Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
Transcript of Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
1/8
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Kerusakan komunikasi verbal TUM:
Klien mampu melakukan
komunikasi verbal dengan cara
yang sesuai dan dapat diterima
orang lain.
TUK:
1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat.
Menunjukkan eskpresi wajah
bersahabat,
Menunjukkan rasa senang,
Ada kontak mata, mau
berjabat tangan,
Mau menyebutkan nama,
Mau menjawab salam,
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat,
Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
BHSP:
Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non verbal.
Perkenalkan diri dengan
sopan.
Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai
klien.
Jelaskan tujuan pertemuan.
Jujur dan menepati janji.
Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya.
Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
2. Klien mampu
bertahan pada satu
topik pembicaraan.
- Kata-kata / kalimat-kalimat yang
digunakan tepat / sesuai dengan
topik pembicaraan.
- Kontak mata baik,
Mendengar Aktif (Active Listening):
- Dengarkan pembicaraan klien lalu
identifikasi tema /
topik yang dominan
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
2/8
- Mau menatap lawan bicara. - Gunakan teknik validasi dan
klarifikasi untuk mengetahui
pola komunikasi klien
- Gunakan teknik mengatakan secara
tidak langsung
- Fokuskan pembicaraan pada satu
topic.
- Anjurkan untuk berbicara pelan-
pelan, tenang dan jelas
- Gunakan bahasa yang konsisten
pada saat berinteraksi
Anjurkan/dorong klien untuk
mempertahankan kontak
mata saat berinteraksi
3. Klien mampu
menerima
inforrmasi / pesan
komunikasi.
Klien dapat
menginterpretasikan
pembicaraan orang lain.
Klien dapat
menginterpretasikan bahasa
non verbal (isyarat tubuh /
gesture,
senyuman, kontak mata
dsb.)
Klien bias menjelaskan
Restrukturisasi Kognisi:
Kaji kemampuan klien
menginterpretasikan /menilai
pesan / pembicaraan orang lain.
Kaji kemampuan klien
menangkap dan menerima
isyarat
non verbal dari orang atau
lawan bicara.
Bantu klien mengidentifikasi
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
3/8
maksud dari
gambar, simbol-simbol atau
tulisantulisan.
Klien dapat
menginterpretasikan/menilai
pesan
yang diterima dengan tepat.
Stimulasi Kognisi dan
pesan/informasi yang
diterima
Bantu klien mengidentifikasi
interpretasi yang salah
terhadap pesan / informasi yang
diterima.
Bantu klien memperbaiki
interpretasi yang salah.
Berikan informasi yang tepat,
singkat dan berurutan dari
yang sederhana sampai dengan
yang kompleks.
Kuatkan dan ulangi informasi /
pesan yang diberikan
Minta klien untuk mengulang
pesan / informasi yang
diterimanya terebut.
Gunakan alat bantu untuk
menstimulasi memori klien.
Beri reinforcement kepada
klien.
Libatkan klien dalam TAK.
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
4/8
4. Klien mampu
mengekspresikan
informasi / pesan
dengan jelas dan
tepat.
Klien mampu
mengungkapkan
perasaannya secara verbal.
Klien mampu
menggunakan bahasa
non verbal dengan tepat
(gerak
tubuh/gesture, senyum,
kontak mata).
Klien mampu
mengekspresikan
perasaannya lewat tulisan,
gambar atau
symbol.
Latihan Daya Ingat (Memory
Training):
Uji kemampuan klien
memberikan pesan/informasi
dengan cara meminta klien
mengungkapkan perasaannya
secara verbal atau melalui
tulisan, gambar, simbul secara
singkat dan jelas.
Bantu klien mengingat kembali
pesan/informasi yang
sudah disampaikan kepada
orang lain.
Beri klien kesempatan untuk
berkonsentrasi.
Anjurkan klien untuk
menerapkan teknik mengingat
yang
tepat melalui gambar, tulisan,
symbol.
Dorong klien untuk
memperhatikan postur terbuka
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
5/8
Berikan reinforcement atas
keberhasilan/kemajuan klien.
5. Klien mampu
berkomunikasi
secara baik.
Kata-kata/kalimat yang
digunakan
untuk berkomunikasi tepat,
jelas dan
mudah dimengerti orang
lain.
Bahasa yang dipakai tidak
membingungkan lawan
bicara.
Tidak terdapat neoligisme,
ekolalia,
assosiasi longgar, flight of
ideas,
inkoherensi, blocking,
reming, dsb.
Dapat mengekspresikan
bahasa non
verbal dengan tempat
(gesture, kontak
mata, senyuman, dsb).
Mendengar Aktif dan Fasilitas
Proses Belajar (Active Lisening
dan Learning Facilitation)
Atur tujuan komunikasi yang
jelas dan realistis sesuai
dengan kemampuan yang
sudah dicapai klien.
Pertahankan postur terbuka
saat berkomunikasi.
Dengarkan pembicaraan klien
dengan penuh perhatian
Catat adanya flight of ideas,
reming, sirkumtansial,
asosiasi linggar, inkoherensi,
ekolali, blocking,
neoligisme dan logore.
Monitor pesan non verbal
klien.
Fokuskan pembicaraan pada
satu topik yang konkrit.
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
6/8
Anjurkan/dorong klien untuk
berkonsentrasi pada topik
pembicaraan.
Gunakan bahasa yang familiar
dan mudah dimengert.
Koreksi intrpretasi ang salah
terhadap informasi/pesan
dengan menggunakan teknik
klarifikasi dan falidasi.
Beri kesempatan kepada klien
untuk bertanya.
Dukung klien
menggunakan/mengekspresikan
perasaannya.
Beri reinforcement positif
terhadap keberhasilan klien.
6. klien mendapat
dukungan dan
dapat
memanfaatkan
dukungan
keluarga dalam
Klien mendapat dukungan
keluarganya
selama dalam perawatan.
Keluarga mengunjungi
klien secara
periodik / teratur.
Tingkatan keterlibatan keluarga
(Family Involvement
Promotion):
Kaji perepsi keluarga terhadap
kejadian dan situasi yang
menjadi factor pencetus.
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
7/8
perawatan
dirinya
Klien mampu
mengungkapkan
perasaan dan pikirannya.
Keluarga mampu
menjelaskan kembali
cara merawat klien dengan
kerusakan
komunikasi verbal.
Kaji pengetahuan keluarga
tentang cara merawat klien
dengan kerusakan komunikasi
verbal.
Identifikasi kemampuan dan
keterlibatan keluarga dalam
upaya perawatan klien.
Berikan informasi tentang
kondisi klien kepada
keluarganya.
Dorong keluarga untuk
menjaga dan mempertahankan
interaksi dengan klien secara
tepat.
Jelaskan pentingnya
keterlibatan keluarga dalam
perawatan klien.
Jelaskan strategi/cara
merawat dan berkomunikasi
dengan
klien.
Dorong keterlibatan keluarga
-
7/28/2019 Ncp Kerusakan Komunikasi Verbal
8/8
terhadap perawatan selama
klien di rumah sakit.
Dorong klien untuk
mengungkapkan keinginan dan
harapannya dari dukungan
keluarga terebt.
Fasilitasi pertemuan klien dan
keluarga secara
periodik/teratur.
Libatkan klien dalam TAKS.