KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216...

155
KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI PEMBELAJARAN GEOGRAFI SECARA EFEKTIF DI SMA N 5 TEBO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: ABDUL LATIF SYA’BAN 12030216 PROGAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

Transcript of KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216...

Page 1: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI

PEMBELAJARAN GEOGRAFI SECARA

EFEKTIF DI SMA N 5 TEBO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh:

ABDUL LATIF SYA’BAN

12030216

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

Page 2: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 3: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 4: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

i

ABSTRAK

Abdul Latif Sya’ban (NPM: 12030216), Kesiapan Peserta Didik Untuk

Mengikuti Pembelajaran Geografi Secara Efektif di SMA N 5 Tebo.

Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang,

2016

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tentang: 1) Kesiapan fisik peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo dan 2) Kesiapan

psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada

tahun ajaran 2016/2017 semester I dari bulan Juli – Agustus 2016 di SMA N 5

Tebo. Informan penelitian diambil secara purposive sampling, yaitu guru yang di

anggap paling tahu mengenai apa yang diharapkan oleh peneliti Analisis data

dilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kesiapan fisik peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran dari kondisi kesehatan umumnya baik, peserta

didik yang memiliki kelemahan-kelemahan sensorik umumnya kurang siap untuk

mengikuti proses pembelajaran dan kesiapan fisik bisa di tunjang dengan menjaga

kondisi kesehatan dengan cara tidur secara teratur, memakan makanan yang

bergizi dan olahraga yang cukup hal itu dapat mempengaruhi proses pembelajaran

peserta didik dan 2) Kesiapan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

Geografi di SMA N 5 Tebo termasuk baik, peserta didik memiliki motivasi yang

baik dalam belajar, peserta didik mampu berkonsentrasi selama proses belajar

mengajar sehingga, memiliki reaksi karena mampu memberikan pertanyaan pada

guru pada saat belajar dan mau mengeluarkan ide pada guru. Kesiapan belajar

dilihat dari keaktifan termasuk baik karena peserta didik mampu mengelola

bagian-bagian pelajaran, pemahaman, cukup baik karena sebagian kecil siswa

yang dapat langsung memahami materi yang diajarkan oleh guru dalam proses

pembelajaran dan dilihat dari ulangan, cukup baik karena masih banyak siswa

yang tidak mengulang materi pelajaran.

Page 5: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat

Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Kesiapan Peserta Didik Untuk Mengikuti Pembelajaran Geografi

Secara Efektif di SMA N 5 Tebo”

Adapun penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu

(S1) pada Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

Barat.Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis banyak pendapat

bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Edi Suarto, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Loli Setriani,

M.Pd Pembimbing II yang telah memberikan perhatian, bimbingan dan

arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Slamet Rianto, M.Pd selaku penguji dan Bapak Yuherman, SP,

M.Pd selaku penguji Serta Ibu Dr. Yeni Erita, M.Pd selaku penguji yang

telah memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Geografi STKI PGRI

Sumatera Barat beserta staf dosen yang telah membantu dalam

perkuliahan hingga penyelesaian skiripsi ini.

Page 6: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

iii

4. Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat beserta staf yang telah memberikan

bantuan kelancaran administrasi baik dalam perkuliahan maupun dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tebo

beserta staf yang memberikan surat rekomendasi izin penelitian skripsi

saya.

6. Bapak Kepala Sekolah SMA N 5 Tebo beserta majelis guru yang telah

memberi izin untuk melakukan penelitian.

7. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan baik moril maupun

materi sehingga dapat menyelesai kanpenulisan skripsi ini.

8. Seluruh informan yang telah membantu dalam penelitian ini

Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan diterima oleh Allah

SWT sebagai amal ibadah. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari

segala kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari

semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Padang, 20 Febuari 2017

Penulis

Page 7: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................... 5

C. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

E. Manfaat penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ...................................................................................... 7

B. Penelitian Relevan ............................................................................ 34

C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 36

B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 36

C. Informan Penelitian ......................................................................... 37

D. Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data .............. 37

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 40

F. Menguji Kebsahan Data .................................................................. 42

Page 8: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

v

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 45

B. Hasil Penelitian ................................................................................ 50

C. Pembahasan ..................................................................................... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 86

B. Saran ................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88

LAMPIRAN .................................................................................................... 90

Page 9: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Siswa SMA Negeri 5 Tebo Tahun 2010-2015 ................................. 50

2. Data Guru danTenaga Kependidikan SMA Negeri 5 Tebo ...................... 50

Page 10: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikir Kesiapan Peserta Didik Untuk Mengikuti

Pembelajaran Geografi Secara Efektif Di SMA N 5 Tebo ........................ 35

2. Wawancara Dengan Ibu ID (44 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 3 Agustus 2016............................................................................... 51

3. Wawancara Dengan Ibu TN (32 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 3 Agustus 2016................................................................................. 53

4. Wawancara Dengan Bapak AN (39 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 6 Agustus 2016................................................................................. 56

5. Wawancara Dengan Saudara AY(17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 4 Agustus 2016............................................................................... 59

6. Wawancara Dengan Saudara AT (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 4 Agustus 2016............................................................................... 60

7. Wawancara Dengan Saudara DS (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 5 Agustus 2016................................................................................. 62

8. Wawancara Dengan Saudari RK (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 6 Agustus 2016................................................................................. 63

9. Wawancara Dengan Saudara AW (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 9 Agustus 2016............................................................................... 65

10. Wawancara Dengan Saudari AG (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 9 Agustus 2016............................................................................... 66

11. Wawancara Dengan Saudara MS (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 11 Agustus 2016............................................................................... 68

12. Wawancara Dengan Saudara DW (18 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 13 Agustus 2016............................................................................... 69

13. Wawancara Dengan Saudara MD (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 4 Agustus 2016............................................................................... 72

14. Wawancara Dengan Saudara RN (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 5 Agustus 2016............................................................................... 73

15. Wawancara Dengan Saudara YN (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Tagal 7 Agustus 2016................................................................................. 75

Page 11: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

viii

16. Wawancara Dengan Saudari IR (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taga 8 Agustus 2016 .................................................................................. 76

17. Wawancara Dengan Saudara DO (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 9 Agustus 2016.............................................................................. 78

18. Wawancara Dengan HR (17 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 10 Agustus 2016............................................................................. 79

19. Wawancara Dengan HN (16 Tahun) Dokumentasi Penelitian

Taggal 13 Agustus 2016............................................................................. 82

Page 12: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Pedoman Wawancara………………………………………………..…….90

2. Informan Penelitian ……………………………………………………….95

3. Reduksi Data…..…....…………………………………………..…..…..…96

4. Display Data……………………………………..………………….........112

5. Verivikasi Data……………………………………..………………….....130

6. Dokumentasi Penelitian…………….……………………..…….……......134

7. Peta Lokasi Penelitian…………………………………..…..........…...…..135

8. Peta Administrasi………………………..………………………..………138

9. Surat Izin Penelitian dari STKIP PGRI Sumatera Barat…………….…....139

10. Surat Rekomendasi………………………………………………......…....141

Page 13: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan jalan paling efektif dalam upaya pengembangan

kemampuan manusia.Melalui pendidikan individu dibina untuk menjadi dirinya

sendiri yaitu diri yang memiliki potensi yang luar biasa.Pada pasal 3 Undang-

undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam proses belajar mengajar peserta didik akan memperoleh berbagai

pengetahuan dari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, dalam

proses belajar mengajar berbagai kegiatan lain diselenggarakan seperti melatihkan

bermacam keterampilan, mengerjakan tugas, sehingga memungkinkan peserta

didik melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai dan memahami materi

pokok dari suatu mata pelajaran.

Hal yang sangat penting untuk mengikuti proses pembelajaran adalah

bagaimana kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran di sekolah.

Nurkencana (2001:211) mengatakan kesiapan belajar dapat diartikan sebagai

sejumlah tingkat perkembangan yang harus dicapai oleh seseorang untuk dapat

menerima suatu pelajaran baru. Kesiapan untuk menerima pelajaran baru akan

Page 14: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

2

tercapai apabila seseorang telah mencapai tingkat kematangan tertentu, dengan

kata lain, apabila seseorang telah mencapai tingkat kematangan tertentu maka ia

akan siap untukmenerima pelajaran yang baru.

Senada dengan hal diatas, Slameto (2013:113) berpendapat kesiapan atau

readiness adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.

Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan

untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu:1)

Kondisi fisik, mental dan emosional, 2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan,

3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.

Kesiapan atau readiness menurut Drever dalam Slameto (2013:59) adalah

kesediaan untuk memberi respon untuk bereaksi.Kesediaan itu timbul dari dalam

diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan

berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.Berdasarkan penjelasan di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa kesiapan adalah kondisi seseorang yang siap

sedia memberikan suatu respon dan reaksi, dan telah matang dalam

mempersiapkan diri dan segala bentuk kebutuhan yang berhubungan dengan

kegiataan belajar. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena

jika siswa sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

Melakukan persiapan sebelum mengikuti proses pembelajaran di sekolah

merupakan kebiasaan belajar yang sangat diharapkan. Peserta didik sebelum

mengikuti proses belajar mengajar hendaknya telah mempersiapkan diri secara

Page 15: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

3

optimal baik persiapan fisik maupun persiapan psikis. Selain itu hal yang perlu

dipersiapkan adalah: mempersiapkan sarana belajar dan mempersiapkan materi

pelajaran. Agar dalam proses pembelajaran peserta didik mampu menerima

pembelajaran dengan baik dan memperoleh perubahan-perubahan yang

diharapkan sebagai hasil dari belajar.

Dalam penerapan standar pembelajaran di SMA N 5 Tebo telah

mengunakan kurikulum 2013 dengan(Kriteria Ketuntasan Minimal) KKM di

tetapkan dan di sepakati dengan nilai (80), dimana siswa yang nilainya kurang

dari 80 di anggap tidak tuntas. Kurikulum 2013 sangat menekankan ke kreatifan

guru dalam mengelola pembelajaran sehingga mampu mendapatkan suasana kelas

yang kondusif yang dapat memancing semangat belajar siswa serta meningkatkan

kreatifitas dalam mengembangkan materi yang di terimanya.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan salah seorang guru mata pelajaran

dan guru pembimbing selama mengikuti praktek lapangan penerapan Kurikulum

2013 masih kurang efektif, terungkap bahwa:pada saat proses belajar mengajar

masih banyak siswa yang tidak membawa buku paket sesuai dengan materi.

Hanya ada sekitar 40% siswa yang membawa buku dari 100%

siswa.Kemudiandalam proses pembelajaran terdapat banyak peserta didik yang

kurang konsentrasi dalam belajar serta peserta didik terlihat sangat tidak siap

mengikuti proses belajar ditandai dengan masih banyaknya peserta didik yang

tiba-tiba sakit pada saat prosesbelajar mengajar, ketidak mampuan peserta didik

untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diberikan sebelumnya,

ketidakmampuan peserta didik dalam merespon dan mengolah materi pelajaran.

Page 16: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

4

Selain itu, Tingkah laku yang ditampilkan peserta didik yaitu berbicara dengan

teman ketika guru menerangkan pelajaran, keluar masuk kelas pada jam pelajaran

makan ke kantin sekolah, cepat merasa lelah sebelum jam istirahat atau jam

pulang sekolah, mengantuk, melamun, dan merasa lapar, masih banyak peserta

didik yang membuat PR di sekolah, tidak membawa catatan sehingga tidak

mencatat , tidak punya alat tulis seperti ballpoint sering meminjam punya teman

dan gurunya, datang terlambat, tidak mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah,

kemudian peserta didik sering meminta surat izin untuk pulang karena sakit.

Berdasarkan observasi pada tangal 3 Agustus – 15 Desember 2015 yang

peneliti lakukan selama melaksanakan praktek di SMAN 5 Tebo, terlihat 30%

peserta didik pada mata pelajaran geografi kelas XI dan XII yang tidak siap

mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Hal itu terlihat dari masih banyaknya

peserta didik yang tiba-tiba sakit saat proses belajar mengajar, sikap peserta didik

yang sering menyontek jika diberikan tugas, tidak mampu menjawab pertanyaan

yang diajukan guru, meribut sewaktu guru menerangkan pelajaran, mengutak-atik

HP sewaktu pelajaran berlangsung, keluar masuk kelas dan pergi kekantin sekolah

sebelum jam istirahat, sering melamun di kelas, mengantuk/ tidur di saat guru

menerangkan pelajaran, mengobrol dengan teman sebangku, melakukan hal-hal

lain selain belajar seperti menggambar yang tidak ada hubungannya dengan

pelajaran, tidak konsentrasi dalam pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa peserta

didik tidak siap mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Jika kondisi di atas dibiarkan berlarut-larut maka hal yang akan terjadi

adalah: 1) siswa tidak dapat menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru, 2)

Page 17: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

5

tidak konsentrasi dalam belajar, 3) hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan,

4) prestasi belajar menurun, dan 5) siswa dapat tinggal kelas.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti ingin melaksanakan

penelitian tentang Kesiapan Peserta Didik Untuk Mengikuti Pembelajaran

Geografi Secara Efektif di SMA N 5 Tebo.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis ungkapkan di atas,

maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah Kesiapan Fisik dan Psikis peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi secara efektif di SMA N 5 Tebo.

C. Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan fokus penelitian, maka yang menjadi

pertanyaan penelitian adalah:

1. Bagaimana kesiapan fisikpeserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi

di SMA N 5 Tebo.

2. Bagaimana kesiapan psikisuntuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N

5 Tebo.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang masalah dan fokus penelitian yang penulis

ungkapkan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Page 18: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

6

1. Kesiapan fisik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N

5 Tebo.

2. Kesiapan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA

N 5 Tebo.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang di kemukakan di atas,

maka hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) pada Progam Studi

Pendidikan Geografi di STKIP PGRI Padang Sumatera Barat.

2. Untuk menambah wawasan, pemahaman dan pengetahuan bagi pembaca,

terutama bagi peneliti sendiri sebagai bahan acuan nantinyasebagai calon guru

dalam memberikan layanan dan bimbingan serta bantuan yang akan di berikan

pada peserta didik nantinya.

3. Dapat membantu guru pembimbing dalam memberikan pelayanan yang sesuai

dengan permasalahan yang di alami oleh siswa khususnya permasalahan yang

berhubungan dengan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.

4. Dapat memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana cara siswa

untuk mempersiapkan diri dan segala kebutuhan yang di perlukan untuk

mengikuti proses pembelajaran yang baik dan benar.

Page 19: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah tugas utama para pelajar atau peserta didik.Perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya (Sadirman,

2014:20).

Menurut pendapat Slameto (2013:2) belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2010:68) mengungkapkan belajar adalah

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai

hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

Menurut pengertian secara priskologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

ersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Slameto (2013:2).

Page 20: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

8

Dari pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan tentang belajar,

bahwa belajar adalahsuatu usaha/kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam

rangka memperoleh berbagai pengetahuan dan perubahan tingkah laku dalam

bentuk keterampilan, sikap dan nilai sebagai hasil dari kegiatan yang dilakukan

dan pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Jenis-jenis belajar

Menurut Slameto (2013:5) ada sebelas jenis-jenis dalam belajar yakni:

1) Belajar bagian

Umumnya belajar bagian di lakukan oleh sesorang bila dia di hadapkan

dalam materi belajar yang bersifat luas atau eksentif.

2) Belajar dengan wawasan

Konsep ini di perkenalkan oleh W.Kohler, salah seorang tokoh priskologi

pada permulaan tahun 1971. Sebagai suatu konsep wawasan (insight) ini

merupakan pokok utama dalam pembicaraan priskologi belajar dan proses

berfikir.

3) Belajar diskriminatif

Belajar diskriminatif di artikan sebagai suatu usaha untuk memilih

beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikanya sebagai pedoman

dalam bertingkah laku.

4) Belajar global/keseluruhan

Disini bahan pelajaran di pelajari secara keseluruhan berulang sampai

pelajar menguasainya.

Page 21: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

9

5) Belajar isindental

Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu slalu berarah

tujuan (intersional). Sebab dalam belajar isindental pada individu tidak ada sama

sekali kehendak untuk belajar.

6) Belajar instrumental

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seorang siswa yang di perlihatkan

di ikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan dapat

hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.

7) Belajar intensional

Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar isendental, yang

akan di bahas luas pada bagian berikut.

8) Belajar laten

Dalam belajar laten perubahan-perubahan tingkah laku yang terkait tidak

terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten.

9) Belajar mental

Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara

melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan-

gerakan orang lain, dan lain-lain.

10) Belajar produktif

Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah

laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu

mentranfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain.

11) Belajar verbal

Page 22: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

10

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui

latihan dan ingatan.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Belajar merupakan aktivitas manusia yang berlangsung hingga akhir

kehidupannya.Setiap manusia terus menerus terus-menerus mempelajari sesuatu,

khususnya yang berkaitan dengan keinginan untuk mencapai tujuan, keterampilan,

dan pengetahuan tertentu.

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2013:27) ada tiga prinsip belajar

yang harus di perhatikan yakni:

1) Berdasarkan prasyarat yang di perlukan untuk belajar

a) Dalam belajar setiap siswa harus di usahakan berpartisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat

pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuan bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungan

2) Sesuai hakikat belajar

a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembanganya.

b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.

Page 23: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

11

c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapat pengertian yang di

harapkan.

3) Sesui materi /bahan yang harus di pelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehinga siswa mudah menangkap pengertiannya.

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan instruksional yang harus di capainya.

4) Syarat keberhasilan belajar

a) Belajar merupakan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan

tenang.

b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Mulyaningtyas (2007:14)juga mengemukakan ada tiga prinsip belajar

yang harus diperhatikan yaitu komitmen, praktik dan memupuk sikap juara.

1) Komitmen

Jika seseorang ingin sukses dalam belajar, prinsip utamanya adalah

komitmen.Komitmen tersebut meliputi komitmen secara fisik, mental, dan

emosional.Komitmen secara fisik dilakukan dengan menjaga kesehatan dan

kondisi jasmaniah dalam belajar, dengan menjaga kondisi fisik/jasmani dalam

belajar dapat membantu seseorang dalam memusatkan perhatian dalam belajar.

Komitmen secara mental dilakukan dengan memproses informasi yang

didapat misalnya dengan mengaitkan informasi baru diterima dengan pengalaman

Page 24: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

12

kita .sedangkan komitmen secara emosional dilakukan dengan usaha untuk

menyukai apa yang kitan pelajari. Tanpa rasa suka, kita akan sulit bertahan dalam

belajar, terutama jika kita menghadapi materi yang dipelajari akan muncul jika

kita dapat menggali manfaatnya atau memiliki minat yang tinggi terhadap materi

tersebut.

2) Praktik

Mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari akan

memberikan manfaat optimal bagi kita. Tanpa praktik, lama kelamaan

pengetahuan dan keterampilan tersebut akan usang. Sama seperti belajar

mengendarai sepeda, jika kita hanya membaca petunjuk mengendarai sepeda

tanpa ada usaha untuk menjalankanya, maka pengetahuan tersebut akan sia-sia.

Mula-mula pasti banyak hambatan, tetapi dengan berjalannya waktu dan kuatnya

keinginan untuk belajar dari setiap kesalahan yang akan kita lakukan, kita akan

semakin mahir mengendarai sepeda. Jadi, pengetahuan dan keterampilan yang

baru dipelajari dapat memberikan manfaat yang optimal jika dipraktikan.

3) Memupuk sikap juara

Sikap juara dapat ditumbuhkan melalui hal-hal berikut ini.

a) Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

b) Atasi rintangan dengan membekali diri dengan pikiran positif.

c) Keberhasilan puncak dapat dicapai jika kamu telah belajar segala sesuatu dari

setiap kegagalan.

d) Keahlian memerlukan latihan dan pengulangan. Satu-satunya kegagalan dalam

hidup adalah kegagalan karena tidak pernah mencoba.

Page 25: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

13

e) Berharaplah yang terbaik dan kita akan mendapatkan yang terbaik pula.

Membayangkan dalam pikiran kita betapa hal-hal baik dapat terjadi.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar sehingga

berpengaruh terhadap pencapaian dari hasil belajar siswa sendiri.Slameto

2013:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdapat dua golongan, yaitu

faktor intern dan faktor eksten.Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekternadalah faktor yang ada di

luar diri individu.

1) Faktor-faktor Intern Siswa

a) FaktorJasmaniah

(1) Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya

bebas dari penyakit.Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat seseorang

berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan seseoang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang

bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun

ada gangguan-gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-

ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan

ibadah.

Page 26: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

14

(2) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurna mengenai tubuh/badan.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi

belajar.Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjaddi,

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu

agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

b) Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam faktor

psikologis yang mempengaruhi belajar yaitu:

(1) Intelligensi

Intelligensibesar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi

yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intteligensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelligensi yang rendah. Hal ini

disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompeks dengan dengan

banyak factor yang mempengaruhinya, sedangkan intelligensi adalah salah satu

factor di antara factor lainnya. Siswa yang mempunyai tingkat intelligensi yang

normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik, jika

siswa memiliki intelligensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan di lembaga

pendidikan khusus.

(2) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang akan dipelajarinya, jika bahan belajar

Page 27: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

15

tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi

suka belajar.

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan

terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.Jadi berbedadengan perhatian,

karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum

terus diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan

perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

(4) Bakat

Bakatyang dimiliki seseorang juga mempengarhi belajar. Jika bahan

pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya

lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi

dalamnya itu, maka dari itu sangatlah penting mengetahui bakat siswa dan

menempatkan siswa belajar di sekolah yang sesuai dengan bakatnya.

(5) Motif

Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang dicapai.Di dalam

menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai

tujuan tersebut perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah

motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.

(6) Kematangan

Page 28: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

16

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di

mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar

akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang), jadi kemajuan baru untuk

memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

(7) Kesiapan

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa

belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

2) Faktor-Faktor Ekstern Siswa

a) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan

ekonomi keluarga.

b) Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar

anaknya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara mendidik yang

tidak baik. Orang tua yang terlalu kasihan terlalu kasihan terhadap anaknya tak

sampai hati untuk memaksa anaknya belajar adalah tidak benar, sedangkan

mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras , denga cara

memaksa anak untuk belajar adalah cara mendidik yang juga salah. Dengan

demikian anak tesebut diliputi ketakutan dan akhirnyabenci terhadap belajar.

c) Relasi antaranggota keluarga

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi

yang baik di dalaam keluarga.Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh

Page 29: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

17

pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-

hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.

d) Suasana Rumah

Suasana rumah yang dimaksud sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang

sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dalam belajar. Suasana

rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan member ketenangan kepada

anak yang belajar. Suasana rumah yang tegang, rebut dan sering cekcok,

pertengkaran antaranggota keluarga atau dengan keluarga lain menyebabkan anak

menjadi bosan di rumah, akibatnya belajarnya menjadi kacau.

e) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak

yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, missal makan,

pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas

belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-

buku dan lain-lain. Fasilitas belajar tersebut sangat mendukung anak berhasil

dalam belajar, hal tersebut dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

f) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup hal-hal sebagai

berikut:

(1) Metode Mengajar

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar

siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi

misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasaibahan pelajaran

Page 30: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

18

sehinggaguru tersebut menyajikannya tidak jelas, sikap guru terhadap siswa dan

terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang

terhadap pelajaran atau gurunya atau guru biasa mengajar dengan metode ceramah

saja sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk pasif, dan hanya mencatat saja.

Akibatnya siswa malas untuk belajar.

(2) Kurikulum

Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap

belajar.Kurikulumyang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat,

diataskemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatian

siswa.Guru yang mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan

yang mendetail agar dapat melayani siswa yang belajar secara individual.

(3) Relasi Guru Dengan Siswa

Di dalam relassi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akanmenyukai

gurunya, sekaligusakan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga

siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadisebaliknya,

jika siswa membenci gurunya siswa akan segan mempelajari mata pelajaran yang

diberikan guru tesebut. Akibatnya pelajarannya tidak maju.

(4) Relasi Siswa Dengan Siswa

Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Siswa yang

mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,

mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan bain, akan

Page 31: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

19

diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan

mengganggu belajarnya.

(5) DisiplinSekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru

dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan

dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah,

halaman dan lain-lain, kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf

beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BK dalam memberikan

pelayanannya kepada siswa.

Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin dalam

belajar baik di sekolah, di rumah, dan di perpustakaan. Agar siswa disiplin

haruslah guru beserta staf yang lain disiplin juga.

(6) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yangbanyak serta variasi karakteristik mereka

masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam

setiap kelas, Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas

itu tidak memadai bagi siswa.

g) Faktor Masyarakat

Masayarakat merupakan factor ekstern yang juga berpengaruh terhadap

belajar siswa.Pengaruh itu terjadi karena keberadaa siswa itu sendiri dalam

masyarakat. Kondisi masyarakat dilingkungan kumuh (slum area) yang serba

Page 32: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

20

kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya akan mempengaruhi aktivitas

belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika

memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar

tertentu yang kebetulan belum dimilkinya.

e. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu di ciptakan adanya sistim

lingkungan (kondisi) belajar yang lebih konduktif. Menurut Sadirman (2014:26).

Tujuan belajar itu ada tiga jenis:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini di tandai dengan kemampuan berfikir.Pemikiran pengetahuan dan

kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak

dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaiknya

kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

keterampilan.Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani maupun

rohani.Keterampilan jasmani yakni keterampilan-keterampilan yang dapat

dilihat.Sedangkan keterampilan rohani ini lebih rumit karena tidak selalu

berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat sebagaimana

ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan

penghayatan dan keterampilan berfikir.

Page 33: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

21

3) Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental prilaku dan pribadi anak didik, guru

harus lebih bijak dan berhati-hati dalam pendekatanya.Untuk ini di butuhkan

kecakpan dalam mengrahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa mengunakan

pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan

pengetahuan, keterampilan dan penampilan sikap mental/nilai-nilai. Pencapaian

tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar.

2. Kesiapan Belajar Peserta Didik

a. Pengertian Kesiapan

Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena hal yang sangat

penting untuk mengikuti proses pembelajaran adalah bagaimana kesiapan peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, agar peserta didik dapat mencapai

tujuan belajar yang optimal sebagimana yang diharapkan. Wayan Nurkencana

(2001:211) mengatakan kesiapan belajar dapat diartikan sebagai sejumlah tingkat

perkembangan yang harus dicapai oleh seseorang untuk dapat menerima suatu

pelajaran baru. Kesiapan untuk menerima pelajaran baru akan tercapai apabila

seseorang telah mencapai tingkat kematangan tertentu, dengan kata lain, apabila

seseorang telah mencapai tingkat kematangan tertentu maka ia akan siap

untukmenerima pelajaran yang baru.

Sedangkan menurut pendapat Slameto (2013:113)kesiapan atau readiness

adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi

Page 34: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

22

respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan atau

readiness menurut Jamies Drever dalam Slameto (2013:59) adalah kesediaan

untuk memberi respon untuk bereaksi.Kesediaan itu timbul dari dalam diri

seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti

kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

Slameto (2013:144)juga menambahkan pengertian dari kesiapan belajar

adalah:Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi

respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kondisi individu

yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikologinya, sehingga untuk mencapai

tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikologinya yang

saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, Suyadi mengemukakan mengenai prinsip

kesiapan dalam konteks pembelajaran, dapat dimaknai bahwa agar peserta didik

dapat menerima informasi atau materi pelajaran, terlebih dahulu mereka harus

siap, baik secara fisik maupun psikis guna menerima pelajaran.Jangan memulai

pelajaran jika peserta didik belum siap menerimanya.

Dari pendapat para ahli tersebut maka peneliti dapat menarik suatu

kesimpulan tentang pengertian kesiapan atau readiness, yaitu kesiapan atau

readiness adalah kondisi seseorang yang siap sedia memberikan suatu respon dan

reaksi, dan telah matang dalam mempersiapkan diri dan segala bentuk kebutuhan

yang berhubungan dengan kegiataan belajar. Hasil kesiapan tersebut adalah

dimana peserta didik mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan

Page 35: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

23

benar sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal sesuai dengan harappan

siswa, orang tua dan guru.

b. Prinsip-Prinsip Kesiapan

Menurut Slameto (2013: 115) ada beberapa prinsip-prinsip dalam kesiapan

yakni:

1) Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi).

2) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari

pengalaman.

3) Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan.

4) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam priode tertentu selama

masa pembentukan dalam masa perkembangan.

c. Aspek-AspekKesiapan

Terdapat 2 (dua) aspek dalam kesiapan yaitu aspek a) kematangan, dan b)

aspek kecerdasan, (Slameto, 2013:115)

1) Kematangan (maturation)

Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari

perkembangan, sedangkan perkembangan ini berhubungan dengan fungsi-fungsi

(tubuh + jiwa) sehingga terjadi diferensial. Latihan-latihan yang diberikan pada

waktu sebelum anak matang tidak akan memberikan hasil.

2) Kecerdasan

Perkembangan kecerdasan menurut J. Piaget dalam (Slameto, 2013:115)

adalah

Page 36: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

24

a) Sensori motor period (0 - 2 tahun)

Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum

terkoordinasikan.Terjadi perkembangan perbuatan sensori-motor dari sederhana

ke yang relative lebih kompleks.

b) Preoperational period (2 - 7 tahun)

Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa

yang dipelajari orang dewasa dan ditandai dengan

(1) Memperoleh pengetahuan/konsep-konsep.

(2) Kecakapan yang didapat belum tetap (konsisten)

(3) Kurang cakap dalam berbagai hal, seperti merencanakan sesuatu yang

dilakukan dan memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkannya.

(4) Bersifat egosentris dalam arti memandang dunia berdasarkan pengalamannya

sendiri.

c) Concrete operational (7 – 11 tahun)

Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah dan skema

pengamatan mulai terorganisasikan menjadi system pengerjaan yang logis. Anak

mulai dapat berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan

yang dilakukannya, ia tidak lagi bertindak coba-coba salah (trial and error).

Menjelang akhir periode ini anak telah menguasai prinsip-prinsip

menyimpan.Anak masih terikat pada objek-objek konkret.

Page 37: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

25

d) Formal operation (lebih dari 11 tahun)

Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret serta:

(1) Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada

melaluipemikirannya (dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan).

(2) Dapat mengorganisasikan situasi/masalah.

(3) Dapat berpikir dengan betul (dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan

sebab akibat, memecahkan masalah/berpikir secara ilmiah.

d. Macam-Macam Kesiapan

Berikut macam-macam kesiapan (dalam Kuswahyuni, 2009: 27-28):

1) Kesiapan mental

Kesiapan mental adalah kondisi kepribadian seseorang secara keseluruhan

dan hanya bukan kondisi jiwanya.Kondisi kesiapan mental merupakan hasil

tumbuh kembang sepanjang hidup seeorang dan di perkuat oleh pengalaman

sehari-hari.Arikunto (2012:56) menjelaskan bahwa kesiapan mental di

pengaruhi oleh:

a) Besar kecilnya kecemasan mempengaruhi murni tidaknya hasil belajar.

b) Siswa yang kurang pantai mempunyai kecemasan yang lebih di banding

siswa yang berkemampuan tinggi.

c) Kebiasaan terhadap tipe tes dan pengabministasianya, mengurangi

timbulnya kecemasan dalam tes

d) Dalam kecemasan tinggi siswa akan memperoleh hasil baik.

Page 38: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

26

2) Kesiapan diri

Kesiapan diri merupakan terbangunya kekuatan yang di pandu dengan

keberanian fisik dalam diri siswa yang berakal sehat sehingga dapat

menghadapi segala sesuatu dengan gagah berani.

3) Kesiapan belajar

Kesiapan belajar merupakan perubahan prilaku atau penampilan dengan

serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru.

4) Kesiapan kecerdasan

Kesiapan kecerdasan adalah kesigapan bertindak dan kecakapan

memahami bisa tumbuh dari beberapa kualitas, ketajaman interlegensi, otak,

dan fikiran dapat membantu siswa lebih aktif daripada siswa yang tidak

cerdas. Hal tersebut membuat siswa jadi lebih bisa menyesuikan diri dengan

sekitarnya,makin cepat menyesuaikan diri dengan lingkunganya semakin

cepat mengendalikan situasi.

e. Kesiapan Fisik Peserta Didik

1) Pengertian kesiapan fisik

Kersiapan fisik adalah melakukan usaha-usaha mempersiapakantubuh

jasmaninya sehingga dalam keadaan segar-bugar dan siap tangkasuntuk mengikuti

pembelajarandengan sebaik-baiknya(Gie,1995: 11-12).

Mengupayakan fisik agar tetap sehat dan segar adalah sangat penting

dalam menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Dengan

kesehatan dan kesegaran fisik peserta didik dapat memusatkan perhatian dengan

penuh terhadap materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh guu di sekolah.

Page 39: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

27

Selain itu, kesehatan dan kesegaran fisik yang dimiliki, akan membantu peserta

didik mengemukakan ide-ide yang bagus berkenaan dengan materi pelajaran yang

sedang diajarkan guru di sekolah.

2) Aspek-aspek kesiapan fisik

Menurut Slameto (2013: 132-133) berikut ini akan di uraikan beberapa

aspek dalam kesiapan fisik peserta didik, yakni:

a) Kesehatan umum

Siswa-siswa yang tampak kurang responsive, kurang memperhatikan atau

tampak tidak memiliki motivasi untuk belajar, kemungkitan besar di sebabkan

karena kondisi kesehatan mereka yang kurang baik.Pengajar hendaknya

mengetahui gejala-gejala ini yang mungkin membutuhkan pengobatan.Adanya

penguntungan bila setiap priodik siswa di periksa kesehatanya.

b) Kelemahan-kelemahan sensorik

Siswa yang sering kali di nilai sebagai “slow learner’’ atau menunjukan

masalah-masalah tingkah laku sering kali di sebabkan karena kerusakan, cacat

visual atau pendengaran yang tidak di ketahui. Mereka tidak mampu melihat atau

mendengar sebaik siswa-siswa lainnya. Gejala-gejala yang biasanya terlihat antara

lain membaca buku terlalu dekat dengan mata, bersandar ke muka atau

memiringkan kepala untuk melihat papan tulis atau sesuatu yang sedang di

perhatikan pengajar, mata selalu merah, berair. Juga bila siswa menetap gagal

memberikan respon bila diminta pengulangan informasi, penunjukan sedikit atau

tidak ada minat di dalam kelompok-kelompokdiskusi dan jarangberpartisipasi di

dalam kelompok diskusi.

Page 40: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

28

c) Hiperkinetik dan Hipokinetik

Hiperkinetik merupakan pengertian yang menyangkut tingkah laku

individu yang sulit diam di tempat. Dia selalu meninggalkan bangku, memegang-

megang sesuatu, berputar-putar. Hipokinetik merupakan pengertian yang

berhubungan dengan tingkah laku yang lambat, apatis, malu, takut, menjemukan.

Untuk dapat menjaga kesehatan dan kesegaran fisik ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan:

1) Biasakan anda tidur secara cukup sebelum mengikuti pembelajaran esok

harinya(Gie dalam Yudaningsih, 2013).

2) Upayakan memakan makanan yang bergizi setiap hari (Gie dalam

Yudaningsih, 2013).

3) Biasakan melakukan olahraga secara teratur (Gie dalam Yudaningsih, 2013).

4) Hindari merokok, minum alcohol dan sejenisnya (Gie dalam Yudaningsih,

2013).

f. Kesiapan Psikis Peserta Didik

Kesiapan psikis dalam belajar memberikan andil yang cukup penting bagi

peserta didik dalam menjalani pembelajaran di sekolah sehingga memudahkan

siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang disajikan secara mudah dan efektif.

Factor-faktor priskologis dalam belajar akan memberikan adil yang cukup

penting. Factor-faktor priskologis akan senantiasa memberikan landasan dan

kemudahan dalam upaya mencapai belajar secara optimal. Sebaliknya tanpa

kehadiran factor-faktor priskologis, bisa jadi memperlambat prroses belajar,

bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam belajar(Sadirman, 2014: 39).

Page 41: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

29

Sadirman (2014: 39) berpendapat factor-faktor priskologis yang di kaitkan

memiliki peranan penting itu, dapat di pandang sebagai cara-caraberfungsinya

fikiran siswa dalam hubungan dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga

penguasaan terhadap bahan yang di sajikan lebih mudah dan efektif. Dengan

demikian proses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau di dukung oleh

factor-faktor priskologis dari si pelajar. Dalam hal ini ada berbagai model

klasifikasi pembagian macam-macam factor priskologis yang di perlukan dalam

kegiatan belajar.Sadirman (2014:40) dalam.Staton menguraikan enam macam

factor priskologis itu.

1) Motivasi

Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada

keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran.Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang di

sebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui

apa yang akan di pelajari. (2) memahami mengapa hal tersebut patut di

pelajari.Dengan berpijak kepada dua unsure motivasi inilah sebagai dasar

permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa

yang akan di pelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu di pelajari)

kegiatan belajar –mengajar sulit untuk berhasil.

2) Konsentrasi

Konsentrasi di maksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada

suatu situasi belajar.Di dalam belajar, mungkin juga ada perhatian sekadarnya,

tetapi tidak konsentrasi, maka materi yang masuk dalam fikiran mempunyai

Page 42: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

30

kecenderungan berkesan, tetapi samar-samar dalam kecenderungan. Kesan itu

mungkin juga jelas bagi seorang untuk memahami secara umum apa yang telah di

lihat atau di dengar, tetapi tidak cukup kuat untuk membuat kesan yang hidup dan

tahan lama (abadi). Contoh setiap orang mempunyai pengalaman membaca suatu

literature, atau katakana suatu halaman buku, kata demi kata tanpa mengangkap

kesan apa yang di bacanya, atau kalau ada pesan sepintas. Hal ini di sebabkan

karena kurang konsentrasi, sehingga hasil belajarny pun cepat kabur.

3) Reaksi

Di dalam reaksi belajar di perlukan keterlibatan unsure fisik maupun

mental, sebagai wujud reaksi.Pikiran dan otot-ototnya harus dapat bekerja secara

humoris, sehingga subjek belajar itu bertindak atau melakukanya. Belajar harus

efektif, tidak sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua itu

harus di pandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi.

4) Organisasi

Belajar dapat juga di katakana sebagai kegiatan mengorganisasikan,menata

atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajarran dalam suatu kesatuan

pengertian. Hal semacam inilah yang dapat membuat seorang belajar akan

menjadi pengerti dan lebih jelas, tetapi juga menambah bingung.

5) Pemahaman

Pemahaman dapat di artikan menguasai suatu dengan fikiran.Karena itu

belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan

Page 43: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

31

implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat

memahami suatu situasi.Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar.

6) Ulangan

Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar.Tetapi lupa adalah

sifat umum manusia.Sehubungan dengan kenyataan itu, untuk mengatasi

kelupaan, di perlukan kegiatan “Ulangan”. Mengulang-ulang sesuatu pekerjaan

atau fakta yang sudah di pelajari membuat kemampuan para siswa untuk

mengingatkan akan semakin bertambah. Mengulagi atau memeriksa dan

mempelajari kembali apa yang sudah di pelajari membuat kemampuan para siswa

untuk mengingatnya akan semakin bertambah. Mengulangi atau memeriksa dan

mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan untuk

mengingat bahan pelajaran menjadi lebih besar.

Di samping enam macam faktor priskologis yang di uraikan di atas, masih

ada runusan-rumusan lain mengenai dorongan untuk belajar pada diri seseorang.

Dalam Sadirman (2014: 45) mengklasifikasikan factor-faktor priskologis dalam

belajar itu adalah sebagai berikut:

1) Perhatian

Maksudnya adalah pemusatan energy psikis yang tertuju pada suatu objek

pelajaran atau dapat di katakana sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang

menyertai aktivitas belajar.

2) Pengamatan

Pengamatan adalah cara mengenal dunia rill, baik dirinya sendiri maupun

lingkungan dengan segenap panca indra. Jadi dalam belajar itu unsure

Page 44: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

32

keseluruhan jiwa dengan segala panca indranya harus bekerja untuk mengenal

pekerjaan perilaku tersebut.

3) Tangapan

Tangapan yang dimaksudkan adalah gambaran/bekas yang yang tingal

dalam ingatan setelah orang melakukan pengamatan. Tangapan itu akan memiliki

pengaruh terhadap perilaku belajar setiap sisewa.

4) Fantasi

Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan-tangapan baru

berdasarkan atas tanggapan yang ada, atau dapat di katakana sebagai suatu fungsi

yang memungkinkan individu untuk berorientasi dalam imajiner, menerobos

dunia realitas. Dengan fantasi ini, maka dalam belajar akan memiliki wawasan

yang lebih longer karena dididik untuk memahami diri atau pihak lain.

5) Berfikir

Berfikir adalah aktivitas mental untuk dapat merumuskan pengertian,

menyisentis dab menarik kesimpulan.

6) Bakat

Bakat adalah suatu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan

dan sudah ada sejak manusia itu ada.

7) Motif, motivasi yaitu:

a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

b) Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk

selalu maju.

Page 45: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

33

c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-

temannya.

d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang

baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi.

e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.

f) Ada ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.

Pesertadidik yang dapat mempersiapkan diri baik fisik maupun psikisnya

secara baik dan optimal untuk belajar di sekolah diperkirakan akan memperoleh

hasil belajar yang baik, karena stamina, kebugaran tubuh dan mental yang benar-

benar baik sangat membantu peserta didik untuk menyerap materi pelajaran yang

disampaikan guru dalam proses pembelajaran. Persiapan diri untuk mengikuti

pelajaran disekolah penting dilakukan oleh peserta didik untuk dapat konsentrasi

dalam belajar, jika peserta didik kurang melakukan persiapan diri untuk belajar

maka proses belajar tidak dapat dilakukan dengan baik, sehingga peserta didik

tidak memahami atau menguasai apa yang dipelajari karena terganggunya

konsentrasi dalam belajar yang disebabkan kurangnya persiapan fisik dan psikis

dalam belajar.

Menurut Prayitno (2002:13) mempersiapkan diri untuk pembelajaran

adalah penting, sebab dengan persiapan yang matangseseorang merasa mantap

untuk hadir dalam pembelajaran yang akhirnya memudahkan seseorang untuk

berkonsentrasi.Persiapan yang dilakukan untuk belajar adalah persiapan diri yang

menyangkutpersiapan fisik dan psikis atau mental.Persiapan fisik meliputi

Page 46: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

34

keadaan dan kondisi badan sedangkan persiapan psikis meliputi keadaan mental,

motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir bakat, dll

B. Penelitian Relevan

Kajian hasil belajar yang relevan merupakan bagian yang menguraikan

tentang beberapa pendapat/hasil penelitian yang terdahulu berkaitan dengan

permasalahan yang di teliti. Di antaranya hasil penelitian tersebut adalah: studi

Marinus (2014) Peranan Masyarakat Dalam Membina Moral Peserta Didik SMA

1 Siberut Selatan Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai’’

menyimpulkan bahwa peranan guru dalam membina moral peserta didik dapat di

ungkapkan bahwa masih perlu meningkatkan peranan guru dari segi

pembimbingan nilai agama dan harus banyak memberikan teladan kepada peserta

didik untuk menciptakan tingkah laku moral yang lebih baik.

Studi Qadri (2014) motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran

geografi kelas XI tarusan Kabupaten Pesisir Selatan’’ dalam hasil penelitianya

mengatakan bahwa motivasi orang tua dan guru sangat berpengaruh terhadap

proses belajar mengajar siswa. Dalam penelitian ini masi perlu banyak motivasi

dari guru serta orang tua untuk mengingkatkan hasil belajar dan semangat siswa.

Study Safitri (2015) pengaruh media pembelajaran dan pengetahuan guru

terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ips kelas VII MTsN Kuranji

Padang” menyimpulkan bahwa hasil penelitian media pembelajaran adalah sarana

yang paling baik untuk meningkatkan minat dan daya ingat siswa.Maka dari

hasiltersebut masi banyak peningkatan media yang harus di pakai guru ketika

memberikan materi pembelajaran.

Page 47: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

35

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan suatu kerangka berfikir dalam

mengembangkan hubungan antara konsep acuan hyang di teliti, tujuanya adalah

mempermudah peneliti.

Peserta didik yang akan mengikuti proses pembelajaran, haruslah siap atau

memiliki kesiapan dalam proses pembelajaran, yaitu kesiapan diri yang mencakup

aspek fisik dan psikis. Agar dalam proses pembelajaran peserta didik telah siap

menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga dapat terlihat atau

terungkap dari kesiapan belajar peserta didik tersebut apakah hasil belajarnya

efektif atau tidak efektif .

Untuk memperjelas kerangka berfikir yang di maksud dalam penelitian ini,

maka dapat di lihat gambar di bawah ini:

Gambar:II.I. Kerangka Berfikir

Kesiapan

Peserta Didik

Kesiapan Fisik

Peserta Didik

Kesiapan Psikis

Peserta Didik

Page 48: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan teori-teori di atas maka jenis penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif dimana peneliti yang memerlukan data kata-kata tertulis,

peristiwa, dan prilaku yang di amati. Dalam metode kualitatif data yang di peroleh

berupa fakta-fakta, hasil wawancara, membaca, observasi, dan penyebaran angket

(Jauhari, 2010:25).

Hal itu sependapat dengan Creswell sebagaimana yang dikutip Sugiyono

(2013), menyatakan bahwa data kualitatif bermakna untuk menyelidtiki dari

pemahaman individu atau kelompok yang menganggap berasal dari suatu masalah

social atau masalah manusia. Proses data menyebabkan munculnya pertanyaan

dan prosedur, mengumpulkan data pengaturan, meneliti data, dan membuat

penafsiran arti dari data tersebut.

Dari kajian tentang definisi di atas dapatlah di sintesiskan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian secara holistic (utuh),

dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks

khusus yang alamiah (Moleong, 2010:6).

Page 49: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

37

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran2016/2017 semester I dari

bulan Juli – Agustus 2016.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Tebo. Alasan memilih tempat

penelitian tersebut, karena berdasarkan observasi awal dan wawancara pada

beberapa gurupada tangal 07 Desember 2015, terungkap bahwa dalam proses

pembelajaran terdapat peserta didik yang kurang konsentrasi dalam belajar serta

peserta didik terlihat sangat tidak siap mengukuti proses belajar.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian di ambil secara purposivesampling yang terdiri dari

guru dan siswa, dimana purposive sampling ini adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu tersebut ialah

Guru yang di anggap paling tahu mengenai apa yang diharapkan oleh peneliti.

Maksud purposive sampling penelitian ini untuk menjaring sebanyak mungkin

informasi dari guru yang benar-benar mengetahui hal yang berkaitan dengan

masalah penelitian. Dengan kata lain, unit sampel yang di hubungi di sesuaikan

dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian

(Amiru dan Hariyono, 2005:37).

Page 50: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

38

D. Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data srkunder merupakan data yang tidak langsung di berikan data pada

pengumpul data, misalnya lewat orang laian atau dokumen (Sugiyono, 2011:193),

Data skunder di peroleh melalui bubu-buku, jurnal, skripsi, dan data-data dari

kantor camat serta data dari sekolah. Data srkunder berupa data kondisi fisik,

kondisi social dan data yang ada kaitanya dengan fokus penelitian sebagai

pelengkap data penelitian, untuk memperoleh data tersebut peneliti melakuakan

pencatatan.

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2011:193).Data primer di peroleh dari informan

peneliti yang telah di siapkan, data tersebut di peroleh melalui pengamatan

langsung, wawancara serta pemotretan objek penelitian yang berguna untuk

memperkuat penjelasan fakta di lapanagn.

2. Sumber Data

Menurut Ungsi (1999:64) sumber data adalah tempat, orang, benda, atau

objek dimana atau dengan siapa atau data penelitian itu diperoleh.Peneliti ini

mengunakan data primer dan skunder. Ungsi (1999:55) juga mengemukakan data

primer adalah data yang di kumpulkan peneliti langsung dari sumbernya,

sedangkan data skunder adalah data yang di kumpulkan melalui pihak lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di lakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Page 51: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

39

a. Wawancara

Wawancara adalah suatau interaksi dengan informan, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan cara tanya jawab untuk menanyakan sesuatu yang

jawabanya di angap sebagai data penelitian. Menurut Soehartono sebagaimana

yang dikutip Jauhari (2010:133), wawancara adalah pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden oleh peneliti dan

jawaban-jawaban responden di catat atau di rekam dengan alat perekam.

Menurut Hadi (1986) sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono

(2011;194), mengemukakan bahwa angapan yang perlu di pengang oleh peneliti

dalam mengunakan metode interview adalah sebagai berikut:

a. Bahwa subjek (Responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

sendiri.

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat

di percaya.

c. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan

peneliti kepadanya dalah sama dengan apa yang dimasudkan oleh peneliti.

Metode wawancara ini di gunakan peneliti untuk melengkapi data yang di

peroleh memalui observasi yaitu untuk mengetahui kesipan peserta didik untuk

mengikuti pembelajaran geografi secara efektif di SMA N 5 Tebo.

b. Pengematan atau observasi

Pengamatan yang sering di kenal dengan teknik observasi adalah suatu

cara pengumpulan data dengan cara meneliti apa yang terjangkau oleh panca

indra. Apabila hendak meneliti perilaku seseorang, peneliti dapat mencatat apa-

Page 52: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

40

apa yang terjangkau oleh indra penglihatanya mengenai gejala-gejala tingkah laku

orang tersebut (Jauhari, 2010:135).

Observasi merupakan cara yang paling penting untuk mendapatkan

informasi yang pasti tentang orang, karena apa yang di katakana orang belum

tentu sama dengan apa yang di kerjakan. Menurut Creswell dalam Sugiyono

(2011) observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama

dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian.

c. Dokumentasi atau pemotretan

Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2011:329).Studi

dokumentasi bertujuan untuk memperkuat dan mendukung data yang di peroleh

dari wawancara dan observasi. Hasil penelitian juga akan semakin akurat apabila

di dukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada

(Sugiyono, 2011:329).

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011:335), analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistemaatis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data

kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang di

peroleh, kemudian di kembangkan untuk mencari pola hubungan.Hal itu berkaitan

Page 53: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

41

dengan pengujian secara sistematis terhadapsesuatu untuk menetukan bagian,

hubungan antar bagian, dan hubunganya dengan keseluruhan (Sugiyono,

2011:335).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka teknik analisis data yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan jalur sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu di catat secara teliti dan rinci. Dengan demikia perlu dilakukan analisis data

dengan cara mereduksi data. Mereduksi data adalah berarti merangkum, memilih

hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah di reduksi

akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono, 2011:338).

2. Penyajian Data

Setelah data reduksi atau di kelompokkan sesuai dengan fokus penelitian,

maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan

data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahamitersebut

(Sugiyono,2011:341).

3. Menarik Kesimpulan

Pengambilan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan

penyajian data. Degan demikian kesimpulan awal yang di kemukakan masih

Page 54: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

42

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-buktiyang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

sesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang akurat (Sugiyono,

2011:345).

Berdasarkan hal tersebut di atas maka kesimpulan dalam penelitian

kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, dan

temuan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesisi atau teori

(Sugiyono,2011:345).Oleh karena itu, penarikan kesimpulan dapat di lakuakan

dengan secara cermat, dan berharap dari kesimpulan sementara sampai

kesimpulan berakhir.

F. Menguji Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data peneliti mengunakan tiga teknik

pemeriksaan data, yaitu:

1. Meningkatkan ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan cirri-ciri dan unsure-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang di cari

dan kemudian memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara rinci (Moleong,

2010:329). Meningkatkan ketekunan berarti melakuakn pengamatan secara lebih

cermat, sehingga dengan cara ini kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat di

rekam secara pasti. Dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat

memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentangapa yang diamati.

Page 55: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

43

2. Triangulasi Data

Triangulasi dapat di artiakan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu. Menurut Sugiyono (2011:373-374)

triangulasi terdiri atas:

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dengan dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah di peroleh melalui beberapa sumber.

Sebagai salah satu contoh untuk menguji kredibilitas data tentang kesiapan murid,

maka pengumpulan data dan pengujian data yang telah di peroleh dapat dilakukan

ke guru, teman murid yang bersangkutan, dan kepada orang tua. Data dari ketiga

sumber tersebut kemudian di deskripsikan, di kategorikan, mana pandangan yang

sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut.

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya

data yang di peroleh dengan wawancara, lalu di cetak dengan observasi dan

dokumentasi.

c. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitasbdata. Untuk itu dalam

pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang

berbeda. Berdasarkan hal tersebut dapat di simpulkan bahwa data yang sudah di

Page 56: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

44

peroleh di periksa kembali dengan teliti sehingga apa yang di sampaikan oleh

responden sesuai dengan yang di alami.

3. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Diskusi dengan teman sejawat dapat di lakuakn untuk membuktikan

bahwa data yang di peroleh telah vailid kebenaranya.Diskusi denagn teman

sejawat bermaksud untuk membuat agar penelitian tetap mempertahankan sikap

terbuka dan kejujuran.Diskusi ini memberikan suatau kesempatan awal yang baik

untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran

peneliti (Moleong,2010:33).

Page 57: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah SMA Negeri 5 Kabupaten Tebo Jambi

SMA Negeri 5 Kabupaten Tebo beralamat di jalan Anggrek desa Suka

Damai Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo Jambi yang berdiri pada tahun

1989 dan di operasikan pada tahun 1989, status bangunan SMA N5 Kabupeten

Tebo yaitu milik pemerintah.

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA NEGERI 5 TEBO

Alamat Jalan : ANGGREK

Desa/Kecamatan : SUKADAMAI / RIMBO ULU

Kabupaten : TEBO

No.Telp/HP : 085273578428

NSS : 301100204012

Jenjang Akreditasi : Baik

Tahun Didirikan : 1989

Tahun Beroperasi : 1989

Kepemilikan Tanah (swasta) : Pemerintah

a. Status Tanah : SHM / HGB / Hak Pakai / Akte Jual-

Beli / Hibah *)

Page 58: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

46

b. Luas Tanah : 40.000M2

c. Status Bangunan : Pemerintah

d. Surat Izin Bangunan : -

e. Luas Seluruh Bangunan : 20.000M2

3. Visi dan Misi Sekolah

SMA Negeri 5 Kabupaten Tebo ini mempunyai beberapa visi dan misi

untuk menjadi suatu lembaga pendidikan yang mempunyai kualitas yang tinggi .

Adapun visi dan misi SMA Negeri 5 Kabupaten Tebo dalam pelaksanaan

perannya sebagai lembaga pendidikan yaitu:

Visi :“Unggul Dalam Prestasi Teladan Dalam Perilaku”

Visi tersebut diatas mencerminkan cita cita sekolah yang berorientasi ke

depan dengan memperhatikan potensi kekinian,sesuai dengan norma dan

harapan masyarakat.

Untuk mencapai itu disusun indikator visi sebagai berikut:

a. Cermat dalam berpikir dan bertindak

b. Efesien dan efektif dalam pemanfaatan waktu

c. Normatif melayani sesama

d. Disiplin dalam mejalankan program

e. Inovatif dan terbuka untuk kemajuan

f. Kompeten di bidang masing masing

g. Iman landasan berpijak

h. Aktif dan kreatif dalam mengembangkan potensi diiri

Page 59: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

47

i. Waspada dan selektif dalam menerima pembaharuan global

j. Ahklakul karimah identitas warga sekolah

k. Nilai SESOSIF dasar pengambilan keputusan

Misi :

a. Memupuk penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut,

norma dan etika budaya bangsa, rasa memiliki dan bertanggung

jawab, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

b. Melaksanakan Pembelajaran, Bimbingan secara Efektif dan

berkesinambungan yang berlandaskan wawasan keunggulan di segala

bidang, sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan

potensi yang dimiliki.

c. Menumbuhkembangkan semangat kompetitif yang sehat secara

intensif kepada seluruh warga sekolah .

d. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi

dirinya, melalui konseling, wali kelas, guru mata pelajaran dan

pembina kegiatan ekstra.

e. Mempererat rasa kekeluargaan, kebersamaan yang harmonis sesama

warga sekolah dan masyarakat.

f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.

g. Menumbuhkembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan

sekolah dan masyarakat melalui kegiatan wiyata mandala.

Page 60: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

48

h. Mengembangkan potensi siswa melalui kerja sama dengan

Dinas/Instansi terkait.

i. Melakukan pengembangan potensi guru melalui workshop dan IHT

secara berkelanjutan.

j. Melakukan pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga

pendidik dan kependidikan secara periodik.

k. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri.

4. Tujuan Sekolah

a. Terlaksananya pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Meningkatnya kualitas lulusan sekolah setiap tahunnya.

c. Meningkatnya kuantitas out come perguruan tinggi di seluruh

Indonesia.

d. Memiliki Life skill untuk diterapkan dalam Masyarakat.

e. Memiliki Lingkungan sekolah yang ”BERSERI” (Bersih, Elok,

Rindang, Sehat, Elegan, Rapi, Indah)

f. Memiliki dan mengembangkan kegiatan kepramukaan sebagai wadah

pembentukan karakter siswa.

g. Memiliki dan mengembangkan pembinaan kerohanian Islam (ROHIS)

yang berprestasi di bidang keagamaan.

h. Terbentuknya kelompok karya ilmiah remaja (KIR) yang mampu

berprestasi dalam berbagai ajang perlombaan.

i. Memiliki Tim olah raga, seni yang handal serta berprestasi

Page 61: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

49

j. TerbentuknyaPusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi remaja

(PIK-KRR) yang mampu berprestasi serta mampu menjalankan

perannya menangani permasalahan remaja.

k. Memiliki team Palang Merah Remaja (PMR) yang terampil dalam

menjalankan perannya melaksanakan tindakan P3K.

l. Memiliki keterampilan mengoperasikan Teknologi Informasi dan

komputer bagi pendidik, tenaga kependidikan dan siswaSMA Negeri 5

Kab. Tebo.

m. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif melalui pendekatan

Scientific dan penilaian autentik.

n. Mengembangkan kompetensi siswa dalam bidang IPTEK

o. Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi ditingkat lokal,

nasional maupun global

p. Memberi bekal pengetahuan dan keterampilan di bidang lingkungan

hidup yang bermanfaat bagi kelestarian sumber-sumber daya alam di

Indonesia.

5. Guru dan Kesiswaan

Lokasi sekolah sangat strategis karena terletak di kawasan yang jauh dari

keramaian. Hal ini di dukung oleh lingkungan sekolah, sarana prasarana, sumber

daya manusia, peserta didik dan peranan masyarakat.

Page 62: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

50

Tabel 1.Data Siswa SMA Negeri5 Tebo Tahun 2010-2015

Tahun

Ajaran

Calon

Siswa

Baru

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Jumlah

(Kelas

X+XI+XII)

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rom.

Belajar

Jumlah

Siswa

Jumlah

Romb

Belajar

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rom

Belajar

Jumlah

Siswa

Jumlh

Rom

Belajar

2010/2011 230 160 5 160 5 150 5 470 15

2011/2012 252 192 6

160 5

157 5 509 16

2012/2013 300 183 6 175 6 143 5 501 17

2013/2014 300 185 6

174 6

171 6 530 18

2014/2015 200 141 5

155 6

170 6 466 17

Tabel 2.Data Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 5 Tebo

Jumlah Guru / Staf Keterangan

Guru Tetap 24

Guru Tidak Tetap / Guru Bantu 15

Guru PNS dipekerjakan (DPK) -

Staf Tata Usaha PNS 3

B. Hasil Penelitian

1. Wawancara Dengan Guru SMA N 5 Tebo

A. Kesiapan Fisik Peserta Didik untuk Mengikuti Pembelajaran Geografi di

SMA N 5 Tebo

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang

terganggu, selain itu dia akan cepat lelah, kurang bersemangat, ataupun ada

gangguan-gangguan/ kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar

seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya

tetap terjaga.Tanggapan guru terhadap kesehatan umum siswa untuk mengikuti

Page 63: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

51

pembelajaran geografi seperti dikemukakan oleh guru, Ibuk ID wawancara

tanggal 3 Agustus 2016 berikut ini:

Gambar 1. Wawancara dengan Guru geografi SMA N 5 Tebo, Ibu ID.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Nak menerutku, umume peserta didik seng melu belajar karo aku

sehat secara fisik. Aku biasane merikso kondisine kesehatan peserta

didik sakdurungge melu belajar, aku ora ngijenke peserta didik seng

sakit go melu pelajaran, ibu ngomonggi ben siswa seng loro istirahat

nang umah, siswa seng loro biasane ora iso ngikuti pelajaran dengan

apik. “Kadang memang eneng bocah seng ngalami kurang kerunggu.

Bocah seng ngalami kurang krunggu biasane kurang siap go melu

belajar. Ibu biasane meperlakukan bocah secara kusus bila eneng

bocah seng kurang, sengutama kurang krunggu biasane carane

ngekon bocah kon lungguh nang ngrep. Umumme ora eneng kendala,

karena dekne, mergo bocah wes di perlakukne sesui kendalane dekne

dan bocah seng ngalai kekurangan uumnya urung siap go melu

pelajaran.”

Artinya :

Kalau menurut ibu, umumnya peserta didik yang mengikuti pelajaran dengan ibu

sehat secara fisik. Ibu biasanya memeriksa kondisi kesehatan peserta didik

sebelum memulai pelajaran. Ibu tidak mengizinkan peserta didik yang lagi sakit

untuk mengikuti pelajaran. Ibu menyarankan siswa yang kurang sehat untuk

beristirahat di rumah. Siswa yang kurang sehat biasanya tidak dapat mengikuti

pelajaran dengan baik. Kadang-kadang memang ada peserta didik yang menglami

Page 64: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

52

kekurangan pendengan.Peserta didik yang mengalami pendengaran yang kurang

umumnya kurang siap untuk mengikuti proses belajar. Ibu memperlakukan secara

khusus apabila ada peserta didik yang memiliki kekurangan, terutama kekurangan

pendengaran dengan cara menempatkan mereka di bagian depan.Umumnya tidak

ada kendala, karena mereka telah diperlakukan sesuai dengan kekurangan mereka.

dan Peserta didik yang mengalami kekurangan umumnya kurang siap dalam

belajar secara normal.

Hal ini seseuai dengan pendapat guru terhadap kesiapan fisik peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran geografi seperti dikemukakan oleh guru, Bapak

AN wawancara tanggal 3 Agustus 2016 berikut ini:

“Menurutku, umume bocah seng melu belajar karo aku kondisi

kesehatane apik. Caraku nentokne kondisi kesehatane bocah biasane

nakono cocah sitok-sitok cocah kui. Nak eneng bocah seng loro

biasane kurang konsentrasi pas belajar biasane aku ngekon bocah

seng loro muleh nang uahhe. Ora kabeh kelas eneng bocah seng

miliki kurang krunggu. Nak eneng biasane bapak ngkon bocah

lungguh nang paling ngrep. Nak kendala ora eneng. Paling dewe

sebagai guru kudu ngatekne bocah kui. Bocah seng eneng

kekurangane biasane persiapane kurang go melu pelajaran”

Artinya :

Menurut Bapak, umumnya peserta didik yang mengikuti pelajaran kondisi

kesehatannya baik. Cara bapak menentukan kondisi kesehatan peserta didik

adalah menanya pada masing-masing peserta didik tersebut.Kalau ada peserta

didik yang sakit biasanya kurang konsentrasi dalam belajar sehingga bapak

menyuruh peserta didik yang sakit untuk pulang. Kalau menurut Bapak, kesiapan

peserta didik yang sakit kurang maksimal untuk mengikuti pelajaran. Tidak

Page 65: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

53

seluruh kelas ada peserta didik yang memiliki kekurangan pendengan. Kalau ada,

biasanya bapak menyuruh peserta didik tersebut untuk duduk paling depan. Kalau

kendala tidak ada, paling kita sebagai guru harus memperhatikan mereka secara

khusus. Peserta didik yang memiliki kekurangan ini juga memiliki persiapan yang

kurang untuk mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Ibu TN (47 Tahun) Guru Geografi SMA N 5 Tebo Pasda Tangal

3 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 2. Wawancara dengan Guru geografi SMA N 5 Tebo, Ibu RT.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Peserta didik seng melu pelajar karo ibuk sehat secara fisik. Iyo pernah

eneng kejadian peserta didik tersebut nang kondisi loro langeng

maksakne diri melu pebelajaran, tapi aku ora ngijenke neng lebih

enyaranke siswa istirahat wae nang umah. Ibu ngelakokne bocah secara

khusus bila eneng bocah seng ndue kekurangan, oponeh kekurangan

pendengaran gocoro ndokokne bocah neng mejo ngarep. Iki biasane ibu

laukan ben bocah bener-bener siap go melu belajar, karena umumme

bocah kurang siap go melu belajar.”

Artinya :

Peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan ibuk sehat secara fisik.

Memang pernah ada kejadian peserta didik tersebut dalam kondisi sakit dan tetap

memaksakan diri mengikuti pembelajaran, tapi ibu tidak mengizinkan dan lebih

Page 66: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

54

menyarankan siswa tersebut istirahat dirumah. Ibu memperlakukan secara khusus

apabila ada siswa yang memiliki kekurangan, terutama kekurangan pendengaran

dengan cara menempatkan mereka di bagian depan. Hal ini ibu lakukan agar

mereka siap untuk belajar, karena peserta didik umumnya kurang siap untuk

belajar.

B. Kesiapan Psikis Peserta Didik untuk Mengikuti Pembelajaran Geografi di

SMA N 5 Tebo

Tanggapan guru terhadap kesiapan psikis peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran geografi seperti dikemukakan oleh guru, Ibuk ID wawancara

tanggal 6 Agustus 2016 berikut ini:

“ Menurutku, pemahaman siswa go pentinge kesiapan go melu proses

bolajar cukop apik. Aku ndelok nangkene motivasi bocah umumme

apik, sehinggo bocah ora eneng ngalami kangelan go nyiapne diri go

melu proses pembelajaran. Memang eneng saatte bocah kurang eneng

motivasi go melu belajar, makane kui biasane aku ngei motivasi sek

pas nang ngrep. Menurutku konsentrasi bocah agak kurang jika

pelajaran eneng jam terakhir karena mereka wes lemes, tapi nak jam

pertama umumme konsentrasi bocah apik. Go ndelok konsentrasi

bocah ibu biasane ngei beberapa pertanyaan nang tengah-tengah pas

belajar dan ibu biasane memberikan istirahat nak eneng siswa seng

kurang konsentrasi pada saat belajar dan belajar di lanjurtke nak

bocah wes seger meneh Menurut ibu, kemaun bocah go bertanya pas

belajar sangat kurang, gor eneng wong piro wae seng melu takon dan

bocahhe pun kui-kui wae. Ibu biasane njalok bocah ngei pendapate

nang ngrep kelas, tapi sangat jarang bocah seng gelem ngelakoni iki.

Kalau menurutku kemauaan bocah ngeluarke ide ki apik tapi harus

eneng pancingan sek.””

Artinya :

Menurut ibu, pemahaman peserta didik tentang pentingnya kesiapan untuk

mengikuti proses pembelajaran cukup baik. Ibu melihat disini motivasi peserta

Page 67: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

55

didik umumnya baik, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan untuk

mempersiapkan diri mengikuti proses pembelajaran. Memang ada saatnya peserta

didik kurang memiliki motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, maka ibu

terlebih dahulu memberi motivasi di depan kelas.

Menurut ibu, konsentrasi peserta didik agak kurang jika belajar pada jam terakhir

karena mereka telah lelah, tapi pada jam pertama umumnya konsentrasi mereka

bagus. Untuk melihat konsentrasi peserta didik, ibu memberi beberapa pertanyaan

di tengah proses pembelajaran. Ibu biasanya memberikan istrirahat jika melihat

ada peserta didik yang mulai kurang konsentrasinya dan proses pembelajaran

dilanjutkan jika peserta didik sudah mulai segar kembali. Menurut ibu, kemauan

peserta didik untuk bertanya ketika proses pembelajaran berlasung sangat kurang,

hanya beberapa orang yang mau bertanya dan orangnya pun sama. Ibu adakalanya

meminta peserta didik untuk memaparkan suatu pendapat di depan kelas, tetapi

sangat jarang peserta didik yang mau melakukan hal itu. Kalau menurut ibu,

kemauan peserta didik mengeluarkan ide cukup baik, tetapi harus dipancing

terlebih dahulu.

Hal ini seseuai dengan pendapat guru terhadap kesiapan psikis peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran geografi seperti dikemukakan oleh guru,

Bapak AN wawancara tanggal 6 Agustus 2016 berikut ini:

Page 68: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

56

Gambar 3. Wawancara dengan Guru geografi SMA N 5 Tebo, Bapak

AN. Dokumentasi penelitian, Agustus 2016.

“Menurutku bocah seng mahami pentingge kesiapan go melu proses

belajar ngajar. Bapak ndelok umumme apik, terlihat seko lengkappe

persiapan seng di miliki bocah untuk go melu proses pebelajaran, bila

eneng bocah seng kurang eneng motivasi, aku terlebih dahulu

memulai pelajaran santai karo rilek sek. Menurutku konsentrasi

bocah cukop apik, walau eneng siji dino konsentrasi dekne tidak podo.

Go ndlok konsentrasi peserta didik, bapak ndlok siswa secara

seksama , terutama saat arep mulai proses pembelajaran, nak aku

ndlok eneng bocah seng kurang konsentrasi, bapak persilahkan metu

seko kelas sedilit. Nak menurutku, kemauan bocah go bertanya emng

kurang, kui berarti bocah kurang miliki kesiapane dekne kurang apik

karna kurang gelem takon. Nak keaktifan bocah menurutku kurang,

terutama go ngdek nang ngrep. Nak di delok kemauan apik, terutama

pas diskusi nang ngarep kelas ”

Artinya :

Menurut bapak, peserta didik memahami pentingnya kesiapan untuk proses

belajar mengajar. Bapak melihat motivasi peserta didik umumnya baik, terlihat

dari lengkapnya persiapan yang dimiliki peserta didik untuk mengikuti proses

pembelajaran.Jika peserta didik kurang termotivasi, bapak terlebih dahulu

memulai pelajaran dengan santai agar mereka rileks. Menurut Bapak konsentrasi

peserta didik cukup baik, walaupun dalam 1 hari tersebut kosentrasi mereka tidak

sama.Untuk melihat konsentrasi peserta didik, bapak memperhatikan seluruh

Page 69: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

57

peserta didik secara seksama, terutama saat memulai proses pembelajaran. Kalau

bapak melihat ada peserta didik yang mulai kurang konsentrasi, bapak persilahkan

keluar kelas sebentar. Menurut Bapak kemauan peserta didik bertanya memang

kurang, berarti mereka kurang memiliki kesiapan diri kurang baik karena kurang

mau bertanya.Kalau keaktifan peserta didik, menurut bapak kurang, terutama

untuk berdiri di depan kelas. Bapak lihat, kemauan mengeluarkan ide peserta

didik cukup baik, terutama ketika ada kegiatan diskusi kelas.

Menurut Ibu TN (47 Tahun) Guru Geografi SMA N 5 Tebo Pasda Tangal 3

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Bocah kui cukup pahan go nyiapke diri go ngikuti pas belajaran kui

merupakan kuncine motivasi. Ibu ndlok motivasi bocah umumme apik,

di delok seko perhatian bocah go proses belajar seng arep di lakokne.

Ibu biasane nunggu bocah seng urung enek motaivasine go melu

pelajaran, carane merikso perlengkapan belajar mereka. Menurutku

konsentrasi bocah dalam bedo karena bocah kudu melu beberapa

pelajaran, yang penting saat aku ngaar bocah konsentrasi pada mata

pelajaran ibu wae. Go ndlok konsentrasi bocah, ibu biasane ngeki

pertanyaan go pelajaran minggu winggi, go meningkatkan

konsentrasi peserta didik, ibu bianase ngikuti proses pembelajaran go

okeh variase metode Menurut ibu, bocah seng gelem bertanya kui

seng dadi kelemahane, karena jarang sekali bocah seng gelem takon

pas belajar di lakokne. Siswa kurang miliki kesiapan go segi reaksi,

karena biasane bocah kurang gelem ngeluarke ide, takon dan ngadek

nang ngrep kelas pas proses belajar, nak menurutku kemauan bocah

pas ngetokke ide cukup, tapi kudu di takoni sek bocah iku ”

Artinya :

Peserta didik cukup paham dalam mempersiapkan diri mengikuti proses

pembelajaran merupakan kunci motivasi. Ibu melihat motivasi peserta didik

umumnya baik, terlihat dari perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran

Page 70: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

58

yang akan dilaksanakan. Ibu cenderung menunggu peserta didik yang kurang

termotivasi untuk mengikuti pelajaran, biasanya dengan cara memeriksa

kelengkapan belajar mereka. Menurut ibu konsentrasi peserta didik dalam satu

hari berbeda karena harus mengikuti beberapa mata pelajaran, yang penting ketika

ibu mengajar mereka konsentrasi pada mata pelajaran ibu saja.Untuk melihat

konsentrasi peserta didik, ibu biasanya memberi pertanyaan tentang pelajaran

minggu lalu.Untuk meningkatkan konsentrasi peserta didik, ibu biasanya

melakukan proses pembelajaran menggunakan berbagai variasi metode. Menurut

ibu, kemamuan bertanya inilah yang menjadi kelemahan peserta didik, karena

jarang sekali peserta didik yang mau bertanya ketika proses belajar mengajar.

Peserta didik kurang memiliki kesiapan dari segi reaksi, karena peserta didik

biasanya kurang mau mengeluarkan ide, bertanya dan berdiri di depan kelas

ketika proses pembelajaran. Kalau menurut ibu kemauan peserta didik dalam

mengeluarkan ide cukup, tetapi harus ditanya atau diminta terlebih dahulu.

Page 71: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

59

2. Wawancara Dengan Siswa SMA N 5 Tebo.

A. Kesiapan Fisik Peserta Didik untuk Mengikuti Pembelajaran Geografi di

SMA N 5 Tebo.

Tanggapan Siswa Terhadap Kesiapan Fisik untuk mengikuti pembelajaran

Geografi. Menurut saudara AY (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

4 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 4. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, AY.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Persiapan seng ndukung kesiapan fisikku kudu eneng misalle kondisi

sehat, karena kesehatan fisik songgot ngaruh karena kui aku turu seng

cukup nang ngomah dan mangan panganan seng okeh nutrisine serta

olahraga seng cukop. Biasane nak kondisi kesehatanku ora apik pas

belajar aku turu nang UKS dan pas proses belajar mental kui penteng

bangget karena ngruh nang kepercayaan diriku pas proses belajar”

Artinya :

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada misalnya menjaga kondisi

kesehatan, karena kesehatan fisik sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur

secara cukup dirumah dan memakan makanan yang bernutrisi serta olahraga yang

Page 72: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

60

teratur. Biasanya kalau kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses

pembelajaran biasanya saya tidur di UKS. Dan pada saat proses pembelajaran

mental saya sangat penting karna sanggat berpengaruh pada kepercayaan diri pada

saat melakukan proses pembelajaran.

Menurut saudari AT (17 Tahun) Siswi Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 4

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 5. Wawancara dengan Siswi IPS SMA N 5 Tebo, AT.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Kesiapan fisik biasane aku njaga kondisi kesehatan, karena kondisi

fisik sangat penteng karna kui aku turu seko cukup dan kurang metu

mbenggi tapi aku jarang mangan panganan seng sehat trus ora tau

olahraga, biasane kalau kondisi kesehatan ora apik aku muleh go

turu, kondisi mental kui penteng karena ngaruh nang prose

pembelajarane aku. Aku ra ndue kerang krunggu nak seandaine aku

ndue ku arep lunguh nang ngrep ben opo seng di terangke guru kui

mudeng.

Page 73: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

61

Artintya :

Kesiapan fisik ada biasanya saya menjaga kondisi kesehatan, karena kesehatan

fisik sanggat penting, karena itu saya tidur secara cukup dan jarang keluar malam

tapi saya jarang-jarang memakan makanan yang bernutrisi dan olahraga. Biasanya

kalau kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran biasanya saya

izin minta pulang. Saya tidak memiliki kekurangan pendengaran seandainya saya

punya biasanya saya akan duduk di depan agar bisa mendengar apa yang di

terangkan oleh guru.

Menurut saudari MD (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 4

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Nak menurutku eneg tapi aku jarang ngaga kondisi kesehatanku, aku

jarang jogo kondisi kesehatanku kurang mangan makanan seng

bergizi dan jarang olahraga seng teratur. Aku ra ndue kurang krungu

biasane nak aku ndue aku jalok perhatian khusus karo guruku”

Artinya :

Kalau menurut saya ada tapi saya jarang menjaga kondisi kesehatan saya, saya

jarang memakan makanan yang bergizi dan jarang olahraga yang teratur, saya

tidak memiliki kekurangan pendengaran. Jika saya memiliki kekurangan

pendengaran biasanya saya akan memintak perhatian khusus terhadap guru saya.

Menurut saudari RN (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 5

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Kesiapan seng nunjang kesiapan fisik kui eneng biasane aku

olahraga seng teratur mangan makanan seng eneng nutrsine lan

jarang metu bengi nak aku sering metu benggi biasane kondisi ku ora

penak, aku ora ndue kurang kerunggu.

Page 74: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

62

Artinya :

Kesiapan yang menunjang kesiapan fisik saya ada, misalnya saya olahraga yang

teratur, memakan makanan yang bergizi dan jarang keluar malam karena kalau

saya sering keluar malam kondisi kesehatan saya akan terganggu. Saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran.

Menurut saudari DS (17 Tahun) Siswi Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 5

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 6. Wawancara dengan Siswi IPS SMA N 5 Tebo, DS.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Menurutku, kalau kesiapan fisik kurang kui sangat ngaruh go

kesiapan belajar, aku jarang turu secara teratur tapi saya selalu

mangan panganan seng bergizi saya jarang berolahgara, aku ra ndue

kurang krungu tapi nak aku wes kesel biasane aku jarang iso mahami

opo seng di sampaike guru kui.”

Page 75: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

63

Artinya :

Menurut saya ada, karena kalau kesiapan fisik saya kurang maka akan mengangu

proses pembelajaran. Saya kurang tidur secara teratur, tapi selalu memakan

makanan yang bergizi, dan juga jarang olahraga secara teratur. Saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran tapi saya kadang-kadang kalau sudah lelah

susah untuk mendengarkan apa yang di terangkan guru.

Menurut saudari RK (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 6

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 7. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, RK.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Persiapan seng ndukung kesiapan fisikku kudu eneng misalle kondisi

sehat, karena kesehatan fisik songgot ngaruh karena kui aku turu seng

cukup nang ngomah dan mangan panganan seng okeh nutrisine serta

olahraga seng cukop. Biasane nak kondisi kesehatanku ora apik pas

belajar aku turu nang UKS dan pas proses belajar mental kui penteng

bangget karena ngruh nang kepercayaan diriku pas proses belajar.

Page 76: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

64

Artinya :

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada misalnya menjaga kondisi

kesehatan, karena kesehatan fisik sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur

secara cukup dirumah dan memakan makanan yang bernutrisi serta olahraga yang

teratur. Biasanya kalau kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses

pembelajaran biasanya saya tidur di UKS.

Menurut saudari YN (17 Tahun) SiswiIps SMA N 5 Tebo pada tangal 7

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Menurutku eneg, biasane aku ora menjaga kondisi kessehatanku

padahal kesehatan fisik kui sangat penteng, aku turu ora teratur

jarang mangan seng bergizi ora tau olahraga, biasane pas saat

proses belajar aku sereng terganggu. Aku ora ndue kurang kerungu.

Artinya :

Menurut saya ada,tapi saya tidak menjaga kondisi kesehatan, padahal kesehatan

fisik sanggat penting, saya tidur tidak teratur jarang memakan makanan yang

bernutrisi dan olahraga. Biasanya pada saat proses pelajaran saya kurang

memahami. Saya tidak memiliki kekurangan pendengaran.

Menurut saudari IR (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 8

Agustus 2016 sebagai berikut

“Menurutku eneng biasane aku jogo kondisi kesehatanku dengan coro

turu secoro cukup, aku ndue kurang krunggu kadang-kadang kui opo

seng di sampaikne guru ora mudeng biasane nak wes ngono kui aku

linguh ngrep ben opo seng di terangke isoh tak pahami.”

Page 77: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

65

Artinya :

Menurut saya ada, biasanya saya menjaga kondisi kesehatan dengan cara tidur

secara cukup dan jarang keluar malam memakan makanan yang bergizi dan

olahraga yang teratur, saya memiliki kekurangan pendengaran, kadang-kadang

apa yang di sampaikan oleh guru tidak dapat saya pahami karena keterbatasan

saya, biasanya saya akan duduk di depan agar apa yang di sampaikan guru dapat

saya pahami.

Menurut saudari AW (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 9

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 8. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, AW.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016.

“Persiapan seng ndukung kesipan fisik kudu eneg, karena kesehatan

fisik kui sangat ngaruh karena kui aku turu secoro cukup mangan

pangan seng eneng gizine tapi aku jarang melu olahraga, biasane nak

kondisi fisik ora apik pas saat melu belajaran aku mekso nang kelas.

Aku ora miliki kurang kerunngu nak aku miliki kurang pendengaran

aku mesti lungguh nang ngarep korno nak aku lungguh nang mburi

aku ora konsentrasi opo seng di omongkkke guru nang ngrep”

Page 78: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

66

Artinya :

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada, karena kesehatan fisik

sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur secara cukup dirumah dan memakan

makanan yang bernutrisi tapi jarang ikut olahraga. Biasanya kalau kondisi

kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran biasanya saya tetap

memaksakan mengikuti proses pembelajaran. Saya tidak memiliki kekurangan

pendengaran, kalau saya memiliki kekurangan pendengaran saya pasti akan duduk

di depan setiap hari, karena kalau saya duduk di belakang biasanya saya akan

kurang konsentrasi, dantidak jelas apa yang di sampaikan guru di depan.

Menurut saudari AG (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 9

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar. 9. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, AG.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016.

“Menurutku eneg, karena kondisi fisik kui ngaruh ps proses belajar,

biasane aku jaga kondisiku corone ruru secara teratur tapi pas saat

Page 79: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

67

proses pembelajaran aku jarang konsen kui pas jam-jam terahir. Aku

ora ndue kekurangan pendengaran.”

Artinya :

Menurut saya ada, karena kondisi fisik sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran, biasanya saya menjaga kondisi kesehatan dengan cara memakan

makanan yang bergizi dan tidur secara teratur, tapi pada saat proses pembelajaran

saya kurang memahami apa yang di sampaikan guru pas jam terahir pelajaran.

Saya tidak memiliki kekurangan pendengaran.

Menurut saudari DO (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 9

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Eneg, biasane aku jogo kondisi kesehatan go coro istirahat secoro

cukup mangan panganan seng bergizi lan olahraga seng teratur aku

ora ndue kurng kerunggu tapi aku ndue kurang ndelok tadi aku susah

go ndelok opo seng eneng nang papan tulis biasane aku lungguh nang

ngrep ben opo seng di tulis guru isoh tak pahami”

Artinya :

Ada, biasanya saya menjaga kondisi kesehatan dengan cara istirahat secara

cukup, memakan makanan yang bergizi dan olahraga yang teratur, saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran, tapi saya memiliki keterbatasan penglihatan

jadi kendala yang saya hadapi adalah apa yang ada di papan tulis kurang jelas,

biasanya saya mengunakan kacamata dan berusaha duduk di depan agar apa yang

di tulis oleh guru dapat saya pahami.

Page 80: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

68

Menurut saudari HR (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

10 Agustus 2016 sebagai berikut :

“Nang jero kesiapan seng nunjang kesiapan fisik itu pasti eneng.

Karena fisik kui sanggat pentenggo awake dewed an aktifitase dewe

maka kui pas muleh sekolah aku ngeluangke go turu seng cukop lan

mangan panganan seng okeh proteinne ben kondisi fisiku terjaga, aku

ran due kurang krunggu.”

Artinya :

Dalam kesiapan yang menunjang kesiapan fisik itu pasti ada, karena fisik itu

sangat penting buat diri kita sendiri dan aktifitas kita, makanya setiap pulang

sekolah saya melakukan istirahat secara cukup dan makan secara teratur agar

kesehatan fisik saya tetap terjaga, saya tidak memiliki kurang pendengaran.

Menurut saudari MS (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

11 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 10. Wawancara dengan Siswi IPS SMA N 5 Tebo, MS. Dokumentasi

penelitian, Agustus 2016.

“Persiapan seng nunjang fisikku pasti eneng, karena kui ngaruh nang

kesehatan fisikku, tapi kondisi fisik ku pas melu pelajaran kurang

Page 81: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

69

apik, karena aku kurang turu lan ora pernah olahraga seng teratur,

aku ora miliki kekurangan krunggu tapi pas aku melu belajar

konsentrasiku kurang opo seng di terangke guru nang ngrep ora isoh

aku pahami.

Artinya :

Persiapan yang menunjang kesiapan fisik itu pasti ada, karena sanggat

berpengaruh pada kesehatan fisik saya, tapi kondisi fisik saya saat mengikuti

pembelajaran kurang baik, karena saya jarang sekali tidur secara cukup serta

jarang berolahraga untuk menjaga kesehatan saya, saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran, hanya saja pada saat konsentrasi saya berkurang apa

yang di terangkan guru di depan tidak dapat saya pahami

Menurut saudari DW (18 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

13 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 11. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, DW.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Persiapan seng ndukung kesipan fisik kudu eneg, karena kesehatan

fisik kui sangat ngaruh karena kui aku turu secoro cukup mangan

pangan seng eneng gizine tapi aku jarang melu olahraga, biasane nak

Page 82: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

70

kondisi fisik ora apik pas saat melu belajaran aku mekso nang kelas.

Aku ora miliki kurang kerunngu nak aku miliki kurang pendengaran

aku mesti lungguh nang ngarep korno nak aku lungguh nang mburi

aku ora konsentrasi opo seng di omongkkke guru kurang paham.”

Artinya :

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada, karena kesehatan fisik

sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur secara cukup dirumah dan memakan

makanan yang bernutrisi tapi jarang ikut olahraga. Biasanya kalau kondisi

kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran biasanya saya tetap

memaksakan mengikuti proses pembelajaran. Saya tidak memiliki kekurangan

pendengaran, kalau saya memiliki kekurangan pendengaran saya pasti akan duduk

di depan setiap hari, karena kalau saya duduk di belakang biasanya saya akan

kurang memahami.

Menurut saudari HN (16 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

13 Agustus 2016 sebagai berikut :

“Persiapan seng ndukung kesiapan fisikku kudu eneng misalle

kondisi sehat, karena kesehatan fisik songgot ngaruh karena kui aku

turu seng cukupora pernah metu bengi kecuali hari-hari libur dan

mangan panganan seng okeh nutrisine serta olahraga seng cukop.

Biasane nak kondisi kesehatanku ora apik pas belajar aku muleh nang

umah.dan pas proses belajar mental kui penteng bangget karena

ngruh nang kepercayaan diriku pas proses belajar

Artinya :

Menurut saya, kesiapan fisik harus ada misalnya menjaga kondisi kesehatan,

karena kesehatan fisik sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur secara teratur

dirumah tidak penah keluar malam selain hari libur esok hari dan memakan

makanan yang menujang kesehatan serta olahraga pada jam-jam tertentu.

Page 83: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

71

Biasanya kalau kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran

biasanya saya memilih istirahat dirumah.

B. Kesiapan Psikis Peserta Didik untuk Mengikuti Pembelajaran Geografi di

SMA N 5 Tebo.

Tanggapan Siswa Terhadap Kesiapan Psikis untuk mengikuti

pembelajaran Geografi. Menurut saudara AY (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5

Tebo pada tangal 4 Agustus 2016 sebagai berikut :

“Kesiapan mental kui penteng go nambah kepercayaan diri kaku nak

pas arep mulai pelajaran biasane aku ngatasine dengan cara nambah

materi sseng arep di terangke karo guru, motivasi seng rendah kui

penteng ngaruh nang proses pelajaran kui kanggo ngeluarke ide-ide.

Konsentrasi ku juga penteng go saat proses belajar, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku milih istirahat nang UKS sampai kondisi

kesehatanku pulih.”

Artinya :

Kesiapan mental sangat penting untuk menambah percaya diri kita pada saat akan

melakukan proses pembelajaran, biasanya saya mengatasinya dengan cara

memahami materi yang akan di ajarkan guru, motivasi yang rendah itu sangat

berpengaruh terhadap proses pembelajaran karena akan sulit mengeluarkan ide-

ide. Konsentrasi juga penting dalam proses belajar mengajar, jika konsentrasi saya

kurang pada saat proses belajar mengajar saya memilih istirahat di UKS sampai

kondisi saya menbaik.

Page 84: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

72

Menurut saudari AT (17 Tahun) Siswi Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 4

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Kondisi mental kui penteng karena ngaruh nang prose

pembelajarane aku. Konsentrasi kui ngaruh banget nang mulai

pelajaran nak konsentrasiku kurang pas guru nerangke pelajaran kui

aku ora isoh mahami.”

Artintya :

Kondisi mental sangat penting, karena berpengaruh pada proses pembelajaran.

Konsentrasi juga sanggat berpengaruh pada kesiapan psikis dalam memulai

pelajaran kalau konsentrasi saya berkurang maka apa yang di terangkan oleh guru

tidak dapat saya pahami

Menurut saudari MD (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

4 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 12. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, MD.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Kesiapan fisikis kui penteng adalah pye kondisi mentale dewe,

seandainya saya ora ndue kesiapan mental mana pas proses belajar

Page 85: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

73

aku susah nerimo pelajaran seng di ajarke oleh guru, njika ora miliki

mental seng apik maka kui ganggu go konsentrasiku juga.”

Artinya :

Kesiapan psikis itu yang paling penting adalah kesiapan mental, seandainya saya

tidak memiliki kesiapan mental maka dalam proses pembelajaran saya akan susah

menerima pelajaran yang di ajarkan oleh guru. jika tidak memiliki mental yang

cukup akan susah mengeluarkan ide-ide. Dan pada saat pembelajaran konsentrasi

saya akan berkurang jika kesiapan mental saya tidak di persiapkan.

Menurut saudari RN (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 5

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 13. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, RN.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“Kesiapan mental kui penteng karena ngaruh banget nang rasa

percoyo diri ku go melu pelajaran nang jero kelas, nak rasa percaya

diriku kurang maka konsentrasi saya pas belajar terganggu karena

konsentrasi belajar kui penteng bangget go aku, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku istirahat sedilut nang njobo kelas.”

Page 86: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

74

Artinya :

Kesiapan mental itu sanggat penting karena akan berpengaruh pada rasa percaya

diri saya untuk memulai pelajaran di dalam kelas, kalau rasa percaya diri saya

kurang maka konsentrasi saya pada saat belajar akan terganggu karena

konsentrasi belajar sanggat penting bagi saya, biasanya kalau saya kurang

konsentrasi saya akan istirahat sebentar di luar ruangan.

Menurut saudari DS (17 Tahun) Siswi Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 5

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Motivasi belajar kui sangat penting nang jero kesiapan psikisku,

rendahhe motivasi kui ngaroh nang proses belajarku karena nak ora

eneng motivasi aku kurang semanagt go melu belajar. Konsentrasi kui

sangat penteng, biasane nak aku kurang konsentrasi aku milih linguh

nang UKS ben konsentrasiku mbalek.”

Artinya :

Motivasi belajar sangat penting dalam kesiapan psikis saya, rendahnya motivasi

itu sangat berpengaruh pada saat proses pembelajaran saya karena dengan

rendahnya motivasi saya kurang semangat untuk belajar. Konsentrasi sanggat

penting, biasanya saya mengalami kurang konsentrasi pada saat jam terahir mata

pelajaran. Biasanya saya mintak izin ke UKS supaya konsentrasi saya pulih

kembali.

Menurut saudari RK (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 6

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Persiapan seng ndukung kesiapan pisikku kudu eneng misalle jogo

kondisi konsentrasiku pada saat pembelajaran, biasane saya nak

Page 87: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

75

kurang konsentrasi meminta istirahat nang jero UKS dan setah

kondisi membaik aku lajot melu belajar meneh. Keaaktifan kui

penteng karena nak aku aktif nag jero kelas aku isoh ngetoke ide-ide

pas belajar.”

Artinya :

Persiapan yang mendukung kesiapan psikisku harus ada misalnya misalnya

menjaga konsentrasi saya pada saat proses pembelajaran, biasanya saya kalau

kurang konsentrasi meminta izin untuk istirahat di UKS dan setelah kondisi saya

menbaik saya menjantutkan mengikuti pembelajaran. Keaktifan itu sangat penting

karena kalau saya aktif dalam kelas saya dapat mengeluarkan ide-ide pada saat

proses pembelajaran.

Menurut saudari YN (17 Tahun) SiswiIps SMA N 5 Tebo pada tangal 7

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 14. Wawancara dengan Siswi IPS SMA N 5 Tebo, YN.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

“ Kesiapan motivasi kui sangat penteng, hal kui biasane tak lakokne

dengan coro ngelengkapi kelengkapan belajar saya, konsentrasi

belajar sangat penteng karena kalau kurang eneng konsentrasi maka

Page 88: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

76

opo seng di jelaske karo guru ora entok aku pahami. Biasane nak aku

kurang konsentrasi aku milih istirahat nang umah. ”

Artinya :

Kesiapan motivasi kui sangat penteng, hal itu biasanya saya lakukan dengan cara

saya melengkapi kelengkapan belajar saya, konsentrasi dalam belajar sangat

penting karena kalau saya kurang konsentrasi maka apa yang di jelaskan oleh guru

tidak dapat saya pahami. Biasanya akalau saya kurang konsentrasi saya memilih

untuk istirahat dirumah.

Menurut saudari IR (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 8

Agustus 2016 sebagai berikut

Gambar 15. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, IR.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

““Kesiapan mental kui penteng go nambah kepercayaan diri kaku

nak pas arep mulai pelajaran biasane aku ngatasine dengan cara

nambah materi sseng arep di terangke karo guru, motivasi seng

rendah kui penteng ngaruh nang proses pelajaran kui kanggo

Page 89: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

77

ngeluarke ide-ide. Konsentrasi ku juga penteng go saat proses

belajar, biasane nak aku kurang konsentrasi aku milih istirahat nang

UKS sampai kondisi kesehatanku pulih.”

Artinya :

Kesiapan mental sangat penting untuk menambah percaya diri kita pada saat akan

melakukan proses pembelajaran, biasanya saya mengatasinya dengan cara

memahami materi yang akan di ajarkan guru, motivasi yang rendah itu sangat

berpengaruh terhadap proses pembelajaran karena akan sulit mengeluarkan ide-

ide. Konsentrasi juga penting dalam proses belajar mengajar, jika konsentrasi saya

kurang pada saat proses belajar mengajar saya memilih istirahat di UKS sampai

kondisi saya menbaik.

Menurut saudari AW (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

9 Agustus 2016 sebagai berikut :

“Motivasi belajar kui sangat penting nang jero kesiapan psikisku,

rendahhe motivasi kui ngaroh nang proses belajarku karena nak ora

eneng motivasi aku kurang semanagt go melu belajar. Konsentrasi kui

sangat penteng, biasane nak aku kurang konsentrasi aku milih linguh

nang UKS ben konsentrasiku mbalek.”

Artinya :

Motivasi belajar sangat penting dalam kesiapan psikis saya, rendahnya motivasi

itu sangat berpengaruh pada saat proses pembelajaran saya karena dengan

rendahnya motivasi saya kurang semangat untuk belajar. Konsentrasi sanggat

penting, biasanya saya mengalami kurang konsentrasi pada saat jam terahir mata

pelajaran. Biasanya saya mintak izin ke UKS supaya konsentrasi saya pulih

kembali.

Page 90: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

78

Menurut saudari AG (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 9

Agustus 2016 sebagai berikut :

“Kesiapan mental kui penteng karena ngaruh banget nang rasa

percoyo diri ku go melu pelajaran nang jero kelas, nak rasa percaya

diriku kurang maka konsentrasi saya pas belajar terganggu karena

konsentrasi belajar kui penteng bangget go aku, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku istirahat sedilut nang njobo kelas”

Artinya :

Kesiapan mental itu sanggat penting karena akan berpengaruh pada rasa percaya

diri saya untuk memulai pelajaran di dalam kelas, kalau rasa percaya diri saya

kurang maka konsentrasi saya pada saat belajar akan terganggu karena

konsentrasi belajar sanggat penting bagi saya, biasanya kalau saya kurang

konsentrasi saya akan istirahat sebentar di luar ruangan.

Menurut saudari DO (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal 9

Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar.16. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, DO. Dokumentasi penelitian, Agustus 2016.

Page 91: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

79

“Kesiapan mental bagiku penteng, karena mental sangat berpengaruh

pada metode belajar saya, kepercayaan diri saya tidak berkurang

karena saya sudah mempersiapkan diri saya sebelum saya melakukan

pembelajaran. Konsentrasi kui penteng karena kondsentrasi kui

ndukung pas belajar maka apa seng di ajarke oleh guru ora isoh aku

pahami.”

Artinya :

Kesiapan mental bagi saya sangat penting, karena mental sangat berpengaruh

pada metode belajar saya, kepercayaan diri saya tidak berkurang karena saya

sudah mempersiapkan diri saya sebelum saya melakukan pembelajaran.

Konsentrasi sangat penting karena pada saat pembelajaran konsentrasi saya

kurang maka apa yang di ajarkan oleh guru tidak bisa saya pahami.

Menurut saudari HR (17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada

tangal 10 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 17. Wawancara dengan Siswa IPS SMA N 5 Tebo, HR.

Dokumentasi penelitian, Agustus 2016

Page 92: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

80

“Nak aku ora konsentrasi aku ora isoh ngetokke ide-ide seng apik.

Kesiapan mental kui penteng karena ngaruh banget nang rasa

percoyo diri ku go melu pelajaran nang jero kelas, nak rasa percaya

diriku kurang maka konsentrasi saya pas belajar terganggu karena

konsentrasi belajar kui penteng bangget go aku, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku istirahat sedilut nang njobo kelas”

Artinya :

Konsentrasi itu sangat penting karena akan berpengaruh pada saat proses belajar

mengajar, kalau konsentasi kurang maka saya pasti tidak bisa mengeluarkan ide-

ide yang cemerlang. Kesiapan mental itu sanggat penting karena akan

berpengaruh pada rasa percaya diri saya untuk memulai pelajaran di dalam kelas,

kalau rasa percaya diri saya kurang maka konsentrasi saya pada saat belajar akan

terganggu karena konsentrasi belajar sanggat penting bagi saya, biasanya kalau

saya kurang konsentrasi saya akan istirahat sebentar di luar ruangan.

Menurut saudari MS(17 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

11 Agustus 2016 sebagai berikut :

““Kesiapan fisikis kui penteng adalah pye kondisi mentale dewe,

seandainya saya ora ndue kesiapan mental mana pas proses belajar

aku susah nerimo pelajaran seng di ajarke oleh guru, njika ora miliki

mental seng apik maka kui ganggu go konsentrasiku juga.”

Artinya :

Kesiapan psikis itu yang paling penting adalah kesiapan mental, seandainya saya

tidak memiliki kesiapan mental maka dalam proses pembelajaran saya akan susah

menerima pelajaran yang di ajarkan oleh guru. jika tidak memiliki mental yang

cukup akan susah mengeluarkan ide-ide. Dan pada saat pembelajaran konsentrasi

saya akan berkurang jika kesiapan mental saya tidak di persiapkan.

Page 93: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

81

Menurut saudari DW (18 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

13 Agustus 2016 sebagai berikut :

“Kesiapan mental kui penteng go nambah kepercayaan diri kaku nak

pas arep mulai pelajaran biasane aku ngatasine dengan cara nambah

materi sseng arep di terangke karo guru, motivasi seng rendah kui

penteng ngaruh nang proses pelajaran kui kanggo ngeluarke ide-ide.

Konsentrasi ku juga penteng go saat proses belajar, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku milih istirahat nang UKS sampai kondisi

kesehatanku pulih.”

Artinya :

Kesiapan mental sangat penting untuk menambah percaya diri kita pada saat akan

melakukan proses pembelajaran, biasanya saya mengatasinya dengan cara

memahami materi yang akan di ajarkan guru, motivasi yang rendah itu sangat

berpengaruh terhadap proses pembelajaran karena akan sulit mengeluarkan ide-

ide. Konsentrasi juga penting dalam proses belajar mengajar, jika konsentrasi saya

kurang pada saat proses belajar mengajar saya memilih istirahat di UKS sampai

kondisi saya menbaik.

Page 94: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

82

Menurut saudari HN (16 Tahun) Siswa Ips SMA N 5 Tebo pada tangal

13 Agustus 2016 sebagai berikut :

Gambar 18. Wawancara dengan siswa IPS SMA N 5 Tebo. DW.

Dokumentasi penelitian Agustus 2016.

“Persiapan seng ndukung kesiapan pisikku kudu eneng misalle jogo

kondisi konsentrasiku pada saat pembelajaran, biasane saya nak

kurang konsentrasi meminta istirahat nang jero UKS dan setah

kondisi membaik aku lajot melu belajar meneh. Keaaktifan kui

penteng karena nak aku aktif nag jero kelas aku isoh ngetoke ide-ide

pas belajar.”

Artinya :

Persiapan yang mendukung kesiapan psikisku harus ada misalnya misalnya

menjaga konsentrasi saya pada saat proses pembelajaran, biasanya saya kalau

kurang konsentrasi meminta izin untuk istirahat di UKS dan setelah kondisi saya

menbaik saya menjantutkan mengikuti pembelajaran. Keaktifan itu sangat penting

karena kalau saya aktif dalam kelas saya dapat mengeluarkan ide-ide pada saat

proses pembelajaran.

Page 95: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

83

C. Pembahasan

Kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi secara

efektif di SMA N 5 Tebo, maka dapat dikemukakan hasil sebagai berikut:

Pertama: kesiapan fisik peserta didik untuk mengikuti proses

pembelajaran dilihat dari kondisi kesehatan umumnya baik. Guru sangat

memperhatikan kondisi kesehatan peserta didik, jika ada yang sakit atau kurang

sehat biasanya tidak diizinkan untuk mengikuti proses pembelajaran karena

persiapannya tidak memadai. Dan juga peserta didik sanggat memperhatikan

kondisi kesetanya, karena kesehatan sanggat penting bagi siswa untuk melakukan

proses pembelajaran, biasanya siswa menjaga kesehatanya dengan cara tidur

secara teratur, memakan makanan yang bergizi serta olahraga yang teratur.

Selanjutnya peserta didik yang memiliki kelemahan-kelemahan sensorik

umumnya kurang siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru

memperhatikan dengan seksama peserta didik yang memiliki kekurangan tersebut

sehingga memiliki kesiapan yang sama untuk belajar dengan peserta didik normal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2013:144) bahwa kesiapan

belajar adalah:Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi.

Kondisi individu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikologinya, sehingga

untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan

psikologinya yang saling menunjang kesiapan individu tersebut dalam proses

pembelajaran. Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, Suyadi mengemukakan

Page 96: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

84

mengenai prinsip kesiapan dalam konteks pembelajaran, dapat dimaknai bahwa

agar peserta didik dapat menerima informasi atau materi pelajaran, terlebih dahulu

mereka harus siap, baik secara fisik maupun psikis guna menerima

pelajaran.Jangan memulai pelajaran jika peserta didik belum siap menerimanya.

Selanjutnya (Gie,1995: 11-12) menyatakan kersiapan fisik adalah melakukan

usaha-usaha mempersiapakantubuh jasmaninya sehingga dalam keadaan segar-

bugar dan siap tangkasuntuk mengikuti pembelajaran dengan sebaik-baiknya

Kedua: kesiapan psikispeserta didik untuk mengikuti pembelajaran

Geografi di SMA N 5 Tebo termasuk baik, karena sebagian besar peserta didik

memiliki mental yang baik dalam belajar, berarti peserta didik memiliki kesiapan

yang baik untuk melakukan proses belajar mengajar. Motivasi belajar sangat baik

karena guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum melakukan

proses pembelajaran. Kesiapan psikis dilihat dari konsentrasi dalam belajar,

peserta didik mampu berkonsentrasi selama proses belajar mengajar tapi masih

ada sebagian kecil peserta didik yang kurang berkonsentrasi saat melakukan

proses pembelajaran tapi guru tidak mengalami kesulitan melaksanakan proses

pembelajaran jika ada peserta didik yang kurang berkonsentrasi biasanya peserta

didik mintak izin keluar kelas untuk memulihkan konsentrasi. Kesiapan belajar

dilihat dari reaksi, sebagian besar peserta didik di SMA N 5 Tebo memiliki reaksi

yang baik, karena mampu memberikan pertanyaan pada guru pada saat belajar dan

mau mengeluarkan ide pada guru.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sadirman (2014: 39) bahwa kesiapan

psikis dalam belajar memberikan andil yang cukup penting bagi peserta didik

Page 97: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

85

dalam menjalani pembelajaran di sekolah sehingga memudahkan siswa dalam

menguasai bahan pelajaran yang disajikan secara mudah dan efektif. Factor-faktor

priskologis dalam belajar akan memberikan adil yang cukup penting. Factor-

faktor priskologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam

upaya mencapai belajar secara optimal. Sebaliknya tanpa kehadiran factor-faktor

priskologis, bisa jadi memperlambat prroses belajar, bahkan dapat pula

menambah kesulitan dalam belajar

Page 98: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kesiapan fisik peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dilihat dari

kondisi kesehatan umumnya baik. Peserta didik memiliki kesiapan yang baik

untuk melakukan proses belajar mengajar. Peserta didik sanggat

memperhatikan kondisi kesetanya, karena kesehatan sanggat penting bagi

siswa untuk melakukan proses pembelajaran, biasanya siswa menjaga

kesehatanya dengan cara tidur secara teratur, memakan makanan yang bergizi

serta olahraga yang teratur.Guru sangat memperhatikan kondisi kesehatan

peserta didik, jika ada yang sakit atau kurang sehat biasanya tidak diizinkan

untuk mengikuti proses pembelajaran karena persiapannya tidak memadai.

Selanjutnya peserta didik yang memiliki kelemahan-kelemahan sensorik

umumnya kurang siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru

memperhatikan dengan seksama peserta didik yang memiliki kekurangan

tersebut sehingga memiliki kesiapan yang sama untuk belajar dengan peserta

didik normal.

2. Kesiapan psikis peserta didik memiliki motivasi yang baik dalam belajar,

terlihat dari perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru cenderung menunggu peserta didik yang kurang

termotivasi untuk mengikuti pelajaran, biasanya dengan cara memeriksa

Page 99: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

87

kelengkapan belajar mereka. Peserta didik memiliki konsentrasi yang baik,

siswa mampu berkonsentrasi selama proses belajar mengajar, dari segi reaksi

kurang baik karena sebagian kecil peserta didik saja yang mau bertanya dan

mengeluarkan ide ketika proses pembelajaran Kesiapan belajar dilihat dari

organisasi termasuk baik karena peserta didik mampu mengelola bagian-

bagian pelajaran, pemahaman, cukup baik karena sebagian kecil siswa yang

dapat langsung memahami materi yang diajarkan oleh guru dalam proses

pembelajaran dan dilihat dari ulangan, cukup baik karena masih banyak siswa

yang tidak mengulang materi pelajaran.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini ada beberapa saran yang ingin penulis

berikan yaitu:

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan

kepada siswa agar mereka dapat mengatasi kesulitan dalam belajar, dengan

carameningkatkan cara belajar, sehingga dapat memahami materi pelajaran

yang disampaikan oleh guru.

2. Orang tua siswa hendaknya sangat memperhatikan cara belajar anak di

rumah, dan melengkapi kebutuhan belajar anak.

3. Sebaiknya guru lebih memperhatikan siswa yang pasif dalam belajar tanpa

mengurangi perhatian pada siswa yang lain.

4. Peneliti selanjutnya, untuk melakukan penelitian tentang kesulitan belajar

siswa dalam mata pelajaran geografi ditinjau dari variabel yang tidak dibahas

dalam penelitian ini.

Page 100: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

88

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2012. Prosedur Penelitian. Rineka. Jakarta: Rineka Cipta.

Bambang Suhendro. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.

Hadi, Amirul dan Haryono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan: Bandung

Pusaka Setia.

Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi teori dan Aplikasi. Bandung: CV

Pustaka Setia..

Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Undang-UndangSISDIKNAS (2003) UURI No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Grafik.

Pedoman Uum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman

Umum Pembentukan Istilah. 2010. Surabaya: Citra Media Press..

Prayitno, dkk. 2002. Seri latihan Keterampilan Belajar. Padang. Dirjen

Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional.

Sadirman. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sadulloh, Uyoh, dkk. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.

Slameto.2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sukadi. 2007. Guru Masa Depan. Bandung: Kolbu.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Page 101: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

89

. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Cetaan 12. Bandung: Kolbu.

Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Wayan Nurkencana. 2001. Pemahaman Individu. Surabaya: Usaha Nasional.

Page 102: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

90

PEDOMAN WAWANCARA

KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI PEMBELAJARAN

GEOGRAFI SECARA EFEKTIF DI SMA N 5 TEBO

I. Pengantar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terlebih dahulu peneliti berharap semoga Bapak/Ibuk/saudara/i berada

dalam keadaan sehat wal'afiat tidak kurang satu pun dan tetap dalam lindungan

Allah SWT.Pada kesempatan ini peneliti mengharapkan kemurahan hati

Bapak/Ibu untuk bersedia membantu peneliti dalam pengisian angket ini.

Pada kesempatan ini peneliti sangat mengharapkan kemurahan hati

Bapak/Ibu memberikan informasi dengan sukarela dan penuh kejujuran dalam

menjawab beberapa pertanyaan yang saya ajukan..data yang Bapak/Ibu berikan

peneliti perlukan dalam rangka menyelesaikan skripsi pada Program Studi

Pendidikan Geografi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

PGRI Sumatera Barat.

II. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Status :

Pekerjaan :

Page 103: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

91

Alamat :

III. Pertanyaan Penelitian

a. Pertanyaan Penelitian Guru

C. Kesiapan fisik

1. Menurut Bapak/Ibu bagaimanakesehatan peserta didik secara umum

saat mengikuti proses pembelajaran?

2. Bagaimana Bapak/Ibu mengetahui peserta didik yang kurang sehat

saat mengikuti proses pembelajaran ?

3. Menurut Bapak/Ibu bagaimana perbedaan peserta didik yang sehat

dan kurang sehat dalam melakukan pembelajaran ?

4. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi peserta didik yang kurang sehat pada

saat melakukan proses pembelajaran ?

5. Apakah ada perbedaan peserta didik yang mengalami sakit dengan

peserta didik normal dalam kesiapan untuk mengikuti proses belajar

mengajar?

6. Apakah ada peserta didik yang memiliki kekurangan pendengaran?

7. Menurut Bapak/Ibu bagaimana perbedaan cara belajar peserta didik

yang fisiknya lengkap dengan peserta didik yang memiliki kekurangan

pendengaran?

8. Bagaimana cara Bapak/Ibu memperlakukan peserta didik yang

memiliki kekurangan pendengaran

9. Kendala apa yang bapak/Ibu hadapi pada peserta didik yang memiliki

kekurangan pendengaran dalam proses pembelajaran?

Page 104: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

92

10. Apakah Bapak/Ibu memberikan perhatian kusus terhadap peserta

didik yang fisiknya kurang ?

11. Apakah ada perbedaan kesiapan untuk mengikuti proses belajar

mengajar peserta didik yang mengalami kelemahan pendengaran

dengan peserta didik normal?

D. Kesiapan psikis

1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pemahaman peserta didik secara

umum tentang pentingnya kesiapan untuk mengikuti proses

pembelajaran ?

2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui motivasi peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran ?

3. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi peserta didik yang memiliki

motivasi rendah dalam mengikuti proses pembelajaran?

4. Menurut Bapak/Ibu bagaimana konsentrasi peserta didik pada saat

proses pembelajaran ?

5. Bagaimana Bapak/Ibu mengetahui peserta didik yang kurang

konsentrasi pada saat proses pembelajaran ?

6. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi peserta didik yang kurang

konsentrasi pada saat belajar ?

7. Menurut Bapak/ibu bagaimanakah kemauan peserta didik untuk

bertanya selama proses belajar mengajar berlangsung?

Page 105: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

93

8. Bagaimanakah menurut Bapak/Ibu keaktifan peserta didik di

depan kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung?

9. Bagaimanakah menurut Bapak/Ibu kemauan peserta didik

mengeluarkan ide ketika proses belajar mengajar berlangsung?

2. Pertanyaan Penelitian Siswa

A. Kesiapan Fisik

1. Adakah persiapan yang menunjang kesiapan fisik saudara/saudari sebelum

melaksanakan proses pembelajaran ?

2. Apakah kesehatan fisik saudara/saudari berpengaruh dalam proses belajar

mengajar ?

3. Apakah saudara/saudari tidur secara cukup sebelum melakukan

pembelajaran esok hari ?

4. Apakah saudara/saudari memakan makanan yang bergizi setiap hari ?

5. Apakah saudara/ saudari melakukan olahraga yang teratur ?

6. Apa yang saudara/saudari lakukan jika kondisi fisik tidak mendukung

dalam proses belajar mengajar ?

7. Apakah saudara/saudari mengalami kekurangan pendengaran pada saat

proses belajar mengajar ?

8. Kendala apa yang anda alami jika memiliki kekurangan pendengaran saat

proses belajar mengajar ?

9. Bagaimana cara saudara/saudari mengatasi jika memiliki kekurangan

pendengaran ?

10. Apakah ada perlakuan kusus jika saudara/saudari memiliki kekurangan

fisik pada saat proses pembelajaran ?

Page 106: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

94

B. Kesiapan psikis

1. Bagaimana menurut saudara/saudari tentang pentingnya kesiapan mental

untuk mengikuti proses belajar mengajar ?

2. Apakah kepercayaan diri saudara/saudari berkurang dalam pelaksanaan

belajar mengajar?

3. Bagaimana saudara/saudari mengatasi kepercayaan diri untuk

melaksanakan proses belajar mengajar ?

4. Bagaimana menurut saudara/saudari pentingnya motivasi belajar pada saat

proses belajar mengajar ?

5. Bagaimana menurut saudara/saudari mengatasi rendahnya motivasi

belajar saat menjalani proses pembelajaran ?

6. Bagaimana menurut saudara/saudari tentang pentingnya konsentrasi pada

saat proses pembelajaran ?

7. Apakah saudara/saudari pernah mengalami kurang konsentrasi pada saat

proses belajar mengajar ?

8. Bagaimana cara mengatasi kurangnya konsentrasi saudara /saudari pada

saat proses belajar mengajar ?

9. Bagaimanakah menurut saudara/saudari tentang pentinya keaktifan dalam

proses belajar mengajar ?

10. Bagaimana cara saudara/saudari mengeluarkan ide pada saat proses

belajar mengajar ?

Page 107: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

95

Lampiran 2. Informan Penelitian

No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan

1 ID 44 tahun Perempuan Guru Geografi

2 AN 39 tahun Laki-laki Guru Geografi

3 TN 32 tahun Perempuan Guru Geografi

4 AY 17 Laki-laki PESERTA DIDIK

5 AT 16 PEREMPUAN PESERTA DIDIK

6 MD 17 Laki-laki PESERTA DIDIK

7 RN 18 Laki-laki PESERTA DIDIK

8 DS 18 PEREMPUAN PESERTA DIDIK

9 RK 17 Laki-laki PESERTA DIDIK

10 YN 17 PEREMPUAN PESERTA DIDIK

11 IR 16 Laki-laki PESERTA DIDIK

12 AW 17 Laki-laki PESERTA DIDIK

13 AG 17 Laki-laki PESERTA DIDIK

14 DO 18 Laki-laki PESERTA DIDIK

15 HR 17 Laki-laki PESERTA DIDIK

16 MS 17 PEREMPUAN PESERTA DIDIK

17 DW 18 Laki-laki PESERTA DIDIK

18 HN 16 Laki-laki PESERTA DIDIK

Page 108: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

96

Lampiran 3. Reduksi Data

1. Hasil Wawancara dengan Guru

A. Kesiapan Fisik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA

1. ID

“Nak menerutku, umume peserta didik seng

melu belajar karo aku sehat secara fisik.

Aku biasane merikso kondisine kesehatan

peserta didik sakdurungge melu belajar, aku

ora ngijenke peserta didik seng sakit go

melu pelajaran, ibu ngomonggi ben siswa

seng loro istirahat nang umah, siswa seng

loro biasane ora iso ngikuti pelajaran

dengan apik. “Kadang memang eneng

bocah seng ngalami kurang kerunggu.

Bocah seng ngalami kurang krunggu

biasane kurang siap go melu belajar. Ibu

biasane meperlakukan bocah secara kusus

bila eneng bocah seng kurang, sengutama

kurang krunggu biasane carane ngekon

bocah kon lungguh nang ngrep. Umumme

ora eneng kendala, karena dekne, mergo

bocah wes di perlakukne sesui kendalane

dekne dan bocah seng ngalai kekurangan

uumnya urung siap go melu pelajaran.

Kalau menurut ibu, umumnya peserta didik yang

mengikuti pelajaran dengan ibu sehat secara fisik. Ibu

biasanya memeriksa kondisi kesehatan peserta didik

sebelum memulai pelajaran. Ibu tidak mengizinkan

peserta didik yang lagi sakit untuk mengikuti pelajaran.

Ibu menyarankan siswa yang kurang sehat untuk

beristirahat di rumah. Siswa yang kurang sehat biasanya

tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Kadang-

kadang memang ada peserta didik yang menglami

kekurangan pendengan.Peserta didik yang mengalami

pendengaran yang kurang umumnya kurang siap untuk

mengikuti proses belajar. Ibu memperlakukan secara

khusus apabila ada peserta didik yang memiliki

kekurangan, terutama kekurangan pendengaran dengan

cara menempatkan mereka di bagian depan.Umumnya

tidak ada kendala, karena mereka telah diperlakukan

sesuai dengan kekurangan mereka. dan Peserta didik

yang mengalami kekurangan umumnya kurang siap

dalam belajar secara normal.

2. AN Menurutku, umume bocah seng melu belajar karo

aku kondisi kesehatane apik. Caraku nentokne

kondisi kesehatane bocah biasane nakono cocah

Menurut Bapak, umumnya peserta didik yang mengikuti

pelajaran kondisi kesehatannya baik. Cara bapak

menentukan kondisi kesehatan peserta didik adalah

Page 109: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

97

sitok-sitok cocah kui. Nak eneng bocah seng loro biasane kurang konsentrasi pas belajar biasane

aku ngekon bocah seng loro muleh nang uahhe.

Ora kabeh kelas eneng bocah seng miliki kurang

krunggu. Nak eneng biasane bapak ngkon bocah

lungguh nang paling ngrep. Nak kendala ora

eneng. Paling dewe sebagai guru kudu ngatekne

bocah kui. Bocah seng eneng kekurangane

biasane persiapane kurang go melu pelajaran

menanya pada masing-masing peserta didik tersebut.Kalau ada peserta didik yang sakit biasanya

kurang konsentrasi dalam belajar sehingga bapak

menyuruh peserta didik yang sakit untuk pulang. Kalau

menurut Bapak, kesiapan peserta didik yang sakit

kurang maksimal untuk mengikuti pelajaran. Tidak

seluruh kelas ada peserta didik yang memiliki

kekurangan pendengan. Kalau ada, biasanya bapak

menyuruh peserta didik tersebut untuk duduk paling

depan. Kalau kendala tidak ada, paling kita sebagai guru

harus memperhatikan mereka secara khusus. Peserta

didik yang memiliki kekurangan ini juga memiliki

persiapan yang kurang untuk mengikuti proses

pembelajaran.

3. RT Peserta didik seng melu pelajar karo ibuk sehat

secara fisik. Iyo pernah eneng kejadian peserta

didik tersebut nang kondisi loro langeng

maksakne diri melu pebelajaran, tapi aku ora

ngijenke neng lebih enyaranke siswa istirahat wae

nang umah. Ibu ngelakokne bocah secara khusus

bila eneng bocah seng ndue kekurangan, oponeh

kekurangan pendengaran gocoro ndokokne bocah

neng mejo ngarep. Iki biasane ibu laukan ben

bocah bener-bener siap go melu belajar, karena

umumme bocah kurang siap go melu belajar

Peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan ibuk

sehat secara fisik. Memang pernah ada kejadian peserta

didik tersebut dalam kondisi sakit dan tetap

memaksakan diri mengikuti pembelajaran, tapi ibu

tidak mengizinkan dan lebih menyarankan siswa

tersebut istirahat dirumah. Ibu memperlakukan secara

khusus apabila ada siswa yang memiliki kekurangan,

terutama kekurangan pendengaran dengan cara

menempatkan mereka di bagian depan. Hal ini ibu

lakukan agar mereka siap untuk belajar, karena peserta

didik umumnya kurang siap untuk belajar.

Page 110: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

98

B. Kesiapan Psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA

1. ID

Menurutku, pemahaman siswa go pentinge

kesiapan go melu proses bolajar cukop apik. Aku

ndelok nangkene motivasi bocah umumme apik,

sehinggo bocah ora eneng ngalami kangelan go

nyiapne diri go melu proses pembelajaran.

Memang eneng saatte bocah kurang eneng

motivasi go melu belajar, makane kui biasane aku

ngei motivasi sek pas nang ngrep. Menurutku

konsentrasi bocah agak kurang jika pelajaran

eneng jam terakhir karena mereka wes lemes, tapi

nak jam pertama umumme konsentrasi bocah apik.

Go ndelok konsentrasi bocah ibu biasane ngei

beberapa pertanyaan nang tengah-tengah pas

belajar dan ibu biasane memberikan istirahat nak

eneng siswa seng kurang konsentrasi pada saat

belajar dan belajar di lanjurtke nak bocah wes

seger meneh Menurut ibu, kemaun bocah go

bertanya pas belajar sangat kurang, gor eneng

wong piro wae seng melu takon dan bocahhe pun

kui-kui wae. Ibu biasane njalok bocah ngei

pendapate nang ngrep kelas, tapi sangat jarang

bocah seng gelem ngelakoni iki. Kalau menurutku

kemauaan bocah ngeluarke ide ki apik tapi harus

eneng pancingan sek.

Menurut ibu, pemahaman peserta didik tentang

pentingnya kesiapan untuk mengikuti proses

pembelajaran cukup baik. Ibu melihat disini motivasi

peserta didik umumnya baik, sehingga mereka tidak

mengalami kesulitan untuk mempersiapkan diri

mengikuti proses pembelajaran. Memang ada saatnya

peserta didik kurang memiliki motivasi dalam mengikuti

proses pembelajaran, maka ibu terlebih dahulu memberi

motivasi di depan kelas.

Menurut ibu, konsentrasi peserta didik agak kurang jika

belajar pada jam terakhir karena mereka telah lelah, tapi

pada jam pertama umumnya konsentrasi mereka bagus.

Untuk melihat konsentrasi peserta didik, ibu memberi

beberapa pertanyaan di tengah proses pembelajaran. Ibu

biasanya memberikan istrirahat jika melihat ada peserta

didik yang mulai kurang konsentrasinya dan proses

pembelajaran dilanjutkan jika peserta didik sudah mulai

segar kembali. Menurut ibu, kemauan peserta didik untuk

bertanya ketika proses pembelajaran berlasung sangat

kurang, hanya beberapa orang yang mau bertanya dan

orangnya pun sama. Ibu adakalanya meminta peserta

didik untuk memaparkan suatu pendapat di depan kelas,

tetapi sangat jarang peserta didik yang mau melakukan

hal itu. Kalau menurut ibu, kemauan peserta didik

mengeluarkan ide cukup baik, tetapi harus dipancing

terlebih dahulu.

2. AN Menurutku bocah seng mahami pentingge

kesiapan go melu proses belajar ngajar. Bapak

Menurut bapak, peserta didik memahami pentingnya

kesiapan untuk proses belajar mengajar. Bapak melihat

Page 111: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

99

ndelok umumme apik, terlihat seko lengkappe

persiapan seng di miliki bocah untuk go melu

proses pebelajaran, bila eneng bocah seng kurang

eneng motivasi, aku terlebih dahulu memulai

pelajaran santai karo rilek sek. Menurutku

konsentrasi bocah cukop apik, walau eneng siji

dino konsentrasi dekne tidak podo. Go ndlok

konsentrasi peserta didik, bapak ndlok siswa

secara seksama , terutama saat arep mulai proses

pembelajaran, nak aku ndlok eneng bocah seng

kurang konsentrasi, bapak persilahkan metu seko

kelas sedilit. Nak menurutku, kemauan bocah go

bertanya emng kurang, kui berarti bocah kurang

miliki kesiapane dekne kurang apik karna kurang

gelem takon. Nak keaktifan bocah menurutku

kurang, terutama go ngdek nang ngrep. Nak di

delok kemauan apik, terutama pas diskusi nang

ngarep kelas

motivasi peserta didik umumnya baik, terlihat dari lengkapnya persiapan yang dimiliki peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran.Jika peserta didik kurang

termotivasi, bapak terlebih dahulu memulai pelajaran

dengan santai agar mereka rileks. Menurut Bapak

konsentrasi peserta didik cukup baik, walaupun dalam 1

hari tersebut kosentrasi mereka tidak sama.Untuk melihat

konsentrasi peserta didik, bapak memperhatikan seluruh

peserta didik secara seksama, terutama saat memulai

proses pembelajaran. Kalau bapak melihat ada peserta

didik yang mulai kurang konsentrasi, bapak persilahkan

keluar kelas sebentar. Menurut Bapak kemauan peserta

didik bertanya memang kurang, berarti mereka kurang

memiliki kesiapan diri kurang baik karena kurang mau

bertanya.Kalau keaktifan peserta didik, menurut bapak

kurang, terutama untuk berdiri di depan kelas. Bapak

lihat, kemauan mengeluarkan ide peserta didik cukup

baik, terutama ketika ada kegiatan diskusi kelas.

3. TN Bocah kui cukup pahan go nyiapke diri go ngikuti

pas belajaran kui merupakan kuncine motivasi.

Ibu ndlok motivasi bocah umumme apik, di delok

seko perhatian bocah go proses belajar seng arep

di lakokne. Ibu biasane nunggu bocah seng urung

enek motaivasine go melu pelajaran, carane

merikso perlengkapan belajar mereka. Menurutku

konsentrasi bocah dalam bedo karena bocah kudu

melu beberapa pelajaran, yang penting saat aku

ngaar bocah konsentrasi pada mata pelajaran ibu

wae. Go ndlok konsentrasi bocah, ibu biasane

Peserta didik cukup paham dalam mempersiapkan diri

mengikuti proses pembelajaran merupakan kunci

motivasi. Ibu melihat motivasi peserta didik umumnya

baik, terlihat dari perhatian peserta didik terhadap proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Ibu cenderung

menunggu peserta didik yang kurang termotivasi untuk

mengikuti pelajaran, biasanya dengan cara memeriksa

kelengkapan belajar mereka. Menurut ibu konsentrasi

peserta didik dalam satu hari berbeda karena harus

mengikuti beberapa mata pelajaran, yang penting ketika

ibu mengajar mereka konsentrasi pada mata pelajaran ibu

saja.Untuk melihat konsentrasi peserta didik, ibu biasanya

memberi pertanyaan tentang pelajaran minggu lalu.Untuk

Page 112: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

100

ngeki pertanyaan go pelajaran minggu winggi, go

meningkatkan konsentrasi peserta didik, ibu

bianase ngikuti proses pembelajaran go okeh

variase metode Menurut ibu, bocah seng gelem

bertanya kui seng dadi kelemahane, karena jarang

sekali bocah seng gelem takon pas belajar di

lakokne. Siswa kurang miliki kesiapan go segi

reaksi, karena biasane bocah kurang gelem

ngeluarke ide, takon dan ngadek nang ngrep kelas

pas proses belajar, nak menurutku kemauan bocah

pas ngetokke ide cukup, tapi kudu di takoni sek

bocah iku

meningkatkan konsentrasi peserta didik, ibu biasanya melakukan proses pembelajaran menggunakan berbagai

variasi metode. Menurut ibu, kemamuan bertanya inilah

yang menjadi kelemahan peserta didik, karena jarang

sekali peserta didik yang mau bertanya ketika proses

belajar mengajar. Peserta didik kurang memiliki kesiapan

dari segi reaksi, karena peserta didik biasanya kurang

mau mengeluarkan ide, bertanya dan berdiri di depan

kelas ketika proses pembelajaran. Kalau menurut ibu

kemauan peserta didik dalam mengeluarkan ide cukup,

tetapi harus ditanya atau diminta terlebih dahulu.

Page 113: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

101

2. Hasil Wawancara Dengan Siswa

A. Kesiapan Fisik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA

1. AY Persiapan seng ndukung kesiapan fisikku kudu

eneng misalle kondisi sehat, karena kesehatan

fisik songgot ngaruh karena kui aku turu seng

cukup nang ngomah dan mangan panganan

seng okeh nutrisine serta olahraga seng

cukop. Biasane nak kondisi kesehatanku ora

apik pas belajar aku turu nang UKS dan pas

proses belajar mental kui penteng bangget

karena ngruh nang kepercayaan diriku pas

proses belajar

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada

misalnya menjaga kondisi kesehatan, karena kesehatan

fisik sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur secara

cukup dirumah dan memakan makanan yang bernutrisi

serta olahraga yang teratur. Biasanya kalau kondisi

kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran

biasanya saya tidur di UKS. Dan pada saat proses

pembelajaran mental saya sangat penting karna sanggat

berpengaruh pada kepercayaan diri pada saat melakukan

proses pembelajaran.

2. AT Kesiapan fisik biasane aku njaga kondisi

kesehatan, karena kondisi fisik sangat penteng

karna kui aku turu seko cukup dan kurang

metu mbenggi tapi aku jarang mangan

panganan seng sehat trus ora tau olahraga,

biasane kalau kondisi kesehatan ora apik aku

muleh go turu, kondisi mental kui penteng

karena ngaruh nang prose pembelajarane

aku. Aku ra ndue kerang krunggu nak

seandaine aku ndue ku arep lunguh nang

ngrep ben opo seng di terangke guru kui

Kesiapan fisik ada biasanya saya menjaga kondisi

kesehatan, karena kesehatan fisik sanggat penting,

karena itu saya tidur secara cukup dan jarang keluar

malam tapi saya jarang-jarang memakan makanan yang

bernutrisi dan olahraga. Biasanya kalau kondisi

kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran

biasanya saya izin minta pulang. Saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran seandainya saya punya

biasanya saya akan duduk di depan agar bisa mendengar

apa yang di terangkan oleh guru.

Page 114: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

102

mudeng.

3. MD Nak menurutku eneg tapi aku jarang ngaga

kondisi kesehatanku, aku jarang jogo kondisi

kesehatanku kurang mangan makanan seng

bergizi dan jarang olahraga seng teratur. Aku

ra ndue kurang krungu biasane nak aku ndue

aku jalok perhatian khusus karo guruku

Kalau menurut saya ada tapi saya jarang menjaga

kondisi kesehatan saya, saya jarang memakan makanan

yang bergizi dan jarang olahraga yang teratur, saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran. Jika saya memiliki

kekurangan pendengaran biasanya saya akan memintak

perhatian khusus terhadap guru saya.

4. RN Kesiapan seng nunjang kesiapan fisik kui

eneng biasane aku olahraga seng teratur

mangan makanan seng eneng nutrsine lan

jarang metu bengi nak aku sering metu benggi

biasane kondisi ku ora penak, aku ora ndue

kurang kerunggu

Kesiapan yang menunjang kesiapan fisik saya ada,

misalnya saya olahraga yang teratur, memakan makanan

yang bergizi dan jarang keluar malam karena kalau saya

sering keluar malam kondisi kesehatan saya akan

terganggu. Saya tidak memiliki kekurangan

pendengaran.

5. DS Menurutku, kalau kesiapan fisik kurang kui

sangat ngaruh go kesiapan belajar, aku

jarang turu secara teratur tapi saya selalu

mangan panganan seng bergizi saya jarang

berolahgara, aku ra ndue kurang krungu tapi

nak aku wes kesel biasane aku jarang iso

mahami opo seng di sampaike guru kui

Menurut saya ada, karena kalau kesiapan fisik saya

kurang maka akan mengangu proses pembelajaran. Saya

kurang tidur secara teratur, tapi selalu memakan

makanan yang bergizi, dan juga jarang olahraga secara

teratur. Saya tidak memiliki kekurangan pendengaran

tapi saya kadang-kadang kalau sudah lelah susah untuk

mendengarkan apa yang di terangkan guru.

6. RK Persiapan seng ndukung kesiapan fisikku kudu

eneng misalle kondisi sehat, karena kesehatan

fisik songgot ngaruh karena kui aku turu seng

cukup nang ngomah dan mangan panganan

seng okeh nutrisine serta olahraga seng

cukop. Biasane nak kondisi kesehatanku ora

apik pas belajar aku turu nang UKS dan pas

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada

misalnya menjaga kondisi kesehatan, karena kesehatan

fisik sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur secara

cukup dirumah dan memakan makanan yang bernutrisi

serta olahraga yang teratur. Biasanya kalau kondisi

kesehatan tidak baik pada saat proses pembelajaran

biasanya saya tidur di UKS.

Page 115: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

103

proses belajar mental kui penteng bangget

karena ngruh nang kepercayaan diriku pas

proses belajar.

7. YN Menurutku eneg, biasane aku ora menjaga

kondisi kessehatanku padahal kesehatan fisik

kui sangat penteng, aku turu ora teratur

jarang mangan seng bergizi ora tau olahraga,

biasane pas saat proses belajar aku sereng

terganggu. Aku ora ndue kurang kerungu

Menurut saya ada,tapi saya tidak menjaga kondisi

kesehatan, padahal kesehatan fisik sanggat penting, saya

tidur tidak teratur jarang memakan makanan yang

bernutrisi dan olahraga. Biasanya pada saat proses

pelajaran saya kurang memahami. Saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran.

8. IR Menurutku eneng biasane aku jogo kondisi

kesehatanku dengan coro turu secoro cukup,

aku ndue kurang krunggu kadang-kadang kui

opo seng di sampaikne guru ora mudeng

biasane nak wes ngono kui aku linguh ngrep

ben opo seng di terangke isoh tak pahami

Menurut saya ada, biasanya saya menjaga kondisi

kesehatan dengan cara tidur secara cukup dan jarang

keluar malam memakan makanan yang bergizi dan

olahraga yang teratur, saya memiliki kekurangan

pendengaran, kadang-kadang apa yang di sampaikan

oleh guru tidak dapat saya pahami karena keterbatasan

saya, biasanya saya akan duduk di depan agar apa yang

di sampaikan guru dapat saya pahami.

9. AW Persiapan seng ndukung kesipan fisik kudu

eneg, karena kesehatan fisik kui sangat

ngaruh karena kui aku turu secoro cukup

mangan pangan seng eneng gizine tapi aku

jarang melu olahraga, biasane nak kondisi

fisik ora apik pas saat melu belajaran aku

mekso nang kelas. Aku ora miliki kurang

kerunngu nak aku miliki kurang pendengaran

aku mesti lungguh nang ngarep korno nak

aku lungguh nang mburi aku ora konsentrasi

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada,

karena kesehatan fisik sanggat berpengaruh, karena itu

saya tidur secara cukup dirumah dan memakan makanan

yang bernutrisi tapi jarang ikut olahraga. Biasanya kalau

kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses

pembelajaran biasanya saya tetap memaksakan

mengikuti proses pembelajaran. Saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran, kalau saya memiliki

kekurangan pendengaran saya pasti akan duduk di

depan setiap hari, karena kalau saya duduk di belakang

Page 116: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

104

opo seng di omongkkke guru nang ngrep biasanya saya akan kurang konsentrasi, dantidak jelas

apa yang di sampaikan guru di depan.

10. AG Menurutku eneg, karena kondisi fisik kui

ngaruh ps proses belajar, biasane aku jaga

kondisiku corone ruru secara teratur tapi pas

saat proses pembelajaran aku jarang konsen

kui pas jam-jam terahir. Aku ora ndue

kekurangan pendengaran.”

Menurut saya ada, karena kondisi fisik sangat

berpengaruh dalam proses pembelajaran, biasanya saya

menjaga kondisi kesehatan dengan cara memakan

makanan yang bergizi dan tidur secara teratur, tapi pada

saat proses pembelajaran saya kurang memahami apa

yang di sampaikan guru pas jam terahir pelajaran. Saya

tidak memiliki kekurangan pendengaran.

11. DO Eneg, biasane aku jogo kondisi kesehatan go

coro istirahat secoro cukup mangan panganan

seng bergizi lan olahraga seng teratur aku ora

ndue kurng kerunggu tapi aku ndue kurang

ndelok tadi aku susah go ndelok opo seng

eneng nang papan tulis biasane aku lungguh

nang ngrep ben opo seng di tulis guru isoh tak

pahami

Ada, biasanya saya menjaga kondisi kesehatan dengan

cara istirahat secara cukup, memakan makanan yang

bergizi dan olahraga yang teratur, saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran, tapi saya memiliki

keterbatasan penglihatan jadi kendala yang saya hadapi

adalah apa yang ada di papan tulis kurang jelas,

biasanya saya mengunakan kacamata dan berusaha

duduk di depan agar apa yang di tulis oleh guru dapat

saya pahami.

12. HR Nang jero kesiapan seng nunjang kesiapan

fisik itu pasti eneng. Karena fisik kui sanggat

pentenggo awake dewed an aktifitase dewe

maka kui pas muleh sekolah aku ngeluangke

go turu seng cukop lan mangan panganan

seng okeh proteinne ben kondisi fisiku terjaga,

aku ran due kurang krunggu

Dalam kesiapan yang menunjang kesiapan fisik itu pasti

ada, karena fisik itu sangat penting buat diri kita sendiri

dan aktifitas kita, makanya setiap pulang sekolah saya

melakukan istirahat secara cukup dan makan secara

teratur agar kesehatan fisik saya tetap terjaga, saya tidak

memiliki kurang pendengaran.

13. MS Persiapan seng nunjang fisikku pasti eneng, Persiapan yang menunjang kesiapan fisik itu pasti ada,

Page 117: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

105

karena kui ngaruh nang kesehatan fisikku,

tapi kondisi fisik ku pas melu pelajaran

kurang apik, karena aku kurang turu lan ora

pernah olahraga seng teratur, aku ora miliki

kekurangan krunggu tapi pas aku melu belajar

konsentrasiku kurang opo seng di terangke

guru nang ngrep ora isoh aku pahami.

karena sanggat berpengaruh pada kesehatan fisik saya,

tapi kondisi fisik saya saat mengikuti pembelajaran

kurang baik, karena saya jarang sekali tidur secara

cukup serta jarang berolahraga untuk menjaga kesehatan

saya, saya tidak memiliki kekurangan pendengaran,

hanya saja pada saat konsentrasi saya berkurang apa

yang di terangkan guru di depan tidak dapat saya

pahami

14. DW Persiapan seng ndukung kesipan fisik kudu

eneg, karena kesehatan fisik kui sangat

ngaruh karena kui aku turu secoro cukup

mangan pangan seng eneng gizine tapi aku

jarang melu olahraga, biasane nak kondisi

fisik ora apik pas saat melu belajaran aku

mekso nang kelas. Aku ora miliki kurang

kerunngu nak aku miliki kurang pendengaran

aku mesti lungguh nang ngarep korno nak

aku lungguh nang mburi aku ora konsentrasi

opo seng di omongkkke guru kurang paham

Persiapan yang mendukung kesiapan fisik harus ada,

karena kesehatan fisik sanggat berpengaruh, karena itu

saya tidur secara cukup dirumah dan memakan makanan

yang bernutrisi tapi jarang ikut olahraga. Biasanya kalau

kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses

pembelajaran biasanya saya tetap memaksakan

mengikuti proses pembelajaran. Saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran, kalau saya memiliki

kekurangan pendengaran saya pasti akan duduk di

depan setiap hari, karena kalau saya duduk di belakang

biasanya saya akan kurang memahami.

15. HN Persiapan seng ndukung kesiapan

fisikku kudu eneng misalle kondisi

sehat, karena kesehatan fisik

songgot ngaruh karena kui aku

turu seng cukupora pernah metu

bengi kecuali hari-hari libur dan

mangan panganan seng okeh

nutrisine serta olahraga seng

Menurut saya, kesiapan fisik harus ada misalnya

menjaga kondisi kesehatan, karena kesehatan fisik

sanggat berpengaruh, karena itu saya tidur secara teratur

dirumah tidak penah keluar malam selain hari libur esok

hari dan memakan makanan yang menujang kesehatan

serta olahraga pada jam-jam tertentu. Biasanya kalau

kondisi kesehatan tidak baik pada saat proses

pembelajaran biasanya saya memilih istirahat dirumah.

Page 118: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

106

cukop. Biasane nak kondisi

kesehatanku ora apik pas belajar

aku muleh nang umah.dan pas

proses belajar mental kui penteng

bangget karena ngruh nang

kepercayaan diriku pas proses

belajar

A. Kesiapan Psikis Kesiapan Fisik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA

1. AY Kesiapan mental kui penteng go nambah

kepercayaan diri kaku nak pas arep mulai

pelajaran biasane aku ngatasine dengan cara

nambah materi sseng arep di terangke karo guru,

motivasi seng rendah kui penteng ngaruh nang

proses pelajaran kui kanggo ngeluarke ide-ide.

Konsentrasi ku juga penteng go saat proses belajar,

biasane nak aku kurang konsentrasi aku milih

istirahat nang UKS sampai kondisi kesehatanku

pulih.

Kesiapan mental sangat penting untuk menambah

percaya diri kita pada saat akan melakukan proses

pembelajaran, biasanya saya mengatasinya dengan

cara memahami materi yang akan di ajarkan guru,

motivasi yang rendah itu sangat berpengaruh

terhadap proses pembelajaran karena akan sulit

mengeluarkan ide-ide. Konsentrasi juga penting

dalam proses belajar mengajar, jika konsentrasi saya

kurang pada saat proses belajar mengajar saya

memilih istirahat di UKS sampai kondisi saya

menbaik.

2. AT Kondisi mental kui penteng karena ngaruh nang

prose pembelajarane aku. Konsentrasi kui ngaruh

Kondisi mental sangat penting, karena berpengaruh

pada proses pembelajaran. Konsentrasi juga sanggat

Page 119: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

107

banget nang mulai pelajaran nak konsentrasiku

kurang pas guru nerangke pelajaran kui aku ora

isoh mahami

berpengaruh pada kesiapan psikis dalam memulai

pelajaran kalau konsentrasi saya berkurang maka apa

yang di terangkan oleh guru tidak dapat saya pahami.

3. MD Kesiapan fisikis kui penteng adalah pye kondisi

mentale dewe, seandainya saya ora ndue kesiapan

mental mana pas proses belajar aku susah nerimo

pelajaran seng di ajarke oleh guru, njika ora miliki

mental seng apik maka kui ganggu go

konsentrasiku juga

Kesiapan psikis itu yang paling penting adalah

kesiapan mental, seandainya saya tidak memiliki

kesiapan mental maka dalam proses pembelajaran

saya akan susah menerima pelajaran yang di ajarkan

oleh guru. jika tidak memiliki mental yang cukup

akan susah mengeluarkan ide-ide. Dan pada saat

pembelajaran konsentrasi saya akan berkurang jika

kesiapan mental saya tidak di persiapkan.

4. RN Kesiapan mental kui penteng karena ngaruh banget

nang rasa percoyo diri ku go melu pelajaran nang

jero kelas, nak rasa percaya diriku kurang maka

konsentrasi saya pas belajar terganggu karena

konsentrasi belajar kui penteng bangget go aku,

biasane nak aku kurang konsentrasi aku istirahat

sedilut nang njobo kelas

Kesiapan mental itu sanggat penting karena akan

berpengaruh pada rasa percaya diri saya untuk

memulai pelajaran di dalam kelas, kalau rasa percaya

diri saya kurang maka konsentrasi saya pada saat

belajar akan terganggu karena konsentrasi belajar

sanggat penting bagi saya, biasanya kalau saya

kurang konsentrasi saya akan istirahat sebentar di

luar ruangan.

5. DS Motivasi belajar kui sangat penting nang jero

kesiapan psikisku, rendahhe motivasi kui ngaroh

nang proses belajarku karena nak ora eneng

motivasi aku kurang semanagt go melu belajar.

Konsentrasi kui sangat penteng, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku milih linguh nang UKS ben

konsentrasiku mbalek.

Motivasi belajar sangat penting dalam kesiapan

psikis saya, rendahnya motivasi itu sangat

berpengaruh pada saat proses pembelajaran saya

karena dengan rendahnya motivasi saya kurang

semangat untuk belajar. Konsentrasi sanggat penting,

biasanya saya mengalami kurang konsentrasi pada

saat jam terahir mata pelajaran. Biasanya saya mintak

Page 120: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

108

izin ke UKS supaya konsentrasi saya pulih kembali

6. RK Persiapan seng ndukung kesiapan pisikku kudu

eneng misalle jogo kondisi konsentrasiku pada saat

pembelajaran, biasane saya nak kurang konsentrasi

meminta istirahat nang jero UKS dan setah kondisi

membaik aku lajot melu belajar meneh. Keaaktifan

kui penteng karena nak aku aktif nag jero kelas aku

isoh ngetoke ide-ide pas belajar.”

Persiapan yang mendukung kesiapan psikisku harus

ada misalnya misalnya menjaga konsentrasi saya

pada saat proses pembelajaran, biasanya saya kalau

kurang konsentrasi meminta izin untuk istirahat di

UKS dan setelah kondisi saya menbaik saya

menjantutkan mengikuti pembelajaran. Keaktifan itu

sangat penting karena kalau saya aktif dalam kelas

saya dapat mengeluarkan ide-ide pada saat proses

pembelajaran.

7. YN Kesiapan motivasi kui sangat penteng, hal kui

biasane tak lakokne dengan coro ngelengkapi

kelengkapan belajar saya, konsentrasi belajar

sangat penteng karena kalau kurang eneng

konsentrasi maka opo seng di jelaske karo guru ora

entok aku pahami. Biasane nak aku kurang

konsentrasi aku milih istirahat nang umah.

Kesiapan motivasi kui sangat penteng, hal itu

biasanya saya lakukan dengan cara saya melengkapi

kelengkapan belajar saya, konsentrasi dalam belajar

sangat penting karena kalau saya kurang konsentrasi

maka apa yang di jelaskan oleh guru tidak dapat saya

pahami. Biasanya akalau saya kurang konsentrasi

saya memilih untuk istirahat dirumah.

8. IR Kesiapan mental kui penteng go nambah

kepercayaan diri kaku nak pas arep mulai

pelajaran biasane aku ngatasine dengan cara

nambah materi sseng arep di terangke karo guru,

motivasi seng rendah kui penteng ngaruh nang

proses pelajaran kui kanggo ngeluarke ide-ide.

Konsentrasi ku juga penteng go saat proses belajar,

biasane nak aku kurang konsentrasi aku milih

istirahat nang UKS sampai kondisi kesehatanku

pulih

Kesiapan mental sangat penting untuk menambah

percaya diri kita pada saat akan melakukan proses

pembelajaran, biasanya saya mengatasinya dengan

cara memahami materi yang akan di ajarkan guru,

motivasi yang rendah itu sangat berpengaruh

terhadap proses pembelajaran karena akan sulit

mengeluarkan ide-ide. Konsentrasi juga penting

dalam proses belajar mengajar, jika konsentrasi saya

kurang pada saat proses belajar mengajar saya

memilih istirahat di UKS sampai kondisi saya

Page 121: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

109

menbaik.

9. AW Motivasi belajar kui sangat penting nang jero

kesiapan psikisku, rendahhe motivasi kui ngaroh

nang proses belajarku karena nak ora eneng

motivasi aku kurang semanagt go melu belajar.

Konsentrasi kui sangat penteng, biasane nak aku

kurang konsentrasi aku milih linguh nang UKS ben

konsentrasiku mbalek.”

Motivasi belajar sangat penting dalam kesiapan

psikis saya, rendahnya motivasi itu sangat

berpengaruh pada saat proses pembelajaran saya

karena dengan rendahnya motivasi saya kurang

semangat untuk belajar. Konsentrasi sanggat penting,

biasanya saya mengalami kurang konsentrasi pada

saat jam terahir mata pelajaran. Biasanya saya mintak

izin ke UKS supaya konsentrasi saya pulih kembali.

10. AG Kesiapan mental kui penteng karena ngaruh banget

nang rasa percoyo diri ku go melu pelajaran nang

jero kelas, nak rasa percaya diriku kurang maka

konsentrasi saya pas belajar terganggu karena

konsentrasi belajar kui penteng bangget go aku,

biasane nak aku kurang konsentrasi aku istirahat

sedilut nang njobo kelas

Kesiapan mental itu sanggat penting karena akan

berpengaruh pada rasa percaya diri saya untuk

memulai pelajaran di dalam kelas, kalau rasa percaya

diri saya kurang maka konsentrasi saya pada saat

belajar akan terganggu karena konsentrasi belajar

sanggat penting bagi saya, biasanya kalau saya

kurang konsentrasi saya akan istirahat sebentar di

luar ruangan.

11. DO Kesiapan mental bagiku penteng, karena mental

sangat berpengaruh pada metode belajar saya,

kepercayaan diri saya tidak berkurang karena saya

sudah mempersiapkan diri saya sebelum saya

melakukan pembelajaran. Konsentrasi kui penteng

karena kondsentrasi kui ndukung pas belajar maka

apa seng di ajarke oleh guru ora isoh aku pahami.

Kesiapan mental bagi saya sangat penting, karena

mental sangat berpengaruh pada metode belajar saya,

kepercayaan diri saya tidak berkurang karena saya

sudah mempersiapkan diri saya sebelum saya

melakukan pembelajaran. Konsentrasi sangat penting

karena pada saat pembelajaran konsentrasi saya

kurang maka apa yang di ajarkan oleh guru tidak bisa

saya pahami.

Page 122: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

110

12. HR Nak aku ora konsentrasi aku ora isoh ngetokke ide-

ide seng apik. Kesiapan mental kui penteng karena

ngaruh banget nang rasa percoyo diri ku go melu

pelajaran nang jero kelas, nak rasa percaya diriku

kurang maka konsentrasi saya pas belajar

terganggu karena konsentrasi belajar kui penteng

bangget go aku, biasane nak aku kurang

konsentrasi aku istirahat sedilut nang njobo kelas

Konsentrasi itu sangat penting karena akan

berpengaruh pada saat proses belajar mengajar, kalau

konsentasi kurang maka saya pasti tidak bisa

mengeluarkan ide-ide yang cemerlang. Kesiapan

mental itu sanggat penting karena akan berpengaruh

pada rasa percaya diri saya untuk memulai pelajaran

di dalam kelas, kalau rasa percaya diri saya kurang

maka konsentrasi saya pada saat belajar akan

terganggu karena konsentrasi belajar sanggat penting

bagi saya, biasanya kalau saya kurang konsentrasi

saya akan istirahat sebentar di luar ruangan.

13. MS Kesiapan fisikis kui penteng adalah pye kondisi

mentale dewe, seandainya saya ora ndue kesiapan

mental mana pas proses belajar aku susah nerimo

pelajaran seng di ajarke oleh guru, njika ora miliki

mental seng apik maka kui ganggu go

konsentrasiku juga

Kesiapan psikis itu yang paling penting adalah

kesiapan mental, seandainya saya tidak memiliki

kesiapan mental maka dalam proses pembelajaran

saya akan susah menerima pelajaran yang di ajarkan

oleh guru. jika tidak memiliki mental yang cukup

akan susah mengeluarkan ide-ide. Dan pada saat

pembelajaran konsentrasi saya akan berkurang jika

kesiapan mental saya tidak di persiapkan.

14. DW Kesiapan mental kui penteng go nambah

kepercayaan diri kaku nak pas arep mulai

pelajaran biasane aku ngatasine dengan cara

nambah materi sseng arep di terangke karo guru,

motivasi seng rendah kui penteng ngaruh nang

proses pelajaran kui kanggo ngeluarke ide-ide.

Kesiapan mental sangat penting untuk menambah

percaya diri kita pada saat akan melakukan proses

pembelajaran, biasanya saya mengatasinya dengan

cara memahami materi yang akan di ajarkan guru,

motivasi yang rendah itu sangat berpengaruh

terhadap proses pembelajaran karena akan sulit

Page 123: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

111

Konsentrasi ku juga penteng go saat proses belajar,

biasane nak aku kurang konsentrasi aku milih

istirahat nang UKS sampai kondisi kesehatanku

pulih

mengeluarkan ide-ide. Konsentrasi juga penting

dalam proses belajar mengajar, jika konsentrasi saya

kurang pada saat proses belajar mengajar saya

memilih istirahat di UKS sampai kondisi saya

menbaik.

15. HN Persiapan seng ndukung kesiapan pisikku kudu

eneng misalle jogo kondisi konsentrasiku pada saat

pembelajaran, biasane saya nak kurang konsentrasi

meminta istirahat nang jero UKS dan setah kondisi

membaik aku lajot melu belajar meneh. Keaaktifan

kui penteng karena nak aku aktif nag jero kelas aku

isoh ngetoke ide-ide pas belajar

Persiapan yang mendukung kesiapan psikisku harus

ada misalnya misalnya menjaga konsentrasi saya

pada saat proses pembelajaran, biasanya saya kalau

kurang konsentrasi meminta izin untuk istirahat di

UKS dan setelah kondisi saya menbaik saya

menjantutkan mengikuti pembelajaran. Keaktifan itu

sangat penting karena kalau saya aktif dalam kelas

saya dapat mengeluarkan ide-ide pada saat proses

pembelajaran.

Page 124: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

112

LAMPIRAN 4. DISPLAY DATA

1. Hasil Wawancara dengan Guru

A. Kesiapan Fisik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA KESIMPULAN

1. ID,TN

“Nak menerutku, umume

peserta didik seng melu

belajar karo aku sehat secara

fisik. Aku biasane merikso

kondisine kesehatan peserta

didik sakdurungge melu

belajar, aku ora ngijenke

peserta didik seng sakit go

melu pelajaran, ibu

ngomonggi ben siswa seng

loro istirahat nang umah,

siswa seng loro biasane ora

iso ngikuti pelajaran dengan

apik. “Kadang memang

eneng bocah seng ngalami

kurang kerunggu. Bocah seng

ngalami kurang krunggu

biasane kurang siap go melu

belajar. Ibu biasane

meperlakukan bocah secara

kusus bila eneng bocah seng

kurang, sengutama kurang

krunggu biasane carane

ngekon bocah kon lungguh

nang ngrep. Umumme ora

Kalau menurut ibu, umumnya peserta didik

yang mengikuti pelajaran dengan ibu sehat

secara fisik. Ibu biasanya memeriksa kondisi

kesehatan peserta didik sebelum memulai

pelajaran. Ibu tidak mengizinkan peserta didik

yang lagi sakit untuk mengikuti pelajaran. Ibu

menyarankan siswa yang kurang sehat untuk

beristirahat di rumah. Siswa yang kurang

sehat biasanya tidak dapat mengikuti

pelajaran dengan baik. Kadang-kadang

memang ada peserta didik yang menglami

kekurangan pendengan.Peserta didik yang

mengalami pendengaran yang kurang

umumnya kurang siap untuk mengikuti proses

belajar. Ibu memperlakukan secara khusus

apabila ada peserta didik yang memiliki

kekurangan, terutama kekurangan

pendengaran dengan cara menempatkan

mereka di bagian depan.Umumnya tidak ada

kendala, karena mereka telah diperlakukan

sesuai dengan kekurangan mereka. dan

Peserta didik yang mengalami kekurangan

umumnya kurang siap dalam belajar secara

normal.

kesiapan fisik peserta

didik untuk mengikuti

proses pembelajaran

dilihat dari kondisi

kesehatan umumnya

baik. Guru sangat

memperhatikan

kondisi kesehatan

peserta didik, jika ada

yang sakit atau kurang

sehat biasanya tidak

diizinkan untuk

mengikuti proses

pembelajaran karena

persiapannya tidak

memadai. Selanjutnya

peserta didik yang

memiliki kelemahan-

kelemahan sensorik

umumnya kurang siap

untuk mengikuti

proses pembelajaran.

Guru memperhatikan

dengan seksama

peserta didik yang

Page 125: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

113

eneng kendala, karena dekne, mergo bocah wes di

perlakukne sesui kendalane

dekne dan bocah seng ngalai

kekurangan uumnya urung

siap go melu pelajaran.

memiliki kekurangan tersebut sehingga

memiliki kesiapan

yang sama untuk

belajar dengan peserta

didik normal.

2. AN Menurutku, umume bocah seng

melu belajar karo aku kondisi

kesehatane apik. Caraku nentokne

kondisi kesehatane bocah biasane

nakono cocah sitok-sitok cocah kui.

Nak eneng bocah seng loro biasane

kurang konsentrasi pas belajar

biasane aku ngekon bocah seng

loro muleh nang uahhe. Ora kabeh

kelas eneng bocah seng miliki

kurang krunggu. Nak eneng

biasane bapak ngkon bocah

lungguh nang paling ngrep. Nak

kendala ora eneng. Paling dewe

sebagai guru kudu ngatekne bocah

kui. Bocah seng eneng kekurangane

biasane persiapane kurang go melu

pelajaran

Menurut Bapak, umumnya peserta didik yang

mengikuti pelajaran kondisi kesehatannya

baik. Cara bapak menentukan kondisi

kesehatan peserta didik adalah menanya pada

masing-masing peserta didik tersebut.Kalau

ada peserta didik yang sakit biasanya kurang

konsentrasi dalam belajar sehingga bapak

menyuruh peserta didik yang sakit untuk

pulang. Kalau menurut Bapak, kesiapan

peserta didik yang sakit kurang maksimal

untuk mengikuti pelajaran. Tidak seluruh

kelas ada peserta didik yang memiliki

kekurangan pendengan. Kalau ada, biasanya

bapak menyuruh peserta didik tersebut untuk

duduk paling depan. Kalau kendala tidak ada,

paling kita sebagai guru harus memperhatikan

mereka secara khusus. Peserta didik yang

memiliki kekurangan ini juga memiliki

persiapan yang kurang untuk mengikuti

proses pembelajaran.

Page 126: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

114

B. Kesiapan Psikispeserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA KESIMPULAN

1. ID

Menurutku, pemahaman siswa go

pentinge kesiapan go melu proses

bolajar cukop apik. Aku ndelok

nangkene motivasi bocah umumme

apik, sehinggo bocah ora eneng

ngalami kangelan go nyiapne diri go

melu proses pembelajaran. Memang

eneng saatte bocah kurang eneng

motivasi go melu belajar, makane

kui biasane aku ngei motivasi sek

pas nang ngrep. Menurutku

konsentrasi bocah agak kurang jika

pelajaran eneng jam terakhir karena

mereka wes lemes, tapi nak jam

pertama umumme konsentrasi bocah

apik. Go ndelok konsentrasi bocah

ibu biasane ngei beberapa

pertanyaan nang tengah-tengah pas

belajar dan ibu biasane memberikan

istirahat nak eneng siswa seng

kurang konsentrasi pada saat belajar

dan belajar di lanjurtke nak bocah

wes seger meneh Menurut ibu,

kemaun bocah go bertanya pas

belajar sangat kurang, gor eneng

Menurut ibu, pemahaman peserta didik

tentang pentingnya kesiapan untuk mengikuti

proses pembelajaran cukup baik. Ibu melihat

disini motivasi peserta didik umumnya baik,

sehingga mereka tidak mengalami kesulitan

untuk mempersiapkan diri mengikuti proses

pembelajaran. Memang ada saatnya peserta

didik kurang memiliki motivasi dalam

mengikuti proses pembelajaran, maka ibu

terlebih dahulu memberi motivasi di depan

kelas.

Menurut ibu, konsentrasi peserta didik agak

kurang jika belajar pada jam terakhir karena

mereka telah lelah, tapi pada jam pertama

umumnya konsentrasi mereka bagus. Untuk

melihat konsentrasi peserta didik, ibu

memberi beberapa pertanyaan di tengah

proses pembelajaran. Ibu biasanya

memberikan istrirahat jika melihat ada peserta

didik yang mulai kurang konsentrasinya dan

proses pembelajaran dilanjutkan jika peserta

didik sudah mulai segar kembali. Menurut

ibu, kemauan peserta didik untuk bertanya

ketika proses pembelajaran berlasung sangat

kurang, hanya beberapa orang yang mau

bertanya dan orangnya pun sama. Ibu

adakalanya meminta peserta didik untuk

memaparkan suatu pendapat di depan kelas,

tetapi sangat jarang peserta didik yang mau

kesiapan psikispeserta

didik untuk mengikuti

pembelajaran Geografi

di SMA N 5 Tebo

termasuk baik, karena

sebagian besar peserta

didik memiliki motivasi

yang baik dalam belajar,

berarti peserta didik

memiliki kesiapan yang

baik. Kesiapan psikis

dilihat dari konsentrasi

dalam belajar, peserta

didik mampu

berkonsentrasi selama

proses belajar mengajar

sehingga guru tidak

mengalami kesulitan

melaksanakan proses

pembelajaran. Kesiapan

belajar dilihat dari

reaksi, sebagian besar

peserta didik di SMA N

5 Tebo memiliki reaksi

yang baik, karena

mampu memberikan

pertanyaan pada guru

pada saat belajar dan

mau mengeluarkan ide

Page 127: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

115

wong piro wae seng melu takon dan

bocahhe pun kui-kui wae. Ibu

biasane njalok bocah ngei pendapate

nang ngrep kelas, tapi sangat jarang

bocah seng gelem ngelakoni iki.

Kalau menurutku kemauaan bocah

ngeluarke ide ki apik tapi harus

eneng pancingan sek.

melakukan hal itu. Kalau menurut ibu, kemauan peserta didik mengeluarkan ide

cukup baik, tetapi harus dipancing terlebih

dahulu.

pada guru. Kesiapan belajar dilihat dari

organisasi termasuk

baik karena peserta

didik mampu mengelola

bagian-bagian pelajaran,

diantaranya memiliki

catatan yang rapid an

menampilkan inti-inti

materi pada buku

catatan tersebut.

Kesiapan belajar dilihat

dari pemahaman, cukup

baik karena sebagian

kecil siswa yang dapat

langsung memahami

materi yang diajarkan

oleh guru dalam proses

pembelajaran. Kesiapan

belajar dilihat dari

ulangan, cukup baik

karena masih banyak

siswa yang tidak

mengulang materi

pelajaran.

2. AN Menurutku bocah seng mahami

pentingge kesiapan go melu proses

belajar ngajar. Bapak ndelok

umumme apik, terlihat seko

lengkappe persiapan seng di miliki

bocah untuk go melu proses

pebelajaran, bila eneng bocah seng

kurang eneng motivasi, aku terlebih

dahulu memulai pelajaran santai

karo rilek sek. Menurutku

konsentrasi bocah cukop apik, walau

eneng siji dino konsentrasi dekne

tidak podo. Go ndlok konsentrasi

peserta didik, bapak ndlok siswa

secara seksama , terutama saat arep

mulai proses pembelajaran, nak aku

ndlok eneng bocah seng kurang

konsentrasi, bapak persilahkan metu

seko kelas sedilit. Nak menurutku,

kemauan bocah go bertanya emng

kurang, kui berarti bocah kurang

Menurut bapak, peserta didik memahami

pentingnya kesiapan untuk proses belajar

mengajar. Bapak melihat motivasi peserta

didik umumnya baik, terlihat dari lengkapnya

persiapan yang dimiliki peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajaran.Jika peserta

didik kurang termotivasi, bapak terlebih

dahulu memulai pelajaran dengan santai agar

mereka rileks. Menurut Bapak konsentrasi

peserta didik cukup baik, walaupun dalam 1

hari tersebut kosentrasi mereka tidak

sama.Untuk melihat konsentrasi peserta didik,

bapak memperhatikan seluruh peserta didik

secara seksama, terutama saat memulai proses

pembelajaran. Kalau bapak melihat ada

peserta didik yang mulai kurang konsentrasi,

bapak persilahkan keluar kelas sebentar.

Menurut Bapak kemauan peserta didik

bertanya memang kurang, berarti mereka

kurang memiliki kesiapan diri kurang baik

karena kurang mau bertanya.Kalau keaktifan

peserta didik, menurut bapak kurang,

terutama untuk berdiri di depan kelas. Bapak

lihat, kemauan mengeluarkan ide peserta

Page 128: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

116

miliki kesiapane dekne kurang apik

karna kurang gelem takon. Nak

keaktifan bocah menurutku kurang,

terutama go ngdek nang ngrep. Nak

di delok kemauan apik, terutama pas

diskusi nang ngarep kelas

didik cukup baik, terutama ketika ada kegiatan diskusi kelas.

3. RT Bocah kui cukup pahan go nyiapke

diri go ngikuti pas belajaran kui

merupakan kuncine motivasi. Ibu

ndlok motivasi bocah umumme apik,

di delok seko perhatian bocah go

proses belajar seng arep di lakokne.

Ibu biasane nunggu bocah seng

urung enek motaivasine go melu

pelajaran, carane merikso

perlengkapan belajar mereka.

Menurutku konsentrasi bocah dalam

bedo karena bocah kudu melu

beberapa pelajaran, yang penting

saat aku ngaar bocah konsentrasi

pada mata pelajaran ibu wae. Go

ndlok konsentrasi bocah, ibu biasane

ngeki pertanyaan go pelajaran

minggu winggi, go meningkatkan

konsentrasi peserta didik, ibu

bianase ngikuti proses pembelajaran

go okeh variase metode Menurut ibu,

bocah seng gelem bertanya kui seng

dadi kelemahane, karena jarang

Peserta didik cukup paham dalam

mempersiapkan diri mengikuti proses

pembelajaran merupakan kunci motivasi. Ibu

melihat motivasi peserta didik umumnya baik,

terlihat dari perhatian peserta didik terhadap

proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Ibu cenderung menunggu peserta didik yang

kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran,

biasanya dengan cara memeriksa kelengkapan

belajar mereka. Menurut ibu konsentrasi

peserta didik dalam satu hari berbeda karena

harus mengikuti beberapa mata pelajaran,

yang penting ketika ibu mengajar mereka

konsentrasi pada mata pelajaran ibu

saja.Untuk melihat konsentrasi peserta didik,

ibu biasanya memberi pertanyaan tentang

pelajaran minggu lalu.Untuk meningkatkan

konsentrasi peserta didik, ibu biasanya

melakukan proses pembelajaran

menggunakan berbagai variasi metode.

Menurut ibu, kemamuan bertanya inilah yang

menjadi kelemahan peserta didik, karena

jarang sekali peserta didik yang mau bertanya

ketika proses belajar mengajar. Peserta didik

kurang memiliki kesiapan dari segi reaksi,

karena peserta didik biasanya kurang mau

Page 129: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

117

sekali bocah seng gelem takon pas

belajar di lakokne. Siswa kurang

miliki kesiapan go segi reaksi,

karena biasane bocah kurang gelem

ngeluarke ide, takon dan ngadek

nang ngrep kelas pas proses belajar,

nak menurutku kemauan bocah pas

ngetokke ide cukup, tapi kudu di

takoni sek bocah iku

mengeluarkan ide, bertanya dan berdiri di depan kelas ketika proses pembelajaran.

Kalau menurut ibu kemauan peserta didik

dalam mengeluarkan ide cukup, tetapi harus

ditanya atau diminta terlebih dahulu.

Page 130: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

118

2. Hasil Wawancara Dengan Siswa

A. Kesiapan Fisik peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo.

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA KESIMPULAN

1. AY,RK,HN Persiapan seng ndukung kesiapan

fisikku kudu eneng misalle kondisi

sehat, karena kesehatan fisik songgot

ngaruh karena kui aku turu seng

cukup nang ngomah dan mangan

panganan seng okeh nutrisine serta

olahraga seng cukop. Biasane nak

kondisi kesehatanku ora apik pas

belajar aku turu nang UKS dan pas

proses belajar mental kui penteng

bangget karena ngruh nang

kepercayaan diriku pas proses belajar

Persiapan yang mendukung kesiapan

fisik harus ada misalnya menjaga

kondisi kesehatan, karena kesehatan

fisik sanggat berpengaruh, karena itu

saya tidur secara cukup dirumah dan

memakan makanan yang bernutrisi serta

olahraga yang teratur. Biasanya kalau

kondisi kesehatan tidak baik pada saat

proses pembelajaran biasanya saya tidur

di UKS. Dan pada saat proses

pembelajaran mental saya sangat

penting karna sanggat berpengaruh pada

kepercayaan diri pada saat melakukan

proses pembelajaran.

kesiapan fisik peserta

didik sanggat

memperhatikan kondisi

kesetanya, karena

kesehatan sanggat

penting bagi siswa untuk

melakukan proses

pembelajaran, biasanya

siswa menjaga

kesehatanya dengan cara

tidur secara teratur,

memakan makanan yang

bergizi serta olahraga

yang teratur. Selanjutnya

peserta didik yang

memiliki kelemahan-

kelemahan sensorik

umumnya kurang siap

untuk mengikuti proses

pembelajaran. Guru

memperhatikan dengan

seksama peserta didik

2. AT Kesiapan fisik biasane aku njaga

kondisi kesehatan, karena kondisi fisik

sangat penteng karna kui aku turu

seko cukup dan kurang metu mbenggi

tapi aku jarang mangan panganan

seng sehat trus ora tau olahraga,

biasane kalau kondisi kesehatan ora

Kesiapan fisik ada biasanya saya

menjaga kondisi kesehatan, karena

kesehatan fisik sanggat penting, karena

itu saya tidur secara cukup dan jarang

keluar malam tapi saya jarang-jarang

memakan makanan yang bernutrisi dan

olahraga. Biasanya kalau kondisi

Page 131: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

119

apik aku muleh go turu, kondisi mental

kui penteng karena ngaruh nang prose

pembelajarane aku. Aku ra ndue

kerang krunggu nak seandaine aku

ndue ku arep lunguh nang ngrep ben

opo seng di terangke guru kui mudeng.

kesehatan tidak baik pada saat proses

pembelajaran biasanya saya izin minta

pulang. Saya tidak memiliki kekurangan

pendengaran seandainya saya punya

biasanya saya akan duduk di depan agar

bisa mendengar apa yang di terangkan

oleh guru.

yang memiliki

kekurangan tersebut

sehingga memiliki

kesiapan yang sama

untuk belajar dengan

peserta didik normal

3. MD Nak menurutku eneg tapi aku jarang

ngaga kondisi kesehatanku, aku

jarang jogo kondisi kesehatanku

kurang mangan makanan seng bergizi

dan jarang olahraga seng teratur. Aku

ra ndue kurang krungu biasane nak

aku ndue aku jalok perhatian khusus

karo guruku

Kalau menurut saya ada tapi saya jarang

menjaga kondisi kesehatan saya, saya

jarang memakan makanan yang bergizi

dan jarang olahraga yang teratur, saya

tidak memiliki kekurangan

pendengaran. Jika saya memiliki

kekurangan pendengaran biasanya saya

akan memintak perhatian khusus

terhadap guru saya.

4. RN Kesiapan seng nunjang kesiapan fisik

kui eneng biasane aku olahraga seng

teratur mangan makanan seng eneng

nutrsine lan jarang metu bengi nak

aku sering metu benggi biasane

kondisi ku ora penak, aku ora ndue

kurang kerunggu

Kesiapan yang menunjang kesiapan

fisik saya ada, misalnya saya olahraga

yang teratur, memakan makanan yang

bergizi dan jarang keluar malam karena

kalau saya sering keluar malam kondisi

kesehatan saya akan terganggu. Saya

tidak memiliki kekurangan

pendengaran.

5. DS Menurutku, kalau kesiapan fisik

kurang kui sangat ngaruh go kesiapan

belajar, aku jarang turu secara teratur

Menurut saya ada, karena kalau

kesiapan fisik saya kurang maka akan

mengangu proses pembelajaran. Saya

Page 132: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

120

tapi saya selalu mangan panganan

seng bergizi saya jarang berolahgara,

aku ra ndue kurang krungu tapi nak

aku wes kesel biasane aku jarang iso

mahami opo seng di sampaike guru

kui

kurang tidur secara teratur, tapi selalu

memakan makanan yang bergizi, dan

juga jarang olahraga secara teratur. Saya

tidak memiliki kekurangan pendengaran

tapi saya kadang-kadang kalau sudah

lelah susah untuk mendengarkan apa

yang di terangkan guru.

6. YN Menurutku eneg, biasane aku ora

menjaga kondisi kessehatanku

padahal kesehatan fisik kui sangat

penteng, aku turu ora teratur jarang

mangan seng bergizi ora tau

olahraga, biasane pas saat proses

belajar aku sereng terganggu. Aku ora

ndue kurang kerungu

Menurut saya ada,tapi saya tidak

menjaga kondisi kesehatan, padahal

kesehatan fisik sanggat penting, saya

tidur tidak teratur jarang memakan

makanan yang bernutrisi dan olahraga.

Biasanya pada saat proses pelajaran

saya kurang memahami. Saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran.

7. IR Menurutku eneng biasane aku jogo

kondisi kesehatanku dengan coro turu

secoro cukup, aku ndue kurang

krunggu kadang-kadang kui opo seng

di sampaikne guru ora mudeng

biasane nak wes ngono kui aku linguh

ngrep ben opo seng di terangke isoh

tak pahami

Menurut saya ada, biasanya saya

menjaga kondisi kesehatan dengan cara

tidur secara cukup dan jarang keluar

malam memakan makanan yang bergizi

dan olahraga yang teratur, saya

memiliki kekurangan pendengaran,

kadang-kadang apa yang di sampaikan

oleh guru tidak dapat saya pahami

karena keterbatasan saya, biasanya saya

akan duduk di depan agar apa yang di

sampaikan guru dapat saya pahami.

Page 133: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

121

8. AW Persiapan seng ndukung kesipan fisik

kudu eneg, karena kesehatan fisik kui

sangat ngaruh karena kui aku turu

secoro cukup mangan pangan seng

eneng gizine tapi aku jarang melu

olahraga, biasane nak kondisi fisik

ora apik pas saat melu belajaran aku

mekso nang kelas. Aku ora miliki

kurang kerunngu nak aku miliki

kurang pendengaran aku mesti

lungguh nang ngarep korno nak aku

lungguh nang mburi aku ora

konsentrasi opo seng di omongkkke

guru nang ngrep

Persiapan yang mendukung kesiapan

fisik harus ada, karena kesehatan fisik

sanggat berpengaruh, karena itu saya

tidur secara cukup dirumah dan

memakan makanan yang bernutrisi tapi

jarang ikut olahraga. Biasanya kalau

kondisi kesehatan tidak baik pada saat

proses pembelajaran biasanya saya tetap

memaksakan mengikuti proses

pembelajaran. Saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran, kalau saya

memiliki kekurangan pendengaran saya

pasti akan duduk di depan setiap hari,

karena kalau saya duduk di belakang

biasanya saya akan kurang konsentrasi,

dantidak jelas apa yang di sampaikan

guru di depan.

9. AG Menurutku eneg, karena kondisi fisik

kui ngaruh ps proses belajar, biasane

aku jaga kondisiku corone ruru secara

teratur tapi pas saat proses

pembelajaran aku jarang konsen kui

pas jam-jam terahir. Aku ora ndue

kekurangan pendengaran.”

Menurut saya ada, karena kondisi fisik

sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran, biasanya saya menjaga

kondisi kesehatan dengan cara

memakan makanan yang bergizi dan

tidur secara teratur, tapi pada saat

proses pembelajaran saya kurang

memahami apa yang di sampaikan guru

pas jam terahir pelajaran. Saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran.

Page 134: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

122

10. DO Eneg, biasane aku jogo kondisi

kesehatan go coro istirahat secoro

cukup mangan panganan seng bergizi

lan olahraga seng teratur aku ora

ndue kurng kerunggu tapi aku ndue

kurang ndelok tadi aku susah go

ndelok opo seng eneng nang papan

tulis biasane aku lungguh nang ngrep

ben opo seng di tulis guru isoh tak

pahami

Ada, biasanya saya menjaga kondisi

kesehatan dengan cara istirahat secara

cukup, memakan makanan yang bergizi

dan olahraga yang teratur, saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran, tapi

saya memiliki keterbatasan penglihatan

jadi kendala yang saya hadapi adalah

apa yang ada di papan tulis kurang jelas,

biasanya saya mengunakan kacamata

dan berusaha duduk di depan agar apa

yang di tulis oleh guru dapat saya

pahami.

11. HR Nang jero kesiapan seng nunjang

kesiapan fisik itu pasti eneng. Karena

fisik kui sanggat pentenggo awake

dewed an aktifitase dewe maka kui pas

muleh sekolah aku ngeluangke go turu

seng cukop lan mangan panganan

seng okeh proteinne ben kondisi fisiku

terjaga, aku ran due kurang krunggu

Dalam kesiapan yang menunjang

kesiapan fisik itu pasti ada, karena fisik

itu sangat penting buat diri kita sendiri

dan aktifitas kita, makanya setiap

pulang sekolah saya melakukan istirahat

secara cukup dan makan secara teratur

agar kesehatan fisik saya tetap terjaga,

saya tidak memiliki kurang

pendengaran.

12. MS Persiapan seng nunjang fisikku pasti

eneng, karena kui ngaruh nang

kesehatan fisikku, tapi kondisi fisik ku

pas melu pelajaran kurang apik,

karena aku kurang turu lan ora

pernah olahraga seng teratur, aku ora

Persiapan yang menunjang kesiapan fisik

itu pasti ada, karena sanggat berpengaruh

pada kesehatan fisik saya, tapi kondisi fisik

saya saat mengikuti pembelajaran kurang

baik, karena saya jarang sekali tidur secara

cukup serta jarang berolahraga untuk

Page 135: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

123

miliki kekurangan krunggu tapi pas

aku melu belajar konsentrasiku

kurang opo seng di terangke guru

nang ngrep ora isoh aku pahami.

menjaga kesehatan saya, saya tidak

memiliki kekurangan pendengaran, hanya

saja pada saat konsentrasi saya berkurang

apa yang di terangkan guru di depan tidak

dapat saya pahami

13. DW Persiapan seng ndukung kesipan fisik

kudu eneg, karena kesehatan fisik kui

sangat ngaruh karena kui aku turu

secoro cukup mangan pangan seng

eneng gizine tapi aku jarang melu

olahraga, biasane nak kondisi fisik

ora apik pas saat melu belajaran aku

mekso nang kelas. Aku ora miliki

kurang kerunngu nak aku miliki

kurang pendengaran aku mesti

lungguh nang ngarep korno nak aku

lungguh nang mburi aku ora

konsentrasi opo seng di omongkkke

guru kurang paham

Persiapan yang mendukung kesiapan

fisik harus ada, karena kesehatan fisik

sanggat berpengaruh, karena itu saya

tidur secara cukup dirumah dan

memakan makanan yang bernutrisi tapi

jarang ikut olahraga. Biasanya kalau

kondisi kesehatan tidak baik pada saat

proses pembelajaran biasanya saya tetap

memaksakan mengikuti proses

pembelajaran. Saya tidak memiliki

kekurangan pendengaran, kalau saya

memiliki kekurangan pendengaran saya

pasti akan duduk di depan setiap hari,

karena kalau saya duduk di belakang

biasanya saya akan kurang memahami.

B. Kesiapan Psikis

NO INESIAL HASIL WAWANCARA ARTINYA KESIMPULAN

1. AY,RN Kesiapan mental kui penteng go

nambah kepercayaan diri kaku nak

Kesiapan mental sangat penting untuk

menambah percaya diri kita pada saat

kesiapan psikispeserta

didik untuk mengikuti

Page 136: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

124

pas arep mulai pelajaran biasane aku

ngatasine dengan cara nambah materi

sseng arep di terangke karo guru,

motivasi seng rendah kui penteng

ngaruh nang proses pelajaran kui

kanggo ngeluarke ide-ide. Konsentrasi

ku juga penteng go saat proses

belajar, biasane nak aku kurang

konsentrasi aku milih istirahat nang

UKS sampai kondisi kesehatanku

pulih.

akan melakukan proses pembelajaran,

biasanya saya mengatasinya dengan

cara memahami materi yang akan di

ajarkan guru, motivasi yang rendah itu

sangat berpengaruh terhadap proses

pembelajaran karena akan sulit

mengeluarkan ide-ide. Konsentrasi juga

penting dalam proses belajar mengajar,

jika konsentrasi saya kurang pada saat

proses belajar mengajar saya memilih

istirahat di UKS sampai kondisi saya

menbaik.

pembelajaran Geografi di SMA N 5 Tebo termasuk

baik, karena sebagian

besar peserta didik

memiliki mental yang

baik dalam belajar,

berarti peserta didik

memiliki kesiapan yang

baik untuk melakukan

proses belajar mengajar.

Motivasi belajar sangat

baik karena guru selalu

memberikan motivasi

kepada peserta didik

sebelum melakukan

proses pembelajaran.

Kesiapan psikis dilihat

dari konsentrasi dalam

belajar, peserta didik

mampu berkonsentrasi

selama proses belajar

mengajar tapi masih ada

sebagian kecil peserta

didik yang kurang

berkonsentrasi saat

melakukan proses

pembelajaran tapi guru

tidak mengalami

kesulitan melaksanakan

proses pembelajaran jika

ada peserta didik yang

kurang berkonsentrasi

biasanya peserta didik

2. AT Kondisi mental kui penteng karena

ngaruh nang prose pembelajarane

aku. Konsentrasi kui ngaruh banget

nang mulai pelajaran nak

konsentrasiku kurang pas guru

nerangke pelajaran kui aku ora isoh

mahami

Kondisi mental sangat penting, karena

berpengaruh pada proses pembelajaran.

Konsentrasi juga sanggat berpengaruh

pada kesiapan psikis dalam memulai

pelajaran kalau konsentrasi saya

berkurang maka apa yang di terangkan

oleh guru tidak dapat saya pahami.

3. MD Kesiapan fisikis kui penteng adalah

pye kondisi mentale dewe, seandainya

saya ora ndue kesiapan mental mana

pas proses belajar aku susah nerimo

pelajaran seng di ajarke oleh guru,

njika ora miliki mental seng apik maka

kui ganggu go konsentrasiku juga

Kesiapan psikis itu yang paling penting

adalah kesiapan mental, seandainya

saya tidak memiliki kesiapan mental

maka dalam proses pembelajaran saya

akan susah menerima pelajaran yang di

ajarkan oleh guru. jika tidak memiliki

mental yang cukup akan susah

mengeluarkan ide-ide. Dan pada saat

pembelajaran konsentrasi saya akan

Page 137: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

125

berkurang jika kesiapan mental saya

tidak di persiapkan.

mintak izin keluar kelas untuk memulihkan

konsentrasi. Kesiapan

belajar dilihat dari reaksi,

sebagian besar peserta

didik di SMA N 5 Tebo

memiliki reaksi yang

baik, karena mampu

memberikan pertanyaan

pada guru pada saat

belajar dan mau

mengeluarkan ide pada

guru.

4. DS Motivasi belajar kui sangat penting

nang jero kesiapan psikisku, rendahhe

motivasi kui ngaroh nang proses

belajarku karena nak ora eneng

motivasi aku kurang semanagt go

melu belajar. Konsentrasi kui sangat

penteng, biasane nak aku kurang

konsentrasi aku milih linguh nang

UKS ben konsentrasiku mbalek.

Motivasi belajar sangat penting dalam

kesiapan psikis saya, rendahnya

motivasi itu sangat berpengaruh pada

saat proses pembelajaran saya karena

dengan rendahnya motivasi saya kurang

semangat untuk belajar. Konsentrasi

sanggat penting, biasanya saya

mengalami kurang konsentrasi pada saat

jam terahir mata pelajaran. Biasanya

saya mintak izin ke UKS supaya

konsentrasi saya pulih kembali

5. RK,HN Persiapan seng ndukung kesiapan

pisikku kudu eneng misalle jogo

kondisi konsentrasiku pada saat

pembelajaran, biasane saya nak

kurang konsentrasi meminta istirahat

nang jero UKS dan setah kondisi

membaik aku lajot melu belajar

meneh. Keaaktifan kui penteng karena

nak aku aktif nag jero kelas aku isoh

ngetoke ide-ide pas belajar.”

Persiapan yang mendukung kesiapan

psikisku harus ada misalnya misalnya

menjaga konsentrasi saya pada saat

proses pembelajaran, biasanya saya

kalau kurang konsentrasi meminta izin

untuk istirahat di UKS dan setelah

kondisi saya menbaik saya

menjantutkan mengikuti pembelajaran.

Keaktifan itu sangat penting karena

kalau saya aktif dalam kelas saya dapat

mengeluarkan ide-ide pada saat proses

pembelajaran.

6. YN Kesiapan motivasi kui sangat penteng,

hal kui biasane tak lakokne dengan

coro ngelengkapi kelengkapan belajar

saya, konsentrasi belajar sangat

Kesiapan motivasi kui sangat penteng,

hal itu biasanya saya lakukan dengan

cara saya melengkapi kelengkapan

belajar saya, konsentrasi dalam belajar

Page 138: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

126

penteng karena kalau kurang eneng

konsentrasi maka opo seng di jelaske

karo guru ora entok aku pahami.

Biasane nak aku kurang konsentrasi

aku milih istirahat nang umah.

sangat penting karena kalau saya kurang

konsentrasi maka apa yang di jelaskan

oleh guru tidak dapat saya pahami.

Biasanya akalau saya kurang

konsentrasi saya memilih untuk istirahat

dirumah.

7. IR Kesiapan mental kui penteng go

nambah kepercayaan diri kaku nak

pas arep mulai pelajaran biasane aku

ngatasine dengan cara nambah materi

sseng arep di terangke karo guru,

motivasi seng rendah kui penteng

ngaruh nang proses pelajaran kui

kanggo ngeluarke ide-ide. Konsentrasi

ku juga penteng go saat proses

belajar, biasane nak aku kurang

konsentrasi aku milih istirahat nang

UKS sampai kondisi kesehatanku

pulih

Kesiapan mental sangat penting untuk

menambah percaya diri kita pada saat

akan melakukan proses pembelajaran,

biasanya saya mengatasinya dengan

cara memahami materi yang akan di

ajarkan guru, motivasi yang rendah itu

sangat berpengaruh terhadap proses

pembelajaran karena akan sulit

mengeluarkan ide-ide. Konsentrasi juga

penting dalam proses belajar mengajar,

jika konsentrasi saya kurang pada saat

proses belajar mengajar saya memilih

istirahat di UKS sampai kondisi saya

menbaik.

8. AW Motivasi belajar kui sangat penting

nang jero kesiapan psikisku, rendahhe

motivasi kui ngaroh nang proses

belajarku karena nak ora eneng

motivasi aku kurang semanagt go

melu belajar. Konsentrasi kui sangat

penteng, biasane nak aku kurang

konsentrasi aku milih linguh nang

UKS ben konsentrasiku mbalek.”

Motivasi belajar sangat penting dalam

kesiapan psikis saya, rendahnya

motivasi itu sangat berpengaruh pada

saat proses pembelajaran saya karena

dengan rendahnya motivasi saya kurang

semangat untuk belajar. Konsentrasi

sanggat penting, biasanya saya

mengalami kurang konsentrasi pada saat

jam terahir mata pelajaran. Biasanya

Page 139: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

127

saya mintak izin ke UKS supaya

konsentrasi saya pulih kembali.

9. AG Kesiapan mental kui penteng karena

ngaruh banget nang rasa percoyo diri

ku go melu pelajaran nang jero kelas,

nak rasa percaya diriku kurang maka

konsentrasi saya pas belajar

terganggu karena konsentrasi belajar

kui penteng bangget go aku, biasane

nak aku kurang konsentrasi aku

istirahat sedilut nang njobo kelas

Kesiapan mental itu sanggat penting

karena akan berpengaruh pada rasa

percaya diri saya untuk memulai

pelajaran di dalam kelas, kalau rasa

percaya diri saya kurang maka

konsentrasi saya pada saat belajar akan

terganggu karena konsentrasi belajar

sanggat penting bagi saya, biasanya

kalau saya kurang konsentrasi saya akan

istirahat sebentar di luar ruangan.

10. DO Kesiapan mental bagiku penteng,

karena mental sangat berpengaruh

pada metode belajar saya,

kepercayaan diri saya tidak berkurang

karena saya sudah mempersiapkan

diri saya sebelum saya melakukan

pembelajaran. Konsentrasi kui

penteng karena kondsentrasi kui

ndukung pas belajar maka apa seng di

ajarke oleh guru ora isoh aku pahami.

Kesiapan mental bagi saya sangat

penting, karena mental sangat

berpengaruh pada metode belajar saya,

kepercayaan diri saya tidak berkurang

karena saya sudah mempersiapkan diri

saya sebelum saya melakukan

pembelajaran. Konsentrasi sangat

penting karena pada saat pembelajaran

konsentrasi saya kurang maka apa yang

di ajarkan oleh guru tidak bisa saya

pahami.

11. HR Nak aku ora konsentrasi aku ora isoh

ngetokke ide-ide seng apik. Kesiapan

mental kui penteng karena ngaruh

Konsentrasi itu sangat penting karena

akan berpengaruh pada saat proses

belajar mengajar, kalau konsentasi

Page 140: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

128

banget nang rasa percoyo diri ku go

melu pelajaran nang jero kelas, nak

rasa percaya diriku kurang maka

konsentrasi saya pas belajar

terganggu karena konsentrasi belajar

kui penteng bangget go aku, biasane

nak aku kurang konsentrasi aku

istirahat sedilut nang njobo kelas

kurang maka saya pasti tidak bisa

mengeluarkan ide-ide yang cemerlang.

Kesiapan mental itu sanggat penting

karena akan berpengaruh pada rasa

percaya diri saya untuk memulai

pelajaran di dalam kelas, kalau rasa

percaya diri saya kurang maka

konsentrasi saya pada saat belajar akan

terganggu karena konsentrasi belajar

sanggat penting bagi saya, biasanya

kalau saya kurang konsentrasi saya akan

istirahat sebentar di luar ruangan.

12. MS Kesiapan fisikis kui penteng adalah

pye kondisi mentale dewe, seandainya

saya ora ndue kesiapan mental mana

pas proses belajar aku susah nerimo

pelajaran seng di ajarke oleh guru,

njika ora miliki mental seng apik maka

kui ganggu go konsentrasiku juga

Kesiapan psikis itu yang paling penting

adalah kesiapan mental, seandainya

saya tidak memiliki kesiapan mental

maka dalam proses pembelajaran saya

akan susah menerima pelajaran yang di

ajarkan oleh guru. jika tidak memiliki

mental yang cukup akan susah

mengeluarkan ide-ide. Dan pada saat

pembelajaran konsentrasi saya akan

berkurang jika kesiapan mental saya

tidak di persiapkan.

13. DW Kesiapan mental kui penteng go

nambah kepercayaan diri kaku nak

pas arep mulai pelajaran biasane aku

Kesiapan mental sangat penting untuk

menambah percaya diri kita pada saat

akan melakukan proses pembelajaran,

Page 141: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

129

ngatasine dengan cara nambah materi

sseng arep di terangke karo guru,

motivasi seng rendah kui penteng

ngaruh nang proses pelajaran kui

kanggo ngeluarke ide-ide. Konsentrasi

ku juga penteng go saat proses

belajar, biasane nak aku kurang

konsentrasi aku milih istirahat nang

UKS sampai kondisi kesehatanku

pulih

biasanya saya mengatasinya dengan

cara memahami materi yang akan di

ajarkan guru, motivasi yang rendah itu

sangat berpengaruh terhadap proses

pembelajaran karena akan sulit

mengeluarkan ide-ide. Konsentrasi juga

penting dalam proses belajar mengajar,

jika konsentrasi saya kurang pada saat

proses belajar mengajar saya memilih

istirahat di UKS sampai kondisi saya

menbaik.

Page 142: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

130

Lampiran 5. Verivikasi Data

A. Verivikasi Data Guru SMA N 5 Tebo

Kesimpulan Inisial Kesimpulan Keseluruhan

1. Kesiapan Fisik

2. Kesiapan psikis

ID,AN,RT

ID,AN,RT

1. Kesiapan fisik peserta didik untuk mengikuti

proses pembelajaran dilihat dari kondisi

kesehatan umumnya baik. Guru sangat

memperhatikan kondisi kesehatan peserta

didik, jika ada yang sakit atau kurang sehat

biasanya tidak diizinkan untuk mengikuti

proses pembelajaran karena persiapannya

tidak memadai. Selanjutnya peserta didik

yang memiliki kelemahan-kelemahan

sensorik umumnya kurang siap untuk

mengikuti proses pembelajaran. Guru

memperhatikan dengan seksama peserta

didik yang memiliki kekurangan tersebut

sehingga memiliki kesiapan yang sama

untuk belajar dengan peserta didik normal.

1. kesiapan psikis peserta didik untuk

mengikuti pembelajaran Geografi di SMA N

5 Tebo termasuk baik, karena sebagian besar

Page 143: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

131

peserta didik memiliki mental yang baik dalam belajar, berarti peserta didik memiliki

kesiapan yang baik untuk melakukan proses

belajar mengajar. Motivasi belajar sangat

baik karena guru selalu memberikan

motivasi kepada peserta didik sebelum

melakukan proses pembelajaran. Kesiapan

psikis dilihat dari konsentrasi dalam belajar,

peserta didik mampu berkonsentrasi selama

proses belajar mengajar tapi masih ada

sebagian kecil peserta didik yang kurang

berkonsentrasi saat melakukan proses

pembelajaran tapi guru tidak mengalami

kesulitan melaksanakan proses pembelajaran

jika ada peserta didik yang kurang

berkonsentrasi biasanya peserta didik mintak

izin keluar kelas untuk memulihkan

konsentrasi. Kesiapan belajar dilihat dari

reaksi, sebagian besar peserta didik di SMA

N 5 Tebo memiliki reaksi yang baik, karena

mampu memberikan pertanyaan pada guru

pada saat belajar dan mau mengeluarkan ide

pada guru.

B. Verivikasi Data Pada siswa

Page 144: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

132

Kesimpulan Inisial Kesimpulan

1. Kesiapan fisik

2. Kesiapan Psikis

AY,AT,MD,RN,DS,

AG,DO,HR,MS,DW,HN,R

K,YN,IR,AW.

AY,AT,MD,RN,DS,

AG,DO,HR,MS,DW,HN,R

K,YN,IR,AW

1. Kesiapan fisik peserta didik untuk mengikuti

proses pembelajaran dilihat dari kondisi

kesehatan umumnya baik. Peserta didik

memiliki kesiapan yang baik untuk

melakukan proses belajar mengajar. Peserta

didik sanggat memperhatikan kondisi

kesetanya, karena kesehatan sanggat penting

bagi siswa untuk melakukan proses

pembelajaran, biasanya siswa menjaga

kesehatanya dengan cara tidur secara teratur,

memakan makanan yang bergizi serta

olahraga yang teratur. Sswa sangat

memperhatikan kondisi kesehatan, jika ada

yang sakit atau kurang sehat biasanya tidak

ke UKS untuk istirahat. karena untuk

mengikuti proses pembelajaran karena

persiapannya tidak memadai. Selanjutnya

peserta didik yang memiliki kelemahan-

kelemahan sensorik umumnya kurang siap

untuk mengikuti proses pembelajaran.

Biasanya siswa memilih untuk duduk di

depan kelas agar dapat mendengarkan apa

yang di terangkan oleh guru

.

2. Kesiapan psikis peserta didik memiliki

motivasi yang baik dalam belajar, terlihat

dari perhatian peserta didik terhadap proses

Page 145: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

133

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Biasanya siswa melihat motivasinya

biasanya dengan cara memeriksa

kelengkapan belajar mereka. Peserta didik

memiliki konsentrasi yang baik, tapi masih

ada siswa yang kurang berkonsentrasi pada

jam terakhir, biasanya siswa yang kurang

konsentrasi lebih melilih untuk istirahat di

UKS sampai kondisinya benar-benar siap

untuk kembali mengikuti pelajaran. dari segi

reaksi kurang baik karena sebagian kecil

siswa saja yang mau bertanya dan

mengeluarkan ide ketika proses

pembelajaran Kesiapan belajar dilihat dari

organisasi termasuk baik karena peserta

didik mampu mengelola bagian-bagian

pelajaran, pemahaman, cukup baik karena

sebagian kecil siswa yang dapat langsung

memahami materi yang diajarkan oleh guru

dalam proses pembelajaran.

Page 146: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

134

Lampiran 5. Dukumentasi penelitian

5.1 Gedung SMAN 5 Tebo

Sumber: Dokummentasi Pribadi, Agustus 2016

5.2 Kondisi Belajar Siswa di SMAN 5 Tebo

Sumber: Dokumentasi Pribadi, Agustus 2016

Page 147: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

135

Sumber :Dokumentasi Pribadi Agustus 2016

5.3 Gambar Ruang UKS

Sumber :Dokumentasi Pribadi Agustus 2016

Page 148: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.

136

5.4 Gambar Kondisi Isi Tas Peserta Didik

Sumber :Dokumentasi Pribadi Agustus 2016

Page 149: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 150: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 151: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 152: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 153: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 154: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.
Page 155: KESIAPAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGIKUTI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1509/2/12030216 ABDUL LATIF SYA'BAN.pdfdilakukan dengan reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan.