Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa...

11
Musni Umar, Ph.D

description

 

Transcript of Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa...

Page 1: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Musni Umar, Ph.D

Page 2: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Jujur, Tulus, Benar, Tidak Munafik dan

Kerja Keras Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Mewujudkan Kemajuan

Indonesia Oleh Musni Umar, Ph,DSociologist and Researcher

Page 3: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Bangsa Indonesia yang sedang berjuang melalui pembangunan untuk meraih kemajuan, dihadapkan pada pilihan apakah mau maju dengan nilai-nilai luhur budaya bangsanya atau dengan budaya asing.

Menurut saya, bangsa Indonesia harus maju dengan melandaskan diri pada nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang berakar dari adat-istiadat dan agama yang dianut masyarakat.

Bangsa Jepang yang sudah maju merupakan contoh yang baik untuk ditiru. Negara itu maju, tetapi kemajuan yang dicapai didorong, disemangati, dipicu dan dipacu oleh nilai-nilai luhur budaya bangsa Jepang. Begitu juga, China yang sedang menuju ke arah kemajuan di abad 21, berusaha meraih kemajuan berlandaskan budaya China yang bersumber dari ajaran konfusianisme.

Page 4: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Max Weber, salah satu pendiri sosiologi modern, telah membuat suatu tesis yang mengaitkan kemajuan dunia barat dengan ajaran Kristen, terutama sekte Calvinis.

Terlepas kita setuju atau tidak terhadap pandangan Weber, dalam realitas kemajuan suatu peradaban selalu dibarengi dengan adanya fondasi intelektual, mental, dan spiritual.

Kemajuan suatu peradaban, tidak bisa dicapai hanya melalui pencapaian material saja dengan berhasil membuat pesawat terbang, memproduksi mobil dalam jumlah besar, bangunan pencakar langit, alat-alat elektronik canggih dan sebagainya.

Yang menentukan kemajuan sebuah peradaban adalah spirit atau roh yang melandasi peradaban itu. Produk material hanyalah hasil akhir saja dari spirit tertentu (Ruzbihan Hamazani, dalam Kompasianam 25/9/2013).

Menurut saya, spirit yang mendorong kemajuan dapat digali dari nilai-nilai luhur budaya bangsa yang berakar dari adat-istiadat dan agama. Kemajuan negeri China sekarang ini, saya yakin ada korelasi dengan ajaran atau tradisi Konfusianisme yang kuat di negeri itu.

Page 5: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Jujur nilai luhur budaya bangsa Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonsia

ialah tergerusnya budaya jujur dikalangan para pemimpin bangsa. Pada hal jujur merupakan faktor utama untuk mendapatkan kepercayaan (trust).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa jujur ialah lurus hati; tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya); tidak curang (misal di permainan, dengan mengikuti aturan yg berlaku).

Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang dan menurut saya telah menjadi salah satu nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

Page 6: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Akan tetapi, sejak Indonesia melaksanakan pembangunan, terjadi perubahan orientasi kepada kebendaan (materi) semata. Ukuran kesuksesan dalam hidup diukur dari kaya tidaknya seseorang. Dampak dari itu, maka semua dipaksa untuk menjadi kaya supaya dianggap sukses dan dihormati.

Dampak negatif dari perubahan cara pandang (mindset) masyarakat Indonesia, maka lambat laun sikap dan prilaku jujur, redup dari kalangan bangsa Indonesia. Pada hal jujur telah menjadi watak dan budaya bangsa Indonesia yang bersumber dari ajaran agama dan adat-istiadat masyarakat, yang harus dipelihara, dirawat, dijaga dan dipupuk oleh seluruh bangsa Indonesia.

Page 7: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Tulus dan benar Tulus dan benar merupakan nilai-nilai luhur budaya

bangsa yang telah diamalkan secara turun-temurun. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia bahwa tulus

ialah sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; ikhlas, tulus hati; tulus ikhlas, tanpa pamrih ia menyumbangkan tenaga dan hartanya dengan ikhlas.

Sikap tulus sudah hampir lenyap dari bangsa Indonesia. dampak negatifnya sangat besar, karena semua orang dinilai dengan materi, gotong royong redup, kebersamaan lenyap. Kerelaan, keikhlasan, dan pengorbanan hilang.

Page 8: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Nilai luhur budaya bangsa yang lain dan penting diamalkan ialah berkata dan bersikap benar, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); betul; tidak salah, tidak berat sebelah; adil; lurus (hati); dapat dipercaya (cocok dng keadaan yg sesungguhnya); tidak bohong.

Sikap tulus dan benar, harus kembali dikampanyekan oleh bangsa Indonesia untuk diamalkan. Dalam rangka itu, amat penting diajarkan dan dipraktikkan sikap tulus dan benar kepada putera-puteri kita di rumah sejak kecil, kemudian dilanjutkan di sekolah dan lingkungan pergaulan sehari-hari.

Page 9: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Tidak Munafik Nilai luhur budaya bangsa yang banyak dilupakan ialah

tidak munafik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa sinonim dari munafik ialah berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama, tetapi sebenarnya di hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yg tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua.

Menurut Nabi Muhammad SAW, tanda-tanda orang munafik ada 3 (tiga). Pertama, apabila berbicara berbohong. Kedua, apabila berjanji menyalahi janji. Ketiga, apabila dipercaya berkhianat. Sikap dan prilaku munafik harus segera diakhiri karena bertentanga n budaya bangsa Indonesia dan agama yang dianut masyarakat Indonesia.

Page 10: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Kerja Keras Kerja keras merupakan nilai luhur budaya bangsa yang

penting dipelihara, dirawat, dan terus dikembangkan untuk meraih kemajuan dan kejayaan seluruh bangsa Indonesia.

Budaya bangsa Indonesia mengutamakan kerja keras. Semua yang diperoleh didasarkan atas hasil kerja keras.

Sementara korupsi yang banyak diamalkan bangsa Indonesia, tidak didasarkan atas hasil kerja keras. Oleh karena itu, harus dilawan dan seluruh bangsa Indonesia dicerahkan, disadarkan dan dicerdaskan bahwa kaya sangat baik dan mulia, tetapi tidak boleh menghalalkan segala cara untuk kaya.

Page 11: Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa yang Penting Diamalkan untuk Membangun Indonesia

Kesimpulan Bangsa Indonesia sangat penting dan perlu mempelajari,

memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia seperti jujur, tulus, benar, tidak munafik dan kerja keras.

Bangsa Indonesia sebaiknya menjadikan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk mendorong, menyemati, memandu dan membawa seluruh bangsa Indonesia untuk meraih kemajuan dan kejayaan.

Nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang bersumber dari agama dan adat-istiadat dapat menjadi spirit, fondasi mental spiritual dan intelektual untuk membawa kemajuan bangsa Indonesia meraih peradaban yang maju, adil , damai dan sejahtera.

Jakarta, 17/11/2013