Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

21
Disusun oleh : Aftina Eka Rahmayanti Dwi Noviani Serniawati R. Dj. Oy. Takandjandji Siti Munawwaroh / 2012001001 / 2012001011 / 2012001042 / 2012001044 E-mail : [email protected] atau [email protected] JI. Taman Praja No. 25, Kec. Taman, Madiun Telp /Fax. (0351) 491947

description

Makalah Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis gravidarum adalah kondidi mual muntah yang dialami ibu hamil. Kondisi ini terjadi pada kehamilan pada trimester pertama.Hal ini adalah fisiologis pada ibu hamil pada trimester awal kehamilan

Transcript of Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

Page 1: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

Disusun oleh :

Aftina Eka Rahmayanti Dwi Noviani Serniawati R. Dj. Oy. Takandjandji Siti Munawwaroh

/ 2012001001 / 2012001011 / 2012001042 / 2012001044

E-mail : [email protected] atau [email protected]

JI. Taman Praja No. 25, Kec. Taman, Madiun Telp /Fax. (0351) 491947

Page 2: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan

bahasan “HYPEREMESIS GRAVIDARUM” dalam bentuk makalah.

Dalam penulisan makalah ini penulis mungkin masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, Ibu Wiwik Sriani yang telah

memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi

dan menyelesaikan tugas ini.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi

berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

3. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan

imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat

menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, serta semoga dengan selesainya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amiin Yaa

Robbal ‘Alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Madiun, 21 November 2012

Ttd,

Tim Penulis

Page 3: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

ABSTRAK ........................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan .................................................................... 5

1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................. 6

1.3 Pembatasan Masalah ....................................................................... .... 6

1.4 Perumusan Masalah ............................................................................ 6

1.5 Metode Penulisan ................................................................................ 7

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 7

BAB II PEMBAHSAN

2.1 Pengertian ............................................................................................ 8

2.2 Etiologi ............................................................................................... 9

2.3 Gejala dan Tingkatannya ................................................................... 11

2.4 Patofisiologi ....................................................................................... 12

2.5 Penatalaksanaan ................................................................................. 13

2.6 Diet Hyperemesis Gravidarum .......................................................... 15

2.7 Karasteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hyperemesis Gravidarum

............................................................................................................ 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 19

3.2 Saran .................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21

Page 4: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 4

ABSTRAK

Hyperemesis gravidarum pada umumnya diartikan sebagai mual muntah

yang berlebihan yang terjadi pada ibu hamil yang juga dapat mengganggu

kesehatan serta aktifitas senari-hari sang ibu. Bila seorang ibu hamil mengalami

hyperemesis gravidarum, nutrisi ibu akan berkurang. Jika hal ini tidak segera

diatasi maka akan mengancam pertumbuhan dan perkembangan si calon bayi.

Dalam penanganan, ibu yang menderita hyperemesis gravidarum haruslah

disesuaikan dengan keadaan ibu.

Page 5: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama kehamilan

banyak hal yang berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa

ibu dan anak harus diperhatikan, sebab kehamilan bukanlah sekedar

menyimpan anak dalam jangka waktu 9 bulan kemudian siap dilahirkan.

Namun kehamilan harus memperhatikan kesehatan ibu dan anak. Selama

masa kehamilan banyak hal patologis juga yang dialami ibu sesuai dengan

situasi dan kondisi. Salah satu hal patologis ialah hyperemesis gravidarum.

Hyperemesis Gravidarum merupakan mual dan muntah yang

berlebihan disaat kehamilan, yang menyebabkan dehidrasi, defisiensi nutrisi,

penurunan berat badan dan mengganggu pekerjaan sehari-hari.

Hyperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara

berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999).

H y p e r e m e s i s g r a v i d a r u m a d a l a h k e a d a a n d i m a n a

p e n d e r i t a m e n g a l a m i m u a l d a n muntah/ tumpah yang

berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap

saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B,

2009).

Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam

kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang

berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi

dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).

Page 6: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 6

Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik agar pertumbuhan dan

perkembangan bayi secara sempurna, namun bila ibu hamil mengalami

hyperemesis gravidarum, nutrisi ibu berkurang sehingga mengancam

pertumbuhan dan perkembangan calon bayi. Masalah ini perlu diatasi dan

ditanggulangi, dalam menangani ibu hamil yang mengalami hal ini harus

sesuai dengan keadaan ibu.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswi tingkat IA, D3 Kebidanan mengetahui pengertian

Hyperemesis Gravidarum.

2. Mahasiswi tingkat IA, D3 Kebidanan mengetahui dan memahami

beberapa aspek lainnya mengenai Hyperemesis Gravidarum.

3. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Semester

I Tingkat IA, D3-Kebidanan.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas, maka penulis

hanya membahas tentang pengertian hyperemesis gravidarum secara umum,

sebab-sebabnya, gejala dan tingkatannya, reaksi fungsi tubuh terhadap

penyakit tersebut, diet hyperemesis gravidarum, serta karasteristik ibu hamil

yang mengalami hyperemesis gravidarum.

1.4 Perumusan Masalah

Dari batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan sebagai

berikut:

Apakah pengertian dari hyperemesis gravidarum ?

Apa saja faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu hamil mengalami

hyperemesis gravidarum ?

Page 7: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 7

Apa saja gejala-gejala timbulnya hyperemesis gravidarum dan tingkatan

(berat ringannya) hyperemesis gravidarum ?

Reaksi / gangguan fungsi tubuh terhadap hyperemesis gravidarum ?

Apa tujuan adanya diet khusus hyperemesis gravidarum ?

Apa saja karateristik penderita hyperemesis gravidarum ?

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini, tim penulis menggunakan metode

kepustakaan dengan mengambil dari materi-materi yang bersumber pada

media online.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, tim penulis membagi 3 BAB yaitu :

Bab I : Pendahuluan berisi latar belakang penulisan, tujuan penulisan,

pembatasan masalah, perumusan masalah, metode penulisan,

dan sistematika penulisan.

Bab II : Pembahasan berisi pengertian, etiologi, gejala dan tingkatannya,

patofisiologi, penatalaksanaan, serta diet hyperemesis

gravidarum.

Bab III : Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 8: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Hyperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah yang

berlebihan disaat kehamilan, yang menyebabkan dehidrasi, defisiensi

nutrisi, penurunan berat badan dan mengganggu pekerjaan sehari-hari.

H y p e r e m e s i s g r a v i d a r u m a d a l a h k e a d a a n d i m a n a

p e n d e r i t a m e n g a l a m i m u a l d a n muntah/ tumpah yang

berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap

saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-

hari (Arief.B, 2009).

Hyperemesis gravidarum (Vomitus yang merusak dalam

kehamilan) adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang

berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik,

dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).

Mual-muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menganggu

pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena

terjadi dehidrasi. ( Obstetri patologi. 1984 : 84 ).

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama

masa hamil ( Helen Verney. Asuhan Kebidanan .2007,hal:608)

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan

sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu

menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).

Page 9: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 9

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah dengan intensitas

sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 16 minggu.(Obstetri

Willson. 2006. hal:1424)

Hyperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur

kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan

dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan

pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton

dalam urine, bukan karena penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan

sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/).

Hyperemesis gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang

ditandai dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan

terus-menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas

Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda

(http://healthblogheg.blogspot.com/).

Jadi mual-muntah yang berlebihan disaat kehamilan yang mengganggu

aktivitas sehari-hari

2.2 Etiologi

Etiologi merupakan studi yang mempelajari tentang sebab dan asal

muasal. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani αἰτιολογία, aitiologia,

yang artinya "menyebabkan".

Di bidang kedokteran, istilah ini mengacu pada penyebab dari suatu

penyakit atau gangguan kesehatan. Etiologi kadang-kadang merupakan

suatu bagian dari serangkaian sebab-akibat.

Pada tubuh wanita yang hamil terjadi perubahan – perubahan yang

cukup besar yang mungkin merusak keseimbangan di dalam tubuh, terutama

perubahan endokrin misalnya hipofungsi cortex gland suprarenalis,

Page 10: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 10

perubahan metabolik dan kurangnya pergerakan lambung. Tetapi bagaimana

reaksi seorang wanita terhadap kejadian-kejadian tersebut di atas, tergantung

pada kekuatan jiwanya dan bagaimana penerimaan ibu itu terhadap

kehamilannya.

Pada hyperemesis yang berat dapat diketemukan Necrose di bagian

sentral lobulus hati atau degenerasi lemak pada hati. Kelainan ini rupa-

rupanya disebabkan oleh kelaparan bukan karena adanya toksin-toksin.

Mungkin juga terdapat kelainan degenerative pada ginjal. Kadang-kadang

ada polyneuritis akibat kekurangan vitamin B karena muntah. Secara pendek

etiologi belum jelas, tetapi faktor psikis sangat mempengaruhi penyakit ini.

( Sastrawirsata Sulaeman, 1984 )

Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.

Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :

1. Faktor Presdisposisi yang sering dikemukakan adalah

prininggravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.

2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu

terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.

4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini,

rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan

dan persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu, diduga

dapat menjadi faktor kejadian hyperemesis gravidarum. Dengan

perubahan suasana dan masuk rumah sakit, penderitaannya dapat

berkurang sampai menghilang.

5. Faktor adaptasi dan hormonal, pada ibu hamil yang kekurangan

darah labih sering terjadi hyperemesis gravidarum. Yang termasuk

dalam ruuang lingkup adaptasi adalah ibu hamil dengan anemia,

wanita primigravida, dan overdistensi rahim pada kehamilan ganda

Page 11: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 11

dan mola hidatidosa. Sebagian kecil primigravida belum mampu

beradaptasi terhadap hormone estrogen dan gonadotropin chorionic,

sedangkan pada kehamilan ganda dan mola hidatidosa, jumlah

hormone yang dekeluarkan terlalu tinggi, dan menyebabkan terjadi

hyperemesis gravidarum. (Sarwono P, 2007).

2.3 Gejala dan Tingkatannya

Batas mual muntah berapa banyak yang disebut hyperemesis gravidarum

tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bisa lebih dari 10 kali muntah

akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai

hyperemesis.

Tanda dan gejala hyperemesis gravidarum pada umumnya yaitu :

a. Muntah yang berat.

b. Haus.

c. Dehidrasi.

d. Berat badan turun.

e. Keadaan umum mundur.

f. Kenaikan suhu.

g. Icterus.

h. Gangguan cerebral (kesadaran menurun delirium).

i. Laboratorium : protein, aseton, urobilinogen, dalam urine

bertambah, silinder +

Hyperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat

dibagi ke dalam 3 tingkatan, yaitu :

Tingkat 1 : Ringan

Mual muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum penderita,

ibu merasa lemah, tidak nafsu makan, berat badan turun dan rasa

nyeri pada epigastrium, nadi sekitar 100 kali per menit, tekanan

darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah kering, mata

cekung.

Page 12: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 12

Tingkat 2 : Sedang

Penderita lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah

kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik,

dan mata sedikit ikterik, berat badan turun, mata cekung, tensi turun,

hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi. Dapat pula terjadi

acetonuria dan nafas bau aceton.

Tingkat 3 : Berat

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun

dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat kesadaran, suhu

badan meningkat, tensi menurun, icterus, komplikasi fatal terjadi

pada susunan syaraf pusat (ensefalopati wernicks)

dengan gejala : nistagmus, diplopia, perubahan mental. Keadaan ini

adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B

kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

(Sarwono P, 2007).

2.4 Patofisiologi

Patofisiologi adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang

masuk ke dalam tubuh. Patofisiologi juga bisa diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari gangguan fungsi pada organisme yang sakit meliputi asal

penyakit, permulaan perjalanan dan akibat.

Hyperemesis gravidarum merupakan komplikasi mual muntah akibat

kadar estrogen meningkat. Mual dan muntah terus-menerus dapat

menyebabkan dehidrasi, hiponatremi, hipokloremia, penurunan klorida

urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah

ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik.

Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi

lemak tidak sempurna. (Mansjoer, arif, dkk. 2008). Karena oksidasi

lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam

aseton asetic, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.

Page 13: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 13

Kekurangan cairan dan kehilangan cairan karena muntah

menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstrseluler dan plasma

berkurang. Dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran

darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan

dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunyya zat metabolic

yang toksik.

Terganggunya keseimbangan elektrolit seperti hipokalimia

(kekurangan kalimun) akibat muntah dan ekskresi lewat ginjal yang

berlebihan selanjutnya dapat menambah frekuensi muntah dan merusak

hepar, selaput lendir esophagus dan lambung dapat robek (Sindrom

Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal. Pada

umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri.

Jarang sampai diperlukan transfuse atau tindakan operatif. (Sarwono P,

2007)

2.5 Penatalaksanaan

Pertama, bila ada keluhan hyperemesis gravidarum disingkirkan adanya

gangguan sistematik lainnya, seperti ulkus peptikum, hepatitis, pielonefritis

dan tumor otak yang dapat menimbulkan gejala muntah.

Langkah yang paling baik adalah pencegahan, sehingga emesis

gravidarum yang dijumpai pada wanita hamil tidak berkembang menjadi

hyperemesis gravidarum. Peran bidan dan perawat adalah memberi

penyuluhan kepada calon ibu dalam menghadapi gangguan mual dan

muntah pada awal kehamilannya. Para calon ibu perlu diyakinkan bahwa

kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologis dan gangguan mual

muntah ini akan menghilang setelah kehamilan 4 bulan (16 minggu).

Ibu dianjurkan untuk makan lebih sering dengan porsi kecil dan

menghindari makanan berlemak, terlalu manis dan yang berbau serta

Page 14: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 14

berbumbu merangsang makanan yang mengandung karbohidrat (biskuit

kering, roti bakar) lebih baik dari pada gula-gula dan coklat sebagai sumber

energi. Untuk mengurangi keluhan mual muntah, wanita hamil tersebut

dianjurkan untuk makan biskuit atau roti kering / bakar dengan teh hangat

sebelum turun dari tempat tidur dan melaksanakan aktivitas.

Apabila muntah terus berlanjut dan menganggu kehidupan sehari-hari,

wanita tersebut perlu dirawat inap di RS, dengan penatalaksanaan sebagai

berikut :

Obat-obatan

Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang

dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan

seperti dramamin, ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik

seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpasmin..

Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan

peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk.

Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar

penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau makan,

tidak diberikan makan/ minum sela ma 24 jam. Kadang-kadang

dengan isolasi saja gejala -gejala akan berkurang atau hilang

tanpa pengobatan.

Terapin Psikologi

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,

hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta

menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar

belakang penyakit ini.

Cairan Parenteral

Ber ik a n ca i r a n pa renta l ya ng cu k u p elek t rol i t , k a rbohidr

a t da n protei n d en ga n glukose 5% dalam cairan garam

fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah

Page 15: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 15

kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C

d a n b i l a a d a k e k u r a n g a n p r o t e i n , d a p a t d i b e r i k a n

p u l a a s a m a m i n o s e c a r a i n t r a v e n a .

Penghentian Kehamilan

Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,

manifestasi k ompl ik a si or ga ni s a da la h del i r iu m, k e bu tu ha n

t a k ik a rdi , ik teru s, a nu r ia da n perdarahan dalam keadaan

demikian perlu dipertimbangan untuk mengakhiri kehamilan

keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung

diantaranya.

a) Gangguann Kejiwaan

Delirium

Apatis,somnolen sampai koma

Terjadi gangguan jiwa ensepalopati wernicle

b) Gangguann Penglihatan

Pendarahan retina

Kemunduran penglihatan

c) Gangguan Faal

Hati dalam bentuk ikterus

Ginjal dalam bentuk anuria

Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat

Tekanan darah menurun

2.6 Diet Hyperemesis Gravidarum

T u j u a n

D i e t p a d a h i p e r e m e s i s g r a v i d a r u m b e r t u j u a n u n t u k m

e n g g a n t i p e r s e d i a a n glikogen tubuh dan mengontrol asidosis

secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

Page 16: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 16

Syarat

Diet Hyperemesis Gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya :

Karbohidrat tinggi

Lemak rendah

Protein sedang

Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan

disesuaikandengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari

Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan

diberikan sering dalam porsi kecil

Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan

pada makan malam dan selingan malam

Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi

sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

Macam-macam Diet

Ada 3 macam diet pada Hyperemesis Gravidarum, yaitu :

a) Diet Hiperemesis I

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan

hiperemesis gravidarum b era t . Ma k a na n ha nya t er di r i da r i

ro t i k er ing, s in gk ong ba k a r a ta u r ebu s, u bi bakar atau

rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama

makanan t e ta pi 1 -2 j a m se su da hn ya . Ka rena pa da diet

in i za t g i zi ya n g t erk a ndu ng di dalamnya kurang, maka tidak

diberikan dalam waktu lama.

b) Diet Hiperemesis II

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah

berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan

memberikan bahan makanan yang bernilai gizi

tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan.

Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi

kebutuhan gizi kecualikebutuhan energi.

Page 17: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 17

c) Diet Hiperemesis III

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis

gravidarum ringan. Diet diberikan

sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan

bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan

energi dan semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah

a) Roti panggang, biskuit, crackers.

b) Buah segar dan sari buah.

c) Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer.

Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I,

II, III adalah makanan yang umumnya

merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan

makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung

zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidak

dianjurkan.

2.7 Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum

Gravida

Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyeb

ab hyperemesis gravidarum adalah pada primigravida (Prawihardjo,

2005). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

kejadian hyperemesis gravidarum lebih sering dialami

oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan

dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat mengalami

kehamilan pertama (Nining, 2009). Hyperemesis gravidarum terjadi

60-80% pada primigravida dan 40-60% pada multigravida (Arief.B,

2009).

Page 18: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 18

Pendidikan

Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu

hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo, 2005). Secara

teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung

lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin,

2002).

Riwayat Kehamilan

Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah

pada mola hidatiodosadan kehamilan ganda. Frekuensi yang

tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan

dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada

k e d u a k e a d a a n t e r s e b u t h o r m o n K h o r i o n i k g o n a d o

t r o p i n d i b e n t u k b e r l e b i h a n (Prawihardjo, 2005).

Riwayat Penyakit Ibu

Penyebab hyperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin

seperti hipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawirohardjo, 2005).

Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi

kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolisme basal 15-20,

kadang kala disertai pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita

hipertiroid biasanya mengalami gangguan haid ataupun kemandulan.

Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul

dalam masa kehamilan seperti hyperemesis gravidarum.

Page 19: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 19

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama kehamilan

banyak hal yang berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa

ibu dan anak harus diperhatikan, sebab kehamilan bukanlah sekedar

menyimpan anak dalam jangka waktu 9 bulan kemudian siap dilahirkan.

Namun kehamilan harus memperhatikan kesehatan ibu dan anak. Selama

masa kehamilan banyak hal patologis juga yang dialami ibu sesuai dengan

situasi dan kondisi. Salah satu hal patologis ialah hyperemesis gravidarum.

Hyperemesis gravidarum sering terjadi pada ibu hamil muda dan

sampai sekarang penyebab pastinya belum diketahui. Ibu hamil

membutuhkan nutrisi yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan bayi

secara sempurna, bila ibu hamil mengalami hyperemesis gravidarum, nutrisi

ibu berkurang sehingga mengancam pertumbuhan dan perkembangan calon

bayi. Masalah ini perlu diatasi dan ditanggulangi, dalam menangani ibu hamil

yang mengalami hal ini harus sesuai dengan keadaan ibu.

Penyembuhan memerlukan ketenangan dan waktu yang lama, maka

dalam peraturannya perawatannya harus diperhatikan secara keseluruhan baik

biologis, psikologis dan sosial.

3.2 Saran

Bagi Klien/ Keluarga , diharapkan agar setiap ibu hamil memeriksakan

kehamilannya secara teratur untuk mendeteksi adanya kelainan yang bisa

terjadi pada masa kehamilan. Mengkonsumsi makanan yang tinggi akan zat

Page 20: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 20

gizi. Menjaga personal higiene agar tidak terjadi infeksi selama kehamilan

hingga persalinan.

Sedangkan bagi para petugas kesehatan, diharapkan petugas kesehatan

selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya sesuai dengan

kemajuan IPTEK. Diharapkan juga sebagai petugas kesehatan agar jeli dalam

mencari masalah yang sedang dihadapi oleh pasien dan mampu mencari

solusi dalam menangani masalah tersebut.

Kami sebagai penulis makalah ini berharap siapapun yang membaca

makalah ini dapat memahami pengertian dan memahami model serta konsep

dari “Hyperemesis Gravidarum “.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan semoga makalah ini

memberikan dorongan, semangat, serta pemikiran-pemikiran yang baru bagi

para pembaca, serta dengan makalah ini semoga dapat menjadi pedoman

kaidah yang baik.

Demikianlah penjelasan tentang Hyperemesis Gravidarum, bila kiranya

ada salah dalam penulisan kata-kata kami mohon maaf, semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Page 21: Makalah Hyperemesis Gravidarum-Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I

“Hyperemesis Gravidarum” | Bahasa Indonesia, Tingkat IA, DIII Kebidanan 21

DAFTAR PUSTAKA

http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/contoh-batasan-masalah-dalam-

skripsi.html

http://chyozhecret.wordpress.com/2010/12/03/defenisi-patofisiologi/

http://id.scribd.com/doc/27499460/HIPEREMESIS-GRAVIDARUM

http://id.scribd.com/doc/57173289/pengertian-patofisiologi

http://id.wikipedia.org/wiki/Etiologi

http://kamuskesehatan.com/arti/etiologi/

http://makalahcyber.blogspot.com/2012/07/askeb-hiperemesis-

gravidarum.html

http://www.google.co.id/#hl=id&output=search&sclient=psy-

ab&q=+Hiperemesis+Gravidarum+&oq=+Hiperemesis+Gravidarum+&gs_l=hp.3..

.4004.6873.1.7759.4.3.1.0.0.1.1376.2609.7-

2.2.0...0.0...1c.1.wyld0Ht1uGg&psj=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=97e91e2

f68670f21&bpcl=38897761&biw=1366&bih=602

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=+Hiperemesis+Gravidarum+&source

=web&cd=3&cad=rja&ved=0CCoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fikextx.weebly.com

%2Fuploads%2F4%2F6%2F9%2F3%2F469349%2Fhiperemesis_gravidarum.ppt&

ei=rhasUOzjOOWemQXY-

ICgBg&usg=AFQjCNF6GLEjDHOp002EFxDreO7AbMmwdQ