Mual Dan Muntah

4
MUAL DAN MUNTAH DESKRIPSI PENYAKIT A. Definisi Mual sering diartikan sebagai keinginan untuk muntah ata gejala yang dirasakan ditenggorokan atau di daerah sekitar lambung yang menandakan kepada seseorang bahwa ia akan segera muntah B. Patofisiologi 1. Etiologi spesifik dari Mual dan Muntah: Mekanisme Gastrointestinal Obstruksi mekanik lambung o Ulkus peptic o Karsinoma lambung o Penyakit pada pancreas Penyakit Motilitas o Gastroparesis Gastroenteritis o Obat yang menyebabkan statis lambung o Obstruksi intestinal kronik o Setelah terkena kuman Gastroentritis Addinson’s o Sindrom iritasi usus besar Uremia o Pasca operasi lambung o Idophatic gastric statis o Anoreksia nervosa Intra abdominal o Obstruksi intestinal/usus o Pankreatitis akut o Pyelonephritis akut o Kolesisitis akut Gastroenteritis Akut o Viral Gastroentritis o Salmonellosis o Shigellasis o Staphylococcal Penyebab Kardiovaskular o Infraksi myocardial akut o Gagal jantung kongestif o Shock dan kegagalan sirkulasi Penyebab Neurologi o Sakit kepala sebelah o Kesalahan vestibular o Trauma kepala Penyakit Metabolik o DM o Penyakit pada Renal Faktor Psikologis o Factor diri sendiri o Astisipasi Obat yang dapat menyebabkan ketagihan o Opium o Benzodiazepine Penyakit lainnya o Kehamilan

Transcript of Mual Dan Muntah

Page 1: Mual Dan Muntah

MUAL DAN MUNTAH

DESKRIPSI PENYAKIT

A. DefinisiMual sering diartikan sebagai keinginan untuk muntah ata gejala yang dirasakan ditenggorokan atau di daerah sekitar lambung yang menandakan kepada seseorang bahwa ia akan segera muntah

B. Patofisiologi1. Etiologi spesifik dari Mual dan Muntah:

Mekanisme Gastrointestinal Obstruksi mekanik lambung

o Ulkus peptico Karsinoma lambungo Penyakit pada pancreas

Penyakit Motilitaso Gastroparesis

Gastroenteritiso Obat yang menyebabkan statis

lambungo Obstruksi intestinal kroniko Setelah terkena kuman

Gastroentritis Addinson’s

o Sindrom iritasi usus besar Uremia

o Pasca operasi lambungo Idophatic gastric statiso Anoreksia nervosa

Intra abdominalo Obstruksi intestinal/ususo Pankreatitis akuto Pyelonephritis akuto Kolesisitis akut

Gastroenteritis Akuto Viral Gastroentritiso Salmonellosiso Shigellasiso Staphylococcal

Penyebab Kardiovaskularo Infraksi myocardial akuto Gagal jantung kongestif

o Shock dan kegagalan sirkulasi

Penyebab Neurologio Sakit kepala sebelaho Kesalahan vestibularo Trauma kepala

Penyakit Metaboliko DMo Penyakit pada Renal

Faktor Psikologiso Factor diri sendirio Astisipasi

Obat yang dapat menyebabkan ketagihan

o Opiumo Benzodiazepine

Penyakit lainnyao Kehamilano Iritasi saat menelano Bau yang berbahayao Prosedur operasi

Disebabkan oleh Penggunaan Terapi

o Kemoterapi sitotoksiko Terapi radiasio Preparat Thephylilineo Preparat antikosulvan (racun)o Preparat digitalis (racun)o Obat yang mengandung Opiumo Amfoterisino Kolangitis akuto Hepatitis akut

Page 2: Mual Dan Muntah

2. Emetogenik Obat terapi: zat sitotoksik spesifik yang digolongkan berdasarkan potensi emetogenik.

Emetogenik Kuat Lemah Moderat EmetogenikAldosteron Docetaxel Asparg

Etoposide BelomisingemcibatinE Busulfan

Altretamin mitomisinCarboplatinCarmustin ChlorambucilCisplatinCyclophosphamida Paclitaxel CladribineDacarbazine Fludarabine

PegaspargaseProcarbazine

Sitarabine

Dactinomicin Fluorouracil

Thiotepa

Daunorubicin Hidroksiurea

Topoteca

DoksorubicinEpirubicin Merkaptopurin

Melphalan

Idarubicin MetoreksatIfostamidaIrinocetan TamoksifenLomustin Thioguanin

Teniposide

MekloretaminVinca AlkaloidMitoksantronPentostatinStreptozocin

3. Penyebab lain mual dan muntah pada pasien kanker

Kelebihan cairan dan elektrolit tubuh- Hiperkalsemia- Kekurangan volume- Kelebihan cairan- Kekurangan adrenokortikalDisebabkan oelh penggunaan obat- Opium- AntibioticObstruksi gastrointestinal

Kenaikan tekanan intrakinalPeritonitis

Metastase- Otak- Meninges- Hepatic

UremiaInfeksi (septicema, local)Terapi radiasi

Page 3: Mual Dan Muntah

4. Tiga tahapan emesis meliputi mual, kontraksi perut, dan muntah. Mual sangat erat dengan keinginan untuk muntah dan dikaitkan dengan kaku lambung. Gerakan muntah yang tidak disadari adalah gerakan otot perut dan otot rongga dada sebelum muntah. Tahapan akhir dari mual adalah muntah, yaitu dorongan isi lambung karena retroperostalsis saluran cerna

5. Muntah dipu=icu oleh rangsangan impuls afferent ke pusat munth, sel-sel nucleus dimedula. Saat terangsang, impuls afferent diintegrasi di pusat pengatur muntah, emnghasilkan rangsangan ke pusat salivasi, pusat pernafasa, faringeal, salran cerna, dan otot-otot perut, yang menyebabkan muntah

6. CTZ adalah organ utama sensor kimia untuk emesis yang terletak di area postrema ventrikel keempat otak

C. Manifestasi Klinis Mual dan muntah dapat diklasifikasikan secara sederhana dan komplek. Kriterian sederhana

dijabarkan dalam kriteria berikut:1. Muncul kadang0kadang dan dapat sembuh sendiri atau dengan penggunaan minimal

metode atau obat antiemetic2. Pada pasein mengalami gangguan kesehatan ringan seperti ketidakseimbangan cairan

elektrolit, nyeri, atau yang tidak patuh terhadap terapi3. Yang bukan disebabkan oleh pemberian atau penggunaan zat-zat berbahaya

Kondisi kompleks meliputi gejala yang tidak cukup diatasi oleh terapi tunggal emetik; yang menyebabkan pasien mengalami kemunduran akibat ketidakseimbangan cairan elektrolit, nyeri, atau yang tidak patuh terhadap terapi; atau yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya dan keadaan patogenik

Mual dan muntah seringkali terjadi setelah operasi: perut, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan pada umumnya berkaitan dnegan kejadian mual dan muntah

Factor resiko lainnya yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya gelaja setelah operasi meliputi pasien dengan kelebihan berat badan, bertambahnya umur, riwayat muntah karena gerakan atau sesidah pembedahan, terapi obat seperti obat premedikasi dan obat anastesi

Banyak wanita mengalami mual dan muntah selama masa kehamilan; etiologi dari hyperemesis gravidarum tidak diketahui secara pasti

D. Tujuan TerapiTujuan dengan terapi antiemetic adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual dan muntah; dan seharusnya tanpa timbul efek samping atau efek yang tidak dikehendaki secara klinis.