MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI...

144
MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG DI PONDOK RANGGON JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) OLEH: ADITYA PRATAMA NIM. 1112111000034 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/ 1438 H

Transcript of MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI...

Page 1: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI

HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG DI PONDOK

RANGGON JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OLEH:

ADITYA PRATAMA

NIM. 1112111000034

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/ 1438 H

Page 2: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

,a

MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAII TRADISI

HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG DI PONDOK

RANGGON JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OLEH:

APITYA PRATAMA

l\l.IM. 1112111000034

Di Bawah Bimbingan

PROGRAM STI]I}I SOSIOLOGITAKULTAS ILMU SOSIAL DAIY ILMU POLITIK

UNNTERSITAS ISLAM hIEGERI SYARIT HIDAYATT]LLAHJAKARTA

20t7ltr/ 1438 rI

NIP : 1973032199903 1005

Page 3: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

l.

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAIAT BUMI KRAMAT

GANCENG DI PONDOK RANGGON JAIL{ITTA TIMUR

Skripsi ini merupakan hasil karya saya asli yang diajukan untuk memenuhi

salahsatu persyaratan memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam Negeri

ruf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Of$ Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (U$i) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.

Page 4: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

,T

PERSETUruAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Slripsi menyatakan bahwamahasiswa :

Nama

NIM

Program Studi

: AdityaPratama

:1112111000034

: Sosiologi

Telah menyelesaikanpenulisan skripsi dengan judul :

MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAIAT BUMI KRAMAT

GANCENG DI PONDOK RANGGON JAKARTA TIMUR

Dan telatr memenuhi syarat untuk diuji.

JakartA 05 Januari 2017

Mengetahui,

KetuaProgram Studi

Dr. Cucu Nurhavati. M.Si

NIP : 1976091 82003 I 22003

Menyetujui,

Pembimbing

Page 5: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

Ketua Sidang

/h,,/Dr. Cucu Nurhayati. M.Si

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi :

MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI KRAMATGANCENG DI PONDOK RANGGON JAKARTA TIMLIR

Oleh:

Aditya Pratama

t1t2t1 1000034

Telah dipertahankan dalam Sidang Skripsi Fakultas Ihnu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada Hari Kamis Tanggal

05 Januari 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Jakarta 05 Januari 2017

t02 NIP: 19730321999031005

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN JAKARTA

}rIIP : 197609182003 122003

It

NIP : 1976091820031 22003

NIP : 196808161997032002

Dr. Cuch Nurhavati. M.Si

Page 6: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

iv

ABSTRAK

Pada skripsi yang berjudul Motif Tindakan Sosial Dalam Tradisi Hajat

Bumi Kramat Ganceng DI Pondok Ranggon Jakarta Timur ini bertujuan untuk

mengungkap apa motif tindakan yang mendasari masyarakat Pondok Ranggon

berpartisipasi dalam tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng serta mencoba

ngengungkap apa fungsi dari tradisi tersebut bagi masyarakat Pondok Ranggon.

Penelitian ini menggunakan metodelogi penelitian kualitatif dengan teknik

pengumpulan data melalui wawancara secara langsung, observasi, serta

dokumentasi. Hasil-hasil temuan tersebut kemudian dituangkan kedalam beberapa

bab dan sub-bab yang mana kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan

teori yang terkait. Dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan-

permasalahan yang ada terkait dengan penelitian ini maka penulis menggunakan

teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh Marx Weber sebagai pisau analisis.

Adapun empat tipologi tindakan yang dimaksud Weber yaitu: instrumentally

rational, value rational, affectual dan traditional.

Dari hasil observasi dan analisis yang telah dilakukan menggunakan teori

tindakan sosial ditemukan bahwa dalam tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

selain memiliki fungsi sebagai media perantara ucapan rasa syukut kepada Allah

SWT juga terdapat dua fungsi besar bagi masyarakat dan komunitas yang berasal

dari luar kelurahan Pondok Ranggon yang terdapat didalam tradisi tersebut yaitu

fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Adapun motif tindakan yang mendasari mereka

berpartisipasi dalam tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng dapat di bagi kedalam

empat katagori tipologi tindakan yang di kemukakan oleh Weber yang meliputi

(instrumentally rational) atau tindakan yang berorientasi tujuan, Dalam hal ini

sebagaian orang hanya berpartisipasi dalam tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

hanaya sebagai alat untuk mencapai tujuannya semata. (value rational) atau

tindakan yang berorientasi nilai dimana masyarakat menganggap bahwa dalam

tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng memiliki nilai-nilai baik, kedua tindakan

tradisional (traditional), dalam hal ini masyarakat tetap melakukan tradisi tahunan

tersebut karena memang tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng itu sudah dilakukan

secara turun temurun. Yang ketiga adalah tindakan afektif (affectual) dimana

dalam hal ini masyarakat yang bukan warga asli Pondok Ranggon berpartisipasi

dalam tradisi Hajat Bumi karena didasari pada kondisi sikologi semata.tindakan

rasional instrumental

Kata kunci: Hajat Bumi Kramat Ganceng, Motif tindakan, Fungsi Sosial

Page 7: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah Subhannahu wa

Ta’ala., yang telah memberikan limpahan nikmat kesehatan, rahmat, dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Sholawat berseta salam semoga terlimpahkan atas keharibaan junjungan kita

yakni Nabi besar Muhammad SAW., berserta keluarga, para sahabat, serta

pengikutnya sampai akhir zaman Amin.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari berbagai

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan

bantuannya, baik secara moril maupun materil kepada penulis. Dengan segala

bantuan dan dukungan yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Zulkifli, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., selaku Ketua Program Study Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Husnul Khitam, M.Si., selaku Sekretaris Prodi Sosiologi, yang

telah memberikan masukan dalam proses penulisan skripsi ini.

4. Bapak DR. Muhammad Guntur Alting, M.Pd, M.Si. selaku dosen

pembimbing yang telah telah banyak membantu dengan iklas serta

Page 8: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

vi

memberikan bimbingan dan motifasi kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar Prodi Sosiologi, FISIP, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmu,

motivasi, inspirasi, dan bimbingannya selama masa perkuliahan.

6. Para staff pengurus bidang akademik dan administrasi, FISIP, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu dalam kepengurusan

berkas dan administrasi dalam proses penulisan skripsi ini.

7. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan FISIP, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu penulis dalam

mencari buku-buku referensi yang dibutuhkan dalam proses penulisan

skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis, Bapak R.Sulistiawan dan Ibu Mujiati serta

adik-adik penulis yang telah memberikan dukungan dengan penuh

ikhlas dan tulus, baik secara moril maupun materil kepada penulis.

9. Bapak Haji Majid dan Rifky Tiyas selaku tetua adat dan perwakilan

dari penitian dalam penyelenggaraan tradis Hajat Bumi Pesta Ganceng,

yang telah bersedia diwawancarai dan memberikan banyak gambaran

tentang tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng.

10. Segenap warga Pondok Ranggon dan para pengunjung yang datang

dalam acara Hajat Bumi Kramat Ganceng yang telah terpilih menjadi

informan penulis dalam skripsi ini, yang telah berbaik hati meluangkan

waktu untuk penulis wawancarai dalam proses pengumpulan data.

Page 9: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

vii

11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa prodi sosiologi angkatan 2012, FISIP,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak

pengalaman, keceriaan dan kenangan yang tak terlupakan selama masa

perkuliahan.

12. Segenap teman-teman kelompok KKN Insight 2015, yang juga telah

banyak memberikan pengalaman dan kenangan selama pelasanaan

KKN di desa Situ Udik Kabupaten Bogor

13. Teman spesial dan teman seperjuangan, Ghea Nurul Rizkita, dan

kawan-kawan animal kera, yang sudah membantu, menemani,

berdiskusi, memberikan masukan dan berkeluh kesah bersama selama

proses penulisan skripsi ini berlangsung.

Semoga segala bentuk kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada

penulis dapat dicatat oleh Allah SWT., sebagai amal shalih dan mendapatkan

balasan yang berlipat ganda baik didunia maupun diakhirat. Amin ya rabbal

„alamin. Melalui ucapan terima kasih ini penulis ingin sampaikan, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca, bidang studi sosiologi, dan semua pihak yang

memerlukan dan membutuhkannya sebagai refrensi penulisan penelitian yang

terkait.

Jakarta,05 Januari 2017

Aditya Pratama

Page 10: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................................... iii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 7

E. Kerangka Teoris ...................................................................................... 17

1. Kebudayaan ......................................................................................... 17

2. Pengertian Masyarakat ........................................................................ 19

3. Konsep Tindakan Weber ..................................................................... 20

F. Metodelogi Penelitian ............................................................................... 23

Page 11: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

ix

1. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 23

2. Subjek Penelitian ................................................................................ 24

3. Sumber Data ....................................................................................... 24

4. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 25

5. Metode Analisis Data ......................................................................... 29

6. Sistematika Penulisan ......................................................................... 30

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN PONDOK RANGGON

A. Letak Geografis Dan Asal-usul Kelurahan Pondok Ranggon........... 32

B. Kondisi Perekonomian Dan Mata Pencaharian Masyarakat

Pondok Ranggon ............................................................................... 36

C. Kondisi Keagamaan Masyarakat Pondok Ranggon .......................... 39

BAB III DESKRIPSI TRADISI HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG

A. Asal-usul Makam Kramat Ganceng .................................................. 42

B. Sejarah Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng ................................... 44

C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Hajat Bumi Kramat Ganceng ....... 48

D. Pelaku Dan Kelengkapan Ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng........ 50

E. Prosesi Pelaksanaan Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng .............. 56

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Motif Tindakan Masyarakat Berpartisipasi Dalam Tradisi

Hajat Bumi Kramat Ganceng ............................................................ 66

Page 12: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

x

1. Instrumentally Rational (Tindakan Yang Berorientasi

Tujuan) .................................................................................. 67

2. Value Rational (Tindakan Yang Berorientasi Nilai) ............. 69

3. Traditional (Tindakan Tradisional)....................................... 73

4. Affectual (Tindakan Afektif) ................................................. 76

B. Fungsi Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng .............................. 79

1. Fungsi Sosial Dalam Tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng................................................................................. 79

2. Fungsi Ekonomi Dalam Tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng................................................................................. 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 86

B. Saran .................................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 90

Page 13: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Klasifikasi Penelitian Terdahulu ................................................ 11

Tabel 1.2 Daftar Data Informan di Kelurahan Pondok Ranggon ........................ 27

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga

Kelurahan Pondok Ranggon per April 2016 ........................................ 33

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk tiap Rukun Warga Kelurahan

Pondok Ranggon Tahun 2016 .......................................................... 33

Tabel 2.3 Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Pondok

Ranggon Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun

2014 .................................................................................................... 38

Tabel 2.4 Jumlah Pemeluk Agama Kelrahan Pondok Ranggon

Jakarta Timur April Tahun 2016 ........................................................ 40

Tabel 2.5 Jumlah Sarana Peribadatan dikelurahan Pondok Ranggon ................. 41

Page 14: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi ................................................................................... xiv

Lampiran 2. Transkrip Wawancara ..................................................................... xx

Page 15: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Pada dasarnya Indonesia merupakan salah satu Negara

multikultural terbesar di dunia. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-

kultural, agama maupun geografis yang luas dan beragam. Wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari 13.000 pulau

besar maupun pulau kecil serta memiliki 300 suku dan menggunakan

hampir 200 bahasa yang berbeda (Penina Uring, 2015: 69). Karena

keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai macam

tradisi dan budaya yang ada di masyarakat.

Tak terkecuali di Jakarta, ternyata di Jakarta masih terdapat sebuah

tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Seperti yang kita ketahui

bahwa pada umumnya masyarakat perkotaan memiliki sifat egoisme dan

kompleksitas yang tinggi dalam arti biasanya seseorang yang berpergian

sejauh 2 mil dari rumahnya oleh siapapun yang melihatnya, baik itu di

dalam bus, di warung bahkan di tempat-tempat ramai sekalipun, dia hanya

seorang individu dalam kumpulan orang yang ramai (Roucek dan

Warren,1984: 113). Kompleksitas tersebut timbul karna di kota besar

terutama Jakarta mejadi pusat perekonomian, bisnis maupun pusat

pemerintahan di Indonesia. Hal ini berbanding terbalik dengan pola

kehidupan di pedesaan, biasanya karakteristik masyarakat pedesaan dapat

Page 16: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

2

dikatakan lebih akrab dan mengenal kerabat serta dekat dengan tetangga-

tetangga sekitar. Hal ini dikarenakan kompleksitas kehidupan masyarakat

pedesaan jauh lebih rendah daripada masyarakat perkotaan. Orang-orang

di pedesaan biasanya lebih homogen dalam artian bahwa di kalangan

masyarakat desa biasanya tidak banyak terlihat perbedaan antara tingkat

pendapatan, pendidikan, kelas sosial, latar belakang etnik dan idiologi

yang mereka anut (Roucek dan Warren,1984).

Bebeda dengan pola-pola kehidupan masyarakat perkotaan yang

dapat dikatakan lebih heterogen dalam hal ini terdapat pembeda yang

sangat tegas dari segi ekonomi, politik, pekerjaan, agama bahkan etnik

yang berlainan. Biasanya masyarakat perkotaan hanya mau berhubungan

antara satu dengan yang lain hanya berdasarkan pada minat bukan

berdasarkan tempat. Penduduk di kota-kota besar biasanya tinggal di

rumah yang jaraknya berdekatan namun mereka tidak saling berhubungan

erat antara satu dengan yang lain seperti halnya masyarakat desa.

Masyarakat kota biasanya baru mau kunjung mengunjungi jika mereka

memiliki kesamaan pikiran, hobi dan kepentingan yang sama (Roucek dan

Warren,1984).

Di tengah-tengah kompleksitas dan permasalahan-permasalahan

sosial di perkotaan yang telah dipaparkan diatas, disalah satu sudut kota

tepatnya di sebuah kelurahan yang di sebut Pondok Ranggon yang selama

ini identik dengan pemakaman terbesar di Jakarta dan pemakaman bagi

para korban tragedi 1998 ternyata juga masih memiliki sebuah tradisi yang

Page 17: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

3

diwariskan secara turun temurun yaitu Hajat Bumi Kramat Ganceng atau

masyarakat sekitar biasa menyebut Pesta Ganceng yang masih bertahan di

Jakarta dan memiliki makna serta fungsi tertentu bagi masyarakat. Dalam

tradisi Hajat Bumi biasanya masyrakat Pondok Ranggon akan saling

berkumpul dan memberikan bantuan untuk kepentingan acara tersebut.

Berkat acara tahunan tersebut seakan-akan masyarakat Pondok Ranggon

sedikit mengenyampingkan kepentingan-kepentingan pribadinya dan lebih

mengutamakan kepentingan acara tersebut.

Hajat Bumi Kramat Ganceng sendiri adalah sebuah tradisi yang

diadakan sebagai ucapan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh

warga Pondok Ranggon pada saat itu, Karena dapat kita lihat konteksnya

pada saat itu orang Betawi mendapatkan penghasilan dari menjual

tanaman tani, berkebun, produksi kerajinan tangan dan memberikan jasa

pelayanan seperti menjadi kusir sado, serta pencuci pakaian( Blackburn,

2011: 93). Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng diadakan setiap bulan haji

atau bulan Dzulhijjah meurut kalender islam. Tradisi tersebut disebut

dengan Hajat Bumi Kramat Ganceng karena acara tersebut dipusatkan di

sebuah makam yang dianggap kramat yang dahulunya dijaga oleh bapak

Ganceng atau biasa disebut Oyot Ganceng.

Bagi sebagian orang tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng masih

sangat dibumbui dengan mitos-mitos yang dipercayai oleh masyarakat

sekitar seperti jika Hajat Bumi tidak diadakan maka akan ada bencana dan

malapetaka yang menimpa warga dan kampung Pondok Ranggon.

Page 18: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

4

Berangkaat dari mitos dan kepercayaan-kepercayaan tersebut maka timbul

dorongan dan tindakan-tindakan seseorang untuk menghadiri dan ikut

berpartisipasi dalam acara tahunan tersebut.

Sebenarnya tradisi Hajat Bumi sudah sangat lekat oleh tradisi adat

masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat Jawa. Tradisi Hajat Bumi

juga masih bisa kita jumpai di daerah Karawang tepatnya di desa Cikuntil.

Tradisi Hajat Bumi di Karawang juga biasa disebut dengan tradisi

Babaritan. Tradisi tersebut dilakukan oleh para keluarga petani sebagai

ucapan rasa syukur atas hasil panen yang diberikan dan memohon kepada

sang pencipta agar panen berikutnya diberikan kelancaran(Radar

Karawang, 16 Januari 2017, diakses 21 Januari 2017 “Tradisi Hajat Bumi

di Karawang, Warga Cikuntul Suguhi Makanan, Cilebar Arak Tumpeng”).

Prosesi acaranya pun tidak jauh berbeda dengan prosesi Hajat Bumi yang

berada di Pondok Ranggon. Namun disini terdapat perbedaan dalam segi

waktu pelaksanaan, prosesi arak-arakannya dan komoditi yang dijual pada

acara pasar rakyatnya.

Hingga saat ini tradisi hajat bumi di Karawang hampir tidak

mengalami banyak perubahan. Tujuannya pun masih sama yaitu

mengucap rasa syukur dan memohon agar musim tanam berikutnya diberi

kelancaran hal ini dikarnakan warga kampung Cikuntul masih banyak

yang menjadikan bertani sebagai mata pencahariannya. Hal ini tentunya

sedikit berbeda dengan tradisi Hajat Bumi yang ada di Pondok Ranggon.

Seiring perkembangan zaman dan pesatnya pertumbuhan di kota Jakarta,

Page 19: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

5

kini tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng di Pondok Ranggon telah

mengalami sedikit modifikasi. Hasil modifikasi tersebut dapat dilihat

secara kasat mata dalam bentuk waktu pelaksanaan, dan acara pesta rakyat

itu sendiri. Jika dahulu pelaksanaan Hajat Bumi Kramat Ganceng diadakan

selama tiga hari bahkan selama satu minggu penuh, namun kini Hajat

Bumi hanya diadakan selama dua hari saja yaitu hari kamis dan hari

Jum’at. Selain itu perubahan-perubahan lain juga terlihat dalam

pelaksanaan pasar rakyat yang di gelar di sekitar makam kramat Ganceng,

jika dahulu komoditi yang di jual adalah hasil kebun dan hasil pertanian

lainnya kini komoditi yang di jual di pasar rakyat Hajat Bumi Kramat

Ganceng berupa barang kebutuhan rumah tangga sampai pakaian dan

aksesoris lain. Namun perubahan-perubahan tersebut tidak serta merta

merubah esensi dan ketertarikan masyarakat akan acara Hajat Bumi

tersebut.

Mengenai uraian diatas, menjadi menarik bagi penulis untuk

mengungkap mengenai motif tindakan masyarakat Pondok Ranggon

dalam partisipasinya di tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng yang diadakan

setiap tahun di Kelurahan Pondok Ranggon Jakarta Timur serta mencari

tau apa fungsi dari tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng itu sendiri bagi

masyarakat dan komunitas yang berada di Pondok Ranggon sehingga

masyarakat sangat antusias menyambut acara tahunan tersebut walaupun

kompleksitas masyarakat Pondok Ranggong sudah sangat jauh berbeda

seiring perkembangan kota Jakarta.

Page 20: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

6

B. Pertanyaan Penelitian

Dari penyataan masalah diatas maka guna menagkap esensi

penelitian kali ini adapun pertanyaan penelitian yang relefan dengan judul

penelitian yang diangkat sebagai berikut :

1. Apa motif yang mendasari Individu ikut berpartisipasi dalam tradisi

Hajat Bumi Kramat Ganceng?

2. Apa fungsi tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng bagi komunitas

masyarakat Pondok Ranggon?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pertanyaan penelitian diatas, maka penelitian

ini memeiliki tujuan untuk:

1. Menjelaskan bagaimana motif tindakan seseorang untuk menghadiri

dan berpartisipasi dalam acara tradisi Hajat Bumi Kranat Ganceng.

2. Mendeskripsikan fungsi dari tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng bagi

masyarakat dan komunitas yang ada di Pondok Ranggon.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang mengambil tema Pemaknaan Tradisi Pesta

Ganceng Terhadap Masyarakat Pondok Ranggon adalah sebagai

berikut:

Page 21: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

7

A. Manfaat Akademis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi

serta masukan terhadap dunia akademik terutama bagi disiplin

ilmu sosial dan lebih khusunya lagi bagi kajian sosiologi

tentang pentingnya masalah yang berkaitan dengan fungsi dari

sebuah kebudayaan secara umum.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pengetahuan dan juga sebagai literature review atau referensi

bagi penelitian yang akan datang yang berhubungan dengan

penelitian sejenis.

B. Manfaat Praktis

1. Menambah pemahaman masyarakat pada umumnya dan

mahasiswa khusunya mengenai pengetahuan sosial agar dapat

menghargai dan mempertahankan kebudayaan ditengah

modernisasi dan ditengah pertumbuhan kota yang makin pesat.

2. Untuk memberikan informasi yang menjelaskan bahwa eksistensi

budaya betawi sebenarnya masih ada di kota metropolitan dan

memberikan informasi bahwa dalam sebuah kebudayaan memiliki

fungsi yang beragam bagi masyarakat.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun penelitian ini, saya sebagai penulis juga melihat

beberapa hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang

akan saya lakukan. Dalam hal ini terdapat dua penelitian yang juga

Page 22: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

8

mengambil tema tentang Hajat Bumi Kramat Ganceng dan empat

penelitian yang juga mencoba mengambil tema tentang kebudayaan.

Dalam tinjauan pustaka ini bertujuan untuk memberikan gambaran

perbedaan antara penelitian yang sudah dilakukan dengan penelitian yang

hendak dilakukan. Adapun penelitian terdahulu saya kumpulkan sebagai

acuan yang mungkin relevan untuk penelitian kali ini diantaranya sebagai

berikut:

1. Jurnal yang pertama berjudul Makna Simbolik Seni Tari Perang

(Kencet Pepatai) Sebagai Identitas Dayak Kenyah di Desa Pampang

Samarinda. Penelitian ini ditulis oleh Penina Uring tahun 2015. Fokus

utama dalam penulisan jurnal ini adalah untuk mendeskripsikan dan

menganalisis konteks sosial dan budaya dari tari perang (Kencet

Papatai) serta mencaritau apa makna simbolis yang terkandung dalam

tari perang tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif. Untuk menganalisis masalah yang ada

dalam penelitian ini penulis menggunakan teori interaksionalisme

simbolik Blumer. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu Tari

perang (Kancet Pepatai) merupakan identitas di mana tari Kancet

Pepatai menggunaan tanda-tanda untuk menampilkan ulang sesuatu

yang diserap, diindra, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik.

Tari Kancet Pepatai juga salah satu praktek penting yang memproduksi

kebudayaan. Bagi masyarakat Dayak Tari Perang merupakan

representasi identitas sosial budaya Dayak khususnya Dayak Kenyah.

Page 23: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

9

2. Tinjauan pustaka yang kedua berjudul Makna Tradisi dan Simbol

Dalam Upacara Rokat Makam (Study deskriptif pada masyarakat

Desa Gunung Rancak, kecamatan Robatal, Kabupaten Smpang).

Penelitian ini ditulis oleh Agus Pramono dari Universitas Turnojoyo

Madura. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis dan

mencaritau makna tradisi dan symbol yang terdapat pada upacara rokat

makam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif.

Dalam menganalisis pertanyaan dan perumusan masalah yang ada,

penulis menggunakan pendekatan teori interaksionalisme simbolik dan

teori komunikasi yang dikemukakan oleh Billie J. Walhstrom. Adapun

hasil penelitian ditemukan prosesi upacara Rokat Makam di Desa

Gunung Rancak Robatal-Sampang ternyata mengandung makna

religius dan spiritual. Hal itu dapat dilihat dari makna dan simbol-

simbol yang digunakan dalam pelaksanaan upacara Rokat Makam

tersebut.

3. Tinjauan pustaka ketiga dalam bentuk tesis dengan judul Makna

Simbolik Tari Bedhaya Tunggal Jawa Dalam Rangkaian Upacara

Tradisi Gerebek Besar Di Kabupaten Demak. Tesis ini ditulis oleh

Sesetri Indah Pebritani dari Universitas Gajahmada. Dalam

penelitiannya penulis ingin mencaritau apa fungsi Tari Bedhaya dan

apa makna simbolik yang terdapat dalam seni tari Bedhaya tersebut.

Dalam tesisnya penulis menggunakan pendekatan metode penelitian

kualitatif deskriptif. Dalam hasil penelitiannya menunjukan bahwa

Page 24: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

10

makna tari Bedhaya merupakan gambaran menyatukan pejabat dengan

rakyat dan kebersamaan langkah untuk mencapai cita-cita.

4. Tinjauan pustaka keempat berjudul Makna Kultural dan Sosio

Ekonomi Tradisi Syawalan yang di tulis oleh Khoirul Anwar tahun

2013. Dalam penelitian ini penulis ingin mengungkap nalar

kebudayaan dan makna tradisi Syawalan di desa Morodemak Bonang

Demak bagi masyarakat. dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah metode kualitatif. Adapun hasil penelitian ini menunjukan

bahwa makna tradisi Syawalan di desa Morodemak adalah bentuk rasa

syukur kepada tuhan atas berkah yang telah diperoleh dari hasil laut.

5. Kajian pustaka kelima ini berjudul Fungsi Foklor Hajat Bumi Keramat

Ganceng Dalam Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Urban Di

Kelurahan Pondok Ranggon Jakarta Timur yang ditulis oleh Ega

Maulana. Dalam penelitian ini ia ingin melihat bagaimana fungsi

foklor Hajat Bumi Keramat Ganceng dapat menjadi media komunikasi

masyarakat urban di kelurahan Pondok Ranggon Jakarta Timur.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa fungsi foklor Hajat

Bumi adalah sebagai alat peranata sosial dan menjadi alat pengawas

norma-norma yang ada di masyarakat dan menjadi media komunikasi

masyarakat urban.

6. Tinjauan pustaka keenam berjudul Makna Simbolik Hajat Bumi

Keramat Ganceng, Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Pondok

Ranggon Jakarta Timur yang ditulis oleh Anindyah Ayu Puspitasari.

Page 25: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

11

Dalam penelitiannya ia ingin menjelaskan bagaimana hubungan antara

symbol dan ritual dalam hal ini ritual yang ada dalam tradisi Hajat

Bumi dalam kebudayaan masayarakat Kelurahan Pondok Ranggon.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun hasil dari

penelitian ini menunjukan bahwa keseluruhan ritual-ritual yang ada

dalam tradisi Hajat Bumi Keramat Ganceng memiliki makna dan arti

tertentu bagi masyarakat Pondok Ranggon

Dari keenam kajian pustaka yang telah dipaparkan diatas maka

penulis akan membuat sebuah table klasifikasi untuk memudahkan

perbandingan menganalisis sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Klasifikasi Penelitian Terdahulu

NO Judul Penulis Teori Fokus Penelitian

1 Makna Simbolik Seni

Tari Perang (Kencet

Pepatai) Sebagai

Identitas Dayak

Kenyah di Desa

Pampang Samarinda

Penina

Uring

teori

interaksionalisme

simbolik Blumer.

untuk

mendeskripsikan

dan menganalisis

konteks sosial-dan

budaya dari tari

perang (Kencet

Papatai) serta

mencaritau apa

makna simbolis

yang terkandung

Page 26: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

12

dalam tari perang

tersebut.

2 Makna Tradisi dan

Simbol Dalam

Upacara Rokat

Makam (Study

deskriptif pada

masyarakat Desa

Gunung Rancak,

kecamatan Robatal,

Kabupaten Smpang)

Agus

Kuncoro

teoritis

interaksionalisme

simbolik dan teori

komunikasi yang

dikemukakan

oleh Billie J.

Walhstrom.

Focus penelitian

ini adalah untuk

menganalisis dan

mencaritau makna

tradisi dan symbol

yang terdapat

pada upacara

rokat makam.

3 Makna Simbolik Tari

Bedhaya Tunggal

Jawa Dalam

Rangkaian Upacara

Tradisi Gerebek Besar

Di Kabupaten Demak.

Sestri

Indah

Pebrianti

Terori yang

digunakan adalah

teori penafsiran

oleh Victor

Turner

Fokus penelitian

ini ingin melihat

apa makna

simbolik yang

terdapat pada seni

tari Bedhaya dan

fungsi upacara

Gerebek Besar

4 Makna Kultural dan

Sosio Ekonomi

Tradisi Syawalan

Khoirul

Anwar

Teori yang di

gunakan dalam

penelitian ini

adalah teori

Fokus dalam

penelitian ini

ingin

mengungkap nalar

Page 27: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

13

keagamaan

masyarakat jawa

yang

dikemukakan

oleh Clifford

Geertz

kebudayaan pada

tradisi Syawalan

dan mencaritau

apa makna tradis

Syawalan bagi

masyarakat

5 Fungsi Foklor Hajat

Bumi Keramat

Ganceng Dalam

Komunikasi Antar

Budaya Masyarakat

Urban Di Kelurahan

Pondok Ranggon

Jakarta Timur

Ega

Maulana

Teori fungsi

Foklor oleh

William R.

Bascom

Foksus dalam

penelitian ini

ingin melihat

bagaimana fungsi

foklor Hajat Bumi

Pesta Ganceng

menjadi media

komunikasi pada

masyaraka urban

di Kelurahan

Pondok Ranggon

6 Makna Simbolik Hajat

Bumi Keramat

Ganceng (Studi

Kasus: Masyarakat

Kelurahan Pondok

Ranggon Jakarta

Aninddyah

Ayu

Puspita

Sari

Penafsiran

symbol dari

Victor Turner

(Exegetical

meaning,

Oprational

Fokus dalam

penelitian ini

ingin menjelaskan

hubungan antara

symbol dan ritual

dalam

Page 28: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

14

Timur meaning,

Positional

Meaning

kebudayaan

masyarakat

Pondok Ranggon

Pada kesempatan ini penulis ingin mencoba melihat bagaimana

motif tindakan seseorang berpartisipasi dalam acara tradisi Hajat Bumi

Krammat Ganceng. Dari keenam tinjauan pustaka tersebut terdapat

beberapa persamaan yang sangat terlihat dari beberapa penelitian yang

telah dijabarkan diatas dengan penelitian yang akan dilakukan ini.

Persamaan itu dapat terlihat jelas pada metodelogi penelitian yang

digunakan, yaitu penelitian kualitatif. Pemilihan metode kualitatif ini

dipilih karena dapat dikatakan metode inilah yang paling cocok untuk

mengkaji penelitian yang kami lakukan. Selain itu kesamaan lain dapat

kita lihat dari tehnik pengumpulan data dilapangan dimana tehnik

pengumpulan datanya menggunakan tehnik observasi secara langsung dan

juga wawancara secara langsung dengan narasumber, serta didukung oleh

dokumentasi-dokumentasi yang didapat dilapangan berupa foto, video

maupun rekaman percakapan wawancara.

Kemudian dalam hal ini tentunya juga terdapat perbedaan antara

penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan ini.

Perbedaan yang sangat terlihat adalah pada penggunaan teori yang

digunakan. Jika dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebagian

besar menggunakan teori-teori antropologi dan teori interaksionalisme

simbolik sebagai alat analisis maka dalam penelitian yang akan dilakukan

Page 29: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

15

ini akan menggunakan teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh

Weber sebagai pisau analisis.

Adapun hal yang menjadi pembeda adalah focus kajian penelitian

dan teori yang digunakan begitupun dengan penelitian yang akan saya

lakukan. Sebagai pembanding berikut persamaan dan perbedaan antara

penelitan ini dengan penelitian terdahulu. Pertama penelitian yang ditulis

oleh Penina Uring. Dalam hal ini persamaan terdapat pada metode yang

digunakan yaitu menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan

perbedaanya dapat terlihat dari focus kajian penelitian, dalam penelitian

ini selain melihat makna simbolis dari kesenian tari perang penulis juga

ingin melihat fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian dan

mencari tahu bagaimana kesenian tari perang dapat terus di mainkan walau

situasi dan kondisi masyarakat dalam keadaan aman. Dalam penelitiannya

ia menggunakan teori interaksionalisme simbolik yang dikemukakan oleh

Blumer sebagai pisau analisis. Sedangkan dalam penelitian yang akan

dilakukan ini akan mengungkap motif apa yang mendasari seseorang

untuk menghadiri sebuah tradisi serta ingin melihat apa sebanarnya fungsi

dari tradisi tersebut adapun pendekatan teoritik yang akan dilakukan dalam

penelitian ini akan menggunakan teori tindakan sosial yang dikemukakan

oleh Weber.

Selanjutnya dalam literature kedua yang ditulis oleh Agus Kuncoro

persamaan terdapat pada metode penulisan yang menggunakan metode

kualitatif deskriptif. Selanjutnya terdapat perbedaan antara penelitian ini

Page 30: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

16

dan penelitian yang akan dilakukan. Perbedaan itu terdapat di teori yang

digunakan. Pada penelitian ini penulis menggunakan dua teori yaitu teori

interaksionalisme simbolik dan teori komunikasi yang dikemukakan oleh

Billie J. Walhstrom. Sedangkan dalam penelitian yang akan saya lakukan

hanya menggunakan teori tindakan Weber saja sebagai alat analisis.

Pada literature ketiga dan keenpat yang di tulis oleh Sestri Indah

Pebrianti dan Khoirul Anwar ini terdapat kesamaan objek penelitian antara

keduanya dengan penelitian yang akan dilakukan dimana dalam penelitian

ini ingin mencoba menganalisis suatu ritual yang ada dalam masyarakat

Indonesia dan sama-sama menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Namun dalam hal ini tentunya juga terdapat perbedaan yang sangat tegas

antara kedua penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan.

Perbedaan tersebut terlihat dari penggunaan teori untuk menjawab

permasalahan yang diajukan.

Khusus untuk literature kelima dan keenam yang ditulis oleh Ega

Maulana dan Anindiyah Ayu Puspitasari terdapat kesamaan dalam hal

objek penelitian yaitu Hajat Bumi Keramat Ganceng di Kelurahan Pondok

Ranggon dan sama-sama menggunakan metodelogi penelitian kualitatif.

Namun dalam hal ini tentunya terdapat perbedaan atara penelitian yang

sudah dilakukan tersebut degan penelitian yang akan dilakukan sehingga

penelitian ini dapat terus dilanjutkan. Adapun hal yang menjadi pembeda

antara lain terdapat pada focus penelitian dan teori yang digunakan. Dalam

penelitan yang dilakukan oleh Ega Maulana yang menjadi focus

Page 31: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

17

permasalahannya adalah ingin melihat bagaimana fungsi foklor Hajat

Bumi Keramat Ganceng dapat menjadi media komunikasi masyarakat

urban, dan teori yang digunakan adalah teori fungsi Foklor oleh William

R. Bascom.

Sedangkan dalam literature keenam yang ditulis oleh Anindiyah

Ayu Puspitasari terntnya juga terdapat perbedaan yang signifikan dimana

dalam penelitian ini saudai Anindiyah Ayu Puspitasari menggunakan teori

antropologi yang dikemukakan Victor Turner (Exegetical meaning,

Oprational meaning, Positional Meaning). Sedangan dalam penelitian

yang akan dilakukan ini peneliti menggunakan teori tindakan yang

dikemukakan oleh Marx Weber.

E. Kerangka Teoritis

1. Kebudayaan

Dalam buku Ilmu Sosial Budaya Dasar milik Joko Prasetya (1998)

Kebudayaan atau cultuur (bahasa Belanda), culture (bahasa Inggris), dan

tasaqafah (bahasa Arab) berasal dari bahasa latin: Colere yang artinya

mengolah, mengajarkan, menyebutkan dan mengembangkan terutama

mengolah tanah atau bertani. Dari pengertian ini berkembang arti bahwa

culture merupakan segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan

mengubah alam (h:28). Namun jika ditinjau dari sudut bahasa Indonesia

kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” yang berbentuk

jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal (Prasetya: 1998). Dalm

hal ini berarti kebudayaan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan

Page 32: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

18

budi dan akal manusia. Taylor mengatakan bahwa kebudayaan adalah

keseluruhan yang kompleks, yang mana di dalamnya terdapat berbagai hal

seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-

istiadat, serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh dari masyarakat.

Clifford Geertz dalam Culture and the Cultural Diamond milik

Wendy Griswold (2008) mendefinisikan budaya sebagai “an historically

transmitted pattern of meanings embodied in symbols, a system of

inherited conceptions expressed in symbolic forms by means of which men

communicate, perpetuate, and develop their knowledge about and

attitudes toward life” (h. 10). Dalam hal ini Geertz ingin memberitahu

bahwa yang dimaksud dengan kabudayaan adalah pola historis atau

sejarah dari sebuah makna yang terdapat dalam simbol-simbol tertentu

yang mana simbol-simbol tersebut diwariskan antar generasi guna

melestarikan kebudayaan tersebut agar tidak punah.

Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk yang menciptakan

suatu kebudayaan atau tradisi yang ada di masyarakat. dalam hal ini

setidaknya terdapat empat unsur kedudukan manusia terhadap kebudayaan

yaitu 1) pengikut kebudayaan 2) pembawa kebudayaan 3) manipulator

kebudayaan 4) pencipta kebudayaan” (Tumanggorh,2012:20-21). Dalam

hal ini yang dimaksud pengikut kebudayaan adalah manusia hanya

menjadi pelaku tradisi dan kebudayaan, sebaliknya pembawa kebudayaan

adalah orang atau masyarakat asli yang membawa kebiasaan dan budaya

baru dari luar. Sementara itu manipulator kebudayaan adalah orang yang

Page 33: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

19

mengatasnamakan budaya setempat tetapi tidak sesuai dengan nilai-nilai

dan budaya luhur. Dan yang terakhir adalah pencipta kebudayaan, yaitu

orang yang mendorong secara sadar dan tidak sadar keseluruh lapisan

masyarakat untuk melakukan revitalisasi atau menciptakan kebudayaan

baru dan dapat diterima secara massif oleh masyarakat.

Sosiologi membagi kebudayaan kedalam dua jenis yaitu

kebudayaan materiil dan kebudayaan non materiil. Kebudayaan materil

mengacu pada teknologi yang dibuat oleh manusia dan digunakan dalam

kehidupan sehari-hari untuk mengelola lingkungannya. Kebudayaan

materiil ini sifatnya sangat kongkrit dan mudah dikenali (Yusron Razak:

2008). Sedangkan kebudayaan non materiil menurut James M. Henslim

dalam Yusron Razak (2008) mengatakan, bahwa kebudayaan non-materiil

itu adalah cara berfikir (kepercayaan, nilai dan asusmsi yang lain

mengenai dunia) dan cara bertindak (pola prilaku yang umum, termasuk

bahasa, gerak isyarat, dan bentuk interaksi lain). Kebudayaan ini sifatnya

sangat abstrak berupa gagasan yang hidup bersama dalam masyarakat dan

memberi jiwa dalam masyarakat (139).

2. Pengertian Masyarakat

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang relative

mandiri, hidup bersama dalam jangka watu yang lama dengan mendiami

suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan

kegiatan dalam kelompok tersebut( Elly M. Stiadi, 2011: 36) sedangkan

menurut S.R Steinmetz seorang sosiolog Belanda dalam Abu Ahmadi

Page 34: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

20

(1988) mengatakan bahwa “masyarakat adalah kelompok manusia yang

tersebar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang

lebih kecil yang memiliki hubungan erat dan teratur”(h:221). Dari

penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa, masyarakat merupakan

organisasi manusia yang saling berhubungan atau berinteraksi antara

individu satu dengan individu lain.

3. Konsep Tindakan Weber

Dalam membangun sebuah konstruksi teori sosiologi Weber

menjadikan tindakan sebagai pusat serta tumpuan kajiannya teoritisnya.

Weber melihat bagaimana individu menjalani dan memberi makna

terhadap hubungan sosial dimana individu menjadi bagian didalamnya

oleh karna itu maka weber menyebut sosiologi sebagai ilmu interpretative

atau pemahaman (Weber, 1946: 66). Jadi dalam hal ini menurut Weber

tindakan sosal ialah perbuatan manusia yang di lakukan untuk

mempengaruhi individu lain didalam masyarakat, dengan kata lain

tindakan sosial adalah tindakan yang penuh makna subyektif.

Suatu tindakan dapat dikatakan tindakan sosial apabila dilakukan

dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada

prilaku orang lain. Dengan kata lain tindakan sosial adalah suatu tindakan

yang mendapat respon timbal balik antar individu (Upe, 2010: 203). Oleh

karena pemikirannya tersebut maka weber mendefinisikan sosiologi

sebagai sebuah ilmu yang mengusahakan pemahaman interpretative

Page 35: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

21

mengenai tindakan sosial atau yang lebih dikenal dengan pendekatan

Verstehen.

Dalam istilah lain verstehen dapat diartikan sebagai pemahaman

subyektif (Subjective understandable), pemaknaan dalam perspektif

subyektif (interpretation in subjective terms) atau pemahaman

(Comprehension). Melalui pendekatan verstehen, sosiologi akan dapat

menjelaskan slasan mengapa dan pertimbangan apa yang mendasari

sehingga seseorang melakukan sebuah tindakan dan penjelasan kausal

mengenai tindakan sosial dan akibatnya (Maliki, 2012).

Ada empat istilah yang terkait dengan verstehen yaitu deuten, sinn,

handeln, dan verhalten. Deuten diartikan sebagai penafsiran. Dalam hal ini

deuten digunakan sebagai bentuk pemikiran hasil penafsiran subyektif,

dengan kata lain dapat dikaitkan dengan apa yang dimaksud oleh actor.

Istilah sinn sering diartikan sebagai makna. Sedangkan handeln dan

verhalten terkait secara langsung. Dalam arti luas verhalten berarti

menunjukan perilaku secara individu tanpa harus mempertimbangkan

kerangka berfikir yang dimiliki. Sedangkan handlen diartikan sebagai

fenomena prilaku manusia yang terkait dengan kemampuan “pemahaman”

yang dalam istilah Weber diberi makna secara teknis memiliki kategori

subyektif (Maliki, 2012: 263-264).

Untuk menjelaskan makna tindakan, Weber menggunakan

metodelogi yang di sebut dengan tipe ideal. Ia membagi tipe-tipe ini

kedalam empat katagori yaitu. Pertama, instrumentally rational atau

Page 36: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

22

rasionalitas instrumental, dalam hal ini weber menggolongkan tindakan

kedalam tipologi tindakan yang erat kaitannya dengan tujuan-tujuan

absolut. Karena tujuan absolut dipandang oleh sosiolog sebagai data yang

terberi (given), maka sebuah tindakan dapat menjadi rasional jika

dikaitkan dengan hal yang ingin dicapai (Weber, 1946: 67). Singkatnya

tindakan rasional instrumental merupakan tindakan yang ditentukan oleh

harapan-harapan yang memiliki tujuan untuk dicapai dalam kehidupan

manusia yang dilakukan melalui perhitungan-perhitungan yang rasional

(Ritzer, 2009). Kedua, Value rational atau rasionalitas berorientasi nilai,

Dalam hal ini tindakan individu didasari oleh kesadaran serta keyakinan

mengenai nilai-nilai yang dianggap penting seperti etika, estetika,

kepercayaan maupun agama yang mempengaruhi sikap in

dividu dalam kehidupannya.

Ketiga, affectual, dalam hal ini tindakan yang berasal murni dari

sentimen atau kondisi kejiwaan actor yang melakukannya (Weber, 1946:

67). Tindakan ini biasanya timbul secara spontan begitu mengalami

kejadian. Keempat, traditional tipe tindakan ini bersifat tidak reflektif dan

bersifat kebiasaan, tindaka-tindakan ini biasa dilakukan karna dipandang

tepat (Weber, 1946). Singkatnya tindakan ini didasari atas kebiasaan yang

telah mendarah daging. Tindakan ini biasa dilakukan atas dasar tradisi atau

adat istiadat secara turun temurun.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas dapat dikatakan

bahwa konsep tindakan rasioal yang dikemukakan oleh Weber sebenarnya

Page 37: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

23

individu hanya memiliki dua jenis rasionalitas yaitu rasionalitas

instrumental dan rasionalitas berorientasi nilai. Diluar dari itu, tindakan

individu bisa saja hanya didasari pada kebiasaan atau tindakan yang di

dasarkan pada emosi belaka (Maliki, 2012). Rasionalitas instrumental akan

melibatkan pertimbangan secara sadar yang berhubungan dengan tujuan

tindakan dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuannya. Sedangkan

rasionalitas berorientasi nilai menekankan bahwa tindakan dilakukan oleh

kesadaran akan keyakinan dan komitmen terhadap tatanan nilai luhur

seperti keyakinan kepada tuhan dan kebiasaan yang dipandang baik.

F. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut Taylor dan Bogdan

(dalam Bagong Suyanto, 2006: 166) ”Penelitian kualitatif dapat diartikan

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata

lisan atau tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang

yang diteliti”. Sedangkan jenis penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat

atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala

atau hubungan antara dua gejala atau lebih ( Irawan Soehartono. 2011:

35).

Page 38: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

24

2. Subjek Penelitian

Adapun subjek utama dalam penelitian ini adalah masyarakat Pondok

Ranggon yang terdiri dari tokoh masyarakat, serta orang-orang yang

terlibat dalam prosesi tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng. Sedangkan

teknik Pemilihan informan utama dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling

adalah teknik yang dalam pengambilan anggota sampel diserahkan

pada pertimbangan pengumpul data yang menurut peneliti sesuai

dengan maksud dan tujuan penelitian (Soehartono, 2011: 63). Melalui

tehnik pengumpulan data ini peneliti akan mencari siapa saja informan

yang menurut peneliti akan memberikan inforasi yang tepat untuk

menggambarkan maksud dan tujuan peneliti.

3. Sumber Data

A. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang di

dapat langsung dari narasumber terpercaya yang di dapat melalui proses

wawancara secara langsung dengan narasumber yang mengetahui tentang

tradisi Pesta Ganceng. Dalam penelitian ini data-data yang didapat

bersumber langsung dari subjek dalam penelitian ini yang meliputi: 1

orang informan ketua adat, 1 orang informan penjaga makam keramat

Ganceng, 2 orang informan tokoh pemuda, 2 orang informan pedagang

yang ada pada saat Pesta Ganceng dan 4 orang informan warga Pondok

Ranggon.

Page 39: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

25

B. Sumber data skunder

Data skunder merupakan data yang di dapat oleh peneliti dari

sumber bacaan lain dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian ini. Data skunder biasanya berupa bukti catatan dan lapran yang

tersusun dalam arsip-arsip. Dalam hal ini peneliti mendapat data skunder

dari jurnal, buku, data yang di dapat langsung dari kelurahan Pondok

Ranggon dan penelitian terdahulu seperti tesis dan skripsi.

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat dan sesuai

dengan fakta yang ada dilapangan maka dalam hal ini penulis akan

mengumpulkan data dengan cara:

1. Metode Observasi

Menurut (Dedy Mulyana, 2002: h.181) observasi adalah

metode penelitian yang di lakukan dengan cara pengamatan dan

pencatatan terhadap fenomena yang terjadi yang dilakukan

secara sitematis. Tujuan utama observasi adalah untuk

mengamati tingkah laku manusia sebagai peristiwa actual, yang

memungkinkan kita memandang tingkahlaku sebagai sebuah

proses (James A Black dan Dean J. Champion. 2009: h.287).

Dalam penelitian kali ini yang yang akan di observasi adalah

masyarakat sekitar Pondok Ranggon dan mengamati bagaimana

prosesi ritual Hajat Bumi itu berlangsung untuk memperoleh

Page 40: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

26

kejelasan seperti apa ritual Hajat Bumi itu beerlangsung dan

mencaritau makna apa yang ada didalamnya.

2. Metode Wawancara

Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara tatap

muka dan tanya jawab secara langsung dengan narasumber

serta dengan pihak-pihak tekait yang berhubungan dengan

penelitian. Menurut (J.Vredenbregt, 1984: h.88) dasar dari

tehnik wawancara adalah dengan mengumpulkan data

mengenai sikap dan kelakuan, pengalaman cita-cita dan

harapan manusia seperti yang dikemukakan oleh responden atas

pertanyaan penelitian atau pewawancara.

Dalam penelitian ini ada sepuluh (10) narasumber yang

akan diwawancarai untuk mendapatkan informasi penelitian,

yaitu:

1. Sorang Tokoh Masyarakat yang ikut terlibat langsung

dalam kegiatan Hajat Bumi Pesta Ganceng

2. Seorang juru kunci atau penjaga makam keramat Ganceng.

3. Dua orang tokoh pemuda yang terlibat langsung dan

menjadi peserta dalam tradisi Hajat Bumi.

4. Empat orang warga Pondok Ranggon yang bermukim

disekitar makam keramat Ganceng dan dipilih secara acak.

5. Dua orang pedagang yang berjualan disekitar makam

keramat Ganceng.

Page 41: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

27

Berikut adalah table kegiatan wawancara dan informan

yang dilakukan langsung di lokasi penelitian Kelurahan Pondok

Ranggon.

Tabel 1.2 Daftar Data Informan di Kelurahan Pondok Ranggon

No Nama Usia Tanggal Banyaknya

Wawancara

Keterangan

1 Bapak Haji Majid 77 Tahun 16 Juni 2016 1 kali Tetuah

Adat

2 Bapak Wiin Asan 71 Tahun 16 Juni 2016 1 kali Tokoh

Masyarakat

3 Rifky Tiyas 21 Tahun 16 Juni 2016 1 kali Panitia

Hajat Bumi

4 Nadilah 21 Tahun 03 Agustus

2016

1 kali Panitia

5 Ibu Ina 48 Tahun 03 Agustus

2016

1 kali Warga

6 Ibu Aci 65 Tahun 11 Agustus

2016

1 kali Warga

7 Ibu Nurlelawati 45 Tahun 11 Agustus

2016

1 kali Warga

8 Bapak Idris 52 Tahun 11 Agustus

2016

1 kali Warga

Page 42: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

28

9 Jinten 50 Tahun 23

September

2016

1 kali Pedagang

10 Agus 29 Tahun 23

September

2016

1 kali Pedagang

3. Dokumentasi

Menurut (Djma’an Satori dan Aan Komariah, 2010: h.148)

tehnik pengumpulan data dokukentasi yaitu pengumpulan

catatan yang diungkapkan dalam bentuk tulisan, lisan, dan

bentuk karya lain seperti foto dan video yang berhasil di

dokumentasikan oleh pihak tertentu. Tehnik pengumpulan data

dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengambil gambar,

foto-foto, serta video dari hasil temuan dilapangan yang terkait

dengan penelitian yang kemudian di analisis.

Dalam menunjang penelitian ini ada beberapa dokumen

yang diperlukan untuk memperkuat temuan data yang ada di

lapangan yaitu berupa rekaman video dan foto-foto, serta

dokumen pendukung guna mendapatkan gambaran umum

mengenai kegiatan ritual Hajat Bumi.

Page 43: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

29

5. Metode Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul maka tahap

selanjutnya dalam menyusun skripsi ini adalah menganalisis data hasil

temuan dilapangan. Dalam hal ini analisis data merupaka proses pencari

dan menyusun secara sistematis data yang telah di peroleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan data lain seperti foto dan video dengan

cara mengorganisasikan data dalam katagori, menjabarkan dalam uraian

singkat, kemudian menganalis temuan tersebutdan sehingga dapat

difahami (Sugiyono, 2009: 89).

Menurut Miles dan Huberman dalam Gunawan (2013) terdapat tiga

tahap yang harus dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian

kualitatif, yaitu (1) reduksi data (data reduction) mereduksi data

merupakan kegiatan merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, lalu mencari tema dan polanya. Data-data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelasa dan

memudahkan untuk melakukan pengumpulan data. (2) Paparan data

(data display) merupakan serangkaian informasi yang telah tersusun dari

hasil reduksi data yang memberikan kemungkinan untuk penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. (3) Penarikan kesimpulan dan

verifikasi (conclusion drawing/ verifying). Penarikan simpulan

merupakan hasil penelitian yang menjawab focus penelitian berdasarkan

hasil analisis data. Simpulan ini disajikan dalam bentuk deskriptif objek

penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian (h: 210-212).

Page 44: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

30

6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan memperoleh gambaran secara

jelas, maka dalam skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa bab dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Dalam BAB I ini terdiri dari pernyataan masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka teoritis, metodelogi penelitan

yang mencakup 1). Metode penelitian. 2). Sumber data. 3).

Metode pengumpulan data. 4). Metode analisis data. Dan 5)

sistematika penulisan.

BAB II Pada BAB II ini menjelaskan tentang gambaran umum

lokasi penelitian di Kelurahan Pondok Ranggon yang

meliputi sejara serah, letak geografis, kondisi

Perekonomian dan mata percaharian masyarakat, serta

kondisi keagamaan masyarakat Kelurahan Pondok

Ranggon.

BAB III Pada BAB III ini berisi tentang asal-usul tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng, asal-usul makam kramat Ganceng,

prosesi plaksanaan Hajat Bumi, kelengkapan Ritual serta

orang-orang yang terlibat didalamnya.

BAB IV Pada bab IV dalam penelitian ini berisi tentang analisis dari

hasi observasi mengenai fungsi dari Hajat Bumi Kramat

Page 45: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

31

Ganceng dan motif seseorang menghadiri tradisi Hajat

Bumi Kramat Ganceng.

BAB V Pada bab terakhir dalam penelitian skripsi ini berisi

kesimpulan dan saran dari penelitian skripsi ini.

Page 46: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

32

BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN PONDOK RANGGON

A. Letak Geografis dan asal-usul Kelurahan Pondok Ranggon

Kelurahan Pondok Ranggon merupakan satu dari delapan

kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Cipayung, Kota administrasi

Jakarta Timur. Berdasarkan surat keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor

1227 tahun 1984 tentang pemecahan dan perubahan batas wilayah

Kelurahan Pondok Ranggon memiliki luas wilayah sebesar 366,015 Ha

yang terbagi kedalam 6 Rukum Warga (RW) dan 63 Rukun Tetangga

(RT), dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Mabes TNI/ Kelurahan

Cilangkap

2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kali Sunter/ Kelurahan Jati

Raden

3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Harjamukti/ Depok

Jawa Barat

4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Cilangkap/

Kelurahan Munjul

Kelurahan Pondok Ranggon memiliki jumlah penduduk sebanyak

26.756 orang yang tersebar di 6RW dengan rincian 13.502 berjenis

kelamin Laki-laki dan 13.254 Perempuan. Berikut ini adalah table jumlah

penduduk di kelurahan Pondok Ranggon tahun 2016:

Page 47: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

33

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga

Kelurahan Pondok Ranggon per April 2016

Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

13.502 13.254 26.756 6.654 1.284 7.938

Sumber: Laporan Kegiatan Pemerintahan Kelurahan Pondok Ranggon April 2016

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk tiap Rukun Warga Kwlurahan

Pondok Ranggon Tahun 2016

RW

WNI WNA

Jumlah

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2.403 2.385 4.788 - - - 4.788

2 2.290 2.266 4.556 - - - 4.556

3 2.319 2.179 4.498 1 - 1 4.499

4 2.468 2.422 4.890 - - - 4.890

5 2.027 1.984 4.011 - - - 4.011

6 1.995 2.018 4.013 - - - 4.013

Jumlah 13.502 13.224 26.756 1 - 1 26.757

Sumber: Laporan Kegiatan Pemerintahan Kelurahan Pondok Ranggon April 2016

Wilayah Kelurahan Pondok Ranggon secara Geografis merupakan

daerah yang dapat dikatakan strategis, hal ini dikarnakan Kelurahan

Pondok Ranggon berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Barat dan

merupakan jalur alternative dari kawasan Jawa Barat seperti Bandung,

Cianjur dan Cilengsi Kabupaten Bogor menuju Provinsi DKI Jakarta. Hal

Page 48: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

34

ini lah yang menyebkan Kelurahan Pondok Ranggon memiliki banyak

kelebihan dan keunikan, antara lain:

1. Memiliki daerah bumi perkemahan Jakarta (Buperta)

2. Memiliki areal peternakan sapi perah

3. Memiliki areal pemakaman (TPU) terbesar di Jakarta

4. Terdapat makam Keramat Ganceng dan pesta adat Hajat Bumi Pesta

Ganceng.

5. Masyarakatnya berbahasa Sunda namun berbudaya Betawi

Menurut sejarahnya daerah ini desebut Pondok Ranggon karena

pada zaman dahulu daerah ini merupakan jalur perjalanan orang-orang dari

Cirebon menuju ke Banten dan sebaliknya. Mereka yang melewati daerah

Pondok Ranggon kemudian singgah dirumah-rumah warga sehingga

daerah ini disebut dengan pondok. Sedangkan Ranggon merupakan jenis

bangunan panggung yang dibangun oleh masyarakat untuk melindungi

mereka dari serangan binatang buas (Ega Maulana, 2012: 49). Jadi dapat

dikatakan bahwa asal mula nama Pondok Ranggon itu bermula dari

banyaknya masyarakat Cirebon yang ingin berpergian menuju Banten

yang melewati daerah itu dan singgah disana sehingga disebut dengan

Pondok dan Ranggon itu sendiri merupakan tempat tinggal warga yang

berbentuk panggung. Sehingga dari situlah nama Pondok Ranggon

terbentuk. Sampai saat ini daerah Pondok Ranggon dan Cibubur masih

menjadi jalur alternative menuju Cianjur, Bandung dan menuju daerah

Jawa barat lainnya termasuk Cirebon.

Page 49: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

35

Dari banyaknya para pelancong dari daerah Jawa Barat tersebut

maka seiring berjalannya waktu dan seringnya masyarakat Pondok

Ranggon berinteraksi dengan para pelancong yang singgah di daerah

mereka banyak dari masyarakat yang mulai mempelajari bahasa sunda

untuk mempermudahkan mereka bekomunikasi. Hingga saat ini

masyarakat asli Pondok Ranggon masih memakai bahasa sunda sebagai

bahasa keseharian mereka untuk berkomunikasi. Namun disamping itu

masyarakat Pondok Ranggon juga menganut kebudayaan-kebudayaan

betawi seperti masih memainkan music tanjidor, dan masih mempelajari

seni beladiri pancak silat aliran beksi yang merupakan seni beladiri pancak

silat asli betawi. Selai sebagai seni beladiri pancak silat juga masuk dalam

kesenian tari karena menggunakan gerak-gerak tubuh sebagai alat

penyampaiannya(Chaer, 2012).

Pendapat lain mengatakan bahwa asal-usul tentang daerah Pondok

Ranggon berawal dari cerita lisan tentang seorang aki-aki (kakek-kakek)

yang berasal dari daerah karawang yang pada suatu hari ditengah

perjalanan pelancaongannya dia bertemu dengan seorang nenek-nenek

yang kemudian merka berdua menikah dan mendirikan sebuah rumah di

daerah tesebut yang hingga kini disebut dengan daerah Pondok Ranggon.

Rumah kediaman itu berbentuk panggng dengan tinggi kurang lebih dua

meter. Bentuk rumah seperti itu disebut dengan Ranggon. Dan lama

kelamaan keluarga tersebut terkenal dengan nama “Mbah Santri”

(Zaenuddin: 2012).

Page 50: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

36

Menurut anggapan masyarakat Mbah santri adalah orang sakti

yang dapat merubah menjadi laki-laki dan perempuan. Sebelum Mbah

Santri meninggal ia berpesan agar daerah tersebut dibenri nama Pondok

Ranggon dan berpesan agar Pondok Ranggon setiap tahunnya mengadakan

selamatan (Nazar) yang di juga diramaikan dengan tanggapan (tontonan)

(Zaenuddin, 2012:196). Nazar tersebut hingga kini masih berlangsung

yang dikenal dengan Hajat Bumi Kramat Ganceng.

B. Kondisi Perekonomian dan Mata Pencaharian Masyarakat Pondok

Ranggon

Pada abad ke-19 orang Betawi mendapatkan penghasilan dari

menjual tanaman tani, berkebun, produksi kerajinan tangan dan

memberikan jasa pelayanan seperti menjadi kusir sado, serta pencuci

pakaian( Blackburn, 2011: 93). Begitupun dengan masyarakat di Pondok

Ranggon, menurut informasi dari masyarakat, daerah Pondok Ranggon

merupakan wilayah pertanian dan perkebunan sehingga seumber

pendapatan mereka mayoritas bersumber dari sector pertanian (Ega

Maulana, 2012:49). Namun pada abad ke-19 sampai masa-masa awal

kemerdekaan masyarakat asli Betawi sulit untuk menggantungkan hidup

hanya dari sektor pertanian saja hal ini dikarnakan sebagian besar tanah-

tanah diwilayah Jakarta merupakan tanah pribadi milik tuan-tuan tanah

yang tidak bertempat tinggal di daerah tersebut(Blackburn, 2011:95).

Warga pribumi yang kemungkinan besar orang Betawi hanya

merupakan petani penyewa tanah dan menjadi sasaran tindak kesewenang-

Page 51: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

37

wenangan para tuan tanah. Menurut hukum, para petani tersebut harus

bekerja 52 hari dalam setahun pada tuan tanah dan memberikan sebagian

hasil panen mereka(Blackburn:2011). Namun seiring berjalannya waktu

serta masa kemerdekaan Indonesia dengan tanpa mempertimbangkan

seberapa miskinnya Jakarta pada saat itu, kota Jakarta merupakan tenpat

paling istimewa di Indonesia. orang-orang kaya tinggal di kota ini dan

Jakarta juga mendapatkan investasi dalam sekala besar dibandingkan kota-

kota lain di Indonesia(Blackburn:2011). Dengan investasi dari pemerintah

dan pihak swasta tersebut menjadikan kota Jakarta sebagai pusat

perekonomian dan magnet bagi para pencari pekerjaan.

Hal ini berdampak kepada perubahan di sektor ekonomi dari yang

tadinya masyarakat mengandalkan sektor pertanian sebagai tumpuan hidup

mereka kini mereka lebih menyukai pekerjaan disektor formal dengan

penghasilan yang tetap. Begitupun dengan masyarakat Pondok Ranggon,

mereka yang dahulu menggantungkan hidup dari hasil kebun dan

pertanian kini mereka telah banyak beralih profesi ke sektor-sektor formal

dan bekerja di instansi-instansi pemerintah baik swasta dan negeri. Dari

beragam jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat Pondok Ranggon

jenis pekerjaan yang paling banyak adalah bekerja diperusahaan swasta

dengan jumlah 5108 orang disusul dengan profesi buruh sebanyak 516

orang dan PNS dengan 707 orang. Sedangkan masyarakat yang

menggantungkan hidupnya dari sector pertanian hanya 10 orang. berikut

Page 52: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

38

adalah table jenis mata pencaharian masyarakat Pondok Ranggon: Dari

penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa

Tabel 2.3 Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Pondok Ranggon

Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2014

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Pegawai Negeri sipil 707

2 TNI/ POLRI 241/78

3 Guru/Dosen 378/15

4 Pegawai Swasta 5108

5 Pensiunan 173

6 Tani 10

7 Buruh 516

8 Tenaga Medis 59

9 Pedagang 222

10 Lain-lain 1800

11 Tidak Bekerja 3889

Jumlah 13196

Sumber: Sensus Penduduk 2014 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI

Jakarta (Kelurahan Pondok Ranggon).

Dari penjabaran dan data yang telah dipaparkan diatas dapat di

simpulkan bahwa mata pencaharian masyarakat Jakarta khususnya

masyarakat kelurahan Pondok Ranggon telah mengalami perubahan dari

Page 53: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

39

yang tadinya masyarakat menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan

perkebunan kini masyarakat lebih memilih bekerja dibidang formal seperti

bekerja menjadi pegawai swasta dan bekerja di instansi-instansi

pemerintahan dengan penghasilan yang tetap setiap bulannya.

C. Kondisi keagamaan masyarakat Pondok Ranggon

Berbicara mengenai masalah keagamaan dapat dikatakan

masyarakat Pondok Rangon yang mendasari bahwa mereka berbudaya

Betawi yang memang masih sangat menjujung tinggi nilai-nilai dan akidah

islam. Hali ini di karnakan orang-orang Betawi khususnya masyarakat

Pondok Ranggon memiliki perinsip hidup yang harus ditaati secara umum

yaitu bisa ngaji, bisa beladiri dan bisa pergi haji(Chaer: 2012).

Para orang tua mendidik anaknya sejak kecil untuk bisa mengaji

dengan cara belajar membaca Al-Qur’an, belajar salat, belajar akidah dan

menghafal Juz Amma. Sedangkan perinsip bisa bela diri dilakukan dengan

belajar silat dengan penekanan untuk bisa menjaga diri dan dan bukan

untuk menyerang serta bisa menolong sesama. Selanjutnya Perinsip bisa

pergi haji. Perinsip ini mengandung makna bahwa orang betawi harus

bekerja keras lalu hasil atau upah dari pekerjaan mereka disisihkan atau

ditabung untuk bisa menunaikan ibadah rukun islam kelima yaitu pergi

haji(Chaer, 2012: 7).

Masyarakat Pondok Ranggon sendiri masih sering mengadakan

acara-acara keagamaan khususnya acara keagamaan bernuansa islam

secara masal yang diadakan hampr setiap bulan di kantor kelurahan

Page 54: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

40

diantaranya Pengajian Majelis Taklim Kelurahan, peringatan Isra Mi‟raj

dan Peringatan Maulid Nabi. Untuk peringatan Maulid Nabi sendiri

biasanya diselenggarakan dengan sekala besar yaitu dilakukan pada saat

acara Hajat Bumi Kramat Ganceng dengan dihadiri seluruh masyarakat

Pondok Ranggon.

Dikelurahan Pondok Ranggon sendiri persentasi pemeluk agama

islam dapat dikatakan tertinggi yaitu 94% dengan jumlah 22.480 orang

sedangkan untuk pemeluk agama kristem protestan menduduki posisi

kedua dengan 5,3%, disusul dengan Kristen katolik 0,4%, Hindu 0,2% dan

budha 0,1%. Berikut adalah tabel jumlah pemeluk agama dikelurahan

Pondok Ranggon tahun 2016:

Tabel: 2.4 Jumlah Pemeluk Agama Kelrahan Pondok Ranggon

Jakarta Timur April Tahun 2016

No Agama Jumlah Persentase

1 Islam 22.480 94%

2 Kristen Protestan 1.311 5,3%

3 Keristen Katholik 98 0,4%

4 Hindu 63 0,2%

5 Budha 10 0,1%

Sumber: Laporan Kegiatan Pemerintahan Kelurahan Pondok Ranggon April 2016

Berhubung mayoritas penduduk Pondok Ranggon beragama Islam

maka tak mengherankan jika disetiap Rt maupun Rw terdapat masjid dan

musola sebagai sarana peribadahan dan juga dipergunakan sebagai tempat

Page 55: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

41

mengaji bagi anak-anak. Hal tersebut dapat digambarkan dari data tentang

sarana peribadatan yang terpampang sebagai berikut:

Tabel: 2.5 Jumlah Sarana Peribadatan dikelurahan Pondok Ranggon

RW Masjid Musholla Gereja Vihara Pura

01 2 7 - - -

02 1 4 - - -

03 2 3 - - -

04 1 6 - - -

05 4 3 - - -

06 1 2 - - -

Jumlah 11 25 - - -

Sumber: Laporan Kegiatan Pemerintahan Kelurahan Pondok Ranggon April 2016

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hampir disetiap RW (rukun

warga) terdapat paling tidak satu masjid dan minimal dua Musholla

(masjid berukuran kecil) sebagai tempat beribadah umat islam. Sedangkan

untuk sarana peribadatan untuk agama lain seperti gereja, vihara, maupun

pura tidak terdapat sama-sekali di kelurahan Pondok Ranggon. Namun hal

tersebut tidak menjadi sebuah masalah dan sampai menimbulkan konflik

di masyarakat terutama konflik yang berkaitan dengan agama. Hingga saat

ini belum ada data yang menunjukan adanya konflik masyarakat yang

didasarkan pada pertentangan agama di kelurahan Pondok Ranggon.

Page 56: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

42

BAB III

DESKRIPSI TRADISI HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG

A. Asal Usul Makam Kramat Ganceng

Makam Kramat Ganceng merupakan suatu kompleks pemakaman

yang ada di kelurahan Pondok Ranggon Jakarta Timur yang menjadi

tempat pemakaman warga asli Pondok Ranggon. Tanah pemakaman ini

dahulu merupakan tanah milik almarhum bapak Ganceng. Letak kompleks

pemakaman ini berada persis di samping kantor Kelurahan Pondok

Ranggon. Jalan menuju makam Kramat ini bisa diakses dari jalan raya

alternative Cibubur atau bisa di tempuh melalui Cilangkap dengan

menumpang angkutan 02 jika menggunakan angkutan umum.

Di dalam kompleks pemakaman tersebut terdapat dua makam yang

oleh masyarakat sekitar dianggap kramat dan diyakini bahwa dahulu

makam kramat tersebut dijaga oleh bapak Ganceng. Diketahui pula bahwa

bapak Ganceng merupakan juru kunci pertama makan kramat tersebut.

Selanjutnya dalam hal ini bapak Ganceng mewakafkan tanah miliknya

seluas kurang lebih 4 hektar untuk digunakan sebagai makam bagi

masyarakat asli Pondok Ranggon beserta keluarga (Anindyah Ayu

Puspitasari 2013: 39). Hingga saat ini makam kramat tersebut masih

dirawat oleh keluarga bapak Ganceng. Oleh sebab itu maka kompleks

pemakaman tersebut diberikan nama Makam Kramat Ganceng oleh warga

sekitar sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum bapak Ganceng

Page 57: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

43

yang telah merawat kedua makam kramat tersebut dan menjadi juru kunci

makam tersebut.

Adapun dua makam kramat yang ada di kompleks Pemakaman

tersebut merupakan makam Mbah Uyut (Kakek) dan Mbah Kudung

(Nenek). Masyarakat meyakini beliaulah yang mendirikan kampung

Pondok Ranggon dan dianggap sebagai leluhur oleh masyarakat sekitar.

Dalam hal ini sosok Mbah Uyut ialah seorang laki-laki tua atau uyut yang

sangat suci dan dihormati, sedangkan sosok Mbah Kudung adalah sosok

nenek-nekek yang biasanya menggunakan kain putih penutup kepala atau

kudungan (Anindyah Ayu Puspitasari 2013: 39). Atas dasar itulah maka

masyarakat sekitar memberi julukan mereka dengan sebutan Mbah Uyut

dan Mbah Kudung.

Makam Mbah Uyut dan Mbah Kudung berada ditengah ruangan

pendopo makam Kramat Ganceng. Makam Mbah Uyut berada disebuah

ruangan berlantai kramik dan makamnya ditutup oleh kain kelambu

berwarna putih. Tidak sembarangan orang diperbolehkan masuk kedalam

makam Mbah Uyut. Untuk masuk ke dalam makam Mbah Uyut kita harus

meminta izin terlebih dahulu kepada juru kunci makam untuk

membukakan pintunya dan ditanyakan terlebih dahulu niat dan tujuan

dating dan berziarah ke makam tersebut. Jika dinilai niat dan tujuannya

benar barulah pintu makam di bukakan.

Sedangkan makam Mbah Kudung berada disebelah makam Mbah

Uyut. Kondisi makamnya pun sama, beralaskan kramik dan terawat hanya

Page 58: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

44

dalam hal ini terdapat sedikit perbedaan perlakuan untuk para peziarah.

Khusus untuk makam Mbah Kudung makamnya tidak di kunci seperti

maam Mbah Uyut sehingga pengunjung maupun peziarah bisa melakukan

doa dimakam ini. Pengunjung ataupun peziarah bebas memasuki makam

tersebut namun tetap harus meminta izin terlebih dahulu kepada pengurus

makam.

Walaupun masyarakat Pondok Ranggon menganggap kedua

makam itu kramat namun menurut kesaksian dari beberapa warga sekitar

sebenarnya mereka tidak tau pasti siapa nama asli dari Mbah Uyut dan

Mbah Kudung, bahkan mereka tidak tahu pasti kapan mereka meninggal.

Hal itu terbukti bahwa di dalam ruangan makam dimana tempat Mbah

Uyut dan Mbah Kudung dimakamkan, pada batu nisannya tidak tertuis

nama dan tanggal wafatnya. Masyarakat setempat hanya mengetahui cerita

tersebut dari orangtua mereka bahwa dahulu ada seorang kakek-kakek

(Mbah Uyut) dan nenek-nenek (Mbah Kudung) yang tinggal di Pondok

Ranggon dan diyakini sebagai orang yang mendirikan kampong Pondok

Ranggon. Pengetahuan tentang asal-usul tersebut di ceritakan secara turun

temurun sehingga masyarakat Pondok Ranggon mempercayainya.

B. Sejarah Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng merupakan sebuah tradisi

leluhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi kegenerasi.

Tradisi Hajat Bumi ini sendiri sudah berlangsung sejak dahulu dan tidak

ada satupun orang yang mengetahui kapan tradisi Hajat Bumi itu pertama

Page 59: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

45

kali diadakan dan siapa yang pertama kali mengadakan tradisi tersebut.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Majid selaku

keluarga dari almarhum Bapak Ganceng, beliau mengatakan:

“Kalau awal diadakannya tradisi Hajat Bumi itu semua sesepuh sini

sampai saya pun tidak ada yang tahu itu kapan dimulainya dan siapa

yang pertama kali ngadain pun tidak ada yang tahu. Pokonya intinya

orang-orang sekarang tinggal nerusin aja tradisi hajat bumi itu”

(Wawancara pribadi pada tanggal 16 Juni 2016).

Sedangkan Ganceng itu sendiri merupakan nama juru kunci

makam keramat yang biasa disebut oleh masyarakat sebagai embah

Ganceng. Masyarakat Pondok Ranggon menyebut tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng dikarnakan tradisi tersebut dimulai denga ritual doa dan

penanaman kepala kambing yang diadakan di sebuah makam yang

dianggap keramat yang dijaga oleh Bapak Ganceng dan diakhiri dengan

penanaman kepala kambing di keramat yang terakhir yaitu di keramat

Ampel sehingga lama kelamaan masyarakat menyebut tradisi itu dengan

sebutan Hajat Bumi kramat Ganceng. Seperti yang dikatakan oleh bapak

Majid dalam sebuah wawancara:

“Ganceng sendiri itu bukan nama keramat yang ada disini. Ganceng itu

sebenarnya nama orang yang menjaga keramat disini. Lalu lama

kelamaan karna hajat bumi itu dimulainya dari keramat disini maka

orang-orang nyebutnya dengan Hajat Bumi Kramat Ganceng”

(Wawancara pribadi tanggal 16 Juni 2016).

Tradisi Hajat Bumi ini biasanya diadakan setahun sekali setiap

bulan haji atau jika dalam penanggalan kalender islam bertepatan pada

bulan Dzulhijjah, tepatnya dipertengahan bulan haji, diatas tanggal 15 dan

Page 60: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

46

dibawah tanggal 30. Seperti yang dikatakan oleh bapak Majid dan

beberapa informan lain dalam sebuawah wawancara:

“Pesta Ganceng itu diadakan setiap bulan haji diatas tanggal 15 dan

dibawah tanggal 30 dan pasti diadakan setiap hari jum’at”

(Wawancara pribadi tanggal 16 Juni 2016).

Tradisi Hajat Bumi ini dimaksudkan untuk memanjatkan rasa

syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi yang melimpah selama satu

tahun. Hal ini dikarnakan pada zaman dahulu masyarakat Pondok Ranggn

mayoritas penduduknya adalah petani dan berkebun. Tradisi Hajat Bumi

juga bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar selalu diberikan

keberkahan dan keselamatan bagi kampung serta menjadi ajang

silaturahmi antar sesama warga. Hal ini juga sesuai dengan apa yang

dikatakan oleh bapak Wiin Asan selaku kerua Rw 05.

“Pesta Ganceng itu tujuannya untuk menyelamatkan kampung. Jadi kalau

dulu kan orang-orang sini kebanyakan petani jadi hajat bumi itu

tujuannya untuk nyelametin hasil sawah dan kebun (panen) yang

diberikan Allah. Selain itu Pesta Ganceng juga tujuannya untuk ajang

saling ketemu antara orang-orang Pondok Ranggon” (Wawancara pribadi

pada tanggal 16 Juni 2016).

Mitos yang beredar dimasyarakat sekitar, apabila tradisi Hajat

Bumi tidak diadakan makan kampung akan mengalami musibah dan akan

mengalami gagal panen selama tahun berikutnya hal inilah yang menjadi

sebuah kepercayaan bagi masyarakat bahwa tradisi Hajat Bumi itu adalah

suatu yang bersifat sakral. Oleh karna itu Hajat Bumi selalu diadakan

setiap tahun secara turun temurun dan masih terus diadakan hingga

sekarang. Pernyataan tersebut sesuasi dengan temuan yang ada dilapangan

Page 61: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

47

yang tergambar dalam sebuah wawancara pribadi oleh warga sekitar, yang

menyatakan bahwa:

“Kalo kata orang-orang asli sini yang percaya banget. Tujuannya

itu buat minta selamat sama minta terus dilancarin rejekinya. Jadi

orang-orang sini kalo ada pesta pasti suka ngasih gede-gedean

yang percaya banget. Malah ada orang yang semaleman zikiran di

keramat Ganceng situ” (Wawancara Pribadi dengan informan

“Nurlela” 11 Agustus 2016).

Serta informan lain yang mengatakan bahwa:

“Yaaaa itu, orang sini percayanya akan ada bencana seperti banjir,

atau akan banyak yang meninggal gitu. Jadi pesta ganceng itu

harus terus diadain.” (Wawancara Pribadi dengan informan

“Nadilah” 3 Agustus 2016)

Namun seiring perkembangan zaman serta semakin cepat dan

besarnya perkembangna Kota Jakarta baik dari segi sosial, budaya,

ekonomi, maupun jumlah penduduk, kini tradisi Hajat Bumi sedikit

mengalami pergeseran makna dari yang semula sebagai upacara sakral

yang dibumbui dengan cerita-cerita mistis yang bertujuan untuk

memanjatkan rasa syukur atas hasil bumi yang telah diberikan sang

pencipta. Namun kini tujuan dari Hajat Bumi hanyalah untuk melestarikan

tradisi budaya yang diwariskan secara turun temurun dan menjadi ajang

silahturahmi antar sesama waraga. Hal ini dikarnakan adanya perubahan

pola pikir dari masyarakat yang semakin rasional dan lebih

mengedepankan ilmu pengetahuan dan daripada mitos-mitos yang beredar.

Hal senada juga dikatakan oleh beberapa narasumber yang menyatakan

bahwa:

Page 62: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

48

“Kalo buat saya mah cuma buat ngumpul doang soalnya kan kalo

pesta biasanya pada dateng. Anak saya yang tinggal di kalideres

aja dateng jadi yaa seneng aja gitu kaya lebaran”( Wawancara

pribadi dengan informan “idris” 11 Agustus2016)

“Yaa seneng laah namanya acara tiap tahun apalagi kan kita orang

asli sisni yaa kaya lebaran aja kita kumpul” (Wawancara pribadi

dengan ibu “Aci”11 Agustus 2016).

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hajat Bumi Kramat Ganceng

Seperti yang telah dikatakan diatas bahwa prosesi ritual Hajat

Bumi dilaksanakan pada bulan haju atau pada saat umat islam menunaikan

ibadah pergi haji. Dalam kalender Hijriah atau kalender umat islam bulan

haji jatuh pada bulam Dzulhijah. Pemilihan bulan Dzulhijah sebagai bulan

pelaksanaan Hajat Bumi dikarnakan untuk mendoakan orang yang habis

menunaikan ibadah haji khususnya warga Pondok Ranggon supaya

menjadi haji yang mabrur dan mendapat berkah dari Allah SWT

(Anindyah Ayu Puspitasari 2013: 46). Oleh sebab itu mengapa tradisi

Hajat Bumi selalu diadakan satu sampai dua minggu setelah lebaran haji.

Pada awalnya tradisi Hajat Bumi dilakukan selama tiga hari tiga

malam. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Pesta Rakyat Hajat Bumi

dilakukan selama satu minggu penuh. Namun karena perkembangan

zaman dan kompleksitas masyarakat Jakarta, kini tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng hanya diadakan selama dua hari saja yaitu pada hari

Kamis dan hari Jum’at dengan alasan jika di adakan dalam waktu yang

panjang dihawatirkan akan mengganggu ketertiban umum dalam hal ini

dapat membuat jalan menjadi semerawut dan macet. Hal ini dikarnakan

pada saat pelaksanaan Hajat Bumi jalan-jalan di sekitar kramat Ganceng

Page 63: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

49

ditutup dan dipadati oleh pengunjung serta para pedagang yang

menajahkan dagangannya sehingga menghambat arus lalulintas.

Ritual Hajat Bumi dilaksanakan di Kelurahan Pondok Ranggon

dan bertempat di makam Kramat Ganceng. Semua persiapan dan

rangkaian ritual dipusatkan di makam kramat Ganceng. Kramat Ganceng

digunakan sebagai tempat persiapan serta lokasi alaw pemendaman kepala

kambing serta arak-arakan, pengajian, santunan anak yatim, makan

bersama serta kumpul-kumpul masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam

acara tersebut. Pada saat saya melakukan penelitian tentang Hajat Bumi

Kramat Ganceng pada tahun 2016 lalu, hajat bumi dilaksanakan pada

tanggal 22-23 September 2016.

Secara umum acara itu dilakukan hanya dalam waktu dua hari yang

mana pada hari pertama, kamis 22 September adalah hari pembukaan

acara dan selametan. Sedangkan dihari kedua yang diadakan pada tanggal

23 September adalah acara puncak yaitu ngarak dan mendam kepala

kambing dimakan kramat Ganceng, perbatasan kamung pertigaan herang,

dan di pertengahan kampung kramat Ampel. Setelah itu disusul dengan

acara makan bersama, acara panjat pinang dan pertunjukan kesenian

tradisional yang diselenggarakan hingga larut malam tanpa dipungut

biaya.

Page 64: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

50

D. Pelaku dan Kelengkapan Ritual Hajat Bumi Kramat Ganceng

Pada pelaksanaan tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng sukses

diselenggarakan berkat adanya peran serta partisipasi dari berbagai pihak

yang mendukung acara tersebut yang meliputi:

1. Juru Kunci Makam Kramat

Dalam hal ini yang dimaksud juru kunci makam adalah orang yang

dianggap mampu berkomunikasi secara langsung dengan roh para

leluhur kampung Pondok Ranggon yaitu Mbah Uyut dan Mbah

Kudung. Dalam kesehariannya juru kunci merupakan tokoh yang

paling disegani oleh masyarakat. Syarat untuk menjadi juru kunci

makam kramat adalah seorang laki-laki maupun perempuan yang

masih keturunan serta kerabat dari almarhum bapak Ganceng. Saat ini

juru kunci makam Kramat Ganceng dipegang oleh Ibu Sa’amih

(Anindyah Ayu Puspitasari 2013:48).

Adapun tugas dari juru kunci ini adalah sebagai penjaga makam

Kramat dan bertugas sebagai penerima tamu yang ingin melakukan

Ziarah ke makam Kramat. Adapun fungsi dari juru kunci dalam Hajat

Bumi adalah sebagai penyerah sesaji berupa makanan dan minuman,

dan memanjatkan doa khusus di makan Mbah Uyut dan Mbah

Kudung. Namun pada saat pelaksanaan hajat bumi tahun 2016 kemarin

yang menjadi penyerah sesaji dan pembacaan doa dilakukan oleh

bapak Boih Dinam dan bapak Abdul Majid yang dipercaya sebagai

perpanjangan tangan dari juru kunci.

Page 65: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

51

2. Pemasak Sesaji

Pemasak sesaji adalah orang yang memasak keperluan dan

hidangan-hidangan yang ada dalam tradisi Hajat Bumi dan sesaji yang

diletakan di dalam ancak. Adapun orang yang dipercaya sebagai

pemasak sesaji adalah Kong Iyeb (Anindyah Ayu Puspitasari

2013:48). Dalam proses pengolahan sesaji, orang yang memasak sesaji

harus bersih dari segala najis, oleh sebab itu para pemasak sesaji harus

melakukan mandi wajib terlebih dahulu sebelum memasak sesaji.

Selain itu mereka juga harus memahami macam-macam makanan yang

akan disajikan beserta resep-resep bumbu dalam masakan yang akan

dimasak.

3. Pembawa Sesaji

Pembawa sesaji adalah orang yang bertugas membawa atau

memikul dondang (tempat meletakan kepala kambing). Biasanya

panitia yang ditunjuk untuk memikul dondang adalah remaja asli

Pondok Ranggon. Para pemikul dondang ini biasanya berpakaian serba

hitam mulai dari peci, baju, hingga celamna dan dikalungkan sebuah

sarung. Sedangkan orang yang mengubur kepala kambing sendiri

merupakan orang yang ditunjuk langsung oleh juru kunci.

4. Tokoh Agama

Dalam hal ini tokoh agama berperan sebagai orang yang memiliki

kelebihan dalam pengetahuan tentang agama Islam. Biasanya tokoh

agama dalam hal ini ustad bertugas untuk memimpin salat, doa

Page 66: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

52

bersama serta memberikan cerama kepada masyarakat yang

menghadiri acara Hajat Bumi pada hari pertama.

5. Pemain Musik Tanjidor dan Penari Jaipong

Tugas dari para pemain music tanjidor ini adalah sebagai pengiring

dalam acara arak-arakan kepala kambing yang dimulai dari makam

Kramat Ganceng dan berakhir di Kramat Ampel yang berada di tengah

kampung. Adapun personil yang memainkan kesenian tanjidor ini

berjumlah 7-10 orang. Sejak dahulu kesenian musik tanjidor sudah

menjadi ciri khas acara-acara hajatan besar masyarakat Betawi.

Sedangkan tarian jaipong yang notabennya merupakan tarian khas

daerah sunda di pertontonkan pada saat selesai penanaman kepala

kambing di Kramat Ampel. Konon kesenian jaipong ini merupakan

kesenian yang wajib di adakan pada saat pelaksanaan Hajat Bumi.

Menurut informasi dari narasumber dahulu orang yang ikut berjoged

dalam tarian jaipong ini merupakan jawarah-jawarah kampung Pondok

Ranggon dan tarian jaipong ini juga dipercaya sebagai hiburan bagi

leluhur kampung Pondok Ranggon.

6. Aparat Pemerintahan

Dalam pelaksanaan Hajat Bumi, adapula pejabat pemerintahan

yang ikut berpartisipasi langsung dalam acara tersebut. Biasanya

tradisi Hajat Bumi dihadiri oleh bapak Camatan Cipayung dan bapak

Lurah Pondok Ranggon serta unsur-unsur pemerintah lain. Adapun

fungsi dari lurah dan camat setempat dalam acara Hajat Bumi adalah

Page 67: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

53

sebagai penanggungjawab acara serta penjamin perizinan demi

memperlancar jalannya acara Hajat Bumi Kramat Ganceng.

7. Pedagang dan Masyarakat setempat

Dalam perayaan Hajat Bumi Kramat Ganceng banyak pedagang

yang menggelar dagangannya di sekitar makam Kramat Ganceng. Para

Pedagang tersebut berasal dari berbagai daerah di Jakarta. Sedangkan

komoditi yang di jual belikan dalam acara Hajat Bumi sudah

mengalami banyak perubahan yang mana pada awalnya komoditi yang

didagangkan merupakan hasil kebun dan serta jajanan tradisional, kini

barang-barang yang di dagangkan jenisnya lebih beragam seperti

barang kebutuhan rumahtangga sampai aksesoris pelengkap kakaian.

Walaupun komoditas yang di dagangkan sudah banyak mengalami

perubahan hal tersebut tidak lantas mengurangi esensi dan kemeriahan

pada saat pelaksanaan Hajat Bumi. Malah justru semakin menabah

meriah suasana perayaan Hajat Bumi dengan adanya para pedagang

dan para pengunjung yang menghadiri pesta rakyat tahunan tersebut.

Sedangkan untuk perlengkapan dan keperluan ritual adapun

beberapa perlengkapan yang harus ada dalam prosesi acara Hajat Bumi

Kramat Ganceng yang diantaranya meliputi:

1. Dondang

Dondang merupakan wadah berbentuk persegi empat dengan ukurang 70 x

70 cm dengan atap berbentuk kerucut dan berbentuk rumah-rumahan.

Jumlah dondang yang di gunakan dalam Hajat Bumi berjumlah dua buah.

Page 68: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

54

Dondang ini terbuat dari kayu dan dapat di pikul oleh dua orang. Fungsi

dari dondang ini adalah sebagai tempat meletakan kepala kambing beserta

berbagai hidangan sesaji yang diletakan di atas ancak yang akan di arak

dan dikubur.

2. Ancak

Ancak merupaka wadah sesaji bersegi empat yang terbuat dari anyaman

bambu. Alas dari ancak ini adalah daun pisang dan diberi berbagai macam

hisan. Pada bagian ujungnya ancak diberikan tali untuk mengikat dan

menggantungkannya di tempat-tempat tertentu. Dalam hal ini diletakan di

pojok-pojok kampung dan persimpangan-persimpangan jalan. Menurut

bapak Majid ancak memiki filosofis bahwa kita sesama manusia harus

saling berbagi dan berlaku adil kepada sesama manusia lainnya tanpa

membeda-bedakan.

3. Tangkir

Tangkir merupakan wadah sesaji yang terbuat dari daun pisang yang di

bentuk menyerupai mangkok atau wadah. Ukuran tangkir bervariasi

adayang besar maupun kecil dan dibuat sesuai kebutuhan. Biasanya

tangkir di letakan di atas ancak sebagai tempat meletakan sesaji. Adapun

fungsi dari tangkir merypakan wadah pengganti dari mangkok.

4. Sesaji

Secara umum sesaji yang harus ada dalam tradisi Hajat Bumi terdiri dari

dua bagian besar yaitu sesaji pokok dan sesaji pendamping. Sesaji pokok

terdiri dari 6 kepala kambing yang dibungkus dengan kain kafan dan di

Page 69: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

55

taburi dengan bunga-bungaan serta di bacakan doa-doa menurut ajaran

islam (Anindyah Ayu Puspitasari 2013:53). Kepala-kepala kambing ini

nantinya akan di arak dan dikubur ditempat-tempat yang telah ditentukan.

Sedangkan sesaji pendamping sifatnya tidak bisa dipisahkan dari sesaji

utama. Sesaji pendamping ini diletakan di atas ancak dan diletakan di

sudut-sudut kampung. Adapun sajian yang harus ada dalam sesaji

pendamping terdiri dari:

1. Nasi kuning atau tumpeng kecil

2. Nasi putih dan nasi kuning yang jumlahnya 14 buah

3. Ketupat yang melambangkan lahir batin manusia

4. Kue lepet, kueh yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dengan

janur atau daun kelapa dengan bentuk melingkar.

5. Ketan uli, panganan yang terbuat dari beras ketan dan santan kelapa

yang dikukus serta ditumbuk

6. Ayam panggang yang terbuat dari ayam kampung

7. Ikan asin goring

8. Ikan bandeng

9. Telur ayam

10. Sate daging kambing mentah

11. Gulai kambing

12. Oseng sayur, yang terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti tauge,

kacang panjang, maupun kangkung.

13. Goring-gorengan yang isinya berupa gorengan tempe, tahu, maupun

pisang

14. Kue jajanan pasar yang terdiri dari kue kelepon, kue bugis, kue cucur,

kue pisang dan selendang mayang.

15. Dodol yang terbuat dari beras ketan putih, santan kelapa dan gula

merah

16. Rujak dan aneka manisan yang terdiri dari berbagai macam buah yang

diiris tipis dan disajikan dengan gula merah

17. Kelapa hijau

18. Cerutu dan rokok

19. Kembang dan bunga yang terdiri dari bunga mawar, melati, kenanga

dan irisan daun pandan

20. Dupa dan kemenyan, merupakan media untuk berkomunikasi antara

manusia yang masih hidup dengan roh para leluhur.

21. Aneka minuman yang terdiri dari kopi hitam, teh manis, teh tawar, air

putih, sirup dan susu

22. Beberapa lembar uang kertas dan logam

Page 70: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

56

E. Prosesi Pelaksanaan Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

Perayaan Hajat Bumi Kramat Ganceng diadakan setiap bulan haji

atau jika dalam kalender islam tepatnya diadakan setiap bulan Dzulhijjah

yaitu diatas tanggal 15 dan dibawah tanggal 30 setelah lebaran haji atau

Iedul Adha. Untuk tanggal pastinya tidak pernah ada kepastian karena

selalu diadakan musyawarah terlebih dahulu yang dilakukan oleh para

tetuah adat untuk menetapkan tanggal diselenggarakannya Hajat Bumi.

Pada awalnya tradisi Hajat Bumi berlangsung selama tigs hari bahkan

menurut kesaksian dari beberapa narasumber awalnya Hajat Bumi

dilakukan selama satu minggu penuh namun karena pola kehidupan

masyarakat Jakarta telah banyak mengalami perubahan dalam segi sosial,

ekonomi maupun kepentingan-kepentingan lain kini Hajat Bumi selalu

diadakan selama dua hari yang dimulai dari hari kamis sampai dengan

Jum’at malam.

Biasanya satu minggu menjelang hari perayaan pihak kelurahan

memberikan informasi kepada warga melalui spanduk-spanduk yang

menginformasikan bahwa pada hari Kamis sampai Jum’at akan diadakan

Hajat Bumi. Setelah itu akan diadakan bersih-bersih kampung yang

dilakukan secara serentak dimasing-masing wilayah Rw. Pada saat

pelaksanaan Hajat Bumi warga sangat dilarang melakukan perjudian dan

mabuk-mabukan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang di katakana oleh

Bapak Majid dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada tanggal 16

Juni 2016. Beliau mengatakan:

Page 71: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

57

“kalo diurut dari pertama, urutanya pertama kelurahan

memberitahu warga bahwa akan diadakan hajat bumi dan

kemudian mengintruksikan warga untuk membersihkan lingkungan

termasuk juga dilarang berjudi selama dua malam (malam Jum’at

dan malam Sabtu). Setelah itu sesepuh dan jurukunci keramat

ganceng memohon agar warga dan kelurahan Pondok Ranggon

diberi keselamatan dan keberkahan. Setelah magrib diadakan acara

mauled Nabi dan santunan anak yatim yang diikuti oleh semua

warga. Setelah itu sambutan ketua adat dan pejabat-pejabat

kelurahan dan disertai ceramah dari kiyayi dan ditutup dengan doa.

Setelah itu acara kumpul-kumpul dan silatuhrahmi antar sasama

warga sampai pagi”.

1. Hari Pertama ( Hari Kamis 22 September 2016)

Pada pelaksanaan hari pertama yaitu hari kamis sesepuh dan juru

kunci makam keramat berdoa kepada Allah SWT agar warga dan

Kelurahan Pondok Ranggon selalu diberikan keselamatan dan keberhan.

Doa bersama ini dilakukan di selasar makam keramat Ganceng. Acara doa

bersama ini biasa dihadiri oleh tokoh masyarakat, kepala instansi

pemerintah dalam hal ini adalah bapak lurah Pondok Ranggon dan bapak

camat Cipayung dan juga para masyarakat sekitar yang mendukung

pelaksanaan acara Hajat Bumi Kramat Ganceng.

Lalu pada malam Jum’at diadakan acara pembukaan perayaan

Hajat Bumi yang diawali dengan acara maulid Nabi dan santunan anak

yatim yang di hadiri oleh seluruh warga Pondok Ranggon. Dalam acara ini

warga secara bersama-sama membaca tahlil dan salawat yang dipimpin

oleh tokoh agama setempat. Seperi acara maulid Nabi di berbagai tempat,

adapun sambutan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat seperti bapak

Lurah Pondok Ranggon, sesepuh adat dan ceramah agama yang

Page 72: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

58

disampaikan oleh kiyayi terkenal dan terakhir ditutup dengan doa bersama.

Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Majid dalam sebuah wawancara:

“Setelah itu sesepuh dan jurukunci keramat ganceng memohon

agar warga dan kelurahan Pondok Ranggon diberi keselamatan dan

keberkahan. Setelah magrib diadakan acara maulid Nabi dan

santunan anak yatim yang diikuti oleh semua warga. Setelah itu

sambutan ketua adat dan pejabat-pejabat kelurahan dan disertai

ceramah dari kiyayi dan ditutup dengan doa” (Wawancara pribadi

tanggal 16 Juni 2016).

Setelah seluruh rangkaian acara doa bersama selesai dilaksanakan

maka para hadirin yang dating dibagikan makanan yang kemudiang

mereka santap secara bersamaan dengan diiringi musik marawis. Setelah

seluruh rangkaian acara selesai dilaksanakan Pada waktu malam harinya

diadakan acara kumpul-kumpul dan silaturahmi yang dihadiri hingga

menjelang pagi. Biasanya dalam acara ini hanya dihadiri oleh para bapak-

bapak adapun hal-hal yang dibahas dalam acara kumpul-kumpul ini

biasanya terkait dengan kondisi lingkungan masyarakat dan seputar

pelaksanaan upacara adat yang akan dilaksanakan besok.

2. Hari Kedua (hari Jum’at 23 September 2016)

Pada hari kedua ini acara pertama yang dilakukan adalah pengajian

pengajian majelis taklim Pondok Ranggon yang dihadiri oleh para ibu-ibu

sekelurahan yang dilaksanakan dari pukul 08.00 sampai pukul 10.30

adapun rangkaian acara dalam pengajian ini sama seperti rangkaian

pengajian majelis taklim pada umumnya yang terdiri dari salawatan, doa

bersama meminta keselamatan serta keberkahan yang di panjatkan dengan

Page 73: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

59

menggunakan bahasa Arab dan mendengarkan ceramah atau takziah dari

para ustad yang diundang dalam acara tersebut.

Lalu pada hari kedua ini merupakan acara puncak dari keseluruhan

proses ritual Hajat Bumi yaitu acara arak-arakan, peletakan ancak dan

pemendaman kepala kambing. Seperti yang telah dijelaskan diatas ancak

sendiri adalah wadah berbentuk persegi empat yang didalamnya berisi

berbagai sajian makanan. Menurut bapak Wiin Asan Ancak itu sendiri

memiliki arti disetiap bagiannya yangmana ancak berbentuk persegi empat

dan memiliki sisi-sisi yang sama memiliki arti bahwa kita sebagai manusia

harus bersifat adil kepada sesama manusia lain bahakan dengan alam

sekitar sedangkan berbagai sesajian makanan yang ada diatasnya memiliki

arti bahwa kita sesama manusia harus saling saling tolong menolong serta

berbagi dengan sesama.

Sedangkan arti dari pemendaman kepala kambing sendiri menurut

bapak Majid memiliki arti simbolik yaitu untuk mengubur dan memendam

sifat jahat atau sifat buruk yang ada didalam diri manusia. Dalam hal ini

tentu timbul pertanyan mengapa yang dipilih adalah kepala kambing

bukan kepala yang lain padahal di Indonesia sendiri simbol-simbol

kejelekan biasanya di lambangkan dengan binatang-binatang lain

seperti,”monyet, anjing dan babi”. Tentunya pemilihan kepala kambing ini

tidak serta merta dilakukan begitu saja tampa alasan yang jelas. Ternyata

menurut bapak Majid dalam sebuah wawan cara tanggal 16 Juni 2016

beliau mengatakan bahwa pemilihan kepala kambing tak lepas dari

Page 74: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

60

pengaruh cerita tentang Nabi Ibrahim yang pada saat itu hendak

menyembelih anaknya sendiri yaitu Nabi Ismail atas perinta Allah SWT

namun kemudian karena ketabahan dan ketawakalan atas perintah Allah

mereka maka Allah memerintahkan untuk mengganti Nabi Ismail yang

hendak di korbankan dengan seekor kambing. Hingga saat ini pristiwa

tersebut masih dilakukan oleh umat muslim yang dikenal dengan hari raya

qurban atau lebaran idul adha dan perayaan hari raya qurban ini juga jatuh

pada bulan Dzulhijjah dimana perayaan Hajat Bumi juga dilaksanakan

pada bulan yang sama. Atas dasar itulah mengapa kemudian yang di pilih

adalah kepala kambing.

Berlanuj pada prosesi acara. Acara arak-arakan kepala kambing

ini berlangsung sekitar pukul 13.00 dimulai dari pendopo Kramat Ganceng

namun sebelumnya dilakukan sambutan dan pelepasan secara simbolik

terlebih dahulu oleh bapak Luranh dari depan kantor kelurahan. Hal

tersebut dikarnakan seluruh persiapan dipusatkan di pendopo Kramat

Ganceng dan jalur arank-arakan dimulai dari makam Kramat Ganceng

kemudian melewati depan kantor Kelurahan Pondok Ranggon yang

kemudian arak-arakan berjalan keliling kampung dengan diiringi dengan

musik tanjidor.

Penanaman kepala kambing yang pertama di lakukan di keramat

Ganceng. Khusus untuk pemendaman kepala kambing di kramat Ganceng

tidak boleh ada satu orangpun yang tau dimana lokasi pemendaman kepala

kambing tersebut. Setelah pemendaman kepala kambing selesai

Page 75: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

61

dilaksanakan di Kramat Ganceng barulah arak-arakan bergerak menuju

perbatasan kampung dengan menggunakan mobil. Pada awalnya memang

arak-arakan dilakukan dengan berjalan kaki dari kramat Ganceng, namun

seiring perkembangan zaman dan semakin mudahnya akses kendaraan kini

rombongan arak-arakan tidak lagi berjalan kaki melainkan diangkut

menggunakan mobil. Khusus masyarakat yang ingin mengikuti arak-

arakan dan tidak membawa kendaraan bermotor disana disediakan mobil-

mobil yang digunakan khusus untuk mengantar arak-arakan dan siapapun

bebas menaikinya tanpa dipungut biaya.

Prosesi arak-arakan ditandai dengan membakar petasan sebagai

tanda bahwa arak-arakan sudah mulai bergerak. Acara arak-arakan ini

juga di iringi dengan music tanjidor yang di mainkan selama perjalanan

menuju lokasi pemendaman kepala kambing dan pelentakan ancak. Lokasi

pemendaman kepala kambing yang kedua berada di perbatasan kampung

yaitu di pertigaan Herang. Pertigaan herang terletak persis di sebelah TPU

Pondok Ranggon dan menjadi pertigaan penghubung antara jalan

alternativ cibubur, jalan menuju Kranggan dan menuju Pondok Ranggon

itu sendiri.

Setelah rangkaian acara selesai dilaksanakan di perbatasan

kampung selanjutnya arak-arakan bergerak menjuu lokasi pemendaman

kepala kambing yang terakhir yaitu di kramat Ampel. Lokasi kramat

Ampel ini berada di tengah-tengah kampung Pondok Ranggon. Suasana di

Kramat Ampel tidak kalah meriahnya dengan suasana yang ada di Pendopo

Page 76: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

62

Kramat Ganceng. Masyarakat sekitar sering menyebut kramt Ampel ini

dengan sebutak kramat bambu, hal ini dikarnakan di kramat ampel banyak

sekali ditumbuhi tanaman bambu yang sangat rindang.

Ketika rombongan arak-arakan datang di kramat Ampel mereka

disambut dengan ledakan-ledakan petasan yang menjadi ciri khas

masyarakat Betawi dalam menyambut tamu kehormatan. Proses

pemendaman kepala kambing di kramat Ampel ini juga tak berbeda

dengan penanaman kepala kambing di kramat Ganceng dan Pertigaan

Hrang yang diawali oleh penyerahan kepala kambing yang berada di

dalam dondang yang kemudian kepala kambing tersebut dibacakan doa-

doa tertentu lalu kemudian dikuburkan di dalam lubang yang telah

disediakan.

Selain penenanaman kepala kambing adapun peletakan ancak.

Ancak ini diletakan di perbatasan kampung dan berisi berbagaimacam

makanan, buah-buahan dan kueh-kuehan. Menurut bapak Wiin Asan

dalam sebuah wawancara yang dimaksud ancak adalah wadah persegi empat

yang isinya berbagai macam makanan, buah-buahan dan kueh-kuehan yang di

letakan di setiap pebatasan kampung maupun kramat Ganceng dan Kramat

Ampel. Setelah seluruh rangkaian upacara adat selesai dilaksanakan maka

acara berikutnya adalah acara makan bersama yang diikuti oleh seluruh

panitian dan para warga yang datang dan mengikuti seluruh rangkaian

acara adat. Makanan-makanan yang di suguhkan dalam acara makan

bersama di kramat Ampel ini sangat beragam jenisnya mulai dari gulai

Page 77: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

63

kambing, nasi kuning, nasi ketan, sate kabing dan berbagaimacam jenis

kue-kuean tradisional lainnya yang masa seluruh hidangan tersebut bebas

disantap oleh siapa saja baik itu panita pelaksana, tamu undangan maupun

seluruh masyarakat yang hadir termasuk saya sebagai peneliti dalam hal

ini.

Setelah acara makan-makan selesai diadakan acara selanjutnya

adalah acara hiburan berupa pertunjukan tarian jaipong hingga menjelang

sore hari. Setelah acara jaipongan selesai biasanya para pemuda

melakukan bersih-bersih kramat dari sampah-sampah yang tersisa selepas

acara Hajat Bumi. Dalam pelaksanaan bersih-bersih kramat tersebut saya

sebagai peneliti yang notabennya adalah tamu dari luar juga ikut

berpartisipasi membantu pelaksanaan bersih-bersih kramat. Hingga

menjelang sore hari tepatnya pukul 16.00 di selenggarakan acara panjat

pinang yang diadakan di sebuah lapangan yang lokasinya tak jauh dari

pendopo Kramat Ganceng.

Pada malam harinya dilanjutkan dengan acara pesta dan berbagai

pagelaran kesenian khas Betawi dan Sunda. Acara pesta ini tergolong

acara hiburan rakyat yang bisa dihadiri oleh siala saja. Adapun hiburan

rakyat yang terdapat pada acara Pesta Ganceng menurut bapak Wiin Asan

antara lain adalah wayang golek, topeng betawi, jaipongan, dangdutan dan

gambang keromong yang diselenggarakan hingga menjelang pagi. Selain

berbagai acara hiburan rakyat tersebut adapula pasar malam atau pasar

rakyat. Pasar rakyat ini sudah ada dari zaman dahulu dan masih terus ada

Page 78: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

64

hingga saat ini. Hal yang membedakan antara pasar rakyat dahulu dan

sekarang adalah jenis barang dagangan yang ditawarkannya.

Dahulu komoditi yang dijajahkan dalam pasar rakyat ini berupa

makanan-makanan khas betawi, dan berbagai hasil kebun seperti buah-

buahan dan sayuran. Namun seiring perkembangan zaman dan semakin

berkembangnya kebutuhan masyarakat maka kini pasar rakyat Pesta

Ganceng tidak hanya menjual hasil kebun dan makanan tradisional saja

melainkan juga menjual berbagai barang seperti perabotan rumahtangga,

mainan anak-anak dan berbagai perabotan harian lainnya. hal tersebut

dapat dibuktikan melalui sebuah wawancara pribadi yang dilakukan pada

tanggal (23 September 2016) oleh bebrapa pedagang yaitu ibu Jinten dan

Agus serta dokumentasi sebagai berikut:

“Klo saya biasanya jualan kueh-kuehan a, kaya ini niih cucur,

lepet, sama kueh cerocot paling” (Wawancara Pribadi 23

September 2016).

“Yaa gini aja bang baju-baju sama daleman” (Wawancara Pribadi

23 September 2016).

Para pedagang tersebut memanfaatakan ajang tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng sebagai ajang untuk mencari keuntungan atau mencari

tambahan pendapatan dengan menjual berbagai barang keperluan rumah

tangga. Hal ini diperkuat oleh kepercayaan masyarakat tentang Hajat Bumi

yang mengatakan bahwa mereka harus mengeluarkan uang atau sedekah

pada saat Hajat Bumi dengan tujuan untuk memperlancar rezeki dan

Page 79: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

65

menghindari marabahaya. Hal tersebut juga sesuai dengan pernyataan Ibu

Aci, yang menyatakan:

“kita mah gatau deeh. Emang dari dulu udah tradisinya begitu.

Kalo kita mah ikut aja. Palingan sama nonton doang terus beli-

beli jajanan kan kalo pesta ganceng banyak orang yang jualan

macem-macem disitu. Tapi kalau orang yang beber-bener percaya

yaaa, mereka tuh wajib ngeluarin uang bangsa limaribuaan untuk

belanja waktu dateng ke pesta” (Wawancara pribadi 11 Agustus

2016).

Atas dasar kepercayaan-kepercayan itulah maka para pedagang

yang berjualan pada saat Hajat Bumi jumlahnya semakin bertambah dari

tahun ke tahun dan komoditi yang mereka jual semakin beragam sehingga

menambah meriah suasana pada saat perayaan tradisi tersebut. Namun ada

sedikit catatan jika kita ingin menghadiri acara pasar rakyar yang di

selenggarakan di sekitar kramat ganceng. Jika kita ingin berkeliling

melihat-lihat pasar rakyat di sana sebaiknya kita memarkirkan kendaraan

agak sedikit di luar area pasar rakyat, hal ini dikarnakan jalan disekitar

area pasar rakyat sangat ramai dengan lalulalang pembeli dan pedagang

sehingga sangat sulit untuk berkeliling menggunakan kendaraan bermotor.

Page 80: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

66

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Motif Tindakan Masyarakat Berpartisipasi Dalam Tradis Hajat Bumi

Kramat Ganceng

Dalam bab sebelumnya telah dipaparkan tentang asalusul dan

prosesi ritual yang diadakan dalam tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng.

Mengacu pada pertanyaan yang telah diajukan diatas maka dalam bagian

ini penulis akan mencoba menjelaskan tentang motif tindakan seseorang

untuk berpartisipasi dalam tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng dengan

menggunakan teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh Marx Weber.

Dalam konsep tindakan yang dikemukakan Weber “tindakan” merupakan

seluruh tingkahlaku manusia, sejauh dan pada saat tindakan tersebut

terkait dengan makna subyektif (Maliki, 2012: 263). Weber

mendefinisikan tindakan dengan dengan istilah verstehen atau dapat

diartikan sebagai pemahaman subyektif. Tindakan dapat berdimensi sosial

sejauh makna subjektif tersebut terkait dengan masyarakat kerena dalam

tindakan-tindakan individu tersebut seseorang mempertimbangkan prilaku

orang lain dan mengarahkan pada sebab-sebab tindakannya.

Dalam kaitannya dengan penelitian kali ini penulis akan mencoba

menjelaskan apa sebenarnya motif yang mendasari seseorang ikut

berpartisipasi dalam tradisi Hajat Bumi yang ditinjau melalui tindakan

individu yang dikatagorikan kedalam empat tipologi tindakan yang

Page 81: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

67

dikemukakan oleh Weber diantaranya instrumentally rational, value

rational, affectual, dan traditional. Berdasarkan data yang telah didapat

dilapangan maka dapat dikatakan bahwa motif seseorang menghadiri acara

tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng dapat dilihat melalui empat tipe

tindakan yang dilakukan individu yang dikemukakan Weber yang

meliputi:

1. Instrumental Rational (Tindakan yang berorientasi tujuan)

Sesuai dengan pertanyaan dan data-data yang telah di dapat

dilapangan didapatkan fakta bahwa salah satu motif seseorang menghadiri

dan ikut berpartisipasi dalah tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng adalah

karna ada hal-hal tertentu yang ingin dituju. Biasanya motif tindaan

Instrumental Rational ini tercermin dalam sikap pedagang yang menggelar

dagangannya pada saat Hajat Bumi diadakan. Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa para pedagang yang menghadiri tradisi Hajat Bumi

hanya memanfaatkan acara tersebut untuk tujuan kepentingan-kepentingan

pribadi mereka semata. Mereka melakukan tindakan tersebut dengan

mengacu pada pertimbangan-pertimbangan dan konsekuensi yang mereka

terima atas tindakan yang mereka lakukan tersebut.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan beberapa pedagang yang

berjualan pada saat acara Hajat Bumi yaitu ibu Jinten (50) dan Agus (29).

Mereka mengelar dagangan mereka pada saat Hajat Bumi Kramat

Ganceng karena menganggap bahwa melalui acara tersebut mereka

Page 82: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

68

mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan ketika mereka

berjualan pada momen-momen lain seperti menggelar dagangan mereka

pada saat gelaran bazar. Walaupun mereka harus mngeluarkan uang sewa

lapak atau tempat berdagang yang harganya lumayan mahal mereka

menganggap besarnya uang sewa lapak yang mereka keluarkan sebanding

dengan penghasilan yang mereka terima.

Tindakan-tindakan para pedagang tersebut ternyata mendapatkan

respon yang positif dari para pengunjung yang menghadiri acara Pesta

Ganceng tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan ibu Ina dalam

sebuah wawancara berikut:

“Terus kan kalo pas acara Pesta kan banyak orang-orang yang

dagang juga tuh kita mah seneng aja gitu beli-beliin dagangan

mereka soalnya kan enak macem-macem barang juga ada disitu.

Tapi kalo buat orang sini yang udah percaya banget mah kalo

mereka dh dateng ke acara pesta itu wajib ngeluari duit bangsa

seribu dua ribu gitu. Katanya sih buat sedekah biar makin banyak

rejekinya.” (Wawancara Pribadi 03 Agustus 2016).

Dari penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa para

pedagang yang menjajahkan berbagai dagangannya pada saat acara

tersebut berlangsung hanya memanfaatkan keramaian pada saat Hajat

Bumi. Mereka memanfaatkan momen Hajat Bumi Kramat Ganceng hanya

sebagai alat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya dan semua

tindaka-tindakan para pedagang tersebut mendapat respon dari masyarakat

dengan cara membeli barang dagangan mereka dengan berbagai alasan

seperti bahwa keberadaan mereka memberikan kemudahan dalam

berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga alasan-alasan yang bersandar

Page 83: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

69

pada mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat seperti yang dikatakan

salah seorang informan Ibu Ina (48) yang mengatakan bahwa:

“kalo buat orang sini yang udah percaya banget mah kalo mereka

dateng ke acara pesta itu wajib ngeluari duit bangsa seribu dua

ribu gitu. Katanya sih buat sedekah biar makin banyak

rejekinya”(wawancara pribadi 03 Agustus 2016).

Jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat datang dan membeli

barang-barang yang dijual para pedagang dalam acara Hajat Bumi Kramat

Ganceng bukan hanya dilakukan karena kebutuhan-kebutuhan akan barang

yang dibeli tersebut melainkan ada faktor lain yang mendorong

masyarakat untuk melakukan tindakan mebeli barang-barang dagangan

tersebut yaitu karena adanya faktor kepercayaan yang telah tertanam

dalam diri mereka secara turun-temurun yang mereka yakini.

2. Value Rational (Tindakan yang berorientasi nilai)

Mengacu pada data dan temuan yang telah didapat ditemukan fakta

bahwa motif seseorang menghadiri dan ikut berpartisipasi dalam tradisi

Hajat Bumi dikarnakan mereka menganggap dalam tradisi tersebut

terdapat hal-hal yang mereka anggap baik dan patut mereka lakukaan atau

yang disebut dengan Weber dalam tindakan yang berorientasi pada nilai

(value rational).

Masyarakat Pondok Ranggon hingga sekarang masih tetap

melakukan tradisi tahunan yang telah ada sejak zaman dahulu tersebut

dikarnakan mereka meyakini bahwa dalam tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng terdapat nilai-nilai baik yang terdapat didalamnya yang mereka

Page 84: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

70

yakini bersama. Mereka meyakini bahwa dalam tradisi Hajat Bumi

sebenarnya tidak menyimpang dari ajaran-ajaran agama islam dan tidak

tergolong dalam katagori kegiatan-kegiatan yang berbau musrik. Mereka

menganggap bahwa tatanan pelaksanaan tradisi tersebut menyiratkan

kebaikan-kebaikan yang ada didalamnya seperti yang dikatakan oleh

informan bapak Majid (77) yang megatakan:

“jurukunci keramat ganceng memohon agar warga dan kelurahan

Pondok Ranggon diberi keselamatan dan keberkahan. Setelah

magrib diadakan acara maulid Nabi dan santunan anak yatim yang

diikuti oleh semua warga. Setelah itu sambutan ketua adat dan

pejabat-pejabat kelurahan dan disertai ceramah dari kiyayi dan

ditutup dengan doa. Setelah itu acara kumpul-kumpul dan

silatuhrahmi antar sasama warga sampai pagi. Lalu paginya

dilanjutkan dengan acara pengajian ibu-ibu. Barulah setelah salat

Jum’at diadakan acara adat yaitu arak-arakan kepala kambing dan

hidangan (ancak). Berbentuk segi empat yang berisi berbagai

sesajian makanan yang diletakan di perempatan jalan. Makna dari

ancak ini sendiri adalah pertama bahwa manusia dianjurkan untuk

saling berbagi dan sedekah di hari-hari tertentu seperti ikut qurban

dan zakat. Kedua, karna ancak berbentuk kubus yang keempat

sisinya sama memiliki makna bahwa manusia harus memiliki sifat

adil kepada sesame manusia. Kemudian dilanjutkan dengan

penanaman kepala kambing. Penanaman kepala kambing ini

memiliki makna untuk memendam dan mebuang sifat binatang

yang ada dalam diri manusia. Lalu jika ditanya kenapa harus

kepala kambing itu karena merujuk kepada kisah nabi Ismail yang

akan disembelih dan kemudian oleh Allah digantikan oleh

kambing.”(Wawancara pribadi 16 Juni 2016).

Dari kutipan wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa pada

tahapan-tahapan tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng sebenarnya banyak

mengisyaratkan kebaikan-kebaikan yang ada dalam proses ritualnya

dimana dalam tradisi tersebut masyarakat menggelar doa bersama dengan

tujuan memohon keselamatan kepada Allah SWT. Setelah itu dalam

prosesi acara tersebut juga diadakan maulid Nabi yang diperingatkan

Page 85: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

71

dengan tujuan mengingat perjuangan baginda Rasulullah SAW dalam

menyiarka ajaran agama islam.

Sebenarnya dalam tradisi masyarakat Indonesia sendiri maulid

Nabi bisa dilakukan kapan saja tidak ada waktu dan tanggal baku dalam

pnetapan acaranya. Namun dalam hal ini terdapat alasan tersendiri

mengapa acara Maulid Nabi di kelurahan Pondok Ranggon diadakan pada

saat perayaan Hajat Bumi Kramat Ganceng. Hal ini dikarnakan pada saat

Hajat Bumi berlangsung biasanya masyarakat Pondok Ranggon selalu

berkumpul dan sekaligus memohon kepada Allah SWT agar acara Hajat

Bumi Kramat Ganceng dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

Dalam acara maulid Nabi tresebut tentunya juga diisi dengan berbagai

kegiatan-kegiatan yang mengacu pada ajaran islam seperti, salawatan,

mendengar ceramah tentang agama dan santunan kepada anak yatim dan

janda renta.

Selain dilatarbelakangi oleh dalil-dalil agama yang diyakini

masyarakat itu benar, mereka melakukan tradisi Hajat Bumi juga karna

dilandaskan pada nilai-nilai kekerabatan yang ada dalam masyarakat.

dalam hal ini masyarakat berpartisipasi dalam tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng karena pada tradisi tersebut terdapat nilai-nilai sosial yang tinggi

dimana masyarakat memanfaatkan tradisi tersebut sebagai media

silaturahmi dan menimbulkan rasa kebersamaan dalam masyarakat. hal ini

sesuai dengan apa yang dikatakan oleh beberapa narasumber seperti yang

dikatakan bapak Idris Wiin Asan (71) yang mengatakan bahwa Pesta

Page 86: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

72

Ganceng memiliki makna sebagai ajang silaturahmi antar warga yang

mana jika saat pelaksanaan Hajat Bumi biasanya warga itu selalu

ngeluangin waktu buat dateng, sampai-sampai yang tinggal diluar kota

kadangan sering pulang ke Pondok Ranggon untuk ikut acara itu”

(Wawancara Pribadi dengan bapak Wiin Asan 16 Juni 2016).

Disamping terdapat budaya silaturahmi yang terbangun dari tradisi

Hajat Bumi tersebut ditemukan adanya budaya saling tolong-menolong

dan gotong royong antar sesama warga yang tercermin dalam tradisi

tahunan tersebut. Dalam hal ini cermin budaya gotong royong itu

tergambar dari kesediaan warga memberikan bantuan baik materil maupun

tenaga mereka secara sukarela demi terselenggaranya tradisi Pesta

Ganceng. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari informan Rifky (21)

selaku pemuda Pondok Ranggon yang menyatakan:

“Kalo untuk pemuda sih Hajat Bumi itu sebagai ajang kumpul-

kumpul pemuda sepondok ranggon dan yang tujuan pesta ganceng

itu bagi pemuda adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas.

Karena kalo ada acara Hajat Bumi biasanya pemuda-pemuda dari

Rw 01-05 pasti ngumpul tuh buat ikut serta, kaya bersih-bersih

keramat, bikin janur, sama ngawal arak-arakan”(Wawancara

Pribadi 16 Juni 2016).

Selain itu adapun pernyataan warga yang menyatakan bahwa

mereka juga ikut berpartisipasi dengan cara memberikan bantuan secara

finansial seperti yang dikatakan oleh ibu Ina yang menyatakan bahwa

sebelum diadakan pesta Ganceng diadain sumbangan dulu per RT secara

sukarela tapi kalau gak ngasi juga gak masalah karna pemungutan

Page 87: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

73

sumbangan itu dilakukan secara suka rela tanpa paksaan

sedikitpun(Wawancara dengan Ibu Ina 03 Agustus 2016)

Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas dapat dikatakan

bahwa masyarakat Pondok Ranggon meyakini bahwa mereka melakukan

teradisi tahunan tersebuat karena dilandasakan pada nilai-nilai yang

mereka anggap benar dan sesuai dengan dalil-dalil agama yang mereka

yakin benar. Berangkat dari pemahaman nilai-nilai tentang hal yang

dianggap benar tersebut maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa

masyarakat menghadiri dan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut karena

didasarkan pada keyakinan merek akan hal-hal yang dianggap benar itu

yang bersumber dari ajaran-ajaran agama tanpa mempertimbangkan

keuntungan dan kerugian atas tindakan yang mereka lakukan atau dalam

istilah yang diberikan Weber tindakan tersebut masuk dalam golongan

tindakan yang berorientasi pada nilai atau value rational.

3. Traditional (Tindakan Tradisional)

Dalam bentuk tindakan tradisional menurut Weber seseorang

melakukan tindakan atas dasar kebiasaan-kebiasaan yang telah mendarah

darah daging dan berlasung secara turun-temurun. Seperti yang sudah

dijelaskan bahwa biasanya masyarakat perkotaan terutama masyarakat

Jakarta sudah memiliki pikiran-pikiran yang rasional namun dalam hali ini

ternyata sebagaian masyarakat Pondok Ranggon masih sangat mengantut

pola-pola pikir yang dapat dikatakan masih mempercayai hal-hal yang

Page 88: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

74

mistis terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceg. Sebagian orang percaya “apabila Hajat Bumi tidak

diadakan maka akan ada bencana yang menimpa masyarakat Pondok

Ranggon seperti ada keluarga yang meninggal atau bencana alam lain

yang menimpa Pondok Ranggon” (wawancara dengan Nadilah, 03

Agustus 2016).

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, masyarakat Pondok

Ranggon hingga saat ini masih terus melaksanakan tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng karena mereka menganggap tradisi tahunan tersebut

sudah menjadi bagian dari hidup mereka dan sudah dilakukan secara turun

temurun dari generasi ke generasi walaupun pada kenyataannya masih

banyak masyarakat Pondok Ranggon yang tidak mengetahui tentang asal-

ususul diadakannya tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng serta tidak

mengetahui siapa orang pertama yang melaksanakan tradisi Hajat Bumi

tersebut. Masyarakat Pondok Ranggon hanya meyakini bahwa

pelaksanaan tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng hanya dilakukan dengan

tujuan untuk memanjatkan syukur atas rizki yang diterima dan

diimaksudkan agar Pondok Ranggon selalu diberikan keselamatan. Hal ini

dapat dibuktikan dari seorang narasumber yang menyatakan:

“Kalo yang pertama kali ngadain pesta Ganceng itu sendiri saya

tidak tahu. Yang saya tahu Ganceng itu sendiri adalah nama orang

jaman dulu. Yaaa kalau kata orang sini mah dia itu sesepuh. Yaaa

yang saya ketahui siih tujuannya hanya sukuran hasil bumi aja.

Terus kalau tidak dilakukan katanya akan ada bencana. Kalau kata

orang sini untuk buang sial” (Wawancara Pribadi dengan Nadilah

03 Agustus2016).

Page 89: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

75

Mereka percaya bahwa dengan diselenggarakannya tradisi Hajat

Bumi Pesta Ganceng mereka akan senantiasa diberikan keselamatan dan

kemudahan rezeki dari Allah SWT. Bentuk-bentuk tindakan yang

dilakukan masyarakat Pondok Ranggon ini hanya didasarkan pada

kepercayaan dan tradisi yang sudah ada sejak dahulu dan dilakukan secara

turun temurun seperti tercermin dalam prosesi ritual peletakan “ancak

(wadah persegi empat berisi berbagai hidangan makanan) yang di letakan

di setiap perempatan kampung yang memiliki arti bahwa kita sebagai

manusia harus saling berbagi dan adil sesama manusia dan penanaman

kepaka kambing yang ada dalam Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

yang memiliki arti untuk memendam sifat jahat yang ada dalam diri

manusia” (Wawancara dengan Bapak Wiin Asan taggal 16 Juni 2016).

Selain dari segi ritualnya motif tindakan masyarakat Pondok

Ranggon ikut berpartisipasi dalam acara Hajat Bumi dikarnakan ada

mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat bahwa kita harus memberikan

sumbangan setiapkali Hajat Bumi dilakukan tujuannya adalah “untuk

meminta selamat serta minta terus dilancarin rejekinya. Jadi orang-orang

sini kalo ada pesta pasti suka ngasih gede-gedean yang percaya banget.

Malah ada orang yang semaleman zikiran di keramat Ganceng situ”

(Wawancara dengan Ibu Nurlela Wati, 11Agustus 2016).

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa terdapat motif

tindakan tradisional yang di lakukan masyarakat Pondok Ranggon untuk

menghadiri dan berpartisipasi dalam acara Hajat Bumi Kramat Ganceng.

Page 90: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

76

Masyarakat Pondok Ranggon tetap melaksanakan tradisi Hajat Bumi Pesta

Ganceng karena dilandaskan pada kebiasaan-kebiasan yang telah

diwariskan secara turun-temurun yang memikliki tujuan tertentu yaitu

untuk meminta keselamatan dan dimudahkan dalam mencari rizki. Berkat

anggapan dan kepercayaan-kepercayaan tersebut maka dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa kebiasaan secara turun-temurun itu dapat menjadi faktor

yang medasari seseorang untuk datang dan ikut berpartisipasi dalam acara

tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng sehingga melalui tradisi tersebut

dapat tercipta interaksi dan sosialisasi antar sesama warga. Dengan

demikian asumsi-asumsi tersebut maka tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng dapat bertahan.

4. Tindakan affectual

Tindakan affectual ini adalah tindakan yang dilakukan oleh

individu yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi kejiwaan dan perasaan

individu tersebut akan suat hal. Motif tindakan orang-orang dari luar

kelurahan Pondok Ranggon maupun warga pendatang yang menghadiri

dan ikut berpartisipasi dalam perayaan tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng dengan tanpa memiliki tujuan apapun dan hanya didasarkan pada

rasa penasaran dan empati semata dapat dikatagorikan masuk dalam

tindakan affectual. Hal ini dikarnakan mereka berpartisipasi dalam acara

tersbut hanya karna dilandaskan pada kondisi-kondisi diri mereka yang

hanya merasa penasaran dan hanya ingin sekedar ingin mengetahui seperti

Page 91: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

77

apa sebenarnya tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng dilakukan tanpa maksud

dan tujuan tertentu.

Selain itu biasanya dalam pelaksanaan tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng masyarakat asli Pondok Ranggon memberikan sumbangan

mereka secara suka rela untuk menyelenggarakan tradisi Hajat Bumi

tersebut. Namun dalam hal ini masyarakat yang notabennya bukan

merupakan masyarakat asli Pondok Ranggon sebenarnya tidak diwajibkan

memberikan sumbangan mreka, namun karna mereka sudah hidup di

lingkungan Pondok Ranggon dan sudah berbaur dengan masyarakat asli

disana maka dalam hal ini mereka mencoba ikut merasakan dan

menganggap bahwa acara Hajat Bumi Kramat Ganceng juga merupakan

bagian dari dirinya.

Atas dasar itulah maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa salah

satu motif masyarakat Pondok Ranggong ikut berpartisipasi dalam tradisi

Hajat Bumi Kramat Ganceng adalah karna masyarakat pendatang di

kelurahan pondok Ranggon yang notabennya bukan merupakan

masyarakat asli Pondok Ranggon ikut berpartisipasi dalam acara tersebut

hanya didasari pada kondisi-kondisi perasaannya yang seakan-akan ikut

merasakan betapa pentingnya acara tersebut untuk mereka.

B. Fungsi Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya tujuan awal

diadakannya tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng adalah sebagai ucapan

Page 92: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

78

rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi yang telah diterima

masyarakat Pondok Ranggon dan sebagai ritual meminta keselamatan

untuk kampung Pondok Ranggon. Seperti yang kita ketahui bahwa pada

zaman dahulu masyarakat Betawi terutama masyarakat Pondok Ranggon

mendapatkan penghasilan dari berkebun dan bertani atas dasar itulah maka

tradisi Hajat Bumi diadakan.

Dalam konteks ucapan rasa syukur dan memohon keselamatan ini

adapun fungsi tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng adalah sebagai sarana

atau prantara simbolik dari doa-doa yang dipanjatkan oleh warga Pondok

Ranggon yang tercermin dalam ritual-ritual yang dilakukannya berupa

pemendaman kepala kambing dan peletakan sesaji ancak. Namun

disamping fungsi Hajat Bumi Kramat Ganceng sebagai prantara rasa

syukur masyarakat kepada sang pencipta ternyata terdapat fungsi lain yang

tersirat dalam tradisi tahunan masyarakat Pondok Ranggon ini. Selain

dimanfaatkan oleh masyarakat Pondok Ranggon itu sendiri ternyata dalam

tradisi tersebut juga banyak dimanfaatkan oleh komunitas-komunitas yang

berasal dari luar Pondok Ranggon yang memanfaatkan tradisi tahunan

tersebut untuk kepntingan mereka misalnya komunitas kesenian Betawi

seperti grup musik tanjidor, kelompok kesenian penari jaipong, dan

komunitas peedagang pasar rakyat (pasar malam) yang tak ketinggalan

ikut meramaikan acara tersebut. Jadi dalam hal ini dapat dilihat bahwa

sebenarnya terdapat fungsi lain dari tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

Page 93: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

79

bagi masyarakat dan komunitas dari luar Pondok Ranggon itu sendiri

diantaranya:

1. Fungsi Sosial Dalam Tradis Hajat Bumi Kramat Ganceng

Dalam hasil observasi dan wawancara dengan warga dan para

penyeleggara tradisi Hajat Bumi penulis menemukan bahwa ternyata

tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng memiliki fungsi sosial bagi

masyarakat. Yang dimaksud dengan fungsi sosial disini adalah ketika

masyarakat Pondok Ranggon dan sekitarnya memanfaatkan ajang tradisi

Hajat Bumi Kramat Ganceng sebagai ajang bersosialisasi serta menjadikan

ajang tradisi Hajat Bumi sebagai media bersilaturahmi dengan orang lain

dan membangun rasa kebersamaan serta gotong royong antar sesama

warga.

Bentuk kebersamaan ini dapat dilihat dari upaya masyarakat

Pondok Ranggon untuk saling membantu dalam hal tenaga maupun

materil (uang) dalam upaya untuk mensukseskan acara tahunan tersebut.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang dikemukakan oleh tokoh

masyarakat yaitu bapak Majid yang mengatakan bahwa warga asli Pondok

Ranggon wajib sedekah uang maupun makanan yang dia punya untuk

pesta, namun kalau warga pendatang tidak diwajibkan namun biasanya

mereka sering memberikan secara sukarela. Bisanya masyarakat

berkontribusi memberikan sumbangan secara sukarela untuk pelaksanaan

pesta ini. Bahkan ada juga yang sampai menyumbang puluhan juta hanya

Page 94: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

80

demi acara Hajat Bumi”(Wawancara pribadi dengan Bapak Majid 16 Juni

2016).

Selain uang, sebagian masyarakat Pondok Ranggon termasuk para

pemuda juga tidak ketinggalan untuk memberikan kontribusi mereka dan

ikut membantu dari segi tenaga seperti yang dilakukan oleh Rifky sebagai

tokoh pemuda Kelurahan Pondok Ranggon yang mengatakan:

“Biasanya kontribusi pemuda itu klo pemuda asli Pondok Ranggon

itu biasanya harus jadi panitia yaa paling ikut bantu-bantu nyiapin

acara laah kaya bersih-bersih keramat, ikut ngebuat janur, terus

ngebuat dondang (tempat meletakan kepala kambing waktu

diarak)” (Wawancara Pribadi 16 Juni 2016).

Adapun salah satu tokoh masyarakat yaitu bapak Wiin Asan selaku

ketua Rw 05 yang sering terlibat langsung pada saat pelasanaan Hajat

Bumi Kramat Ganceng mengatakan bahwa partisipasi dan rasa

kebersamaan masyarakat Pondok Ranggon khususnya masyarakat RW 05

dapat terliha pada saat perayaan Hajat Bumi yang digambarkan dengan

bantuan dari warga yang mana setiap warganya selalu nyediain makanan

biasanya berupa tumpengan, ada yang bawa buah-buahan selain itu juga

ada yang memberi bantuan dana seiklasnya yang dikumpulin untuk acara

pesta dikeramat Ampel (Wawancara dengan Bapak Wiin Asan, 16 Juni

2016).

Fungsi sosial ini juga dapat tercermin dalam masyarakat Pondok

Ranggon yang menjadikan Tradisi Hajat Bumi sebagai ajang silaturahmi

dan kumpul-kumpul anatar warga. Biasanya pada saat perayaan Hajat

Page 95: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

81

Bumi warga asli Pondok Ranggon selalu menyempatkan diri untuk datang

keacara tahunan tersebut dengan berbagai alsan walaupun mereka sedang

bekerja di daerah lain. Dengan kata lain dalam hal ini Hajat Bumi kramat

Ganceng dapat berfungsi sebagai ajang untuk berinteraksi dan saling

bersilaturahmi antar sesama warga. Bahkan menurut kesaksian dari bapak

Idris mengatakan bahwa anaknya yang tinggal di kalideres sampai

menyempatkan pulang ke Pondok Ranggon hanya demi menyaksikan

secara langsung tradisi Hajat Bumi. Dia menganggap bahwa tradisi Hajat

Bumi Kramat Ganceng merupakan sebuah tradisi yang dianggap seperti

tradisi lebaran pada masyarakat muslim. Selain itu dalam plaksanaan

tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng biasanya banyak warga yang

meluangkan waktu untuk datang keacara tersebut (Wawancara dengan

bapak Idris, 11 Agustus 2016).

Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng memiliki fungsi sosial tersendiri bagi masyarakat Pondok

Ranggon Jakarta Timur, yang mana fungsi sosial tersebut dapat dilihat dari

bentuk partisipasi secara langsung masyarakat dalam membantu persiapan

pelaksanaan acara serta mendukung acara tersebut secara finansial atau

memberikan bantuan berupa sumbangan uang serta tenaga secara sukarela.

Selain itu fungsi Hajat Bumi Kramat Ganceng dapat juga diartikan sebagai

ajang silaturahmi antar sesama warga khususnya warga Pondok Ranggon.

Masyarakat Pondok Ranggon yang mayoritas memeluk agama

islam dan berpegang teguh pada ajaran islam. Dalam ajaran isal

Page 96: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

82

disebutkan bahwa pentingnya silaturahmi selain untuk menjaga hubungan

baik dengan sesama warga juga diyakini memiliki manfaat lain yaitu

sebagai pelancar rizki dan membuat umur panjang seperti seperti sabda

Rasullallah SAW.

“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjngkan

umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”(H.R.

Bukhari dan Muslim).

2. Fungsi Ekonomi Dalam Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng

Selain memiliki fungsi sosial bagi masyarakat. Tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng juga memiliki fungsi ekonomi bagi sebagian orang dan

komunitas yang menghadiri dan terlibat langsung dalam acara tahunan

tersebut terutama komunitas pedagang pasar rakyat (pasar malam). Dalam

penelitian ini yang di maksud dengan fungsi ekonomi adalah ketika para

warga maupun pengunjung yang menghadiri acara Hajat Bumi Kramat

Ganceng memanfaatkan acara tersebut sebagai ajang untuk mencari

keuntungan semata. Dalam hal ini bagi sebaian orang tradisi Hajat Bumi

hanya berfungsi sebagai alat untuk melakukan tindakan ekonomi semata.

Adapun yang dimaksud dengan tindakan ekonomi adalah “sebuah

tindakan yang dilakukan oleh aktor yang bertujuan untuk memaksimalkan

pemanfaatan (individu) dan keuntungan”(Damsar dan Indrayani,42: 2013).

Seperti yang kita ketahui bahwa sejak zaman dahulu Hajat Bumi

Kramat Ganceng selain identik dengan tradisi ritual kepercayaan meminta

keselamatan yang telah diwariskan secara turun temurun. Selain itu tradisi

Page 97: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

83

ini juga identik dengan aktifitas-aktifitas jual beli berbagai barang

kebutuhan sehari-hari. Namun seiring perkembangan zaman terdapat

perubahan dalam hal komoditi yang dijual dari segi barang yang

dijajahkan. Jika dahulu komoditi atau barang-barang yang dijual dalam

tradisi Hajat Bumi adalah berupa hasil-hasil kebun seperti buah-buahan,

sayuran dan berbagai jajanan khas Betawi. Kini barang-barang yang dijual

para pedagang pada saat tradisi tersebut lebih bersifat barang-barang

kebutuhan pokok dan rumah tangga seperti pedagang pakaian, perabotan

rumahtangga hingga aksesoris lain seperti jam tangan hingga sepatu juga

ikut dijual pada saat pesta rakyat Ganceng.

Saat ini walaupun masih ada beberapa pedagang makanan khas

Betawi yang masih setia menjajahkan dagangannya seperti kerak telor,

pedagang kue cucur, pedagang dodol Betawi dan pedagang kue-kue

tradisional Betawi lainnya namun jumlahnya tidak sebanyak pedagang

barang-barang pokok lainnya. Biasanya pedagang-pedagang yang

menggelar dagangannya di sekitar makam Kramat Ganceng berasal dari

luar Pondok Ranggon walaupun ada juga pedagang yang memang mereka

menetap di Pondok Ranggon namun jumlahnya tidak sebanyak pedagang

dari luar Pondok Ranggon.

Biasanya warga asli Pondok Ranggon dan memang asli orang

Betawi berjualan kue-kuean tradisional pada saat prayaan Hajat Bumi.

Adapun kue-kue yang biasa dijual memang dapat dibilang sudah sulit

dicari di tempat-tempat lain seperti kue lepet, kue bugis, kue pisang, kueh

Page 98: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

84

cerocot, dan selendang mayang. Adapun alasan mereka berdagang pada

saat Hajat Bumi “hanya untuk mencari tambahan uang belaja saja dan

bukan menjadikan berdagang kue-kue tradisional itu sebagai pekerjaan

sehari-hari, mereka hanya memanfaatkan keramaian saat Hajat Bumi yang

dilakukan setahun sekali sebagai media untuk mencari tambahan

penghasilan semata”(Wawancara dengan Ibu Jinten 23 September 2016).

Namun untuk menggelar dagangan disekiar makam kramat

Ganceng tidak asal sembarangan berdagang saja. Para pedagang harus

mendaftar terlebih dahulu kepada panitia penyelenggara pesta rakyat Hajat

Bumi dan membayar sejumlah uang sebagai uang untuk menggelar lapak

dagangan mereka. Walaupun harga lapak yang ditawarkan tidaklah murah,

namun hal tersebut tidak menjadi halangan bagi para pedagang tersebut

untuk menggelar dagangan mereka di sekitar area makam kramat Ganceng

seperti pernyataan yang dilontarkan oleh salah satu pedagang bernama

Agus (29) yang merupakan seorang pedagang pakaian mengatakan:

“Biasanya jualannya yaa gini aja bang baju-baju sama daleman.

Alasanya karena hasilnya lumayan bang, klo pas ada acara ini

saya bisa dapet lebih banyak daripada saya gelar-gelar dagangan

di pasar malem biasa. Terus pasti ada aja yang beli. Rame laah

pokonnya biarpun sewa tempatnya agak mahal”(Wawancara

Pribadi 23 September 2016).

Sedangkan dari sudut pandang masyarakan mereka mengaku

senang dan merasa terbantu dengan hadirnya para pedagang yang

berjualan pada saat Hajat Bumi. Mereka memandang keberadaan para

pedagang tersebut “memudahkan mereka membeli barang kebutuhan

Page 99: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

85

sehari-hari dengan harga yang relative murah dan tidak perlu jauh-jauh

pergi ke pasar” (Wawancara dengan Ibu Aci, 11 Agustus 2016).

Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa keberadaan para

pedagang yang berjualan pada saat Hajat Bumi Kramat Ganceng sangat

menguntungkan warga karena warga menganggap dengan adanya para

pedagang tersebut mereka merasa terbantu untuk membeli kebutuhan

harian mereka. Sedangkan bagi pedagang tradisi Hajat Bumi memberikan

tambahan penghasilan ekstra karena mereka merasa penghasilan mereka

menjadi bertambah karena masyarakat banyak yang datang menghadiri

acara tersebut dan membeli dagangan mereka. Dengan kata lain adanya

sifat saling menguntungkan antara masyarakat dan para pedagang berkat

adanya tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng.

Page 100: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

86

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan

saran dari hasil penelitian mengenai fungsi tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng dan motif tindakan seseorang menghadiri dan berpartisipasi

dalam acara Hajat Bumi tersebut.

A. Kesimpulan

Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng merupakan salah satu tradisi

leluhur yang masih dapat bertahan hingga saat ini di Jakarta. Tradisi ini

diadakan setiap bulan Dzulhijjah atau sekitar satu minggu setelah lebaran

haji. Pada awalnya tujuan diadakannya tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng adalah sebagai ucapan rasa syukur atas hasil bumi yang diterima

masyarakat Pondok Ranggon atas hasil panen yang di terima serta

meminta keselamatan kepada Allah SWT. Namun kini tradisi tersebut

dilakukan selain untuk memanjatkan rasa syukur kini tradisi Hajat Bumi

Kramat Ganceng juga menjadi ajang silaturahmi dan sebagai ajang

hiburan bagi masyarakat Pondok Ranggon Jakarta Timur.

Tradisi Hajat Bumi ini dipusatkan disekitar kompleks pemakaman

di samping kantor kelurahan Pondok Ranggon yang di khususkan untuk

pemakaman warga asli Pondok Ranggon yang disebut dengan kompleks

pemakaman kramat Ganceng. Di dalam kompleks pemakaman tersebut

terdapat dua makam yang dianggap kramat oleh masyarakat sekitar yaitu

Page 101: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

87

makam Mbah Uyut dan Mbah Kudung yang diyakini sebagai orang yang

mendirikan kampung Pondok Ranggon. Sedangkan Nama Ganceng sendiri

merupakan nama salah salah seorang yang dihormati dan menjadi orang

pertama yang menjadi juru kunci makam kramat tersebut.

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, paling tidak ada beberapa

motif bagi masyarakat terkait tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng yang

dapat kita lihat melalui motif tindakannya yang pertama bahwa sebagaian

orang hanya memanfaatkan tradisi Pesta Ganceng hanya sebagai alat

untuk mencapai tujuannya. Kedua, bahwa masyarakat menganggap dalam

tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng memeiliki nilai-nilai baik yang

terkandiung di dalamnya seperti ajaran untuk menjaga silaturahmi, dan

saling tolong menolong. Yang ketiga, bahwa masyarakat tetap melakukan

tradisi tahunan tersebut karena memang tradisi Hajat Bumi Kramat

Ganceng itu sudah dilakukan secara turun temurun. Keempat, masyarakat

yang bukan merupakan masyarakat asli Pondok Ranggon mau

berpartisipasi dan menghadiri acara Hajat Bumi Kramat Ganceng karna

didasarkan pada pada kondisi-kondisi perasaan mereka yang seakan-akan

ikut merasakan betapa pentingnya acara tersebut untuk mereka.

Selain memiliki fungsi sebagai alat atau perantara doa masyarakat

Pondok Ranggon kepada Allah SWT sebearnya terdapat fungsi lain yang

tersirat dalam tradisi tahunan masyarakat Pondok Ranggon tersebut.

Setidaknya dalam hal ini terdapat dua fungsi lain yang terdapat dalam

tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng bagi masyarakat dan komunitas yang

Page 102: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

88

berdada di Pondok Ranggon yaitu fungsi sosial yang mana masyarakat

menjadikan tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng ini sebagai ajang

bersosialisasi dan bersilaturahmi antar sesama warga. Selain itu juga

terdapat fungsi ekonomi didalamnya dimana dalam hal ini masyarakat dan

sebagian komunitas yang berasal dari luar wilayah Pondok Ranggon yaitu

para pedagang pasar rakyat hanya memanfaatkan tradisi Hajat Bumi hanya

sebagai alat mencari keuntungan dan melakukan tindakan-tindakan

ekonomi semata.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, maka berikut ini

merupakan saran yang penulis berikan:

1. Kepada para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini mampu

menjadi bahan acuan yang kompetibel dan bisa memberikan informasi

semaksimal mungkin yang dibutuhkan untuk penelitian mendatang,

khususnya bagi penelitian mengenai tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng.

Saran yang bisa saya berikan adalah dengan menggunakan subjek

penelitian yang lebih beragam, seperti coba temui budayawan, ataupun

sejarawan yang akan mampu menjawab lebih mendalam mengenai sejarah

Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng. Semoga dengan adanya penelitian

ini mampu mendorong para peneliti selanjutnya agar mampu mengadakan

penelitian dengan tema serupa jauh lebih mendalam dan lebih baik dari

penelitian ini.

Page 103: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

89

2. Untuk para peneliti selanjutnya yang ingin mengambil tema sejenis

diharapkan untuk memberikan perbandingan yang lebih tegas tentang

tradisi Hajat Bumi di Pondok Ranggon dengan tradisi Hajat Bumi di

daerah lain seperti di Karawang karena dengan memberikan perbandingan

yang lebih jelas akan lebih terlihat keunikan-keunikan lain yang terdapat

dalam tradis Hajat Bumi khususnya tradisi Hajat Bumi di Pondok

Ranggon.

Page 104: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

90

Daftar Pustaka

Buku

Ahmadi, Abdul. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bina Aksara. 1988.

Berger, Arthur Asa. Tanda-tandan Dalam Kebudayaan

Kontemporer.Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. 2000.

Black, A James dan Dean J. Champion. Metode Dan Masalah Penelitian

Sosial. Bandung: PT Refika Aditama,2009.

Blackburn, Sausan. JAKARTA: Sejarah 400 Tahun. Jakarta: Masup

Jakarta.2011

Chaer, Abdul. Foklor Betawi: Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi.

Jakarta: Masup Jakarta. 2012

Griswold, Wendy. 2008. Culture and the Cultural Diamond. Tersedia di

http://www.sagepub.com/upm-data/21123_Chapter_1.pdf.

Diunduh pada 16 Juli 2016.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek. Jakarta:

Bumi Aksara, 2013.

HM, Zaenuddin. Asal-usul Djakarta Tempo Doeloe: Disertai Fakta, Foto

Dan Kesaksian UnikYang Membawa Anda Ke Masa Lalu. Jakarta:

Ufuk Press. 2012.

Damsar dan Indrayani. Pengantar Sosiologi Ekonomi (Edisi Kedua).

Jakarta:Kencana Prenadamedia Group. 2013

Maliki, Zainudin. Rekonstruksi Teori Sosial Modern. Yogyakarta:

Gajahmada University Press, 2012.

Mulyana, Dady. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya,

2002.

Prasetya, Joko Tri. Ilmu Budaya Dasar (MKUD). Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1998.

Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher, 2007.

Ritzer, George. Dougles J Goodman. Teori Sosial: Dari Teori Sosiologi

Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosiologi Post

Modern. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009.

Razak, Yusron. Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran

Sosiologi Perspektif Islam. Tanggerang: Mitra Sejahtera, 2008.

Page 105: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

91

Roucek S. Joseph dan Roland L. Warren. Pengantar

Sosiologi.(dialihbahasakan oleh Sahat Simamora). Jakarta: Bina

Aksara, 1984

Salam, Syamsir dan Jaelan, Aripin. Metodelogi Penelitian Sosial. Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. Metode Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta, 2010.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi (Pemahaman

Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan

Pemecahannya). Jakarta: Kencana, 2011.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2009.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Suyanto, Bagong, dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial: Berbagai

Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana, 2007.

Tumanggor, Rusmin, Kholis Ridho, dan Nurochim. Ilmu Sosial dan

Budaya Dasar. Jakarta: Kencana, 2012.

Upe, Ambo. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi: Dari Filosofi Positivistik Ke

Post Positivistik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Vredenbregt, Jacob. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta:

PT Gramedia, 1978.

Weber, Max. From Max Weber: Essays in Sosiology, Oxford University

Prees, 1946. (dialihbahasakan oleh Noorkholish). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar offset, 2009.

Wirawan.I.B. Teori- Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial,

Definis Sosial dan Perilaku Sosial). Jakarta: Kencana. 2012.

Skripsi

Arifin, Samsul. 2013. Komunikasi Antar Budaya Melalui Foklor “Haul

Cuci Pusaka Keramat Tanjung” Di Kelurahan Cilenggang

Serpong Tangerang Selatan. [Skripsi Online]. Diunduh. 27

Oktober 2015 (http://digilib.uin-suka.ac.id).

Puspitasari, Aninddyah Ayu. 2013. Makna Simbolik Hajat Bumi Keramat

Ganceng (Studi Kasus: Masyarakat Kelurahan Pondok Ranggon-

Jakarta Timur. Skripsi Antropologi Universitas Indonesia.

Page 106: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

92

Maulana, Ega. 2012. Fungsi Foklor Hajat Bumi Keramat Ganceng Dalam

Komunikasi Antar Budaya Masyatakat Urban di Kelurahan

Pondok Rangon Jakarta Timur. [Skripsi Online]. Diunduh. 16 Juni

2016 (http://tulis.uinjkt.ac.id.-EGA%20MAULANA-FDK.PDF).

Jurnal

Anwar, Khoirul. 2013. Makna Kultural Dan Sosial-Ekonomi Tradis

Syawalan. Jurnal Walisongo, Vol. 21 Nomer: 3

Kuncoro, Agus. 2012. Makna, Tradisi Dan Simbol Dalam Upacara Rokat

Makam (Study deduktif pada masyarakat Desa Gunung Rancak

kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang). [Jurnal] Tersedia:

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documentsUniversitas_Tru

nojoyo_Madura_MAKNA_TRADI.pdf. Diunduh. 21 Februari

2016.

Karanawai, Daniel. 2015. Makna Ritual Makad Ulid Masyarakat Suku

Dayak Bulusu di Desa Rian Kabupaten Tanah Tidung. Jurnal

Sosiatri-Sosiologi, Vol. 3 (3): 1-23

Uring, Penina. 2015. Makna Simbolik Seni Tari Perang (Kencet Pepatai)

Sebagai Identitas Dayak Kenyah di Desa Pampang Samarinda.

Jurnal Sosiatri-Sosiologi, Vol. 3 (4): 68-85

Tesis

Pebrianti, Sestri Indah. 2013. Makna Simbolik Tari Bedhaya Tunggal Jiwa

Dalam Rangkaian Upacara Tradisi Gerebek Besar Di Kabupaten

Demak. [Tesis Online]. Diunduh. 14 Oktober 2016.

(http://etd.repository.ugm.ac.id/).

Sumber Lain

Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. 2014. “Data

Sensus Penduduk Wikayah Kelurahan Pondok Ranggon Jakarta

Timur Tahun 2014”. Jakarta: Dinas Kependudukan Dan Catatan

Sipil. Tersedia di http://smartcity.jakarta.go.id/: diakses pada 14

Oktober 2016.

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. “Laporan Kegiatan

Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Pondok Ranggon April

2016. Jakarta: 2016

Radar Karawang. 16 Januari 2017. Tradisi Hajat Bumi Di Karawang,

Warga Cikuntul Suguhi Makanan, Cilebar Arak Tumpeng [berita].

Diakses 21 Januari 2017. (http://www.radar-

karawang.com/2017/01/tradisi-hajat-bumi-di-karawang.html).

Page 107: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

JAYA . RAYAPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMURKECAMATAN CIPAYUNG

KELURAHAN PONDOK RANGGONJalan Pondok Ransgon *". ,

:Xilg?l8444085, Fax- (021) 845e2671

Kode Pos : 13860

SURAT PENGANTAR

PERMOHONAN WAWANCARA/ MENCARI DATA

Saya yang bertandatangan dibawah inimenerangkan bahwa :

Nama

Tempat, tanggal lahir

NPM

Semester

Program Studi

NoMoR: a€t{ I teS

: Aditya Pratama

:Jakarta, 11 Oktober 1994

:1112111000034

: Vlll

: Sosiologi

Adalah benar mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, sesuai Surat

pengantar Nomor : UN/01lFll/PP00.1Al42AnA$ yang memperoleh izin untu!_metaksanakan wawanffiralmencari data dengan Tokoh Masyarakat di Wilayah

Kelurahan Pondok Ranggon terkait dengan Adat Pesta Ganceng sebagai persyaratan

yang sedang menyusun skripsi'dengan iudul : Pemaknaan Simbolik Masyarakat

terhadap Pesta Ganceng di Kelurahan Pondok Ranggon'

Demikian atas perkenaan Bapak/lbu kami ucapkan terima kasih.

.- -:l

'LurdhPondok Ranggon,

Page 108: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

KEMENTERIANAGAMAUNTVERSTTAS ISLAM NEGERI (UU\D

SYARIF HIDAYAII'LLAII JAKARTAEAKI]UTAS ILMU SOSIAL DAI\[ ILMU POLITIK

JL KcrtuuldiNo. 05, Pisga!, CiF ar f 5419 ,alarta SelatsoWcbsitc : r'ww.uinlc-acj{ Eoail : [email protected]

T &- ALl 4705215, F ax- U2l -7 47 an t 3

NamaNIMFak/ProdiJudul Skripsi

Pembimbing

PRESENSI KONST'LTASI BIMBINGAhI SKIPSI MAHASISWA

AdityaPratamattt2ll 1000034Ilmu Sosial dan IImu Politil/SosiologiPemaknaan Simbolik Masyarakat Terhadap Pesta Ganceng di Kelurahan

Pondok Ranggon, Jakarta Timur.Dr. Muharnmad Guntur Alting, M.Pd.M

No- Hari/Tgl Materi yang DikonsultasikanTanda

Tangan

:l

75.

6.

7-

8.

IK.

z/'r-r-,{l

9/os-*d

rilou--ol

'lfoo-**l

/F-*'&t-f*-zn6

p/v-we

lafo<-r

lil/ ttd

luf-t

P*i^/tuht^ fifL th'fiP-,/el-/"r PuY"4* n"*vC'G'' -

r;^* I*.f i/^'b;ry rufA^',^ ruEAL (

n{>e*ow'3Pry*b}^ t J'r''* f*e{4y'* ' '

ffl,w;L!*-- buf,* fz'/' T7**L L)/'L''-

fr*rlr"rfr* b*tau { D4\ 6:*' I

- f f g

t'-

lc4,,W )'n

Q;-

C/4--4+5^/-^

Page 109: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xiv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Lampiran I: Dokumentasi Observasi

1. Suasana pada saat persiapan arak-arakan kepala kambing dan ancak dari

depan Makam Keramat Ganceng

Sumber: Dokumentasi observasi pada tanggal 23 September 2016

Page 110: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xv

2. Pelaksanaan Pengajian dan Maulid Nabi

Sumber: Dokumentasi observasi pada tanggal 22 September 2016

3. Penguburan Kepala Kambing dan Peletakan Ancak

Ancak (Wadah Persegi empat berisi berbagai hidangan yang diletakan di

persimpangan dan dibawah pohon

Sumber: Dokumentasi observasi tanggal 23 September 2016

Page 111: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xvi

Perosesei ritual penguburan kepala kambing yan dilakuka oleh tetua adat setempat

Sumber: Dokumentasi observasi tanggal 23 September 2016

4. Acara makan-makan bersama dan kumpul-kumpul

Sumber: Dokumentasi observas tanggal 23 September 2016

Page 112: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xvii

5. Acara-acara hiburan rakyat berupa Jaipongan, ondel-ondel, tanjido dan

wayang

Hiburan rakyat berupa ondel-ondel dan music tanjidor

Sumber: Dokumentasi observasi tanggal 23 September 2016

Hiburan rakyat berupa gambang keromong dan jaipongan

Sumber: Dokumentasi observasi tanggal 23 September 2016

Page 113: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xviii

6. Para Pedagang yang berjualan pada saat Hajat Bumi Pesta Ganceng

Para Pedagang makanan tradisional dan pedagang pakaian yang berjualan

disekitar makan keramat Ganceng

Sumber: Dokumentasi observasi pribadi tanggal 23 September 2016

Page 114: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xix

7. Para panitia dan tetua adat serta penulis yang berfoto bersama

Sumber: Dokumentasi observasi tanggal 23 September 2016

Page 115: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xx

B. Lampiran II: Transkrip Wawancara

Informan 1

Nama : Bapa Haji Majid (Cucu Bapak Ganceng)

Usia : 77 Tahun

Waktu : Kamis, 16 Juni 2016

T Bagaimana awal diadakannya tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Kalau awal diadakannya Hajat Bumi Pesta Ganceng itu semua

sesepuhsini sapai saya pun gak ada yang tahu itu kapan dimulainya dan

siapa yang pertama kali ngadainpun tidak ada yang tahu. Pokonya intinya

orang-orang sekarang tinggal nerusin aja itu tradisi hajat bumi itu.

T Yang bapak tau Gancang sendiri itu siapa?

J Ganceng sendiri itu bukan nama keramat yang ada disini. Ganceng itu

sebenarnya nama orang yang menjaga keramat disini. Lalu lama

kelamaan karna hajat bumi itu dimulainya dari keramat disini maka

orang-orang nyebutnya dengan Hajat Bumi Pesta Ganceng.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadain?

J Pesta Ganceng itu diadakan setiap bulan haji diatas tanggal 15 dan

dibawah tanggal 30 dan pasti diadakan setiap hari jum’at.

T Seperti apa urutan proses ritualnya?

Page 116: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxi

J kalo diurut dari pertama, urutanya pertama kelurahan memberitahu warga

bahwa akan diadakan hajat bumi dan kemudian mengintruksikan warga

untuk membersihkan lingkungan termasuk juga dilarang berjudi selama

dua malam (malam Jum’at dan malam Sabtu). Setelah itu sesepuh dan

jurukunci keramat ganceng memohon agar warga dan kelurahan Pondok

Ranggon diberi keselamatan dan keberkahan. Setelah magrib diadakan

acara mauled Nabi dan santunan anak yatim yang diikuti oleh semua

warga. Setelah itu sambutan ketua adat dan pejabat-pejabat kelurahan

dan disertai ceramah dari kiyayi dan ditutup dengan doa. Setelah itu

acara kumpul-kumpul dan silatuhrahmi antar sasama warga sampai pagi.

Lalu paginya dilanjutkan dengan acara pengajian ibu-ibu. Barulah setelah

salat Jum’at diadakan acara adat yaitu arak-arakan kepala kambing dan

hidangan (ancak). Berbentuk segi empat yang berisi berbagai sesajian

makanan yang diletakan di perempatan jalan. Kemudian dilanjutkan

dengan penanaman kepala kambing. Setelah selesai diadakan makan

bersama yang dihadiri panitia. Acara selanjutnya adalah panjatpinang

sampai menjelang magrib. Abis itu malemnya masih ada acara. Nah

acara malam ini lah acara pestanya. Diacara pesta ini disuguhin berbagai

hiburan rakyat. Diantaranya wayang golek, topeng betawi, jaipongan dan

gambang keromong.

T Ritual Ritual adat apa saja yang ada dalam Pesta Ganceng dan apa maknanya?

J kalau ritualnya itu pertama, ada ritual meminta izin kepada leluhur dan

nenek moyang yang dilakukan disuatu ruangan khusus nah itu hanya

Page 117: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxii

orang-orang tertentu saja yang boleh tahu. Tujuannya untuk meminta izin

kepada leluhur dan Allah SWT bahwa pada hari tersebut akan diadakan

Hajat Bumi. Kemudian ada peletakan ancak di perempatan atau ditempat-

tempat khusus. Makna dari ancak ini sendiri adalah pertama bahwa

manusia dianjurkan untuk saling berbagi dan sedekah di hari-hari tertentu

seperti ikut qurban dan zakat. Kedua, karna ancak berbentuk kubus yang

keempat sisinya sama memiliki makna bahwa manusia harus memiliki

sifat adil kepada sesame manusia. Ritual selanjutnya adalah penanaman

kepala kambing. Penanaman kepala kambing ini memiliki makna untuk

memendam dan mebuang sifat binatang yang ada dalam diri manusia.

Lalu jika ditanya kenapa harus kepala kambing itu karena merujuk

kepada kisah nabi Ismail yang akan disembelih dan kemudian oleh Allah

digantikan oleh kambing.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Makna Pesta Ganceng itu memohon pada Allah melalui pesta adat karena

tahun ini telah diberikan keselamatan dan dimohonkan tahun depan tidak

diberikan musibah. Selain itu makna lainya juga dimaksudkan agar

masyarakat bersilaturahim, dan gotongroyong.

T Apa kontribusi masyarakat dalam pelaksanaan Pesta Ganceng

J Kalo warga asli Pondok Ranggon itu wajib sedekahin duit atau makanan

yang dia punya untuk pesta, namun kalau warga pendatang tidak

diwajibkan namun biasanya mereka sering ngasih secara sukarela.

Bisanya masyarakat itu berkontribusi untuk menyumbangkan sebagian

Page 118: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxiii

rezekinya untuk pelaksanaan pesta ini. Ada juga yang sampai nyumbang

puluhan juta Cuma buat hajat bumi.

T Menurut anda bagaimana masyarakat sekitar memaknai Pesta Ganceng?

J kalo menurut saya masyarakat memaknai Pesta Ganceng ini sebagai

ajang silaturahmi dan acara hiburan sendiri. Karena seperti yang saya

bilang tadi setelah acara adat selesai malamnya diadakan pesta rakyat itu.

T Apa yang terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak didakan?

J Kalau untuk tidak diadakan itu dari dulu tidak pernah terjadi karena hajat

bumi ini udah menjadi acara yang sacral buat masyarakat Pondok

Ranggon jadi saya kira setiap tahun dari dulu pasti diadain.

T Menurut bapak kenapa pesta ganceng harus terus diadain?

J Kalau menurut saya pesta ganceng harus terus diadakan itu karena

pertama sebagai ajang silaturahmi antar warga, kedua supaya anak cucu

kita nanti tetap tau budaya dan tradisi leluhur dulu itu seperti apa.intinya

sih dari pesta ganceng ini harus terus diadain supaya antar sesame warga

Pondok Ranggon dapat menjaga silaturahminya dengan baik dan dapat

melestarikan budaya leluhur.

Page 119: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxiv

Informan 2

Nama : Wiin Asan (Ketua Rw 005)

Usia : 71 Tahun

Waktu : Kamis, 16 Juni 2016

T Bagaimana awal diadakannya tradisi Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Awal cerita atau sejarahnya Hajat Bumi itu tidak ada yang tahu siapa

yang pertamakali ngadain. Yang saya tahu dari turun temurun dari

kakek saya masih hidup sudah ada Pesta Ganceng. Yang saya tahu dari

orangtua dulu Pesta Ganceng itu tujuannya untuk menyelamatkan

kampong. Jadi kalau dulu kan orang-orang sini kebanyakan petani jadi

hajat bumi itu tujuannya untuk nyelametin hasil sawah dan kebun

(panen) yang diberikan Allah. Selain itu Pesta Ganceng juga tujuannya

untuk ajang saling ketemu antara orang-orang Pondok Ranggon.

T Yang Bapak tahu Ganceng sendiri itu siapa?

J Ganceng itu nama orang. Jadi bapak Ganceng itu sebenernya istilah

orang jaman dahulu itu dia adalah kuncen (penjaga) yang megang

kunci keramat. Jadi itu terkenalnya namanya keramat Ganceng.

Sebenernya orang-orang sekarang itu salah nyebutnya bukan Hajat

Bumi Pesta Ganceng karena Ganceng itu sendiri nama orang. Jadi

kalo mau nyebut harusnya Pesta Hajat Bumi

Page 120: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxv

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Kalo untuk diadainnya itu dipertengahan bulan haji sekitar tanggal 20-

an tapi harus dihari jum’at.

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung?

J Kalo ritualnya sendiri itu dimulai dari malam Jum’at. Pertama itu ada

sedekahan dan acara sakral jadi dalam acara sacral ini jurukunci

keramat ganceng memohon agar warga dan kelurahan Pondok

Ranggon diberi keselamatan. Setelah itu ada ceramah oleh ustad

terkenal dan maulid Nabi yang diikuti oleh semua warga dan terakhir

doa. Lalu paginya ada acara pengajian ibu-ibu. Barulah setelah salat

Jum’at diadakan acara adat yaitu arak-arakan kepala kambing dan

hidangan (ancak). Kemudian dilanjutkan dengan penanaman kepala

kambing. Acara selanjutnya adalah panjatpinang sampai menjelang

magrib. Abis itu malemnya masih ada acara. Nah acara malam ini lah

acara pestanya. Diacara pesta ini disuguhin berbagai hiburan rakyat.

Diantaranya wayang golek, topeng betawi, jaipongan dan gambang

keromong.

T Ritual-ritual apa saja yang ada dalam Pesta Ganceng dan apa

maknanya?

J Kalo ritualnya itu seperti tadi yang saya bilang. Dimulai dari malam

Jum’at yang ada pengajian dan santunan anak yatim. Tapi kalo untuk

ritual adatnya itu Cuma satu ya nanem kepala kambing itu. Nanem

kepala kambing itu maksudnya untuk ngebuang sifat jahat dan sifat

Page 121: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxvi

binatang yang ada dalam manusia dan juga dimaksudkan untuk supaya

kampung Pondok Ranggon itu dihidarin dari musibah. Nah terus

paling ada peletakan ancak. Ancak itu wadah bersegi empat yang

isinya berbagai macam makanan dan kueh-kuehan yang di letakan di

setiap perempatan kampung. Nah untuk ancak ini maknanya adalah

sebagai symbol bahwa kita sebagai manusia harus saling berbagi dan

adil sesama manusia.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Kalo menurut saya makna Hajat Bumi itu sendiri adalah bentuk rasa syukur

atas hasil bumi yang udah diberikan Allah. Tapi kalo sekarang hajat

bumi itu tujuannya untk melestarikan budaya dan sebagai ajang

kumpul-kumpul masyarakat sepondok ranggon.

T Apa Kontribusi masyarakat dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Biasanya kalo warga saya setiap Rt selalu nyediain makanan biasanya

tumpengan, ada yang bawa buah-buahan selain itu juga ada yang

ngasih bantuan dana seiklasnya yang dikumpulin untuk acara pesta

dikeramat Ampel.

T Menurut anda bagaimana masyarakat dilingkungan anda memaknai

Pesta Ganceng?

J Kalo menurut saya masyarakat memaknainya itu sebagai ajang kumpul-

kumpul antar sesame warga. Soalnya biasanya warga itu klo ada Pesta

Ganceng selalu ngeluangin waktu buat dateng, sampai-sampai yang

tinggal diluar kota kadangan sering pulang ke Pondok Ranggon untuk

Page 122: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxvii

ikut acara itu.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Kalau apa yang akan terjadi saya tidak tahu. Tapi yang saya tahu dari

orang-orang dulu jika Pesta Ganceng tidak diadakan orang-orang dulu

percaya katanya akan ada musibah yang akan menimpah kampung.

Makannya Hajat Bumi itu selalu diadakan. Jadi tidak mungkin klo

pesta ganceng tidak diadain.

T Menurut bapak mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Menurut saya pesta ganceng harus terus diadakan itu supaya untuk

melestarikan budaya leluhur supaya nanti anak cucu kita tau gimana

tradisi nenek moyangnya dulu. Selain itu juga supaya menjaga

kekompakan warga dan supaya silaturahmi terus terjaga.

Page 123: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxviii

Informan 3

Nama : Rifky Tiyas (Salahsatu Panitia Hajat Bumi)

Usia : 21 Tahun

Waktu : Kamis, 16 Juni 2016

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta Ganceng itu acara adat tahunan yang hanya ada di Pondok Ranggon.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Hajat Bumi itu diadain Setiap bulan haji biasanya pertengahan bulan

haji.

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung?

J Kalo ritualnya itu dimulai dari malem Jum’at. Itu ada pengajian sama

maulit Nabi terus juga ada doa bersama. Nah waktu malem jum’at ini

biasanya orang tua disini ada ada yang berdoa di keramat. Nah kalo

kita yang muda-muda bisanya enggak ikut-ikutan. Terus paginya ada

acara pengajian ibu-ibu, baru abis solat jum’at mulai dah tuh acara

arak-arakan kepala kambing sama ancak keliling kampung. Kalo

ancak ditaro di perempatan jalan sama kalo di keramat ampel itu

dibawah pohon bambu. Terus kepala kambingnya dikubur ditiga titik,

petama keramat ganceng, pertigaan herang, sama keramat ampel. Nah

abis itu selesai panitia sama warga makan-makan bareng dikeramat

Page 124: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxix

ampel. Sorenya ada panjat pinang, abis itu malemnya pesta. Pesta itu

ada macem-macem hiburan kaya topeng betawi, gambang keromong,

terus wayang golek.

T Ritual-ritual apa saja yang ada dalam Hajat Bumi Pesta Ganceng dan

apa maknanya yang adan ketahui?

J Kalo Ritual-ritualnya palingan cuma doa di keramat yang dilakukan oleh

orang-orang tua sama nanem kepala kambing doing palingan. Kalo

untuk doa dikeramat itu tujuannya bukan yang aneh-aneh. Maknanya

itu ucapan syukur kepada Allah karena Pondok Ranggon udah dikasih

keselamatan ditahun ini jadi jangan salah paham itu disitu. Terus

nanem pala kambing itu yang saya tahu cuma simbolik aja jadi nanem

kepala kambing itu maknannya membuang sifat binatang yang ada

dalam diri manusia khususnya masyarakat Pondok Ranggon. Sifat

binatang itu kaya tamak, liar (arogan), terus serakah.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J yaa kalo ditanya makna Pesta Ganceng sih kalo buat saya Cuma jadi

ajang kumpul-kumpul laah sesama warga kaya lebaran gitu sama

untuk ngelestariin budaya aja.

T Apa Kontribusi pemuda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Biasanya kontribusi pemuda itu klo pemuda asli Pondok Ranggon itu

biasanya harus jadi panitia yaa paling tidak ikut bantu-bantu nyiapin

acara laah kaya bersih-bersih keramat, ikut ngebuat janur, terus

ngebuat dondang (tempat meletakan kepala kambing waktu diarak),

Page 125: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxx

terus ikutan menyambut arak-arakan dan ikut mengamankan jalannya

ritual.

T Menurut anda bagaimana pemuda Pondok Ranggon memaknai Pesta

Ganceng?

J Kalo untuk pemuda sih Pesta Ganceng itu maknanya selain budaya

dan warisan leluhur pesta ganceng itu sebagai ajang kumpul-kumpul

pemuda sepondok ranggon dan yang tujuan pesta ganceng itu bagi

pemuda adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas. Karena kalo ada

acara Hajat Bumi biasanya pemuda-pemuda dari Rw 01-05 pasti

ngumpul tuh buat ikut serta, kaya bersih-bersih keramat, bikin janur,

sama ngawal arak-arakan.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Klo apa yang akan terjadi sih saya tidak tahu karena belom pernah sih

Pesta Ganceng itu tidak diadain. Cuman kalo kata orang dulu klo gak

diadain katanya nanti ada bencana.

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Menurut saya Pesta Ganceng harus terus diadakan itu karena karena

adanya pesta ganceng itu kita para pemuda bisa saling kompak untuk

mensukseskan acara pesta ganceng, kedua untuk semakin mempererat

rasa solidaritas pemuda sepondok ranggon, supaya Pondok Ranggon

semakin dikenal, dan yang paling penting sih untuk terus melestarikan

adat dan tradisi.

Page 126: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxi

Informan 4

Nama : Nadilah (warga Pondok Ranggon)

Usia : 21 Tahun

Waktu : Kamis, 03 Agustus 2016

T Sudah berapa lama anda tinggal di Pondok Ranggon?

J saya tinggal di Pondok Rangon kurang lebih sudah empat tahun

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Saya bukan warga asli sini, saya pindahan dari Bogor

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta kurang lebihnya saya tahu. Jadi dari dulu pesta ganceng sudah di adain.

Pesta Ganceng itu sukuran hasil bumi jadi barang-barang yang dijual

dalam pesta ganceng itu berupa hasil bumi seperti jagung, beras dan

lain-lain. Mitosnya kalo hajatbumi gak di adakan itu akan ada

bencana.

T Apakah anda tahu siapa yang pertamakali mengadakan pesta

Ganceng?

J Kalo yang pertama kali ngadain pesta Ganceng itu sendiri saya tidak

tahu. Yang saya tahu Ganceng itu sendiri adalah nama orang jaman

dulu. Yaaa kalau kata orang sini mah dia itu sesepuh.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

Page 127: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxii

J Satu minggu setelah lebaran haji

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung dan apa maknanya yang

anda ketahui?

J Ritualnya itu dimulai dari potong kambing terus kepalanya diarak-arak

keliling gitu. Lalu disetiap tikungan itu selalu di letakan sesajen gitu

terus kepala kambingnya di kubur itu katanya untuk buang sial dan

supaya tidak ada kendala atau musibah seperti itu. Terus malemya ada

seperti ada acara kesenian Betawi seperti golek, wayang orang. Itu

katanya kalau acara itu tidak diadakan akan ada bencana seperti hujan

gitu.

T Apa tujuan Hajat Bumi Pesta Ganceng yang anda ketahui?

J Kalo Yaaa yang saya ketahui siih hanya sukuran hasil bumi aja. Terus kalau

tidak dilakukan katanya akan ada bencana. Kalau kata orang sini

untuk buang sial.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Yang pertama itu seru-seruan aja. Maksudnya buat hiburan aja. Terus

buat ajang ngumpul-ngumpul juga seperti silahturahmi aja gitu karena

semua orang di pondok ranggon itu rata-rata selalu dateng pas ada

acara itu bahkan banyak orang yang dateng dari luar Pondok Ranggon

juga. Dan yang pasti melestarikan budaya aja gitu.

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Kalau saya siih ikut partisipasi aja ngeramein pas ada acara itu. Terus

kan sebelum diadakan pesta Ganceng diadain sumbangan dulu per RT

Page 128: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxiii

secara sukarela tapi kalau gak ngasi juga gak masalah

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Yaaaa itu, orang sini percayanya akan ada bencana seperti banjir, atau

akan banyak yang meninggal gitu. Jadi pesta ganceng itu harus terus

diadain.

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Pertama tujuannya pasti untuk melestarikan budaya supaya anak-anak

jaman sekarang kenal sama budaya tradisional.

Page 129: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxiv

Informan 5

Nama : Ibu Ina (warga Pondok Ranggon)

Usia : 48 Tahun

Waktu : Kamis, 03 Agustus 2016

T Sudah berapa lama anda tinggal di Pondok Ranggon?

J Saya tinggal di Pondok Ranggon udah 20 tahun lebih

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Bukan saya warga pendatang,asli Tanah tinggi senen.

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta yang saya ketahui dari pesta Ganceng itu syukuran hasil bumi kalo

orang sini bilangnya sukuran bumi. Jadi kalau dulu itu yang dipestain

dan dijual pada saat hajat bumi itu hasil bumi orang Pondok Ranggon

aja. Terus sebenernya Ganceng itu nama orang, bukan nama acara.

Acara adatnya sendiri itu namanya Hajat Bumi.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Seminggu setelah lebaran haji diutamakannya malem Jum’at

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung?

J Prosesnya itu pertama dimulai pada malam Jum’at itu ada pengajian

dan doa bersama, terus pas hari jum’atnya itu setelah solat jum’at ada

arak-arakan kepala sapi, atau kerbau yang dihias dan diarak keliling

Page 130: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxv

diiringi music tanjidor tanjidor terus kepala sapi itu diubur.

T Ritual-ritual apa saja yang ada dalam Hajat Bumi Pesta Ganceng dan

apa maknanya yang adan ketahui?

J Kalo yang saya tahu ritual yang sakralnya itu hanya ngubur kepala sapi saja

dan paling hanya doa di keramat Ganceng saja. Itu pun yang

melakukan doa hanya sesepuh adat situ saja. Terus kalau maknanya

mah kalo kata orang sini Cuma buat syukuran aja sama minta

keselamatan.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Yaaa kala buat kita siih karena warga pendatang mah gak ada artinya

Cuma tradisi tahunan aja, paling buat acara kumpul-kumpul aja. Terus

kan kalo pas acara Pesta kan banyak orang-orang yang dagang juga

tuh kit amah seneng aja gitu beli-beliin dagangan mereka soalnya kan

enak macem-macem barang juga ada disitu. Tapi kalo buat orang sini

yang udah percaya banget mah kalo mereka dh dateng ke acara pesta

itu wajib ngeluari duit bangsa seribu dua ribu gitu. Katanya sih buat

sedekah biar makin banyak rejekinya.

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Kalau buat kita warga Pondok Ranggon setiap mau ada acara Pesta

Ganceng itu dimintain iyuran seiklasnya buat ngadain acara itu. Terus

kalo yang bisa masak yaa ikut masak-masak buat makan-makan

bareng.

T Menurut anda bagaimana warga sekitar Pondok Ranggon memaknai

Page 131: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxvi

Pesta Ganceng?

J Menurut saya ada dua hal. Ada yang positif ada yang negative kalo

buat kita yang positif siih buat acara seru-seruan aja buat rame-

ramean. Kalo yang negative mah ada yang nganggepnya itu musrik

yang pake acara semedi-semedi di keramat.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Waah gak tau tuh. Selama saya tinggal disini Pesta Ganceng itu Pasti

diadain.

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Yaaa kan Pesta Ganceng udah jadi tradisi jadi gabisa diilangin dong

Page 132: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxvii

Informan 6

Nama : Ibu Aci (warga Pondok Ranggon)

Usia : 65 Tahun

Waktu : 11 Agustus 2016

T Sudah berapa lama anda tinggal di Pondok Ranggon?

J Saya dari kecil sudah tinggal disini ikut orangtua saya dari dulu.

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Yaaa kalo di bilang warga asli yaaa saya orang asli sini cuman lahir

kan di daerah Keranggan dulu masih satu wilayah sama Pondok

Ranggon.

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta Pesta Ganceng itu tradisi dari jaman dulu emang selalu di rayain setiap

bulan haji.

T Apakah anda tahu siapa yang pertamakali mengadakan pesta

Ganceng?

J Kalo yang ngadain mah itu yang punya Ganceng. Klo orang sini

bilang oyot Ganceng dia yang punya keramatnya.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Setiap abis lebaran haji.

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung dan apa maknanya yang

Page 133: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxviii

anda ketahui?

J Pertama itu ngarak, terus babarit. Babarit itu ngumpulin makanan kaya

ketupat sama kueh-kuehan terus di taro di pinggir-pinggir jalan. Terus

nanem kepala kambing. Yaa sedekahan laah gitu supaya minta

selamat. Tapi sebelomnya mah ada ngaji dulu.

T Apa tujuan Hajat Bumi Pesta Ganceng yang anda ketahui?

J Kalo kita mah gatau deeh. Emang dari dulu udah tradisinya begitu. Kalo kita

mah ikut aja. Palingan sama nonton doing terus beli-beli jajanan kan

kalo pesta ganceng banyak orang yang jualan macem-macem disitu.

Tapi kalau orang yang beber-bener percaya yaaa, mereka tuh wajib

ngeluarin uang untuk belanja waktu dateng kepesta. Malah katanya

ada orang yang udah setahun nabung cuma buat acara itu doangan.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Yaa seneng laah namanya acara tiap tahun apalagi kan kita orang asli

sisni yaa kaya lebaran aja kita kumpul.

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Kalo say amah ikut-ikut ramein aja. Paling klo di tunjuk untuk masak-

masak sama Rt yaaa saya ikut.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Belom pernah gak dadain dari jaman saya kecil. Tiap tahun pasti ada.

Terus itu mah turun menurun dari oyot Ganceng ke anaknya terus ke

cucungnya.

Page 134: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xxxix

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Itu mah gatau udah emang harus begitu dari sananya jadi selama orang

Pondok Ranggon masih pada idup yaa terus mungkin diadain.

Page 135: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xl

Informan 7

Nama : Nurlela Wati

Usia : 45 Tahun

Waktu : 11 Agustus 2016

T Sudah berapa lama anda tinggal di Pondok Ranggon?

J Saya dari abis nikah langsung pindah kesini.

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Saya bukan orang sini. Kalo saya orang Pondok gede.

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta Pesta Ganceng itu tradisi orang sini (orang Pondok Ranggon)

sukurangitu nanem kepala kambing.

T Apakah anda tahu siapa yang pertamakali mengadakan pesta

Ganceng?

J Kalo yang pertamakali ngadain saya gatau.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Abis lebarah haji biasanya.

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung dan apa maknanya yang

anda ketahui?

J Ritualnya itu pertama ngaji tuh sebelom ngarak terus abis solat jumat

baru ngarak sama nanem kepala kambing. Klo maknannya saya sendiri

Page 136: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xli

kurang tau katanya sih buat minta berkah. Tapi kalo orang asli sini

suka naro-naro kaya makanan terus dihias-hias gitu di keramatnya ada

yang bilang biar lancer terus rejekinya.

T Apa tujuan Hajat Bumi Pesta Ganceng yang anda ketahui?

J Kalo kata orang-orang asli sini yang percaya banget. Tujuannya itu

buat minta selamat sama minta terus dilancarin rejekinya. Jadi orang-

orang sini kalo ada pesta pasti suka ngasih gede-gedean yang percaya

banget. Malah ada orang yang semaleman zikiran di keramat Ganceng

situ.

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Kalo buat orang sini udah percaya klo setiap pesta harus dateng. Jadi

kalo gak kesana itu takut kenapa-kenapa jadi yang kerja juga pada

libur. Soalnya pernah ada kejadian pas ada pesta dia gak dateng lebih

milih kerja terus sorenya dia jatoh terus meninggal. Yaaa mungkin itu

kebetulan aja jadi orang-orang percayanya gitu. Jadi orang sekarang

punya duit gak punya duit daeng aja kesitu.

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Kalo saya gak tau soalnya saya kan bukan orang asli sini jadi paling

Cuma ngasih iyuran aja ke RT buat pesta. Yaa paling dateng aja. Tapi

kalo orang asli sini suka bawa-bawa kaya parsel buah-buahan gitu

buat di taro di keramatnya.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

Page 137: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xlii

J Gatau deh belom pernah soalnya.

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Yaa kalo untuk gituan mah saya gak tau. Yang saya tau mah pesta

ganceng setiap tahun pasti diadain.

Page 138: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xliii

Informan 8

Nama : Bapak Idris

Usia : 52 tahun

Waktu : 11 Agustus 2016

T Sudah berapa lama anda tinggal di Pondok Ranggon?

J saya dari lahir udah disini mas.

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Iyaa saya orang asli sini. Oyot saya juga orang asli sisni.

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta Pesta Ganceng itu sebenernya namanya Hajat Bumi. Jadi dulu ada

orang asli sini namanya Bapak Ganceng dia itu orang yang jagain

keramat yang deket kelurahan itu. Terus karena Hajat bumi itu

dimulainya dari keramat sana jadi orang-orang taunya itu Pesta

Ganceng.

T Apakah anda tahu siapa yang pertamakali mengadakan pesta

Ganceng?

J Waduh kalo itu mah saya gatau. Soalnya orangtua sini juga pada gak

ngasih tau. Tapi yang saya tau dari bapak saya dulu orang yang

pertama kali ngadain itu orang yang ada di dalem kuburan yang ada di

keramat itu. Kan di keramat Ganceng ada rumah tuh naah di dalem

Page 139: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xliv

rumah itu ada makam katanya sih orang yang didalem kubur itu yang

pertamakali ngadain.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Biasanya seminggu abis lebaran haji. Tapi tanggalnya gak pasti.

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung dan apa maknanya yang

anda ketahui?

J Kalo ritualnya itu pertama kita ngaji dulu tuh pas malem jumatnya

kalo buat yang percaya siih zikiran dikeramat sampe pagi. Abis itu

aginya ngaji lagi tuh sebelom ngarak. Abis solat jumatnya baru ngarak

sama nanem pala kambing tapi sebelom nenem harus naro ancak dulu

tuh di perempatan. Terus kalo udah selesai baru pestanya acara rakyat

jaipongan sama topeng biasanya sama makan-makan biasanya buat

yang mau ikut aja. Kalo maknanya mah macem-macem soalnya kan

setiap proses itu ada artinya gak sembarangan. Ada yang bilang buat

minta selamet ada yang bilang buat buang sial terus ada lagi yang

bilang buat minta berkah.

T Apa tujuan Hajat Bumi Pesta Ganceng yang anda ketahui?

J Kalo yang saya tahu dari orang tua dulu, Hajat bumi itu sukuran

(sedekah) jadi setiap abis panen selalu sebagian disedekahin tujuannya

biar tahun depan dapet lebih banyak lagi. Tapi kalo sekarang mah

orang dateng ke pesta udah dari mana-mana ada yang niatnya jualan

doang. Tapi biasanya yang jualan itu orang dari luar, orang kita mah

pada gak mau jualan paling beli-beli doing mampir.

Page 140: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xlv

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Kalo buat saya mah cuma buat ngumpul doang soalnya kan kalo pesta

biasanya pada dateng. Anak saya yang tinggal di kalideres aja dateng

jadi yaa seneng aja gitu kaya lebaran.

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Kalo saya suka ikut ngarak sama ngumpul-ngumpul aja paling sama

bapak-bapak yang laen kalo lagi pesta.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Kalo gak diadain kayanya gak mungkin. Soalnya emang udah turun

temurun kaya gitu soalnya. Yaa mungkin aja ada apa-apa entar klo gak

diadain. Soalnya orang yang tinggalnya jauh aja dateng jadi gak

mungkin kayanya klo pesta gak diadain.

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Yaaa biar cucu-cucu kita tau entar gimana tradsi moyangnya dulu.

Terus biar pada ngumpul aja gitu kan enak klo ada pesta, jadi rame.

Page 141: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xlvi

Informan 9

Nama : Jinten

Usia : 50 tahun

Waktu : 23 September 2016

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Iya saya asli sini.

T Sejek kapan anda berjualan di saat hajat bumi?

J Hampir setiap kali ada hajat bumi

T Apa yang biasa anda jual saat momen hajat bumi?

J Klo saya biasanya jualan kueh-kuehan a, kaya ini niih cucur, lepet,

sama kueh cerocot paling.

T Mengapa anda memilih berjualan pada saat Pesta Ganceng (apa

alasannya)

J Yaaa buat tambah-tambah uang belaja aja a, soalnya kan rame banget

klo pas ada Pesta. Lagian saya juga jualan Cuma setahun sekali a.

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Pesta Pesta Ganceng itu hajat bumi a klo kata oyot saya dulu kaya sukuran

hasil bumi hasil-hasil panen kita kita sedekahin.

T Apakah anda tahu siapa yang pertamakali mengadakan pesta

Ganceng?

Page 142: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xlvii

J Gatau sih a dari dulu udah ada.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Abis lebaran haji

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung dan apa maknanya yang

anda ketahui?

J Kalo ritualnya itu ngaji kaya semalem, maulid nabi sama nanem

kepala sapi.

T Apa tujuan Hajat Bumi Pesta Ganceng yang anda ketahui?

J Yaa itu a sedekahan hasil bumi klo kata orang dulu biar dapet berkah

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Seneng a klo ada hajat bumi ini kan kita jadi bisa jualan a, jadi ada

penghasilan lebih

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Paling suka ikut nyumbang makanan aja a.

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Gak tau deh pasti diadain sih.

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Klo menurut saya mah biar terus lestari aja tradisi-tradisi itu. Soalnya

kan anak-anak kecil sekarang udah jarang tau ada tradisi-tradisi

gituan. Taunya maen hp aja.

Page 143: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xlviii

Informan 10

Nama : Agus

Usia : 29 tahun

Waktu : 23 September 2016

T Apakah anada warga asli Pondok Ranggon atau bukan?

J Saya mah orang celilitan

T Sejek kapan anda berjualan di saat hajat bumi?

J Baru tahun ini sama tahun kemaren

T Apa yang biasa anda jual saat momen hajat bumi?

J Yaa gini aja bang baju-baju sama daleman

T Mengapa anda memilih berjualan pada saat Pesta Ganceng (apa

alasannya)

J Hasilnya lumayan bang, klo pas ada acara ini saya bisa dapet lebih

banyak daripada saya gelar-gelar dagangan di pasar malem biasa.

Terus pasti ada aja yang beli. Rame laah pokonnya biarpun sewa

tempatnya agak mahal.

T Apa yang anda ketahui tentang Hajat Bumi Pesta Ganceng?

J Hahaha gak tau deh saya mah. Kita mah Cuma jualan aja taunya

T Apakah anda tahu siapa yang pertamakali mengadakan pesta

Ganceng?

Page 144: MOTIF TINDAKAN SOSIAL DALAM TRADISI HAJAT BUMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40936/1/ADITYA... · keberagaman tersebut maka Indonesia juga memiliki berbagai

xlix

J Yaa gak tau lah, pesta ganceng aja gatau apalagi siapa yang

pertamakali ngadain.

T Kapan Pesta Ganceng itu diadakan?

J Kurang tau juga sih biasanya sebelom apa sesudah lebaran haji gitu

T Seperti apa prosesi ritual adat itu berlangsung dan apa maknanya yang

anda ketahui?

J Kurang tau juga sih. Katanya nanem kepala kambing gitu sama naro-

naro sesajen di pinggir jalan. Nooh kaya yang di pertigaan samping

kelurahan

T Apa tujuan Hajat Bumi Pesta Ganceng yang anda ketahui?

J Gatau juga sih. Biar rame-rame aja kali

T Apa makna Hajat Bumi Pesta Ganceng menurut anda?

J Kalo saya mah bang namanya pedagang pasti seneng lah klo ada

acara-acara gini. Soalnya dagangan kita pasti laku. Kalo bisa mah

setahun diadain tiga kali aja. Biasa gak tuh bang lu usulin. Lu kan

mahasiswa

T Apa Kontribusi anda dalam pelaksanaan Pesta Ganceng?

J Saya mah Cuma dagang aja

T Apa yang akan terjadi bila Pesta Ganceng sekali waktu tidak

diadakan?

J Gak tau

T Menurut anda mengapa Pesta Ganceng harus terus diadakan?

J Biar rame aja laah, biar kita bisa jualan terus.