Natomi Fisiologi Darah

13
natomi Fisiologi Darah A. Anatomi Fisiologi Darah 1. Pengertian Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh. Viskositas / kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,067, temperatur 38°C, dan PH 7,37-7,45. 2. Fungsi darah Fungsi darah terdiri atas: a. Sebagai alat pengangkut yaitu, 1) Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. 2) Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui paru-paru. 3) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan. 4) Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal. b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi/ zat-zat anti racun.

description

bgh

Transcript of Natomi Fisiologi Darah

Page 1: Natomi Fisiologi Darah

natomi Fisiologi Darah

A.    Anatomi Fisiologi Darah

1.      Pengertian

Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang warnanya

merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon

dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini

sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh. Viskositas / kekentalan

darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,067, temperatur 38°C, dan PH 7,37-

7,45.

2.      Fungsi darah

Fungsi darah terdiri atas:

a.       Sebagai alat pengangkut yaitu,

1)      Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh.

2)      Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui paru-paru.

3)      Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh jaringan.

4)      Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui

kulit dan ginjal.

b.      Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantara

leukosit dan antibodi/ zat-zat anti racun.

c.       Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

d.      Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh

plasma darah.

e.       Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

3.      Pembagian dan Komponen Darah

Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya merah, tetapi

apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatanya bahwa dalam darah terdapat benda-benda

kecil bundar yang disebut sel-sel darah. Sedang cairan berwarna kekuning-kuningan disebut

plasma darah. Kandungan dalam darah terdiri dari air 91%, protein 3% (albumin, globulin,

protombin dan fibrinogen), mineral 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,

Page 2: Natomi Fisiologi Darah

magnesium, kalsium, dan zat besi), bahan organik 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin,

kolesterol dan asam amino)

Secara umum, darah terbagi dua bagian yaitu:

a.       Sel-sel darah

1)      Eritrosit (sel darah merah)

2)      Leukosit (sel darah putih)

3)      Trombosit (sel pembeku darah)

b.      Plasma darah

Tabel Komponen-Komponen Dalam Darah

Sel Sel /µL (rata-

rata)

Kisaran normal Persen sel darah

putih total

Sel darah putih

total

9000 4000-11000 ….

Granulosit

Netrofil

Eosinofil

Basofil

5400

275

35

3000-6000

150-300

0-100

50-70

1-4

0,4

Limfosit 2750 1500-4000 20-40

Monosit 540 300-600 2-8

Eritrosit

Wanita

Pria

4,8 x 10⁶

5,4 x 10⁶

….

….

….

….

Trombosit 300.000 200.000-500.000 ….

4.      Pengelompokan Darah

a.       Eritrosit (Sel darah Merah)

Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah

dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk bikonkaf, warna merah disebabkan oleh

Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan

patokan dalain menentukan penyakit Anemia.

Page 3: Natomi Fisiologi Darah

Proses pengikatan oksigen oleh hemoglogin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang

disebut oksihemoglobin ( Hb+ O2 

   4Hb-oksigen) jadi oksigen yang disebut oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di

jaringan, akan dilepaskan: Hb-oksigen           Hb + O2, dan seterusnya Hb akan mengikat dan

bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon

dioksida                  Hb-karbon dioksida ) yang mana karbon dioksida tersebut akan dilepaskan di

paru-paru.

Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa. Hemoglobin

dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

b.      Leukosit(Sel Darah Putih)

Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari

sel tersebut adalah untuk fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam

tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit atau benda asing yang masuk ke

tubuh. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi  misalnya radang paru-

paru.

Lekopeni - Berkurangnya jumlah leukosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah. Lekositosis –

Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (diatas 9000 sel/cc darah). Fungsi fagosit sel

darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah.

Kemampuan leukosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah

tertentu disebut Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba gerak amuboid.

Macam-macam leukosit yaitu:

1)      Agranulosit. Sel leukosit yang tidak memiliki granula didalamnya, yang terdiri dari:

a)      Limfosit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada

yang besar dan ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan intinya yang

besar, banyaknya 20% - 25 % dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke

dalam jaringan tubuh.

b)      Monosit, terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit

dan banyaknya 34%. Dibawah mikroskop terdapat terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna

Page 4: Natomi Fisiologi Darah

biru sedikit abu-abu mempunyai bintik-bintik kemerahan. Inti selnya bulat atau panjang, dan

berwarna lembayung muda.

2)      Granulosit disebut juga leukosit granula yang terdiri dari:

a)      Neutrofil atau polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti

terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus/granula, banyaknya 60%-70%.

b)      Eusinofil. Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan

sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.

c)       Basofil, sel ini lebih kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam

protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian bagian di sumsum

merah, fungsinya tidak diketahui.

3)       Trombosit (keping darah)

Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000

sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain

adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor).

Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang

tersebut menderita Hemofili.

Proses Pembekuan Darah:

a)      Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim

Trombokinase (Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut:

(1)   Trombosit  pecah dan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase.

(2)   Trombokinase ini akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan  ion Ca2+ yang kemudian

menjadi trombin.

(3)   Trombin akan bertemu pula dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk

jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian ternjadinya

pembekuan.

(4)   Protombin dibuat di hati dan untuk pembuatannya diperlukan vitamin K. Pada masa embrio

(janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary haemopoiesis). Setelah

embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.

Tabel Faktor Pembekuan Darah

Faktor 1 Nama

Page 5: Natomi Fisiologi Darah

I

II

III

IV

V

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII

HMW-K

PRE-Ka

Ka

PL

Fibrinogen

Protombin

Tromboplastin

Kalsium

Proakselerin, faktor labil, globulin akselerator.

Prokonvertin, SPCA, faktor sabil

Faktor antihemofilia (AHF), faktor antihemofilia

A, globulin antihemofilia (AHG)

Komponen tromboplastik plasma (PTC), faktor

christmast, faktor antihemofilia B.

Faktor Stuwart-plower

Turunan tromboplastin plasma (PTA), faktor

antihemofilia C.

Faktor hagenan., faktor gelas

Faktor penstabil fibrin, faktor laki-lorand

Kininogen berberat molekul tinggi, faktor

fitzgerald

Prekallikrein, faktor fletcher

Kallikrein

Fosfolipid trombosit.

1        faktor VI bukan merupakan faktor tersendiri dan dihilangkan.

c.       Plasma

Plasma berfungsi sebagai medium untuk mengangkut berbagai bahan dalam darah, karena

plasma merupakan cairan yang 90% berupa air. Selain itu, karena air memiliki kemampuan

menahan panas dengan kapasitas tinggi, plasma mampu menyerap dan mendistribusikan banyak

panas yang dihasilkan oleh metabolisme di dalam jaringan sementara suhu darah itu sendiri

hanya mengalami sedikit perubahan. Energi panas yang tidak diperlukan untuk mempertahankan

suhu tubuh dikeluarkan ke lingkungan ketika darah mengalir ke permukaan kulit.

Elektrolit atau ion yang paling banyak terdapat di dalam plasma yakni Na+ dan Cl-. Jumlah

HCO3-, K+, Ca2+, dan ion lain lebih sedikit. Fungsi paling menonjol dari ion-ion cairan ekstrasel

Page 6: Natomi Fisiologi Darah

ini adalah peran mereka dalam eksitabilitas membran, distribusi osmotik cairan antara CES dan

sel, dan menyangga perunahan pH.

Banyak dari fungsi plasma dilakukan oleh protein plasma. Protein plasma adalah sekelompok

konstituen plasma yang tidak hanya sekedar diangkut. Terdapat tiga kelompok protein plasma;

albumin, globulin, dan fibrinogen yang diklasifikasikan berdasarkan berbagai sifat fisik dan

kimia mereka. Fungsi umum protei plasma tersebut diatas diantaranya ialah;

1)      Membentuk gradien osmotik antara darah dan cairan intersitisium untuk menghambat

pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler ke dalam cairan interstitium dan membantu

mempertahankan volume plasma.

2)      Menyangga perubahan pH darah.

3)      Ikut berperan dalam menentukan kekentalan (viskositas) darah.

4)      Dalam keadaan normal, protein plasma tidak digunakan sebagai bahan bakar metabolik, tetapi

dalam keadaan lapar, mereka dapat diuraikan untuk menghasilkan energi bagi sel.

Selain fungsi-fungsi umum tersebut, tiap-tiap protein plasma melakukan tugas khusus, yaitu;

1)      Albumin, protein plasma yang paling banyak mengikat banyak zat (sebagai contoh, bilirubin,

garam empedu, dan penisilin) untuk transportasi melalui plasma dan sangat berperan dalam

menentukan tekanan osmotik koloid karena jumlahnya.

2)      Globulin, terdapat tiga subkelas; Globulin alfa (α), beta (β), dan gamma (γ):

a)      Globulin alfa dan beta spesifik mengikat dan mengangkut sejumlah zat dalam plasma, misalnya

hormon tiroid, kolersterol, dan besi.

b)      Banyak faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah terdiri dari globulin alfa dan beta.

c)      Globulin alfa yang berperan penting dalam pengaturan keseimbangan garam di tubuh.

d)     Globulim gamma adalah imunnoglobulin (antibodi), yang penting bagi mekanisme pertahanan

tubuh.

3)      Fibrinogen, adalah faktor kunci dalam pembekuan darah.

5.      Pembuluh Darah Utama

Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada

bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagianendotheliumnya. Arteri dan vena

terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena

mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah

Page 7: Natomi Fisiologi Darah

yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan

ikat ditambah dengan serat elastis.

Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter

yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran

basal. Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan

fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.

Pembuluh darah terbagi menjadi :

a.       Pembuluh Darah Arteri

1)      Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik.

2)      Merupakan pembuluh yang liat dan elastik.

3)      Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik.

4)      Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung.

5)      Terdiri atas:

a)      Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh

b)       Arteriol yaitu percabangan arteri

c)      Kapiler : (1) Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena

(2)   Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal

6)      Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :

a)      Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium.

b)      Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastik.

c)      Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastik.

b.      Pembuluh Balik (Vena)

1)      Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali

2)      Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.

3)      Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi

4)      Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah

tak berbalik arah.

5)      Terdiri dari:

a)      Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan

jantung.

Page 8: Natomi Fisiologi Darah

b)      Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan

jantung.

c)      Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

Page 9: Natomi Fisiologi Darah

6.      Penyakit Akibat Kelainan Darah

a.       Anemia

Anemia mengacu pada penurunan dibawah normal kapasitas darah mengangkut O2 yang

ditandai oleh hematokrit yang rendah. Anemia dapat disebabkan oleh penurunan kecepatan

eritropoiesis, kehilangan eritrosit berlebihan, atau defisiensi kandungan hemoglobin dalam

eritrosit.

b.      Polisitemia

Ditandai oleh kelebihan sel darah merah dalam sirkulasi dan peningkatan hematokrit.

Merupakan istilah yang digunakan apabila jumlah sel darah merah melebihi 6juta/mm3 atau

hemoglobinnya melebihi 18 g/dL.

c.       Lekopenia

Adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari normal.

d.      Leukimia

Yakni suatu kanker yang disebabkan oleh proliferasi tidak terkontrol sel darah putih, adalah

ketidakmampuan sistem imunmempertahankan tubuh dari invasi benda asing. Pada leukimia,

hitung sel darah putih dapat mencapai setinggi 500.000/mm3, dibandingkan dengan hitung

normal sebesar 7000/mm3.

e.       Limfoma Maligna

Adalah keganasan sel yang berasal dari sel limfoid. Tumor ini biasanya berasal dari nodus

limfe, tetapi dapat melibatkan jaringan limfoid pada limpa, traktus gastrointestinal, hati, atau

tulang. Penyebab kanker ini tidak diketahui.

f.       Mieloma Multiple

Merupakan penyakit keganasan sel plasma yang menginfiltrasi tulang, nodus limfatikus, hati,

limfa, dan ginjal. Pasien biasanya mengeluh nyeri punggung.

g.      Hemofilia

Adalah kelainan utama penyebab perdarahan berlebihan. Hemofilia merupakan

gangguan/kegagalan pembentukan bekuan di pembuluh yang cedera, yang menyebabkan

Page 10: Natomi Fisiologi Darah

perdarahan hebat dan daapat mengancam nyawa walaupun trauma penyebabnya relatif ringan.

Penyakit ini, yang bisa sangat berat, ditandai dengan memar besar dan meluas dan perdarahan ke

dalam otot, sendi, dan jaringan lunak meskipun hanya akibat trauma kecil.