Mola Hidatidosa
-
Upload
arya-suarsa -
Category
Documents
-
view
94 -
download
10
Transcript of Mola Hidatidosa
MOLA HIDATIDOSAOLEH : IBK ARJAWA
Pembimbing : dr. Made Suastika Sp.OG
Pendahuluan
Penyakit trofoblas gestasional (PTG) adalah sekelompok penyakit yang berasal dari khorion janin
Mola Hidatidosa di masyarakat dikenal dengan nama hamil anggur, pertumbuhan Insiden mola hidatidosa bervariasi dari populasi diberbagai negara
Kejadian kasus mola hidatidosa dapat berulang pada kehamilan berikutnya; secara berturut-turut atau diselingi oleh kehamilan normal
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG) merupakan gangguan kelainan dari pertumbuhan abnormal plasenta. Hal ini selalu dikaitkan dengan kehamilan
Mola hidatidosa merupakan bentuk jinak dari penyakit trofoblas gestasional, ditunjukkan dengan tidak adanya fetus yang intak dan adanya villi khorealis yang udem, hiperplasia dari trofoblas dan terdapat disintegrasi dan hilangnya pembuluh darah atau avaskuler dari villi
Epidemiologi
Di Asia insidennya 1 : 400 - 500 kehamilan , di Amerika latin berkisar 1 : 200 kehamilan
Untuk wanita lebih dari 50 tahun risiko kehamilan adalah 411 kali dan untuk wanita kurang dari 15 tahun adalah 6 kali dibandingkan dengan kelompok umur 25-29 tahun
Patogenesis
Teori missed abortion Teori neoplasma dari Park Teori sitogenetika
Klasifikasi
Berdasarkan gambaran morfologi dan klinik, mola hidatidosa dibagi menjadi komplit dan parsial.
Komplit
Parsialis
Jaringan janin/embrio Tidak ada
Ada
Oedema villi chorealis Difus
Fokal
Hiperplasia trofoblas Difus
Fokal
Scalloping of villi Tidak ada
Ada
Trophoblastic stromal inclusion Tidak ada
Ada
Gambaran klinis dan Diagnosis Mola hidatidosa komplit yang juga
diketahui sebagai mola hidatidosa klasik adalah bentuk yang paling sering terjadi dari kehamilan mola
tampak pada umur kehamilan 11 - 25 minggu, dengan rata-rata umur kehamilan sekitar 18 minggu
Gejala umum yang sering ada dari kehamilan mola adalah perdarahan pervaginam
Nyeri abdomen yang terjadi pada kehamilan awal
pembesaran uterus lebih besar dari umur kehamilan yang diperkirakan
Dapat teraba massa ovarium sebagai akibat dari kista teka luteal
Toksemia dini atau preeklampsia ( hipertensi, udem,proteinuria ) tampak pada trisemester pertama atau kedua dari kehamilan
Hiperemesis gravidarum dengan keluhan mual dan muntah yang berlebihan selama kehamilan
Keluhan berdebar dan tremor sebagai akibat dari hipertiroid dapat terjadi
Emboli paru oleh karena tropoblas Adanya pengeluaran gelembung mola
menunjukkan diagnosa pasti dari mola hidatidosa
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) menunjukkan adanya gambaran uterus yang membesar, dengan massa yang khas intrauterin berupa suatu gugusan anggur (cluster of grapes) atau gambaran suatu badai salju (snow storm). Tidak teridentifikasi bagian janin dan selaput janin (gestasional sac), dapat dideteksi adanya kista ovarium bilateral
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan berdasarkan protap RSUP Sanglah8 :
Evakuasi Mola Hidatidosa. Masuk Rumah Sakit walaupun tanpa pendarahan Persiapan pre evakuasi terdiri atas : Pemeriksaan fisik Foto rontgen toraks. Pemeriksaan darah tepi, fungsi hati, fungsi
ginjal, faal hemostasis, dan kalau perlu elektrolit, T3, dan T4
Evakuasi : Besar uterus kurang dari 20 minggu, dilakukan
evakuasi satu kali. Besar uterus lebih dari 20 minggu dilakukan evakuasi
dua kali dengan interval 1 minggu. Osteum uterus belum terbuka dan serviks kaku
dilakukan pemasangan stif laminaria selama 12-24 jam. Pada saat evakuasi dipasang venous line denan drip
oksitosin 10-40 IU/500cc dektrosa 5% 28 tetes/menit dan cairan fisiologis. Evakuasi dilakukan dengan kuret isap dilanjutkan dengan kuret tumpul, diakhiri dengan kuret tajam
Diambil specimen pemeriksaan Patologi Anatomi yang dibagi atas 2 sampel yaitu :
PA1 adalah jaringan dan gelembung mola PA2 adalah kerokan endometrial uterus yaitu jaringan
Mola Hidatidosa yang melekat pada dinding uterus. Penderita dipulangkan satu hari pasca evakuasi, kecuali
diperlukan perbaikan keadaan umum. Evakuasi yang kedua dilakukan denan kuret tajam dan
dilakukan pemeriksaan patologi anatomi. Histerektomi Indikasi umur ≥ 40 tahun dan anak cukup Dapat dilakukan langsung atau 7-10 hari pasca kuret
pertama
Prognosis
Prognosis dari mola hidatidosa untuk menjadi keganasan tergantung dari beberapa faktor antara lain : kadar hCG, besarnya uterus, terdapatnya kista ovarium dan adanya faktor metabolik dan epidemiologik yang menyertainya
Mola hidatidosa risiko rendah :- hCG serum < 100.000 IU/ml- Besarnya uterus umur kehamilan Kista ovarium < 6 cm Tidak ada faktor metabolik atau epidemiologik.
Mola hidatidosa risiko tinggi : - hCG serum 100.000 IU/ml - Besar uterus > umur kehamilan - Kista ovarium 6 cm- Terdapat faktor metabolik atau epidemiologik seperti umur
40 tahun, toksemia, koagulopati, emboli sel trofoblas dan tirotoksikosis
Laporan Kasus
IDENTITAS PENDERITA Nama : Luh Tantri Umur : 38 tahun Paritas : P4004 Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Hindu Suku : Bali Alamat : Desa Panji No CM : 270978 MRS tanggal : 12 Desember 2012
Anamnesis
KELUHAN UTAMA : Nyeri pada perut bagian bawah
ANAMNESA :Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut bawah (pada bagian simfisis) sejak tiga bulan yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dan dapat muncul kapan saja. Pasien mengatakan antara duduk dan tidur tidak ada perbedaan rasa nyeri. Pasien menyangkal pernah keluar darah dan keluar keputihan dari vagina. Pasien mengatakan tidak pernah menderita demam. Riwayat pingsan, jantung berdebar, keringat dingin malam hari disangkal oleh pasien. Pasien mengaku merasakan mual sejak 2 minggu yang lalu . BAK dan BAB pasien normal. Pasien mengatakan pernah melakukan PP tes bulan oktober dan hasilnya positif
Riwayat Obstetri1. Laki – laki, BBL 2800 gr, aterm, spontan, bidan, 21 th2. Perempuan, BBL 3000 gr, aterm, spontan, bidan,
meninggal umur 2 th3. Laki – laki, spontan, dukun, 15 tahun4. Perempuan, spontan, dukun, 7 tahun Riwayat Menstruasi
Pasien mengalami menstruasi pertama kali umur 14 tahun, teratur dengan siklus antara 28 – 30 hari, lama menstruasi 6 – 7 hari. Pasien menyangkal merasa nyeri pada saat menstruasi. HPHT : 24 – 9 - 2012
Riwayat Perkawinan Pasien menikah sebanyak 1 kali selama 21 tahunRiwayat kontrasepsi Pasien pernah menggunakan KB suntik, lalu muncul keputihan.
Pasien lalu menggunakan pil KB sejak 5 bulan yang laluRiwayat Penyakit Sistemik Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit asma, hipertensi,
diabetes mellitus dan penyakit jantung.Riwayat Penyakit dalam Keluarga Di keluarga pasien juga tidak ada riwayat penyakit asma,
hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit jantung.Riwayat Sosial Penderita tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum
alkohol
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIKStatus present: Kesadaran : GCS 15 ( E4 V5 M6 ) Tekanan darah : 110/70 mm Hg Nadi : 80 x/mnt Respirasi : 18 x/mnt Temperatur : 36,7 0 C Berat badan : 44 kg Tinggi badan : 150 cm
Status General Kepala : Mata : anemia -/-, ikterus -/- Toraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-) Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- Abdomen : ~ status ginekologis Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas
Status GinekologisAbdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-), massa
(-) Bising usus (+) normalInspekulo V/V : fluor (-), fluksus (-) P (-), livide (+)VT : fluor (-), fluksus (-) P (-), livide (+), nyeri goyang (-) CU AF b/c > N AP : massa (-/-), nyeri (-/-) CD : taa
Pemeriksaan Penunjang
USG (6-12-2012) Blast isi cukup Uterus anteflexi, sakus gestational (-) Tampak gambaran multivesikuler tak homogen intrauterin Massa adnexa (-) Cairan bebas (-) Kesimpulan : Mola Hidatidosa
Darah Lengkap (6-12-2012) WBC : 12,1 K/UL MCV : 89.8 fL RBC : 4.42 M/UL MCH : 29.6 pg HGB : 13.1 g/Dl MCHC : 33 % HCT : 39,7 % MPV : 5.8 fL PLT : 287 K/UL BT : 2’30’’ CT : 10’55’’
Kimia Darah (6-12-2012) Albumin : 38.89 g/L Creatinine : 0.68 mg/dl Glukosa Acak : 92 mg/dl AST/SGOT : 23.1 U/L ALT/SGPT : 27 U/L Urea : 24 mg/dl
DIAGNOSA
Mola Hidatidosa
PENATALAKSANAAN
Pdx :Pemeriksaan Beta HCG, FT4, TSHs, Ro Thorax, EKG Tx :Asam mefenamat 3 x 500 mgKonsul TS Anestesi, interna, jantungKuretase dengan GA KIE : Rencana tindakan pada pasien dan keluarga
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
11 Desember 2012S : Pasien datang untuk kontrol dengan keluhan nyeri simfisis sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan ada perdarahan pervagina sejak 3 hari yll.
O : Pemeriksaan fisik
Status PresentTD : 120/70 mmHg Respirasi : 20 x/menitNadi : 78 x/menit Temperatur : 36,5o CSt. General : dbn
Status GinekologisAbdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-), massa (-) Bising usus (+) normalInspekulo V/V : fluor (-), fluksus (+) P (-), livide (+)VT : fluor (-), fluksus (+) P (-), livide (+), nyeri goyang (-) CU AF b/c > N AP : massa (-/-), nyeri (-/-) CD : taaPemeriksaan penunjang (10-12-2012) : FT4 : 1.01 ng/dl ( N 0.7 – 1.48) TSHs : 0.5534 mikroIU/ml Beta HCG : 12,878.00 mikroIU/ml
A : Mola HidatidosaP : Rencana suction kuretase tanggal 13 –
12 - 2012 Pre operasi Konsul TS interna, jantung, anestesi MRS tanggal 12 – 12 – 2012
12 Desember 2012
S : nyeri perut bawah (+) berkurang, perdarahan pervaginam (-)O : Pemeriksaan fisikStatus Present TD : 110/70 mmHg Respirasi : 18 x/menit Nadi : 84 x/menit Temperatur : 36,5o CStatus General Kepala : Mata : anemia -/-, ikterus -/- Toraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-) Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- Abdomen : ~ status ginekologis Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat
ekstremitas
Status GinekologisAbdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-), massa
(-) Bising usus (+) normalVag : tde
Pemeriksaan penunjang (12-12-2012) : WBC : 12,9 K/UL MCV : 86.7 fL RBC : 4.46 M/UL MCH : 30 pg HGB : 13.4 g/Dl MCHC : 34,6 % HCT : 38,7 % MPV : 5.79 fL PLT : 304 K/UL
A : Mola HidatidosaP : Rencana suction kuretase tanggal 13 –
12 - 2012 Pre operasi Puasa 8 jam sebelum tindakanKIE : Pasien dan keluarga tentang rencana tindakan
13 Desember 2012 (06.30)S : nyeri perut bawah (-), perdarahan pervaginam (-), demam (-)O : Pemeriksaan fisikStatus Present TD : 90/70 mmHg Respirasi : 18 x/menit Nadi : 78 x/menit Temperatur : 37o CStatus General Kepala : Mata : anemia -/-, ikterus -/- Toraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-) Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- Abdomen : ~ status ginekologis Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat
ekstremitas
Abdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-),
massa (-) Bising usus (+) normalVag : tde
A : Mola Hidatidosa pro suction curetaseP : Tx : IVFD RL 20 tpm Suction kuretase di IBS Mx : Keluhan, VS KIE
13 Desember 2012 (16.00)S : Telah dilakukan D & C suction curet PA. Durante op : Dilakukan suction : didapatkan jaringan normal, gelembung mola (+) Dilakukan kuretase : didapatkan jaringan kurang lebih 30 grO : Pemeriksaan fisikStatus Present TD : 100/70 mmHg Respirasi : 20 x/menit Nadi : 80 x/menit Temperatur : 36,7o CStatus General dbnStatus GinekologisAbdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-), massa (-) Bising usus (+) normalVag : perdarahan aktif (-)
A : Post D & C suction PA e.c. Mola hidatidosaP : Pdx : Periksa DL 6 jam post D & C Tx : IVFD RL 20 tpmCefadroxil 2 x 500 mgSF 2 x 1Metil ergometrin 3 x 0,125 mgAsam mefenamat 3 x 500 mg Mx : Keluhan, VS KIE
14 Desember 2012
S : Mobilisasi (-), nyeri perut (-), BAB (+), BAK (+), Ma/Mi (+/+), pusing (+/+), mual (+), muntah (+) 4 kali.O : Pemeriksaan fisikStatus Present TD : 100/70 mmHg Respirasi : 20 x/menit Nadi : 80 x/menit Temperatur : 36,9o CStatus General dbnStatus GinekologisAbdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-), massa (-) Bising usus (+) normalVag : perdarahan aktif (-)Pemeriksaan penunjang (14-12-2012) : WBC : 17,7 K/UL MCV : 87 fL RBC : 4.44 M/UL MCH : 30,2 pg HGB : 13.4 g/Dl MCHC : 34,6 % HCT : 38,6 % MPV : 5.92 fL PLT : 282 K/UL
A : Post D & C suction PA e.c. susp. Mola hidatidosa hari IP :Pdx : -Tx : IVFD RL 20 tpm
Cefadroxil 2 x 500 mgSF 2 x 1Metil ergometrin 3 x 0,125 mgAsam mefenamat 3 x 500 mg
Mx : Keluhan, VSKIE
15 Desember 2012
S : Mobilisasi (+), nyeri perut (-), BAB (+), BAK (+), Ma/Mi (+/+), pusing (-), mual (-), muntah (-)O : Pemeriksaan fisikStatus Present TD : 110/70 mmHg Respirasi : 20 x/menit Nadi : 80 x/menit Temperatur : 36,9o CStatus General dbnStatus GinekologisAbdomen : Distensi (-) Fundus uteri tidak teraba, tanda cairan bebas (-), NT (-), massa (-) Bising usus (+) normalVag : perdarahan aktif (-)
A : Post D & C suction PA e.c. susp. Mola hidatidosa hari IIP : Pdx : - Tx : Aff infus Cefadroxil 2 x 500 mg SF 2 x 1 Metil ergometrin 3 x 0,125 mg Asam mefenamat 3 x 500 mg
BPLKIE
PEMBAHASAN
Diagnosis Diagnosis Mola Hidatidosa ditegakkan berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Dari Anamnesa didapatkan keluhan berupa sait perut
pada simfisis, telat haid selama dua bulan dengan tes kehamilan positif yang disertai dengan pendarahan pervaginam
Sedangkan dari pemeriksaan fisik pada abdomen didapatkan tinggi fundus uteri tidak teraba, dengan konsistensi lunak. Pada inspikulo didapatkan adanya livide. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan uterus dengan besar dan konsistensi lebih besar dari normal
Dari pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan USG didapatkan gambaran sakus gestational (-) tampak gambaran multivesikuler tak homogen intrauterin. Dari pemeriksaan darah lengkap tampak adanya leukositosis. Kadar FT4 dan TSHs dalam batas normal dan pemeriksaan beta HCG kuantitatif menunjukkan nilai 12,878 yang sesuai dengan umur kehamilan 14 minggu keatas
Dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang tersebut dapat disimpulkan diagnosis kerja berupa Mola Hidatidosa
Etiologi
Pada pasien ini faktor predisposisi terjadinya molla dilakukan dengan metode eksklusi dimana adanya riwayat kehamilan Mola Hidatidosa dan riwayat abortus spontan berulang dapat disingkirkan. Jadi kemungkinan penyebab dari Mola Hidatidosa ini adalah faktor sosial ekonomi yang rendah yang dihubungkan dengan defisiensi nutrisi
Penatalaksanaan
Pada kasus ini didapatkan besar uterus sesuai dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu jadi dilakukan evakuasi mola hidatidosa sebanyak satu kali. Dilakukan pemeriksaan PA1 pada jaringan dan gelembung mola dan PA2 pada kerokan dinding endometrial.
Pada pasien ini diperkirakan termasuk kasus mola midatidosa resiko rendah dengan melihat besar uterus kurang dari umur kehamilan, beta HCG yang kurang dari 100.000 dan tidak ada faktor metabolik. Penderita disarankan melakukan pemeriksaan β-hCG urine semi kuantitatif setiap dua minggu sekali hingga hasilnya negatif
Setelah β-hCG serum normal, atau Test Pack negative dua kali berturut-turut dengan interval 2 minggu, pasien dianjurkan untuk kontrol tiap satu bulan pada 1 tahun pertama, kontrol tiap 3 bulan pada tahun kedua, dan tahun ketiga kontrol bila ada keluhan.
Sebelum tercapai β-hCG serum normal atau Test Pack 2 kali berturut-turut interval 2 minggu negative, dianjurkan memakai alat kontrasepsi kondom. Setelah tercapai β-hCG serum normal atau Test Pack negative, pasien dianjurkan memakai kontrasepsi selama dua tahun karena sudah memiliki anak
Prognosis
Merupakan mola resiko rendah Mola hidatidosa diperkirakan 80% akan
mengalami remisi spontan pasca evakuasi, dan sisanya 20% dapat berkembang menjadi keganasan atau korio karsinoma
RINGKASAN
Mola hidatidosa merupakan bentuk jinak dari penyakit trofoblas gestasional, ditunjukkan dengan tidak adanya fetus yang intak dan adanya villi khorealis yang udem, hiperplasia dari trofoblas dan terdapat disintegrasi dan hilangnya pembuluh darah atau avaskuler dari villi
Gejala umum yang sering ada dari kehamilan mola adalah perdarahan pervaginam, Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan utama nyeri pada perut bawah (pada bagian simfisis) sejak tiga bulan yang lalu. Dari pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan USG didapatkan gambaran sakus gestational (-) tampak gambaran multivesikuler tak homogen intrauterin. Dari pemeriksaan darah lengkap tampak adanya leukositosis. Kadar FT4 dan TSHs dalam batas normal dan pemeriksaan beta HCG kuantitatif menunjukkan nilai 12,878 yang sesuai dengan umur kehamilan 14 minggu keatas
Dilakukan evakuasi mola hidatidosa sebanyak satu kali. Dilakukan pemeriksaan PA1 pada jaringan dan gelembung mola dan PA2 pada kerokan dinding endometrial. Pada pasien ini diperkirakan termasuk kasus mola midatidosa resiko rendah dengan melihat besar uterus kurang dari umur kehamilan, beta HCG yang kurang dari 100.000 dan tidak ada faktor metabolik
TERIMA KASIH