Notulensi kuliah ncp

23
Judul Mata Kuliah : Nutrititon Care Proses I Dosen pengajar : Prof. dr.Mohammad Sulchan, M.Sc.,DANutr.,Sp.GK.  Hari, tanggal : 5 Maret 2014  Proses Asuhan Gizi adalah materi yang kritis sebagai dasar menjadi dietitian  Arti penting mengapa harus dengan NCP  Karena merupakan hal yang teknis, bersifat metodologis, prosedural, dan mempunyai SOP.  Selain itu materi ini diebut pula continually emerging  belum selesai dan terus  berlanjut, relative baru muncul mengawali abad 21 (dinamis).  Sebagai promotor : 1. ADA (American Dietitian Association) 2. ASPEN 3. ESPEN  Sejak ahli gizi bisa menjadi profesi maka dibutuhkan NCP sebagai guide/pedoman  alat  profesi gizi. Karena sebelumnya ketika belum memiliki pedoman hanya pekerja biasa sebatas menjalankan perintah dokter.   NCP memiliki pola : 1. Sistematis 2. Runtut 3. Ilmiah 4. Konsistensi tinggi 5. Berkualitas spesifik pada tiap penyakit 6. Dapat memprediksi  Sebagai proses terstandar untuk mengadakan pelayanan gizi, yaitu melalui 4 proses yang runtut serta sistematis : o Assesment o Diagnosis Merupakan langkah paling urgen yang membutuhkan penegakan sebagai akademisi dan praktisi karena diperlukan analisis dan sintesis data yang tinggi. Struktur penegakan diagnosa : - Real/nyata - Terapi - Kompeten  menginterpretasikan penyakit/keluhan pasien o Intervensi o Monitoring dan Evaluasi

Transcript of Notulensi kuliah ncp

Page 1: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 1/23

Judul Mata Kuliah : Nutrititon Care Proses I

Dosen pengajar : Prof. dr.Mohammad Sulchan, M.Sc.,DANutr.,Sp.GK. 

Hari, tanggal : 5 Maret 2014

 

Proses Asuhan Gizi adalah materi yang kritis sebagai dasar menjadi dietitian

  Arti penting mengapa harus dengan NCP Karena merupakan hal yang teknis, bersifat

metodologis, prosedural, dan mempunyai SOP.

  Selain itu materi ini diebut pula continually emerging  belum selesai dan terus

 berlanjut, relative baru muncul mengawali abad 21 (dinamis).

  Sebagai promotor :

1.  ADA (American Dietitian Association)

2.  ASPEN

3.  ESPEN

 

Sejak ahli gizi bisa menjadi profesi maka dibutuhkan NCP sebagai guide/pedoman  alat profesi gizi. Karena sebelumnya ketika belum memiliki pedoman hanya pekerja biasa

sebatas menjalankan perintah dokter.

   NCP memiliki pola :

1.  Sistematis

2.  Runtut

3.  Ilmiah

4.  Konsistensi tinggi

5.  Berkualitas spesifik pada tiap penyakit

6.  Dapat memprediksi

 

Sebagai proses terstandar untuk mengadakan pelayanan gizi, yaitu melalui 4 proses yang

runtut serta sistematis :

o  Assesment

o  Diagnosis

Merupakan langkah paling urgen yang membutuhkan penegakan sebagai

akademisi dan praktisi karena diperlukan analisis dan sintesis data yang tinggi.

Struktur penegakan diagnosa :

-  Real/nyata

-  Terapi

Kompeten

 menginterpretasikan penyakit/keluhan pasieno  Intervensi

o  Monitoring dan Evaluasi

Page 2: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 2/23

Judul Mata Kuliah : Nutrititon Care Proses II

Dosen pengajar : Prof. dr.Mohammad Sulchan, M.Sc.,DANutr.,Sp.GK. 

Hari, tanggal : 12 Maret 2014

 

4 Langkah NCP terstandar :

o   Nutrition Assesment

Langkah awal yang runtut dan sistematis untuk memperoleh data yang nantinya

 berujung pada diagnosis.

Berdasarkan jenis data yang diambil :

1.  Data preimer data yang diambil oleh praktisi sendiri

2.  Data sekunder data yang diambilkan oleh pihak lain

Kesemua data tersebut harus diyakini betul validitas & reabilitasnya

(konsisten dan benar).

ALUR

Berikut 5 butir domain Assesment :

1.  Riwayat asupan

2. 

Data biokimia, medis, dan prosedur3.  Pengukuran antropometri

4.  Pemeriksaan fisik

5.  Komparatif standar

o  Diagnosis

Sebagai wujud konstruksi bangunan pada langkah NCP, serta sebagai langkah

 paling kritis karena dituntut menggunakan pola pikir yang runtut dan sistematis.

• Patologi

•  patogenesis

penyebab

• direalisasikandalam masalah

gizi

diagnosa

• obtaining

• verifikasi

• interpretasi

makna

Page 3: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 3/23

Wujudnya berupa kalimat PES (Problem –  Etiologi –  Sign/symptom)

o  Intervensi

Disinilah peran ahli gizi dalam berkolaborasi dengan praktisi kesehatan

lainnya,kerjasama dan komunikasi koordinasi sebagai tim dalam menangani

keluhan pasien melalui treatmen yang sesuai.

Unsur penting dalam intervensi : perencanaan, prioritas, tujuan, implementasi,

evaluasi, sampai pada resep gizi (formula).

Berikut 4 domain Intervensi :

1.  Makanan

2.  Edukasi gizi

3.  Konseling gizi

4.  Koordinasi perawatan

o  Monitoring dan evaluasi

Suatu langkah yang digunakan untuk mengetahui progres langkah NCP yang telah

dilakukan secara kualitatif. Dikombinasikan kembali dengan hasil assessmentawal dengan hasil outcame yang valid dan realibel.

Page 4: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 4/23

Judul Mata Kuliah : Skrining Gizi

Dosen pengajar : Etika Ratna Noer, S.Gz., MSi

Hari, tanggal : 19 Maret 2014

 

Proses Asuhan Gizi hal pertama yang dilakukan adalah skrining gizi

Latar belakang melakukan skiring adalah sebagai berikut :

a. Banyaknya kejadian penomena gunung es (Ice berg Phenomen)

 b. sebagai langkah pencegahan khususnya Early diagnosis dan prompt treatment.

c. Banyaknya penyakit yang tanpa gejala klinis

d. Penderita mencari pengobatan setelah studi lanjut

e. Penderita tanpa gejala mempunyai potensi untuk menularkan penyakit

 

Merupakan Proses cepat dan sederhana oleh staff yang memiliki ijin/tenaga kesehatan

dengan tujuan mengidentifikasi apakah malnutrisi / beresiko malnutrisi dan apakah

memerlukan Nutrition Assessment yang lebih lanjut(KEPMENKES, 2007).

  Prinsip Skrining

1. Sederhana

2. Efisien

3. Cepat

4. Dapat dipercaya

5. Murah

6. Resiko terhadap pasien yang di screening rendah

7. Dapat diterima di tingkatan sensitifitas, spesifisitas.

8. Nilai positif dan negatif dapat diterima. 

  Tujuan Skrining

Adapun Tujuan skrining sebagai berikut :

1)  Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapi nya

2) 

Mencegah meluasnya penyakit

3)  Mendidik masyarakat melakukan general check up

4)  Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit (waspada

mulai dini)

5)  Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi.

Page 5: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 5/23

6)  Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini

mungkin.

  Kriteria yang sering digunakan untuk Skrining Gizi

1.  Tinggi badan

2.  Berat badan

3.  Perubahan berat badan yang tidak disengaja

4.  Alergi makanan

5.  Diet

6.  Data laboratorium: albumin, hematocrit

7.  Perubahan nafsu makan

8.  Mual/muntah

9. 

Kemampuan menelan/mengunyah

  Alat Skrining

  Macam-macam alat skrining

Ada 2 metode skrining yaitu :

1.  Single parameter (biochemical index, other functional indices,

antropometri) 

2. 

Multiple parameter (menggunakan gabungan dari beberapa parameter). Multiple parameter yang dimaksud adalah alat

skrining, dapat menggunakan tools antara lain : 

  MNA (Mini Nutritional Assessment)

  MST (Malnutrition Screening Tools)

   NRS 2002 (Nutrition Risk Screening)

  SNAQ (Short Nutrition Assessment Quisioner)

  SGA (Subjective Global Assessment)

  STAMP

Page 6: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 6/23

(Screening Tool Assessment of Malnutrition in Pediatric)

  PNI (Prognostik Nutritional Indeks)

   NRI (Nutritional Risk Index)

  GNRI (Geriatric Nutritional Risk Index)

   NSC (Nutrition Screening Checklist)

Page 7: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 7/23

Judul Mata Kuliah : Assesment I

Dosen pengajar : Etika Ratna Noer, S.Gz., MSi

Hari, tanggal : 26 Maret 2014

 

Konsep Asuhan Gizi Tersandar

Status gizi dipengaruhi banyak faktor yang saling terkait. Oleh karena itu, untuk

mengidentifikasi ketidakseimbangan gizi merupakan proses yang kompleks.

  Ketepatan menentukan akar permasalahan akan mempengaruhi pemilihan intervensi yang

sesuai.

  EMPAT LANGKAH PAGT SALING BERKAITAN :

 

Assesmen Gizi

Metoda pengumpulan, verifikasi dan interpretasi (OVI) data yang dibutuhkan untuk

mengidentifikasi masalah terkait gizi, penyebab, tanda dan gejalanya secara sistematik.Proses berkelanjutan, dinamis dan bukan linear. Dilakukan pada pasien / klien yang

 beresiko/ sudah malnutrisi berdasarkan hasil skrining atau rujukan gizi

Page 8: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 8/23

  Tujuan

Mendapatkan informasi yang cukup untuk mengidentifikasi masalah terkait gizi.

Membuat keputusan/ menentukan mengenai gambaran dan penyebab masalah yang

terkait gizi

  Faktor faktor ini menjadi dasar terminologi asesmen gizi

Status Gizi :

o  Sistem (supply makanan, system pelayanan kesehatan).

o  Environmental (layanan kesehatan, pendidikan, akses pangan dan penyaluran).

o  Food & Nutrient (Asupan, jumlah, kualitas).

o  Lifestyle (kepercayaan/sikap, pengeteahuan, kebiasaan).

o  Human biology (umur, sex, genetic, pertumbuhan, kehamilan, penyakit, dll).

  Tahap Pengkajian gizi

  Domain Assesmen

Page 9: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 9/23

 

  Jenis Pengkajian Gizi

1.  Subjective nutritional Assessment (weakness)

2.  Objective nutritional Assessment (strength)

 

Metode Pengkajian Gizi

3.  Direct nutritional Assessment

4.  Indirect nutritional Assessment

  Kiat menggali data dietary history

5.  Tidak banyak melihat catatan saat wawancara

6.  Buat suasana nyaman dengan pasien

7. 

Tunjukkan perfomance pewawancara yg handal8.  Berikan pujian kpd pasien krn telah jujur berbicara

9.  Sediakan gambar sebagai media komunikasi

Kuasai berbagai bahasa setempat

Page 10: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 10/23

Judul Mata Kuliah : Assesment II

Dosen pengajar : Etika Ratna Noer, S.Gz., MSi

Hari, tanggal : 2 April 2014

 

Data personal (CH)  personal history dan medical history

  Diperlukan rekam medic sebagai data rujukan yang menjadi dasar penegakan diagnosis

nantinya.

  Contoh kasus assemen :

CH.1.1, Data Personal

S, laki laki usia 30 tahun, tulang punggung keluarga, suku sunda, pendidikan SMA.

Mempunyai kebiasaan merokok 1 -2 batang sehari sejak lulus SMA, namun 4 bulan

terakhir pasien dapat menghabiskan rokok sebanyak 3 –  4 bungkus sehari. Saat ini

terbaring di RS X sejak 3 minggu yang lalu.

CH.2.1. Riwayat Medis

 Nafsu makan kurang dan sesak nafas

CH,2.113. Respiratory : Hydropneumothorax ec Tuberculosis

CH.2.2. Perawatan

CH.2.2.2. Pasien menjalani operasi CTT 3 minggu yang lalu, dan mendapat alat bantu

 jalan nafas oral sejak masuk RS

CH.3.1 Sosial EkonomiCH.3.1.1. Pasien termasuk golongan ekonomi lemah

CH.3.1.2. Tinggal bersama orangtua

CH.3.1.6 Pekerjaan berjualan makanan dari jam 12 siang sampai jam 02 pagi.

CH.3.1.7. Agama Islam

Identifikasi : Tuberculosis, kemungkinan kondisi ekonomi berkaitan dengan

penyediaan makanan, perubahan nafsu makan

Page 11: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 11/23

Judul Mata Kuliah : Assesment III

Dosen pengajar : dr. Hesti Murwani Rahayuningsih, MSi.Med

Hari, tanggal : 10 April 2014

 

Overview Pemeriksaan fisik dan data biokimiawi

Alur pemerikasaan baku melalui riwayat makan  penyakit (CH) karena dikaitkan

dengan status gizinya untuk mengetahui latar belakang (AD) (FD) menentukan

diagnosis jika sudah. Namun jika belum menggunakan data objektif (BD) / data biokimia.

  Pokok kajian pada BD :

Acid-base balance

Electrolyte & Renal Profile

Essential fatty acid profile

Gastrointestinal profileGlucose/ endocrine profile

Inflammatory profile

Lipid profile

Metabolic rate profile

Mineral profile

 Nutritional anemia profile

Protein profile

Urine profile

Vitamin profile

 

Interpretasi data biokimia / laboratiris merupakan titik krusial yang harus dicermati :1.  Memprediksi defisiensi nutrient

2.  Memperkirakan apakah berlebihan atau kurang terkait asupan

3.  Harus meminimalkan salah tafsir dalam sintesisnya

Page 12: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 12/23

Judul Mata Kuliah : Diagnosis Gizi I

Dosen pengajar : Fillah Fithra Dieny, S.Gz., MSi

Hari, tanggal : 16 April 2014

 

Definisi Diagnosis Gizi

Kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang aktual dan atau berisiko

menyebabkan masalah gizi yang merupakan tanggung jawab dietisien u/ menangani

secara mandiri.

Merupakan “langkah kritis” yg menjembatani antara pengkajian gizi dan intervensi gizi.

Identifikasi masalah, penyebab dan tanda dan gejala. Membuat prioritas pelaksanaan

intervensi gizi

  Perbedaan Diagnosis gizi dengan Diagnosis medis

1. DIAGNOSIS GIZIRangkuman masalah gizi dari data penilaian gizi (kesehatan pasien, hasil lab, diagnosis

medis, masalah atau gejala). Bersifat sementara sesuai dengan perubahan respon

 pasien/klien.

2.  DIAGNOSIS MEDIS

Gambaran penyakit atau patologi organ tertentu atau sistem tubuh. Tidak berubah

sepanjang kondisi penyakitnya masih ada.

  Berpikir kritis dalam diagnosis gizi :

1. 

Mengelompokan dan analisa data pengkajian untuk menetapkan diagnosis gizi2.  Identifikasi diagnosis gizi yang prioritas untuk ditangani saat ini dan yang ditangani

kemudian

3.  Identifikasi etiologi –  penyebab masalah –  akar masalah untuk menerapkan intervensi

4.  Identifikasi signs-symtoms yang menunjukkan problem / maslah gizi dan dapat

dikoreksi atau diminimalkan, dan dapat dimonitor / diukurperkembangannya.

  Hubungan pengkajian dengan diagnosis gizi

Page 13: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 13/23

  Domain pada diagnosis gizi

1.  Domain intake

2.  Domain klinis

3.  Domain perilaku-lingkungan

 

Bagian Diagnosis Gizi

• PROBLEM (Nama diagnosis) 

Menggambarkan perubahan/issue berhubungan dengan gizi klien (masalah aktual)  ahli

gizi bertanggungjawab memecahkannya.

• ETIOLOGY 

Penyebab/faktor risiko yang mempunyai kontribusi pada masalah bisa berhubungan

dengan patofisiologi, psikososial, lingk, perilaku dsb. Merupakan dasar penentuan

intervensi yang akan dilakukan.

• SIGN/SYMPTOMS Karakteristik penentu PROBLEM  Sign merupakan data obyektif, symptoms data

subyektif. Merupakan dasar monev hasil nantinya.

berkaitan

denganP dditandai

denganE S

Page 14: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 14/23

Judul Mata Kuliah : Diagnosis II

Dosen pengajar : Fillah Fithra Dieny, S. Gz, M.Si

Hari, tanggal : 1 Mei 2014

 

Cara untuk menghubungkan masalah-masalah gizi yang teridentifikasi pada pengkajian

gizi dengan intervensi yang akan dilakukan dan hasil yang diharapkan.

o  Kesamaan bahasa : agar dipahami oleh sesama dietisian, praktisi kesehatan.

o  Kesamaan intervensi dan hasil yang diharapkan.

  Domain Terminologi pada diagnosis gizi :

o  Domain Intake

  Masalah gizi yang terkait asupan energy, zat gizi, cairan, bioaktif, melalui

oral maupun enteral dan parenteral.

o  Domain Klinis

 Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi fisik atau medis.

o  Domain Perilaku –  Lingkungan

  Masalah gizi yang terkait dengan pengetahuan, perilaku, kepercayaan,

fisik lingkungan atau penyediaan dan keamanan makanan.

  Domain Intake (NI) membahas tentang :

1. Asupan energy –  NI (5 term)

2. Asupan oral/nutrition support –  NI 2 (5 term)

3. Asupan cairan –  NI 3 (2 term)

4. Asupan substansi bioaktif –  NI 4 (3 term)

5. Asupan zat gizi –  NI 5 (5 term)

6. Asupan lemak dan kolesterol –  NI 6 (3 term)7. Asupan protein –  NI 7 (3 term)

8. Asupan karbohidrat dan serat –  NI 8 (6 term)

9. Asupan vitamin –  NI 9 (2 term dan 2 sub term)

10. Asupan mineral –  NI 10 (2 term dan 5 sub term)

  Domain Klinis (NC) :

1. Fungsional –  NC 1 (4 term)

2. Biokimia –  NC 2 (3 term)

3. Berat –  NC 3 (4 term)

 

Domain Perilaku –  Lingkungan (NB) :1. Pengetahuan dan kepercayaan –  NB 1 (4 term)

2. Akttifitas fungsi fisik –  NB 2 (3 term)

3. Keamanan dan akses makanan –  NB 3 (4 term)

  Menentukan PES

o  Problem (nama diagnosis)

Page 15: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 15/23

  Menggambarkan perubahan / issue berhubungan dengan gizi kklien

(masalah actual) untuk bertanggung jawab memecahkannya

o  Etiology (penyebab)

  Penyebab / factor risiko yang mempunyai kontribusi pada masalah. Dapat

 berubah dengan patofisiologi, psikososial, lingkungan, perilaku dsb.

Merupakan dasar penentuan intervensi yang akan dilakukan.

o  Signs and Symptoms (tanda dan gejala)

  Karateristik penentu problem signs merupakan data obyektif symptoms

data subyektif.

  Pernyataan diagnosis gizi :

o  Problem berkaitan dengan Etiologi dibuktikan dengan Signs and Symptoms

  Penggunaan terminology diagnosis gizi

o  Semua terminology / istilah dapat digunakan sebagai problem

o  Beberapa terminology dapat digunakan pula sebagai etiology (bisa juga kalimat

 bebas)o  Beberapa terminology dapat digunakan sebagai sign symptoms namun harus

disertai data actual (bisa juga dengan kalimat bebas)

Page 16: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 16/23

Judul Mata Kuliah : Intervensi Gizi I

Dosen pengajar : Ahmad Syauqi, S.Gz.,MPH

Hari, tanggal : 8 Mei 2014

 

Intervensi bertujuan menyelesaikan etiologi / penyebab masalah (problem). Contohnya :

o  Etiologi : peningkatan kebutuhan energy karena suhu tubuh naik sehingga mulut

 pahit jadi sulit makan.

Maka, intervensinya memberikan menu makan yang bisa masuk:

Misal manis sesuai dengan kondisi pasien. Sesuai juga dengan signs symptons,

misal mual: diberi makanan yang kering dan gurih.

  Preskripsi

1. Modifikasi energy (asupan dinaikkan) sehingga modifikasi jenis, ukuran.

2. Modifikasi frekuensi (Karena mual, maka makan buburnya lebih sedikit, yang

 biasa 3 kali sehari dibuat porsi sedikit, 5 kali)3. Modifikasi tekstur ( missal dari nasi menjadi bubur)

  Implementasi

o  Merupakan tindak pelaksanaan bisa dengan pemberian makanan atau konseling.

Misalnya:

Energy ditingkatkan dari 1000 menjadi 1500 maka implementasikannya dengan

memberikan penukar / menu.

o  Dapat dilaksanakan berupa :

  Modifikasi tekstur

Misal : makanan lunak diberikan contoh makanan tekstur lunak.

 

Modifikasi frekuensiMisal : makanan 3 kali sehari dibuat porsi sedikit, 5 kali

  Mofikasi rute

Misal : sakit atau sulit menelan sehingga NGT lewat selang

  Konseling juga diberikan saat intervensi agar merubah perilaku dan mempercepat proses

 penyembuhan.

Page 17: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 17/23

Judul Mata Kuliah : Intervensi II

Dosen pengajar : Fillah Fithra Dieny, S.Gz, M.Si

Hari, tanggal : 15 Mei 2014

 

 Nutrition intervention merupakan langkah ketiga dari NCP, yang terbagi menjadi 4

domain yakni: Food and/or Nutrient Delivery, Nutrition Education, Nutrition Counseling,

dan Coordination of Nutrition Care.

   Nutrition Education dan Nutrition Counseling masing-masing terbagi menjadi 2 sub

 bagian yakni untuk nutrition education ada Nutrition Education-Content dan Nutrition

Education-Application, dan untuk nutrition counseling ada Theoretical Basis / Approach

dan Strategies.

   Nutrition Education-Content (E-1) terdiri dari :

1.  Tujuan ( misalnya pencegahan , penanganan penyakit ) dari pendidikan gizi

2. 

Modifikasi prioritas ( misalnya isu paling memprihatinkan bagi kesehatan dankesejahteraan pasien / klien)

3.  Informasi kelangsungan hidup ( modifikasi nutrisi minimum yang diperlukan sampai

 pasien / klien dapat kembali untuk pendidikan gizi yang lebih )

4.   Nutrisi dan aktivitas fisik berhubungan dengan kesehatan / penyakit

5.  Rekomendasi Modifikasi ( misalnya menjelaskan beberapa rekomendasi resep gizi )

6.  Topik lain yang terkait ( misalnya asupan asam lemak jenuh dan trans vs total asupan

lemak, perencanaan menu , pembelian makanan, rekomendasi, aktivitas fisik )

7.  Lain-lain

 

 Nutrition Education-Application (E-2) terdiri dari :1. Interpretasi hasil ( misalnya terlibat dalam pelatihan tentang hasil medis atau lainnya

 bertepatan dengan resep gizi , seperti , distribusi karbohidrat sepanjang hari berdasarkan

hasil pemantauan glukosa darah , denyut jantung selama aktivitas fisik)

2. Pengembangan keterampilan (misalnya penggunaan glukometer, home tube feeding

dan pelatihan feeding pump, keterampilan memasak / persiapan)

   Nutrition Counseling dengan Term Number : C, yakni merupakan sebuah proses

 pendukung, ditandai dengan kolaborasi hubungan counselor-pasien/klien, menetapkan

 prioritas, menetapkan tujuan, dan membuat rencana aksi individual yang mengakui dan

mendorong tanggung jawab atas perawatan diri untuk mengobati kondisi yang ada dan

meningkatkan kesehatan.

  Theoretical Basis / Approach (C-1) terdiri dari :

1. Cognitive-Behavioral Theory C-1.1

2. Health Belief Model C-1.2

3. Social Learning Theory C-1.3

4. Transtheoretical Model/Stages of Change C-1.4

5. Other (specify) C-1.5

Page 18: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 18/23

Judul Mata Kuliah : Intervensi III

Dosen pengajar : Etika Ratna Noer, S.Gz., M.Si

Hari, tanggal : 22 Mei 2014

 

Dalam rumah sakit terdapat Standar Makanan untuk pasien yang dibagi menjadi 2, yaitu:

o  Makanan biasa (tidak perlu diet khusus)

o  Makanan khusus (perlu diet khusus)

  Makanan khusus dengan intervensi:

o  Perubahan konsistensi

o  Penambahan/ pengurangan energy

o  Penambahan / pengurangan jenis makanan

o  Perubahan komposisi zat gizi

o  Perubahan jumlah dan frekuensi makan

Penghilangan / pantangan makanan spesifik  Makanan biasa:

o  Dapat memenuhi kebutuhan gizi pasien

o  Susunan makanan sama dengan makanan sehat orang di rumah

o  Susunan zat gizi seimbang, bentuk makanan produk nasi

  Tujuan : mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh

  Dibagi juga dari jalurnya masuk ke tubuh :

o  1. Enteral

  Jalur tube

   Nasogastic tube

 

Gastronomy tube

   Nasoduodenal tube

  Jejunostomy tube

   Nasojejunal tube

  Menggunakan enteral feeding pump

o  2. Parenteral

  Peripheral Parenteral Nutrition (PPN)

  Central or Total Parenteral Nutrition (CPN)

  Teknik pemberian:

Jangan memberikan obat-obatan, darah, atau larutan lain ke dalam selang infuso  Jaga kecepatan infus

o  Perhatikan jadwal pemberian TPN untuk pasien yang diberikan secara periodik.

Page 19: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 19/23

Judul Mata Kuliah : Intervensi IV

Dosen pengajar : Ahmad Syauqi, S.Gz.,MPH

Hari, tanggal : 29 Mei 2014

 

Cairan merupakan zat vital yang sangat diperlukan dalam tubuh dan harus dijaga

keseimbangannya, meliputi intake cairan dan output cairan. Cairan elektrolit dalam tubuh

umumnya mengandung Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Klorida, Bikarbonat,

Fosfat, Sulfat.

  Penyakit yang ditimbulkan karena ketidakseimbangan cairan elektrolit antara lain:

Hipovolemia, Hypervolemia, Hiponatremia, Hypernatremia, Hipokalemia,

Hyperkalemia, Hipokalsemia, Hyperkalsemia, Hipophospatemia, Hyperphospatemia,

Hipomagnesema, dan Hypermagnesema.

  Terdapat 4 metode dalam menghitung kebutuhan cairan tubuh, yaitu berdasarkan asupan

energi; berdasarkan berat badan; berdasarkan asupan energi dan nitrogen; dan

 berdasarkan area permukaan kulit (BSA).

  Stress metabolic adalah hipermetabolik, respon katabolic terhadap luka atau penyakit

yang akut. Respon stress meliputi 3 fase, yaitu fase ebb, fase flow, dan fase

 penyembuhan. 

  Terdapat berbagai cara perhitungan faktor stress penyebab penyakit. Perlu diperhatikan

 pemberian nutrisi selama menderita faktor stress yang mempengaruhi proses

 penyembuhan. 

Page 20: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 20/23

Judul Mata Kuliah : Monitoring Evaluation

Dosen pengajar : dr. Hesti Murwani R., M.Si.Med

Hari, tanggal : 5 Juni 2014

 

Monitoring : mengawasi ; Evaluation : mengevaluasi.

  Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui respon pasien

terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. Aktivitas ini bukan sekedar kegiatan

„mengamati‟ apa yang terjadi saja tetapi membutuhkan komitmen yang kuat untuk

melakukan pengukuran, pencatatan hasil sesuai indicator yang selaras dengan diagnosis

gizi dan intervensi gizi.

  Indikator hasil yang diamati dan dievaluasi harus mengacu pada kebutuhan pasien atau

kelompok, diagnosis gizi, tujuan atau rencana intervensi dan kondisi penyakit. Sedangkan

waktu pengamatan dari masing-masing indicator sesuai dengan rujukan yang digunakan.

 

Data hasil monitoring dan evaluasi gizi dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sistemmanajemen pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Dampak dari asuhan gizi

mempunyai kontribusi pada hasil pelayanan kesehatan yang diinginkan. Dengan

demikian peranan ahli gizi pada pelayanan kesehatan semakin terlihat.

  Komponen Monitoring dan Evaluasi Gizi

•  Monitor perkembangan kondisi pasien

•  Mengukur dampak

•  Evaluasi dampak

  Pengelompokan monitoring

• 

Secara langsung•  Status klinis dan kesehatan

•  Aspek pasien

•  Penggunaan layanan kesehatan dan biaya

  Perencanaan dan Pelaksanaan Monitoring-Evaluasi

•  Monitoring :

a.  Memeriksa keadaan pasien tentang pemahaman dan kepatuhan terhadap

intervensi yang diberikan

 b.  Menentukan apakah intervensi yang dilakukan telah sesuai rencana

c. 

Melihat apakah keadaan status gizi pasien tetap atau berubahd.  Mengidentifikasi respon positif atau negatif lainnya dari intervensi yang telah

diberikan

e.  Mengumpulkan info alasan indikasi untuk setiap perkembangan

•  Evaluasi :

a.  Membandingkan data sekarang dan data saat pertama kali dilakukan assesment

 b.  Melihat apakah tujuan dilakukan intervensi gizi telah tercapai atau belum

Page 21: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 21/23

c.  Mengevaluasi dampak keseluruhan dari intervensi gizi yang dilakukan pada hasil

status gizi pasien

Page 22: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 22/23

Judul Mata Kuliah : NCP Summary

Dosen pengajar : Etika Ratna Noer, S. Gz, M.Si

Hari, tanggal : Jumat, 13 Juni 2014

Sekilas Tentang NCP

•  Metode pemecahan masalah gizi individual/kelompok secara sistematis.

•  Bertujuan memberikan asuhan gizi yang efektif, aman dan berkualitas.

•  Terdapat 4 tahap pada NCP yaitu;

• 

Assesment gizi

•  Diagnosis gizi

•  Intervensi gizi

•  Monitoring dan Evaluasi

  Step 1 : Assesment Gizi

• 

Proses mendapatkan, memverivikasi dan menafsirkan data.

•  Proses yang berlangsung secara berkelanjutan, tidak hanya di awal pertemuan

•  Menyediakan data untuk didiagnosis pada proses selanjutnya

•  Istilah nutrition assessment diidentifikasi dan dikelompokkan menjadi lima domain:

•  Food/Nutrition Related History :(diet, asupan energi, asupan nutrien, obat

2an

dan suplemen, asupan enteral dan parenteral, pengetahuan, sikap, dan

kepercayaan)

•  Biochemical data: (medical tests, and procedures)

•  Anthropometric measurements: tinggi, bb, BMI

• 

 Nutrition-focused physical findings:(nafsu makan, edema, kesulitan menelan)•  Client history

  Step 2 : Diagnosis Gizi

• 

Merupakan langkah paling kritis antara pengkajian gizi dan intervensi gizi

•  Bahasa terstandar dalam diagnosis gizi bertujuan untuk menjelaskan permasalahan

secara konsisten baik didalam/diluar profesi dietitian

•  Melabeli diagnosis gizi tertentu

•  Menghasilkan diagnosis gizi berupa penyataan PES yang berasal dari sintesis

informasi yang dikumpulkan

•  Tiga domain diagnosa gizi

• 

Intake

•  Energy, nutrient, dan cairan, dalam diet.

•  Clinical

•  Terkait dengan masalah medik atau fisik

•  Termasuk; masalah menelan, mengunyah, pencernaan, dan

masalah berat badan

•  Behavioral-environtmental

Page 23: Notulensi kuliah ncp

8/10/2019 Notulensi kuliah ncp

http://slidepdf.com/reader/full/notulensi-kuliah-ncp 23/23

•  Terkait dengan pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan akses ke

makanan/ minuman yang terjamin

•  Kalimat PES

•  Problem(P) : label diagnosis, gamabaran umum permasalahan

gizi.

• 

Etiology(E) : faktor yang berperan dalam permasalahan gizi.

•  Signs&symptomps(S):menunjukkan gejala dan tanda yang tampak pada

 proses pengkajian.

•  Pola kalimat : (P) karena (E) ditunjukkan dengan (S)

  Step 3 : Intervensi Gizi

•  Tindakan dirancang untuk mengubah perilaku gizi yang berhubungan, faktor risiko,

kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan bagi seorang individu atau

masyarakat pada umumnya

•  Profesional Dietitian bekerja tidak hanya dengan profesional perawatan kesehatan

lainnya, tetapi juga dengan klien, keluarga, atau pengasuh untuk membuat rencanayang realistis dengan probabilitas yang baik untuk bekerja.

•  Sub langkah

•  Memprioritaskan diagnosis gizi:Menyusun urutan tingkat kepentingan dan

kegawatan dari masalah masalah yang perlu diatasi

• 

Mengidentifikasi tujuan ideal:Berdasarkan kondisi spesifik tertentu

,Berdasarkan hasil yang diharapkan

•  Melaksanakan intervensi gizi

  Step 4 : monitoring dan evaluasi

•  Menentukan sejauh mana kemajuan yang terjadi

• 

Menentukan apakah hasil yang diharapkan dari perawatan gizi terpenuhi

•  Kemajuan harus selalu

•  Dimonitor

•  Diukur

•  Dievaluasi

•  Dan reevaluasi sesuai jadwal yang direncanakan

•  Menentukan apakah perlu melanjutkan assuhan gizi atau tidak.

•  Sub langkah

- Memantau kemajuan : menentukan apakah hasil yang diharapkan muncul dan

memonitor, mengukur dan mengevaluasi kemajuan yang terjadi.- Mengukur hasil : data dikumpulkan sepanjang waktu. Berupa status klinis dan

gizi.

- Mengevaluasi hasil : menentukan perubahan apa yang telah terjadi semenjak

asuhan gizi, membandingkan status sekarang dengan status sebelum asuhan gizi,