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika.
PEMERIKSAAN IVPDefinisi
IVP adalah pemeriksaan dengan menyuntikkan bahan kontras secara intravena untuk melihat anatomi dan fungsi dari traktus urinarius (ginjal, ureter, vesica urinaria).Indikasi
Indikasi dilakukannya pemeriksaan IVP yakni untuk melihat anatomi dan fungsi dari traktus urinarius yang terdiri dari ginjal, ureter, dan bladder, yang meliputi
Kelainan kongenitalRadang atau infeksiMassa atau tumorTrauma
Kontraindikasi Pasien yang memiliki kelainan jantungAlergi terhadap media kontras Hasil ureum kreatinin yang tidaknormal
Kontras yang digunakanConray (meglumin iothalamat 60%)Urografin 60-70%
Risiko pemeriksaan Paparan radiasi pada kehamilan dapat
menimbulkan kecacatanAlergi terhadap kontras
Persiapan pasienPemeriksaan ureum kreatininPasien makan makanan yang lunak seperti bubur
saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.
Pasien tidak boleh makan makanan yang berserat.Malam sebelum pemeriksaan, diberi laksansia
untuk membersihkan kolon dari feses yang menutupi daerah ginjal, dan berpuasa.
Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus.
Keesokan harinya pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih.
Dilakukan Skin test subkutan
Prosedur pemeriksaan Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan
pasienJika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui
intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan
memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri.
Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras.
Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras
Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30 x 40.
Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia).
Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.
Kriteria gambarFoto 5 menit post injeksi (fase nefrogram)
Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.Menilai kontur ginjal, fungsi ekskresi ginjal, PCS
Foto 15 menit post injeksi (fase pyelogram)Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.Menilai SPC sampai kedua ureter
Foto 30 menit post injeksi (fase cystogram) Tampak blass terisi penuh oleh kontras Menilai VU
Foto Post Mixi Tampak blass yang telah kosong.Menilai fungsi pengosongan
Nama : Tn. SUmur : 48 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamAlamat : Jl. Langsari raya RT. 3
RW.5Pekerjaan : PNSRuang : Rawat jalanTanggal Pemeriksaan : 3 Desember 2012
LAPORAN KASUS
ANAMNESA Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis, tanggal 3
Desember 2012, Jam 10.30 WIB. Keluhan utama : Nyeri pinggang kiriRiwayat Penyakit sekarang :Onset : Nyeri pinggang kiri dirasakan sejak + 1 bulan yang laluKualitas : Nyeri yang dirasakan berupa nyeri seperti pegal-
pegal tidak menjalarKuantitas : Nyeri dirasakan terus menerusFaktor memperberat : Nyeri dirasakan semakin terasa setelah
beraktifitas seperti habis olahraga.Faktor memperingan : Nyeri sedikit berkurang dengan
istirahatKronologis : Pasien mulai merasakan nyeri pada pinggang kiri
setelah pasien melakukan olahraga lari, sejak pinggang kiri nyeri pasien tidak pernah lagi berolahraga.
Keluhan lain : Nyeri saat BAK
Riwayat Penyakit Dahulu:+ 2 tahun yang lalu pasien pernah merasakan
keluhan yang sama dan mengeluarkan batu saat BAK, saat itu pasien didiagnosis batu saluran kemih, pasien mencoba mengobati keluhannya dengan pengobatan alternatif.
Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.Riwayat Sosial Ekonomi :Pasien tinggal bersama istri dan 2 orang anak,
dan bekerja sebagai PNS
PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : Baik Kesadaran : compos mentis Vital Sign :
TD : 130/90 mmHgN : 80x/menitRR : 20x/menitT : 36 derajat celcius
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) Bibir : Sianosis (-) Thoraks
Inspeksi : Simetris, hemithoraks kanan=kiri Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), pergerakan dada dinamis dan
Statis pada hemithoraks kanan=kiri, strem femitus
Kanan=kiri. Perkusi : Sonor seluruh lapang paru Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Ronkhi (-)
Jantung Inspeksi : iktus cordis tak tampak Palpasi : teraba, kuat angkat (+), melebar (-) Perkusi : Bunyi jantung redup
Batas Kanan Bawah : ICS V linea sternalis dextra Batas atas : ICS II linea sternalis dextra Pinggang : ICS III linea parasternalis sinistra Batas Kiri bawah : ICS V 2 cm medial linea -Midclacicula sinistra
Auskultasi : regular, suara tambahan (-), bising (-) Abdomen
Inspeksi : datar, spider nervi (-), hiperpigmentasi (-), striae (-) Auskultasi : peristaltic (N), suara tambahan (-) Palpasi : Nyeri ketok costovertebra kiri (+), massa (-) Perkusi : Timpani
PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium ( 28 November 2012)
Ureum : 17,00 mg/dl (N: 10-50mg/dl)Kreatinin : 1,10 mg/dl (N: 0,7-1,2mg/dl
USGRen dextra : bentuk normal, P.C.S tak melebar,
batu (-)Ren sinistra : bentuk normal, P.C.S tak
melebar, foci hyperechoic diameter 5mmVesica urinaria: mucosa menebal, batu (-)
Kesan :Nefrolitiasis sinistraSistitis
BNO – IVP dilakukan pada tanggal 3 Desember 2012BNO : Tak tampak batu opaqueIVP:
Sistem calices, pelvis ren, ureter kanan dan kiri dalam batas normal
Vesika urinaria: dinding tak rata, faal pengosongan baik
Kesan : Sistitis
Dilakukan foto BNO untuk mencari batu radioopaque
5 menit post injeksi kontras (fase nefrogram) tampak kontras mengisi PCS ginjal kanan dan kiri.
15 menit post injeksi kontras (fase pyelogram) tampak kontras mengisi PCS ginjal dan ureter.
30/45 menit post injeksi kontras (fase cystogram) tampak kontras mengisi VU
Foto post miksiTampak VU yang telah kosong
DIAGNOSISNefrolitiasis sinistraSistitis
PENATALAKSANAAN
Nefrolitiasis sinistraKonsumsi air putih yang banyakNSAIDESWLPembedahan
SistitisDiberikan antibiotik Amoxicilin 4x500mg
Seorang pasien laki-laki umur 48 tahun datang ke Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang dengan keluhan pinggang kiri terasa nyeri sejak + 1 bulan yang lalu, nyeri dirasakan seperti pegal-pegal terus menerus dan tidak menjalar. Nyeri dirasakan semakin berat saat pasien berolahraga sehingga pasien tidak pernah olahraga lagi semenjak merasa pinggangnya nyeri. Keluhan sedikit berkurang dengan istirahat. Awalnya pasien merasakan nyeri pada pinggang kiri saat sehabis olahraga lari. Selain itu pasien juga merasakan nyeri pada saat BAK. + 2 tahun yang lalau pasien pernah didagnosa batu ginjal dan BAK mengeluarkan batu. Pasien datang atas rujukan dari dokter untuk pemeriksaan penunjang BNO-IVP dengan keluhan nyeri pinggang kiri.
Berdasarkan hasil dari anamnesis dapat disimpulkan bahwa gejala yang dialami pasien sesuai dengan gejala klinik pada nefrolitiasis dan sistitis yang diambil dari literatur,dimana telah disebutkan bahwa gejala klinik nefrolitiasis antara lain nyeri pinggang yang dirasakan terus menerus dan gejala klinik sistitis antara lain adalah nyeri saat BAK. Serta ditunjang dengan hasil pemeriksaan penunjang BNO-IVP dan USG dengan hasil pemeriksaan Nefrolitiasis dextra dan sistitis.
PEMBAHASAN
KESIMPULANDari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis Nefrolitiasis sinistra dan sistitis.
SARANPasien dianjurkan lebih banyak minum air putih
dan siet mengurangi makanan yang mengandung zat-zat pembentuk batu, menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.
KESIMPULAN
TERIMAKASIH....