Mola Hidatidosa

23
OLEH: SHINTA ASIH WITHA LESTARI , S.KED J510155053 PEMBIMBING: DR. AGUS DALRANTO, SP. OG KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD DR.HARDJONO PONOROGO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 Referat Mola Hidatidosa

description

mola hidatidosa

Transcript of Mola Hidatidosa

Page 1: Mola Hidatidosa

OLEH:SHINTA ASIH WITHA LESTARI , S.KED

J510155053

PEMBIMBING:DR. AGUS DALRANTO, SP. OG

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD DR.HARDJONO PONOROGO

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

ReferatMola Hidatidosa

Page 2: Mola Hidatidosa

Pendahuluan

Pada umumnya kehamilan normal berakhir dengan lahirnya bayi yang cukup bulan dan sempurna secara fisik. sebagian kehamilan mengalami kegagalan, tergantung pada tahap dan jenis gangguan yang terjadi.

Salah satu bentuk kegagalan kehamilan yang berkembang tidak normal yaitu mola hidatidosa, kehamilan ini tidak disertai janin namun hanya berupa gelembung-gelembung seperti buah anggur berasal dari vili korialis dengan sel-sel trofoblasnya.

Page 3: Mola Hidatidosa

Definisi

Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. Dengan ciri-ciri stroma villi korialis langka vaskularisasi, dan edematous.

Page 4: Mola Hidatidosa

Anatomi

Page 5: Mola Hidatidosa

Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales atau jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalisPlasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan maternal. Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaan fetal tertutup oleh amnion, di bawah nampak pembuluh-pembuluh darah.

Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu

Page 6: Mola Hidatidosa

Epidemiologi

Frekuensi mola umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi ( 1 dari 120 kehamilan) daripada wanita di negara-negara Barat ( 1 dari 2000 kehamilan). Di Asia, insiden mola hidatidosa komplit tertinggi adalah Indonesia yaitu 1 dari 77 kehamilan dan 1 dari 57 persalinan. Di Amerika, dari study yang dilakukan terhadap terminasi kehamilan mola hidatidosa ditemukan pada 1 dari 1200 kehamilan

Page 7: Mola Hidatidosa

Etiologi

Gangguan

genetik

Page 8: Mola Hidatidosa

Faktor Resiko

Usia

Riwayat mola

Faktor lain

Page 9: Mola Hidatidosa

Klasifikasi

Menurut International Union Against Cancer (IUAC)

1. Penyakit trofoblast yang berhubungan dengan kehamilan

2. Penyakit trofoblast yang tidak berhubungan dengan kehamilan

Page 10: Mola Hidatidosa

Menurut FIGO (Federation International of Gynecology and Obstetric)

Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa Komplit

Mola Hidatidosa Parsial

Neoplasia Trofoblas Gestasional

Mola Invasif

Koriokarsinoma

Placental Site Trophoblastic Tumor (PSTT)

Tumor Trofoblastik Epiteloid

Page 11: Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa Komplit

Mola hidatidosa komplit adalah kehamilan abnormal tanpa embrio dan seluruh vili korialis mengalami degenerasi hidropik

Page 12: Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa ParsialMola hidatidosa parsial adalah hanya sebagian

vili korialis mengalami degenerasi hidropik, sehingga unsur janin selalu ada. Perkembangan janin akan bergantung kepada luas plasenta yang akan mengalami degenerasi, tetapi janin biasanya tidak dapat bertahan lama dan akan mati dalam rahim

Page 13: Mola Hidatidosa

Gambaran Mola Hidatidosa Parsial Mola Hidatidosa Komplit

Kariotipe Umumnya 69 XXX atau 69

XXY

46 XX atau 46 XY

Patologi

Janin Kadang-kadang Tidak ada

Amnion, sel darah merah

janin

Kadang-kadang Tidak ada

Edema vilus Bervariasi, fokal Difus

Proliferasi Trofoblas Bervariasi, fokal, ringan-

sedang

Bervariasi, ringan-berat

Gambaran Klinis

Diagnosis Missed abortion Gestasi mola

Ukuran uterus Kecil untuk masa kehamilan 50% besar untuk masa

kehamilan

Kista teka-lutein Jarang 25-30%

Penyulit medis Jarang Sering

Penyakit pasca-mola 1-5% 15-20%

Page 14: Mola Hidatidosa

Patogenesis

•embrio mati pada usia kehamilan 3-5 minggu gangguan peredaran darah penimbunan cairan dalam mesenkim dan villi terbentuk gelembung-gelembung

Teori missed

abortion

•abnormalitas sel trofoblas fungsi menjadi tidak normal reabsorpsi cairan yang berlebihan ke dalam villi terjadi gelembung gangguan peredaran darah dan kematian janin

Teori Neopasl

ma

Page 15: Mola Hidatidosa

- Terlihat gelembung-gelembung putih yang tembus pandang, berisi cairan jernih sehingga menyerupai buah anggur

-Proliferasi dari trofoblas-Degenerasi hidropik dari villi korelis-Stroma tampak edema dan tidak mengandung pembuluh darah

MAKROSKOPIS

MIKROSKOPIS

Page 16: Mola Hidatidosa

Gejala Klinis

Terdapat tanda-tanda kehamilan. Mual dan muntah yang parah yang menyebabkan 10% pasien masuk RS

Pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih besar)

Gejala hipertitoidisme seperti intoleransi panas, gugup, penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan berkeringat, kulit lembab

Gejala pre-eklampsi seperti pembengkakan pada kaki dan tungkai, peningkatan tekanan darah, proteinuria (terdapat protein pada air seni)

Page 17: Mola Hidatidosa

Pendarahan

Ukuran uterus

Aktivitas janin

Embolisasi

Ekspulsi spontan

Page 18: Mola Hidatidosa

Diagnosa

1. Anamnesa - pendarahan vaginal- hiperemesis- hipertiroid

2. Pemeriksaan fisik- Inspeksi - Palpasi :

Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek

Tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan janin.

- Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janinPemeriksaan dalam :- Memastikan besarnya uterus- Uterus terasa lembek- Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis

Page 19: Mola Hidatidosa

3. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan kadar B-hCG

- BetaHCG urin > 100.000 mlU/ml- Beta HCG serum > 40.000 IU/ml

Pemeriksaan kadar T3 /T4 B-hCG > 300.000 mIU/ml mempengaruhi reseptor thyrotropin, mengakibatkan aktifitas hormon-hormon tiroid (T3/T4) meningkat

Page 20: Mola Hidatidosa

4. Pemeriksaan Imaging- Ultrasonografi

Gambaran seperti sarang tawon tanpa disertai adanya janin

Ditemukan gambaran snow storm atau gambaran seperti badai salju.

Page 21: Mola Hidatidosa

Penatalaksanaan

1. Perbaikan keadaan umum

2. Pengeluaran jaringan mola• - kuretase

• - histerektomi

3. Terapi profilaksis dengan sitostatiska

4. Pemeriksaan tindak lanjut

Page 22: Mola Hidatidosa

Prognosis

Lebih dari 80% kasus mola hidatidosa tidak berlanjut menjadi keganasan trofoblastik gestasional, karena hampir 20% dari pasien mola hidatidosa berkembang menjadi tumor trofoblastik gestasional

Pada 10-15% kasus mola akan berkembang menjadi mola invasive, dimana akan masuk kedalam dinding uterus lebih dalam lagi dan menimbulkan perdarahan dan komplikasi yang lain yang mana pada akhirnya akan memperburuk prognosisnya

Pada 2-3% kasus mola dapat berkembang menjadi korio karsinoma, suatu bentuk keganasan yang cepat menyebar dan membesar

Page 23: Mola Hidatidosa

Komplikasi

Perdarahan yang hebat sampai syok

Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia

Infeksi sekunder

Perforasi karena tindakan atau keganasan