MONOLOG SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 PADANG SKRIPSI...
Transcript of MONOLOG SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 PADANG SKRIPSI...
MONOLOG SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 PADANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
NOVITA VITRINPM 13080194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIASEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
PGRI SUMATERA BARATPADANG
2018
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Novita Vitri
NPM : 13080194
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan belum
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan Tinggi manapun.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya ataupun pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis di dalam naskah ini disebut dalam daftar
kepustakaan. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya
bersedia gelar kesarjanaan saya dicabut.
Padang, Februari 2018
Yang Menyatakan,
Novita Vitri
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Novita Vitri
NPM : 13080194
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan belum
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan Tinggi manapun.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya ataupun pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis di dalam naskah ini disebut dalam daftar
kepustakaan. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya
bersedia gelar kesarjanaan saya dicabut.
Padang, Februari 2018
Yang Menyatakan,
Novita Vitri
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Novita Vitri
NPM : 13080194
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan belum
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan Tinggi manapun.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya ataupun pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis di dalam naskah ini disebut dalam daftar
kepustakaan. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya
bersedia gelar kesarjanaan saya dicabut.
Padang, Februari 2018
Yang Menyatakan,
Novita Vitri
i
ABSTRAK
Novita Vitri, S.Pd (NPM 13080194), Pengaruh Penerapan Model DiscoveryLearning terhadap Kemampuan MengonversiTeks Biografi Menjadi TeksMonolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang. Skripsi. Program StudiPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat,Padang, 2017.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut ini. Pertama,siswa belum sepenuhnya terampil dalam mengonversi teks biografi, karena siswakesulitan dalam menuangkan ide dan gagasanya untuk mengonversi. Kedua, siswatidak memahami cara mengonversi suatu teks. Penelitian ini bertujuan sebagaiberikut:Pertama, mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 6Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks monolog tanpamenggunakan model Discovery Learning. Kedua, mendeskripsikan kemampuansiswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi menjaditeks monolog dengan menggunakan model Discovery Learning. Ketiga,menganalisis pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadapkemampuan siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teksbiografi menjadi teks monolog.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimenrancangan One Grup Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang yang terdaftar tahun ajaran2016/2017 sebanyak 286 orang. Teknik penarikan sampel pada penelitian iniadalah simple random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelasX Tata Busana Butik 3 yang berjumlah 21 orang.Variabel penelitian ini adalahmodel Discovery Learning sebagai variabel bebas dan kemampuanmengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebagai variabel terikat. Datadalam penelitian ini adalah skor hasil kerja siswa kelas X SMK Negeri 6Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum dansesudah menerapkan model Discovery Learning
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama,kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas XSMK Negeri6Padang sebelum menerapkan model Discovery Learningialah60,84 dengan kualifikasi Cukup pada rentangan 56-65%. Kedua, kemampuanmengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan modelDiscovery Learning ialah 75,67 dengan kualifikasi Lebih dari Cukup denganrentangan 76-85%. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan PenerapanModel Discovery Learning dalam pembelajaran mengonversi teks biografimenjadi teks monolog dengan thitung (10,58) > ttabel (1,72). Dengan kata lain,H1 diterima karena thitung> ttabel pada derajat kebebasan (dk)=n-1 pada tarafsignifikasi 95%.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt., karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Penggaruh Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap
Keterampilan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog Siswa Kelas X
SMK Negeri 6 Padang” telah dapat diselesaikan.
Dalam penulisan proposal ini, penulis banyak mendapat bimbingan,
arahan, masukan, dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan proposal
ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Trisna Helda, M.Pd., sebagai pembimbing I dan sekaligus sebagai penasehat
akademik yang telah membimbing dan memberikan nasehat sejak awal
perkuliahan.
2. Ricci Gemarni Tatalia, M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta motivasi kepada
penulis dalam menyusun proposal ini.
3. Dra. Indriani Nisja, M.Pd dan Samsiarni, S.S.,M.Pd., sebagai ketua dan
sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah membekali penulis dengan berbagai
ilmu pendidikan.
iii
5. Kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 6 Padang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
6. Kedua orangtua yang telah memberikan semangat, motivasi, dan doa kepada
penulis.
7. Rekan-rekan mahasiswa yang ikut memotivasi penulis dalam penyelesaian
proposal ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat.
Padang, Juni 2017
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKi .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................4
C. Batasan Masalah ...................................................................................4
D. Rumusan Masalah ................................................................................4
E. Tujuan Penelitian..................................................................................5
F. Manfaat Penelitian................................................................................5
G. Defenisi Operasional ............................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teorii.........................................................................................7
1. Hakikat Mengonversi ....................................................................7
a. Pengertian Menulis.................................................................7
b. Pengertian Mengonversi.........................................................8
c. Langkah-langkah Mengonversi Teks Biografi Menjadi
Teks Monolog ........................................................................9
2. Hakikat Teks Biografi ...................................................................9
a. Pengertian Teks Biografi........................................................9
b. Struktur Teks Biografi............................................................12
c. Ciri-ciri Teks Biografi ...........................................................14
d. Unsur-unsur Teks Biografi ....................................................15
e. Indikator Penilaian Keterampilan Mengonversi Teks
Biografi Menjadi Teks Monolog............................................16
v
3. Hakikat Teks Monolog ....................................................................17
4. Hakikat model Discovery Learning.................................................18
a. Pengertian Model Discovery Learning .....................................18
b. Prosedur Model Discovery Learning .......................................21
c. Penerapan Model Discovery Learning .....................................24
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................25
C. Kerangka Koseptual .............................................................................26
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Jenis dan Metode Penelitian ................................................................29
B. Populasi dan Sampel ............................................................................30
C. Variabel dan Data ...............................................................................31
D. Instrumen Penelitian ............................................................................32
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................34
F. Uji Persyaratan Analisis .......................................................................35
G. Teknik Analisis Data ...........................................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ......................................................................................39
1. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Sebelum Menerapkan Model Discovery
Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang...................... ....39
2. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning
Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang ..................................... .....42
B. Analisis Data ........................................................................................45
1. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Sebelum Menerapkan Model Discovery
Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang...................... .....45
2. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning
Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang ..................................... .....59
vi
3. Uji Prasyaratan Analisis ........................................................... .....73
4. Uji Hipotesis............................................................................. .....75
C. Pembahasan........................................................................................ .....76
1. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Sebelum Menerapkan Model Discovery
Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang...................... .....77
2. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning
Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang ..................................... .....90
3. Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning Terhadap
Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang...................... .....103
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................106
B. Saran .......................................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................107
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1. Rancangan Penelitian ..................................................................................30
2. Populasi ......................................................................................................31
3. Deskriptor Indikator Penilaian Keterampilan Mengonversi Teks Biografi
Menjadi Teks Monolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang …………33
4. Penentuan Patokan dengan Presentase Skala 10.........................................38
5. Skor MengonversiTeks Biografi Menjadi Teks Monolog sebelum Menerapkan
Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang .................40
6. Skor Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog sesudah Menerapkan
Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang .................43
7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X
SMK Negeri 6 Padang ..................................................................................47
8. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang..........................................................................................................48
9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X
SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 1Orientasi .......................................50
10. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padanguntuk Indikator 1 Orientasi ............................................................ ..51
11. Distribusi Frekuensi Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padanguntuk Indikator 2Peristiwa atau Kejadian yang Dialami Tokoh......53
12. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Indikator 2Peristiwa atau Kejadian yang Dialami Tokoh.....54
viii
13. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X
SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 3 Reorientasi .....................................57
14. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Indikator 3 Reorientasi.............................................................58
15. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri 6 Padang............................................................................................61
16. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang..........................................................................................................62
17. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri 6 Padang untuk Indikator 1 Orientasi ...............................................64
18. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Indikator 1 Orientasi .............................................................65
19. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri 6 Padang untuk Indikator 2 Peristiwa arau Kejadian yang Dialami
Tokoh ..........................................................................................................67
20. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Indikator 2 Peristiwa arau Kejadian yang Dialami Tokoh ..68
21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri 6 Padang untuk Indikator 3 Reorientasi...............................................71
22. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Indikator 3 Reorientasi.............................................................72
ix
23. Perbandingan Pretest dan Postest Kemampuan Mengonversi Teks Biografi
Menjadi Teks Monolog sesudah dan sebelum Menerapkan Model Discovery
Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang ...........................................74
24. Uji Normalitas Data ....................................................................................74
25. Uji Homogenitas .........................................................................................75
x
DAFTAR DIAGRAM
Gambar Halaman1. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padangkeseluruhan indikator ...........................................................................48
2. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang Indikator 1 Orientasi..........................................................................52
3. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang Indikator 2 Peristiwa atau Kejadian yang Dialami Tokoh..................55
4. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Indikator 3 Reorientasi...............................................................59
5. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk Keseluruhan Indikator .............................................................62
6. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padanguntuk Indikator 1 Orientasi ................................................................66
7. Diagram untuk Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri 6 Padang untuk indikator 2 Peirstiwa atau kejadian toko ...................69
8. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk indikator 3 Reorientasi ...............................................................73
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman1. Kode Identitas Sampel Penelitian Kelas X Tata Busana Butik 3 ....... 108
2. Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Pretest… ………………………109
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Postest ........................................ 115
4. Instrumen Penelitian sebelum Menerapkan Model Discovery Learning
.............................................................................................................. 125
5. Instrumen Penelitian sesudah Menerapkan Model Discovery Learning
.............................................................................................................. 127
6. Skor Per indikator Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri Padang........................................................................................ 129
7. Skor Per indikator Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK
Negeri Padang........................................................................................ 130
8. Skor, Nilai dan kualifikasi Per indikator Mengonversi Teks Biografi
Menjadi Teks Monolog sebelum Menerapkan Model Discovery Learning
Siswa Kelas X SMK Negeri Padang ....................................................... 131
9. Skor, Nilai dan kualifikasi Per indikator Mengonversi Teks Biografi
Menjadi Teks Monolog sesudah Menerapkan Model Discovery Learning
Siswa Kelas X SMK Negeri Padang ....................................................... 132
10. Total Nilai Pretest-Postest Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks
Monolog sebelum sesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa
Kelas X SMK Negeri Padang................................................................ 133
11. Simpangan Baku (s) dan VariansiPretest ............................................ 136
12. Simpangan Baku (s) dan Variansi Postest ........................................... 137
13. Perbandingan Pretest dan Postest Kemampuan Mengonversi Teks
Biografi Menjadi Teks Monolog Menerapkan Model Discovery Learning
Siswa Kelas X SMK Negeri Padang...................................................... 138
14. Uji Normalitas Kelompok Pretest........................................................ 139
15. Uji Normalitas Kelompok Postest ....................................................... 140
xii
16. Uji Homogenitas................................................................................... 141
17. Uji Hipotesis Penelitian........................................................................ 142
18. Tabel Uji Normalitas Pretest................................................................ 143
19. Tabel Uji Normalitas Postest ............................................................... 145
20. Tabel Uji Hipotesis…………………………………………………...148
21. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors.......................................................... 149
22. Nilai Persentil untuk Distribusi t .......................................................... 150
23. Tabel Uji Homogenitas f ……………………………………………..151
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari
setiap tingkatan pendidikan, salah satunya SMA atau SMK. Kurikulum 2013
menuntut peserta didik agar dapat lebih aktif dan mampu berbahasa dengan baik dan
benar. Keterampilan berbahasa siswa yang dituntut diantaranya yaitu, keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan
bagian terakhir dari empat keterampilan dalam berbahasa. Kurikulum 2013 yang
berbasis teks menuntut kemampuan menulis siswa yaitu memproduksi dan
mengonversi. Mengonversi atau mengalihwacanakan adalah mengubah bentuk atau
jenis teks ke dalam bentuk lainya.
Dalam kurikulum 2013 untuk SMA/SMK kelas X semester II jenis teks yang
dipelajari oleh siswa yaitu teks negosiasi, debat, teks biografi, dan puisi, yang
terdapat dalam Kompetensi Inti (KI) 4.Mengolah, menalar, dan menyaji, dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar (KD) 4.5
mengonversi teks biografi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah
teks baik secara lisan maupun tulisan.
Mengalihwacanakan teks biografi dapat diubah ke dalam bentuk teks monolog,
dialog, dan narasi. Dalam penelitian ini teks biografi akan dikonversikan menjadi teks
monolog. Teks monolog dipilih karena teks monolog menggunakan satu partisipan,
1
2
yakni orang yang berbicara (atau menulis) itu sendiri, sehingga dalam mengonversi
siswa dapat dengan mudah menuliskan atau menceritakan kembali isi teks biografi
dengan cara penyampiannya masing-masing.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 6
Padang, yaitu Dra. Misdawati, diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam
mengonversi teks masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa kesulitan dalam
menuangkan ide pikirannya. Untuk bisa mengonversi teks siswa terlebih dahulu
membaca teks yang akan dikonversikan. Pada umumnya ketika siswa diminta untuk
membaca, siswa malas. Setelah membaca, siswa memahami struktur teks yang akan
dikonversikan. Karena siswa malas membaca, siswa kurang memahami struktur teks
tersebut. Kemudian setelah membaca dan memahami struktur teks, siswa menuliskan
kembali teks yang telah dibaca menjadi teks lainya sesuai dengan struktur teks. Faktor
inilah yang menyebabkan siswa kesulitan dalam mengonversi teks tersebut.
Berikut ini hasil wawancara yang diperoleh dari tiga orang siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Padang. Pertama, siswa belum sepenuhnya terampil dalam mengonversi
teks biografi, karena siswa kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasanya untuk
mengonversi. Kedua, siswa tidak memahami cara mengonversi suatu teks. Berdasarkan
data yang diperoleh dari guru bahasa Indonesia kelas X SMK Negeri 6 Padang, hasil
belajar peserta didik pada Kompetensi Dasar (KD) Mengonversi teks biografi ke dalam
bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan,
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
3
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah menyatakan; untuk mewujudkan pengetahuan dan keterampilan
perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Sesuai dengan Permedikbud Nomor 22 Tahun 2016 di atas, untuk mengatasi
masalah tersebut, salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah
dengan model pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan
model pembelajaran yang lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang dihadapkan pada siswa merupakan
hasil rekayasa guru .
Discovery learning dapat membantu siswa untuk bisa menemukan konsep
atau prinsip yang belum diketahui oleh siswa. Konsep atau prinsip yang dimaksud
adalah struktur dan kaidah teks biografi, sehingga dalam mengonversi teks biografi
siswa dapat mengubah bentuk teks dengan memperhatikan struktur teks biografi
tersebut. Siswa akan lebih termotivasi untuk mengonversi teks biografi karena telah
mengetahui struktur teks biografi.
Pembelajaran dengan menerapkan model Discovery Learning membuat siswa
lebih aktif dengan menemukan informasi sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penggaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Mengonversi Teks
Biografi Menjadi Teks Monolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut. Pertama, siswa
kesulitan dalam menuangkan ide. Kedua, siswa malas membaca. Ketiga, siswa tidak
memahami cara mengonversi suatu teks. Keempat, siswa kurang memahami struktur
teks yang akan dikonversikan.
C. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan model
Discovery Learning terhadap kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang. Batasan masalah ini adalah untuk
melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap
kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka dirumuskan tiga masalah dalam
penelitian ini. Pertama, bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menggunakan model Discovery Learning? Kedua, bagaimanakah kemampuan siswa
kelas X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sesudah menggunakan model pembelajaran Discovery Learning? Ketiga,
bagaimanakah pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap
kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi
5
menjadi teks monolog.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini ada tiga. Pertama, mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMK
Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks monolog tanpa
menggunakan model Discovery Learning. Kedua, mendeskripsikan kemampuan
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog dengan menggunakan model Discovery Learning. Ketiga, menganalisis
pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap kemampuan siswa kelas
X SMK Negeri 6 Padang dalam mengonversi teks biografi menjadi teks monolog.
F. Manfaat Penelitian
Ada pun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,
bagi siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk keterampilan menulis lebih bagus
lagi. Kedua, bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMK Negeri 6 Padang
sebagai upaya meningkatkan keterampilan memilih model pembelajaran yang tepat
dan bervariasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berdampak pada
mutu pendidikan. Ketiga, bagi peneliti lain sebagai bahan referensi yang akan
meneliti tentang kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog.
G. Definisi Operasional
Pada bagian ini dijelaskan istilah-istilah yang akan digunakan supaya tidak
terjadi kesalahan dalam pemberian makna, yakni sebagai berikut. Pertama, pengaruh
6
adalah suatu hasil yang ditimbulkan dari penerapan model Discovery Learning
terhadap keterampilan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog. Kedua,
model pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui, masalah yang dihadapkan pada peserta didik merupakan hasil rekayasa
guru. Ketiga, mengonversi atau mengalihwacanakan adalah mengubah bentuk atau
jenis teks ke dalam bentuk lainya. Keempat, teks biografi merupakan salah satu
bentuk teks cerita ulang yang berisi prinsip hidup, pandangan hidup, keberhasilan
atau presetasi dan kegigihan seorang tokoh dalam menghadapi masalah-masalah itu. .
Kelima, teks monolog adalah teks yang menggunakan satu partisipan, yakni orang
yang berbicara (atau menulis) itu sendiri,.
7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Dalam penelitian ini teori-teori yang mendukung penelitian yang relevan
dengan masalah yang diteliti, teori-teori itu antara lain, (1) hakikat mengonversi, (2)
hakikat teks biografi, (3) hakikat teks monolog, dan (4) model pembelajaran
discovery learning.
1. Hakikat Mengonversi
Mengonversi di dalam kurikulum 2013 merupakan salah satu keterampilan
menulis yang harus dikuasai oleh setiap peserta didik. Berikut pengertian menulis,
mengonversi, dan langkah-langkah mengonversi teks.
a. Pengertian Menulis
Menurut Tarigan (2008:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan
grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang
secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Dalman (2016:3) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan
komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis
melibatkan beberapa unsur yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan,
saluran atau media, dan pembaca. Menulis merupakan sebuah proses kreatif
8
menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu,
meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah
karagan atau tulisan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah kegiatan atau proses penyampaian pikiran kreatif dalam bentuk
tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat
komunikasi secara tidak langsung.
b. Pengertian Mengonversi
Mengonversi berasal dari kata konversi yang bermakna mengubah dari satu
bentuk ke bentuk lain. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konversi
adalah sebuah bentuk perubahan akan segala bentuk apapun. Baik mata uang,
kepemiliki, perubahan seseorang dan perubahan lainnya yang menjadi sebuah
perubahan dari kondisi awal ke kondisi yang lainnya. Menurut Setiarini (2014:59)
konversi atau parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks dan dibentuk susunan
kata-kata yang lain dengan tujuan untuk dapat menjelaskan makna yang masih
tersembunyi. Hayon (2007:77) menjelaskan untuk membuat parafrase atau menulis
kembali isi wacana dengan bahasa pembaca, secara garis besar memuat topik dan
sub-subnya yang terdapat pada wacana itu. Membuat parafrase termasuk dalam
membuat reproduksi artinya membuat kembali hasil yang telah ada.
Kemendikbud (2014:31) menjelaskan konversi teks adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengubah suatu teks menjadi bentuk teks yang lain. Untuk dapat
mengonversi teks tentunya harus memahami struktur dan unsur kebahasaan teks yang
akan diubah. Deni dkk, (2008:730) konversi adalah perubahan dari satu sistem
9
pengetahuan ke sistem yang lain, perubahan pemilikan atau suatu benda, perubahan
dari satu bentuk (rupa) ke bentuk lain. Berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa mengoversi teks adalah perubahan atau penguraian kembali dari
satu jenis atau bentuk teks ke dalam bentuk teks lainya.
b. Langkah-langkah Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog
Kemendikbud (2014:31) menjelaskan bahwa sebelum mengonversi teks
menjadi bentuk teks lainnya, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu: (1)
membaca dengan cermat teks yang akan dikonversikan, (2) Memperhatikan struktur
yang ada di dalam teks, (3) menentukan sudut pandang dengan memilih tokoh yang
akan diubah menjadi sudut pandang orang pertama yaitu saya atau aku. (4)
menuliskan kembali teks menjadi teks lainya berdasarkan struktur teks tersebut, (5)
bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan padu.
2. Hakikat Teks Biografi
Biografi merupakan salah satu tulisan yang berisi kehidupan dari seorang
tokoh. Berikut pengertian teks biografi, struktur teks biografi, ciri-ciri teks biografi,
unsur-unsur teks biografi, dan indikator penilaian keterampilan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog.
a. Pengertian Teks Biografi
Menurut Halliday dan Ruqaiyah di dalam Mahsun (2014:1) teks merupakan
jalan menuju pemahaman tentang bahasa. Itu sebabnya, teks menurutnya merupakan
bahasa yang berfungsi atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam
konteks situasi. Jadi, teks merupakan ungkapan pernyataan suatu kegiatan sosial yang
10
bersifat verbal.
Teks biografi merupakan jenis dari teks cerita ulang. Mahsun (2014:24) teks
cerita ulang memiliki tujuan sosial menceritakan kembali tentang peristiwa pada masa
lalu agar tercipta semacam hiburan atau pembelajaran dari pengalaman pada masa
lalu bagi pembaca atau pendengarnya. Cerita ulang biasanya disajikan secara
kronologis, mengikuti urutan waktu. Seperti halnya teks cerita pendek ataupun novel,
dalam biografi juga terkandung unsur penokohan, latar, dan alur kejadian.
Ada tiga jenis teks cerita ulang yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta,
dan cerita ulang imajinasi. Yang termasuk cerita ulang personal antara lain buku
harian dan surat pribadi. Cerita ulang fakta antara lain catatan sejarah, biografi,
autobiografi, dan berita di media massa. Cerita ulang imajinasi antara lain dongeng,
novel dan cerpen. Riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokohnya disebut
autobiografi, sedangkan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain disebut biografi.
Biografi termasuk dalam cerita ulang. Berdasarkan fungsi ataupun tujuannya, cerita
ulang dikategorikan sebagai teks narasi, yakni teks yang bertujuan untuk
mengisahkan suatu peristiwa dengan senyata-nyatanya sehingga pembaca ataupun
pendengarnya seolah-olah menyaksikan langsung peristiwa itu.
Biografi menurut Jauhari (2010:46), riwayat hidup penulis secara ringkas.
Biografi ditulis dalam bentuk narasi berisi tempat dan tanggal lahir, nama kedua
orang tua, pendidikan mulai sekolah taman kanak-kanak hingga sekarang, kemudian
pengalaman selama menempuh pendidikan. Menurut Keraf (2007:141-142)
pengertian autobiografi dan biografi sudah sering diungkapkan perbedaanya terletak
11
dalam masalah naratornya (pengisahnya) yaitu pengisahan dalam autobiografi adalah
tokoh sendiri sedangkan biografi adalah orang lain. Biografi mengisahkan
pengalaman seseorang secara faktual, maka dapat dijamin keautentikan dan cita rasa
kehidupan yang sesungguhnya, terutama yang menyangkut perincian lingkungan
yang nyata bagaimana dikemukakan oleh pengarang.
Menurut Nurhadi (2016:58) biografi berasal dari kata bios dan graphein.
Bios berarti hidup, sedangkan graphein berarti tulisan. Biografi adalah tulisan yang
berisi prinsip-prinsip hidup, pandangan hidup, keberhasilan atau prestasi, kesulitan
atau masalah yang dihadapi, dan kegigihan seseorang tokoh dalam menghadapi
masalah-masalah itu. Semi (2008:91) menyatakan biografi merupakan fiksi yang
memperbincangkan tentang pengalaman hidup orang lain. Fiksi jenis ini walaupun
menggunakan bahan pokok riwayat hidup seseorang, namun masih tetap disajikan
secara imaginasi kreatif sehingga banyak hal yang diberi bumbu sastra sehingga
menjadikanya sebagai karya sastra.
Rampan (2014:87-88) menjelaskan biografi adalah riwayat hidup seseorang
yang ditulis oleh orang lain. Kata ini berasal dari bahasa Inggris “bigraphy”. Tujuan
penulisan biografi adalah untuk memberi teladan. Keteladanan itu dapat dilihat dari
garis hidup dan pejuang tokoh yang dikisahkan. Berdasarkan pendapat para pakar di
atas, dapat disimpulkan bahwa biografi merupakan kisah perjalanan hidup seseorang
yang ditulis oleh orang lain, mulai dari ia lahir hingga sekarang yang tentunya
menarik untuk diketahui oleh pembaca.
12
b. Struktur Teks Biografi
Biografi hampir sama dengan teks lainnya yang memiliki struktur
pembentuknya. Teks biografi termasuk teks narasi. Di dalam Kemendikbud
(2014:284) struktur teks biografi adalah sebagai berikut.
1) Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kiasah atau
peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau
pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana,
dan bagaimana.
2) Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa
yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi
kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula
disertakan komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
3) Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan kesimpulan
mengenarangkan peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya
opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu cerita ulang.
Fatin, dkk (2015:160) menjelaskan ada tiga struktur teks biografi yang
menjadi hal penting untuk dapat menulis biografi dengan runtut dan benar. Berikut
adalah struktur teks biografi:
1) Orientasi: berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi.
13
2) Peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh: berisi peristiwa yang pernah dialami
oleh tokoh, masalah yang dihadapi dalam mengapai cita-citanya, hal-hal menarik,
mengesankan, mengangumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh.
3) Penutup: berisi pandagan penulis terhadap tokoh yang diceritakan (bagian ini boleh
ada atau tidak dalam penulisan biografi). Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan struktur teks biografi ada tiga, yaitu orientasi, peristiwa atau kejadian
penting, dan reorientasi (penutup).
Menurut Kemendikbud (2014:305) teks biografi menggunakan beberapa
kaidah kebahasaan yang dominan sebagai berikut :
1) Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau. Kata ganti ini
digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
2) Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa
atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh: belajar, membaca,
berjalan, melempar.
3) Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci
tentang sifat - sifat tokoh. Kata-kata yang dimaksud. Contoh: kata sifat untuk
mendeskripsikan watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan
deskripsi, seringkali penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah,
merupakan.
4) Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami
tokoh sebagai subjek yang diceritakan. Contoh: diberi, ditugaskan, dan dipilih.
14
5) Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.
Contoh : memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai.
6) Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan
urutan dengan waktu. Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian,
selanjutnya,sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu.
c. Ciri-ciri Biografi
Menurut Nurhadi (2016:59) biografi merupakan salah satu karya tulis yang
menceritakan tokoh secara objektif. Biografi merekam kehidupan para tokoh.
Biografi agak berbeda dengan tulisan yang lain. Oleh karena itu, biografi dapat
dikenali dengan mudah. Secara garis besar, biografi ditandai oleh ciri-ciri berikut.
1) Biografi menceritakan kehidupan tokoh secara individu sejak kecil hingga tua,
bahkan sampai akhir hayat.
2) Biografi ditulis dengan memperhatikan urutan waktu (kronologis peristiwa).
3) Kehidupan tokoh yang diceritakan tersebut, berisi pandangan hidup, keberhasilan
atau prestasi, perjuagan, serta kesulitan dan masalah yang dihadapi tokoh.
4) Biografi ditulis secara objektif.
5) Biografi ditulis dengan tujuan agar pembaca meneladani prinsip-prinsip hidup dan
kegigihan perjuagan para tokoh.
6) Ditulis oleh orang lain yang mengenalnya atau dirinya sendiri (disebut
autobiografi)
7) Diterbitkan melalui buku biografi.
8) Umumnya bahasa yang digunakan berifat populer dan mudah dipahami.
15
d. Unsur-unsur Biografi
Biografi menceritakan kehidupan tokoh dari kecil hingga tua, bahkan sampai
akhir hayatnya. Secara umum, unsur biografi menurut Nurhadi (2016:60) terdiri atas
sebagai berikut.
1) Judul Biografi
Biografi ditulis melalui buku biografi. Salah satu contoh judul biografi
adalah Mohammad Hatta: Pejuang, Proklamator, Pemimpin, Manusia Biasa berisi
biogarfi Mohammad Hatta, Habis Gelap Terbitlah Terang berisi biografi R.A Kartini.
2) Identitas Tokoh
Identitas tokoh menyatakan siapakah tokoh tersebut. Identitas tokoh ini
mengarahkan sasaran pembacaan terhadap hal-hal seperti kapak dia dilahirkan, di
mana dia dilahirkan, serta siapa dan bagaimana asal-usul keluarganya. Dan biasanya
identitas tokoh terletak di bagian orientasi.
3) Kehidupan Tokoh di Masa Anak-Anak
Kehidupan tokoh di masa anak-anak, meliputi cita-cita yang dipunyai di
masa kecil, di mana dan bagaimana prestasi sekolahnya, siapa saja kawan bermain di
masa kecil, hal-hal yang istimewa yang dialami di masa kecil, bahagiakah dia di masa
kecil, serta hal yang menyebabkan jika tokoh tidak bahagia.
4) Kehidupan Tokoh di Masa Remaja
Hal-hal yang terdapat pada masa remaja meliputi hal-hal istimewa yang
dialami pada masa remaja. Hal itu meliputi di mana dan bagaimana prestasi
sekolahnya, bagaimana pengalaman cintanya, bahagiakah dia pada masa remaja, hal
16
apa saja yang menyebabkan jika dia tidak bahagia, bagaimana kedermawanannya,
bagaimana kegigihanya, serta bagaimana keimanannya.
5) Kehidupan Tokoh Setelah Dewasa
Hal-hal yang perlu dicari (1) bagaimana pendidikanya, (2) bagaimana
pengalaman hidupnya, (3) bagaimana prestasi kerjanya, (4) jabatan apa saja yang
pernah disandangnya, (5) organisasi apa saja yang pernah diikutinya, dan (6) adakah
karya-karya yang dihasilkanya.
6) Kehidupan Tokoh di Masa Tua
Hal-hal yang perlu digali, (1) bagaimana kehidupanya setelah pensiun, (2)
kegiatan atau kebiasaan apa saja yang terus dilakukan saat masa muda hingga masa
tua.
E. Indikator Penilaian Keterampilan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog
Indikator penilaian keterampilan mengonversi teks biogarfi menjadi teks
monolog yang digunakan berdasarkan kompetensi dasar maka indikator yang akan
dinilai dalam keterampilan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog adalah
orientasi, peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh, dan penutup. Fatin, dkk
(2015:160) menjelaskan ada tiga struktur teks biografi yang menjadi hal penting
untuk dapat menulis biografi dengan runtut dan benar. Berikut adalah struktur teks
biografi. Pertama, orientasi merupakan gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di
dalam teks biografi. Kedua, peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh berisikan
peristiwa yang pernah dialami oleh tokoh, masalah yang dihadapi dalam mengapai
17
cita-citanya. Ketiga, penutup berisikan pandagan penulis terhadap tokoh yang
diceritakan (bagian ini boleh ada atau tidak dalam penulisan biografi).
3. Hakikat Teks Monolog
Teks menurut Priyatni (2014:65) teks adalah ujaran lisan atau tulisan
bermakna yang berfungsi untuk mengeskpresikan gagasan. Teks terbagi menjadi dua
yaitu:
1) Teks dialog adalah teks yang menampilkan dua orang pembicara atau lebih seperti
dalam teks drama.
2) Teks monolog adalah teks yang menampilkan seorang pencerita.
Monolog berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari mono artinya satu dan
legein artinya berbicara. Secara harfiah monolog adalah suatu ilmu terapan yang
mengajarkan tentang seni peran dimana hanya membutuhkan satu orang atau dialog
bisu untuk melakukan adegan atau sketsanya. Tarigan (2009:49) menjelaskan bahwa
monolog masuk ke dalam wacana tulis, “monolog (bicara sendiri) itu memang selalu
bersifat satu arah saja.”
Menurut Dardjowidjojo (2003:120) umumnya wacana dibagi menjadi dua
macam, yaitu dialog dan monolog. Pada wacana monolog hanya ada satu pelaku,
kalau wacana itu lisan hanya ada satu pembicara, kalau wacana itu tulis, hanya
sebagai pelakunya. Wacana monolog umumnya mempunyai satu partisipan, yakni
orang yang berbicara (atau menulis) itu sendiri. Pada teks monolog orang umunya
mengikuti pola narasi tertentu. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan
18
teks monolog adalah teks yang berisikan satu pelaku atau partisipan dalam bentuk
tulisan yaitu orang yang berbicara atau menulis itu sendiri.
4. Model Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran penemuan merupakan salah satu model pembelajaran yang
digunakan dalam pendekatan kontrutivis modren. Pembelajaran penemuan (discovery)
membangkitkan keingintahuan peserta didik, memotivasi peserta didik untuk terus
bekerja hingga menemukan jawaban. Berikut ini pengertian, prosedur, dan penerapan
model pembelajaran discovery learning dalam mengonversi teks.
a. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Rachmadi (2004:138) model pembelajaran adalah bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir, yang disajikan secara khas oleh
guru di kelas. Istilah discovery learning (belajar penemuan) diungkapkan pertama
kali oleh Bruner yang berlawanan dengan reception learning (belajar penerimaan).
Baik discovery learning maupun rote learning bisa bermakna atau hafalan tergantung
pada dikaitkan atau tidaknya pengetahuan baru dengan struktur kognitif siswa
(Kirscher, Sweller, and Clark (2004)).
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 tentang Standar Proses, model
pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learnig), model pembelajaran Discovery
(Discovery Learning), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning),
dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
Kemendikbud (2014:45) menjelaskan bahwa prinsip belajar yang nampak jelas
19
Discovery Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan tidak
disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa didorong untuk mengidentifikasi
apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian
mengorganisasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka
pahami dalam suatu bentuk akhir.
Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa hukum, konsep dan prinsip, melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi (pengambilan
keputusan/kesimpulan). Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and
principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219). Nurdin (2016:213)
menjelaskan dalam pembelajaran discovery kegiatan siswa hanya berupa proses
mental yang meliputi aspek mengamati, mengolong-golongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan.
Kemendikbud (2014:42) menjelaskan bahwa, model pembelajaran Discovery
Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,tetapi
diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Sebagai srategi belajar, Discovery Learning
mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (Inquiry) dan Problem Solving. Tidak
ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prisip yang sebelumnya tidak diketahui.
20
Perbedaanya dengan discovery ialah bahwa discovery masalah yang diperhadapakn
kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Mulyasa,dkk (2016:127) penggunaan Discovery Learning ditujukan untuk
mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, serta merubah
pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Discovery Learning
mengubah modus expository peserta didik yang hanya menerima infromasi dari guru
ke modus discovery di mana peserta didik menemukan informasi sendiri. Nurdin, dkk
(2016:214-215) menjelaskan discovery learning merupakan model pembelajaran
yang melibatkan berbagai proses mental siswa untuk menemukan suatu pengetahuan
(konsep dan prinsip) dengan cara mengasimilasi berbagai pengetahuan (konsep dan
prinsip) yang dimiliki siswa. Pembelajaran discovery learning bertujuan untuk
memberikan cara bagi siswa membangun kecakapan-kecakapan intelektual
(kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
Discovery Learning adalah suatu strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk
mencari dan menemukan sendiri suatu konsep atau prinsip yang tidak diketahui
sebelumnya. Hal ini tidak berarti bahwa guru menghentikan untuk memberikan suatu
bimbingan setelah masalah disajikan kepada siswa, tetapi bimbingan yang diberikan
dikurangi dan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada siswa untuk belajar
sendiri. Dalam pembelajaran discovery, siswa didorong untuk lebih aktif belajar
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong mereka untuk
memiliki pengalaman-pengalaman dan menghubungkannya.
21
b. Prosedur Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Mulyasa, dkk (2016:128-129) implementasi discovery learning
dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan prosedur operasional sebagai
berikut.
Fase 1: PemberianRangsangan (stimulation)
1) Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yangmenimbulkan kebingungan, kemudiandilanjutkan dengan tidak memberi generalisasi,agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
2) Kegiatan pembelajaran dimulai denganmengajukan pertanyaan, anjuran, membacabuku, dan aktivitas belajar lain yang mengarahpada persiapan pemecahan masalah.
3) Stimulasi pada saat ini berfungsi untukmenyediakan kondisi interaksi belajar yangdapat mengembangkan dan membantu pesertadidik mengeksplorasi bahan.
Fase 2: IdentifikasiMasalah (problemidentification)
1) Peserta didik mengidentifikasi sebanyakmungkin masalah-masalah yang relevan denganbahan pembelajaran, kemudian salah satunyadipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis(jawaban sementara terhadap masalah ataupernyataan).
2) Masalah yang dipilih selanjutnya dirumuskandalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis sebagaijawaban sementara atas pertanyaan yangdiajukan.
Fase 3: PengumpulanData (data collection)
1) Ketika eksplorasi berlangsung, peserta didikjuga mengumpulkan data dan informasi yangrelevan sebanyak-banyaknya untukmembuktikan hipotesis.
2) Pengumpulan data berfungsi untuk menjawabpertanyaan atau membuktikanbenar atautidaknya hipotesis. Dengan demikian, pesertadidik diberi kesempatan untuk mengumpulkan(collection) berbagai informasi yang relevan,membaca literatur, mengamati objek,wawancara dengan narasumber, dan melakukanuji coba.
22
Menurut Mulyasa dkk, (2016: 128-129) prosedur discovery learning di atas,
dan implementasi di kelas secara optimal dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai
berikut.
Pertama-tama, peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebinggungannya dan keingintahuan untuk melakukan penyelidikan. Pembelajaran
dapat dimulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
Fase 4: PemprosesanData (data processing)
1) Pemrosesan data merupakan kegiatan mengolahdan menafsirkan data dan informasi, baik yangdiperoleh melalui wawancara, observasi, maupundokumen.
2) Informasi hasil wawancara, observasi, dandokumentasi, semuanya diolah, diklasifikasikan,ditabulasi, bahkan bila perlu dianalisis denganstatistik dan ditafsirkan pada tingkat kepercayaantertentu.
Fase 5: Pembuktian(verification)
1) Peserta didik melakukan pemeriksaan secaracermat untuk membuktikan benar tidaknyahipotesis yang telah ditetapkan dengan temuanalternatif, dihubungkan dengan hasil analisisdata.
2) Verifikasi bertujuan untuk membuktikan bahwaproses belajar dapat berlangsung efektif,inovatif, kreatif, dan menyenangkan ketika gurumemberikankesempatan kepada peserta didikuntuk menemukan suatu konsep, teori, aturan,dan pemahaman melalui contoh-contoh yangdijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Fase 6: MenarikKesimpulan( generalization)
1) Menarik kesimpulan adalah proses memaknaipembelajaran yang dapat dijadikan prinsipumum dan berlaku untuk semua kejadian ataumasalah yang sama, dengan memperhatikanhasil verifikasi.
2) Berdasarkan hasil verifikasi dirumuskanprinsi-prinsip yang mendasari generalisasi.
23
belajar lain yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap
ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengeksplorasi
bahan. Setelah dilakukan stimulasi guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan
pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara).
Ketika peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi
kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
Syah (2004:244) menyatakan bahwa pengolahan data merupakan kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Tahap selanjutnya, peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan
dengan hasil pemrosesan data. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Dalam model pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan
dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan dapat berupa
penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil belajar siswa. Jika bentuk
penilaiannya berupa kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning
dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
24
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan dengan pengamatan.
c. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Mengonversi Teks
Menurut Priyatni (2014:108-109) langkah-langkah pembelajaran dengan
model penemuan (discovery learning) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu.
Pertama, pemberian rangsangan, kedua, identifikasi masalah, ketiga, merumuskan
hipotesis, keempat, mengumpulkan data untuk membuktikan kebenaran hipotesis, dan
kelima, menarik kesimpulan atau generalisasi
Penerapan model pembelajaran discovery learning dalam mengonversi teks
yaitu: 1) Pemberian rangsangan, guru memberikan contoh teks biografi dan monolog
kepada setiap siswa, siswa membaca contoh teks biografi dan teks monolog. 2)
Identifikasi masalah, guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk
bertanya terkait masalah yang ditemukannya, siswa menanyakan butir-butir penting
terkait struktur isi dan kaidah teks biografi. 3) Merumuskan hipotesis, siswa mencoba
menjawab pertanyaan tentang struktur isi dan kaidah teks biografi. 4) Mengumpulkan
data untuk membuktikan kebenaran hipotesis, melalui diskusi kelompok, peserta
didik mendiskusikan struktur isi dan kaidah teks biografi dengan menggali data pada
teks yang telah dibaca, kemudian siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok dalam
diskusi kelas, setelah itu guru memberikan penguatan kepada siswa. 5) Menarik
simpulan atau generalisasi, siswa menarik simpulan dan merevisi temuanya tentang
struktur isi dan kaidah teks biografi, siswa secara individu ditugaskan mengubah
25
bentuk (mengonversi) teks biografi ke dalam bentuk teks monolog sesuai dengan
struktur isi teks biografi.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan tedapat penelitian yang relevan
dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa jurusan bahasa
dan sastra Indonesia STKIP PGRI. Hasil penelitian dijabarkan sebagai berikut:
Pertama, Kabrina (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Penerapan
Model Discovery Learning Terhadap Keterampilan Memproduksi Teks Ekposisi
Siswa Kelas VII SMP Negeri 30 Padang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sesudah menggunakan model Discovery Learning siswa mendapatkan nilai yang
memuaskan, dikarenakan proses pembelajaran tersebut memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk berlatih dan mengekspresikan diri, sehingga siswa lebih aktif dan
kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kedua, Marina (2015), mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dengan
judul “Kemampuan Mengidentifikasi Teks Cerita Biografi Siswa Kelas VII SMPN 12
Padang dengan Menggunakan teknik pemodelan”. Hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap kemampuan mengidentifikasi teks cerita biografi siswa kelas VIII
SMPN 12 Padang menggunakan teknik pemodelan berada pada taraf kualifikasi baik
(B) dengan nilai rata-rata 83.54 berada pada rentangan 76%-85%.
Ketiga, Chasanah (2015), mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dengan
judul “Keterampilan Mengonversi Teks Cerita Pendek Ke Dalam Teks Drama Siswa
Kelas XI SMAN 15 Padang”. Hasil penelitian ini menunjukkan keterampilan
26
mengonversi teks cerita pendek ke dalam teks drama siswa kelas XI SMAN 15
Padang tergolog baik sekali, dengan rata-rata kemampuan siswa 89,34 berada pada
rentangan 86-95%. Penelitian yang akan dilakukan berhubungan dengan penelitian
terdahulu, yaitu sama-sama meneliti tentang biografi dan mengonversi. Namun,
penelitian ini berbeda dari penelitian yang sebelumnya. Perbedaannya terletak pada
teknik dan sampel penelitian yang digunakan.
C. Kerangka Konseptual
Pembelajaran mengonversi teks biografi adalah cara guru memberikan
penjelasan terhadap biografi. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan
dalam pembelajaran mengkonversi teks biografi adalah model pembelajaran
discovery learning. Model pembelajaran ini digunakan guru untuk membimbing dan
membantu siswa dalam menuangkan ide kreatifnya. Tujuan pembelajaran dari
kompetensi dasar mengkonversi teks biografi agar siswa mampu mengubah bentuk
atau jenis teks ke dalam bentuk lainya tanpa mengubah struktur dan kaidah teks.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan kerangka
konseptual penelitian ini sebagai berikut.
27
Bagan 1. Kerangka Konseptual
Pengajaran Keterampilan Menulis
Keterampilan Mengonversi Teks Biografi
PenutupOrientasi
Struktur Teks Biografi
Peristiwa atau kejadian yangdialami tokoh
Teks Monolog
Mengonversi teks biografi sebelummenggunakan model pembelajaran
Discovery Learning
Pengaruh Penggunaan Model Discovey Learnig terhadap Keterampilan MengonversiTeks Biografi Menjadi Teks Monolog
Mengonversi teks biografi sesudahmenggunakan model pembelajaran
Discovery Learning
28
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang dikemukakan
tersebut, maka rumusan hipotesis ini adalah sebagai berikut.
H0 = Penggunaan model Discovery Learning tidak berpengaruh terhadap
keterampilan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas
X SMK Negeri 6 Padang. Hipotesis diterima bila t hitung > t tabel dengan
derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) - 1 pada taraf signifikasi 95%.
H1 = Penggunaan model Discovery Learning berpengaruh terhadap keterampilan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X SMK
Negeri 6 Padang. Hipotesis diterima bila t hitung < t tabel dengan derajat
kebebasan (dk) (n1 + n2) - 1 pada taraf signifikasi 95%.
29
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
data yang akan dikumpulkan berupa angka dan dianalisis dengan rumus statistik.
Menurut Arikunto (2006:12), penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan
angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Data dalam penelitian ini adalah skor kemampuan
mengkonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Menurut Sugiyono (2011:107), metode eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendali. Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra
eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:109), design ini dikatakan sebagai pra
eksperimen design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Rancangan atau desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one
group pretest-posttest design. Menurut Sugiyono (2011: 110), pada desain ini terdapat
pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
29
30
Tabel 1
Rancangan One Group Pretest-Posttest Design
Keterangan :O1 = nilai pretest sebelum subjek diajar menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning.O2 = nilai posttest setelah subjek diajar menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning.Pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuanmengonversi teks biografi = (O1- O2)
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
maka penelitian itu disebut penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017
berjumlah 286 orang siswa yang tersebar ke dalam tujuh jurusan dan lima belas kelas
yaitu jasa boga, akomodasir perhotelan, busana butik, tata kecantikan rambut, tata
kecantikan kulit, teknik komputer jaringan, dan UPW. Karena jumlahnya lebih dari
100, maka perlu dilakukan pengambilan sampel.
Sugiyono (2011: 118) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karaktersitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2011:120) pengambilan sampel secara simple random sampling
dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
O1 x O2
31
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dari
tujuh jurusan dan lima belas kelas yang ada polulasi penelitian terpilihlah satu kelas
yang akan menjadi sampel penelitian yaitu kelas X Busana Butik 3, berjumlah 21
orang siswa. Kelas X Busana Butik 3 ini dipilih sebagai sampel karena kemampuan
siswanya homogen. Salah satu cara menentukan sampel yang homogen adalah dengan
mencari standar deviasi dari masing-masing kelas populasi.
Tabel 2
Populasi dan Sampel
C. Variabel dan Data Penelitian
Sugiyono (2011:60) mengemukakan variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
No.
Kelas Rata-rata StandarDeviasi
Jumlah Siswa
1. X TKJ 1 75, 0 5,38 202. X TKJ 2 76,8 5,13 203. X Busana 1 77,4 4,55 204. X Busana 2 76,1 4,92 205. X Busana 3 77,06 3,26 216. X Busana 4 77,6 3,56 207. X Jasa Boga 1 78,4 3,77 208. X Jasa Boga 2 78,5 3,64 209. X Jasa Boga 3 78,4 3,90 2010. X Jasa Boga 4 77,9 3,90 2111. X UPW 77,13 3,78 2012. X Perhotelan 1 77,19 3,67 20
13. X Perhotelan 2 76,7 4,38 21
14. X TKK 77,1 4,02 22
15. X TKR 77,3 3,84 22
32
Penelitian ini memiliki dua varabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel
terikatnya adalah kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa
dengan menggunakan model Discovery Learning, dan variabel bebasnya adalah
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa tanpa
menggunakan model Discovery Learning. Data penelitian ini adalah skor hasil tes
keterampilan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum dan setelah
menggunakan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang akan diteliti. Sugiyono (2010:96) mengemukakan
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun keadaaan sosial yang diamati. Instrumen penelitian dijadikan sebagai
alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam mengumpulkan data sehingga
kegiatan pengumpulan data menjadi mudah dan sistematis.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja yaitu
tes keterampilan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog dalam bentuk
tulisan. Sebelum disajikan instrumen, tes terlebih dahulu diuji validitas isinya dengan
cara menyelaraskannya dengan indikator yang diteliti, yaitu struktur teks biografi.
Kemudian tes didiskuksikan dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X
SMK Negeri 6 Padang.
33
Tabel 3
Deskriptor Indikator Penilaian Keterampilan Mengonversi Teks BiografiMenjadi Teks Monolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang
No Aspek Skor Indikator
1 Orientasi atau Setting 3 Skor 3 diberikan apabila informasiyang disampaikan terdapat 4 orientasiatau setting (siapa, kapan, di mana,dan mengapa)
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 3-2 orientasi atau setting(siapa, kapan, di mana, dan mengapa)
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 orientasi atau setting(siapa, kapan, di mana, dan mengapa)
2 Peristiwa atau kejadianyang dialami tokoh
3 Skor 3 diberikan apabila terdapat 3peristiwa atau kejadian yang dialamitokoh hal yang menarik,mengesankan, mengagumkan, danmengharukan.
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 2 peristiwa atau kejadianyang dialami tokoh hal yang menarik,mengesankan, mengagumkan, danmengharukan.
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 peristiwa atau kejadianyang dialami tokoh hal yang menarik,mengesankan, mengagumkan, danmengharukan.
3 Penutup 3 Skor 3 diberikan apabila terdapat 3kalimat penutup atau simpulan yangsesuai dengan rangkaian peristiwa.
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 2 kalimat penutup atausimpulan yang sesuai denganrangkaian peristiwa.
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 kalimat penutup atausimpulan yang sesuai denganrangkaian peristiwa.
34
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pertemuan pertama dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1) guru membagikan
instrumen pretest kepada siswa, 2) guru menjelaskan instrumen yang telah dibagikan.
3) siswa mengonversi teks biografi “George Saa, Si Jenius dari Papua” menjadi teks
monolog. 4) hasil tulisan siswa dikumpul dan diberikan skor sesuai dengan indikator
penilaian yang ditentukan.
Pada pertemuan kedua guru melaksanakan pembelajaran mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog dengan menggunakan model pembelajaran discovery
learning. Model tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama,
guru memberikan rangsangan dengan memberi pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan contoh teks biografi dan monolog. Kedua, guru meminta siswa menanyakan
butir-butir penting terkait struktur isi dan ciri bahasa teks biografi (identifikasi
masalah). Ketiga, guru meminta siswa untuk mengumpulkan data atau bahan dengan
cara mencatat butir-butir penting terkait srruktur isi dan ciri bahasa teks biografi
(pengumpulan data). Keempat, guru meminta siswa untuk mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog dengan cara mengolah data atau bahan yang telah
dikumpulkan melalui contoh teks biografi dan teks monolog (data processing).
Kelima, guru meminta siswa mempresentasikan teks yang ditulis untuk membuktikan
kebenaran struktur isi (verification). Keenam, siswa menyimpulkan isi teks biografi
yang ditulis berdasarkan contoh yang sudah diberikan (generalitation).
35
Pertemuan ketiga, guru memberikan tes akhir (post-tes) dengan
langkah-langkah berikut : 1) guru menugaskan siswa mengonversi teks biografi “BJ
Habibie” menjadi teks monolog sesudah mengunakan model pembelajaran discovery
learning. 2) setelah selesai mengerjakan tes lembaran hasil kerja siswa dikumpulkan
lalu diperiksa dan diberi skor sesuai indikator.
F. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan data ini menggunakan uji normalitas sebaran data dan uji
homogenitas varian sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui kenormalan sebaran data
yang dianalisis dari kedua kelompok. Untuk menguji normalitas sebaran data, peneliti
menggunakan uji. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
a. X1, X2, ....., Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2, ....., Zn
Dengan menggunakan rumus:
Z1 = Xi - XS
Keterangan :
Z1 = simpangan baku
Xi = data hasil pengamatan
X = rata-rata sampel
S = simpangan baku sampel
Rumus :
S = (Xi - X )n - 1
b. Data dari sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor tertinggi.
36
c. Dengan data distribusi normal baku, dihitung peluang
F (Zi) - P (ZZi)
d. Menghitung proporsi Z1,Z2,....,Zn Zi
Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka :
S (Zi)= banyaknya Z1, Z2, ....,Znn
e. Menghitung selisih F(Zi) - S(Zi)
f. Mengambil harga terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, harga
tersebut dirumuskan L0. Membandingkan L0 dengan tabel pada taraf
signifikan 0.05. Jika L0 < Ltabel maka H0 diterima. Jika L0 > Ltabel maka H0
ditolak. Catatan: Ltabel diperoleh dari tabel Lilliefors (Sudjana, 2005:466-467)
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kehomogenan varian data
yang akan dianalisis. Untuk mengkaji homogenitas varian, digunakan uji F, dengan
rumus sebagai berikut.
F = Varian terbesarVarian terkecil
Kriteria pengujianya adalah; jika Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung>Ftabel)
maka varian data yang akan dianalisis tidak homogen, sedangkan jika Fhitung lebih
kecil dari Ftabel (Fhitung<Ftabel), maka varian data yang akan dianalisis homogen
(Sudjana, 2005:466).
3. Uji Hipotesis
Bertujuan untuk menguji apakah model Discovery Learning mempunyai
pengaruh terhadap keterampilan mengonversi teks biogarfi menjadi teks monolog.
37
Menurut Nurgiantoro (2001:111) jika subjeknya sama misalnya untuk menguji
perbedaan nilai antara skor yang diperoleh melalui pretest dengan skor posttest,
rumus yang digunakan tidak sama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
D
t =
n-1
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data
penelitian tersebut, penganalisisan data penelitian yang dilakukan melalui tahap-tahap
berikut. Pertama, mengubah skor menjadi nilai. Menurut Abdurrahman dan Elya
Ratna (2003:246), rumus yang dapat digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai
adalah sebagai berikut.
N= SM x S maxSI
Keterangan:
N = Tingkat pemahaman
SI = Skor yang harus dicapai
SM = Skor yang diperoleh siswa
Smax = Skala yang digunakan
Kedua, menafsirkan keterampilan mengkonversi teks biografi dengan model
discovery learning berdasarkan rata-rata hitung (M), untuk menentukan rata-rata
hitung, menurut Abdurrahman dan Elya Ratna (2003:270) digunakan rumus berikut :
M = fx
N
38
Keterangan :
M = Rata-rata hitung
F = Banyak sampel mendapatkan nilai atau skor tersebut
X = Skor yang diurut dari yang tertinggi sampai rendah
N = jumlah sampel
Ketiga, mengklasifikasikan : (1) hasil keterampilan mengkonversi teks
biografi menjadi teks monolog (sebelum menggunakan model Discovery Learning),
dan hasil pascates keterampilan mengkonversi teks biografi menjadi teks monolog
(setelah menggunakan model Discovery Learning). Berdasarkan skala 10 pada tabel
berikut ini.
Tabel 4Penentuan Patokan dengan Perhitungan Skala 10
No. Tingkat Penguasaan Nilai Kualifikasi1. 96%-100% 10 Sempurna2. 86%-95% 9 Baik sekali3. 76%-85% 8 Baik4. 66%-75% 7 Lebih dari cukup5. 56%-65% 6 Cukup6. 46%-55% 5 Hampir cukup7. 36%-45% 4 Kurang8. 26%-35% 3 Kurang sekali9. 16%-25% 2 Buruk
10. 0%-15% 1 Buruk sekali(Abdurrahman dan Ratna, 2005:265)
Keempat, membuat diagram batang keterampilan mengonversi teks biografi
secara siswa umum dan per indikator. Kelima, menyimpulkan hasil analisis data dan
pembahasan.
39
BAB IVHASIL PENELITIAN
Pada bab ini, akan diuraikan tiga hal yang berhubungan dengan hasil
penelitian, yaitu deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Deskripsi data
berarti mendeskripsikan data yang terkumpul. Analisis data dilakukan sesuai
dengan langkah-langkah penganalisisan data yang diuraikan dalam Bab III.
Selanjutnya, pembahasan dilakukan berdasarkan hasil analisis data yang
relevansinya sesuai dengan acuan teori yang digunakan.
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Padang. Penelitian ini
dilakukan tanggal 4, 10, dan 12 Agustus. Bentuk data yang dikumpulkan berupa
tes unjuk kerja menulis siswa. Hasil tes yang dimaksud adalah kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X Tata Busana Butik
3. Tes dilakukan dua kali (pretest dan posttest). Hasil penelitian ini dapat dilihat
pada lampiran 6 dan 7. Penelitian ini mendeskripsikan dua pokok deskripsi data
yaitu deskripsi kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang dan deskripsi kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK
Negeri 6 Padang.
1. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog sebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang.
Data tes kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning diperoleh melalui tes unjuk
39
40
kerja. Dalam tes tersebut, siswa diminta untuk mengonversi teks biografi dengan
judul George Saa, Si Jenius dari Papua menjadi teks monolog. Setelah data
terkumpul, data tersebut diberikan skor berdasarkan indikator sebagai berikut ini.
Pertama, orientasi. Kedua, peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh.
Ketiga,reorientasi (penutup). Data hasil skor mengonversi teks biografi menjadi
teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 5. Skor Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri6 Padang
KodeSampel
Aspek yang dinilai
JumlahSkorOrientasi
Peristiwadialami tokoh
Reorientasi(penutup)
1 1 1 1 32 3 3 1 73 3 2 2 74 2 3 1 65 2 2 1 56 2 3 1 67 1 1 2 48 2 2 2 69 3 1 1 510 2 2 1 511 2 2 1 512 3 3 1 713 2 3 1 614 1 1 2 415 3 2 1 616 2 3 1 617 2 2 1 518 3 3 2 819 2 1 2 520 2 3 1 621 1 1 1 3
Jumlah 44 45 26 115
41
Untuk masing-masing indikator mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning, dapat dijabarkan
sebagai berikut ini.
a. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog untukKeseluruhan Indikator
Berdasarkan data pada tabel 5, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
8 dan terendah 3. Skor yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai
berikut ini. Siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 1 orang dengan perolehan
persentase 4,76%. Siswayangmemperoleh skor 7 berjumlah 3 orang dengan
perolehan persentase 14,29%. Siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 7 orang
dengan perolehan persentase 33,33%. Siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 6
orang dengan perolehan persentase 28,57%. Siswa yang memperoleh skor 4
berjumlah 2 orang dengan perolehan persentase 9,52%. Siswa yang memperoleh
skor 3 berjumlah 2 orang dengan perolehan persentase 9,52%.
b. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog untukIndikator 1 Orientasi
Berdasarkan data pada tabel 5, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
3 dan terendah 1. Siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 6 orang dengan
perolehan persentase 28,33%. Siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 11 orang
dengan perolehan persentase52,38%. Siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 4
orang dengan perolehan persentase19,04%.
c. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog untukIndikator 2 Peristiwa atau Kejadian yang Dialami Tokoh
Berdasarkan data pada tabel 5, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
3 dan terendah 1. Siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 8 orang dengan
42
perolehan persentase 38,09%. Siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 7 orang
dengan perolehan persentase 33,33%.Siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 6
orang dengan perolehan persentase28,57%.
d. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog untukIndikator 3 Reorientasi (Penutup)
Berdasarkan data pada tabel 5, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
2 dan terendah 1. Siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 6 orang dengan
perolehan persentase28,57%. Siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 15 orang
dengan perolehan persentase 71,42%.
2. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologSesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMKNegeri 6 Padang
Data tes mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning. Dalam tes tersebut siswa diminta untuk
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog dengan judul B.J Habibie setelah
menerapkan model Discovery Learning. Setelah data terkumpul, data tersebut
diberikan skor berdasarkan indikator sebagai berikut ini. Pertama, orientasi.
Kedua, peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Ketiga, reorientasi (penutup).
Data hasil skor mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
43
Tabel 6.Skor Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologSesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas XSMK Negeri 6 Padang
KodeSampe
Aspek yang dinilai
Jumlah SkorOrientasi
Peristiwayang
dialamitokoh
Reorientasi(penutup)
1 1 2 2 52 3 3 2 83 3 3 2 84 2 3 2 75 1 2 3 66 3 3 2 87 1 2 2 58 3 3 1 79 3 3 2 810 2 2 2 611 2 3 1 612 3 3 3 913 3 3 2 814 1 2 2 515 3 2 2 716 2 3 2 717 2 2 2 618 3 3 3 919 3 2 1 620 3 3 2 821 1 1 2 4
Jumlah 48 53 42 143
44
Untuk masing-masing indikator mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog setelah menerapkan model Discovery Learning, dapat dijabarkan
sebagai berikut ini.
a. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog untukKeseluruhan Indikator
Berdasarkan data pada tabel 6, jumlah skor tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 9 dan terendah 4. Skor yang diperoleh siswa secara lengkap adalah sebagai
berikut ini. Siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 2 orang dengan perolehan
persentase 9,52%. Siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 6 orang dengan
perolehan persentase 28,58%. Siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 4 orang
dengan perolehan persentase 19,05%. Siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 5
orang dengan perolehan persentase23,80%. Siswa yang memperoleh skor 5
berjumlah 3 orang dengan perolehan persentase14,29% . Siswa yang memperoleh
skor 4 berjumlah 1 orang dengan perolehan persentase4,77%.
b. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologuntukIndikator 1 orientasi
Berdasarkan data pada tabel 6, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
3 dan terendah adalah 1. Siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 11 orang
dengan perolehan persentase 52,39%. Siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 5
orang dengan perolehan persentase 23,80%. Siswa yang memperoleh skor 1
berjumlah 5 orang dengan perolehan persentase23,80%.
c. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologIndikator 2 Peristiwa (Kejadian yang Dialami Tokoh)
Berdasarkan data pada tabel 6, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
3 dan terendah 1. Siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 12 orang dengan
45
perolehan persentase57,14%. Siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 8 orang
dengan perolehan persentase 38,09%.Siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 1
orang dengan perolehan persentase4,76%.
d. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog untukIndikator 3 Reorientasi (Penutup)
Berdasarkan data pada tabel 6, skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah
3 dan terendah 1. Siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 4 orang dengan
perolehan persentase19,04%. Siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 15 orang
dengan perolehan persentase71,42%.Siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 3
orang dengan perolehan persentase14,28%.
B. Analisis Data
Pada bagian analisis data akan diuraikan tentang kemampuan mengonversi
teks biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery
Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang, kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model
Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang, uji
prasyaratan analisis, dan uji hipotesis.
1. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang
Pada bagian subbab ini akan dianalisis data kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek
orientasi, peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh,dan reorientasi (penutup).
46
a. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang untuk Keseluruhan Indikator
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang,
diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan rumus persentase.
N = SM x SmaxSI
Keterangan:N = tingkat penguasaanSM = skor mentah, skor yang dicapai siswa (sampel)SI = skor yang harus dicapai dalam suatu tesSmax = skala yang digunakan
Nilai yang diperoleh untuk kemampuan mengonversi teks biografi menjadi
teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X
SMK Negeri 6 Padang, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 88,88, dan nilai
terendah adalah 33,33. Data selengkapnya tentang kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa
yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 2 orang dengan perolehan persentase
9,52%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 44,44 berjumlah 2 orang dengan
perolehan persentase 9,52%.Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 55,56
berjumlah 6 orang dengan perolehan persentase 28,59%. Keempat, siswa yang
memperoleh nilai 66,67 berjumlah 7 orang dengan perolehan persentase 33,33%.
Kelima, siswa yang memperoleh nilai 77,78 berjumlah 3 orang dengan perolehan
persentase14,29%. Keenam, siswa yang memperoleh nilai 88,89 berjumlah 1
orang dengan perolehan persentase 4,76%.
47
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung tersebut, dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Mengonversi Teks Biografi menjadi TeksMonolog sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang
No X F FX1 33,33 2 66,672 44,44 2 88,893 55,56 6 333,34 66,67 7 466,625 77,78 3 233,316 88,89 1 88,88
Jumlah 21 1.277,82Berdasarkan tabel, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa
kelas X SMK Negeri 6 Padang yaitu 1277,82. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata
siswa dengan rumus berikut ini.
= ∑=1.277,82
= 60,84
Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
60,84 berada pada kualifikasi cukup (C) dengan rentangan 56-65%. Langkah
selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa
48
kelas X SMK Negeri 6 Padang berdasarkan konversi skala 10 yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 8. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase(%)
1. 96 – 100% Sempurna (S) 0 02. 86 – 95% Baik Sekali (BS) 1 4,773. 76 – 85% Baik (B) 3 14,284. 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 7 33,335. 56 –65% Cukup (C) 0 06. 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 6 28,597. 36 – 45% Kurang (K) 2 9,528. 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 2 9,529. 16 – 25% Buruk (B) 0 010. 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang seperti berikut ini.
Gambar 1. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang
012345678
Frekuensi
Kualifikasi
49
b. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang untuk Indikator 1 Orientasi
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
berdasarkan lampiran 8 untuk indikator 1 orientasi dapat diketahui setelah skor
diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Salah satu contoh
penerapan persentase kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK
Negeri 6 Padang untuk indikator 1 orientasi adalah berikut ini.
N = SM x SmaxSI
= 3 x 1003
= 100
Nilai kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk indikator 1 orientasi nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100
dan terendah adalah 33,33. Data secara lengkap kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog pada indikator 1 adalah sebagai berikut ini.
Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 4 orang dengan perolehan
persentase 19,04%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,66 berjumlah 11
orang dengan perolehan persentase52,38%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai
100 berjumlah 6 orang dengan perolehan persentase28,57%.
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
50
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung tersebut, dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kemampuan MengonversiTeks BiografiMenjadi Teks Monolog Sebelum Menerapkan Model DiscoveryLearning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 1Orientasi
No X F FX1. 100 6 6002. 66,67 11 733,373. 33,33 4 133,32
Jumlah 21 1.466,69Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 1 orientasi yaitu 1.466,69.
Selanjutnya dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.
= ∑=1.466,69
= 69,84
Berdasarkan hasil rata-rata (mean) berjumlah 69,84, dengan kualifikasi
lebih dari cukup (LdC) dengan rentangan 66-75%. Selanjutnya
mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk indikator 1 orientasi berdasarkan skala 10 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
51
Tabel 10. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 1 Orientasi
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase(%)
1 96 – 100% Sempurna (S) 6 28,572 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 03 76 – 85% Baik (B) 0 04 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 11 52,385 56 – 65% Cukup (C) 0 06 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 0 07 36 – 45% Kurang (K) 0 08 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 4 19,049 16 – 25% Buruk (B) 0 010 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk
indikator 1 orientasi sebelum menerapkan model Discovery Learning. Siswa yang
memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna 6 orang dengan perolehan
persentase 28,57%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari
cukup 11 orang dengan perolehan persentase 52,38%. Siswa yang memperoleh
nilai dengan kualifikasi kurang sekali 4 orang dengan perolehan persentase
19,04%.
Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek orientasi sebagai berikut
ini.
52
Gambar 2. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 1 Orientasi
c. Kemampuan MengonversiTeks Biografi Menjadi Teks Monolog SebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang untuk Indikator 2 Peristiwa (Kejadian yang Dialami Tokoh)
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
berdasarkan lampiran 8, untuk indikator 2 peristiwa atau kejadian yang dialami
tokoh dapat diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan menggunakan
rumus persentase. Salah satu contoh penerapan persentase kemampuan menulis
teks biografi sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK
Negeri 6 Padang untuk indikator 2 peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh..
N = SM x SmaxSI
= 2 x 1003
= 66,67
Nilai kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6
024681012
frekuensi
Kualifikasi
53
Padang untuk indikator 2 peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa 100 dan terendah 33,33. Data secara lengkap
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33
berjumlah 6 orang dengan perolehan persentase 28,57%. Kedua, siswa yang
memperoleh nilai 66,67 berjumlah 7 orang dengan perolehan persentase 33,33%.
Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 8 orang dengan perolehan
persentase 38,09%.
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung tersebut, dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks BiografiMenjadi Teks Monolog Sebelum Menerapkan Model DiscoveryLearning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator2 Peristiwa (Kejadian yang Dialami Tokoh)
No X F FX1. 100 8 8002. 66,67 7 466,693. 33,33 6 199,98
Jumlah 21 1.466,67
Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 2 peristiwa atau kejadian
54
yang dialami tokoh. yaitu 1.466,67. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa
dengan rumus berikut ini.
= ∑=1.466,67
= 69,84
Berdasarkan hasil rata-rata (mean) berjumlah 69,83, dengan kualifikasi
lebih dari cukup (LdC) dengan rentangan 66-75%. Selanjutnya
mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang dilihat dari aspek peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. berdasarkan
skala 10 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 12. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 2 Peristiwa atauKejadian yang Dialami Tokoh
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase%
1 96 – 100% Sempurna (S) 8 38,092 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 03 76 – 85% Baik (B) 0 04 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 7 33,335 56 – 65% Cukup (C) 0 06 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 0 07 36 – 45% Kurang (K) 0 08 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 6 28,579 16 – 25% Buruk (B) 0 010 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
55
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk
indikator peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh sebelum sebelum
menerapkan model Discovery Learning. Siswa yang memperoleh nilai dengan
kualifikasi sempurna 8 orang dengan perolehan persentase 38,09%. Siswa yang
memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup 7 orang dengan perolehan
persentase 33,33%, Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang
sekali 6 orang dengan perolehan persentase 28,57%.
Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek peristiwa atau kejadian
yang dialami tokoh.
Gambar 3. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 2 Peristiwa atauKejadian yang Dialami Tokoh
0123456789
Frekuensi
Kualifikasi
56
d. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang untuk Indikator 3 Reorientasi (Penutup)
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang,
untuk indikator 3 reorientasi atau penutup dapat diketahui setelah skor diolah
menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Salah satu contoh
penerapan persentase kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan lampiran 8, untuk indikator 3 reorientasi atau
penutup adalah berikut ini.
N = SM x SmaxSI
= 1 x 1003
= 33,33
Nilai kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
sebelum menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6
Padang untuk indikator 3 reorientasi atau penutup, nilai tertinggi yang diperoleh
siswa 66,67 dan terendah 33,33. Data secara lengkap kemampuan mengonversi
teks biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery
Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang adalah sebagai berikut ini.
Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 15 orang dengan
perolehan persentase71,42%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67
berjumlah 6 orang dengan perolehan persentase 28,59%.
57
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung tersebut, dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks BiografiMenjadi Teks Monolog Sebelum Menerapkan Model DiscoveryLearning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator3 Reorientasi (Penutup)
No X F FX1. 66,67 6 400,022. 33,33 15 499,95
Jumlah 21 899,97
Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 3 reorientasi atau penutup
yaitu 899,9. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.
= ∑=899,97
= 42,85
Berdasarkan hasil rata-rata (mean) berjumlah 42,85, dengan kualifikasi
kurang (K) dengan rentangan 36–45%. Selanjutnya mengklasifikasikan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang
dilihat dari aspek reorientasi atau penutup berdasarkan skala 10 dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
58
Tabel 14. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi MenjadiTeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery LearningSiswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 3Reorientasi (Penutup)
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase
1 96 – 100% Sempurna (S) 0 0
2 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 0
3 76 – 85% Baik (B) 0 0
4 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 6 28,59
5 56 – 65% Cukup (C) 0 0
6 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 0 0
7 36 – 45% Kurang (K) 15 71,42
8 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 0 0
9 16 – 25% Buruk (B) 0 0
10 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk
indikator reorientasi atau penutup sebelum menerapkan model Discovery
Learning. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup
(LdC) 6 orang dengan perolehan persentase28,59%. Siswa yang memperoleh nilai
dengan kualifikasi kurang 15 orang dengan perolehan persentase71,42%.
Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek reorientasi atau penutup
berikut ini.
59
Gambar 4. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sebelum Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 3 Reorientasi(Penutup)
2. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X Tata BusanaButik 3 SMK Negeri 6 Padang
Pada bagian subbab ini akan dianalisis data kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek
orientasi, peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh, dan reorientasi (penutup).
a. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X Tata Busana Butik3 SMK Negeri 6 Padang untuk Keseluruhan Indikator
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan lampiran 8, diketahui setelah skor diolah menjadi
nilai dengan rumus persentase.
N = SM x SmaxSI
0246810121416
Frekuensi
Kualifikasi
60
Keterangan:N = tingkat penguasaanSM = skor mentah, skor yang dicapai siswa (sampel)SI = skor yang harus dicapai dalam suatu tesSmax = skala yang digunakan
Nilai yang diperoleh untuk kemampuan mengonversi teks biografi menjadi
teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata
Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah
100 dan nilai terendah 44,44. Data selengkapnya tentang kemampuan
mengonversiteks biografimenjadi teks monolog sesudah menerapkan model
Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang
adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 44,44
berjumlah 1 orang dengan perolehan persentase 4,77%. Kedua, siswa yang
memperoleh nilai 55,56 berjumlah 3 orang dengan perolehan persentase 14,29%.
Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 5 orang dengan perolehan
persentase 23,80%. Keempat, siswa yang memperoleh nilai 77,78 berjumlah 4
orang dengan perolehan persentase 19,04%. Kelima, siswa yang memperoleh nilai
88,89 berjumlah 6 orang dengan perolehan persentase 28,59%. Keenam, siswa
yang memperoleh nilai 100 berjumlah 2 orang dengan perolehan persentase
9,52%.
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung
tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
61
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks BiografiMenjadi Teks Monolog Sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning Siswa Kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6Padang
No X F FX1 44,44 1 44,442 55,56 3 166,683 66,67 5 333,354. 77,78 4 311,125 88,89 6 533,346 100 2 200
Jumlah 21 1.588,93Berdasarkan tabel, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa
kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang yaitu 1.588,93. Selanjutnya
dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.
= ∑=1.588,93
= 75,67
Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
75,67 berada pada lebih dari cukup (LdC) dengan rentangan 66-75%. Langkah
selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa
kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang berdasarkan konversi skala
10 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
62
Tabel 16. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase(%)
1 96 – 100% Sempurna (S) 2 9,522 86 – 95% Baik Sekali (BS) 6 28,593 76 – 85% Baik (B) 4 19,044 66 – 75% Lebih dari Cukup(LdC) 5 23,805 56 – 65% Cukup (C) 0 06 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 3 14,297 36 – 45% Kurang (K) 1 4,778 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 0 09 16 – 25% Buruk (B) 0 010 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100Langkah selanjutnya membuat diagram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6
Padang sesudah menerapkan model Discovery Learning seperti berikut ini.
Gambar 5. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang
01234567
Frekuensi
Kualifikasi
63
b. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X Tata Busana Butik3 SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 1 Orientasi
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan lampiran 7 untuk indikator 1 orientasi dapat
diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan menggunakan rumus
persentase. Salah satu contoh penerapan persentase kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 1
orientasi adalah berikut ini.
N = SM x SmaxSI
= 3 x 1003
= 100
Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah 100
berada pada kualifikasi sempurna (S) dengan rentangan 96-100%. Nilai
kemampuan menulis teks biografi sesudah menerapkan model Discovery
Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk
indikator 1 orientasi nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan terendah
adalah 33,33. Data secara lengkap kemampuan mengonversi teks biografi menjadi
teks monolog pada indikator 1 adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang
memperoleh nilai 33,33 berjumlah 5 orang dengan perolehan persentase23,80%.
Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 5 orang dengan perolehan
64
persentase 23,80%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 11 orang
dengan perolehan persentase52,40%.
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung
tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks BiografiMenjadi Teks Monolog Sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning Siswa Kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6Padang untuk Indikator 1 Orientasi
No X F FX1. 100 11 1.1002. 66,67 5 333,35
3. 33,33 5 166,65Jumlah 21 1.600
Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 1
orientasi yaitu 1.600. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus
berikut ini.
= ∑=1.600
= 76,19Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
76,19 berada pada kualifikasi baik (B) dengan rentangan 76-85%. Selanjutnya
mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
65
sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik
3 SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek orientasi berdasarkan skala 10 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 18. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untukIndikator 1 Orientasi
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk
indikator orientasi sesudah menerapkan model Discovery Learning. Siswa yang
memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna 11 orang dengan perolehan
persentase 52,40%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari
cukup 5 orang dengan perolehan persentase 23,80%. Siswa yang memperoleh
nilai dengan kualifikasi kurang sekali 5 orang dengan perolehan persentase
23,80%.
Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase(%)
1. 96 – 100% Sempurna (S) 11 52,402. 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 03. 76 – 85% Baik (B) 0 04. 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 5 23,805. 56 – 65% Cukup (C) 0 06. 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 0 07. 36 – 45% Kurang (K) 0 08. 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 5 23,809. 16 – 25% Buruk (B) 0 010. 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
66
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek
orientasi berikut ini.
Gambar 6. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untukIndikator 1 Orientasi
c. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X Tata Busana Butik3 SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 2 Peristiwa (Kejadian yangDialami Tokoh)
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan lampiran 7, untuk indikator 2 kejadian yang dialami
tokoh dapat diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan menggunakan
rumus persentase. Salah satu contoh penerapan persentase kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model
Discovery Learning untuk indikator 2 kejadian penting adalah berikut ini.
N = SM x SmaxSI
024681012
Frekuensi
Kualifikasi
67
= 2 x 1003
= 66,67
Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
66,67 berada pada kualifikasi lebih daricukup (LdC) dengan rentangan 66-75%.
Nilai kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang untuk indikator 2 kejadian yang dialami tokoh, nilai tertinggi
yang diperoleh siswa 100 dan terendah 33,33. Data secara lengkap kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model
Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang
adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33
berjumlah 1 orang dengan perolehan persentase 4,76%. Kedua, siswa yang
memperoleh nilai 66,67 berjumlah 8 orang dengan perolehan persentase38,09%,
Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 12 orang dengan perolehan
persentase 57,14%.
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang berdasarkan rata-rata hitung. Untuk mengetahui rata-rata hitung
tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
68
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengonversi Teks BiografiMenjadi Teks Monolog Sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning Siswa Kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6Padang untuk Indikator 2 Peristiwa (Kejadian yang DialamiTokoh)
No X F FX1. 100 12 1.2002. 66,67 8 533,36
3. 33,33 1 33,33Jumlah 21 1.766,69
Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 2
kejadian yang dialami tokoh yaitu 1.766,69 Selanjutnya dihitung nilai rata-rata
siswa dengan rumus berikut ini.
= ∑=1.766,69
= 84,12Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
84,12 berada pada baik (B) dengan rentangan 76-85%. Langkah selanjutnya
adalah mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata
Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 2 kejadian yang dialami
tokoh berdasarkan konversi skala 10 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
69
Tabel 20. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untukIndikator 2 Peristiwa (Kejadian yang Dialami Tokoh)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk
indikator 2 kejadian yang dialami tokoh sesudah menerapkan model Discovery
Learning. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna 12 orang
dengan perolehan persentase 57,14%. Siswa yang memperoleh nilai dengan
kualifikasi lebih dari cukup 8 orang dengan perolehan persentase 38,09%, Siswa
yang memperoleh nilai dengan kurang sekali 1 orang dengan perolehan persentase
4,76%.
Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek
kejadian yang dialami tokoh.
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase(%)
1. 96 – 100% Sempurna (S) 12 57,142. 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 03. 76 – 85% Baik (B) 0 04. 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 8 38,095. 56 – 65% Cukup (C) 0 06. 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 0 07. 36 – 45% Kurang (K) 0 08. 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 1 4,769. 16 – 25% Buruk (B) 0 010. 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
70
Gambar 7. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untukIndikator 2 Peristiwa (Kejadian yang Dialami Tokoh)
d. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X Tata Busana Butik3 SMK Negeri 6 Padang untuk Indikator 3 Reorientasi
Kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang dilihat dari aspek reorientasi berdasarkan lampiran 8, untuk
indikator 3 reorientasi berdasarkan lampiran dapat diketahui setelah skor diolah
menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Salah satu contoh
penerapan persentase kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata
Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 3 reorientasi adalah berikut
ini.
02468101214
Frekuensi
Kualifikasi
71
N = SM x SmaxSI
= 1 x 1003
= 33,33Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
33,33 berada pada kualifikasi kurang sekali (KS) dengan rentangan 26-35%. Nilai
kemampuan mengonversi teks biografi sesudah menerapkan model Discovery
Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk
indikator 3 reorientasi, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan
terendah 33,33. Data secara lengkap pada kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa
kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang adalah sebagai berikut ini.
Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 3 orang dengan perolehan
persentase 14,28%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 15
orang dengan perolehan persentase 71,42%, Ketiga, siswa yang memperoleh nilai
100 berjumlah 4 orang dengan perolehan persentase 19,04%.
Sesuai dengan teknik analisis data, langkah berikutnya adalah menentukan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK
Negeri 6 Padang untuk indikator 3 berdasarkan rata-rata hitung. Untuk
mengetahui rata-rata hitung tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
72
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kemampuan MengonversiTeks BiografiMenjadi Teks MonologSesudahMenerapkan Model DiscoveryLearningSiswa Kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6Padang untuk Indikator 3 Reorientasi
Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 3
reorientasi yaitu 1.466,7. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus
berikut ini.
= ∑=1.466,7
= 69,84
Berdasarkan hasil nilai rata-rata (mean) di atas jumlah rata-rata adalah
69,84 berada pada lebih daricukup (LdC) dengan rentangan 66-75%. Langkah
selanjutnya adalah mengklasifikasikan kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning siswa
kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untuk indikator 3 reorientasi
berdasarkan konversi skala 10 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No X F FX1. 100 3 4002. 33,33 4 133,323. 66,67 14 933,38
Jumlah 21 1.466,7
73
Tabel 22. Klasifikasi Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untukIndikator 3 Reorientasi
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran hasil belajar siswa untuk
indikator reorientasi sesudah menerapkan model Discovery Learning. Siswa yang
memperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna 4 orang dengan perolehan
persentase19,04%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari
cukup 15 orang dengan perolehan persentase 71,42%, Siswa yang memperoleh
nilai dengan kualifikasi kurang sekali 3 orang dengan perolehan persentase
14,28%.
Langkah selanjutnya membuat diagram kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog sesudah menerapkan model Discovery Learning
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang dilihat dari aspek
reorientasi berikut ini.
No TingkatPenguasaan
Kualifikasi Frekuensi Persentase(%)
1. 96 – 100% Sempurna (S) 4 19,042. 86 – 95% Baik Sekali (BS) 0 03. 76 – 85% Baik (B) 0 04. 66 – 75% Lebih dari Cukup (LdC) 15 71,425. 56 – 65% Cukup (C) 0 06. 46 – 55% Hampir Cukup (HC) 0 07. 36 – 45% Kurang (K) 0 08. 26 – 35% Kurang Sekali (KS) 3 14,289. 16 – 25% Buruk (B) 0 010. 0 – 15% Buruk Sekali (BS) 0 0
Jumlah 21 100
74
Gambar 8. Diagram Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Sesudah Menerapkan Model Discovery Learning SiswaKelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang untukIndikator 3 Reorientasi
3. Uji Persyaratan Analisis
Data lengkap Pretest dan Posttest perbandingan lengkap kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X Tata Busana Butik
3 SMK Negeri 6 Padang sebelum dan sesudah menerapkan model Discovery
Learning pada lampiran 10. Secara umum, perbandingan pretest dan posttest
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X Tata
Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang sebelum dan sesudah menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat pada tabel berikut ini.
0246810121416
Frekuensi
Kualifikasi
75
Tabel 23. Perbandingan Pretest dan Posttest Kemampuan Megonversi TeksBiografi Menjadi Teks Monolog Siswa Kelas X Busana Butik 3SMK Negeri 6 Padang sebelum dan sesudah Menerapkan ModelDiscovery Learning
Kelompok N₁ ƩX₁ ƩX₁² Rata-rata X₁
Pretest 21 1.277,82 81.857,88 60,84
Kelompok N₁ ƩX₁ ƩX₁² Rata-rata X₁
Posttest 21 1.588,93 125.067,55 75,67
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilakukan uji-t untuk mengetahui
perbandingan nilai pretest dan posttest kemampuan mengonversiteks biografi
menjadi teks monolog siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang
sebelum dan sesudah menerapkan model Discovery Learning. Sebelum dilakukan
uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data sebagai
berikut ini.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Liliefors. Berdasarkan
uji normalitas yang dilakukan, diperoleh L0 dan Lt pada taraf signifikansi 0,05
untuk n=21, seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 24. Uji Normalitas DataNo Kelompok Jumlah
(N)TarafNyata
L0 Lt Keterangan
1. Pretest 21 0,05 0,154 0,190 BerdistribusiNormal
2. Postest 21 0,05 0,144 0,190 BerdistribusiNormal
76
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
pada taraf signifikan 0,05 untuk n=21 karena L0 kecil dari Lt. Uji normalitas data
secara lengkap ada pada lampiran 14 dan lampiran 15.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel memiliki homogenitas atau tidak. Uji homogenitas dilakukan
dengan rumus perbandingan varian terbesar dengan varian terkecil seperti
dijelaskan pada bab III. Berdasarkan uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh
Fhitung dan Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 untuk n=21, seperti pada tabel berikut
ini.
Tabel 25. Uji Homogenitas
No KelompokJumlah
(N)TarafNyata Fhitung Ftabel Keterangan
1. Pretest 21 0,051,18 2,12 Homogen
2. Postest 21 0,05
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kelompok data memiliki
varian yang homogen pada taraf signifikansi 0,05 untuk n=21 karena Fhitung<Ftabel
(1,18<2,12). Uji Homogenitas selengkapnya ada pada lampiran 16.
4. Uji Hipotesis
Setelah diketahui bahwa kelompok data berdistribusi normal dan memiliki
homogenitas, dapat dilakukan uji-t untuk mengetahui perbandingan Pretest dan
Postest kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas
X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang sebelum dan sesudah menerapkan
77
model Discovery Learning. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan
t hitung.
t= ∑D
√n∑D2 – (∑D) 2
n-1
t= -311,11√21x5.431,90– (-311,11) 2
21-1
t= -311,1√21.5431,90– (96.789,4)
20
t= -311,11√17.280,468
20
t= -311,11√864,032
t= -311,1129,39t = 10,58
= 10,58
(10,58) > (1,72)
Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1)
diterima pada taraf signifikan 95% dan dk=n–1 karena thitung> ttabel (10,58>1,72).
Dengan kata lain, penerapan model Discovery Learning berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
siswa kelas X Tata Busana Butik 3 SMK Negeri 6 Padang.
C. Pembahasan
Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, maka dibahas lebih lanjut
mengenai hal-hal berikut ini. Pertama, kemampuan mengonversi teks biografi
78
menjadi teks monolog sebelum menerapkan model Discovery Learning. Kedua,
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sesudah
menerapkan model Discovery Learning. Ketiga, pengaruh penerapan model
Discovery Learning terhadap kemampuan megonversi teks biografi menjadi teks
monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang.
1. Kemampuan MengonversiTeks Biografi Menjadi Teks Monolog sebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6Padang
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum
menerapkan model Discovery Learning dengan rata-rata 60,84 tergolong Cukup
(C), karena meannya berada pada penguasaan 56-65% pada skala 10. Kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog sebelum menerapkan model
Discovery Learning dikelompokkan atas 5 kualifikasi, yaitu: baik sekali, baik,
lebih dari cukup, hampir cukup, dan kurang.Pertama siswa yang tergolong ke
dalam kualifikasi baik sekali berjumlah 1 orang dengan kode sampel 18. Kedua
Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi baik berjumlah 3 orang dengan kode
sampel 2,3, dan 12. Ketiga, Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi lebih dari
cukup berjumlah 7 orang dengan kode sampel 4,6,8,13,15,16 dan 20. Keempat,
Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi hampir cukup berjumlah 6 orang
dengan kode sampel 5,9,10,11,17, dan 19. Kelima, Siswa yang tergolong ke dalam
kualifikasi kurang berjumlah 2 orang dengan kode sampel 7 dan
14.Keenam,Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi kurang sekali berjumlah 2
orang dengan kode sampel 1 dan 21..
79
a. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monologsebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMKNegeri 6 Padang untuk Indikator 1 Orientasi
Pada indikator 1 orientasi siswa mendapatkan skor 1-3. Siswa yang
mendapatkan skor 1 pada indikator 1 orientasi sebelum menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (21).
Pada tulisan teks biografi siswa di atas, maka dapat dilihat pada indikator
1 orientasi diberikan skor 1 karena kalimat yang ditulis siswa tidak memenuhi
kriteria dari orientasi (siapa, kapan, dimana, dan bagaimana). Terlihat pada
kalimat diparagraf 1 yang menyebutkan “Saya George saa . Saya berasal dari
keluarga sederhana. Ayah saya bernama Silas Saa yang bekerja sebagai kepala
dinas kehutanan Teminabuhan Sorong. Saya lebih senang menyebut Ayah sebagai
petani dibanding pegawai sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ayah
biasanya dibantu oleh Ibu dan ” kalimat tersebut hanya menjawab pertanyaan
siapa dan bagaimana sedangkan (kapan dan di mana,) tidak terlihat. Siswa yang
mendapatkan skor 2 pada indikator1 orientasi sebelum menerapkan model
Discovery learning dapat dilihat dari kode sampel (4).
80
Pada tulisan teks biografi siswa siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 1 orientasi diberi skor 2 karena tulisan teks biografi memenuhi 3 kriteria
dari orientasi. Kalimat yang ditulis siswa berisi (siapa, di mana, dan, bagaimana)
tetapi informasi yang disampaikan tidak menunjukan ihwal (kapan) terlihat pada
kalimat yang menyebutkan “Nama saya George Saa, saya lahir di Monokwari,
Papua. Saya lahir dari keluarga sederhana, ayah saya Silas Saa adalah kepala
dinas kehutanan Teminabuhan Sorong. Saya lebih senang menyebut Ayah sebagai
petani dibanding pegawai sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ayah di
bantu oleh ibu.” Kalimat tersebut hanya menjawab pertanyaan siapa yaitu (George
Saa), di mana (di Monokwari, Papua), dan bagaimana (Saya lahir dari keluarga
sederhana, ayah saya Silas Saa adalah kepala dinas kehutanan Teminabuhan
Sorong. Saya lebih senang menyebut Ayah sebagai petani dibanding pegawai
sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ayah di bantu oleh ibu.), dan
pertanyaan kapan tidak terlihat pada kalimat atau paragraf tersebut. Siswa yang
mendapat skor 3 pada indikator orientasi sebelum menerapkan model Discovery
Learning dapat dilihat dari kode sampel (3)
81
Sampel 3
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 1 orientasi diberi skor 3 karena informasi yang disampaikan sudah
memenuhi kriteria dari orientasi (siapa, kapan, dimana, dan bagaimana)
sebagaimana yang sudah terlihat pada kalimat “aku dikenal sebagai sang jenius
dari Papua. Saya lahir di Monokwari pada 22 September 1986, aku lahir dari
keluarga sederhana. Ayahku bernama Silas Saa, ia adalah kepala Dinas Kehutanan
Teminabuhan, Sorong. Ibuku bernama Nelce Wofam. Kelima anak ayahku
mewarisi kecerdasan otaknya” kalimat tersebut sudah menjawab ihwal siapa yang
diceritakan (George Saa Si Jenius dari Papua), kapan dia dilahirkan (pada tanggal
22 September 1986), di mana dia dilahirkan (Monokwari), dan bagaimana
keluarganya (aku lahir dari keluarga sederhana. Ayahku bernama Silas Saa, ia
adalah kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Ibuku bernama Nelce
Wofam. Kelima anak ayahku mewarisi kecerdasan otaknya).
Dari hasil analisis, pada indikator 1 orientasi sebelum menerapkan model
Discovery Learning hasil tulisan siswa masih rendah. Merurut Suherli (2016:215)
82
orientasi berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan
diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca. Informasi yang
dimaksud berkenaan dengan ihwal (siapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Pada
hasil tulisan siswa di atas di indikator 1 masih ada yang belum melengkapi bagian
dari orientasi yaitu (siapa, kapan, di mana, dan bagaimana).
b. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monologsebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMKNegeri 6 Padang untuk Indikator 2 Peristiwa Tokoh
Pada indikator 2 peristiwa tokoh, siswa mendapatkan skor 1-3. Siswa yang
mendapatkan skor 1 pada indikator 2 peristiwa tokoh sebelum menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswakode sampel 21.
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 2 peristiwa tokoh diberi skor 1 karena peristiwa tokoh yang dialami
tokoh yang diceritakan siswa hanya terdapat 1 peristiwa tokoh yaitu peristiwa
mengagumkan seperti yang ditulis oleh siswa yaitu “pada tahun 2004 saya
memenangkan lomba makalah yang berjudul Infinite trangler and Hexagonal
Lattie Networks of Identical Resisto dan saya juga menemukan rumus penghitung
hambatan antara dua titik rangkaian resistor yang diberi nama saya yaitu George
83
Saa Formula.” Siswa yang mendapatkan skor 2 pada indikator 2 Peristiwa tokoh
sebelum menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat kode sampel (3).
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 2 peristiwa tokoh diberi skor 2, karena terdapat 2 peristiwa tokoh yang
mengagumkan pada kalimat “Pada tahun 2001 aku menjuarai lomba Olimpiade
kimia di tingkat daerah. Berkat prestasi ini aku mendapat beasiswa ke Jakarta dari
pemerintah provinsi Papua. Dan Fredom Institute menawarkan kuliah di luar
negeri, lantas aku segera mendaftar ke jurusan Aerospace Engineering di
FloridaInstitute of Technology (Amerika)”. Siswa yang mendapatkan skor 3 pada
indikator 2 peristiwa tokoh sebelum menerapkan model Discovery Learning
dapat dilihat kode sampel (4).
84
Sampel 4
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 2 peristiwa tokoh diberi skor 3 karena terdapat lebih dari tiga kejadian
yang mengesankan dan mengagumkan. Dari hasil analisis, pada indikator 2
peristiwa tokoh sebelum menerapkan model Discovery Learning hasil tulisan
siswa masih rendah. Fatin, dkk (2015:160) menjelaskan peristiwa atau kejadian
yang dialami tokoh merupakan bagian yang berisi peristiwa yang pernah dialami
oleh tokoh, masalah yang dihadapi dalam mengapai cita-citanya, hal-hal menarik,
mengesankan, mengangumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh. Pada hasil
tulisan siswa di atas di indikator 2 belum semua terdapat peristiwa yang pernah
dialami oleh tokoh seperti kejadian menarik, mengesankan, mengangumkan, dan
mengharukan.
c. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang sebelum Menerapkan Model DiscoveryLearning untuk Indikator 3 Penutup
Pada indikator 3 penutup siswa mendapatkan skor 1-2. Siswa yang
mendapatkan skor 1 pada indikator 3 penutup sebelum menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (21).
85
Sampel 21
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 3 penutup diberi skor 1 karena hanya terdapat satu kalimat simpulan
yang sesuai dengan dengan rangkaian peristiwa sebelumnya. Terlihat pada
kalimat “kini saya bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang
migas”kalimat tersebut hanya satu yang dijadikan kalimat simpulan, minimal pada
satu paragraf terdapat 3 kalimat sedangkan bagian penutup yang ditulis siswa
hanya satu kalimat saja. Siswa yang mendapatkan skor 2 pada indikator 3 penutup
sebelum menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat dari kode sampel
(3).
86
Sampel 3
Pada teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa indikator 3 penutup
diberi skor 2. Dalam satu paragraf terdapat minimal tiga kalimat. Penutup atau
kalimat simpulan yang ditulis siswa masih terdapat dua kalimat. Terlihat pada
kalimat satu ia menuliskan “sekarang aku bekerja di perusahaan internasional
yang bergerak di bidang migas.“Sekalian bantu-bantu di lembaga yang
memberikan ku beasiswa Freedom Institute”. Sesuai dengan deskriptor penilaian,
skor 2 diberikan jika menuliskan 2 kalimat penutup yang sesuai dengan rangkaian
peristiwa .
Dari hasil analisis data di atas, pada indikator 3 penutup sebelum
menerapkan model Discovery Learning hasil tulisan siswa masih rendah . Fatin,
dkk (2015:160) menjelaskan penutup di dalam teks biografi berisi pandagan
penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Kemendikbud (2014:284) menjelaskan
reorientasi atau penutup berisi komentar evaluatif atau pernyataan kesimpulan
mengenarangkan peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Teks biografi yang
87
ditulis siswa tersebut belum menuliskan lebih dari dua kalimat simpulan yang
sesuai dengan rangkaian peristiwa yang telah menerangkan peristiwa sebelumnya.
d. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang sebelum Menerapkapkan ModelDiscovery Learning untuk Keseluruhan Indikator
Pada keseluruhan indikator, siswa mendapatkan skor 8-3. Salah satu siswa
yang mendapatkan skor 8 untuk keseluruhan indikator sebelum menerapkan
model Discovery learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (18).
Sampel 18
Pada tulisan mengonversi siswa diatas, untuk indikator orientasi, diberikan
skor 3 karena kalimatnya memenuhi kriteria dari orientasi yaitu mencakup ihwal
(siapa, kapan, di mana, dan bagaimana) terlihat pada paragraf pertama yaitu “saya
88
dikenal sebagai sang jenius dari Papua. Saya lahir di Monokwari pada tanggal 22
september 1986. Sejak kecil saya sering tinggal berpindah-pindah. Saya lahir dari
keluarga sederhana, Ayah saya Silas Saa adalah kepala Dinas Kehutanan
Terminabuhan, Sorong.” kalimat tersebut mendapat skor 3 karena mencakup
ihwal siapa (George Saa), kapan (22 September 1986), di mana (Monokwari), dan
bagaimana (Sejak kecil saya sering tinggal berpindah-pindah. Saya lahir dari
keluarga sederhana, Ayah saya Silas Saa adalah kepala Dinas Kehutanan
Terminabuhan, Sorong). Untuk indikator peristiwa tokoh, diberikan skor 3 karena
siswa menuliskan semua peristiwa menarik, mengesankan, mengagumkan, dan
mengharukan yang disusun secara kronologis. Untuk penutup atau reorientasi,
diberikan skor 2 karena siswa hanya menuliskan dua kalimat simpulan yang
sesuai dengan rangkaian peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Pada indikator 1
diberikan skor 2 karena kalimat yang ditulis siswa ada tetapi tidak melengkapi
ihwal (siapa, kapan, di mana, dan bagaimana). Siswa yang mendapatkan skor 6
untuk keseluruhan indikatorsebelum menerapkan model Discovery Learning
dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (13).
89
Pada tulisan mengonversi siswa di atas, untuk indikator penutup, diberikan
skor 1 karena kalimat teks biografi yang ditulis siswa tidak memenuhi kriteria dari
penutup atau reorientasi, terlihat pada paragraf ketiga yaitu hanya terdapat satu
kalimat, kalimat pertama yaitu “kini, saya bekerja di perusahaan internasional
yang bergerak di bidang migas”.Untuk indikator peristiwa tokoh, diberikan skor 3
karena hasil tulisan siswa menyangkut semua peristiwa yang di alami tokoh,
seperti peristiwa mengesankan, mengharukan, menyedihkan, dan menarik. Siswa
yang mendapatkan skor 3 untuk keseluruhan indikator sebelum menerapkan
model Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (1).
90
Pada tulisan siswa diatas, untuk indikator orientasi, diberikan skor 1
karena kalimat teks biografi yang ditulis siswa tidak memenuhi kriteria dari
orientasi yang mencakup ihwal (siapa, kapan, di mana, dan bagaimana), kalimat
yang ditulis siswa hanya menjawab pertanyaan (siapa dan bagaimana yaitu “
nama panggilan saya Oge, saya lahir dari keluarga sederhana, ayah saya Silas Saa
adalah Kepala Dinas Kehutanan Terminabuhan, Sorong. Saya lebih senang
menyebut ayah saya sebagai petani dibanding pegawai”). Untuk indikator
peristiwa tokoh, diberikan skor 1 karena terdapat satu peristiwa mengagumkan
yang ditulis secara kronologis oleh siswa, seperti pada kalimat ”pada tahun 2001
saya menjuarai lomba olimpiade kimia tingkat daerah oleh karena prestasi saya itu
saya mendapatkan beasiswa ke jakarta dari pemerintah provinsi papua” Untuk
indikator penutup atau reorientasi, diberikan skor 1 karenasiswa hanya
menuliskan satu kalimat simpulan pada tulisan mengonversi teks biografi.
Kalimat itu berbunyi “kini saya bekerja di perusahaan internasional yang bergerak
di bidang migas ”.
1) Berdasarkan hasil analisis data di atas, skor menulis teks biografi pada
indikator 1,2 dan 3 masih tergolong rendah. Karena pada bagian orientasi,
peristiwa tokoh dan penutup atau reorientasi siswa memberikan informasi tidak
lengkap. Fatin, dkk (2015:160) menjelaskan orientasi merupakan bagian yang
berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi. Peristiwa
atau kejadian yang dialami tokoh merupakan bagian yang berisi peristiwa yang
pernah dialami oleh tokoh, masalah yang dihadapi dalam mengapai cita-citanya,
hal-hal menarik, mengesankan, mengangumkan, dan mengharukan yang dialami
91
tokoh. Penutup atau reorientasi merupakan bagian yang berisi pandagan penulis
terhadap tokoh yang diceritakan.
2. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologSesudah Menerapkankan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMKNegeri 6 Padang
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat penguasaan
kemampuan mengonversi teks biografi sebelum menerapkan model Discovery
Learing kelas X SMK Negeri 6 Padang dengan rata-rata 75,65 tergolong Baik,
karena meannya berada pada penguasaan 76-85% pada skala 10. kemampuan
mengonversi teks biografi sebelum menerapkan model Discovery Learningkelas
X SMK Negeri 6 Padang dikelompokkan atas 5 kualifikasi, yaitu: sempurna, baik
sekali, lebih dari cukup, hampir cukup, dan kurang.
Pertama,Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi sempurna berjumlah 2
orang dengan kode sampel 11 dan 18. Kedua, Siswa yang tergolong ke dalam
kualifikasi baik sekali berjumlah 6 orang dengan kode sampel 2,3,6,9,13, dan 20.
Ketiga, Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi baik berjumlah 4 orang dengan
kode sampel 4,8,15 dan 16. Keempat, Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi
lebih dari cukup berjumlah 5 orang dengan kode sampel 5,10,11,17 dan 19.
Kelima, Siswa yang tergolong ke dalam kualifikasi hampir cukup berjumlah 3
orang dengan kode sampel 1,7, dan 14. Keenam, Siswa yang tergolong ke dalam
kualifikasi kurang berjumlah 1 orang dengan kode sampel 21.
92
a. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning untuk Indikator 1 Orientasi
Pada indikator 1 orientasi siswa mendapatkan skor 1-3. Siswa yang
mendapatkan skor 1 pada indikator 1 orientasi sesudah menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (5).
Sampel 5
Pada tulisan teks biografi siswa di atas, maka dapat dilihat pada indikator
1 orientasi diberikan skor 1 karena kalimat yang ditulis tidak memenuhi kriteria
dari orientasi. Tulisan siswa tersebut hanya menjelaskan ihwal (siapa yaitu BJ
Habibie dan di mana Pare-Pare Sulawesi Selatan) seperti pada kalimat yang
ditulis “saya Bj Habibie, saya lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan..”. Siswa yang
mendapatkan skor 2 pada indikator 1 orientasi sesudah menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat dari kode sampel (11).
93
Pada tulisan teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa indikator 1
orientasi diberi skor 2 karena tulisan teks biografi memenuhi 2-3 kriteria dari
orientasi. Seperti pada kalimat “saya adalah BJ Habibie. Saya anak ke empat dari
delapan bersaudara. Saya anak dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A
Tuti Marini. Saya lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan”. Siswa yang mendapat skor
3 pada indikator 1 orientasi sesudah menerapkan model Discovery Learning dapat
dilihat dari kode sampel (19).
94
Pada tulisan teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa indikator 1
orientasi diberi skor 3 karena tulisan teks biografi memenuhi kriteria dari orientasi
(siapa yaitu BJ Habibie, kapan yaitu pada tanggal 25 Juni 1936, dimana yaitu
Pare-Pare Sulawesi Selatan, dan bagaimana yaitu saya merupakan anak ke empat
dari delapan bersaudara, bapak saya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan ibu
saya bernama RH Tuti Marini Purpowardojo).
Berdasarkan hasil analisis data di atas, kemampuan mengonversi teks
biografi siswa pada indikator satu sudah bisa dikatakan baik, karena siswa sudah
ada yang memenuhi kristeria pada indikator 1 orientasi.Kemendikbud (2014:284)
mengemukakan orientasi berisi informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal
(siapa, kapan, di mana, dan bagaimana)
b. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning untuk Indikator 2 Peristiwa Tokoh
Pada indikator 2 peristiwa tokoh, siswa mendapatkan skor 1-3. Siswa yang
mendapatkan skor 1 pada indikator 2 peristiwa tokoh sesudah menerapkan model
Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (21).
Sampel 21
95
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 2 peristiwa tokoh diberi skor 1, karena kejadian atau peristiwa yang
dialami tokoh yang diceritakan siswa hanya terdapat satu kalimat peristiwa tokoh
yang mengagumkan yaitu “pada tahun 1967 saya menjadi propesisi kehormatan
pada institut teknlogi Bandung”. Siswa yang mendapatkan skor 2 pada indikator 2
peristiwa tokoh sesudah menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat
kode sampel (5).
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 2 peristiwa tokoh diberi skor 2, karena terdapat dua kalimat peristiwa
menarik dan mengagumkan yang dituliskan, seperti “di SMA kecerdasan saya dan
prestasi tampak menonjol terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta”. “saya
masuk ke ITB namun saya tidak menyelesaikan S1 saya di sana, karena saya
mendapatkan beasiswa dari menteri pendidikan dan kebudayaan untuk
melanjutkan kuliah di Jerman”.Siswa yang mendapatkan skor 3 pada indikator 2
peristiwa tokoh sesudah menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat
kode sampel (11).
96
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 2 peristiwa tokoh diberi skor 3, karena peristiwa atau kejadian yang di
alami tokoh yang dituliskan siswa sudah terdapat lebih dari tiga kalimat peristiwa
yang mengharukan, mengagumkan, mengesankan, dan menarik, terlihat pada
kalimat “saya menjadi anak yatim sejak kematian bapak yang meninggal dunia
pada 3 September 1950 karena serangan jantung. Saya kemudian menuntut ilmu
di Geoverment Middlebare School. Saya memilih jurusan teknik penerbangan
dengan spesialisasi kontruksi pesawat terbang di Khein Westerlen Aachen
Technische Hochschile (RWTH) ”
Berdasarkan hasil analisis data di atas, pada indikator 2 peristiwa tokoh
sudah mulai meningkat sesudah diterapkan model Discovery Learning. Fatin, dkk
(2015:160) menjelaskan bahwa Peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh berisi
peristiwa yang pernah dialami oleh tokoh, masalah yang dihadapi dalam
mengapai cita-citanya, hal-hal menarik, mengesankan, mengangumkan, dan
mengharukan yang dialami tokoh.
97
c. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning untuk Indikator 3 Penutup
Pada indikator 3 Penutup atau Reorientasi siswa mendapatkan skor 1-3.
Siswa yang mendapatkan skor 1 pada indikator 3 penutup atau reorientasi sesudah
menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode
sampel (11).
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 3 penutup atau reorientasi diberi skor 1 karena hanya terdapat satu
kalimat penutup yang sesuai dengan rangkaian peristiwa sebelumnya seperti
“sebagai terapi atas kehilangan orang yang saya cintai, saya membuat tulisan
tentang kisah kasih dengan Ainun”. Siswa yang mendapatkan skor 2 pada
indikator 3 penutup atau reorientasi sesudah menerapkan model Discovery
Learning dapat dilihat dari kode sampel (21).
98
Pada teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa indikator 3 penutup
atau reorientasi diberi skor 2. Sesuai dengan deskriptor penilaian, Skor 2 diberikan
apabila hanya terdapat 2 kalimat penutup atau simpulan yang sesuai dengan rangkaian
peristiwa. Terlihat pada kalimat pertama “turun jabatan sebagai presiden saya
kembali ke Jerman bersama keluarga.” dan kalimat kedua “pada tahun 2010
Ainun meninggal karena kanker, saya membuat tulisan tentang kisah kasih
dengan Ainun yang kemudian di bukukan dengan judul Habibie dan Ainun”.
Siswa yang mendapatkan skor 3 pada indikator 3 penutup atau reorientasi sesudah
menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat dari kode sampel (5).
Sampel 5
99
Pada tulisan mengonversi teks biografi siswa di atas, dapat dilihat bahwa
indikator 3 penutup atau reorientasi diberikan skor tiga. Teks biografi yang ditulis
siswa tersebut sudah menuliskan lebih dari dua kalimat simpulan yang sesuai
dengan rangkaian peristiwa yang sesuai dengan rangkaian peristiwa sebelumnya
yang berbunyi“setelah turun dari jabatan sebagai presiden, saya kembali ke
Jerman bersama Keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena
kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang saya cintai. Saya membuat
tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian di bukukan dengan
judul Habibie dan Ainun”.
Dari hasil analisis data di atas, kemampuan mengonversi teks biografi
pada indokator 3 sesudah menerapkan model Discovery Learning sudah mulai
meningkat. Menurut Kemendikbud (2014:284) penutup atau reorientasi berisi
komentar evaluatif atau pernyataan kesimpulan menerangkan peristiwa yang telah
diceritakan sebelumnya.
d. Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SiswaKelas X SMK Negeri 6 Padang sesudah Menerapkan Model DiscoveryLearning untuk Keseluruhan Indikator
Pada keseluruhan indikator, siswa mendapatkan skor tertinggi 9 dan skor
terendah 4. Siswa yang mendapatkan skor 9 untuk keseluruhan indikator sesudah
menerapkan model Discovery Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode
sampel (18).
100
101
Pada tulisan siswa di atas, untuk indikator orientasi, diberikan skor 3
karena kalimatnya memenuhi kriteria dari orientasi (siapa yaitu Habibie, kapan
yaitu pada tanggal 25 Juni 1936, dimana yaitu Pare-Pare Sulawesi Selatan, dan
bagaimana yaitu saya merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara, bapak
saya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan ibu saya bernama RH Tuti Marini
Purpowardojo ). Kalimat yang ditulis siswa tidak terlalu panjang dan tidak
membingungkan pembaca. Untuk indikator peristiwa tokoh, diberikan skor 3
karena siswa menuliskan semua peristiwa yang dialami oleh tokoh dan disusun
secara kronologis. Untuk penutup atau reorientasi, diberikan skor 3 karena kalimat
simpulan yang ditulis siswa lebih dari dua kalimat simpulan yang sesuai dengan
rangkaian peristiwa yang telah dialami tokoh. Siswa yang mendapatkan skor 6
untuk keseluruhan indikator sesudah menerapkan model Discovery Learning
dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (5).
102
Pada tulisan mengonversi siswa diatas, untuk indikator orientasi, diberikan
skor 1 karena kalimat teks biografi yang ditulis siswa tidak memenuhi kriteria dari
orientasi mencakup ihwal (siapa, kapan, di mana, dan bagaimana) teks tersebut
hanya mencakup ihwal (siapa yaitu Bj Habibie dan di mana Pare-Pare Sulawesi
Selatan). Untuk indikator peristiwa tokoh, diberikan skor 3 karena siswa
menuliskan semua peristiwa mengesankan, menyedihkan, dan mengharukan yang
dialami tokoh yang dituliskan secara kronologis. Untuk indikator penutup atau
reorientasi, diberikan skor 2 karena siswa hanya menuliskan dua kalimat simpulan
yang sesuai dengan rangkaian peristiwa sebelumnya. Siswa yang mendapatkan
skor 4 untuk keseluruhan indikator sesudah menerapkan model Discovery
Learning dapat dilihat pada tulisan siswa kode sampel (21).
103
Pada tulisan mengonversi siswa diatas, untuk indikator orientasi, diberikan
skor 1 karena kalimat yang ditulis siswa tidak memenuhi kriteria dari orientasi
(siapa, kapan, dimana, dan bagaimana) teks yang ditulis siswa terssebut hanya
mencakup ihwal (siapa yaitu Prof. DR. (HC). Ing.DR. SC. Mult Bj Habibie dan
bagaimanayaitu saya merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara, bapak
saya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan ibu saya bernama RH Tuti Marini
Purpowardojo ). Untuk indikator peristiwa tokoh, diberikan skor 1 karena hanya
terdapat satu peristiwa mengesankan yang ditulis secara kronologis. Untuk
indikator penutup atau reorientasi, diberikan skor 2 karena siswa hanya
menuliskan dua kalimat simpulan pada teks biografi, kalimat pertama yaitu “turun
drai jabatan sebagai presiden saya dan keluarga kembali ke Jerman” dan kalimat
kedua “pada tahun 2010 Ainun meninggal karena kanker, saya membuat tulisan
tentang kisah kasih dengan Ainun yang kemudian di bukukan dengan Judul
Habibie dan Ainun”.
Berdasarkan hasil analisis data di atas, kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog pada indikator 1, 2, dan 3 sesudah menerapkan
104
model Discovery learning sudah mulai meningkat. Siswa yang menulis teks
biografi tersebut sudah ada yang mendapat skor 3 pada tiap indikator.
3. Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning terhadap KemampuanMengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog Siswa Kelas X SMKNegeri 6 Padang
Menulis teks merupakan suatu kemampuan yang harus dikuasai siswa.
Dalam penerapannya, menulis tidak dapat terpisahkan dengan kegiatan proses
belajar mengajar yang dijalani siswa di sekolah. Agar pembelajaran mengonversi
teks biografi menjadi lebih menarik, guru harus menggunakan model
pembelajaran yang efektif dan bervariasi. Salah satu model pembelajaran yang
efektif dan bervariasi adalah model Discovery Learning. Model Discovery
Learning merupakan model pembelajaran yang ditujukan untuk mengubah
kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, serta merubah pembelajaran
yang teacher oriented ke student oriented. Discovery Learning mengubah modus
expository peserta didik yang hanya menerima infromasi dari guru ke modus
discovery di mana peserta didik menemukan informasi sendiri. Jadi pada model
pembelajaran Discovery Learning menuntut siswa untuk mencari dan menemukan
sendiri suatu konsep atau prinsip yang tidak diketahui sebelumnya. Hal ini tidak
berarti bahwa guru menghentikan untuk memberikan suatu bimbingan setelah
masalah disajikan kepada siswa, tetapi bimbingan yang diberikan dikurangi dan
memberikan kesempatan yang lebih besar kepada siswa untuk belajar sendiri.
Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan secara umum bahwa
rata-rata kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas
X SMK Negeri 6 Padang sesudah menerapkan model Discovery Learning berada
105
pada tingkat penguasaan 66-75% dengan Lebih dari Cukup (LdC) dengan
perolehan rata-rata 75,65, sedangkan kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang sebelum menerapkan
model Discovery Learning berada pada tingkat penguasaan 56-65% dengan
kualifikasi Cukup (C) dengan perolehan rata-rata 60,84. Namun secara signifikan
penerapan model Discovery Learning berpengaruh digunakan terhadap
pengonversian teks biografi yang ditulis siswa.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa kemampuan mengonversi
teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang sebelum
menerapkan model Discovery Learning diperoleh rata-rata sebesar 60,84,
sedangkan kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa
kelas X SMK Negeri6Padang sesudah menerapkan model Discovery Learning
diperoleh rata-rata 75,67. Berdasarkan uji-t pada taraf signifikansi 95% diperoleh
= 10,58 dan =1,72. Kriteria pengujian t diterima jika > .
Dengan kata lain, diterima dan ditolak.
Hasil tulisan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog yang ditulis
oleh siswa mengalami perubahan, dilihat dari indikator yang hendak dicapai siswa
bahwa siswa banyak menjawab benar pada indikator 1. Pada indikator 1 siswa
mengangap tidak sulit karena dari biografi yang ditentukan siswa bisa
menjawabnya. Tema yang telah ditentukan juga tidak jauh dari kehidupan sehari-
hari mereka, seperti biografi BJ Habibie tersebut, siswa tentunya kenal dengan
sosok ini karena merupakan salah satu mantan presiden dan wakil presiden
Indonesia. Sedangkan indikator yang banyak siswa menjawab rendah yaitu pada
106
indikator 3. Siswa banyak menulis bagian reorientasi dengan satu kalimat. Satu
paragraf terdiri dari minimal 3 kalimat. Pada kelas pretes terdapat 2 orang siswa
yang mendapat nilai 33,33 dan untuk nilai tertinggi pada kelas pretest yaitu 88,88.
Sedangkan untuk kelas postest tidak ada siswa yang mendapat nilai 33,33 nilai
tertinggi siswa pada kelas postest yaitu 100. Dari data yang didapat tidak ada
ditemukan siswa yang nilainya turun. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa model Discovery Learning berpengaruh digunakan terhadap kemampuan
mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa kelas X SMK Negeri6
Padang. Pengaruh tersebut dilihat dari penerapan model Discovery Learning pada
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang.
107
BAB VPENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab IV dapat
disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan mengonversi teks biografi
menjadi teks monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang sebelum menerapkan
model Discovery Learning memperoleh nilai rata-rata 60,84 dengan kualifikasi
Cukup (C) yaitu pada rentangan 56-65%. Kedua, kemampuan mengonversi teks
biografi menjadi teks monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padangsesudah
menerapkan model Discovery Learning memperoleh nilai rata-rata 75,67 dengan
kualifikasi76-85% yaitu Baik (B). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model Discovery
Learning terhadap kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang 10 karena thitung>ttabel (10,58>1,72). Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks
monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang sesudah menerapkan model
Discovery Learning lebih baik dibandingkan sebelum menerapkan model
Discovery Learning.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka
dikemukakan saran-saran sebagai berikut ini. Pertama, disarankan pada siswa
kelas X SMK Negeri 6 Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di
sekolah maupun di luar sekolah, agar keterampilan menulis lebih bagus lagi.
Kedua, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMK Negeri 6 Padang dalam
107
108
proses pembelajaran dapat menerapkan model Discovery Learning ini untuk
mewujudkan kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog siswa
kelas X SMK Negeri 6 Padang. Hal ini disebabkan bahwa model dalam
pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran.Ketiga, peneliti lain sebagai referensi yang akan meneliti tentang
kemampuan mengonversi teks biografi menjadi teks monolog.
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia(Buku Ajar). Padang : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Asih. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. CV. Pustaka Setia : Bandung.
Chasanah, Mutia Putri. 2015. Keterampilan Mengonversi Teks Cerita Pendek Ke DalamTeks Drama Siswa Kelas XI SMAN 15 Padang. STKIP PGRI : Padang
Dardjowidjojo,Soejono. 2003. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Priyatni, Tri Indah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum2013. Jakarta : Bumi Aksara
Fatin, Idhoofiyahtul dan Mahabatul Camalia. 2015. BIG BOOK Bahasa Indonesia danBahasa Inggris. Cmedia: Jakarta
Sugono, Deni.dkk. 2008. KBBI Edisi 4. PT Garmedia: Jakarta
Setarini dan Santi Arini. 2014. Cermat Berbahasa Indonesia. Bogor : Yudhistira.
Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung : PustakaSetia.
Josep, Hayon. 2007. Membaca dan Menulis Wacana: Petunjuk Praktis bagi Mahasiswa.Jakarta: Grasindo
Kabrina, Jenni. 2015. Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning TerhadapKeterampilan Memproduksi Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 30Padang. STKIP PGRI: Padang.
Kemendikbud. 2013. Model-Model Pembelajaran yang relevan denganpengimplementasian kurikulum 2013. Jakarta : kementerian pendidikan dankebudayaan.
Keraf, Gorys. 1993. Kompisisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Jakarta:Endeplacs : Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Gramedia: Jakarta
Mahsun. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
110
Mulyasa, dkk. 2016. Revolusi dan Inovasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya :Bandung.
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor.
Nurdin, Syafruddin dan Adriantoni. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : PT.RajaGrafindo Persada
Nurhadi. 2016. Teknik Membaca. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung:Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.
111
Lampiran 1
Kode Identitas Sampel Penelitian Kelas X Tata Busana 3
No Nama Siswa Jenis Kelamin Kode Sampel Kelas1 Amelia Syafitri P 01 X BU 32 Annisa Oktarini P 02 X BU 3
3 Astri Lendani P 03 X BU 34 Berliando Dwi K L 04 X BU 35 Bunga Arsy p 05 X BU 36 Bunga Reski Wardani P 06 X BU 37 Dea Ramanda P 07 X BU 38 Dinda Nurhaliza P 08 X BU 39 Diva Flower p 09 X BU 3
10 Farah Delvina Putri P 10 X BU 311 Febri Annisa Ihsani P 11 X BU 312 Lathifah Ruhama Fadhila P 12 X BU 313 Mutia Utami Fajria S P 13 X BU 314 Nadia Krismonika P 14 X BU 315 Rani Sagita P 15 X BU 316 Rossi Bs Sinaga P 16 X BU 317 Sagina Triyulia N P 17 X BU 318 Sinaria Laia P 18 X BU 319 Suci Susanti P 19 X BU 320 Yulia Putri Feranjani P 20 X BU 321 Yoga Permana L 21 X BU 3
112
Lampiran 2
RPP tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMK Negeri 6 Padang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Biografi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, respon, dan proaktif)
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat
untuk memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa.
113
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat prosedur kompleks mengenai
permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan.
4.1 Mengonversi teks biografi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengna struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator
a. Menulis kembali teks biografi yang telah dibaca dengan kata-kata sendiri.
b. Mengonversi (mengalihwahana) teks biografi ke dalam bentuk monolog.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca beberapa contoh teks biografi, mendiskusikannya, dan berlatih
siswa dapat:
a. Menjelaskan isi teks biografi.
b. Menjelaskan struktur biografi.
c. Menjelaskan kaidah biografi.
d. Menulis kembali teks biografi yang telah dibaca dengan kata-kata sendiri.
e. Mengonversi (mengalihwahana) teks biografi ke dalam bentuk monolog
D. Materi Pembelajaran
a. Pemahaman isi teks biografi.
b. Pemahaman struktur teks biografi.
c. Pemahaman kaidah teks biografi.
d. Menulis ulang kembali teks biografi dengan kata-kata sendiri.
f. Mengonversi teks biografi ke dalam bentuk teks monolog..
E. Alokasi Waktu
4 x 45 Menit
F. Metode Pembelajaran
Metode diskusi kelompok dan penugasan
114
G. Kegiatan pembelajaran
Tahapan Kegiatan WaktuPendahuluan 10'
1Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungandengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaransebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4Siswa menerima pengarahan bahwa melalui tema pembelajaranini agar dapat mengembangkan sikap santun, jujur, kerjasama,taggung jawab, dan cinta damai.
Kegiatan Inti 150'Mengamati 20'5 Siswa membaca contoh teks biografi.
6Siswa secara kelompok mencermati uraian yang berkaitandengan struktur teks biografi (orientasi, kejadian penting, danreorientasi).
7Siswa mendengarkan pembacaan contoh teks biografi yanglain.
8Siswa secara kelompok mencermati ciri-ciri teks biografiberdasarkan isi dan strukturnya.
Mempertanyakan 25'
9Siswa secara kelompok mempertanyakan struktur teks biografi(orientasi, kejadian penting, dan reorientasi).
10Siswa secara kelompok mempertanyakan langkah-langkahmengonversi teks biografi menjadi teks biografi berdasarkan isidan strukturnya.
Mengeksplorasi 35'
12Siswa berdiskusi untuk menemukanstruktur teks biografi(orientasi, kejadian penting, dan reorientasi).
13Siswa berdiskusi untuk menemukan ciri teks biografiberdasarkan isi dan strukturnya.
14Siswa secara individu mengonversikan ataumengalihwacanakan teks biografi menjadi teks monolog sesuaidengan struktur teks biografi.
Mengasosiasikan 30'
15
Siswa secara kelompok berdiskusi untuk menyimpulkan hasiltemuan terkait dengan struktur teks biografi (orientasi,kejadian penting, dan reorientasi) dan ciri teks biografi dalamdiskusi kelas dengan saling menghargai, bekerja sama, danbertanggung jawab.
115
Mengkomunikasikan 40'
17Beberapa siswa mempreentasikan hasil diskusi kelompokterkait dengan struktur teks biografi (orientasi, kejadianpenting, dan reorientasi).
18Siswa lain menanggapi presentasi teman / kelompok lain secarasantun, kritis, dan bertanggung jawab.
Penutup 20'
21Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran terkaitdengan teks biografi
22Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudahdilakukan.
23Siswa menjawab pertanyaan tentang teks biografi yangdiberikan oleh guru.
24Siswa mengerjakan tugas-tugas tambahan terkait dengan teksbiografi yang diberikan oleh guru. (Pekerjaan Rumah)
25Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjutpembelajaran.
H. Penilaian Hasil Belajar
a. Jenis : Penugasan individu
b. Bentuk Penilaian : Uraian
c. Instrumen : konversikanlah (alihwacanakan) teks biografi menjadi teks
monolog tanpa mengubah struktur teks dari teks biografi !
116
d. Kriteria Penilaian
No Aspek Skor Indikator
1 Orientasi atau Setting 3 Skor 3 diberikan apabila informasiyang disampaikan terdapat 4orientasi atau setting (siapa, kapan, dimana, dan mengapa)
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 3-2 orientasi atau setting(siapa, kapan, di mana, danmengapa)
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 orientasi atau setting(siapa, kapan, di mana, danmengapa)
2 Kejadian Penting 3 Skor 3 diberikan apabila terdapat 3kejadian penting atau lebih.
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 2 kejadian penting.
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 kejadian penting.
3 Reorientasi 3 Skor 3 diberikan apabila terdapat 3reorientasi atau lebih.
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 2 kalimat reorientasi.
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 kalimat reorientasi.
Nilai Akhir siswa : Skor Capaian x 100%
Skor Maksimal
117
I . Sumber Belajar
1. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Buku siswa Bahasa Indonesia EkspresiDiri daan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
2. Media elektronik (internet).
3. Media Cetak lainnya.
Padang, Mei 2017
MengetahuiGuru Mapel Wajib A
Dra. MisdawatiNIP. 195925091986032005
Penyusun
Novita VitriNPM. 13080194
118
Lampiran 3
RPP dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMK Negeri 6 Padang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Biografi
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
H. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, respon, dan proaktif)
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat
untuk memecahkan masalah.
8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
I. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa.
119
2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat prosedur kompleks mengenai
permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan.
8.1 Mengonversi teks biografike dalam bentuk yang lain sesuai dengna struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator
c. Menulis kembali teks biografi yang telah dibaca dengan kata-kata sendiri.
d. Mengonversi (mengalihwacanakan) teks biografi ke dalam bentuk monolog.
J. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca beberapa contoh teks biografi, mendiskusikannya, dan berlatih
siswa dapat:
g. Menjelaskan isi teks biografi.
h. Menjelaskan struktur biografi.
i. Menjelaskan kaidah biografi.
j. Menulis kembali teks biografi yang telah dibaca dengan kata-kata sendiri.
k. Mengonversi (mengalihwacana) teks biografi ke dalam bentuk monolog
K. Materi Pembelajaran
e. Pemahaman isi teks biografi.
f. Pemahaman struktur teks biografi.
g. Pemahaman kaidah teks biografi.
h. Menulis ulang kembali teks biografi dengan kata-kata sendiri.
i. Mengonversi teks biografi ke dalam bentuk teks monolog..
L. Alokasi Waktu
4 x 45 Menit
M. Metode Pembelajaran
Metode diskusi kelompok dan penugasan
120
N. Kegiatan pembelajaran
Tahapan Kegiatan Waktu
Pendahuluan 20’
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dariguru berhubungan dengan kondisi danpembelajaran sebelumnya.
2. Siswa menerima informasi tentangketerkaitan pembelajaran sebelumnyadengan pembelajaran yang akandilaksanakan.
3. Siswa menerima informasi kompetensi,,materi, tujuan, manfaat, dan langkahpembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menerima pengarahan bahwa melaluitema pembelajaran ini agar dapatmengembangkan sikap santun, jujur,kerjasama, tanggung jawab, dan cintadamai.
Kegiatan Inti
Mengamati 20’
5. Siswa membaca contoh teks biografi danmemahami isinya
6. Siswamembaca contoh teks biografi dan teksmonolog.
121
Mempertanyakan 20’
7.
8.
Guru memberikan rangsangan denganmemberi pertanyaan kepada siswa berkaitandengan contoh teks biografi dan monolog.
Dari contoh teks biografi dan monolog, siswadiberi pertanyaan yang dapat menggungahkeingintahuannya (stimulation).
9. Siswa menanyakan butir-butir penting terkaitstruktur isi dan ciri bahasa teks biografi.
(identifikasi masalah)
Mengeksplorasi 20’
10.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkandata atau bahan dengan cara mencatat butir-butir penting terkait srruktur isi dan ciribahasa teks biografi. (pengumpulan data)
11.
Siswa mengumpulkan data atau bahan terkaitdengan struktur isi teks biografi.
Mengasosiasikan 40’
12.
Guru meminta siswa untuk mengonversi teksbiografi menjadi teks monolog dengan caramengolah data atau bahan yang telahdikumpulkan melalui contoh teks biografi danteks monolog (data processing).
122
Mengomunikasikan 30’
13.
Siswa mempresentasikan teks yang ditulisuntuk membuktikan kebenaran struktur isi(verification)
14.
Siswa lain menanggapi presentasiteman/kelompok lain secara santun, kritis,dan yang tanggung jawab.
15 Siswa menyimpulkan isi teks biografi yangditulis berdasarkan contoh yang sudahdiberikan (generalitation).
Penutup 30’
16.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasilpembelajaran terkait dengan teks biografi
17.
Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatanyang sudah dilakukan.
18.
19.
Siswa menjawab pertanyaan tentang teksbiografi yang diberikan oleh guru.
Siswa mengerjakan tugas tambahan terkaitdengan teks biografi yang diberikan oleh guru(pekerjaan rumah).
20.
Siswa menyimak informasi mengenai rencanatindak lanjut pembelajaran.
123
H. Materi Pembelajaran
1) Pengertian Teks Biografi
Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi. Secara etomologis, biografi diambil
dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dan graphein yang bermakna tulisan.
Secara sederhana, dapat kita simpulkan bahwa teks biografi adalah tulisan mengenai
hidup seseorang.
2) Struktur Teks Biiografi
Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi. Oleh karena itu struktur teks biografi
juga sama dengan teks cerita ulang lainnya seperti cerpen dan hikayat yaitu orientasi,
kejadian penting, reorientasi.
a. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau
peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/pembaca.
Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan
bagaimana.
b. Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa
yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-
kejadian utamayang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan
komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
c. Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai
rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya
opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam teks biografi.
Fatin, dkk (2015:160) menjelaskan ada tiga struktur teks biografi yang
menjadi hal penting untuk dapat menulis biografi dengan runtut dan benar. Berikut
adalah struktur teks biografi:
124
1) Orientasi : berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi.
2) Peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh : berisi peristiwa yang pernah dialami
oleh tokoh, masalah yang dihadapi dalam mengapai cita-citanya, hal yang menarik,
mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh.
3) Penutup : berisi pandagan penulis terhadap tokoh yang diceritakan (bagian ini boleh
ada atau tidak dalam penulisan biografi). Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan struktur teks biografi ada tiga, yaitu orientasi, peristiwa atau kejadian
penting, dan reorientasi (penutup)
3) Ciri Kebahasaan Teks Biografi
Terdapat enam ciri kebahasaan dalam teks biografi yaitu sebagai berikut. Pertama,
Menggunakan pronomina (kata ganti) orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau. Kata
ganti ini digunakan secara bervariasi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan
tokoh. Kedua, banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-
peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh, contohnya belajar, membaca,
berjalan, melempar. Ketiga, banyak menggunakan kata adjektiva (kata sifat) untuk
memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh, contohnya kata sifat untuk
mendeskripsikan watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Keempat, banyak
menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai
subjek yang diceritakan, contoh diberi, ditugaskan, dipilih. Kelima, banyak
menggunakan kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental dalam rangka
penggambaran peran tokoh, misalnya memahami, menyetujui, menginspirasi,
mencintai. Keenam, banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina
yang berkenaan urutan dengan waktu, contohnya sesbelum, sudah, pada saat,
kemudian, selanjutnya,sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu. Hal
ini terkait dengan pola pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya bersifat
kronologis.
125
Kutipan Teks Bagian StrukturB.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan
dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang diIndonesia. Beliau adalah Presiden ketiga RepublikIndonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR(HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie.Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan,pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anakkeempat dari delapan bersaudara, pasangan AlwiAbdul Jalil Habibie dan RA.Tuti MariniPuspowardojo. Habibie menikah dengan HasriAinun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dandikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar danThareq Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yangmeninggal dunia pada 3 September 1950 karenaterkena serangan jantung. Setelah ayahnyameninggal, Ibunya menjual rumah dankendaraannya kemudian pindah ke Bandungbersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulangmembiayai kehidupan anak-anaknya.
Orientasi (bagian inimenceritakan siapa Habiebie)
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri NegaraRistek/ Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua IkatanCendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpinperusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi wakilPresiden RI dan menjadi Presiden RI ke 3 setelahSoeharto mundur pada tahun 1998. Pada masajabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur,sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dariIndonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat,B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupandemokrasi dan persatuan wilayah di Indonesiadengan disahkannya undang-undang tentangotonomi daerah dan undang-undang tentang partaipolitik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunankedudukan DPR/MPR.
Peristiwa Penting
126
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibiekembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun2010, Ainun meninggal dunia karena kanker.Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai,Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih denganAinun, yang kemudian dibukukan dengan judul“Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkandengan judul yang sama.
Reorientasi atau penutup
I. Penilaian Hasil Belajar
e. Jenis : Penugasan individu
f. Bentuk Penilaian : Uraian
g. Instrumen : konversikanlah (alihwacanakan) teks biografi menjadi teks
monolog tanpa mengubah struktur teks dari teks biografi !
h. Kriteria Penilaian
No Aspek Skor Indikator
1 Orientasi atau Setting 3 Skor 3 diberikan apabila informasiyang disampaikan terdapat 4orientasi atau setting (siapa, kapan,di mana, dan mengapa)
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 3 orientasi atau setting(siapa, kapan, di mana, danmengapa)
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 2-1 orientasi atau setting(siapa, kapan, di mana, danmengapa)
2 Kejadian Penting 3 Skor 3 diberikan apabila terdapat 3kejadian penting atau lebih.
127
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 2 kejadian penting.
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 kejadian penting.
3 Reorientasi 3 Skor 3 diberikan apabila terdapat 3reorientasi atau lebih.
2 Skor 2 diberikan apabila hanyaterdapat 2 kalimat reorientasi.
1 Skor 1 diberikan apabila hanyaterdapat 1 kalimat reorientasi.
Nilai Akhir siswa : Skor Capaian x 100%
Skor Maksimal
I . Sumber Belajar
4. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Buku siswa Bahasa Indonesia EkspresiDiri daan Akademik kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
5. Media elektronik (internet).
6. Media Cetak lainnya.
Padang, Juni 2017
Mengetahui
Guru Mapel Wajib A
Dra. Misdawati
NIP. 195925091986032005
Peneliti
Novita VitriNPM. 13080194
128
Lampiran 4
Instrumen Penelitian tanpa Menggunakan Model Discovery LearningPengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Keterampilan Mengonversi Teks Biografi Mejadi Teks MonologSiswa Kelas X SMKN 6 Padang
A. Pengantar
Sesuai dengan kurikulum 2013, siswa kelas X telah belajar mengenai teks
biografi. Siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang ditugaskan untuk mengonversi atau
mengalihwacanakan teks biografi menjadi teks monolog. Teks biografi yang akan
dijadikan instrumen adalah “George Saa, Si Jenius dari Papua”. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan mengonversi atau mengalihwacanakan teks biografi menjadi
teks monolog siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang tanpa menggunakan model
pembelajaran discovery learning, yang menjadi indikator dalam instrumen ini adalah
struktur teks biografi (orientasi, peristiwa atau kejadian tokoh, dan reorientasi). Maka
dari itu, kerjakanlah tes dengan baik dan benar.
B. Petunjuk Pengerjaan Tes
1. Tulislah nama anda dengan lengkap pada kertas satu lembar!
2. Konversikanlah teks biografi “BJ Habibie” ke dalam bentuk teks monolog dengan
memperhatikan struktur teks biografi!
3. Tulislah tugas tersebut dengan kaidah kebahasaan yang tepat!
4. Kumpulkan tulisan anda jika sudah selesai
129
C. Penutup
Demikian petunjuk mengonversi teks biografi menjadi teks monolog ini diberikan
sebagai pedoman bagi anda, atas perhatian dan bantuanya peneliti ucapkan terima
kasih.
Peneliti
Novita Vitri
130
Lampiran 5
Instrumen Penelitian dengan Menggunakan Model Discovery LearningPengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Keterampilan Mengonversi Teks Biografi Mejadi Teks MonologSiswa Kelas X SMKN 6 Padang
B. Pengantar
Sesuai denga kurikulum 2013, siswa kelas X telah belajar mengenai teks
biografi. Siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang ditugaskan untuk mengonversi atau
mengalihwacanakan teks biografi menjadi teks monolog. Teks biografi yang akan
dijadikan instrumen adalah “BJ Habibie”. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan mengonversi atau mengalihwacanakan teks biografi menjadi teks monolog
siswa kelas X SMK Negeri 6 Padang dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning, yang menjadi indikator dalam instrumen ini adalah struktur teks
biografi (orientasi, kejadian penting, dan reorientasi). Maka dari itu, kerjakanlah tes
dengan baik dan benar.
B. Petunjuk Pengerjaan Tes
1. Tulislah nama anda dengan lengkap pada kertas satu lembar!
2. Konversikanlah teks biografi “BJ Habibie” ke dalam bentuk teks monolog dengan
memperhatikan struktur teks biografi!
3. Tulislah tugas tersebut dengan kaidah kebahasaan yang tepat!
4. Kumpulkan tulisan anda jika sudah selesai!
C. Penutup
131
Demikian petunjuk mengonversi teks biografi menjadi teks monolog ini diberikan
sebagai pedoman bagi anda, atas perhatian dan bantuanya peneliti ucapkan terima
kasih.
Peneliti
Novita Vitri
132
Lampiran 6
Skor Per Indikator Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologSebelumMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang
KodeSampel
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor1 2 31 1 1 1 32 3 3 1 7
3 3 2 2 7
4 2 3 1 6
5 2 2 1 5
6 2 3 1 6
7 1 1 2 4
8 2 2 2 6
9 3 1 1 5
10 2 2 1 5
11 2 2 1 5
12 3 3 1 7
13 2 3 1 6
14 1 1 2 4
15 3 2 1 6
16 2 3 1 6
17 2 2 1 5
18 3 3 2 8
19 2 1 2 5
20 2 3 1 6
21 1 1 1 3
Jumlah 44 45 26 115
133
Lampiran 7
Skor Per Indikator Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks Monolog SesudahMenerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang
KodeSampel
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor1 2 31 1 2 2 5
2 3 3 2 8
3 3 3 2 8
4 2 3 2 7
5 1 2 3 6
6 3 3 2 8
7 1 2 2 5
8 3 3 1 7
9 3 3 2 8
10 2 2 2 6
11 2 3 1 6
12 3 3 3 9
13 3 3 2 8
14 1 2 2 5
15 3 2 2 7
16 2 3 2 7
17 2 2 2 6
18 3 3 3 9
19 3 2 1 6
20 3 3 2 8
21 1 1 2 4
Jumlah 48 53 42 143
134
Lampiran 8
Skor dan Nilai Per Indikator Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologSebelum Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang
Kode Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Skor NilaiSampel Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai1 1 33,33 1 33,33 1 33,33 3 33,33
2 3 100 3 100 1 33,33 7 77,78
3 3 100 2 66,67 2 66,67 7 77,78
4 2 66,67 3 100 1 33,33 6 66,67
5 2 66,67 2 66,67 1 33,33 5 55,56
6 2 66,67 3 100 1 33,33 6 66,67
7 1 33,33 1 33,33 2 66,67 4 44,44
8 2 66,67 2 66,67 2 66,67 6 66,67
9 3 100 1 33,33 1 33,33 5 55,56
10 2 66,67 2 66,67 1 33,33 5 55,56
11 2 66,67 2 66,67 1 33,33 5 55,56
12 3 100 3 100 1 33,33 7 77,78
13 2 66,67 3 100 1 33,33 6 66,67
14 1 33,33 1 33,33 2 66,67 4 44,44
15 3 100 2 66,67 1 33,33 6 66,67
16 2 66,67 3 100 1 33,33 6 66,67
17 1 33,33 3 100 1 33,33 5 55,56
18 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
19 2 66,67 1 33,33 2 66,67 5 55,56
20 2 66,67 3 100 1 33,33 6 66,67
21 1 33,33 1 33,33 1 33,33 3 33,33
Jumlah 44 1.433,35 45 1.500 26 899,97 115 1.277,82
135
Lampiran 9
Skor dan Nilai Per Indikator Mengonversi Teks Biografi Menjadi Teks MonologSesudah Menerapkan Model Discovery Learning Siswa Kelas X SMK Negeri 6
Padang
Kode Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Skor NilaiSampel Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai1 1 33,33 2 66,67 2 66,67 5 55,56
2 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
3 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
4 2 66,67 3 100 2 66,67 7 77,78
5 1 33,33 2 66,67 3 100 6 66,67
6 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
7 1 33,33 2 66,67 2 33,33 5 55,56
8 3 100 3 100 1 33,33 7 77,78
9 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
10 2 66,67 2 66,67 2 66,67 6 66,67
11 2 66,67 3 100 1 33,33 6 66,67
12 3 100 3 100 3 100 9 100
13 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
14 1 33,33 2 66,67 2 66,67 5 55,56
15 3 100 2 66,67 2 66,67 7 77,78
16 2 66,67 3 100 2 66,67 7 77,78
17 2 66,67 2 66,67 2 66,67 6 66,67
18 3 100 3 100 3 100 9 100
19 3 100 2 66,67 1 33,33 6 66,67
20 3 100 3 100 2 66,67 8 88,89
21 1 33,33 1 33,33 2 66,67 4 44,44
Jumlah 48 1.600 53 1.766,69 42 1.366,7 143 1.588,93
136
Lampiran 10
Total Nilai Pretest-Postest Kemampuan Mengonversi Teks Biografi Menjadi TeksMonolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang
No Kode Sampel ( )2 ( )21 1 33,33 1.110,89 55,56 3.086,91
2 2 77,78 6.049,72 88,89 7.901,43
3 3 77,78 6.049,72 88,89 7.901,43
4 4 66,67 4.444,89 77,78 6.049,72
5 5 55,56 3.086,91 66,67 4.444,89
6 6 66,67 4.444,89 88,89 7.901,43
7 7 44,44 1.974,91 55,56 3.086,91
8 8 66,67 4.444,89 77,78 6.049,72
9 9 55,56 3.086,91 88,89 7.901,43
10 10 55,56 3.086,91 66,67 4.444,89
11 11 55,56 3.086,91 66,67 4.444,89
12 12 77,78 6.049,72 100 10.000
13 13 66,67 4.444,89 88,89 7.901,43
14 14 44,44 1.974,91 55,56 3.086,91
15 15 66,67 4.444,89 77,78 6.049,72
16 16 66,67 4.444,89 77,78 6.049,72
17 17 55,56 3.086,91 66,67 4.444,89
18 18 88,89 7.901,43 100 10.000
19 19 55,56 3.086,91 66,67 4.444,89
20 20 66,67 4.444,89 88,89 7.901,43
21 21 33,33 1.110,89 44,44 1.974,91
Jumlah 1.277,82 81.857,88 1.588,93 125.067,55
Rata-rata 60,84 75,67
137
Analisis Skor Pretest dengan Liliefors
1. Mean
= ∑=
,= 60,84
2. Standar Deviasi (S)
=∑ (∑ )
21 (81.857,88) − (1.277,82)21 21 − 11.719.015,48 − 1.632.823,95420
86.191,53420205,21
=14,32
Analisis skor Postest dengan Liliefors
1. Mean
= ∑=. ,
= 75,67
138
2. Standar Deviasi
=∑ (∑ )
21 125.067,55 − (1.588,93)21 21 − 12.626.418,55 − 2.524.698,54420
101.720,01420242,19
=15,56
139
Lampiran 11
Simpangan Baku (S) dan Variansi Pretest
No X F FX1 33,33 2 66,66 2.221,78
2 44,44 2 88,88 3.949,82
3 55,56 6 333,36 18.521,48
4 66,67 7 466,69 31.114,22
5 77,78 3 233,34 18.149,18
6 88,89 1 88,89 7.901,43
Jumlah 21 1.277,82 81.857,88
Mean
= ∑=1.277,82
= 60,84
140
Lampiran 12Simpangan Baku (S) dan Variansi Postest
No X F FX1 44,44 1 44,44 1.974,912 55,56 3 166,68 9.260,743 66,67 5 333,35 22.224,444 77,78 4 311,12 24.198,915 88,89 6 533,34 47.408,596 100 2 200 20.000
Jumlah 21 1.588,93 125.067,55
Mean
= ∑=1.588,93
= 75,67
Lampiran 13
141
Perbandingan Pretest dan Postest Kemampuan MengoversiTeks Biografi MenjadiTeks Monolog Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Padang Sebelum dan SesudahMenggunakan Model Discovery Learning
Kelompok N₁ ƩX₁ ƩX₁² Rata-rata X₁
Pretest 21 1.277,82 81.857,88 60,84
Kelompok N₁ ƩX₁ ƩX₁² Rata-rata X₁
Posttest 21 1.588,93 125.067,55 75,67
142
Lampiran 14
Uji Normalitas Kelompok Pretest
Diketahui, = 60,84 SD = 14,32
No Xi Fi Xi- ̅X Fi.Xi (Fi.Xi) FK Zi F (Zi) S (Zi){F (Zi) -S (Zi)}
1 33,33 2 -27,51 66,66 4.443,55 2 -1,92 0,0274 0,0952 0.06782 44,44 2 -16,4 88,88 7.899,65 4 -1,14 0,1271 0,1904 0,06333 55,56 6 -5,29 333,36 111.088,89 10 -0,36 0,3594 0,4761 0.11674 66,67 7 5,82 466,69 217.734,22 17 0,40 0,6554 0,8095 0,15415 77,78 3 16,93 233,34 54.433,55 20 1,18 0,8810 0,9523 0,07136 88,89 1 28,04 88,89 7.899,65 1 1,95 0,9744 1 0,0256
21 1.227,82L0=0,154
1
Berdasarkan nilai di atas, diperoleh nilai L0= 0,1541 untuk n=21 dengan taraf
signifikansi 5% (0,05), maka adalah sebagai berikut ini.
= 0,190
Dari hasil perhitungan L0 dan , didapatkan L0< yaitu 0,1541< 0,190
dengan demikian data berdistribusi normal.
143
Lampiran 15
Uji Normalitas Kelompok Postest
Diketahui, = 75,65 SD = 15,56
No Xi Fi Xi- ̅X Fi.Xi (Fi.Xi) FK Zi F (Zi) S (Zi) F (Zi) - S (Zi)1 44,44 1 -31,21 44,44 1.974,91 1 -2,00 0,0228 0,0476 0,0248
2 55,56 3 -20,1 166,68 27.782,22 4 -1,29 0,0985 0,1904 0,09193 66,67 5 -8,99 333,35 111.122,22 9 -0,57 0,2843 0,4285 0,14424 77,78 4 2,12 311,12 96.795,65 13 0,13 0,5517 0,6190 0,06735 88,89 6 13,23 533,34 284.451,56 19 0,85 0,8023 0,9047 0,1023
6 100 2 24,35 200 40.000 21 1,56 0,9404 1 0,0596
21 1.588,93 L0=0,1442
Berdasarkan nilai di atas, diperoleh nilai L0= 0,1442 untuk n=21 dengan taraf
signifikansi 5% (0,05), maka adalah sebagai berikut ini.
= 0,190
Dari hasil perhitungan L0 dan , didapatkan L0< yaitu 0,1442< 0,190
dengan demikian data berdistribusi normal.
144
Lampiran 16
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel penelitian
mempunyai varians yang homogen atau tidak. Cara mencari homogenitas adalah dengan
membandingkan varians terbesar dengan varians terkecil kelas sampel pada taraf
signifikansi 5% (0,05) dengan derajat kebebasan dk = n-1.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.Pretest Postest
n = 21 n = 21
= 60,84 = 75,67
= 205,21 = 242,19
S = 14,32 S = 15,56
dk = n-1 dengan taraf signifikansi 0,05 untuk menentukan homogenitas data,
digunakan rumus berikut ini.
F=
F=,, =1,18
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh = 1,18. Jika dibandingkan dengan
pada taraf nyata 0,05 dan n− 1 diperoleh angka 2,10. Dengan demikian <(1,18<2,10), berarti data homogen.
145
Lampiran 17
Uji Hipotesis Penelitian
t = ∑D√n∑D2 – (∑D) 2
n-1
t = -311,11√21x5.5.431,90 – (-311,11) 2
21-1
t = -311,1√21.5431,90 – (96.789,4)
20
t = -311,1√17.280,468
20
t = -311,1√ 864,023
t = -311,129,39
t = 10,58
= 10,58
(10,58) > (1,72)
Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada
taraf signifikan 95% dan dk=n– 1 karena thitung> ttabel (10,58>1,72). Dengan kata lain,
penerapan model Discovery Learning berpengaruh secara signifikan terhadap
146
kemampuan mengonversi Teks Biografi menjadi teks monolog siswa kelas X Tata
Busana 3 SMK Negeri 6 Padang.Ternyata > yaitu 10,58>1,72 maka
diterima dan ditolak.
147
Lampiran 18
Tabel Uji Normalitas Pretest
X 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
-3.4-3.3-3.2-3.1-3.0
0.00030.00050.00070.00100.0013
0.00030.00050.00070.00090.0013
0.00030.00050.00060.00090.0013
0.00030.00040.00060.00090.0012
0.00030.00040.00060.00080.0012
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00050.00080.0011
0.00030.00040.00050.00070.0010
0.00020.00030.00050.00070.0010
-2.9-2.8-2.7-2.6-2.5
0.00190.00260.00350.00470.0062
0.00180.00250.00340.00450.0060
0.00170.00240.00330.00440.0059
0.00170.00230.00320.00430.0057
0.00160.00230.00310.00410.0055
0.00160.00220.00300.00400.0054
0.00150.00210.00290.00390.0052
0.00150.00210.00280.00380.0051
0.00140.00200.00270.00370.0049
0.00140.00190.00260.00360.0048
-2.4-2.3-2.2-2.1-2.0
0.00820.01070.01390.01790.0228
0.00800.01040.01360.01740.0222
0.00780.01020.01320.01700.0217
0.00750.00990.01290.01660.0212
0.00730.00960.01250.01620.0207
0.00710.00940.01220.01580.0202
0.00690.00910.01190.01540.0197
0.00680.00890.01160.01500.0192
0.00660.00870.01130.01460.0188
0.00640.00840.01100.01430.0183
-1.9-1.8-1.7-1.6-1.5
0.02870.03590.04460.05480.0668
0.02810.03520.04360.05370.0655
0.02740.03440.04270.05260.0643
0.02680.03360.04180.05160.0630
0.02620.03290.04090.05050.0618
0.02560.03220.04010.04950.0606
0.02500.03140.03920.04850.0594
0.02440.03070.03840.04750.0582
0.02390.03010.03750.04650.0571
0.02330.02940.03670.04550.0559
-1.4-1.3-1.2-1.1-1.0
0.08080.09680.11510.13570.1587
0.07930.09510.11310.13350.1562
0.07780.09340.11120.13140.1539
0.07640.09180.10930.12920.1515
0.07490.09010.10750.12710.1492
0.07350.08850.10560.12510.1469
0.07220.08690.10380.12300.1446
0.07080.08530.10200.12100.1423
0.06940.08380.10030.11900.1401
0.06810.08230.09850.11700.1379
-0.9-0.8-0.7-0.6-0.5
0.18410.21190.24200.27430.3085
0.18140.20900.23890.27090.3050
0.17880.20610.23580.26760.3015
0.17620.20330.23270.26430.2981
0.17360.20050.22960.26110.2946
0.17110.19770.22660.25780.2912
0.16850.19490.22360.25460.2877
0.16600.19220.22060.25140.2843
0.16350.18940.21770.24830.2810
0.16110.18670.21480.24510.2776
-0.4-0.3-0.2-0.1-0.0
0.34460.38210.42070.46020.5000
0.34090.37830.41680.45620.4960
0.33720.37450.41290.45220.4920
0.33360.37070.40900.44830.4880
0.33000.36690.40520.44430.4840
0.32640.36320.40130.44040.4801
0.32280.35940.39740.43640.4761
0.31920.35570.39360.43250.4721
0.31560.35200.38970.42860.4681
0.31210.34830.38590.42470.4641
0.0 0.5000 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160 0.5199 0.5239 0.5279 0.5319 0.5359
148
0.10.20.30.4
0.53980.57930.61790.6554
0.54380.58320.62170.6591
0.54780.58710.62550.6628
0.55170.59100.62930.6664
0.55570.59480.63310.6700
0.55960.59870.63680.6736
0.56360.60260.64060.6772
0.56750.60640.64430.6808
0.57140.61030.64800.6844
0.57530.61410.65170.6879
0.50.60.70.80.9
0.69150.72570.75800.78810.8159
0.69500.72910.76110.79100.8186
0.69850.73240.76420.79390.8212
0.70190.73570.76730.79670.8238
0.70540.73890.77040.79950.8264
0.70880.74220.77340.80230.8289
0.71230.74540.77640.80510.8315
0.71570.74860.77940.80780.8340
0.71900.75170.78230.81060.8365
0.72240.75490.78520.81330.8389
1.01.11.21.31.4
0.84130.86430.88490.90320.9192
0.84380.86650.88690.90490.9207
0.84610.86860.88880.90660.9222
0.84850.87080.89070.90820.9236
0.85080.87290.89250.90990.9251
0.85310.87490.89440.91150.9265
0.85540.87700.89620.91310.9278
0.85770.87900.89800.91470.9292
0.85990.88100.89970.91620.9306
0.86210.88300.90150.91770.9319
1.51.61.71.81.9
0.93320.94520.95540.96410.9713
0.93450.94630.95640.96490.9719
0.93570.94740.95730.96560.9726
0.93700.94840.95820.96640.9732
0.93820.94950.95910.96710.9738
0.93940.95050.95990.96780.9744
0.94060.95150.96080.96860.9750
0.94180.95250.96160.96930.9756
0.94290.95350.96250.96990.9761
0.94410.95450.96330.97060.9767
2.02.12.22.32.4
0.97720.98210.98610.98910.9918
0.97780.98260.98640.98960.9920
0.97830.98300.98680.98980.9922
0.97880.98340.98710.99010.9925
0.97930.98380.98750.99040.9927
0.97980.98420.98780.99060.9929
0.98030.98460.98810.99090.9931
0.98080.98500.98840.99110.9932
0.98120.98540.98870.99130.9934
0.98170.98570.98900.99160.9936
2.52.62.72.82.9
0.99380.99530.99650.99740.9981
0.99400.99550.99660.99750.9982
0.99410.99560.99670.99760.9982
0.99430.99570.99680.99770.9983
0.99450.99590.99690.99770.9984
0.99460.99600.99700.99780.9984
0.99480.99610.99710.99790.9985
0.99490.99620.99720.99790.9985
0.99510.99630.99730.99800.9986
0.99520.99640.99740.99810.9986
3.03.13.23.33.4
0.99870.99900.99930.99950.9997
0.99870.99910.99930.99950.9997
0.99870.99910.99940.99950.9997
0.99880.99910.99940.99960.9997
0.99880.99920.99940.99960.9997
0.99890.99920.99940.99960.9997
0.99890.99920.99940.99960.9997
0.99890.99920.99950.99960.9997
0.99900.99930.99950.99960.9997
0.99900.99930.99950.99970.9998
149
Lampiran 19
Tabel Uji Normalitas Postest
X 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
-3.4-3.3-3.2-3.1-3.0
0.00030.00050.00070.00100.0013
0.00030.00050.00070.00090.0013
0.00030.00050.00060.00090.0013
0.00030.00040.00060.00090.0012
0.00030.00040.00060.00080.0012
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00050.00080.0011
0.00030.00040.00050.00070.0010
0.00020.00030.00050.00070.0010
-2.9-2.8-2.7-2.6-2.5
0.00190.00260.00350.00470.0062
0.00180.00250.00340.00450.0060
0.00170.00240.00330.00440.0059
0.00170.00230.00320.00430.0057
0.00160.00230.00310.00410.0055
0.00160.00220.00300.00400.0054
0.00150.00210.00290.00390.0052
0.00150.00210.00280.00380.0051
0.00140.00200.00270.00370.0049
0.00140.00190.00260.00360.0048
-2.4-2.3-2.2-2.1-2.0
0.00820.01070.01390.01790.0228
0.00800.01040.01360.01740.0222
0.00780.01020.01320.01700.0217
0.00750.00990.01290.01660.0212
0.00730.00960.01250.01620.0207
0.00710.00940.01220.01580.0202
0.00690.00910.01190.01540.0197
0.00680.00890.01160.01500.0192
0.00660.00870.01130.01460.0188
0.00640.00840.01100.01430.0183
-1.9-1.8-1.7-1.6-1.5
0.02870.03590.04460.05480.0668
0.02810.03520.04360.05370.0655
0.02740.03440.04270.05260.0643
0.02680.03360.04180.05160.0630
0.02620.03290.04090.05050.0618
0.02560.03220.04010.04950.0606
0.02500.03140.03920.04850.0594
0.02440.03070.03840.04750.0582
0.02390.03010.03750.04650.0571
0.02330.02940.03670.04550.0559
-1.4-1.3-1.2-1.1-1.0
0.08080.09680.11510.13570.1587
0.07930.09510.11310.13350.1562
0.07780.09340.11120.13140.1539
0.07640.09180.10930.12920.1515
0.07490.09010.10750.12710.1492
0.07350.08850.10560.12510.1469
0.07220.08690.10380.12300.1446
0.07080.08530.10200.12100.1423
0.06940.08380.10030.11900.1401
0.06810.08230.09850.11700.1379
-0.9-0.8-0.7-0.6-0.5
0.18410.21190.24200.27430.3085
0.18140.20900.23890.27090.3050
0.17880.20610.23580.26760.3015
0.17620.20330.23270.26430.2981
0.17360.20050.22960.26110.2946
0.17110.19770.22660.25780.2912
0.16850.19490.22360.25460.2877
0.16600.19220.22060.25140.2843
0.16350.18940.21770.24830.2810
0.16110.18670.21480.24510.2776
-0.4-0.3-0.2-0.1-0.0
0.34460.38210.42070.46020.5000
0.34090.37830.41680.45620.4960
0.33720.37450.41290.45220.4920
0.33360.37070.40900.44830.4880
0.33000.36690.40520.44430.4840
0.32640.36320.40130.44040.4801
0.32280.35940.39740.43640.4761
0.31920.35570.39360.43250.4721
0.31560.35200.38970.42860.4681
0.31210.34830.38590.42470.4641
0.0 0.5000 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160 0.5199 0.5239 0.5279 0.5319 0.5359
149
Lampiran 19
Tabel Uji Normalitas Postest
X 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
-3.4-3.3-3.2-3.1-3.0
0.00030.00050.00070.00100.0013
0.00030.00050.00070.00090.0013
0.00030.00050.00060.00090.0013
0.00030.00040.00060.00090.0012
0.00030.00040.00060.00080.0012
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00050.00080.0011
0.00030.00040.00050.00070.0010
0.00020.00030.00050.00070.0010
-2.9-2.8-2.7-2.6-2.5
0.00190.00260.00350.00470.0062
0.00180.00250.00340.00450.0060
0.00170.00240.00330.00440.0059
0.00170.00230.00320.00430.0057
0.00160.00230.00310.00410.0055
0.00160.00220.00300.00400.0054
0.00150.00210.00290.00390.0052
0.00150.00210.00280.00380.0051
0.00140.00200.00270.00370.0049
0.00140.00190.00260.00360.0048
-2.4-2.3-2.2-2.1-2.0
0.00820.01070.01390.01790.0228
0.00800.01040.01360.01740.0222
0.00780.01020.01320.01700.0217
0.00750.00990.01290.01660.0212
0.00730.00960.01250.01620.0207
0.00710.00940.01220.01580.0202
0.00690.00910.01190.01540.0197
0.00680.00890.01160.01500.0192
0.00660.00870.01130.01460.0188
0.00640.00840.01100.01430.0183
-1.9-1.8-1.7-1.6-1.5
0.02870.03590.04460.05480.0668
0.02810.03520.04360.05370.0655
0.02740.03440.04270.05260.0643
0.02680.03360.04180.05160.0630
0.02620.03290.04090.05050.0618
0.02560.03220.04010.04950.0606
0.02500.03140.03920.04850.0594
0.02440.03070.03840.04750.0582
0.02390.03010.03750.04650.0571
0.02330.02940.03670.04550.0559
-1.4-1.3-1.2-1.1-1.0
0.08080.09680.11510.13570.1587
0.07930.09510.11310.13350.1562
0.07780.09340.11120.13140.1539
0.07640.09180.10930.12920.1515
0.07490.09010.10750.12710.1492
0.07350.08850.10560.12510.1469
0.07220.08690.10380.12300.1446
0.07080.08530.10200.12100.1423
0.06940.08380.10030.11900.1401
0.06810.08230.09850.11700.1379
-0.9-0.8-0.7-0.6-0.5
0.18410.21190.24200.27430.3085
0.18140.20900.23890.27090.3050
0.17880.20610.23580.26760.3015
0.17620.20330.23270.26430.2981
0.17360.20050.22960.26110.2946
0.17110.19770.22660.25780.2912
0.16850.19490.22360.25460.2877
0.16600.19220.22060.25140.2843
0.16350.18940.21770.24830.2810
0.16110.18670.21480.24510.2776
-0.4-0.3-0.2-0.1-0.0
0.34460.38210.42070.46020.5000
0.34090.37830.41680.45620.4960
0.33720.37450.41290.45220.4920
0.33360.37070.40900.44830.4880
0.33000.36690.40520.44430.4840
0.32640.36320.40130.44040.4801
0.32280.35940.39740.43640.4761
0.31920.35570.39360.43250.4721
0.31560.35200.38970.42860.4681
0.31210.34830.38590.42470.4641
0.0 0.5000 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160 0.5199 0.5239 0.5279 0.5319 0.5359
149
Lampiran 19
Tabel Uji Normalitas Postest
X 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
-3.4-3.3-3.2-3.1-3.0
0.00030.00050.00070.00100.0013
0.00030.00050.00070.00090.0013
0.00030.00050.00060.00090.0013
0.00030.00040.00060.00090.0012
0.00030.00040.00060.00080.0012
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00060.00080.0011
0.00030.00040.00050.00080.0011
0.00030.00040.00050.00070.0010
0.00020.00030.00050.00070.0010
-2.9-2.8-2.7-2.6-2.5
0.00190.00260.00350.00470.0062
0.00180.00250.00340.00450.0060
0.00170.00240.00330.00440.0059
0.00170.00230.00320.00430.0057
0.00160.00230.00310.00410.0055
0.00160.00220.00300.00400.0054
0.00150.00210.00290.00390.0052
0.00150.00210.00280.00380.0051
0.00140.00200.00270.00370.0049
0.00140.00190.00260.00360.0048
-2.4-2.3-2.2-2.1-2.0
0.00820.01070.01390.01790.0228
0.00800.01040.01360.01740.0222
0.00780.01020.01320.01700.0217
0.00750.00990.01290.01660.0212
0.00730.00960.01250.01620.0207
0.00710.00940.01220.01580.0202
0.00690.00910.01190.01540.0197
0.00680.00890.01160.01500.0192
0.00660.00870.01130.01460.0188
0.00640.00840.01100.01430.0183
-1.9-1.8-1.7-1.6-1.5
0.02870.03590.04460.05480.0668
0.02810.03520.04360.05370.0655
0.02740.03440.04270.05260.0643
0.02680.03360.04180.05160.0630
0.02620.03290.04090.05050.0618
0.02560.03220.04010.04950.0606
0.02500.03140.03920.04850.0594
0.02440.03070.03840.04750.0582
0.02390.03010.03750.04650.0571
0.02330.02940.03670.04550.0559
-1.4-1.3-1.2-1.1-1.0
0.08080.09680.11510.13570.1587
0.07930.09510.11310.13350.1562
0.07780.09340.11120.13140.1539
0.07640.09180.10930.12920.1515
0.07490.09010.10750.12710.1492
0.07350.08850.10560.12510.1469
0.07220.08690.10380.12300.1446
0.07080.08530.10200.12100.1423
0.06940.08380.10030.11900.1401
0.06810.08230.09850.11700.1379
-0.9-0.8-0.7-0.6-0.5
0.18410.21190.24200.27430.3085
0.18140.20900.23890.27090.3050
0.17880.20610.23580.26760.3015
0.17620.20330.23270.26430.2981
0.17360.20050.22960.26110.2946
0.17110.19770.22660.25780.2912
0.16850.19490.22360.25460.2877
0.16600.19220.22060.25140.2843
0.16350.18940.21770.24830.2810
0.16110.18670.21480.24510.2776
-0.4-0.3-0.2-0.1-0.0
0.34460.38210.42070.46020.5000
0.34090.37830.41680.45620.4960
0.33720.37450.41290.45220.4920
0.33360.37070.40900.44830.4880
0.33000.36690.40520.44430.4840
0.32640.36320.40130.44040.4801
0.32280.35940.39740.43640.4761
0.31920.35570.39360.43250.4721
0.31560.35200.38970.42860.4681
0.31210.34830.38590.42470.4641
0.0 0.5000 0.5040 0.5080 0.5120 0.5160 0.5199 0.5239 0.5279 0.5319 0.5359
150
0.10.20.30.4
0.53980.57930.61790.6554
0.54380.58320.62170.6591
0.54780.58710.62550.6628
0.55170.59100.62930.6664
0.55570.59480.63310.6700
0.55960.59870.63680.6736
0.56360.60260.64060.6772
0.56750.60640.64430.6808
0.57140.61030.64800.6844
0.57530.61410.65170.6879
0.50.60.70.80.9
0.69150.72570.75800.78810.8159
0.69500.72910.76110.79100.8186
0.69850.73240.76420.79390.8212
0.70190.73570.76730.79670.8238
0.70540.73890.77040.79950.8264
0.70880.74220.77340.80230.8289
0.71230.74540.77640.80510.8315
0.71570.74860.77940.80780.8340
0.71900.75170.78230.81060.8365
0.72240.75490.78520.81330.8389
1.01.11.21.31.4
0.84130.86430.88490.90320.9192
0.84380.86650.88690.90490.9207
0.84610.86860.88880.90660.9222
0.84850.87080.89070.90820.9236
0.85080.87290.89250.90990.9251
0.85310.87490.89440.91150.9265
0.85540.87700.89620.91310.9278
0.85770.87900.89800.91470.9292
0.85990.88100.89970.91620.9306
0.86210.88300.90150.91770.9319
1.51.61.71.81.9
0.93320.94520.95540.96410.9713
0.93450.94630.95640.96490.9719
0.93570.94740.95730.96560.9726
0.93700.94840.95820.96640.9732
0.93820.94950.95910.96710.9738
0.93940.95050.95990.96780.9744
0.94060.95150.96080.96860.9750
0.94180.95250.96160.96930.9756
0.94290.95350.96250.96990.9761
0.94410.95450.96330.97060.9767
2.02.12.22.32.4
0.97720.98210.98610.98910.9918
0.97780.98260.98640.98960.9920
0.97830.98300.98680.98980.9922
0.97880.98340.98710.99010.9925
0.97930.98380.98750.99040.9927
0.97980.98420.98780.99060.9929
0.98030.98460.98810.99090.9931
0.98080.98500.98840.99110.9932
0.98120.98540.98870.99130.9934
0.98170.98570.98900.99160.9936
2.52.62.72.82.9
0.99380.99530.99650.99740.9981
0.99400.99550.99660.99750.9982
0.99410.99560.99670.99760.9982
0.99430.99570.99680.99770.9983
0.99450.99590.99690.99770.9984
0.99460.99600.99700.99780.9984
0.99480.99610.99710.99790.9985
0.99490.99620.99720.99790.9985
0.99510.99630.99730.99800.9986
0.99520.99640.99740.99810.9986
3.03.13.23.33.4
0.99870.99900.99930.99950.9997
0.99870.99910.99930.99950.9997
0.99870.99910.99940.99950.9997
0.99880.99910.99940.99960.9997
0.99880.99920.99940.99960.9997
0.99890.99920.99940.99960.9997
0.99890.99920.99940.99960.9997
0.99890.99920.99950.99960.9997
0.99900.99930.99950.99960.9997
0.99900.99930.99950.99970.9998
151
Lampiran 20
Tabel Uji Hipotesis
No D1 D2 D (D1-D2) D2
1. 33.33 55,56 -22,23 494,1729
2. 77,78 88,89 -11,11 123,4321
3. 77,78 88,89 -11,11 123,4321
4. 66,67 77,78 -11,11 123,4321
5. 55,56 66,67 -11,11 123,4321
6. 66,67 88,89 -22,22 493,7284
7. 44,44 55,56 -11,12 123,6544
8. 66,67 77,78 -11,11 123,4321
9. 55,56 88,89 -33,33 1.110,8889
10. 55,56 66,67 -11,11 123,4321
11. 55,56 66,67 -11,11 123,4321
12. 77,78 100 -22,22 493,7284
13. 66,67 88,89 -22,22 493,7284
14. 44,44 55,56 -11,12 123,6544
15. 66,67 77,78 -11,11 123,4321
16. 66,67 77,78 -11,11 123,4321
17. 55,56 66,67 -11,11 123,4321
18. 88,89 100 -11,11 123,4321
19. 55,56 66,67 -11,11 123,4321
20. 66,67 88,89 -22,22 493,7284
21. 33,33 44,44 -11,11 123,4321
Jumlah -311,11 5.431,90
152
Lampiran 21
NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILIEFORS
UkuranSampel
Taraf Nyata ()0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 456789
10111213141516171819202530
0,4170,4050,3640,3480,3310,3110,2940,2840,2750,2680,2610,2570,2500,2450,2390,2350,2310,2000,187
0,3810,3370,3190,3000,2850,2710,2580,2490,2420,2340,2270,2200,2130,2060,2000,1950,1900,1730,161
0,3520,3150,2940,2760,2610,2490,2390,2300,2230,2140,2070,2010,1950,1890,1840,1790,1740,1580,144
0,3190,2990,2770,2580,2440,2330,2240,2170,2120,2020,1940,1870,1820,1770,1730,1690,1660,1470,136
0,3000,2850,2650,2470,2330,2230,2150,2060,1990,1900,1830,1770,1730,1690,1660,1630,1600,1420,131
> = 30 n
031,1
n
886,0
n
805,0
n
768,0
n
736,0
153
Lampiran 22
Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Υ t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
1234
63,669,925,844,60
31,826,964,543,75
12,714,303,182,78
6,312,922,352,13
3,081,891,641,53
1,3761,9610,9780,941
1,0000,8160,7650,741
0,7270,6170,5840,569
0,3250,2890,2770,271
0,1580,1420,1370,134
56789
4,033,713,503,363,25
3,362,143,002,902,82
2,572,452,362,312,26
2,021,941,901,861,83
1,481,441,421,401,38
0,9200,9060,8960,8890,883
0,7270,7180,7110,7060,703
0,5590,5530,5490,5460,543
0,2670,2650,2630,2620,261
0,1320,1310,1300,1300,129
1011121314
3,173,113,063,012,98
2,762,722,682,652,62
2,232,202,182,162,14
1,811,801,781,771,76
1,371,361,361,351,34
0,8790,8760,8730,8700,868
0,7000,6970,6950,6940,692
0,5420,5400,5390,5380,537
0,2600,2600,2590,2590,258
0,1290,1290,1280,1280,128
1516171819
2,952,922,902,882,86
2,602,582,572,552,54
2,132,122,112,102,09
1,751,751,741,731,73
1,341,341,331,331,33
0,8660,8650,8640,8620,861
0,6910,6900,6890,6880,688
0,5360,5350,5340,5340,533
0,2580,2580,2570,2570,257
0,1280,1280,1280,1270,127
2021222324
2,842,832,822,812,80
2,532,522,512,502,49
2,092,082,072,072,06
1,721,721,721,711,71
1,321,321,321,321,32
0,8600,8590,8580,8580,857
0,6870,6860,6860,6850,685
0,5330,5320,5320,5320,531
0,2570,2570,2560,2560,256
0,1270,1270,1270,1270,127
2526272829
2,792,782,772,762,76
2,482,482,472,472,46
2,062,062,052,052,04
1,711,711,701,701,70
1,321,321,311,311,31
0,8560,8560,8550,8550,854
0,6840,6840,6840,6830,683
0,5310,5310,5310,5300,530
0,2560,2560,2560,2560,256
0,1270,1270,1270,1270,127
304060120
2,752,702,662,622,58
2,462,422,392,362,33
2,042,022,001,981,96
1,701,681,671,661,645
1,311,301,301,291,28
0,8540,8530,8480,8450,842
0,6830,6810,6790,6770,674
0,5300,5290,5270,5260,524
0,2560,2550,2540,2540,253
0,1270,1260,1260,1260,126
Sumber: Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher, R. A. dan Yates, F
Nilai PersentilUntuk Distribusi tυ = dk
(Bilangan Dalam Badan DaftarMenyatakan tp)
153
Lampiran 22
Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Υ t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
1234
63,669,925,844,60
31,826,964,543,75
12,714,303,182,78
6,312,922,352,13
3,081,891,641,53
1,3761,9610,9780,941
1,0000,8160,7650,741
0,7270,6170,5840,569
0,3250,2890,2770,271
0,1580,1420,1370,134
56789
4,033,713,503,363,25
3,362,143,002,902,82
2,572,452,362,312,26
2,021,941,901,861,83
1,481,441,421,401,38
0,9200,9060,8960,8890,883
0,7270,7180,7110,7060,703
0,5590,5530,5490,5460,543
0,2670,2650,2630,2620,261
0,1320,1310,1300,1300,129
1011121314
3,173,113,063,012,98
2,762,722,682,652,62
2,232,202,182,162,14
1,811,801,781,771,76
1,371,361,361,351,34
0,8790,8760,8730,8700,868
0,7000,6970,6950,6940,692
0,5420,5400,5390,5380,537
0,2600,2600,2590,2590,258
0,1290,1290,1280,1280,128
1516171819
2,952,922,902,882,86
2,602,582,572,552,54
2,132,122,112,102,09
1,751,751,741,731,73
1,341,341,331,331,33
0,8660,8650,8640,8620,861
0,6910,6900,6890,6880,688
0,5360,5350,5340,5340,533
0,2580,2580,2570,2570,257
0,1280,1280,1280,1270,127
2021222324
2,842,832,822,812,80
2,532,522,512,502,49
2,092,082,072,072,06
1,721,721,721,711,71
1,321,321,321,321,32
0,8600,8590,8580,8580,857
0,6870,6860,6860,6850,685
0,5330,5320,5320,5320,531
0,2570,2570,2560,2560,256
0,1270,1270,1270,1270,127
2526272829
2,792,782,772,762,76
2,482,482,472,472,46
2,062,062,052,052,04
1,711,711,701,701,70
1,321,321,311,311,31
0,8560,8560,8550,8550,854
0,6840,6840,6840,6830,683
0,5310,5310,5310,5300,530
0,2560,2560,2560,2560,256
0,1270,1270,1270,1270,127
304060120
2,752,702,662,622,58
2,462,422,392,362,33
2,042,022,001,981,96
1,701,681,671,661,645
1,311,301,301,291,28
0,8540,8530,8480,8450,842
0,6830,6810,6790,6770,674
0,5300,5290,5270,5260,524
0,2560,2550,2540,2540,253
0,1270,1260,1260,1260,126
Sumber: Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher, R. A. dan Yates, F
Nilai PersentilUntuk Distribusi tυ = dk
(Bilangan Dalam Badan DaftarMenyatakan tp)
153
Lampiran 22
Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Υ t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,90 t0,80 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55
1234
63,669,925,844,60
31,826,964,543,75
12,714,303,182,78
6,312,922,352,13
3,081,891,641,53
1,3761,9610,9780,941
1,0000,8160,7650,741
0,7270,6170,5840,569
0,3250,2890,2770,271
0,1580,1420,1370,134
56789
4,033,713,503,363,25
3,362,143,002,902,82
2,572,452,362,312,26
2,021,941,901,861,83
1,481,441,421,401,38
0,9200,9060,8960,8890,883
0,7270,7180,7110,7060,703
0,5590,5530,5490,5460,543
0,2670,2650,2630,2620,261
0,1320,1310,1300,1300,129
1011121314
3,173,113,063,012,98
2,762,722,682,652,62
2,232,202,182,162,14
1,811,801,781,771,76
1,371,361,361,351,34
0,8790,8760,8730,8700,868
0,7000,6970,6950,6940,692
0,5420,5400,5390,5380,537
0,2600,2600,2590,2590,258
0,1290,1290,1280,1280,128
1516171819
2,952,922,902,882,86
2,602,582,572,552,54
2,132,122,112,102,09
1,751,751,741,731,73
1,341,341,331,331,33
0,8660,8650,8640,8620,861
0,6910,6900,6890,6880,688
0,5360,5350,5340,5340,533
0,2580,2580,2570,2570,257
0,1280,1280,1280,1270,127
2021222324
2,842,832,822,812,80
2,532,522,512,502,49
2,092,082,072,072,06
1,721,721,721,711,71
1,321,321,321,321,32
0,8600,8590,8580,8580,857
0,6870,6860,6860,6850,685
0,5330,5320,5320,5320,531
0,2570,2570,2560,2560,256
0,1270,1270,1270,1270,127
2526272829
2,792,782,772,762,76
2,482,482,472,472,46
2,062,062,052,052,04
1,711,711,701,701,70
1,321,321,311,311,31
0,8560,8560,8550,8550,854
0,6840,6840,6840,6830,683
0,5310,5310,5310,5300,530
0,2560,2560,2560,2560,256
0,1270,1270,1270,1270,127
304060120
2,752,702,662,622,58
2,462,422,392,362,33
2,042,022,001,981,96
1,701,681,671,661,645
1,311,301,301,291,28
0,8540,8530,8480,8450,842
0,6830,6810,6790,6770,674
0,5300,5290,5270,5260,524
0,2560,2550,2540,2540,253
0,1270,1260,1260,1260,126
Sumber: Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research, Fisher, R. A. dan Yates, F
Nilai PersentilUntuk Distribusi tυ = dk
(Bilangan Dalam Badan DaftarMenyatakan tp)
154
Lampiran 23Tabel Uji Homogenitas (F)
statistics P=0.05
DOKUMEN PERLAKUAN
Gambar 1. guru memberikan rangsangan dalam bentuk pertanyaan kepada siswa.
Gambar 2. siswa menanyakan butir-butir penting terkait struktur isi teks biografi(identifikasi masalah)
Gambar 2. siswa menanyakan butir-butir penting terkait struktur isi teks biografi(identifikasi masalah)
Gambar 3. guru meminta siswa untuk mencatat butir-butir penting terkait teksbiografi (pengumpulan data).
Gambar 4. siswa mempresentasikan teks yang telah dikonversikanya.
DOKUMEN PRETEST
Gambar 1. siswa mengonversi teks biografi George Saa si Jenius dari Papua.
DOKUMEN POST TEST
Gambar 1. siswa mengonversi teks biografi “Bj Habibie”.
Gambar 2. siswa mengonversi teks biografi “Bj Habibie”.