Nefrolithiasis

5
Nefrolithiasis 1. Definisi Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan suatu keadaan terdapatnya massa kristal yang terbentuk dalam ginjal dan ukurannya cukup besar untuk dapat dideteksi secara klinis, baik melalui gejala maupun pemeriksaan radiologinya. Prevalensi nefrolitiasis simptomatik bervariasi antara 3- 12% pada populasi. 80% pasien dengan nefrolitiasis disebabkan oleh batu kalsium, sebagian besar terdiri atas kalsium oksalat atau lebih jarang oleh kalsium fosfat. Jenis lain termasuk asam urat, struvite (magnesium ammonium fosfat), dan batu sistin. Kombinasi dari beberapa jenis batu dapat menjadi batu tunggal. 2. Etiologi Pembentukan batu terjadi ketika material yang normalnya larut (seperti kalsium) mengalami supersaturasi dalam urin dan mulai terjadi proses pembentukan kristal. Proses bagaimana kristal dalam tubulus menjadi batu dan tidak terbawa bersama dengan aliran kemih belum dapat dijelaskan. Hal ini diduga disebabkan oleh akumulasi kristal dan kemudian menempel biasanya pada distal duktus kolektivus dan lama kelamaan menjadi bertambah besar. Penempelan terjadi pada sel epitel yang mengalami luka dan luka ini dapat terjadi akibat kristal tersebut sendiri. 3. Manifestasi klinis Gejala yang timbul dapat bervariasi sesuair besar dan lokasi dari batu. Gejala utama yang biasa timbul adalah rasa nyeri akibat obstruksi. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian dapat ke alat genitalia luar. Apabila batu berada di ginjal dan di calix, maka rasa nyeri yang timbul menetap dan intensitasnya kurang. Sakit pinggang terjadi apabila batu menyebabkan obstruksi berada di ginjal Sedangkan rasa nyeri yang berat pada bagian perut terjadi apabila batu telah pindah ke

description

nefro ginjal

Transcript of Nefrolithiasis

Nefrolithiasis1. DefinisiNefrolitiasis (batu ginjal) merupakan suatu keadaan terdapatnya massa kristal yang terbentuk dalam ginjal dan ukurannya cukup besar untuk dapat dideteksi secara klinis, baik melalui gejala maupun pemeriksaan radiologinya.Prevalensi nefrolitiasis simptomatik bervariasi antara 3-12% pada populasi. 80% pasien dengan nefrolitiasis disebabkan oleh batu kalsium, sebagian besar terdiri atas kalsium oksalat atau lebih jarang oleh kalsium fosfat. Jenis lain termasuk asam urat, struvite (magnesium ammonium fosfat), dan batu sistin. Kombinasi dari beberapa jenis batu dapat menjadi batu tunggal.

2. EtiologiPembentukan batu terjadi ketika material yang normalnya larut (seperti kalsium) mengalami supersaturasi dalam urin dan mulai terjadi proses pembentukan kristal. Proses bagaimana kristal dalam tubulus menjadi batu dan tidak terbawa bersama dengan aliran kemih belum dapat dijelaskan. Hal ini diduga disebabkan oleh akumulasi kristal dan kemudian menempel biasanya pada distal duktus kolektivus dan lama kelamaan menjadi bertambah besar. Penempelan terjadi pada sel epitel yang mengalami luka dan luka ini dapat terjadi akibat kristal tersebut sendiri.

3. Manifestasi klinisGejala yang timbul dapat bervariasi sesuair besar dan lokasi dari batu. Gejala utama yang biasa timbul adalah rasa nyeri akibat obstruksi. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian dapat ke alat genitalia luar. Apabila batu berada di ginjal dan di calix, maka rasa nyeri yang timbul menetap dan intensitasnya kurang. Sakit pinggang terjadi apabila batu menyebabkan obstruksi berada di ginjal Sedangkan rasa nyeri yang berat pada bagian perut terjadi apabila batu telah pindah ke ureter. Gejala lain yang dapat timbul antara lain demam, kedinginan, adanya darah dalam urin, distensi perut, pus dalam urin, mual dan muntah.

4. KlasifikasiNefrolitiasis mempunyai beberapa jenis berbeda dan komposisi dari batu menentukan evaluasi klinis, pengobatan dan prognosis. Sebagian besar komponen batu ginjal adalah kalsium oksalat dan jenis lain adalah kalsium fosfat, asam urat, struvite, batu sistin. Batu ginjal dapat juga akibat obat-obatan seperti acyclovir, indinavir dan triamterene meskipun jarang.a. Batu kalsiumSekitar 80% dari batu ginjal merupakan batu kalsium. Batu ini merupakan kombinasi dari kalsium dan oksalat. Tingginya kandungan zat tersebut dalam urin dapat menimbulkan terjadinya batu. b. Batu asam uratBatu ini terbentuk dari asam urat yang merupakan produk sampingan dari metabolisme protein.c. Batu struviteBatu struvite biasanya disebabkan oleh infeksi saluran kemih kronis akibat bakteri. Batu ini sebagian besar ditemukan pada wanita dan apabila membesar dapat menyebabkan kerusakan ginjal.d. Batu cystineBatu ini ditemukan pada orang dengan kelainan genetik sehingga ginjal kelebihan jumlah asam amino. 5. Prosedur DiagnosisPemeriksaan fisik saja jarang dapat langsung menegakkan diagnosis, tetapi dapat mengarahkan petunjuk untuk evaluasi. Pasien akan mengeluh nyeri yang nyata dan tidak dapat menemukan posisi yang nyaman. Terdapat kelenturan costovertebral ipsilateral, apabila terdapat obstruksi dengan infeksi, tanda sepsis dapat ditemukan. Pada kasus jarang, pemeriksaan dapat menemukan kondisi sistemik yang berhubungan dengan pembentukan batu, tetapi hal ini jarang menjadi faktor diagnostik untuk batu ginjal.Pemeriksaan laboratorium juga jarang digunakan untuk diagnosis. Hasil temuan kimia serum biasanya normal, tetapi terdapat peningkatan sel darah putih. Urinalisis seharusnya selalu dilakukan pada urin segar dan akan menunjukkan sel darah merah dan putih dan biasanya penyumbatan kristal, tidak ada urin yang akan mengalir dari sisi kandung kemih tersebut.Bersama dengan riwayat penyakit tersebut, diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan radiologi yang tepat. Modalitas imejing yang dapat dipilih adalah CT-Scan karena sensitivitasnya tinggi, kemampuan visualisasi batu asam urat (gambaran radiolusen) dan tidak memerlukan radiokontras. CT helical dapat mendeteksi batu ukuran kecil (1mm) yang dapat terlewat pada pemeriksaan intravenous urography (IVU). CT helical akan memperlihatkan batu ureter atau adanya saluran baru (perinephric stranding atau hidronefrosis), dimana pada foto polos abdomean (ginjal-ureter-vesika urinaria) batu pada ureter atau ginjal dapat terlewat. Meskipun gambarannya radioopak, tetapi tidak dapat memberikan informasi mengenai adanya obstruksi. USG abdomen memiliki keunggulan yaitu dapat menghindari radiasi. Namun, teknik ini hanya dapat memperlihatkan gambaran ginjal dan kemungkinan bagian proksimal ureter sehingga batu pada uretra tak dapat terlihat.

6. PengobatanManajemen batu pada ginjal maupun saluran urinaria memerlukan kombinasi antara terapi medikamentosa dan operasi. Pengobatan spesifik ditentukan berdasarkan lokasi batu, luasnya obstruksi, jenis batu, fungsi ginjal yang terpengaruh dan tak terpengaruh, ada tidaknya infeksi saluran kemih, perkembangan batu, dan resiko operasi atau anestesi yang diberikan pada pasien. Terapi medikamentosa dapat meningkatkan saluran batu ureter. -adrenergik blocker oral dapat merelaksasi otot ureter sehingga dapat mengurangi waktu lewatnya batu dan membutuhkan operasi pengambilan batu. Secara umum, obstruksi berat, infeksi, nyeri yang berat dan perdarahan hebat merupakan indikasi pengambilan batu.Teknologi urologi terbaru telah mengubah operasi terbuka untuk pengambilan batu menjadi lebih jarang. Terdapat beberapa alternatif pengambilan batu. Extracorporeal lithotripsy menyebabkan fragmentasi in situ batu pada ginjal, pelvis ginjal atau ureter dengan paparan terhadap gelombang kejut. Batu ginjal diberikan fokus gelombang kejut intensitas tinggi. Percutaneous nephrolithotomy memerlukan instrumen seperti sistoskop untuk masuk ke pelvis ginnjal melalui insisi kecil pada pinggang. Batu dipaparkan dengan transduser ultrasound kecil atau laser holmium. Teknik lain adalah ureteroskopi menggunakan laser holmium. Ureteroskopi biasanya digunakan pada batu ureter tetapi beberapa ahli bedah menggunakannya juga untuk batu pada ginjal

7. PrognosisPasien batu ginjal memiliki kemungkinan untuk terbentuknya batu ginjal maupun batu saluran kemih yang lain. Karena batu ginjal dapat juga herediter, maka dapat diturunkan ke generasi berikutnya.

8. PencegahanBeberapa cara untuk mencegah terbentuknya batu ginjal Mengurangi minuman yang berkalsium tinggi atau minuman bervitamin C tinggi Mengurangi makanan dan minuman bersuplemen Mengurangi makanan yang dapat menimbulkan asam urat Menghindari diet ketat Memperbanyak minum air putih minimal 2 liter per hari Menghindari menahan kencing terlalu lama Berolahraga secara teratur Mengurangi konsumsi vitamin C berlebihan