Askep Komunitas Pengkajian-ncp Coppy Dhf

70
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW XI KELURAHAN PUDAK PAYUNG KECAMATAN BANYUMANIK Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Komunitas Koordinator : Ns. Artika Nurrahima, S.Kep., M.Kep. Pembimbing: Ns. Nurullya Rachma, Sp.Kep.Kom. Disusun Oleh : Ade Rahmah Yulia 22020114210082 Anggiesa Rinanta Furi 22020114210036 Ayu Hilda Maelani 22020114210046 Dian Kumalasari 22020114210032 Kartika Nurindah P. 22020114210056 Lidia Ruliastiniwa 22020114210028 Maghfiroh 22020114210045 Olvia Nobella 22020114210116 Rara Shizuka 22020114210069 Rezza Agus Rennata Sarah Nisa Fadillah 22020114210034 22020114210037 1

description

askep

Transcript of Askep Komunitas Pengkajian-ncp Coppy Dhf

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RW XI KELURAHAN PUDAK PAYUNG KECAMATAN BANYUMANIK

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Komunitas

Koordinator : Ns. Artika Nurrahima, S.Kep., M.Kep.Pembimbing: Ns. Nurullya Rachma, Sp.Kep.Kom.

Disusun Oleh :

Ade Rahmah Yulia

22020114210082

Anggiesa Rinanta Furi

22020114210036

Ayu Hilda Maelani22020114210046

Dian Kumalasari22020114210032

Kartika Nurindah P.22020114210056

Lidia Ruliastiniwa22020114210028

Maghfiroh

22020114210045

Olvia Nobella22020114210116

Rara Shizuka22020114210069

Rezza Agus Rennata

Sarah Nisa Fadillah

2202011421003422020114210037

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2014BAB I

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITASDI RW XI KELURAHAN PUDAK PAYUNG KECAMATAN BANYUMANIK

I. Pengkajian

A. Data Demografi

Kelurahan

: Pudak Payung

Jumlah KK

: 550 KK

Jumlah RT

: 13 RT

Jumlah Responden: 1. DHF

: 85 Orang2. Batas Wilayah:a. Utara RW.01b. Selatan Papaganc. Barat Gunung Patid. Timur RW.01 RW.02DHFB. Data Sosial

1. Data Usia Diagram 1.1 Distribusi frekuensi warga berdasarkan usia di RW XI Kelurahan Pudak Payung, Semarang, Maret 2015 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF berusia 40-60 tahun, yaitu 33 dari 60 orang (55%).

2. Data Jenis KelaminDiagram 1.2 Distribusi frekuensi warga penderita DHF berdasarkan jenis kelamin warga di RW XI Kelurahan Pudak Payung, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF berjenis kelamin perempuan, yaitu 37 dari 60 orang (62%).

3. Data Pendidikan Terakhir Diagram 1.3 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan pendidikan terakhir warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki pendidikan terakhir tidak tamat SD, yaitu 22 dari 60 orang (36%).4. Data AgamaDiagram 1.4 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan agama di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki agama Islam, yaitu 48 dari 60 orang (80%).

5. Data Status PerkawinanDiagram 1.5 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan status perkawinan di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, Novewmber 2014 n=(60)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki status perkawinan menikah, yaitu 49 dari 60 orang (82%).6. Data Pekerjaan Diagram 1.6 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan pekerjaan di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki pekerjaan wiraswasta, yaitu 22 dari 60 orang (38%).

7. Data PenghasilanDiagram 1.7 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan penghasilan di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga memiliki penghasilan per bulan Rp 1.423.500 yaitu 44 dari 60 orang (73%).8. Data Tipe Keluarga Diagram 1.8 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan tipe keluarga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n= 60)

Sebagian besar tipe keluarga yang menderita DHF adalah tipe keluarga inti dengan jumlah 35 dari 60 orang (58%).

C. Data Epidemiologi

1. Data Hasil Pemerikasaan Tekanan DarahDiagram 1.9 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan tekanan darah di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga memiliki tekanan darah derajat 1 yaitu dengan nilai tekanan darah 140/90 s/d 159/99 mmHg sebanyak 29 dari 60 orang (48%).2. Data Lamanya Terdiagnosa DHFDiagram 1.10 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan lamanya terdiagnosa DHF di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga telah terdiagnosa DHF selama lebih dari 1 tahun, yaitu 45 dari 60 orang (75%).3. Data Riwayat KeluargaDiagram 1.11 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan riwayat keluarga dengan DHF di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga tidak memiliki riwayat DHF, yaitu 34 dari 60 orang (56%).

4. Data Banyaknya Keluhan terkait DHFDiagram 1.12 Proporsi warga yang menderita DHF berdasarkan banyaknya keluhan terkait DHF dalam 6 bulan terakhir warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga memiliki keluhan terkait DHF selama 6 bulan terakhir, yaitu 41 dari 60 orang (68%).5. Data Keluhan yang DirasakanDiagram 1.13 Proporsi keluhan yang dirasakan oleh warga yang menderita DHF selama 6 bulan terakhir di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga dengna DHF mengeluhkan gejala tengkuk berat yaitu sebanyak 15 orang dari 60 responden (40%).s6. Data Waktu Muncul KeluhanDiagram 1.14. warga yang menderita DHF berdasarkan waktu muncul keluhan terkait DHF warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga memiliki keluhan terkait DHF selama satu waktu, yaitu sewaktu-waktu sebanyak 22 dari 60 orang (37%).7. Data Tempat Pertama Warga Terdiagnosa DHFDiagram 1.15. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan tempat pertama warga terdiagnosa DHF di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF terdiagnosa pertama di posyandu lansia, yaitu 31 dari 60 orang (52%).

D. Data Perilaku

1. Data Waktu Pemeriksaan Tekanan DarahDiagram 1.16 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan waktu pemeriksaan tekanan darah warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF waktu pemeriksaan tekanan darahnya kurang dari 1 bulan sekali, yaitu 47 dari 60 orang (78 %).

2. Data Kebiasaan Warga Dalam Mengkonsumsi MakananDiagram 1.17. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan kebiasaan warga dalam mengkonsumsi makanan di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF selalu makan sayuran lebih dari 3x per minggu sebanyak 44 dari 60 orang dan yang mengkonsumsi makanan berlemak kurang dari 3x per minggu sebanyak 33 dari 60 orang.

3. Data Konsumsi Daging Kambing dan Makanan Instan Diagram 1.18 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan kebiasaan warga dalam mengkonsumsi daging kambing dan makanan yang diawetkan di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga tidak mengkonsumsi daging kambing sebanyak 47 dari 60 orang dan tidak mengkonsumsi makanan yang diawetkan (instan) sebanyak 36 dari 60 orang.4. Data Kebiasaan Warga Dalam Mengkonsumsi Minuman Kopi, Alkohol Dan BersodaDiagram 1.19 Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan kebiasaan warga dalam mengkonsumsi minuman kopi, alcohol dan bersoda di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF tidak mengkonsumsi minuman kopi, alcohol dan minuman bersoda, masing-masing warga yang tidak minum kopi sebanyak 50 dari 60 orang, tidak minum alcohol sebanyak 60 dari 60 orang dan tidak minum alcohol sebanyak 52 dari 60 orang.5. Data Frekuensi Olahraga Tiap MingguDiagram 1.20. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan kebiasaan berolahraga dalam 1 minggu di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga berolahraga kurang dari 3x dalam seminggu yaitu 47 dari 60 orang (78%). 6. Data Respon Warga Terhadap MarahDiagram 1.21. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan perilaku terkait respon marah terhadap stress warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF marah saat stress, yaitu 35 dari 60 orang (58%).7. Data Durasi Tidur Tiap HariDiagram 1.22. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan durasi tidur warga dalam sehari di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki durasi tidur lebih dari 5 jam dalam sehari, yaitu 37 dari 60 orang (62%). 8. Data Keteraturan Minum Obat Penurun Tekanan DarahDiagram 1.23. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan keteraturan warga dalam minum obat penurun tekanan darah di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga tidak teratur dalam minum obat penurun tekanan darah yaitu 37 dari 60 orang (62%). E. Data Edukasi dan Organisasi1. Data Tingkat Pengetahuan DHFDiagram 1.24. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan pengetahuan warga terkait DHF pada warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terkait DHF sebanyak 54 dari 60 orang (90%).2. Persepsi warga tentang DHF di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85) adalah baik (100%). 3. Data Dukungan Keluarga Perawatan Tekanan Darah Tinggi

Diagram 1.25. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan dukungan keluarga terhadap perawatan tekanan darah tinggi di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki dukungan keluarga yang baik, yaitu 29 dari 60 orang (49%). 4. Data Lokasi Pemeriksaan yang Dikunjungi

Diagram 1.26. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan lokasi pemeriksaan yang sering dikunjungi di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF melakukan pemeriksaan sering di posyandu, yaitu 33 dari 60 orang (48%).

5. Data Jenis Asuransi

Diagram 1.27. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan jenis asuransi yang digunakan di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga yang menderita DHF memiliki asuransi BPJS yaitu 31 dari 60 orang (51%).

6. Warga berpendapat bahwa akses menuju ke pelayanan kesehatan yaitu mudah di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85) yaitu 57 orang.7. Sebagian besar warga merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu sebanyak 57 dari 60 orang. F. Data Administrasi dan Kebijakan

1. Data Keterpaparan InformasiDiagram 1.26. Distribusi frekuensi warga yang menderita DHF berdasarkan keterpaparan informasi kesehatan warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebanyak 36 warga (60%) pernah mendapat informasi kesehatan.2. Data Sumber Informasi

Diagram 1.27. Distribusi frekuensi sumber informasi yang diperoleh warga mengenai tekanan darah tinggi di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Informasi mengenai tekanan darah tinggi diperoleh warga RW XI dari petugas kesehatan sebanyak 38 dari 60 orang (60%).

3. Data Pengobatan Gratis

Diagram 1.28. Distribusi frekuensi penerimaan pengobatan gratis terkait DHF pada warga di RW XI Pudak Payung Banyumanik, Semarang, November 2014 (n=85)

Sebagian besar warga pernah mendapatkan pengobatan gratis terkait DHF sebanyak 39 dari 60 orang (65%).DIABETES MELLITUS

A. DATA SOSIAL

1. Data umurDiagram 1.30Distribusi Frekuensi Umur Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.30 didapatkan umur responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah 40-60 tahun yaitu sebanyak 12 orang (67%).2. Data jenis kelaminDiagram 1.31

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.31 didapatkan jenis kelamin responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 14 orang (78%).3. Data berat badanDiagram 1.32

Distribusi Frekuensi Berat Badan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.32 didapatkan berat badan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah 56-65 kg yaitu sebanyak 9 orang (50%).4. Data tingkat pendidikanDiagram 1.33

Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.33 didapatkan data pendidikan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang terbanyak adalah SD yaitu sebanyak 10 orang (56%).5. Data pekerjaanDiagram 1.34

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.34 didapatkan data pekerjaan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 13 orang (72%).6. Data penghasilanDiagram 1.35Distribusi Frekuensi Jumlah Penghasilan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.35 didapatkan data jumlah penghasilan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah Rp 1.423.500 yaitu sebanyak 14 orang (78%).7. Data agamaDiagram 1.36

Distribusi Frekuensi Agama Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.36 didapatkan data agama responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah agama Islam yaitu sebanyak 15 orang (83%).

8. Diagram status perkawinanDiagram 1.37

Distribusi Frekuensi Status Perkawinan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.37 didapatkan data status perkawinan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah duda atau janda yaitu sebanyak 14 orang (78%).9. Data jumlah keluargaDiagram 1.38

Distribusi Frekuensi Jumlah Keluarga Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.38 didapatkan data jumlah keluarga responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah 4 anggota keluarga yaitu sebanyak 7 orang (39%).10. Data tipe keluargaDiagram 1.39

Distribusi Frekuensi Tipe Keluarga Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.39 didapatkan data tipe keluarga responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah keluarga inti yaitu sebanyak 10 orang (55%).B. DATA EPIDEMIOLOGI

1. Data waktu terdiagnosa DMDiagram 1.40Distribusi Frekuensi Waktu Terdiagnosa DM Pada Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.40 didapatkan waktu terdiagnosa Diabetes Mellitus pada responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah > I tahun yaitu sebanyak 11 orang (61%).

2. Data keluhan DMDiagram 1.41Distribusi Frekuensi Keluhan yang Dirasakan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=12)

Berdasarkan diagram 1.41 didapatkan selama 6 bulan terakhir responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar mengeluh sering kencing, mudah haus dan kesemutan yaitu masing-masing sebanyak 3 orang (25%)3. Data waktu keluhanDiagram 1.42

Distribusi Frekuensi Waktu Keluhan yang Dirasakan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=12)

Berdasarkan diagram 1.42 didapatkan waktu keluhan yang dirasakan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah sewaktu-waktu yaitu sebanyak 10 orang (83%).4. Data riwayat penyakit lainDiagram 1.43Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit Lain Pada Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.43 didapatkan data riwayat penyakit lain pada responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah menyatakan tidak ada riwayat penyakit lain yaitu sebanyak 9 orang (50%).5. Data tempat diagnosa awal DMDiagram 1.44Distribusi Frekuensi Tempat Responden Didiagnosa Awal Terkena DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.44 didapatkan data tempat responden didiagnosa awal terkena DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah praktek dokter yaitu sebanyak 10 orang (56%).

C. DATA PERILAKU DAN LINGKUNGAN

1. Data waktu pemeriksaa gula darahDiagram 1.45

Distribusi Frekuensi Waktu Responden Memeriksakan Gula Darah di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.45 didapatkan data waktu responden memeriksakan gula darah di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah 1 bulan yaitu sebanyak 11 orang (61%).2. Data jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi

Diagram 1.46 Distribusi Frekuensi Jenis Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.46 didapatkan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah makan nasi yaitu sebanyak 18 orang dan minum air putih sebanyak 16 orang.

3. Data jenis gula yang dikonsumsiDiagram 1.47Distribusi Frekuensi Jenis Gula yang Dikonsumsi Setiap Hari di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.47 didapatkan jenis gula yang dikonsumsi responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar adalah gula pasir yaitu sebanyak 17 orang (94%) dan gula jagung sebanyak 1 orang (6%)4. Data konsumsi gula dalam sehariDiagram 1.48Distribusi Konsumsi Gula dalam Sehari di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.48 didapatkan banyaknya gula yang dikonsumsi responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar mengkonsumsi gula per hari kurang dari sama dengan dua sendok yaitu sebanyak 12 orang (67%) dan sisanya 6 orang (33%) mengkonsumsi gula lebih dari dua sendok.

5. Data beras yang dikonsumsi setiap hariDiagram 1.49Distribusi Frekuensi Beras yang Dikonsumsi Setiap Hari di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.49 didapatkan banyaknya beras yang dikonsumsi responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar mengkonsumsi beras sebanyak kurang dari gelas belimbing yaitu sebanyak 8 orang (44%)6. Data olahraga dalam satu mingguDiagram 1.50

Distribusi Frekuensi Olahraga Dalam Satu Minggu di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.50 didapatkan frekuensi olahraga perminggu pada responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar tidak pernah berolahraga yaitu sebanyak 12 orang (67%)

7. Data waktu berolahragaDiagram 1.51

Distribusi Frekuensi Waktu Berolahraga di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.51 didapatkan waktu olahraga pada responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar berolahraga jika ada waktu luang yaitu sebanyak 4 orang (22%)

8. Data durasi tidur dalam sehariDiagram 1.52

Distribusi Frekuensi Durasi Tidur Dalam Sehari di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.52 didapatkan durasi tidur perhari pada responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sebagian besar lebih dari lima jam per hari yaitu sebanyak 14 orang (78%).

9. Data buang air kecil pada malam hariDiagram 1.53

Distribusi Kejadian Buang Air Kecil pada Malam Hari di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.53 didapatkan frekuensi buang air kecil pada responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah sering buang air kecil pada malam hari sebanyak 9 orang (50%)

10. Data yang mudah mengalami stresDiagram 1.54Distribusi Frekuensi Responden yang Mudah Mengalami Stres di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014(n=18)

tBerdasarkan diagram 1.54 didapatkan frekuensi responden yang mudah mengalami stress di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah sebanyak 13 orang (28%)

11. Data keteraturan minum obat DMDiagram 1.55

Distribusi Frekuensi Keteraturan Minum Obat DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014(n=18)

Berdasarkan diagram 1.55 didapatkan data sebagian besar responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang teratur minum obat DM yaitu sebanyak 10 orang (56%).12. Data alasan ketidakteraturan minum obat DMDiagram 1.56

Distribusi Frekuensi Alasan Ketidakteraturan Minum Obat DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014(n=18)

Berdasarkan diagram 1.56 didapatkan data sebagian besar responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang tidak teratur minum obat DM karena menurut pendapat mereka akan sembuh sendiri yaitu sebanyak 3 orang (38%).

D. DATA EDUKASI DAN ORGANISASI

1. Data tingkat pengetahuan Diagram 1.57

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.57 didapatkan data tingkat pengetahuan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah tinggi yaitu sebanyak 12 orang.

2. Data persepsi respondenDiagram 1.58 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden terhadap DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.58 didapatkan data persepsi responden tentang DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah baik yaitu sebanyak 17 orang (94%).

3. Data dukungan dan saran keluargaDiagram 1.59Distribusi Frekuensi Dukungan dan Saran Keluarga Responden terhadap DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.59 didapatkan data dukungan dan saran keluarga responden tentang DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah cukup yaitu sebanyak 8 orang.

4. Data tempat pemeriksaan tekanan darahDiagram 1.60

Distribusi Frekuensi Tempat Pemeriksaan Tekanan Darah di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.60 didapatkan data tempat pemeriksaan tekanan darah yang sering dikunjungi responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah praktek dokter yaitu sebanyak 5 orang.

5. Data jenis asuransi yang digunakanDiagram 1.61

Distribusi Frekuensi Jenis Asuransi Yang Digunakan di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.61 didapatkan data jenis asuransi kesehatan yang digunakan responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah 9 orang (50%) menggunakan BPJS dan 9 orang (50%) tidak menggunakan asuransi.6. Data kemudahan menuju pelayanan kesehatanDiagram 1.62Distribusi Frekuensi Kemudahan Menuju Pelayanan Kesehatan di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.62 didapatkan data sebagian besar responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang adalah 14 orang (78%) mudah dalam mencapai pelayaan kesehatan.7. Data kepuasan dalam mendapatkan pelayanan kesehatanDiagram 1.63Distribusi Frekuensi Kepuasan Dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014 (n=18)

Berdasarkan diagram 1.63 didapatkan data sebagian besar responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang menyatakan puas yaitu sebanyak 16 orang (89%).E. DATA ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN

1. Data keterpaparan informasi tentang DMDiagram 1.62

Distribusi Frekuensi Keterpaparan Informasi tentang DM di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.62 didapatkan data sebagian besar responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang sudah mendapatkan informasi tentang penyakit diabetes mellitus yaitu sebanyak 11 orang (61%)

2. Data penerimaan pengobatan DM gratisDiagram 1.63Distribusi Frekuensi Penerimaan Pengobatan DM Gratis di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang Bulan November 2014

(n=18)

Berdasarkan diagram 1.63 didapatkan data sebagian besar responden di RW 05 Kelurahan Pudak Payung Semarang pernah mendapatkan pengobatan gratis penyakit diabetes mellitus yaitu sebanyak 10 orang (56%)II. ANALISA DATA

NoData FokusEtiologiMasalah

1.DO :Epidemiologi

a. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan data bahwa 75% (45 orang) tediagnosa DHF semenjak > 1 tahun lalu dan 25% (15 orang) terdiagnosa DHF semenjak < 1 tahun lalub. Dari 60 warga yang dilakukan screening, sebanyak 36% memiliki anggota keluarga dengan penyakit darah tinggi.c. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 68% memiliki keluhan dalam 6 bulan terakhir.d. Dari 60 warga yang dilakukan screening didapatkan data 3 waktu kemunculan keluhan terbanyak yaitu 37% memiliki waktu kemunculan keluhan sewaktu-waktu, 22% dengan waktu kemunculan keluhan saat istirahat, dan 18% keluhan muncul sehabis kerjaPerilaku dan lingkungan

a. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 22% (13 orang) melakukan pemeriksaan tekanan darah lebih dari satu bulan sekali b. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 27 orang mengkonsumsi makanan berlemak (mentega, bersantan, dan gorengan) lebih dari 3x/ minggu.

c. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa hanya 13 orang yang mengkonsumsi daging kambing

d. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 24 orang mengkonsumsi makan-makanan instan seperti sarden dan mie instan.

e. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 37% (22 orang) mengkonsmsi air teh lebih dari 3 gelas dalam sehari.

f. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa hanya 10 orang yang mengkonsumsi kopi, 8 orang mengkonsumsi minuman bersoda, 60 warga tidak ada yang mengkonsumsi minuman beralkohol.g. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa 78% (47 orang) memiliki frekuensi olahraga kurang dari 3x/ minggu.

h. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 58% (35 orang) merupakan tipe orang yang marah-marah saat stres.

i. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan data bahwa sebanyak 62% (37 orang) tidak teratur minum obat penurun tekanan darah.

Edukasi dan Organisasi

a. Dari 60 warga terdapat 23 orang (39%) memiliki dukungan yang cukup dan 8 orang (13%) memiliki dukungan yang kurang dari keluarga.b. Dari 60 warga terdapat 6 orang (10%) memiliki tingkat pengetahuan mengenai DHF kurang.

c. Dari hasil pengisian kuesioner pengetahuan mengenai DHF, terdapat beberapa sub bab di mana responden menjawab salah dan tidak tahu yaitu 15 orang (25%) faktor-faktor penyebab DHF, 20 orang (33%) diit DHF dan 18 orang (30%) komplikasi DHF.

.

Administrasi dan kebijakan

a. Dari 60 warga yang dilakukan screening DHF didapatkan bahwa sebanyak 24 orang (40%) belum pernah mendapatkan informasi terkait tekanan darah tinggi sebelumnya baik dari posyandu lansia di RW 5 maupun dari pihak lainnya.DS :

Epidemiologi

a. Petugas Puskesmas mengatakan, Kalo untuk warga RW 5 itu ya mas mbak, kebanyakan ya sakitnya DHF sama gula, coba tanya sama kadernya mengenai data-datanya.b. Kader Posyandu mengatakan Wah kalo RW 5 memang saya yang megang posyandu lansianya mbak, kebanyakan warga RW 5 sakitnya ya DHF, gula, sama rematik mbak. yang sakit gula juga banyak sebenernya mbak, ada yang sudah meninggal juga soalnya sudah sampe busuk gitu mbak luka-lukanya, kalo buat pemeriksaannya cuman orang tertentu mbak soalnya kan berbayar mbakPerilaku dan Lingkungan

a. Pegawai Kelurahan mengatakan, Di kelurahan ada senam bareng mbak, sebulan sekali, di empat tempat berbeda dalam satu kelurahan ini mbak. senam tera-tera namanya mbak, tapi ya warga RW 5 jarang ada yang ikut mbak, kan soalnya itu satu kelurahan terus gilirannya muter.b. Ketua RT 2 mengatakan bahwa, Kegiatan warga di RW 5 apa ya mbak, paling ya cuma posyandu lansia sama balita aja, wah kalo senam gak ada mbak, paling hanya arisan ibu-ibu PKK. Oya dulu pernah mbak ada acara senam tapi biayanya mahal, kan ada hadiahnya mbak, kalo gak gitu gak ada yang dateng, gak semangat c. Kader Posyandu berkata, Ya warga sini ada yang rutin periksa tensi mbak, sama cek gula ada yang enggak, namanya juga warga mbak. Biasanya periksanya ya sebulan sekali Kamis minggu ketiga, ya di posyandu lansia itu mbak, jadinya disitu cuma nensi-nensi aja, kasi obat gitu mbak, gitu aja sih mbak kegiatannya. Dulu pernah ada mahasiswa gitu ngasih tau senam DHF tapi ya gitu gak ada tinggalannya jadi gak bisa kita terusin mbakd. Ny.S berkata, Yaa gimana ya mbak, lha ga ada keluhan terus ngapain periksa, jadi ya periksanya kalo udah pusing apa kepalanyan abot gitu lho mbake. Tn.D berkata, Saya ya periksanya tiap ada posyandu lansia mbak, seringnya ya tinggi emang, di atas 160 an gitu mbak, cuma kalo ga pusing yaudah, mau diapain, emang saya biasanya tinggi terus gitu kok.Edukasi dan Organisasi

a. Kader Posyandu mengatakan, Ya disini belum ada penyuluhan kesehatan yang menyeluruh mbak, paling kita kasih informasi dikit-dikit aja, tapi kita juga kan ga terlalu mudeng to mbak soal penyakit-penyakit gitu. Kalo dari puskesmas ato mana gitu ya ga pernah ngasih penyuluhan apa gitu mbak.b. Kader Posyandu berkata, Disini kegiatan di posyandu lansia buat warga ya paling cuma periksa tensi sama cek gula, asam urat, kolestrol aja mbak. Dulu pernah ada praktik kayak KKN gitu mbak ngajarin senam, tapi yo berenti, kita kader-kadernya juga gak apal sama senamnya mbak. Kelurahan ngadain senam mbak, tapi yo bayar, harus pake seragam juga,kan kasian yang pas-pasan.c. Kader Posyandu mengatakan, Ya dari kita biasanya ngasih obat penurun tensi mbak, dikasih dari Puskesmas.Administrasi Kebijakan

a. Kader Posyandu berkata Kegiatan warga di RW 5 apa ya mbak, paling ya cuma posyandu lansia sama balita aja sebulan sekali, ini juga masih baru berdiri mbak. Kader di sini juga baru dibentuk mbak sama mahasiswa keperawatan undip juga dulu. Petugas puskesmasnya datang hanya waktu ada posyandu itu saja, kan buat bagi obat penurun tensi, dapet jatah obatnya selama tiga hari tok tapi mbak, ga ngasih penyuluhan apapun kok mbak.

Kurang pemahaman, kurang dukungan sosial, pencapaian diri yang rendahPerilaku kesehatan cenderung berisiko : DHF pada warga RW XI kelurahan Pudak payung Banyumanik Semarang (00188)

2.DO :Epidemiologia. Dari 18 warga yang dilakukan screening tentang diabetes mellitus didapatkan bahwa 61% (11 orang) telah terdiagnosa memiliki diabetes mellitus > 1 tahunb. Dari 18 warga yang dilakukan screening tentang diabetes mellitus didapatkan bahwa 25% (3 orang) mengeluh kesemutan, 25% (3 orang) mengeluh mudah haus, 25% (3 orang) mengeluh sering kencing, 17% (2 orang ) mengeluh mudah lemas, 8% (1 orang) mengeluh BB turunc. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes mellitus didapatkan bahwa sebanyak 39% (7 orang) memiliki riwayat penyakit DHFPerilaku dan Lingkungan

a. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes mellitus didapatkan bahwa sebanyak 61% (11 orang) melakukan pemeriksaan gula darah 1 bulan sekali

b. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes didapatkan bahwa jenis makanan dan minuman yang sering dikonsumsi adalah nasi (18 orang), makanan yang diawetkan (15 orang), minum teh manis 13 orang

c. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes mellitus didapatkan bahwa 94% (17 orang) mengkonsumsi gula pasir.

d. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes didapatkan bahwa sebanyak 39% (7 orang) mengkonsumsi beras dalam sehari sebanyak - 2 1/2 gelas belimbing dan 17% (3 orang ) mengkonsumsi beras dalam sehari sebanyak >2 gelas belimbing

e. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes didapatkan bahwa sebanyak 67% (12 orang) diperoleh data tidak melakukan olahraga.

f. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes didapatkan bahwa sebanyak 72%( 13 orang) mudah stress.

Edukasi dan organisasi

a. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes diperoleh hasil bahwa 8 orang memiliki tingkat dukungan keluarga yang cukup dan 3 orang memiliki tingkat dukungan keluarga yang kurang.

b. Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes diperoleh hasil bahwa 6 orang memiliki tingkat pengetahuan rendah.

c. Dari hasil pengisian kuesioner pengetahuan mengenai diabetes mellitus, terdapat beberapa sub bab di mana responden menjawab salah dan tidak tahu yaitu 3 orang tanda dan gejala DM, 6 orang faktor-faktor penyebab DM, 7 orang diit DM dan 9 orang komplikasi DM.

Kebijakan dan Administrasi

Dari 18 warga yang dilakukan screening diabetes diperoleh hasil bahwa 39% (7 orang) tidak terpapar informasi mengenai diabetes melitus

DS : Epidemiologia. Hasil wawancara dengan ketua kader kesehatan RW XI mengatakan penyakit yang dialami oleh sebagian besar masyarakat RW 5 adalah DHF dan diabetes mellitus. Ny. D mengatakan Sebagian besar penyakit disini DHF sama penyakit gula mbak, hampir sebagian besar masyarakat yang ikut posyandu lansia tensinya tinggi dan gulanya juga tinggi.

b. 2 kader di RW XI mengatakan bahwa masalah kesehatan yang sering terjadi adalah diabetes mellitusc. 7 dari 8 ketua RT mengatakan bahwa masalah kesehatan yang sering terjadi selain DHF adalah diabetes mellitus Edukasi dan Organisasi

a. Kader Posyandu mengatakan, Ya disini belum ada penyuluhan kesehatan yang menyeluruh mbak, paling kita kasih informasi dikit-dikit aja.Perilaku dan Lingkungan

a. Tn. D mengatakan Saya kalau periksa gula waktunya nggak tentu, itu di tempat teman saya kan dia punya alat sendiri.

b. Ny. S mengatakan Ya setelah tau kalau punya sakit gula saya nggak minum manis-manis, tapi kalau ya kadang minum manis kalau disuguhi atau di pertemuan.

c. Dari 8 orang yang mengatakan malas : 1 orang mengatakan malas minum obat, 1 orang mengatakan bosan minum obat, 2 orang mengatakan pasrah akan penyakit nya, dan lainnya mengatakan menyukai pengobatan tradisional daripada obat kimia dari dokter.

Edukasi dan Organisasi

a. Ny T mengatakan saya tahu tentang penyakit gula ini dari seminar kesehatan di balai desa mbak.

b. Tn. D mengatakan Saya tahunya kalo sakit gula ya gara gara makanan itu, jadi kalau sudah kena gula nggak boleh makan sama minum yang manis-manis

Administrasi dan kebijakan

a. Hasil wawancara dengan ketua kader kesehatan RW XI mengatakan di lingkungan RW XI sudah tidak pernah dilakukan kegiatan senam bersama dikarenakan adanya keterbatasan biaya untuk menyelenggarakan senam. Ny. D mengatakan Dulu pernah ada senam mbak, tapi hanya sekali saja dan sekarang sudah tidak pernah ada senam lagi mbak, karena senam kan juga dibutuhkan biaya untuk makan setelah senam, membayar instruktur dll, jadi sekarang sudah tidak dilaksanakan lagi.

b. Kader posyandu mengatakan belum pernah ada penyuluhan tentang penyakit diabetes mellitus di wilayah RW XIc. Tn D mengatakan mengatakan bahwa belum pernah mendapatkan informasi tentang diabetes mellitus dari posyandu lansia atau petugas kesehatan.

Pola perawatan kesehatan keluarga, kurang pengetahuanKetidakefektifan manajemen kesehatan : Diabetes Mellitus di RW XI Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik (00078)

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko : DHF pada warga RW XI kelurahan Pudak payung Banyumanik Semarang (00188) b.d Kurang pemahaman, kurang dukungan sosial, pencapaian diri yang rendah

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan : Diabetes Mellitus di RW XI Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik (00078) b.d Pola perawatan kesehatan keluarga, kurang pengetahuanIV. PRIORITAS MASALAHDIAGNOSAKOMPONENPRIORITAS MASALAH

(A+2B)CRASIONAL

Kriteria

(A)Keseriusan Masalah

(B)Keefektivan intervensi

(C)

Perilaku kesehatan cenderung berisiko : DHF pada warga RW XI kelurahan Pudak payung Banyumanik Semarang (00188) b.d Kurang pemahaman, kurang dukungan sosial, pencapaian diri yang rendah10106(10+2x10)6 = 180DHF merupakan kondisi dimana penderita yang mengalaminya akan memiliki risiko besar terhadap kejadian stroke dan penyakit jantung, menurut hasil pengkajian pada RW XI terdapat 60 warga RW XI yang masuk dalam kategori DHF, diantaranya sekitar 68% memiliki keluhan terkait DHF 6 bulan terakhir, 27 warga masih memiliki perilaku yang berisiko terhadap kejadian DHF, 24 warga belum pernah memperoleh informasi terkait DHF dan belum dibentuk program khusus di posyandu untuk penanganan DHF.

Ketidakefektivan manajemen kesehatan : Diabetes Mellitus di RW XI Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik (00078) b.d Pola perawatan kesehatan keluarga, kurang pengetahuan886(8+2x8)6 = 84Diabetes mellitus merupakan penyakit yang memiliki dampak bagi kesehatan lain apabila tidak tertangani akan menyebabkan kerusakan ginjal, namun pada hasil pengkajian hanya diperoleh 18 warga yang menderita diabetes mellitus. Jumlah yang lebih sedikit dan jumlah warga yang mengalami keluhan berkaitan dengan diabetes mellitus lebih sedikit dibanding penderita DHF yang menjadikan masalah ini menjadi prioritas kedua

V. INTERVENSI KEPERAWATAN

NOHARI, TANGGAL/JAMDIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN JANGKA PENDEKTUJUAN JANGKA MENENGAHTUJUAN JANGKA PANJANGINTERVENSI

TTD.

1.Jumat,

14 November 2014/

11.00 WIBPerilaku kesehatan cenderung berisiko : DHF pada warga RW XI kelurahan Pudak payung Banyumanik Semarang (00188) b.d Kurang pemahaman, kurang dukungan sosial, pencapaian diri yang rendahSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 x 30 menit, diharapkan pengetahuan warga bertambah, dibuktikan dengan:

a. 35 dari 60 warga yang memiliki DHF tahu faktor-faktor yang menyebabkan DHFb. 35 dari 60 warga yang memiliki DHF tahu tentang diet DHFc. 35 dari 60 warga tahu tanda dan gejala dari DHFd. 35 dari 60 warga tahu akibat jangka panjang dari DHF e. 35 dari 60 warga tahu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan secara mandiri untuk mengontrol DHFf. 30 dari 60 warga yang memiliki DHF memiliki dukungan keluarga yang tinggig. 30 dari 60 warga yang memiliki DHF menyatakan sudah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai DHF dari petugas kesehatanTujuan Jangka Menengah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 bulan diharapkan faktor penyebab terjadinya DHF berkurang dengan kriteria hasil :

a. Warga yang menyukai makanan berlemak (gorengan) berkurang dari 27 orang menjadi 14 orang

b. Warga yang suka mengkonsumsi daging kambing berkurang dari 13 orang menjadi 7 orang

c. Warga yang menyukai makanan instan berkurang dari 24 orang menjadi 12 orang.

d. Warga yang minum kopi berkurang dari 10 orang menjadi 5 orang

e. Warga yang mengkonsumsi makanan asin berkurang dari 46 orang menjadi 23 orang

f. Warga yang melakukan olahraga lebih dari 3 kali seminggu meningkat dari 23 orang menjadi 40 orang

g. Warga yang dapat mengontrol marah saat stres meningkat dari 25 orang menjadi 40 orang

h. Warga yang teratur minum obat darah tinggi meningkat dari 23 orang menjadi 40 orang

Tujuan Jangka Panjang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun diharapkan tidak ada peningkatan penderita DHF dengan kriteria hasil:

a. Sebanyak 60 orang yang memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg mengalami penurunan tekanan darah menjadi 130/80 mmHg

b. Sebanyak 21 warga tidak merasakan tengkuknya berat

c. Sebanyak 18 warga tidak mengeluh pusing

d. Sebanyak 12 warga tidak merasakan matanya berkunang-kunang

e. Sebanyak 7 warga tidak merasakan jantungnya berdebar-debar

f. Tidak terjadi penambahan jumlah keluarga yang mengalami riwayat DHF di RW XI Kelurahan Pudak Payung Semarang.Community health development (8500)

Tingkatkan jaringan pendukung komunitas RW XI seperti Posyandu Lansia dan Puskesmas Pudak payung : pengadaan kegiatan senam lansia, terapi SEFT, dan terapi jus (mentimun, seledri, belimbing) bersama kader dan warga.Health Education (5510)1. Motivasi warga untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan melalui pendidikan kesehatan tentang DHF kepada:a. Masyarakat tentang penyakit/ definisi DHF, faktor resiko, faktor penyebab, tanda dan gejala, serta penangan (media: diskusi dengan PPT, leaflet)b. Penderita DHF tentang diit DHF dan (media: demonstrasi langsung)c. Kader Kesehatan RW tentang penanganan DHF berupa:1) diit DHF melalui demontrasi langsung+booklet)2) olahraga serta terapi relaksasi bagi penderita DHF berupa senam lansia dan terapi SEFT melalui praktik langsung + video tutorial)2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan berkala sebelum dan setelah tindakan: senam lansia, teknik SEFT, dan pemberian jus timun, seledri, belimbing. .Self Modification assistance (4470)

Motivasi responden untuk rutinitas pengontrol tekanan darah dengan memberikan lembaran kontrol rutin tekanan darah dan buku diit harian bagi DHF. Family support (7140)

a. Ajarkan perawatan sederhana kepada keluarga dengan pasien DHF: pola diet DHF dan terapi jus (mentimun, seledri, belimbing)

b. Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan dan melakukan pengawasan terhadap status kesehatan responden melalui lembar kontrol tekanan darah dan diit harian DHF.

TIM

2.Jumat,

14-11-2014/01.00 WIBKetidakefekti-fan manajemen kesehatan : Diabetes Mellitus di RW XI Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik (00078) b.d Pola perawatan kesehatan keluarga, kurang pengetahuanSetelah dilakukan tindakan keperawatan 7x30 menit, pengetahuan klien tentang DM meningkat, dibuktikan dengan:a. 10 dari 18 warga yang memiliki DM tahu faktor-faktor yang menyebabkan DHFb. 10 dari 18 warga yang memiliki DM tahu tentang diet DMc. 10 dari 18 warga tahu tanda dan gejala dari DMd. 10 dari 18 warga tahu akibat jangka panjang dari DM e. 10 dari 18 warga tahu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan secara mandiri untuk mengontrol DMf. 10 dari 18 warga yang memiliki DM memiliki dukungan keluarga yang tinggig. 10 dari 18 warga yang memiliki DM menyatakan sudah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai DM dari petugas kesehatanh. Seluruh warga mengatakan sadar akan pentingnya pelayanan kesehatan khususnya untuk memanfaatkan pelayanan puskesmasa. Seluruh warga mengatakan pernah dilakukan penyuluhan ke warga terkait dengan pencegahan DMTujuan Jangka Menengah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 bulan diharapkan faktor penyebab terjadinya DHF berkurang dengan kriteria hasil :

a. Warga yang memeriksakan gula darah meningkat dari 7 orang menjadi 15 orang

b. Warga yang mengonsumsi gula pasir berkurang dari 17 orang menjadi 9 orang.

c. Warga mengonsumsi gula dalam sehari 2 sendok meningkat dari 12 orang menjadi 18 orang

d. Warga yang memasak beras untuk dikonsumsi setiap hari gelas belimbing meningkat dari 8 orang menjadi 15 orang

e. Warga yang melakukan olahraga lebih dari 3 kali seminggu meningkat dari 4 orang menjadi 10 orang

f. Warga yang sering terbangun untuk BAK pada malam hari berkurang dari 9 orang menjadi 5 orang

g. Warga yang mudah mengalami stres berkurang dari 13 orang menjadi 10 orang

h. Warga yang teratur minum obat DM meningkat dari 10 orangmenjadi 15 orang

i. Tingkat dukungan keluarga dalam kategori cukup dan kurang mengalami peningkatan menjadi baik dari 7 orang menjadi 10 orang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun ditunjukkan bahwa tidak ada peningkatan warga yang mengalami diabetes dengan kriteria hasil:

1. Tidak ada warga yang mengalami komplikasi lain akibat diabetes.

2. Keluhan warga yang sering BAK pada malam hari berkurang dari 1 menjadi tidak ada

3. Keluhan warga yang sering kesemutan menjadi berkurang dari 3 menjadi 1

Community health development (8500)

Tingkatkan jaringan pendukung komunitas RW XI seperti Posyandu Lansia dan Puskesmas Pudak payung : pengadaan kegiatan senam lansia,foot care, terapi jus (tomat, lidah buaya) bersama kader dan warga.Health Education (5510)1. Motivasi warga untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan melalui pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus kepada:a. Warga tentang : penyakit DM (Definisi, tanda gejala, faktor resiko, faktor penyebab,b. Penderita tentang foot care dan empat Pilar DM:1) Edukasi (diskusi, 2) Diit (demonstasi)3) Olahrga: senam lansia (praktik langsung)4) Obat/ Farmakologi (diskusi, c. Keluarga:1) Pengenalan dan penanganan kondisi Hiperglikemi dan Hipoglikemi2) Perawatan Kaki DM3) Empat Pilar DM4) Terapi Jus3. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dan berkala sebelum dan setelah tindakan: senam lansia dan pemberian jus tomat dan lidah buaya. 4. Ajarkan kader tentang penanganan DM :a. senam b. hiperglikemia dan hipoglikemiaSelf Modification assistance (4470)

Motivasi responden untuk rutinitas pengontrol gula darah dengan memberikan lembaran kontrol rutin gula darah dan buku diit harian bagi penderita diabetes mellitus. Family support (7140)

a. Ajarkan perawatan sederhana kepada keluarga dengan pasien diabetes mellitus tentang :

1) 4 pilar DM

2) Hipoglikemia dan hiperglikemia

b. Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan dan melakukan pengawasan terhadap status kesehatan responden melalui lembar kontrol gula darah dan diit harian bagi pasien diabetes mellitus.TIM

2