ABSTRAK MISKIYAH (13020005), Organisasi Pemberdayaan...
-
Upload
truongcong -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of ABSTRAK MISKIYAH (13020005), Organisasi Pemberdayaan...
ABSTRAK
MISKIYAH (13020005), Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Di Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2012.
Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah. Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Padang 2018.
Skripsi ini mengkaji tentang pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)
yang dilakukan di Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Juga melihat
bagaimana perkembangan pelaksanaan program PKK di Desa Tuapejat
Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2012.
Penulisan ini bertujuan untuk: melihat sejarah dibentuknya organisasi PKK
di Desa Tuapejat dan melihat bagaimana perkembangan organisasi PKK di Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2012..
Penelitian ini termasuk penelitian sejarah, oleh karena itu penelitian tentang
organisasi PKK di Desa Tuapejat ini menggunakan metode sejarah dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Heuristik, pengumpulan berbagai data dari
data primer melalui wawancara dengan para pelaku dan sumber sekunder dari
buku-buku yang relevan dan ada hubungan dengan tulisan ini (studi literatur),
2.kritik Sumber, 3. Analisis-sintesis dan interpretasi, 4. Historiografi, yaitu
menuliskan data sejarah sehingga menjadi sebuah karya Ilmiah.
Dari pembahasan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, PKK yang ada di
Desa Tuapejat terbentuk karena berdasarkan keputusan Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 188.45-54 Tahun 2000 tentang pengurusan Tim Pergerakan
Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga (PKK). Pelaksanaan Pemberdayaan di Desa
Tuapejat terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal ini dikarenakan
kerjasama antara pengurus, kelompok dan lapisan masyarakat yang berupaya
menjadikan desa Tuapejat agar lebih maju dan berkembang. Hal ini terbukti
dengan penghargaan yang di dapat oleh PKK di Tuapejat, serta mendapatkan
juara umum sebagai pelaksanan Jambore Tingkat Kabupaten. Pelaksanaan
Program PKK membawa dampak yang baik bagi perekonomian dan kesejahteran
baik bagi anggota kelompok maupun bagi masayarakat setempat.
i
ABSTRAK
MISKIYAH (13020005), Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Di Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2012.
Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah. Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Padang 2018.
Skripsi ini mengkaji tentang pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) yang dilakukan di Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Juga melihat
bagaimana perkembangan pelaksanaan program PKK di Desa Tuapejat
Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2012.
Penulisan ini bertujuan untuk: melihat sejarah dibentuknya organisasi PKK di Desa Tuapejat dan melihat bagaimana perkembangan organisasi PKK di Desa
Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2012..
Penelitian ini termasuk penelitian sejarah, oleh karena itu penelitian tentang
organisasi PKK di Desa Tuapejat ini menggunakan metode sejarah dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Heuristik, pengumpulan berbagai data dari
data primer melalui wawancara dengan para pelaku dan sumber sekunder dari
buku-buku yang relevan dan ada hubungan dengan tulisan ini (studi literatur),
2.kritik Sumber, 3. Analisis-sintesis dan interpretasi, 4. Historiografi, yaitu menuliskan data sejarah sehingga menjadi sebuah karya Ilmiah.
Dari pembahasan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, PKK yang ada di
Desa Tuapejat terbentuk karena berdasarkan keputusan Bupati Kepulauan
Mentawai Nomor 188.45-54 Tahun 2000 tentang pengurusan Tim Pergerakan
Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga (PKK). Pelaksanaan Pemberdayaan di Desa
Tuapejat terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal ini dikarenakan
kerjasama antara pengurus, kelompok dan lapisan masyarakat yang berupaya
menjadikan desa Tuapejat agar lebih maju dan berkembang. Hal ini terbukti
dengan penghargaan yang di dapat oleh PKK di Tuapejat, serta mendapatkan
juara umum sebagai pelaksanan Jambore Tingkat Kabupaten. Pelaksanaan Program PKK membawa dampak yang baik bagi perekonomian dan kesejahteran
baik bagi anggota kelompok maupun bagi masayarakat setempat.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehungga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraaan Keluarga (PKK) di Desa
Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 1999-2012”. Skripsi ini di ajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.
Pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasihkepada:
1. Ibu Liza Husnita, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Kharles,
M.Hum, selaku pembimbing II yang telah bersedia untuk membimbing dalam
memperbaiki kesempurnaan skripsi ini.
2. Ibu dan Bapak Tim Penguji Ujian Skripsi, penulis banyak berterima kasih
berkat saran dan nasehatnya memotivasi penulis untuk perbaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Zusmelia, M.Si selaku ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.
4. Bapak Kaksim, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP
PGRI Sumatera Barat.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera
Barat yang telah membimbing penulis selama menjalankan perkuliahan.
6. Bapak/ibu staf karyawan/ti perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat yang
telah berpartisipasi dalam member sumber yang penulis perlukan.
ii
7. Ayahanda dan ibu dan serta kakakku dan adikku yang telah memberikan
dorongan dan kasih sayang kepada penulis, untuk itu penulis ucapkan
terimakasih yang tentunya penulis belum mampu membalas pengorbanan
ayah, ibu yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan do’a restu,
perhatian, kasih sayang, serta dukungan yang tidak ternilai harganya demi
kelancaran dan keberhasilan peulis dalam segala hal.
8. Bapak/Ibu infoman yang telah memberikan informasi hingga terseleksinya
karya tulis ini, khususnya Ibu- ibu PKK di Desa Tuapejat yang telah
memberikan izin dan arahannya dalam pembuatan skripsi ini.
9. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan
rekan-rekan seperjuangan khususnya Pendidikan Sejarah angkatan 2013.
Dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa penulis tidak lepas
dari kekhilafan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga bantuan yang diberikan dalam penulisan skripsi ini dapat
dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda, Amin.
Padang, Januari 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 5
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ....................................... 6 D. Kajian Pustaka............................................................................... 7
1. Kerangka Konseptual ........................................7
2. Studi Relevan............................................................................ 10
E. Metode Penelitian .......................................................................... 11
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TUAPEJAT
A. Kondisi Geografis.......................................................................... 14
B. Penduduk ...................................................................................... 16 C. Mata Pencarian Penduduk .............................................................. 19
D. Pendidikan .................................................................................... 23
E. Kesehatan...................................................................................... 26
F. Agama .......................................................................................... 28
G. Gaya Hidup ................................................................................... 29
BAB III ORGANISASI PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA (PKK) DI DESA TUA PEJAT
A. Sejarah Berdiri PKK di Desa Tuapejat ........................................... 30
B. Tenaga Kepengurusan PKK di Desa Tuapejat ................................. 36
C. Kegiatan PKK Di Desa Tuapejat .................................................... 39 D. Perkembangan PKK di Desa Tuapejat ............................................ 49
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71
LAMPIRAN .................................................................................................. 73
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Statistik Penduduk Desa Tuapejat ...................................................17
Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Umur ..............................................18
Tabel 3. Jenis Mata Pencarian Penduduk Desa Tuapejat ...............................20
Tabel 4. Fasilitas Umum sarana dan Prasarana .............................................22
Tabel 5. Jumlah Tamatan Tingkat Pendidikan ..............................................23
Tabel 6. Daftar Kepengurusan PKK Tuapejat Periode 2000-2006 .................35
Tabel 7. Daftar Kepengurusan PKK Tuapejat Periode 2006-2012 .................36
Tabel 8. Kenaikan Pendapatan Anggota PKK Tuapejat .................................52
v
1
BAB I
PENDAHULAUN
A. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Kepulauan Mentawai dulunya merupakan bagian dari Padang
Pariaman. Kemudian pemerintah RI mengeluarkan UU No.49/1999 tentang
pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan mulai saat itu Kepulauan
Mentawai menjadi satu Kabupaten Otonom, berpisah dengan Kabupaten Padang
Pariaman. Selanjutnya menjadi Kabupaten baru di Propinsi Sumatera Barat
dengan nama Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten yang ada di
Sumatera Barat. Kepulauan Mentawai terletak sekitar 100 km di sebelah barat
pantai Pulau Sumatera, terdiri dari 4 pulau besar dan kecil. Di antaranya ada 4
pulau besar yang didiami manusia yaitu Siberut, Sikakap, Pulau terbesar, terletak
di Utara, Sipora terletak di tengah, Pagai Utara dan Pagai Selatan terletak di
Selatan. Salah satu daerah yang ada di Mentawai adalah Tuapejat dimana
Tuapejat ini merupakan pusat dari Pemerintahan Kabupaten Kepulauan
Mentawai1
Pembangunan Nasional dapat terwujud, jika disatu pihak ada fasilitas dan
pelayanan publik yang memadai, dan dilain pihak ada warga dan masyarakat yang
secara sadar turut berpartisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan
negara yang berdaulat. Dalam rangka ini setiap warga negara mempunyai
kebebasan dan kesempatan untuk mengembangkan potensinya, dan terutama
hal:1
1 Stefano Coronese, Kebudayaan Suku Mentawai, (Jakarta ,PT Grafidian Jaya,1986)
2
mempunyai tangung jawab sosial sebagai warga negara. Untuk ini diperlukan pula
adanya lingkungan yang kondusif, dimana seseorang dapat berusaha dan
mengembangkan potensi atau kemampuannya. Sebagaimana telah dikemukakan,
lebih dari 50 % dari penduduk Indonesia adalah perempuan, terutama mereka
yang tinggal di perdesaan.
Sebagian besar di antaranya ada dalam status ekonomi dan tingkat
pendidikan yang rendah. Menyadari hal ini, maka PKK tergerak untuk
meningkatkan kegiatan khususnya upaya-upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga khususnya di Kabupaten Mentawai dalam rangka kegiatan
utama mengoptimalkan pengelolaan dan kualitas Lembaga PAUD Kasih Ibu
Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pemerintah Kabupaten
Mentawai bersama dengan organisasi PKK mendirikan sebuah lembaga
pendidikan yang diperuntukan bagi anak-anak usia dini (PAUD) dan membetuk
Pengurus dan tenaga Pendidik Pada lembaga Pendidikan Usia Dini (PAUD) Kasih
ibu Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Mentawai yang tercamtum dalam laporan
tahunan PKK Di Desa Tuapejat pada periode tahun 2006-2012.2
Menurut sejarahnya PKK semula merupakan akronim dari Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga yang bertujuan untuk melibatkan partisipasi perempuan
melalui program pendidik. Kegiatan PKK ditingkatkan dan dikembangkan
melalui upaya membangkitkan dan menggerakkan partisipasi keluarga dan
masyarakat yang akhirnya menarik perhatian berbagai kalangan, sehingga PKK
2 Keputusan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK)
Kabupaten Kepulauan Mentawai nomor: 01/SK/PKK-KKM/1-2006.
3
dapat berperan dalam kegiatan pendidikan dari usia dini dalam rangka
kesejahteraan anak usia dini di Mentawai khususnya Kabupaten Sipora.
Pada tahun 1972, Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada
Gubernur di seluruh Indonesia, agar gerakan PKK dilaksanakan dan ditingkatkan
di seluruh wilayah Indonesia. Tim Penggerak PKK dibentuk di semua tingkat
administrasi : Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, yang
diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah setempat. PKK adalah suatu gerakan
pembangunan yang tumbuh dari bawah, dikelola untuk masyarakat menuju
terwujudnya keluarga yang sejahtera. PKK adalah lembaga sosial kemasyarakatan
yang independen non profit dan tidak berafiliasi kepada suatu partai politik
tertentu.
Kepulauan mentawai adalah salah satu daerah dipantai Barat Sumatera
dalam kehidupan bermasyarakat banyak berkembang organisasi masyarakat yang
didalamnya bertujuan untuk memberdayakan individu-individu agar dapat
menjadi panutan di tengah masyarakat dan dapat mengarahkan dirinya sendiri
menjadi pribadi yang mandiri dan berwawasan luas. Salah satu organisasi
masyarakat yang ada di dalam desa adalah oranisasi PKK yang memperdayakan
perempuan agar dapat menjadi perempuan yang mandiri dan dapat membina
keluarganya. Sebagian orang berpikiran PKK hanya melakukan kegiatan seperti
masak-masa “ngerumpi”, persepsi inilah yang sering muncul didalam benak para
suami. Suami melarang istrinya untuk ikut PKK padahal dalam prakteknya PKK
memberikan peran besar dalam pengembangan perempuan dibuktikan antara lain
dari kiprah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok pemberdayaan kesejahteraan
4
keluarga (PKK) Mentawai yang mampu mewakili Sumatera Barat pada Jambore
Kader PKK tingkat nasional tahun 2012 dan keluar sebagai juara ke dua
sementara di bidang kepemimpinan, dibanding dengan daerah lain, mungkin
hanya Mentawai yang memiliki empat orang camat dari kaum perempuan.
Organisasi PKK mulai dari tingkat I, kecamatan sampai kelurahan. Tiap-
tiap kelompok PKK dikoordinir oleh tim penggerak dan berada di bawah
lindungan tim PKK Mentawai PKK pada tahun 2000 sampai 2012 Meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan program Keluarga Berencana dan Kesehatan
melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor dalam Kesatuan
Gerak PKK KB-Kesehatan. Tujuan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan
tersebut harus dilakukan dengan upaya maksimal dengan berbagai macam
terobosan dan inovasi yang dilaksanakan mulai dari tingkat3.
Provinsi sampai ke tingkat Kelurahan secara terpadu. Hal itu disampaikan
Sekretaris Ketua PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dibawah pimpinan
ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Imer Ajaria Sapalakkai mengatakan
kegiatan jambore kader PKK berprestasi tingkat provinsi Sumatera Barat, menjadi
reward bagi kader PKK berprestasi ditingkat kabupaten, dan target kita dapat
meningkatkan motivasi kader Disamping permasalahan gender, juga tak kalah
penting untuk jadi perhatian kita semua adalah Program Keluarga Berencana,
yang merupakan program nasional sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional mempunyai arah kebijakan “Meningkatkan kualitas penduduk melalui
3Aslichati, Organisasi Pemberdayaan Dan Kesejateraan Keluarga Sebagai
Pemberdayaan Perempuan Jurnal Organisasi Dan Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Maret
2011,hal:5
5
pengendalian kelahiran, memperkecil angkat kematian dan peningkatan kualitas
program KB. Suksesnya pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat ditentukan oleh seberapa jauh keluarga
dan masyarakat dapat meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat, budaya
keluarga kecil, penataan lingkungan yang baik
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
mengenai dengan judul “Organisasi Pemberdayaan Kesejateraan keluarga
(PKK) di Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai (2000-2012).”
B. Batasan Dan Rumusan Masalah
a. Batasan Masalah
Agar lebih terarahnya penulisan ini, penulis merasa perlu untuk membatasi
seperti temporal dan spasial. Mengingat penulisan ini membahas tentang
organisasi pembinaan kesejateraan dan keluarga tahun 2000-2012. Maka sebagai
batasan temporal tahun 1999 sebagai patokan tahun awal penelitian karena pada
tahun ini kabupaten kepulauan Mentawai dulunya merupakan bagian dari Padang
Pariaman. Kemudian Pemerintah RI mengeluarkan UU No.49/1999 tentang
pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan mulai saat itu Kepulauan
Mentawai menjadi satu Kabupaten otonom,berpisah dengan Kabupaten Padang
Pariaman. tahun 2012 sebagai batas akhir penelitian, pada tahun ini Organisasi
PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai mengikuti bermacam bentuk perlombaan
dan pada tahun ini juga PKK di Kepulauan Mentawai mendapat peringkat tingkat
nasional tahun 2012 dan keluar sebagai juara ke dua sementara di bidang
6
kepemimpinan, dibanding dengan daerah lain, mungkin hanya Mentawai yang
memiliki 4 orang camat dari kaum perempuan
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana awal terbentuknya Organisasi pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga sebagai sarana pemberdayaan perempuan ?
2. Bagaimanakah perkembangan Organisasi pemberdayaan dan kesejahteraan
perempuan di kepulauan mentawai 2000-2012?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sebagaimana yang telah penulisan uraikan dalam penulisan perumusan
masalah diatas,maka adapun tujuan penulis yaitu:
a. Mendeskripsikan awal terbentuknya Organisasi Pembeberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga di Kabupaten Kepulauan Mentawai
b. Mendeskripsikan Kegiatan Organisasi Pemberdayaan dan
Kesejahteraan keluarga di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
2. Manfaat penelitian.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah
1. Secara akademis
Menambah hasil kajian sejarah keluarga serta memberi sumbangan
dan memberi ilmu pengetahuan tentang organisasi pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga sebagai sarana pemberdayaan perempuan.
7
2. Secara praktis.
Memberi masukan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PKK
dalam melakukan pendampingan terhadap pemberdayaan dan kesejateraan
keluarga.
D. Tinjauan Pustaka
1. Kerangka konseptual
Pemberdayaan adalah suatu proses yang menyangkut hubungan-hubungan
kekuatan, kekuatan yang berubah antara individu, kelompok dan lembaga-
lembaga sosial. Disamping itu pemberdayaan juga merupakan proses perubahan
pribadi karena masing-masing individu mengambil tindakan atas nama diri
mereka sendiri dan kemudian mempertegas kembali pemahamannya terhadap
dunia tempat ia tinggal. Persepsi diri bergerak dari korban (victim) ke pelaku
(agent) karena orang mampu bertindak dalam area sosial, politik dan berusaha
memenuhi kepentingannya. PKK merupakan salah satu kegiatan dan lembaga
dalam masyarakat dimana peranan kaum perempuan terasa dominan di dalamya
terutama dalam usaha menpercepat proses pencapaian keluarga sejaterah Keluarga
memang memiliki peran yang penting dalam kehidupan kita. Dari keluarga kita
mampu bertahan dari segala keadaan yang ada dan yang sedang kita hadapi. Dari
keluarga kita mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungan sosial4.
Banyak hal yang belum kita ketahi tentang keluarga, salah satunya ialah
pengkategorian jenis keluarga. Secara kasat mata keluarga hanya dibedakan
4 Yohannes Dahlan, Memori Sejarah. Serah Terima Jabatan Gubenur Kepala Daerah
Tingkat 1 (Sumatera Barat,1992), hlm:114.
8
dengan dua kategori saja, yaitu keluarga miskin dan keluarga kaya. Salah satu
kategori keluarga ialah, keluarga sejahterah Keluarga sejahtera merupakan
keluarga yang terdiri dari suami istri dan anaknya dan pembentukannya dilakukan
berdasarkan prose perkawinan. Dalam keluarga kesejahteraan disebut juga
keluarga kecil karena hanya ada inti keluarga saja.
Untuk menggerakan dan melaksanakan program-progam tersebut di
bentuklah Organisasi PKK mulai dari tingkat II, kecamatan sampai kelurahan.
Tiap-tiap kelompok PKK dikoordinir oleh tim penggerak dan berada di bawah
lindungan tim PKK kota Kabupaten. Mengadakan kegiatan untuk Meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan program Keluarga Berencana dan Kesehatan
melalui pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor dalam Kesatuan
Gerak PKK KB-Kesehatan. Tujuan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan
tersebut harus dilakukan dengan upaya maksimal dengan berbagai macam
terobosan dan inovasi yang dilaksanakan mulai dari tingkat Kota sampai ke
tingkat Kelurahan secara terpadu. Operasional dan Pencanangan Kesatuan Gerak
PKK- Sumber pembiayaan Organisasi PKK adalah swadaya gotong royong dan
partisipasi masyarakat. Bantuan pemerintah dan bantuan dari sumber lainnya
sifatnya sebagai pendorong dan perangsang untuk tumbuh dan berkembangnya
partisipasi masyarakat, sehingga pada awalnya keberadaan PKK merupakan salah
satu tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat (top-downpolicy) yang
diarahkan untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan
keluarga yang sejahtera. Dalam pelaksanaannya, pimpinan dan pengurus PKK
merupakan isteri-isteri para pejabat wilayah setempat (untuk daerah
9
Provinsi/Kota/Kabupaten) dan isteri-isteri pejabat Kemendagri, yang berperan
sebagai anggota ex-officio, baik sebagai pembina maupun pelindung di tingkat
nasional.
Masa jabatan Ketua Tim Penggerak PKK Tingkat Provinsi sampai dengan
Tingkat Kelurahan tergantung pada masa jabatan suami masing-masing.
Perubahan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia dan komitmen Indonesia
untuk mencapai Tujuan Pembangunan5. berdampak pada perkembangan dan
pelaksanaan operasional PKK. Tuntutan akan fleksibilitas PKK untuk menjadi
agen pembangunan dan agen perubahan semakin kuat.
Munculnya krisis ekonomi global dan lingkungan hidup (eco system) yang
harus diatasi oleh pemerintah, menjadikan organisasi PKK sebagai agen
pembangunan dan agen perubahan terdepan terutama dalam peningkatan
kesejahteraa keluarga. Kiprah PKK di lingkungan masyarakat juga merupakan
salah satu ikon bergeraknya civil society dalam peningkatan kesejahteraan
keluarga dan lebih terasakan efektivitasnya dengan adanya kader-kader yang
menjangkau sampai di tingkat Kota/Desa. Dengan kuatnya gerakan pemberdayaan
keluarga dan perempuan di tingkat akar rumput, maka pelaksanaan pembangunan
partisipatif khususnya dalam masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai akan
mempunyai added-value yang signifikan. Di tingkat provinsi, peran PKK sebagai
forum pemberdayaan keluarga secara terpadu yang bisa berperan dan dibutuhkan
5Aslichati, Organisasi Pemberdayaan Dan Kesejateraan Keluarga Sebagai
Pemberdayaan Perempuan Jurnal Organisasi Dan Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Maret 2011,
hal:6
10
untuk mendampingi rakyat banyak, semakin baik. Oleh sebab itu penelitian ini
akan diarahkan dalam kajian sejarah Organisasi.
2. Studi relevan
Berangkat dari latar belakang tentang organisasi pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga sebagai sarana pemberdayaan perempuan, maka yang di
anggap relevan dalam penelitian ini adalah:
Skripsi Wenny Bufrasari (2015) yang berjudul ‘’Peranan Organisasi
Bhayangkari Kepolisian Resor Pesisir Selatan di Kota Painan tahun 2010-
2014’’. Penelitian tersebut membahas Organisasi Kepolisian Resor Pesisir Selatan
di Kota Painan tahun 2010-2014. Dalam meningkatkan Kesejateraan Keluarga
serta membantu tugas-tugas Kepolisian Resor Pesisir Selatan seperti, mendirikan
yayasan pendidikan TK Kemala Byangkara 05 jl. Muhammad Syafei Painan, TK
Kemala Bhayangkari 06 jl. Jend. Sudirman no. 196, Salido Painan, TK Kemala
Bhyangkari 07 jl. Pasar Inpres no 2 B Balai Selasa. Kegiatan tersebut memiliki
persamaan dengan PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam meningkatkan
kualitas pendidikan usia dini.6
Selanjutnya skripsi Jufrinaldi (2015) berjudul „’Organisasi Pemuda
Pancasila kota Padang sebagai kajian historis tahun 1992-2014. Peneliti tersebut
membahas berdirinya Organisasi Pemuda Pacasila(Kota Padang sebagai kajian
historisnya) untuk meningkatkan kegiatan agama, sosial dan budaya,dan kegiatan
pendidikan. Dalam segi PKK yang ada di kabupaten Mentawai juga bertujuan
6 Wenny Bufrasari ,”Peranan Organisasi Bhayangkari Kepolisian Resor Pesisir Selatan
di Kota Painan tahun 2010-2014”, (Padang: STKIP PGRI, 2015).
11
dalam mengoptimalkan pengelolaan dan kualitas dalam segi pendidikan usia dini
untuk kemajuan dibidang pendidikan. 7
Selanjutnya skripsi Ilia Paspirma (2016) yang berjudul „’Organisasi Bundo
kandung dikota Padang tahun 1974-2015. Dalam penelitian yang membahas
masalah bagaimana tujuan dari pembentukan Bundo Kandunag untuk
meningkatkan kualitas dan kemampuan Kaum perempuan Minangkabau serta
pengalaman nilai adat dalam membentuk generasi muda. Dalam segi PKK yang
ada di kabupaten Mentawai juga bertujuan dalam mengoptimalkan pengelolaan
dan kualitas dalam segi pendidikan usia dini untuk kemajuan dibidang
pendidikan. 8
Penulisan tentang organisasi perempuan memang telah banyak dilakukan,
namun penelitian yang penulis lakukan pada kali ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Adapun perbedaan yang terdapat antara penelian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu terletak pada objek kajian yang akan dikaji, pada
penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Wenny Bufrasari (2015) mengkaji tentang
peran organisasai Bhayangkari sedangkan pada penelitian ini penulis melihat
bagaimana perkembangan organisasai PKK di Tuapejat dalam mewujudkan
keluarga yang sejahtera serta dapat menunjang pendidikan di Tuapejat agar
terwujudnya kesejahteraan bagi masayarakt Mentawai.
7 Jufrinaldi, “Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang sebagai kajian historis tahun
1992-2014” (Padang: STKIP PGRI, 2015). 8
Ilia Paspirma ,“Bundo kandung dikota Padang tahun 1974-2015”. (Padang: STKIP
PGRI, 2016).
12
E. Metode Penelitian
1. Tahap Heuristik
Heuristik yaitu mengumpulkan bahan sumber dengan jalan mencari dan
mengumpulkan data yang dianggap relevan dengan permasalahan bahan sumber
yang diperlukan adalah; Sumber utama (primer) diperoleh dengan cara melakukan
wawancara terhadap beberapa orang yang berkaitan langsung.Sumber (skunder)
meliputi studi kepustakaan untuk mendapatkan data-data berupa arsip dan sumber
bacaan yang berhubungan dengan penelitian melalu cara mendatangi beberapa
perpustakaan,antara lain:Pustaka STKIP PGRI Sumatra Barat di Padang, Pustakan
Wilayah Sumatera Barat di Padang.
2. Tahap Kritik Sumber
Dalam kritik sumber melakukan pengujian dari data yang telah ditemukan
dengan melakukan kritik eksternal, yakni melakukan otentitas (keaslian) dan
kritik internal yang dilakukan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh9
.Kritik ekstern adalah pengujian terhadap material sumber ditujukan untuk
memastikan sumber dari sudut otentitas (keaslian) dan integritas (keutuhan)
material itu sendiri.
Kritik intern ditunjukan untuk memastikan kredebilitas isi bagian
informasi sejarah yang akan diteliti. Kritik sumber dilakukan dengan cara
mengamati sumber tertulis serta berusaha memahami bahasa pada sumber dan
membandingkan satu sumber dengan sumber lainya. Dengan demikian penulis
9 Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Yokyakarta, Ombak, 2012) hal 64
13
akan dapat menceritakan kejadian yang sebenarnya. Jadi tidak semua sumber
yang penulis terima sebagai sumber kredibal dalam penelitian.
3. Tahap Interpretasi
Tahap ketiga adalah interpretasi yang bertujuan untuk membuat hubungan
kausalitas dan merangkai fakta sejarah yang sejenis dan kronologi untuk
memperoleh alur cerita yang sistemastis melalui penafsiran fakta yang telah diuji
kebenarnya agar dapat dicerita kembali. Fakta yang telah diperoleh melalui telaah
terhadap sumber kemudian disusun, dan ditempatkan pada urutan-urutan logis
yang disebut sitematis10
. Analisis sintesis dan interprestasi data,dimana data yang
diperoleh dilapangan melalui studi kepustakaan maupun wawancar,analisis dan
dirangkaikan serta dikelompokkan sesuai dengan objek yang diteliti.dalam
memilih data dan informasi yang diperoleh historiografi ,dilakukan analisi
berdasarkan konsep dan teori yang ada, kemudian dilanjutkan dengan sintesis
yaitu merangkai atau menghubungkan data dari informasi yang melibatkan
interpretasi.
4. Tahap Historiografi
Tahap yang terakhir adalah Historiografi yaitu penulisan sejarah ,menulis
hasil penelitian kedalam karya ilmiah, dalam bentuk skripsi11
. Historiografi
merupakan suatu proses penyusunan fakta sejarah dan berbagai sumber yang
telah di seleksi dalam bentuk penulisan sejarah. Penulisan ini mempunyai tujuan
dalam merekonstruksikan kembali keseluruhan peristiwa masa lampau
berdasarkan fakta yang telah didapat dengan menggunakan bahasa yang baik dan
10 Ibid, hal 81
11 Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Yokyakarta, Ombak, 2012) hal 64.
14
benar agar komunikatif atau mudah dipahami pembaca dan peneliti juga berusaha
untuk memaparkan hasil penelitian dengan mendeskripsikan dalam bentuk karya
ilmiah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif naratif dengan
mengungkapkan.
15
kota,
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA TUAPEJAT KABUPATEN KEPULAUAN
MENTAWAI TAHUN 2000-2012
A. Kondisi Geografis
Dilihat dari segi letak geografis, Desa Tuapejat merupakan salah satu Desa
yang letaknya di bagian barat yang terletak dekat dengan ibukota pusat di
Kecamatan Sipora Utara. Jarak Desa Tuapejat dengan Kecamatan Sipora Utara
lebih kurang 10 km, dengan waktu tempuh rata-rata 1 jam dengan kendaraan12
.
Secara administratif Desa Tuapejat memiliki batas-batas sebagai berikut : Sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Betumonga, sebela Selatan berbatasan dengan
Desa Beriulou, Kec. Sipora Selatan. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mara
Kec. Sipora Selatan dan sebelah Barat Berbatasan dengan Laut Samudra India.
Secara astronomis letak desa Tuapejat berada pada 1°57'00'' - 2°18'00'' LS
98°30'00'' - 99°42'00" BT dan secara administrasi pemerintahan, luas kecamatan
Sipora Utara 383,08 km (6,37 %) dengan ibukota kecamatan adalah Sido
Makmur.13
Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai tercatat 6.011,35 km
dengan garis pantai 1.402,66 km dan merupakan ibu kota Kabupaten Mentawai.
Secara Topografi, kedaan geografis Desa Tuapejat bervariasi antara
daratan, sungai, dan bukit-bukit. Dimana rata-rata ketinggian daerah pemukiman
desa dari permukaan laut ( DPL ) adalah ± 3 meter. Desa Tuapejat berada di
pesisir pantai barat. Dalam urusan administrasi desa menuju ke kecamatan Sipora
Utara dengan ibukota sangat lah dekat, karna desa Tuapejat merupakan pusat
12 wawancara dengan Mulia, 40 tahun Kepala DesaTuapejat, tanggal 10 Januari 2018.
di Desa Tuapejat. 13
sumber BPS Kepulauan Mentawai Dalam angka, 2011,. hal, 4.
16
untuk menuju pusat kota masyarakt Tuapejat bisa ditempuh dengan jalur darat
menuju ibukota Kecamatan. Berbeda dengan desa-desa lainya yang belum bisa
terhubung dengan jalur darat dan harus malalui jalur laut. 14
Wilayah Desa Tuapejat seluas 11.000 Ha, dengan luas pemukiman 22 Ha,
luas kawasan rawa/ sawa 10 Ha, luas kawasan pertanian / ladang ± 100 Ha dan
sisahnya adalah lahan tidur. Penduduk Desa Tuapejat mayoritas adalah petani,
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat bercocok tanan yang
merupakan makanan pokok sehari hari seperti keladi, pisang dan sagu. namun
dengan adanya program pemerintah yaitu pemberdayaan kesejahteran perempuan
(PKK) yang salah satunya berupa menggalakkan kelompok tani sawah maka
sebagin masyarakat ada yang menanam padi secara berkelompok. Desa Tuapejat
merupakan daerah yang sangat subur dengan tanah yang masih alami belum di
tersentuh dengan alat-alat berat. Dataran rendah (rawa ) kebanyakan masyarakat
menanam keladi, sagu dan persawahan, dan sebagian dataran maupun perbukitan
dipergunakan sebagai tempat menanam pisang, kelapa, nilam, buah-buahan dan
lain sebagainya. Ketinggian pemukiman Desa Tuapejat dari permukaan laut rata-
rata 2-3 meter sedangkan ketinggian pegunungan 50- 200 meter dari permukaan
laut. Suhu udara berkisar antara 20-25ºC. Curah hujan yang terjadi adalah 2.000-
4.000 mm/tahun dengan kelembapan 80-85 %. dengan letaknya ketinggian 50-
200meter dari permukaan laut sehingga sangat cocok untuk lahan pertanian15
.
Secara ekologi, Desa Tuapejat terdiri dari kawasan sungai, rawa, dataran
dan pegunungan. dalam perkembangan pertanian kemampuan tanah dan
14 Wawancara dengan Mulia, 40 tahun Kepala Desa Tuapejat, tanggal 10 Januari 2018
di DesaTuapejat. 15
Bapeda Kab. Kepulauaun Mentawai. (dalam Angka 2009) hal, 252
17
kesesuaian lahan merupakan salah satu faktor utama yang perlu di perhitungkan
secara matang, karena hal ini merupakan penunjang dalam berhasil atau tidaknya
usaha yang dilaksanakan dalam bercocok tanam.
Iklim di desa Tuapejat sangatlah bagus, apalagi dalam menunjang untuk
bercocok tanam sangat subur, karena keberhasilan dalam bercocok tanam adalah
masalah iklim, tanah, bibit, hama dan perawatannya. Lahan yang baik dapat
menjanjikan berhasilnya suatu tanaman yang di tanam, dalam arti bahwa kondisi
tanah harus cocok dengan tanaman yang akan dibudidayakan. Stuktur tanah dan
iklim di lokasih perkebunan sangat cocok untuk bercocok tanam karena berada di
dataran rendah dan kemiringan pegunungan menjadikan tanaman tersebut terlihat
subur.
B. Penduduk
Penduduk Desa Tuapejat pada umumnya terdiri dari etnis Mentawai
namun dengan keterbukaan dan keramatamaan penduduk Desa tersebut sehingga
banyak suku pendatang yang masuk ke Desa Tuapejat untuk mencari kehidupan
seperti berdagang dan PNS. suku pendatang di Desa Tuapejat seperti suku batak,
suku Nias dan suku Minang. Suku pendatang pada umumnya perprofesi sebagai
pedagang, tenaga pendidikan, tenaga kesehatan dan Enjio ( Program bencana
Surfit International ) dengan keterbukaan masyarakat Tuapejat tak heran kalau
suku pendatang seperti suku nias mencari istri penduduk asli Mentawai. Suku asli
mentawai pada umumnya berprofesi sebagai petani dan hanya sebagian
masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang maupun pegawai Negeri.
18
Menurut data statistik penduduk Desa Tuapejat tahun 2003 berjumlah 746
jiwa dan pada tahun 2012 jumlah penduduk desa Tuapejat menjadi 3.701 jiwa,
dalam kurun waktu sembilan tahun ada penambahan penduduk dalam hal ini
dikarnakan adanya pernikahan dini sehingga menamba jumlah penduduk di Desa
Tuapejat.16
Penduduk Desa Tuapejat dapat di lihat dalam data pada tabel berdasarkan
tahun yaitu sebagai berikut.
Tabel. 1. Statistik Penduduk Desa Tuapejat Tahun 2000-2012.
TAHUN JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH Laki-laki Perempuan
2000 267 297 564
2001 282 333 615
2002 325 389 714
2003 343 403 746
2004 475 584 1059
2005 512 525 1037
2006 552 543 1095
2007 579 586 1165
2008 585 602 1187
2009 596 630 1226
2010 620 648 1268
2011 642 656 1298
2012 663 674 3701
Sumber. Arsip statistic Desa Tuapejat, 2000-2012
Berdasarkan gambaran jumlah penduduk pada tabel di atas, dapat di
ketahui bahwa secara kuantitas penduduk Desa Tuapejat selalu mengalami
perkembangan jumlah penduduk tiap tahunnya sehinnga jumlah penduduk di
Tuapejat menjadi sangat padat, bila di hubungkan dengan mata pencarian
penduduk yang pada umumnya petani, namun juga telah banyak yang bermata
pencaharian sebagai pedagang dan PNS, karena desa Tuapejat merupakan pusat
16 Arsip statistik Desa Tuapejat 2000-2012.
19
kota sehingga kepadatan jumlah penduduk terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun untuk mencari kehidupan di desa Tuapejat. 17
Selain data tentang laju pertumbuhan penduduk yang dapat dilihat pada
tabel di atas, disini juga dapat di lihat komposisi jumlah penduduk menurut umur
dari tahun 1999-2012 di Desa Tuapejat dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 2. Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2009-2012
Umur Jumlah Penduduk
2009 2010 2012
0 – 6 32 21 24
7 –12 26 31 35
13 – 17 127 170 256
18 – 23 224 285 322
24 – 54 241 381 453
55 – Tahun keatas 321 229 247
Jumlah 971 1117 3701
Sumber : Desa Tuapejat Dalam Angka, tahun 2009-2012
C. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Desa Tuapejat terdiri dari berbagai bidang
dan sektor diantaranya adalah pertanian, nelayan, pedagang, swasta dan pegawai
negeri. Namun demikian mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani.
Masyarakat setempat bercocok tanam seperti tanaman pisang, keladi, sawah,
nilam, sagu dan di sektor perkebunan yaitu kelapa, buah-buahan.
Penduduk setempat menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam
dan melaut, selain bercocok tanam masyarakat juga mengolah kopra, mencari
udang laut, memancing dan mencari rotan di hutan. Hutan mentawai sangat
menjanjikan untuk mencari kehidupan karna banyak yang di dapat di hutan seperti
rotan, pohon garu, kayu dan lain sebagainya. Hasil pencarian masyarakat mereka
17 Arsip statistic Desa Tuapejat, 1999-2012.
20
jual di tempat penampungan ( pedagang ) yang ada di Desa Tuapejat, sedangkan
pedagang menunggu kapal dagang yang datang di Desa Tuapejat. Dengan adanya
pemberdayaaan dan kesejahteraan kelauarga (PKK) desa Tuapejat dapat
mengembangkan usaha yang dimiliki, terutama para perempaun yang ada di
Tuapejat dapat dibina agar bisa mendatangkan penghasilan, dan mensejahterakan
nkehidupan ekonomi keluarga.
Kapal dagang yang masuk di Desa Betumonga cukup lama sampai
berbulan-bulan sehinga hasil hutan dan laut yang di beli dari masyarakat seperti
rotan, ikan hasil pancingan banyak yang rusak dan membusuk. Untuk
menghindari kebangkrutan pedagang, pedagang berupaya menjual hasil
tampungan tersebut ke Tuapejat ( ke Ibukota Kabupaten ) lewat jalur laut yaitu
dengan menggunakan perahu boat, karna akses transportasi jalur darat yang
menghubungkan ibukota kecamatan / kabupaten belum ada sehingga segala
keperluan/ kebutuhan masyarakat untuk menuju ibukota kecamatan harus melalui
jalur laut. Namun walaupun barang tampungan berhasil di jual seperti coklat,
rotan, kopra dan ikan hasil tangkapan nelayan, ketika dihitung-hitung hasilnya
terkadang kembali modal dan bahkan tekor / merugi. Kerugian yang di alami
pedagang yang menampung hasil penjualan dari masyarakat di karenakan bahan
bakar untuk mesin tempel ( spitboat ) seperti bensin susah di dapat. dan adapun
bensin tersebut dengan harga yang sangat mahal kisaran Rp. 10.000,- sampai
dengan Rp. 20.000,-/ltr . 18
18 Wawancara dengan Eltius, 38 tahun Sekretaris Desa Tuapejat, tanggal 10 Januari
2018 di Tuapejat
21
Dari data yang di dapat dapat di jabarkan beberapa lapangan pekerjaan
yang yang ada di Desa Tuapejat berdasarkan jenis, sebagai berikut,
Tabel. 3. Jenis Mata pencarian di Desa Tuapejat Masyarakat berdasarkan
lapangan pekerjaan dari Tahun 2005-2012
Sumber : Arsip data Desa Tuapejat Dalam Angka, tahun 2005-2012
Berdasarkan tabel diatas dapat di lihat bahwa para penduduk Desa
Tuapejat yang bekerja menurut lapangan pekerjaannya yang lebih adalah disektor
pertanian kemudian yang sedikit adalah Pegawai negeri / tenaga honorer yaitu
senyak 9 orang hal ini dapat kita disimpulkan bahwa lapangan pekerjaan
penduduk yang ada di desa Tuapejat pada umumnya di sektor pertanian. Sebelum
terbentuknya mentawai menjadi ibukota kabupaten, masyarakat mentawai pada
umumnya susah untuk menyekolahkan anak-anak mereka karna terbentur dengan
factor perekonomian masyarakat sangat sulit dan fasilitas umum seperti Sekolah
SMA dan Perguruan tinggi belum ada, sehingga Sumber Daya Manusia ( SDM )
yang ada di mentawai sebelum menjadi kabupaten masih bisa di hitung dengan
jari. Namun semenjak Mentawai menjadi Kabupaten yang berdiri pada tahun
2000, maka berangsur –angsur perekonomian masyarakat mentawai pada
umumnya dan pada kususnya di desa Tuapejat mulai pulih sehubungan dengan
No Lapangan
Pekerjaan
tahun tahun tahun Tahun tahun tahun tahun Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Petani 278 267 300 297 359 335 343 342
2 Nelayan 30 25 20 37 40 45 50 49
3 Pembuat papan 15 21 23 30 30 35 40 52
4 Pencari rotan 100 105 103 98 100 117 115 112
5 Pedagang 10 8 12 13 7 4 5 5
6 Pegawai/ honorer 8 10 14 13 18 15 17 19
7 Tidak ada usaha
tetap
200 254 233 230 287 290 324 331
22
adanya program pemberdayaan dan kesejahteraaan keluarka (PKK) Kabupaten
Kepulauan Mentawai dalam berbagai hal sudah mulai mengalami perubahan
dalam masing-masing bidang di desa-desa yang ada di Tuapejat seperti perbaikan
sandang pangan, penididikan, kesehatan, pengembangan kehidupan, dan berbagai
perbiakan dalam fasilitas umum yang telah direncanakan oleh pemerintah
kabupaten Mentawai.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai juga telah menyediakan
sarana transportasi umum seperti kapal Penumpang baik antar kecamatan dengan
ibu kota Kabupaten maupun antar kabupaten dengan kota Padang sebagai pusat
perdagangan Propinsi Sumatera Barat. Sehingga berbagai komoditi hasil pertanian
masyarakat seperti cengkeh, garu, minyak nilam, kopra dapat di bawa langsung ke
agen penampungan di kota padang.
D. Pendidikan.
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat berharga karna majunya suatu
daerah sangat erat hubungannya dengan Sumber Daya Manusianya ( SDM ) di
daerah tersebut, karna apa bila pada suatu daerah sumberdaya manusianya belum
memadai tentu bayak pendatang yang datang di daerah kita untuk bekerja seperti
pelamaran CPNS bagi guru-guru dan tenaga kesehatan. Meningkatnya pendidikan
penduduk sangat dipengaruhi oleh tersedianya fasilitas umum di daerah itu
sendiri. Fasilitas pendidikan dapat di lihat pada tabel di bawai ini.
23
Tabel.4.Fasilitas Umum Sarana Pendidikan di Desa Tuapejat, tahun 2000-2012
Tahun Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Guru
2000 SMP 2 10
2001 SMA 2 13
2002 Perguruan Tinngi 0 0
2003 SD 4 9
2004 SMP 3 15
2005 SMU 3 17
2006 Perguruan Tinggi 0 0
2007 - - -
2008 - - -
2009 - - -
2010 TK 2 4
2011 - - -
2012 - - -
Sumber : Arsip Desa Tuapejat, tahun 2000-2012.
Dari data yang di atas terlihat bahwa sampai dengan tahun 2012 di
wilayah Desa Tuapejat baru memiliki fasilitas sekolah seperti Tk 2, SD 4, SMP 3
dan SMA 3, sedangkan untuk Perguruan tinggi harus masyarakat desa Tuapejat
harus pergi ke lauar pulau untuk mencarai perguruan tinggi yang mereka
inginkan. Kebanyakan dari masayarakat Tuapejat banyak yang mencari perguruan
tinggi di Kota Padang. karna di Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai belum
ada perguruan tinggi. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas
maupun perguruan tinggi tentu sangat berkaitan dengan factor ekonomi keluarga,
sehingga tidak semua masyarakat yang dapat mengenyam pendidikan yang lebih
baik dan bahkan masih ada masyarakat yang masih buta aksara seperti pada usia
40-50 Tahun, hal ini di sebabkan karna pada waktu dahulu belum ada pendidikan
yang masuk di daerah tersebut. 19
19 Wawancara dengan Mulia, 40 tahun Kepala Desa Tuapejat, tanggal 10 Januari 2018
di Tuapejat
24
Sarana dan prasarana umum seperti SMP dan SMA sudah ada di Ibukota
Kecamatan / Kabupaten namun masih banyak anak – anak yang tidak mengenyam
pendidikan terutama perempuan, dengan alasan keamanan si anak itu sendiri.
Selain dari itu kemauan dari orangtua dan anak pun masih sangat rendah untuk
bersekolah sehingga tingkat pendidikan yang ada di Desa Tuapejat masih sangat
randah, namun semenjak terbentuknya ibukota kabupaten dan menunjang
sebagian ekonomi masyarakat sehingga ada peningkatan pendidikan pada tahun-
tahun terakhir ini, 20
dan dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. 5. Jumlah Tamatan Tingkat Pendidikan Masyarakat
Desa Tuapejat, dari Tahun 2000-2012.
No
Th
Tamatan Tingkat Pendidikan Jumlah Tdk
Sekolah
SD SLTP SLTA PT.
2 2000 177 18 22 11 0 228
3 2001 175 15 20 8 0 218
4 2002 173 14 18 9 0 214
5 2003 170 12 10 5 0 197
6 2004 158 13 12 10 0 193
7 2005 156 17 12 13 0 198
8 2006 146 22 14 16 0 198
9 2007 139 24 13 22 1 199
10 2008 127 26 28 14 2 197
11 2009 102 28 37 17 3 187
12 2010 89 30 59 31 3 212
13 2011 63 32 68 48 5 216
14 2012 58 65 82 58 10 273
Sumber : Arsip Desa Tuapejat, Tahun 2000-2012.
Pada Tabel 5 di atas terlihat bahwa dalam jangka waktu 14 tahun terakhir
terjadi peningkatan tingkat pendidikan penduduk Desa Tuapejat. hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor di-antaranya adalah adanya sumber pendapatan /
20 Ibid,
25
peningkatan ekonomi masyarakat di bidang kelautan dan pertanian, dan ekonomi
penduduk semakin membaik sehingga masyarakat bisa menyekolahkan anak-
anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. di samping dari faktor hasil
kelautan maupun pertanian. Namun yang sangat mendukung dalam hal tersebut
tentu dan dengan adanya pemberdayaan dan kesejahtraan keluarga (PKK) yang
dapat membinja setiap keluarga dalam meningkatkan berbagai kualitas yang ada
serta memberikan pencerahan dan penerangan kepada setiap keluarga untuk
menjadi masayrakat yang berkembang dan maju. Selain itu kemajuan
pembangunan daerah juga menunjang terutama dalam bidang transporasi laut
yang dapat menghubungkan Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi Sumatera
Barat, sehingga putra dan putri mentawai banyak yang menuntut ilmu di kota
padang maupun di tempat-tempat lain21
.
E. Kesehatan.
Kesehatan di desa Tuapejat sebelum terbentuknya pemerintah kabupaten
kepulauan mentawai tentu sangat jauh tertinggal ( terisolir). Hal ini di karenakan
beberapa faktor yang kurang mendukung terutama belum terbukanya akses jalur
darat yang menghubungkan Desa dengan Kecamatan. Setelah terbentuknya
Kabupaten berangsur-angsur Desa Tuapejat mulai maju dan pulih terutama di
bidang kesehatan, karna sudah ada bidan-bidan Desa yang di kirim untuk
membantu pelayanan kesehatan di pelosok-pelosok Desa terutama di Desa
Tuapejat. Pemahaman masyarakat dalam hal kesehatan masih sangat jauh hal
tersebut disebabkan kebiasaan masyarakat mengkomsumsi makanan yang belum
21 Wawancara dengan Eltius, 38 tahun Sekretaris Desa Tuapejat, tanggal 10 Januari
2018 di Tuapejat
26
dimasak seperti toek ( supermi mentawai). Masyarakat mentawai pada umumnya
sangat suka mengkomsumsi makanan yang masih alami seperti toek, batra dan
meminum air ledeng yang belum di masak sehingga tidak sedikit masyarakat yang
sakit perut karena hal tersebut, seperti yang di tuturkan oleh Bidan Citra petugas
kesehatan di Desa Tuapejat22
.
Faktor lain yang mempengaruhi kesehatan masyarakat adalah lingkungan
dimana masyarakat cenderung membuang samapah di sungai, Sungai merupakan
salah satu kebutuhan masyarakat untuk mencuci dan juga dimamfaatkat mandi.
Sedangkan faktor lain yang menyebabkan penyakit adalah kurangnya kesadaran
masyarakat untuk sarapan/makan pagi sebelum berangkat bekerja di ladang, dan
bahkan sampai sore bekerja di ladang tidak membawa bekal hanya satu botol air
mineral yang di bawa, dan tak heran kebanyakan pasien yang di tangani bidan
Desa adalah pasien yang sakit perut dan sakit mag ( lambung) 23
.
Fasilitas kesehatan di Desa Tuapejat seperti Puskesmas sudah ada namun
bidan Desa yang di tempatkan di Desa tersebut kadang ada kadang juga tidak ada.
Dengan adanya program PKK Tahun 2000-2012, di Desa Tuapejat, maka
kesadaran akan kesehatan di Tuapejat sudah mulai membaik, setiap kelauarga
dibana dan diberitahu akan pentingnya hidup sehat dan bagaimana cara hidup
sehat. Semua pemberdayaan itu di bina oleh kelompok PKK yang ada di desa
Tuapejat, sehingga masyarakat sudah penting akan kebersihan terhadap diri
Taupeja
Taupejat
22 Wawancara dengan Rosmaida, 43 tahun Anggota PKK tanggal 11 Januari 2018. di
23 Wawancara dengan Elida, 35 tahun Anggota PKK tanggal 11 Januari 2018. di
27
sendiri maupun terhadap lingkungan setempat, dan kesejahteraan masyarakat
yang ada di Tuapejat sudah semakin membaik24
.
F. Keagamaan.
Di tinjau dari jumlah penduduk asli masyarakat tentu lebih banyak dari
pada suku pendatang dan begitu juga kepercayaan yang dianut masyarakat
tersebut juga berbeda-beda. Namun demikian hubungan kehidupan sosial dan
beragama sangat baik dan rukun antara pemeluk agama satu dengan yang lainnya.
Penduduk asli mentawai mayoritas menganut Agama Kristen Protestan mencapai
± 79, Katolik ± 14 dan Islam hanya ± 7. Walaupun mayoritas penduduk banyak
yang menganut agama Kristen namun dalam berinteraksi di masyarakat dan
bertetengga hidup dengan rukun, hal ini terlihat pada saat kegiatan di
masyarakat seperti gotong – royong dan kegiatan lainnya. Sarana rumah ibadah
yang ada di Desa Tuapejat terdiri dari” Gereja Kristen sebanyak 5 Unit, Gereja
Katolik 1 Unit dan Mesjit / Musollah 1 Unit 25
.
Bila hari besar keagamaan tiba seperti Natal maupun Idul Fitri kebiasaan
masyarakat setempat saling ber salam -salaman dan melakukan kunjungan
kerumah-rumah untuk mengucapkan selamat Hari Natal atau Selamat Idul Fitri,
satu dengan yang lainnya walaupun beda keyakinan. Perbedaan keyakinan
24 Wawancara dengan Mulia, 40 tahun Kepala Desa Tuapejat, tanggal 10 Januari 2018 di
Desa Tuapejat. 25
Monografi Desa Betumonga 2003-2012
28
bukanlah tembok pemisah namun dengan perbedaan tersebut membuat
masyarakat setempat semakit bersatu dan solit untuk membangun Desa 26
.
G. Gaya Hidup.
Gaya hidup"merupakan kebiasaan seseorang dalam berinteraksi baik pada
keluarga maupun pada masyarakat. Gaya hidup dapat diartikan juga sebagai
segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara kehidupan
suatu masyarakat tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat Tuapejat
pada umumnya dalam hasil penjualan hasil panen Pertanian maupun hasil
pencarian di laut selalu di habiskan pada hari itu juga, ( Tidak menyisihkan Uang
untuk ditabung hari esok ) karna asumsi masyarakat tanah dan laut kita luas jadi
gampang kita cari lagi, begitulah asumsi dan gaya hidup masyarakat setempat.27
Masyarakat Desa Tuapejat pun pola kehidupannya yang dahulu hanya
mengkonsusi keladi atau pun pisang sekarang masyarakat mengkonsumsi beras.
Perumahan di desa Tuapejat yang dahulu memakai rumah papan sekarang
perumahannya menjadi beton ataupun semi permanen. Kalau dilihat dari segi
pakain yang dahulu biasa-biasa saja sekarang masyarakat di desa Tuapejat sudah
bisa membeli baju kemeja, kaos dll.
26 Wawancara dengan Muslim, 45 tahun tokoh masyarakat, tanggal 12 Januari 2018 di
Desa Taupejat. 27
Wawancara dengan Marius, 46 tahun tokoh masyarakat, 12 Januari 2018, di Tuapejat
29
BAB III
PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELAUARGA (PKK) DI
TUAPEJAT KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
TAHUN (2000-2012)
A. Sejarah Berdirinya Organisasi PKK Di Tuapejat
PKK semula merupakan akronim dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
yang bertujuan untuk melibatkan partisipasi perempuan melalui program
pendidikan perempuan. Kemudian, pada tanggal 27 Desember 1972 organisasi
tersebut berubah nama menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang
bertujuan untuk membina dan membangun keluarga di bidang mental, spiritual
dan fisik serta peningkatan mutu pangan, sandang, kesehatan, dan lingkungan
hidup.
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan pembangunan
masyarakat bermula dari Seminar Home Economic di Bogor tahun 1957. Sebagai
tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961 Panitia Penyusunan Tata
Susunan Pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kementerian
Pendidikan bersama Kementerian-kementerian lainnya menyusun 10 Segi
Kehidupan Keluarga. Gerakan PKK dimasyarakatkan berawal dari kepedulian
isteri Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1967 (ibu Isriati Moenadi) setelah
melihat keadaan masyarakat yang menderita busung lapar.
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 Segi Pokok
Keluarga dengan membentuk TP. PKK disemua tingkatan, yang keanggotaan
timnya secara relawan dan terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat, para isteri
Kepala Dinas/Jawatan dan isteri Kepala Daerah s.d tingkat Desa dan Kelurahan
yang kegiatannya didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
30
Pada tanggal 27 Desember 1972 Mendagri mengeluarkan Surat Kawat No.
Sus 3/6/12 kepada seluruh Gubernur KDH Tk. I Jawa Tengah dengan tembusan
Gubernur KDH seluruh Indonesia, agar merubah nama Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. Sejak itu Gerakan PKK
dilaksanakan diseluruh Indonesia dengan nama Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK), dan tanggal 27 Desember ditetapkan sebagai “Hari Kesatuan
Gerak PKK” yang diperingati pada setiap tahun. .28
Dalam era reformasi dan ditetapkannya TAP MPR No. IV/MPR/1999
tentang GBHN 1999-2004, serta pelaksanaan Otonomi Daerah berdasarkan
Undang-undang No.22 Tahun 1999 dan Undang-undang No.25 Tahun 1999, TP
PKK Pusat taggap dengan mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang disepakati
dalam Rakernaslub PKK tanggal 31 Oktober s.d 2 Nopember 2000 di Bandung
dan hasilnya merupakan dasar dalam perumusan Keputusan Menteri Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 Tahun 2000, yang selanjutnya dijabarkan
dalam Pedoman Umum Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) ini.
Adanya pemekaran daerah yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia,
maka salah satu daerah yang menjadi pemekaran yaitu Kabupaten Kepulauan
Mentawai, yang resmi menjadi kabupaten sendiri berdasarkan UU No.49/1999
tentang pembentukan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan mulai saat itu
Kepulauan Mentawai menjadi satu Kabupaten Otonom, berpisah dengan
Kabupaten Padang Pariaman. Dengan menjadi Kabupaten sendiri, maka
28 Aslichati, “Organisasi PKK sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan” Organisasi
dan Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Maret 2011, 1-7. Diunduh tanggal 11 Januari 2018.
31
Kepulauan Mentawai mulai membentuk peraturan daerah sendiri, dengan berbagai
bntuk kegiatan dan organisasi pemerintahan guna menunjang lajunya
pertumbuhan daeran Kepulauan Mentawai. Salah satu organisasi yang berdiri
yaitu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Setiap kecamatan memiliki
kader TP-PKK, terasuk di Tuapejat, dimana Tuapejat merupakan pusat kota dari
Kepulauan Mentawai.29
Kepengurusan Tim PKK di Desa Tuapejat terbentuk berdasarkan
keputusan Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 188.45-54 Tahun 2000 tentang
pengurusan Tim Pergerakan Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga (PKK)
Kabupaten Kepulauan Mentawai Masa Bhakti 2000-2006. Gerakan pemberdayaan
dan Kesejateraan keluarga (PKK) yang ada di Tuapejat bertujuan untuk
membangun yang tumbuh dari bawah yang pengelolahnya dari, oleh dan untuk
masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada
tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju
dan mandiri, kesetaraan dan keadilan jender serta kesadaran hukum.
Pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) di Tuapejat berusaha
menciptakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita
untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan dearah di Kepulauan Mentawai.
Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK di Tuapejat, hal ini
dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh
besar terhadap kinerja pembangunan. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata
kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman,
29. Ibid,
32
keamanan, keharmonisan dan kedamaian. Dengan demikian kesejahteraan
keluarga menjadi salah satu tolok ukur dalam pembangunan di Tuapejat.
Pelaksanaan PKK di Desa Tuapejat sudah sampai pada tingkat kelurahan.
Perempuan yang aktif di PKK dilatih untuk bisa mandiri serta meningkatkan
kesejahteraan keluarganya, target minimalnya. Hal tersebut dilakukan melalui
pelatihan soft skill serta pemberian fasilitas terhadap perempuan agar berdaya
secara ekonomi, cinta lingkungan, peduli kesehataan. Pelaksanaan PKK di
Tuapejat dari tauh ke tahun telah mengalami peningkatan. Setiap tahunya Desa
Tuapejat melakukan pembenahan terhadap Tim PKK, hal ini dilakukan agar
setiap masalah yang terjadi dapat terselesaikan dan selalu memberikan kontribusi
yang positif bagi perkembangan Kabupaten Kepulauan Mentawai, khususnya
Desa Tuapejat.30
Setiap organisasi di pemerintahan pasti memiliki tujuan dan fungsinya
masing-masing, begitu juga dengan organisasi PKK yang ada di Tuapejat. Visi
dan Misi Gerakan PKK di Tuapejat yaitu: terwujudnya keluarga yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur,
sehat, sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan jender serta kesadaran
hukum dan lingkungan.
Sedangkan misi Gerakan PKK di Desa Tuapejat adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan jalan menghayati
dan mengamalkan Pnacasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan
kewajiban sesuai denga hak asasi manusia (HAM), demokrasi,
30. Arsip Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai.
33
meningkatkan kesetiakawanan sosial dan kegotong royongan serta
pembentukan watak bangsa yang mantap dan seimbang.
b. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan yang diperlukan dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan pendapatan
keluarga.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, sandang, dan
penataan perumahan sehat. d. Meningkatkan derajad kesehatan fisik dan
mental, kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana
untuk kehidupannya dan perencanaan ekonomi keluarga serta
membiasakan menabung.
Hubungan kerja antara TP PKK Pusat dengan TP PKK di Daerah (TP
PKK Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa dan Kelurahan),
adalah bersifat konsultatif dan koordinatif dengan tetap memperhatikan hubungan
hierarkis. 10 Program Pokok PKK. 10 Program Pokok PKK hakekatnya
merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu :
a. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
b. Gotong Royong
c. Pangan Sandang
d. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga
e. Pendidikan dan Ketrampilan
f. Kesehatan
g. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
h. Kelestarian Lingkungan Hidup
i. Perencanaan Sehat
j. Penanggung Jawab Pelaksanaan Program31
31. Aslichati, “Organisasi PKK sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan” Organisasi
dan Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Maret 2011, 1-7. Diunduh tanggal 11 Januari 2018.
34
Untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK, perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, dilakukan oleh 4 (empat) kelompok kerja secara luwes
dan koordinatif, yaitu :
a. Pokja I :
1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
2. Gotong Royong
b. Poja II
1. Pendidikan dan Ketrampilan
2. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
c. Pokja III
1. Pangan Sandang
2. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga
d. Pokja IV
1. Kesehatan
2. Kelestarian lingkungan hidup
3. Perencanaan sehat32
Sumber Pembiayaan Gerakan PKK Sumber pembiayaan Gerakan PKK
akan didasarkan kepada swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat.
Peranan bantuan pemerintah dan bantuan dari sumber lainnya sifatnya sebagai
pendorong dan perangsang untuk tumbuh dan berkembangnya swadaya gotong
royong dan partisipasi masyarakat. Bantuan pemerintah dalam keadaan dan
kondisi tertentu merupakan faktor pendorong untuk menumbuhkan kreativitas dan
otoaktivitas masyarakat dengan keswadayaan dan kegotong royongan.
Penyusuna program tahunan PKK di Desa Tuapejat dailakukan tiap
tahunnya, guna untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan dan harapan yang
telah disepakati oleh anggota PKK di Tuapejat. Semenjak Kabupaten Kepulauan
Mentawai resmi menjadi Kabupaten sendiri, maka kepengurusan organisasi PKK
32
. Ibid,
35
di Tuapejat telah berjalan selama 3 generasi. Pertama, organisasi PKK periode
2000-2006. Kedua, organisasi PKK periode 2006-2012, dan Ketiga, yang terakir
0rganisasi PKK periode 2012-2017. Pada penelitian ini, penulis hanya melihat
kerja Penggerak PKK di Desa Tuapejat pada dua periode, yaitu Periode 2000-
2006, dan PKK periode 2006-2012.
Pada periode 2000-2006, organisasi PKK di Desa Tuapejat sudah berjalan
dengan baik. Berbagai kegiatan telah mulai dilakukan oleh tim penggerak PKK.
Tim penggerak PKK telah memperlihatkan berbagai kegiatan yang dapat
membangun kesadaran masyarakat melalui kegiatan yang di adakan oleh PKK.
Berbagai kegiatan tersebut berhasil dilaksanakan oleh tim Penggerak PKK di
Tuapejat. Dengan berhasilnya kegiatan-kegiatan tersebut tidak terlepas dari usaha
para pengurus yang telah berhasil dalam menyususn program tahunan, sehinnga
semua program yang telah direncanakan dapat bejalan dengan lancar dan tentunya
juga dibantu oleh masyarakat setempat yang ada di Desa Tuapejat.33
Pada periode tahun 2006-2012 Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan
Mentawai , Penggerak PKK juga telah dapat menyusun program tahunan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing program kerja
tersebut pada umumnya telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
Berdasarkan tugas dan fungsi sekretariat sebagai wadah mempermudah dan
memperlanjar ururusan kegiatan Organisasi PKK, maka sekretariat PKK
Kabupaten Kepulauan Mentawai senantiasa berupaya meningkatkan kemanpuan
dan keterampilan efektifitas dan efisiensi kerja demi meningkatkan pelaksanaan
33. Arsip Desa Tuapejat Kabupaten kepulauan Mentawai.
36
Organisasi PKK di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adapun kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
B. Tenaga Kepengurusan Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) di Desa Tuapejat.
PKK Desa Tuapejat memiliki pengurus sebanyak 27, yang terdiri dari
Ketua, wakil kaetua, skretaris, bendahara, dan masing-masing kepngurusan dari
pokja I samapai Pokja IV, semua kepengurusan yang tergabung merupakan orang
yang membantu dalam proses pelaksanaan kegiatan PKK yang terbagi di beberapa
dusun di Desa Tuapejat. Tenaga pengurus PKK di Desa Tuapejat rata-rata
berpendidikan SMA, dalam melaksanakan suatu kegiatan terdapat penanggung
jawab dalam setiap devisi program yang sudah ditentukan tugas dan kewajiban.
Kerjasama yang kompak dibutuhkan dalam PKK agar tujuan dari kegiatan yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan tercapai maksud dan tujuannya.
Pengurus PKK Desa Tuapejat sebagain besar telah memiliki pekerjaan di
luar pengurusan PKK, namun mereka memiliki komitmen dan tanggung jawab
yang besar untuk memberdayakan masyarakat di Desa Tuapejat melalui PKK
sehinnga kehidupan masyarakat semakin sejahtera, dapat memperoleh hasil dari
keterampilan yang diadakan oleh PKK sehinnga dapat memperoleh tambahan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Adapun di Desa Tuapejat yang
menjadi lokasi penelitian ini terdapat struktur kepengurusan kelompok PKK,
berikut data kepengurusan PKK di Desa Tuapejat:
37
Tabel 6. Daftar Kepengurusan PKK di Desa Tuapejat Periode 2000-2006
No Nama Kedudukan dalam Tim
1 Ny. Megawati Edison Ketua
2 Ny. Hj. Marsita Aztarmizi Wakil Ketua
3 Ny . Sekda Wakil Ketua I
4 Ny. Maharani Cahyoko, SE Wakil Ketua II
5 Ny. Hj. Mariani Masri, SH Sekretaris I
6 Ny. Mila Karmila Sekretaris II 7 Ny. Tarmita Bendahara I
8 Ny. Riana Jaya Santi Bendahara II
9 Ny. Jayadisman Ketua Pokja I
10 Ny. Hj. Revita Facrul Wakil Ketua Pokja I
11 Ny. Nurdin Sekretaris Pokja I
12 Ny. Atik Binsar Anggota Pokja I 13 Ny. Pardede Ketua Pokja II
14 Ny. Linda Toni Martin Wakil Ketua Pokja II
15 Ny. Mimi As‟Adi Sekretaris Pokja II
16 Ny. Suhandri Anggota Pokja II
17 Ny. Eri Khairil Ketua Pokja III
18 Ny. Poulin Wakil Ketua Pokja III
19 Ny. Tercisius Sekretaris Pokja III
20 Ny. Nang Syahrial Anggota Pokja III 21 Ny. Hj. Asnimar Zhainir Chan Ketua Pokja IV
22 Ny. Dasmiral Wakil Ketua Pokja IV
23 Ny. Abu Sofyan Sekretaris Pokja IV
24 Ny. Lili Anngi Anggota Pokja IV
25 Guntur P.N. Administrasi Kantor
26 Deni Kristina Humas
27 Rina Apriyani Dokumentasi
Sumber: Penetapan Pengurus Tim PKK di Desa Tuapejat tahun 2000
Dapat dilihat pada tabel 6 di atas kepengurusan PKK di Desa Tuapejat
berjumlah 27 orang sesuai dengan kedudukan dalam PKK yang mana mempunyai
tugas-tugas sendiri untuk kemajuan PKK di Desa Tuapejat. Anggota PKK di
Desa Tuapejat berjumlah sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 7 orang dari setiap
anggota Pokja yang dimiliki oleh PKK Desa Tuapejat. Jumlah kepengurusan PKK
tiap periode selalu sama, hanya saja terdapat perubahan jabatan pada masing-
masing pokja yang dipimpin oleh organisasai tersebut. Hal ini terlihat pada
38
pengurus PKK pada periode 2006-2012, dimana nama-nama anggota
pengurasanya mengalami perubahan. Adapun susuna anggota kepengurasan
Penggerak PKK di Desa Tuapejat pada periode 2006-2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Daftar Kepengurusan PKK di Desa Tuapejat Periode 2006-20012
No Nama Kedudukan dalam Tim
1 Ny. Rosmaida Yudas Ketua
2 Ny. Amrida Kurnia Wakil Ketua
3 Ny . Yulrizal Bahrin Wakil Ketua I 4 Ny. Endriani Ridwan Wakil Ketua II
5 Ny. Monalisa Sekretaris I
6 Ny. Krisna Rahardjo Sekretaris II
7 Ny. Riana yaya Santi Bendahara I
8 Ny. Restu Bendahara II
9 Ny. Yulrizal Bahrin Ketua Pokja I
10 Ny. Ded Nurdin Wakil Ketua Pokja I
11 Ny. Asridawati Sekretaris Pokja I 12 Ny. Refita Fakhrul Anggota Pokja I
13 Ny. Andriani Ridwan Ketua Pokja II
14 Ny. Linda Tony Martin Wakil Ketua Pokja II
15 Ny. Rosinar Sekretaris Pokja II
16 Ny. Ali Arifin Anggota Pokja II
17 Ny. Nov Asmaidi Ketua Pokja III 18 Ny. Nining Zulkarnain Wakil Ketua Pokja III
19 Ny. Yanti Oktavia Sekretaris Pokja III
20 Ny. Erta Tarminta Anggota Pokja III
21 Ny. Umi Yati Ketua Pokja IV
22 Ny. Elida Warta Wakil Ketua Pokja IV
23 Sulastri Sekretaris Pokja IV
24 Seminar Anggota Pokja IV
25 Elipas Administrasi Kantor 26 Marcolinus Humas
27 Des Boy Dokumentasi
Sumber: Penetapan Pengurus Tim PKK di Desa Tuapejat periode 2006-2012.
Dapat dilihat pada tabel 7 di atas kepengurusan PKK di Desa Tuapejat
berjumlah 27 orang sesuai dengan kedudukan dalam PKK yang mana mempunyai
tugas-tugas sendiri untuk kemajuan PKK di Desa Tuapejat. Anggota PKK di
Desa Tuapejat berjumlah sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 7 orang dari setiap
39
anggota Pokja yang dimiliki oleh PKK Desa Tuapejat. Meskipun kepengurusan
tim penggerak PKK mengalami perubahan tiap periode, tetapi mereka masih
memiliki visi dan misis yang sama, yaitu ingin meningkatkan kesejahteraaan
masayarakat yang ada di Desa Tuapejat dan khususnya masyarakat kepulauan
Mentawai, agar selalu menjadi Kabupaten yang maju dengan masyarakat yang
hidup dengan makmur dan sejahtera.
C. Kegiatan Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Di Desa Tuapejat
1. Kegiatan Pimpinan
a) Kegiatan Keluar Daerah Luar Provinsi
Mengikuti Hari Keluarga Nasional di Tangeran Selatan, Banten pada bulan
Juli 2012.
b) Kegiatan Keluar Daerah Dalam Provinsi
1) Mengikuti Pertemuan Bulanan Ketua PKK se-Provinsi Sumatera Barat
setiap bulannya dengan lokasi kabupaten/kota yang telah ditetapkan oleh
TP-PKK Provinsi Sumatera Barat.
2) Mengikuti Hari Kesatuan Gerak PKK Tingkat Provinsi pada Bulan Maret
2012 di Aula Gubernuran Provinsi Sumatera Barat.
c) Kegiatan Dalam Kabupaten
1) Melaksanakan Jambore Kader PKK Tingkat Kabupaten Kepulauan
Mentawai di Kecamatan Sipora Utara pada bulan November 2012.
2) Melakukan Pembinaan ke kecamatan-kecamatan dan desa secara rutin
dan bergilir.
40
3) Pertemuan Isteri Kepala Daerah se-Provinsi Sumatera Barat dengan
Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai Tuan Rumah pada Bulan Maret
2012.34
Setiap kegiatan PKK selalu mencanagkan sepuluh kegiatan pokok yang
merupaka kegiatan yang telah tercamtum dalam peraturan pemerintah pusat.
Semua program kegiatan PKK dibagi kedalam IV kategori kegiatan kelompok
kerja yang disebut dengan Pokja. Di Desa Tuapejat juga dibagi kedalam empat
kelompok kerja (Pokja). Setiap Pokja memiliki tugas dan kegiatan yang telah
ditetapkan pada laporan tahunan organisasi PKK di Desa Tuapejat. Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing Pokja yaitu sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pokja I
Program Kerja Pokja I yaitu sebagai berikut:
1) Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
2) Gotong Royong
Program Kerja Pokja I adalah program yang sangat mendasar sekali untuk
menunjang program lainnya, karena kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan
perilaku kehidupan sehari-hari dalam kehidupan beragama, berbangsa dan
bernegara, untuk mencapai keluarga yang sehat, sejahtera secara lahir dan batin.
Hal ini juga di jelaskan oleh Pardede pada saat wawancara dengan penulis, yaitu
sebagai berikut:
34. Arsip Laporan Tahunan Organisasi PKK di Desa Tuapejat periode 2006-2012.
41
“ Kegiatan Gotong Royong yang digagas oleh Pokja I adalah pada saat Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43
diadakan kegiatan gotong rotong di Desa Sioban
Kecamatan Siberut Selatan pada tanggal 14 s/d 16
Desember 2012. Disamping itu pada Kegiatan Bulan
Bhakti Gotong Royong di Kabupaten Kepulauan
Mentawai pada bulan Desember 2012, TP-PKK melalui
Pokja I juga turut berpartisipasi mengajak masyarakat dan
kader di Desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara untuk turut bergotong royong dalam membuat kolam ikan yang
selanjutnya akan dikelola oleh Tim Penggerak PKK Desa
Tuapejat Kecamatan Sipora Utara.35
Dari hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan yang dilakukan
oleh pokja I yaitu berupa gotong royong yang dilakukan pada tiap bulan di Desa
Tuapejat. Selain dari kegiatan tersebut, pokja I juga melakukan pembinaan di
beberapa kecamatan. Pembinaan ke kecamatan-kecamatan juga dilakukan oleh
Pokja I diantaranya: Sosialisasi Bahaya Perdagangan Orang dan Dampak Negatif
Sosial Media di Kecamatan Sikakap. Sosialisasi Bahaya Perdagangan Orang dan
Dampak Negatif Sosial Media di Kecamatan Siberut Utara. Sosialisasi Bahaya
Perdagangan Orang dan Dampak Negatif Sosial Media di Kecamatan Siberut
Selatan. Sosialisasi Bahaya Perdagangan Orang dan Dampak Negatif Sosial
Media di Kecamatan Sipora Selatan.
b. Kegiatan Pokja II
Program Pokja II:
1) Pendidikan dan Keterampilan
2) Kegiatan yang diikuti di luar Kabupaten Kepulauan Mentawai
35
. Wawancara dengan Pardede, 34 tahun anggota PKK Desa Tuapejat, 10 Januari 2018
di Desa Tuapejat
42
3) Membangun Pondok UP2K di Desa Goiso'oinan Kecamatan Sipora
Utara yang selanjutnya untuk dipergunakan dan dikelola oleh TP-PKK
Desa Goiso'oinan Kecamatan Sipora Utara.
4) Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Pagai
Selatan.
5) Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Pagai Utara.
6) Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Siberut
Tengah.
7) Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Sipora
Selatan.
8) Melakukan Pembinaan KF untuk 10 Kelompok Belajar yang ada di
Kecamatan Sipora Utara. 36
c. Kegiatan Pokja III
Program Kerja Pokja III yaitu sebagai berikut: Sandang, Pangan. Dan
Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga.
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pokja III antara lain:
1) Sosialisasi dan Pembuatan HATINYA PKK di Desa Matobek
Kecamatan Sipora Selatan.
2) Sosialisasi Keanekaragarnan Pangan Lokal di Kecamatan Siberut
Utara.
36
. Arsip Laporan Tahunan PKK di Desa Tuapejat Periode 2006-2012
43
3) Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Sikakap.
Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Siberut
Barat Daya.
4) Melaksanakan Pembinaan PAUD dan BKB di Kecamatan Pagai
Utara.37
d. Kegiatan Pokja IV
Program Pokja IV:
1) Kesehatan
2) Kelestarian Lingkungan Hidup
3) Perencanaan Sehat
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pokja IV antara lain:
4) Memberikan pembinaan program pokja IV kepada kader dari seluruh
kecamatan pada acara Jambore Kader PKK berprestasi Tingkat
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
5) Pembinaan Desa Terpilih untuk mewakili Kabupaten Kepulauan
Mentawai pada Penilaian Lomba PKK-KB-Kes Tingkat Provinsi
Sumatera Barat.
6) Melaksanakan Kegiatan Safari KB Gratis dan pengobatan Gratis
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas terdekat pada
peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 Tahun 2012.
7) Rapat Koordinasi dengan Kantor Lingkungan Hidup membahas
tentang Persiapan Kegiatan Daur Ulang Sampah Rumah Tangga.
37. Ibid,
44
8) Pembinaan Kader Posyandu Kecamatan Sipora Utara secara rutin.
9) Melakukan Pembinaan dan sekaligus sebagai Juri pada Kegiatan
Jambore Kader PKK Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan di
Tuapejat Kecamatan Sipora Utara.
10) Menghadiri rapat pemilihan Puskesmas Berprestasi Tingkat
Kabupaten dengan BPMPKB dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Mentawai.
11) Menjadi Juri pada Penilaian Puskesmas dan Tenaga Kesehatan
Teladan Tingkat Kabupaten.
12) Pembinaan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Pagai Utara, Pembinaan
Keluarga Sejahtera di Kecamatan Pagai Selatan, Pembinaan Keluarga
Sejahtera di Kecamatan Siberut Selatan, dan Pembinaan Keluarga
Sejahtera di Kecamatan Sipora Selatan.
13) Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Pembuatan
Taman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Saureinuk Kecamatan Sipora
Selatan. 38
Dari beberapa kegiatan kelompok kerja organisasi di atas dapat kita
simpulkan bahwa setiap Pokja telah memiliki kegitan-kegitan rutin yang harus
dilakukan tiap tahunya, semua kegitan tersebut harus terlaksana dengan baik. Dari
hasil penelitian yang telah penulis lakukan semua kegitan tersebut telah dilakukan
dengan baik, hal ini terbukti dari penghargan-penghargaan yang diterima oleh
organisasi PKK di Desa Tuapejat.
38. Ibid,
45
Dalam pelaksanaan program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Di Desa Tuapejat. PKK di Desa Tuapejat terus mengalami perkembangan
setiap tahunya dan sering mendapatkan berbagai penghargaan baik ditingkan
kabupaten maupun di tingkat provinsi, keberhasilan tersebut tidak akan dapat
berjalan jika tidak ada faktor pendukung dalam pelaksanaannya. Faktor
pendukung tersebut akan berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan program
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dari hasil pengamatan dan
wawancara yang dilakukan peneliti dengan ketua PKK selaku penanggung jawab
yaitu Ibuk Rosmaida Yunus, pengurus dan anggota PKK yang menjadi faktor
pendukung didalam pelaksanaan program Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) antara lain yaitu peran serta atau partisipasi dari anggota PKK
yang tinggi dan juga adanya motivasi dari pengurus kepada anggota PKK. Seperti
yang diungkapkan Rosinar selaku pengurus PKK yakni :
"anggota PKK memperoleh keuntungan bergabung menjadi anggota PKK karena kegiatan PKK dapat
mendidik anggota menjadi mandiri, berdaya guna untuk
memenuhi kebutuhan hidup bagi rnasyarakat. Selain itu
minat dan partisipasi yang tinggi mampu mendorong
masyarakat lain untuk ikut serta berperan aktif rnenjadi anggota PKK yang mana bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya".39
Berbagai macam keuntungan yang diperoleh menjadi anggota PKK telah
dirasakan anggota, mereka tidak hanya menjadi anggota PKK saja namun mereka
juga sebagai pelaku kegiatan keterampilan yang dilaksanakan. Dalam kegiatan
39 . wawancara dengan Rosinar, 40 tahun Sekretaris Pokja I Di Desa Tuapejat, tanggal 12
Januari 2018 di Desa Tuapejat
46
PKK ada upaya untuk rnerubah pola pikir anggota dan mampu memberdayakan
anggota PKK sehingga kehidupanya semakin sejahtera.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan faktor
pendukung Pernberdayaan dan Kesejahteraan (PKK) di Desa Tuapejat yaitu peran
serta masyarakat dalam mengikuti pelatihan yang dilaksanakan PKK dapat
dikatakan tinggi karena keaktifan anggota PKK dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Selain itu partisipasi anggota untuk selalu hadir dalam setiap
kegiatan dan juga adanya motivasi dari pengurus Pemberdayaan dan
Kesejahteraan (PKK) terhadap masing-masing Pokja. Hal tersebut merupakan
faktor pendukung dalam program Pemberdayaan dan Kesejahteraan (PKK). Hal
senada diperkuat dengan ungkapkan Rosmaida selaku ketua PKK yakni :
"motivasi yang tinggi, fasilitas yang memadai dan partisipasi yang aktif akan mampu menjunjung para
anggota PKK kita menjadi jauh lebih sejahtera. Dengan
berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan PKK memiliki
keuntungan tersendiri bagi anggota. Maka dari itu
motivasi anggota sangat dibutuhkan dalam kemajuan
program ini".40
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dapat disimpulkan
bahwa faktor pendukung dalam program Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) antara lain adalah partisipasi anggota PKK, fasilitas yang cukup
memadai, motivasi yang tinggi dari anggota maupun dari pengurus dan juga
mampu mendorong keinginan masyarakat untuk bergabung rnenjadi anggota
PKK.
40 . wawancara dengan Rosmida, 43 tahun Ketua PKK di Desa Tuapejat , tanggal 10
Januari 2018 di Desa Tuapejat
47
Di samping ada faktor pendukung suatu pelaksanaan program, ternyata
rnasih ada juga faktor yang rnenghambat jalannya pelaksanaan program
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Hasil pengamatan dan
wawancara yang dilakukan peneliti yang menjadi faktor pengharnbat dalam
pelaksanaan program kelompok PKK adalah sebagai berikut tingkat pendidikan
anggota yang rata-rata masih rendah, sarana transportasi yang kurang memadahi
dan perilaku anggota PKK yang kurang pengetahuan terhadap organisasi PKK.
Seperti yang diungkapkan Murni selaku masyarakat yang tidak mengikuti
program PKK yaitu:
"saya tidak suka ikut PKK soalnya saya paham, apa itu PKK, dan apa keuntungannya jika bergabung dalam
organisasi PKK, selain itu rumah saya jauh dari Desa Tuapejat, jadi tidak ada waktu untuk ikut kegiatan
PKK".41
Tidak lepas dari faktor pendukung, masih ada beberapa faktor penghambat
dalam proses Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini, berbagai
bentuk penghambat ini pada intinya berporos pada rendahnya tingkat pendidikan
anggota dan kurang pahamnya masyarakat tentang organisasi PKK. Hal tersebut
menjadi salah satu kendala yang cukup besar dalam proses pemberdayaan ini.
Hal tersebut diperkuat Rosmaida selaku ketua PKK yaitu sebagai berikut :
"rata-rata masyarakat disini masih sangat kurang
pemahamannya tentang organisasi PKK, jadi mereka
malas untuk ikut dalam kegiatan ini. Pada dasarnya
kebanyakan pendidikan masyarakat disini masih rendah,
jadi mereka masih sangat sulit untuk menerima inovasi di
kehidupan mereka".42
41 . wawancara dengan Murni , 35 tahun Masyarakat di Desa Tuapejat, tanggal
12 Januari 2018 Di Desa Tuapejat 42
. wawancara denga Rosmida, 43 tahun Ketua PKK di Desa Tuapejat, tanggal 10
januari 2018 Di Desa Tuapejat
48
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti bahwa faktor
penghambat dari program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini
adalah tingkat pendidikan anggota yang masih rendah sehingga sulit bagi mereka
untuk menerima inovasi dalam kehidupan mereka.
Salah satu upaya mewujudkan peran PKK, pemerintah Kepulauan
Mentawai mengajak segenap kader untuk membangun mental kewirausahaan dan
menjadi masyarakat yang produktif. Hal ini sangat berkaitan langsung dengan
tujuan peningkatan kesejateraan, membina dan menjaga keluarga khususnya anak
sebagai generasi penerus bangsa. PKK sangat berperan sebagai penggali,
pengembang potensi masyarakat khususnya keluarga, pembina, motivator, serta
penggerak prakarsa, gotong royong dan swadaya perempuan dalam pembangunan
sebagai bagian integral dalam mewujudkan pembangunan partisipatif.
Selain menjalankan peran aktif sebagai mitra pemerintah, organisasi PKK
harus mampu berkontribusi positif terhadap kesejahteraan keluarga. Salah satunya
sangat berkaitan dengan program PKK, yakni Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K). Selain itu, program kerja PKK berorientaasi pada praksis,
artinya PKK bergerak pada aksi-aksi nyata memberdayakan dan memihak kaum
perempuan. Sebagai lembaga kemasyarakatan, peran dan kiprahnya tidak
dipertanyakan lagi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui berbagai
macam kegiatan ketrampilan yang banyak dilakukan mulai dari hidup sehat,
pendidikan keluarga yang dimulai dari lingkungan terbawah Rumah Tangga (RT)
hingga desa dan kelurahan. Untuk lebih produktif lagi, pemerintah Kepulauan
Mentawai berharap PKK agar mampu memanfaatkan perkembangan tekhnologi
49
dan selalu membenahi setiap pengurusan PKK agar selalu bisa menjadi wadah
bagi masyarakat, terutama kaum perempuan dalam menyalurkan kreatifitasnya
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bahkan dapat bernilai
ekonomis.
D. Perkembangan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Di Desa
Tuapejat
1. PKK di Desa Tuapejat Periode 2000-2006
Berbagai macam fakta yang muncul dan terlihat di lapangan menunjukkan
bahwa kehidupan masyarakat masih kurang layak. Hal itu membuat pemerintah
berupaya mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Program kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi
salah satu upaya uutuk meningkatkan keberdayan kesejahteraan kehidupan
masyarakat di Desa Tuapejat terutama pemberdayaan terhadap perempuan yang
ada di Tuapejat yang telah dilaksanakan sejak tahun 2000. Gerakan PKK ini
bertujuaan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju
terwujudnya keluarga beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri serta
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Kegiatan pemberdayaan yang dicanangkan melalui kegiatan PKK
dilaksanakan untuk menanggulangi permasalahan yang ada seperti belum
maksimalnya kegiatan pemberdayaan masyarakat, rendahnya kesadaran penduduk
akan arti pentingnya pendidikan, masih rendahnya SDM di Masyarakat,
rendahnya kesadaran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan SDA, kurangnya
sosialisasi tentang program PKK di Desa Tupejat, serta dampak program PKK
50
yang telah membawa Desa Tuapejat semakin berkembang. Kelompok PKK yang
dibangun di Desa Tuapejat guna membantu masyarakat meningkatkan kehidupan
ekonomi khususnya masyarakat perempuan dalam meningkatkan SDM dan SDA
sehingga berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat.
Organisasi PKK yang ada di Tuapejat yang terbentuk sejak tahun 2000,
awalnya di pimpin oleh Ibuk Megawati Edison. Pada periode yang dipimpin oleh
Ibuk Megawati, PKK di Tuapejat masih belum berjalan dengan baik, karena
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang paling mendasar yaitu kesadaran
masyarakat untuk ikut bergabung kedalam organisasi PKK, apa lagi pada tahun
2000, Desa Tuapejat juga merupakan sebuah Desa yang baru berkembang karena
telah menjadi Kabuupaten sendiri. Sejak menjadi Kabupaten Kepulauan
Mentawai Desa Tuapejat menjadi pusat Ibu Kota dari Kabuapten Mentawai,
dengan perkembang yang semakin cepat, sehinnga seluruh kegiatan pemerintahan
di Tuapejat juga mengalami perkembangan salah satunya organisasi PKK.
PKK pada masa jabatan Ibuk Megawati Edison, telah mulai menysusn
program-program pokok yang menjadi tujuan dari organisasi PKK, Ibuk
Megawati pada saat itu mencoba untuk memberikan pengarahan pada masyarakat
terutama para perempuan yang ada di Desa Tuapejat, agar mau berpartisipasi
untuk membangun Desa Tuapejat menjadi Desa yang maju dan dikenal oleh
Daerah-daerah di luar Desa Tuapejat bahkan hingga seluruh Indonesia. Hal ini
sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan salah satu anggota PKK pada
periode 2000-2006
“pada saat periode Ibuk Megawati, kami telah mulai menyususn program-program tahunan yang akan
51
dilaksanakan oleh kelompok PKK. Setiap angggota Kelompok telah diberi tugas sesuai dengan harapan yang
akan di capai, namun pada saat itu, kami sebagai anggota
masih belum begitu semangat dengan organisasi PKK ini,
karena kami kan masih baru”43
Dari ungkapan di atas, dapat kita lihat bahwa PKK pada periode Ibuk
Megawati telah mulai menjalankankan organisasi PKK dengan baik agar
mendapatkan tujuan yang telah disusun berdasarkan laporan tahunan, namun
masih ada penghalang dari kegiatan PKK yang dilakukan, mengingat karena Desa
Tuapejat masih merupakan Desa yang baru menjadai sebagai pusat Ibu Kota yang
tentunya harus memberikan contoh dan kontribusi yang bermutu untuk
menjadikan Kabupaten Mentawai sebagai Kabupaten yang maju dan berkembang.
Megawati selaku ketua PKK pada periode 2000-2006, terus melakukan
berbagai upaya agar organisasi PKK ini benar-benar merupakan sebuah wadah
untuk menjadikan desa Tuapejat dan Kabupaten Mentawai yang maju, hal ini
terbukti dengan kegiatan-kegitan yang di lakukan oleh Megawati. Para anggota
PKK telah diberikan penyuluhan bahwa program-program yang telah mereka
rancang akan mendapatkan perhatian dari pemerintah, dan pasti akan membawa
dampak yang baik bagi kemajuan desa Tuapejat. Semua usaha dan semangat para
anggota, sehinnga PKK di mentawai menjadai berkembang, dan sering mengikuti
perlombaan hingga ke tingkat provinsi. Keberadaan PKK di Tuapejat mulai
dikenal di luar Kabupaten, sehinnga PKK pada periode 2000-2006 telah banyak
melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mengangkat nama baik desa Tuapejat.
Tuapejat
43. Wawancara dengan Pardede, 36 tahun anggota PKK di Tuapejat, 10 Januari 2018. Di
52
Kegiatan-kegitan yang dilakukan oleh tim penggerak PKK selalu berupaya
agar terciptanya suatu program yang dapat bermanfaat bagi semua lapisan, bukan
hanya sekedar kegiatan atau program yang hanya dilakukan semata-mata hanya
sebagai program kerja pemerintah. Pada periode tahun 2000-2006 tlah banyak
berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh tim penngerak PKK. Kegiatan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perayaan Hut RI ke 57 yang dilakukan pada bulan Agustus 2002
2. Pengadaan Inventaris TP-PKK yang dilakukan pada oktober 2002
3. Kegiatan TMMD yang dilaksanakan pada bulan oktober 2002
4. Mensosialisasikan 10 program pokok PKK yang berlangsung pada
bulan oktober 2002
5. Pertemuan bulanan Ibu-ibu Kepala daerah dan ketua Dharma Wanita
se-Sumbar pada bulan februari 2003
6. Jambore Kader yang dilaksanakan pada bulan Juli 2004
7. Jambore kader PKK di Padang yang berlangsung pada bulan Agustus
2005
8. Kunjungan ke Desa-desa di Kepulauan Mentawai pada bulan
September 2005
9. Jambore Kader PKK di Kabupaten 50 kota yang berlangsung pada
bulan Juli 2006.
Dari beberapa uraian kegiatan yang dilakukan oleh tim penggerak PKK
periode 2000-2006 di atas, dapat kita lihat bahwa tim penggerak PKK selalu
memiliki kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tiap tahunnya. Dengan banyaknya
53
kegiatan yang dilakukan oleh tim penggerak PKK, maka keberadaan tim
penggerak PKK selalu memberikan motivasi dan pengarahan kepada masyarakat
terutama perempuan-perempuan yang ada di Desa Tuapejat agar bisa memberikan
manfaat dan ikut berpartisipasi dalam membangun sebuah Desa yang maju.
Kegiatan PKK di Tuapejat selalu meningkatkan kemajuan dari tahun ke tahun,
setiap kegiatan Jambore yang dilakukan di luar Daerah Mentawai. PKK dari Desa
Tuapejat selalu mendapatkan penghargaan. Hal ini juga sesuai dengan ungkapan
yang disampaikan oleh Pardede, yaitu sebagai berikut:
“kami sebagai anggota PKK pada waktu periode ibuk Megawati, sangat bangga dengan cara kepemimpinan
beliau, karena dengan bergabungnya sebagai anggota
PKK, saya dan teman-teman telah banyak mendapat
pengalaman, dan juga dapat membawa nama Desa Tuapejat semakin di kenal oleh daerah-daerah luar
mentawai, berbagai lomba kami ikuti, hinnga kami
mendapatkan penghargaan dalam kegiatan PIN di Desa
Tuapejat”.44
Adapun prestasi yang telah diraih oleh tim penggerak PKK di Desa
Tuapejat periode tahun 2000-2006 yaitu menjadi juara Go Internasional pada
Lomba Masak. Mendapatkan bantuan alaat RT untuk PKK di Desa Tuapejat.
Mendapatkan penghargaan atas suksenya pengadaan Pos Pin pada tahun 2000.
Dan juga sebagai Pelantik TP-PKK untuk Kecamatan Sikakap.
2. PKK di Desa Tuapejat Periode 2006-2012
Pada tahun 2007 Bupati Kepulauan Mentawai kembali mengeluarkan
peraturan baru pada PP no 1 tahun 2007 tantang susunan organisasi dan tata kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Maka kepengurusan Tim
44. Wawancara dengan Pardede, 36 tahun anggota PKK Desa Tuapejat, 11 Januari 2018
Di Desa Tuapejat
54
Penggerak PKK untuk periode tahun 2000-2006 di ubah dan digantikan dengan
kepengirusan Tim PKK untuk periode tahun 2006-2012.
Pada periode tahun 2006-2012, terjadi perubahan susunan pengurus
organisasi PKK. Pada periode ini PKK di pimpin oleh Rosmaida Yudas sebagai
ketua. Pada masa Rosmaida Yudas PKK yang ada di Desa Tuapejat semakin
mengembangkan sayapnya. Rosmaida Yudas kembali menjalankan program-
program yang telah disusun oleh masa jabatan Megawati Edison, hanya saja
Rosmaida Yudas hanya menambahkan beberapa kegiatan yang dapat
meningkatkan kemajuan Desa Tuapejat, terutama Kabupaten Kepulauan
Mentawai.
Terbentuknya kepengurusan yang baru pada periode tahun 2006-2012
tidak membuat Tim Penggerak PKK mengalami penurunan kinerjanya. Prestasi-
prestasi yang telah di raih oleh Tim Penggerak PKK pada periode sebelumnya
telah menjadi semangat dan motivasi bagi mereka untuk menjadikan tim PKK
menjadi yang lebih baik dan semakin terkenal hingga ke tingkat Internasional.
Prestasi-prestasi yang diraih oleh penggerak PKK pada periode 2000-2006 tidak
hanya berhenti sampai disitu saja. Hal ini dapat kita lihat dari hasil wawancara
penulis dengan Rosmaida, selaku Tim Penggerak PKK untuk periode tahun 2006-
2012, yaitu sebagai berikut:
“sebagai ketua PKK, saya berusaha keras, agar tim
penggerak PKK ini benar-benar semakin maju dan
berkembang, kalau untuk program kerjanya masih sama
dengan program kerja pada periode sbelumnya, karena itu adalah merupakan tugas pokok kerja PKK, tetapi hanya
saja akan lebih saya tingkatkan cara kerja tiap-tiap pokja,
55
dan pembagian tugas mereka juga semakin bertambah, agar mencapai hasil yang maksimal.
45
Dari kutipan di atas, dapat kita lihat bahwa sebagai ketua PKK yang baru,
Ibuk Rosmaida telah memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk menjadikan
Penggerak PKK di Desa Tuapejat semakin maju dan berkembang. Semua progran
yang telah disusun benar-benar dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah
disepakati bersama, sehinnga hasil dari usaha tim PKK ini menghasilkan sebuah
prestasi yang memuaskan dan mengharumkan nama Desa Tuapejat terutama nama
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Beberapa jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi PKK periode
tahun 2006-2012. Dapat dilihat dari upaya tim PKK dalam program
pemberdayaan masyarakat yang dilakukannya, adapun program-program itu
antara lain, sebagai berikut:
a. Pemanfaatan pekarangan rumah tangga sebagai lahan usaha buka
warung hidup yang berlangsung pada tahun 2007
b. Pembuatan berbagai jenis makana dari bahan dasar jagung, pembuatan
kerupuk dari ketela pohon yang selanjutnya dipasarkan, pelatihan
pembuatan molen pisang karena di desa ini pengolahan pisang masih
belurn ada inovasi, kreasi pada program penyuluhan PKK di Tuapejat
tahun 2009.
c. Pelaksanaan Jambore PKK berperesatsi tahun 2012 di Kepulauan
Mentawai
45 Wawancara dengan Ibuk Rosmaida, 43 tahun Ketua PKK di Desa Tuapejat . 10 Januari
2018 Di Desa Tuapejat
56
d. Pemenang Lomba Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat
Kabupaten tahun 2012
e. Pengadaan Lomba Master Chef pada Hari Kartini tahun 2012
f. Lomba berperestasi Senam tingkat Provinsi di INS Kayu Tanam
Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2012
g. Program Keluarga Berencana, yang merupakan program nasional
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai arah
kebijakan “Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian
kelahiran, memperkecil angkat kematian dan peningkatan kualitas
program KB pada tahun 2012.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh tim penggerak PKK periode
2006-2012 di atas, program yang paling mendapatkan perhatian bagi pemerintah
pusat hingga sampai pada tingkat provinsi yaitu program PKK-KB, yaitu program
kerja PKK dibidang ksehatan. Hal ini juga disampaikan oleh Lina pada saat
wawancara dengan penulis
“dari sekian banyak program yang telah kami lakukan, maka program yang mendapat penghargaan dari Bapak Bupati yaitu program PKK-KB. Berhasilnya program KB
ini juga di dukung oleh masyarakat di Desa Tuapejat, jadi
kami sebagai anggota PKK merasa bangga dan senang
melihat semua program kami dapat berjalan dengan
baik”.46
Dari hasil wawancara di atas dapat di lihat bahwa program yang dijalankan
oleh PKK di Desa Tuapejat telah mendapatkan penghargaan dan juga berjalan
46. Wawancara dengan Lina, 38 tahun Anggota PKK di Desa Tuapejat, 11 Januari 2018 di
Desa Tuapejat
57
dengan baik. Suksesnya pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan di
Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat ditentukan oleh seberapa jauh keluarga
dan masyarakat dapat meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat, budaya
keluarga kecil, penataan lingkungan yang baik, penyuluhan kepada masyarakat
tentang gerakan koperasi, pengadaan kegiatan pembinaan lansia, membina
kelompok kegotong-royongan seperti arisan dan jimpitan kematian lewat,
pelatihan daur ulang sampah rumah tangga untuk pupuk organic, POSYANDU,
lomba cipta menu kudapan panganan local, pembinaan peningkatan gizi melalui
penyediaan pangan 3B, penyuluhan jamban dan air bersih, penyuluhan kesehatan
dan lain sebagainya.
Keberhasilan PKK yang ada di Desa Tuapejat di Kepulaun Mentawai tidak
terlepas dari usaha yang dilakukan oleh seluruh lapisan pengurus dan kader-kader
yang ada di bawah pimpinan desa Tuapejat. Berbagai penghargaan telah berhasil
di raih oleh PKK Desa Tuapejat, hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi
masyarakat Tuapejat dan masyarakat Kepulauan Mentawai umumnya. Mengingat
Kepulauan Mentawai merupakan salah satu Desa yang ada di Indonesia yang
termasuk kedalam kategori 3 T (Tertinggal, Terisolir dan Terpencil), namun
semua hal itu tidak menutup kemungkinan Desa Tuapejat untuk mengembangkan
potensi daerah mereka melalui program PKK yang pada umunya dilakukan oleh
kaum perempuan. Semua keberhasilan ini juga di dukung oleh peran serta dari
masyarakat yang ada di Desa Tuapejat, berikut adalah hasil wawancra penulis
dengan salah satu warga di Desa Tuapejat
“kami sebagai masyarakat, juga bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh PKK ini, jadi demi kemajuan Desa
58
Tuapejat kami juga ungin membantu, yang kami lakukan seperti rutin untuk ikut program KB, trus membiasakan
untuk hidup bersih, sehinnga kami juga merasakan
dampak yang sangat baik dari kegiatan PKK ini”.47
Dari hasil kutipan di atas, dapat kita lihat bahwa masyarakat yang ada di
Desa Tuapejat juga ikut mensukseskan program-program yang telah dilaksanakan
oleh Tim PKk, mereka juga ikut memberikan partisipasinya, agar program tim
PKK dapat beralan dengan baik.
Pelaksanaan Pemberdayaan di Desa Tuapejat terus mengalami
peningkatan dari tahun ketahun, hal ini dikarenakan kerjasama antara pengurus,
kelompok dan lapisan masyarakat yang berupaya menjadikan Kepulauan
Mentawai agar lebih maju dan berkembang. Hal ini terbukti dengan penghargaan
yang di dapat oleh PKK di Kepulauan Mentawai, serta mendapatkan juara umum
sebagai Pelaksanan Jambore Tingkat Kabupaten. PKK di Tuapejat juga berhasil
masuk nominasi tingkat nasional dan bahkan menjadi juara antar provinsi.
Semua keberhasilan dan penghargaanyang telah diraih oleh kelompok
PKK di Desa Tuapejat, meruapakan gagasan yang muncul dari ketua kelompok
PKK yaitu Rosmaida Yudas. Ketua Tim PKK tidak hanya mengajak para
perempuan untuk berpartsisipasi, namun menggalang semua lapisan termasuk
semua pelajar dan mahasiswa yang ada di Desa Tuapejat. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara penulis dengan Ibu Rosmaida selaku ketua PKK di Desa
Tuapejat, yaitu sebagai berikut:
“Saya meminta kepada pelajar dan mahasiswa ketika ada liburan dan pulang kampung ikut berpartipasi dalam
47. Wawancara dengan Murni, 35 tahun masyarakat di Desa Tuapejat, 11 Januari 2018 di
Desa Tuapejat
59
kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Mulai dari goro bersama, bahkan membersihkan disekitar tempat tingal
masing-masing. Mari kita bangun desa yang bersih, rapi
dan sehat. Dalam menciptakan lingkungan masyarakat
bersih, tidak hanya ibu-ibu PKK yang selalu perpastisipasi
didalamnya tetapi juga bapak bapak yang terkhusus para
pelajar dan mahasiswa," ujarnya.”. 48
Dari ungkapan di atas, menunjukan bahwa peran Rosmaida sebagai ketua
PKK sangat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat di Desa
Tuapejat. Untuk membangun Desa Tuapejat yang makmur dan bersih, Ibuk
Rosmaida meminta kepada seluruh lapisan masayarakat agar bahu membahu
untuk membangun sebuah Desa yang bersih dan sehat, karena kebersihan
lingkungan merupakan salah satu kerja pokok tim penggerak PKK. Ibuk
Rosmaida juga memberikan arahan kepada para mahasiswa agar juga ikut
berpartisipasi dalam membantu gerkan yang dilakukan oleh penggerak PKK, hal
ini di ungkapkan oleh Rosmaida saat melakukan wawancara dengan penulis di
Desa Tuapejat, yaitu sebagai berikut:
“Saya juga meminta kepada semua lapisan masyarakat, tak terkecuali para pelajar dan mahasiswa, karena pelajar
dan mahasiswa juga harus melakukan pembinaan dan
membuat program khusunya dalam kebersihan lingkungan halaman rumah dan fasilitas lainnya. "Masyarakat dan
pelajar bisa mengadakan program gotong royong bersama
agar lingkungan desa bersih dan nyaman dihuni oleh
sepemilik rumah”.49
Dari uraian diatas dapat di lihat bagaimana upaya yang dilakukan oleh
ketua Tim PKK dalam mengajak masayarakat di Desa Tuapejat untuk selalu
menjaga kebersihan lengkungan tempat tinggal maupun sejumlah tempat fasilitas
48 . wawancara dengan Rosmaida Yudas, 43 tahun Ketua Tim PKK di Desa Tuapejat. 10
Januari 2018 Di Desa Tuapejat 49
. ibid,
60
umum. Rosmaida melihat kebersihan lingkungan di Desa Tuapejat masih sangat
memprihatinkan khususnya got, warga kurang bersih dan masih tertutup dengan
rumput, dalam programnya Desa Tuapejat masih banyak belum layak karena
kesadaran masyarakat membersihkan lingkungannya masih kurang.
"Kita menilai bukan hanya model rumahnya yang bagus namun kebersihan lingkungan itulah yang paling utama
jika lingkungan bersih pasti orang yang menghuni rumah
pun akan bersih dan terjauhi dari penyakit," tuturnya.
Yang sangat disayangkan, daerahn ini sangat asri dan
masih hijau. "Jika kebersihannya terjaga sudah pasti Desa
akan menjadi lebih berkembang lagi dari yang
sebelumnya”.50
Sementara wakil ketua PKK juga menyebutkan ia sangat setuju apa yang
katakan oleh Ketua TPK PKK, sebagai wakil ketua akan mencoba menjalankan
program itu kepada masyarakat, dengan program itu ia berharap adanya dukungan
terhadap pemerintah baik itu desa maupun yang lainnya. Dengan berbagai rencana
yang telah dilakukan oleh ketua Tim PKK, maka diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang baik bagi perkembangan Desa Tuapejat. Pembenahan-
pembenahan terus dilakukan oleh kelompok Tim PKK.
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dengan adanya
pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dapat menunjang kerja mitra PKK
dengan pemerintah. Tim penggerak PKK sangat bermanfaat dalam membantu
pelaksanaan program pemerintah dalam berbbagai bidang. Sehingga
perekonomian masyarakat lebih baik lagi dan menunjang pendidikan, kesehatan,
50 . wawancara dengan Rosmaida Yudas, 43 tahun Ketua PKK di Desa Tuapejat, tanggal
10 Januari 2018 Di Desa Tuapejat.
61
dan kesejahteraan bagi anak-anak masyarakat mentawai pada umumnya dan
Desa Tuapejat pada kususnya. 51
Dengan majunya pemberdayan Tim PKK di Desa Tuapejat, tentu akan
dapat membawa dampak yang baik bagi pertumbuhan Desa Tuapejat tersebut,
beberapa sektor akan merasakan merasakan dampaknya dari pemberdayaan yang
dilakukan oleh PKK, teutama dampak terhadap kesejahteraan keluarga anggota
kelompok maupun terhadap ekonomi masayarakat di Desa Tuapejat secara
keseluruhan. Adapun dampak yang dirasakan yaitu terhadap kesejahteran
kehidupan masyarakat.
1) Dampak Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) terhadap Kesejahteraan Kehidupan Masyarakat Di Desa
Tuapejat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan
bahwa Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) telah berjalan
sejak tahun 2000. Dampak PKK terhadap peningkatan kesejahteraan
kehidupan masyarakat dan perempuan di Desa Tuapejat berdasarkan dari
hasil wawancara dengan ketua TP PKK, pengelola dan anggota PKK
diperoleh hasil bahwa program kelompok Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Tuapejat mempunyai pengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat terutama pada tingkat ekonomi
masyarakat khususnya perempuan. Pemberian materi baik keterampilan
maupun dalam pembuatan makanan dari bahan dasar SDA yang ada di
berupa jagung, ketela pohon, hingga bisa diolah menjadi suatu makanan
Tuapejat
51 Wawancara dengan Eltius, 38 btahun Sekretaris Desa Tuapejat, tanggal 10 2018 di
62
yang akan mendatangkan nilai ekonomis bagi masayarakat, dan juga bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari anggota PKK.
Banyak dari anggota PKK yang awalnya hanya bekerja sebagai
petani dan buruh tani dan menganggur saat tidak ada namun sekarang
banyak yang memiliki kegiatan lain seperti rnembuka warung di rumah
atau membuat makanan dari bahan dasar jagung, ketela, pisang yang
kemudian dititipkan di warung-warung sekitarnya untuk menambah
penghasilan keluarga. Seperti yang dikemukakan oleh Atik selaku
anggota Pokja I kegiatan PKK, yaitu :
"sebagian besar anggota sekarang malah mempunyai kegiatan berwirausaha selain dari pekerjaan pokok
mereka, misalnya membuka warung, membuat kue kering atau basah dan membuat krupu dan dipasarkan sendiri
meskipun masih skala kecil”.52
Hal senada juga disampaikan oleh Eti selaku anggota organisasi
PKK, yaitu :
"alhamdulillah, saya dapat materi tentang membuat makanan kecil selama ikut PKK, dan sekarang saya sudah
bisa menjual jajanan-jajanan yang saya titipkan dikantin
sekolah. Hasilnya lumayan untuk jajan anak ”.53
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dampak
program kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di
Desa Tuapejat ini memberikan dampak bagi anggota PKK khususnya
terhadap meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat. Karena setelah
mengikuti program kelompok PKK sebagian besar anggota mengalami
52 . wawancara dengan Atik, 34 tahun Anggota Pokja I Di Desa Tuapejat tanggal 12
januari 2018 Di desa Tuapejat 53
. wawancara dengan Eti 38, Anggota Pokja I Di Desa Tuapejat tanggal 12 januari 2018
Di desa Tuapejat
63
kenaikan penghasilan meskipun masih dalam skala kecil namun hal
tersebut membawa pengaruh positif bagi anggotanya.
Dari pengamatan yang telah dilakukan juga dapat dilihat program
kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini
memberikan dampak dalam peningkatan pendapatan keluarga karena dari
beberapa anggota PKK yang awalnya hanya bermata pencaharian sebagai
petani dan mengandalkan pendapatan keluarga dari petani tersebut
sekarang mempunyai pekerjaan tambahan yang dapat membantu
meningkatkan pendapatan yakni dengan berwirausaha membuka home
industry yang mengembangkan program pelatihan yang diberikan selama
kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) seperti,
pembuatan kue-kue kering, meskipun masih dalam skala kecil dari home
industry tersebut namun dapat membantu meningkatkan pendapatan
keluarga.
Pemberian keterampilan seperti membuat makanan, atau kerajinan
dapat meningkatkan keterampilan dengan kreasi menghias karajinan
sehingga masyarakat menjadi termotivasi lebih maju untuk meningkatkan
taraf hidup keluarganya. Program kelompok PKK yang melibatkan
masyarakat khususnya perempuan memberikan dampak secara langsung
dan tidak langsung bagi mereka karena tidak secara langsung
mengembangkan sumber daya baik alam maupun manusianya.
Selain keterampilan yang diberikan, masyarakat juga dimotivasi
untuk hidup lebih bersih sesuai dengan program PKK dengan dimulai dari
64
diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekitar dan berdampak
untuk kehidupan bersama masyarakat. Penyuluhan juga dilakukan untuk
mengantisipasi agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan
karena masih bisa dimanfaatkan lagi sebagai lahan pekerjaan dengan
memanfaatkan hasil dari limbah dari yang sebelumnya jelek tak berdaya
guna menjadi berguna dan menarik untuk dijual lagi dan secara tidak
langsung dapat mengembangkan segi kretifitas, pendidikan menuju
masyarakat yang bersurnber daya maju dan menunjang pendapatan
masyarakat Desa Tuapejat.
Usaha rnasyarakat tersebut tak lepas dari modal yang digunakan
untuk mengembangkan usaha mereka dengan sistem perkoperasian yaitu
simpan pinjam untuk dapat menambah dana melalui koperasi unit desa
seperti arisan yang berguna untuk menambah modal dan secara tidak
langsung mampu mengembangkan pola pikir masyarakat menabung.
Seperti yang dituturkan oleh Lina selaku anggota PKK yaitu :
"saya itu dulunya memulai usaha hanya mempunyai uang
sedikit setelah ada program dari PKK yaitu koperasi simpan pinjam saya itu bisa tambah modal untuk
mengembangkan usaha saya walaupun kecil-kecilan tetapi
bisa menyokong untuk kehidupan sehari-hari dan saya
mengikuti arisan untuk tabungan biar kalo ada apa-apa
besok tidak bingung". 54
Dilihat dari penyataan salah satu anggota tersebut di atas, dampak
dari program kelompok PKK melalui penerapan salah satu program PKK
54 . wawancara dengan Lina, 38 tahun Anggota PKK di Desa Tuapejat, tanggal 12
Januari 2018 di desa Tuapejat
65
yaitu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan koperasi yang
digunakan masyarakat untuk mendorong dan memperbaiki ekonomi
keluarganya dengan menambah modal dan memasarkan hasil dari
usahanya baik itu di pameran, warung, pasar dan lain-lain.
Dari pengamatan yang dilakukan juga dapat dilihat peningkatan
pendapatan ekonomi perempuan tidak terlepas dari modal yang digunakan
untuk mengembangkan usaha-usaha yang dilakukan oleh anggota PKK
yaitu dengan sistem koperasi simpan pinjam dan menambah modal
melalui kegiatan yang dilakukan seperti arisan yang selanjutnya hasil dari
keterampilannya diikutkan di pameran, warung.
2) Dampak Organisasi PKK terhadap Peningkatan Pendapatan
Ekonomi Perempuan
Dari data hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat dari
hasil pemberian materi baik keterampilan maupun dalam pembuatan
makanan dari bahan dasar SDA yang ada di Desa Tuapejat yang berupa
jagung, ketela pohon, yang belum dimanfaatkan dapat dijadikan sebagai
kerupuk dari ketela pohon serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
anggota PKK mampu meingkatkan pendapatan perekonomian keluarga,
kerupuk dari ketela pohon bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
anggota PKK mampu meningkatkan pendapatan perokonomin keluarga
dengan menggunakan program pemberdayaan tersebut untuk menambah
pendapatan dengan membuat krupuk dan membuka warung kecil.
Dengan pemberian keterampilan tersebut dapat membantu anggota
PKK dalam meningkatkan penghasilan selain itu dapat membantu warga
66
sekitar yang tidak termasuk anggota PKK untuk mensejahterakan tingkat
ekonominya karena secara tidak langsung telah memberikan lowongan
pekerjaan untuk membantu di home industry yang dilakukan oleh anggota
PKK. Selain itu peningkatan pendapatan keluarga merupakan dampak
yang sangat dirasakan oleh setiap anggota PKK. Seperti yang dikatakan
oleh Pardede berikut ini :
"lumayan, kalau dibandingkan sebelum saya jualan
kerupuk ini sekarang istilahe sudah cukup lah. Tadinya
pendapatan sebulan Cuma Rp. 200.000,00 sekarang paling
enggak dapat Rp. 275.000,00. Bisa untuk bayar sekolah
anak".55
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa dampak program Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) ini memang tinggi dilihat dari peningkatan kegiatan
berwirausaha yang dapat membantu meningkatkan penghasilan ekonomi
anggota PKK.
Sedangkan peningkatan dalam tingkat ekonomi dalam halal
pendapatan dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini :
Tabel 8. Kenaikan Pendapatan Anggota PKK di Desa Tuapejat Tahun 2012
No Nama Pendapatan
Total % Sebelum Sesudah
1 Atik 200.000 275.000 475.000 15,79
2 Ded Nur 235.000 250.000 485.000 3,09
3 Polin 245.000 275.000 520.000 5,77
4 Rosinar 300.000 325.000 625.000 4,0
5 Lina 275.000 300.000 575.000 6,08
6 Eti 250.000 265.000 515.000 2,91
7 Pardede 310.000 330.000 640.000 3,13
55 . wawancara dengan Pardede, 36 tahun Anggota PKK di Desa Tuapejat, tangggal 12
Januari 2018 di Desa Tuapejat
67
8 Yurnalis 225.000 250.000 475.000 5,26
9 Samijo 255.000 260.000 515.000 0,97
10 Elter 250.000 270.000 520.000 3,84
Total 2.545.000 2.800.000 5.345.000 4,77
Sumber: Arsip PKK Di Desa Tuapejat Periode 2006-2012
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat
peningkatan pendapatan dari sebelum dan sesudah mengikuti program
PKK. Total rata-rata kenaikan tingkat penghasilan dari responden yang
telah diwawancarai sebesar 4,77%. Meski kenaikan penghasilan yang
diperoleh tidak terlalu banyak, namun yang menjadi perhatian dalam
penelitian ini adalah peningkatan penghasilan walau hanya seminimal
mungkin. Selain itu peningkatan pendapatan keluarga merupakan dampak
yang sangat dirasakan oleh setiap anggota PKK memang tinggi dilihat dari
peningkatan kegiatan berwirausaha yang dapat membantu meningkatkan
penghasilan ekonomi anggota PKK.
Dari hasil pembahasan yang telah penulis paparkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa keberadaan PKK di Desa Tuapejat telah memberikan begitu
banyak manfaat bagi pertumbuhan dan kemajuan Desa Tuapejat dan juga bagi
Kabupaten Kepeulauan Mentawai Khususnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi PKK selalu memberikan sebuah pengalaman yang sangat beharga
bagi anggota PKK dan juga memdatangkan manfaat bagi masyarakat.
PKK di Desa Tuapejat telah berhasil memperoleh berbagai prestasi baik di
tingkat kabupaten ataupun di tingkat Desa, mulai sejak dibentuknya organisasi
PKK di Desa Tuapejat sejak tahun 2000, maka sejak itu pula PKK di Desa
Tuapejat selalu berkembang dari tahun-ke tahun. Prestasi-prestasi yang diperoleh
oleh oeganisasi PKK ini telah membawa nama Desa Tuapejat atau Ke[ulauan
68
Mentawai banyak dikenal dan mendapat pujian dari pemerintah daerah bahkan
pemerintah Provinsi. Sehinnga PKK yang ada di Desa Tuapejat merupakan
sebuah wadah untuk menyalurkan aspirasi kaum perempuan untuk
mengemabngkan sebuah program yang inovatif dan kreatif untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera.
69
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepngurusan PKK di Desa Tuapejat dibentuk berdasarkan keputusan
Bupati Kepuluan Mentawai Nomor 188.45-54 tahun 2000. Organisasi
PKK di Desa Tuapejat dibentuk dengan tujuan untuk memberikan
pengarahan kepada wanita atau perempuan yang ada di Tuapejat agar ikut
barpartisipasi untuk membangun daerah Kepulauan Mentawai. Karena
dengan masyarakat yang sejahtera dapat menjadi tolak ukur bagi
pembangunan daerah di Desa Tuapejat.
2. Pelaksanaan Pemberdayaan di Desa Tuapejat terus mengalami
peningkatan dari tahun ketahun, hal ini dikarenakan kerjasama antara
pengurus, kelompok dan lapisan masyarakat yang berupaya menjadikan
Kepulauan Mentawai agar lebih maju dan berkembang. Hal ini terbukti
dengan penghargaan yang di dapat oleh PKK di Kepulauan Mentawai,
serta mendapatkan juara umum sebagai Pelaksanan Jambore Tingkat
Kabupaten. PKK di Tuapejat juga berhasil masuk nominasi tingkat
nasional dan bahkan menjadi juara antar provinsi.
3. Dampak program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di
Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai terhadap peningkatan
ekonomi masyarakat ditandai dengan pemerolehan pengetahuan,
keterampilan akan tetapi lebih jauh lagi adalah memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan tersebut untuk memecahkan berbagai
70
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik individu
maupun kelompok secara bersama dalam mengembangkan usahanya dan
mampu membelajarkan orang lain sehingga mengurangi jumlah angka
pengangguran perempuan, serta mendapatkan penghasilan tambahan dan
meningkatkan taraf hidupnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang
peneliti ajukan bagi pengurus PKK, anggota PKK, tokoh masyarakat maupun
perempuan yang belum mengikuti progam Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) di Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengurus PKK senantiasa memberikan motivasi dan pemberian rnateri
pelatihan keterampilan yang variatif dan selalu mengenalkan PKK kepada
masyarakat yang kurang mengetahui.
2. Anggota PKK selalu mengadakan komunikasi secara berkesinambungan
dengan pengurus agar kebutuhan atau keinginan yang disampaikan demi
kemajuan program pemberdayaan bisa tercapai.
3. Tokoh masyarakat, perlu mendorong atau memotivasi perernpuan di
lingkungan sekitamya yang belum mengikuti program Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar dapat membantu rneningkatkan
kemampuan dan keterampilan yang dapat membantu meningkatkan nilai
ekonomi keluarga berbekal dari keterampilan yang diajarkan.
71
DAFTAR PUSTAKA
A. Arsip
Laporan Tahunan PKK Desa Tuapejat Kabupaten Mentawai Periode 2000
Surat Keputusan Bupati Kepulauan Mentawai. 2012
B. Buku
Amitai,Etzioni. 1982. Organisasi-Organisasi Modern. Columbia University.
Penerbit University Indonesia.
Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Ombak: Yogyakarta.
Louis, gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta:UI press.
Kowani,1986. Sejarah Setengah Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Jakarta:Balai pustaka.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Analisis isi dan Analisis
Data Skunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Soertarto.1981. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta:UGM press.
Sulasman, 2014. Metode penelitian sejarah. Bandung:Pustaka setia.
Stofano Coronese, 1986. Kebudayaan suku Mentawai. Jakarta : PT Grafidian Jaya.
Yohannes. Dahlan. 1992. Memori sejarah. Serah terima jabatan Gubenur Kepala
Daerah Tingkat.
C. Jurnal
Lilik Aslichati. Organisasi pemberdayaan dan kesejateraan keluarga sebagai
pemberdayaan perempuan Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 7,
Nomor 1.
D. Skripsi
Jufrinaldi (2015) „’Organisasi Pemuda Pancasila kota Padang sebagai kajian historis tahun 1992-2014. Jurusan Program Studi Pendidikan sejarah
(STKIP)PGRI Sumatera Barat.
72
Ilia Paspirma (2016). „’Organisasi Bundo Kandung dikota Padang tahun 1974- 2015 jurusan program Studi Pendidikan Sejarah (STKIP)PGRI Sumatera
Barat.
Wenny Bufrasari (2015). peranan Organisasi Bhayangkari Kepolisianresor
Pesisir Selatan di Kota Painan tahun 2010-2014. Jurusan Program Studi
Pendidikan sejarah (STKIP)PGRI Sumatera Barat.
73
Lampiran 1
DAFTAR INFORMAN
No Nama Umur Jenis
Kelamin
Jabatan Alamat
1 Mulia 40 tahun Laki-laki Kepala Desa Tuapejat Tuapejat
2 Eltius 38 tahun Perempuan Sekretaris Desa Tuapejat Tuapejat
3 Rosmaida 43 tahun Perempuan Ketua PKK Tuapejat Tuapejat
4 Rosinar 40 tahun Perempuan Sekretaris Pokja II Tuapejat
5 Elida 35 tahun Prempuan Wakil Ketua Pokja III Tuapejat
6 Atik 34 tahun Perempuan Anggota Pokja I Tuapejat
7 Lina 38 tahun Perempuan Anggota Pokja II Tuapejat
8 Eti Gabriel 38 tahun Perempuan Anggota Pokja II Tuapejat
9 Pardede 36 tahun Perempuan Anggota Pokja III Tuapejat
10 Yurnalis 41 tahun Perempuan Anggota Pokja IV Tuapejat
11 Muslim 45 tahun Laki-laki Tokoh Masyarakat Tuapejat
12 Marius 46 tahun Laki-laki Tokoh Masyarakat Tuapejat
13 Murni 35 tahun Perempuan Masyarakat Desa Tuapejat Tuapejat
74
Lampiran 2
Pedoman Wawancara
Identitas informasi :
Nama :
Status :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Tempat/tgl wawancara:
A.D aftar pertanyaan:
1. Pada tahun berapa berdirinya organisasi PKK di TuaPejat kabupaten
kepulauan Mentawai?
2. Sebelum berdirinya organisasi PKK di TuaPejat kabupaten kepulauan
Mentawai, apakah ada organisasi lainnya?
3. Bagaimana struktur dan berapa orang ikut dalam organisasi ini?
4. Apakah semua anggota yang ikut dalam organisasi ini asli dari kabupaten
kepulauan Mentawai?
5. Apa saja penghalang diawal terbentuknya organisasi ibu-ibu PKK
kabupaten kepulauan Mentawai?
6. Bagaimana perkembangan organisasi ibu-ibu PKK kabupaten kepulauan
Mentawai sejak didirikan hingga saat ini?
7. Apa saja peraturan yang harus ditaati setiap anggota?
75
8. Setiap hari apa saja perkumpulan ibu-ibu PKK kabupaten kepulauan
Mentawai?
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan ibu-ibu PKK baik di organisasi atau pun
untuk masyarakat khususnya di kabupaten kepulauan Mentawai?
10. Apa saja penghargaan yang di dapat ibu-ibu PKK di kabupaten kepulauan
Mentawai?
76
Lampiran 3
DOKUMENTASI
Gambar 1. Wawancara Penulis dengan Ibu Rosmaida Yudas Ketua PKK di
Desa Tuapejat Kabupaten Kepeulauan Mentawai
77
Gambar 2. Wawancara dengan Elida Wakil Ketua Pokja II TP PKK Desa
Tuapejat Di Kantor PKK Desa Tuapejat Kabuapten Kepulauan Mentawai
78
Gambar 3. Kunjungan penulis ke kantor PKK Desa Tuapejat di Desa
Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai
79
Gambar 4. Arsip struktur Organisasi PKK Keriode 2000-2006 di kantor
PKK Desa Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai