Mola Hidatidosa Bw Edited

58
Adhitya Maharani Devi

Transcript of Mola Hidatidosa Bw Edited

Page 1: Mola Hidatidosa Bw Edited

Adhitya Maharani Devi

Page 2: Mola Hidatidosa Bw Edited

PENDAHULUAN

• Kehamilan :- Kehamilan Normal- Kegagalan Kehamilan

• Kegagalan Kehamilan :- Abortus- Kehamilan Ektopik- Prematuritas- IUFD- PJT- Cacat Bawaan- Mola Hidatidosa

Page 3: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Sebagian besar penderita MH akan menjadi baik kembali bila ditangani secara tuntas

15 – 20 % mengalami transformasi keganasan menjadi Tumor Trofoblas Gestational (TTG)

• TTG dapat terjadi pula setelah kehamilan non-MH : abortus, KE atau kehamilan aterm

Page 4: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Penyakit Trofoblas Gestational (PTG) adalah suatu kelompok (spektrum) penyakit, yang pada umumnya dimulai dengan suatu kegagalan kehamilan, terdiri dari MH yang jinak dan TTG yang ganas

Page 5: Mola Hidatidosa Bw Edited

NOMENKLATUR

• WHO, 1983 :

Gestational Trophoblastic Disease (GTD) :

- Jinak

- Ganas (Gestational Trophoblastic Tumor, GTT)

• Non-Gestational Trophoblastic Tumor → Teratoma ovarii

Page 6: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Indonesia→ masalah pelayanan reproduksi yang besar :

- Prevalensi yang tinggi

- Faktor risiko yang banyak

- Penyebaran yang merata

- Kasus yang lanjut dan prognosis yang buruk → faktor sosioekonomi dan budaya

Page 7: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Demografi : wanita masa reproduksi masih sangat tinggi

• Jumlah penduduk 220 juta, jika laki = wanita→ 110 juta wanita

• Jika 50% PUS →55 juta wanita potensial hamil

• Saat ini 60% KB →maka wanita hamil 40% : 22 juta hamil

• Epidemiologi : MH →1 : 400 dan 1:500

• Kasus MH/tahun : 44.000 – 55.000

Page 8: Mola Hidatidosa Bw Edited

• WHO : 1 : 1000 → 22.000 kasus MH dan 3.300 kasus TTG pertahun

• 10 x lebih tinggi pada wanita > 45 tahun

• Tugas berat bagi pemberi pelayanan kesehatan : dokter umum, SpOG maupun bidan →ilmu dan ketrampilan.

Page 9: Mola Hidatidosa Bw Edited

Penyakit Trofoblas Gestational (PTG)

1. Mola Hidatidosa (MH)– MH komplit (MHK)– MH Partial (MHP)

2. Tumor Tofoblas Gestational (TTG)– Mola Invasif (MI)– Koriokarsinoma (Kr)– Placental Site Trophoblastic Tumor (PSTT)– Persisten Trophoblastic Disease (PTD)=TTG

Klinis

Page 10: Mola Hidatidosa Bw Edited

MOLA HIDATIDOSA

• Suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau seluruh vili korialisnya mengalami degenerasi hidropik berupa gelembung yang menyerupai anggur

• Terdiri dari :MH KompletMH Partial

Page 11: Mola Hidatidosa Bw Edited

MOLA HIDATIDOSA KOMPLET (MHK)

• Suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau seluruh vili korialisnya mengalami degenerasi hidropik berupa gelembung yang menyerupai anggur, TANPA DISERTAI UNSUR JANIN.

• = Kehamilan Anggur• Makroskopis : berbentuk kista atau

gelembung dgn ukuran beberapa mm s/d 2-3 cm, berdinding tipis, kenyal, warna putih jernih, berisi cairan

Page 12: Mola Hidatidosa Bw Edited

EPIDEMIOLOGI

• Insidensi : Negara Asia dan Amerika latin• Negara maju insidensi menurun : fertilisasi

yang menurun dan gizi yang baik• Kehamilan pada usia ideal menurunkan risiko

MH• Jumlah absolutnya yang menurun, tapi rasio

terhadap kehamilan lain angka tidak berubah• Indonesia juga menurun, tetapi tidak disertai

dengan perbaikan karakteristik klinis→ kasus lanjut

Page 13: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Insidensi berbagai negara :

1.Amerika serikat : 1:1.450 – 1:2.000

2.Italia 1 : 1.624

3.Korea 2.3 : 1000

4.Meksiko 1 : 486

5.Jepang 3 : 2.000

6.Bandung : 1 : 500

Page 14: Mola Hidatidosa Bw Edited

FAKTOR RISIKO

1. Umur < 20 dan > 35 tahun

2. Gizi : defisiensi protein, asam folat, histidin, dan -carotene

3. Etnik : kaukasus < mongoloid

4. Riwayat obstetrik : pernah MH, gemelli

5. Genetik : balance translocation

Page 15: Mola Hidatidosa Bw Edited

ETOLOGI

• Sampai saat ini belum diketahui

• Pengetahuan tentang faktor risiko menjadi sangat penting

Page 16: Mola Hidatidosa Bw Edited

PATOGENESIS

• HERTIG : Teori Missed Abortion

• Park : Teori neoplasia sel trofoblas

• Sitogenetik : Teori Diploid Androgenik → paling banyak dianut saat ini

Page 17: Mola Hidatidosa Bw Edited

MH komplit :

Page 18: Mola Hidatidosa Bw Edited

Emptyovum

Emptyovum

46XX

46XX or 46XY

23X or Y23X

23XComplete Mole (46XX diploid)

Complete Mole (46XX or 46XY, diploid)

A single sperm fertilizes an empty ovum, with

duplication of the 23X haploid set of

chromosomes, giving rise to a homozygous diploid

complete mole.

Two sperms with two independent haploid sets of chromosomes fertilize

an empty ovum, producing a dyspermic complete mole

with either 46XX or 46XY karyotype.

COMPLETE MOLE

Modified from Cheung, 1995

Page 19: Mola Hidatidosa Bw Edited
Page 20: Mola Hidatidosa Bw Edited

GAMBARAN KLINIS

• KELUHAN UTAMA :- Amenorea- Mual & muntah, lebih sering- Perdarahan pervaginam

• PERUBAHAN YANG MENYERTAI - Uterus berkembang cepat, lebih besar dari tuanya kehamilan, sering disertai balloning pada

SBR- HCG lebih tinggi dari normal (>10⁵ mIU/ml)- Sering disertai kista lutein, sebagai akibat rangsangan -hCG kepada ovarium yang berlebihan. Bisa unilateral atau bilateral

Page 21: Mola Hidatidosa Bw Edited

• PENYULIT:

- Preeklampsia/eklampsia , yang terjadi lebih dini

- tirotoksikosis, terjadi akibat rangsangan - hCG pada kelenjar tiroid

- Emboli paru-paru, jarang terjadi tetapi bisa fatal

Page 22: Mola Hidatidosa Bw Edited

DIAGNOSIS

• Anamnesis :– Terlambat Haid (amenorea)– Perdarahan pervaginam– Perut terasa lebih besar– Tidak merasa adanya pergerakan anak

• Klinis Ginekologi :– Uterus lebih besar dari usia kehamilan– Tidak ditemukan tanda pasti kehamilan :

detak jantung, balotement atau gerakan anak

Page 23: Mola Hidatidosa Bw Edited

• LaboratoriumKadar - hCG lebih tinggi dari normalPada saat ini lebih banyak mempunyai nilai prognostik daripada nilai diagnostik

• USG Tidak tampak kantung janin maupun bagian dari janinSeluruh kavum uteri berisi gambaran vesikuler : SNOWSTORM App.

Page 24: Mola Hidatidosa Bw Edited

COMPLETE MOLE

“snow storm”

Page 25: Mola Hidatidosa Bw Edited

DIAGNOSA KERJA

1. Keluar gelembung Mola

2. USG : gambaran vesikuler

Page 26: Mola Hidatidosa Bw Edited

DIAGNOSA PASTI

• Patologi Klinik

Page 27: Mola Hidatidosa Bw Edited

KOMPLIKASI

1. Preeklampsia/eklampsia

2. Tirotoksikosis

3. Emboli paru-paru

Page 28: Mola Hidatidosa Bw Edited

MANAJEMEN

• Terdiri dari 4 tahap :

1.Perbaikan keadaan umum

2.Evakuasi jaringan

3.Profilaksis

4.Follow up

Page 29: Mola Hidatidosa Bw Edited

PERHATIAN..

• Untuk kepentingan prognostik dan tindakan selanjutnya, perlu diperiksa :

oHemodinamika/keadaan umum (KU)oHemopoetik lengkapoFungsi hepar dan ginjaloT3, T4 dan TSHoFoto thoraksoPersiapan operasi bila perluoKonsul ke bagian lainoKadar -hCG, untuk menentukan nilai prognostik

Page 30: Mola Hidatidosa Bw Edited

PERHATIAN...

• Adanya penyulit tirotoksikosis HARUS DICARI SECARA AKTIF...

• Diagnosis Tirotoksikosis :Index Wayne atau NEW CASTLE (kerjasama

dengan interne)

Rumus D

D= -8.736128 + 0.5250820 x FU (mgg) – 0.01926897 x nadi

Tirotoksikosis (+) bila D < 0

Page 31: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Syarat penggunaan rumus D :oUterus < 20 mingguoHb > 7 gr%oGelembung mola belum keluaro Tidak ada penyakit sistemik

Page 32: Mola Hidatidosa Bw Edited

1. Stabilisasi / perbaikan KU

• Transfusi darah, untuk mengatasi syok hipovolemik

• Anti hipertensi/konvulsi seperti pada terapi PEB/Eklampsia

• Obat Antitiroid, kerjasama bagian Peny.dalam

Page 33: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Tindakan yang dilakukan sebelum penderita dalam keadaan stabil, dapat merangsang terjadinya syok irreversibel, eklampsia atau krisis tiroid yang menyebabkan kematian

• Emboli parutidak ada pengobatan spesifik, hanya supportif saja, terutama oksigenisasi dan antikoagulan sampai gejala akutnya hilang, kalau perlu dirawat ICU

Page 34: Mola Hidatidosa Bw Edited

2. Evakuasi Jaringan

1. Kuretase Vakum (KV)

2. Histerektomi (HT)

• Kuretase Vakum :

Langsung : bila gelembung mola sudah keluar

Tidak langsung : pasang laminaria + tampon vagina → KV

Page 35: Mola Hidatidosa Bw Edited

PERHATIAN...

• Setelah KV, dinding uterus di bersihkan dengan kuret tajam

• Untuk PA, diambil jaringan yang melekat pada dinding uterus

• Laporan : jumlah jaringan, darah, diameter gelembung, ada/tidaknya bagian janin

• KURETASE HANYA SATU KALI. Kuretase selanjutnya harus ada indikasi

Page 36: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Histerektomi :

Hanya untuk GRT ( umur > 35 tahun, anak hidup cukup)

Dapat dilakukan dengan jaringan mola intoto atau pasca kuretase

Kalau ada kista lutein, JANGAN DIANGKAT, cukup dekompresi saja

Page 37: Mola Hidatidosa Bw Edited

3. PROFILAKSIS• Histerektomi Totalis = HT• Kemoterapi : untuk GRT yang menolak atau tidak

bisa dilakukan HT, atau wanita muda dengan hasil PA yang mencurigakan

Cara :MTX 20 mg/hari, IM, asam folat 10 mg 3 dd I dan

cursil 35 mg 2 dd 1, selama 5 hari berturut-turutActinomycin D 1 flacon sehari selama 5 hari

berturut-turut

Page 38: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Tindakan profilaksis dapat menurunkan presentase keganasan pasca MHK, tetapi hanya terhadap keganasan di uterus saja, tidak terhadap kemungkinan metastasis di tempat lain. Karena itu penderita harus di follow up seperti biasa.

Page 39: Mola Hidatidosa Bw Edited

4. FOLLOW UP

• 15 -20% penderita pasca-MHK bisa mengalami transformasi keganasan menjadi TTG

• Masa laten : 1 minggu – 3 tahun pasca evakuasi

• Tujuan dari follow up ada dua :1. Untuk melihat apakah proses involusi berjalan

secara normal, baik anatomis, laboratoris maupun fungsional, seperti involusi uterus, turunnya kadar -hCG dan kembalinya fungsi haid

Page 40: Mola Hidatidosa Bw Edited

2. Untuk menentukan adanya transformasi keganasan, terutama pada tingkat yang sangat dini

• Durasi : 1 tahun

• Jadwal :o 3 bulan pertama : 2 minggu sekalio 3 bulan kedua : 1 bulan sekalio 6 bulan terakhir : 2 bulan sekali

Page 41: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Hal yang perlu di catat :1.Keluhan : perdarahan, batu atau sesak nafas2.Status ginekologis : tanda subinvolusi3.Kadar -hCG, terutama bila ditemukan ada

tanda-tanda distorsi dari kurva regresi yang normal

→ Bila 3 x pemeriksan berturut-turut ditemukan salah satu tanda diatas, penderita harus dirawat kembali untuk pemeriksaan lebih intensif

Page 42: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Syarat : tidak boleh hamil selama satu tahun• Kontrasepsi :

- Kondom

- Pil kombinasi, setelah haid normal kembali

• Akhir follow up :Hamil lagi sebelum satu tahun

Setelah satu tahun, tidak ada keluhan

Harus dicatat dalam status : THE CASE IS CLOSED

Page 43: Mola Hidatidosa Bw Edited

KURVA REGRESI(Menurut Mochizuki)

Page 44: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Kendala follow up :

1.Ketidak patuhan penderita

2.Sarana pemeriksaan -hCG hanya ada di pusat dan mahal

Page 45: Mola Hidatidosa Bw Edited

PROGNOSIS

• Umumnya yang menjadi ganas adalah mereka yang termasuk golongan risiko tinggi :

1.Umur di atas 35 tahun

2.Besar uterus di atas 20 minggu

3.Kadar -hCG diatas 10⁵ mIU/ml

4.Gambaran PA yang mencurigakan

Page 46: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Derajat kesuburan pasca MHK tidak berubah

• Proses kehamilan, persalinan dan nifas tidak berubah

• Mola hidatidosa dapat berulang → transformasi keganasan lebih besar

Page 47: Mola Hidatidosa Bw Edited

Risiko keganasan post MHK

• Proliferasi trofoblast

• Uterus membesar/subinvolusi

• Kista lutein persisten

• RDS setelah evakuasi mola

• Perdarahan pervaginam pos evakuasi

• Kadar B-hCG menetap, turun kemudian meningkat kembali

Page 48: Mola Hidatidosa Bw Edited

MOLA HIDATIDOSA PARTIAL (MHP)

• Pada MHP hanya sebagian dari vili korialis yang mengalami degenerasi hidropik sehingga unsur janin selalu ada

• Perkembangan janin akan tergantung pada luasnnya plasenta yang mengalami degenerasi, tetapi janin biasanya tidak dapat bertahan lama.

Page 49: Mola Hidatidosa Bw Edited

EPIDEMIOLOGI

• Insidensi, faktor risiko, penyebaran penyakit??

• Insidensi lebih rendah dari MHK

• Secara sitogenetik : DIANDRO TRIPLOID, dengan gambaran klinis tidak khas dan prognosis baik

Page 50: Mola Hidatidosa Bw Edited

PATOGENESIS

• Secara sitogenetik : DIANDRO TRIPLOID

Page 51: Mola Hidatidosa Bw Edited

Partial mole

Page 52: Mola Hidatidosa Bw Edited

23X 23X

Dyspermy 23X/23Y or 23X/23X

23Y

Partial Mole (69XXY, or 69XXX, or 69XYY triploid)

PARTIAL MOLE

23X

23X

23Y

69XXY

Fertilization of a normal 23X haploid ovum by two sperms, producing a triploid partial mole with either 69XXY, 69XXX or

69XYY karyotype

Modified from Cheung, 1995

Page 53: Mola Hidatidosa Bw Edited

GEJALA & DIAGNOSIS

• Tidak ditemukan gejala maupun tanda-tanda yang khas

• Diagnosis dibuat secara tidak sengaja, setelah dilakukan tindakan dan diperkuat dengan hasil pemeriksaan PA atau dengan USG pada janin yang cukup besar

Page 54: Mola Hidatidosa Bw Edited

• Hasil PA di temukan gambaran khas :

1.Vili korialis dari berbagai ukuran dengan degenerasi hidropik, kavitasi dan hiperplasi trofoblas

2.Scaloping yang berlebihan dari vili

3.Inklusi stroma trofoblas yang menonjol

4.Ditemukan jaringan embrionik atau janin

Page 55: Mola Hidatidosa Bw Edited

TERAPI

• Karena diagnosis umumnya dibuat secara kebetulan pasca kuretase, biasanya evakuasi dilakukan dengan kuret biasa. Selanjutnya tidak perlu tindakan apa-apa. Histerektomi dan upaya profilaksis lainnya tidak dianjurkan

Page 56: Mola Hidatidosa Bw Edited

PROGNOSIS

• Prognosis MHP jauh lebih baik

• Derajat keganasan rendah (4%)

• Lain-lain tidak berbeda dengan MHK

• Followup etap harus dilakukan seperti MHK

Page 57: Mola Hidatidosa Bw Edited

PERBEDAAN MHK dan MHPMH KLINIK SITOGENETIK PA Transfor

masi Keganasan

Prognosis

Janin/Bagian janin

Uterus Penyulit

MHK Tidak ada Lebih besar

Sering terjadi

Andro-genetik Diploid 46 xx homozigot 46 xx heterozigot 46 xy

Vili normal (-)

Hiperplasia trofoblas (+++)

Tinggi 15-20 %

Bisa buruk

MHP Sama/lebih kecil

Jarang terjadi

Diandro genetik Triploid69xxx69xxy69xyy

Vili normal (+)

Rendah baik

Page 58: Mola Hidatidosa Bw Edited